Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

5
Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa Yohanes SuYantol dan Sri iFrartaJ2 Elins Fisika FMIPA' UGM' SekiP Utara' YogYakarta E-mail : 1 ) v ant o6,usm' a c' i d' 1 ) sh art a ti @'ugm' ac' id Abstrak Grafemadalahsatuanterkecilsebagaipembedadalamsebuahsistemaksarasedangkanfonemadalah adalah kesatuan bunyi yang terkecil aufu.."u'in;;;;t"g dapat mern-bedakan makna' Dalam sistem sintesis ucapan dari teks p"rlrffire, pengubahan g;;i; menjadi-fone-' Gtuf"rn bahasa Jawa menggunakan jika menggukan aksara l"*"""i" i u'Ji au.r 20 i;;;;"r, ."dung.;ifca menesunakan aksara Lalin ada 5 vokal dan 22 konsonan. Fonem b;h"r; l*u uau r0 r"k;;;;'tt"r"*r, a^n i-r-"?i-uotal' Pada makalah ini dijelaskan ;ngu*ffi;;*it- uurtu*u Jawa dalam aksara Latin menjadi fonem' Katu Kunci : grafem, fonem, bahasa Jawq' sintesis ucapan PENDAHULUAN Ucapan adalah kegiatan yang menghasilkan suara dengan "u.u rntngubah tekanan udara dalam ;ir; aiimlusi (Dutoit, 1997)' Sintesis ucapal adalah tiruan ucapan manusia sedangkan slntesls teks menjadi ucapan adalah konversi otomatis dari il; ;;;fii ,r"upu' dengan mengtodekal. t:ks ke dalam sinyal yung -"ngu*ndun g info rmasi . I in guistik il;;iilutut" ot"t'-*esin' Fungsi utama dari ;it;;; ,i.,t"ris teks menjadi ucagan adalah *ergubut representasi linguistik' misalnya deretan ri*U""f fonetii<, ke dalam mesin penghasil ucapan' Sistesis teks menjadi ucapan melibatkan proses o"n"ri".rnut",un dari " graphe'me (huruf) menjadi 'f;;;;;.- e;; ; i, m e adalah Luruf dalam kamus daftar i"" t"O-itan fonem adalah satuan terkecil dari ;;;; ";r; membedakan satu kata dengan lainnva' ;;k '..-n"gto,,'"tsi dari huruf menjadi - fonem' Jt-*" ,i",."tis teks menjadi ucapan melibatkan modul pengolah bahasa alami (natural language -rr*"rrirn"- NLP) untuk menganalisis teks dalam fi;*;";r.liri, ion"t, analisis sintaktis' analisis r.ri"rit, dan pembangkit prosody'-Kalimat yang ;;"h;lpt"ses oleh -mod"l tersebut kemudian ai-"""t"t sebagai masukan oleh modul p-engolah -rir.i J[i,.r @isital signal processing - DSP)' ""'' -blirJn J"'*ilti*it ittem s intesi s teks menj adi ,"up*-liput dibagi menjaai ? g:j't {i'} *:1ll Xii' au" modul DSP' Modul NLP mengkonversl i.[t *"r:"ai bentuk yang mengaldung, informasi fl*tit, -'intonmi, t"iing..giun nldu'.. O.un durasi ;;;;. Modul DSP mJJproses hasil dari modul NLP menjadi suara ucapan' Gambar I menunjukkan hubungan modul NLP dan DSP' Gambar 1: Modul dalam sistem sintesis teks menjadi ucapan Makalah ini membahas konversi grafem *."j;Jii;;;; (grapheme to phoneme - G2P) untuk ffi;t; ia*a. G-.af"* (hurufl) dala-m bahasa Jawa ;;;;;;;t;nakan aksara Jawa (Hanacaraka) atau ilffi;;,f:nu*ututu terdiri atas 20 huruf pokok sedang fonem Bahasa Jawa ada l0' GRAFEM DALAM BAHASA JAWA Grafem adalah satuan terkecil sebagai pembeda aufurn--r"U"uf, sistem aksara (Pusat-Bahasa' )' Dalam iliilt, l"*^ awalnya menggunakan aksara, Jawa' Akso:; i"*":it" ditransliterasi dalam huruf Latin ;;#i";;t tha/, lna/, lca/' ha/' lkal.',ldal,' l,ta/' lsa/' 'i i,' nJ,\oi, i dhu/, 1ul, lv al' l nv al' l -mal' l ga/' lba/' 'tiiii, -T"e;l' Selain - itu ada tanda-tanda vang ;;;"d-tebagai representasi vokal' huruf mati' dan angka. "-^'-V;fu dalam aksara Jawa ada lal' lil' -lul' lel' rct, tot,"iotit/O/ dinamakan 'pepet' "*l"l 'e' vang t"i'a"p" pada kata sepuluh' iedang /e{ alymatan liuil.,g' uaurun 'e' yang terdapat padakalasate' Pada dasarnya -seUuah aksara (huruf) Jawa ,n"*iutu, ,"Ut'ut' suku kata..dalam huruf Latin' 'K;;;il;; suatu aksara Jawa ditulis sesuai dengan i*ri"n"""fisan huruf Latin suatu suku kata atau pengubahan Grarem ke r"l,TfltffiJ;il: I ss

Transcript of Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

Page 1: Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa

Yohanes SuYantol dan Sri iFrartaJ2

Elins Fisika FMIPA' UGM'

SekiP Utara' YogYakarta

E-mail : 1 ) v ant o6,usm' a c' i d' 1 ) sh art a ti @'ugm' ac' id

Abstrak

Grafemadalahsatuanterkecilsebagaipembedadalamsebuahsistemaksarasedangkanfonemadalahadalah kesatuan bunyi yang terkecil aufu.."u'in;;;;t"g dapat mern-bedakan makna' Dalam sistem sintesis

ucapan dari teks p"rlrffire, pengubahan g;;i; menjadi-fone-' Gtuf"rn bahasa Jawa menggunakan jika

menggukan aksara l"*"""i" i u'Ji au.r 20 i;;;;"r, ."dung.;ifca menesunakan aksara Lalin ada 5 vokal dan

22 konsonan. Fonem b;h"r; l*u uau r0 r"k;;;;'tt"r"*r, a^n i-r-"?i-uotal' Pada makalah ini dijelaskan

;ngu*ffi;;*it- uurtu*u Jawa dalam aksara Latin menjadi fonem'

Katu Kunci : grafem, fonem, bahasa Jawq' sintesis ucapan

PENDAHULUANUcapan adalah kegiatan yang menghasilkan

suara dengan "u.u

rntngubah tekanan udara dalam

;ir; aiimlusi (Dutoit, 1997)' Sintesis ucapal

adalah tiruan ucapan manusia sedangkan slntesls

teks menjadi ucapan adalah konversi otomatis dari

il; ;;;fii ,r"upu' dengan mengtodekal. t:ks ke

dalam sinyal yung -"ngu*ndun g info rmasi .

I in guistik

il;;iilutut" ot"t'-*esin' Fungsi utama dari

;it;;; ,i.,t"ris teks menjadi ucagan adalah

*ergubut representasi linguistik' misalnya deretan

ri*U""f fonetii<, ke dalam mesin penghasil ucapan'

Sistesis teks menjadi ucapan melibatkan proses

o"n"ri".rnut",un dari " graphe'me (huruf) menjadi

'f;;;;;.- e;; ; i, m e adalah Luruf dalam kamus daftar

i"" t"O-itan fonem adalah satuan terkecil dari

;;;; ";r; membedakan satu kata dengan lainnva'

;;k '..-n"gto,,'"tsi dari huruf menjadi - fonem'

Jt-*" ,i",."tis teks menjadi ucapan melibatkan

modul pengolah bahasa alami (natural language-rr*"rrirn"- NLP) untuk menganalisis teks dalam

fi;*;";r.liri, ion"t, analisis sintaktis' analisis

r.ri"rit, dan pembangkit prosody'-Kalimat yang

;;"h;lpt"ses oleh -mod"l tersebut kemudian

ai-"""t"t sebagai masukan oleh modul p-engolah

-rir.i J[i,.r @isital signal processing - DSP)'""'' -blirJn

J"'*ilti*it ittem s intesi s teks menj adi

,"up*-liput dibagi menjaai ? g:j't {i'} *:1llXii' au" modul DSP' Modul NLP mengkonversl

i.[t *"r:"ai bentuk yang mengaldung, informasi

fl*tit, -'intonmi,

t"iing..giun nldu'.. O.un durasi

;;;;. Modul DSP mJJproses hasil dari modul

NLP menjadi suara ucapan' Gambar I menunjukkan

hubungan modul NLP dan DSP'

Gambar 1: Modul dalam sistem sintesis teks menjadi

ucapan

Makalah ini membahas konversi grafem

*."j;Jii;;;; (grapheme to phoneme - G2P) untuk

ffi;t; ia*a. G-.af"* (hurufl) dala-m bahasa Jawa

;;;;;;;t;nakan aksara Jawa (Hanacaraka) atau

ilffi;;,f:nu*ututu terdiri atas 20 huruf pokok

sedang fonem Bahasa Jawa ada l0'

GRAFEM DALAM BAHASA JAWA

Grafem adalah satuan terkecil sebagai pembeda

aufurn--r"U"uf, sistem aksara (Pusat-Bahasa' )' Dalam

iliilt, l"*^ awalnya menggunakan aksara, Jawa'

Akso:; i"*":it" ditransliterasi dalam huruf Latin

;;#i";;t tha/, lna/, lca/' ha/' lkal.',ldal,' l,ta/' lsa/''i i,' nJ,\oi, i dhu/, 1ul, lv al' l nv al' l

-mal' l ga/' lba/'

'tiiii, -T"e;l' Selain

- itu ada tanda-tanda vang

;;;"d-tebagai representasi vokal' huruf mati'

dan angka."-^'-V;fu dalam aksara Jawa ada lal' lil' -lul'

lel'

rct, tot,"iotit/O/ dinamakan 'pepet' "*l"l 'e' vang

t"i'a"p" pada kata sepuluh' iedang /e{ alymatan

liuil.,g' uaurun 'e' yang terdapat padakalasate'

Pada dasarnya -seUuah aksara (huruf) Jawa

,n"*iutu, ,"Ut'ut' suku kata..dalam huruf Latin''K;;;il;;

suatu aksara Jawa ditulis sesuai dengan

i*ri"n"""fisan huruf Latin suatu suku kata atau

pengubahan Grarem ke r"l,TfltffiJ;il: I ss

Page 2: Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

berdasarkan bunyi pengucapannya (Cahyono and

Suyanto,2005).

FONEM BAIIASA JAWA

Fonem adalah kesatuan bunyi yang terkecil

dalam sebuah bahasa yang dapat membedakan

makna (Pusat-Bahasa, )'Fonetik Qthonetics) adalah ilmu . yang

,.r"ry"iialn bunli bahasa ianpa melihat fungsi bunyi

iJ t"tugui penrbeda makna dalam suatu bahasa'

Fonetik irenyelidiki bunyi bahasa aarl sy$yj tuturan

utu" ".;u.un.

Dalam fonetik diselidiki dan

dirumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi

bahasa. Bagaimana cara terbentuknya bunyi; berapa

frekuensi, -intensitas, timbrenya sebagai

- getaran

,i*u; a^n bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga

(Marsono, 1999).' Secara umum bunyi bahasa dibedakan menj{i

vokal, konsonan, dan semivokal' Pembedaan tnt

didasarkun pada ada tidaknya hambatan .(proses

"*t"i"tO pua utut bicara' Bunyi disebut vokal jika

t"r:rairy" iia* t"4uai hambatan pada alat bicara'

j"di ,ii* ada artikulasi. Hambatan untuk vokal

hanya pada pita suara saja' Hambatan yang hanya

terjadi puaa plta suara tidak lazim disebut artikulasi

(Marsono, 1999).' Bunyi disebut konsonan, bila terjadinya

dibentuk dengan menghambat arus udara pada

sebagian alat bicata, jadi ada artikulasi- Proses

hamiatan atau artikulasi ini dapat disertai dengan

bergetarnya pita suara. Jika artikulasi disertai dengan

berletamya pita suara maka yang t:!1di adalah

konsonan bersuara. Jika artikulasi tidak disertai

dengan bergetarnya pita suara maka dihasilkan

konsonan tak bersuara'Bunyi semi-vokal ialah bunyi yang secara

praktis tennasuk konsonan tetapi saat diartikulasikan

telum membentuk konsonan murni' Misalnya bunyi

lwl yang mempunyai tempat artikulasi bibir atas

e;g;, 6iuit uu*ut, atau bibir bawah dengan gigi

atas.

Jumlah vokal bahasa Jawa sama dengan jumlah

vokal bahasa Indonesia, yaitu sepuluh: [i' I' e' €' a' 'o; , U, ul. Contoh kaii yang menggunakan vokal

i"tt"Uut iapat dilihat pada Tabel 1 yang disusun

oleh Marsono (1999)'

Secara praktis biasanya konsonan dibedakan

menurut

1. cara dihambat (cara artikulasi);

2. tempat hambatan (tempat artikulasi);

t. hubungan posisional antara penghambat-

penghimbatnya atau hubungan antata

uttik lutot aktif dengan Pasif;

4. bergetar tidaknYaPita suara'

Konsonan bahasa Jawa hasil pengolahan dari

Marsono (1999) terlihat pada Tabel 2'

Tabel 1: Vokal bahasa Jawa dan contoh katanya

ln1

tulang rusukkecilkulitsakitsabit

100 I r".iir,1i:'3lrq?,i"'ke Fonem Bahasa rawa

Page 3: Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

N( Kon9-nm

Awal kata Tenqah kata Akilr kata

lontoh {rtl lotrtoh {di Contoh Ani

l.

3.

4.

5.

6.

'1.

8.

9.

10.

ll.

12.

13.

14.

15.

16.

11.

18.

19.

20.

2t.

22.

tpl&ltrl

tdl

tltq1

lcl

Lil

tkl

tel

t?l

Im]

lnl

till

fl

trl

tfl

lvI

tsl

lz\

thl

kl

otP?

bapak

lawa

dawa

,rukul

dhzleg

(&lala

tula

gula

ha|eng

nugla

n)at^

,8OnO

lali

Foto

wterm

segu

zakat

iawa

nda

sl8

gula

prpa

bapak

taw{

pmjagtumbuh

dalug

c&iala

matang

nmgka

nyata

begitu

lupa

foto

vetero

b€kal

z*at

udm

agak

\Pasarrtua

rada

cethak

ce/hak

w&wEa

sala

iaca

salwat

sui

8ua

lulo

sugu

ba.li

tq6it

delalusi

rua

,j*uh

tulu

pm

butlr n4rsab{

Bta

agak

legit-lmgit

dekat

brca

baja

timg

jag

seketika

sama

guM

licin

tdduk

pulmg

laGir

devaluci

N

rjuah

setia bmil

bagi

freteI

lawug

smbei

sey'

alu

sava,fi

l,*

teteP

papd

ana*

ulu

piw

iembatan

anak

ikil

etu kali

Iekp

empat

piotu

mbal

sef

hutm

letih

plM

Tabel2: Konsonan bahasa Jawa dan contoh katanya

Menurut Verhaar dalam (Marsono, 1999) bunyisemi-vokal secara praktis termasuk konsonan tetapikarena pada waktu diartikulasikan belummembentuk konsonan murni, maka bunyi-bunyi itudisebut semi-vokal. Dalam bahasa Jawa ada 2 semi-

vokal yaitu [w] dan [y]. Keduanya tidak pemah

berada di akhir kata, tetapi hanya di awal dan tengahkata saja. Tabel 3 menunjukkan 2 semi-vokaltersebut beserta contohnya.

Tabel 3: Semi-vokal bahasa Jawa dan contohkatanya

GRAFEM MENJADI FONEM DALAMBAIIASA JAWA

Pengubahan dari grafem menjadi fonemGrapheme to Phoneme - G2P adalah Proses

penetapan fonem berdasarkan huruf dari kata dalamkalimat diperlukan dalam sistem pengubahan teks

menjadi ucapan (text-to-speech - ff$ untukmenghasilkan pengucapan yang cocok dari katatersebut (Kee et a1.,2004).

Walaupun dimungkinkan untuk membuatdaftar fonem untuk setiap kata dalam suatu bahasayang dikerjakan oleh ahli bahasa tersebut, namunmetode ini akan memakan waktu, tergantung pada

bahasa, mudah terjadi kesalahan, dan tidak dapat

menangangi kata yang belum terdaftar (out ofvocabulary - OOn secara langsung. Dengan

demikian diperlukan sistem yang secara otomatismenghasilkan bentuk fonetik dari setiap kata baikyang ada dalam daftar maupun tidak. Metode yangdapat diggnakan untuk transkripsi fonem antara lainaturan fonologis (pendekatan berdasarkan aturan)

dan pengucapan dengan analogi (pendekatan

statistis) (Kee dkk, 2004).Aturan fonologis adalah penerapan ide bahwa

pengucapan huruf atau diftong dapat diketahui jikakonteksnya diketahui, yaitu huruf-hurufdisekitarnya. Bentuk aturan ini didasarkan pada

konsep fonologi generatif (Chomsky dan Halle, -):Dari bentuk tersebut huruf B, dengan konteks I

di kiri dan C di kanan akan dihasilkan pengucapan

D. Aturan ini dapat dengan mudah diterapkan dalampemrograman bahasa tingkat tinggi rnenjadi bentukTF ... THEN.

Pengucapan dengan analogi pronunciation by

analogy - PbA menerapkan pengetahuan fonologisyang didapat secara implisit pada kamus kata yang

dilengkapi dengan pengucapannya. Idenya adalah

bahwa pengucapan kata yang belum diketahui cara

pengucapannya dapat disusun dari pengucapan

penggalan kata yang sudah diketahui dari kata-kata

lain. Menurut R. I. Damper 0 ada 2PbA dasar yaitueksplisit dan implisit. Analogi eksplisit (Dedina and

Nusbaum, ) mensyaratkan kamus yang berisi daftarkata dan cara pengucapannya.

Pada saat penentuan cara pengucapan dari katayang belum dikenal diperlukan komputasi proses

penggandengan. Pada analogi implisit (Sullivan and

Damper, ) basisdata kamus disusun terlebih dahulu

untuk membangun basis pengetahuan fonologis,yang nantinya basisdata ini digunakan sebagai acuan

saat dilakukan proses transkripsi fonemik. ContohPbA antara lain sistem grafem-ke-fonern (Andersen,

1996), pemodelan pengucapan (Byrne, 1998),

translasi huruf-ke-suara (Pagel, 1998) dan

pemodelan teks-ke-fonem (Suontausta dan

Hiikkinenen, 2000).

No- Konso-

nm

Awal kata Tengah kata Akhir kata

Contoh Arti lontoh Arti lontoh Ani

I

2

Iw.]

tvl

watu

yen

batu

kalau

aru

alru

abu

cantik

pengubahan Grarem ke."ff,flXigjg I ror

Page 4: Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

Proses transkipsi fonetik secara-umum adalah

sulit, tidak ,"-rru g.rf". i'r* Jii."a*"'l:T:'ilain pihak grafem yung

'utnu dapat mempunyat

rimJir"r"iir yang b;beda gTuigu)' tergantung

konteksnva. Dari hasil p"n"iitiunnyu *:"^-.U*;

i;*ft;illr.un tut'*u pada proses konverst

grafem menjadi ro,,i* 'jikl. mempethatikan

ionteksnya dapat mengurangi ambiguitas'

Gambar 2: Hubungan grafem dan fonem

Hubungan grafem bahasa J:Yi^j::g*fonemnya dapat digambarkan seperti Gambar 2

dengan adalah aksara sedang adalah tl*"1*"*'" aa" i aksara berpatut'gun dengan I tonem'

""pi

t-"a" -:"t" gub"eun beberapa aKsara

t.tp;rfi;; oLG* i simb-ot fonem atau.l ,aksara

mempunyai beberapa simbol fonem' Beberapa

aksara yang b"rpurungui--J"ngutt 1 fonem adalah

h/';#;'"d; tnl,1l'-uefrasansan dengan []'

'tt' U"rpurung'un a"ng* []' dan 'dh PerpTTcan

a.ngun'Ldj. Iatu aksara vang dapat *T::"**dengan beberapa t'*Uof

-fo""* adalah 'k'

;;d;;r*;a-."e", [kl atau [? ]; 'e' berpasangan

dengan [e], [e], atau [];"u' Ut'put*gan^de.ngan [u1

atau [U]; 'a' berpasairgan dengan [a] atau.[]; 'o'

b6":;tt"; dengan [ofatau []' Daftar selengkapnva

dapat dilihat pada Tabel4'

Table 4: Tabel hubungan grafem (aksara) dan fonem

Dengan demikian untuk 1 aksara yang hanya

u"rpl'r-Jni,.'*9:'l,qr"ro""t?il"*r.T"i[r#"1eabungan beberaPa ax

i"""*"J"p" dilakukan pengubahan langsung dengan

ffi;ffi;;n iuu"t +''Nu"*un untuk vang lainnva

dioerlukan pemahamana" font"ftt agar dapat dipilih

;o"n;;;^t cocok sesuai konteks'

KESIMPULANProses pengubahan grafem ke

ion11-. untuk

bahasa Jawa memerl'tun fr"*uhuman konteks unruk

mengurangi ambi guitas'

DAFTAR PUSTAKA

I1l. Andersen, O, Octob er 1996' Comparison of

Two rr""-si*ttut"A APProaches for

C.Jpn"*"-to-pt'on"*" Conversion-'Ir' Proc'

;;i;i,pue"' r zoo-l 703' Philadelphia' PA'

[2]' Byrne, W,Mry iss8' pton'nciation Modeling

Using u duna-Labelled .gotPut for

Conversationut if""tt' \ttoq'itl:,n; ln Proc'

lCASSP'pages 3 13-3 I 6' Seattle' wa'

r3r'c';hv";;' l, 1i-11J,f,Hl"i;,J' J'';il::;2005, Transltl

lu*lu" Uuaio Teknika' 5(2): I01-106'-'

[4]. chomskv, -N

";;;'"Htiil' v' -'- The sound

Pattern o1 nn*glish' Harper and Row' New

York't5l. Dedina, M' J and Nusbaum' H' C't"'

;*o'N6LrNcE; u p'og'u* for pronunciation

Lv unurogv' Con'piter Speech and Language'

(5):55-64'

1.

2.

3.

4.5.

6.'7.

8.

9.10.

11.

t2.13.

14.15.

16.

17.

lpl[b]ttltdlIrdlIc]Liltklteli?lIm]In]tnlu0ltfl

p

btdthdhcjka

kmnnyng

1

f

lvlIslLz)thlIr][wltvltilullelleluIa]tlu[o]tul

S

Z

hrwviie

e

e

a

a

oouu

18.

19.

20.21.1',)

23.24.25.26.11

28.29.30.31.32.33.34.35.

bahasa Jawa

. ^^ I Pensubahan Grafem ke Fonem Bahasa Jawa

tuz I Yoh"urr., Suyanto

Page 5: Pengubahan Grafem Ke Fonem Bahasa Jawa ? g:j't

[6]. Dutoit, T, 1997, An Introduction to Test-To-

Speech Synthesis. Kluwer Academics

Publisher, The Netherlands.

[7]. Kee, T. Y, Seong, T. B, and Haizhou, L,2004.Grapheme to Phoneme Conversion forStandard Malay.

[8]. Marsono, 1999, Fonetik. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

[9]. Pagel, V, December 1998, Letter-to-SoundRules for Accented Lexicon Compression' IuProc. ICSLP, pages 20151018, SYdneY,

Australia.

[0]. Pusat-Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.edisi III.

tlll.R.LDamper, J. F. G.E, Pronunciation byanalogy: impact of implementational choices

on performance. Language and Speech, (a0):1-23.

[12]. Sullivan, K. P.H and Damper, R.I, Novel-word pronunciation: a cross language study.

Sp eech Communication, (13):441452.

[13]. Suontausta, J and H[kkinenen, J, October

2000, Decision Tree Based Text-to-PhonemeMapping for Speech Recognition. ln Proc.

ICSLP,pages 83 1-834, Beijing,China.

CV PENULIS

l. Yohanes Suyanto, lulusan Sl Fisika UGM dan

52 Ilmu Komputer UI, bekerja sebagai dosen diProgram Studi Elekronika dan Instrumentasi

UGM.2. Sri Hartati, lulusan S1 Fisika UGM, mendapat

gelar M.Sc. Dan Ph.D dari University of NewBrunswick Canada.

Pengubahan Grafem ke Fonem Bahasa ru*u I 103YohanesSuyantol ---