Penguatan daya saing dengan cluster Industri

9
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana (05630093)

Transcript of Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Page 1: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK

MEMASUKI EKONOMI MODERN

Kristiana

(05630093)

Page 2: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Klaster Industripengertian Klaster Industri adalah kelompok industri spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah atau jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inri/core industries yang menjadi ‘ fokus perhatian,”. Industri pendukungnya/supporting industries,dan industri terkait/related industries).misalnya broker dan kolsultan,serta pembeli,yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkataan nilai.

Page 3: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Daya Saing Klaster IndustriDaya saing merupakan salah satu kata kunci yang lekat dengan pembangunan ekonomi lokal daerah.sebagaimana diungkapkan oleh bank dunia bahwa pembangunan ekonomi lokal kini mengacu kepada “daya saing baru(new competitiveness)”atau keyakinan bahwa kota-kota perlu mengembangkan strategi pembangunan ekonomi lokal masing-masing untuk mempersiapkan diri bagi manfaat dan potensi dampak ekonomi yang negatif dari keterburukan/akses pasar mereka terhadap pasar-pasar dunia.

Page 4: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Manfaat “Khusus” bagi Pembangunan DaerahManfaat utama adalah memungkinkan baik pelaku bisnis, pemerintah dan stakeholder kunci lainnya untuk bekerjasama dalam memperkuat ekonomi daerah. Pendekatan klaster industri dapat menjadi “platform bersama” peningkatan daya saing ekonomi daerah danpembangunan ekonomi daerah secara umum. Hal ini dapat membawa kepada pemanfaatan sumber daya publik maupun swasta secara lebih efektif dan efisien dan membantu daerah mengembangkan klaster-klaster industri yang dinamis dan kuat. Klaster industri demikian akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.

Page 5: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Manfaat “Khusus” bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Pendekatan klaster industri juga dinilai sangat berguna bagi pelaku ekonomi mayoritas dibanyak negara, yaitu usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini terutama karena pendekatanklaster industri dianggap sangat membantu upaya yang lebih fokus bagi terjalinnya kemitraan yang saling menguntungkan dan pengembangan jaringan bisnis yang luas Selain itu, beberapa manfaat berikut sering dinilai sangat penting bagi perkembangan/perkuatan daya saing UKM, antara lain:A. Membuka peluang dan secara empiris sudah terbukti sebagai suatu alat (means)yang baik untuk mengatasi hambatan akibat ukuran (skala bisnis) UKM dan berhasil mengatasi persaingan dalam suatu lingkungan pasar yang semakin kompetitif.

Page 6: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

B. Melalui kerjasama horizontal (misalnya bersama UKM lainnya yang menempati posisi yang sama dalam mata-rantai nilai/value chain) secara kolektif perusahaan-perusahaan dapat mencapai skala ekonomis melampaui jangkauan perusahaan kecil individual dan dapat memperoleh pembelian input dalam skala yang ekonomis, mencapai skala optimal dalam penggunaan peralatan, dan menggabungkan kapasitas produksi untuk memenuhi order skala besar.C. Melalui kemitraan horizontal ataupun integrasi vertikal (dengan UKM lainnya maupun dengan perusahaan besar dalam mata-rantai nilai), perusahaan-perusahaan dapat memfokuskan ke bisnis intinya dan memberi peluang ekonomi eksternal atasketersediaan tenaga kerja yang lebih terspesialisasi.

Page 7: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

Ekonomi Modern dalam kontes Ekonomi Daerah

Terdapat lima kecenderungan perubahan yang penting, yaitu:1. Pertama, perkembangan pesat dalam bidang-bidang iptek tertentu, seperti misalnya telematika, bioteknologi, dan bahan baru, yang diperkirakan akan, dan telah mulai merubah beragam aspek kehidupan, khususnya perekonomian dunia. 2. Kedua, kecenderungan globalisasi yang mengubah atau menuntut perubahan pada tata pergaulan internasional. 3. Fenomena ketiga adalah kecenderungan arah perubahan ekonomi internasional menuju era “ekonomi berbasis pengetahuan” (knowledge-based economy) yang makin menuntut penguatan pengetahuan dan kemampuan inovasi sebagai elemen kunci keberhasilan bagi pembangunan dalam arena persaingan dan kemitraan global.

Page 8: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

4. Fenomena keempat berkaitan dengan perubahan pola pembangunan ekonomi, yaitu pola kerja berjaringan (networking) dalam beragam aktivitas produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun dalam masyarakat secara umum. 5. Kelima, Perubahan pola pengelolaan pembangunan, yaitu sistem pengelolaan pembangunan yang lebih terdesentralisasi. Ini misalnya menyangkut keseimbangan dalam sistem pemerintahan antara “Pusat” dan “Daerah,” pemenuhan tuntutan atas goodgovernance baik di lingkungan eksekutif, legislatif, dan yudikatif maupun dunia bisnis.

Page 9: Penguatan daya saing dengan cluster Industri

PenutupPeningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tinggi dan semakin adil akan ditentukan olehkeberhasilan upaya/proses pembangunan ekonomi lokal/daerah dalam menyikapi kecenderungan global, perkembangan kemajuan iptek, pola aktivitas ekonomi yang semakin sarat dengan pengetahuan/inovasi, pola berjaringan, dan bertumpu pada potensi terbaik setempat, dan mereformasinya menuju ekonomi modern yang semakin kompetitif.