PENGOLAHAN MENGKUDU

18
PENGOLAHAN MENGKUDU Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa buah mengkudu sejak lama telah diolah menjadi obat, minuman atau makanan sehat dan itu dilakukan oleh negara-negara maju dengan skala industri besar dan menggunakan tehnologi modern. Bahkan berdasarkan informasi dari pabrik pengolah mengkudu di Indonesia seperti Bali Noni dan Indononi daun mengkudu kering sudah diekspor ke Jepang, namun masih skala kecil. Hasil akhir olahan buah mengkudu semakin beragam, selain jus dan ekstrak untuk pengobatan dan suplemen juga krim, sabun, sampo untuk kecantikan dan kesehatan. Beberapa cara sederhana mengolah mengkudu untuk kepentingan rumah tangga yang pernah dicoba di Laboratorium Pasca Panen Balittro seperti di bawah (Djauhariya et al., 2004).

description

pengelolalaan mengkudu

Transcript of PENGOLAHAN MENGKUDU

PENGOLAHAN MENGKUDUSeperti telah dikemukakan sebelumnya,bahwa buah mengkudu sejaklama telah diolah menjadi obat, minumanatau makanan sehat dan itudilakukan oleh negara-negara majudengan skala industri besar dan menggunakantehnologi modern. Bahkanberdasarkan informasi dari pabrikpengolah mengkudu di Indonesia sepertiBali Noni dan Indononi daunmengkudu kering sudah diekspor keJepang, namun masih skala kecil. Hasilakhir olahan buah mengkudu semakinberagam, selain jus dan ekstrak untukpengobatan dan suplemen juga krim,sabun, sampo untuk kecantikan dankesehatan. Beberapa cara sederhanamengolah mengkudu untuk kepentinganrumah tangga yang pernah dicoba diLaboratorium Pasca Panen Balittroseperti di bawah (Djauhariya et al.,2004).Sari buah mengkuduBuah mengkal secukupnya atausebanyak mungkin, setelah dicuci bersihdimasukan kedalam air mendidihselama 2 menit, lalu ditiriskan sampaidingin. Setelah dingin lalu difermentasidengan cara dimasukkan kedalam wadahanti karat dan ditutup rapat. Didalam wadah 1/3 - 1/4 bagian bawahdari wadah dibuat saringan penyanggadan keran pembuka di bagian luarnya.Setelah 2 minggu cairan buah akan meneteske dasar wadah dan dengan membukakeran cairan tersebut ditampungdi wadah bersih dan steril. Sari buahtersebut siap untuk diminum sebagaiobat atau minuman sehat atau dikirimke pabrik pengemas.Simplisia keringSetelah buah dipetik dari kebun,dipilih yang sehat dan segar, tidakcacat, dicuci bersih di air mengalir, laluditiriskan sampai kering. Selanjutnyadipotong-potong dengan ukuran 0,5cm, kemudian dikeringkan dimata hariterik waktunya dari jam 8 - 11 pagi.Waktu dikeringkan sebaiknya ditutupdengan kain hitam untuk mengurangikerusakan bahan akibat teriknya sinaryang dapat menurunkan mutu simplisia.Bila pengerinan menggunakan20oven vacum gunakan suhu 40C.Kadar air simplisia antara 10 - 13 %.Buah kering dapat dimanfaatkanuntuk kepentingan sendiri sebagai cadanganbahan obat, atau dijual ke pabrikatau kepengolah jamu tradisional.Bila mau disimpan, masukan kedalamkantong plastik dan ditutup rapat tidaktembus udara dan disimpan ditempatyang sejuk dan kering, sehingga dapatdisimpan lebih lama sebelum dikirimke tempat pengolah.Ekstrak mengkuduEkstrak mengkudu merupakanperasan murni sari buah mengkudu, didalamnyaterkandung senyawa-senyawayang berkhasiat obat. Ekstrak kentalbisa dijual ke pabrik pengolah ataudapat dimanfaatkan langsung sebagaiobat atau di keringkan lalu dimasukkanke dalam kapsul dan siap untuk dikonsumsi.Cara membuat ekstrak sederhanasebagai berikut :- Buah mengkudu dihaluskan denganblender kemudian direndam denganalkohol 90 % perbandingan 1 : 3 dandikocok dengan pengocok listrik(Stirrer) selama 2 jam, lalu didiamkanselama 24 jam.- Ekstrak disaring dan ampasnya direndamkembali dengan alkohol 90% 1 : 2, kemudian dikocok selama 2jam dan didiamkan selama 24 jam.- Hasil saringan (filtrat) yang dihasilkankemudian diuapkan denganmenggunakan mesin penguap listrik(evaporator) sampai didapatkan ekstrakkental dengan rendemen + 7,65%.Standar mutu ekstrak kentalmengkudu- Rendemen : 10 - 12 %- Kandungan kimia (Flavonoid total): 0,09 0,12 %- Kadar air : 3,7 6,15 %PENELITIAN TEKNOLOGIBUDIDAYA MENGKUDUPada awal perkembangan industriobat tradisional, untuk memenuhikebutuhan akan buah mengkudu masihdipanen dari tanaman liar. Namun setelahbeberapa tahun kemudian banyakpetani yang membudidayakannya secarakhusus, terutama disekitar pulauJawa, kemudian terus menyebar kebeberapadaerah di Indonesia. Teknologibudidaya yang selama ini dilakukan petaniumumnya masih sangat sederhanatanpa perlakuan budidaya yang memadaiyang memenuhi standar GoodAgricultural Practice (GAP) berasaldari hasil penelitian.Disisi lain perkembangan pesatagroindustri berbasis mengkudu jugamasih mengkhawatirkan, karena dalamproses pengadaan bakunya belum berlandaskanstandar quality, safety danefficacy (QSE). Aspek QSE ini sangatdipengaruhi oleh tehnik budidaya yangditerapkan. Tehnik budidaya harusmengikuti standar good agriculturalpractice (GAP), Sedangkan prosesproduk olahannya dengan menerapkangood manufacturing practis (GMP)yang bertumpu pada QSE. Salah satukendala dari teknologi budidaya mengkuduadalah minimnya dukungan penelitianilmiah terhadap perkembanganagro industri mengkudu (Barani 2002).21Hasil penelitian teknolgi budidaya yangtelah dilakukan adalah sebagai berikut :Ekologi tanamanMengkudu merupakan tumbuhantropis, dapat tumbuh diberbagai tipelahan dan iklim pada ketinggian tempatdataran rendah sampai 1.500 m dpl(Heyne, 1987). Kondisi lahan yang sesuaiuntuk tanaman mengkudu adalahpada lahan terbuka cukup sinar matahari,ketinggian tempat 0 - 500 m dpl,tekstur tanah liat, liat berpasir, tanahagak kembab, dekat dengan sumber air,subur, gembur, banyak mengandungbahan organik dan drainasinya cukupbaik. Curah hujan 1.500 - 3.5000 mm/tahun, merata sepanjang tahun, denganbulan kering < 3 bulan, pH tanah 5 - 7(Heyne, 1987, Nelson, 2001, Sudiartoet al., 2003). Untuk mendukung pengembanganmengkudu telah dilakukanstudi ekologi menyangkut persyaratantumbuh tanaman mengkudu(Tabel 4).Adanya bulan kering yang dikehendakiberhubungan dengan pembungaandan pembuahan. Hujan yangtinggi akan berpengaruh terhadap pembungaandan pembuahan. Bunga akangugur dan tidak terjadi pembuahan,sedangkan bulan kering yang terlalupanjang juga akan mengurangi jumlahbuah dan buah yang tumbuh mengecildan bentuknya tidak normal. Mengingatperanan mengkudu dalam industriobat tradisional dan sebagai komoditasekspor, kiranya perlu mendapat perhatiandari semua pihak terkait dalamhal penelitian dan pengembangannya.Bahan tanamanBacker dan Backhuizen (1965)mengemukakan bahwa di Pulau Jawaterdapat 6 jenis mengkudu diantaranyadua jenis yang mempunyai nilai ekonomi,yaitu M. citrifolia dan M.brachteata. Jenis M. citrifolia biasadigunakan untuk obat, sedangkan jenisM. brachteata dahulu biasa digunakansebagai pewarna kain dan batik.Sudiarto et al. (2003) mengemukakanbahwa dibeberapa daerah di Jawa danSulawesi ditemukan berbagai ragammengkudu berdasarkan morfologi danmutu buahnya. Dari sebanyak 20nomor mengkudu yang dianalisa mutubuahnya, 10 nomor diantaranya mempunyaikualitas jus buah cukup baik.Hasil pengamatan Djauhariya et al.(2006), di beberapa daerah di PulauJawa ditemukan 7 tipe mengkudu.Pembeda utama ke 7 tipe tersebut adalahmorfologis buah (bentuk, ukurandan jumlah biji per buah), rasa dagingbuah, serta rendemen jus daging buah.Berdasarkan karakter produksidan mutu buahnya, dari ke 7 tipe tersebutada 3 tipe yang merupakan pohoninduk harapan. Karakter morfologi ketigatipe tersebut dapat dilihat padaTabel 5. Sudiarto et al. (2003) mengemukakanbahwa mutu buah ketiga tipetersebut diatas cukup baik, kadar sarilarut air rata-rata 9 %, sehingga layakuntuk dikembangkan budidayanya.Lingkungan tumbuh untukmengkudu sukun dan mengkudu pahitagak terbatas dari dataran rendah sampaiketinggian 350 m dpl, tipe iklimC/B, curah hujan 2000 - 3000 mm/th,jenis tanal Latosol dan Regosol, meng

hendaki suhu udara dan tanah agaklembab. Sedangkan mengkudu berbijibanyak sebarannya cukup luasdari dataran rendah sampai 800 mdpl, tipe iklim A,B sampai D, curahhujan 1500 - 3500 mm/th, jenis tanahLatosol, Andosol, Regosol, Grumosoldan Podsolik., kelembaban udaradan tanah kering sampai basah.Cara perbanyakanCara perbanyakan mengkuduyang umum dilakukan petani adalahdengan menggunakan biji. Dalam rangkamempertahankan sifat genetis yangbaik yang dipunyai induknya cara initidak dapat dilakukan karena penyerbukantanaman mengkudu terjadi secarasilang, sehingga akan terjadi segregasigenetik pada keturunan berikutnya.Untuk itu perbanyakanmengkudu sebaiknya dilakkan secaravegetatif.Dalam upaya menunjangpengembangan budidaya mengkudu,Balittro terus melakukan penelitianmengenai aspek-aspek yang berkaitandengan peningkatan produksi dan mutumengkudu. Beberapa aspek budidayayang telah dilakukan penelitiannyaseperti pengadaan bahan tanaman secaravegetatif, pemupukan dan analisamutu dari jenis-jenis mengkudu unggulan.Dari hasil penelitian, cara perbanyakandengan setek, grafting dan

cangkok tingkat keberhasilannya mencapaidiatas 80 % (Rahardjo danDjauhariya, 2004, Djauhariya danRahardjo, 2004). Habitus tanaman hasildari ketiga cara perbanyakan tersebutcukup rindang dan cepat berbuah,sehingga mempermudah dalam carapanen buahnya. Namun demikian masing-masing cara mempunyai kelebihandan keterbatasan. Tanaman mengkuduhasil perbanyakan dengan carasetek dan cangkok sistim perakarannyayang dangkal karna tidak mempunyaiakar tunjang, sehingga cukup rentanterhadap kekeringan dimusim kemarau.Sedangkan dengan cara grafting, dalamtehnik pelaksanaannya membutuhkanpersonil yang mempunyai keterampilanyang tinggi, sehingga perlu dilatih terlebihdahulu.

Pembuatan ekstrak air buah mengkuduBuah mengkudu setengah matang dikumpulkan kemudian dicuci sampai bersih kemudianditiriskan untuk menghilangkan sisa air cucian. Perajangan buah mengkudu dilakukan ditempat terbuka yag terlindung dari sinar matahari langsung atau menggunakan kain hitamsebagai penutup. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan oven bersuhu 60-750C,dikeringkan di dalam oven untk menghindari bagian luar bahan sudah kering sedangkandalamnya masih basah, sebab jika ini terjadi dapat menyebabkan kerusakan atau kebusukanpada bagian dalam bahan yang dikeringkan. Pengeringan dalam oven juga lebih merata danwaktu pengeringannya lebih cepat tanpa dipengaruhi oleh keadaan cuaca, sedangkan tujuandari pengeringan tersebut untuk mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatisyang dapat merusak sampel. Setelah kering, buah diserbukkan dan diayak menggunakan alatpenggiling yang di dalamnya terdapat pengayak, yang selanjutnya serbuk tersebut disebutsimplicia. Pembuatan serbuk bertujuan untuk memperluas permukaan partikel yang kontakdengan pelarut sehingga proses penyaringan dapat berjalan efektif dan memudahkan pelarutuntuk menarik senyawa yang terkandung di dalam sel (Anonim, 1985).Sebanyak 300 gram serbuk simplisia ditimbang dan dimasukkan ke dalam toples kacabertutup dan ditempatkan pada area gelap, setelah itu dilakukan maserasi denganpenambahan pelarutn-heksana sebanyak 1500 ml. Pada penyarian dengan maserasi, perludilakukan pengadukan ini untuk meratakan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia,sehingga dengan pengadukan tersebut tetap terjaga adanya perbedaan konsentrasi antaralarutan di luar dan di dalam sel. Setelah dua hari, rendaman di saring dengan corong dankertas saring untuk memisahkan serbuk simplisia dengan pelrut. Hasil saringan iniselanjutnya dilakukan pemekatan denganvaccum rotary evaporatorkemudian dilanjutkandengan penguapan di atas penangas air untuk menguapkan sisa pelarut sampai diperolehekstrakn-heksana buah mengkudu dengan konsentrasi kental. Pada vaccum evaporatorpemanasan dilakukan di bawah temperatur titik didih pelarut sehingga kandungan senyawayang terdapat dalam eksrak kental yang didapat tidak rusak karena pemanasan.Sisa ampas serbuk simplisia tersebut diangin-anginkan samapi tidak berbau n-heksana.Selanjutnya sisa ampas dimaserasi dengan pelarut kloroform sebanyak 1500 ml selama duahari pada area gelap dengan sesekali diadu-aduk. Setelah dua hari, hasil maserasi disaringdengan corong dan kertas saring untuk memisahkan serbuk simplisia dengan pelarut. Hasilsaringan ini dipekatkan dengan menggunakanvaccum rotary evaporatorkemudiandilanjutkan dengan penguapan di atas penangas air untuk menguapkan sisa pelarut sampaididapatkan ekstrak kloroform buah mengkudu dengan konsistensi kental.Sisa ampas serbuk simplisia tersbut diangin-anginkan sampai tidak berbau kloroform.Selanjutnya sisa serbuk simplisia dicampur dengan 1500 ml air dalam sebuah panci,kemudian dipanaskan ke dalam penangas air selama 15 menit, dihitung mulai suhu di dalampanci mencapai suhu 900C, sambil sesekali diaduk. Kemudian hasil infus diserkai sewaktupanas melalui kain flanel untuk memisahkan serbuk simplisia dengan air. Hasil saringandipanaskan di atas penangas air untuk menguapkan pelarut air sampai didapatkan ekstrak airbuah mengkudu dengan konsistensi kental.