PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI...

115
PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI KASUS DI NEWS LIBRARY KOMPAS TV Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: EKO RAHARJO NIM. 1111025100044 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H / 2018M

Transcript of PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI...

Page 1: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI KASUS DI

NEWS LIBRARY KOMPAS TV

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

EKO RAHARJO

NIM. 1111025100044

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438H / 2018M

Page 2: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu
Page 3: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu
Page 4: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu
Page 5: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

i

ABSTRAK

Eko Raharjo (1111025100044). Pengolahan Aset Digital (Rekaman Video): StudiKasus di News Library Kompas TV. Dibawah bimbingan HendroWicaksono, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab danHumaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan aset digital(rekaman video) dan kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan aset digital(rekaman video) di News Library Kompas TV. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakandalam pengumpulan data adalah wawancara dan observasi dengan metodepurposive sampling sebagai penentu informan. Penelitian ini menunjukkan bahwaNews Library Kompas TV memiliki kebijakan tersendiri yang diterapkan padaSOP pengolahan aset digital rekaman video yang telah ditetapkan. Koleksi yangterdapat di News Library Kompas TV hanya dalam bentuk digital/audio visual.Dalam pengolahan aset digital rekaman video terdapat beberapa tahapan yakniingest, pengkategorian, pendeskripsian/metadata dan rough cut.Pengkategorian/pengklasifikasian aset digital rekaman video berdasarkan jenismaterinya yakni master shoot dan master edit. Pendeskripsian/metadata asetdigital rekaman video dilakukan dengan menginput data pada software GV Stratusyang terdiri dari tanggal liputan, judul liputan, nama reporter dan camera person,serta keterangan/sinopsis. Proses rough cut dilakukan dengan mengambil bagian-bagian penting dan layak tayang dari suatu rekaman video. News Library KompasTV menggunakan perangkat komputer, server penyimpan permanen (LTO 6) dansoftware GV Stratus untuk menunjang pengolahan aset digital rekaman video.Kendala yang dihadapi oleh News Library Kompas TV yaitu software GV Stratusmasih sering error, minimnya pengetahuan dan kemampuan SDM perekrutanbaru dalam mengolah aset digital rekaman video. Solusi yang dilakukan dalammengatasi kendala dalam pengolahan aset digital rekaman video yaitupengoptimalan dalam menggunakan software alternatif saat GV Stratus error,serta cekatan dalam berkoordinasi kepada tim IT perihal penanganan error padasistem/software GV Stratus. News Library Kompas TV perlu memberikanpelatihan dan workshop berkala dan rutin untuk meningkatkan skill danpengetahuan SDM tentang pengoperasian GV Stratus dan pengolahan aset digitalrekaman video.

Kata Kunci: Perpustakaan Digital, Pengolahan, Rekaman Video, News LibraryKompas TV

Page 6: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur penulis kepada Allah SWT atas segala berkat, rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengolahan Aset Digital (Rekaman Video):

Studi Kasus di News Library Kompas TV”. Penulisan skripsi ini guna

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berbagai kendala yang telah dihadapi penulis selama proses penyelesaian

skripsi sehingga penulis mendapat bantuan dari banyak pihak yang mendukung

secara moril, materil, waktu maupun tenaga. Penulis menyadari betul kekurangan

dan kelemahan penulis dalam masa penyusunan skripsi ini. Maka, penulis

mengucapkan terima kasih yang terutama dan yang sedalam-dalamnya kepada

kedua orang tua Bapak dan Ibu, dek Ari serta dek Iis yang sangat sabar dan tidak

pernah lupa memanjatkan do’a kepada Allah SWT, serta memberi dorongan

semangat.

Skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan

waktu dan ilmunya dalam membantu penulis. Pada kesempatan ini, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Page 7: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

iii

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan.

4. Hendro Wicaksono, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang

membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

6. Pihak di News Library Kompas TV, khususnya kepada Ibu Mommy Asri

Yulia selaku koordinator News Library Kompas TV dan Bapak Surya

Darma staf pengolahan yang telah bersedia memberikan kesempatan

kepada penulis, memberi banyak bantuan dan informasi yang penulis

butuhkan selama penelitian berlangsung.

7. Kepada para sahabat Ibu Sri Handayani, Triyona Febri Guwantoro, Moh.

Rifqi Muzaki, Bayu Asmara, Aldi Eri, Zul Jaiz, Sendy Awile, Ashabul

Kahfi Babeh, Febri Nurul Huda, Zulfikar Arman, Kikim, Fheby Azom

Arrafiqi, Soekarno Kurniawan, Miftahur Rahmah, Millatina Ulya,

Nurprasetya Ningrum, Monica Harfiyani, Sobri Yogi Bilowo, Wildan

Firdaus, Syarif Mahendra, Karina Putri Adita, Maeta Virgia. Terima kasih

untuk do’a, bantuan dan semangat yang kalian berikan selama proses

penyusunan skripsi ini serta kebersamaan kita yang telah menciptakan

senyum simpul tersendiri bagi penulis.

8. Seluruh teman-teman di Jurusan Ilmu Perpustakaan dari kelas B dan

teman-teman lain diantaranya Kulup, Rani, Ahmad Fauzi Kliwon, Puti

Asmarani, Annisa Nurulita, Rizal Fahmi, Abi Jon, Luki Budiawan, Kibar,

Page 8: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

iv

Vita, Jalil, Egi, Kirdun, Taufiq, Hafiz, Laga, Endus, Braja, Ari Rama,

Putra, Om Apiz. Terima kasih untuk do’a, semangat, kebaikan dan

bantuan kalian selama proses penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada teman-teman KKN Baraya Gopur, Agung, Anas, Amin, Yogi,

Aep, Imam, Tomy, Monna, Intan, Nilam, Ais, Devi, Widha. Terima kasih

untuk do’a, semangat, kebaikan dan bantuan kalian selama proses

penyelesaian skripsi ini.

10. Dan, beberapa pihak baik teman maupun saudara yang terlewatkan atau

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan

semua kebaikan serta do’a yang sudah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun, dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan

untuk pengembangan diri penulis selanjutnya.

Akhir kata penulis memanjatkan do’a semoga Allah SWT memberikan

balasan yang setimpal pada semua pihak atas dukungan dan bantuannya. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan

bagi para pembacanya, khususnya bagi dunia perpustakaan di masa sekarang dan

masa yang akan datang.

Aamiin Yaa robbal’alamiin

Jakarta, 24 Juni 2018

Eko Raharjo

Page 9: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... iKATA PENGANTAR ................................................................................... iiDAFTAR ISI .................................................................................................. vDAFTAR TABEL ......................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5D. Definisi Istilah ..................................................................................... 6E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN LITERATURA. Perpustakaan Khusus .......................................................................... 9

1. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus ...................................................... 102. Tugas Perpustakaan Khusus .......................................................... 113. Fungsi Perpustakaan Khusus ........................................................ 12

B. Perpustakaan Digital ........................................................................... 141. Pengelolaan Perpustakaan Digital ................................................. 162. Pengolahan Bahan Pustaka Buku................................................... 193. Pengolahan Bahan Pustaka Non Buku .......................................... 204. Jenis Koleksi Digital ..................................................................... 265. Perangkat Penunjang Perpustakaan Digital .................................. 28

C. Digital Aset Manajemen dan Media Aset Manajemen ....................... 291. Ragam Format Rekaman Video .................................................... 322. Pengolahan Rekaman Video ......................................................... 36

D. News Library Kompas TV .................................................................. 39E. GV Stratus ........................................................................................... 41

1. Skalabilitas .................................................................................... 432. Perizinan ........................................................................................ 443. File Ingest ...................................................................................... 494. Manajemen Konten ....................................................................... 485. Pengaturan Pada GV Stratus ......................................................... 516. Storyboard Editor .......................................................................... 557. Final Cut Pro ................................................................................. 558. Rough Cut ..................................................................................... 56

F. Penelitian Relevan ............................................................................... 56

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 58B. Sumber Data ........................................................................................ 59C. Pemilihan Informan ............................................................................. 59

Page 10: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

vi

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 60E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 61F. Jadwal Penelitian ................................................................................. 62G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Profil News Library Kompas TV ........................................................ 63

1. Sejarah News Library Kompas TV................................................ 632. Visi dan Misi News Library Kompas TV ..................................... 643. Personalian News Library Kompas TV ........................................ 644. Struktur Organisasi News Library Kompas TV............................. 655. Koleksi .......................................................................................... 656. Sistem Layanan ............................................................................. 657. Lokasi ............................................................................................ 668. Perangkat Lunak yang

Digunakan di News Library Kompas TV ..................................... 66B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 66

1. Pengolahan Aset Digital News Library Kompas TV .................... 66a. Proses Pengolahan Aset Digital (Rekaman Video) ................ 71b. Perangkat Penunjang

Pengolahan Aset Digital Rekaman Video ............................... 812. Kendala dalam Proses Pengolahan

Aset Digital di News Library Kompas TV ................................... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ........................................................................................ 87B. Saran .................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 89

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Waktu Layanan News Library Kompas TV ................................... 65

Tabel 4.2 Pendeskripsian Aset Digital Rekaman Video ................................. 77

Page 12: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan GV Stratus ................................................................... 41

Gambar 2.2 Penjadwalan Acara-acara di GV Stratus ..................................... 45

Gambar 2.3 Removable Media Interface GV Stratus ..................................... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi News Library Kompas TV........................... 64

Page 13: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan informasi di era modern saat ini berkembang dengan sangat

cepat, membuat para penyedia informasi berlomba-lomba untuk menyediakan

informasi dengan efektif tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Hal ini yang

menyebabkan semua lembaga penyedia dan pengelola informasi lebih

bersunggung-sungguh dalam menyediakan dan mengelola berbagai informasi

yang mereka miliki agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Beragam informasi tersedia dalam berbagai pilihan media-media

penyimpanan, tidak hanya terbatas pada media cetakan seperti buku, majalah,

koran saja. Akan tetapi seiring dengan kemajuan teknologi, lahir beragam

media-media baru seperti media elektronik (televisi, radio, kaset, dll), media

internet (website, facebook, twitter) yang pada saat ini bisa menjadi media

penyebaran informasi.

Kemajuan teknologi telah mempermudah penyebaran informasi

manusia di seluruh dunia, diantaranya adalah media televisi yang

menyuguhkan berbagai macam kebutuhan informasi sehingga menjadikan

pesawat televisi sebagai kebutuhan bagi masyarakat. Televisi sebagai media

komunikasi untuk menyampaikan informasi, pendidikan, dan hiburan yang

mempunyai jangkauan sangat luas dari berbagai kalangan/lapisan masyarakat.

Page 14: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

2

Kompas TV sebagai salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia

yang menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan. Kompas TV

menjadi tempat untuk ide-ide dan aspirasi untuk mendidik dan memainkan

peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Sebagai pengelola dan penyedia informasi, tentunya Kompas TV

memproduksi hasil rekaman langsung maupun tunda, yang merupakan koleksi

dan juga aset perusahaan yang harus dikelola, disimpan dengan baik sampai

proses temu kembali untuk digunakan kegiatan tayang/siaran.

Dengan demikian, stasiun televisi seperti Kompas TV memerlukan

divisi/bagian khusus untuk mengorganinsasikan aset-aset mahal seperti audio,

video, gambar serta teks. News Library Kompas TV sebagai divisi pengelola

aset digital rekaman video yang dimiliki oleh Kompas TV. Software

pengolahan News Library Kompas TV berbeda dengan stasiun TV pada

umumnya, mereka menggunakan software GV Stratus dalam mengolah aset

digital rekaman video.

Rekaman video adalah sebuah metode perekaman gambar bergerak

diatas pita magnetik dengan menggunakan prinsip yang sama dengan perekam

suara, tetapi mengkonversikan suara dan gambar itu ke dalam impuls listrik

kemudian diletakkan diatas media perekam.1 Aset digital harus dikelola

dengan baik, mudah, cepat agar dapat dipergunakan kembali untuk

memperluas jaringan, kolaborasi, proses produksi, pemasaran multichannel,

manajemen pengetahuan, penelitian dan sebagainya. Dalam hal ini sudah

1 Helen Harrison, Video in Libraries: The Audiovisual Librarian. (Chicago: AudiovisualGroup of the Library Association, 1980), h. 47.

Page 15: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

3

menjadi tugas News Library Kompas TV sebagai pengelola aset digital yang

berguna untuk keberlangsungan hidup perusahaannya.

Seperti halnya isu yang berkembang pada perpustakaan berbasis buku,

terkait dengan konsep tapeless dan transformasi layanan perpustakaan

tradisional ke digital (Digital Library), atau Virtual Library. News Library

yang berperan sebagai perpustsakaan digital di suatu perusahaan stasiun TV

juga dihadapkan dengan isu-isu tapeless material untuk efisiensi waktu dan

uang dalam pengelolaan aset digital rekaman video yang dimiliki.

Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan

dengan perpustakaan yang sudah ada pada umumnya. Perpustakaan digital

memiliki koleksi yang terorganisir dari berbagai sumber, dan memiliki

beberapa format koleksi yang tersedia. Koleksi digital akan mengurangi biaya

berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya.2

Dalam dunia broadcasting terlebih pada News Library juga terdapat

istilah-istilah seperti Digital Assset Management dan Media Asset

Management. Menurut Putu Laxman Pendit Digital Assset Management

merupakan seranngkaian kebijakan dan komitmen yang menetapkan tujuan,

lingkup, dan hasil yang ingin dicapai.3 DAM merupakan suatu teknologi yang

terkordinasi dan tersusun, yang mengizinkan penyimpanan file digital yang

efisien, pengambilan informasi, dan penggunaan ulang file digital yang sangat

penting bagi perusahaan. MAM merupakan teknologi yang digunakan untuk

mencari dan mengambil isi khusus dari sebuah objek dari media ke digital.

2 Sismanto, HS, Manajemen Perpustakaan Digital. (Yogyakarta: Afifah Pustaka, 2008), h.17.

3 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: dari A sampai Z (Jakarta: Cita KaryakarsaMandiri, 2008), h. 50.

Page 16: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

4

Akan tetapi sebelum mengimplementasikan teknologi untuk pengelolaan aset

digital rekaman video yang dimiliki,

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, News

Library Kompas TV menggunakan software GV Stratus untuk menginput,

mengolah, dan menyimpan aset digital rekaman video tersebut. News Library

Kompas TV tidak menggunakan DDC dalam pengklasifikasian aset digital

rekaman video yang dimiliki, karena Kompas TV mempunyai kebijakan

tersendiri sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Dalam melakukan pengolahan

aset digital News Library Kompas TV masih menghadapi beberapa kendala,

yang pertama yakni software GV Stratus yang sering error, hal tersebut

mengakibatkan proses pengolahan aset digital terhambat dan mengharuskan

menggunakan aplikasi Final Cut Pro yang terintegrasi dengan software GV

Stratus. Kedua, staf News Library Kompas TV yang masih kurang

pengetahuan dan skill dalam melakukan pengolahan aset digital rekaman

video yang dimiliki seperti proses metadata dan roughtcut, terutama pada staf

yang masa kerjanya terbilang belum lama dan kurang berpengalaman dalam

pengelolaan aset maupun bidang broadcasting.

Berdasarkan realitas-realitas diatas maka sangatlah jelas bahwa

pengolahan aset digital rekaman video di tengah era digital sangat penting

bagi koleksi sebuah stasiun TV. Terlebih lagi rekaman video tersebut

merupakan aset perusahaan yang dikelola oleh perpustakaan yang bernaung

pada perusahaan induknya. Oleh karena itu peneliti mencoba mengangkat

tema “Pengolahan Aset Digital (rekaman video): Studi kasus di News

Library Kompas TV.”

Page 17: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

5

B. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya

pembatasan dan perumusan masalah. Hal ini memudahkan penulis untuk

fokus pada masalah yang akan diteliti dan terarah sehingga mendapatkan hasil

yang diinginkan secara tepat.

1. Pembatasan Masalah

a. Proses pengolahan aset digital (rekaman video) yang dilakukan di

News Library Kompas TV.

b. Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan aset digital (rekaman

video) yang dilakukan di News Library Kompas TV.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana proses pengolahan aset digital (rekaman video) yang

dilakukan di News Library Kompas TV?

b. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan aset

digital (rekaman video) yang dilakukan di News Library Kompas TV?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan permasalahan yang telah peneliti

identifikasi di atas, secara keseluruhan penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui proses pengolahan aset digital (rekaman video) yang

dilakukan di News Library Kompas TV.

b. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan aset

digital (rekaman video) yang dilakukan di News Library Kompas TV.

Page 18: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

6

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah:

a. Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teoritis dan

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan serta mendorong peneliti lain

untuk meneliti permasalahan sejenis dengan variabel-variabel lain.

b. Manfaat Praktis

1) Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap pustakawan terkait

pengolahan aset digital (rekaman video).

2) Untuk memberikan wawasan, pengembangan dan konstribusi

pemikiran bagi News Library Kompas TV perihal pengolahan aset

digital yang lebih baik dalam perusahaan pertelevisian.

c. Manfaat Akademis

Memenuhi persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan studi Strata

Satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan.

D. Definisi Istilah

Untuk memudahkan memahami istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa pengertian istilah yang

sering digunakan dalam setiap bab penelitian, diantaranya:

Page 19: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

7

1. Pengolahan

Pengolahan adalah manajemen sumber daya, misalnya personil, keuangan,

material, inventaris, waktu, dan sebagainya.4 Pengelolaan Asset

merupakan proses yang diperlukan untuk melakukan penyimpanan,

pencarian dan mendapatkan kembali data dengan efisien. Asset yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah koleksi berupa rekaman video yang

berada di News Library Kompas TV.

2. Digital Asset Management

Digital asset management adalah Pengorganisasian file digital, dari aset-

aset yang mempunyai nilai.5

3. Perpustakaan Digital

Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mengelola semua atau

sebagian yang substansi dari koleksi-koleksinya dalam bentuk

komputerisasi sebagai alternatif, suplemen atau pelengkap terhadap

cetakan konvensional dalam bentuk mikro material yang saat ini

didominasi koleksi perpustakaan.6 Perpustakaan Digital yang dimaksud

adalah News Library Kompas TV yang saat ini sudah menjalankan sistem

file dan server untuk pengolahan, penyimpanan dan pelayanan koleksi

rekaman video (berita) yang mereka miliki dari hasil produksi dan

merupakan aset perusahaan induknya.

4 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: SamitraMedia Utama, 2004), h.4.

5 “Transformasi Perpustakaan & Informasi; dari Pengelolaan Dokumen Analog ke MAM (Media Asset Management )” artikel diakses pada tanggal 10 Maret 2015 darihttps://sisilainpustakawan.wordpress.com/2013/12/27/transformasi-perpustakaan-dari-pengelolaan-dokumen-analog-ke-mam-media-asset-management/

6 Abdul Rahman Saleh, Membangun Perpustakaan Digital: Step by step (Jakarta: SagungSeto, 2010), h. 3.

Page 20: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

8

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan skripsi ini secara keseluruhan,

maka diperlukan suatu sIstematika penulisan. Adapun sistematika yang

dimaksud adalah seperti yang akan diuraikan sebagai berikut:

Bab I Tinjauan Literatur

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan

pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur

Bab ini memuat teori–teori yang berasal dari kajian kepustakaan

yang berkaitan dengan gambaran terperinci mengenai teknologi

informasi perpustakaan, pengelolaan perpustakaan digital, jenis

loleksi digital dan ragam format digital.

Bab III Metode Penelitian

Jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, informan, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data dan jadwal penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini membahas tentang profil objek penelitian, hasil penelitian

dan pembahasan yang berkaitan dengan pengelolaan aset (rekaman

video/liputan berita) yang dilakukan di News Library Kompas TV.

Bab V Penutup

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh

peneliti setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.

Page 21: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu

bersamaan dengan perubahan budaya, perubahan itu meliputi jenis koleksi,

bentuk dan bahan pustaka, sistem pengelolaan, pemanfaatan, sampai dengan

penyebaran informasi kepada masyarakat. Jenis perpustakaan yang kini

semakin bertambah dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari lembaga

pengelola, koleksi, pengguna, wilayah, dan tujuan pembentukan. Di Indonesia

terdapat beberapa jenis-jenis perpustakaan, salah satu dari beberapa jenis yang

dikembangkan yaitu perpustakaan khusus.

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh

lembaga atau instansi Negara, pemerintah, pemerintah daerah ataupun

lembaga atau instansi swasta yang layanannya diperuntukkan bagi pengguna

di lingkungan lembaga atau instansi yang bersangkutan.7

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan

tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta pemakainya.8

Menurut Sutarno Perpustakaan khusus merupakan suatu instansi atau lembaga

tertentu, baik pemerintah maupun swasta, dan sekaligus sebagai pengelola

atau penanggung jawabnya. Melayani pemakai dari lembaga yang

7 Jonner Hasugian, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Medan: USU Press,2009), h. 81.

8 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.18.

Page 22: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

10

bersangkutan, sehingga memiliki koleksi yang terbatas sesuai dengan misi dan

tugas lembaga yang bersangkutan.9

Dari beberapa definisi perpustakaan khusus diatas, dapat disimpulkan

bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada instansi

atau lembaga pemerintahan maupun swasta yang memiliki koleksi khusus

sesuai dengan jenis lembaga induk yang menaungi.

1. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus

Perpustakaan yang berada di instansi atau lembaga ini mempunyai

ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan perpustakaan jenis lain, yaitu:

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu

saja. Misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu subjek

(contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan pertanian).

b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk

tempat perpustakaan tersebut bernaung.

c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk anggota, sering

dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus melakukan

penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan harus melakukan

penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan terbatas hanya

melakukan penelusuran literatur, ada pula yang berpendapat bahwa

pustakawan terbatas pada penggunaan petunjuk umum mengenai

penggunaan sarana bibliografi artinya sarana grafis maupun

9 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan dan Praktik (Jakarta: SagungSeto, 2006), h. 38.

Page 23: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

11

elektronik untuk menelusur permintaan anggota perpustakaan.

d. Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan pada majalah,

pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena

literatur dari jenis tersebut umumnya megandung informasi yang

lebih mutakhir dibanding buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota

perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa

sangat berorientasi kepemakainya dibandingkan jenis perpustakaan

lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi

terpilih atau pengiriman foto copy artikel sesuai minat

pemustaka.10

2. Tugas Perpustakaan Khusus

Tugas merupakan suatu kewajiban yang harus dikerjakan. Tugas

perpustakaan adalah kewajiban yang telah ditetapkan sesuai dengan

kebijakan lembaga induknya untuk dilakukan di dalam perpustakaan.

Adapun tugas dari perpustakaan khusus adalah Menunjang

terselenggaranya pelaksanaan tugas lembaga induknya dalam bentuk

penyediaan materi perpustakaan dan akses informasi, mengumpulkan

terbitan dari dan tentang lembaga induknya, memberikan jasa

perpustakaan dan informasi, mendayagunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk menunjang tugas perpustakaan, meningkatkan literasi

informasi.11

10 Karmidi Martoadmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1997), h. 13.

11 Perpustakaan Nasional, Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan danKepustakawanan, (Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2009), h. 3.

Page 24: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

12

Perpustakaan khusus di dalam suatu lembaga memiliki tugas yang

tidak jauh berbeda dari perpustakaan pada umumnya yakni menyimpan

dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna yang terdapat di dalam

lembaga induknya.

3. Fungsi Perpustakaan Khusus

Standar Nasional Indonesia Bidang Kepustakaan dan

Kepustakawanan menyebutkan fungsi perpustakaan khusus, yaitu:

a. Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga

induknya.

b. Menyimpan semua terbitan dari dan tentang lembaga induknya.

c. Menjadi focal point untuk informasi terbitan lembaga induknya.

d. Menjadi pusat referral dalam bidang yang sesuai dengan lembaga

induknya.

e. Mengorganisasi materi perpustakaan.

f. Mendayagunakan koleksi.

g. Menerbitkan literature sekunder dan tersier dalam bidang lembaga

induknya, baik cetak maupun elektronik.

h. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.

i. Menyelenggarakan kegiatan literasi informasi untuk

pengembangan kompetensi SDM lembaga induknya.

j. Melestarikan materi perpustakaan, baik preventif maupun kuratif.

k. Ikut serta dalam kerjasama perpustakaan serta jaringan informasi.

l. Menyelenggarakan otomasi perpustakaan.

m. Melaksanakan digitalisasi materi perpustakaan.

Page 25: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

13

n. Menyajikan layanan koleksi digital.

o. Menyediakan akses informasi pada tingkat lokal, nasional, regional

dan global.12

Sedangkan menurut Janet L. Ahrensfeld menerangkan bahwa

fungsi maksimal perpustakaan khusus, yaitu secara berkala mengadakan

riset formal tentang kebutuhan pemustaka, membuat kontak dengan para

ahli dan agen publikasi luar biasa yang tidak dipublikasikan, menambah

koleksi khusus misalnya katalog perkembangan eksekutif, cetak komputer,

dan arsip organisasi, mengevaluasi dan memilih pangkalan data sesuai

dengan kepentingan organisasi.13

Selain itu, fungsi dari perpustakaan khusus adalah sebagai untuk

mendukung badan induknya. Dengan demikian sebagian besar

perpustakaan khusus hanya terbuka atau digunakan para pengguna yang

berasal atau bekerja di instansi atau badan yang bersangkutan. Di samping

itu koleksi bahan pustaka dan informasi perpustakaan khusus adalah

berkaitan dengan bidang cakupan instansi tersebut”.14

Dari ciri-ciri, tugas dan fungsi perpustakaan khusus yang telah

dipaparkan di atas dapat disimpulkan, bahwa perpustakaan khusus sebagai

penyedia informasi dalam bidang tertentu yang mencakup sesuai dengan

kebutuhan, serta untuk mengembangkan, menyimpan, melestarikan, dan

mengolah berbagai macam terbitan untuk lembaga induknya.

12 Ibid., h. 3.13 Janet L. Ahrensfeld, Special Library a guide for Management (New York: Special

Library Association, 1981) h. 8-9.14 Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

h. 1.19.

Page 26: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

14

B. Perpustakaan Digital

Perpustakaan merupakan lembaga yang menyediakan informasi bagi

kebutuhan masyarakat yang mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.

Pada awal nya perpustakaan di operasikan secara manual dan hanya memiliki

koleksi bentuk tercetak, saat ini dengan adanya perpustakaan digital para

pengguna di mudahkan untuk memperoleh segala bentuk informasi yang ada

tanpa terbatas ruang dan waktu.

“Digital libraries are organization that provide the resources,including the speacialized staff, to select, structure, offerintellectual acces to, interpret, distribute, preserve the integrity of,and ensure the persistence over time of collections of digital worksso that they are readily and economically available for use by adefined community or set of communities”.

Menurut Digital Library dalam buku yang dikutip oleh Putu Laxman

Pendit, menegaskan bahwa perpustakaan digital sesungguhnya merupakan

upaya yang terorganisir dalam memanfaatkan teknologi yang ada bagi

keperluan masyarakat penggunya. 15

Menurut Tedd dan Large dalam buku yang dikutip oleh Putu Laxman

Pendit, National Science Foundation akhirnya mendaftar tiga karakteristik

utama perpustakaan digital.

Pertama, memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan

menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di

dalam sebuah jaringan digital yang tersebar luas.

“Digital libraries are a set of electronic resources and associatedtechnical capabilities for creating, searching, and usinginformation. In this sense they are an extension and enchancementof information storage and retrieval system that manipulate digital

15 Putu laxman pendit, Perpustakaan Digital dari A sampai Z, (Jakarta: Citra Karya KarsaMandiri, 2008), h 3.

Page 27: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

15

data in any medium (text, image, sounds) and exist in distributednetwork”

Kedua, memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang

saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun

eksternal.

“The content of digital libraries include data, metadata thetdescribes various aspects of the data, and metadata that consist oflinks or relationships to other metadata, whether internal orexternal to digital library”

Karakteristik ketiga adalah merupakan kegiatan mengkoleksi dan

mengatur sumber daya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas

pemakai jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi komunitas tersebut. Oleh

sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi, seperti

perpustakaan, museum, arsip, dan menyediakan informasi secara meluas ke

berbagai komunitas.

“Digital library are constructed –collected and organized- by(and for) a community of user and their functional capabilities tosupport the information needs and uses of that community. In thissense they are an extension, enhancement, and integration of avariety of information institution as physical places whereresources are selected, collected, organized, preserved, andaccesed in support of a user community. These informationinstitutions includes, among other, libraries, museums, archives,and schools, but digital libraries also extend and serve othercommunity setting, including classrooms, offices, laboratories,homes, and, public spaces”

Ketiga karakteristik di atas melengkapi pengertian dasar tentang

perpustakaan digital sebagai sebuah sistem yang melibatkan infrastruktur

dalam pengertian lebih luas dari pada sekadar penggunaan teknologi

informasi.16

16 Ibid., h 9-10.

Page 28: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

16

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

digital adalah kumpulan berbagai informasi yang dimuat dalam bentuk digital

dan dikelola secara terorganisir demi memenuhi kebutuhan penggunanya.

1. Pengelolaan Perpustakaan Digital

Pada dasarnya perpustakaan digital tidak ubahnya seperti

perpustakaan konvensional, hanya saja memiliki kelebihan berupa adanya

koleksi digital baik sebagian atau semuanya sebagai pelengkap dari

perpustakaan konvensional itu sendiri. Namun idealnya, sebelum

mendesain dan mengaplikasikan sesuatu yang baru, termasuk

perpustakaan digital, terlebih dahulu harus melakukan beberapa tahap: 17

a. Tahap analisa kebutuhan pemustaka: Pustakawan lakukan untuk

mengetahui informasi yang mereka butuhkan.

b. Tahap perancangan: Pustakawan merencanakan bagaimana desain

perpustakaan digital yang akan dibangun.

c. Tahap Requirement Specification

Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam tahap ini adalah

menentukan siapa pengguna dari perpustakaan digital yang akan

dibangun.

d. Tahap seleksi: Proses pemilihan software aplikasi (perangkat

lunak) untuk perpustakaan digital dengan beberapa pertimbangan,

seperti software apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang

diinginkan oleh pengguna, apakah fitur-fitur yang tersedia dapat

digunakan dengan mudah, apakah staf perpustakaan memiliki

17 Tedd, Lucy A. dan Andrew Large, Digital Library: Principles and Practice in a GlobalEnvironment. Munchen: K.G. Saur, 2005), h. 191-202.

Page 29: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

17

dalam pemprograman software komputer, apakah pengelolaan

software seharusnya menjadi kompetensi utama di perpustakaan.

e. Tahap instal

Menginstal aplikasi perpustakaan digital telah lolos tahap seleksi

agar dapat di gunakan dalam kegitan pengelolaan perpustakaan.

Akan tetapi pada tahap ini tidak hanya berhenti ketika aplikasi

perpustakaan digital telah berhasil diinstal. Proses penting yang

tidak dapat dilupakan adalah pelatihan staf (training).

f. Tahap running

Proses terpenting dalam tahap ini adalah backup file, database,

website, dan software secara berkala. Beberapa pengelola

perpustakaan sering melupakan proses backup yang berakibat pada

hilangnya data-data penting ketika terjadi suatu kerusakan pada

perpustakaan digital.

g. Tahap evaluasi

Tahap ini penting dilakukan untuk menjaga stabilitas berjalannya

perpustakaan digital. Beberapa teknik evaluasi dapat dilakukan

seperti berdasarkan pendapat pengguna ataupun melihat catatan

transaksi yang dilakukan oleh pemustaka.

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi lembaga atau instansi

dalam membangun sebuah informasi, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kembangkan teknologi yang lebih baik untuk mendigitalkan bahan

perpustakaan analog.

b. Desain alat penelusuran dan retrieval yang mampu

Page 30: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

18

mengkompensasi katalog tidak lengkap atau singkatan atau

informasi deskriptif.

c. Desain alat yang memfasilitasi peningkatan katalog atau informasi

deskriptif dengan menginkoorporasi kontribusi dari pengguna.

d. Membangun protokol dan standar untuk memfasilitasi

pengumpulan perpustakaan digital yang terdistribusi.18

Dalam digitalisasi perpustakaan, ada dua prinsip dasar

pengembangan yang menjadi isu sentral dalam pengembangan digital

library. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu:

a. Koleksinya meliputi materi dari berbagai sumber.

b. Pemakai harus disajikan suatu ppenggunangan homogeni dan

beragam sumber 19

Dalam sistem digitasi perpustakaan (digital library system)

dipersyaratkan berbagai unsur yang mendukung dan saling berkaitan satu

dengan yang lainnya, sebagaimana ditulis oleh Arif (2003) dalam

makalahnya yang berjudul Konsep dan Perencanaan Dalam Automasi

Perpustakaan. Unsur-unsur yang dimaksud adalah:

a. Pengguna (user)

b. Perangkat Keras (hardware)

c. Perangkat Lunak (software)

d. Data

e. Network/LAN

18 Ida Fajar Priyanto, Perpustakaan digital: Apa dan bagaimana. (Jogjakarta: ,2009), h. 43.19 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:

Kanisius, 2008), h. 150

Page 31: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

19

f. Manual/Prosedur Penjelasan20

2. Pengolahan Bahan Pustaka Buku

Menurut Sulistyo basuki, pengolahan memiliki sinonim dengan

istilah processing. Pengolahan merupakan serangkaian pekerjaan yang

dilakukan sejak bahan pustaka diterima di perpustakaan sampai dengan

siap dipergunakan oleh pengguna perpustakaan. Tujuannya adalah agar

semua koleksi dapat ditemukan atau ditelusur dan dipergunakan dengan

mudah oleh pemakai. Agar informasi atau bahan pustaka di perpustakaan

dapat dimanfaatkan atau ditemukan kembali dengan mudah, maka

dibutuhkan sistem pengelolaan dengan baik dan sistematis yang biasa

disebut dengan kegiatan pengolahan (processing of library materials) atau

pelayanan teknis (technical services). Kegiatan pengolahan bahan pustaka

di perpustakaan biasanya mencakup beberapa kegiatan, dimulai dari

pembinaan dan pengembangan koleksi, inventarisasi, katalogisasi,

klasifikasi, dan kelengkapan fisik buku.21

Kegiatan pokok yang biasa dilakukan dalam pengolahan meliputi

penomoran induk atau nomor registrasi yang harus dicantumkan baik pada

buku induk dan buku yang bersangkutan. Selanjutnya koleksi akan

melewati tahap berikutnya untuk dikelompokan atau diklasifikasi dan

dibuatkan katalog dengan menggunakan acuan tertentu. Klasifikasi adalah

pengelompokkan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku

atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan

20 Ibid, h. 15121 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1993), h. 227.

Page 32: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

20

ciri-ciri yang sama.22 Pengolahan bahan pustaka terdiri atas kegiatan-

kegiatan memproses atau mengolah bahan pustaka agar siap dipinjam

untuk dibaca atau di dengar oleh masyarakat pemakai. Pengolahan bahan

pustaka terdiri atas kegiatan sebagai berikut:

a. Mengklasifikasi

b. Mengkatalog

c. Melakukan verifikasi data bibliografi

d. Menentukan tajuk subjek

e. Menentukan kata kunci

f. Mengalihkan data bibliografi

g. Menyunting data bibliografi

h. Mengolah data bibliografi

i. Membuat anotasi

j. Membuat kelengkapan pustaka

k. Menyusun daftar tambahan pustaka

l. Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya

m. Membuat kliping

n. Membuat sari karangan.23

3. Pengolahan Bahan Pustaka Non Buku

Bahan non buku merupakan salah satu jenis bahan perpustakaan

yang mencakup karya-karya orang yang dituangkan dalam bahan yang

tidak tercetak (dalam bentuk buku), melainkan dalam bentuk lain,

22 Towa P Hamakonda, Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Jakarta : BPK GunungMulia, 2009), h.1.

23 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Sagung Seto, 2002), h. 103.

Page 33: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

21

misalnya rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar.24

Dari berbagai jenis koleksi non buku di sebuah perpustakaan, maka

pengolahannya berbeda-beda. Adapun kerangka umum untuk

mendeskripsikan jenis koleksi non buku di perpustakaan, yang terbagi

menjadi 8 (delapan) daerah deskripsi diantaranya:

a. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab.

1) Judul Sebenarnya

Judul sebenarnya ditulis sesuai yang terdapat di title frames, jika

menemukan perubahan judul dari sumber informasi lainnya,

informasi tersebut dapat dicantumkan pada daerah catatan dengan

menyebutkan dari mana informasi itu diperoleh.

Contoh: Gorillas in the mist

Australia’s improbable animals

2) Pernyataan jenis bahan umum atau GMD

Berfungsi untuk membedakan penulisan unsur data untuk daerah

deskripsi lainnya antara rekaman video dengan gambar hidup.

Pernyataan jenis bahan umum, dituliskan secara langsung

mengikuti judul sebenarnya.

Contoh: Gorillas in the mist [rekaman video]

Australia’s improbable animals [rekaman video]

3) Judul tambahan

Judul tambahan sebuah film muncul bersamaan dengan judul

sebenarnya.

24 Anon Mirmani, Pengolahan Bahan Non Buku. (Universitas Terbuka. 2008), h. 1

Page 34: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

22

Contoh: Gorillas in the mist [rekaman video] : the adventure of

Dian Fossey

Australia’s improbable animals [rekaman video]

4) Pernyataan penanggung jawab

Dalam pernyataan penanggung jawab dicatat nama mereka yang

dalam sumber utama disebut sebagai orang/badan yang

berpartisipasi dalam menciptakan karya tersebut dan yang

dianggap memegang peran penting dalam produksi tersebut.

Sedangkan yang kurang penting dimasukkan dalam daerah catatan.

Jika hubungan antara judul karya dan orang/badan kurang jelas,

suatu keterangan singkat dapat ditambah. Jika dalam pernyataan

penanggung jawab disebut baik orang/badan maupun kelompok

orang yang bertanggung jawab atas produksi film atau rekaman

video tersebut, maupun orang/badan untuk siapa film/rekaman itu

dibuat.

Contoh: Gorillas in the mist [rekaman video] : the adventure of

Dian Fossey / produced by Armonld Glimcher and

Terence Cleg; Directed by Michael Apted

Australia’s improbable animals [rekaman video] /

produced by Sky Visuals Pty Ltd. N association with

Chancom Ltd. ; produced and directed by Gary Steer

b. Daerah edisi

Dalam daerah edisi berisi pernyataan edisi dan pernyataan penanggung

jawab sehubungan dengan edisi tersebut.

Page 35: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

23

c. Daerah data khusus

Daerah ini tidak digunakan untuk penulisan data bibliografi.

d. Daerah penerbitan dan distribusi

Informasi untuk daerah ini diambil dari sumber informasi utama atau

dari pernyataan formal lainnya yang dibuat oleh distributor, baik yang

tercantum pada title frames maupun pada bahan yang menyertainya.

Contoh: Universal city, Calif : MCA Home Video Inc., c 1989.

[U.S.A] : Veston Video, c 1987.

e. Daerah deskripsi fisik

Jumlah satuan fisik disertai nama jenis bahan spesifik waktu, ciri – ciri

proyeksi khusus, ciri – ciri suara, ciri-ciri warna, kecepatan proyeksi,

ukuran, lampiran.

1) Ciri-ciri proyeksi khusus seperti Cinerama, Panavision,

multiprojector.

Contoh: 14 gulungan film (157 men) : Panavision

2) Ciri-ciri suara dikategorikan dalam film bersuara atau film diam

(tanpa suara bisu)

Contoh: 1 gulungan video (15 men) : bersuara

3) Ciri-ciri warna dibagi dalam berwarna dan hitam putih (h.p)

Contoh: 1 gulungan film (10 men) : bersuara, berwarna

4) Kecepatan proyeksi film dicatat dalam frames per second (fps),

sedangkan kecepatan proyeksi video dicatat dalam putaran per

menit atau revolution per minute (rpm)

Contoh: 1 gulungan film (1 men. 17 detik) : bersuara, berwarna, 25

Page 36: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

24

fps

1 piringan video (4 men) : bersuara, berwarna, 1500 rpm

5) Penulisan ukuran gambar hidup dan rekaman video diketahui dari

ukuran lebar dari keduanya tersebut.

Contoh: Untuk ukuran lebar dari gambar hidup dalam mili meter

(mm)

1 gulungan film (12 men) : bersuara, berwarna ; 16 mm

Contoh: Untuk ukuran lebar dari pita video dalam inci (in.) atau

mili meter (mm)

1 gulungan video (21 men) : bersuara, berwarna ; ½ in.

Garis tengah piringan video ditulis dalam inci (in.)

1 piringan video (5 men) : bersuara, h.p., 1500 rpm ; 8 in.

6) Apabila film atau rekaman video tersebut diikuti oleh lampiran

lainnya, maka lampiran tersebut perlu dirinci.

Contoh: 1 kaset film (21 men) : bersuara, berwarna ; standard 8

mm + 1 buku pegangan, atau

1 kaset film (21 men) : bersuara, berwarna ; standard 8

mm + 1 volume (28 hlm. : il. ; 22 cm.)

f. Daerah seri

Pencatatan di daerah seri ini dilakukan sesuai dengan peraturan yang

berlaku secara umum. Tetapi rekaman video biasanya jarang

mempunyai seri.

Page 37: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

25

g. Daerah catatan

1) Jenis film

2) Bahasa

3) Sumber judul sebenarnya

4) Variasi dalam judul

5) Judul paralel dan judul lain

6) Pernyataan penanggung jawab

7) Edisi dan riwayat rekaman video

8) Terbitan, penyaluran, dan sebagainya

9) Deskripsi fisik

h. Daerah nomor standar, harga, syarat penjualan

Pencatatan keterangan untuk daerah catatan ini tergantung dari

kebijaksanaan perpustakaan yang bersangkutan. Jika keterangan

tersebut ada. Berikut contoh deskripsi rekaman video:

1) Gorillas in the mist [rekaman video] : the adventure of Dian Fosey

/ produced by Arnold Glincher and Terence Clegg : Directed by

Michael Apted.- Universal city. Calif : MCA Home vVideo Inc., c

1989.

2 piringan video (130 men) : bersuara, berwarna ; 12 inc.

Story by Anna Hamilton Phelan and Tag Murphy

Berdasarkan karya: Dian Fossey

MCA Home Video: 40851

I. Glincher, Arnold II. Cleg, Terence III. Fossey,

Dian

Page 38: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

26

2) Australia’s improbable animals [rekaman video] / produced by sky

Visuals Pty Ltd. in association with Chancom Ltd : produced

and directed by Gary Steer.- [U.S.A] : Vesstron Video, c 1987.

1 piringan video (60 men) : bersuara, berwarna : 12 inc.

“National Geographic Explore Presentation” Writer, Grary

Steer, Paul Scott, Nacy Lebrun : music, Australian Screen

Music Grandwanaland

I. Steer, Gary II. Scaot, Paul III. Lebrun,

Nancy 25

4. Jenis Koleksi Digital

Audio visual meliputi suara dan bahan-bahan visual dan file data

yang terbacakan mesin, yang diekspresikan dalam suatu media nyata,

yang telah dikenal atau mungkin dikembangkan di kemudian hari. Bahan-

nahan tersebut dapat ditangkap, dikomunikasikan secara langsung atau

dengan alat bantu mesin. Format media audio visual terdiri dari bagan,

lukisan asli, diorama, filmstrip, slide, otografi, peta, atlas, bola dunia, kit,

kartu-kartu, mainan, poster, realia, gambar-gambar teknik, transparansi,

bentuk-bentuk mikro, file data terbaca mesin, rekaman/penerimaan suara

(audio), dan rekaman/penerimaan siaran gambar dan suara (video).26

Dalam Online Dictionary for Library and Information science

koleksi digital didefinisikan sebagai:

“a collection of library or archival materials converted tomachine-readable format for preservation or to provideelectronic access… Also library materials produced in electronic

25 Anon Mirmani, Pengolahan Bahan Non Buku. (Universitas Terbuka. 2008), h. 98-104.26 McNally, Paul T, “Universal avability on non-book materials in Australia,” IFLA

Journal, 10 Maret 1992, h. 200.

Page 39: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

27

formats, incluiding e-zines, e-jounals, e-books, reference workpublished online and on CD-ROM, bibliographic database andother web-based resource…”27

Artinya, koleksi digital adalah koleksi perpustakaan atau arsip

yang dikonversikan ke dalam format yang terbaca oleh mesin (machine-

readable format) untuk tujuan pelestarian atau penyediaan akses

elektronik. Juga termasuk materi yang diproduksi dalam bentuk

elektronik, mencakup e-journals, e-books, karya referensi yang

dipublikasikan secara online dan dalam CD-ROM, database bibliografi,

dan sumber-sumber berbasis web lainnya.

Secara garis besar koleksi digital dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu koleksi hasil digitalisasi yang merupakan koleksi hasil

konversi ke dalam media elektronik dan koleksi yang “lahir” dalam

bentuk digital.28

Sumber daya informasi berupa media digital sangatlah beragam,

dimana ada empat katagori berdasarkan sumber daya informasi digital,

yaitu:

a. Bahan dan sumber daya full-text: e-journal, e-books, e-newspaper,

koleksi digital yang bersifat open acces, dan tesis serta disertasi

digital.

b. Sumber daya metadata: perangkat lunak digital berbentuk katalog,

indeks, dan abstrak, atau sumber daya yang menyediakan

‘informasi tentang informasi’ lainnya.

27 Joan M Reitz, “ODLIS : Online Dictionary of Library and Information Science,” 2002, n.diakses Tanggal 4 Januari 2018 dari http://vlado.fmf.uni-si/pub/networks/data/dic/odlis/odlis.pdf.

28 Lazinger SS, Digital Preservation and metadata: History, Theory, Practice (Englewoos,Colorado: Libraries Unlimited, 2001), h. 26.

Page 40: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

28

c. Bahan-bahan multimedia digital.

d. Aneka situs di internet.29

5. Perangkat Penunjang Perpustakaan Digital

Dalam perpustakaan digital terdapat beberapa elemen pendukung

yang sangat penting. Elemen penting yang diperlukan dalam perpustakaan

digital yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),

sumber daya manusia.

a. Perangkat Keras (Hardware)

Sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi

informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program untuk

menjalankannya. Fungsi perngkat keras untuk mengumpulkan data

dan mengkonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses

oleh komputer. Perangkat keras otomasi perpustakaan antara lain

komputer, scanner, digital camera, dan CD writer.30

b. Perangkat Lunak (Software)

Perpustakaan digital paling tidak memerlukan dua perangkat lunak

utama yaitu perangkat lunak untuk penyimpanan koleksi dan

perangkat lunak untuk pencarian koleksi. Untuk penyimpanan

koleksi, dibutuhkan sebuah sistem manajemen basis data yang bisa

mendukung proses penambahan, pengubahan, penghapusan,

termasuk juga pencarian koleksi secara cepat.31

c. Sumber Daya Manusia

29 Putu Laxman Pendit, [et.all], Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan PerguruanTinggi Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto, 2007) h. 70.

30 Ibid, h. 3831 Putu Laxman Pendit, [et.all], Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan

Tinggi Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto, 2007) h. 185.

Page 41: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

29

Kedua komponen diatas (perangkat keras dan perangkat lunak)

tidak akan bisa berjalan dengan sempurna tanpa adanya sumber

daya manusia yang mengoperasikannya. Seorang pustakawan harus

memiliki kemampuan dan skil dalam hal teknologi informasi.

Dalam mengaplikasikan dan membangun perpustakaan digital

pimpinan harus mempersiapkan sumber daya manusia yang ada

dengan pelatihan-pelatihan.32

C. Digital Aset Manajemen dan Media Aset Manajemen

Berkembangnya perpustakaan dengan bahan koleksi tercetak (buku),

terkait perkembangan konsep transformasi layanan perpustakaan tradisional ke

digital (Digital Library). Hal tersebut dilakukan untuk memberikan efisiensi

waktu dan ruang pada pengolahan, penyimpanan dan temu kembali. Hal

serupa juga dialami pada perpustakaan berbasis video, dimana materi koleksi

video yang disimpan dengan sistem analog lama-kelamaan akan semakin

menumpuk dan memenuhi storage (komputer atau memory card). Selain itu

perlunya pengorganisasian aset tersebut ke dalam apa yang disebut Media

Asset Management.

Media Asset Management (MAM) dipilah menjadi DMAM, Digital

Media Asset Management (sering hanya disingkat dengan DAM) dan Physical

Media Asset Management (PMAM). Akan tetapi dalam perkembangannya,

MAM lebih sering dihubungkan dengan DAM. Sementara PMAM merupakan

manajemen fisik materi, dalam hal ini termasuk pengelolaan perpustakaannya.

Digital Asset Management (DAM) merujuk pada pola kebiasaan dan lingkup

32 Tedd, Lucy A. dan Andrew Large, Digital Library: Principles and Practice in a GlobalEnvironment. (Munchen: K.G. Saur, 2005), h. 198

Page 42: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

30

pengorganisasian file digital, dari aset-aset yang mempunyai nilai. Aset digital

mencakup seperti video, audio dan graphics.33

Media Asset Management (MAM) merupakan suatu teknologi dan

prosedur yang dikoordinasikan yang berguna agar penyimpanan lebih efisien,

dan temu balik berkas digital yang penting dalam organisasi. Dengan

menggunakan informasi deskriptif yang ada pada aset, MAM mampu

menyediakan dan mendukung peraturan perusahaan dan proses untuk

memperoleh, menyimpan, indeks, keamanan, penelusuran, mengekspor serta

merubahnya.

Digital asset management diterjemahkan secara bebas sebagai

pengelolaan modal digital merupakan serangkaian kebijakan dan komitmen

yang menetapkan tujuan, lingkup, dan hasil yang ingin dicapai.34

Digital Asset Management digunakan untuk keperluan pengelolaan

aset perusahaan yang berbentuk digital, seperti logo, video klip, materi-materi

digital yang diperjual belikan lewat Internet sebagai bagian dari e-commerce,

dan bahan kerja di rumah-rumah produksi. Media massa, terutama televisi

menggunakan DAM untuk mengelola file digital mereka yang semakin lama

jumlahnya semakin banyak.

MAM secara umum digunakan untuk mendukung fungsi ingesting,

mengelola, penelusuran, temu-balik dan pengarsipkan aset. MAM merupakan

kombinasi workflow, perangkat lunak dan perangkat keras yang

33 “Transformasi Perpustakaan & Informasi; dari Pengelolaan Dokumen Analog ke MAM (Media Asset Management )” artikel diakses pada tanggal 10 Maret 2015 darihttps://sisilainpustakawan.wordpress.com/2013/12/27/transformasi-perpustakaan-dari-pengelolaan-dokumen-analog-ke-mam-media-asset-management/

34 Putu laxman pendit, Perpustakaan Digital dari A sampai Z, (Jakarta: Citra Karya KarsaMandiri, 2008), h 50.

Page 43: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

31

diorganisasikan dan temu-balik aset-aset digital perusahaan.35

Kemajuan teknologi membawa perubahan yang sangat baik, dimana

manusia mampu menggabungkan antara unsur suara dan unsur gambar

bergerak menjadikan temuan terbesar pada masanya. Rekaman video termasuk

kedalam karya non cetak atau non buku yang informasinya disampaikan

melalui bentuk suara, gambar, video, dan juga kombinasi dari bentuk–bentuk

tersebut.

Rekaman video adalah sebuah metode perekam gambar bergerak di

atas pita magnetic dengan menggunakan prinsip yang sama dengan perekaman

suara, tetapi mengkonversikan suara dan gambar itu ke dalam impuls listrik

yang kemudian diletakkan di atas media perekam.36

Sedangkan menurut Anglo American Cataloguing Rules 2 (AACR2)

rekaman video sebagai suatu rekaman yang berisi gambar visual dan dapat

dilihat dengan bantuan televisi.

Kamera dapat merekam segala kejadian yang berlangsung, merekam

objek bergerak maupun tidak, suara, cahaya yang kemudian diproses secara

elektronik dan disimpan dengan media seperti video disc, micro sd. Video

sebagai media komunikasi yang memadukan unsur suara atau bunyi dan

gambar dengan segala teknik penyiapan yang didasarkan pada derajat

kegunaannya, sangat ditentukan oleh penyiapan penggarapan perangkat lunak

yaitu materi atau pesan dan perangkat keras berupa peralatan produksi.

35 “Transformasi Perpustakaan & Informasi; dari Pengelolaan Dokumen Analog keMAM” artikel diakses pada tanggal 10 Maret 2015 darihttps://sisilainpustakawan.wordpress.com/2013/12/27/transformasi-perpustakaan-dari-pengelolaan-dokumen-analog-ke-mam-media-asset-management

36 Helen Harrison, Basic Television and Video System. (New York: McGraw Hill, 1980), h.47.

Page 44: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

32

Video mampu menampilkan gambar begerak dan suara merupakan

suatu daya tarik tersendiri, karena yang melihat nya mampu menyerap pesan

atau informasi yang terkandung di dalamnya. Bentuk video terdiri dari

beberapa jenis seperti kaset (videocassette), piringan (videodisc). Rekaman

video sendiri memiliki beberapa format speprti VHS-C, Betamax, U-metic,

Video 2000, VVC480. Di bawah ini adalah uraian lebih lanjut mengenai aset

digital rekaman video, sebagai berikut:

1. Ragam Format Rekaman Video

Kaset video terbuat dari plastik tipis yang dilapisi oleh serbuk

elektromagnetik. Menurut Fothergill, kaset video berbahan dasar polister

dilapisi atau dilindungi dengan besi oksida atau kromium agar

menghasilkan suara yang jernih. Berikut adalah format rekaman video:

a. Open reel tape

Tape rekorder merupakan bentuk magnetik dari tape audio

rekorder dimana medium perekaman nya merupakan pita yang

dililitkan pada sebuah silinder dibandingkan kaset.

b. Cassetes and catridges

1) Video 2000

Video 2000 atau dikenal juga sebagai VCC adalah penggunaan

dari sistem VCR dan video tape standar yang dikembangan

oleh Philips dan grundig untuk bersaing dengan VHS keluaran

JVC dan teknologi video betamax keluaran sony.

2) Beta

Kata Betamax berasal dari dua kata, Beta adalah kata untuk

Page 45: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

33

jalur sinyal yang direkam pada kaset, karena pita kaset tersebut

berputar melalui sebuah transportasi sehingga berbentuk seperti

abjad Yunani “Beta’. Kata max berasal dari “maximum” yang

berarti luar biasa. Format perekaman video yang dikembangkan

oleh Sony yang dirilis pada 10 Mei 1975. Betamax adalah kaset

video selebar ½ inci (12.7 milimeter. Format ini berasal dari

format kaset video U-Matic dengan lebar ¾ inci ( 19.05

milimeter).

3) VHS

Video Home System (VHS) itulah format video dengan lebar

penampang pita 16mm penantang Betamax yang dikeluarkan

oleh pendatang video baru dari Jepang, Japan Victor Company

(JVC) di tahun 1976. Sebelumnya, JVC lebih intensif dalam

produksi proyektor film 16mm. Dengan harganya yang murah

dan kualitas yang sedikit lebih baik, bahkan lebih praktis dan

stabil dari Betamax (dimana Betamax kecepatannya tidak

standar). Jadi, antar kaset video memiliki kecepatan putar yang

sedikit berbeda, sehingga setiap kali mengganti kaset video

harus di set kembali kecepatannya, jika tidak diganti akan

tampak garis-garis semut pada gambar.

4) U-Matic

Merupakan konsep pengembangan yang kemudian menjadi

standar industri penyiaran di dunia selama hampir 15 tahun.

Dengan resolusi yang dibawah standar (hanya 250 line), sejak

Page 46: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

34

tahun 1971 menguasai seluruh sistem penyiaran dunia.

Akhirnya di tahun 1985 dengan subsidi dari Jepang, Televisi

Republik Indonesia (TVRI) merubah secara total sistem

penyiarannya dari sistem U-Matic (yang masih beresolusi

gambar rendah 350 x 300 pixel) menjadi sistem Sony

Betacam.37

c. Kartu Memori

Kartu memori merupakan sebuah alat (card) yang berfungsi

sebagai tempat penyimpanan data digital seperti gambar, audio,

dan video.

1) Secure Digital High Capacity (SDHC)

SDHC merupakan kartu memori yang berbasis pada SDA 2.0,

kapasitas SDHC berada dikisaran 4GB-32GB dan memiliki

format bawaan FAT32. SDHC berkerja secara berbeda dari

kartu SD standar, maka ia tidak kompatibel dengan perangkat

yang mendukung SD card standar (128MB-2GB). Akan tetapi

hampir sebagian besar perangkat yang dibuat pada tahun 2008

biasanya sudah kompatibel dengan SDHC.

2) SxS

SxS adalah standar memori flash yang sesuai dengan standar

ExpressCard Sony dan SanDisk-created. Kartu SxS memiliki

kecepatan transfer 800Mbit/s dan kecepatan transfer hingga

2,5GB/s melalui antar muka PCI Express ExpressCard. Sony

37 Richard Fothergill and Ian Butchart, Non-Book Materials in Libraries: a practical Guide,3rd ed. (London: Clive Bingley, 1990), h. 70-71.

Page 47: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

35

menggunakan kartu ini sebagai media penyimpanan untuk

XDCAM EX kamera video professional. Kartu memori SxS

adalah kartu memori dari kamera Sony XDCAM EX PMW-

EX3.38

Selain itu menurut Putu Laxman Pendit menjelaskan ragam format

video sebagai berikut:

a. AVI (Audio Video Interleaved), format yang dikembangkan oleh

Microsoft dan IBM, sering dipampatkan dengan DivX codec.

sangat cocok sebagai delivery format.

b. DivX, Codec pemampatan untuk AVI dan disebarkan lewat

internet.

c. DV (Digital Video), sekelompok format yang saling berkaitan

dapat menampung uncompressed video data dan dapat ditulis

dalam bentuk AVI atau QuickTime files.

d. Flash, dari macromedia menggunakan vector graphic untuk

menciptakan animasi, walaupun format ini juga dapat mendukung

raster graphic dan sejumlah fitur interaktif. Sangat cocok untuk

delivery format, dan memerlukan plug-in.

e. MPEG (Moving Picture Experts Group), sekumpulan lossy video

dan format audio yang dipampatkan, digunakan untuk berbagai

aplikasi. Termasuk di sini MPEG-1 (sudah jarang dipakai selain

sebagai basis untuk MP3 audio compressed), MPEG-2 (digunakan

38 “Techno Center Indonesia: Kenali Macam-macam Memory Card yang anda gunakan”artikel ini diakses pada tanggal 15 Maret 2018 darihttps://technocenterid.blogspot.co.id/2015/12/kenali-macam-macam-memory-card-yang-anda-gunakan.html

Page 48: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

36

di televisi digital dan DVDs) dan MPEG-4 (digunakan sebagai

basis bagi sejumlah format termasuk Windows Media Video dan

QuickTime).

f. QuickTime, format proprietary yang dikembangkan oleh Apple

tetapi didukung oleh banyak jenis komputer. Sangat cocok untuk

delivery format.

g. RealVideo, format proprietary tetapi juga sangat tersebar dan

cocok untuk delivery format. Biasanya dipaket dengan RealAudio

data menjadi RealMedia.

h. WMV (Windows Media Video), dikembangkan oleh Microsoft dan

cocok untuk delivery format. 39

2. Pengolahan Rekaman Video

Media televisi memilki kekayaan digital (rekaman video), dimana

merupakan kekayaan intelektual yang tak ternilai harganya. Kekayaan

rekaman video tersebut berasal dari kebutuhan materi pendukung terhadap

setiap peristiwa yang terjadi sebagai bahan informasi kepada khalayak atau

publik.

Tata cara pengolahan koleksi rekaman video terdapat pada

peraturan standar AACR 2 yang termuat dalam part 1 chapter 7. Akan

tetapi, untuk pusat dokumentasi yang semua koleksinya berupa kaset video

dan file seperti pada stasiun televisi peraturan ini jarang digunakan, karena

proses nya memakan waktu dan sedikit rumit. Maka dari itu News Library

Kompas TV tidak menggunakan standar dalam AACR 2 melainkan

39 Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika (Jakarta:Citra Karyakarsa Mandiri, 2009), h. 116-120.

Page 49: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

37

membuat standar atau kebijakan sendiri dalam mengolah rekaman video

dengan menggunakan peraturan yang disesuaikan terhadap kebutuhannya.

Peraturan yang dibuat agar dapat dipahami oleh staf pengurus untuk

memudahkan proses temu kembali.

Pengolahan rekaman video pada News Library Kompas TV

bermula dari liputan berita yang dilakukan oleh wartawan, kemudian

menyerahkan memori card yang berisikan data liputan video beserta

keterangan data video ke staf Library. Rekaman video lalu di ingest ke

komputer server untuk dilakukan pengolahan dan diberi judul sesuai

dengan SOP News Library Kompas TV.

Beragam kebutuhan seperti materi hasil shooting, materi untuk

tayang, dan materi setelah tayang dari berbagai departemen akan dipenuhi

oleh seksi kepustakaan. Library televisi merupakan bagian vital, karena

bagian inilah yang mendukung departemen lain untuk melayani produser

sampai bagian programming.

Beberapa stasiun televisi membuat dua bagian library yakni news

library (berita), yang mengelola semua materi hasil liputan dan materi siap

tayang dari editing, dan library yang mengelola materi tayang dari

produksi atau non-news. Pembagian dua kepustakaan tersebut untuk

memudahkan dalam melayani user dari dua departemen yang berbeda.

Proses operasional news library digital berhubungan langsung

dengan reporter atau juru kamera. Adapun proses yang dilakukan yaitu:

a. Reporter atau kamera meminjam memory card, citidisk HD,

eksternal hardisk untuk liputan sesuai dengan assignment dari

Page 50: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

38

koordinator liputan ke ruang layanan news library dengan

membawa ID Card atau insert materi news value dan visual value

ke bagian layanan kepustakaan berita.

b. ID Card diregistrasi dengan sistem database electronic library

sistem (ELS).

c. Reporter atau juru kamera menerima memory card, citidisk HD,

eksternal hardisk beserta struk sebagai bukti peminjaman.

d. Setelah liputan reporter/juru kamera melakukan ingest materi

liputan di ruang ingest. Setelah itu memory card dikembalikan

lagi ke news library dengan proses ELS. Master shooting

ditransfer ke temporary server untuk diseleksi berdasarkan news

value dan visual value kemudian di-upload ke database library

management system (LMS). Selanjutnya, petugas news library

membuat katalog dan indeksnya untuk di-publish kepada

user/pengelola program (materi feeding dan streaming langsung

ke LMS dan dimasukkan ke meta datanya). Apabila

user/pengelola program mengetahui password pengguna database

LMS bisa mengaksesnya untuk penelusuran materi kepustakaan

secara online.

e. Setelah ingest master shooting selanjutnya bisa di-preview pada

ruang newsroom system atau ruang editing. Master edit dikirim ke

redaksi untuk penilaian layak siar serta masuk ke dalam rundown

berita. Master edit dari master control room (MCR) otomatis

terdokumentasi ke mass storage news library dilengkapi

Page 51: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

39

katalogisasi data dan indeks agar memudahkan penelusuran

(retrieval).40

Keberadaan news library berperan mengelola media penyimpanan

rekaman video sebagai aset penting yang sangat berkaitan dengan kualitas

penyiaran televisi. Materi siaran berita memiliki unsur kecepatan dan

sinkronisasi gambar yang kuat, antara realitas peristiwa yang terjadi

dengan kekayaan simpanan data rekaman video sebagai penunjang yang

mampu memberikan inovasi bagi pengelola program berita.

D. News Library Kompas TV

1. Pengertian News Library

News Library adalah divisi yang mengelola semua materi hasil liputan dan

materi siap tayang dari editing, dan library yang mengelola materi tayang

dari produksi atau non news. Dibuat demikian, karena biasanya untuk

memudahkan dalam melayani user dari dua departemen yang berbeda.

Library televisi ibarat gudang materi tayang. Beragam kebutuhan (materi

hasil shooting, materi untuk tayang, dan materi setelah tayang) dari

berbagai departemen akan dipenuhinya. Artinya library televisi

merupakan bagian vital, karena bagian inilah yang mendukung departemen

lain. News Library akan melayani produser, bagian programming, petugas

di MCR, dan bagian sales marketing. Dikepalai oleh seorang chief, library

televisi akan bekerja selama 24 jam dengan pengaturan jadwal untuk para

petugasnya.41 Kompas TV sebagai sebuah institusi penyiaran tentulah

40 Andi Fachruddin, Manajemen Pertelevisian Modern, (Yogyakarta: CV. Andi Offset,2016), h. 200.

41 “Library Televisi, Pustakawan Audio Visual” artikel diakses pada tanggal 12 Mei 2018dari https://dikiumbara.wordpress.com/2015/02/22/library-televisi-pustakawan-audio-visual/

Page 52: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

40

perlu untuk memiliki sebuah pusat dokumentasi sebagai wadah

pengelolaan aset-aset yang di miliki. Kompas TV memiliki dua library

yaitu divisi yang mengelola materi tayangan program non news, kedua

News Library Kompas TV yang memiliki tugas pegelolaan aset digital

khusus program berita. News Library Kompas TV mulai difungsikan

bulan November 2011, seiring dengan mulai on air nya siaran Kompas

TV. Sistem layanan News Library Kompas TV adalah sistem terbuka,

dimana semua user yang terdiri dari produser, editor, camera person dapat

mengakses sendiri aset digital yang dibutuhkan melalui software GV

Stratus. Hak untuk penggunaan dibatasi untuk menelusur dan

menggunakan aset digital, sedangkan untuk pengelolaan aset digital

diberikan hak khusus untuk News Library Kompas TV. Untuk mengolah

aset digital News Library Kompas TV menggunakan software GV Stratus.

2. Camera person

Camera person merupakan seseorang yang bertanggung jawab untuk

pengoperasian kamera televisi selama rehearsals dan produksi program

televisi. Mengoperasikan kamera dengan menggunakan tripod dan dolly

baik jenis kamera mini atau electronic news gathering yang digunakan di

luar studio. Dolly merupakan kendaraan/alat beroda untuk membawa

kamera dan operator kamera selama pengambilan gambar.42

3. Story Board

Story Board merupakan sketsa yang mennggambarkan adegan dalam film.

42 Andi Fachruddin, Dasar – Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Future, LaporanInvestigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing (Jakarta: Kencana, 2012), h. 64.

Page 53: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

41

Digunakan untuk mempermudah pengambilan gambar.43

4. Master Shoot

Master Shoot merupakan gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang

kemudian dijadikan referensi atau rujukan saat melakukan proses editing.44

5. Codec (Compressor decompresor)

Codec merupakan pengkompresian untuk mengubah ukuran file. 45

6. News Room

News Room merupakan ruang tempat kerja redaksi melakukan kegiatan

diskusi, membuat naskah, editing dan mempersiapkan program untuk on

air.

7. Database

Database merupakan sekumpulan file yang saling berhubungan dan

terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan

hubungan diantaranya.46

E. GV Stratus

News Library Kompas TV merupakan bagian dari stasiun Kompas TV,

yang memiliki tugas sebagai pengelola aset-aset digital khusus program

berita. News Library Kompas TV menggunakan software GV Stratus untuk

mengolah aset digital yang dihasilkan dari liputan camera person, melanggan

liputan luar negeri, koordinator daerah, dan citizen journalism.

GV Stratus dari Grass Valley, Brand Belden, adalah seperangkat alat

produksi dalam satu aplikasi. Alat-alat ini dirancang untuk kesederhanaan,

43 Ibid, h. 464.44 Ibid, h. 459.45 Ibid, h. 37.46 Sutarman, Buku Pengantar Teknologi Informasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 15.

Page 54: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

42

ketepatan, dan kecepatan, karena konten yang luar biasa dan sangat kreatif

dimulai dengan alur kerja yang efisien dan mudah disesuaikan. GV Stratus

memudahkan pengguna untuk mengelola produksi acara hiburan, produksi

acara on-air, dan alur kerja media produksi berita dengan lebih baik agar

dapat bersaing dengan stasiun tv lainnya. GV Stratus mempunyai tugas dan

fungsi yang dapat disesuaikan secara efektif untuk fungsi produksi setiap

pengguna. GV Stratus dapat meningkatkan ketepatan pekerjaan dan

memudahkan untuk terjalinnya kerja sama di seluruh bagian produksi secara

efektif.

Salah satu kegunaannya adalah menyediakan aplikasi yang mampu

diterima dengan baik bagi para pengguna profesional secara efisien dalam

mengelola hasil rekaman produksi berita dan produksi berita langsung.

Keuntungannya adalah mampu untuk mendukung alur kerja file.

Gambar 2.1 Tampilan GV Stratus

Manfaat lain dari GV Stratus adalah bahwa pengguna dapat dengan

mudah melakukan tugas produksi sehari-hari secara efisien. Karena layanan

Page 55: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

43

GV Stratus banyak komponen yang tidak terlihat sama dari alat ke alat, tetapi

pada kenyataannya, mereka sama. Panel untuk memeriksa dan memasukkan

metadata bekerja dengan cara yang sama tidak peduli apa tugas yang sedang

dilakukan. Ketika seorang pengguna perlu menavigasi melalui perangkat

yang terhubung pada jaringan, tata letaknya selalu sama. Untuk melihat

media, pemutar beroperasi dengan cara yang sama meskipun pekerjaan sudah

selesai. Tampilan yang sama secara terus menerus di seluruh alat

memungkinkan pengguna untuk melakukan banyak pekerjaan dan harus lebih

teliti.

Untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna, semua alat di GV Stratus

dapat digunakan oleh pengguna berdasarkan perannya masing-masing sesuai

dengan kebutuhan produksi. Selanjutnya, tata letak alat dapat diaplikasikan

secara langsung sesuai dengan kebutuhan produksi.

GV Stratus sangat dapat disesuaikan, dan dapat ditampilkan dalam

berbagai bahasa internasional. Semua peningkatan kerangka kerja ini

membuat GV Stratus tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga mudah

dipelajari. Waktu belajar yang cepat berarti siklus pelatihan singkat, sehingga

memberikan manfaat lain dari sistem.

1. Skalabilitas

GV Stratus hadir dalam berbagai konfigurasi tergantung pada jumlah

pengguna. Sistem dapat digunakan 20 pengguna dan dapat diperluas

hingga 100 pengguna untuk log on pada saat yang bersamaan. Untuk

penggunaan yang lebih besar, dapat juga mengakses sistem yang berbeda

yang dikenal dengan konfigurasi multisitus sehingga materi dari luar

Page 56: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

44

negeri atau daerah bisa dikerjakan secara bersamaan.

GV Stratus dapat dikonfigurasikan dengan perangkat media yang

sudah terbukti dari server media Grass Valley K2 untuk penyimpanan,

dan playout. GV Stratus terintegrasi dengan teknologi perangkat lunak

terbaru, termasuk K2 SAN, K2 Summit, K2 Solo dan K2 Central TX.

2. Perizinan

Pengguna GV Stratus dapat menggunakan toolset lengkap dan sesuai

fungsinya (Ingest, Proxy Viewer, RMI, Daftar Penugasan, Panel Saluran,

dll.). Namun, alat yang dapat digunakan pengguna dapat disebarkan

berdasarkan pada hak pengguna individu atau kelompok, yang dapat

dengan mudah ditentukan oleh administrator sistem dalam aplikasi panel

kontrol yang mudah digunakan.

GV Stratus juga mendukung integrasi Active Directory dengan

sistem perusahaan. Perizinan dapat dipergunakan pada grup dan akun

pengguna untuk memberikan pengaruh (control) yang kuat agar dapat

memiliki akses ke media dan metadata yang terdapat di dalam sistem,

sampai ke tingkat aset dan tingkat metadata perorangan.

a. Ingest

Ingest atau yang lebih dikenal dengan pengambilan file dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti transfer file dari kartu memori

kamera atau transfer dari lokasi lain. Selain itu, materi dapat di ingest

dari hasil rekaman video tersebut.

b. Penjadwalan

GV Stratus scheduler bisa mengarahkan atau mengkontrol saluran

Page 57: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

45

di K2 server, ketika ada acara langsung bisa didahulukan terlebih

dahulu, acara yang sudah terjadwal bisa digeser, walaupun acara

tersebut sudah terjadwal. Schedular berperan sebagai perangkat yang

bisa dikombinasikan ke beberapa bagian seperti waktu, jadwal

aktifitas, penyediaan saluran atau jaringan, penunjuk waktu terkini,

jadwal acara, pemilihan sumber jaringan, dan penujuk status. Dengan

panel ini, seorang operator bisa menjadwalkan acara terlebih dahulu

dengan mencatat spesifikasi tanggal, waktu, dan durasi waktu

rekaman. Panel itu juga bisa memilih apakah jadwal itu untuk acara

sendiri, acara utama beserta cadangannya, acara rutin, acara terbuka,

dan acara yang tidak berjalan dengan baik. Acara tersebut dapat

ditinjau menggunakan scheduler tool, dan tampilannya hanya untuk

membaca jadwal yang dapat diberikan untuk kegunaan tertentu. Pola

acara dapat dibuat untuk mempermudah waktu untuk menyimpan

informasi yang bisa digunakan dimasa yang akan datang. Ingest

saluran dapat didistribusikan ke sejumlah pengguna, dan dibagikan

melalui operator dan workstation, atau disediakan untuk posisi dan

pengguna tertentu. Dengan kata lain, saat tidak pada mode

penyimpanan, ingest saluran dapat digunakan untuk mengulang data

yang telah direkam.

Page 58: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

46

Gambar 2.2 Penjadwalan Acara – acara di GV Stratus

Ingest saluran dapat digunakan untuk merekam feeds langsung,

umpan satelit, sumber router, sumber VTR, dan sumber SDI atau HD-

SDI lainnya. Distribusi dan konfigurasi cepat dari saluran-saluran ini

sepenuhnya dikelola oleh pengguna dan dapat didiskusikan secara

rinci, karena desain sistem disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Pengguna yang ingin memisahkan ingest saluran mereka dapat

membuat folder penjadwal yang berisi saluran tertentu.

Semua ingest SDI secara bersamaan dipilih dalam resolusi SD

atau HD. GV Stratus sepenuhnya mendukung pengeditan file yang

sedang berlangsung, setelah file di ingest. File ini akan dikembangkan,

karena lebih banyak materi tersedia di server tanpa perlu diperbaharui.

Pengguna dapat menambahkan metadata, melakukan pengeditan dan

bahkan mengirim ke pemutaran dengan media yang telah di ingest,

baik dalam resolusi rendah atau tinggi.

Page 59: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

47

c. Removable Media Interface

File dapat di ingest dari beberapa perangkat media yang dapat

dilihat menggunakan GV Stratus dengan resolusi tinggi (untuk

peningkatan kinerja) atau resolusi rendah dengan menggunakan

koneksi jaringan. Dalam GV Stratus, Removable Media Interface

(RMI) muncul sebagai alat di panel navigator. Dengan panel RMI, file

dapat diisi dari Panasonic P2, Sony XDCAM, Sony XDCAM EX,

Sony XDCAM MXF, XAVC dan JVC removable media devices. Alat

ini dapat mengatur nama klip, mengganti nama klip, dan mengubah

lokasi impor default. Daftar aset mendukung daftar filter, daftar urut,

dan kustomisasi mode tampilan. Klip dapat diseret dan dimasukkan

dalam daftar untuk mengubah urutan daftar klip.

Gambar 2.3 Removable Media Interface GV Stratus

Pratinjau klip membuatnya mudah untuk memilih, membatalkan

pilihan, dan memutuskan apa yang akan diimpor dari alat RMI. Klip

juga dapat diseret dari daftar RMI dan dijatuhkan ke penampil untuk

melihat pratinjaunya. Klip dapat dipangkas sebelum diimpor, ini

memungkinkan pengguna untuk dapat membuat folder klip, menamai

mereka, dan kemudian mengimpornya tanpa harus mengulang

Page 60: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

48

beberapa impor secara terpisah. Klip yang dimaksud disini adalah

rekaman video.

Media yang diimpor langsung tersedia untuk operator GV Stratus,

karena file tersebut sedang dikerjakan, sehingga tidak perlu menunggu

hingga seluruh impor selesai. Untuk semua file yang diimpor RMI

(atau FTP), server GV Stratus Proxy Scavenge akan membuat media

resolusi proxy dari bahan resolusi tinggi yang diimpor. Hal ini terjadi

setelah impor beresolusi tinggi dimulai dan media proxy dapat tersedia

dalam hitungan detik sejak awal proses impor. Proxy “scavenged” ini

dapat dibuat dalam resolusi rendah (1 Mb/s), sedang (3 Mb/s), resolusi

tinggi (5 Mb/dtk) atau menggunakan resolusi khusus.

d. VTR Ingest

GV Stratus VTR Ingest dapat merekam rekaman dari VTR atau

feeds dari router langsung ke server media di ruang berita. GV Stratus

VTR Ingest, dapat memilih klip dari beberapa kaset VTR, membuat

daftar batch (juga dikenal sebagai segmen), dan merekamnya ke

server. Bisa juga mengekspor daftar segmen sebagai EDL dan

mengimpornya ke aplikasi pengeditan.

Dengan integrasi GV Stratus, pengguna dapat menambahkan dan

mengedit deskripsi rekaman atau klip dalam daftar. Deskripsi yang

telah dimasukkan dapat dicari dalam aplikasi GV Stratus. GV Stratus

juga menyediakan fitur keamanan untuk mengakses data-data yang

dimiliki. Jika izin/akses dibatasi, tombol, daftar item, dan kontrol

lainnya dapat dinonaktifkan atau disembunyikan.

Page 61: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

49

3. File Ingest

File dapat di impor dengan menggunakan aturan GV Stratus yang

memungkinkan file dapat diproses sesuai dengan nama yang berkaitan

dengan file tersebut. Fitur pengaturan GV Stratus dapat mengamati lokasi

sumber yang berada di luar sistem dan pada saat file itu datang, masukan

file sesuai dengan kriteria lokasi ke dalam sistem GV Stratus yang sudah

ditentukan. Aturan impor dapat mengubah, serta mengimpor metadata

yang merupakan bagian dari impor. Aset yang diimpor memiliki

metadata yang menetukan lokasi sumber dari file yang di impor

Setelah mengimpor, pada fitur pengaturan selanjutnya mengubah

nama file dari sumber yang asli. Mesin secara berkala menghapus file

yang lebih dari tujuh hari, sebagai pembersihan supaya penyimpanan

tidak penuh.

a. Transcoding

Layanan transcoding memungkinkan file untuk diimpor dan

ditranskode pada waktu yang bersamaan. Seperti halnya penyerapan

lainnya, file dapat dilihat, diedit dan dikirim ke playout, sementara file

tersebut masih ditranskode sebagai file yang terus bertambah.

Mengimpor file adalah masalah sederhana untuk menempatkannya

dalam folder. Layanan transcoding secara otomatis akan meresolusi

file dan tersedia di server K2 dalam beberapa detik.

4. Manajemen Konten

Pengguna mempunyai izin seperti membuat klip, mengganti nama,

mengganti isi berita, dan hak penghapusan dapat diberikan kepada

Page 62: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

50

koordinator atau pengguna, sehingga manajemen media dapat dikontrol

sesuai dengan perlindungan dan penghapusan media dengan aturan yang

disepakati.

a. Daftar Aset

Tampilan dan pengaturan daftar aset dapat disesuaikan untuk

menyesuaikan preferensi pengguna. Daftar dapat diurutkan dan

difilter/diseleksi untuk membantu menentukan konten apa yang harus

dilihat atau dicari. Hubungan dengan aset individu juga dapat dilihat

dalam daftar. Pengguna juga dapat membuat gambar utama dalam

sebuah video yang ditentukan pengguna untuk setiap aset. Gambar

dapat diunggah ke dalam sistem GV Stratus sebagai pilihan untuk

gambar utama dalam sebuah video.

b. Pengawasan

Untuk informasi lebih rinci tentang klip yang dipilih dan isi

beritanya yang terkait, monitor pengawasan memberikan informasi

yang dapat dikonfigurasi agar sesuai dengan pengguna. Ada berbagai

pilihan yang memungkinkan pengguna untuk melihat, menambah atau

mengubah informasi tentang klip dan juga untuk memberikan

peringkat dan tag jika klip itu diarsipkan. Seorang pengguna juga

dapat menambahkan pengguna untuk melihat frame tertentu, atau kata

kunci untuk menyorot bagian dari klip.

Klip dapat dihubungkan ke tempat pemegang dan penampil, juga

dapat melihat apakah klip tersebut direferensikan oleh urutan lain.

Ada juga keamanan yang memungkinkan admin (koordinator)

Page 63: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

51

memberikan atau menolak akses ke pengguna yang berbeda dan juga

menentukan siapa yang dapat menghapus, menambah, memperbarui

atau menghapus pengguna dll.

c. Menelusur Aset

Data GV Stratus bisa digunakan untuk mencari, mengatur, dan

menandai sebuah konten. Aset bisa dicari melalui fitur/alat

pengcarian. Pencarian yang sederhana dapat dilakukan melalui

pengecekan nama yang ada pada aset, keseluruhan nama atau

penggalannya juga bisa dimasukkan. Penggalan nama tersebut bisa

dari depan, tengah, maupun belakang dari nama tersebut. Both or and

bisa digunakan melalui operator penelusuran/pencarian.

Pencarian/penelusuran dapat disimpan, dan pencarian yang sudah

tersimpan dapat dijalankan kembali atau di modifikasi untuk melihat

hasil yang sudah diperbaharui.

Kemampuan mencari aset lanjutan menggunakan berbagai

pilihan. Pengguna dapat memilih metode pencarian aset menggunakan

pilihan nama judul aset, tanggal, dan nama camera person. GV Stratus

akan mencari semua aspek yang ditentukan dari permintaan pencarian.

5. Pengaturan Pada GV Stratus

Dalam GV Stratus terdapat kemampuan untuk mengatur sejumlah

manajemen aset, seperti menyalin dan memindahkan file antar folder,

pendeskripsikan, lokasi folder, nama. GV Stratus asli ke repositori

jaringan juga tersedia sebagai alur kerja otomatis. Arsip dapat

mengembalikan, menghapus dan didukung aturan impor. Aturan impor

Page 64: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

52

biasanya digunakan untuk memasukkan konten ke dalam sistem dari

transfer file eksternal, USB atau penyimpanan cloud. Transcoding pada

impor dan ekspor konten juga dimungkinkan melalui aturan alur kerja.

Juga dimungkinkan untuk mengatur aturan penghapusan sesuai

dengan bidang metadata, seperti tanggal pembuatan, sehingga media

secara otomatis dihapus dalam suatu periode waktu. Aturan dikonfigurasi

dalam panel kontrol GV Stratus. Di bawah ini adalah penjelasan terkait

beberapa aturan yang tersedia di GV Stratus:

a. Aturan Penghapusan

Pada fitur pengaturan GV Stratus dapat melihat lokasi klip dan

menghapus aset yang sesuai dengan kriteria yang diberikan. Ini dapat

didasarkan pada waktu atau kondisi yang ditentukan pengguna seperti

memilih klip (rekaman video) dengan cara menceklis.

b. Aturan Ekspor

Pada fitur pengaturan GV Stratus dapat melihat lokasi sumber di

sistem GV Stratus dan mengekspor aset yang sesuai dengan kriteria

pengguna ke lokasi yang berada di luar sistem GV Stratus. Didalam

aturan ini dapat mengekspor klip, subklip, dan daftar putar. Untuk

daftar putar dapat disesuaikan secara otomatis, akan menjadikan aset

kompleks sebagai klip sederhana. Untuk aturan ekspor, hanya lokasi

penyimpanan K2 yang tersedia sebagai cakupan sumber. Lokasi lain,

seperti FTP, tidak tersedia.

Page 65: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

53

c. Aturan Impor

Pada fitur pengaturan GV Stratus dapat melihat lokasi sumber

yang berada di luar sistem GV Stratus dan ketika file datang, impor

file yang sesuai dengan kriteria pengguna ke lokasi yang ada dalam

sistem GV Stratus.

d. Aturan Arsip

Pada GV Stratus aturan pengarsipan dapat dilihat dalam sistem

GV Stratus dan mentransfer aset yang sudah layak tayang dengan

kriteria pengguna ke dalam penyimpanan. Aturan arsip dapat

mengekspor klip, subklip, dan daftar putar.

e. Aturan Ulang

Pada fitur pengaturan GV Stratus dapat melihat folder yang

berada dalam sistem pengganti dan mentransfer aset yang sesuai

dengan keinginan pengguna. Aturan ulang mentransfer aset ke tujuan

yang pengguna inginkan.

f. Aturan Transkode

Pengaturan transkode memungkinkan untuk melakukan transkode

ke format apa pun yang file transkripnya ada. Berdasarkan pengaturan,

GV Stratus akan mendorong media ke mesin transkode pihak ketiga

untuk mentranskode ke format yang dipilih (mis. Wm9, QuickTime,

dll.) Kemudian mengekspornya ke folder bersama di dalam jaringan.

File XML yang berisi semua metadata file juga dapat diekspor, atau

pelanggan dapat menentukan ekspor XML mereka sendiri

menggunakan terjemahan XSLT.

Page 66: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

54

Ketika suatu aset sesuai dengan aturan transkode melalui cara

menceklis, atau memindahkan ke folder auto-transcode tertentu,

aturan akan diaktifkan dan transkode akan dilakukan.

g. Mengimpor Metadata

Pengguna dapat mengimpor metadata untuk aset yang sudah ada

dalam sistem GV Stratus. Ini memperbarui metadata aset tanpa

mengubah esensi media. Metadata aset dan esensi media dapat

diperbarui jika diinginkan.

Sebaliknya, metadata dapat di impor untuk aset yang belum ada

dalam sistem GV Stratus. Ini menciptakan aset GV Stratus khusus

metadata. Kategori alur kerja untuk aset GV Stratus adalah sebagai

berikut:

1) Ekspor metadata GV Stratus sebagai XML file

2) Menambahkan terjemahan ke metadata

3) Impor file XML metadata ke GV Stratus

4) Aset GV Stratus sekarang termasuk metadata

Alur kerja umum untuk membuat aset GV Stratus baru adalah

sebagai berikut:

1) Berikan salinan klip ke vendor terjemahan

2) Membuat informasi dalam File XML yang sesuai dengan metadata

GV Stratus

3) Impor file XML metadata ke GV Stratus, menggunakan Opsi

Impor Aturan GV Stratus

Page 67: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

55

6. Story board Editor

Alat ini digunakan untuk merakit dan mengedit urutan dasar. Aset

dapat diseret ke panel untuk membuat atau menambah urutan. GV Stratus

menyediakan banyak cara untuk meninjau aset dan media yang saat ini

direkam dan telah sepenuhnya diambil. Source Viewer adalah alat untuk

melihat aset yang dapat ditambahkan ke suatu urutan.

Kontrol transportasi, meter audio, waktu percakapan dan tombol

pengguna tersedia untuk operator. Selain itu, perangkat Shuttle pro

opsional dapat digunakan untuk mengontrol pemutaran. Kata kunci,

pengguna, atau mark-in dan mark-out poin dapat ditambahkan ke aset.

Begitu suatu acara ditambahkan, aset bisa dibagi atau dipangkas.

Untuk mengurutkan ulang urutan, acara yang dipilih dipindahkan dengan

menyeretnya ke lokasi baru. Serta mengedit lalu memilih bagian penting

dari video, dapat ditambahkan transisi video dasar. Setelah seluruh urutan

digabungkan, dapat dilihat dalam layar sesuai urutan.

Saat menggunakan Story board editor pengguna sedang offline,

berarti saluran sistem K2 tidak dapat digunakan. Setelah disimpan, dapat

langsung diputar pada saluran sistem K2.

7. Final Cut Pro

Final Cut Pro terintegrasi dengan baik ke dalam sistem GV Stratus.

Menggunakan Final Cut Pro pengguna dapat melakukan beberapa

kegiatan yakni :

a. Dapat dihubungkan langsung ke K2 SAN lalu edit

b. Edit file yang sedang direkam

Page 68: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

56

c. Transfer file yang memilih file yang terdapat dalam penyimpanan FCP

untuk diedit

d. Buka sesuai urutan dari editor storyboard

e. Kirim file yang sudah jadi ke dalam penyimpanan K2 untuk

ditayangkan diplayout

Pada ekspor, urutannya diterbitkan sebagai film QuickTime ke folder

K2 yang ditentukan di mana terdaftar ke dalam database K2 setelah

transfer selesai, kemudian siap untuk ditayangkan. Klip ini dapat

digunakan sebagai acara di Editor GV Stratus Playlist. Urutan yang

diekspor dapat ditayangkan langsung ke komputer ruang berita, atau

dengan menggunakan FCP Connect. 47

8. Rough Cut

Rough cut merupakan penggabungan dari berbagai adegan film

menurut suatu cerita yang komprehensif, biasanya sudah dengan dialog

dan soundtrack. 48

F. Penelitian Relevan

1. Penelitian relevan yang pertama berjudul “Pengolahan Kaset Rekaman

Video: Studi Kasus Di Video Library Trans TV” disusun oleh Rr.

Sarwendah Arthaningtyas. membahas tentang Pengolahan Koleksi

Rekaman Video: Studi Kasus di Video Library Trans TV. Tujuan dari

skripsi tersebut ialah untuk mengidentifikasi pengelolaan koleksi rekaman

video di Video Library Trans TV, dan mengetahui kekhasan dari

47 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 1-28.

48 Andi Fachruddin, Dasar – Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Future, LaporanInvestigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing (Jakarta: Kencana, 2012), h. 462.

Page 69: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

57

penyimpanan koleksi kaset video hasil penyiaran Trans TV. Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas

tentang pengolahan rekaman video di perpustakaan TV. Dalam penelitian

tersebut menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini ada pada tempat

penelitian yang dilakukan, penelitian tersebut mengambil lokasi di Video

Library Trans TV, sedangkan penelitian ini mengambil lokasi di News

Library Kompas TV.49

2. Penelitian relevan yang kedua berjudul “Pengolahan Kaset Rekaman

Video: Studi Kasus di Library News RCTI” disusun oleh Ernawati.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui proses pengadaan, proses

ingest, entri data, hingga pemberian label dan berlanjut ke proses

penyimpanan kaset rekaman video. Penelitian tersebut memiliki

persamaan dengan penelitian ini yaitu membahas tentang pengolahan kaset

rekaman video. Dalam penelitian tersebut menggunakan metode studi

kasus dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian ini yaitu terletak pada tempat, penelitian tersebut mengambil

lokasi di Library News RCTI, sedangkan penelitian ini mengambil lokasi

di News Library Kompas TV.50

49 Rr. Sarwendah A, “Pengolahan Kaset Rekaman Video : Studi Kasus di Video LibraryTrans TV,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2010),h. 20-32.

50 Ernawati, “Pengolahan Kaset Rekaman Video : Studi Kasus di Library News RCTI,”(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2010), h. 16-28.

Page 70: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

58

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu

penelitian bermaksud untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala

yang ada atau kejadian apa saja yang terjadi saat penelitian dilakukan. Metode

deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggabungkan, melukiskan subjek atau objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta

yang nampak atau sebagai mana adanya. Penelitian deskriptif umumnya

bertujuan mendefinisikan secara sistematis, faktual dan akurat terdapat suatu

populasi atau daerah tertentu mengenai berbagai sifat dan faktor tertentu.51

Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan

gambaran secara umum mengenai bagaimana proses pengolahan aset digital

(rekaman video) dan kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan aset

digital (rekaman video).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif mengandalkan pengamatan atau wawancara

dalam pengumpulan data di lapangan. Menurut Bogdan dan Taylor dalam

buku Lexy J. Moleong, Metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

51 Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 54.

Page 71: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

59

orang-orang dan perilaku yang diamati.52 Dengan Pendekatan ini maka penulis

mengadakan penelitian dengan maninjau dan mengkaji mengenai pengolahan

di News Library Kompas TV.

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya.53 Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara kepada

narasumber atau informan yang dianggap berpotensi dalam memberikan

informasi yang relevan. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari

pustakawan News Library Kompas TV.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-

sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai data

sekunder adalah buku-buku, artikel-artikel yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

C. Pemilihan Informan

Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan konsidi latar penelitian.54 Penentuan informan

ditentukan dengan mencari tahu pihak yang paling memahami objek penelitian

dan ditentukan berdasarkan konsep purposive sampling. Purposive sampling

adalah metode penentuan informan dengan cara sengaja memilih informan-

informan tertentu dengan mengabaikan informan lainnya, karena informan

52 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001), h, 3.

53 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86.54 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h. 90.

Page 72: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

60

tertentu ini memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki informan lain.55

Informan dalam penelitian ini adalah Koordinator News Library

Kompas TV dan salah satu staf pengolahan News Library Kompas TV. Kedua

informan tersebut dianggap sebagai pelaksana sekaligus penanggung jawab

dari pengelolaan aset di News Library Kompas TV.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan

tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara yang diubah dari bentuk

rekaman menjadi tulisan dan observasi. Untuk data sekunder diperoleh dari

penelusuran data dan informasi dari dokumen atau catatan yang memiliki

keterkaitan dengan objek penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian

ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.56 Penulis mengajukan beberapa pertanyaan

yang telah peneliti siapkan kepada informan, lalu dijawab oleh pemberi

data dengan bebas terbuka.

2. Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah pengidentifikasian secara sistematis, penemuan dan

analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan

55 Irawan, Prasetya. Logika dan prosedur penelitian (Jakarta : STIA-LAN, 1999), h. 183.56 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), h. 135.

Page 73: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

61

dengan masalah penelitian.57 Kajian pustaka merupakan penelitian yang

datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, laporan dan sebagainya).

3. Observasi

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu

pada pengamatan langsung pada objek penelitian.58 Observasi bertujuan

untuk mendeskripsikan keadaan yang dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang

telah berlangsung. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi

suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara

lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu.

E. Teknik Analisis Data

Data akan di analisa melalui tiga tahapan yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih,

memfokuskan, membuang menyusun data dalam suatu cara dimana

kesimpulan akhir dapat digambarkan dan diverifikasikan.59 Data yang

diperoleh penulis melalui observasi dan kajian pustaka yang dicatat

dengan rinci, mengelompokan, dan memfokuskan pada hal penting,

dengan demikian data yang di dapat bisa memberikan gambaran jelas.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks

bersifat naratif. Penyajian data akan tersusun secara sistematis dalam pola

57 Consuelo G. Sevilla, [et. Al].; penerjemah, Alimudin Tuwu,. Pengantar MetodePenelitian (Jakarta: UI Press, 1993), h. 31.

58 Irawan, Prasetya. Logika dan prosedur penelitian (Jakarta: STIA-LAN,1999), h. 63.59 Krisyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta : Prenada Media Group, 2006), h.

96.

Page 74: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

62

yang berhubungan sehungga mudah dipahami.

3. Penarikan kesimpulan

Penulis membuat kesimpulan dari data-data yang terangkum dan

dijabarkan dalam bentuk naratif. Kesimpulan yang digunakan untuk

menjawab rumusan masalah.

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode-metode tersebut di atas dalam

observasi awal dilakukan tanggal 1 Juli 2015, sedangkan wawancara

mendalam dilakukan tanggal 26 Mei 2016. Penelitian ini dilaksanakan di

News Library Kompas TV, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat-alat perlengkapan penelitian.60 Alat-alat

tersebut berguna dalam pengumpulan informasi, seperti alat perekam suara

(handphone), kamera, kertas, bolpoin, dan daftar pertanyaan.

60 Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001), h. 132

Page 75: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil News Library Kompas TV

1. Sejarah News Library Kompas TV

Kompas TV sebagai sebuah institusi penyiaran tentulah merasa

perlu untuk memiliki sebuah pusat dokumentasi sebagai wadah

pengelolaan aset-aset yang di miliki. Sebagaimana layaknya sebuah pusat

dokumentasi khusus maka perpustakaan di Kompas TV merupakan bagian

integral dari Kompas TV yang bertugas mengelola aset atau dokumentasi

yang di organisasikan dan di administrasikan sehingga dapat

didayagunakan secara tepat dalam menunjang kelancaran dan keberhasilan

program-program acara khususnya dan tujuan organisasi umumnya

menurut kebutuhannya.

Dalam institusi Kompas TV memiliki dua buah library yang

memiliki fungsi dan tanggung jawab berbeda sesuai dengan departemen

yang membawahinya. Salah satunya adalah Kompas TV yang mengelola

aset-aset yang berhubungan dengan materi tayangan program Kompas TV

secara umum. Kedua adalah News Library Kompas TV yang memiliki

tugas untuk pengelolaan aset-aset yang dimiliki divisi news saja. Dimana

di dalamnya terdapat koleksi hasil liputan berita tim Kompas TV.

News Library Kompas TV mulai difungsikan bulan November

2011, seiring dengan mulai on air nya siaran kompas TV. Sistem yang

digunakan pun berubah dari sistem manual ke sistem otomasi secara

Page 76: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

64

keseluruhan. Adapun sistem otomasi baru dimulai sejak bulan November

2013.

Sistem layanan News Library Kompas TV adalah sistem terbuka,

dimana semua user yang terdiri dari produser, editor, camera person dapat

mengakses sendiri aset dokumentasi yang dibutuhkan melalui sistem yang

tersedia. Hanya untuk keamanan, hak penggunaan dibatasi untuk

menelusur dan menggunakan aset, sedangkan untuk kegiatan pengelolaan

aset atau file diberikan hak khusus untuk library News Kompas TV.

2. Visi dan Misi News Library Kompas TV

a. Visi

Mendukung kegiatan pendokumentasian aset audio visual khususnya

dibagian news agar dapat terdata dengan baik sehingga mudah untuk

temu kembali.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan yang menyeluruh kepada tim produksi

News Library Kompas TV dalam memproduksi berita, juga kepada

semua unit departemen di Kompas TV yang membutuhkan koleksi

audio visual.

2) Memberikan kepada unit kerja di grup Kompas dan Gramedia guna

memenuhi kebutuhan audio visual.

3. Personalia News Library Kompas TV

Staf yang ada saat ini 17 orang, yang terdiri dari 7 orang di bagian

layanan dan 10 orang di bagian pengolahan. Dari 17 orang staf tersebut

dibagi menjadi 3 shift yaitu, pagi, sore dan malam.

Page 77: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

65

4. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi News Library Kompas TV

5. Koleksi

Secara keseluruhan koleksi yang berada di News Library Kompas

TV seluruhnya terdiri dari koleksi non-cetak (audio visual). Koleksi

tersebut terdiri dari beberapa kategori yaitu, master shooting, master edit,

grafik, filler, rekaman program siaran news.

6. Sistem Layanan

Sistem layanan News Library Kompas TV adalah sistem terbuka,

hanya saja untuk keamanan, hak penggunaan dibatasi untuk menelusur dan

menggunakan aset, sedangkan untuk kegiatan pengelolaan aset atau file

diberikan hak khusus untuk pustakawan.

Waktu layanan terdiri dari tiga shift mengingat bagian layanan dan

pengolahan harus stand by selama 24 jam, supaya ketika rekaman video

datang langsung bisa untuk diproses, dan program siaran news dapat terus

berjalan. Adapun pembagian shift, sebagai berikut:

Page 78: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

66

Tabel 4.1 Waktu Layanan News Library Kompas TV

Jadwal Layanan Waktu Layanan

Shift 1 07.00 – 16.00 WIB

Shift 2 15.00 – 24.00 WIB

Shift 3 24.00 – 08.00 WIB

7. Lokasi

News Library Kompas TV berada di lantai 5 gedung Kompas TV

yang beralamatkan di Jl. Palmerah Selatan No. 1 Jakarta Pusat 10270

8. Perangkat Lunak yang Digunakan di News Library Kompas TV

Perangkat lunak sistem yang digunakan dalam pengembangan

sistem yang dilakukan saat ini adalah GV Stratus.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari wawancara peneliti dengan

informan yang telah dipilih. Hasil wawancara yang dijabarkan merupakan

hasil reduksi.

1. Pengolahan Aset Digital News Library Kompas TV

Kebijakan pengolahan koleksi pada setiap perpustakaan memiliki

kebijakan yang berbeda, terutama kebijakan dalam pengolahan bahan non

buku yang berbeda dengan pengolahan buku cetak. Kebijakan dibuat

berdasarkan kebutuhan dan perannya di lembaga induk yang dinaunginya.

Sama halnya dengan News Library Kompas TV yang memiliki kebijakan

tersendiri dalam pengolahan rekaman video, tidak mengacu pada

kebijakan yang baku dimiliki perpustakaan pada umumnya. News Library

Page 79: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

67

Kompas TV membuat kebijakan sesusai dengan kebutuhan dari News

Kompas TV sebagai lembaga induknya.

“Kebijakan pengolahan rekaman video itu berbeda dengan buku,karena buku kan istilahnya sudah umum dan memiliki acuannyaseperti stempel inventarisasi, klasifikasi, input, dan lain-lain. Tapikalau rekaman video biasanya mereka akan mengembangkanmasing-masing sesuai dengan kebutuhan institusinya. Terlebih lagikalau bentuknya sudah digital tidak bergantung denganpengelompokan yang baku seperti pengelompokan buku tercetak,karena semua bisa di searching pada sistem yang kita milikisehingga nanti pengkelasan yang kita lakukan lebih diperlukanketika pengkategorian dan penamaan file rekaman video”61

News Library Kompas TV memiliki kebijakan tersendiri yang

diterapkan pada SOP pengolahan rekaman video yang telah ditetapkan.

Selain bergantung pada teknologi yang digunakan, proses pengolahan

rekaman video yang dilakukan juga bergantung pada pengelompokan dan

penamaan file rekaman video, karena kebijakan tersebut salah satu aspek

penting untuk memudahkan proses temu kembali dan sebagai penunjang

kepentingan produksi News Kompas TV.

Standar Operasional Prosedur merupakan panduan proses kerja yang

harus dilaksanakan terperinci dan sistematis. Alur kerja tersebut harus

mudah dipahami dan tertulis agar dapat di implementasikan dengan baik

dan konsisten. Adanya SOP sangat memudahkan tim produksi dalam

mengolah file rekaman video, agar dalam melakukan pengolahan sesuai

dengan alur yang berlaku di News Library Kompas TV.

“Kalau disini SOP pengolahan dimulai dari tahapan ingestfile/aset digital ke dalam K2 SAN. Dalam proses ingest ini terdapattiga cara, pertama ingest card, yang kedua FTP wires, yang ketigaingest feed. Setelah file/aset digital tersebut masuk kedalam serverK2 SAN/Gv Stratus lalu file dikategorikan berdasarkan jenis

61 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 80: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

68

materinya. Selanjutnya file melalui tahap rough cut dan editing.Barulah setelah itu file/aset digital rekaman video tersebut masukke dalam server penyimpanan permanen/LTO.”62

Berdasarkan pernyataan informan di atas dapat diketahui, SOP dalam

pengolahan aset digital rekaman video dilakukan melalui proses ingest

file/aset digital terlebih dahulu ke dalam K2 SAN. Dalam proses ingest

yang dilakukan terdapat tiga cara, pertama ingest card, yang ke-dua FTP

wires, yang ke-tiga ingest feed. Setelah file/aset digital tersebut masuk

kedalam server K2 SAN/GV Stratus lalu file dikategorikan berdasarkan

jenis materinya. Selanjutnya file melalui tahap pendeskripsian/metadata.

Setelah itu pada aset digital rekaman video tersebut dilakukan proses

rough cut/pengambilan bagian-bagian penting dan layak tayang dari suatu

video, barulah aset digital rekaman video tersebut dapat disimpan pada

server penyimpanan permanen/LTO serta ditemukan kembali untuk

keperluan editing dan siaran/tayang News Kompas TV. (gambar terlampir)

Bahan non buku merupakan salah satu jenis bahan perpustakaan

yang mencakup karya-karya orang yang dituangkan dalam bahan yang

tidak tercetak (dalam bentuk buku), melainkan dalam bentuk lain,

misalnya rekaman suara, rekaman video, dan rekaman gambar.63 Begitu

pula halnya dengan berbagai koleksi yang terdapat di dalam News Library

Kompas TV. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dapat

dijabarkan koleksi apa saja yang terdapat di dalam News Library Kompas

TV. Berikut ini penjelasan yang disampaikan oleh koordinator News

Library Kompas TV.

62 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 201663 Anon Mirmani, Pengolahan Bahan Non Buku. (Universitas Terbuka. 2008), h. 1

Page 81: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

69

“Kita hanya punya audio visual dan bentuknya semua sudahdigital gak ada yang pake kaset atau media rekam lainnya.Ada juga hard disk tapi itu hanya sebagai working disk timliputan, setelah itu ya tetep sebagai perangkat penyimpanandan semuanya filenya tetep ada di sistem database.”64

Hal senada juga diungkapkan oleh staf News Library Kompas TV

tentang koleksi yang ada di News Library Kompas TV, yaitu :

“Koleksi yang ada disini yaa bentuknya hanya audio visualatau digital semuanya. Dari hasil liputan dan proksi timediting”65

Berdasarkan pernyataan informan diatas bahwa, koleksi yang

terdapat di News Library Kompas TV hanya dalam bentuk digital.

Semuanya terkemas dalam bentuk file/digital yang di-ingest ke sistem

database GV Stratus dalam bentuk audio visual. Aset digital rekaman

video tersebut dikategorikan sebagai koleksi non buku di News Library

Kompas TV.

Dari penjelasan diatas sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa

audio visual meliputi suara dan bahan-bahan visual dan file data yang

terbacakan mesin, yang diekspresikan dalam suatu media nyata, yang telah

dikenal atau mungkin dikembangkan di kemudian hari. Bahan-nahan

tersebut dapat ditangkap, dikomunikasikan secara langsung atau dengan

alat bantu mesin. Format media audio visual terdiri dari bagan, lukisan

asli, diorama, filmstrip, slide, otografi, peta, atlas, bola dunia, kit, kartu-

kartu, mainan, poster, realia, gambar-gambar teknik, transparansi, bentuk-

64 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016.65 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 82: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

70

bentuk mikro, file data terbaca mesin, rekaman/penerimaan suara (audio),

dan rekaman/penerimaan siaran gambar dan suara (video).66

Koleksi yang terdapat di News Library Kompas TV merupakan

koleksi yang diciptakan sendiri oleh tim liputan dan editing News Kompas

TV dan melalui proses pembelian serta ada juga melanggan liputan luar

negeri. Hal ini sesuai dengan pemaparan informan berikut ini:

“Dari tim liputan kompas tv. Dari tim liputan organic jakartakontributor yang dibagi perwilayah yang ada di sekitarjabodetabek ada juga yang beli, biasanya dari video amatir itu kanpunya orang, jadi kalau kita mau tayangin harus beli haksiar ataucopyrightnya. Kita juga melanggan liputan luar negeri, merekamenyediakan liputan internasional yang bentuknya sudah jadi dansiap tayang, jadi kita tinggal ambil aja di database mereka”67

Hal senada juga diungkapkan oleh informan bagian staf pengolahan

aset digital News Library Kompas TV, seperti berikut ini:

“Ada dari tim liputan, ada juga dari video amatir, ada juga yangdari koordinator lapangan dikirim via whatsaap ke tim library.”68

News Library Kompas TV mempunyai koordinator daerah yang

bertugas meliput segala peristiwa yang terjadi, hasil dari liputan tersebut

kemudian dikirim ke kantor pusat. Ada juga dari citizen journalism yang

mengirim berita ke News Library Kompas TV, lalu pengirim tersebut

mendapatkan royalti. News Library Kompas TV melanggan liputan dari

luar negeri, dan diberi akses untuk mendownload berita yang sudah siap

tayang dalam database.

66 McNally, Paul T, “Universal avability on non-book materials in Australia,” IFLAJournal, 10 Maret 1992, h. 200.

67 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 201668 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 83: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

71

a. Proses Pengolahan Aset Digital (Rekaman Video)

Alur pengolahan aset digital jelas berbeda dengan koleksi buku

pada bidang keilmuan perpustakaan pada umumnya. Proses pengolahan

yang dilakukan oleh News Library Kompas TV sesuai dengan SOP yang

telah dibuat dari pihak internal mereka. Secara rinci, tahapan-tahapan

dalam proses pengolahan aset digital yang dilakukan News Library

Kompas TV hingga aset digital (rekaman video) tersebut layak untuk

ditayangkan adalah sebagai berikut:

1) Ingest

Ingest adalah pengambilan file dapat dilakukan dengan

berbagai cara seperti transfer file dari kartu memori kamera atau

transfer dari lokasi lain. Selain itu, materi dapat di ingest dari hasil

rekaman video tersebut.69 Pada proses ingest aset digital (rekaman

video) akan masuk kedalam K2 SAN/GV Stratus. K2 SAN memiliki

kapasitas sebesar 56 TB dan dapat menyimpan 2.000-3.000 file

rekaman video. Proses ingest yang dilakukan oleh News Library

Kompas TV terbagi menjadi 3 cara, sebagai berikut:

a) Ingest Card

Proses ingest card dilakukan dengan mentransfer aset

digital (rekaman video) dari memory card menggunakan card

reader agar dapat dimasukan ke dalam server GV Stratus. Hal ini

seperti yang dikemukakan oleh koordinator News Library

Kompas TV berikut ini:

69 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 5.

Page 84: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

72

“Jadi, kalau ingest card itu biasanya tim liputanmenyerahkan memori card kepada bagian library,nanti dia memberikan sambil ngasih tau judulliputannya. Barulah setelah itu kita memasukan asetdigital (rekaman video) tersebut ke dalam server GVStratus (K2 SAN) menggunakan card reader (Sony)dan juga melalui Final Cut Pro pada Macpro.”70

Hal senada juga diungkapkan oleh informan lain

mengenai proses ingest card sebagai berikut:

“Setelah camera person menyerahkan card yangberisikan rekaman video ke kita, kita catat terlebihdahulu dibuku file yang baru dateng, baru langsung diingest. Nah karena kita kan pake 2 card SxS sama SDHCmaka perlakuan ingestnya pun berbeda. Kalau SxS kitabisa ingest langsung ke server GV Stratus (K2 SAN).Sedangkan kalau SDHC kita harus melalui aplikasiFinal Cut Pro yang ada di Macpro agar rekaman videotersebut dapat di ingest ke GV Stratus.”71

Berdasarkan penjelasan diatas dalam proses ingest aset

digital terdapat prosedur tersendiri yang harus dilakukan pada

saat hasil liputan diserahkan kepada pihak News Library Kompas

TV. Tim liputan menyerahkan memory card dan mencatat judul

hasil liputan dibuku yang sudah disediakan oleh bagian

pengolahan. Judul yang diberikan oleh tim liputan harus sesuai

dengan hasil yang terjadi dilapangan, hal ini dilakukan agar

bagian pengolahan dapat dengan mudah memberikan nama pada

file liputan dan juga mempermudah pada tahap pengolahan

selanjutnya. Card SxS bisa langsung di ingest di software GV

Stratus karena codec jenis file tersebut kompatibel dengan

software GV Stratus. Sedangkan card SDHC codec filenya tidak

70 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 201671 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 85: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

73

kompatibel dengan GV Stratus, sehingga memerlukan converter

file lain atau menggunakan aplikasi tambahan untuk proses

ingest-nya. Dalam hal ini digunakan software Final Cut Pro yang

berada pada Macpro, setelah itu file rekaman video baru bisa di

ingest ke GV Stratus. Perbedaan kedua card SxS dan SDHC

terletak pada kamera yang digunakan dan jenis file yang

dihasilkan juga berbeda.

Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

SDHC merupakan kartu memori yang berbasis pada SDA 2.0,

kapasitas SDHC berada dikisaran 4GB-32GB dan memiliki

format bawaan FAT32. SDHC berkerja secara berbeda dari kartu

SD standar, maka ia tidak kompatibel dengan perangkat yang

mendukung SD card standar (128MB-2GB). Akan tetapi hampir

sebagian besar perangkat yang dibuat pada tahun 2008 biasanya

sudah kompatibel dengan SDHC. SxS, standar memori flash

yang sesuai dengan standar ExpressCard Sony dan SanDisk-

created. Kartu SxS memiliki kecepatan transfer 800Mbit/s dan

kecepatan transfer hingga 2,5GB/s melalui antar muka PCI

Express ExpressCard. Sony menggunakan kartu ini sebagai

media penyimpanan untuk lini XDCAM EX untuk kamera video

professional. Kartu memori SxS adalah kartu memori dari

kamera Sony XDCAM EX PMW-EX3.72 Berdasarkan teori

72 Techno Center Indonesia: Kenali Macam-macam Memory Card yang anda gunakan”artikel ini diakses pada tanggal 15 Maret 2018 darihttps://technocenterid.blogspot.co.id/2015/12/kenali-macam-macam-memory-card-yang-anda-gunakan.html

Page 86: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

74

tersebut yang menyebabkan perlakuan yang berbeda pada saat

proses ingest card Sxs dengan SDHC agar aset digital (rekaman

video) dapat masuk ke dalam server GV Stratus (K2 SAN).

b) FTP Wires

Pada proses FTP Wires aset digital (rekaman video) di

ingest melalui jaringan internet (live streaming) dan melanggan

content kepada provider. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

koordinator News Library Kompas TV berikut ini:

“Kalau proses FTP wires itu aset digital (rekamanvideo) yang diterima melalui jaringan internet dariseluruh indonesia (live streaming) dan Wires itu kitaberlangganan content dari provider seperti APTN,SNTV, reuters, AFP, VOA dll.” 73

Berdasarkan penjelasan diatas dalam proses FTP Wires aset

digital (rekaman video) diterima oleh pihak News Library

Kompas TV melalui jaringan internet (live streaming) dari

seluruh Indonesia dan melanggan content liputan kepada

provider (dari luar negeri) seperti APTN, SNTV, Reuters dan

VOA. Provider menyediakan liputan (rekaman video)

internasional yang sudah siap tayang, dan pihak News Library

Kompas TV cukup mendownload di database Kantor Berita Luar

Negeri tersebut menggunakan hak akses yang sudah diberikan.

73 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 87: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

75

c) Ingest Feed

Ingest feed merupakan proses penerimaan file yang dikirim

dari lokasi lain menggunakan jaringan internet.74 Hal ini seperti

yang diungkapkan oleh koordinator News Library Kompas TV

berikut ini:

“Ingest feed itu proses transfer aset digital (rekamanvideo) dari koordinator tim liputan daerah se-jabodetabek, ada juga dari citizen journalism (videoamatir) yang dikirim ke google drive atau sosial mediakita.”75

Berdasarkan pernyataan informan diatas proses ingest feed

merupakan proses ingest aset digital rekaman video yang

diterima dari tim Liputan Organic Jakarta kontributor Kompas

TV yang dibagi perwilayah sekitar jabodetabek. Ada juga aset

digital video amatir dari citizen journalism yang diupload/dikirim

ke google drive yang telah disediakan dan bisa juga melalui

sosial media pihak News Library Kompas TV sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Apabila News Library Kompas TV ingin

menayangi liputan video amatir tersebut terlebih dahulu membeli

sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan karena terkait

hak siar atau copyright.

Pada proses ingest dengan ke-tiga cara diatas dianggap tepat

dan efektif untuk mempermudah dan menunjang proses pengolahan

serta pengembangan aset digital (rekaman video) di News Library.

Hal tersebut sesuai dengan apa yang tertulis di dalam buku panduan

74 Cahya Sunandar, “Istilah-Istilah Broadcasting” artikel ini diakses pada tanggal 15 Maret2018 dari http://cahyasunandar.blogspot.com/2010/03/istilah-istilah-broadcasting.html

75 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 88: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

76

GV Stratus yakni proses ingest aset digital yang dilakukan dengan

berbagai cara, transfer file dari kartu memori kamera (ingest card),

yang ke-dua dengan live streaming dan berlangganan content (FTP

Wires), serta yang ke-tiga yakni dengan transfer dari lokasi lain

(ingest feed).76

2) Pengkategorian Aset Digital (Rekaman Video)

Kegiatan pokok dalam pengolahan salah satunya yaitu proses

pengelompokan atau pengklasifikasian dan dibuatkan katalog

dengan menggunakan acuan tertentu.77 Pengkategorian aset digital

yang dilakukan oleh News Library Kompas TV berbeda dengan

sistem klasifikasi seperti yang digunakan dalam bidang keilmuwan

perpustakaan pada umumnya. Hal tersebut senada dengan apa yang

diungkapkan oleh salah satu informan sebagai berikut:

“Pengkategorian aset digital rekaman video disini kitabedakan hanya berdasarkan jenis materinya saja, tidakmenggunakan sistem klasifikasi secara baku. Jenis materiaset digital tersebut kita bagi menjadi dua yaitu mastershoot dan master edit.” 78

Berdasarkan pernyataan informan diatas dapat diketahui bahwa

pengkategorian aset digital rekaman video yang dilakukan di News

Library Kompas TV tidak mengacu pada sistem pengklasifikasian

baku yang digunakan pada perpustakaan-perpustakaan pada

umumnya. Pengkategorian aset digital rekaman video hanya terbagi

76 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 5.

77 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Sagung Seto, 2002), h. 103.78 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 89: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

77

berdasarkan jenis materinya saja yakni, master shoot dan master

edit.

Pengkategorian berdasarkan jenis materi aset digital rekaman

video yang dilakukan News Library Kompas TV dianggap sangat

tepat untuk mempermudah proses pendeskripsian/metadata dan temu

kembali untuk keperluan editing tim editor News Kompas TV. Hal

tersebut senada dengan salah satu teori yakni pengelompokkan yang

sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-

benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri

yang sama.79

GV Stratus memiliki kemampuan mencari aset menggunakan

berbagai pilihan. Pengguna dapat memilih metode pencarian untuk

menggunakan beberapa pilihan nama judul aset, tanggal, dan camera

person, GV Stratus akan mencari semua aspek yang ditentukan dari

permintaan pencarian tersebut.80

3) Deskripsi Aset Digital (Rekaman Video)

Dari berbagai jenis koleksi non buku di sebuah perpustakaan,

maka pengolahannya pun berbeda-beda. Pada umumnya untuk

mendeskripsikan jenis koleksi non buku di perpustakaan terbagi

menjadi 8 (delapan) daerah deskripsi.81 Pendeskripsian aset digital

79 Towa P Hamakonda, Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Jakarta : BPK GunungMulia, 2009), h.1.

80 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 9.

81 Anon Mirmani, Pengolahan Bahan Non Buku. (Universitas Terbuka. 2008), h. 98.

Page 90: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

78

rekaman video yang dilakukan oleh News Library Kompas TV

berbeda dengan ketentuan 8 (delapan) daerah deskripsi. Hal ini

sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh salah satu informan

sebagai berikut:

“Pendeskripsian file rekaman video disini itu istilahnyametadata, nah prosesnya kita hanya menginput tanggal liputan,judul, nama reporter dan camera person, keterangan/isi dari filetersebut pada GV Stratus.” 82

Berdasarkan pernyataan dari informan diatas diketahui bahwa

pendeskripsian aset digital rekaman video yang dilakukan di News

Library Kompas TV yakni, staf menginput tanggal liputan,

judul/nama berita, nama reporter dan camera person serta

keterangan/isi dari aset digital rekaman video yang telah yang

diberikan kepada staf News Library bersamaan dengan penyerahan,

pengiriman dan langganan aset digital rekaman video, seperti tabel

berikut:

Tabel 4.2 Pendeskripsian Aset Digital Rekaman Video

82 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Tanggal Judul Liputan Reporter Cameraperson Deskripsi▼ ▼ ▼ ▼ ▼

300418

JOKOWI TERIMA DUBESKOREA SELATAN DAN

KOREA UTARA DI ISTANAMERDEKA

IMRON NICO

PRESIDEN JOKOWI MENERIMA DUTABESAR LUAR BIASA DAN BERKUASAPENUH REPUBLIK KOREA SELATAN

UNTUK INDONESIA KIM CHANG-BEOM DAN DUTA BESAR LUAR BIASA

DAN BERKUASA PENUH REPUBLIKRAKYAT DEMOKRATIK KOREAUTARA UNTUK INDONESIA AN

KWANG IL

300418 JOKOWI TERIMA DUBES KOREA SELATAN DAN KOREA UTARA DI ISTANA MERDEKA IMRON-NICO

Page 91: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

79

Pendeskripsian yang dilakukan dengan baik dan terperinci

perwakilan data serta isi dari aset rekaman video sesuai dengan

kolom isian metadata pada GV Stratus. Proses

Pendeskripsian/metadata dilakukan dan dianggap tepat untuk

mempermudah juga mempercepat proses penelusuran aset digital

rekaman video, kebutuhan pengeditan, produksi dan siaran News

Kompas TV.

File dapat di impor dengan menggunakan aturan GV Stratus

yang memungkinkan file dapat diproses sesuai dengan nama yang

berkaitan dengan file tersebut. Fitur pengaturan GV Stratus dapat

mengamati lokasi sumber yang berada di luar sistem dan pada saat

file itu datang, masukan file sesuai dengan kriteria lokasi ke dalam

sistem GV Stratus yang sudah ditentukan. Aturan impor dapat

mengubah, serta mengimpor metadata yang merupakan bagian dari

impor. Aset yang diimpor memiliki metadata yang menetukan lokasi

sumber dari file yang di impor. 83

Data GV Stratus bisa digunakan untuk mencari, mengatur, dan

menandai sebuah konten. Aset bisa dicari melalui fitur/alat

pengcarian. Pencarian yang sederhana dapat dilakukan melalui

pengecekan nama yang ada pada aset, keseluruhan nama atau

penggalannya juga bisa dimasukkan. Penggalan nama tersebut bisa

dari depan, tengah, maupun belakang dari nama tersebut. Both or

and bisa digunakan melalui operator penelusuran/pencarian.

83 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 7.

Page 92: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

80

Pencarian/penelusuran dapat disimpan, dan pencarian yang sudah

tersimpan dapat dijalankan kembali atau di modifikasi untuk melihat

hasil yang sudah diperbaharui. 84

4) Rough cut

Rough cut merupakan penggabungan dari berbagai adegan film

menurut suatu cerita yang komprehensif, biasanya sudah dengan

dialog dan soundtrack.85 Hal ini sesuai dengan apa yang

diungkapkan oleh salah satu informan sebagai berikut:

“Proses rough cut yang kita lakukan itu mengambil bagian-bagian yang penting dan layak tayang dari suatu asetdigital tersebut, setelah itu barulah kita simpan pada LTOyang nantinya akan di restore untuk keperluan edit dantayang.” 86

Berdasarkan pernyataan dari informan diatas diketahui bahwa

proses rough cut yang dilakukan oleh News Library Kompas TV

yakni dengan menentukan, memotong/mengambil bagian-bagian

penting dan layak tayang dari aset digital rekaman video. Karena

dalam suatu hasil liputan aset digital rekaman video tidak

sepenuhnya terpakai untuk keperluan tayang/siaran. Setelah proses

rough cut selesai dilakukan, aset digital rekaman video disimpan

pada penyimpanan permanen (LTO) yang sewaktu-waktu akan

ditemukembali untuk keperluan pengeditan dan tayang. Proses rough

cut yang dilakukan dianggap tepat untuk keperluan pengeditan dan

penayangan aset digital rekaman video yang dimiliki.

84 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 9.

85 Andi Fachruddin, Dasar – Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Future, LaporanInvestigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing (Jakarta: Kencana, 2012), h. 462.

86 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 93: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

81

Hal tersebut senada dengan salah satu teori yakni pengolahan

bahan pustaka terdiri atas kegiatan-kegiatan memproses atau

mengolah bahan pustaka agar siap dipinjam untuk dibaca atau di

dengar oleh masyarakat pemakai.87

b. Perangkat Penunjang Pengolahan Aset digital rekaman video

Kegiatan pengolahan aset digital di News Library Kompas TV

didukung oleh perangkat keras dan software yang memadai. Hal ini

sesuai dengan pemaparan informan berikut ini:

“Pakai software GV Stratus, dan hardwarenya sepertimonitor, keyboard, CPU, Server.”88

Pernyatan diatas juga dikemukakan oleh staf pengolahan News

Library Kompas TV seperti berikut ini:

“Kalo hardwarenya itu komputer, sedangkan softwarenya pake GVStratus.”89

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan

penelitian di News Library Kompas TV, penggunaan perangkat

komputer, server penyimpan permanen (LTO) dan software tersebut

sangat menunjang kebutuhan yang diperlukan oleh News Libary Kompas

TV dalam pengolahan, penyimpanan, penelusuran/temu kembali, editing

dan rough cut, serta untuk keperluan produksi dan siaran. Software GV

Stratus dapat digunakan dalam dua fungsi, yaitu sebagai media

pengelolaan aset digital itu sendiri serta berfungsi juga sebagai mesin

pencari secara online. LTO merupakan hardisk ekternal penyimpanan

87 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Sagung Seto, 2002), h. 103.88 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 201689 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 94: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

82

permanen yang juga berfungsi untuk mem-backup dari aset-aset digital

rekaman video yang dimiliki. Jangka waktu ketahanan dari LTO tidak

dapat terukur secara pasti melainkan tergantung dari perawatan dan

pemeliharaan terhadap LTO itu sendiri.

Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengutarakan bahwa dalam

sistem digitasi perpustakaan (digital library system) dipersyaratkan

berbagai unsur yang mendukung dan saling berkaitan satu dengan yang

lainnya. Beberapa unsur-unsur yang dimaksud adalah perangkat keras

dan perangkat lunak.90 Perpustakaan digital sesungguhnya merupakan

upaya yang terorganisir dalam memanfaatkan teknologi yang ada bagi

keperluan masyarakat penggunya. 91 GV Stratus seperangkat alat

produksi dalam satu aplikasi. Alat-alat ini dirancang untuk

kesederhanaan, ketepatan, dan kecepatan, karena konten yang luar biasa

dan sangat kreatif dimulai dengan alur kerja yang efisien dan mudah

disesuaikan. GV Stratus memudahkan pengguna untuk mengelola

produksi acara hiburan, produksi acara on-air, dan alur kerja media

produksi berita dengan lebih baik agar dapat bersaing dengan stasiun tv

lainnya. 92 Dalam ruang berita terdapat banyak data berbasis file/digital,

GV Stratus mempunyai banyak pilihan menu untuk mengerjakan data

berbasis file/digital.93

90 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan (Yogyakarta:Kanisius, 2008), h. 151

91 Putu laxman pendit, Perpustakaan Digital dari A sampai Z, (Jakarta: Citra Karya KarsaMandiri, 2008), h 3.

92 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 1.

93 Grass Valley, “Grass Valley a Belden Brand : GV Stratus Sytem Overview” (GrassValley : Canada), h. 7.

Page 95: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

83

2. Kendala dalam Proses Pengolahan Aset Digital di News LibraryKompas TV

Kegiatan pengolahan aset digital di News Library Kompas TV pada

pelaksanaannya banyak mengalami kendala, baik itu dari aspek perangkat

pendukung ataupun dari SDM yang ada. Hal ini seperti dikemukakan oleh

informan berikut ini:

“Nah kendala ada dua bisa dari segi Software, bisa juga dariSDM. Dari software ketika terjadi error kita langsung hubungiorang IT, kalau dari segi SDM lebih kepada keterbatasan skilldan knowledge. Jadi saat ini orang yang mampu mengolahaudio visual kan belum terlalu banyak, dan hanya segelintirorang saja yang mampu memanage audiovisual. Kendalanya sihkita harus ngajarin dulu ke orang baru yang belummemahami.”94

Berkaitan dengan kendala yang dihadapi pada proses pengolahan

aset digital, menurut pandangan/pemaparan staf pengolahan News Library

Kompas TV sebagai berikut:

“Yang pertama kita terkendala pada proses penghapus file yangjumlahnya ribuan. Yang ke dua kalau kita tidak tahu peristiwaapa yang sedang diliput, kita akan kesulitan melakukandeskripsi/metadata videonya. Yang ke tiga Software masih sukaerror.”95

Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa kendala yang

dihadapi dalam proses pengolahan aset digital di News Library Kompas

TV ialah software GV Stratus masih sering error yang mengakibatkan

proses pengolahan terhambat, sedangkan aset digital rekaman video yang

perlu diolah menumpuk dan ditunggu untuk tayang. Kendala lain yakni

proses penghapusan file dengan jumlah ribuan yang terdapat di K2 SAN,

hal ini harus rutin dilakukan untuk memastikan kapasitas K2 SAN dapat

94 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 201695 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 96: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

84

menampung aset digital rekaman video yang setiap hari semakin bertabah

agar mempercepat proses ingest. Kendala selanjutnya yaitu minimnya

pengetahuan dan kemampuan SDM dalam proses pengolahan aset digital

rekaman video seperti pendeskripsian/metadata, editing, rough cut dan

restore aset digital terutama staf yang terbilang belum lama bekerja di

News Library Kompas TV, latar belakang pendidikan bukan ilmu

perpustakaan maupun broadcasting serta pengalaman kerja pada bidang

tersebut.

Seiring dengan perkembangan aset digital rekaman video yang

tercipta yang semakin bertambah, kebutuhan penggunaan aset digital yang

intensitasnya sangat tinggi berpacu dengan waktu untuk menunjang

produksi dan siaran News Kompas TV. Kendala-kendala yang dihadapi

harus segera diatasi dan dicarikan solusi terbaik agar tidak mengganggu

segala kegiatan pengelolaan aset digital rekaman video di News Library

dan Kompas TV.

Informan berikut ini memaparkan solusi untuk mengatasi kendala-

kendala tersebut :

“Ketika Software error atau down kita melakukan secaramanual dengan menggunakan Final Cut Pro pada macpro.Pokoknya kita cari cara alternative lain sehingga proses ituterus berjalan, karena prosesnya ga boleh berhenti. Kalau dariSDM solusinya kita sharing knowledge, mengadakan pelatihan,dan mengikuti workshop”96

Berkaitan dengan solusi untuk pengolahan aset digital News Library

Kompas TV, informan berikut juga mengemukakan pendapatnya seperti:

96 Wawancara Pribadi dengan Momy Asri Yulia, Jakarta, 26 Mei 2016

Page 97: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

85

“Wawasan kita tentang berita harus update, harus kenal tokoh-tokoh nasional, harus menguasai skil editing, harus tau momentmana saja yang harus diambil untuk layak tayang. Ketikasoftware error kita langsung menghubungi IT, dan proses ingestvideo dilakukan secara manual menggunakan FCP dimacpro.”97

Berdasarkan pemaparan para informan berkaitan dengan solusi

dalam pengolahan aset digital diatas dapat diketahui bahwa solusi yang

diberikan lebih mengarah pada penangan secara langsung dengan

menggunakan software alernatif dan segera berkoordinasi kepada pihak IT

untuk hal yang berhubungan dengan kendala pada software. Sedangkan

untuk mengatasi kendala pada SDM, News Library Kompas TV

mengadakan kegiatan seperti sharing, pelatihan dan workshop untuk

memenuhi kebutuhan skill dan pengetahuan SDM terkait pengoperasian

GV Stratus, pengeditan audio visual dan dunia broadcasting. Dalam artian

News Library Kompas TV masih dapat mengatasi dengan baik kendala-

kendala yang dihadapi dalam pengolahan aset digital rekaman video.

Hal tersebut senada dengan beberapa teori yang mendukung

pernyataan diatas yaitu sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah

data menjadi informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program

untuk menjalankannya. Fungsi perngkat keras untuk mengumpulkan data

dan mengonversinya ke dalam suatu bentuk yang dapat diproses oleh

komputer. Perangkat keras otomasi perpustakaan antara lain komputer,

scanner, digital camera, dan CD writer.98 Untuk penyimpanan koleksi,

dibutuhkan sebuah sistem manajemen basis data yang bisa mendukung

97 Wawancara Pribadi dengan Surya Darma, Jakarta, 26 Mei 201698 Putu Laxman Pendit, [et.all], Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan

Tinggi Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto, 2007) h. 38.

Page 98: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

86

proses penambahan, pengubahan, penghapusan, termasuk juga pencarian

koleksi secara cepat.99 Perangkat keras dan perangkat lunak tidak akan

bisa berjalan dengan sempurna tanpa adanya sumber daya manusia yang

mengoperasikannya. Seorang pustakawan harus memiliki kemampuan dan

skil dalam hal teknologi informasi. Dalam mengaplikasikan dan

membangun perpustakaan digital pimpinan harus mempersiapkan sumber

daya manusia yang ada dengan pelatihan-pelatihan seperti, pelatihan dasar

ICT (Information and Communication Technology), pemahaman

bagaimana ICT (Information and Communication Technology) dapat

membantu pekerjaan pustakawan, keamanan dan kesehatan dalam

penggunaan ICT (Information and Communication Technology),

menggunakan ICT (Information and Communication Technology) untuk

men-support pengguna dalam mengembangkan kegiatan mereka,

menjamin adanya manajemen ICT (Information and Communication

Technology) yang efektif di perpustakaan, cara penggunaan ICT

(Information and Communication Technology) untuk memperbaiki

profesionalitas dan untuk mengurangi beban birokrasi dan administrasi. 100

99 Putu Laxman Pendit, [et.all], Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan PerguruanTinggi Indonesia. (Jakarta: Sagung Seto, 2007) h. 185.

100 Tedd, Lucy A. dan Andrew Large, Digital Library: Principles and Practice in a GlobalEnvironment. (Munchen: K.G. Saur, 2005), h. 198.

Page 99: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

News Library Kompas TV memiliki kebijakan sendiriyang diterapkan

pada SOP pengolahan aset digital rekaman video yang telah ditetapkansebagai

panduan proses kerja yang harus dilaksanakan secara terperinci dan

sistematisterhadaptahapan-tahapan padaaset digital rekaman video.Tahapan

pertama, yaitu prosesingestatau pengunduhan aset digital rekaman video ke

dalam K2 SAN yang terbagi menjadi tiga cara yakni ingest card, FTP wires

daningest feed. Tahapan kedua, yaitupengkategorian/pengklasifikasian aset

digital rekaman video berdasarkan jenis materinya yakni master shooting dan

master edit.Tahapan ketiga, pendeskripsian/metadatadari aset digital rekaman

video yang terdiri dari tanggal liputan, judul liputan, nama reporter dan

cameraperson, serta keterangan isi dari video/sinopsis.Tahapankeempat,

yaiturough cut/pengambilan bagian-bagian penting dan layak tayang dari

suatu video, selanjutnyadisimpanpadaserver penyimpanan permanen/LTO

serta ditemukan kembali untuk keperluan editing dan siaran/tayang News

Kompas TV.

Dalam proses pengolahan aset digital rekaman video di News Library

Kompas TV terdapat kendala-kendala yang dihadapi.Pertama, yaitu software

GV Stratus masih sering error yang mengakibatkan proses pengolahan

terhambat. News Library Kompas TV

Page 100: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

88

mengatasinyadenganmenggunakansoftware alternatifyakni Final Cut Pro

padasaatsoftware GV Stratus mengalami error.

Kendala ke duaadalah minimnya kemampuan dan pengetahuan SDM

dalam proses pengolahan aset digitalrekaman video seperti

pendeskripsian/metadata, rough cut, restoredan penghapusan aset digital,

karena staf yang terbilang belum lama bekerja di News Library Kompas TV,

latarbelakang pendidikan bukan ilmu perpustakaan maupun broadcasting serta

pengalaman kerja pada bidang tersebut.

B. Saran

1. News Library Kompas TV perlulebih cekatan dalam berkoordinasi kepada

tim IT perihal penanganan error pada sistem/software GV Stratus agar

proses pengolahan aset digital rekaman video dan jadwal tayang program

News Kompas TV tidak terhambat.

2. SebaiknyaNews Library Kompas TV perlu memberikanpelatihan dan

workshopberkala khususnyabagistafbaru (junior) masukdalamdivisi News

Library Kompas TV tentang pengoperasian GV Stratus, pengeditan audio

visual dan pengolahan aset digital rekaman video untuk

meningkatkanskill/kemampuan. Staf News Library Kompas TV harus

update informasitentangberbagaiperistiwa yang terjadi, agar

tidakterjadikekeliruanpadasaatmendeskripsikanaset digital rekaman video

dalam menunjang kegiatan produksi News Kompas TV.

Page 101: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh. Membangun Perpustakaan Digital: Step by Step. Jakarta:Sagung Seto, 2010.

Ahrensfeld, Janet L. Special Library a guide for Management. New York:Special Library Association, 1981.

Anon Mirmani. Pengolahan Bahan Non Buku. Universitas Terbuka. 2008.

Ernawati. Pengolahan Kaset Rekaman Video: Studi Kasus di Library NewsRCTI.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, UniversitasIndonesia Depok, 2010.

Fothergill, Richard and Butchart, Ian. Non-Book Materials in Libraries: apractical Guide, 3rd ed. London: Clive Bingley, 1990.

Harrison, Helen. Basic Television and Video System. New York: McGraw Hill,1980.

Harrison, Helen. Video in Libraries: The Audiovisual Librarian. Chicago:Audiovisual Group of the Library Association, 1980.

Hasugian, Jonner. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USUPress, 2009.

Hernandono. Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta: Universitas Terbuka,1999.

Ida Fajar Priyanto. Perpustakaan Digital: Apa dan Bagaimana. Jogjakarta: 2009.

Karmidi Martoadmodjo. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: UniversitasTerbuka, 1997.

Krisyanto. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group,2006.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya, 2001.

Moh Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003.

McNally, Paul T, “Universal avability on non-book materials in Australia,” IFLAJournal, 10 Maret 1992.

“Pengertian Data.” Artikel diakses pada 20 Februari 2015 dariStiemj.ac.id/statistik1/dokumen_data.doc

Perpustakaan Nasional. Standar Nasional Indonesia Bidang Perpustakaan danKepustakawanan. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,2009.

Page 102: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

90

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta : STIA-LAN, 1999.

Putu Laxman Pendit. Perpustakaan Digital: dari A sampai Z. Jakarta: CitaKaryakarsa Mandiri, 2008.

Putu Laxman Pendit. Perpustakaan Digital: Kesinambungan dan Dinamika.Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2009.

Putu Laxman Pendit, [et.all]. Perpustakaan Digital: Perspektif PerpustakaanPerguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2007.

Rr. Sarwendah A. “Pengolahan Kaset Rekaman Video : Studi Kasus di VideoLibrary Trans TV.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,Universitas Indonesia Depok, 2010.

Sevilla, Consuelo G. [et. Al]. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: AlimudinTuwu., UI Press, 1993.

Sismanto, HS. Manajemen Perpustakaan Digital. Yogyakarta: Afifah Pustaka,2008.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 1993.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan dan Praktik Jakarta:Sagung Seto, 2006.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik. Jakarta:Samitra Media Utama, 2004.

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2002.

Tedd, Lucy A. dan Andrew Large. Digital Library: Principles and Practice in aGlobal Environment. Munchen: K.G. Saur, 2005.

“Transformasi Perpustakaan & Informasi: dari Pengelolaan Dokumen Analog keMAM (Media Asset Management)” artikel diakses pada tanggal 10 Maret2015 darihttps://sisilainpustakawan.wordpress.com/2013/12/27/transformasi-perpustakaan-dari-pengelolaan-dokumen-analog-ke-mam-media-asset-management/

Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin. Teknologi Informasi Perpustakaan.Yogyakarta: Kanisius, 2008.

Page 103: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I

Transkrip Wawancara

Nama: Momy Asri Yulia

Jabatan: Koordinator News Library

Tempat: News Library Kompas TV

1. Pengolahan

a. Bagaimana kebijakan pengolahan di News Library?

Jawab: Kebijakan pengolahan rekaman video itu berbeda dengan

buku, karena buku kan istilahnya sudah umum dan memiliki

acuannya seperti stempel inventarisasi, klasifikasi, input, dan lain-

lain. Tapi kalau rekaman video biasanya mereka akan

mengembangkan masing-masing sesuai dengan kebutuhan

institusinya. Terlebih lagi kalau bentuknya sudah digital tidak

bergantung dengan pengelompokan yang baku seperti

pengelompokan buku tercetak, karena semua bisa di searching pada

sistem yang kita miliki sehingga nanti pengkelasan yang kita

lakukan lebih diperlukan ketika pengkategorian dan penamaan file

rekaman video

Page 104: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

b. Pedoman atau panduan apa saja yang digunakan dalam pengolahan

aset digital?

Jawab: Kalau disini SOP pengolahan dimulai dari tahapan ingest

file/aset digital ke dalam K2 SAN. Dalam proses ingest ini terdapat

tiga cara, pertama ingest card, yang kedua FTP wires, yang ketiga

ingest feed. Setelah file/aset digital tersebut masuk kedalam server

K2 SAN/Gv Stratus lalu file dikategorikan berdasarkan jenis

materinya. Selanjutnya file melalui tahap roughtcut dan editing.

Barulah setelah itu file/aset digital rekaman video tersebut masuk ke

dalam server penyimpanan permanen/LTO.

c. Bagaimana proses kegiatan serta tahapan-tahapan pengolahan aset

digital di News Library dari mulai ingest card, FTP wires, ingest

feed, roughtcut?

Ingest card:

Jawab: Jadi, kalau ingest card itu biasanya tim liputan menyerahkan

memori card kepada bagian library, nanti dia memberikan sambil

ngasih tau judul liputannya. Barulah setelah itu kita memasukan aset

digital (rekaman video) tersebut ke dalam server GV Stratus (K2

SAN) menggunakan card reader (Sony) dan juga melalui Final Cut

Pro pada Macpro.

Page 105: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

FTP wires:

Jawab: Kalau proses FTP wires itu aset digital (rekaman video) yang

diterima melalui jaringan internet dari seluruh indonesia (live

streaming) dan Wires itu kita berlangganan content dari provider

seperti APTN, SNTV, reuters, AFP, VOA dll.

Ingest feed:

Jawab: Ingest feed itu proses transfer aset digital (rekaman video)

dari koordinator tim liputan daerah se-jabodetabek, ada juga dari

citizen journalism (video amatir) yang dikirim ke google drive atau

sosial media kita.

Roughtcut:

Jawab: Proses roughtcut yang kita lakukan itu mengambil bagian-

bagian yang penting dan layak tayang dari suatu aset digital

tersebut, setelah itu barulah kita simpan pada LTO yang nantinya

akan di restore untuk keperluan edit dan tayang.

d. Bagaimana proses pengkategorian file rekaman video?

Jawab: Pengkategorian aset digital rekaman video disini kita

bedakan hanya berdasarkan jenis materinya saja, tidak

menggunakan sistem klasifikasi secara baku. Jenis materi aset

digital tersebut kita bagi menjadi dua yaitu master shoot dan master

edit.

Page 106: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

e. Perangkat (software dan hardware) apa saja yang digunakan dalam

pengolahan aset digital di News Library?

Jawab: Pakai software GV Stratus, dan hardwarenya seperti

monitor, keyboard, CPU, Server.

2. Koleksi

a. Koleksi apa saja yang ada di News Library?

Jawab: Kita hanya punya audio visual dan bentuknya semua sudah

digital gak ada yang pake kaset atau media rekam lainnya. Ada juga

hard disk tapi itu hanya sebagai working disk tim liputan, setelah itu

ya tetep sebagai perangkat penyimpanan dan semuanya filenya tetep

ada di sistem database.

b. Berasal dari mana saja koleksi yang ada?

Jawab: Dari tim liputan kompas tv. Dari tim liputan organic jakarta

kontributor yang dibagi perwilayah yang ada di sekitar jabodetabek

ada juga yang beli, biasanya dari video amatir itu kan punya orang,

jadi kalau kita mau tayangin harus beli haksiar atau copyrightnya.

Kita juga melanggan liputan luar negeri, mereka menyediakan

liputan internasional yang bentuknya sudah jadi dan siap tayang,

jadi kita tinggal ambil aja di database mereka.

Page 107: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

3. Kendala dan solusi

a. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pengolahan aset

digital di News Library?

Jawab: Nah kendala ada dua bisa dari segi Software, bisa juga dari

SDM. Dari software ketika terjadi error kita langsung hubungi orang

IT, kalau dari segi SDM lebih kepada keterbatasan skill dan

knowledge. Jadi saat ini orang yang mampu mengolah audiovisual

kan belum terlalu banyak, dan hanya segelintir orang saja yang

mampu memanage audiovisual. Kendalanya sih kita harus ngajarin

dulu ke orang baru yang belum memahami.

b. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala yang ada dalam

pengolahan aset digital News Library?

Jawab: Ketika Software error atau down kita melakukan secara

manual dengan menggunakan Final Cut Pro pada macpro. Pokoknya

kita cari cara alternative lain sehingga proses itu terus berjalan,

karena prosesnya ga boleh berhenti. Kalau dari SDM solusinya kita

sharing knowledge, mengadakan pelatihan, dan mengikuti workshop.

Page 108: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

Nama: Surya Darma

Jabatan: Staf Pengolahan

Tempat: News Library Kompas TV

1. Pengolahan

a. Bagaimana proses ingest card?

Jawab: Setelah camera person menyerahkan card yang berisikan

rekaman video ke kita, kita catat terlebih dahulu dibuku file yang

baru dateng, baru langsung di ingest. Nah karena kita kan pake 2

card SxS sama SDHC maka perlakuan ingestnya pun berbeda.

Kalau SxS kita bisa ingest langsung ke server GV Stratus (K2

SAN). Sedangkan kalau SDHC kita harus melalui aplikasi Final

Cut Pro yang ada di Macpro agar rekaman video tersebut dapat

di ingest ke GV Stratus.

b. Bagaimana proses pendeskripsian aset digital rekaman video?

Jawab: Pendeskripsian file rekaman video disini itu istilahnya

metadata, nah prosesnya kita hanya menginput tanggal liputan,

judul, nama reporter dan camera person, keterangan / isi dari file

tersebut pada GV Stratus.

c. Bagaimana proses roughtcut aset digital rekaman video?

Jawab: Proses roughtcut yang kita lakukan itu mengambil

bagian-bagian yang penting dan layak tayang dari suatu aset

Page 109: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

digital tersebut, setelah itu barulah kita simpan pada LTO yang

nantinya akan di restore untuk keperluan edit dan tayang.

d. Perangkat (software dan hardware) apa saja yang digunakan

dalam pengolahan aset digital di News Library?

Jawab: Kalo hardwarenya itu komputer, sedangkan softwarenya

pake aplikasi GV Stratus..

2. Koleksi

a. Koleksi apa saja yang ada di News Library?

Jawab: Koleksi yang ada disini yaa bentuknya hanya audio

visual atau digital semuanya. Dari hasil liputan dan proksi tim

editing.

b. Berasal dari mana saja koleksi yang ada?

Jawab: Ada dari tim liputan, ada juga dari video amatir, ada juga

yang dari koordinator lapangan dikirim via whatsaap ke tim

library.

3. Kendala dan solusi

a. Kendala apa saja yang dihadapi dalam proses pengolahan aset

digital rekaman video?

Jawab: Yang pertama kita terkendala pada proses hapus file yang

jumlahnya ribuan. Yang ke dua kalau kita tidak tahu peristiwa

apa yang sedang diliput, kita akan kesulitan melakukan

Page 110: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

deskripsi/metadata videonya. Yang ke tiga Software masih suka

error.

b. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala yang ada dalam

pengolahan aset digital News Library?

Jawab: Wawasan kita tentang berita harus update, harus kenal

tokoh-tokoh nasional, harus menguasai skil editing, harus tau

moment mana saja yang harus diambil untuk layak tayang.

Ketika software error kita langsung menghubungi IT, dan

proses ingest video dilakukan secara manual menggunakan FCP

di macpro.

Page 111: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

LAMPIRAN II

Tampilan Software Stratus Grass Valley

Gambar 1: Penyerahan kartu memori Gambar 2: Card reader memori SxS

Gambar 3: Kartu memori SxS dan SDHC Gambar 4: Ruangan Pengolahan

Gambar 5: Proses Login ke GV Stratus

Page 112: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

Gambar 6: Metadata rekaman video

Gambar 7: Proses Roughcut

Gambar 8: Archive

Page 113: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

Gambar 9: Proses Ingest

Gambar 10: Workflow News Library Kompas TV

Page 114: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu
Page 115: PENGOLAHAN ASET DIGITAL (REKAMAN VIDEO): STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42402/1/Fulltext.pdf · serta keterangan/sinopsis. ... Kepada para sahabat Ibu

BIODATA PENULIS

Eko Raharjo. Lahir di Jakarta 22 Januari 1992, anak pertama dari Bapak

Sukarjo dan Ibu Ratni. Penulis betempat tinggal di Jalan Wadassari 3 No.

27 Rt 05/02 Kelurahan Pondok Betung Kecamatan Pondok Aren Kota

Tangerang Selatan, Kode pos 15221. Penulis menyelesaikan pendidikan

di SDN Pondok Betung 05, SMP Negeri 4 Ciputat, SMK Kartika X-2

Jakarta Selatan, dan melanjutkan pendidikan S1 pada Program Jurusan Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora Universiitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menyelesaikan kuliah dengan menulis karya ilmiah berjudul “Pengolahan Aset Digital (rekaman

video): Studi Kasus di News Library Kompas TV”. Penulis pernah mengikuti organisasi

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Perpustakaan sebagai Wakil Ketua HMJ Ilmu

Perpustakaan. Pernah melaksanakan praktek kerja lapangan di Perpustakaan Universitas

Pembangunan Nasional Jakarta dan mengikuti kuliah kerja nyata di Desa Jaya Raharja

Kelurahan Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kota Bogor.