Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
-
Upload
i-kadek-bagus-widana-putra -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
1/18
1
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM
BIOFILTER ANAEROB-AEROB DI RS "MAKNA", CILEDUG,
TANGERANG
5.1 Proses PengolahanSeluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni yang berasal dari
limbah domestik maupun air limbah yang berasal dari kegiatan klinis rumah sakit
dikumpulkan melalui saluran pipa pengumpul. Selanjutnya dialirkan ke bak kontrol. Fungsi
bak kontrol adalah untuk mencegah sampah padat misalnya plastik, kaleng, kayu agar tidak
masuk ke dalam unit pengolahan limbah, serta mencegah padatan yang tidak bisa terurai
misalnya lumpur, pasir, abu gosok dan lainnya agar tidak masuk kedalam unit pengolahanlimbah.
Dari bak kontrol, air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Bak pengurai anaerob
dibagi menjadi tiga buah ruangan yakni bak pengendapan atau bak pengurai awal, biofilter
anaerob tercelup dengan aliran dari bawah ke atas (Up Flow), serta bak stabilisasi. Di dalam
bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil/batu split.
Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau
facultatif aerobik Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuhlapisan film mikro-organisme. Mikro-organisme inilah yang akan menguraikan zat organik
yang belum sempat terurai pada bak pengendap.
Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di dalam
bak kontaktor aerob ini diisi dengan media dari bahan kerikil, plastik (polyethylene), batu
apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro
organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh
dan menempel pada permukaan media.
Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi
dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat
meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi,
sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan
Aerasi Kontak (Contact Aeration).
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif
yang mengandung massa mikro-organisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
2/18
2
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur. Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke
bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa
khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.
Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke
sungai atau saluran umum. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut dapat
menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat
dan lainnya.
Gambar 1. Diagram proses pengolahan air limbah rumah tangga (domistik)
dengan proses biofilter anaerob-aerob
Proses penghilangan phosphor oleh mikroorganisne pada proses pengolahan anaerob-
aerob dapat diterangkan seperti pada Gambar 2. Selama berada pada kondisi anaerob,
senyawa phospor anorganik yang ada dalam sel-sel mikrooragnisme akan keluar sebagai
akibat hidrolosa senyawa phospor. Sedangkan energi yang dihasilkan digunakan untuk
menyerap BOD (senyawa organik) yang ada di dalam air limbah. Efisiensi penghilangan
BOD akan berjalan baik apabila perbandingan antara BOD dan phospor (P) lebih besar 10.
(Metcalf and Eddy, 1991). Selama berada pada kondisi aerob, senyawa phospor terlarut akan
diserap oleh bakteria/mikroorganisme dan akan sintesa menjadi polyphospat dengan
menggunakan energi yang dihasilkan oleh proses oksidasi senyawa organik (BOD). Dengan
demikian kombinasi proses anaerob-aerob dapat menghilangkan BOD maupun phospor
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
3/18
3
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
dengan baik. Proses ini dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban organik
yang cukup besar.
Gambar 2. Proses penghilangan phospor oleh mikroorganisme
di dalam proses pengolahan "Anaerob-Aerob"
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
4/18
4
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
5.2 Bentuk AlatBentuk alat yang digunakan pada pegolahan air limbah rumah sakit ditunjukkan
seperti pada Gambar 4. Secara garis besar alat ini terdiri dari bak pengendapan/pengurai
anaerob dan unit pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerob-aerob. Bak pengurai
anaerob terbuat dari bahan beton cor atau dari bahan fiber glas (FRP). Ukuran bak pengurai
anaerob yakni panjang 160 cm, lebar 160 cm, dan kedalaman efektif sekitar 200 cm, dengan
waktu tinggal sekitar 8 jam.
Unit pengolahan lanjut terbuat dari bahan fiber glas (FRP) dengan ukuran panjang 310
cm, lebar 100 cm dan tinggi 190 cm. Ruangan di dalam alat tersebut dibagi menjadi beberapa
zona yakni rungan pengendapan awal, zona biofilter anaerob, zona biofilter aerob dan
ruangan pengendapan akhir.
Media yang digunakan untuk biofilter adalah batu apung atau batu pecah dengan
ukuran 1-2 cm. Selain itu, air limbah yang ada di dalam rungan pengendapan akhir sebagian
disirkulasi ke zona aerob dengan menggunakan pompa sirkulasi.
5.3 Kapasitas AlatAlat ini dapat mengolah air limbah sebesar 10 -15 m3/hari, yang dapat melayani
rumah sakit dengan 30 50 bed.
5.4 Waktu Tinggal (Retention Time)A. Bak Pengurai Anaerob
Debit Air Limbah = 15 m3/hari = 625 lt/jam = 0,625 m
3/jam
Dimensi = 1,6 m X 1,6 X 2,2 m
Volume Efektif = 5 m3
Waktu Tinggal = 8 Jam
B. Unit Pengolahan Lanjut1. Ruang Pengendapan Awal
Debit Air Limbah (Q) = 15 m3/hari = 625 lt/jam = 0,625 m
3/jam
Volume Efektif = 1,6 m x 1,0 m x 0,6 m = 0,96 M3
Waktu Tinggal di dalam ruang pengendapan awal (T1) = 0,96 m3/0,625 m
3/jam
T1 = 1,5 jam
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
5/18
5
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
2. Zona Biofilter Anaerob
Volume Total Ruang efektif = 1,6 m x 1,0 m x 1,2 m = 1,92 m3
Volume Total Unggun Medium = 2 x [1,2 m x 1 m x 0,6 m] = 1,44 m3
Porositas Mediun = 0,45
Volume Medium tanpa rongga = 0,55 x 1,44 m3
= 0,79 m3
Total Volume Rongga dalam Medium = 0,45 x 1,44 m3
= 0,65 m3
Volume Air Limbah Efektif di dalam zona Anareob = 1,92 m3
- 0,79 m3
= 1,13 m3
Waktu Tinggal di dalam Zona Anaerob (T2) = 1,13 m3/0,625 m
3/jam = 1,8 jam
Waktu Kontak di dalam medium zona Anaerob = 0,65 m3/0,625 m
3/jam = 1.04 jam
3. Zona Aerob
Volume Efektif = 1,5 m x 1 m x 0,7 m = 1,05 m3
Volume Unggun Medium = 1,1 m x 0,6 m x 1 m = 0,66 m3
Porositas Medium = 0,45
Volume Rongga = 0,45 x 0,66 m3
= 0,3 m3
Volume Medium Tanpa Rongga = 0,66 m3- 0,3 m
3= 0,36 m
3
Waktu Tinggal Total di dalam zona aerob (T3) = [1,05 - 0,36] m3/0,625 m
3/jam = 1,1
jam
Waktu Kontak di dalam medium zona aerob = 0,3 m3/0,625 m
3/jam = 0,48 jam
4. Ruangan Pengendapan Akhir
Volume Efektif = 1,5 m x 0,6 m x 1 m = 0,9 m3
Waktu Tinggal (T4) = 0,9 m3/0,625 m
3/jam = 1,44 jam
Waktu Tinggal Total di Unit Pengolahan Lanjut = [1,5+1,13+1,1+1,44] jam = 5,17
jam
Gambar 3. Diagram proses pengolahan air limbah rumah sakit
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
6/18
6
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
5.5 Bak Kontaktor KhlorineUnit prototipe alat pengolahan air tersebut dilengkapi dengan bak khlorinasi (bak
kontaktor) yang berfungsi untuk mengkontakan khlorine dengan air hasil pengolahan. Air
limbah yang telah diolah sebelum dibuang ke saluran umum dikontakkan dengan khlorine
agar mikroorganisme patogen yang ada di dalam air dapat dimatikan. Senyawa khlor yang
digunakan adalah kaporit dalam bentuk tablet. Bak kontaktor ini dipasang atau disambungkan
pada pipa pengeluaran air olahan.
5.6 Detail Konstruksi
Gambar 4. Penampang bak pengurai Anaerob.
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
7/18
7
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 5. Penampang melintang
Gambar 6. Rancangan prototipe alat pengolahan air limbah domistik dengan sistem biofilter
anaerob-aerob
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
8/18
8
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 7. Penampang bak khlorinator
5.7 Dokumentasi Pembangunan Alat Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit DenganProses Biofilter Anaerob-Aerob
Gambar 8. Penggalian tanah untuk pemasangan unit alat pengolahan limbah
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
9/18
9
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 9. Konstruksi bak pengurai anaerobik dan Lantai penyangga berlubang-lubang
Gambar 10. Bak penenang pada bak pengurai anaerob dan Unit alat pengolahan air limbah
yang sedang dipasang
Gambar 11. Konstruksi reaktor alat pengolahan air limbah dari bahan fiber glass
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
10/18
10
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 12. Konstruksi bak pengurai atau bak pengendapan awal pada proses pengolahan
lanjut
Gambar 13. Konstruksi bagian dalam reaktor pada proses pengolahan lanjut
Gambar 14. Konstruksi bagian dalam reaktor (sebelum diisi dengan media)
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
11/18
11
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 15. Konstruksi bagian dalam reaktor zona aerobik (sebelum diisi dengan media)
Gambar 16. Konstruksi bagian dalam reaktor zona pengendapan akhir
Gambar 17. Konstruksi bak pengurai anaerob
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
12/18
12
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 18. Unit reaktor pengolahan lanjut yang telah dipasang
Gambar 19. Media plastik sarang tawon untuk pembiakan mikro-organisme untuk
menguraikan zat organik
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
13/18
13
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 20. Media plastik yang telah dipasang pada bak pengurai anaerob
Gambar 21. Media plastik yang telah dipasang pada bak pengolahan lanjut
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
14/18
14
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 22. Blower dan pompa sirkulasi yang digunakan untuk proses pengolahan.
Gambar 23. Konstruksi bak kontrol pertama
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
15/18
15
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 24. Konstruksi bak kontrol kedua
Gambar 25. Air di bak penenang pada bak pengurai anaerob
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
16/18
16
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 26. Unit pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses Biofilter Anaerob-Aerob
5.8 Kualitas Air Limbah Sebelum Dan Sesudah Pengolahan
Tabel 1. Kualitas air limbah sebelum dan sesudah pengolahan
No PARAMETER
KONSENTRASI
AIR LIMBAH
(mg/l)
KONSENTRASI AIR
LOAHAN (mg/l)
EFISIENSI
PENGHILANGAN
(%)
1 BOD 419 16,5 96
2 COD 729 52 92,8
3 Total SS(suspended solids)
825 10 98,8
4 NH4-N 33,68 8 76,2
5 MBAS (deterjen) 12 2,6 78
6 pH 7,3 7,9 -
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
17/18
17
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
Gambar 26. Air limbah sebelum diolah (kanan) dan air hasil olahan (kiri)
Berdasarkan pengamatan secara fisik (dengan mata), dapat dilihat dari air limpasan
yang keluar dari zona anaerob sudah cukup jernih, dan buih atau busa yang terjadi di zona
aerob (bak aerasi) sudah sangat berkurang. Sedangkan air olahan yang keluar secara fisik
sudah sangat jernih.
-
7/31/2019 Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit I Kadek Bagus Widana Putra
18/18
18
Pengembangan Sumber Daya Air Universitas Gunadarma
I Kadek Bagus Widana Putra (16309835)
DAFTAR PUSTAKA
BPPT. 27 Maret 2012.www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html
Indonesia, Miqra. . 27 Maret 2012. www.miqraindonesia.com/
Batan. 27 Maret 2012. www.batan.go.id/ptlr/seminar/sites/.../Materi_clean_technology.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.htmlhttp://www.miqraindonesia.com/http://www.miqraindonesia.com/http://www.batan.go.id/ptlr/seminar/sites/.../Materi_clean_technology.pdfhttp://www.batan.go.id/ptlr/seminar/sites/.../Materi_clean_technology.pdfhttp://www.batan.go.id/ptlr/seminar/sites/.../Materi_clean_technology.pdfhttp://www.miqraindonesia.com/http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahrs/limbahrs.html