Pengobatan Pada Hepatitis B

42
Pengobatan Pada Hepatitis B

description

Pengobatan Pada Hepatitis B

Transcript of Pengobatan Pada Hepatitis B

  • Pengobatan Pada Hepatitis B

  • Latar BelakangPerkembangan dalam bidang hepatitis B di dunia dan Indonesia mengalami kemajuan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.Pilihan-pilihan terapi baru maupun pilihan yang lebih ekonomis merupakan sebagian kecil dari hal yang memerlukan perhatian kita.

  • Epidemiologi Hepatitis BDiperkirakan bahwa sepertiga populasi dunia pernah terpajan virus ini.350-400 juta diantaranya merupakan pengidap hepatitis B.Prevalensi yang lebih tinggi didapatkan di negara berkembang, termasuk Indonesia.

  • Epidemiologi Hepatitis BDi Indonesia, angka pengidap hepatitis B pada populasi sehat diperkirakan mencapai 4-20.3%, dengan proporsi pengidap di luar Pulau Jawa lebih tinggi daripada di Pulau Jawa.Secara genotip, virus hepatitis B di Indonesia kebanyakan merupakan virus dengan genotip B (66%), diikuti oleh C (26%), D (7%) dan A (0.8%).

  • Perjalanan Penyakit Hepatitis BPajanan virus ini akan menyebabkan dua keluaran klinis, yaitu:Hepatitis akut yang kemudian sembuh secara spontan dan membentuk kekebalan terhadap penyakit ini, atauBerkembang menjadi kronik.

  • Perjalanan Penyakit Hepatitis BPasien yang terinfeksi VHB secara kronik bisa mengalami 4 fase penyakit :Fase immune tolerant : DNA VHB tinggi, kadar alanin aminotransferase (ALT) yang normal.Fase immune clearance : sistem imun berusaha melawan virus fluktuasi level ALT dan DNA VHB.Fase pengidap inaktif : DNA VHB rendah (2000 IU/ml dan inflamasi hati kembali terjadi.

  • Algoritma Penatalaksanaan Hepatitis B dengan HBeAg Positif

  • Algoritma Penatalaksanaan Hepatitis B dengan HBeAg negatif

  • Algoritma Penatalaksanaan Hepatitis B pada Pasien dengan Sirosis

  • Terapi TerkiniSampai sekarang telah terdapat setidaknya 2 jenis obat hepatitis B yang diterima secara luas, yaituGolongan interferonGolongan analog nukleos(t)ida

  • INTERFERON

  • InterferonInterferon (IFN) adalah mediator inflamasi fisiologis dari tubuh berfungsi dalam pertahanan terhadap virus.Senyawa ini memiliki efek antiviral, immunomodulator, dan antiproliferatif.

  • InterferonPengikatan interferon pada molekul polyethilene glycol (disebut dengan pegylation) akan memperlambat absorbsi, pembersihan, dan mempertahankan kadar dalam serum dalam waktu yang lebih lama

  • InterferonDosis IFN konvensional 5 MU per hari atau 10 MU sebanyak 3 kali per mingguPeg-IFN 2a diberikan sebesar 180 g/mingguPeg-IFN 2b diberikan pada dosis 1-1.5 g/kg/minggu.Semua pemberian terapi interferon diberikan secara injeksi subkutan

  • Terapi Interferon Boleh Diberikan PadaPasien muda yang telah memenuhi indikasi terapi, tanpa penyakit penyerta, dan memiliki biaya yang mencukupi. Pada pasien yang diketahui terinfeksi VHB genotip A atau B (efektivitas yang lebih baik pada infeksi VHB dari genotip tersebut).

  • Interferon Tidak Boleh Diberikan PadaPasien sirosis dekompensata. Pasien dengan gangguan psikiatri.Pasien yang sedang hamil.Pasien dengan penyakit autoimun aktif.

  • LAMIVUDIN

  • LamivudinAnalog nukleos(t)ida bekerja dengan menghambat tempat berikatan polimerase virus, berkompetisi dengan nukleosida atau nukleotida, dan menterminasi pemanjangan rantai DNA.Dosis optimal lamivudin 100 mg/hari

  • LamivudinLamivudin adalah pilihan terapi yang murah, aman, dan cukup efektifAngka resistensi yang tinggiLamivudin merupakan terapi lini pertama di IndonesiaBisa digunakan pada sirosis dekompensata

  • Lamivudin Dapat Diberikan PadaPasien dengan DNA VHB 2x batas atas normal.Lamivudin dapat diteruskan bila pada minggu ke-4 pasien mencapai DNA VHB < 2 x 103 IU/mL, serta pada minggu ke-24 mencapai DNA VHB
  • Lamivudin Tidak Boleh Diberikan PadaPasien yang sudah resisten terhadap lamivudin, telbivudin, atau entecavir.

  • ADEFOVIR DIPIVOXIL

  • Adefovir DipivoxilBekerja dengan berkompetisi dengan nukleotida cAMP untuk berikatan dengan DNA virus dan menghambat polymerase dan reverse transcriptase sehingga memutus rantai DNA VHB.Dosis oral sebanyak 10 mg per hari.

  • Adefovir Dapat Diberikan PadaPasien hepatitis B kronik HBeAg negatif, dengan DNA VHB rendah, dan ALT tinggi.Pasien dengan riwayat gagal terapi dengan pemberian analog nukleosida.

  • Adefovir Tidak Disarankan PadaHepatitis B kronik dengan gangguan ginjal.Pasien hepatitis B yang resisten terhadap adefovir.Pasien yang tidak menunjukkan respon pada minggu ke-24 (ganti strategi terapi dengan menambahkan atau mengganti ke analog nukleos(t)ida lain)

  • ENTECAVIR

  • EntecavirEntecavir (ETV) adalah analog 2-deoxyguanosine.Obat ini bekerja dengan menghambat priming DNA polimerase virus, reverse transcription dari rantai negatif DNA, dan sintesis rantai positif DNA.

  • EntecavirSalah satu keuntungan entecavir adalah tingginya efektivitas dengan tingkat resistensi yang relatif rendahDosis 0.5 mg/hari untuk pasien naifDosis 1 mg/hari untuk pasien yang mengalami resistensi lamivudin.

  • Entecavir Dapat Diberikan PadaPasien hepatitis B naif.Pasien dengan hepatitis B kronik dan sirosis.

  • Entecavir Tidak Disarankan PadaPasien hepatitis B yang resisten terhadap entecavir.

  • TELBIVUDIN

  • TelvibudinTelbivudin (LdT) adalah analog L-nukleosida thymidine yang efektif melawan replikasi VHB. Dosis optimal 600 mg/hari.

  • Telbivudin Dapat Diberikan PadaPasien naif dengan DNA VHB 2x batas atas normal.Telbivudin juga dapat diteruskan bila pada minggu ke-24 mencapai DNA VHB tak terdeteksi.

  • Telbivudin Tidak Boleh Diberikan PadaPasien yang sudah resisten terhadap lamivudin, telbivudin, atau entecavir.

  • TENOFOVIR DISOPROXIL FUMARATE (TDF)

  • Tenofovir Disoproxil Fumarate (TDF)Merupakan sebuah analog nukleotida yang efektif untuk hepadanavirus dan retrovirus.Obat ini awalnya digunakan sebagai terapi HIV, namun penelitian-penelitian menunjukkan efektivitasnya sangat baik untuk mengatasi hepatitis BDosis oral 300 mg/hari.

  • Tenofovir Dapat Diberikan PadaPasien hepatitis B naif.Pasien dengan hepatitis B kronik dan sirosis.

  • Tenofovir Tidak Disarankan PadaPasien hepatitis B yang resisten tenofovir.Pasien hepatitis B dengan gangguan ginjal