Pengklasifikasian Debitur Kredit Usaha Rakyat (Kur) (Studi Kasus Bri Unit Melati, Denpasar)
-
Upload
purnawan-ikp -
Category
Documents
-
view
99 -
download
4
Transcript of Pengklasifikasian Debitur Kredit Usaha Rakyat (Kur) (Studi Kasus Bri Unit Melati, Denpasar)
PENGKLASIFIKASIAN DEBITUR KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN ANALISIS DISKRIMINAN
(Studi Kasus: BRI Unit Melati, Denpasar)
Ni Made Dwi KusumawardaniJurusan Matematika, FMIPA Universitas Udayana
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peubah yang berpengaruh signifikan terhadap kemampuan debitur KUR dalam melunasi kreditnya sehingga peubah-peubah tersebut dapat digunakan untuk mengklasifikasikan calon debitur KUR ke dalam kelompok lancar, kurang lancar, dan macet. Metode klasifikasi yang digunakan yaitu analisis diskriminan.
Data yang digunakan adalah 200 data debitur KUR dari bulan Desember 2008 s.d Desember 2010, yang dibagi menjadi 100 data training untuk membentuk fungsi diskriminan yang selanjutnya digunakan dalam pembentukan area kelompok, serta 100 data testing sebagai validasi fungsi diskriminan. Pada analisis diskriminan, pembentukan area kelompok menggunakan garis berat segitiga, dengan centroid masing-masing kelompok merupakan titik-titik segitiganya, yang selanjutnya validasi sampel dipetakan ke area tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ketepatan fungsi diskriminan dalam mengklasifikasikan debitur KUR sebesar 77%
Kata Kunci: KUR, Analisis Diskriminan
This research aimed to know the significantly influenced through the ability of KUR (Kredit Usaha Rakyat) debtor in paying their credit, so the variables can be used to classify debtor candidates of KUR to some groups: current credit, substandard loans, and bad credit. The classification method that was used was discriminant.
The data that was used was 200 data of debtor customers of KUR from December 2008 until December 2010, that were divided into 100 training data to form discriminant function that would be used in forming the group of area, and the other 100 testing data were used as the discriminant function of validity. In discriminant analysis, the group area was formed by using ‘median line triangle’ with centroid in which each group was the points of triangle, and then the sample of validity were mapped to those area.
Based on the research result was gotten the accuracy of discriminant function in the classification KUR debtor was 77%.
PENDAHULUAN
Aktivitas masyarakat dalam
dunia bisnis tidak terlepas dari peran
bank selaku pemberi layanan perbankan
bagi masyarakat. Bank dikenal sebagai
lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menerima simpanan giro,
tabungan, dan deposito serta sebagai
tempat untuk meminjam uang (kredit)
bagi masyarakat yang membutuhkannya.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah
salah satu kredit yang saat ini disalurkan
oleh bank yang merupakan program dari
pemerintah dengan tujuan untuk
mempercepat pengembangan sektor riil
dan pemberdayaan UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah),
meningkatkan akses pembiayaan kepada
UMKM dan Koperasi, serta
penanggulangan dan perluasan
kesempatan kerja. Pemberian kredit baik
itu KUR ataupun kredit lainnya kepada
konsumen atau calon debitur adalah
dengan melewati proses pengajuan
kredit dan melalui proses analisis
pemberian kredit terhadap kredit yang
diajukan. Walaupun telah dilakukan
proses analisis pemberian kredit
terhadap kredit yang diajukan khususnya
pada Kredit Usaha Rakyat (KUR),
namun masih banyak ditemukan kredit
yang kurang lancar dan macet. Oleh
karena itu perlu dikaji lebih lanjut
peubah–peubah yang membedakan
antara kemampuan debitur Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dalam melunasi kreditnya
sehingga pada akhirnya peubah–peubah
tersebut dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan calon debitur KUR.
Analisis Diskriminan merupakan
salah satu metode dalam statistika yang
dapat digunakan sebagai metode
klasifikasi. Teknik pengklasifikasian
amatan baru yang sering digunakan pada
analisis diskriminan adalah fungsi
diskriminan Fisher. Namun pada
penelitian ini, untuk pengklasifikasian
amatan baru akan digunakan metode
pemetaan titik-titik amatan ke dalam
bidang dua dimensi sehingga dihasilkan
cara yang lebih aplikatif.
Adapun hasil dari penelitian ini
dapat dijadikan sebagai salah satu
pertimbangan bagi pihak bank dalam
mengklasifikasikan calon debitur KUR
sehingga dapat meminimumkan risiko
terjadinya kredit macet.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan adalah
analisis peubah ganda yang diterapkan
untuk memodelkan hubungan antara
peubah tak bebas yang bersifat kategorik
dengan satu atau lebih peubah bebas
yang bersifat kuantitatif dengan tujuan
membentuk sejumlah fungsi melalui
kombinasi linear peubah–peubah bebas
yang dapat digunakan untuk
memisahkan kelompok–kelompok
amatan dan mengklasifikasikan amatan
baru ke dalam salah satu kelompok
tersebut (Hair, et.al, 1995).
Fungsi yang terbentuk dalam
analisis diskriminan disebut fungsi
diskriminan. Fungsi diskriminan akan
memberikan nilai–nilai yang sedekat
mungkin dalam kelompok dan sejauh
mungkin antar kelompok. Fungsi
diskriminan diberikan dalam bentuk
Keterangan:= skor diskriminan dari fungsi
diskriminan ke-j untuk objek ke-k,
= intersep= bobot diskriminan untuk
peubah bebas ke-i= peubah bebas ke-i untuk objek
ke-k
Ketepatan fungsi diskriminan dalam
mengklasifikasikan suatu amatan, dapat
dilihat dari persentase misklasifikasinya.
Menurut Johson (1998), misklasifikasi
adalah pengamatan yang
pengelompokannya tidak benar.
Pengamatan tersebut kemungkinan besar
berpengaruh dalam analisis diskriminan.
Dalam melakukan analisis diskriminan
sebaiknya nilai total peluang
(2.1)
misklasifikasi dalam pengelompokan
sekecil–kecilnya atau nilai laju galat
terlihat (Apparent Error Rate atau
APER) terkecil. APER dihitung dengan
terlebih dahulu membuat tabel
klasifikasi berikut:
Tabel 1 KlasifikasiActual Grup
Predicted Grup
Sumber:Timm, 2002
sehingga:
(APER)
Untuk mengklasifikasikan amatan baru
ke dalam k kelompok, salah satu metode
yang dapat digunakan adalah metode
Fisher. Aturan pengklasifikasian adalah
jika hanya r fungsi diskriminan yang
digunakan untuk klasifikasi, aturan
klasifikasi ke kelompok k, k = 1, 2, …, g
jika
Untuk semua i ≠ k ; r ≤ s ; s = min (p,g-
1)
Keterangan:Zj = skor diskriminan ke-j dari
amatan= vektor rata-rata skor
diskriminan ke-j dari kelompok ke-k, k =1, 2,…, g
= koefisien fungsi diskriminanX = vektor data pengamatan dari
amatan= vektor nilai rata-rata peubah
dari kelompok ke-k= vektor nilai rata-rata peubah
dari kelompok ke-ir = banyaknya fungsi diskriminan
yang digunakan dalam penggolongan
s = banyaknya fungsi diskriminan yang mungkin dibentuk
g = banyaknya kelompokp = banyaknya peubah
Menurut Hair (1995), salah satu
cara yang juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan amatan baru ke
dalam tiga kelompok yaitu dengan
menggunakan territorial map yang
mengandung centroid masing-masing
kelompok, dan skor diskriminan untuk
setiap amatan. Territorial map
digunakan untuk membentuk batas-batas
dari kelompok yang selanjutnya dapat
digunakan untuk mengklasifikasikan
amatan baru. Adapun territorial map
untuk tiga kelompok ditampilkan pada
gambar berikut:
Pada Hair (1995) tidak dijelaskan
bagaimana membentuk garis yang
membagi bidang menjadi tiga bagian.
Akan tetapi pada penelitian ini akan
digunakan metode garis berat segitiga
untuk membagi bidang menjadi tiga
bagian, dengan centroid untuk masing-
masing kelompok merupakan titik-titik
segitiga. Daerah yang terbagi oleh garis
berat segitiga mempunyai luas yang
sama sehingga peluang suatu amatan
untuk masuk pada daerah tertentu juga
sama besar.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Unit Melati
Denpasar sebagai salah satu penyalur
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Terdapat
sembilan peubah bebas yang diuji untuk
membentuk fungsi diskriminan yaitu X1
(besarnya pinjaman KUR), X2 (jenis
usaha debitur), X3 (jangka waktu kredit),
X4 (pendidikan terakhir debitur KUR),
X5 (penghasilan bersih per bulan), X6
(lama usaha), X7 (jumlah tanggungan
anak), X8 (status kepemilikan rumah, X9
(umur debitur), sedangkan peubah
respon (Y) yaitu kemampuan debitur
KUR dalam melunasi kreditnya yang
dibedakan menjadi Y1 (kelompok
lancar), Y2 (kelompok kurang lancar),
dan Y3 (kelompok macet). Debitur KUR
dikategorikan ke dalam kelompok lancar
apabila debitur melakukan pembayaran
kredit tepat waktu/sesuai dengan
prosedur yang berlaku, kurang lancar
apabila terdapat tunggakan pembayaran
-3 -2 -1 0 1 2 3 4-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Fungsi Diskriminan 1
Fung
si D
iskr
imin
an 2
Pemetaan Validasi Sampel
Centroid I
Centroid II
Centroid III
Gambar 1 Territorial Map Analisis Diskriminan untuk Tiga Kelompok
pokok dan atau bunga kredit dari 1 s.d
180 hari, dan kelompok macet apabila
terdapat tunggakan pembayaran pokok
dan atau bunga lebih dari 180 hari.
IV. ANALISIS DATA
Tahap pertama pada analisis data
yaitu dari 200 sampel yang digunakan,
dipilih secara acak 100 sampel sebagai
data training (analisis sampel) yang
digunakan untuk membentuk fungsi
diskriminan, kemudian 100 sampel
lainnya sebagai data testing (validasi
sampel) yang digunakan untuk menguji
ketepatan fungsi diskriminan
mengklasifikasikan amatan baru ke
dalam kelompok sebenarnya.
Selanjutnya dilakukan uji asumsi
kesamaan matriks varian kovarian
kelompok pada data training (analisis
sampel) dengan uji Box’s M. Pada
penelitian ini, asumsi kesamaan matriks
varian kovarian telah terpenuhi sehingga
langkah selanjutnya melakukan estimasi
fungsi diskriminan. Peubah bebas yang
digunakan untuk membentuk fungsi
diskriminan adalah peubah yang
berpengaruh secara signifikan dalam
membedakan ketiga kelompok debitur
KUR. Adapun peubah bebas tersebut
yaitu X1 (besarnya pinjaman), X4
(pendidikan terakhir debitur), X5
(pendapatan bersih per bulan), X6 (lama
usaha). Fungsi diskriminan yang
terbentuk:
Dengan menggunakan fungsi
diskriminan Z1 dan Z2 untuk
mengklasifikasikan data training
(analisis sampel) diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 2 Hasil Klasifikasi Analisis Sampel Aktual Prediksi
Lancar KurangLancar
Macet
Lancar 24 5 263% 14% 8%
Kurang Lancar
8 25 521% 68% 20%
Macet 6 7 1816% 19% 72%
Total 38 37 25
Pada tabel 2 yaitu hasil klasifikasi untuk
data training (analisis sampel), terdapat
24+25+18=67 debitur KUR yang
diklasifikasikan dengan benar oleh
fungsi diskriminan, sehingga diperoleh
ketepatan fungsi diskriminan Z1 dan Z2
untuk mengklasifikasikan debitur KUR
ke dalam kelompok lancar, kurang
lancar, dan macet yaitu sebesar 67% atau
.
Selanjutnya, dari 100 debitur KUR yang
telah dipilih secara acak untuk dijadikan
sebagai data testing (validasi sampel)
yang dianggap sebagai calon debitur
KUR, maka akan ditentukan persentase
ketepatan pengklasifikasian fungsi
diskriminan Z1 dan Z2. Adapun metode
yang digunakan untuk
mengklasifikasikan calon debitur KUR
ke dalam kelompok lancar, kurang
lancar, dan macet yaitu dengan pemetaan
titik-titik calon debitur KUR pada bidang
dua dimensi (bidang koordinat cartesius)
dengan menggunakan fungsi diskriminan
pertama (Z1) sebagai sumbu X dan
fungsi diskriminan kedua (Z2) sebagai
sumbu Y. Bidang pada dua dimensi
dibagi menjadi tiga dengan
memanfaatkan tiga titik centroid yang
terbentuk pada analisis diskriminan.
Adapun centroid yang terbentuk yaitu
Tabel 3 Centroid untuk Masing-masing Kelompok Debitur KUR
KelompokFungsi Diskriminan
1 2Lancar 1.138 -.068Kurang Lancar -.533 .358Macet -.940 -.426
Berdasarkan tabel 3 diperoleh titik
koordinat centroid untuk masing-masing
kelompok debitur KUR pada bidang dua
dimensi yaitu titik koordinat centroid I
untuk kelompok lancar (1.138;-0.068),
centroid II untuk kelompok kurang
lancar (-0.533;0.358), dan centroid III
untuk kelompok macet (-0.940;-0.426).
Dengan menghubungkan ketiga titik
centroid tersebut, maka terbentuklah
gambar segitiga pada bidang dua
dimensi sebagai berikut:
-2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Fungsi Diskriminan 1
Fungsi D
iskrim
inan 2
Plot Lokasi Centroid
Centroid I
Centroid II
Centroid III
-3 -2 -1 0 1 2 3 4-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Fungsi Diskriminan 1
Fungsi D
iskrim
inan 2
Area Kelompok Debitur KUR
Centroid I
Centroid II
Centroid III
Centroid I
Centroid II
Centroid III
-3 -2 -1 0 1 2 3 4-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
0.5
1
1.5
2
Fungsi Diskriminan 1
Fungsi D
iskrim
inan 2
Area Kelompok Debitur KUR
Centroid I
Centroid II
Centroid III
Centroid I
Centroid II
Centroid III
-4 -2 0 2 4-3
-2
-1
0
1
2
3
Fungsi Diskriminan 1
Fung
si Di
skrim
inan 2
Pemetaan Validasi Sampel
Centroid I (Kel.Lancar)
Centroid II (Kel.Kurang Lancar)
Centroid III (Kel.Macet)Individu Kel. Lancar
Individu Kel. Kurang Lancar
Individu Kel. Macet
Pada segitiga yang terbentuk, dibuat
garis berat segitiga yaitu garis yang
terhubung dari titik sudut suatu segitiga
ke titik tengah sisi yang ada di depan
sudut. Ketiga garis berat segitiga akan
berpotongan pada satu titik yang disebut
dengan titik pusat massa, sehingga
diperoleh gambar sebagai berikut:
Titik pusat massa merupakan titik yang
dijadikan sebagai acuan untuk
membentuk tiga area kelompok. Dengan
menggunakan garis merah sebagai batas
dari masing-masing area kelompok,
maka area yang mengandung centroid I
merupakan area untuk kelompok lancar,
yang mengandung centroid II
merupakan area untuk kelompok kurang
lancar, dan yang mengandung centroid
III merupakan area untuk kelompok
macet sehingga terbentuk area kelompok
sebagai berikut:
Dari 100 debitur yang telah
dipilih sebagai data testing (validasi
sampel), terlebih dahulu ditentukan titik
koordinatnya yaitu Z1 sebagai sumbu X
dan Z2 sebagai sumbu Y. Setelah
ditentukan titik koordinatnya, maka 100
titik-titik tersebut dipetakan sebagai
berikut:
Gambar 2 Plot Centroid pada Bidang Dua Dimensi
Gambar 3 Plot Garis Berat Segitiga pada Bidang Dua Dimensi
Gambar 4 Plot Area Kelompok Debitur KUR
Berdasarkan gambar 5, dapat
diketahui banyaknya validasi sampel
yang diklasifikasikan dengan benar oleh
fungsi diskriminan melalui prosedur
pemetaan titik-titik koordinatnya.
Adapun hasil pengklasifikasiannya dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Hasil Pengklasifikasian Fungsi Diskriminan dengan Pemetaan Titik
Aktual Prediksi
Lancar KurangLancar
Macet
Lancar 23 1 0Kurang Lancar 12 34 5
Macet 2 3 20Total 37 38 25
Berdasarkan tabel , diperoleh 77 data
testing yang diklasifikasikan dengan
benar oleh fungsi diskriminan dengan
metode pemetaan pada bidang dua
dimensi, sehingga diperoleh ketepatan
pengklasifikasian sebesar 77%.
Pengklasifikasian fungsi
diskriminan dengan pemetaan titik-titik
koordinat sampel merupakan salah satu
cara yang lebih aplikatif dalam
mengklasifikasikan amatan baru. Akan
tetapi kelemahan metode pemetaan titik
dengan menggunakan garis berat
segitiga dalam pembentukan daerah
kelompok yaitu hanya terbatas untuk
bidang dua dimensi saja atau dengan dua
fungsi diskriminan yang terbentuk. Oleh
karena itu, pengklasifikasian fungsi
diskriminan dengan pemetaan titik-titik
sampelnya yang menggunakan metode
garis berat segitiga hanya berlaku untuk
tiga kelompok saja, sehingga untuk
jumlah kelompok yang lebih dari tiga,
metode dengan membentuk garis berat
segitiga tidak dapat digunakan lagi.
V. KESIMPULAN
Penerapan analisis diskriminan
dengan metode pemetaan titik-titik
Gambar 5 Plot Validasi Sampel
sampel pada bidang dua dimensi untuk
mengklasifikasikan calon debitur KUR
(amatan baru), diperoleh ketepatan
pengklasifikasian sebesar 77% sehingga
metode ini dapat dijadikan sebagai salah
satu pertimbangan dalam
mengklasifikasikan amatan baru.
DAFTAR PUSTAKA
Hair, J.F., Rolph, E.A., Ronald L.T., dan William, C.B. 1995. Multivariate Data Analysis With Reading. Fourth Edition. Prentice Hall International Editions. New Jersey
Johnson, R.A. dan Dean, W.W. 1998. Applied Multivariate Statistikal Analysis. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Kasmir.2000.Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Malholtra, K.N., 1999. Marketing Research An Applied Orientation. Third Edition. Prentice Hall International Inc. New Jersey
Morrison, D.F., 2005. Multivariate Statistikal Methods. Fourth Edition. Thomson Brooks/Cole.Canada
Siswadi dan Suharjo.B. 1998. Analisis Eksplorasi Data Peubah Ganda. Jurusan Matemátika FMIPA IPB. Bogor
Timm. Neil H. 2002. Applied Multivariate Análisis. Springer. New York
Triwahyuniati, Nani.2008.Pelaksanaan Analisis Kredit di PT Bank Haga Cabang Semarang. Skripsi S2 Jurusan Magister Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Diponogoro, 64 hal. (tidak dipublikasikan).
Usman, Rachmadi.2001. Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama