PENGKAJIAN KASUS ulkus

5
PENGKAJIAN KASUS (ASSESEMENT) Identitas Pasien Pasien adalah seorang mahasiswi bernama Tini berumur 19 tahun. Dia adalah penggemar bakso dengan berbagai saus asam pedas, minuman yang mengandung soda seperti sprite dan coca cola. Kegemaran makannya ini merupakan indikator bahwa dia mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik. Analisis Data Sujektif dan Objektif Pasien mengeluh nyeri pada ulu hati 2 jam setelah makan, dan perut terasa kembung. Pasien memiliki berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm, tekanan darah 100/60 mm Hg, denyut nadi 90 kali per menit, Hemoglobin 10 g/dl, lekosit 8000/mm 3 . Identitas pasien dan analisis data subjektif dan objektif dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1 Identitas dan analisis data subjektif dan objektif pasien Jenis Data Keterangan Data Umum Nama : Tini Umur : 19 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Mahasiswi Data Subjektif - nyeri pada ulu hati - perut kembung Data Objektif Nilai Normal Nilai Pasien Keterangan 1. Antropometrik - Berat Badan - Tinggi Badan 52 kg 156 cm 50 kg 60 cm Normal

description

ulkus peptikum

Transcript of PENGKAJIAN KASUS ulkus

PENGKAJIAN KASUS (ASSESEMENT)

Identitas Pasien Pasien adalah seorang mahasiswi bernama Tini berumur 19 tahun. Dia adalah penggemar bakso dengan berbagai saus asam pedas, minuman yang mengandung soda seperti sprite dan coca cola. Kegemaran makannya ini merupakan indikator bahwa dia mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik.

Analisis Data Sujektif dan Objektif Pasien mengeluh nyeri pada ulu hati 2 jam setelah makan, dan perut terasa kembung. Pasien memiliki berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm, tekanan darah 100/60 mm Hg, denyut nadi 90 kali per menit, Hemoglobin 10 g/dl, lekosit 8000/mm3. Identitas pasien dan analisis data subjektif dan objektif dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1 Identitas dan analisis data subjektif dan objektif pasienJenis Data Data Umum Keterangan Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Data Subjektif Data Objektif 1. Antropometrik - Berat Badan - Tinggi Badan - IMT 2. Pemeriksaan Klinis - Tekanan Darah - Denyut Nadi 52 kg 156 cm 18.5 - 22.9 100/60 sd 140/90 60-80x/mnt 50 kg 60 cm 19,5 100/60 mmHg 90x/menit normal Normal : Tini : 19 tahun : Perempuan : Mahasiswi

nyeri pada ulu hatiperut kembung Nilai Pasien Keterangan

Nilai Normal

3. Pemeriksaan Lab - Kadar Hemoglobin -Leukosit

13-16 /dl 5000-10.000/mm3

g

10 /dl 8.000/mm3

g

Hb rendah Leukosit agak tinggi

Diagnosa (masalah) Gizi dan Resume Diet Berdasarkan analisis data subjektif dan objektif maka penderita mengalami penyakit ulkus peptikum dengan komplikasi anemia dengan perencaan diet yang dilakukan adalah diet lambung 1 dengan konsistensi makanan saring atau cincang. Tabel diagnosa gizi dan resume diet dapat dilihat pada tabel 2

Tabel 2 Diagnosa (masalah) gizi dan resume dietTanda dan Gejala Penyakit Masalah Gizi Tujuan Diet Jenis Diet

Dispepsia,heart burn,nyeri epigastrum, kembung dan flatulen, melena

Gangguan pencernaan pada lambung Luka perdarahan lambung

Menghentikan perdarahan dan menyembuhkan luka Mengurangi beban lambung & menetralisisr asam lambung

Diet makanan saring/cincang

Hb 10gr/dL Lekosit 8.000/mm3

anemia Infeksi

Meningkatkan Hb Mempertahankan imunitas

Diet E dan zat gizi cukup

KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI Masalah gizi yang dialami oleh penderita Ulkus Peptikum merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko terhadap penyakitnya , juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Penderita Ulkus peptikum yang

kurang gizi akan mengakibatkan produksi antibodi dan limfosit terhambat sehingga proses penyembuhan akan terhambat pula. Ulkus peptikum bisa mempengaruhi status gizi penderita karena proses perjalanan penyakitnya yang mempengaruhi daya tahan tubuh. Menyadari hubungan antara perjalanan penyakit Ulkus peptikum dengan daya tahan tubuh dan bagaimana pengaruh gizi pada tubuh sudah saatnya kita untuk tidak melihat seorang penderita hanya dengan pengobatan saja, akan tetapi perlu adanya perbaikan pola konsumsi pasien juga. Penatalaksanaan di rumah sakit biasanya selain bergantung pada obat, konsumsi makanan pun juga perlu dilakukan pengaturan. Prinsip diit penderita Ulkus peptikum ini adalah energi dan zat gizi cukup, vitamin dan mineral cukup, rendah serat, serta tidak mengandung bahan makanan berbumbu tajam. Syarat diit penderita Ulkus peptikum ialah sebagai berikut: 1. Bentuk makanan saring atau cincang, porsi kecil dan frekuensi sering. Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang. 2. Energi dan protein cukup, diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya. Faktor sakit 1,2 sedangakn rasioi kalori : nitrogen 175 : 1. 3. Lemak diberikan mulai dari 15% dari kebutuhan energi total, kemudian ditingkatkan. 4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air.Pemberian serat ditingkatkan secara bertahap. 5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah 6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secara termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan dengan daya terima perorangan). Menurut lambung 1. keadaannya, pasien Ulkus peptikum dapat diberikan diet

Kebutuhan Energi Kebutuhan energi diperoleh dengan menggunakan hasil AMB kemudian dikalikan dengan faktor aktifitas dan faktor stress. Faktor aktifitas Tini adalah 1,2 dan faktor stress Tini adalah 1,2. Kebutuhan energi = AMBxFAxFS yakni 1334 X 1,2 X 1,2 = 1921 Kal Kebutuhan Protein Kebutuhan protein diperoleh dari kebutuhan energi sehari dibagi dengan rasio nitrogen (175) dan dikalikan 625 yaitu sebesar 68,60 gram. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan normal untuk memenuhi kebutuhan fisiologi pasien Kebutuhan Lemak Kebutuhan lemak Tini sebesar 20% dari kebutuhan energinya. Sehingga kebutuhan lemak Tini adalah 42,68gram per hari.

Kebutuhan Cairan Kebutuhan akan cairan harus tercukupi sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan harian normal yakni 1500 ml atau setara dengan delapan gelas perhari. Kebutuhan Vitamin dan Mineral Kebutuhan vitamin dan mineral harus tercukupi sesuai dengan kebutuhan, seperti vitamin B2, dan Fe dengan kadar sesuai dengan AKG yakni sebesar 2,4 untuk vitamin B2 dan Fe 26 mg.