Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

23
PENGKAJIAN DATA KESEHATAN KELUARGA A. KARAKTERISTIK 1. Kepala Keluarga Nama kepala Keluarga : Tn. T Jenis kelamin : Laki-laki Umur/Tempat tanggal lahir : 46 tahun / Medan, 16 Agustus 1970 Agama :Kristen Pendidikan : SLTA Pekerjaan : Karyawan Swasta Alamat : Jl. Damai PBSI No.10 Rt 10/01, Cipayung No. telephone : 082110534324 2. Susunan Anggota Keluarga No . Nama Jenis kelam in Hubunga n dgn KK Umur Agama Pendidik an Terakhir Pekerj aan Masalah kesehatan /ket 1 Ny. NP P Istri 47 thn Krist en SLTA IRT Hipertens i 2 An. DM L Anak 18 thn Krist en SLTA Pelaja r - 3 An. DD P Anak 12 thn Krist Masih Pelaja -

description

pengkajian keluarga adalah

Transcript of Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

Page 1: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PENGKAJIAN DATA KESEHATAN KELUARGA

A. KARAKTERISTIK

1. Kepala Keluarga

Nama kepala Keluarga : Tn. T

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur/Tempat tanggal lahir : 46 tahun / Medan, 16 Agustus 1970

Agama :Kristen

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Alamat : Jl. Damai PBSI No.10 Rt 10/01,

Cipayung

No. telephone : 082110534324

2. Susunan Anggota Keluarga

No

.

Nama Jenis

kelamin

Hubungan

dgn KK

Umur Agama Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan Masalah

kesehatan/ket

1 Ny. NP P Istri 47 thn Kristen SLTA IRT Hipertensi

2 An. DM L Anak 18 thn Kristen SLTA Pelajar -

3 An. DD P Anak 12 thn Kristen Masih SMP Pelajar -

4 An. DA P Anak 10 thn Kristen Masih SD Pelajar -

Page 2: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

3. Genogram

Keterangan:

Laki-laki

Perempuan

Garis perkawinan

Garis keturunan

Meninggal

Klien

Tinggal dalam satu rumah

Page 3: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

B. RIWAYAT DAN TAHA PERKEMBANGAN KELUARGA

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia

remaja. Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Riwayat

di keluarga inti adalah kepala keluarga pernah menderita penyakit TBC, namun

sudah berobat selama 6 bulan dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Ibu juga

mempunyai penyakit hipertensi. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, dan

merupakan sebuah keluarga yang berasal dari budaya batak. Aktivitas keagamaan

yang diikuti adalah ibadah di gereja.

C. STRUKTUR KELUARGA

Keluarga paling sering berkumpul adalah saat malam hari, yaitu saat makan

malam dan menonton TV. Hal ini dikarenakan saat siang hari anggota keluarga

sibuk dengan urusan masing-masing yaitu bersekolah dan bekerja. Tidak ada

masalah dan konflik yang terjadi dalam keluarga. Cara komunikasi yang sering

diterapkan dalam keluarga adalah komunikasi secara langsung dan bersifat

terbuka. Bahasa yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa

Indonesia. Anggota keluarga yang paling dominan berbicara adalah Ibu.

Yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah.

Dan dilakukan dengan cara bermusyawarah. Untuk masalah kesehatan, yang

paling dipercaya untuk mengurusnya adalah Ibu.

Keluarga berasal dari suku batak. Tidak ada nilai-nilai tertentu yang dianut

keluarga yang bertentangan dengan kesehatan. Menurut keluarga, kesehatan

adalah sesuatu yang sangat penting, karena jika kesehatan keluarga terganggu,

maka akan mengganggu keadaan ekonomi keluarga.

Page 4: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

D. FUNGSI KELUARGA

Jika ada keluarga yang berhasil, keluarga akan merasa senang. Respon

keluarga terhadap adanya kehilangan adalah merasa sedih dan mencoba

menerimanya dengan ikhlas. Tiap anggota keluarga saling menghargai satu sama

lain dengan cara menghargai setiap pendapat dan keputusan yang dimiliki oleh

anggota keluarga.

Ibu mengikuti kegiatan organisasi masyarakat, yaitu PKK dan beliau

merupakan sekretaris PKK. Keluarga tidak mempunyai konflik dengan warga

sekitar. Keluarga menggunakan pusat pelayanan kesehatan yaitu puskesmas untuk

menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.

Saat ini, ibu menggunakan KB pil. Ibu mengatakan menggunakan pil karena di

rasa mudah untuk mendapatkannya tanpa harus di suntik. Biasanya ibu

memperoleh pelayanan kb di puskesmas.

Di dalam keluarga, yang mempunyai penghasilan adalah ayah dan ibu, ayah

berkerja sebagai karyawan swasta dan ibu membantu mencari penghasilan dengan

cara berjualan diwarung. Peghasilan per bulan rata-rata sekitar Rp 2.000.000,00 –

Rp 3.000.000,00. Dari penghasilan tersebut, keluarga harus menggunakan

sebagian utnuk keperluan rutin setiap bulan, yakni untuk keperluan sekololah

anak-anak, kebutuhan untuk makan, dan biaya untuk listrik.

Untuk kebutuhan makan, keluarga memasak sendiri. Jenis makanan yang

selalu tersedia setiap hari adalah nasi, tahu/tempe, telur, kadang-kadang ayam

atau ikan, sayuran dan kadang-kadang ibu uga menyediakan buah dan susu. Cara

menyajikan makanan dalam keluarga adalah dengan menanyakan kepada

anggotakeluarga tentang makanan apa yang ingin mereka makan. Tidak ada

pantangan makanan dalam keluarga. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayuran

adalah dengan dicuci dahulu lalu dipotong-potong.

Setiap anggota keluarga jarang tidur siang. Di dalam rumah terdapat 3 kamar,

satu kamar untuk ayah dan ibu, satu untuk anak sulung (laki-laki) dan satu kamar

lagi untuk anak ke dua dan ke tiga. Rata-rata jumlah jam tidur dalam sehari ± 8

Page 5: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

jam. Bila ada anggota keluarga yang sulit tidur, cara mengatasinya adalah dengan

mematikan lampu dan mengatur suasana rumah agar nyaman.

Untuk pemenuhan kebutuhan rekreasi, keluarga menonton TV bersama setiap

malam. Tidak ada anggota keluarga yang melakukan aktivitas olahraga secara

rutin.

Keluarga mempunyai kebiasaan mandi sebanyak dua kali sehari dengan

menggunakan sabun. Menyikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan sikat

gigi dan pasta gigi. Dan kebiasaan mencuci rambut dua hari sekali dengan

menggunakan shampoo. Jika ada keluarga yang sakit, biasanya keluarga akan

membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan, seperti

puskesmas dan dokter praktik swasta.

E. STRESSOR DAN KOPING

Stressor yang dihadapi keluarga saat ini adalah orang tua Ibu yang sedang

sakit di kampung halamannya di Medan dan harus dirawat di rumah sakit. Selain

itu, keluarga juga memikirkan anaknya yang akan masuk ke perguruan tinggi

tahun ini. Cara keluarga untuk mengatasi masalah ini adalah dengan berdiskusi

dengan seluruh anggota keluarga dan juga berdoa kepada Tuhan agar dimudahkan

segala urusannya. Jika ada anggota keluarga yang mempunyai masalah, seluruh

anggota keluarga akan membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

F. DERAJAT KESEHATAN

Saat ini, anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan adalah Ibu, yakni

hipertensi. Cara menanggulanginya adalah dengan berobat ke puskesmas. Ayah

mempunyai riwayat TBC, namun sudah berobat secara rutin dan dinyatakan

sembuh oleh dokter. Dalam satu tahun terakhir ini, dikeluarga pernah ada yang

sakit, yaitu anak-anak yang sakit demam flu dan batuk.

Page 6: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

Kamar 3

Kamar 2

Kamar 1

Ruang tamu dan ruang tv

Kmr mandidapur

Warung

G. KESEHATAN LINGKUNGAN

Rumah yang ditinggali keluarga merupakan rumah pribadi, jenis bangunan

permanen dengan luas kurang lebih 40 meter persegi. Lantai terbuat dari keramik,

atap terbuat dari asbes. Terdapat ventilasi udara kurang dari 20% luas bangunan.

Cahaya matahari minim sekali yang dapat masuk ke dalam rumah. Penerangan

sudah menggunakan listrik. Secara keseluruhan rumah tampak bersih dan rapih.

Denah rumah dan ukuran

4m

Keluarga mempunyai tempat pembuangan samaph yakni berupa tempat sampah

terbuka. Keadaannya cukup bersih dan tidak ada vector yang tampak di tempat

sampah tersebut. Sampah-sampah tersbeut selanjutnya diambil oleh petugsa

kebersihan.

Page 7: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

Sumber air yang digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi

dan mncusi adalah dari sumur pompa. Sedangkan air untuk minum berasal dari air

mineral. Keadaan fisik air di rumah keluarga tampak jernih,, tidak berasa, tidak

berwarna, tidak berbau dan tidak ada pengendapan. Keluarga mempunyai wc

sendiri dengan jenis wc cemplung. Jarak penampungannya dengan sumber air

kurang dari 10 meter.

Di lingkungan tempat tinggal keluarga, ada perkumpulan kegiatan

kemasyarakatan, yaitu PKK dan arisan RT.fasilitas kesehatan terdekat dengan

lingkungan keluarga adalah puskesmas kecamatan Cipayung.

Page 8: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Nama : Ny. NP

Umur : 47 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pedagang warung

Tinggi Badan :

B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN

Ny. NP mengatakan merasa sering pusing dan sakit di bagian tengkuk. Ny. P

juga mengatkan sudah lama didiagnosa menderita hipertensi

C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Tekanan Darah : 150/90 MmHg

Denyut Nadi : 79 x /menit

Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit

Suhu Tubuh : 36,5

Kesadaran : Komposmentis

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :

Auskultasi :

Palpasi :

Perkusi :

Page 9: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Nama : Tn. LT

Umur : 46 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Karyawan swasta

Tinggi Badan :

B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN

Tidak ada keluhan, namun Tn. LT mengatkan mempunyai riwayat TBC

C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Tekanan Darah : 120/80 MmHg

Denyut Nadi : 85 x/menit

Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit

Suhu Tubuh : 36,5

Kesadaran : Komposmentis

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :

Auskultasi :

Palpasi :

Perkusi :

Page 10: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Tinggi Badan :

B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN

C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Tekanan Darah :

Denyut Nadi :

Frekuensi Pernapasan :

Suhu Tubuh :

Kesadaran :

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :

Auskultasi :

Palpasi :

Perkusi :

Page 11: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Tinggi Badan :

B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN

C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Tekanan Darah :

Denyut Nadi :

Frekuensi Pernapasan :

Suhu Tubuh :

Kesadaran :

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :

Auskultasi :

Palpasi :

Perkusi :

Page 12: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Tinggi Badan :

B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN

C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL

Tekanan Darah :

Denyut Nadi :

Frekuensi Pernapasan :

Suhu Tubuh :

Kesadaran :

D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :

Auskultasi :

Palpasi :

Perkusi :

Page 13: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PENJAJAKAN TAHAP II

Masalah Kesehatan Keluarga: Hipertensi

Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang

ditandai dengan tekanan darahnya tinggi, sakit dibagian kepala, sering pusing. Hal ini

dapat terjadi jika terlalu banyak maslaha yang dipikirkan, kurang tidur. Akibat yang

dapat timbul jika tidak segera diatasi adalah sakit kepala dan pusing dapat bertambah

parah dan tekanan darah semakin tinggi.

Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya kdang-kadang ib mengkonsumsi

labu siam yang diparut. Menurut Ibu, cara ini cukup ampuh karena terbukti dapat

menurunkan tekanan darah tingginya.

Cara keluarga untuk menata lingkungan untuk meningkatkan keberhasilan

penyelesaian masalah adalah dengan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang

dilingkungan dirumah. Selain itu, ibu juga sering berkumpul dengan tetangga untuk

menghilangkan penatnya.

Dalam mengatasi masalah ini, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

yaitu puskesmas. Di puskesmas, ibu mendapatkan obat amplodipin untuk

menurunkan tekanan darah tingginya.

Page 14: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

KELUARGA BAPAK/IBU: Tn. LT

N

o.

Data fokus Diagnose Keperawatan

1. Data Subjektif:

Ny. NP mengatakan kadang pusing, dan

kaku pada tengkuk apabila tekanan darah

tinggi

Ny. NP kurang mengerti masalah hipertensi,

yang diketahuinya hanyalah penyakit darah

tinggi

Data Objektif:

TD:

N

S

RR

Kurang pengetahuan tentang

hipertensi

2. Data Subjektif

Ny. NP mengatakan jarang memeriksakan

kesehatannya, paling jika ada keluhan saja

Ny. NP mengatakan tidak meminum obat

secara teratur karena malas

Ny. NP mengatakan jika kepalanya mulai

terasa pusing atau berat, beliau hanya

istirahat saja tanpa meminum obat

Risiko komplikasi hipertensi

Page 15: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA BAPAK/IBU: Tn. LT

No. Kriteria Bobot Skor

DX.1

Skor

DX.2

Pembenaran

1 Sifat Masalah

Aktual = 3

Risiko = 2

Potensial = 1

1 3/1 = 3

2. Kemungkinan masalah

untuk di rubah

Mudah = 2

Sebagian = 1

Sulit = 0

2

3 Potensi pencegahan

masalah

Tinggi = 3

Sedang = 2

Rendah = 1

1

4 Menonjolkan masalah

Masalah dirasakan

harus segera ditangani

= 2

Masalah dirasakan,

tidak perlu segera

ditangani = 1

Masalah tidak

dirasakan = 0

1

Page 16: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KELUARGA BAPAK/IBU : Tn. LT

NO. Masalah

Keperawatan

Tujuan Kriteria Tindakan

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Kurang

pengetahuan

tentang

hipertensi

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selam 2 kali

pertemuan,

pengetahuan

keluarga

mengenai

hipertensi

dapat

bertambah

Setelah dilakukan

pendidikan

kesehatan selama 1

x 30 menit, keluarga

diharapkan mampu:

Mengenal

maslah

hipertensi

Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

tentang masalah

hipertensi

Dapat merawat

anggota keluarga

dengan

hipertensi, untuk

dapat

memodifikasi

lingkungan.

Mengaplikasikan

Respon

verbal

Keluarga

dapat

menyebutkan

definisi,

tanda dan

gejala

terjadinya

hipertensi

Keluarga

mampu

menyebut

kan

pengertia

n

hipertensi

Keluarga

mampu

menyebut

kan

penyebab

hipertensi

Keluarga

mampu

menyebut

kan tanda

dan

gejala

hipertensi

1. Berikan

penkes

tentang

definisi,

gejala

hipertensi

dan

penatalaksa

naan

Page 17: Pengkajian Data Kesehatan Keluarga Hipertensi

relasksasi

2. Risiko

komplikasi

hipertensi