Penghitungan alokasi dana desa
-
Upload
upl-cilayung -
Category
Business
-
view
6.207 -
download
9
description
Transcript of Penghitungan alokasi dana desa
PEDOMAN ALOKASI DANA DESA
Dasar pemberian Alokasi Dana Desa adalah amanat Pasal 22 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa, yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa khususnya Pasal 68 ayat (1). Sedangkan
perhitungan bsesaran ADD didasarkan pada Surat Menteri Dalam Negeri Tanggal 22 Maret 2005
Nomor 140/640/SJ Perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada
Pemerintah Desa.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan besarnya ADD, antara lain :
1. Rumus ADD dipergunakan untuk menghitung besarnya Alokasi Dana Desa untuk setiap desa;
2. Hal yang sangat penting dalam menghitung besarnya alokasi dana desa adalah tersedianya
data sebagai prasyarat utama perhitungan;
3. Rumus yang dipergunakan berdasarkan asas merta dan adil.
a. Asas merata adalah besar bagaian ADD yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya
disebut Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM)
b. Asas adil adalah besarnya bagian ADD yang dibagi secara proporsional untuk setiap desa
berdasarkan Nilai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variable tertentu
(misalnya variable kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan, kesehatan dll), selanjutnya
disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP)
4. Besarnyapresentase perbandingan anatara asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah,
missal besarnya ADDM adalah 60% dari jumlah ADD dan besarnya ADDP (dana proporsional)
adalah 40% dari jumlah ADD.
Sebagai contoh menentukan besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima desa tertentu dapat
dihitung, dengan menggunakan rumus dan perhitungan sebagaimana langkah-langkah berikut :
I. Menentukan besarnya ADD secara keseluruhan pada Kabupaten/Kota
Untuk menentukan besarnya ADD secara keseluruhan untuk satu Kabupaten/Kota sesuai
dengan amanat Pasar 68 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,
adalah :
a. Bagi Hasil Pajak, sebesar 10%;
b. Bagi Hasil Retribusi Daerah, sebesar 10%;
c. Dana Perimbangan (DAU dan DAK) yang diterima Kabupaten/Kota setelah dikurangi
belanja pegawai, sebesar 10%;
d. Dana Perimbangan Provinsi yang diterima Kabupaten/Kota, sebesar 10%.
II. Menentukan besarnya ADD untuk masing-masing Desa
Perhitungan Alokasi Dana Desa untuk masing-masing Desa dilakukan dengan
menggunakan rumus yang mempertimbangkan factor pemerataan dan keadilan serta
potensi Rumus Alokasi Dana Desa (x) ;
ADDx = ADDM + ADDPx
Keterangan :
ADDx = Alokasi Dana Desa untuk Desa x
ADDM = Alokasi Dana Desa Minimal yang diterima Desa x
ADDPx = Alokasi Dana Desa Proportional untuk Kesa x
X = Desa
Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM) adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap
desa. Nilai ADDM diperoleh setelah diketahui besarnya presentase perbandingan antara
asas merata dan adil ditetapkan oleh daerah, missal besarnya ADDM adalah 60% dan
besarnya ADDP (Dana Proporsional) adalah 40% dari jumlah ADD yang diperoleh dari
perhitungan Langkah I.
Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) dalah besarnya bagain ADD yang dibagi secara
proporsional untuk setiap desa berdasarkan NIlai Bobot Desa (BDx) yang dihitung dengan
rumus dan variable tertentu (misalnya variable kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan,
kesehatan, dll)
Rumus untuk mementukan pembagian Dana Proporsional adalah :
ADDPx = BDx x (ADD-∑ADDM)
Keterangan :
ADDPx = Alokasi Dana Desa Proportional untuk Kesa x
BDx = Nilai Bobot Desa untuk Desa x
ADD = Total Alokasi Dana Desa
∑ADDM = Total Alokasi Dana Minimal
X = Desa
Nilai Bobot Desa (BDx) adalah niali desa yang ditentukan berdasarkan beberapa variable
independen, Variable independen merupakan indicator yang memberngaruhi besarnya nilai bobot
setiap Desa (DBx) yang dapat membedakan beban yang ditanggung anatara satu desa dengan
desa yang lainnya.
Variabel independen yang digunakan untuk menentukan Nilai Bobot Desa (DBx) yang bibedakan
atas variable utama dan variable tambahan yang ditentuka oleh Kabupaten/Kota berdasarkan
yang ditentukan oleh Kabupaten/Kota berdasarkan karakter, budaya dan kesediaan data daerah.
Variabel independenutama dalah variable yang dinilai terpenting untuk menentukan nilai bobot
desa. Variabel utama ditujukan untuk mengurangi kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan
pelayanan dasar umum antar dana secara bertahap dan mengatasi kemiskinan strktur masyarakat
di desa. Variabel independen utuama adalah :
1. Kemiskinan
2. Pendidikan Dasar
3. Pendidikan dasar
4. Kesehatan
5. Keterjangakauan Desa
Sedangkan Variabel Independen tambagan merupakan variable yang dapat ditambahkan
merupakan variable yang dapat ditambahkan meliputi :
1. Jumlah Pendudukan
2. Luas Wilayah
3. Potensi Ekonomi
4. Partisipassi Masyarakat
5. Jumlah Unit Komunitas di Desa (Dusun, Jorong, RW dan RT.
Angka yang dimasukan ke dalam rumus adalah angka yang didasarkan oleh data-data yang dimiliki
oleh darerah Besarnya Nilai Bobot Desa tertentu dapat dihitung dengan menggunakan Rumus
dibawah ni :
BDx = a1 KV1x + a2 KV2x + a3 KV3x + ………….anKVnx
Keterangan :
BDX : Nilai Bobot Desa untuk Desa x
KV1x, KV2x, KVnx, : Koefisien Variabel pertama, kedua dan seterusnya
a1, a2, a3, ….. an : Angka Bobot masing-masing variable
Koefisen Variabel (KV) adalah koefieien (angka) desa yang dimiliki oleh desa untuk setiap variable
tertentu musalnya : variable kemiskinan, pendidikan dan seterusnya. Koefisien Variabel Desa
merupakan perbandingan antara Angka Variabel setiap desa dengan jumlah total variable desa.
Besarnya Koefiesien Variabel (KV) tertentu dapa dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
KV1,2, ….. x = V1,2,….x
∑Vn
Keterangan :
KV1,2,….x = Nilai Koefisien Variabel Pertama, Kedua dan Seterusnya untuk Desa x
Misalnya : Nilai variable Kemiskinan Desa
V1,2,…x = Angka Variabel pertama, keuda dan seterusnya untuk desa x,
misalnya angka jumlah kemiskinan, angka jumlah tidak lulus pendidikan dasar
∑Vn = Jumlah Angka Variabel pertama, kedua dan seterusnya untuk seluruh desa.
Setiap variable bisa mempunyai bobot tertentu yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan daerah.
Angka bobot masing-masing variabel kalau ditambahkan harus berjumlah 1 (satu);
a1, a2, … an : Angka bobt Variabel pertama, kedua, hingga ke-n.
Contoh : Daerah menetapkan Variabel Independen Utama dan variabel tambahan dengan
pembobotan sebagai berikut :
No. Variabel BobotAngkaBobot (a) =
Bobot/Jml Bobot
1 Variabel Kemiskinan (a1) 4 0.30
2
Variabel Pendidikan Dasar
(a2) 3 0.21
3 Variabel Kesehatan (a3) 3 0.21
4 Variabel Keterjangkauan (a4) 1 0.07
5
Variabel Jumlah Penduduk
(a5) 1 0.07
6 Variabel Luas Wilayah (a6) 1 0.07
7 Variabel PBB Desa (a7) 1 0.07
JUMLAH BOBOAT 14 1.00
SIMULASI PERHITUNGAN ADD
Untuk menghitung secara simulative jumlah ADD yang diterim Desa x, sebelumnya harus diketahui
data-data secara lengkap dan akurat.
Misalnya, data-data yang diperoleh tentang Desa x pada Kabupaten Y, diketahui :
a. Pajak Daerah Kabupaten Y : Rp. 52.000.000.000,-
b. Retribusi Darah : Rp. 48.703.130.000,-
c. Dana Perimbangan DAU / DAK : Rp. 802.000.000.000,-
d. Dana Perimbangan Provinsi : Rp. 84.198.000.000,-
e. Jumlah Keluarga Miskin Desa x : 1.580 JIwa
f. Jumlah Keluarga Miskin Kabupaten Y : 93.600 Jiwa
g. Jumlah Anak <9 tahun desa x : 20 Orang
h. Jumlah Anak <9 tahun Kabupaten Y : 6.592 Orang
i. Jumlah Penderita Penyakit Menular Desa x : 3 Orang
j. Jumlah Penderita Penyakit Menular Kabupaten Y : 4.708 Orang
k. Jarak Ibukota Desa x ke Ibukota Kabupaten Y : 10 Km
l. Rata-rata keterjangkauan Desa ke Kabupaten Y : 10,707 Km
m. Jumlah Penduduk Desa x : 4.841 Jiwa
n. Jumlah Penduduk Kabupaten Y : 3.900.928 Jiwa
o. Luas Wilayah Desa x : 5 Km2
p. Luas Wilayah Kabupaten Y : 3.073,7 Km2
q. Jumlah PBB yang disetor Desa x : Rp. 24.580.740,-
r. Jumlah Total PBB Kabupaten Y : Rp. 4.429.000.000,-
Dari penetapan Kabupaten diketahui pula :
∑ADDM : 60% dari ∑ADD
∑ADDP : 40% dari ∑ADD
∑Desa Kab. Y : 440 desa
Perhitungan ADD Desa x
ADD Kabupaten Y (∑ADD) yang dialokasikan ke seluruh Desa, dihitung sebagaimana matrik
berikut :
Matriks PerhitunganAlokasi Dana Desa Keseluruhan
Di Kabupaten Y Tahun 2005(Jutaan Rupiah)
Uraian Pendapatan BelanjaPegawai
Sisa JumlahADD
Bagi Hasil Pajak10% 52.000,00 5.200,00
Retribusi 10% 48.707,13 4.870,713Dana PerimbanganPusat 802.000,00 553.837,644 248.162,356 24.816,236
Dana PerimbanganProvinsi 84.198,00 8.419,80
986.905,13 43.306,749
Jadi ∑ADD Kabupaten Y atau dana perimbangan yang dialokasikan ke seluruh Desa di
Kabupaten Y adalah sebesar Rp. 43.306.749.000,-
ADDM se-Kabupaten Y =
∑ADDM = 60% x ∑ADD
= 0.6 x Rp. 43.306.749.000,-
= Rp. 25.984.049.400,-
ADDM Desa X = ∑ADD Kabupaten Y : ∑Desa
= Rp. 25.984.049.400,- : 440
= Rp. 59.045.657,73
ADDP Se-Kabupaten Y =
∑ADDP = 40% x ∑ADD
= 0.4 x Rp. 43.306.749.000,-
= 17.322.699.600,-
Perhitungan Koefisien Variabel
Koefisien Variabel Kemiskinan :
KV1 = 1580 : 93.600
= 0,017
Koefisien Variabel Pendidikan :
KV2 = 20 : 6.592
= 0,003
Koefisien Variabel Kesehatan :
KV3 = 3 : 4.708
= 0,001
Koefisien Variabel Keterjangkauan :
KV4 = 10 : 13.707
= 0,001
Koefisien Variabel Jumlah Penduduk :
KV5 = 4.841 : 3.900.928
= 0,0012
Koefisien Variabel Luas Wilayah :
KV6 = 5 : 3.073,7
= 0,0016
Koefisien Variabel Jumlah PBB yang disetor :
KV7 = 24.580.740 : 4.429.000.000
= 0,0055
Perhitungan Bobot Desa =
BDx = a1 KV1x + a2 KV2x + a3 KV3x +
a4 KV4x + a5 KV5x + a6 KV6x +
a7 KV7x
= 0,30*0,017 + 0,21*0,003 + 0,21*0,0001 +
0,07*0,001 + 0,07*0,0012 + 0,07*0,0016 +
0,07*0,0055
= 0,0065
ADDP Desa x =
ADDPx = BDx * (∑ADD-∑ADDM)
= BDx * ∑ADDP
= 0.0065 * Rp. 17.322.699.600,-
= Rp. 112.170.665,83,-
Maka ADD Desa x adalah :
ADDx = ADDMx + ADDPx
= Rp. 59.054.657,73 + Rp. 112.170.665,83
= Rp. 171.225.323,56