PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12.1828.pdf ·...
Transcript of PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12.1828.pdf ·...
PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA PENGEMBANGAN
APLIKASI PENGELOLAAN SISTEM PARKIR BERLANGGANAN
Skripsi
Disusun oleh :
Agung Budi Kurniawan
06.12.1828
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARCODE PADA PENGEMBANGAN APLIKASI PENGELOLAAN SISTEM PARKIR BERLANGGANAN
AGUNG BUDI KURNIAWAN
Jurusan Sistem Inforamasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Parking management systems currently available generally only serves to
simplify the calculation of parking fees and to support the security aspects. While
satisfaction and comfort of park users, such as in terms of service and security queues of
vehicles at the parking area not addressed by the park manager. By using the parking
management system is used for this, park manager of business interests and the
interests of consumers preferred less attention. For that, a parking management system
using barcode technology is not only beneficial to the manager but also provides parking
user satisfaction.
With a barcode that can gain efficiency and minimize the time the data input
process and reduce the risk of errors in input data or data entrie. Customers simply show
membership card when entering the parking lot entrance and exits to the parking lot
without having to pay cash in accordance with the parking fee. Customers simply pay the
total cost in one month in accordance with the limits specified payment date.
Keywords: Parking System, Barcode.
1. Pendahuluan Perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia yang makin meningkat
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi satu sama lain. Kebutuhan manusia yang
meningkat akan memicu perkembangan teknologi, sedangkan perkembangan teknologi
juga akan memacu kebutuhan lain untuk menangani dampak negatif dari adanya
teknologi baru. Sebagai salah satu contoh adalah kebutuhan akan tempat parkir. Jumlah
kendaraan bermotor yang meningkat memacu tumbuhnya lahan parkir yang luas yang
mampu menampung kendaraan yang banyak. Lahan parkir yang luas ini kemudian
menimbulkan masalah dalam antrian masuk ke parkir, antrian keluar parkir dan beberapa
hal lainnya.
Sistem pengelolaan parkir yang tersedia saat ini umumnya hanya berfungsi untuk
mempermudah dalam penghitungan biaya parkir. Sedangkan kepuasan dan
kenyamanan pengguna parkir seperti dalam hal antrian kendaraan pada lahan parkir
tidak diperhatikan oleh pengelola parkir. Dengan menggunakan sistem pengelolaan
parkir yang digunakan selama ini, kepentingan bisnis pengelola parkir lebih diutamakan
dan kepentingan konsumen kurang diperhatikan. Untuk itu, sistem pengelolaan parkir
yang menggunakan teknologi barcode ini tidak hanya menguntungkan bagi pengelola
tetapi juga memberikan keuntungan bagi pengguna parkir.
Dengan keuntungan barcode yang efektif dan meminimalkan waktu proses input
data dan mengurangi resiko kesalahan dalam input data atau entri data. Pelanggan
cukup menunjukan member card parkir pada saat memasuki pintu masuk parkir dan pintu
keluar parkir tanpa harus membayar uang tunai sesuai dengan biaya parkir. Pelanggan
cukup membayar biaya paket yang sudah ditentukan dalam periode tertentu sesuai
dengan batas tanggal pembayaran yang ditentukan.���
2. Dasar Teori
2.1 Konsep Dasar Teknologi Barcode
2.1.1 Pengertian Barcode
Barcode adalah sebuah simbol yang melambangkan identitas suatu barang.
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital.
2.1.2 Jenis-Jenis Barcode 2.1.2.1 Barcode satu dimensi (1D) Adapun jenis-jenis barcode satu dimensi adalah sebagai berikut.
1. Code 128
2. Code 39 (code 3 of 9)
3. Interleaved 2 of 5 (ITF)
2.1.2.2 Barcode Dua Dimensi (2D) Adapun jenis-jenis barcode dua dimensi adalah sebagai berikut.1
1. Array Tag
2. Aztec Kode
3. Codablock
2.2 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan
sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada2.
1 http://www.adams1.com/stack.html, diakses pada 03.30 21 april 2009
2.2.1 Prinsip-Prinsip Pengembangan Sistem 1. Sistem dikembangkan untuk pihak manajemen (pengelolaan organisasi). 2. Sistem dikembangkan merupakan investasi (cost & benefit). 3. Sistem dikembangkan memerlukan SDM terdidik. 2.2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 2.2.2.1 Perencanaan Yang dilakukan pada saat perencanaan adalah:
1. Mengidentifikasi proyek-proyek pengembangan sistem dilakukan oleh staf
perencanaan atau konsultan.
2. Memilih proyek pengembangan sistem yang akan dilakukan oleh manajemen.
2.2.2.2 Analisis Yang dilakukan dalam analisis sistem adalah;
1. Pengumuman riset sistem
2. Pemrograman tim proyek
3. Pendefinisian kebutuhan informasi
2.2.2.3 Desain Yang dilakukan dalam desain system adalah;
1. Persiapan desain sistem
2. Identifikasi alternative konfigurasi terbaik
2.2.2.4 Pemilihan Pemilihan dalam hal ini meliputi pemilihan hardware dan software serta personil / user
yang sesuai dalam pengembangan sistem.
2.2.2.5 Implementasi Implementasi sistem adalah aktivitas untuk mendapatkan dan mengintegrasikan seluruh
sumber daya sehingga dihasilkan suatu kinerja atau tahap meletakkan sistem agar dapat
dioperasikan secara semestinya
2.2.2.6 Pemeliharaan Pemeliharaan sistem merupakan lanjutan dari implementasi untuk masuk kedalam sistem
yang baru, guna menyearahkan atau mengatur sistem.
2.3 Konsep Dasar Sistem 2.3.1 Pengertian Sistem
2 Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur, teori, dan praktik aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta, 1990, halaman 35.
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemenya..3
2.3.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu diantaranya adalah
sebagai berikut.4
2.3.2.1 Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
2.3.2.2 Batas Sistem Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
2.3.2.3 Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
2.3.2.4 Penghubung Sistem Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.
2.3.2.5 Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal ( signal input).
2.3.2.6 Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
2.3.2.7 Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran.
2.3.2.8 Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem
tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.3.3 Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah
sebagai berikut ini.5
2.4 Konsep Dasar Informasi 3Ibid, halaman 1. 4 Ibid, halaman 3. 5 Ibid, halaman 6
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga
informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi.
2.4.1 Kualitas Informasi Informasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi dan apabila suatu
sistem kurang mendapatkan informasi maka sistem tersebut akan sulit untuk
berkembang.
2.4.1.1 Akurat Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Karena informasi yang akurat
akan mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan-pengambilan keputusan.
2.4.1.2 Tepat Waktu Artinya informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat, harus tepat waktu
sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Karena keterlambatan akan mengakibatkan
perubahan dalam pengambilan keputusan dalam organisasi.
2.4.1.3 Relevan Artinya informasi tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhannya dan
mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.4.2 Nilai Informasi Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding biaya
mendapatkannya.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di
dalam pengambilan keputusan.6
2.5.2 Komponen Sistem Informasi Suatu sistem informasi mempunyai beberapa komponen diantaranya adalah sebagai
berikut:
2.5.2.1 Komponen Masukan Masukan dari sebuah sistem informasi dapat berupa data-data atau dokumen-dokumen
dasar yang kemudian akan diproses lebih lanjut.
2.5.2.2 Komponen Model Komponen ini terdiri dari prosedur-prosedur, perhitungan matematis, dan Proses logika,
yang akan memanipulasi masukan data maupun data yang telah tersimpan pada basis
data dengan cara tertentu.
2.5.2.3 Komponen Keluaran
6 Ibid, halaman 11
Komponen keluaran merupakan hasil dari sebuah sistem informasi. Masukan yang telah
tersimpan dan diproses sebelumnya, akan menghasilkan sebuah keluaran berupa
informasi yang berkualitas dan berguna untuk pemakai sistem.
2.5.2.4 Komponen Teknologi Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, mengolah data, dan
membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu user (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
2.5.2.5 Komponen basis data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
2.5.2.6 Komponen Kendali Sistem informasi yang telah dirancang tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan
dan kerusakan baik yang disebabkan oleh lingkungan luar maupun oleh sistem itu
sendiri.
2.6 Konsep Dasar Basis Data 2.6.1 Pengertian Basis Data Basis data (database) adalah data yang saling terintegrasi satu sama lain dan
terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada
sebuah hardware komputer.7 .
2.6.2 Tujuan Basis Data Tujuan utama dari pemanfaaatan basis data dalam pengelolaan data adalah
1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan pemakaian (Sharability)
8. User View 2.6.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
7 M.Arief, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Andi Offset, Yogyakarta, 2006, halaman 33.
Entity relationship diagram merupakan suatu teknik untuk mengorganisasikan dan
mendokumentasikan sistem data atau suatu teknik yang digunakan untuk memodelkan
kebutuhan data dan desain sistem database yang memenuhi keperluan-keperluan tadi.
Hasilnya adalah suatu ERD, yang menunjukkan suatu entitas data aplikasi dan hubungan
diantara beberapa entitas adalah benda dan hubungan adalah aksi.
2.6.4 Data Flow Diagram ( DFD ) Sedangkan data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logika. Gambaran
ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data, atau organisasi
file.
2.6.5 DBMS (Database Management System) Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi
di lakukan oleh sebuah perangkat lunak yang khusus kita sebut sebagai DBMS.
2.6.5.1 Bahasa Basis Data (Database Languague) Bahasa yang digunakan oleh pemakai untuk berinteraksi/berkomunikasi dengan basis
data diatur oleh perusahaan pembuat DBMS.
Sebuah bahasa basis data dapat dipilah kedalam dua bentuk yaitu:
1. Data Definiton Languague (DDL)
2. Data Manipulation Languague (DML)
2.6.5.2 Komponen-Komponen DBMS DBMS terdiri dari beberapa bagian yang sering disebut sebagai objek. Objek-objek
tersebut merupakan komponen-komponen pembentuk DBMS.
2.7 Gambaran umum Parkir Berlangganan Parkir berlangganan adalah parkir yang dikelola dengan sistem retribusi sekali pungut
dalam kurung waktu tertentu dan pengguna parkir berhak memarkir kendaraannya pada
lokasi yang telah ditetapkan kapan saja tanpa harus membayar lagi saat memparkir
kendaraannya. Disatu sisi sistem parkir berlangganan cukup menguntungkan karena
dapat mengurangi antrian dan kebocoran-kebocoran pendapatan yang seharusnya tidak
terjadi.
2.8 Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang populer dan banyak
digunakan saat ini karena dinilai cukup handal untuk membangun berbagai bentuk
aplikasi, khususnya aplikasi berbagai desktop.
2.8.1.1 Teori pemrograman 2.8.1.1.1 Data dan variable 2.8.1.1.1.1 Data
2.8.1.1.1.2 Variable variable adalah suatu tempat dalam memori computer yang diberi nama (sebagai
pengenal) dan dialokasikan untuk menampung data.
1. Nama variabel
Dalam menggunakan nama variable, sebaiknya menggunakan nama variable yang
sesuai dengan data yang dikandungnya dan yang mudah diingat (singkat tapi jelas)
2. Mendeklarasikan variable
Ada 2 cara dalam mendeklarasikan variable yaitu secara eksplisit dan implisit. Cara
pertama deklarasi eksplisit menggunakan Dim yang dituliskan pada awal procedure.
2.8.1.1.2 Konstanta dan operator 2.8.1.1.2.1 Konstanta konstanta adalah suatu nama yang mempunyai fungsi untuk menyediakan tempat untuk
suatu angka atau teks yang tidak dapat diubah-ubah nilainya.
2.8.1.1.2.2 Operator 1. Operator Aritmatik
Digunakan untuk melakukan operasi aritmatik. Operator aritmatik dengan hierarki paling
tinggi ke paling rendah sebagai berikut:
2. Operator logika
Digunakan untuk mengekspresikan satu atau lebih data (ekspresi) logika (boolean)
menghasilkan data logika (boolean) baru. Tabel operator logika dari atas ke bawah:
2.8.1.1.2.3 Struktur Kendali (Control) 1. Percabangan
a. Percabangan Go Sub...Return
b. Percabangan Go TO... Return
c. Percabangan On Error
Digunakan untuk penanganan kesalahan (error) dalam program. Penulisannya ada 3
bentuk yaitu sebagai berikut:
1) On Error Go To <baris>
2) On Error Resume Next
3) On Error Go To 0
d. Percabangan On...Go Sub dan On...Go To
e. Percadangan bersyarat If...Then...Else
f. Percabangan bersyarat Select Case
2. Perulangan
a. Perulangan Do...Loop
b. Perulangan For...Next
2.8.2 Microsoft SQL Server 2000 Dalam pemrograman database, salah satu bahasa yang harus kita kuasai adalah
SQL. SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi
dengan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS).
2.8.2.1 Fitur–Fitur Microsoft SQL Server 2000
SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database yang terdapat
dalam SQL Server 2000. Ada beberapa fitur yang biasa digunakan untuk mengelola
database di dalam SQL Server 2000 antara lain:
1. Enterprise Manager
2. SQL Query Analyzer
3. SQL Server Service Manager
2.8.2.2 Objek – Objek Microsoft SQL Server 2000
1. Diagrams
2. Tables
3. Views
4. Strored Procedures
5. Users
6. Function
2.8.2.3 SQL Query Microsoft SQL Server 2000
SQL merupakan bahasa komputer standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
sistem manajemen basis data relasional.
2.8.2.4 Tipe Data Microsoft SQL Server 2000 Berikut ini adalah tabel perintah yang sering digunakan di dalam Transact SQL Server
2000. Tipe data yang didukung Microsoft SQL Server 2000 ada beberapa jenis yaitu
numeric, numeric precission, string, money, datetime, unicode character string, binary
string, dan beberapa tipe data lainnya.
3. Analisis & Perancangan
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap awal dari pengembangan sistem yang menjadi
dasar dalam menentukan keberhasilan sistem informasi yang akan dihasilkan.
3.2 Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan sistem yang akan dibangun
telah dinyatakan layak untuk diterapkan, maka langkah selanjutnya adalah tahap
perancangan sistem.
3.2.1 Perancangan Basis Data
3.2.1.1 ERD
Gambar 3.5 ERD Sistem Parkir
3.2.1.2 Relasi Antar Tabel
Tabel-tabel yang telah disusun diatas memiliki relasi antar tabel yang ditunjukan
pada diagram berikut:
Gambar 3.6 Relasi Antar Table
3.2.2 Perancangan Antarmuka (Interface)
Rancangan antarmuka untuk aplikasi sistem parkir ini terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu halaman administrasi, antarmuka pada gerbang masuk, dan antarmuka
pada gerbang keluar, serta antarmuka tambahan untuk tampilan log-in dan pengaturan
jalur gerbang yang akan ditampilkan sebelum halaman utama ditampilkan.
3.2.2.1 RRancangan AAntarmuka ppada Halaman Administrasi
3.2.2.2 R
Ga
Rancangan A
Gambar
mbar 3.12
Antarmuka
3.7 Rancan
Rancangan
pada Gerba
ngan antarm
n antarmuka
ang Masuk
muka pada haalaman admministrasi
g masuk a pada halamman gerban
3.2.2.3 RRancangan AAntarmuka pada Gerbaang Keluar
4. Pembah 4.1 StruktStruktur pro
Ga
hasan
tur Programogram aplika
Pre
Lap
mbar 3.13
m
asi pengelola
P
Admin Petug
Data pelanggan Data
eview kartu member Data
poran arus kendaraan parkir La
Rancangan
aan sistem pa
Program Aplikasi PSP
as gerbang Pilihan ger
Gerbang m
a petugas Pengatu
a gerbang Data jenis ken
aporan pendapatan parkir L
n antarmuka
arkir adalah
rbang
masuk Gerbang keluar
ran Laporan
ndaraan Daftar prefix no po
Laporan pendapatan member
a pada halam
sebagai beri
olisi Nama perusahaan
man gerbang Keluar
ikut :
Catatan login petugas
Gambar 4.1 Struktur Program
4.2 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka terlebih dahulu program harus bebas dari
kesalahan-kesalahan. Untuk menemukan kesalahan-kesalahan program maka program
harus di tes. Pengetesan dilakukan untuk tiap-tiap modul dan dilanjutkan pengetesan
untuk semua modul yang telah dirangkai atau pengetesan unit.
4.2.1 Pengetesan Modul Pengetesan untuk tiap-tiap modul program juga disebut stub testing. pengetesan
suatu modul dapat saja dilakukan walaupun modul-modul lain yang berhubungan
dengannya belum ditulis. Hal ini mudah saja dilakukan yaitu dengan cara mensimulasi
modul yang dipanggil yang tidak berisi logika-logika program atau bisa saja diisi dengan
instruksi sederhana yang menampilkan pesan. Modul yang dipanggil dalam simulasi ini
disebut stub.
4.2.2 Pengetesan Unit Setelah semua modul selesai ditulis dan dites secara independen sampai bebas
dari kesalahan dan telah dirangkai menjadi satu unit program. Maka unit program ini
perlu di tes kembali. Pengetesan level ini disebut Unit Testing, yang bertujuan untuk
meyakinkan semua modul yang telah bekerja terintegrasi tanpa mengalami kesalahan.
4.3 Pengujian Sistem Pengujian sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan unit. Pengujian ini
dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang
diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk memastikan
bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau
kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.
4.5 Manual Program Manual program merupakan penjelasan tentang petunjuk penggunaan aplikasi.
Berikut adalah gambaran umum cara penggunaan aplikasi “Easy Parking”.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem yang dirancang adalah berupa aplikasi pengelolaan sistem parkir
berlangganan berbasis komputer yang dapat mencatat setiap transaksi parkir.
2. Pengelolaan sistem parkir berlanggannan dilakukan dengan memanfaatkan
perangkat barcode, dan dilakukan pada saat kendaraan akan memasuki area
parkir atau di gerbang parkir masuk dan di gerbang keluar.
3. Penggunaan kartu member yang dilengkapi dengan teknologi barcode memberi
kemudahan pada proses input data terutama untuk sistem parkir berlangganan.
Pemanfaatan barcode mempercepat input data dibanding dengan keyboard.
Untuk barcode membutuhkan waktu 1 detik, sedangkan penggunaan keyboard
membutuhkan waktu 3 detik sehingga barcode menghemat waktu dan lebih
cepat dalam penginputan data.
4. Laporan dari proses transaksi dapat dilihat secara langsung, untuk dapat melihat
laporan-laporan pengguna harus masuk lewat login sebagai administrator.
Laporan dapat dilihat atau di cetak berdasarkan tanggal atau bulan serta jenis
kendaraan.
5. Aplikasi ini ditujukan untuk area parkir tetap,yaitu pusat perbelanjaan, ruang
publik, kantor atau instansi swasta.
5.2 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan
pengembangan aplikasi ini adalah :
1. Pengujian sistem yang dilakukan masih menggunakan sistem komputer lokal
dimana database server diakses oleh dua client, dalam hal ini client pada
gerbang masuk dan client pada gerbang keluar, dilakukan pada satu komputer
saja. Diharapkan sistem ini dapat dilakukan dan dijalankan pada komputer yang
terhubung dengan jaringan.
2. Penggunaan perangkat lain seperti perangkat pembaca RFID, masih
dimungkinkan untuk diterapkan pada sistem ini. Diharapkan perangkat-perangkat
tersebut dapat ditambahkan seperti untuk pembaca pada kartu member sehingga
pada kendaraan member tidak perlu dilakukan pencatatan nomor polisi
menggunakan keyboard.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:Andi Offset.
Rudiyanto, M.Arief. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-
SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi Offset.
Sunyoto Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL. Yogyakarta:Andi Offset.
Utami, Ema.2008. RDBMS menggunakan MS SQL Server 2000. Yogyakarta:Andi
Offset.
http://www.adams1.com/stack.html, (diakses pada 03.30 21 april 2009)