PENGGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR …
Transcript of PENGGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR …
PENGGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR
DALAM PEMBUATAN DONAT
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh studi pada
Program Diploma III
Oleh :
BAGAS ISMAIL PRABOWO
Nomor Induk: 201520949
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PATISERI
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NHI
BANDUNG
2018
JUDUL TUGAS AKHIR
PENGGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR DALAM PEMBUATAN DONAT
NAMA : Bagas Ismail Prabowo
NIM : 201520949
PROGRAM STUDI : Manajemen Patiseri
Pembimbing I,
Bambang Sapto Utomo, MM.Par
NIP. 19630404 199403 1 001
Pembimbing II,
Tedi Sutadi Arifin MM.Par
NIP. 19620825 199003 1 001
Bandung, 22 Januari 2019
Mengetahui,
Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,
Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc.
NIP. 19710506 199803 1 001
Menyetujui,
Plt. Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Faisal, MM.Par.
NIP. 19730706 199503 1 001
PERNYATAAN MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Bagas Ismail Prabowo
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Februari 1997
NIM : 201520949
Program Studi : MPI
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi yang berjudul:
”PENGGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR DALAM PEMBUATAN
DONAT”
ini adalah merupakan hasil karya dan hasil penelitian saya sendiri, bukan merupakan
hasil penjiplakan, pengutipan, penyusunan oleh orang atau pihak lain atau cara-cara
lain yang tidak sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku di STP Bandung dan
etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali arahan dari Tim Pembimbing.
2. Dalam Tugas Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang atau pihak lain kecuali secara tertulis dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan sumber, nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
3. Surat Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dalam naskah Tugas
Akhir/Proyek Akhir/Skripsi ini ditemukan adanya pelanggaran atas apa yang saya
nyatakan di atas, atau pelanggaran atas etika keilmuan, dan/atau ada klaim terhadap
keaslian naskah ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa
pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini serta peraturan-
peraturan terkait lainnya.
4. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandung, Desember 2018
Yang membuat pernyataan,
Materai Rp. 6000,-
Bagas Ismail Prabowo
NIM 201520949
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas berkah, rahmat,
hidayah, limpahan kasih yang tiada terkira. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan kebaikan alam semesta, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “PENGGUNAAN TAHU
SUTERA SEBAGAI PENGGANTI TELUR DALAM PEMBUATAN DONAT”
Penulis sadar bahwa tanpa kemudahan yang diberikan Allah SWT serta
dukungan semangat dan motivasi yang diberikan oleh orang sekitar, mustahil tugas
akhir ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata
NHI Bandung.
2. Bapak Tedi Sutadi, SST.Par., MM.Par., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Patiseri Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung serta
sebagai selaku dosen pembimbing.
3. Bapak Bambang Sapto Utomo, S.ST.Par selaku dosen pembimbing yang
selalu sabar membimbing penulis dengan sepenuh hati.
4. Seluruh dosen / staff Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung yang telah
mendidik dan memberi ilmu yang sangat bermanfaat untuk penulis selama
berada di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
5. Ibunda Heriyani, wanita paling luar biasa dalam kehidupan penulis.
Terimakasih telah mendidik, merawat, serta mengasihi anaknya dengan
penuh rasa cinta dan kesabaran.
6. Ayahanda Anindito, yang selalu menanamkan moral serta kejujuran dalam
kehidupan penulis.
7. Ajeng Pramesti Sitaresmi, sosok saudara perempuan yang memberikan
kasih sayang dengan kelembutan serta mengajarkan attitude yang baik
dalam mendidik penulis.
8. Yusuf Abiyoga Prasetya Wicaksana. Saudara laki-laki yang tidak pernah
bosan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan penulis.
9. Ilman Hazawardi, Jihad Malik Amir Hamzah, Faris Abdul Yanfa, Setya
Pratama, serta sahabat-sahabat penulis yang senantiasa memberikan rasa
peduli serta bantuan terhadap Tugas Akhir.
10. Dan seluruh pihak yang terkait dalam proses tugas akhir ini, yang tidak
dapat dijabarkan namanya satu per satu.
Demikianlah Tugas Akhir yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terimakasih.
Bandung, 26 Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….…vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………vii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...viii
BAB I PENDAHULUAN ……...……………………………………………….1
A. Latar Belakang Penelitian ……………………………………………………1
B. Pertanyaan Penelitian ………………………………………………………...5
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………..6
D. Pendekatan dan Metode Penelitian …………………………………………...6
E. Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………………..13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PROSEDUR PERCOBAAN ……….15
A. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………….15
1. Pengenalan Tahu Sutra ……………………………………………………...15
2. Pengenalan Donat …………………………………………………………..18
B. Prosedur Percobaan …………………………………………………………22
1. Pengenalan Komoditi ……………………………………………………….22
2. Alat-alat yang digunakan ……………………………………………………29
3. Prosedur Percobaan …………………………………………………….........32
4. Standard Recipe …………………………………………………………………….35
5. Langkah-langkah Eksperimen ………………………………………………39
6. Kendala yang dihadapi ………………………………………………………42
7. Uji Organoleptik ……………………………………………………….........42
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………44
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………………...44
1. Penilaian Aspek Tekstur ……………………………………………….........46
2. Penilaian Aspek Rasa ……………………………………………………….48
3. Penilaian Aspek Aroma ……………………………………………………..50
4. Penilaian Aspek Penampilan ………………………………………………..52
B. Pembahasan ………………………………………………………………....53
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……...……………………55
A. Kesimpulan …………………………………………………………………55
B. Rekomendasi ………………………………………………………………..57
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….....58
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kategori Penilaian Panelis .........................................................................12
Tabel 1.2 Interval % ...................................................................................................13
Tabel 2.1 Nilai Gizi Tahu Sutra .................................................................................17
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Donat ..............................................................................20
Tabel 2.3 Alat Yang Digunakan ................................................................................29
Tabel 2.4 Rancangan Eksperimen ..............................................................................34
Tabel 2.5 Standard Recipe Donat Pembanding (Telur) .............................................35
Tabel 2.6 Standard Recipe Donat Eksperimen (Tahu Sutra) .....................................37
Tabel 2.7 Langkah-langkah Eksperimen ...................................................................39
Tabel 3.1 Hasil Donat Pembanding dan Eksperimen ................................................45
Tabel 3.2 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Tekstur Donat
Pembanding ...............................................................................................46
Tabel 3.3 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Tekstur Donat
Eksperimen ................................................................................................46
Tabel 3.4 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Rasa Donat
Pembanding ...............................................................................................48
Tabel 3.5 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Rasa Donat
Eksperimen ................................................................................................49
Tabel 3.6 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Aroma Donat
Pembanding ...............................................................................................50
Tabel 3.7 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Aroma Donat
Eksperimen ................................................................................................50
Tabel 3.8 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Penampilan Donat
Pembanding ...............................................................................................52
Tabel 3.9 Hasil Penilaian Uji Organoleptik Terhadap Penampilan Donat
Eksperimen ................................................................................................52
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Tahu Sutra ...................................................................................15
2.2 Gambar Tepung Terigu .............................................................................22
2.3 Gambar Ragi Instan ..................................................................................24
2.4 Gambar Gula Pasir ....................................................................................25
2.5 Gambar Minyak Sawit ..............................................................................26
2.6 Gambar Garam ..........................................................................................26
2.7 Gambar Baking Powder ............................................................................27
2.8 Gambar Telur ............................................................................................28
3.1 Gambar Bagian Dalam Donat Pembanding Dan Eksperimen .................48
3.2 Gambar Bagian Atas Donat Pembanding Dan Eksperimen ....................51
3.3 Gambar Bagian Tengah Donat Pembanding Dan Eksperimen ................53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1Pedoman Observasi Penulis .....................................................................60
Lampiran 2Format Penilaian Panelis ..........................................................................62
Lampiran 3Daftar Nama Panelis ................................................................................64
Lampiran 4 Foto Panelis .............................................................................................66
Lampiran 5 Turnitin ....................................................................................................68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman berkembang yang telah pesat dan dinamis, banyak yang
telah berkembang dalam bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan, tidak
terkecuali dalam perkembangan makanan. Salah satunya adalah donat. Donat
adalah salah satu panganan berbentuk bulat yang diolah dengan cara digoreng,
dan penemu donat adalah Hanson Crocket Gregory (National Dunking
Association of America : 2017) . Donat pun menjadi salah satu panganan
yang mudah dibuat dan ditemukan. Istilah donat berasal dari kata dough-nut.
Dalam History of New York (1809), penulis Washington Irving
menggambarkan kue donat ini berbentuk bola, yang terbuat dari adonan
manis, digoreng dengan minyak dan lemak babi, yang disebut dengan
doughnut (kue adonan kacang-lemak) atau Olykoek. Menurut Godam (2012:
1) bahwa “donat merupakan makanan ringan yang juga memiliki beberapa
kandungan gizi yang baik. Dalam 100 gram donat mengandung energi sebesar
357 kilokalori, protein 9,4 gram, lemak 10,4 gram, karbohidrat 56,5 gram”.
Donat juga merupakan makanan yang umum dikonsumsi oleh
berbagai kalangan. Mulai dari orangtua hingga anak-anak. Donat juga dapat
divariasikan dengan menggunakan topping. Bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan donat antara lain tepung terigu, air atau susu, ragi, baking
powder, gula, garam, butter, serta telur.
Menurut Rasyaf (1990), telur merupakan kumpulan makanan yang
disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam
didalam suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah
menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan
bening, dan bagian cairan yang bewarna kuning. Menurut Komala (2008)
kandungan gizi telur terdiri dari : Air 73,3 %, Protein 12,9%, Lemak 11,2%,
Karbohidrat 0,9%. Sementara itu kadar lemak pada putih telur hampir tidak
ada. Telur memiliki kandungan protein, serta zat lecithin. Menurut Gobley
(1846) lecithin merupakan nama untuk campuran fosfolipid, komponen
penting dari produk makanan, terjadi baik secara alami dan ditambahkan
sebagai suplemen. Tubuh memecah campuran ini menjadi asam kolin, fosfat,
gliserol, dan lemak. yang dapat membuat adonan donat menjadi lembut.
Menurut Hartomo dan Widiatmoko (1993). Lecithin dapat memperbaiki
teksturnya sehingga lebih lembut. Zat tersebut juga membuat tekstur donat
menjadi renyah di luar dan lembut dibagian dalam yang telah menjadi ciri
khas dari donat. Selain itu, telur juga memberikan warna, serta rasa gurih pada
donat. Telur merupakan salah satu sumber protein terbaik. Walau harganya
relatif murah, namun kandungan nutrisi di dalamnya sangat penting, misalnya
saja vitamin A, D, B12, dan kolin. Bahan makanan lain yang memiliki protein
tinggi yakni kacang almond, dada ayam, ikan tuna, gandum, dan tahu.
Tahu ialah ekstrak dari protein kedelai yang digumpalkan dengan ion
kalsium, asam, dan bahan penggumpal lainnya (Cahyadi : 58). Tahu Sutra
memiliki struktur yang lebih halus dan tidak sekeras kerabatnya yang kasar
(Hayter : 2001). Tahu Sutra dapat disimpan di kulkas selama tiga hingga lima
hari. Dalam pembuatan tahu, dibutuhkan alat untuk menggiling kedelai
menjadi kedelai yang halus. Tahu memiliki berbagai macam kandungan, dan
salah satunya adalah kandungan protein dan zat lecitin yang juga terdapat
pada telur. Tahu juga menjadi salah satu alternatif sumber protein bagi para
penderita alergi telur yang mudah diperoleh. Terdapat berbagai macam jenis
tahu, mulai dari tahu putih, tahu kuning, tahu susu, hingga tahu sutera.
Tahu sutera memiliki tekstur lembut dibandingkan dengan tahu
lainnya. Tekturnya yang rapuh dan mudah hancur, menjadi kendala dalam
proses pengolahannya. Umumnya, tahu ini berwarna putih dan dijual di
kemasan kedap udara berbentuk silinder atau segi empat (Hayter : 2001).
Tahu Sutra tak akan memengaruhi rasa dan aroma kue, sehingga kue tetap
dengan rasa dan aroma yang diinginkan. Tak sulit menghaluskannya bersama
bahan lain, karena tekstur tahu sutera lembut dan mudah hancur. Tahu sutera
bisa jadi pengganti telur untuk membuat kue brownies atau roti yang simpel
sekalipun. Seperempat cangkir tahu sutera (62,5 gram), bisa menggantikan
satu butir telur yang memiliki berat 50 – 55 gram (Huffington Post : 2017)
Telur merupakan bahan dasar yang dapat diganti dengan tahu sutera karena
memiliki zat lecithin dan protein yang tidak kalah tinggi. Meskipun baik
sebagai pengikat adonan, tahu sutera sangat tidak cocok untuk dijadikan
bahan pengganti dalam pembuatan kue (Nursyifa : 2017 ).
Maka dari itu, penulis tertarik untuk memaksimalkan produk olahan
tahu dengan menggunakannya sebagai pengganti telur dalam pembuatan
donat. Selain karena tahu adalah salah satu panganan khas Indonesia,
menggunakan donat sebagai media adalah salah satu alasan lainnya karena
donat sudah sejak lama dikenal masyarakat sebagai jajanan yang cukup
diminati (Hesti : 2012).
Sebelumya, penulis juga telah melakukan pra eksperimen dengan
menggunakan perbandingan 100% menggunakan donat yang berbahan dasar
tahu. Dan hasilnya, rasa yang dihasilkan dari donat yang berbahan dasar tahu
tidak jauh berbeda dengan donat yang menggunakan telur sebagai bahan
dasarnya. Tetapi terdapat sedikit perbedaan pada warna dan aroma. Apabila
pada umumnya warna yang dimiliki donat ialah golden brown, donat yang
terbuat dari tahu menghasilkan warna yang sedikit pucat atau lebih putih.
Aroma yang dihasilkan juga sedikit berbeda karena donat tahu memiliki
aroma kedelai yang cukup kuat. Donat yang dihasilkan juga memiliki tekstur
yang sama dengan donat yang menggunakan telur.
Penulis juga menemukan beberapa perbedaan. Adonan donat yang
berbahan dasar tahu lebih basah, memiliki warna yang lebih putih atau
berwarna lebih pucat, serta adonan lebih lunak. Sedangkan hasil dari donat
yang telah digoreng tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun donat
tahu rasa dan aroma yang dihasilkan oleh donat tahu memiliki rasa dan aroma
kedelai yang lebih kuat.
Berdasarkan pra eksperimen yang telah penulis lakukan pada 24
Agustus 2018, penelitian dengan fokus pada aspek cita rasa yang meliputi
penampilan, rasa, serta tekstur, akan diangkat sebagai tugas akhir dengan
judul : “PENGUNAAN TAHU SUTERA SEBAGAI PENGGANTI
TELUR DALAM PEMBUATAN DONAT”.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang yang telah disebutkan di atas, Penulis
akan mengidentifikasi masalah-masalah yang kemudian akan dibahas dalam
karya tulis ini, antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana tekstur donat yang terbuat dari tahu?
2. Bagaimana rasa dan aroma donat yang terbuat dari tahu?
3. Bagaimana penampilan donat yang terbuat dari tahu?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tekstur donat yang terbuat dari tahu sebagai
pengganti telur.
2. Untuk mengetahui rasa dan aroma donat yang terbuat dari tahu
sebagai pengganti telur.
3. Untuk mengetahui penampilan donat yang terbuat dari tahu
sebagai pengganti telur.
D. Pendekatan Dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Pengembangan Produk
Penulis telah menggunakan metode eksperimen. Metode
eksperimen ialah penelitian yang bertujuan untuk mengontrol dan
memanipulasi variabel dan melakukan pengamatan variabel terikat yang
bertujuan menemukan variasi yang muncul dengan manipulasi terhadap
variabel bebas secara bersamaan dan akan dilihat pengaruhnya yang
disebut variabel terikat (Karlingger, 2006:42). Yang bertujuan untuk
menemukan perbandingan antara eksperimen dengan pembanding. Pada
metode ini, penulis melakukan manipulasi terhadap penggantian telur
terhadap tahu yaitu pergantian bahan dalam pembuatan donat dengan
perbandigan 1:1. Penulis telah menemukan beberapa perbedaan pada saat
melakukan pra eksperimen, seperti pada tekstur yang lebih lembut, rupa
yang lebih kasar, aroma dan rasa yang lebih menyengat akan kedelai.
2. Prosedur Pendekatan Pengembangan Produk
Dalam tahap ini dijelaskan berkaitan dengan prosedur apa saja
yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian yang akan dilakukan.
Dengan menggunakan tahap Invention dan Innovation penelitian dimulai.
Suatu produk akan dimulai melalui proses Invention, yang merupakan
proses penemuan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya. Setelah
itu, produk akan melewati tahap Innovation. Innovation ialah proses
membuat peluang yang ada di pasar melalui teknologi dan pengetahuan
baru. Dalam eksperimen ini, penulis mendapatkan ide eksperimen melalui
tidak stabilnya harga bahan baku telur di kota Jakarta. Selain itu, penulis
juga ingin mempopulerkan produk olahan yang menggunakan tahu sutra.
Dengan menggunakan Tahu Sutera dalam pembuatan Donat sebagai
pengganti Telur, merupakan suatu penemuan baru untuk menciptakan rasa
dan aroma baru dalam pembuatan donat tanpa merubah komposisi produk
itu sendiri. Beberapa prosedur telah penulis lakukan dalam pengembangan
produk, antara lain :
a. Mencari literatur akan komoditi dan produk yang akan
digunakan sebagai materi ekperimen yang dilakukan penulis.
b. Memanipulasi resep dalam pembuatan eksperimen untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
c. Menyiapkan kebutuhan eksperimen seperti bahan dan peralatan
yang akan digunakan dalam pembuatan produk.
d. Memantau pelaksanaan percobaan secara terus menerus sampai
percobaan mendapatkan hasil yang maksimal.
e. Membandingkan produk eksperimen dan pembanding dengan
perlakuan yang sama dalam pembuatannya.
f. Melakukan percobaan dan perbaikan secara terus menerus
hingga mendapatkan hasil yang terbaik.
g. Melakukan observasi mengenai perbedan yang terjadi melalui
dokumentasi produk pembanding dengan produk eksperimen.
h. Melakukan penilaian terhadap panelis dalam hal rasa, aroma,
tekstur, dan penampilan.
i. Mengumpulkan dan melakukan pengolahan data yang telah
didapat melalui prosedur-prosedur yang telah dilakukan diatas.
j. Menarik kesimpulan dari hasil eksperimen penulis berdasarkan
hasil data yang penulis dapatkan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Pustaka
Kepustakaan adalah data dan informasi yang dikumpulkan
dengan bantuan dari berbagai macam materi yang terdapat pada
perpustakaan seperti majalah, catatan, buku, kisah-kisah, dokumen,
sejarah dan sebagainya. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa segala
sesuatu yang berkaitan dengan penelitian berdasarkan dari berbagai
sumber. Penulis melakukan survei di beberapa perpustakaan guna
mencari referensi yang berhubungan dengan data-data yang akan
dimasukan kedalam materi dari Tugas Akhir. Dalam penelitian donat
tahu yang dilakukan oleh penulis, penulis mencari beberapa informasi
buku terkait kedelai, tahu, serta buku yang berhubungan dengan roti
dan donat.
b. Observasi
Pengamatan langsung dan secara sistematis yaitu dengan cara
melakukan suatu pengamatan terhadap objek yang dapat membuat
penulis mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Penulis telah
melakukan pengamatan terhadap objek yang akan di uji coba. Penulis
melakukan perbandingan antara donat yang berbahan dasar tahu
dengan donat yang berbahan dasar telur. Observasi yang tengah
dilakukan oleh penulis ialah observasi dengan cara pengambilan
gambar dan penulisan. Metode ini dilakukan untuk mengetahui seperti
apa rasa, rupa, tekstur, aroma, serta warna yang akan dihasilkan oleh
donat eksperimen. Object yang akan digunakan oleh penulis dalam
pengambilan gambar ialah sebuah kamera, sedangkan dalam penulisan
menggunakan buku tulis.
c. Kuesioner
Kuesioner atau angket ialah beberapa pernyataan atau
pertanyaan tertulis tentang opini atau data faktual yang berkaitan
dengan responden, yang dianggap kebenaran atau fakta yang dijawab
dan diketahui oleh responden (Anwar, 2009:186). Dari pernyataan
tersebut dapat di jelaskan bahwa penulis dapat memberikan sempel
atau contoh eksperimen kepada panelis. Seperti yang penulis tengah
lakukan, beberapa pertanyaan telah di kemukakan oleh panelis umum
sebanyak 25 orang akan hal eksperimen yang sedang dilakukan demi
mengetahui secara acak (Anggraeni : 2018). Panelis diambil dari
mahasiswa secara acak di Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung.
4. Pengukuran Data dan Teknik Analisis
Pengukuran Data dan Teknik Analis adalah penjelas tentang
data yang dikumpulkan lalu dijabarkan. Namun jenis pengukuran ini
dibuktikan dengan data yang akurat dan sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan. Penulis melakukan beberapa penelitian terhadap
eksperimen yang di uji coba dengan pembanding dalam hal rasa,
penampilan, tekstur, dan aroma. Teknik analisis dan pengukuran data
yang dilakukan oleh penulis yakni teknik analisis kuantitatif.
Teknik analisis kuantitatif ialah teknik yang digunakan dalam
meneliti sampel tertentu yang diambil secara acak dan pengumpulan
data dilakukan saat penelitian berlangsung, Dengan analisis data yang
bersifat statistic yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
digunakan (Sugiyono, 2012).
Untuk mengukur serta menyimpulkan hasil dari teknik
pengumpulan data uji panelis, penulis menggunakan pengukuran data
dengan skala likert. Dimana skala likert merupakan suatu
perbandingan yang dapat mengukur bagaimana persepsi, sikap dan
juga pendapat seseorang tentang suatu fenomena sosial (Sugiyono,
2010).
TABEL 1.1
TABEL KATEGORI PENILAIAN PANELIS
NILAI KRITERIA PENILAIAN
5 Sangat Lembut / Sangat Enak / Sangat Menarik
4 Lembut / Enak / Menarik
3 Cukup Lembut / Cukup Enak / Cukup Menarik
2 Kurang Lembut / Kurang Enak / Kurang Menarik
1 Tidak Lembut / Tidak Enak / Tidak Menarik
(Sumber : Hasil olahan penulis)
Adapun skor yang diambil dalam penilaian dengan
menggunakan skala likert dari skor terendah yaitu 1 yang berarti tidak
suka, skor 2 yang berarti kurang suka, skor 3 yang berarti suka, skor 4
yang berarti cukup suka serta skor tertinggi yaitu 5 yang berarti sangat
suka (Sugiyono, 2010). Berikut dibawah ini merupakan cara
menghitung skor skala likert:
Rumus : T x Pn
Keterangan : T = Total panelis yang memilih
Pn = Pilihan angka skor likert
Contoh : Terdapat 4 orang panelis yang sangat suka (5)
dengan rasa dan tekstur dari donat. Dengan demikian skor untuk
kriteria sangat suka dapat dihitung dengan rumus diatas: 4 x 5 = 20
Berikut merupakan cara menghitung skor interpretasi:
Rumus : Y = Skor tertinggi skala likert x jumlah panelis
Contoh : 5 x 25 = 125
Rumus Index persen (%):
Rumus : Total skor / Y x 100%
Contoh : 85 / 125 x 100% = 68%
(Ali, 1992)
TABEL 1.2
INTERVAL %
ANGKA KETERANGAN
20% - 39,99% KURANG SUKA
40% - 59,99% CUKUP SUKA
60%- 79,99% SUKA
80% - 100% SANGAT SUKA
(Sumber : Ali : 1992)
Berdasarkan tabel diatas, penulis dapat menyimpulkan seberapa suka
panelis terhadap produk eksperimen.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
1.1.Lokasi Penelitian Tugas Akhir akan dilaksanakan di kitchen Enhaii
Hotel.
1.2.Lokasi penyebaran kuesioner terhadap penalis dilakukan di Sekolah
Tinggi Pariwisata Bandung
.
2. Waktu Penelitian
1.1.Proses penelitian eksperimen akan dilakukan pada bulan Agustus
sampai dengan Desember 2018.
1.2.Proses penyebaran kuesioner terhadap panelis dilakukan pada tanggal
3 Desember 2018.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PROSEDUR PERCOBAAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengenalan Tahu Sutera
Gambar 2.1
(Sumber : wayne : 2010)
Tahu Sutera adalah salah satu jenis tahu yang memiliki tekstur
yang lebih lembut dibandingkan dengan tahu lainnya, dan dikemas tanpa
udara guna menjaga kualitas dari tahu tersebut (Hayter : 2001). Menurut
Shurtlef dan Aoyagi (1980), berdasarkan pustaka kuno dari Jepang dan
Cina, pembuatan tahu ditemukan oleh Liu An pada zaman Dinasti Han
memerintah, sekitar 164 tahun sebelum masehi. Meskipun demikian,
laporan tulisan dan penelitian tentang tahu di Negara Eropa dan Barat
muncul sekitar abad ke-20. Di seluruh Negara Asia Timur, pembuatan
tahu merupakan salah satu cara pemanfaatan kacang kedelai sebagai
makanan utama.
Tahu dibedakan menjadi beberapa jenis (Astawan : 2009),
tergantung dari bahan koagulan atau bahan penggumpal yang digunakan
dan besarnya tekanan yang digunakan pada saat pengepresan. Menurut
resep buku Nabben A. (2001), cara membuat tahu yakni kedelai direndam
satu malam kemudian diblender. Tambahkan air kemudian rebus hingga
mendidih lalu kecilkan api, teruskan merebus 20 menit. Air rebusan
kedelai disaring. Susu kedelai direbus kembali tetapi tidak sampai
mendidih. Susu kedelai ditambah dengan cuka, saring, tindih dengan
sesuatu yang berat. Namun terdapat perbedaan dalam membuat tahu sutera
(Astawan : 2009), yaitu dengan adanya pemisahan whey (bagian cair) dan
curd (bagian padat) yang dihasilkan dari susu kedelai. Dengan tidak
adanya pengepresan, maka kadar air tahu menjadi lebih besar, sehingga
tahu sutra memiliki konsistensi yang lebih lembut dan halus. Tahu sutra
tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan tahu pada umumnya.
Namun perbedaan terletak pada warna yang lebih pucat dan tekstur yang
super halus. Kandungan protein tahu sutra lebih tinggi dibandingkan
dengan tahu lainnya. Tahu sutra memiliki kandungan protein sebesar 7,8
% dan kandungan lesitin yang cukup tinggi sedangkan tahu biasa hanya
memiliki kandungan protein sebesar 5,5 % (Astawan : 2009). Tahu Sutra
juga memiliki kadar air 86 % (Santoso : 2005). Tahu mempunyai masa
simpan 2 hari pada suhu kamar, dan 4 hari pada lemari pendingin
(Anonim : 2005). Berikut adalah kandungan yang terdapat pada tahu :
TABEL 2.1
NILAI GIZI TAHU SUTERA
Zat Gizi Jumlah Kandungan
Energi (kkal) 72
Air (g) 84,9
Protein (g) 7,8
Lemak (g) 4,3
Gula (g) 2,3
Serat (g) 0
Abu (g) 0,7
Kalsium (mg) 146
Natrium (mg) 6
Fosfor (mg) 105
Besi (mg) 1,7
Vitamin B1 (mg) 0,02
Vitamin B2 (mg) 0,02
Vitamin B3 (mg) 0,5
(Sumber : Astawan : 2009)
Dalam pembuatan donat, dibutuhkan kandungan zat protein dan
lecithin yang tinggi untuk mendapatkan tekstur yang maksimal.
Penggunaan tepung terigu protein tinggi menjadi jawabannya. Selain itu,
penambahan telur juga dapat mempengaruhi tekstur donat. Tidak hanya
tekstur, tetapi juga rasa, warna, dan aroma donat. Penulis menggunakan
tahu sutra sebagai pengganti telur pada donat, karena tahu sutra memiliki
kandungan lecithin dan protein yang cukup tinggi seperti pada penjelasan
tabel di atas. Tahu sutra akan menggantikan peran telur yang memiliki
fungsi melembutkan tekstur donat. Hal ini lah yang membuat penulis
tertarik untuk menggantikan telur dengan tahu sutra.
2. Pengenalan Donat
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) donat adalah kue
yg dibuat dr tepung terigu, mentega, gula, dsb, berbentuk bundaran yg
berlubang di tengahnya. Sedangkan menurut para ahli, donat ialah
panganan seperti roti yang diolah dengan cara digoreng. Donut (American
English) atau Doughnut (British English) pertama kali tercatat pada
sebuah buku karya Irving (1809). Dalam buku itu diceritakan bahwa
istilah donat diciptakan oleh orang Amerika keturunan Belanda yang
bertempat tinggal di New Amsterdam (New York).
Menurut antropolog Paul R. Mullins, buku resep pertama yang
menyebut donat adalah buku berbahasa Inggris pada 1803 yang
mengelompokkan donat dalam resep Amerika. Sejak saat itu, donat
dianggap berasal dari Amerika. Pada pertengahan abad ke 19, Hanson
Gregory, seorang kapten kapal, mengaku menemukan donat berbentuk
cincin di atas kapal saat dirinya berusia 16 tahun. Dengan alasan tidak
menyukai kandungan minyak yang ada, Hanson melubanginya dengan
suatu alat.
Kemudian, ia menceritakan teknik itu kepada ibunya. Ibu Hanson,
Elizabeth Gregory, membuat adonan donat dengan menambahkan
campuran pala, kayu manis, dan kulit lemon. Campuran ini bisa membuat
donat tahan dalam perjalanan panjang untuk bekal anaknya Selanjutnya,
Elizabeth memasukkan hazelnut dan walnut ke dalam adonan dan sejak
saat itu adonan tersebut disebut sebagai ‘doughnut’. Secara bahasa, dough
berarti adonan, sementara nut berarti kacang. ‘Doughnut’ merupakan
ejaan tradisional, kemudian berkembang menjadi ‘donut’. Dua istilah ini
kemudian diserap dalam bahasa Inggris dan digunakan hingga hari ini di
berbagai belahan dunia. Setelah diserap dalam ejaan Indonesia, 'doughnut'
atau 'donut' berubah menjadi donat (Azanella : 2018). Donat juga
memiliki masa simpan yang tidak dapat bertahan cukup lama seperti roti
pada umumnya. Masa penyimpanan donat tidak lebih dari 3 hari (Linda :
2018).
Proses pembuatan donat pada umumnya hampir sama dengan
teknik pengolahan pada roti. Yakni seperti mixing, intermediate proof,
scaling. Perbedaan yang paling umum dalam pembuatan donat adalah
proses pematangannya yakni dengan cara deep fry atau digoreng. Karena
tergolong dalam Quick Bread atau Jenis roti yang diproses dengan cepat,
terdapat dua jenis pengolahan donat. Yakni yang dibentuk dan dicetak.
Donat yang dibentuk memiliki tekstur adonan menyerupai mixture,
sedangkan donat yang dicetak memiliki tekstur adonan yang menyerupai
dough.
Donat yang menjadi salah satu sumber kalori, juga memiliki
kandungan lain. Berikut ini adalah tabel kandungan vitamin yang tedapat
didalam donat (100g) :
TABEL 2.2
KANDUNGAN GIZI DONAT / 100 g
Jenis Vitamin Jumlah Kandungan
Kalori 357 kkal
Protein 9,4 g
Lemak 10,4 g
Karbohidrat 56,5 g
Kalsium 0 mg
Fosfor 0 mg
Zat Besi 0 mg
Vitamin A 0 IU
Vitamin B1 0 mg
Vitamin C 0 mg
(Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : 2016)
Adapun jenis-jenis donat yang berasal dari berbagai daerah di
seluruh penjuru dunia :
a. American Doughnut
Jenis donat ini memiliki bentuk donat pada umumnya, yakni
berbentuk bulat dan berlubang ditengah. American Doughnut
merupakan jenis donat yang akan digunakan oleh penulis.
b. Spanish Doughnut
Donat asal Spanyol ini lebih dikenal sebagai churros, yakni
berbentuk panjang dan dinikmati dengan taburan gula dan
cinnamon.
c. French Doughnut
Donat jenis ini memiliki bentuk kotak seperti dadu dan biasa
disajikan menggunakan taburan icing sugar ditengahnya.
Donat ini juga biasa disebut Beignet.
d. Italian Doughnut
Bambolini, adalah nama lain dari donat asal Italia ini. Donat ini
berbentuk bola besar dengan taburan gula, dan di isi dengan
krim atau selai.
e. Germany Doughnut
Donat jenis ini memiliki nama lain Berliner. Berbentuk bulat
namun tidak memiliki lubang pada tengahnya, tetapi donat ini
di isi dengan selai di bagian dalamnya.
f. Japanese Doughnut
Sama seperti donat pada umumnya yang memiliki lubang
ditengah, tetapi memiliki perbedaan yakni pada bahan
dasarnya. Bahan dasar yang digunakan dalam membuat donat
ini adalah Soya Milk atau Susu Kedelai.
g. Nepal Doughnut
Donat asal Nepal ini berbentuk bulat yang tipis dan memiliki
bulatan ditengahnya.
h. Belgium Doughnut
Jenis donat ini disebut Oliebol ditempat asalnya. Memiliki
bentuk seperti Bambolini namun dengan ukuran yang lebih
kecil dan disajikan dengan kismis atau kacang didalamnya.
B. Prosedur Percobaan
1. Pengenalan Komoditi
a. Tepung Terigu
Gambar 2.2
(Sumber : Dokumentasi Penulis :2018)
Tepung Terigu adalah Tepung terigu adalah tepung atau bubuk
halus yang berasal dari bulir/biji gandum yang di haluskan, kemudian
biasanya digunakan untuk pembuatan mie, kue dan roti. Tepung terigu
mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentuk
gluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang
terbuat dari bahan terigu (Aptindo, 2012). Tepung Terigu dibagi
menjadi 3 jenis, sesuai dengan kadar kandungan protein nya :
1. Tepung Terigu Protein Tinggi
Tepung terigu ini memiliki kandungan protein yang paling
tinggi, 11% sampai dengan 13%. Hal tersebut yang
membuat adonan menjadi elastis dan sangat cocok untuk
yang membutuhkan kekenyalan tinggi. Tepung ini biasanya
dibutuhkan dalam pembuatan choux, roti, pasta, dan mie.
2. Tepung Terigu Protein Sedang
Tepung terigu protein sedang memiliki kadar protein
berkisar 8% sampai dengan 11%. Tepung ini bias disebut
sebagai tepung serbaguna karena penggunaannya yang
fleksibel. Tepung ini sangat cocok untuk membuat adonan
bahan menjadi lembut namun tetap mengembang. Seperti
Martabak, Waffle, Pancake, dan goreng-gorengan.
3. Tepung Terigu Protein Rendah
Kadar protein yang terkandung di dalamnya berkisar 6%
sampai dengan 8%. Tepung ini sangat cocok digunakan
untuk membuat adonan yang membutuhkan tekstur renyah
seperti cookies.
Sedangkan, jenis tepung terigu yang digunakan dalam
pembuatan donat adalah jenis tepung terigu tinggi protein.
Dikarenakan karakter donat yang hampir sama dengan roti, dibutuhkan
elastis yang tinggi untuk membuat rongga atau pondasi pada adonan
donat.
b. Ragi Instan
Gambar 2.3
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Ragi ialah zat yang menyebabkan fermentasi pada sebuah
adonan. Ragi mengandung mikroorganisme yang berfermentasi. Ragi
memiliki bentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrient, tergantung
jenis ragi. Ragi terdiri dari fresh yeast atau ragi segar, ragi instan atau
instant yeast, dan yang terakhir dry yeast atau ragi kering (Beranbaum
: 2003). Dan yang digunakan dalam eksperimen ini yaitu ragi instan.
Menurut Setyo (2009) ragi instan adalah salah satu jenis ragi yang
memiliki kandungan air 7,5% - 9%. Jenis ragi ini tidak perlu
dimasukan kedalam air terlebih dahulu untuk penyesuaian. Ragi yang
digunakan dalam sebuah adonan kurang lebih 1,5% - 2% dari total
tepung yang digunakan (Mudjajanto : 2009). Seperti hal nya pada roti,
fungsi ragi yang digunakan pada donat yakni membuat donat menjadi
lebih mengembang.
c. Gula Pasir
Gambar 2.4
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
komoditi dan energi perdagangan utama (Wahyudi : 2013). Gula pasir
berasal dari batang tebu yang peras dan diambil cairannya. Gula yang
digunakan dalam pembuatan donat ialah jenis gula pasir, yang
memiliki ciri ciri butiran-butiran kecil seperti pasir yang berwarna
putih. Jenis gula ini adalah gula yang paling sering digunakan dalam
pembuatan makanan. Gula pasir yang terdapat pada donat, berfungsi
memberikan rasa manis pada adonan dan sebagai sumber makanan
dari yeast agar mengembang.
d. Minyak Sawit
Gambar 2.5
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang didapatkan
dari isi kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis, dan
sedikit dari spesies Elaeis oleifera dan Attalea maripa. Minyak sawit
berfungsi sebagai pengempuk tekstur pada roti atau kue, namun tetap
membuat bagian luar atau kulit tetap halus (Yulianti, 2013).
e. Garam
Gambar 2.6
(Sumber :Dokumentasi Penulis : 2018)
Garam adalah salah satu bahan makanan yang berfungsi
memberikan rasa asin atau gurih pada makanan. Garam dihasilkan dari
air laut yang kristalisasikan sehingga menyerupai bentuk seperti pasir
putih yang mengkilap. Fungsi garam pada pembuatan donat yakni
sebagai penstabil rasa pada donat dan juga menstabilkan volume
donat.
f. Baking Powder
Gambar 2.7
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Baking Powder atau yang biasa disebut juga sodium
bikarbonat, berfungsi untuk membantu mengembangkan adonan.
Baking Powder ini biasa sangat cocok digunakan untuk pengembang
bolu, soft cake, termasuk quick bread sejenis donat. Dalam pembuatan
donat, baking powder memberikan permukaan donat menjadi lebih
halus. Donat juga memiliki rongga atau jarring jarring yang lebih
padat dibagian dalamnya.
g. Telur
Gambar 2.8
(Sumber :Dokumentasi Penulis : 2018)
Telur yang digunakan dalam pembuatan donat adalah telur
ayam. Telur berfungsi sebagai zat pemikat adonan, memeberikan rasa
gurih, serta memberikan tekstur lembut pada donat. Kandungan gizi
telur terdiri dari : Air 73,3 %, Protein 12,9%, Lemak 11,2%,
Karbohidrat 0,9% (Komala : 2008).
2. Alat-alat yang digunakan
Terdapat beberapa alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan donat,
antara lain sebagai berikut :
TABEL 2.3
ALAT YANG DIGUNAKAN
ALAT JUMLAH FUNGSI
BOWL
2 Buah
Bowl digunakan
sebagai wadah
dan tempat
mencampur
semua bahan.
SCALE
1 Buah
Scale atau
timbangan
digunakan untuk
menimbang
bahan.
MEASURING JUG
1 Buah
Measuring Jug
digunakan untuk
mengukur
jumlah air.
ROLLING PIN
1 Buah
Rolling Pin
digunakan untuk
memipihkan
adonan agar
memiliki
ketebalan yang
sama.
DOUGHNUT MOLD
1 Buah
Doughnut Mold
digunakan untuk
mencetak atau
membentuk
donat
STOVE
1 Buah
Stove atau
Kompor
digunakan untuk
menggoreng
donat.
TONG
1 Buah
Tong digunakan
untuk
mengangkat
donat yang
sudah matang
dari Deep Fry
Pan
COOLING WIRE
1 Buah
Cooling Wire
digunakan untuk
meniriskan
donat yang
sudah matang.
DEEP FRY PAN 1 Buah Digunakan
untuk
menggoreng
donat.
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
3. Prosedur Percobaan
a. Pra Eksperimen
Sebelumnya, penulis telah melakukan pra eksperimen yang
berlokasi di Kitchen Enhaii Hotel Bandung, pada tanggal 24
Agustus 2018. Pra eksperimen yang dilakukan penulis yakni
mengganti 100% telur yang terkandung pada donat, dan mengganti
nya dengan 100% tahu sutra yang telah disaring atau dibuang
kadar airnya dan hanya menggunakan ampasnya saja. Hasil pra
eksperimen yang dilakukan menggunakan 100% telur yakni
memiliki :
Tekstur : Tekstur yang lembut, dan
kembali lagi seperti semula apabila ditekan.
Memiliki tekstur kulit yang renyah, namun tetap
lembut dibagian dalam seperti donat pada
umumnya.
Rasa : Rasa gurih seperti donat
pada umumnya.
Aroma : Aroma yang sedikit amis
akan telur.
Penampilan : Memiliki warna yang
cenderung kuning, pengaruh kuning telur.
Memiliki permukaan kulit yang halus.
Sedangkan donat yang menggunakan 100% tahu sutra
memiliki :
Tekstur : Tekstur yang juga
lembut. Namun apabila ditekan, tidak kembali
seperti semula seperti karakteristik donat pada
umumnya. Kulit yang dihasilkan oleh donat
tahu lebih renyah dibandingkan dengan donat
telur. Tetapi tidak bertahan lama, karena
semakin lama donat disimpan maka kulit donat
akan semakin mengkerut.
Rasa : Memiliki rasa yang
sedikit cenderung akan kedelai.
Aroma : Aroma yang terdapat
pada donat tahu sutra cenderung akan kedelai.
Namun aroma ini hanya tercium pada bagian
dalam donat.
Penampilan : Donat tahu sutra
memiliki warna yang lebih putih pucat,
terutama pada bagian dalam. Kulit yang
dihasilkan dari donat tahu lebih kasar
dibandingkan dengan donat telur.
b. Rancangan Eskperimen
Resep yang digunakan oleh penulis merupakan Standard
Recipe yang berasal dari The Westin Jakarta Hotel. Untuk
mencapai 1 butir(100%) kandungan telur, dibutuhkan ¼ cangkir
tahu sutra (62,5 g). Apabila dibutuhkan 4 butir telur (200 g) maka
dibutuhkan 1 cangkir tahu sutra (250 g).
TABEL 2.4
RANCANGAN EKSPERIMEN
Bahan yang digunakan Donat Pembanding Donat Eksperimen
Telur 100% -
Tahu Sutra - 100%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
c. Resep
Resep yang akan digunakan oleh penulis adalah resep dari
pembanding, yakni donat yang menggunakan telur. Berikut
merupakan resep donat.
TABEL 2.5
STANDARD RECIPE
DONAT PEMBANDING (DONAT TELUR)
Yield : 30 pcs
NO METODE JUMLAH BAHAN KETERANGAN
1. Siapkan Alat-alat dan bahan.
2. Campur
Aduk
1000 g
20 g
20 g
20 g
125 g
4 butir
125 g
Tepung Terigu
Ragi Instan
Garam
Baking Powder
Minyak Sawit
Telur
Gula Pasir
Menggunakan tangan.
3. Tuang
Aduk
500 ml Air Sedikit demi sedikit.
Sampai tercampur rata
hingga kalis.
4. Istirahatkan Adonan selama 30
D
O
menit menggunakan lap
basah.
5. Buang
Ratakan
Cetak
Istirahatkan
Udara yang terkandung
dalam adonan.
Adonan menggunakan
rolling pin dengan
ketebalan 10 mm.
Adonan menggunakan
Doughnut Mold.
Selama 30 menit.
6. Goreng
Balik
Angkat
Tiriskan
Adonan dalam minyak
panas.
Adonan apabila sudah
kecoklatan.
Donat yang sudah
matang.
Di atas cooling wire.
7. Hasil Donat siap diberi
topping.
TABEL 2.6
STANDARD RECIPE
DONAT EKSPERIMEN (DONAT TAHU SUTRA)
Yield : 30 pcs
NO. METODE JUMLAH BAHAN KETERANGAN
1. Siapkan Alat-alat dan bahan.
2. Campur
Aduk
1000 g
20 g
20 g
20 g
125 g
1 cangkir
(330 g)
125 g
Tepung Terigu
Ragi Instan
Garam
Baking Powder
Minyak Sawit
Tahu Sutra
Gula Pasir
Menggunakan tangan.
3. Tuang
Aduk
500 ml Air Sedikit demi sedikit.
Sampai tercampur rata
hingga kalis.
4. Istirahatkan Adonan selama 30
menit menggunakan lap
basah.
5. Buang Udara yang terkandung
Ratakan
Cetak
Istirahatkan
dalam adonan.
Adonan menggunakan
rolling pin dengan
ketebalan 10 mm.
Adonan menggunakan
Doughnut Mold.
Selama 60 menit.
6. Goreng
Balik
Angkat
Tiriskan
Adonan dalam minyak
panas.
Adonan apabila sudah
kecoklatan.
Donat yang sudah
matang.
Di atas cooling wire.
7. Hasil Donat siap diberi
topping.
d. Tahap Percobaan
TABEL 2.7
LANGKAH-LANGKAH EKSPERIMEN
NO. GAMBAR KETERANGAN
1.
Siapkan bahan-bahan
yang akan diperlukan
sesuai resep.
2.
Campur semua bahan
menjadi satu, uleni
sampai tercampur rata
hingga kalis.
3.
Apabila sudah kalis,
istirahatkan adonan
selama 30 menit.
4.
Adonan yang sudah
mengembang
dipipihkan
menggunakan rolling
pin.
5.
Cetak adonan
menggunakan
doughnut mold.
6.
Istirahatkan kembali
adonan sebelum
digoreng.
7.
Goreng adonan hingga
bagian bawah
kecoklatan.
8.
Balik adonan, biarkan
sisi lainnya matang
sampai kecoklatan.
9.
Hasil akhir :
a. Kiri
Donat Pembanding
b. Kanan
Donat Eksperimen
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
4. Kendala yang dihadapi
Pada saat melakukan eksperimen, penulis menemukan beberapa
kendala yang memerlukan beberapa perbaikan dalam prosesnya. Dalam
pembuatan donat itu sendiri, donat eksperimen memerlukan sedikit
penyesuaian seperti membutuhkan lebih banyak air dalam proses
pencampuran semua bahan.
5. Uji Organoleptik
Uji organoleptik merupakan penilaian sensorik atau suatu cara
penilaian dengan melibatkan panca indera manusia yang digunakan untuk
mengamati tekstur, rasa, aroma dan penampilan pada makanan, minuman
maupun obat (Ayustaningwarno, 2014).
a. Rasa dan aroma merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan.
Seperti misalnya jika suatu makanan memiliki rasa coklat maka
aroma yang dikeluarkan akan coklat. Rasa dan aroma akan dinilai
dengan menggunakan indera perasa dan pencium.
b. Warna merupakan salah satu unsur yang dapat menarik perhatian
seseorang. Dalam industri pangan, warna sangat penting untuk
menarik konsumen untuk membeli serta menambah gairah makan.
Aspek warna akan dinilai menggunakan indera untuk melihat.
c. Tekstur dari suatu makanan akan dinilai dengan menggunakan
indera peraba seseorang. Tekstur merupakan salah satu unsur yang
dapat mempengaruhi penilaian seseorang terhadap makanan
tersebut.
Dalam hal ini, penulis melakukan uji organoleptik dengan bantuan
panelis yang akan diberikan dua sampel yang berbeda yaitu sampel
pembanding dan sampel eksperimen. Kemudian panelis akan diberikan
pedoman kuesioner yang merupakan aspek penilaian untuk membandingkan
seberapa suka panelis terhadap rasa dan aroma, warna serta tekstur dari
produk pembanding dan produk eksperimen.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis akan menjelaskan hasil eksperimen yang telah
penulis lakukan. Penulis melakukan eksperimen pembuatan donat di Kitchen
Hotel Enhaii setiabudi Bandung sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 7
September 2018 , 18 November 2018 , 2 Desember 2018. Baik donat
pembanding dan donat eksperimen, keduanya menggunakan metode yang
sama. Penuils telah menyebarkan kuesioner pada tanggal 3 Desember 2018
dengan jumlah panelis yakni 25 orang secara acak, yakni dengan 7 orang laki-
laki, 18 orang wanita dengan usia 10 sampai 60 tahun, serta profesi yang
berbeda-beda.
Sebelumnya, penulis juga telah melakukan observasi pada eksperimen.
Menurut penulis, eksperimen donat masih perlu banyak yang diperbaiki.
Mulai dari tekstur, rasa, aroma, serta penampilan. Tekstur yang terdapat pada
donat eksperimen memiliki tekstur yang lebih lembut pada bagian dalam
dibandingkan dengan donat pembanding. Tetapi untuk rasa dan aroma, donat
eksperimen memiliki rasa dan aroma kedelai yang tidak terlalu kuat. Rasa dan
aroma pada donat eksperimen tidak akan disadari apabila tidak benar-benar
dibandingkan dengan donat yang terbuat dari telur secara bersamaan.
Sedangkan untuk penampilan, donat eksperimen memiliki permukaan yang
terbilang lebih kasar dibandingkan dengan donat pembanding.
Berikut merupakan hasil dari pembuatan donat pembanding dan donat
eksperimen :
TABEL 3.1
HASIL DONAT PEMBANDING DAN EKSPERIMEN
DONAT PEMBANDING KETERANGAN DONAT EKSPERIMEN
TAMPAK DEPAN
TAMPAK ATAS
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Setelah melakukan eksperimen terakhir yaitu pada tanggal 2 Desember
2018, penulis melakukan uji organoleptic yang dilakukan di Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung pada tanggal 3 Desember 2018. Penulis memilih
konsumen awam, adapun jumlah panelis yakni 25 orang yang penulis pilih
secara acak dari aspek umur, kelamin, maupun jenis profesi.
1. Penilaian Aspek Tekstur
TABEL 3.2
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP TEKSTUR
DONAT PEMBANDING
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Tekstur 0 0 14 28 6 18 3 12 2 10 68 54,4%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
TABEL 3.3
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP TEKSTUR
DONAT EKSPERIMEN
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Tekstur 0 0 1 2 4 12 12 48 8 40 102 81,6%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Keterangan :
ƒ : Hasil Penilaian Panelis Ʃƒx : Penjumlahan nilai ƒ(x)
Ƒ(x) : Hasil Penilaian dikalikan % : Persen penjumlahan
dengan nilai kriteria dari nilai ƒ(x)
Dari hasil penilaian panelis menunjukan bahwa nilai tekstur pada
donat pembanding yakni 54,4%. Hal ini menunjukan bahwa konsumen
menilai donat pembanding memiliki tekstur lembut dan termasuk dalam
kategori “CUKUP SUKA”.
Sedangkan hasil rata-rata penilaian donat eksperimen yakni 81,6%,
dan menunjukan bahwa eksperimen ini lebih lembut dibandingkan dengan
donat pembanding dan panelis termasuk dalam kategori “SANGAT SUKA”.
Pada penyebaran kuesioner, terdapat beberapa komentar terhadap tekstur yang
donat eksperimen seperti “Donat eksperimen lebih lembut dibandingkan donat
pambanding”, namun juga terdapat beberapa pendapat bahwa “Donat
eksperimen masih kurang lembut dan perlu diperbaiki”.
GAMBAR 3.1
BAGIAN DALAM DONAT PEMBANDING DAN
EKSPERIMEN
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
2. Penilaian Aspek Rasa
TABEL 3.4
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP RASA
DONAT PEMBANDING
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5
Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Rasa 0 0 5 10 11 33 6 24 3 15 82 67,12%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
TABEL 3.5
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP RASA
DONAT EKSPERIMEN
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Rasa 0 0 0 0 4 12 11 44 10 50 106 94,09%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Keterangan :
ƒ : Hasil Penilaian Panelis Ʃƒx : Penjumlahan nilai ƒ(x)
Ƒ(x) : Hasil Penilaian dikalikan % : Persen penjumlahan
dengan nilai kriteria dari nilai ƒ(x)
Dari hasil penilaian panelis pada tabel, menunjukan bahwa rasa pada
donat pembanding mendapatkan 67,12%. Hal ini menunjukan bahwa donat
pembanding memiliki rasa yang enak dan termasuk dalam kategori “SUKA”.
Sedangkan panelis menilai donat eksperimen memiliki nilai rasa
94,09%, yang mana donat eksperimen memiliki rasa yang sangat enak dan
lebih baik dibandingkan dengan donat pembanding dan termasuk dalam
kategori “SANGAT SUKA”. Terdapat juga beberapa komentar terhadap
donat eksperimen seperti “Donat eksperimen memiliki rasa yang lebih enak
meskipun rasa tahu sutra sedikit kuat”.
3. Penilaian Aspek Aroma
TABEL 3.6
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP AROMA
DONAT PEMBANDING
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) Ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Aroma 0 0 5 10 11 33 6 24 3 15 82 67,12%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
TABEL 3.7
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP AROMA
DONAT EKSPERIMEN
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Aroma 0 0 0 0 4 12 11 44 10 50 106 94,09%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Keterangan :
ƒ : Hasil Penilaian Panelis Ʃƒx : Penjumlahan nilai ƒ(x)
Ƒ(x) : Hasil Penilaian dikalikan % : Persen penjumlahan
dengan nilai kriteria dari nilai ƒ(x)
Dari hasil penilaian panelis pada tabel, menunjukan bahwa aroma pada
donat pembanding mendapatkan 67,12%. Hal ini menunjukan bahwa donat
pembanding memiliki aroma yang kuat dan termasuk dalam kategori
“SUKA”.
Sedangkan panelis menilai donat eksperimen memiliki nilai aroma
94,09%, yang mana donat eksperimen memiliki aroma yang sangat enak dan
lebih baik dibandingkan dengan donat pembanding dan termasuk dalam
kategori “SANGAT SUKA”. Terdapat juga beberapa komentar terhadap
donat eksperimen seperti “Donat eksperimen memiliki aroma tahu yang tidak
terlalu kuat”. Dan terdapat beberapa komentar negatif terhadap donat
eksperimen seperti “Donat eksperimen memiliki aroma kedelai yang kuat,
karena saya kurang suka tahu”.
GAMBAR 3.2
BAGIAN ATAS DONAT PEMBANDING DAN EKSPREIMEN
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
4. Penilaian Aspek Penampilan
TABEL 3.8
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP
PENAMPILAN DONAT PEMBANDING
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Penampilan 0 0 5 10 9 27 9 36 2 10 83 73,03%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
TABEL 3.9
HASIL PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK TERHADAP
PENAMPILAN DONAT ESKPERIMEN
NO. ASPEK
PENILAIAN
1 2 3 4 5 Ʃƒx %
ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x) ƒ Ƒ(x)
Penampilan 0 0 1 2 8 24 12 48 3 15 89 74,12%
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
Keterangan :
ƒ : Hasil Penilaian Panelis Ʃƒx : Penjumlahan nilai ƒ(x)
Ƒ(x) : Hasil Penilaian dikalikan % : Persen penjumlahan
dengan nilai kriteria dari nilai ƒ(x)
Dari hasil penilaian panelis pada tabel, menunjukan bahwa penampilan
pada donat pembanding mendapatkan 73,03%. Hal ini menunjukan bahwa
donat pembanding memiliki penampilan yang menarik.
Sedangkan panelis menilai donat eksperimen memiliki nilai
penampilan 74,12%, yang mana donat eksperimen memiliki penampilan yang
juga menarik dan memiliki persentasi lebih dibandingkan dengan donat
pembanding dan menjangkau kategori “SUKA”. Beberapa komentar negatif
dan positif terdapat pada donat eksperimen seperti “Donat ini memiliki
penampilan yang perlu diperbaiki”.
GAMBAR 3.3
BAGIAN TENGAH DONAT PEMBANDING DAN
EKSPREIMEN
(Sumber : Dokumentasi Penulis : 2018)
B. Pembahasan
Pada saat melakukan percobaan, penulis menemukan beberapa
kesimpulan yang perlu disampaikan. Donat pembanding maupun donat
eksperimen memiliki keunggulannya masing-masing berdasarkan pertanyaan
yang tercantum pada Tugas Akhir ini. Namun pernyataan ini dibedakan atas
dasar data observasi dengan kuesioner yang telah dikumpulkan.
Data pada kuesioner menyebutkan bahwa donat eksperimen memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan donat pembanding. Sedangkan
berdasarkan observasi yang penulis lakukan, donat pembanding memiliki
rasa, aroma, tekstur, serta penampilan yang masih lebih unggul dibandingkan
dengan donat eksperimen.
Namun pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa donat eksperimen
lebih baik dibandingkan dengan donat pembanding dikarenakan masyarakat
yang dapat menerima donat ini dengan lebih baik sebagai tahap awal.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, pengamatan, dan hasil kuesioner, serta
data-data yang diperoleh dalam eksperimen pembuatan donat menggunakan
tahu sutra dapat disimpulkan bahwa :
1. Tekstur
Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan serta uji organoleptik
dan observasi, dapat disimpulkan bahwa donat eksperimen yang
terbuat dari tahu sutra memiliki tingkat tekstur yang lebih lembut
dibandingkan dengan donat pembanding. Donat eksperimen juga
telah diterima dan dinilai oleh masyarakat bahwa donat
eksperimen memiliki nilai yang lebih tinggi dalam hal kelembutan
tekstur.
2. Rasa dan Aroma
Donat eksperimen memiliki aroma kedelai yang sedikit kuat.
Namun tidak memiliki perbedaan yang mencolok dan dapat
diterima oleh masyarakat dengan sangat baik. Dapat diketahui
melalui nilai yang diberikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan donat pembanding. Sedangkan rasa dari donat eksperimen
itu sendiri memiliki rasa yang lebih asin dan gurih dibandingkan
dengan donat pembanding. Hal ini dipengaruhi oleh rasa yang
dihasilkan tahu sutra ketika digoreng, maka akan muncul rasa yang
sedikit asin dan gurih.
3. Penampilan
Terdapat beberapa penilaian yang berbeda antara kuesioner dengan
observasi penilaian penulis. Penulis menilai bahwa donat
eksperimen memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan donat pembanding, dan karakter kulit yang lebih kasar.
Sedangkan menurut panelis yang memberikan komentar, bahwa
donat eksperimen memiliki bentuk yang lebih baik dibandingkan
dengan donat pembanding.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa donat eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan donat pembanding, dilihat dari aspek tekstur, rasa,
aroma, serta penampilan. Kesimpulan ini diperkuat dengan adanya data data
yang dikumpulkan, mulai dari kuesioner kepada panelis, hingga observasi
yang dilakukan oleh penulis. Hasil dari data-data tersebut menunjukan bahwa
donat eksperimen yang terbuat dari tahu dapat diterima oleh masyarakat.
B. Rekomendasi
Dalam eksperimen ini, terdapat beberapa saran baik dari panelis
maupun penulis yang telah disimpulkan melalui data-data yang dikumpulkan.
Berikut adalah beberapa saran yang telah penulis simpulkan :
1. Diperlukannya perbaikan terhadap tekstur dari donat tersebut.
Karena donat eksperimen memiliki tekstur yang sedikit lebih
keras, maka disarankan untuk menggunakan baking powder lebih
banyak dibanding donat pembanding.
2. Diperlukannya perbaikan terhadap rasa dan aroma pada donat
eksperimen. Donat eksperimen memiliki rasa dan aroma kedelai
yang cukup kuat. Rasa dan aroma dapat diperbaiki dengan cara
menambahkan vanilla flavor pada resep.
3. Diperlukannya perbaikan terhadap penampilan donat. Penampilan
donat yang cenderung memiliki kulit yang kasar, baking powder
dapat diberikan untuk memperbaiki kulit donat.
4. Penggunaan alat yang baik dan benar dapat mempengaruhi hasil
akhir dari donat. Maka dari itu disarankan untuk meggunakan alat
yang sesuai dengan petunjuk, guna mendapatan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian, Jakarta:
Penebar Swadaya
Ayustaningwarno, Fitriyono. 2014. Teknologi Pangan; Teori Praktis dan
Aplikasi.Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Beranbaum, Rose. 2003. The Bread Bible. The United States of America:
Northland Aluminum Products Company
Cahyadi, Wisnu. 2006. KEDELAI khasiat dan teknologi. Bandung:
Bumi Askara.
Figoni, Paula. 2008. How Baking Works. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Widiyatmoko, Hartomo. 1997. Komala. Bandung
Hayter, Kurumi. 2001. The Soy For Health cookbook. Singapore:
Page One Publishing Pte Ltd
Laura, Harper. 1986. Pangan, Gizi, dan Pertanian, Jakarta
Penerbit Universitas Indonesia
Long, Nancy. 2006. Panduan Makanan Sehat, Jakarta:
Pt. Prestasi Pustakaraya
Soekarto, S.T. 2002. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil
Pertanian. Jakarta: Bhrata Karya Aksara.
Sufianti, Arti. Tanpa Tahun. Komoditi Patiseri. Bandung:
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
8 Pengganti Telur Pada Kue. Diakses 14 Juni 2017, dari:
http://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2017/06/14/bikin-kue-tanpa-telur-
coba-delapan-bahan-pengganti-ini-403147
Delapan Alternatif Bahan Pengganti Telur Untuk Membuat Kue, Diakses 15 Juni
2017
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170614113636-262-
221648/delapan-alternatif-bahan-pengganti-telur-untuk-membuat-kue
Hakekat Penelitian. Diakses 2 April 2017, dari:
https://www.metodepenelitiana.wordpress.com/hakekat-penelitian/
Jangan Sepelekan Kualitas Nutrisi Dalam Telur, Diakses 13 Maret 2018
https://www.lifestyle.kompas.com/read/2018/03/13/113600520/jangan-
sepelekan-kualitas-nutrisi-dalam-telur
Wayne, Dreed. 2010. Gambar Tahu Sutera.
https://www.waynedreedcoolestone.blogspot.com
Yusdikasari, Vivi. 2013. Pendekatan dan Pengembangan Produk. Diakses 8 April
2013, dari :
http://www.viviyusdikasari.blogspot.com/2013/04/pendekatan-dan-
pengembangan-produk.html
PEDOMAN OBSERVASI PENULIS
No. Aspek Penilaian
Produk
Donat Pembanding Donat Eksperimen
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Tekstur √ √
2. Rasa & Aroma √ √
3. Penampilan √ √
Catatan :
1. Tekstur
Tekstur yang dihasilkan oleh bagian dalam produk eksperimen memiliki
tingkat kelembutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk
pembanding. Sedangkan pada bagian luar lebih keras.
2. Flavor
a. Rasa
Produk eksperimen memiliki rasa gurih dan asam akan kedelai yang
lebih tinggi dibandingkan dengan produk pembanding.
b. Aroma
Produk eksperimen memiliki aroma kedelai yang lebih kuat
dibandingkan dengan produk pembanding.
3. Penampilan
Penampilan yang dihasilkan produk eksperimen tidak semenarik produk
pembanding. Bagian luar donat terlihat lebih kasar dibandingkan dengan
produk pembanding.
FORMAT PENILAIAN PANELIS
Dengan Hormat,
Kepada bapak/ Ibu/ Sudara/ I dimohon untuk mengisi format penilaian secara
objektif dan jujur sesuai dengan Produk yang telah dicoba. Diharapkan juga untuk
mengisi komentar dan saran yang secara terperinci pada tempat yang telah
disediakan. Terimakasih atas waktu dan kesediaannya.
Tanggal : Usia : 10-20 20-30
Nama Panelis : 30-40 40-50
Jenis Kelamin : L/P No. Telp :
Profesi :
No. Aspek Penilaian
Produk
Donat Pembanding Donat Eksperimen
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Tekstur
2. Rasa & Aroma
3. Penampilan
(Beri tanda ceklis pada kolom yang dipilih)
Kriteria Penilaian / Keterangan
1 = Tidak Enak
2 = Cukup Enak
3 = Enak
4 = Lumayan Enak
5 = Sangat Enak
Komentar dan Saran :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Tanda Tangan Panelis
DAFTAR NAMA PANELIS
NO NAMA USIA PROFESI
1 M. Hafidz Annazly 10-20 Mahasiswa
2 Mastur Ilyas Saeful Munaf 10-20 Mahasiswa
3 Rangga Rusian 10-20 Mahasiswa
4 M. Putra Galantza S. 20-30 Mahasiswa
5 Raka Avicky T. 20-30 Mahasiswa
6 Wildan F. 20-30 Mahasiswa
7 Intan Paramita Ismail 10-20 Mahasiswa
8 Cindy Theanita O. 10-20 Mahasiswa
9 Gabriella Martina Gschawind 10-20 Mahasiswa
10 Nathaya Salmadina 20-30 Mahasiswa
11 Chantika Rizti Y. 10-20 Mahasiswa
12 Elsa Dyanti 10-20 Mahasiswa
13 Riyanthi Abdirahma 10-20 Mahasiswa
14 Nabila Noor Annisa 10-20 Mahasiswa
15 Szasza L. 10-20 Mahasiswa
16 Chintya Damayanti 20-30 Mahasiswa
17 Woroca 10-20 Mahasiswa
18 Priscilla Fairus 20-30 Mahasiswa
19 Yasmin Ihsani 10-20 Mahasiswa
20 Salsabila Syahrani A.P. 10-20 Mahasiswa
21 Nabila Dariatu S. 10-20 Mahasiswa
22 Riska 10-20 Mahasiswa
23 Riry D.N.A. 10-20 Mahasiswa
24 Pevita Aziziya 10-20 Mahasiswa
25 Yati Sumaryati 50-60 Ibu Rumah Tangga
BIODATA
1. DATA PRIBADI
Nama : Bagas Ismail Prabowo
Nomor Induk Mahasiswa : 201520949
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Februari 1997
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Gading V Blok Y no, 724 Kavling Pondok
Bambu, Jakarta Timur
2. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : Anindito
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Nama Ibu : Heriyani
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat Rumah : Jl. Gading V Blok Y no, 724 Kavling Pondok
Bambu, Jakarta Timur
3. RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama Sekolah Tempat Tahun Keterangan
SDN Tangerang 6 Tangerang 2003-2009 Lulus
SMPN 13 Tangerang Tangerang 2009-2012 Lulus
SMKN 3 Tangerang Tangerang 2012-2015 Lulus
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Bandung 2015-2018 -
4. PENGALAMAN KERJA
Nama Perusahaan Tempat Jabatan Tahun Keterangan
Hotel Atlet Century Park Jakarta Trainee 2014 Sertifikat
The Westin Jakarta Jakarta Trainee 2017 Sertifikat