PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI...

143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA TERHADAP SENI KRIYA NUSANTARA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ANGGI TRI DAMAYANTI K 3207001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI...

Page 1: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI

BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA TERHADAP

SENI KRIYA NUSANTARA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

ANGGI TRI DAMAYANTI

K 3207001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI

BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN APRESIASI SISWA TERHADAP

SENI KRIYA NUSANTARA DI KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

ANGGI TRI DAMAYANTI

K 3207001

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 21 Desember 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn Adam Wahida, S.Pd, M.Sn

NIP 19530429 198503 1 001 NIP 19730906 200501 1 001

Page 4: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi syarat mendapatkan gelas Sarjana Pendidikan.

Hari : Jumat

Tanggal : 30 Desember 2011

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd : ......................................

NIP 19621110 198903 1 003

Sekretaris : Drs. Sudarsono, M.Hum : .......................................

NIP 19531021 198503 1 001

Anggota I : Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn : ........................................

NIP 19530429 198503 1 001

Anggota II : Adam Wahida, S.Pd, M.Sn : ........................................

NIP 19730906 200501 1 001

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Anggi Tri Damayanti. PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM

PEMBELAJARAN SENI BUDAYA UNTUK MENINGKATKAN

APRESIASI SENI KRIYA NUSANTARA PADA SISWA KELAS XI IPS 1

DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi.

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Desember 2011.

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

apresiasi karya seni kriya Nusantara melalui pembelajaran menggunakan

multimedia (gabungan media gambar gerak dan gambar diam yang diantaranya

teks, gambar, grafis, animasi, dan audio) pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan

multimedia dalam pembelajaran karya seni kriya Nusantara. Subjek penelitian

adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012

yang berjumlah 23 siswa. Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Oktober

hingga awal bulan Desember 2011, dengan dua siklus dan masing-masing siklus

mencakup empat kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,

teknik tes esai, teknik wawancara, dan dokumentasi untuk aspek kognitif, aspek

psikomotor dan aspek afektif dalam bentuk lembar observasi.

Target indikator yang telah dicapai pada penelitian ini yaitu: 1) Siswa

mampu mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara dengan baik pada siklus I mencapai 78% dan pada

siklus II meningkat hingga 87%. 2) Siswa mampu menunjukkan sikap menghargai

terhadap pembelajaran seni kriya Nusantara dengan baik pada siklus I mencapai

82% dan pada siklus II menjadi 84%. 3) Siswa mampu membuat deskripsi

makalah secara mandiri mengenai materi seni kriya Nusantara dengan baik pada

siklus I mencapai 83% dan pada siklus II tetap 83%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan multimedia dapat meningkatkan daya apresiasi siswa terhadap

karya seni kriya Nusantara Surakarta pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Page 6: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Anggi Tri Damayanti. THE USE OF MULTIMEDIA IN CULTURAL ART

LEARNING TO IMPROVE THE APPRECIATION OF ARCHIPELAGO

ARTISTIC SKILL IN THE XI IPS 1 GRADERS OF SMA NEGERI 1

SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis. Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University,

December 2011.

The objective of this classroom action research is to improve the

appreciation of Archipelago artistic skill through the learning using multimedia

(combination of motion picture and still including text, picture, graphic,

animation, and audio) in the XI IPS 1 graders of SMA Negeri (Public Senior High

School) 1 Surakarta in the School Year of 2011/2012.

This study belongs to a classroom action research using multimedia in the

learning of Archipelago Artistic Skill. The subject of research was the XI IPS 1

graders of SMA Negeri 1 Surakarta in the School Year of 2011/2012 consisted of

23 students. This study was taken place on late October to early December 2011,

with two cycles each of which encompassed four activities: planning, acting,

observing and reflecting. The data was collected using observation, essay test,

interview and documentation techniques for cognitive, psychomotor, and affective

aspects in the form of observation sheet.

The target of indicator achieved in this research included: 1) the students

could identify well the uniqueness of technical idea and material in the artistic

skill work in Archipelago area that reached 78% in cycle I and increased to 87%

in cycle II. 2) The students could show the appreciation toward the Archipelago

Artistic Skill learning well that reached 82% in cycle I and increased to 84% in

cycle II. 3) The students could make a descriptive paper independently about the

Archipelago Artistic Skill material well that reached 83% in cycle I and remained

to be 84% in cycle II.

Based on the result of research, it could be concluded that the learning

using multimedia can improve the appreciation of Archipelago Artistic Skill in the

XI IPS 1 graders of SMA Negeri 1 Surakarta in the School Year of 2011/2012.

Page 7: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

MARIO TEGUH

---------------------------------

Cita-Cita Adalah Impian Yang Bertanggal

Page 8: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini didedikasikan kepada:

Alm. Bapak Dr. Ir. Deddi Maryadi, Dipl. SE, M.Si

Ibu Atmy Pudjiwanti

Mas Aditya Bambang Rochedi

Teh Arin Ningsih Setiawan

Mbak Adisti Sukma Sawitri

June

Sahabat-sahabat setia

Teman-teman FKIP Seni Rupa angkatan 2007, adik dan kakak tingkatku

Almamater Tercinta

Page 9: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk,

kemudahan serta rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak

lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya, Penulis

sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada terhormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidyatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan UNS Surakarta;

2. Dr. Muh. Rohmadi, S.S., M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni FKIP UNS Surakarta;

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP UNS Surakarta;

4. Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn. Pembimbing I yang telah banyak memberikan

petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi;

5. Adam Wahida, S.Pd, M.Sn., pembimbing II sekaligus Pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan

kepada penulis dalam menyusun skripsi terutama selama penulis menjadi

mahasiswa di Program Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS;

6. Alm. Bapak, yang telah sabar menunggu dan mendukung saya baik secara

materi maupun moral sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya;

7. Ibu tersayang, yang ikut mendampingi saya dari jauh dan tiada hentinya

memberikan doa serta dukungan;

8. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Seni Rupa yang telah banyak

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;

9. Teman-teman FKIP Seni Rupa angkatan 2007;

Page 10: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Kepala SMA Negeri 1 Surakarta yang telah memberikan ijin, sehingga

penulis dapat melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini;

11. Catur Darmawan, M.Pd selaku guru mata pelajaran seni budaya kelas XI

IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta atas bimbingan, arahan, dan bantuannya.

12. Siswa-siswi kelas XI IPS, khususnya XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta

atas bantuan dan kerjasamanya.

13. Berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

tersusun.

Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pendidikan kesenirupaan, khususnya bagi penulis dan

pihak-pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Page 11: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................

ABSTRAK..................................................................................................

ABSTRACT................................................................................................

MOTTO......................................................................................................

PERSEMBAHAN ......................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………

B. Rumusan Masalah…………………………………………..

C. Tujuan Penelitian………………………………………...….

D. Indikator Penelitian…………………………………………

E. Manfaat Penelitian………………………………………….

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………

1. Multimedia dalam Pembelajaran………………………..

2. Media Pembelajaran…………………………………….

3. Apresiasi Seni…………………………………………...

4. Seni Kriya Nusantara…………………………………....

a. Pengertian Seni Kriya……………………………….

b. Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya….………

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvii

1

6

7

7

7

9

9

10

14

20

20

21

Page 12: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya.……………….

d. Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya di Nusantara……

e. Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya…...

B. Penelitian yang Relevan…………………………………….

C. Kerangka Berpikir…………………………………….…….

D. Hipotesis Tindakan…………………………………….……

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…...………………………….

B. Subyek Penelitian ………………….…………………….....

C. Teknik Pengumpulan Data….………………………………

D. Teknik Analisis Data………………………………………

E. Prosedur Penelitian….………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal……………………………………………...

1. Letak dan Situasi Ruang SMA Negeri 1 Surakarta…….

2. Keberadaan Siswa………………………………………

3. Kondisi Awal Pembelajaran Siswa Kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Surakarta……………………………….

a. Tahap Observasi Awal ….…………………………

b. Tahap Refleksi Awal ……………………………...

B. Deskripsi Siklus I……………………………………………

1. Perencanaan Tindakan Siklus I ..……………………….

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I.………………………...

3. Observasi Siklus I ………...……………...…………….

4. Refleksi Siklus I………………………………………..

C. Deskripsi Siklus II…………………………………………..

1. Perencanaan Tindakan Siklus II………………………..

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II.……………………….

3. Observasi Siklus II..…………………………………….

4. Refleksi Siklus II.………………………………………

D. Deskripsi Antar Siklus………………………………………

21

22

22

27

29

31

33

33

34

36

36

47

47

48

49

50

55

60

59

65

75

80

86

86

91

105

110

114

Page 13: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

E. Pembahasan…………………………………………………

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan…………………………………………………………...

B. Implikasi…………………………………………………………...

C. Saran……………………………………………………………….

Daftar Pustaka……………………………………………………………...

Lampiran…………………………………………………………………...

118

120

121

121

123

125

Page 14: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Perencanaan Siklus I Pertemuan 1……………………………………..

2. Perencanaan Siklus I Pertemuan 2.…………………………………….

3. Perencanaan Siklus I Pertemuan 3………………………………………

4. Daftar Nilai Materi Karya Seni Kriya Nusantara Kelas XI IPS 1……...

5. Data Rata-Rata Ketercapaian Siklus I Pembelajaran Keunikan

Gagasan Teknik dan Bahan dalam Karya Seni Kriya di Wilayah

Nusantara ……………..........................................................................

6. Evaluasi Aspek Tampilan Multimedia Siklus I...………………………

7. Evaluasi Aspek Isi Multimedia Siklus I.……………………………….

8. Data Rata-Rata Ketercapaian Siklus II Pembelajaran Keunikan

Gagasan Teknik dan Bahan dalam Karya Seni Kriya di Wilayah

Nusantara.………………………………………………………………

9. Evaluasi Aspek Tampilan Multimedia Siklus II..……………………...

10. Evaluasi Aspek Isi Multimedia Siklus II…..…………………………...

11. Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II …………………..

12. Data Perbandingan Ketercapaian Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Pembelajaran Mengidentifikasi Keunikan Gagasan Teknik dan Bahan

dalam Karya Seni Kriya di Wilayah Nusantara.....................................

41

42

43

54

82

84

85

111

112

113

114

117

Page 15: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar dan Grafik

1. Suasana Kelas yang Mulai Tidak Kondusif Setelah 15 Menit Pertama..

2. Bagan Kerangka Berpikir………………………………………………

3. Bagan Prosedur Penelitian……………………………………………..

4. SMA Negeri 1 Surakarta Terletak di Jalan Monginsidi, Nomor 40

Banjarsari, Surakarta.…………………………………………………..

5. Kondisi Pembelajaran Apresiasi Seni, Guru Menggunakan Metode

Ceramah di Kelas XI IPS 1. Proses pembelajaran tampak kondusif ….

6. Tampak siswa sedang bercanda dan tidak memperhatikan guru yang

sedang menjelaskan materi di depan kelas …………………………….

7. Guru sedang menulis dan menggambar ilustrasi di papan tulis untuk

menarik perhatian siswa ……………………………………………….

8. Guru meminta salah satu siswa ke depan kelas untuk menjawab

pertanyaan dan menuliskannya di papan tulis agar siswa kembali

memperhatikan ………………………………………………………...

9. Grafik observasi awal pada mata pelajaran seni budaya kompetensi

dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

wilayah Nusantara menggunakan Multimedia.………………………...

10. Siswa Sedang Melihat Multimedia Pengetahuan ”Pengertian Seni

Kriya” dan ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya ……………………..

11. Siswa yang Berbicara dengan Temannya ……………………………...

12. Siswa sedang melihat Multimedia tentang ”Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni Kriya”………………………………………………...

13. Siswa sedang Mengerjakan Soal Tes mengenai ”Pengertian Seni

Kriya”, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni Kriya”………………………………………………...

14. Grafik hasil Siklus I pada mata pelajaran seni budaya kompetensi

dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

4

31

40

48

50

51

51

52

55

68

68

72

75

Page 16: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

wilayah Nusantara menggunakan Multimedia..………………………..

15. Seluruh Siswa Memperhatikan Multimedia dengan Seksama ………...

16. Posisi Guru Menjelaskan Materi dengan Cara Berkeliling Untuk

Memantau Siswanya …………………………………………………..

17. Guru Menjelaskan Materi dengan Multimedia dan Berkeliling………..

18. Siswa Sedang Menyampaikan Pendapatnya Kepada Guru ……………

19. Siswa Memperhatikan Pengulasan Materi dari Guru Setelah Melihat

Tampilan Multimedia ………………………………………………….

20. Siswa Sedang Mengerjakan Tes Esai untuk Menguji Pemahaman

Mereka Tentang Materi ………………………………………………..

21. Grafik hasil Siklus II pada mata pelajaran seni budaya kompetensi

dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

wilayah Nusantara menggunakan Multimedia ………………………...

22. Grafik hasil Observasi Awal, Siklus I, Siklus II pada mata pelajaran

seni budaya kompetensi dasar keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara menggunakan

Multimedia …………………………………..………………………...

80

94

95

97

100

103

104

109

118

Page 17: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Silabus………………………………………………………………….

2. Lampiran Observasi Awal……………………………………………...

a. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal…………………..

b. Lembar Observasi Awal Afektif Pertemuan 3…………………..…

c. Lembar Observasi Awal Afektif Pertemuan 4……………………..

d. Lembar Hasil Observasi Awal Afektif Pertemuan 3……………….

e. Lembar Hasil Observasi Awal Afektif Pertemuan 4……………….

f. Daftar Nilai LKS Materi Karya Seni Kriya Nusantara Kelas XI IPS

1……………………………………………………………………

g. Hasil Wawancara dengan Guru……………………………………..

h. Hasil Wawancara dengan Siswa…………………………………….

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)……………………………..

4. Lampiran Siklus I………………………………………………………

a. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1………………………….

b. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2………………………….

c. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3………………………….

d. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 1……………………………

e. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 2……………………………

f. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 3…………………………….

g. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 1……………………..

h. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 2……………………..

i. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 3……………………...

j. Lembar Hasil Tes Kognitif Pertemuan 3……………………………

k. Lembar Soal Tes Kognitif Pertemuan 3…………………………….

l. Lembar Hasil Makalah Psikomotor Pertemuan 3…………………...

m. Acuan Kriteria Penilaian Psikomotor ………………………………

n. Lembar Tugas Makalah Pertemuan 3……………………………….

126

129

130

132

134

136

137

138

139

143

145

173

174

175

176

177

179

181

183

184

185

186

187

188

189

191

Page 18: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

o. Hasil Wawancara dengan Guru……………………………………..

p. Hasil Wawancara dengan Siswa…………………………………….

5. Lampiran Siklus II……………………………………………………...

a. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1………………………….

b. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2………………………….

c. Foto Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3………………………….

d. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 1……………………………

e. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 2……………………………

f. Lembar Observasi Afektif Pertemuan 3…………………………….

g. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 1……………………..

h. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 2……………………..

i. Lembar Hasil Observasi Afektif Pertemuan 3……………………...

j. Lembar Hasil Tes Kognitif Pertemuan 3……………………………

k. Lembar Soal Tes Kognitif Pertemuan 3…………………………….

l. Lembar Hasil Makalah Psikomotor Pertemuan 3…………………..

m. Acuan Kriteria Penilaian Psikomotor…...…………………………..

n. Lembar Tugas Makalah Pertemuan 3……………………………....

o. Hasil Wawancara dengan Guru……………………………………..

p. Hasil Wawancara dengan Siswa…………………………………….

q. Foto Peneliti pada saat Penelitian…………………………………...

6. Tampilan Multimedia…………………………………………………..

7. Perijinan………………………………………………………………..

a. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi……………………….....

b. Surat Keputusan Dekan FKIP UNS………………………………...

c. Surat Permohonan Ijin Research…………………………………...

d. Surat Permohonan Ijin Research…………………………………...

e. Surat Keterangan dari SMA Negeri 1 Surakarta……………………

192

193

195

196

197

199

200

202

204

206

207

208

209

210

211

212

214

215

217

218

219

225

226

227

228

229

230

Page 19: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan kebudayaan yang

harus dijaga kelestariannya. Berbagai macam seni dan kebudayaan di nusantara

tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa lain,

sehingga tak heran jika karya seni dan budaya tersebut pada akhirnya menjadi

identitas diri bangsa Indonesia. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah

Indonesia dalam rangka melestarikan seni dan kebudayaan Nusantara, diantaranya

mengadakan berbagai macam festival seni dan kebudayaan, memperkenalkan seni

dan kebudayaan bangsa ke dunia Internasional melalui pariwisata, mendukung

setiap kegiatan masyarakat di daerah yang melakukan kegiatan semacam tradisi,

dan berbagai macam usaha lainnya.

Usaha pemerintah dalam melestarikan seni dan kebudayaan juga

dilakukan melalui pendidikan nasional. Crow & Crow (dalam Arif Rohman, 2009:

6) berpendapat bahwa “Pendidikan diartikan sebagai proses yang berisi berbagai

macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan

membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke

generasi”. Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan (dalam Wiji Suwarno, 2009:

31) yang menyatakan bahwa:

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, tercantum bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945

berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa. Selain

itu, pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan begitu pendidikan nasional diharapkan dapat menjamin

peningkatan mutu peserta didik yang berkarakter, terampil, sempurna lahir batin

yang selalu memelihara nilai-nilai luhur pada seni budaya, sehingga dapat

1

Page 20: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mempertahankan dan menjaga kelestarian tradisi budaya, serta nilai-nilai kearifan

bangsa dan identitas yang sengaja diwariskan kepada generasi muda.

Pendidikan formal di Indonesia memiliki jenjang atau tahapan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan formal

terdiri atas pendidikan dasar (SD, MI atau bentuk lain yang sederajat, SMP, MTs,

dan yang sederajat), pendidikan menengah (SMA, MA, SMK, dan yang

sederajat), dan pendidikan tinggi (universitas, akademi, institut, dan yang

sederajat). Menurut pandangan Wiji Suwarno (2009: 45) bahwa “Pendidikan

menengah bersifat umum merupakan pendidikan formal yang ditujukan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, kecakapan, dan keterampilan yang

kuat untuk mengadakan timbal balik dengan lingkungan masyarakat, serta

mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan

tinggi”.

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 2 tahun 1989 pada pasal 15 ayat 1 bahwa pendidikan menengah

diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,

budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut

dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. (dalam Hasbullah, 2005: 289).

Pada dasarnya dunia pendidikan saat ini telah lama menghadirkan proses

pembelajaran seni (sekarang Seni Budaya) mulai dari pendidikan dasar hingga

menengah. M. Jazuli (2008: 17) menyatakan bahwa “Hakekat pendidikan seni

adalah suatu proses kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan nilai-nilai yang

bermakna didalam diri manusia melalui pembelajaran seni”. Jadi,

penyelenggaraan pendidikan seni di sekolah merupakan salah satu upaya

pembelajaran dalam membentuk peserta didik yang tidak hanya mementingkan

kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran saja, melainkan menjadi upaya dalam

menanamkan nilai-nilai kesadaran dalam menghargai keberagaman yang

Page 21: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

mementingkan pengembangan kecerdasan estetis, perasaan, emosi, dan

kreativitasnya.

Untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam menghargai seni, sebaiknya

dilakukan dengan pendekatan apresiasi yang sudah tidak asing lagi dalam dunia

pendidikan seni. Apresiasi merupakan kegiatan seni yang mengembangkan tingkat

apresiasi peserta didik pada kesenian dan kebudayaan. Hal ini didukung oleh M.

Jazuli (2008: 84) yang berpendapat mengenai pentingnya kegiatan apresiasi:

Apabila keragaman seni budaya dikenalkan dan dibelajarkan kepada

siswa di sekolah, maka mereka akan mampu menghargai dan memahami

keberagaman serta perbedaan bentuk dan jenis seni budaya yang berasal

dari berbagai latar belakang budaya yang ada di wilayan Nusantara.

Dengan mengenal, memahami, mengerti hasil seni budaya bangsa sendiri

merupakan wahana utama untuk menanamkan cinta bangsa dan cinta

sesamanya, yang pada gilirannya juga dapat meningkatkan ketahanan

budaya bangsa.

Salah satu arah kebijakan Garis-garis Besar Haluan Negara tentang

sosial dan budaya yaitu: “Melestarikan apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan

tradisional serta menggalakkan dan memberdayakan sentra-sentra kesenian untuk

merangsang berkembangnya kesenian nasional yang lebih kreatif inovatif,

sehingga menumbuhkan rasa kebanggaan nasional”. (dalam UUD 1945 & GBHN,

2009:121). Dengan demikian, melalui pendidikan kesenian dan kebudayaan

diharapkan peserta didik dapat mengembangkan kesadaran dalam memelihara

tradisi kebudayaan yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu.

Sesuai kurikulum pembelajaran seni budaya kelas XI IPS 1 semester 1 di

SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, siswa dihadapkan dengan

standar kompetensi yang harus dicapai dalam penelitian ini yaitu mengapresiasi

karya seni kriya. Sedangkan kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

wilayah Nusantara.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebanyak 4 kali, ternyata

kondisi proses pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada umumnya kurang maksimal. Terutama

Page 22: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pada tingkat mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya

seni kriya di wilayah Nusantara. Proses pembelajaran belum menunjukkan hasil

yang baik, yang dibuktikan dengan tidak kondusifnya suasana kelas setelah 15

menit pelajaran berlangsung. Hal ini dibuktikan oleh setiap siswa yang melakukan

aktivitasnya masing-masing. Sebagian besar siswa yang kurang antusias terhadap

materi seni kriya Nusantara tersebut diantaranya melakukan kegiatan seperti

mengganggu teman, berbicara dengan teman sebangku, bermain pulpen, tidur-

tiduran, dan bahkan ada siswa yang secara sengaja berjalan-jalan pada saat guru

sedang menerangkan di depan kelas.

Gambar 1. Suasana Kelas yang Mulai Tidak Kondusif Setelah 15 Menit Pertama

(dokumentasi: Anggi, 2011)

Dapat diketahui bahwa selama ini guru menggunakan metode

pembelajaran konvensional yaitu dengan ceramah, penugasan, pemberian contoh,

dan lain-lain. Namun, metode pembelajaran ini memberikan hasil yang kurang

optimal, karena mengakibatkan sebagian besar siswa masih memiliki kelemahan

pada kemampuan kognitif atau pemahaman terhadap materi yang disampaikan,

sehingga masih perlu mendapatkan perhatian untuk meningkatkan kemampuan

kognitifnya. Hal ini dibuktikan pada saat guru memberikan tugas LKS dan

mendapati nilai siswa yang mencapai KKM pada kompetensi dasar tersebut hanya

39%, sedangkan 61% siswa lainnya belum mencapai KKM yang sudah ditentukan

yaitu 75. Berdasarkan pernyataan hasil wawancara yang disampaikan oleh guru

mata pelajaran Seni Budaya, Bapak Catur Darmawan, A.Md bahwa “Nilai rata-

rata siswa XI IPS 1 pada materi karya seni kriya nusantara masih tergolong rendah

Page 23: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

yaitu 73 dan belum mencapai ketuntasan nilai KKM yang ditentukan”. Selain itu,

dari segi psikomotor siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Surakarta tahun

ajaran 2011/2012, juga masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari kurangnya

kesesuaian antara tugas yang dikerjakan siswa dengan intruksi yang diberikan

guru, kurangnya kerapian siswa dalam menyajikan tugas, masih sedikitnya

kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas, dan ketepatan waktu siswa dalam

mengumpulkan tugas. Jadi, berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama 4

kali pertemuan, dapat disimpulkan adanya permasalahan di kelas XI IPS 1 bahwa

tingkat apresiasi siswa dalam mata pelajaran karya seni kriya nusantara masih

kurang.

Akan tetapi guru tidak berdiam diri setelah mengetahui permasalahan

tersebut. Adapun upaya yang pernah dilakukan guru dalam permasalahan ini yaitu

dengan mengupayakan penggunaan media visual berupa gambar dan alat peraga

berupa hasil karya seni kakak kelas mereka terdahulu yang diharapkan mampu

meningkatkan kemampuan apresiasi seni siswa pada pembelajaran seni budaya

khususnya dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara. Namun, hal ini kurang memberikan hasil

yang signifikan, karena metode atau media pembelajaran yang digunakan guru

masih bersifat ala kadarnya, yakni hanya menggunakan gambar atau foto, sketsa,

papan tulis, dan alat peraga saja. Sehingga upaya di atas mengakibatkan kurang

terciptanya suasana pembelajaran yang kondusif dan cenderung membosankan.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah solusi agar

dapat meningkatkan segi kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Beberapa solusi

yang ditemukan ternyata lebih mengarah pada penggunaan media yang berbasis

multimedia. Multimedia menjadi solusi media pembelajaran yang tepat, karena

multimedia merupakan gabungan media gambar gerak dan gambar diam yang

diantaranya teks, gambar, grafis, animasi, dan audio. Aneka media tersebut

biasanya digabungkan menjadi satu kesatuan yang akan menghasilkan suatu

informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi. Artinya bahwa

informasi yang tersaji tidak hanya dapat dilihat melalui hasil cetak saja, melainkan

juga dapat didengar. Selain itu, dengan penggunaan multimedia oleh guru dalam

Page 24: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

proses pembelajaran, tentunya mampu meningkatkan daya apresiasi siswa. Hal ini

karena, multimedia yang dibuat membentuk sebuah animasi yang mampu

membangkitkan minat siswa karena penyajiannya yang berbeda. Dengan kata lain

mulimedia ialah media yang mampu menyampaikan pesan atau informasi dengan

membuat siswa, mengingat, melihat, mendengar dan mengerjakan, sehingga akan

memungkinkan siswa dapat meraih hasil belajar sebesar 80% dari apa yang

dipelajari.

Penggunaan multimedia dalam penelitian ini harus diimbangi dengan

adanya fasilitas yang memadai (yaitu berupa komputer, Liquid Crystal Display/

LCD, dan proyektor) pada ruang kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta. Pada

penelitian ini penggunaan multimedia dimanfaatkan untuk menjelaskan mengenai

mata pelajaran Karya Seni Kriya Nusantara, mulai dari pengertian seni kriya,

unsur-unsur penciptaan seni kriya, fungsi tujuan penciptaan seni kriya, jenis-jenis

penciptaan seni kriya, teknik bahan penciptaan seni kriya dan ruang lingkup kriya.

Hal di atas tidak lepas dari pandangan Cecep Kustandi & Bambang

Sutjipto (2011: 78) bahwa “Kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan

kepada siswa untuk belajar secara individu maupun secara kelompok”. Sehingga

tidak menutup kemungkinan jika media pembelajaran multimedia dilakukan

dalam sebuah kelompok atau forum, dan dalam penelitian ini multimedia

diterapkan secara kelompok. Hal ini dimaksud dengan multimedia dioperasikan

oleh guru di depan kelas. Dengan demikian, dengan menggunakan multimedia

diharapkan dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan dan

tidak membosankan sehingga mampu meningkatkan apresiasi karya seni kriya

Nusantara pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

“Apakah penggunaan multimedia dalam pembelajaran seni budaya dapat

meningkatkan apresiasi siswa terhadap seni kriya Nusantara di kelas XI IPS 1

SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012?”

Page 25: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Skripsi ini merupakan penelitian tindakan kelas. Adapun tujuan

penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

“Untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap seni kriya Nusantara di kelas XI

IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 melalui penggunaan

multimedia dalam pembelajaran seni budaya”.

D. Indikator Keberhasilan Penelitian

Indikator kerja merupakan tolak ukur keberhasilan penelitian yang

dilakukan. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang ditingkatkan adalah tingkat

apresiasi seni siswa khususnya terhadap Karya Seni Kriya Nusantara, yaitu

meningkat minimal 80% dari 23 siswa kelas XI IPS 1. Capaian target pada setiap

indikator harus didasarkan pada tingkat kemampuan siswa sebelum adanya

perbaikan. Target indikator tidak boleh terlalu rendah atau terlalu tinggi. Adapun

indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Minimal 80% siswa mampu mengidentifikasi dengan baik keunikan gagasan

teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

2. Minimal 80% siswa menunjukkan sikap menghargai terhadap seni kriya

Nusantara dengan baik.

3. Minimal 80% siswa mampu membuat deskripsi makalah secara mandiri

mengenai seni kriya Nusantara ketika proses pembelajaran berlangsung.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari proses pembelajaran apresiasi seni

dengan menggunakan multimedia, yaitu:

1. Bagi Guru

a. Sebagai alternatif pilihan media dalam pembelajaran seni budaya.

b. Dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam menanggapi kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK),

2. Bagi Siswa

a. Pembelajaran apresiasi seni lebih menarik.

b. Dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Page 26: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Bagi Sekolah

Sebagai alternatif pilihan media pembelajaran yang sudah ada.

Page 27: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Multimedia dalam Pembelajaran

Pengertian “multimedia” menurut Hackbarth (dalam Winarno et al, 2009:

6) yaitu “Sebagai suatu penggunaan gabungan beberapa media dalam

menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis atau animasi grafis, movie,

video dan audio”. Hackbarth melanjutkan bahwa “Multimedia meliputi

hypermedia dan hypertext. Hypermedia yaitu suatu penggunaan format presentasi

multimedia yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk movie, video atau

audio. Hypertext yaitu bentuk teks, diagram statis, gambar dan tabel yang

ditayangkan dan disusun secara tidak linier (urutan atau segaris)”. Sedangkan

Merryl, et. all (dalam Winarno et al, 2009: 7) berpendapat bahwa “Multimedia

merupakan gabungan dari teks (tertulis), grafis (program cara penyampaian

informasi), audio (dialog, cerita, efek suara), animasi, dan video yang bergerak ke

dalam sebuah aplikasi komputer”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

multimedia merupakan suatu gabungan atau kombinasi media gambar gerak dan

gambar diam yang diantaranya teks, gambar, grafis, animasi, audio dan video

yang manfaatnya sebagai alat bantu dalam memudahkan siswa menerima pesan

atau informasi yang disampaikan oleh guru secara efektif, efisien dan optimal.

Menurut pendapat yang di ungkapkan oleh Cecep Kustandi & Bambang

Sutjipto (2011: 78) bahwa “Kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan

kepada siswa untuk belajar secara individu maupun secara kelompok”. Jadi, tidak

menutup kemungkinan jika media pembelajaran multimedia dilakukan dalam

sebuah kelompok atau forum, dan dalam penelitian ini multimedia diterapkan

secara kelompok. Hal ini dimaksud dengan multimedia dioperasikan oleh guru di

depan kelas.

Multimedia tidak akan lepas dari peran sebuah komputer karena

komputer memiliki respon cepat terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh

peserta didik. Selain itu, komputer telah membantu dunia pendidikan karena

memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan

9

Page 28: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kebutuhan, sehingga dengan adanya komputer, multimedia dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang inovatif.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, multimedia dirasa lebih tepat karena

siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru, tetapi juga aktivitas

lain seperti mengingat, mengidentifikasi, dan multimedia dapat menarik perhatian

siswa sehingga diharapkan mampu memecahkan masalah yang dihadapai XI IPS

1 SMA 1 Negeri Suarakarta tahun ajaran 2011/2012. Proses pembelajaran seni

kriya Nusantara dengan menggunakan multimedia belum pernah dilakukan

sebelumnya oleh guru, sehingga dengan adanya media ini proses pembelajaran

tidak membosankan, lebih efektif, dan menyenangkan.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara

harfiahnya berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. (Yudhi Munadi, 2008:

6). Selain itu kata media dalam Bahasa Arab disebut „wasali’ bentuk „jama’ dari

„wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya „tengah‟, lanjut Yudhi Munadi.

Webster Dictionary (dalam Sri Anitah, 2009: 4), menambahkan bahwa “Media

atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang,

atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak

atau dua hal”. Sehingga dapat dikatakan bahwa media adalah segala bentuk

sesuatu yang menjadi perantara atau pengantar informasi.

Untuk lebih menerangkan pengertian media, maka Association for

Educational Communication and Technologi/ AECT (dalam Sri Anitah, 2008: 1)

mendefinisikan “Media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan

informasi”. Dilanjutkan oleh pendapat Gerlach dan Ely (1980), “Media adalah

grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses,

dan menjelaskan informasi lisan dan audio”. (dalam Sri Anitah, 2009: 5). Dengan

demikian dapat dikatakan lagi bahwa media adalah alat perantara digunakan

untuk melakukan proses pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau

Page 29: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Pesan ini dapat disampaikan

melalui bentuk dan alat tertentu.

Pendapat para ahli di atas sejalan dengan Bretz (1977) secara implisit

menyatakan bahwa “Media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah, jadi

suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya

suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu

komunikasi”. (Sri Anitah, 2008: 1).

Dari uraian pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

media adalah perantara pembawa pesan atau informasi dari komunikator, yang

dapat mengandung maksud-maksud pengajaran melalui pemanfaatan alat bantu

sehingga informasi tersebut dapat lebih mudah diterima dan dipahami.

b. Media Pembelajaran

Menurut Yudhi Munadi (2008: 4) kata “Pembelajaran” sengaja dipakai

sebagai padanan kata dari intruction (bahasa Inggris). Yudhi Munadi

menambahkan bahwa “Pembelajaran adalah proses belajar, maka usaha-usaha

yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses

belajar dalam diri peserta didik”. Sedangkan menurut ahli lain, “Pembelajaran

ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”. (Syaiful Sagala, 2006: 61).

Definisi lain pembelajaran dikemukakan oleh Patricia L. Smith & Tillman J.

Ragan 1993 (dalam Benny A. Pribadi, 2009: 9) yaitu “Pengembangan dan

penyampaian informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi

pencapaian tujuan yang spesifik”. Sedangkan konsep pembelajaran menurut

Corey (dalam Syaiful Sagala, 2006: 61), adalah “Proses dimana lingkungan

seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam

tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons

terhadap situasi tertentu, ... .”. Dengan demikian, kesimpulannya adalah

pembelajaran merupakan proses tindakan atas berlangsungnya pengiriman

informasi dari seorang pendidik kepada peserta didik agar mampu meningkatkan

kualitas hidupnya yang serangkaian aktivitas tersebut sengaja diciptakan dengan

maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

Page 30: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Di sisi lain, Gagne & Briggs (1975) mengungkapkan hubungan antara

media dan pembelajaran yang dapat diartikan, “Media pembelajaran meliputi alat

secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri

dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, grafik, televisi, dan komputer. (dalam Azhar Arsyad,

2005: 4). Yudhi Munadi (2008: 5) menjelaskan bahwa “Media pembelajaran

adalah sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur atau

penghubung pesan ajar yang diadakan dan tidak diciptakan secara terencana oleh

guru atau pendidik”.

Pendapat lain dinyatakan oleh Sri Anitah (2009: 2) yang menjelaskan

bahwa “Media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang

dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pelajar menerima pengetahuan,

keterampilan, dan sikap”. Melalui pendapat para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran menjadi aspek penting dalam

keberlangsungan sebuah proses pembelajaran peserta didik dalam kelas, karena

mampu mengoptimalkan penyampaian bahan ajar dan minat peserta didik.

Jadi media pembelajaran adalah sebuah alat bantu dalam proses belajar

mengajar (PBM) yang dikemas oleh pendidik atas dorongan adanya gagasan baru

yang merupakan produk untuk melakukan langkah-langkah belajar, dengan

menekankan proses penyampaian pesan dari sumber belajar melalui saluran atau

media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran

atau didikan seperti yang ada di dalam suatu kurikulum. Sumber pesan bisa

pendidik, penulis buku, pencipta media ataupun peserta didik. Penerima pesan

adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan salurannya adalah media

pembelajaran, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Dalam hal ini,

tentunya pesan yang dimaksudkan ialah materi pembelajaran yang disampaikan

oleh guru dengan media yang dikembangkan yaitu multimedia.

Manfaat media pembelajaran menurut Hamalik (dalam Cecep Kustandi

& Bambang Sutjipto, 2011: 21) mengemukakan bahwa:

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi, dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh

Page 31: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap

orientasi pembelajaran akan sangat membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran, memadatkan informasi, serta meningkatkan

motivasi dan minan belajar siswa dalam belajar.

Menurut Azhar Arsyad (2005: 24) “Manfaat media pembelajaran dalam

proses pembelajaran yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar,

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pembelajaran,

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru

tidak kehabisan tenaga,

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemostrasikan, memerankan, dan lain-lain”.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (dalam Cecep

Kustandi & Bambang Sutjipto, 2011: 25) merincikan manfaat media

pembelajaran, sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga mengurangi

verbalisme,

2) Memperbesar perhatian siswa,

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, sehingga

membuat pembelajaran lebih mantap,

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa,

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui

gambar hidup,

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain, dan membantu efisiensi serta keragaman yang lebih banyak dalam

belajar.

Maka dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi dan manfaat

penggunaan media dalam proses pembelajaran yakni memberikan tempat

terpenting dalam kegiatan mengajar, karena dapat mengefisiensikan dan

mengefektifkan proses penyampaian materi, selain itu dapat mengembangkan

kemampuan dan keterampilan melalui pengalaman peserta didik di dalam kelas.

Page 32: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menurut Yudhi Munadi (2008: 57) menyatakan bahwa:

Jenis media yang terakhir ialah multimedia yakni media yang melibatkan

berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam

media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara

langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui

pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.

Dalam hal ini komputer merupakan alat elektronik yang masuk dalam

kategori multimedia, karena komputer mampu melibatkan berbagai indera dan

organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual), dan tangan (kinetik). Perlu

diketahui bahwa hadirnya multimedia merupakan hasil revolusi dari

perkembangan teknologi dan komunikasi (TIK). Berdasarkan kriteria media

pembelajaran yang baik diakronimkan dengan VISUALS, yaitu singkatan dari:

1) Visible : Mudah dilihat

2) Interesting : Menarik

3) Simple : Sederhana

4) Useful : Isinya berguna atau bermanfaat

5) Accurate : Benar (dapat dipertanggungjawabkan)

6) Legimate : Masuk akal dan sah

7) Structured : Terstruktur

3. Apresiasi Seni

Apresiasi berasal dari bahasa inggris, “apretiation” yaitu suatu kegiatan

untuk melihat, menonton, menikmati, menilai, dan menghargai suatu karya seni.

Nooryan Bahari (2008:148) menyatakan bahwa “Istilah apresiasi berasal dari kata

Latin appretiatus yang merupakan bentuk past participle, yang artinya to value at

price atau penilaian pada harga”. Apresiasi seni rupa berarti mengenal,

memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan estetis terhadap karya

seni rupa. Untuk melakukan kegiatan apresiasi seni, seseorang terlebih dulu harus

memiliki pengertian, pemahaman, pemaknaan secara baik terhadap sebuah karya

seni. “Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau

makna, bentuk, dan fungsi seni rupa”. (Taufik, 2003:7). Apresiasi dapat dilakukan

oleh siapa saja, dan pada berbagai cabang seni. Hal itu berguna menambah

Page 33: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pengalaman estetis sebagai bekal mencipta suatu karya seni. Makin banyak

menikmati suatu karya seni memperbanyak wawasan seni seseorang. Apresiasi

merupakan kegiatan menghargai dan mengerti sebuah karya yang nantinya akan

berhubungan dengan kritik seni.

Kegiatan apresiasi seni akan memunculkan ide atau gagasan untuk

mencipta suatu karya seni, sehingga kegiatan apresiasi ini dikelompokkan

apresiasi kreatif. Ide atau gagasan yang dimunculkan oleh seorang seniman sangat

dipengaruhi pengalaman dalam berapresiasi, meskipun pengalaman itu tidak

dominan. Penciptaan suatu karya seni banyak dipengaruhi berbagai faktor.

Feldman 1981 (dalam Nooryan, 2008: 150), menyatakan bahwa “Apresiasi

bukanlah sebuah proses pasif, ia merupakan proses aktif kreatif, agar secara

efektif mengerti nilai suatu karya seni, dan mendapatkan pengalaman estetik”.

Kegiatan apresiasi seni tidak hanya dilakukan dengan metode ceramah

saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan cara lain misalnya dengan melakukan

kunjungan langsung ke museum seni, pameran, berdialog dengan seniman dan

pengrajin seni, atau melihat tayangan pengetahuan tentang sebuah karya seni

melalui media komputer, televisi, video, dan lain-lain. Hal ini didukung oleh

pernyataan Yayah Khisbiyah (2001: xii) bahwa “Apresiasi bisa juga diajarkan

melalui pengalaman langsung. Misalnya, siswa menonton pertunjukan atau

pameran, mendengarkan rekaman, menonton video, dan berpraktik serta

berimprovisasi sendiri dengan instrumen dan unsur-unsur kesenian lainnya”.

Kegiatan apresiasi seni dapat dikatakan berhasil jika siswa mampu

memahami dan menghargai sebuah karya seni. Yayah Khisbiyah (2001:105)

berpendapat bahwa “Apresiasi seni dapat didefinisikan sebagai dicapainya

kemampuan untuk memahami kesenian dengan penuh pengertian”. Sehingga jika

siswa telah mampu mengenali, memahami, dan menjaga sebuah kesenian dengan

baik, maka baru dapat dikatakan siswa tersebut telah berapresiasi dengan baik.

Dalam apresiasi seni, hendaknya siswa diberikan pemahaman dan pengenalan

mengenai kesenian tradisi Nusantara. Sehingga siswa mampu mengenali dan ikut

menjaga melestarikan jati diri bangsanya sendiri.

Page 34: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Dalam materi apresiasi seni di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta

tahun ajaran 2011/2012, dipilih materi karya seni kriya Nusantara untuk

diapresiasi lebih lanjut. Hal ini merupakan langkah yang tepat agar siswa mampu

memahami lebih dalam karya seni kriya yang ada di wilayah Nusantara. Dalam

kata pengantarnya Yayah juga mengatakan bahwa “Jenis kesenian yang dipilih

(dalam apresiasi seni) seyogyanya adalah kesenian tradisi Nusantara, karena

sebagai anak bangsa, peserta didik sudah selayaknya mengetahui khazanah

kesenian tradisi bangsanya sendiri”. Lebih lanjut lagi, Yayah mengatakan

“Dengan demikian, apresiasi terhadap kesenian tradisional Nusantara ini

diharapkan membantu peserta didik mengenal jati dirinya sekaligus memahami

pluralitas bangsanya”.

Dalam materi apresiasi seni yang disampaikan adalah pengetahuan dasar

mengenai seni kriya Nusantara. Di antaranya adalah pengertian seni kriya, unsur-

unsur penciptaan seni kriya, fungsi tujuan penciptaan seni kriya, jenis-jenis

penciptaan seni kriya, teknik bahan penciptaan seni kriya dan ruang lingkup kriya.

Dengan mengenalkan siswa lebih dalam mengenai pemahaman dan pengetahuan

tentang seni kriya Nusantara, maka diharapkan siswa mampu meningkatkan

apresiasinya terhadap pembelajaran seni kriya Nusantara.

Berdasarkan silabus kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2011/2012, materi seni kriya Nusantara dalam pelajaran Seni Budaya didominasi

oleh praktek. Hal tersebut mengakibatkan penyampaian teori tentang karya seni

kriya Nusantara sangat sedikit dan kurang, sehingga pada saat guru menjelaskan

teori siswa menjadi kurang antusias dengan materi pembelajaran tersebut. Hal

tersebut karena merasa tidak butuh dan lebih memilih pembelajaran praktek.

Penyampaian materi yang kurang oleh guru juga menjadi faktor lain penyebab

siswa kurang antusias dengan materi seni kriya Nusantara. Akibat dari kurangnya

antusiasme siswa, rata-rata hasil belajar pada aspek kognitif siswa XI IPS 1 SMA

Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada materi seni kriya Nusantara

belum sampai pada standar penilaian yang telah ditentukan yaitu 73, yang secara

otomatis berpengaruh pada tingkat apresiasi siswa terhadap seni kriya Nusantara

itu sendiri.

Page 35: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Kegiatan apresiasi yang ditingkatkan dalam penelitian ini adalah

pemahaman (kognitif) siswa terhadap materi, sikap menghargai (afektif), dan

keterampilan siswa dalam menyusun kembali isi tentang materi seni kriya

Nusantara ke dalam sebuah makalah yang dibuat secara mandiri dengan rapi dan

sistematis (psikomotor). Peningkatan kegiatan tersebut dinilai melalui hasil

pengamatan selama penelitian berlangsung di kelas dan nilai tes berdasarkan

indikator yang sudah ditentukan. Pada hasil akhirnya, apresiasi siswa dikatakan

baik jika siswa memenuhi indikator-indikator yang telah ditentukan. Rincian

penjelasan segi kognitif, afektif dan psikomotor siswa yang akan mengacu pada:

a. Segi Kognitif

Istilah kognitif berasal dari bahasa latin, yaitu cognoscere yang berarti

“tahu” atau “mengenali”. (Aden Bagus, http://id.shvoong.com). Ranah kognitif

sangat berhubungan erat dengan kemampuan berpikir, diantaranya menghafal,

memahami, menganalisis, dan sebagainya. Ranah ini merujuk kepada kemampuan

subyek belajar dalam kecerdasan atau intelektualitasnya, seperti pengetahuan yang

dikuasai maupun cara berpikir. Dalam penelitian tindakan kelas ini nilai kognitif

diukur melalui hasil tes esai. Tes dilakukan setiap akhir pertemuan baik pada uji

terbatas maupun uji lapangan. Pada setiap tes akan mencakup keenam tingkatan

ranah kognitif.

Menurut Martinis Yamin (2006, 28:31) bahwa “Kawasan kognitif terdiri

dari enam tingkatan dengan aspek belajar berbeda-beda. Keenam tingkat tersebut

yaitu:”

1) Tingkatan Pengetahuan (knowledge)

Pada level ini menuntut siswa untuk mampu mengingat informasi yang

telah diterima sebelumnya. Contoh: siswa dapat menyebutkan kembali

unsur-unsur seni kriya.

2) Tingkat Pemahaman (comprehension)

Pada tahap ini siswa dituntut berkemampuan dalam menjelaskan

pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.

Dalam hal ini siswa diharapkan menerjemahkan, atau menyebutkan

Page 36: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

kembali yang telah didengar dengan menggunakan kalimat sendiri.

Contoh: siswa dapat menjelaskan tentang teknik dan pengertian kriya.

3) Tingkat Penerapan (aplication)

Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan

informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru. Contohnya

seperti siswa dapat mengemukakan penerapan benda-benda seni kriya

yang ada di sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.

4) Tingkat Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk mengindentifikasi yang dalam hal ini

siswa diharapkan mampu menunjukkan hubungan di atara berbagai

gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar,

prinsip atau prosedur yang telah dipelajari. Contoh: siswa dapat

menganalisis jenis-jenis seni kriya di Nusantara.

5) Tingkat Sintesis (synthesis)

Sintesis diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan

menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga

terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Contoh: siswa mampu

mengkategorikan benda seni kriya di sekitarnya berdasarkan fungsi dan

tujuan benda kriya tersebut.

6) Tingkat Evaluasi (evaluation)

Dengan evaluasi diharapkan siswa mampu membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda

dengan menggunakan kriteria tertentu. Contoh: siswa dapat mengkritik

tentang ruang lingkup seni kriya.

Keenam tingkatan tersebut terkandung pada soal-soal tes yang diberikan

kepada siswa setelah proses pembelajaran menggunakan multimedia dilaksanakan

pada setiap pertemuan. Soal-soal yang mengandung keenam tingkatan tersebut

diberikan kepada siswa dengan tujuan agar dapat mengukur tingkat kemampuan

kognitif siswa secara maksimal. Sehingga diharapkan pada akhir penelitian ini

mendapatkan hasil yang valid mengenai keefektifan multimedia dalam

meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Page 37: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Segi Afektif

Menurut Martinis Yamin (2006, 32) bahwa “Kawasan afektif merupakan

tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati

yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu”. Martinis

melanjutkan bahwa “Tujuan afektif dapat disebut sebagai minat, sikap hati, sikap

menghargai, sistem nilai dan kecenderungan emosi”.

Jenis kategori ranah afektif dari yang paling sederhana hingga kompleks

menurut Martinis Yamin (2006, 33-36) yakni:

1) Tingkat Menerima (receiving)

Menerima diartikan sebagai proses pembentukan sikap dan perilaku

dengan cara membangkitkan kesadaran tentang adanya (stimulus)

tertentu yang mengandung estetika. Contoh: siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang materi karya seni kriya Nusantara dengan penuh

perhatian dan sungguh-sungguh tanpa melakukan aktivitas yang tidak

mendukung proses pembelajaran.

2) Tingkat Tanggapan (responding)

Tanggapan diartikan dari segi kemauan atau kemampuan untuk bereaksi

terhadap suatu kejadian (stimulus) dengan cara berpartisipasi dalam

berbagai bentuk. Contoh: siswa tepat dalam memberikan pertanyaan atau

pendapat mengenai materi karya seni kriya Nusantara tanpa keluar dari

konteks materi tersebut.

3) Tingkat Menilai (valuing)

Menilai dapat diartikan sebagai kemauan untuk menerima kenyataan

setelah seseorang itu sadar bahwa objek tertentu mempunyai nilai atau

kekuatan, dengan cara menyatakan dalam bentuk sikap atau perilaku

posirif atau negatif. Contoh: siswa bekerja sama untuk tidak saling

melakukan aktivitas yang tidak mendukung selama proses pembelajaran

berlangsung.

4) Tingkat Organisasi (organization)

Organisasi dapat diartikan sebagai kemungkinan untuk

mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan hubungan antar nilai dan

Page 38: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menerima bahwa suatu nilai itu lebih dominan dibanding nilai yang lain

apabila kepadanya diberikan berbagai nilai. Contoh: siswa akan hadir

dalam setiap jam pelajaran seni budaya tepat waktu tanpa keluar pada

saat pergantian jam pelajaran.

5) Tingkat Karakteristik (characterization)

Karakteristik adalah sikap dan perbuatan yang secara konsisten dilakukan

seseorang selaras dengan nilai-nilai yang dapat diterimanya, sehingga

sikap dan perbuatan itu seolah-olah menjadi ciri-ciri pelakunya. Contoh:

siswa tepat waktu dalam mengumpulkan tugas pada hari yang sudah

ditentukan oleh guru.

c. Segi Psikomotor

Kawasan psikomotor menurut Martinis Yamin (2006, 37) adalah

“Kawasan yang berorentasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan

dengan anggota tubuh, atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf

dan otot.” Contoh: siswa membuat makalah secara mandiri dan kedalaman isi

dengan sistematis tentang materi karya seni kriya Nusantara pada saat proses

pembelajaran berlangsung dengan rapi dan dapat dibaca.

4. Seni Kriya Nusantara

a. Pengertian Seni Kriya

Techne (Yunani), ars (Latin), kuns (Jerman) dan art dalam Bahasa

Inggris, semuanya memiliki pengertian yang sama yakni keterampilan dan

kemampuan. Keterampilan dan kemampuan yang dikaitkan dengan tujuan dalam

seni seperti estetis (keindahan), etis, dan nilai praktis. Sedangkan Kriya adalah

bidang keilmuan yang mempelajari pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas

berkarya rupa, yang bertolak dari pendekatan medium, kepekaan estetik,

kebutuhan keseharian dan mengandalkan keterampilan manual. Menurut T.

Bahtiar, “Seni kriya (seni kerajinan tangan, handycraft) dapat diartikan, suatu

bentuk atau karya yang dikerjakan secara manual atau dibantu dengan alat lain

sebagai benda yang berguna bagi kepentingan manusia.

Page 39: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Seni kriya seringkali disebut sebagai handycraft yang berarti kerajinan

tangan. Seni kriya termasuk dalam kategori seni rupa terapan, yaitu seni yang

selain memiliki aspek-aspek keindahan, juga menekankan aspek kegunaan atau

fungsi praktis (http://www.scribd.com). Dengan kata lain, seni kriya ialah seni

kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan

kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan

keindahan.

b. Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya

Pembuatan sebuah karya seni kriya tentu tidak dibuat begitu saja, akan

tetapi memiliki fungsi dan tujuan tersendiri. Berikut ini merupakan fungsi dan

tujuan pembuatan seni kriya.

1) Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan

fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.

Misalnya kursi ukir, meja ukir, cermin dengan bingkai unik, dan lain-lain.

2) Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan

atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek

kegunaan atau segi fungsinya. Misalnya guci, hiasan dinding, dan lain

sebagainya.

3) Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan.

Misalnya mobil-mobilan, boneka wayang, dan lain-lain.

c. Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya

Berikut ini merupakan unsur yang membentuk seni kriya, diantaranya

ialah aspek kegunaan dan estetika.

1) Utility atau aspek kegunaan

a) Security: mengenai keamanan dalam menggunakan benda seni

tersebut.

b) Comfortable: mengenai kenyamanan dalam menggunakan benda

seni tersebut.

c) Flexibility: yaitu keluwesan penggunaan.

2) Estetika atau syarat keindahan

Adanya keindahan pada sebuah benda terapan dapat menambah rasa

Page 40: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

senang, nyaman dan puas bagi pemakainya. Dorongan orang memakai,

memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu

diperindah dan berwujud estetik.

d. Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya di Nusantara

1) Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari

kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas,

sepatu, wayang dan lain-lain.

2) Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam

seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan

biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk

yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain.

3) Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang

dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya

digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain.

Contohnya mebel, relief dan lain-lain.

4) Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan,

bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng

gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.

5) Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan

proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya: baju,

gaun dan lain-lain.

6) Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku

dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin,

pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai

dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.

e. Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya

Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan

dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir,

membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.

1) Teknik cor (cetak tuang)

Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka

Page 41: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya

dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan

perhiasan. Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:

a) Teknik tuang berulang (bivalve)

Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena

menggunakan dua keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai

berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti

kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang

sederhana baik bentuk maupun hiasannya.

b) Teknik tuang sekali pakai (a cire perdue)

Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang

bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu.

Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya

dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar

untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga

perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat

dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.

Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya

berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat

dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat

lilin. Saat ini banyak terdapat sentra- sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan

perak.

2) Teknik Ukir

Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil

kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir

adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan

benda yang diukir. Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman

batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti

perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-

benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran,

garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain

Page 42: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari

jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan),

ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Karya seni ukir

memiliki macam-macam fungsi antara lain:

a) Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan

tidak memiliki makna tertentu.

b) Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu

dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan

spiritual.

c) Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan

juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan

spiritual.

d) Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga

berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

e) Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai

jual suatu benda.

3) Teknik Membatik

Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi

kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni

rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya

adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses

dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan

tahapnglorod yaitu penghilangan malam. Alat dan bahan yang dipakai

untuk membatik pada umumnya sebagai berikut:

a) Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan

kain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco,

dan baju kaos.

b) Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai

perintang masuknya warna ke serat kain (benang).

c) Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.

d) Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain.

Page 43: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

e) Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang

lebar.

Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik

membatik antara lain sebagai berikut:

a) Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam

sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk

menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan

proses ini disebut batik jumputan.

b) Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam

dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada

kain.

c) Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel

yang umumnya terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat

motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu.

d) Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik

ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek

tertentu. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia antara lain

Amri Yahya.

e) Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak

terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan

motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif,

bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.

f) Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses

pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan

teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk

kain seragam sekolah.

Daerah penghasil batik di Jawa yang terkenal diantaranya Pekalongan,

Solo, Yogyakarta, Rembang dan Cirebon.

4) Teknik Anyam

Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi

dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan

Page 44: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan

yang diambil seratnya, seperti bambu, palem, rotan, mendong, pandan dan

lain-lain.

5) Teknik Tenun

Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam,

perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup

melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan

alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat

yang disebut lungsi dan pakan. Daerah penghasil tenun ikat antara lain.

6) Teknik Membentuk

Pengertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa

dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau

keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui

pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda

dari bahan mentahnya. Teknik yang umumnya digunakan pada proses

pembuatan keramik, diantaranya:

a. Teknik coil (lilit pilin)

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan

atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional

yang bebas untuk membuat bentuk- bentuk yang diinginkan.

Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh

seniman atau para penggemar keramik.

b. Teknik tatap batu/ pijat jari

c. Teknik slab (lempengan)

d. Teknik putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak

bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara

pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para

pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional

biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar

kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan

Page 45: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

e. Teknik Cetak

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan

jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan

ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah

berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan

jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan

pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat

rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll.

Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik

tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang

dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan

berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai penggunaan multimedia dalam pembelajaran adalah

penelitian yang dilakukan oleh Agung Bayu Saputro (2010) yang berjudul

Penggunaan Multimedia Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Berkarya

Seni batik di SMP Negeri I Eromoko Tahun Pelajaran 2009/2010.

Pada penelitian ini, memiliki permasalahan pokok yaitu rendahnya minat,

perhatian, serta kreativitas siswa pada mata pelajaran seni rupa topik bahasan

kriya batik di SMP Negeri 1 Eromoko. Kurangnya antusiasme siswa terhadap

pembelajaran ini mengakibatkan siswa melakukan aktivitas lain pada saat guru

sedang menjelaskan materi pelajaran, yang akhirnya berdampak pada kurang

maksimalnya penyampaian dan penerimaan materi pelajaran. Hal ini

mengakibatkan pemahaman siswa tentang materi seni rupa menjadi rendah, untuk

itu guru memerlukan media dalam menyampaikan materi agar siswa lebih mudah

memahami materi pelajaran. Dalam penelitian tersebut, dengan menggunakan

bantuan multimedia, pembelajaran menjadi semakin menarik, dan pemahaman

siswa terhadap materi meningkat, sehingga meningkatkan motivasi siswa dalam

berprestasi. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penggunaan multimedia

Page 46: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sebagai media pada pembelajaran seni rupa pokok bahasan kriya batik terbukti

dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dan meningkatkan kreativitas

siswa dalam berkarya desain ragam hias pola batik.

Sementara pada penelitian ini, kondisi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri

1 Surakarta memiliki permasalahan yang hampir sama dengan kedua penelitian di

atas, yaitu rendahnya antusiasme siswa terhadap pembelajaran yang berakibat

pada kurangnya pemahaman siswa terhadap materi.

Dari hasil penelitian di atas, dapat dikatakan bahwa dengan pembelajaran

menggunakan multimedia, dapat meningkatkan antusiasme siswa terhadap karya

seni kriya Nusantara yang secara otomatis berakibat pada meningkatnya

pemahaman siswa terhadap materi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan

permasalahan penelitian ini yaitu kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya

seni. Dalam kegiatan apresiasi seni dalam pembelajaran seni budaya

membutuhkan pemahaman dan pengenalan lebih mengenai sebuah karya seni atau

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara, sebelum akhirnya siswa dapat

mengapresiasi karya seni tersebut dengan baik.

Dengan demikian, diasumsikan bahwa pemahaman siswa dapat

ditingkatkan melalui pembelajaran menggunakan multimedia. Peningkatan

pemahaman siswa mengenai materi ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi karya seni tersebut dengan baik, yang kemudian akan diikuti

oleh peningkatan apresiasi seni siswa.

Penerapan multimedia dalam penelitian ini merupakan salah satu

alternatif variasi proses pembelajaran dalam upaya membantu siswa

meningkatkan apresiasi seninya pada pembelajaran materi kriya seni, yang pada

akhirnya diikuti oleh meningkatnya apresiasi siswa terhadap karya seni kriya

Nusantara itu sendiri. Dengan menggunakan multimedia sebagai salah satu solusi

permasalahan dalam penelitian ini, diharapkan apresiasi seni siswa dapat

meningkat dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Page 47: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

C. Kerangka berpikir

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses penyampaian dan

penerimaan pesan maupun informasi antara informan dengan penerima informasi.

Agar proses dan tujuan penyampaian informasi tersebut dapat tercapai dengan

maksimal, maka biasanya dibutuhkan adanya perantara atau media tertentu yang

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan proses pembelajaran tersebut.

Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah bergantung kepada metode

pengajaran dan seberapa besar antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan, serta media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut.

Pembelajaran apresiasi seni sangat dibutuhkan terutama bagi generasi

muda untuk melatih kepekaannya dalam menghargai, memahami, dan

menanggapi karya seni yang dimiliki bangsanya. Ada berbagai macam karya seni

dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, salah satu diantaranya berupa karya

seni kriya yang lebih mendominasi karya seni di Indonesia. Dalam proses

mengapresiasi sebuah karya seni, hendaknya dilakukan terlebih dahulu

pengenalan dan pemahaman mengenai karya seni tersebut.

Pemerintah telah banyak mengupayakan berbagai alternatif cara agar

generasi muda bangsa dapat mengenali jati diri bangsanya dengan baik. Salah satu

di antaranya melalui bidang pendidikan. Dalam silabus kelas XI IPS 1, disebutkan

bahwa kompetensi dasar yang harus dicapai siswa salah satunya ialah

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

wilayah Nusantara. Itu artinya, sebelum siswa lebih jauh mengapresiasi karya seni

kriya, siswa haruslah terlebih dahulu memiliki kemampuan dalam

mengidentifikasi atau mengenali dan memahami dengan baik segala sesuatu

tentang karya seni kriya Nusantara seperti yang disebutkan dalam silabus. Dengan

adanya pemahaman dan pengenalan siswa terhadap karya seni yang dimiliki

bangsanya, maka diharapkan sebagai generasi penerus bangsa ia dapat ikut

berperan serta dalam melestarikan seni dan kebudayaan yang dimiliki bangsa

Indonesia.

Kondisi proses pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS 1 SMA Negeri

1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 sebenarnya sudah cukup baik, namun dari

Page 48: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

segi apresiasi seni siswa pada pembelajaran masih kurang. Hal ini dibuktikan

dengan kurangnya sikap menghargai siswa dengan menunjukkan sikap yang tidak

antusias ketika guru sedang menjelaskan materi karya seni kriya Nusantara karena

melakukan aktivitas masing-masing sehingga mengurangi kualitas proses

pembelajaran. Selain itu rata-rata nilai LKS siswa belum mencapai nilai KKM

yang telah ditentukan, dengan demikian menunjukkan kognitif (pemahaman)

siswa terhadap karya seni kriya Nusantara masih lemah. Kurangnya apresiasi

siswa terhadap materi karya seni kriya Nusantara juga dapat dilihat dari sedikitnya

siswa yang membuat makalah secara mandiri yang dihasilkan dari daya tangkap

mereka setelah mendengar penjelasan materi dari guru, sehingga mengakibatkan

ikut lemahnya aspek psikomotor siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan kembali bahwa ternyata siswa kelas XI IPS 1 SMA

Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 belum dapat mengapresiasi karya seni

kriya Nusantara dengan baik sesuai harapan sekolah berdasarkan silabus.

Permasalahan di atas mendorong peneliti untuk mencari alternatif media

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan apresiasi seni siswa, yaitu

dengan mengembangkan multimedia. Multimedia dipilih dalam tindakan

penelitian ini dikarenakan memiliki beberapa kelebihan diantaranya dapat

memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar seni kriya nusantara secara

individual maupun secara kelompok, selain itu juga dapat mendorong motivasi

belajar siswa dan dapat memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan

materi dengan lengkap dan berurutan. Selanjutkan penggunaan multimedia

tersebut diterapkan ke dalam siklus I dan II dengan tujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara yang berdasarkan indikator

penelitian. Sehingga kehadiran multimedia dengan berbagai program dan

aplikasinya diharapkan memberikan manfaat yang optimal.

Page 49: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Adapun gambar alur kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

TINDAKAN

SIKLUS I SIKLUS II

Melalui Multimedia: lebih menarik, efektif, menyenangkan, dan komunikatif.

D.

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data”. (Sugiyono, 2010:64).

Proses Pembelajaran Apresiasi Karya Seni Kriya Nusantara

Kompetensi Dasar yang Harus

dicapai Siswa:

Siswa mampu mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah

Nusantara

Fakta:

Kurangnya antusias siswa saat guru

menjelaskan materi, rata-rata nilai

LKS siswa yang belum mencapai

nilai KKM yang telah ditentukan, dan

masih sedikit siswa yang membuat

makalah secara mandiri.

PENINGKATAN

Kemampuan siswa dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara ditunjukkan:

1. Minimal 80% siswa mampu menjelaskan dengan baik pengetahuan tentang

karya seni kriya Nusantara.

2. Minimal 80% siswa mampu menunjukkan sikap menghargai terhadap karya

seni kriya Nusantara dengan meningkatnya kemampuan.

3. Minimal 80% siswa mampu membuat makalah secara mandiri tentang

karya seni kriya Nusantara dengan rapi dan sistematis.

Page 50: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Multimedia yang terdiri atas

gabungan dari teks, suara, gambar dan animasi dengan menggunakan perangkat

lunak macromedia flash dapat meningkatkan apresiasi seni kriya nusantara pada

siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Multimedia dalam pembelajaran ini dapat membantu siswa mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

Hal ini karena kegiatan apresiasi seni pada pembelajaran seni budaya sangat

membutuhkan pemahaman dan pengenalan lebih mengenai sebuah karya seni

kriya. Dalam multimedia tersebut terdapat pengetahuan tentang karya seni kriya

Nusantara yakni pengertian seni kriya, unsur-unsur penciptaan seni kriya, fungsi

tujuan penciptaan seni kriya, jenis-jenis penciptaan seni kriya, teknik bahan

penciptaan seni kriya dan ruang lingkup kriya.

Page 51: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Surakarta, yang beralamat di

Jalan Monginsidi No. 40 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Drs. MH.

Thoyibun, SH.,MM., yang bertindak sebagai kepala sekolah yang membawahi

kurang lebih 103 tenaga pengajar dan staf administrasi.

Waktu penelitian dilaksanakan pada semeter I tahun ajaran 2011/2012

secara bertahap dari bulan Juli 2011 sampai Desember 2011. Hal ini dikarenakan

pada bulan-bulan tersebut merupakan waktu yang produktif untuk pembelajaran

seni budaya khususnya karya seni kriya Nusantara.

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Surakarta kelas XI IPS

1 semeter I tahun ajaran 2011/2012, yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 13 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki.

Adapun alasan peneliti memilih sekolah ini sebagai lokasi penelitian

adalah: (1) Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah terbaik di Surakarta,

dan juga memiliki prestasi yang baik, demikian juga dengan kualitas guru dan

siswa yang baik; (2) di lokasi penelitan belum pernah digunakan multimedia

sebagai media dalam pembelajaran seni rupa sebagai subjek penelitian sejenis

khususnya pada materi karya seni kriya Nusantara, sehingga terhindar dari

kemungkinan penelitian ulang; (3) adanya perbedaan antara tujuan kurikulum

dengan fakta dan hasil pembelajaran kriya nusantara, yaitu masih kurangnya

kemampuan siswa pada segi kognitif afektif, dan psikomotor. (4) Sekolah tersebut

merupakan sekolah yang mendukung untuk diadakannya penelitian.

Peneliti memilih kelas XI IPS 1 sebagai subjek penelitian karena siswa-

siswa tersebut kurang antusias siswa pada saat guru menjelaskan materi, rata-rata

nilai LKS siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 73,

dan masih sedikit siswa yang membuat makalah secara mandiri dengan baik.

33

Page 52: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjaring data, maka yang akan dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan teknik dan alat pengumpulan data yang berupa:

1. Observasi, S. Margono (2005: 158) “Observasi diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek

penelitian”. Maka, observasi merupakan tindakan yang dilakukan secara

langsung seorang peneliti untuk mendapatkan data penelitian dengan cara

melihat hal-hal yang terjadi ditempat penelitian secara sistematis. Observasi

digunakan untuk mengamati kondisi awal proses pembelajaran, saat tindakan

berlangsung dan multimedia yang digunakan sebelum dan pada saat

diadakannya perbaikan. Pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa kelas XI

IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta dengan menggunakan multimedia. Adapun

hal-hal yang diamati selama observasi berlangsung adalah kondisi nyata di

lapangan, antara lain:

a. Tanggapan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan multimedia,

b. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan multimedia,

c. Multimedia yang digunakan dalam penyampaian materi.

2. Tes, S. Margono (2005: 170) berpendapat bahwa “Tes ialah seperangkat

rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat

jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes

digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan solusi terhadap

masalah yang sedang dihadapi dari segi kognitif. Dalam penelitian ini tes yang

diberikan adalah tes esai. Tes esai diberikan kepada siswa XI IPS 1 setelah

melihat penjelasan guru dengan menggunakan multimedia dengan perangkat

lunak macromedia flash.

3. Wawancara, S. Margono (2005: 165) berpendapat bahwa “Interview

(wawancara) adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula”.

Wawancara dilakukan terhadap guru pelajaran seni budaya kelas XI IPS 1 dan

Page 53: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

beberapa siswa kelas XI IPS 1 Negeri 1 Surakarta, di antaranya 1 siswa yang

memiliki nilai tertinggi, 1 siswa yang memiliki nilai sedang, dan 1 siswa yang

memiliki nilai rendah. Wawancara dibedakan menjadi dua tahap. Tahap

pertama yaitu wawancara observasi awal yang bertujuan untuk menggali

informasi tentang proses pembelajaran pada kondisi awal. Rinciannya yaitu:

a. Wawancara yang dilakukan terhadap guru berkenaan dengan:

1) Kondisi pembelajaran apresiasi karya seni kriya rupa,

2) Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam memberikan materi

apresiasi seni sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran dengan

media multimedia,

3) Hambatan dan kesulitan yang dirasakan guru dalam proses

pembelajaran apresiasi selama ini.

4) Sikap siswa kelas XI IPS 1 selama proses pembelajaran apresiasi seni

selama ini.

b. Wawancara yang dilakukan terhadap siswa adalah meliputi:

1) Pendapat mereka tentang proses pembelajaran apresiasi karya seni

kriya rupa selama ini,

2) Hambatan dan kesulitan yang mereka rasakan pada saat pembelajaran

apresiasi seni disampaikan.

Tahap kedua yaitu wawancara pada saat setelah perbaikan tindakan

dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menggali informasi secara langsung dari

narasumber tentang berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan

multimedia. Wawancara yang dilakukan bersama guru dan siswa ini dilakukan

untuk mengetahui perkembangan apresiasi siswa dalam pembelajaran karya

seni kriya khususnya dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara dengan multimedia.

4. Dokumentasi, menurut S. Margono (2005: 181) cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku

tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Dokumentasi yaitu mencari data dari

dokumen atau arsip yang ada. Data tersebut diperoleh dari:

Page 54: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a. SMA Negeri 1 Surakarta: berupa silabus seni budaya,

b. Guru Pengampu Seni Budaya kelas XI IPS 1: buku panduan atau materi

ajar, hasil tugas dan daftar nilai siswa yang dimiliki guru baik sebelum dan

setelah diadakan penelitian. Nilai siswa tersebut akan dijadikan sebagai

tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran menggunakan

multimedia.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif). Menurut Sarwiji

(2008:70) teknik statistik deskriptif komparatif digunakan untuk data

kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti

membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap

siklus. Analisis data ini dilakukan dengan membandingkan hasil afektif dan

kognitif siswa pada kondisi sebelum tindakan, setelah siklus I, dan setelah

siklus II.

2. Teknik analisis kritis. Sarwiji juga mengungkapkan teknik analisis kritis

mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja

siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis tersebut

dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya

sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan/ atau

setelah pengumpulan data.

E. Prosedur Penelitian

Tujuan pokok yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatkan apresiasi siswa terhadap Karya Seni Kriya Nusantara melalui

pembelajaran dengan menggunakan multimedia pengetahuan seni kriya Nusantara

pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

Dengan demikian prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas yang direncanakan berlangsung selama dua siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

Page 55: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

observasi, dan refleksi. “PTK dalam pelaksanaannya diawali dengan diagnosis

masalah, kesadaran permasalahan yang Anda rasakan mengganggu dan

menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai berdampak

kurang baik terhadap proses dan/ atau hasil belajar siswa, dan/ atau implementasi

program sekolah”. (Sarwiji Suwandi, 2008:35). Dengan demikian sebelum

dilakukannya 4 tahap pokok dalam PTK, lebih dahulu dilakukan 1 tahap awal

yaitu pengenalan masalah atau identifikasi masalah yang dirasakan mengganggu

proses dan/ atau hasil belajar dalam sebuah kelas yang akan dijadikan sebagai

subyek PTK.

Menurut Tagart, (dalam Zainal Aqib, 2008:30), prosedur pelaksanaan

PTK mencakup penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah penjelasan dari

tahap-tahap tersebut:

1. Tahap Penetapan Fokus Masalah Penelitian

Tahap ini dilakukan dengan merasakan adanya masalah, menganalisis

masalah, kemudian merumuskan masalah agar dapat menetapkan masalah

yang dihadapi oleh subyek PTK.

Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengadakan observasi lapangan,

yaitu mengetahui keadaan nyata di lapangan secara langsung. Observasi awal

dilakukan dengan mengamati kondisi awal kelas pada jam pelajaran seni

budaya, melakukan wawancara secara terpisah dengan guru dan murid serta

mendiskusikan hambatan atau kesulitan apa saja yang dihadapi selama proses

pembelajaran di kelas dan bagaimana solusinya. Observasi dilakukan pada

guru mata pelajaran seni budaya dan siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1

Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

2. Tahap Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari

empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, serta tahap analisis dan refleksi. Berdasarkan pengenalan masalah

yang dilakukan melalui observasi awal, maka diajukan suatu solusi untuk

mengatasi permasalahan dalam pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS 1

Page 56: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

SMA Negeri 1 Surakarta yaitu dengan penggunaan multimedia sebagai upaya

meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni kriya Nusantara.

Pada tahap ini juga dilakukan penyusunan skenario pembelajaran yaitu

dua buah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dua siklus,

mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas,

menyediakan media pembelajaran yang akan digunakan, mempersiapkan

instrumen untuk menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan yang

telah dilakukan.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini peneliti mulai melaksanakan tindakan, yakni

meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni kriya Nusantara melalui

multimedia pada siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Surakarta. Dalam

tahap ini peneliti melakukan tindakan dalam 2 siklus yang masing-masing

terdiri dari 3 pertemuan. Setiap siklus akan dilakukan tindakan perbaikan

pembelajaran melalui multimedia berupa gabungan teks, slide suara, gambar,

dan animasi. Untuk menggunakan multimedia, maka pada penelitian ini juga

menggunakan Liquid Cristal Display (LCD) proyektor dan komputer.

Multimedia pembelajaran dibuat semenarik mungkin untuk menarik antusias

siswa terhadap pelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah

Nusantara dapat tercapai dengan maksimal sesuai dengan indikator penelitian.

4. Tahap Pengamatan/ Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa

yang sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Tahap ini

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat

sebelumnya, sehingga memudahkan peneliti dalam mengamati perkembangan

kelas. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui segala kelemahan dan

kekurangan yang mungkin muncul dan dijadikan landasan dalam melakukan

refleksi.

Page 57: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

5. Refleksi

Refleksi dilakukan bersama guru pada setiap akhir siklus. Pada tahap

ini, dilakukan penganalisisan data mengenai proses, masalah, dan hambatan

yang ditemui selama penelitian berlangsung. Kemudian didiskusikan bersama

guru untuk diambil kesimpulan dari hasil pelaksanaan penelitian. dari

penarikan kesimpulan ini diketahui apakah tindakan yang sudah dilakukan

sudah mencapai indikator yang diinginkan atau belum, sehingga dapat

ditentukan tindakan selanjutnya. Adapun masing-masing indikator yang akan

dicapai dalam penelitian berdasarkan tiga aspek di bawah ini yakni:

a. Minimal 80% siswa mampu mengidentifikasi dengan baik keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

Aspek penilaiannya adalah siswa mampu menjawab dan menjelaskan

jawaban atas soal yang diberikan dengan baik sesuai pada materi

pengetahuan tentang seni kriya Nusantara yang telah disampaikan melalui

multimedia.

b. Minimal 80% siswa menunjukkan sikap menghargai terhadap seni kriya

Nusantara dengan baik. Aspek penilaian siswa yang menunjukkan sikap

menghargai adalah ditunjukkan dengan perhatian, keaktifan siswa dalam

bertanya dan mengungkapkan pendapatnya mengenai karya seni kriya

Nusantara.

c. Minimal 80% siswa mampu membuat deskripsi yaitu makalah secara

mandiri mengenai seni kriya Nusantara sesuai dengan tema pembelajaran

yang diperintahkan. Aspek penilaian siswa dalam menunjukkan

kemampuan membuat makalah secara mandiri. Penilaian penulisan

makalah ditentukan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti,

sehingga aspek yang dinilai meliputi kelengkapan makalah, kejelasan ide

makalah, urutan penyajian makalah, keunikan penyajian makalah,

ketepatan pemilihan kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan

tugas.

Page 58: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Secara rinci urutan masing-masing tahap dalam siklus dapat digambarkan

dalam skema sebagai berikut:

Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian

Penetapan Fokus

Masalah

Perencanaan

SIKLUS I Pelaksanaan

Observasi/

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan SIKLUS II

Observasi/

Pengamatan

Refleksi

Tercapainya

Indikator

Sudah: PTK bisa diakhiri

Belum: PTK perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya

Perencanaan

Page 59: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Untuk lebih jelasnya mengenai rencana tindakan yang dilakukan pada

setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan multimedia yang digunakan

dalam proses pembelajaran seni budaya kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1

Surakarta. Multimedia yang digunakan berupa gabungan teks, gambar, dan

animasi dengan tampilan semenarik mungkin untuk menarik perhatian siswa.

Selain itu dipersiapkan juga fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas yaitu komputer, LCD proyektor, dan lain-lain. Pada tahap ini juga dibuat

skenario pembelajaran, yaitu apa saja yang dilakukan guru dengan media yang

sudah tersedia selama proses pembelajaran berlangsung. Skenario

pembelajaran tersebut antara lain:

Tabel 1. Perencanaan Siklus I Pertemuan 1

Siklus I (Pertemuan ke 1)

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. KEGIATAN AWAL

±5 menit Guru mempersiapkan RPP,

silabus, soal tugas, dan

multimedia pengetahuan karya

seni kriya Nusantara.

Menyiapkan diri

menerima pelajaran

KEGIATAN INTI

±5 menit

Guru membuka pelajaran

dengan salam pembuka dan

apersepsi materi yang akan

diajarkan yaitu pengertian,

unsur-unsur penciptaan seni

kriya. Apersepsi ini bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana

pengetahuan siswa tentang Seni

Kriya. Apersepsi dilakukan

dengan memberi tes awal berupa

pertanyaan tentang materi yang

akan diajarkan

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru

Guru menggunakan multimedia

pengetahuan karya seni kriya

Nusantara yang berisi tentang

Sementara itu siswa

memperhatikan

multimedia karya seni

Page 60: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pengertian dan unsur-unsur

penciptaan seni kriya.

kriya Nusantara yang

berisi tentang pengertian,

unsur, fungsi dan tujuan

seni kriya tersebut

dengan seksama

±15 menit

Guru berdiskusi bersama siswa

mengulas kembali dan

menjelaskan tentang pengertian

dan unsur-unsur penciptaan seni

kriya.

Selesai menjelaskan, guru

mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin

ditanyakan atau menyampaikan

tanggapannya seputar materi

yang telah dijelaskan yaitu

mengenai pengertian dan unsur-

unsur seni kriya

Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

Kemudian siswa

bertanya kepada guru

jika ada materi yang

kurang dimengerti atau

menyampaikan

tanggapannya setelah

melihat penjelasan dari

guru dan multimedia

mengenai pengertian,

unsur, fungsi dan tujuan

seni kriya.

±10 menit

KEGIATAN AKHIR

± 5 menit Guru menyimpulkan materi

pelajaran bersama siswa

Menyimpulkan materi

pelajaran bersama guru.

Menutup proses pembelajaran - ±5 menit

Tabel 2. Perencanaan Siklus I Pertemuan 2

Siklus I (Pertemuan ke 2)

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. KEGIATAN AWAL

±5 menit Guru mempersiapkan RPP,

silabus dan multimedia

pengetahuan karya seni kriya di

wilayah Nusantara.

Menyiapkan diri

menerima pelajaran

KEGIATAN INTI

±5 menit

Guru membuka pelajaran

dengan salam pembuka dan

apersepsi materi yang akan

diajarkan yaitu fungsi dan tujuan

penciptaan seni kriya. Apersepsi

ini bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan siswa

tentang Seni Kriya. Apersepsi

dilakukan dengan memberi tes

awal berupa pertanyaan tentang

materi yang akan diajarkan.

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru

Page 61: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Guru menggunakan multimedia

pengetahuan karya seni kriya

Nusantara yang berisi tentang

fungsi dan tujuan penciptaan

seni kriya.

Sementara itu siswa

memperhatikan

multimedia karya seni

kriya Nusantara yang

berisi tentang fungsi dan

tujuan penciptaan seni

kriya tersebut dengan

seksama.

±15 menit

Guru berdiskusi bersama siswa

mengulas kembali dan

menjelaskan tentang fungsi dan

tujuan penciptaan seni kriya.

Selesai menjelaskan, guru

mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin

ditanyakan atau menyampaikan

tanggapannya seputar materi

yang telah dijelaskan yaitu

mengenai fungsi dan tujuan seni

kriya.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

Kemudian siswa

bertanya kepada guru

jika ada materi yang

kurang dimengerti atau

menyampaikan

tanggapannya setelah

melihat penjelasan dari

guru dan multimedia

mengenai fungsi dan

tujuan penciptaan seni

kriya.

±10 menit

KEGIATAN AKHIR

± 5 menit Guru menyimpulkan materi

pelajaran bersama siswa

Menyimpulkan materi

pelajaran bersama guru.

Menutup proses pembelajaran - ±5 menit

Tabel 3. Perencanaan Siklus I Pertemuan 3

Siklus I (Pertemuan ke 3)

No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

1. KEGIATAN AWAL

±5 menit Guru mempersiapkan RPP,

silabus dan soal essai

pengetahuan karya seni kriya

Nusantara.

Menyiapkan diri

menerima pelajaran

KEGIATAN INTI

Page 62: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Guru membuka pelajaran

dengan salam pembuka dan

sedikit mengulas tentang materi

sebelumnya. Kemudian

apersepsi materi yang akan

diajarkan yaitu pengertian, unsur

penciptaan, fungsi dan tujuan

penciptaan seni kriya. Apersepsi

dilakukan dengan memberi tes

awal berupa pertanyaan tentang

materi yang akan diajarkan.

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru.

Menjawab pertanyaan

dari guru tentang ulasan

materi sebelumnya.

±5 menit

Guru memberikan soal tes

tertulis kepada siswa tentang

pengertian, unsur penciptaan,

fungsi dan tujuan penciptaan

seni kriya.

Siswa mengerjakan soal

tes tertulis dari guru yaitu

tentang pengertian, unsur

penciptaan, fungsi dan

tujuan penciptaan seni

kriya.

±25 menit

KEGIATAN AKHIR

±10 menit

Guru memerintahkan siswa

untuk mengumpulkan lembar

jawaban.

Siswa mengumpulkan

lembar jawaban

Menutup proses pembelajaran

seni budaya

-

Di samping itu peneliti juga menyiapkan instrumen yang digunakan

dalam penelitian yang meliputi: lembar observasi, pedoman wawancara dengan

guru dan siswa, dan soal tes tentang materi yang disajikan. Wawancara dilakukan

dengan guru dan siswa setelah siklus I selesai dilakukan untuk mengetahui

kekurangan, kelebihan, serta hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan siklus I

untuk diperbaiki di siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan

skenario pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan dilakukan sebanyak

tiga kali pertemuan, dan setiap pertemuan masing-masing 1 x 45 menit.

c. Tahap Observasi Siklus I

Tahap ini dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya proses

pembelajaran apresiasi karya seni kriya Nusantara dengan menggunakan

multimedia. Tahap ini dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran

Page 63: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

dan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Lembar

observasi digunakan untuk mencatat peristiwa yang terjadi selama

pembelajaran berlangsung pada siklus I. Hasil observasi selama proses

pembelajaran digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai

selama siklus I berlangsung.

d. Tahap Refleksi Siklus I

Setelah proses pembelajaran pada siklus I berakhir, maka diadakan

analisis terhadap semua data yang diperoleh di lapangan selama siklus I

berlangsung. Refleksi pada siklus I dilakukan dengan menganalisis masalah-

masalah yang muncul selama proses pembelajaran dengan menggunakan

multimedia. Berdasarkan masalah-masalah yang muncul pada siklus I, maka

dapat ditentukan apakah tindakan yang dilaksanakan sebagai pemecahan

masalah sudah mencapai tujuan atau belum. Melalui refleksi inilah ditentukan

untuk melakukan siklus lanjutan jika indikator belum tercapai dengan

sempurna.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan tindakan

berdasarkan refleksi pada siklus I. Tahap perencanaan pada siklus II ini

peneliti memperbaiki multimedia yang digunakan dalam proses

pembelajaran apresiasi karya seni kriya Nusantara. Multimedia yang

ditampilkan masih terdiri dari gabungan teks, gambar dan animasi, hanya

saja tampilannya lebih diperbaiki berdasarkan hasil refleksi siklus I dan

hasil wawancara terhadap guru dan siswa tentang multimedia. Selain itu

juga dilakukan perbaikan skenario pembelajaran agar siswa lebih

antusias mengikuti pelajaran seni budaya dengan materi apresiasi karya

seni kriya Nusantara.

Perencanaan lainnya masih sama dengan siklus I yaitu

menyiapkan instrumen yang digunakan dalam penelitian yang meliputi:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi afektif,

pedoman wawancara, dan soal tes tentang materi yang disajikan.

Page 64: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan pada siklus II dilakukan sesuai dengan skenario

pembelajaran dan perencanaan sebelumnya. Siklus II dilaksanakan dalam

tiga kali pertemuan masing-masing selama 1 x 45 menit.

c. Tahap Observasi Siklus II

Tahap ini dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran

dan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Lembar observasi digunakan untuk mencatat peristiwa yang terjadi

selama pembelajaran berlangsung pada siklus II. Hasil observasi selama

proses pembelajaran digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

yang dicapai selama siklus II berlangsung.

d. Tahap Refleksi Siklus II

Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

kelemahan tindakan pada proses pembelajaran. Hasil refleksi dan data

yang diperoleh menjadi bahan evaluasi terhadap keberhasilan dan

ketercapaian tujuan tindakan.

Page 65: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Awal

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan

observasi awal terhadap sekolah yaitu SMA Negeri 1 Surakarta untuk mengetahui

kondisi nyata yang ada di lapangan. Hasil dari kegiatan observasi adalah sebagai

berikut:

1. Letak dan Situasi Ruang SMA Negeri 1 Surakarta

SMA Negeri 1 Surakarta terletak di Jalan Monginsidi No 40,

Margoyudan, Kota Madya Surakarta, Jawa Tengah yang dikepalai oleh Drs. MH.

Thoyibun, SH.,MM. Komplek sekolah tersebut meliputi gedung bangunan seluas

3.394 di atas tanah seluas 7.105 . Sekolah ini merupakan salah satu sekolah

paling favorit yang berada di kota Surakarta yang juga berbatasan langsung

dengan SMA Negeri 2 Surakarta.

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, maka SMA Negeri 1

Surakarta memiliki Visi dan Misi yang sangat jelas dan mempunyai jangkauan ke

depan, berkompetisi, serta memacu prestasi. Adapun Visi sekolah tersebut ialah

“Mewujudkan insan yang bertakwa, disiplin, cerdas, berbudi dan berwawasan

luas”. Sedangkan Misi sekolah terbagi ke dalam 4 hal yaitu: 1) Melaksanakan

pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa berkembang

secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki; 2) Menumbuhkan semangat

keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah; 3) Mendorong dan

membantu setiap siswa untuk mengenali dirinya agar dapat dikembangkan secara

optimal; 4) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah.

Disamping itu SMA Negeri 1 Surakarta memiliki bangunan 2 tingkat

dengan sejumlah ruang di dalamnya, yaitu sebanyak 38 ruang kelas, 5 ruang

diantaranya untuk kelas Sekolah Berbasis Internasional (SBI), dan 4 ruang lainnya

untuk kelas akselerasi. Ruang lainnya yang dimiliki adalah 1 ruang komite, 1

ruang kepala sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata

usaha, 1 ruang Bimbingan Penyuluhan (BP), 1 ruang perpustakaan, 1 ruang

47

Page 66: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

akselerasi, 1 ruang untuk Teacher Resource and Reference Centre (TRRC), 1

ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS), 1 ruang laboratorium matematika, 2 ruang

laboratorium bahasa, 2 laboratorium komputer, 3 ruang laboratorium biologi, 1

ruang laboratorium kimia, 1 ruang laboratorium fisika, 1 ruang laboratorium IPS,

1 ruang multimedia, 1 ruang kesenian, 1 ruang aula, 1 ruang OSIS, 1 ruang agama

katolik, 1 ruang untuk penjaga sekolah, 1 pos satpam, 3 lahan parkir, beberapa

kamar mandi dan WC untuk siswa, 3 kantin sekolah, 1 koperasi siswa, 2 gudang,

1 masjid, 1 taman, 1 lapangan olahraga, dan hotspot di berbagai area di

lingkungan sekolah untuk menunjang sarana prasarana siswa mencari bahan ajar

dan juga berkolaborasi secara internasional. Berikut gambar gedung SMA negeri

1 Surakarta.

Gambar 4. SMA Negeri 1 Surakarta Terletak di Jalan Monginsidi, Nomor 40

Banjarsari, Surakarta. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

2. Keberadaan Siswa

Subyek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 yang berjumlah 23

siswa, 10 siswa laki-laki, dan 13 siswa perempuan. Fasilitas yang dimiliki ruang

kelas ini diantaranya 1 buah komputer LCD, 1 buah LCD proyektor, 1 buah layar

proyektor, 2 buah AC, jam dinding, radio kelas, 16 buah meja untuk siswa dan 1

meja untuk guru, sebanyak 16 kursi untuk siswa dan 1 kursi untuk guru, serta

papan tulis yang terpasang di bagian depan kelas. Secara keseluruhan, suasana

Page 67: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kelas tampak sangat nyaman untuk siswa dan guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

3. Kondisi Awal Pembelajaran Seni Budaya Siswa Kelas IX IPS 1

SMA Negeri 1 Surakarta

Mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Surakarta kelas XI IPS 1

pada tahun pelajaran baru 2011/2012 dilaksanakan satu kali dalam satu minggu

yaitu setiap hari kamis pada jam pelajaran ke 6 atau pada jam 10.30 WIB dengan

alokasi waktu 1 x 45 menit.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan sebanyak 4 kali

pertemuan pada pertengahan bulan Juli hingga pertengahan bulan Agustus,

kondisi pembelajaran seni budaya di kelas XI IPS 1 pada kompetensi dasar

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di

wilayah Nusantara berlangsung dengan metode konvensional. Hal ini dapat dilihat

dari penggunaan metode ceramah dan penugasan LKS untuk materi yang bersifat

teori. Sementara itu, untuk penyampaian materi yang bersifat praktek dilakukan

dengan metode demonstrasi, antara lain menggambar sketsa, membuat ilustrasi,

bernyanyi, main musik, melukis, dan mengukir. Namun tidak jarang pula guru

menyisipkan lelucon dan pertanyaan yang masih berkaitan dengan materi,

sehingga mengundang tawa siswa di kelas dan proses pembelajaran terasa lebih

santai.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa,

sebagian besar menyatakan menyukai mata pelajaran seni budaya karena guru

tidak terlalu banyak menyampaikan materi yang bersifat teori. Penyampaian teori

dengan metode ceramah pada akhirnya tetap berujung pada penugasan praktek

untuk siswa. Padahal ada beberapa materi yang menuntut pendalaman apresiasi

terhadap teori, seperti mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara. Para siswa memang lebih menyukai

kegiatan praktek karena mereka dapat mengembangkan kreativitas dalam

membuat sebuah karya. Akan tetapi, dari aspek kognitif siswa menjadi tidak

berkembang dan kurang menyadari betapa pentingnya penyampaian dan

penerimaan teori sebelum mengapresiasi sebuah karya seni.

Page 68: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Kurangnya ketertarikan siswa terhadap teori dipengaruhi oleh metode

konvensional yang digunakan oleh guru. Penyampaian teori dengan metode

ceramah yang hanya dibantu media papan tulis menyebabkan proses pembelajaran

menjadi kurang menarik. Hal ini mengakibatkan siswa mudah sekali terlihat jenuh

karena hanya mendengarkan penjelasan guru dan membuat siswa

mengesampingkan penjelasan tentang teori-teori dasar seni kriya Nusantara. Dari

wawancara tersebut juga diketahui bahwa para siswa di kelas XI IPS 1

menginginkan sebuah penyampaian teori yang lebih menarik, tidak hanya

menggunakan media papan tulis.

a. Tahap Observasi Awal

Pengamatan kondisi awal proses pembelajaran yang dilakukan

sebanyak 4 kali oleh peneliti di kelas XI IPS 1: pada saat proses pembelajaran

berlangsung selama 10 menit, kondisi kelas tampak masih menunjukkan

keadaan tenang dan cukup kondusif. Terlihat hampir setiap siswa

memperhatikan guru, bahkan ada beberapa siswa yang mencatat materi yang

disampaikan guru. Sesekali guru terlihat menulis atau menggambar ilustrasi

di papan tulis dalam menjelaskan materi, atau meminta salah satu siswa ke

depan kelas menjawab pertanyaan untuk lebih menarik perhatian siswa yang

lainnya. Berikut ini gambar suasana pembelajaran siswa kelas XI IPS 1 pada

10 menit awal pelajaran.

Gambar 5. Kondisi Pembelajaran Apresiasi Seni, Guru Menggunakan Metode

Ceramah di Kelas XI IPS 1. Proses pembelajaran tampak kondusif.

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Page 69: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada menit berikutnya terlihat sebagian besar siswa mulai bosan

terhadap cara penyampaian guru dengan metode ceramah di papan tulis dan

materi yang bersifat teori. Beberapa siswa terlihat berbicara dengan teman

sebangkunya, bercanda, atau melakukan kegiatan lain dan tidak

memperhatikan guru. Biasanya, guru mengatasi hal tersebut dengan

memperingatkan siswa agar kembali memperhatikan, atau memberikan

gambar ilustrasi di papan tulis.

Gambar 6. Tampak siswa sedang bercanda dan tidak memperhatikan guru

yang sedang menjelaskan materi di depan kelas

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Gambar 7. Guru sedang menulis dan menggambar ilustrasi di papan tulis

untuk menarik perhatian siswa

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Page 70: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Meskipun demikian, beberapa saat setelahnya siswa kembali tidak

memperhatikan. Cara lain yang dilakukan guru agar siswa kembali

memperhatikan adalah dengan menunjuk beberapa siswa untuk maju ke

depan kelas menjawab pertanyaan dari guru.

Gambar 8. Guru meminta salah satu siswa ke depan kelas untuk menjawab

pertanyaan dan menuliskannya di papan tulis agar siswa kembali

memperhatikan. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Melalui upaya tersebut ternyata belum mampu memancing siswa

untuk tetap memperhatikan penjelasan teori, walau guru sudah melakukan

berbagai cara. Pada pertengahan proses pembelajaran yang sedang

berlangsung, sebagian besar siswa mulai tampak menunjukkan sikap tidak

bekerja sama dalam menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar. Hal ini

ditunjukkan dengan sikap siswa yang melakukan kegiatan lain atau mencoba

mengajak temannya berbicara, sehingga pada akhirnya menganggu

konsentrasi siswa lainnya. Dengan begitu mengakibatkan suara guru pada

saat menjelaskan menjadi semakin tidak jelas, sehingga proses pembelajaran

terganggu. Setelah menyampaikan materi, biasanya guru memberikan tugas

rumah kepada siswa untuk dikumpulkan pada pelajaran seni budaya minggu

berikutnya.

Materi pembelajaran mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara didominasi dengan

Page 71: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

informasi verbal. Hal ini dikarenakan dasar-dasar materi apresiasi ialah

pengenalan tentang konsep atau makna, latar belakang sosial, budaya, dan

sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai

pada karya seni rupa tersebut. Sehingga hal yang sifatnya teori ini akan

membuat siswa lebih cepat bosan dan cenderung malas memperhatikan.

Penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan media yang

kurang bervariasi menyebabkan siswa kurang antusias, sehingga materi yang

disampaikan oleh guru tidak dapat ditangkap dengan baik oleh siswa.

Penerimaan dan penangkapan materi yang kurang baik oleh siswa berakibat

pada rendahnya kemampuan siswa dalam mengapresiasi keunikan gagasan

teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara yang berakibat

pada rendahnya hasil belajar siswa pada materi ini.

Untuk mengetahui kondisi yang terjadi secara langsung mengenai

tingkat kemampuan awal siswa dalam mengapresiasi karya seni kriya di

Nusantara, maka peneliti melakukan tahap observasi yang meliputi aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara. Aspek kognitif diukur berdasarkan

pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Pemahaman

siswa tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai siswa pada tugas yang

diberikan guru atau dalam bentuk LKS. Sementara itu untuk aspek afektif

diukur melalui sikap siswa menghadiri setiap pembelajaran seni budaya,

memperhatikan materi yang disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas

yang meliputi bertanya, berpendapat, dan ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas makalah. Sedangkan aspek psikomotor dinilai kerapian

siswa dalam menyajikan tugas makalah, masih sedikitnya siswa mencatat

materi pembelajaran dengan baik serta sistematis.

Hasil wawancara dan data-data yang diperoleh dari guru maupun

lapangan menunjukkan bahwa masih banyak di antara siswa kelas XI IPS 1

yang belum tuntas hasil belajarnya baik dari aspek kognitif, afektif maupun

psikomotor. Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa banyaknya siswa

yang belum mencapai ketuntasan dalam belajarnya menunjukkan rendahnya

Page 72: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kemampuan siswa dalam mengaparesiasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal selama 4 kali

pertemuan di kelas XI IPS 1, khusus untuk aspek kognitif dilihat dari nilai

pengerjaan LKS materi karya seni kriya Nusantara yakni 26% atau sebanyak 6

siswa dari 23 siswa saja yang mampu menjelaskan dengan baik tentang karya seni

kriya Nusantara (dengan nilai > 75). Sedangkan 13% atau sebanyak 3 orang siswa

menjelaskan cukup baik (dengan nilai 75), dan 61% lainnya atau sebanyak 14

siswa belum mampu mengidentifikasi dengan baik keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara (dengan nilai yang masih

dibawah standar KKM pada materi apresiasi seni, yaitu < 75). Dengan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa adalah 73. Padahal

KKM pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Surakarta adalah 75.

Berikut daftar nilai LKS materi karya seni kriya Nusantara siswa kelas XI IPS 1

tahun ajaran 2011/2012:

Tabel 4. Daftar Nilai Materi Karya Seni Kriya Nusantara Kelas XI IPS 1

NO NIS NAMA L/P NILAI

1 19902 Adid Khairuuzzaman L 75

2 19903 Adrian Adi Setiawan L 80

3 19905 Aghniya Fitrisna Damartiasari P 70

4 19907 Amelia Choya Tia Rosalia P 73

5 19936 Anggara Aditya Sandi Putra L 70

6 19908 Annisa Murni Prasasti P 75

7 19910 Ardiasnyah Yagie Bayu Pamungkas L 67

8 19912 Azhari Widhiyanto Saputro L 72

9 19913 Azis Setiawan L 78

10 19914 Bima Sena Suarga Eka Putra L 80

11 20184 Devina Zahra Santoso P 68

12 19916 Dionisius Baren Diafan L 80

13 19948 Intan Aprilia Efendi Saputri P 69

14 19922 Irene Sarah Larasati P 70

15 19950 Komang Ayu Tania P.S P 72

16 19991 Nadia Sekar Kinanthi P 67

17 19992 Nur Kumalaningtyas P 70

18 19957 Patricia Prima Kirana P 80

19 19960 Ratna Ayu Rahmawati P 72

20 19929 Setyawan Cahya Utama L 78

Page 73: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

21 19965 Talitha Devina Nadia P 70

22 19935 Yudha Perwira L 67

23 20102 Zaenab Rizki A P 75

JUMLAH 1678

NILAI RATA-RATA 73

Sedangkan pada aspek afektif siswa, hanya sebanyak 11 siswa atau

rata-rata hanya 48% dari 23 siswa yang mampu menunjukkan sikap

menghargai terhadap informasi tentang keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara. Sisanya 52% lainnya atau

sebanyak 12 siswa kurang mampu menunjukkan sikap menghargai terhadap

seni kriya Nusantara. Untuk aspek psikomotor sendiri rata-rata nilai

psikomotor siswa adalah 74, dengan rincian 43% dari 23 siswa atau sebanyak

10 siswa yang menunjukkan kemampuan dalam menyajikan tugas dengan

rapi dan sesuai permintaan guru. Sedangkan 57% lainnya atau sebanyak 13

siswa kurang mampu menunjukkan kemampuan dalam membuat tulisan.

Padahal KKM pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1 Surakarta

adalah 75. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 9. Grafik observasi awal pada mata pelajaran seni budaya kompetensi

dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah

Nusantara menggunakan Multimedia.

b. Tahap Refleksi Awal

Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti

sebanyak 4 kali pertemuan, maka dapat disimpulkan bahwa proses

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Kognitif Afektif Psikomotor

Sudah Tuntas

Belum Tuntas

Page 74: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pembelajaran apresiasi seni kriya Nusantara masih terlihat kurang maksimal.

Hal ini disebabkan oleh; 1) waktu yang dialokasikan sekolah untuk mata

pelajaran seni budaya hanya 1 x 45 menit, 2) guru menjelaskan materi hanya

menggunakan metode ceramah, penugasan dan praktek, 3) media yang

digunakan terbatas pada papan tulis dan karya-karya kakak kelas. Meskipun

waktu yang tersedia hanya 1 x 45 menit, seharusnya alokasi waktu tersebut

sudah cukup untuk memenuhi standar kompetensi yang diharapkan. Metode

penyampaian guru juga seharusnya dapat membuat siswa memahami materi

yang disampaikan oleh guru. Namun yang terjadi di lapangan justru

sebaliknya, keterbatasan media membuat sebagian besar siswa kurang

menunjukkan sikap antusias sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

Upaya yang telah guru lakukan untuk menarik kembali perhatian

siswa agar tidak bosan yaitu dengan sesekali membawa karya-karya terbaik

dari kakak kelas terdahulu yang dimaksudkan untuk meningkatkan rasa ingin

tahu siswa. Tidak hanya itu, guru terkadang melontarkan lelucon-lelucon di

sela-sela penjelasan materi agar menciptakan suasana proses pembelajaran

yang menyenangkan. Namun pada akhirnya untuk hasil dari upaya di atas

kurang efektif dan efisien, karena tidak adanya timbal balik yang diberikan

siswa terhadap usaha guru.

Dengan kurangnya antusiasme sebagian besar siswa XI IPS 1

terhadap penerimaan materi berupa teori dalam mata pelajaran seni budaya,

membuktikan bahwa siswa masih lemah dalam aspek keafektifan. Hal ini

didukung dari sikap siswa seperti kehadiran siswa di kelas, perhatian siswa

pada materi yang disampaikan, keaktifan siswa dalam bertanya dan

berpendapat, bekerja sama dalam menjaga kelancaran proses pembelajaran,

serta ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas.

Selain itu, peneliti menemukan kelemahan yang juga terjadi pada

aspek kognitif. Terbukti masih banyak siswa yang kurang memahami materi

yang disampaikan oleh guru melalui metode ceramah, hal ini dibuktikan

dengan masih adanya siswa yang memiliki nilai kognitif di bawah KKM,

Page 75: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yaitu dari hasil penilaian penugasan LKS, rata-rata nilai yang diperoleh siswa

XI IPS 1 adalah 73. Sedangkan standar nilai KKM yang sudah ditentukan

sekolah adalah 75. Siswa juga lemah pada aspek psikomotor, yakni

dibuktikan dari kemampuan dalam menyajikan tugas menunjukkan masih

belum sesuai dengan ketentuan yang telah diperintahkan oleh guru, seperti

memperhatikan kerapian. Rata-rata nilai psikomotor siswa yang menunjukkan

kemampuan dalam menyajikan tugas dengan rapi dan sesuai permintaan guru

adalah 74. Padahal KKM pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1

Surakarta adalah 75.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa,

sebagian besar menyatakan menyukai mata pelajaran seni budaya karena guru

tidak terlalu banyak menyampaikan materi yang bersifat teori. Penyampaian

teori dengan metode ceramah pada akhirnya tetap berujung pada penugasan

praktek untuk siswa. Padahal ada beberapa materi yang menuntut pendalaman

apresiasi terhadap teori, seperti mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara. Para siswa memang lebih

menyukai kegiatan praktek karena mereka dapat mengembangkan kreativitas

dalam membuat sebuah karya. Akan tetapi, dari aspek kognitif siswa menjadi

tidak berkembang dan kurang menyadari betapa pentingnya penyampaian dan

penerimaan teori sebelum mengapresiasi sebuah karya seni.

Kurangnya ketertarikan siswa terhadap teori dipengaruhi oleh

metode konvensional yang digunakan oleh guru. Penyampaian teori dengan

metode ceramah yang hanya dibantu media papan tulis menyebabkan proses

pembelajaran menjadi kurang menarik. Hal ini mengakibatkan siswa mudah

sekali terlihat jenuh karena hanya mendengarkan penjelasan guru dan

membuat siswa mengesampingkan penjelasan tentang teori-teori dasar seni

kriya Nusantara. Dari wawancara tersebut juga diketahui bahwa para siswa di

kelas XI IPS 1 menginginkan sebuah penyampaian teori yang lebih menarik,

tidak hanya menggunakan media papan tulis.

Menurut hasil wawancara dengan guru, guru menyadari bahwa ia

kurang dapat memberikan alternatif metode pengajaran lain yang mampu

Page 76: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

membangkitkan ketertarikan siswa. Hal ini dibuktikan dari kurangnya

kemampuan guru dalam mengoptimalkan fasilitas yang ada di dalam kelas.

Ditambah lagi dari pihak sekolah yang tidak menyediakan ruang khusus seni

rupa atau galeri di sekolah sehingga kegiatan siswa untuk berapresiasi seni

kurang maksimal. Sekolah hanya memberikan fasilitas yang sama untuk

seluruh mata pelajaran (yaitu berupa komputer, Liquid Crystal Display/ LCD,

dan proyektor) yang masing-masing terdapat di dalam setiap kelas.

Maka dari hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan

refleksi untuk mencari solusi dalam mengatasi permasalahan di kelas, yaitu

dengan cara melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara. Upaya yang pertama kali dilakukan bertujuan

memperbaiki keaktifan siswa di dalam kelas terlebih dahulu pada saat proses

pembelajaran sedang berlangsung.

Beberapa solusi yang ditemukan ternyata lebih mengarah pada

penggunaan media berbasis multimedia dalam proses pembelajaran

mengidentifikasi materi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara. Penggunaan media berbasis multimedia dipilih

karena memiliki kelebihan menurut Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto

(2011: 78) yakni kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan

kepada siswa untuk belajar secara individu maupun secara kelompok.

Program yang digunakan dalam multimedia pembelajaran ini adalah

macromedia flash. Multimedia ini merupakan gabungan media gambar gerak

dan gambar diam yang diantaranya teks, gambar, grafis, animasi, dan audio.

Solusi ini diperoleh dengan mengingat bahwa sebelumnya guru belum pernah

mencoba untuk menggunakan multimedia sebagai variasi media

pembelajaran. Hal ini didukung oleh hasil dari wawancara siswa, bahwa

siswa mengaku lebih menyukai adanya media yang mampu memberikan

banyak contoh gambar nyata tentang keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara agar tidak menimbulkan

kebosanan. Fasilitas sekolah yang tersedia selama ini juga kurang

Page 77: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dimanfaatkan dalam pembelajaran, sehingga peneliti dan guru dalam hal ini

berupaya untuk meningkatkan apresiasi seni siswa dengan memanfaatkan

fasilitas yang sudah ada.

Proses tindakan perbaikan ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing

siklus dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap,

yaitu: 1) Tahap Perencanaan, merupakan persiapan peneliti sebelum terjun ke

lapangan, pada tahap ini peneliti membuat rencana penelitian,

mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan media yang akan

digunakan dalam penelitian, dan lain-lain; 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan,

ialah penerapan dari perencanaan dan skenario pembelajaran yang sudah

disiapkan; 3) Tahap Observasi, dilakukan untuk mengatahui kondisi di

lapangan dengan mengamati secara langsung; 4) Tahap Refleksi, dilakukan

dengan mengevaluasi proses pembelajaran siswa, hasil tes, media yang

digunakan, serta hasil wawancara. Refleksi ini dilakukan untuk menggali

masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran, kemudian

dilakukan perbaikan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B. Deskripsi Siklus I

1. Perencanaan Tindakan Siklus I

Sebelum masuk ke pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan

diskusi terlebih dahulu mengenai rencana tindakan siklus I yang dilakukan

pada hari Sabtu 22 Oktober 2011 bersama dengan Bapak Catur Darmawan,

A.Md selaku guru mata pelajaran Seni Budaya kelas XI IPS 1. Maka dari

hasil diskusi tersebut disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

dilaksanakan dalam waktu tiga kali pertemuan, dan dimulai pada hari Kamis,

27 Oktober 2011.

Untuk menetapkan tiga kali pertemuan dalam setiap siklus

dilatarbelakangi oleh keyakinan peneliti bahwa dengan perencanaan

penelitian seperti itu sudah dirasa ideal dan cukup mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapi oleh kelas XI IPS 1. Hal ini didasari atas

perhitungan materi khususnya apresiasi seni kriya Nusantara yang cukup

Page 78: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

banyak, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan waktu. Sehingga dengan

melaksanakan tiga kali pertemuan dalam setiap siklus akan mampu

meningkatkan kemampuan mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara pada siswa kelas XI IPS I

di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 melalui penggunaan

multimedia dalam pembelajaran seni budaya.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus I ini meliputi:

a. Menyusun Materi Pembelajaran

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui batasan materi pembelajaran

yang akan diberikan dalam penelitian yaitu mengidentifikasi keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

Adapun materi yang akan disampaikan dalam siklus I yakni ”Pengertian

Seni Kriya”: a) menjelaskan sejarah kemunculan kriya di nusantara, b)

mengidentifikasi perbedaan antara kriya dan kerajinan berdasarkan

keprofesiannya, dan c) menjelaskan pengertian seni kriya, ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya berhubungan dengan unsur-unsur

skill/trade/ooccupation, b) kriya berhubungan dengan unsur seni,

keindahan atau estetika, c) kriya berhubungan dengan unsur material atau

medium, d) kriya berhubungan dengan gagasan dan fungsi yang dekat

dengan manusia dan lingkungan hidupnya yaitu pemenuhan sebuah

kebutuhan (Utility) manusia baik dari sektor material, spiritual, hingga

mencapai kesejahteraan, dan e) kriya berhubungan dengan teknologi, dan

”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”: tujuan pembuatan seni kriya

yaitu a) sebagai dekorasi, b) sebagai benda-benda terapan, dan c) Sebagai

benda-benda mainan.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Penyusunan RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar (PBM). Sub materi yang akan

disampaikan pada siklus I ini adalah ”Pengertian Seni Kriya”: a)

menjelaskan sejarah kemunculan kriya di nusantara, b) mengidentifikasi

perbedaan antara kriya dan kerajinan berdasarkan keprofesiannya, dan c)

Page 79: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

menjelaskan pengertian seni kriya, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni

Kriya”: a) kriya berhubungan dengan unsur-unsur skill/trade/

ooccupation, b) kriya berhubungan dengan unsur seni, keindahan atau

estetika, c) kriya berhubungan dengan unsur material atau medium, d)

kriya berhubungan dengan gagasan dan fungsi yang dekat dengan

manusia dan lingkungan hidupnya yaitu pemenuhan sebuah kebutuhan

(Utility) manusia baik dari sektor material, spiritual, hingga mencapai

kesejahteraan, dan e) kriya berhubungan dengan teknologi, dan ”Fungsi

dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”: tujuan pembuatan seni kriya yaitu a)

Sebagai dekorasi, b) Sebagai benda-benda terapan, dan c) Sebagai benda-

benda mainan. Adapun rincian RPP pada setiap pertemuan yaitu:

1) Pertemuan ke 1 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus, soal tugas, multimedia

pengetahuan karya seni kriya di wilayah Nusantara, dan

memberikan instruksi agar siswa duduk dengan tenang tidak

berisik kemudian siswa siap mengikuti proses belajar

mengajar.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan

apersepsi materi yang akan diajarkan yaitu pengertian dan

unsur-unsur seni kriya. Apersepsi dilakukan dengan memberi

tes awal berupa pertanyaan mendasar tentang materi yang akan

diajarkan.

d) Guru menggunakan multimedia saat menyampaikan penjelasan

tentang pengetahuan karya seni kriya Nusantara yang berisi

tentang “Pengertian Seni Kriya” dan “Unsur-Unsur Penciptaan

Seni Kriya”.

e) Selesai menjelaskan, guru mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin ditanyakan atau menyampaikan

Page 80: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tanggapannya seputar materi yang telah dijelaskan yaitu

mengenai pengertian dan unsur-unsur seni kriya.

f) Guru berdiskusi bersama siswa mengulas kembali dan

menjelaskan tentang pengertian dan unsur-unsur seni kriya.

g) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dan

menyampaikan tugas serta rencana kegiatan pertemuan

mendatang.

h) Menutup proses pembelajaran.

2) Pertemuan ke 2 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus dan multimedia

pengetahuan karya seni kriya di wilayah Nusantara.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan

apersepsi materi yang akan diajarkan yaitu fungsi dan tujuan

seni kriya. Apersepsi dilakukan dengan memberi tes awal

berupa pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.

d) Guru menggunakan multimedia saat menyampaikan penjelasan

tentang pengetahuan karya seni kriya Nusantara yang berisi

tentang “Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”.

e) Selesai menjelaskan, guru mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin ditanyakan atau menyampaikan

tanggapannya seputar materi yang telah dijelaskan yaitu

mengenai fungsi dan tujuan seni kriya.

f) Guru berdiskusi bersama siswa mengulas kembali dan

menjelaskan tentang fungsi dan tujuan seni kriya.

g) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dan

menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang.

h) Menutup proses pembelajaran.

Page 81: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3) Pertemuan ke 3 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus dan soal essai pengetahuan

karya seni kriya Nusantara.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan sedikit

mengulas tentang materi sebelumnya. Kemudian apersepsi

materi yang akan diajarkan yaitu pengertian, unsur, fungsi dan

tujuan seni kriya.

d) Guru memberikan tes essai kepada siswa tentang pengertian,

unsur, fungsi dan tujuan seni kriya.

e) Guru memerintahkan siswa untuk mengumpulkan lembar

jawaban dan tugas makalah.

f) Menutup proses pembelajaran seni budaya.

c. Menyusun soal tes essai dan penugasan makalah

Peneliti membuat materi seni kriya Nusantara dengan

menggunakan multimedia, isi materi berkaitan dengan penjelasan

mengenai pengertian, unsur, fungsi dan tujuan seni kriya.

Peneliti merencanakan tes yang disepakatai oleh guru, berupa tes

essai (uraian) untuk aspek kognitif dan penugasan makalah untuk aspek

psikomotor. Berikut rincian penyusunanannya:

1) Tes Essai

Pelaksanaan tes essai dilaksanakan dalam waktu 25 menit

dengan jumlah 10 soal yang berkaitan dengan pengetahuan,

pemahaman, menganalisis, sintesis dan evaluasi siswa mengenai

pengertian, unsur, fungsi dan tujuan penciptaan seni kriya. Siswa

mampu mengidentifikasi pengertian seni kriya dengan mengunakan

kata-kata sendiri. Siswa mampu membedakan perbedaan antara kriya

dan kerajinan berdasarkan keprofesiannya. Siswa dapat

menyebutkan dan menjelaskan kembali unsur-unsur seni kriya.

Selain itu siswa mampu memahami fungsi dan tujuan seni kriya.

Page 82: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Siswa mampu menganalisis seni kriya yang ada di daerah tempat

tinggalnya.

2) Penugasan Makalah

Penugasan makalah dilaksanakan secara mandiri, dengan

tema seni kriya Nusantara yang menggunakan gaya bahasa siswa

sendiri. Isi makalah meliputi pengertian seni kriya nusantara, unsur-

unsur seni kriya nusantara, dan fungsi dan manfaat seni kriya

Nusantara.Waktu yang diberikan dalam pembuatan makalah yakni

selama dua minggu, pemberian tugas diberikan pada pertemuan ke 1

dan dikumpulkan pada pertemuan ke 3 siklus I. Adapun ketentuan

penulisan antara lain: kelengkapan makalah, kejelasan ide, urutan

penyajian, keunikan penyajian makalah, ketepatan pemilihan

kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas.

d. Menyiapkan media pembelajaran

Pada tahap ini, materi yang dikumpulkan sesuai dengan

kompetensi dasar yang ada yaitu mengidentikasi keunikan gagasan

teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara. Materi

yang termasuk dalam multimedia pada siklus I adalah ”Pengertian Seni

Kriya”: a) menjelaskan kemunculan sejarah kriya di nusantara, b)

mengidentifikasi perbedaan antara kriya dan kerajinan berdasarkan

keprofesiannya, dan c) menjelaskan pengertian seni kriya, ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya berhubungan dengan unsur-unsur

skill/trade/ ooccupation, b) kriya berhubungan dengan unsur seni,

keindahan atau estetika, c) kriya berhubungan dengan unsur material atau

medium, d) kriya berhubungan dengan gagasan dan fungsi yang dekat

dengan manusia dan lingkungan hidupnya yaitu pemenuhan sebuah

kebutuhan (Utility) manusia baik dari sektor material, spiritual, hingga

mencapai kesejahteraan, dan e) kriya berhubungan dengan teknologi, dan

”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”: tujuan pembuatan seni kriya

yaitu a) sebagai dekorasi, b) sebagai benda-benda terapan, dan c) sebagai

benda-benda mainan. Selain materi, peneliti juga mengumpulkan

Page 83: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

beberapa gambar yang dapat mewakili maksud dari teks yang terdapat

pada multimedia, menyertakan backsound sesuai tema pembelajaran

yang diputar sepanjang multimedia digunakan, dan memberikan animasi

yang akan mengundang ketertarikan siswa terhadap materi.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Sesuai perencanaan, siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan

yakni setiap hari Kamis pada tanggal 27 Oktober 2011, 03 November 2011

dan 10 November 2011. Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu

1 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP di kelas XI IPS 1.

Peneliti menyiapkan multimedia yang sudah jadi dan digunakan oleh

guru dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya

seni kriya di wilayah Nusantara. Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan

”Pengertian Seni Kriya”: a) menjelaskan kemunculan sejarah kriya di

nusantara, b) mengidentifikasi perbedaan antara kriya dan kerajinan

berdasarkan keprofesiannya, dan c) menjelaskan pengertian seni kriya”Unsur

dan materi ”Unsur Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya berhubungan dengan

unsur-unsur skill/trade/ ooccupation, b) kriya berhubungan dengan unsur

seni, keindahan atau estetika, c) kriya berhubungan dengan unsur material

atau medium, d) kriya berhubungan dengan gagasan dan fungsi yang dekat

dengan manusia dan lingkungan hidupnya yaitu pemenuhan sebuah

kebutuhan (Utility) manusia baik dari sektor material, spiritual, hingga

mencapai kesejahteraan, dan e) kriya berhubungan dengan teknologi.

Pertemuan kedua guru menjelaskan materi yaitu ”Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni Kriya”: tujuan pembuatan seni kriya yaitu a) Sebagai

dekorasi, b) Sebagai benda-benda terapan, dan c) Sebagai benda-benda

mainan. Pertemuan ketiga diisi dengan tes tertulis mengenai materi yang

disampaikan pada pertemuan pertama dan kedua. Materi yang diajarkan

merupakan pengembangan dari silabus kelas XI IPS semester 1. Rincian

pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 84: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

a) Pertemuan ke 1 (1 x 45 menit)

Pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan dilakukan pada

hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2011. Materi pelajaran yang disampaikan

pada pertemuan ini yakni seputar ”Pengertian Seni Kriya” dan ”Unsur-

Unsur Penciptaan Seni Kriya”. Tindakan pertemuan pertama dilaksanakan

pada jam pelajaran ke 6 (10.30-11.15) di kelas XI IPS 1.

Pada pertemuan ini, guru mengajak peneliti ke kelas untuk

diperkenalkan kepada siswa bahwa akan dilakukan penelitian tindakan

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara. Selama proses pelaksanaan pembelajaran

berlangsung, guru bertindak memberikan penjelasan materi dengan

menggunakan multimedia sesuai dengan rencana di depan, sedangkan

peneliti berperan mengamati jalannya proses pembelajaran yang berkaitan

dengan multimedia, penjelasan guru, dan afektif siswa. Peneliti mengambil

posisi paling belakang di kelas untuk mengamati proses pembelajaran agar

tidak mengganggu pelaksanaan proses pembelajaran.

Namun sebelum memasuki kegiatan pelaksanaan, guru dan siswa

mempersiapkan diri terlebih dahulu. Guru dibantu oleh peneliti dan salah

satu siswa mempersiapkan proyektor LCD dan perangkat lain. Kegiatan

diawali dengan salam pembuka oleh guru, dilanjutkan dengan mengecek

kehadiran siswa di buku absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

Dari 23 siswa siswa kelas XI IPS 1, yang hadir pada pelaksanaan proses

pembelajaran mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara hanya 21 siswa. Dua siswa tidak

hadir dengan keterangan sakit. Kegiatan ini berlangsung selama ± 5 menit.

Kemudian guru melanjutkan dengan apersepsi terlebih dahulu

yaitu berupa pertanyaan apakah siswa pernah mendengar kata seni kriya.

Banyak siswa yang menjawab belum, ada pula siswa yang hanya diam

saja, dan ada pula sebagian siswa yang bergumam untuk menjawab

pertanyaan dari guru. Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan guru

Page 85: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mengenai tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan apresiasi seni siswa terhadap karya seni kriya di wilayah

Nusantara. Selama guru menyampaikan apersepsi, suasana kelas tampak

cukup tenang dan para siswa memperhatikan apersepsi yang disampaikan

guru. Hal ini berlangsung selama ± 5 menit.

Setelah melakukan apersepsi, guru kemudian melanjutkan

kegiatan dengan memberi penjelasan materi tentang ”Pengertian Seni

Kriya” dan ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya” dengan menggunakan

multimedia. Adapun rincian setiap materi yakni: a) menjelaskan

kemunculan sejarah kriya di nusantara, b) mengidentifikasi perbedaan

antara kriya dan kerajinan berdasarkan keprofesiannya, c) menjelaskan

pengertian seni kriya, dan d) menjelaskan unsur-unsur seni kriya. Selama

guru presentasi di depan siswa menyimak dan mencatat materi yang

disampaikan. Pada saat guru menjelaskan dengan multimedia, suasana

kelas masih tenang karena seluruh siswa memperhatikan multimedia.

Penjelasan dengan menggunakan multimedia berlangsung selama ± 15

menit. Pada menit ke 8 tampak 5 siswa mulai tidak memperhatikan

multimedia yang disajikan. Dari kelima siswa tersebut, tiga siswa

diantaranya bercanda, dan dua siswa terlihat mengerjakan tugas pelajaran

lain. Berdasarkan wawancara yang dilakukan setelah jam pelajaran

berakhir, diketahui bahwa kelima siswa terebut tidak memperhatikan

karena kurangnya contoh gambar pada multimedia, sehingga mereka

merasa penjelasan masih kurang menarik.

Page 86: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 10. Siswa Sedang Melihat Multimedia

Pengetahuan ”Pengertian Seni Kriya” dan ”Unsur-Unsur Penciptaan

Seni Kriya” (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Gambar 11. Siswa yang Berbicara dengan Temannya

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Pada saat siswa melakukan aktivitas lain misal, mengerjakan

tugas pelajaran lain, atau berbicara sendiri dengan teman lainnya, guru

terkadang memberikan teguran dari depan kelas pada siswa yang tidak

memperhatikan tersebut.

Setelah menyampaikan penjelasan, guru memberi kesempatan

kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya seputar materi. Pada

pertemuan ke 1 ini hanya ada empat siswa yang bertanya tentang: 1)

mengapa seni kriya mendapat tempat lebih tinggi dibandingkan dengan

kerajinan, guru menjawab karena seni kriya merupakan warisan seni

Page 87: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

budaya adiluhung yang sudah muncul dan berkembang sejak pada zaman

kerajaan di Jawa, 2) pengertian Pandhe, guru menjawab Pandhe adalah

orang yang membuat kriya yang tumbuh di luar lingkungan istana, 3)

mengapa Seni kriya termasuk dalam kategori seni rupa terapan, guru

menjawab karena selain memiliki aspek-aspek keindahan, seni kriya juga

menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis, 4) contoh material atau

media yang mampu berkomunikasi untuk mengungkap gagasan (ide)

rupa, guru menjawab kayu, batu, tekstil, serat, logam, dan lainnya.

Disamping itu hanya tiga siswa yang memberikan tanggapannya secara

lisan, sehingga guru mengulang dan memperdalam penjelasannya demi

menjawab pertanyaan dari siswa-siswa tersebut dengan baik. Proses

tanya jawab ini berlangsung selama ± 10 menit.

Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, kemudian guru

melanjutkan proses pembelajaran dengan menarik kesimpulan materi

yang telah disampaikan tadi bersama siswa dan menyampaikan tugas

makalah yang harus dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Hal ini

bertujuan untuk membantu siswa agar mengingat kembali isi materi yang

telah dijelaskan dengan menggunakan multimedia. Kegiatan ini

berlangsung selama ± 5 menit.

Pada pertemuan ini, proses pembelajaran ditutup dengan salam

dan meminta salah satu siswa untuk mematikan LCD dan komputer,

sedangkan guru dan peneliti merapikan hal yang berkaitan dengan mata

pelajaran seni budaya, seperti mengambil kembali flash disk yang

didalamnya masih terdapat softfile multimedia dalam komputer. Kegiatan

ini berlangsung selama ± 5 menit.

Untuk memudahkan penilaian dalam pengamatan, peneliti

menggunakan instrumen yang sudah dibuat sebelumnya. Berdasarkan

pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut,

diketahui bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama peneliti, yaitu guru

memberikan apersepsi pada awal pelajaran, kemudian menggunakan

Page 88: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

multimedia sebagai upaya menarik perhatian siswa agar lebih

memperhatikan materi yang disampaikan.

Penilaian tingkat apresiasi seni siswa khususnya dalam

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara di kelas XI IPS 1, maka dilakukan penilaian

yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Pada penilaian

afektif, terdapat 6 variabel yaitu kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan

materi yang disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi

bertanya dan berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk tidak saling

menganggu selama proses pembelajaran berlangsung, dan ketepatan waktu

dalam mengumpulkan tugas. Hasil pengamatan aspek afektif siswa dapat

dilihat pada lampiran siklus I.

b) Pertemuan ke 2 (1 x 45 menit)

Pada pertemuan kedua, pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari

Kamis, tanggal 03 November 2011. Skenario pembelajaran pada

pertemuan kedua ini sama dengan pelaksanaan pertemuan pertama. Hal ini

dilakukan untuk memperkuat apakah hasil yang dicapai siswa benar-benar

dipengaruhi oleh penggunaan multimedia. Hanya saja materi yang

diajarkan berbeda, yaitu tentang “Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni

Kriya”. Tindakan pertemuan kedua dilaksanakan pada jam pelajaran ke 6

(10.30-11.15) di kelas XI IPS 1.

Selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, guru

bertindak memberikan penjelasan materi dengan menggunakan multimedia

sesuai dengan rencana di depan kelas, sedangkan peneliti berperan

mengamati jalannya proses pembelajaran yakni tentang multimedia,

penjelasan guru, dan afektif siswa. Peneliti mengambil posisi paling

belakang di kelas untuk mengamati proses pembelajaran.

Sebelum memulai kegiatan pelaksanaan, guru dan siswa

mempersiapkan diri terlebih dahulu. Guru dibantu oleh peneliti dan salah

satu siswa untuk mempersiapkan proyektor LCD agar berjalan dengan

lancar. Kegiatan diawali dengan salam pembuka oleh guru, dilanjutkan

Page 89: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dengan mengecek kehadiran siswa di buku absensi dan mencatat siswa

yang tidak masuk. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPS 1, yang

hadir pada pelaksanaan proses pembelajaran mengidentifikasi keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara

hanya 21 siswa. Dua siswa tidak hadir dengan keterangan sakit. Kegiatan

ini berlangsung selama ± 5 menit.

Kemudian pelajaran dilanjutkan dengan mengulas kembali materi

yang dipelajari sebelumnya dan menyampaikan mengenai materi yang

akan dipelajari, yaitu ”Pengertian Seni Kriya” dan ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya”. Kemudian guru melanjutkan proses pelajaran

dengan apersepsi terlebih dahulu yaitu berupa pertanyaan tahukah siswa

akan fungsi seni kriya. Banyak siswa yang menjawab belum, ada pula

siswa yang hanya diam saja, dan ada pula sebagian siswa yang bergumam

untuk menjawab pertanyaan dari guru. Kegiatan dilanjutkan dengan

penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan apresiasi seni siswa terhadap karya seni kriya

di wilayah Nusantara. Selama guru menyampaikan apersepsi, suasana

kelas tampak cukup tenang dan para siswa memperhatikan apersepsi yang

disampaikan guru. Hal ini berlangsung selama ± 5 menit.

Setelah melakukan apersepsi, guru kemudian melanjutkan

kegiatan dengan memberi penjelasan materi tentang “Fungsi dan Tujuan

Seni Kriya” dengan menggunakan multimedia melalui LCD proyektor.

Adapun rincian setiap materi yakni: a) menjelaskan tiga kategori fungsi

seni, dan b) menjelaskan tujuan pembuatan seni kriya. Selama guru

presentasi di depan siswa menyimak dan mencatat materi yang

disampaikan. Pada saat guru menjelaskan dengan multimedia, suasana

kelas masih tenang karena seluruh siswa memperhatikan multimedia.

Penjelasan dengan menggunakan multimedia berlangsung selama ± 15

menit. Pada menit ke 10 terdapat 4 siswa yang tidak memperhatikan media

lagi. Tampak keempat siswa tersebut berbicara sendiri dan bercanda

dengan teman sebangkunya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

Page 90: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

setelah jam pelajaran berakhir, diketahui bahwa kelima siswa terebut tidak

memperhatikan karena masih kurangnya contoh gambar pada multimedia,

sehingga mereka merasa penjelasan masih kurang menarik, dan karena

posisi duduk siswa yang terletak di bagian ujung paling belakang.

Gambar 12. Siswa sedang melihat Multimedia tentang ”Fungsi dan

Tujuan Penciptaan Seni Kriya”. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Setelah menyampaikan penjelasan, guru memberi kesempatan

kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya. Pada pertemuan pertama

ini hanya ada lima siswa yang bertanya tentang: 1) pengertian fungsi

personal, guru menjawab yakni bekaitan dengan pemenuhan kepuasan

jiwa pribadi dan individu, 2) apa yang lebih diutamakan pada pembuatan

benda terapan, guru menjawab mengutamakan fungsinya, adapun unsur

keindahannya hanyalah sebagai pendukung, 3) pengertian fungsi sosial,

guru menjawab yakni berhubungan dengan tujuan-tujuan sosial,

ekonomi, politik, budaya dan kepercayaan, 4) apa yang dimaksud dengan

unsur kriya yang berhubungan dengan teknologi, guru menjawab suatu

istilah yang dikaitkan dengan kekaryaan atau proses dalam memproduksi

sebuah karya, keterampilan penggunaan alat untuk tujuan-tujuan

memenuhi semua unsur-unsur kriya yang ada diatas, dan 5) contoh-

contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai benda pajangan, guru

menjawab Topeng kayu, Patung kayu, Ukiran dan lainnya. Disamping itu

hanya delapan siswa yang memberikan tanggapannya secara lisan,

Page 91: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sehingga guru mengulang dan memperdalam penjelasannya demi

menjawab pertanyaan dari siswa-siswa tersebut dengan baik. Proses

tanya jawab ini berlangsung selama ± 10 menit.

Setelah melakukan tanya jawab, guru menutup kegiatan belajar

mengajar dengan mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan isi

materi yang telah dijelaskan. Selain itu guru juga menyampaikan

pengumuman bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan tes essai

seputar ”Pengertian Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya”,

”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya” dan pengumpulan makalah.

Hal ini bertujuan untuk membantu siswa agar mengingat kembali isi

materi yang telah dijelaskan dengan menggunakan multimedia, dan

mempersiapkan tes minggu depan. Kegiatan ini berlangsung selama ± 10

menit.

Untuk memudahkan penilaian dalam pengamatan, peneliti

menggunakan instrumen yang sudah dibuat sebelumnya. Berdasarkan

pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut,

diketahui bahwa guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama peneliti.

Penilaian tingkat apresiasi seni siswa khususnya dalam

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara di kelas XI IPS 1, maka dilakukan penilaian

yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Pada

penilaian afektif, terdapat 6 variabel yaitu kehadiran/ presensi siswa,

memperhatikan materi yang disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas

yang meliputi bertanya dan berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk

tidak saling menganggu selama proses pembelajaran berlangsung, dan

ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas. Hasil pengamatan aspek

afektif siswa dapat dilihat pada lampiran siklus I.

c) Pertemuan ke 3 (1 x 45 menit)

Pada pertemuan ketiga, pelaksanaan tindakan dilakukan pada hari

Kamis, tanggal 10 November 2011. Susunan pelaksanaan pertemuan

Page 92: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

berbeda dengan pertemuan ke 1 dan ke 2. Pada pertemuan ketiga,

pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan tes essai yang berkaitan

dengan materi ”Pengertian Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni

Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya” dan pengumpulan

tugas makalah. Tindakan pertemuan ketiga dilaksanakan pada jam

pelajaran ke 6 (10.30-11.15) di kelas XI IPS 1.

Guru mengawali proses pembelajaran dengan salam pembuka dan

dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa di buku absensi dan

mencatat siswa yang tidak masuk. Kemudian siswa menjawab bahwa

seluruh siswa hadir semua. Selanjutnya guru bertanya kepada siswa

tentang kesiapan mereka untuk melakukan tes essai dan pengumpulan

tugas makalah selama ± 5 menit.

Kegiatan dilanjutkan guru dengan menyiapkan kertas soal ujian,

kemudian membagikan lembar kertas soal ujian kepada semua siswa.

Siswa duduk dengan tenang, kemudian menyiapkan alat tulis. Guru

memberikan arahan bahwa tes essai ini bersifat individu atau dikerjakan

sendiri. Tes essai bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai

pengetahuan dasar Seni Kriya Nusantara dengan alokasi waktu selama ±

25 menit.

Sebelum membagikan soal tes esai, guru menyampaikan materi

dengan sedikit mengulas kembali tentang materi pada 2 pertemuan

sebelumnya, yaitu ”Pengertian Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni

Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”. Pada saat itu sebagian

siswa terlihat memperhatikan guru dengan seksama dan berlangsung

selama selama ± 5 menit. Setelah ulasan materi selesai, kemudian guru

membagikan soal tes kepada siswa sebanyak 10 soal dengan alokasi waktu

yang sudah ditentukan. Beberapa siswa terlihat berusaha untuk mencontek,

namun diketahui oleh guru kemudian diperingatkan untuk mengerjakan

sendiri. Pada saat siswa mengerjakan, guru mengawasi siswa dengan

posisi di bagian depan, sedangkan peneliti berada di bagian belakang.

Page 93: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 13. Siswa sedang Mengerjakan Soal Tes mengenai ”Pengertian

Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni Kriya”. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Setelah waktu pengerjaan soal habis, guru meminta siswa untuk

segera mengumpulkan lembar jawabannya dan diberi waktu ± 2 menit.

Kemudian, dilanjutkan dengan pengumpulan tugas makalah selama ± 3

menit. Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan tenang. Namun,

terdapat 4 siswa yang belum mengumpulkan tugas makalah tepat waktu.

Dengan demikian proses pembelajaran pada pertemuan ketiga di akhiri

guru dengan dengan salam, sedangkan peneliti merapikan lembar

jawaban dan tugas makalah yang telah dikumpulkan oleh siswa. Kegiatan

ini berlangsung selama ± 5 menit.

3. Observasi Siklus I

Pelaksanaan tindakan penelitian ini bersamaan dengan dilakukannya

observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi tersebut dilakukan untuk

mengevaluasi penggunaan multimedia di kelas XI IPS 1. Peneliti

berkolaborasi dengan guru untuk dapat bersama-sama mengamati langsung

proses belajar mengajar seni budaya.

Pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga yang dilaksanakan setiap

hari Kamis pada tanggal 27 Oktober 2011, 03 November 2011 dan 10

November 2011. Penyampaian materi oleh guru dilakukan dengan metode

Page 94: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

ceramah dengan menggunakan multimedia yang ditampilkan melalui

komputer, Liquid Crystal Display/ LCD, dan proyektor fasilitas sekolah guru.

Peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mengisi

instrumen berupa tabel data sesuai keadaan nyata yang terjadi di lapangan

untuk membantu peneliti dalam mengamati hal-hal yang terjadi. Hal-hal yang

terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain: 1) Tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang diberikan berdasarkan tes essai yang telah diberikan dan

penugasan makalah, 2) Sikap siswa selama proses pembelajaran keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah nusantara, 3)

Penguasaan guru akan materi saat menggunakan multimedia. Rincian data

sesuai dengan masalah, dan 4) Penguasaan guru terhadap kelas. Adapun

rincian data sesuai dengan masalah, yaitu:

a. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa diharuskan mampu mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah

Nusantara dengan baik. Namun berdasarkan hasil yang telah diperoleh

pada saat melaksanakan penelitian siklus I, capaian aspek kognitif siswa

belum dapat dikatakan berhasil. Dari 23 siswa yang hadir, hanya 18

siswa yang mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu 75, sedangkan 5

siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata nilai siswa dalam penilaian

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara (kognitif) adalah 78. Adapun alat yang

digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan capaian aspek kognitif

siswa yaitu dengan memberikan tes essai pada pertemuan ketiga siklus I

sebanyak 10 soal sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh guru

saat menggunakan multimedia. Berdasarkan hasil observasi,

ketidakberhasilan kelima siswa tersebut dalam mencapai KKM

dikarenakan siswa kurang memberikan tanggapan dan perhatian saat

guru menjelaskan dengan multimedia. Kurangnya tanggapan siswa

terhadap multimedia dibuktikan dengan melakukan aktivitas lain yang

tidak mendukung proses pembelajaran seni budaya. Dengan demikian,

mengakibatkan kelima siswa tersebut kurang menangkap materi dengan

Page 95: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

maksimal dan akhirnya pada saat mengerjakan tes essai, siswa terlihat

mengalami kesulitan dalam menjawabnya. Hal di atas diperkuat oleh

wawancara yang telah dilakukan kepada kelima siswa, bahwa alasan

mereka tidak memberikan perhatian pada multimedia karena multimedia

dianggap masih kurang menarik. Artinya, multimedia yang disajikan

belum memberikan contoh gambar yang cukup mewakili materi atau

memberikan gambaran yang mampu membantu siswa dalam

mendeskripsikan materi tersebut secara mandiri.

b. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa harus mampu menunjukkan sikap

menghargai terhadap seni kriya Nusantara dengan baik. Namun dari hasil

yang telah diperoleh pada saat melaksanakan penelitian siklus I, capaian

aspek afektif siswa sudah dapat dikatakan berhasil. Dari hasil akumulasi

data yang diperoleh melalui tabel observasi yang diberikan pada saat

pelaksaan pembelajaran pertemuan pertama, kedua dan ketiga siklus I,

dari 23 siswa yang hadir hanya 19 siswa yang tuntas dalam menunjukkan

sikap menghargai pembelajaran seni kriya Nusantara, sedangkan 4 siswa

lainnya belum tuntas. Adapun alat yang digunakan dalam mengukur

tingkat keberhasilan capaian aspek afektif siswa yaitu dengan mengisi

tabel obesrvasi. Tabel observasi yang dibuat mengacu dan diadaptasi

berdasarkan teori taksonomi Bloom yakni terdapat 6 variabel yang dinilai

yaitu kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan materi yang

disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan

berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk tidak saling menganggu

selama proses pembelajaran berlangsung, dan ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas. Penilaian afektif siswa dilakukan pada saat guru

sedang menyampaikan materi dengan menggunakan multimedia.

Berdasarkan hasil observasi, maka telah ditemukan bahwa siswa yang

belum tuntas tersebut adalah empat dari kelima siswa yang tidak tuntas

dalam mengerjakan tes essai (aspek kognitif). Oleh karena itu, alasan

keempat siswa tersebut kurang memberikan perhatian dan tanggapan

pada multimedia yang digunakan guru yaitu karena selama proses

Page 96: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pembelajaran berlangsung siswa melakukan aktivitas lain dan tidak

mendukung proses pembelajaran seni budaya. Aktivitas tersebut

tercermin dari kegiatan siswa yang berbicara dengan teman sebangku,

posisi duduk kurang baik, dan mengerjakan tugas mata pelajaran lain.

Dengan demikian, mengakibatkan keempat siswa tersebut kurang

menangkap materi dengan maksimal. Alasan tersebut diperkuat oleh

wawancara yang telah dilakukan kepada keempat siswa, bahwa mereka

tidak memberikan perhatian pada multimedia karena multimedia

dianggap masih kurang menarik. Artinya, multimedia yang disajikan

belum memberikan contoh gambar yang cukup mewakili materi atau

memberikan gambaran yang mampu membantu siswa dalam

mendeskripsikan materi tersebut secara mandiri.

c. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa harus mampu membuat deskripsi

yaitu makalah secara mandiri mengenai seni kriya Nusantara. Namun

berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada saat melaksanakan penelitian

siklus I, capaian aspek psikomotor siswa sudah dapat dikatakan berhasil.

Keberhasilan capaian aspek psikomotor siswa oleh hasil penilaian

makalah individu yang telah dibuat. Penilaian penulisan makalah

ditentukan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti, sehingga

aspek yang dinilai meliputi kelengkapan makalah, kejelasan ide makalah,

urutan penyajian makalah, keunikan penyajian makalah, ketepatan

pemilihan kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas. Tugas

makalah disampaikan pada pertemuan pertama dan dikumpulkan pada

pertemuan ketiga siklus I. Hasil penilaian makalah menunjukkan bahwa

dari 23 siswa yang hadir hanya 19 siswa yang tuntas membuat makalah

individu mengenai materi seni kriya Nusantara sesuai dengan tema

pembelajaran yang diperintahkan dan mencapai KKM yang sudah

ditentukan yaitu 75, sedangkan 4 siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata

nilai siswa dalam membuat makalah individu mengenai materi seni kriya

Nusantara adalah 80. Berdasarkan hasil observasi, keempat siswa yang

belum mampu membuat makalah secara individu merupakan siswa yang

Page 97: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut. Hal ini

tercermin dari hasil makalah keempat siswa tersebut yakni penyajian

makalah kurang unik. Artinya, siswa kurang apresiatif terhadap tugas,

sehingga penyajian makalah terlihat biasa saja, setidaknya siswa dapat

memberikan gambar atau sketsa pada makalah, agar mudah dimengerti.

Selain itu, siswa juga kurang berusaha mengembangkan materi dengan

menggunakan bahasa sendiri. Selain observasi, peneliti melakukan

wawancara kepada keempat siswa yang belum mengalami ketuntasan

nilai KKM. Hasil wawancara yang telah diperoleh tidak jauh berbeda

dengan hasil observasi yang telah disimpulkan, yakni keempat siswa

tersebut mengalami kesulitan dalam mengembangkan isi tugas dengan

menggunakan bahasa sendiri karena mempunyai banyak tugas dari guru

mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, pada saat mengerjakan perhatian

siswa tidak sepenuhnya diberikan pada tugas makalah individu.

Disamping hal pokok di atas, peneliti juga secara tidak langsung ikut

mengamati guru dan multimedia. Hal tersebut dikarenakan proses

pembelajaran yang saling berkesinambungan antara siswa, guru dan media

yang digunakan. Oleh karena itu, beberapa hal yang dapat dideskripsikan

yaitu pada saat guru menjelaskan tentang perbedaan antara kriya dan

kerajinan berdasarkan keprofesiannya. Siswa mulai hilang konsentrasi dengan

menunjukkan sikap yang kurang bekerja sama dalam menjaga kelancaran

proses pembelajaran. Sikap tersebut tercermin dari kegiatan siswa yang

berbicara dengan teman sebangku, posisi duduk kurang baik, dan

mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Siswa-siswa tersebut adalah siswa

yang duduk pada bagian belakang kelas. Alasan siswa tidak mau

memperhatikan adalah karena tidak adanya contoh gambar pada tampilan

materi tersebut. Pada saat itu, guru mampu memperingatkan siswa-siswa

tersebut dengan cara menegurnya lebih dari sekali, dan memberikan

peringatan. Selain itu, selama menjelaskan materi dengan metode ceramah

dan menggunakan multimedia, guru lebih banyak berada di depan kelas. Hal

ini membuat perhatian guru terhadap siswa yang berada di bagian belakang

Page 98: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

berkurang, sehingga memberikan kesempatan siswa tersebut untuk

melakukan kegiatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.

Gambar 14. Grafik hasil Siklus I pada mata pelajaran seni budaya

kompetensi dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara menggunakan Multimedia

4. Refleksi Siklus I

Berikut ini adalah penjelasan tabel hasil observasi Ketercapaian

Siklus I di atas :

a. Capaian dalam aspek kognitif belum dapat dikatakan berhasil karena

belum mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu minimal 80%.

Siswa yang tuntas dalam penilaian kognitif pada tes essai mengenai

materi ”Pengertian Seni Kriya”: a) menjelaskan sejarah kemunculan kriya

di nusantara, b) mengidentifikasi perbedaan antara kriya dan kerajinan

berdasarkan keprofesiannya, dan c) menjelaskan pengertian seni kriya,

”Unsur-Unsur Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya berhubungan dengan

unsur-unsur skill/trade/ooccupation, b) kriya berhubungan dengan unsur

seni, keindahan atau estetika, c) kriya berhubungan dengan unsur material

atau medium, d) kriya berhubungan dengan gagasan dan fungsi yang

dekat dengan manusia dan lingkungan hidupnya yaitu pemenuhan sebuah

kebutuhan (Utility) manusia baik dari sektor material, spiritual, hingga

mencapai kesejahteraan, dan e) kriya berhubungan dengan teknologi, dan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Kognitif Afektif Psikomotor

Tuntas

Belum

Page 99: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”: tujuan pembuatan seni kriya

yaitu a) sebagai dekorasi, b) sebagai benda-benda terapan, dan c) Sebagai

benda-benda mainan adalah 78% atau 18 siswa tuntas, sedangkan 22%

atau 5 siswa belum tuntas pada tes essai. Rata-rata nilai siswa dalam

penilaian mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara (kognitif) adalah 78.

b. Untuk aspek afektif, capaian ketuntasannya sudah dapat dikatakan

berhasil yaitu mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu minimal

80%. Siswa yang tuntas dalam penilaian afektif 82% atau 19 siswa

sedangkan 18% atau 4 siswa belum tuntas dalam menunjukkan sikap

menghargai seni kriya Nusantara. Pada penilaian afektif, terdapat 6

variabel yaitu kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan materi yang

disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan

berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk tidak saling menganggu

selama proses pembelajaran berlangsung, dan ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas.

c. Sedangkan capaian pada aspek psikomotor sudah dapat dikatakan

berhasil karena sudah mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu

minimal 80%. Siswa yang tuntas pada penilaian psikomotor 83% atau

19 siswa sedangkan 17% atau 4 siswa yang belum tuntas dalam

membuat deskripsi yaitu makalah secara mandiri mengenai seni kriya

Nusantara sesuai dengan tema pembelajaran yang diperintahkan.

Penilaian psikomotor mencakup kelengkapan makalah, kejelasan ide,

urutan penyajian, keunikan penyajian makalah, ketepatan pemilihan

kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas. Rata-rata nilai

siswa dalam penilaian psikomotor sudah mencapai KKM yaitu 80.

Padahal KKM pada mata pelajaran seni budaya di SMA Negeri 1

Surakarta adalah 75.

Page 100: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 5. Data Rata-Rata Ketercapaian Siklus I Pembelajaran Keunikan

Gagasan Teknik dan Bahan dalam Karya Seni Kriya di Wilayah

Nusantara

No Nama Siswa Ketuntasan

Kognitif Afektif Psikomotor

Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 Adid Khairuuzzaman 85 √ √ √ 81

2 Adrian Adi Setiawan 80 - √ √ 74

3 Aghniya Fitrisna D 75 √ √ √ 79

4 Amelia Choya Tia R 73 √ - √ 87

5 Anggara Aditya Sandi P 82 √ √ √ 77

6 Annisa Murni Prasasti 76 √ √ √ 88

7 Ardiasnyah Yagie Bayu P 75 - √ √ 77

8 Azhari Widhiyanto S 79 √ √ √ 87

9 Azis Setiawan 70 - - √ 74

10 Bima Sena Suarga Eka P 77 TM TM √ 81

11 Devina Zahra Santoso 88 √ √ √ 92

12 Dionisius Baren Diafan 72 - - √ 74

13 Intan Aprilia Efendi S 74 √ √ - 79

14 Irene Sarah Larasati 83 √ √ √ 79

15 Komang Ayu Tania P.S 83 √ √ √ 77

16 Nadia Sekar Kinanthi 79 √ √ √ 77

17 Nur Kumalaningtyas 80 √ √ √ 81

18 Patricia Prima Kirana 88 √ √ - 79

19 Ratna Ayu Rahmawati 79 √ √ √ 81

20 Setyawan Cahya Utama 80 √ √ √ 88

21 Talitha Devina Nadia 79 √ √ √ 74

22 Yudha Perwira 75 TM TM - 77

23 Zaenab Rizki A 70 - √ - 75

JUMLAH 1802 16 18 19 1838

RATA-RATA 78 76% 86% 83% 80

PERSEN 78% 82% 83%

Keterangan:

TM: Tidak Masuk

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa untuk aspek psikomotor

dan afektif sudah mencapai indikator yang diinginkan yaitu minimal 80%,

sedangkan untuk aspek kognitif belum memenuhi ketuntasan indikator yang

diinginkan. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan, baik pada multimedia

maupun tindakan. Perbaikan ini dilakukan pada siklus 2 yang bertujuan untuk

memperbaiki kognitif siswa dan meningkatkan afektif dan psikomotornya.

Setelah dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi

pada pertemuan 1, 2 dan 3, maka peneliti segera melakukan refleksi bersama

Page 101: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

guru. Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis nilai hasil tugas siswa,

proses pembelajaran siswa, hasil observasi, serta hasil wawancara yang

dilakukan oleh peneliti kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil wawancara

dengan siswa dan guru, disimpulkan masih adanya beberapa hal yang belum

membuat proses pembelajaran maksimal. Beberapa hal yang akan membuat

proses pembelajaran lebih optimal, diantaranya sebagai berikut:

a. Dari segi siswa

Masih terdapat beberapa siswa yang kurang memahami isi materi dengan

maksimal, hal ini dikarenakan siswa kurang memberikan tanggapan dan

perhatian saat guru menjelaskan dengan multimedia. Kurangnya siswa

memberikan perhatian dan tanggapan pada multimedia yang digunakan

guru yaitu karena selama proses pembelajaran berlangsung siswa

melakukan aktivitas lain dan tidak mendukung proses pembelajaran seni

budaya. Aktivitas tersebut tercermin dari kegiatan siswa yang berbicara

dengan teman sebangku, posisi duduk kurang baik, dan mengerjakan.

tugas mata pelajaran lain. Maka, pada siklus II perbaikan yang dilakukan

tidak lepas dari adanya peran guru dan multimedia yang mengalami

pengembangan, sehingga membuat siswa dapat memberikan tanggapan

dan perhatian yang lebih dan membuat proses pembelajaran menjadi

maksimal.

b. Dari segi guru

1) Pada saat mengajar guru kurang mengembangkan materi yang ada

dalam media, sehingga siswa kurang tertarik. Untuk masalah ini,

maka tindakan pada siklus II guru diharapkan mampu

mengembangkan materi yang sudah ada dalam multimedia dengan

cara tidak selalu membaca tampilan materi.

2) Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi sehingga banyak

siswa yang belum mengerti, dalam pelaksanaan siklus II

penyampaian materi oleh guru tidak terlalu cepat dan memastikan

siswa mengerti akan materi yang diberikan.

Page 102: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

c. Dari segi multimedia

Multimedia yang digunakan merupakan gabungan media gambar gerak

dan gambar diam yang diantaranya teks, gambar, grafis, animasi, dan

audio. Gambar yang digunakan untuk contoh dari sebuah penjelasan pada

multimedia masih terlalu sedikit. Hal itu membuat siswa kurang dapat

membayangkan maksud dari penjelasan. Dengan demikian, untuk siklus

II maka multimedia dibuat lebih menarik, yaitu dengan memperbanyak

contoh gambar yang mewakili penjelasan, sehingga siswa memiliki

bayangan mengenai penjelasan yang dimaksud.

Berikut ini merupakan tabel evaluasi multimedia siklus I yang

mengalami beberapa masukan dari hasil wawancara yang telah dilakukan

dengan guru dan siswa. Sub materi: ”Pengertian Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”.

ASPEK TAMPILAN:

Tabel 6. Evaluasi Aspek Tampilan Multimedia Siklus I

No Unsur Evaluasi Keterangan

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Proporsi layout

(tata letak teks

dan gambar

- Tata letak teks dan

gambar belum

seimbang, karena

masih didominasi

oleh teks yang

mengakibatkan

proporsi multimedia

kurang nyaman

untuk dilihat.

Pada siklus II tata

letak teks dan gambar

akan ditata ulang.

2 Kesesuaian

gambar dengan

isi dan materi

Gambar yang

muncul sesuai

dengan isi materi,

sehingga

memudahkan

siswa memahami

materi.

Gambar yang

digunakan berupa

foto, sehingga

gambar dapat

menampilkan

- Pada siklus II

gambar harus tetap

sesuai dengan isi

materi ajar.

Tetap menggunakan

gambar foto agar

dapat menampilkan

seperti aslinya,

sehingga media

tetap menarik

Page 103: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

warna, tekstur,

garis, maupun

bentuk seperti

aslinya.

perhatian siswa.

3 Kesesuaian

pemilihan

warna, jenis

huruf, ukuran

huruf, dan

background

Pemilihan warna

sudah sesuai dengan

tema materi, ukuran

dan jenis huruf

sudah sesuai dengan

sasaran (siswa).

Untuk background

sudah disesuaikan

dengan warna dan

tema.

- Pada siklus II tetap

menggunakan

warna, jenis huruf,

ukuran huruf, dan

background yang

sama.

4 Kemenarikan

desain tampilan

awal (opening)

Tampilan awal

didesain dengan

nuansa Kerajinan

Nusantara.

- Pada siklus II akan

tetap menggunakan

tampilan awal yang

didesain dengan

nuansa Kerajinan

Nusantara.

5 Musik/

Backsound

Menggunakan

backsound lagu-lagu

jawa untuk mewakili

tema materi

pelajaran

- Pada siklus II akan

tetap menggunakan

backsound lagu-lagu

jawa, sesuai dengan

tema materi pelajaran

ASPEK ISI:

Tabel 7. Evaluasi Aspek Isi Multimedia Siklus I

No Unsur Evaluasi Keterangan

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Urutan isi materi Isi materi

sistematis, sesuai

dengan silabus dan

dikembangkan.

- Pada siklus II, isi

materi akan tetap

disesuai dengan

silabus dan

dikembangkan.

2 Kejelasan

contoh yang

disertakan

Contoh yang

disertakan

mewakili kejelasan

materi yang

diberikan.

- Pada siklus II contoh

yang disertakan tetap

menyesuaikan setiap

penjelasan.

3 Kecukupan

contoh yang

digunakan

- Masih terlalu banyak

tulisan sehingga

contoh gambar kurang

dan membuat siswa

Pada siklus II contoh

gambar harus

diperbanyak sehingga

siswa dapat lebih

Page 104: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

tidak fokus. fokus pada gambar-

gambar yang muncul.

4 Kesesuaian

bahasa dengan

sasaran (siswa)

Bahasa yang

digunakan adalah

bahasa baku, tepat

untuk ukuran siswa

SMA.

- Pada siklus II,

kesesuaian bahasa

tidak ada perubahan.

5 Isi pesan yang

disampaikan

Sesuai dengan

materi yang akan

dipelajari siswa

- Pada siklus II isi

narasi tetap

disesuaikan dengan

materi ajar.

Page 105: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

c. dari segi Multimedia

Multimedia yang digunakan merupakan gabungan media gambar gerak

dan gambar diam yang diantaranya teks, gambar, grafis, animasi, dan

audio. Gambar yang digunakan untuk contoh dari sebuah penjelasan pada

multimedia masih terlalu sedikit. Hal itu membuat siswa kurang dapat

membayangkan maksud dari penjelasan. Dengan demikian, untuk siklus

II maka multimedia dibuat lebih menarik, yaitu dengan memperbanyak

contoh gambar yang mewakili penjelasan, sehingga siswa memiliki

bayangan mengenai penjelasan yang dimaksud.

Berikut ini merupakan tabel evaluasi multimedia siklus I yang

mengalami beberapa masukan dari hasil wawancara yang telah dilakukan

dengan guru dan siswa. Sub materi: ”Pengertian Seni Kriya”, ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya”, ”Fungsi dan Tujuan Penciptaan Seni Kriya”.

ASPEK TAMPILAN:

Tabel 6. Evaluasi Aspek Tampilan Multimedia Siklus I

No Unsur Evaluasi Keterangan

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Proporsi layout

(tata letak teks

dan gambar

- Tata letak teks dan

gambar belum

seimbang, karena

masih didominasi

oleh teks yang

mengakibatkan

proporsi multimedia

kurang nyaman

untuk dilihat.

Pada siklus II tata

letak teks dan gambar

akan ditata ulang.

2 Kesesuaian

gambar dengan

isi dan materi

Gambar yang

muncul sesuai

dengan isi materi,

sehingga

memudahkan

siswa memahami

materi.

Gambar yang

digunakan berupa

foto, sehingga

gambar dapat

menampilkan

- Pada siklus II

gambar harus tetap

sesuai dengan isi

materi ajar.

Tetap menggunakan

gambar foto agar

dapat menampilkan

seperti aslinya,

sehingga media

tetap menarik

Page 106: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

warna, tekstur,

garis, maupun

bentuk seperti

aslinya.

perhatian siswa.

3 Kesesuaian

pemilihan

warna, jenis

huruf, ukuran

huruf, dan

background

Pemilihan warna

sudah sesuai dengan

tema materi, ukuran

dan jenis huruf

sudah sesuai dengan

sasaran (siswa).

Untuk background

sudah disesuaikan

dengan warna dan

tema.

- Pada siklus II tetap

menggunakan

warna, jenis huruf,

ukuran huruf, dan

background yang

sama.

4 Kemenarikan

desain tampilan

awal (opening)

Tampilan awal

didesain dengan

nuansa Kerajinan

Nusantara.

- Pada siklus II akan

tetap menggunakan

tampilan awal yang

didesain dengan

nuansa Kerajinan

Nusantara.

5 Musik/

Backsound

Menggunakan

backsound lagu-lagu

jawa untuk mewakili

tema materi

pelajaran

- Pada siklus II akan

tetap menggunakan

backsound lagu-lagu

jawa, sesuai dengan

tema materi pelajaran

ASPEK ISI:

Tabel 7. Evaluasi Aspek Isi Multimedia Siklus I

No Unsur Evaluasi Keterangan

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Urutan isi materi Isi materi

sistematis, sesuai

dengan silabus dan

dikembangkan.

- Pada siklus II, isi

materi akan tetap

disesuai dengan

silabus dan

dikembangkan.

2 Kejelasan

contoh yang

disertakan

Contoh yang

disertakan

mewakili kejelasan

materi yang

diberikan.

- Pada siklus II contoh

yang disertakan tetap

menyesuaikan setiap

penjelasan.

3 Kecukupan

contoh yang

digunakan

- Masih terlalu banyak

tulisan sehingga

contoh gambar kurang

dan membuat siswa

Pada siklus II contoh

gambar harus

diperbanyak sehingga

siswa dapat lebih

Page 107: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

tidak fokus. fokus pada gambar-

gambar yang muncul.

4 Kesesuaian

bahasa dengan

sasaran (siswa)

Bahasa yang

digunakan adalah

bahasa baku, tepat

untuk ukuran siswa

SMA.

- Pada siklus II,

kesesuaian bahasa

tidak ada perubahan.

5 Isi pesan yang

disampaikan

Sesuai dengan

materi yang akan

dipelajari siswa

- Pada siklus II isi

narasi tetap

disesuaikan dengan

materi ajar.

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan berikutnya, peneliti dan

guru mendiskusikan terlebih dahulu rencana apa saja yang akan di lakukan

pada tindakan siklus II sebagai solusi dari permasalahan yang muncul pada

siklus I. Perencanaan ini dilaksanakan pada hari Minggu 13 November 2011

di sekolah SMA Negeri 1 Surakarta. Dari hasil refleksi siklus I, peneliti dan

guru kemudian sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan

dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dan dimulai dari hari Kamis, 17

November 2011. Berpijak dari hasil refleksi siklus I, maka untuk pelaksanaan

siklus II direncanakan beberapa hal yang meliputi yaitu:

a. Menyusun Materi Pembelajaran

Penyusunan RPP digunakan guru sebagai pedoman dalam

melaksanakan proses belajar mengajar (PBM). Sub materi yang akan

disampaikan pada siklus II ini adalah ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”:

a) kriya tekstil, b) kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya

keramik, dan f) kriya anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya

Seni Kriya”: a) teknik cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik

membatik, d) teknik anyam, dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau

Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya dalam konteks pelestarian budaya

tradisional, b) kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam

konteks pemberdayaan masyarakat, dan d) kriya dalam konteks

Page 108: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kreativitas. Materi ini merupakan lanjutan dari rangkaian standar

kompetensi apresiasi seni kriya nusantara yang ada di silabus dan

pengembangannya.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Penyusunan RPP digunakan untuk guru sebagai pedoman dalam

melaksanakan proses belajar mengajar (PBM). Sub materi yang akan

disampaikan pada siklus II ini adalah ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”:

a) kriya tekstil, b) kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya

keramik, dan f) kriya anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya

Seni Kriya”: a) teknik cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik

membatik, d) teknik anyam, dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau

Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya dalam konteks pelestarian budaya

tradisional, b) kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam

konteks pemberdayaan masyarakat, dan d) kriya dalam konteks

kreativitas. Adapun rincian RPP pada setiap pertemuan yaitu:

1) Pertemuan ke 1 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus, soal tugas, multimedia

pengetahuan karya seni kriya di wilayah Nusantara, dan

memberikan instruksi agar siswa duduk dengan tenang tidak

berisik kemudian siswa siap mengikuti proses belajar mengajar.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan apersepsi

materi yang akan diajarkan yaitu jenis-jenis seni kriya dan

teknik bahan karya seni kriya. Apersepsi dilakukan dengan

memberi tes awal berupa pertanyaan mendasar tentang materi

yang akan diajarkan.

d) Guru menggunakan multimedia saat menyampaikan penjelasan

tentang pengetahuan karya seni kriya Nusantara yang berisi

tentang ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya tekstil, b)

kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik, dan f)

Page 109: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kriya anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni

Kriya”: a) teknik cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik

membatik, d) teknik anyam, dan e) teknik membentuk.

e) Selesai menjelaskan, guru mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin ditanyakan atau menyampaikan

tanggapannya seputar materi yang telah dijelaskan yaitu

mengenai jenis-jenis seni kriya dan teknik bahan karya seni

kriya.

f) Guru berdiskusi bersama siswa mengulas kembali dan

menjelaskan tentang pengertian dan unsur-unsur seni kriya.

g) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dan

menyampaikan tugas serta rencana kegiatan pertemuan

mendatang.

h) Menutup proses pembelajaran.

2) Pertemuan ke 2 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus dan multimedia pengetahuan

karya seni kriya di wilayah Nusantara.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan apersepsi

materi yang akan diajarkan yaitu dimensi atau ruang lingkup

kriya. Apersepsi dilakukan dengan memberi tes awal berupa

pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan.

d) Guru menggunakan multimedia saat menyampaikan penjelasan

tentang pengetahuan karya seni kriya Nusantara yang berisi

tentang “Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya dalam

konteks pelestarian budaya tradisional, b) kriya dalam konteks

pelestarian lingkungan, c) kriya dalam konteks pemberdayaan

masyarakat, dan d) kriya dalam konteks kreativitas.

e) Selesai menjelaskan, guru mempersilakan siswanya untuk

bertanya jika ada yang ingin ditanyakan atau menyampaikan

Page 110: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

tanggapannya seputar materi yang telah dijelaskan yaitu

mengenai fungsi dan tujuan seni kriya.

f) Guru berdiskusi bersama siswa mengulas kembali dan

menjelaskan tentang dimensi atau ruang lingkup kriya.

g) Guru menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dan

menyampaikan rencana kegiatan pertemuan mendatang.

h) Menutup proses pembelajaran.

3) Pertemuan ke 3 (1 x 45 menit)

a) Salam pembuka, guru mengecek kehadiran siswa di buku

absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

b) Guru mempersiapkan RPP, silabus dan soal essai pengetahuan

karya seni kriya Nusantara.

c) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka dan sedikit

mengulas tentang materi sebelumnya. Kemudian apersepsi

materi yang akan diajarkan yaitu jenis-jenis, teknik, bahan karya

seni kriya, dan dimensi atau ruang lingkup kriya.

d) Guru memberikan tes essai kepada siswa tentang ”Jenis-Jenis

Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya tekstil, b) kriya kulit, c) kriya

ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik, dan f) kriya anyaman,

”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”: a) teknik cor

(cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik membatik, d) teknik

anyam, dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau Ruang

Lingkup Kriya”: a) kriya dalam konteks pelestarian budaya

tradisional, b) kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, c)

kriya dalam konteks pemberdayaan masyarakat, dan d) kriya

dalam konteks kreativitas.

e) Guru memerintahkan siswa untuk mengumpulkan lembar

jawaban dan tugas makalah.

f) Menutup proses pembelajaran seni budaya.

Page 111: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

c. Menyusun soal tes essai dan penugasan makalah

Penyusunan soal tes essai berkaitan dengan isi materi multimedia

yang sudah dijelaskan oleh guru pada pertemuan pertama dan kedua

siklus II. Peneliti merencanakan tes yang disepakatai oleh guru, berupa tes

essai (uraian) untuk aspek kognitif dan penugasan makalah untuk aspek

psikomotor. Berikut rincian penyusunanannya:

i) Tes esai

Pelaksanaan tes esai dilaksanakan dalam waktu 25 menit

dengan jumlah 10 soal yang berkaitan dengan pengetahuan,

pemahaman, menganalisis, sintesis dan evaluasi siswa mengenai jenis-

jenis, teknik, bahan karya seni kriya, dan dimensi atau ruang lingkup

kriya. Siswa mampu mengidentifikasi pengertian seni kriya dengan

mengunakan kata-kata sendiri. Siswa mampu menjelaskan tentang

jenis-jenis seni kriya. Siswa dapat menyebutkan teknik dan bahan

karya seni kriya. Selain itu siswa mampu memahami dimensi atau

ruang lingkup kriya.

ii) Penugasan Makalah

Penugasan makalah dilaksanakan secara mandiri, dengan tema

seni kriya Nusantara yang menggunakan gaya bahasa siswa sendiri. Isi

makalah meliputi jenis-jenis, teknik, bahan karya seni kriya, dan

dimensi atau ruang lingkup kriya. Waktu yang diberikan dalam

pembuatan makalah yakni selama dua minggu, pemberian tugas

diberikan pada pertemuan ke 1 dan dikumpulkan pada pertemuan ke 3

siklus II. Adapun ketentuan penulisan antara lain: kelengkapan

makalah, kejelasan ide, urutan penyajian, keunikan penyajian

makalah, ketepatan pemilihan kalimat, dan kesungguhan dalam

menyelesaikan tugas.

d. Memperbaiki media pembelajaran

Tampilan media yang digunakan diperbaiki agar lebih menarik

sehingga antusias siswa juga semakin meningkat. Berdasarkan hasil

refleksi siklus I, dan wawancara dengan siswa, media diperbaiki dengan

Page 112: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

memperbanyak contoh gambar yang ada dalam media. Gambar-gambar

tersebut diharapkan mampu memberikan penjelasan yang lebih mendalam

mengenai materi yang diberikan agar penjelasan dapat tersampaikan

dengan maksimal.

Pada tahap ini, materi yang dikumpulkan sesuai dengan kompetensi

dasar yang ada yaitu mengidentikasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara. Materi yang termasuk dalam

multimedia pada siklus I adalah ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”: a)

kriya tekstil, b) kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik,

dan f) kriya anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”:

a) teknik cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik membatik, d) teknik

anyam, dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”:

a) kriya dalam konteks pelestarian budaya tradisional, b) kriya dalam

konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam konteks pemberdayaan

masyarakat, dan d) kriya dalam konteks kreativitas.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Skenario pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II tidak jauh

berbeda dengan Siklus I, peneliti dan guru hanya melakukan perbaikan pada

tindakan guru yakni: 1) sebaiknya guru dalam berinteraksi lebih sering

mengelilingi kelas pada saat menjelaskan materi dengan menggunakan

multimedia, agar siswa dapat terpantau secara menyeluruh, sehingga siswa

yang duduk di bagian belakang dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan

ikut aktif selama pembelajaran berlangsung, 2) guru harus lebih rileks (tidak

terlalu cepat) dalam menyampaikan materi namun tetap serius, sehingga

siswa dapat tetap fokus terhadap materi yang disampaika, 3) guru juga

diharapkan mampu mengembangkan materi yang sudah ada dalam

multimedia dengan cara tidak selalu membaca tampilan materi. Selain itu,

berdasarkan hasil wawancara siswa dan guru ditemukan bahwa perbaikan

sebaiknya juga dilakukan terhadap multimedia. Perbaikan tersebut dilakukan

pada segi tampilan multimedia dengan memperbanyak contoh gambar agar

Page 113: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

lebih menarik perhatian siswa, sehingga diharapkan siswa dapat menerima

materi pelajaran yang disampaikan dengan baik.

Siklus II ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu pada hari

Kamis, 17 November 2011, 24 November 2011 dan 01 Desember 2011.

Setiap pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. pada

pertemuan pertama, guru menjelaskan “Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”,

”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”. Pertemuan kedua guru

akan menjelaskan materi ”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”. Sedangkan

pada pertemuan ketiga diisi dengan tes essai mengenai materi yang

disampaikan pada pertemuan pertama dan kedua. Rincian pelaksanaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pertemuan ke 1 (1 x 45 menit)

Pertemuan ke 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 17 November

2011. Pembelajaran pada pertemuan ke 1 dilaksanakan sesuai dengan

rencana pembelajaran yang sudah disusun pada saat perencanaan

tindakan. Tindakan pertemuan pertama dilaksanakan pada jam pelajaran

ke 6 (10.30-11.15) di kelas XI IPS 1. Sub materi pelajaran yang akan

diberikan pada pertemuan ke 1 ini adalah adalah ”Jenis-Jenis Seni

Penciptaan Kriya”: a) kriya tekstil, b) kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya

logam, e) kriya keramik, dan f) kriya anyaman, ”Teknik dan Bahan

Penciptaan Karya Seni Kriya”: a) teknik cor (cetak tuang), b) teknik ukir,

c) teknik membatik, d) teknik anyam, dan e) teknik membentuk.

Selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, guru

bertindak memberikan penjelasan materi dengan menggunakan

multimedia sesuai dengan rencana di depan kelas, sedangkan peneliti

berperan mengamati jalannya proses pembelajaran yakni tentang

multimedia, penjelasan guru, dan afektif siswa. Peneliti mengambil posisi

paling belakang di kelas untuk mengamati proses pembelajaran agar

tidak mengganggu pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan

multimedia.

Page 114: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Namun sebelum memasuki kegiatan pelaksanaan, guru dan siswa

mempersiapkan diri terlebih dahulu. Guru dibantu oleh peneliti dan salah

satu siswa untuk mempersiapkan proyektor LCD agar berjalan dengan

lancar. Kegiatan diawali dengan salam pembuka oleh guru, dilanjutkan

dengan mengecek kehadiran siswa di buku absensi dan mencatat siswa

yang tidak masuk. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPS 1, yang

hadir pada pelaksanaan proses pembelajaran mengidentifikasi keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara

yaitu 23 siswa. Kegiatan ini berlangsung selama ± 5 menit.

Kemudian proses pembelajaran dilanjutkan dengan apersepsi dari

guru, yaitu dengan melontarkan pertanyaan kepada siswa untuk

mengulang sedikit materi kriya pada minggu sebelumnya. Pertanyaan

yang dilontarkan guru adalah apakah siswa mengetahui jenis-jenis seni

kriya yang ada di Nusantara. Pada saat guru memberikan pertanyaan

tersebut, hanya beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan tersebut

secara bersamaan. Sementara sebagian siswa lainnya hanya diam atau

bergumam saja. Kemudian guru menunjuk tiga siswa untuk menjawab

pertanyaan tersebut, yaitu Adid Khairuuzzman, Irene Sarah Larasat, dan

Annisa Murni Prasasti. Siswa yang bernama Adid menjawab jenis-jenis

seni kriya yang terdapat di Nusantara yaitu Batik, sedangkan Irene dan

Annisa menambahkan jawaban dari Adid yaitu kriya tekstil dan kriya

keramik. Setelah mendengar jawaban dari siswa, guru memberikan

pujian terhadap mereka dan melanjutkan proses pembelajaran dengan

memberikan penjelasan lebih dalam lagi mengenai pertanyaan yang baru

saja disampaikan. Kondisi kelas pada saat proses apersepsi terlihat cukup

tenang dan siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru.

Kegiatan apersepsi ini dilakukan ± 5 menit.

Pembelajaran dilanjutkan dengan penjelasan mengenai materi

”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya tekstil, b) kriya kulit, c)

kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik, dan f) kriya anyaman,

”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”: a) teknik cor (cetak

Page 115: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

tuang), b) teknik ukir, c) teknik membatik, d) teknik anyam, dan e) teknik

membentuk. Penjelasan materi tersebut disampaikan dengan bantuan

multimedia yang sudah diperbaiki dan tetap digunakan oleh guru. Guru

mengajak seluruh siswa kelas XI IPS 1 untuk memperhatikan tampilan

multimedia di depan kelas melalui layar proyektor LCD. Dalam tindakan

siklus II ini, guru lebih sering menampilkan materi pada multimedia lebih

lama, contoh gambar pada materi lebih bervariasi, serta guru mencoba

untuk lebih dapat mengembangkan materi yang terdapat pada layar LCD,

sehingga siswa tidak merasa cepat bosan. Hal ini dilakukan berdasarkan

hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru, serta wawancara dengan

siswa yang meminta tampilan multimedia pengetahuan tentang jenis-

jenis seni kriya, teknik dan bahan karya seni kriya untuk ditampilkan

lebih lama.

Gambar 15. Seluruh Siswa Memperhatikan Multimedia dengan Seksama

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

multimedia yang sudah diperbaiki sebelumnya, tampak siswa lebih

antusias dibandingkan pada pertemuan siklus sebelumnya. Kondisi di

kelas juga lebih kondusif dan lebih tenang. Hampir seluruh siswa

memperhatikan media yang sedang ditampilkan sambil mendengarkan

guru menjelaskan dengan detail mengenai materi yang sedang mereka

Page 116: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

pelajari. Selain menyimak penjelasan guru dengan seksama, ternyata

siswa juga mencatat materi tersebut. Hingga akhir materi yang

disampaikan, seluruh siswa tetap memperhatikan media yang

ditampilkan. Tak satupun diantara siswa tersebut yang bercanda, atau

melakukan kegiatan lain yang mengganggu berjalannya proses

pembelajaran. Hal ini dikarenakan isi materi dan multimedia yang

berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Perbedaan tersebut

terdapat pada isi materi yang disesuaikan dengan isi silabus dan

pengembangannya, sehingga menambah wawasan siswa pada

kompetensi dasar seni kriya. Selain itu, multimedia telah diperbaiki

dengan lebih banyak menambahkan contoh gambar agar siswa dapat

mendeskripsikan secara mandiri maksud penjelasan yang diberikan guru.

Perbaikan multimedia dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan

siswa dan guru. Penjelasan yang dilakukan guru memakan waktu ± 20

menit.

Gambar 16. Posisi Guru Menjelaskan Materi dengan Cara Berkeliling

Untuk Memantau Siswanya. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Setelah siswa menyimak penjelasan dengan menggunakan

multimedia yang sudah ditampilkan, guru kemudian memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal yang kurang

dimengerti. Setidaknya 5 siswa bertanya kepada guru, kemudian guru

Page 117: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

menjawabnya dengan memberikan penjelasan berdasarkan pertanyaan

dari siswa. Kelima pertanyaan dari siswa tersebut diantaranya:

1) Untuk pertanyaan pertama, “Apa yang dimaksud dengan teknik ukir

krawangan?”. Sebelum guru menjawab pertanyaan, terlebih dahulu

guru melempar pertanyaan tersebut kepada siswa lainnya. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa lainnya. Akan tetapi

tidak ada satu siswa pun yang bisa menjawab pertanyaan dari

temannya tersebut. Sehingga pada akhirnya guru baru memberikan

jawaban yang benar atas pertanyaan tersebut bahwa ada beberapa

jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah,

ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh.

2) Pertanyaan kedua disampaikan oleh seorang siswa yang menanyakan

“Mengapa benang logam yang akan ditenun, sebaiknya di gabung

dengan benang dari bahan lain?”. Dengan cara yang sama, guru

melemparkan pertanyaan ini kepada siswa lainnya, ternyata ada

beberapa siswa yang berani mengutarakan pendapatnya dan

menjawab pertanyaan dari temannya tersebut. Setelah siswa tersebut

menyebutkan jawabannya, guru baru menguraikan penjelasann dari

pertanyaan tersebut lebih lanjut bahwa hal ini disebabkan karena

benang logam memiliki sifat kaku dan sukar dipelihara. Benang

logam ini banyak ditemukan pada bahan tekstil seperti borkat, lame,

dan tenunan songket.

3) Pertanyaan ketiga datang dari seorang siswa yang duduk di kursi

paling belakang kelas. Siswa tersebut bertanya ”Dimanakah tempat

terkenal yang menghasilkan kerajinan perak selain di kota gede

Yogyakarta?”, kemudian guru melemparkan pertanyaan tersebut

kepada forum kelas. Beberapa siswa menanggapi atau dapat

menjawab pertanyaan dari temannya tersebut. Untuk lebih jelasnya,

guru kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut bahwa

kerajinan perak dan kuningan juga terdapat di daerah Juwana dan

Mojokerto.

Page 118: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

4) Pertanyaan keempat yang dilontarkan siswa ialah “Bagaimanakah

proses pembuatan tekstil?”, guru menjelaskan bahwa mula-mula

serat yang harus dibuat dipintal menjadi benang tenun atau benang

rajut dan benang jahit, lalu dari benang dijadikan (ditenun/dirajut)

kain, kemudian kain ini mengalami proses finishing untuk siap pakai

sebagai bahan/kain yang sempurna dan akhirnya dipotong-potong

dan dijahit sesuai pola atau patron untuk pakaian, dan

5) Pertanyaan kelima, disampaikan secara singkat oleh siswa, “Apa

yang dimasksud dengan batik modern?”. Pertanyaan ini langsung

dijawab guru bahwa batik modern adalah batik yang cara

pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada.

Kegiatan tanya jawab ini dilakukan selama ±10 menit.

Gambar 17. Guru Menjelaskan Materi dengan Multimedia dan

Berkeliling (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Setelah melakukan kegiatan tanya jawab, maka sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan, guru mengakhiri proses pembelajaran

dengan menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa dan

menyampaikan tugas makalah yang harus dikumpulkan siswa pada

pertemuan berikutnya. Kemudian guru menutup pelajaran dengan salam

dan meminta salah satu siswa untuk mematikan LCD dan komputer.

Kegiatan ini berlangsung selama ± 5 menit.

Page 119: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Dalam mengamati dan menilai keberlangsungan proses

pembelajaran ini, peneliti menggunakan instrumen yang telah dibuat

sebelumnya. Hasil pengamatan pada pertemuan pertama siklus II

menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama peneliti.

Penilaian dan pengamatan yang dilakukan adalah pada segi

afektif, kognitif, dan psikomotor siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat pada lampiran siklus II. Untuk memudahkan penilaian dalam

pengamatan, peneliti masih menggunakan instrumen yang sama seperti

pada siklus II.

b. Pertemuan ke 2 (1 x 45 menit)

Pertemuan ke 2 siklus II ini dilaksanakan pada minggu berikutnya

yaitu pada hari Kamis, tanggal 24 November 2011. Tindakan pertemuan

kedua dilaksanakan pada jam pelajaran ke 6 (10.30-11.15) di kelas XI

IPS 1. Sementara sub materi yang akan diajarkan adalah “Dimensi atau

Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya dalam konteks pelestarian budaya

tradisional, b) kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam

konteks pemberdayaan masyarakat, dan d) kriya dalam konteks

kreativitas.

Selama proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, guru

bertindak memberikan penjelasan materi dengan menggunakan

multimedia sesuai dengan rencana di depan kelas, sedangkan peneliti

berperan mengamati jalannya proses pembelajaran yakni tentang

multimedia, penjelasan guru, dan afektif siswa. Peneliti mengambil posisi

paling belakang di kelas untuk mengamati proses pembelajaran agar

tidak mengganggu pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan

multimedia. Namun sebelum memasuki proses pembelajaran, guru dan

peneliti melakukan tahap persiapan dilakukan dibantu oleh salah seorang

siswa untuk mempersiapkan komputer dan layar proyektor LCD.

Setelah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut

keberlangsungan tindakan, guru membuka pelajaran dengan salam,

Page 120: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

kemudian dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa di buku absensi

dan mencatat siswa yang tidak masuk. Dari jumlah keseluruhan siswa

kelas XI IPS 1, yang hadir pada pelaksanaan proses pembelajaran

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni

kriya di wilayah Nusantara yaitu 23 siswa. Kegiatan ini berlangsung

selama ± 5 menit.

Apersepsi dari guru pada pertemuan kedua siklus II ini tidak lain

adalah sedikit mengulas tentang materi sebelumnya dengan memberikan

pertanyaan kepada siswa yaitu seputar jenis, teknik dan bahan karya seni

kriya. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang materi

pelajaran yang sudah disampaikan, sehingga dapat melanjutkan materi

yang seharusnya disampaikan. Kegiatan apersepsi ini memakan waktu ±

5 menit.

Pada saat guru membuka pelajaran dengan apersepsi, sikap siswa

sangat tenang dan suasana kelas tampak kondusif. Ketika guru

memberikan pertanyaan untuk apersepsi, sebagian besar siswa dapat

menjawab pertanyaan tersebut secara bersamaan. Hal ini menunjukkan

perhatian siswa yang tinggi terhadap materi yang disampaikan

menggunakan multimedia pada siklus II ini.

Setelah apersepsi disampaikan, guru melanjutkan pelajaran

dengan menampilkan multimedia dan menjelaskan mengenai “Dimensi

atau Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya dalam konteks pelestarian budaya

tradisional, b) kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam

konteks pemberdayaan masyarakat, dan d) kriya dalam konteks

kreativitas. Dalam menjelaskan, guru tidak hanya membaca teks yang

terdapat dalam multimedia tersebut, tetapi juga mengembangkan materi

yang telah ada dengan menggunakan kalimat penyampaian yang lebih

sederhana dan komunikatif. Hal ini ternyata dapat membuat siswa lebih

antusias sehingga memperhatikan apa yang disampaikan guru.

Disamping itu, perbaikan multimedia dengan gambar-gambar yang lebih

banyak dan menjelaskan materi, mampu membuat sebagian besar siswa

Page 121: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

antusias dan tetap fokus terhadap materi yang diberikan guru selama ± 20

menit. Selama ± 20 menit tersebut, proses penyampaian materi dari guru

dengan menggunakan multimedia berjalan sangat baik dan kondusif.

Setelah menyampaikan materi, guru memberikan waktu untuk

siswa dalam bertanya atau menyampaikan pendapatnya tentang materi

yang baru saja disampaikan. Namun karena siswa tidak ada yang

bertanya pada pertemuan ke dua ini, guru balik memberikan pertanyaan

kepada siswa secara lisan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

pemahaman siswa mengenai materi yang baru saja disampaikan.

Pertanyaan pertama yang diberikan guru adalah “Sebutkan 4 ruang

lingkup kriya dalam menghadapi tantangan perkembangan keilmuan

kriya dalam bermasyarakat?”. Kemudian hampir seluruh siswa di dalam

kelas mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar secara

bersamaan. Kemudian guru membenarkan jawaban siswa dan

menjelaskan lebih detail lagi mengenai jawaban dari pertanyaannya

tersebut yakni: 1) kriya dalam konteks pelestarian budaya tradisional, 2)

kriya dalam konteks pelestarian lingkungan, 3) kriya dalam konteks

pemberdayaan masyarakat, dan 4) kriya dalam konteks kreativitas.

Gambar 18. Siswa Sedang Menyampaikan Pendapatnya Kepada Guru.

(Dokumentasi: Anggi, 2011)

Page 122: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Setelah menjelaskan jawaban dari pertanyaan tersebut, guru

kembali mengetes siswanya. Kali ini dengan pertanyaan yang sedikit

lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Pertanyaan dari guru tersebut ialah

“Sebutkan teknik umum yang digunakan pada proses pembuatan

keramik!”. Namun, siswa tampak kurang dapat menjawab pertanyaan

tersebut. Hal ini terlihat dari gelengan beberapa siswa yang menunjukkan

ketidaktahuan atas jawaban dari pertanyaan tersebut, beberapa siswa

lainnya berusaha membolak-balik catatan mereka, sebagian lainnya

hanya diam. Sampai ada salah satu siswa yang menjawab dengan ragu-

ragu yakni 1) teknik pilin, 2) teknik pijat, 3) teknik slab, 4) teknik putar,

dan 5) teknik cetak. Akan tetapi, ternyata jawaban siswa tersebut

dibenarkan oleh guru. Kegiatan ini berlangsung selama ± 10 menit.

Tidak hanya puas sampai disitu, guru kembali mengetes

kemampuan pemahaman siswanya dengan sekali lagi memberikan

pertanyaan kepada siswa “ Apa yang dimaksud dengan peran kriya dalam

konteks pemberdayaan masyarakat?”. Dengan mudah, lagi-lagi hampir

seluruh siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar secara

bersamaan. Guru terlihat senang mendengar jawaban dari siswanya yang

terlihat sudah memahami materi yang telah disampaikan.

Setelah guru meyakini bahwa siswa telah memahami materi yang

disampaikan dengan menggunakan multimedia, guru menutup pelajaran

dengan mengajak seluruh siswa untuk menarik kesimpulan dari

rangkaian materi yang telah dipelajari. Selain itu guru tidak lupa

mengumumkan kepada siswa, bahwa pada pertemuan berikutnya akan

diadakan tes esai mengenai ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”, ”Teknik

dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”, ”Dimensi atau Ruang Lingkup

Kriya” dan pengumpulan tugas makalah. Kemudian guru mengakhiri

pelajaran dengan salam dan meminta salah satu siswa untuk mematikan

LCD dan komputer. Sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat,

kegiatan tanya jawab dan penarikan kesimpulan ini terjadi selama ± 5

menit.

Page 123: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Dalam mengamati dan menilai keberlangsungan proses

pembelajaran ini, peneliti menggunakan instrumen yang telah dibuat

sebelumnya. Hasil pengamatan pada pertemuan kedua siklus II

menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan disepakati bersama peneliti.

Penilaian dan pengamatan yang dilakukan adalah pada segi

afektif, kognitif, dan psikomotor siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat pada lampiran siklus II. Untuk memudahkan penilaian dalam

pengamatan, peneliti masih menggunakan instrumen yang sama seperti

pada siklus II.

c. Pertemuan ke 3 (1 x 45 menit)

Pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada hari Kamis,

tanggal 01 Desember 2011. Tindakan pertemuan ketiga dilaksanakan

pada jam pelajaran ke 6 (10.30-11.15) di kelas XI IPS 1.

Sebelum memasuki proses pembelajaran, guru dan peneliti

melakukan tahap persiapan dilakukan dibantu oleh salah seorang siswa

untuk mempersiapkan komputer dan layar proyektor LCD. Setelah

mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut keberlangsungan

tindakan, guru membuka pelajaran dengan salam dan sedikit mengulas

tentang materi sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan mengecek

kehadiran siswa dibuku absensi dan mencatat siswa yang tidak masuk.

Dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPS 1, yang hadir pada

pelaksanaan proses pembelajaran mengidentifikasi keunikan gagasan

teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara yaitu 23

siswa.

Kegiatan diawali dengan apersepsi materi yang telah

disampaikan yaitu ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya tekstil,

b) kriya kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik, dan f) kriya

anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”: a) teknik

cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik membatik, d) teknik anyam,

dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”: a) kriya

Page 124: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

dalam konteks pelestarian budaya tradisional, b) kriya dalam konteks

pelestarian lingkungan, c) kriya dalam konteks pemberdayaan

masyarakat, dan d) kriya dalam konteks kreativitas. Kemudian kegiatan

dilanjutkan guru dengan menanyakan apakah siswanya sudah siap

melakukan tes esai tentang materi yang mereka pelajari sebelumnya.

Selama beberapa menit guru dan siswa saling berdialog dengan santai

dan sesekali bercanda. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak tegang

dalam menghadapi tes esainya. Selain itu, guru juga mengingatkan

siswanya untuk mengumpulkan tugas makalahnya di akhir pelajaran.

Sementara itu, peneliti membantu guru menyiapkan soal dan lembar

jawaban bagi siswa. Kegiatan ini berlangsung selama ± 10 menit.

Gambar 19. Siswa Memperhatikan Pengulasan Materi dari Guru Setelah

Melihat Tampilan Multimedia. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Setelah melakukan apersepsi dan interaksi ringan dengan siswa,

guru dibantu oleh peneliti membagikan soal dan lembar jawaban kepada

siswa. Setelah semua siswa mendapatkan lembar soal dan lembar

jawaban, siswa dipersilakan untuk mengerjakan tes esai tersebut dengan

waktu ± 25 menit. Tes esai terdiri dari 10 soal, dengan bobot nilai yang

berbeda-beda. Tes esai ini berisi seputar materi ”Jenis-Jenis Penciptaan

Seni Kriya”, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”,

”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”. Tes esai ini dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan kognitif siswa.

Page 125: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Gambar 20. Siswa Sedang Mengerjakan Tes Esai untuk Menguji

Pemahaman Mereka Tentang Materi. (Dokumentasi: Anggi, 2011)

Selama siswa melaksanakan tes, guru mengambil posisi di

depan kelas, dengan hanya sesekali berkeliling, agar tidak terlalu

mengganggu konsentrasi siswa. Sementara peneliti tetap berada di

belakang kelas sambil mengamati berjalannya proses pembelajaran pada

pertemuan ketiga siklus II ini, dibantu dengan instrumen yang telah

dibuat sebelumnya.

Ketika siswa mengerjakan tes esai, tampak sebagian besar siswa

mengerjakan soal mereka dengan tenang. Hanya beberapa siswa (3

siswa) yang berusaha mencontek teman sebangkunya. Siswa yang

mencontek ini diketahui oleh guru, sehingga guru dapat menegur siswa

agar siswa mengerjakan tes esai sendiri. Tes esai berlangsung dengan

tertib hingga waktu yang diberikan berakhir.

Setelah waktu pengerjaan tes esai telah habis, guru meminta

siswa untuk mengumpulkan lembar jawaban. Setidaknya dalam waktu ±

2 menit, lembar jawaban siswa harus sudah terkumpul. Setelah semua

siswa mengumpulkan lembar jawabannya, guru meminta siswa untuk

segera mengumpulkan tugas makalah yang diberikan pada dua

pertemuan sebelumnya. Pengumpulan tugas makalah ini memakan waktu

± 3 menit. Pada tugas siklus II ini, semua siswa sudah mengumpulkan

makalahnya dengan baik.

Page 126: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Setelah siswa mengumpulkan tugas makalahnya, guru

mengakhiri pelajaran dengan mengajak siswa menarik kesimpulan dari

beberapa materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kemudian pertemuan

ditutup oleh guru dengan salam. Kegiatan penutup ini berlangsung ± 5

menit.

3. Observasi Siklus II

Kegiatan observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan

perbaikan di kelas berlangsung. Kegiatan observasi ini ditunjang dengan

instrumen berupa tabel yang digunakan peneliti untuk mempermudah dalam

mengamati setiap peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran.

Instrumen ini harus diisi sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Pada

setiap pertemuan, peneliti selalu mengambil posisi paling belakang agar tidak

mengganggu jalannya proses pembelajaran. Sebagai bukti adanya observasi,

peneliti juga mengambil beberapa foto selama proses belajar mengajar karya

seni kriya nusantara berlangsung di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta.

Pada siklus ke II ini, pertemuan 1, 2, dan 3 dilaksanakan setiap hari

Kamis, yakni pada tanggal 17 November 2011, 24 November 2011 dan 01

Desember 2011. Materi disampaikan guru dengan metode ceramah dengan

menggunakan multimedia yang sudah diperbaiki kualitasnya berdasarkan

hasil wawancara dengan siswa dan guru, serta berdasarkan hasil refleksi

siklus I. Penggunaan multimedia ini dilakukan dengan menampilkannya

melalui komputer, LCD, dan layar proyektor yang sudah menajdi fasilitas

dari sekolah untuk setiap kelas.

Selama tindakan perbaikan siklus II ini, peneliti mengamati proses

pembelajaran yang terjadi dengan mengisi instrumen sesuai dengan

kenyataan yang terjadi di lapangan. Hal-hal yang diamati oleh peneliti

diantaranya: 1) tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Hal

ini dapat dilihat dari tes esai dan tugas penulisan makalah yang diberikan

kepada siswa, 2) sikap siswa di kelas selama proses pembelajaran

mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara berlangsung, 3) penguasaan materi oleh guru pada saat

Page 127: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

menyampaikan pelajaran dengan menggunakan multimedia, 4) penguasaan

guru terhadap kelas, dan 5) kelayakan multimedia. Adapun rincian data sesuai

dengan masalah yaitu:

a. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa diharuskan mampu mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah

Nusantara dengan baik. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada saat

melaksanakan penelitian siklus II, capaian aspek kognitif siswa sudah

dapat dikatakan berhasil. Dari 23 siswa yang hadir, keberhasilan siswa

yang mencapai ketuntasan dalam mengerjakan tes essai sebanyak 20

siswa, sedangkan 3 siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata nilai siswa

dalam penilaian mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan

dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara (kognitif) adalah 80.

Adapun alat yang digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan

capaian aspek kognitif siswa yaitu masih dengan memberikan tes essai

pada pertemuan ketiga siklus II sebanyak 10 soal sesuai dengan materi

yang telah disampaikan oleh guru saat menggunakan multimedia.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

bersama ketiga siswa, ketidakberhasilan mereka dalam mencapai KKM

dikarenakan siswa kurang mempersiapkan diri dengan mempelajari

materi yang sudah disampaikan pada pertemuan pertama dan kedua

siklus II dalam menghadapi tes essai. Dengan begitu, mengakibatkan

ketiga siswa tersebut mengalami kesulitan dalam menjawab beberapa

soal dan mendapatkan nilai kurang memuaskan. Namun tetap dapat

disimpulkan bahwa tujuan penelitian telah mencapai target indikator

yang diinginkan yakni penggunaan multimedia dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan

bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara.

b. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa harus mampu menunjukkan sikap

menghargai terhadap seni kriya Nusantara dengan baik. Namun dari hasil

yang telah diperoleh pada saat melaksanakan penelitian siklus II, capaian

aspek afektif siswa sudah dapat dikatakan berhasil. Dari hasil akumulasi

Page 128: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

data yang diperoleh melalui tabel observasi yang diberikan pada saat

pelaksaan pembelajaran pertemuan pertama, kedua dan ketiga siklus II,

dari 23 siswa yang hadir hanya 19 siswa yang tuntas dalam menunjukkan

sikap menghargai pembelajaran seni kriya Nusantara, sedangkan 4 siswa

lainnya belum tuntas. Adapun alat yang digunakan dalam mengukur

tingkat keberhasilan capaian aspek afektif siswa yaitu masih dengan

mengisi tabel observasi. Tabel observasi yang dibuat mengacu dan

diadaptasi dari teori taksonomi Bloom yakni terdapat 6 variabel yang

dinilai yaitu kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan materi yang

disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan

berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk tidak saling menganggu

selama proses pembelajaran berlangsung, dan ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas. Penilaian afektif siswa dilakukan pada saat guru

sedang menyampaikan materi dengan menggunakan multimedia.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan

bersama guru, maka dapat disimpulkan bahwa siswa belum mencapai

ketuntasan dikarenakan siswa-siswa tersebut merupakan siswa yang

nakal dan menjadi keluhan guru. Namun, pada akhirnya tujuan penelitian

telah mencapai target indikator yang diinginkan yakni penggunaan

multimedia yang diterapkan pada pembelajaran seni budaya dapat

meningkatkan sikap siswa dalam menghargai pembelajaran seni kriya

Nusantara.

c. Berdasarkan tujuan penelitian, siswa harus mampu membuat deskripsi

makalah secara mandiri mengenai seni kriya Nusantara. Namun

berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada saat melaksanakan penelitian

siklus II, capaian aspek psikomotor siswa sudah dapat dikatakan berhasil.

Keberhasilan capaian aspek psikomotor siswa oleh hasil penilaian

makalah individu yang telah dibuat. Penilaian penulisan makalah

ditentukan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti, sehingga

aspek yang dinilai meliputi kelengkapan makalah, kejelasan ide makalah,

urutan penyajian makalah, keunikan penyajian makalah, ketepatan

Page 129: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

pemilihan kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas. Tugas

makalah disampaikan pada pertemuan pertama dan dikumpulkan pada

pertemuan ketiga siklus II. Hasil penilaian makalah menunjukkan bahwa

dari 23 siswa yang hadir hanya 19 siswa yang tuntas membuat makalah

individu mengenai materi seni kriya Nusantara sesuai dengan tema

pembelajaran yang diperintahkan dan mencapai KKM yang sudah

ditentukan yaitu 75, sedangkan 4 siswa lainnya belum tuntas. Rata-rata

nilai siswa dalam membuat makalah individu mengenai materi seni kriya

Nusantara adalah 80. Berdasarkan hasil observasi, keempat siswa yang

belum mampu membuat makalah secara individu merupakan siswa yang

kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut. Hal ini

tercermin dari hasil makalah keempat siswa tersebut yakni penyajian

makalah kurang unik. Artinya, siswa kurang apresiatif terhadap tugas,

sehingga penyajian makalah terlihat biasa saja, setidaknya siswa dapat

memberikan gambar atau sketsa pada makalah, agar mudah dimengerti.

Selain itu, siswa juga kurang berusaha mengembangkan materi dengan

menggunakan bahasa sendiri. Selain observasi, peneliti melakukan

wawancara kepada keempat siswa yang belum mengalami ketuntasan

nilai KKM. Hasil wawancara yang telah diperoleh tidak jauh berbeda

dengan hasil observasi yang telah disimpulkan, yakni keempat siswa

tersebut mengalami kesulitan dalam mengembangkan isi tugas dengan

menggunakan bahasa sendiri karena mempunyai banyak tugas dari guru

mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, pada saat mengerjakan perhatian

siswa tidak sepenuhnya diberikan pada tugas makalah individu. Namun,

pada akhirnya tujuan penelitian telah mencapai target indikator yang

diinginkan yakni penggunaan multimedia yang diterapkan pada

pembelajaran seni budaya dapat menjadikan siswa mampu membuat

deskripsi makalah seni kriya Nusantara secara mandiri.

Disamping hal pokok di atas, peneliti juga secara tidak langsung ikut

mengamati guru dan multimedia. Hal tersebut dikarenakan proses

pembelajaran yang saling berkesinambungan antara siswa, guru dan media

Page 130: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

yang digunakan. Oleh karena itu, beberapa hal yang dapat dideskripsikan

yaitu penguasaan guru terhadap materi dengan menggunakan multimedia

sebenarnya sudah baik, hanya saja ada beberapa kesalahan informasi yang

diberikan guru kepada siswa. Kesalahan ini terjadi pada saat proses tanya

jawab yang dilakukan antara guru dan siswa pada pertemuan pertama siklus II

yaitu ”Dimanakah tempat terkenal yang menghasilkan kerajinan perak selain

di kota gede Yogyakarta?”, kemudian guru melemparkan pertanyaan tersebut

kepada forum kelas, beberapa siswa lainnya menanggapi atau dapat

menjawab pertanyaan dari temannya tersebut, kemudian untuk lebih jelasnya,

guru kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut yakni bahwa

kerajinan perak dan kuningan juga terdapat di daerah Juwana dan Mojokerto.

Kesalahan guru adalah memberikan jawaban atau informasi yang

salah. Juwana dan Mojokerto bukanlah tempat yang menghasilkan kerajinan

perak selain di kota gede Yogyakarta. Jawaban yang benar adalah gunung

kidul, Wonosari.

Gambar 21. Grafik hasil Siklus II pada mata pelajaran seni budaya

kompetensi dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara menggunakan Multimedia

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Kognitif Afektif Psikomotor

Tuntas

Belum

Page 131: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

4. Refleksi Siklus II

Berikut ini adalah penjelasan tabel hasil observasi Ketercapaian

Siklus II di atas :

a. Capaian dalam aspek kognitif sudah dapat dikatakan berhasil karena

telah mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu minimal 80%.

Siswa yang tuntas dalam penilaian kognitif pada tes essai mengenai

materi ”Jenis-Jenis Penciptaan Seni Kriya”: a) kriya tekstil, b) kriya

kulit, c) kriya ukir, d) kriya logam, e) kriya keramik, dan f) kriya

anyaman, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”: a) teknik

cor (cetak tuang), b) teknik ukir, c) teknik membatik, d) teknik anyam,

dan e) teknik membentuk, ”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”: a)

kriya dalam konteks pelestarian budaya tradisional, b) kriya dalam

konteks pelestarian lingkungan, c) kriya dalam konteks pemberdayaan

masyarakat, dan d) kriya dalam konteks kreativitas. adalah 87% atau 20

siswa tuntas, sedangkan 13% atau 3 siswa belum tuntas pada tes essai.

Rata-rata nilai siswa dalam penilaian mengidentifikasi keunikan gagasan

teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara (kognitif)

adalah 80.

b. Untuk aspek afektif, capaian ketuntasannya sudah dapat dikatakan

berhasil yaitu mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu

minimal 80%. Siswa yang tuntas dalam penilaian afektif 84% atau 19

siswa sedangkan 16% atau 4 siswa belum tuntas dalam menunjukkan

sikap menghargai seni kriya Nusantara. Pada penilaian afektif, terdapat

6 variabel yaitu kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan materi yang

disampaikan, keaktifan siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan

berpendapat, bekerja sama antar siswa untuk tidak saling mengganggu

selama proses pembelajaran berlangsung, dan ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas.

c. Sedangkan capaian pada aspek psikomotor sudah dapat dikatakan

berhasil karena sudah mencapai target indikator pada penelitian ini yaitu

minimal 80%. Siswa yang tuntas pada penilaian psikomotor 83% atau

Page 132: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

19 siswa sedangkan 17% atau 4 siswa yang belum tuntas dalam

membuat deskripsi yaitu makalah secara mandiri mengenai seni kriya

Nusantara sesuai dengan tema pembelajaran yang diperintahkan.

Penilaian psikomotor mencakup kelengkapan makalah, kejelasan ide,

urutan penyajian, keunikan penyajian makalah, ketepatan pemilihan

kalimat, dan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas. Rata-rata siswa

dalam penilaian psikomotor 80. Padahal KKM pada mata pelajaran seni

budaya di SMA Negeri 1 Surakarta adalah 75.

Tabel 8. Data Rata-Rata Ketercapaian Siklus II Pembelajaran Keunikan

Gagasan Teknik dan Bahan dalam Karya Seni Kriya di Wilayah

Nusantara

No Nama Siswa Ketuntasan

Kognitif Afektif Psikomotor

Ke 1 Ke 2 Ke 3

1 Adid Khairuuzzaman 80 √ √ - 79

2 Adrian Adi Setiawan 80 - √ √ 77

3 Aghniya Fitrisna D 79 √ √ √ 81

4 Amelia Choya Tia R 79 √ √ √ 74

5 Anggara Aditya Sandi P 83 √ √ - 87

6 Annisa Murni Prasasti 82 √ √ √ 81

7 Ardiasnyah Yagie Bayu P 79 √ - √ 79

8 Azhari Widhiyanto S 88 √ √ √ 87

9 Azis Setiawan 74 √ - √ 77

10 Bima Sena Suarga Eka P 82 - √ √ 81

11 Devina Zahra Santoso 79 √ √ √ 74

12 Dionisius Baren Diafan 80 - √ √ 77

13 Intan Aprilia Efendi S 80 - √ √ 81

14 Irene Sarah Larasati 83 √ √ √ 87

15 Komang Ayu Tania P.S 83 √ √ √ 81

16 Nadia Sekar Kinanthi 83 √ √ √ 79

17 Nur Kumalaningtyas 80 √ √ √ 81

18 Patricia Prima Kirana 83 √ √ √ 81

19 Ratna Ayu Rahmawati 79 √ √ √ 74

20 Setyawan Cahya Utama 70 √ √ √ 81

21 Talitha Devina Nadia 79 √ √ √ 79

22 Yudha Perwira 74 √ √ - 74

23 Zaenab Rizki A 80 - √ √ 87

JUMLAH 1839 18 21 20 1839

RATA-RATA 80 78% 91% 87% 80

PERSEN 87% 84% 83%

Page 133: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Keterangan:

TM: Tidak Masuk

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penelitian

pada siswa sudah mencapai indikator yang diinginkan yaitu minimal 80%.

Artinya, siswa sudah menunjukkan peningkatan yang baik pada kegiatan

siswa secara keseluruhan, yakni siswa mampu mengidentifikasi keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara, siswa

mampu menunjukkan sikap menghargai pembelajaran seni kriya Nusantara

dengan baik, dan siswa sudah mampu membuat makalah secara mandiri

dengan baik. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengakhiri

penelitian sampai pada siklus II.

Setelah dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan juga

observasi pada pertemuan I dan II pada siklus ke II ini, maka peneliti kembali

melakukan refleksi bersama guru. Refleksi dilakukan untuk mengetahui

keberhasilan tindakan pada setiap siklus yang sudah dilakukan dengan cara

menganalisis nilai hasil tugas siswa, proses pembelajaran siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa

dan guru. Berikut ini merupakan tabel evaluasi multimedia siklus II yang

tidak mendapat masukan lagi dari guru dan siswa. Sub materi: ”Jenis-Jenis

Penciptaan Seni Kriya”, ”Teknik dan Bahan Penciptaan Karya Seni Kriya”,

dan ”Dimensi atau Ruang Lingkup Kriya”.

ASPEK TAMPILAN:

Tabel 9. Evaluasi Aspek Tampilan Multimedia Siklus II

No Unsur Evaluasi

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Proporsi layout (tata

letak teks dan gambar)

Tata letak teks dan gambar

sudah seimbang, karena

sudah terdapat beberapa

animasi dan contoh

gambar yang lebih

menarik perhatian siswa.

-

2 Kesesuaian gambar

dengan isi dan materi Gambar yang muncul

sesuai dengan isi materi,

sehingga memudahkan

-

Page 134: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

siswa memahami materi.

Gambar yang digunakan

berupa foto, sehingga

gambar dapat

menampilkan warna,

tekstur, garis, maupun

bentuk seperti aslinya.

3 Kesesuaian pemilihan

warna, jenis huruf,

ukuran huruf, dan

background

Pemilihan warna sudah

sesuai dengan tema materi,

ukuran dan jenis huruf

sudah sesuai dengan

sasaran (siswa). Untuk

background sudah

disesuaikan dengan warna

dan tema.

-

4 Kemenarikan desain

tampilan awal

(opening)

Tampilan awal didesain

dengan nuansa Kerajinan

Nusantara.

-

5 Musik/ Backsound Menggunakan backsound

lagu-lagu jawa untuk

mewakili tema materi

pelajaran

-

ASPEK ISI:

Tabel 10. Evaluasi Aspek Isi Multimedia Siklus II

No Unsur Evaluasi

Multimedia Tambahan pada

Multimedia

1 Urutan isi materi Isi materi sistematis,

sesuai dengan silabus dan

dikembangkan.

-

2 Kejelasan contoh yang

disertakan

Contoh yang disertakan

mewakili kejelasan materi

yang diberikan.

-

3 Kecukupan contoh yang

digunakan

Contoh gambar sudah

diperbanyak dan

disesuaikan dengan materi

yang membuat siswa tetap

fokus.

-

4 Kesesuaian bahasa

dengan sasaran (siswa)

Bahasa yang digunakan

adalah bahasa baku, tepat

untuk ukuran siswa SMA.

-

5 Isi pesan yang

disampaikan

Sesuai dengan materi yang

akan dipelajari siswa -

Page 135: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

D. Deskripsi Antar Siklus

Rincian pelaksanaan pembelajaran apresiasi karya seni rupa daerah

setempat di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta dapat dilihat pada tabel

perbandingan kondisi awal, siklus I, dan siklus II berikut ini.

Tabel 11 Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Aspek

Perbedaan Observasi Awal Siklus I Siklus II

Jumlah

Pertemuan 4 kali 3 kali 3 kali

Tanggal 21, 28, Juli 2011

4, 11 Agustus 2011

27 Oktober 2011

03 November 2011

10 November 2011

17 November 2011

24 November 2011

01 Desember 2011

Materi Mengidentifikasi

Keunikan Gagasan

Teknik dan Bahan

dalam Karya Seni Kriya

di Wilayah Nusantara

Mengidentifikasi

Keunikan Gagasan

Teknik dan Bahan

dalam Karya Seni Kriya

di Wilayah Nusantara

Mengidentifikasi

Keunikan Gagasan

Teknik dan Bahan dalam

Karya Seni Kriya di

Wilayah Nusantara

Sub Materi Pengertian Seni Kriya

Unsur-Unsur

Penciptaan Seni

Kriya

Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni

Kriya

Pengertian Seni Kriya

Unsur-Unsur

Penciptaan Seni Kriya

Fungsi dan Tujuan

Penciptaan Seni Kriya

Jenis-Jenis Penciptaan

Seni Kriya

Teknik dan Bahan

Penciptaan Seni Kriya

Dimensi atau Ruang

Lingkup Seni Kriya

Metode/

Tindakan

Guru

Ceramah

Pemberian tugas,

yaitu praktek dan

mengerjakan LKS

Melihat tayangan

multimedia.

Diskusi

Pemberian tugas

berupa soal tes esai

Melihat tayangan

multimedia lebih lama.

Diskusi

Pemberian tugas

berupa soal tes esai

Media yang

digunakan

guru

Media visual yang

berupa gambar print

cetak ataupun

fotokopi berukuran

A4 yang tidak

berwarna

Gambar pola batik

hasil karya kakak

kelas sebelumnya

Ditampilkan dengan

cara dipegang oleh

guru di depan kelas

Multimedia (gabungan

dari teks, gambar

animasi, dan audio)

Pengetahuan Seni

Kriya tentang

”Pengertian Seni

Kriya”, ”Unsur-Unsur

Penciptaan Seni

Kriya”, dan ”Fungsi

dan Tujuan Seni

Kriya”.

Durasi keseluruhan

tampilan selama ± 15

menit.

Multimedia (gabungan

dari teks, gambar

animasi, dan audio)

Pengetahuan Seni Kriya

“Jenis-Jenis Penciptaan

Seni Kriya”, “Teknik

dan Bahan Penciptaan

Seni Kriya”, dan

“Dimensi atau Ruang

Lingkup Seni Kriya”.

Durasi keseluruhan

tampilan selama ± 20

menit.

Kelebihan

Metode Guru

Guru menyampaikan

ceramah materi

dengan gaya humoris

yang disukai oleh

siswa-siswa.

Guru menguasai

materi

Metode Guru

Gaya humoris guru

dalam mengajar

membuat

pembelajaran semakin

menarik

Guru menguasai

materi

Metode Guru

Guru meningkatkan

keaktifan siswa dengan

lebih sering melontarkan

pertanyaan kepada siswa

secara lisan sehingga

siswa lebih aktif baik

dalam berpendapat

Page 136: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Media

Contoh gambar pada

papan tulis sudah

sesuai bentuk benda

aslinya, sehingga siswa

dapat mengetahui

benda apa yang sedang

ditampilkan guru

Beberapa gambar

memiliki

keseimbangan bentuk

yang sudah bagus,

dengan point interest

pada keseluruhan

gambar.

Media

Contoh gambar yang

muncul sesuai dengan

materi, sehingga

memudahkan siswa

memahami yang

disampaikan guru.

Gambar yang

digunakan berupa

foto, sehingga gambar

lebih menarik karena

dapat menampilkan

warna, tekstur, garis,

maupun bentuk seperti

aslinya.

maupun bertanya.

Siswa dapat termonitori

secara menyeluruh,

karena guru lebih

banyak berkeliling kelas

untuk memantau siswa

selama pembelajaran

berlangsung

Gaya humoris guru

dalam mengajar

membuat pembelajaran

semakin menarik

Guru menguasai materi,

mampu

mengembangkan materi

yang sudah ada dalam

multimedia dengan cara

tidak selalu membaca

tampilan materi.

Media

Dalam penjelasan,

tampilan digunakan

lebih lama, sehingga

siswa lebih memahami

isi materi yang

disampaikan melalui

multimedia.

Kuantitas contoh

gambar dan metode

ceramah guru

ditingkatkan

berdasarkan

wawancara dengan

siswa dan guru

Kekurangan Metode Guru

Guru lebih sering

duduk di depan kelas

Seringnya guru

dalam bercanda saat

pembelajaran

berlangsung justru

membuat siswa

menjadi tidak fokus

dan terlalu santai,

sehingga tidak dapat

memahami materi

dengan baik.

Terlalu banyak

waktu yang terfokus

pada tugas praktek,

padahal seharusnya

diisi dengan

pengetahuan materi,

hal ini membuat

pembelajaran

Metode Guru

Guru kurang

memantau siswa yang

duduk di belakang

kelas

Guru kurang

mengembangkan

materi yang ada dalam

media, sehingga siswa

kurang tertarik

Guru terlalu cepat

dalam menyampaikan

materi sehingga

banyak siswa yang

belum mengerti

Metode Guru

-

Page 137: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

menjadi monoton.

Media

Menggunakan papan

tulis, dalam

menjelaskan materi

dengan metode

ceramah. Guru sering

menggambar beberapa

bentuk untuk

memvisualisasikan

maksud dari materi,

hanya saja media

papan tulis sangat

terbatas dalam

memancing

pemahaman siswa.

Media yang

digunakan adalah

contoh karya kakak

kelas, terkadang karya

yang dicontohkan

kurang terlihat jelas

bagi siswa yang

duduk di belakang

kelas.

Media

Tata letak teks dan

gambar belum

seimbang, karena

masih didominasi oleh

teks yang

mengakibatkan

proporsi multimedia

kurang nyaman untuk

dilihat

Masih terlalu banyak

tulisan sehingga

contoh gambar kurang

dan membuat siswa

tidak fokus.

Media

-

Hasil : Membantu guru

dalam menjelaskan

materi melalui

gambar-gambar

tersebut.

Pada aspek kognitif,

sebanyak 9 siswa atau

39% dari 23 siswa

mampu

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni

kriya di wilayah

Nusantara dengan

baik. Sementara 14

siswa lainnya atau 61

% dari 23 siswa

kurang

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni

kriya di wilayah

Nusantara dengan

baik.

Mampu meningkatkan

apresiasi seni kriya

khususnya

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara.

Terjadi peningkatan

pada aspek kognitif

siswa yang nilainya

memenuhi standar

KKM, yaitu sebanyak

yaitu 78% atau

sebanyak 18 dari 23

siswa mampu

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara.

Dengan nilai rata-rata

padasiklus I

meningkat menjadi

78.

Mampu meningkatkan

apresiasi seni kriya

khususnya

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara.

Terjadi peningkatan

pada aspek kognitif

siswa yang nilainya

memenuhi standar

KKM, yaitu sebanyak

yaitu 87% atau

sebanyak 20 dari 23

siswa mampu

mengidentifikasi

keunikan gagasan

teknik dan bahan

dalam karya seni kriya

di wilayah Nusantara.

Dengan nilai rata-rata

padasiklus I meningkat

menjadi 80.

Page 138: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Pada aspek afektif,

sebanyak 11 siswa

atau 48% dari 23

siswa mampu

menunjukkan sikap

menghargai

pembelajaran seni

kriya Nusantara

dengan baik.

Sedangkan 12 siswa

lainnya atau 52% dari

23 siswa kurang

mampu menunjukkan

sikap menghargai

pembelajaran seni

kriya Nusantara

dengan baik. Nilai

rata-rata kelas XI IPS

1 pada materi

apresiasi seni kriya

adalah 73.

Pada aspek

psikomotor, sebanyak

10 siswa atau 43%

dari 23 siswa mampu

membuat makalah

secara mandiri

dengan baik.

Sedangkan 13 siswa

lainnya atau 57% dari

23 siswa kurang

mampu membuat

makalah secara

mandiri dengan baik.

Terjadi peningkatan

pada aspek afektif

siswa yang mampu

menunjukkan sikap

menghargai seni kriya

Nusantara dengan

baik, yaitu 82% atau

sebanyak 19 siswa

dari 23 siswa di kelas

XI IPS 1.

Terjadi peningkatan

pada aspek

psikomotor siswa

yang mampu

membuat makalah

secara mandiri dengan

baik, yakni 83% atau

sebanyak 19 siswa

dari 23 siswa.

Tidak terjadi

peningkatan pada

aspek afektif, namun

siswa sudah mampu

menunjukkan sikap

menghargai seni kriya

Nusantara dengan baik,

yaitu 84% atau

sebanyak 19 siswa dari

23 siswa di kelas XI

IPS 1.

Tidak terjadi

peningkatan pada

aspek psikomotor

siswa, namun siswa

sudah mampu

membuat makalah

secara mandiri dengan

baik, yakni 83% atau

sebanyak 19 siswa dari

23 siswa.

Tabel 12. Data Perbandingan Ketercapaian Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Pembelajaran Mengidentifikasi Keunikan Gagasan Teknik dan Bahan dalam

Karya Seni Kriya di Wilayah Nusantara.

No. Pertemuan ke Aspek Kognitif Aspek Afektif Aspek

Psikomotor

1 Observasi Awal 39% 48% 43%

2 Siklus I 78% 82% 83%

3 Siklus II 87% 84% 83%

Page 139: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Berikut ini adalah grafik perbandingan capaian hasil ketuntasan siswa

dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada kondisi awal, siklus I, dan siklus

II.

Gambar 22. Grafik hasil Observasi Awal, Siklus I, Siklus II pada mata pelajaran

seni budaya kompetensi dasar keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya

seni kriya di wilayah Nusantara menggunakan Multimedia

E. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan selama observasi awal,

siklus I, dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan baik pada

aspek kognitif, afektif dan psikotor siswa dalam pembelajaran mengidentifikasi

keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara

dengan menggunakan multimedia. Pada penelitian ini terjadi peningkatan pada

aspek kemampuan mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara dari 39% siswa yang tuntas pada observasi

awal, menjadi 78% siswa yang tuntas pada siklus I, kemudian pada siklus ke II

meningkat menjadi 87% yang sudah tuntas. Untuk aspek kemampuan siswa

menunjukkan sikap menghargai seni kriya Nusantara terjadi peningkatan dari 48%

siswa yang tuntas pada observasi awal, menjadi 82% pada siklus I, kemudian

meningkat menjadi 84% pada siklus ke II. Sedangkan pada aspek kemampuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Awal Siklus I Siklus II

Kognitif

Afektif

Psikomotor

Page 140: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

siswa membuat makalah secara mandiri terjadi peningkatan dari 43% siswa yang

tuntas pada observasi awal, menjadi 83% pada siklus I, kemudian tetap pada 83%

pada siklus ke II. Hal ini didukung oleh pendapat Cecep Kustandi & Bambang

Sutjipto (2011: 78) bahwa “Kelebihan multimedia adalah memberikan kemudahan

kepada siswa untuk belajar secara individu maupun secara kelompok”. Dengan

begitu, dengan adanya hasil penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa penggunaan

multimedia dapat diaplikasikan ke dalam sebuah kelompok pembelajaran yaitu

kelas XI IPS 1.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung

Bayu Saputro (2010) mengenai penggunaan multimedia. Dengan penggunaan

multimedia dalam pembelajaran, siswa menjad lebih mudah memahami materi

yang diberikan. Dengan demikian, pembelajaran menjadi semakin menarik dan

pemahaman siswa terhadap materi meningkat, sehingga meningkatkan motivasi

siswa dalam berprestasi. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah penggunaan

multimedia sebagai media pada pembelajaran seni rupa pokok bahasan kriya batik

terbukti dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran dan meningkatkan

kreativitas siswa dalam berkarya desain ragam hias pola batik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian siklus I dan II, serta

didukung oleh pendapat ahli dan penelitian yang relevan di atas, menguatkan

dugaan bahwa penggunaan multimedia pada pembelajaran seni budaya di SMA

Negeri 1 kelas XI IPS 1 dalam kompetensi dasar mengidentifikasi keunikan

gagasan teknik dan bahan dalam karya seni kriya di wilayah Nusantara dapat

meningkatkan apresiasi siswa terhadap karya seni kriya. Hasil analisis ini juga

didukung dengan pernyataan guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1

Surakarta yang berkolaborasi dengan peneliti, bahwa kemampuan siswa

mengidentifikasi seni kriya meningkat setelah menggunakan multimedia. Dari

hasil pembahasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa penggunaan multimedia

dalam pembelajaran seni budaya dapat meningkatkan apresiasi siswa terhadap

seni kriya Nusantara di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

2011/2012.

Page 141: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran seni budaya dengan menggunakan multimedia dapat meningkatakan

apresiasi seni kriya Nusantara di kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, di mana tiap siklus meliputi

empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi tindakan. Peningkatan hasil

belajar tersebut meliputi peningkatan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pada aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, diketahui

peningkatan hasil belajar pada pelaksanaan siklus I adalah sebesar 78 % dan pada

pelaksanaan siklus II sebesar 87%. Peningkatan pada aspek afektif yang meliputi

kehadiran/ presensi siswa, memperhatikan materi yang disampaikan, keaktifan

siswa di dalam kelas yang meliputi bertanya dan berpendapat, bekerja sama antar

siswa untuk tidak saling mengganggu selama proses pembelajaran berlangsung,

dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas. Peningkatan hasil belajar aspek

afektif pada pelaksanaan siklus I sebesar 82% dan pada siklus II sebesar 84%.

Pada aspek psikomotorik, penilaian penulisan makalah dinilai berdasarkan

kelengkapan makalah, kejelasan ide makalah, urutan penyajian makalah, keunikan

penyajian makalah, ketepatan pemilihan kalimat, dan kesungguhan dalam

menyelesaikan tugas. Peningkatan hasil belajar aspek psikomotor pada

pelaksanaan siklus I sebesar 83% dan siklus II sebesar 83%.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setelah diberi

tindakan pada pembelajaran seni budaya dengan menggunakan multimedia,

apresiasi siswa terhadap karya seni kriya mengalami peningkatan secara

signifikan. Peningkatan yang dialami siswa tersebut diantaranya siswa menjadi

mampu mengidentifikasi dengan baik keunikan gagasan teknik dan bahan dalam

karya seni kriya di wilayah Nusantara, siswa sudah menunjukkan sikap

menghargai dengan baik terhadap pembelajaran seni kriya Nusantara, dan siswa

120

Page 142: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

dapat membuat deskripsi makalah secara mandiri dengan baik mengenai materi

seni kriya Nusantara. Kemajuan yang terjadi disebabkan oleh adanya penggunaan

multimedia oleh guru.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil simpulan, implikasi yang dapat ditarik adalah sebagai

berikut:

1. Dengan menggunakan multimedia, pembelajaran menjadi lebih menarik dan

tidak membosankan karena materi disampaikan melalui gabungan media

gambar gerak dan gambar diam yang diantaranya teks, gambar, grafis,

animasi, dan audio sebagai salah satu variasi proses pembelajaran. Guru lebih

mudah dalam menyampaikan materi pelajaran yaitu hanya memberikan

pemantapan pemahaman siswa dengan mengajak siswa berdiskusi dan

menyampaikan tanggapannya mengenai karya seni kriya. Perhatian siswa

selama proses pembelajaran juga meningkat, selain itu siswa lebih mudah

memahami materi sehingga tujuan dari pelaksanaan pembelajaran yaitu

meningkatnya apresiasi karya seni kriya dapat tercapai.

2. Dengan menggunakan multimedia, materi pembelajaran menjadi lebih kaya.

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan dan implikasi di atas, maka dapat disarankan

antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Dalam proses pembelajaran apresiasi karya seni kriya hendaknya guru

memiliki variasi dalam menyampaikan materi pelajaran agar proses

pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

b. Dalam pembelajaran menggunakan multimedia sebaiknya dilakukan

persiapan yang matang dari guru, sehingga pelaksanaan pembelajaran

dapat berjalan dengan baik dan dari tujuan pembelajaran dapat diperoleh

hasil yang optimal. Persiapan yang matang harus dilakukan guru di

antaranya adalah menguasai materi dengan baik, mempersiapkan

Page 143: PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN …... · PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SENI ... Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas ... Media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

multimedia semenarik mungkin, mempersiapkan LCD proyektor,

memahami skenario pembelajaran yang sudah dipersiapkan, dan lain-lain.

c. Tetap dibutuhkan peran guru dalam memantau dan meningkatkan

keaktifan dan pemahaman siswa selama pembelajaran berlangsung karena

pelaksanaan dan keberhasilan tujuan pembelajaran tidak dapat diserahkan

sepenuhnya pada media yang digunakan.

2. Bagi Siswa

Siswa lebih aktif belajar mandiri dengan menggunakan media pembelajaran

multimedia, sehingga mampu membangun dan menyusun pemahamannya

tentang materi apresiasi.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasaran serta memfasilitasi guru

untuk membuat media pembelajaran pada mata pembelajaran seni budaya

yang lain, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.