PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

16
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI Artikel Simposium Oleh NAMA : SUBKI, S.Pd.,M.Pd NIP : 19751231 200112 1 012 PANGKAT/GOL : PEMBINA, IV/a NUPTK : 3638 7536 5520 0042 NRG : 11 184 181 5002 NPWP : 48.692.543.1-915.000 SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT 2016

Transcript of PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

Page 1: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

NEGERI 1 LABUHAN HAJI

Artikel Simposium

Oleh

NAMA : SUBKI, S.Pd.,M.Pd

NIP : 19751231 200112 1 012

PANGKAT/GOL : PEMBINA, IV/a

NUPTK : 3638 7536 5520 0042

NRG : 11 184 181 5002

NPWP : 48.692.543.1-915.000

SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

NUSA TENGGARA BARAT

2016

Page 2: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 1

Penggunaan Multimedia Interaktif Bernoulli Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

di SMA Negeri 1 Labuhan Haji

Pengantar

Kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor,

diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, kualitas

guru, kurikulum yang memadai, dan lain-lain. Untuk belajar fisika dibutuhkan

sarana laboratorium fisika yang dilengkapi dengan peralatan yang mencukupi,

karena melalui kegiatan laboratorium aspek produk, proses, dan sikap peserta

didik dapat lebih dikembang-kan (Gunawan & Liliasari, 2012). Di samping itu, guru

fisika perlu memiliki kualifikasi akademik sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007, yaitu (1) menggunakan media

pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik

dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara

utuh, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

yang diampu. Untuk memenuhi kualifikasi ini, seorang guru fisika diharapkan

mampu memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya. Permasalahan

yang muncul di lapangan adalah tidak tersedianya laboratorium fisika di sekolah,

kurangnya media pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika

yang bermutu serta rendahnya hasil belajar fisika siswa.

Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan pembelajaran fisika yang muncul

di sekolah, peneliti melakukan studi pendahuluan. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang peneliti lakukan pada lima belas sekolah SMA/MA di kabupaten

Lombok Timur NTB Indonesia diperoleh beberapa permasalahan, yaitu: (1) sarana

laboratorium fisika sebagian besar sudah tersedia, tetapi hanya 44% guru yang

sering menggunakannya dalam pem-belajaran, (2) sebagian besar guru fisika

masih jarang memanfaatkan media animasi atau multimedia interaktif dalam pem-

belajaran materi fluida dinamis, (3) belum ada multimedia interaktif materi fluida

dinamis yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, (4) sebanyak 73% guru

menyatakan setuju untuk dikembangkan multimedia interaktif pada materi fluida

dinamis, (4) sebagian besar guru dan siswa mampu mengoperasikan komputer

Page 3: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 2

untuk menunjang pembelajaran berbasis multi-media.

Permasalahan dan daya dukung tersebut menggambarkan bahwa masih

ada kesenjangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika antara harapan

dengan kondisi nyata di sekolah. Sementara itu, Kurikulum 2013 mengamanatkan

bahwa proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu:

mengamati, menanya, mengumpul-kan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan (Kemdikbud, 2014).

Salah satu dampak dari kesenjangan tersebut adalah masih rendahnya

hasil belajar siswa, jika dibandingkan dengan rata-rata kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditetapkan. Keberadaan media animasi atau multimedia komputer

sangat membantu guru fisika, tetapi belum semua materi pelajaran fisika tersedia

dalam bentuk multimedia. Misalnya untuk materi fluida dinamis, masih sedikit

program multimedia yang beredar di sekolah maupun di lingkungan Musyawarah

Guru Mata Pelajaran (MGMP) fisika. Adapun software simulasi yang cukup

lengkap adalah PhET simulation software yang dikembangkan oleh Universitas

Colorodo, USA. Isi dari software ini terbilang cukup lengkap, namun belum

memenuhi semua kompetensi dasar pada mata pelajaran fisika khususnya kom-

petensi dasar fluida dinamis untuk tingkat SMA. Kesenjangan inilah yang juga

men-jadi dasar peneliti untuk mengembangkan multimedia interaktif pada materi

fluida dinamis. Dari studi pendahuluan diperoleh data bahwa jumlah siswa yang

mencapai KKM pada kompetensi dasar fluida dinamis di lima belas sekolah di

kabupaten Lombok Timur adalah 54,06%. Oleh karena itu, penelitian ini

dilaksanakan sebagai alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran

fisika di sekolah dengan memberikan pengalaman kepada siswa menggunakan

multimedia interaktif pada materi fluida dinamis.

Program multimedia fisika saat ini memang sudah banyak beredar di

sekolah-sekolah, baik yang diedarkan oleh pemerintah atau produksi swasta yang

dibeli oleh sekolah. Namun, masih sedikit multimedia yang mengandung unsur

interaktif atau melibatkan siswa secara penuh. Padahal unsur interaktif inilah yang

menjadi penekanan proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Dengan

demikian, keberadaan multi-media interaktif fisika yang menggunakan pendekatan

saintifik sangat dibutuhkan oleh guru fisika sebagai media pelengkap dalam

mengajar fisika.

Page 4: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 3

Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah bentuk

produk multimedia interaktif Bernoulli yang dikembangkan? (2) apakah ada

pengaruh penggunaan multimedia interaktif Bernoulli terhadap peningkatan hasil

belajar siswa?

Pembahasan dan Solusi

(a). Metode

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan

(research & development) menurut model ADDIE (analysis, design, development,

implementation, evaluation) yang dimodifi-kasi menjadi tiga tahap. Menurut

Sugiyono (2014) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

produk tersebut.

Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu tahap studi pendahuluan,

tahap pengembangan media, dan tahap uji coba media. Pada tahap studi

pendahuluan dilaksanakan dengan studi kepustakaan dan survei awal. Tahap

pengembangan media menghasilkan draf awal media kemudian dilaksanakan

validasi oleh tiga orang tim ahli media dan ahli materi. Penelitian dilanjutkan

dengan tahap implementasi uji coba terbatas penggunaan media pada siswa kelas

XI MIPA 2 SMAN 1 Labuhan Haji yang berjumlah sembilan orang dari kelompok

kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan uji coba lebih luas multimedia

interaktif fisika terhadap hasil belajar dan keterampilan generik sains dilaksanakan

di kelas eksperimen (kelas XI MIPA 3) SMAN 1 Labuhan Haji tahun pelajaran

2014/2015 yang berjumlah 30 orang. Multimedia interaktif fisika yang

dikembangkan adalah materi fluida dinamis pada kelas XI MIPA sesuai kurikulum

2013. Pembelajaran materi fluida dinamis di kelas eksperimen menggunakan

multimedia interaktif sedangkan di kelas kontrol tanpa media tersebut

(menggunakan pembelajaran langsung). Data kedua kelas dianalisis

menggunakan uji Anava dua jalan dan skor gain ternormalisasi (N-gain).

Page 5: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 4

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan generik sains

digunakan nilai N-gain. N-gain yang digunakan menggunakan persamaan 1

(Chenk, 2004):

%100xSS

SSgainN

premaks

prepost

(1)

Keterangan:

<N-gain> = gain skor

Spost = skor posttest

Spre = skor pretest

Smaks = skor maksimum ideal

Untuk kriteria perhitungan N-gain terlihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Kriteria Perhitungan N-gain

Batasan Kategori

<N-gain> > 70% Tinggi

30% <N-gain> 70%

Sedang

<N-gain> < 30% Rendah

Pengolahan data penelitian diawali dengan uji prasyarat berupa uji normalitas

dan uji homogenitas. Selanjutnya, dilakukan uji Anava dua jalan untuk menguji

pengaruh perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(b). Tahapan Penelitian

1. Tahap Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan mencakup tahap studi kepustakaan dan survei

awal. Studi kepustakaan dimulai dengan analisis materi. Setelah dianalisis

ditetapkan ada 5 sub materi pada pokok bahasan fluida dinamis di kelas XI

MIPA sesuai kurikulum 2013, yaitu: (1) konsep debit, (2) asas kontinuitas, (3)

hukum Bernoulli, (4) hukum Toricelli, dan (5) gaya angkat pada sayap

pesawat terbang.

Selain studi kepustakaan, dilakukan analisis kebutuhan pengembangan

media dengan cara melakukan survei awal pada lima belas guru fisika

SMA/MA di kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil survei disimpulkan

bahwa (1) penggunaan laboratorium fisika masih terbatas di kalangan guru,

Page 6: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 5

(2) rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah standar ketuntasan minimal,

(3) sebagian besar guru fisika menyatakan perlu dikembangkan multimedia

interaktif pada materi fluida dinamis sebagai pelengkap media pembelajaran

fisika dan alternatif kegiatan praktikum di laboratorium fisika yang terbatas.

2. Tahap Pengembangan Media

Multimedia interaktif yang dikembangkan memuat lima sub materi fluida

dinamis. Dalam Gambar 1 disajikan beberapa tampilan program multimedia

interaktif fisika yang telah dikembangkan, yaitu: (1) halaman menu utama, (2)

materi singkat, (3) kegiatan lab virtual konsep debit, dan (4) kegiatan lab

virtual asas kontinuitas.

Pada tahap pengembangan media ini dilakukan validasi oleh ahli pada

lima aspek yaitu: (1) aspek keinteraktifan media, (2) aspek tampilan

multimedia, (3) aspek kemudahan pemakaian, (4) aspek ke-dalaman materi,

dan (5) aspek pendukung penyajian materi. Selain validasi pada aspek media,

dilakukan juga validasi pada perangkat pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian, meliputi: perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen hasil pembelajaran, angket motivasi

belajar fisika, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

Pada tahap validasi ada beberapa masukan dari ahli media dan ahli

materi untuk perbaikan draft multimedia interaktif. Saran dari validator seperti

pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Perbaikan multimedia oleh validator

Menu Perbaikan

Menu utama 1. Harus ada tombol keluar 2. Tombol home dan close diperbesar

Konsep debit 1. Ditambahkan tombol Reset 2. Warna air agar lebih cerah

Hukum Bernoulli

Dibuatkan aliran air

Hukum Toricelli

1. Air kran bisa dimatikan 2. Lubang kebocoran diperkecil dan lubang kran

diperbesar 3. Ditambahkan lubang (lubang lebih dari 1) 4. ketika semua lubang ditutup, air kran tidak

mengalir lagi Venturimeter Dibuatkan skala agar lebih mudah terbaca

Page 7: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 6

Keseluruhan media

Dibuatkan manual atau petunjuk penggunaan program

.

Pada Gambar 1. disajikan beberapa contoh tampilan dari multimedia

interaktif yang dikembangkan.

(a) Menu utama (b) Kegiatan lab. konsep debit

(c) Materi singkat kontinuitas (d) Kegiatan lab. asas kontinuitas

(e). Kegiatan lab. hukum Toricelli f). Kegiatan lab. gaya angkat sayap pesawat

Gambar 1. Beberapa Contoh Tampilan Media

Page 8: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 7

3. Tahap Ujicoba Media terhadap Hasil Belajar Fluida Dinamis

Berdasarkan hasil uji Anava dua jalan pada data hasil belajar

pengetahuan di Tabel 4. terlihat bahwa signifikansi (Sig.) 0,013 < α (0,05). Ini

berarti hipotesis null (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi

dapat disimpulkan, “ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap

hasil belajar siswa”.

Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu seperti

penelitian Ferawati (2011), Sutarno (2011), Wiyono Et al,, (2012), Rusipal

(2014). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penggunaan multimedia

interaktif dan media animasi atau simulasi komputer di kelas dapat

meningkatkan hasil belajar atau penguasaan konsep fisika. Tarekegn (2009)

juga menemukan bahwa penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran

listrik arus searah dapat meningkatkan hasil belajar siswanya.

Pada Gambar 2. terlihat bahwa nilai N-gain hasil belajar kelas

eksperimen sebesar 77% (termasuk kategori tinggi), sedangkan N-gain pada

kelas kontrol sebesar 37% (termasuk kategori sedang). Nilai rata-rata N-gain

hasil belajar antara kelas kontrol dengan eksperimen terdapat selisih sebesar

40%. Nilai pre-test kedua kelas relatif sama (hanya ada selisih sebesar 0,84.

Ini menunjukkan bahwa kedua kelas sebelum diberikan perlakuan memiliki

keadaan yang sama.

Untuk melihat peningkatan hasil belajar per sub materi fluida dinamis,

disajikan dalam bentuk grafik. Pada Gambar 3. terlihat bahwa nilai N-gain hasil

belajar tertinggi untuk kelas eksperimen terdapat pada sub materi hukum

Bernoulli sebesar 93%. Pada materi ini siswa dengan mudah menyelesaikan

soal setelah mengaplikasikan multimedia interaktif. N-gain terendah terdapat

pada sub materi konsep debit dikarenakan siswa belum mahir dalam

mengubah satuan volume dari liter ke meter kubik, yaitu sebesar 38%. Pada

kelas kontrol, nilai N-gain hasil belajar tertinggi terdapat pada sub materi

Hukum Toricelli sebesar 70%. N-gain terendah terdapat pada sub materi

konsep debit sebesar 5%. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen ini tidak

lepas dari pengaruh visualisasi (grafik dan animasi) dalam program multimedia

interaktif yang dikembangkan. Visualisasi yang disajikan memungkinkan siswa

melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi dengan

Page 9: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 8

menghubungkan panca indera mereka dengan antusias sehingga informasi

yang masuk ke bank memorinya lebih tahan lama dan mudah dipanggil pada

saat informasi tersebut digunakan (Wiyono Et al, 2012).

Pada konsep Debit peningkatan N-gain kelas eksperimen cukup tinggi

yaitu sebesar 38%. Hal ini dikarenakan dalam program multimedia interaktif

yang digunakan siswa langsung mencoba memahami konsep debit. Siswa

melakukan percobaan langsung dengan mengisi tiga gelas dengan volume air

yang berbeda pada waktu yang sama. Di sini siswa dengan mudahnya

memahami konsep debit yaitu banyaknya volume air yang terisi dibagi dengan

lamanya air jatuh yang langsung terbaca pada program di layar komputer.

Tetapi berbeda pada kelas kontrol dimana siswa hanya menghapal rumus

debit untuk menyelesaikan soal. Hal ini juga serupa dengan penemuan

Tarekegn (2009) yang menyimpulkan bahwa simulasi komputer ternyata dapat

menggantikan alat-alat laboratorium riil. Demikian pula dengan temuan

Finkelstein (2005), bahwa pada konsep-konsep tertentu simulasi komputer

dapat lebih baik dari media riil. Secara umum diketahui bahwa peningkat-an

hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan multimedia interaktif telah nyata

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Peningkatan tertinggi terjadi pada sub materi hukum Bernoulli. Pada

materi ini siswa umumnya kesulitan dalam menyelesaikan soal karena

persamaan Bernoulli cukup panjang, di mana menggabungkan banyak

besaran seperti tekanan udara luar, energi potensial, dan energi kinetik.

Selanjutnya dengan melakukan percobaan di layar komputer yang dipandu

dengan lembar kerja siswa akan memiliki ingatan yang kuat dan mudah

memahami konsep hukum Bernoulli.

Pada sub materi hukum Toricelli, peningkatan N-gain kedua kelas relatif

sama, hal ini menunjukkan bahwa pada sub materi ini kemampuan antara

kelas kontrol dan kelas eksperimen tidak banyak dipengaruhi oleh

penggunaan multimedia interaktif. Percobaan Toricelli ini sudah banyak

diketahui oleh siswa, seperti pada jatuhnya air dari kran, keluarnya air dari

lubang pancuran, tangki air yang bocor, dan sejenisnya. Sehingga baik kelas

kontrol maupun kelas eksperimen sudah memiliki kemampuan awal yang

Page 10: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 9

sama pada konsep materi ini. Pada sub materi gaya angkat sayap pesawat

terbang, terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup tinggi pada kelas

eksperimen yaitu sebesar 84%, sementara kelas kontrol hanya 39%.

Peningkatan ini dipengaruhi oleh kemampuan multimedia interaktif dalam

menyajikan konsep gaya angkat. Dalam kegiatan praktikum konsep ini, di

depan layar komputer siswa dapat dengan mudah mengubah-ubah posisi

kemiringan sayap pesawat dan langsung melihat efek perubahannya berupa

perubahan garis-garis aliran udara di sekitar sayap pesawat. Menurut

konsepnya bahwa pada bagian sayap yang lengkung kecepatan udara lebih

tinggi, akibatnya tekanan menjadi rendah, begitu pula sebaliknya. Perbedaan

tekanan ini menyebabkan timbulnya gaya angkat pada sayap (Serway &

Jewett, 2004).

Tabel 4. Hasil perhitungan statistik hasil belajar

Variabel terikat Mean Square F Sig.

Hasil belajar 5103.239 2368.444 .013

Gambar 2. Grafik nilai rata-rata N-gain hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen

24.57

52.00

37.00

23.73

82.4077.00

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Pre-test Post-test N-gain Pre-test Post-test N-gain

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nila

i Rat

a-r

ata

N-g

ain

Kelas Perlakuan

Page 11: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 10

Gambar 3. Grafik nilai rata-rata N-gain hasil belajar per sub materi

Adapun sintaks pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dijelaskan pada Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Sintaks pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

Kegiatan Kelas eksperimen

(bantuan multimedia interaktif) Kelas kontrol

(pembelajaran langsung)

Pembuka - Membuka pelajaran dengan salam dan absensi kehadiran siswa

- Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Membagi kelompok (3 orang per kelompok)

- Menjelaskan langkah kerja dalam panduan penggunaan multimedia interaktif

- Membagikan lembar kerja siswa dan panduan program

- Membuka pelajaran dengan salam dan absensi kehadiran siswa

- Menjelaskan tujuan pembelajaran

- Membagi kelompok diskusi - Membagikan lembar kerja

siswa - Membagikan buku paket

fisika yang berisi materi fluida dinamis

Inti - Siswa membuat hipotesis percobaan dalam lembar kerja siswa

- Siswa membuka program multimedia interaktif sesuai panduan yang diberikan

- Siswa mengamati gambar dan animasi dalam program dan membuat pertanyaan (menanya)

- Siswa melakukan percobaan

- Siswa berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan

- Siswa mengamati gambar yang disajikan dalam lembar kerja dan membuat pertanyaan (menanya)

- Siswa mengumpulkan data dari sumber buku paket dan internet untuk menjawab pertanyaan yang dibuat

5%

47% 51%

70%

39%38%

71%

93%

71%

84%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Nila

i Rat

a-ra

ta N

-Gai

n

Sub Materi Fluida Dinamis

Kontrol

Eksperimen

Page 12: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 11

Kegiatan Kelas eksperimen

(bantuan multimedia interaktif) Kelas kontrol

(pembelajaran langsung)

virtual materi fluida dinamis di depan komputer/laptop masing-masing sesuai perintah dalam lembar kerja siswa (mencoba)

- Siswa mengisi/melengkapi data percobaan pada lembar kerja sesuai petunjuknya

- Siswa berdiskusi dengan temannya untuk melengkapi lembar kerja (mengasosiasi)

sendiri dan yang tertera dalam lembar kerja

- Siswa melengkapi isian pertanyaan pada lembar kerja sesuai petunjuknya

Penutup - Perwakilan siswa ditunjuk untuk menjawab pertanyaan pada lembar kerja siswa (mengkomunikasikan)

- Guru membahas isian siswa pada lembar kerja siswa (melakukan konfirmasi)

- Perwakilan siswa ditunjuk bergiliran ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dalam lembar kerja siswa (mengkomunikasikan)

- Guru melakukan konfirmasi dengan menyampaikan ringkasan materi melalui tayangan powerpoint.

Kesimpulan dan Harapan Penulis

Karakteristik dari multimedia interaktif dengan pendekatan saintifik pada

materi fluida dinamis telah dikembangkan sesuai model ADDIE yang dimodifikasi

menjadi tiga tahap yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan media,

dan tahap ujicoba media.

Materi fluida dinamis yang dikembangkan antara lain: (1) konsep debit, (2)

asas kontinuitas, (3) hukum Bernoulli, (4) teorema Toricelli, dan (5) konsep gaya

angkat pada sayap pesawat terbang. Multimedia yang dikembangkan dinyatakan

sangat layak digunakan di sekolah. Respon siswa kelas eksperimen setelah

diberikan pembelajaran dengan multimedia interaktif termasuk termasuk kategori

sangat layak digunakan (skor 4,25 dari skala 5).

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan pada penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran berupa multimedia

interaktif. Peningkatan hasil belajar tertinggi terdapat pada sub materi hukum

Bernoulli sebesar 93% (kategori tingggi), sedangkan yang terendah terdapat pada

sub materi konsep debit sebesar 38% (kategori sedang).

Harapan penulis dalam artikel ini antara lain: (1) para guru fisika dapat

menggunakan program Multimedia interaktif Bernoulli ini sebagai media alternatif

Page 13: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 12

jika di sekolahnya tidak memiliki laboratorium fisika atau sarana laboratoriumnya

masih terbatas, (2) para guru diharapkan kreatif dalam membuat media

pembelajaran alternatif sehingga pembelajaran IPA (Khususnya Fisika) tetap

terasa asyik dan menyenangkan bagi siswa, (3) para guru diharapkan senantiasa

memadukan ICT dalam proses pembelajaran, (4) diharapkan kepada pemerintah

dalam hal ini Kemdikbud untuk mendorong terus para guru dalam berkarya dan

berinovasi agar guru-guru semakin profesional dan sejahtera lahir dan batin

sebagaimana amanah Permendikbud No. 16 tahun 2007 tentang standar

akademik dan kualifikasi guru.

Page 14: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 13

DAFTAR PUSTAKA

Chenk, K. (2004). Using Online Homeworks System Enhances Student Learning

of Physics Concept in an Introductory Physics Course. American Journal of

Physics. 72 (11) 1447-1453

Ferawati. (2011). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika pada topik

Fluida Dinamis. Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta FKIP Universitas

Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA.

Finkelstein,N.D.,Adams, W.K.,Keller, C.J., Kohl,P.B.,Perkins, K.K., Podolefsky.

N.S., Reid,S. (2005). When Learning About the Real World is Better Done

Virtually: A Study of Subtituting Computer Simulations for Laboratory

Equipment. Physics Education Research. APS (1) 1– 8

Gunawan, Liliasari. (2012). Model Virtual Laboratory Fisika Modern Untuk

meningkatkan Disposisi Berfikir Kritis Calon Guru. Cakrawala Pendidikan,

Juni 2012, Th. XXXI, No.2.

Kemdikbud. (2014). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014

Mata Pelajaran Fisika SMA/SMK. Jakarta: BPSDMPK-PMP Kemdikbud.

McAndrews, Gina M., Mullen, Russel E., Chadwick, Scott A. (2005). Relationships

among Learning Styles and Motivation with Computer-Aided Instruction in an

Agronomy Course. Journal of Natural Resources and Life Sciences

Education; Vol 34, 2005; p. 13.

Rusipal.(2014).Pengembangan Multimedia Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan

Listrik Statis di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran,

Vol 1 No. 2 (2014). h. 162-170

Sadaghiani. (2012). Controlled Study On The Effectiveness Of Multimedia

Learning Modules For Teaching Mechanics. Physical Review Special Topics

Physics Education Research 8, 010103 (2012)

Serway, Raymond A.,Jewett, John W. 2004. Physics for Scientiests and

Engineers. 6th edition. USA: Thomson Brooks/Cole.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Page 15: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …

H a l | 14

Sutarno. (2011). Penggunaan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Medan

Magnet untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa. Jurnal

Exacta, Vol IX No. 1 Juni 2011. h.60-66

Tarekegn, Getachew. (2009). Can Computer Simulations Substitute Real

Laboratory Apparatus?. Latin American Journal of Physics Education, Vol. 3,

No. 3, Sept. 2009. p. 506-517.

Teoh, Belinda Soo-Phing, Neo, Tse-Kian. 2007. Interactive Multimedia Learning:

Students’ Attitudes and Learning Impact in a Animation Courese. TOJET

October 2007. ISSN: 1303-6521 Vol. 6 Issue 4 Article 3.

Widodo, Wahono. (2009). Tinjauan tentang Keterampilan Generik. Tersedia online

pada http://vahonov.files. wordpress.com/ 2009/07/tinjauan-tentang-kete-

rampilan-generik.pdf. Diakses tanggal 29 Nopember 2014.

Wiyono, Ketang., Liliasari., Setiawan,A., Paulus, CT. (2012). Model Multimedia

Interaktif Berbasis gaya Belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep

pendahuluan fisika zat padat. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8 (2012)

hal. 74-82.

Wiyono, Ketang. (2009). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas

Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA. Jurnal

Penelitian Pendidikan IPA, Vol. III No. 1, Maret 2009, h.21-30.

Page 16: PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI …