Penggunaan Lidah-Buaya Dalam Perawatan Luka
-
Upload
daeng-parechu -
Category
Documents
-
view
81 -
download
5
Transcript of Penggunaan Lidah-Buaya Dalam Perawatan Luka
Nama : Ahmad suhir
Nim : P1106003
Semester : V
Mata kuliah : Wound care
PENGGUNAAN LIDAH BUAYA DALAM PERAWATAN LUKA
A. Apa itu lidah buaya (Aloe vera L. (Liliace)
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
B. Deskripsi dan Morfologi
Lidah buaya termasuk suku Liliaceae. Liliaceae diperkirakan
meliputi 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 marga, dan
dikelompokan lagi menjadi lebih kurang 12 anak suku. Daerah
distribusinya meliputi keseluruh dunia. Lidah buaya
sendirimempunyai lebih dari 350 jenis tanaman.
1
Klasifikasi Kingdom : PlantaeSubkingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : AsparagalesFamili : AsphodelaceaeGenus : AloeSpesies : Aloe vera L.
Gambar 1.1 Aloe vera L.
Tanaman lidah buaya dapat tumbuh di daerah kering, seperti
Afrika, Amerika dan Asia. Hal ini di karenakan lidah buaya dapat
menutup stomatamya sampai rapat pada musim kemarau untuk
melindungi kehilangan air dari daunya. Lidah buaya juga dapat
tumbuh di daerah yang beriklim dingin. Karena tanaman lidah
buaya juga termasuk tanaman yang efesien dalam penggunaan air,
karena dari segi fisiologis tumbuhan tanaman ini termasuk jenis
tanaman CAM (crassulance acid metabolism) dengan sifat tahan
kekeringan. Dalam kondisi gelap, terutama malam hari,stomata
atau mulut daun membuka, sehingga uap air dapat masuk.
Disebabkan pada malam hari udaranaya dingin, uap air tersebut
berbentuk embun. Stomata yang membuka pada malam hari
memberi keuntungan, yakni tidak akan terjadi penguapan air dari
tubuh tanaman, sehingga air yang berada di dalam tubuh daunya
dapat dipertahankan. Karenanya dia mampu bertahan hidup dalam
kondisi bagaimanapun keringnya.
Kelemahan lidah buaya adalah jika ditanam di daerah basah
dengan curah hujan tinggi, mudah terserang cendawan; terutama
fusarium sp. Yang menyerang pangkal batangnya, sementara itu
dari segi budidayanya tanaman lidah buaya relatif mudah dan relatif
tidak memerlukan investasi yang cukup besar. Hal ini di sebabkan
tanaman ini merupakan tanaman tahan yang dapat dipanen
berulang-ulang dengan masa produksi 7-8 tahun.
Tanaman lidah buaya termasuk semak rendah, tergolong
tanaman yang bersifat sukulen dan menyukai hidup di tempat
kering. Batang tanaman pendek, mempunyai daun yang bersap-
sap melingkar (roset). Panjang daun 40-90cm, lebar 6-13cm,
dengan ketebalan lebih kurang 2,5cm dipangkal daun, serta bunga
berbentuk lonceng.
a. Batang
2
Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada
umumnya sanagt pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup
oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun,
ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan
ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara
dan Amerika. Melalui batang iniakan tumbuh tunas yang akan
menjadi anakan.
b. Daun
Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah
buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya
berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan
mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni
mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun.
Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung).
Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak
berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat
lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman
lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan
faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri
yang tumpul dan tidak berwarna. Daun lidah buaya agak runcing
berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil,
permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-6 cm.
c. Bunga
Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil
sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit
berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas
sepanjang sekitar 50-100cm. Bunga berukuran kecil, tersusun
dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai
1 meter. Bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan
3
d. Akar
Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat
pendek dengan akar serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-
40cm. Akar Akar tanaman Aloe vera berupa akar serabut yang
pendek dan berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar
antara 50 – 100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki
tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.
C.
D. Kandungan Kimia
Aloe vera mengandung lemak tak jenuh Arachidonic acid
dan Phosphatidylcholine dalam jumlah relatif besar. Mengandung
turunan Hydroxyanthracene (25-40%) Aloin A dan B; 3-4% 7-
hydroxyaloin A dan B; Aloe-emodin, Chrysophanol, asam amino,
sterol, tanin, polysacharide (pektin, glukomanm glukomanan).
Turunan chromone 8-c-Glucosylchromone aloeresin B
(Aloesin), dan bentuk aglikon Aloesone beserta turunannya
Aloeresin C. Ditemukan pula senyawa dengan bagian gula yang
teresterifikasi dengan 4-Hydroxycinnamic acid.
Pada Aloe microdonta, selain Aloin ditemukan pula
Microdontin A dan Microdontin B sebagai suatu senyawa baru.
Hasil penelitian terhadap 224 jenis aloe yang berasal dari
Afrika dan Arab pada ekstrak daunnya ditemukan bahwa 48
tanaman mengandung alkaloid; 18 tanaman mengandung senyawa
alkaloid turunan Phenylethylamine; 6 tanaman mengandung
alkaloid inti Piperidine.
Getah daun juga mengandung Glutamic acid, Aspartic acid,
Serine, Asparagin.
Molekul Barbaloin C12H22O9 berkembang dari molekul Aloe-
emodin yang berikatan dengan molekul glukosa, merupakan kristal
kuning muda, jarak lebur 148-149oC. Di udara segar segera
4
berubah menjadi bentuk hidrat C12H22O9 yang berjarak lebur 70-
80oC. Barbaloin sedikit berbau aloe, rasa pahit, kelarutan dalam
pyridin 57% dalam asam asetat glasial 7,3%, dalam metanol 5.4%,
dalam aseton 3,2%, dalam metil asetat 2,8%, dalam alkohol 1,9%,
dalam air 1,8%, dalam propanol 1,6%, dalam etil asetat 0.78%,
dalam isopropanol 0.27%. Sangat sukar larut dalam isobutanol,
kloroform, karbon disulfida dan eter. Dalam pembuatan sediaan
farmasi, senyawa ini tidak cocok bila dicampur dengan alkali
hidroksida, tannin dan ferry chloride. Khasiatnya untuk urus-urus
(laxative). Dalam hal ini efeknya lebih lemah dibanding daging daun
Lidah buaya itu sendiri.
Aloe-emodin atau 3-Hydroxymethylchrysazin, C15H10O5
dalam bentuk bebas terkandung dalam Aloe Sp., Rheum Sp.
(kelembak) dan Cassia Sp. (daun Senna dan ketepeng). Berupa
jarum orange. Hasil rekristalisasi toluene, dengan jarak lebur 223-
224oC. Akan menyublim dalam lingkungan gas CO2. Sangat mudah
larut dalam alkohol panas, eter, benzena dengan membentuk
larutan warna kuning. Juga larut dalam ammonia, air dan asam
sulfat dengan membentuk warna crimson. Di bidang farmasi,
digunakan sebagai laxant.
Chrysophanol dan 3-methylchrysazin, C15H10O4 juga
terkandung dalam bentuk bebas dalam tanaman-tanaman Aloe Sp.
(Lidah buaya), Rheum Sp. (kelembak) dan Cassia Sp. (daun Senna
dan ketepeng), serta beberapa species Rumex Sp.. Berupa kristal
heksagonal atau monosiklik, hasil rekristalisasi alkohol atau
benzena, titik leburnya 196oC mudah menyublim. Resapan
maksimum pada panjang gelombang 226, 256, 278, 288 dan 436
mu.
Praktis tidak larut dalm air, sedikit larut dalam alkohol dingin,
sangat mudah larut dalam alkohol mendidih, larut dalam benzena,
kloroform, eter, asam asetat glasial, aseton, larutan alkali dan
5
dalam larutan alkali karbonat. Sangat sukar larut dalam petroleum
eter. Bila Chrysphaniin, C21H20O9, berupa jarum kuning halus, jarak
lebur 248-249oC. Sukar larut dalam air panas, praktis tidak larut
dalam air dingin, kloroform, eter, larut dalam pyridine.
Komponen nutrisi Lidah Buaya per 100 gr gel
Komponen Jumlah
Karbohidrat
Kalori
Lemak
Protein
Vitamin A
Vitamin C
Thiamin
Riboflavin
Niacin
Kalsium
Besi
0.300 gr
1.750 – 2.300 kal
0.050 – 0.090 gr
0.010 – 0.061 gr
2.000 – 4.600 IU
0.500 – 4.200 mg
0.003 – 0.004 mg
0.01 – 0.04 mg
0.038 – 0.040 mg
9.920 – 10.920 mg
0.060 – 0.320 mg
KANDUNGAN DAN MANFAAT LIDAH BUAYA
ZAT KEGUNAAN
6
Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan yang
tinggi, sehingga memudahkan peresapan gel ke
kulit
Saponin
Mempunyai kemampuan membersihkan dan
bersifat antiseptik
Bahan pencuci yang sangat baik
Komplek Anthraquinone aloin,
Barbaloin, Iso-barbaloin,
Anthranol, Aloe emodin,
Anthrancene, Aloetic acid,
Ester Asam Sinamat, Asam
Krisophanat, Eteral oil,
Resistanol
Bahan laktasatif
Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,
Senyawa antibakteri
Mempunyai kandungan antibiotik
Vitamin B1, B2, Niacinamida,
B6, Cholin, Asam Folat Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh
secara normal
Enzim oksidase, amilase,
katalase, lifase, protease
Mengatur proses-proses kimia dalam tubuh
Menyembuhkan luka dalam dan luar
Monosakarida, polisakarida,
selulosa, glukosa, mannose,
aldopentosa, rhamnosa
Bahan laktasatif
Penghilang rasa sakit, mengurangi racun,
Senyawa antibakteri
7
Mempunyai kandungan antibiotik
( Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)
KOMPOSISI KIMIA DAN MANFAAT LIDAH BUAYA
BAHAN KEGUNAAN
Mineral :
Kalsium (Ca)
Fosfor (P)
Besi (Fe)
Magnesium(Mg)
Mangan (Mn)
Kalium (K)
Natrium (Na)
Tembaga (Cu)
Memberi ketahanan terhadap penyakit,
menjaga kesehatan dan memberikan vitalitas
Berinteraksi dengan vitamin untuk mendukung
fungsi-fungsi tubu
Asam amino :
Asam aspartan
Asam glutamat
Alanin
Isoleusin
Fenilalanin
Threonin
Prolin
Valin
Leusin
Histidin
Serin
Glisin
Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan
Untuk sintesa bahan lain
Sumber energi
8
Methionin
Lysine
Arginin
Tyrosin
Tryptophan
Protein 0,1 %
( Furnawanthi, Manfaat dan Khasiat Lidah Buaya si Tanaman Ajaib, 2002)
E. Efek Biologik
Penggunaan secara lokal ekstrak daun dapat berefek anaestetika,
membunuh mikroba, dan meningkatkan mikrosirkulasi dan untuk
penyembuhan chronic skin ulcer, statis dermatitis.
Ekstrak etanol gel lidah buaya dapat mempercepat penghentian
pendarahan secara topikal.
Daging daun merupakan turunan glikosida Anthraquinone berfek
sebagai pencahar: Barbaloin, B-Barbaloin, Homonatloin, efek
sebagai pencahar ini lebih kuat dibanding Cascara sagrada, Cassie
senna, Rheum officinale dan Cassia alata. Terjadinya efek laxant
ini diakibatkan oleh adanya pelepasan elektrolit dan air ke dalam
lumen dari usus yang menghambat terjadinya reabsorbsi dalam
colon, hingga adanya pertambahan volume di dalam usus akan
memacu terjadinya peristaltik.
Teori mekanisme aksi yang lain: pada senyawa-senyawa dalm
bentuk aglikon setelah dipecah ikatan glikosida oleh bakteri usus
akan direduksi menjadi bentuk Anthrone atau Anthranol dan akan
merangsang sekresi mukosa usus, menghambat reabsorbsi air
mineral akhirnya meningkatkan peristaltik usus: berefek Laxansia.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) dewasa ini merupakan
salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai
9
peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai
usaha agribisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal
tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang
telah terbukti sangat sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya,
yaitu seperti yang telah ditunjukkan dari pengalaman budidaya
tanaman tersebut di berbagai daerah terutama di pulau Jawa dan
Kalimantan. Budidaya lidah buaya di Kota Pontianak Propinsi
Kalimantan Barat mampu menghasilkan produksi 8.000 kg/ha,
dengan bagian pelepah yang dipanen dapat mencapai 1,5 kg per
pelepah dan panjang pelepah mencapai 70 cm.
Beberapa keunggulan kompara-tif dari tanaman lidah buaya
antara lain pemeliharaannya yang relatif mudah, produksi relatif
lebih tahan lama dari pada produk hortikultura lainnya (tidak mudah
busuk) dan gangguan hama/penyakit relatif kecil. Prospek
pengusahaan tanaman ini juga ditun-jang dengan kenyataan bukti-
bukti manfaat dan kegunaan lidah buaya yang sangat luas serta
permintaan pasar yang cukup besar terhadap komoditas tersebut.
Lidah buaya mempunyai kan-dungan nutrisi yang cukup
lengkap antara lain vitamin A, B1, B2, B3, B21, C E dan kandungan
Choline, Inositol, dan Folic acid. Sedangkan kandungan mineralnya
antara lain Calcium, Magnesium, Potassium, Sodium, Iron, Zinc,
dan Chromium. Enzim yang terkandung dalam lidah buaya antara
lain Amylase, Catalase, Cellulose, Carboxypeptidase,
Carboxyhelolase, dan Brandykinase. Selain itu lidah buaya
mengandung Asam Amino yaitu Arginine, Asparagin, Asparatic
Acid, Analine, Serine, Valine, Glutamat, Threonine, Glycine, Lycine,
Yrozine, Proline, Histidine, Leucine, dan Isoliucine (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Kalimantan Barat, 1998)
Bagian-bagian dari lidah buaya yang digunakan yaitu (1)
daun dapat digunakan langsung baik secara tradisional maupun
dalan bentuk ekstraknya, (2) eksudat atau getah daun yang keluar
10
bila dipotong, rasa pahit dan kental secara tradisional biasanya
digunakan langsung untuk pemeliha-raan rambut, penyembuhan
luka dan sebagainya. (3) Gel bagian berlendir yang diperoleh
dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan,
bersifat mendinginkan, dan mudah rusak sehingga dibutuhkan
proses pengolahan yang lebih lanjut agar diperoleh gel yang stabil
dan tahan lama.
F. Cara Menanam Lidah Buaya
Cara menanam lidah buaya tidak terlalu sulit seperti kita
menanam bunga ros untuk menanam lidah buaya cukup
membutuhkan diantaranya:
- Daun lidah buaya yang sudah tua
- Pisau dll
Kalau kita ingin menanamnya di dalam pas bunga kita
tinggal menyimpan daun yang sudah tua ke dalam pas bunga
yang sudah diberi tanah, di dalam pemilihan tanah dibutuhkan
tanah yang sedikit mengeras.
Kalau kita ingin menanamnya di tanah kita cukup menggali
lubang sedalam 15 cm untuk hasil yang lebih bagus berilah
pupuk kotoran ayam/kambing karena dengan diberi pupuk
ayam/kambing lidah buaya akan lebih bagus.
Jika kita memberikan pupuk alami daun, dan daging pada
lidah buaya akan lebih hijau dan tebal. Siramlah tanaman dua kali
sehari pagi dan sore.
Dan bersihkan tanaman ini dari rumput-rumput liar yang
ada di sekelilingnya jangan sampai rumput liar tumbuh bersama
lidah buaya.
G. MANFAAT LIDAH BUAYA
11
Lidah buaya (Aloe vera) dikenal sebagai tanaman yang
memiliki banyak khasiat. Tanaman ini tergolong ke dalam suku
Liliaceae. Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin
berkembang. Dahulu lidah buaya dikenal sebagai obat penyubur
rambut, penyembuh luka, perawatan kulit, bahan baku industri
farmasi dan kosmetika, bahan makanan dan minuman kesehatan.
Orang-orang kini banyak memanfaatkan lidah buaya untuk
pengobatan selain karena lidah buaya mudah didapat juga obat-
obatan dengan bahan lidah buaya tidak menggunakan bahan
pengawet kimia.
Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit mematikan
yang banyak menyerang manusia. Penyakit kanker bisa tumbuh
dimana saja. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai
dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-
sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik
dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan
DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembelahan sel. Dengan memanfaatkan lidah buaya sebagai
alternatif pengobatan penyakit kanker dalam kemasan sirup dapat
mencegah penyebaran penyakit kanker. Penyakit kanker
kebanyakan diderita oleh para perempuan. Suatu laporan dari data
“ Cancer and Diet “ menunjukkan bahwa dalam suatu penyelidikan
di Inggris pada wanita berusia di bawah 30 tahun yang mempunyai
bibit kanker payudara yang telah diangkat, ditemukan bahwa 25
tahun kemudian 80 % dari mereka meninggal dunia. Kanker yang
banyak diderita oleh perempuan adalah kanker payudara, dan
disusul kemudian kanker paru-paru.
Di dalam lidah buaya terdapat banyak kandungan zat gizi
yang diperlukan tubuh dengan lengkap,diantaranya yaitu vitamin A,
12
B, B2, B3,B12, C, E, choline, inositol, dan asam folat. Selain
vitamin dalam lidah buaya juga terdapat mineral makro dan mikro
yaitu kalsium (Ca), magnesium (Mg), potassium (K), sodium (Na),
besi (Fe), zinc (Zn), dan kromiun (Cr). Selain itu dalam lidah buaya
juga terdapat berbagai macam enzim diantaranya amilse, ktalase,
carboxypeptidase, bradykinase. Beberapa unsur vitamin dan
mineral tersebut dapat berfungsi sebagai pembentuk antioksidan
alami. Antioksidan ini yang berfungsi untuk mencegah datangnya
berbagai penyakit. Unsur-unsur yang ditemukan pada daun lidah
buaya menunjukan adanya hubungan yang saling sinergis dalam
mempertahankan antioksidan dalam tubuh. Sebagai alternatif
menyembuhkan penyakit kanker Lidah Buaya berfungsi
menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker,
serta dapat digunakan sebagai nutrisi pencegahan penyakit kanker,
sehingga dapat menghambat penyebaran penyakit kanker secara
alami.
H. Manfaat lidah buaya untuk luka
13
Lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris
di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi
tanaman obat dan bahan baku industri. Dengan potensi yang
sangat besar ini tidak heran jika kini banyak petani yang
membudidayakan tanaman lidah buaya sebagai komoditi yang
menghasilkan. Untuk penanaman lidah buaya sangatlah mudah
sehingga dapat dengan mudah tumbuh sesuai dengan iklim tropis
di Indonesia.
Lidah buaya memiliki efek antiradang
Lidah buaya kaya akan kandungan vitamin C, kalium,
vitamin B6, asam folat, zinc, klorida, kalium, Vitamin K dan
komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lidah
buaya juga memiliki kandungan aloesin yang memiliki efek
antiradang sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan luka.
Efek dingin dari jelly lidah buaya dapat menjadi pertolongan
pertama saat Anda menderita luka bakar atau tersiram air panas.
Selain untuk luka bakar atau tersiram air panas, lidah buaya juga
dapat digunakan untuk kulit perih akibat sengatan matahari.
Cara penggunaan lidah buaya untuk menyembuhkan
luka
14
Untuk dapat menggunakan lidah buaya sebagai obat
penyembuh luka caranya sangatlah mudah. Anda tinggal
menempelkan daging lidah buaya pada bagian kulit yang terluka.
Rasa dingin yang dihasilkan dari lidah buaya dapat membantu
proses penyembuhan.
Berikut adalah cara menggunakan lidah buaya untuk
meringankan luka bakar.
1. Pertama dan terpenting – JANGAN PANIK jika Anda
mendapatkan luka bakar!
2. Potong daun lidah buaya dengan gunting atau pisau
tajam. Namun jika kesulitan menemukan alat potong, Anda bisa
langsung memotongnya dengan tangan.
3. Ambil mangkuk bersih dan remas daun lidah buaya
hingga gel nya keluar ke mangkuk.
4. Oleskan gel lidah buaya diatas luka bakar.
5. Alternatif lain, Anda langsung bisa meremas daun lidah
buaya diatas luka bakar.
6. Pijat lembut luka bakar. Lakukan dengan perlahan agar
tidak memperparah luka.
15