analisis profil industri knalpotdi purbalingga, kabupaten purbalingga
PENGGUNAAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK BERLAPIS … · PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VB SD...
Transcript of PENGGUNAAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK BERLAPIS … · PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VB SD...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK BERLAPIS SPONS
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VB
SD NEGERI 2 PURBALINGGA LOR
KABUPATEN PURBALINGGA
Skripsi
Disusun Oleh :
JULIA PITRAWATI
NIM x4710052
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Julia Pitrawati
NIM : x4710052
Jurusan/ Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGGUNAAN ALAT BANTU
BOLA PLASTIK BERLAPIS SPONS UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA
KELAS VB SD NEGERI 2 PURBALINGGA LOR KABUPATEN
PURBALINGGA ” ini benar-benar hasil karya saya sendiri. Selain itu sumber
informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 31 Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Julia Pitrawati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGGUNAAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK BERLAPIS SPONS
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VB
SD NEGERI 2 PURBALINGGA LOR
KABUPATEN PURBALINGGA
Oleh :
Julia Pitrawati
x4710052
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Rekreasi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Julia Pitrawati. PENGGUNAAN ALAT BANTU BOLA PLASTIK BERLAPIS
SPONS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS
PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI 2
PURBALINGGA LOR KABUPATEN PURBALINGGA , Skripsi. Surakarta :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret , Juli 2012
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran passing atas pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga melalui alat bantu bola plastik
berlapis spons.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 27
siswa terdiri 20 siswa putra dan 7 siswa putri. Teknik pengumpulan data melalui
tes dan pengukuran hasil belajar passing atas dan observasi dari proses kegiatan
pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.
Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan nilai ketuntasan
hasil belajar dari kondisi awal (37%) siklus I (63%), siklus II (81,5%). Peningkatan
nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke silklus I sebesar 26%, siklus I ke
siklus II sebesar 18,5%, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar
44,5%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bola plastik berlapis spons
dapat meningkatkan hasil belajar passing atas siswa kelas Vb SD Negeri 2
Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.
Kata Kunci : Bola Plastik Berlapis Spons, Hasil belajar Passing Atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Julia Pitrawati. The APPLICATION of THE PLASTIC BALL WITH SPONS
to ENHANCE the LEARNING OUTCOMES of the GAME VOLLEYBALL
PASSING on VB GRADERS SD NEGERI 2 PURBALINGGA
PURBALINGGA LOR PURBALINGGA SUBDISTRICT, categorization.
Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Science University Sebelas
Maret Surakarta, July 2012.
The purpose of this research is to improve volleyball passing over, student
learning outcomes in the following learning passing over on Vb graders SD Negeri
2 Purbalingga Lor used plastic ball with spons coated.
This research using Research methods class action. The subject of research
is Vb graders SD Negeri 2 Purbalingga Lor Purbalingga in 2011/2012 Totaly 27
students who is politically subdivided into 20 student boys and 7 girls students.
Data collection techniques is through tests and measurement results of the class and
observation of passing over the process of learning activities. Data analysis
techniques used in this research is descriptive in based to kwalitatif analisys.
Analysis of the results obtained, there is an increase in the value of
ketuntasan results to learn from the initial conditions (37%) cycle I (63%), cycle II
(81,5%). Increase the value of ketuntasan results to learn from the beginning to the
silklus conditions of 26%, I cycle cycle II of I to 18.5%, thus increasing the initial
conditions of the cycle II of 44,5%.
At Least can thus be concluded that the plastic coated sponge ball can
improve learning outcomes pasing over to V graders SD negeri 2 Purbalingga Lor
Kabupaten Purbalingga.
Keywords: Plastic Ball with spons, Passing Over Learning Outcomes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
· Jangan pernah berpikir untuk menyerah, karena jika mau berusaha dengan
semua kemungkinan yang ada, Allah akan selalu memberimu jalan.
· Kegagalan adalah awal kerberhasilan
· Kesedihan bukan untuk diratapi tetapi untuk dimengerti hikmah dibalik itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Penelitian ini dipersembahkan kepada :
1. Kedua Orang tuaku tercinta yang selalu megiringku
dengan doa.
2. Anakku tersayang yang selalu memberi semangat
hidupku.
3. Teman-teman sekelompok yang ikut mendukung
terselesainya Penelitian Tindakan Kelas ini.
4. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbalingga Lor yang
telah memberi motivasi sehingga terselesaikan
Penelitian Tiondakan Kelas ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrpsi ini guna
memenuhi sebagiab persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Upaya mewujudkan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai
pihak oleh karena itu di kesempatan ini penulis mengucapan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.H.M Furqon Hidayatullah,M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Prof.Dr.rer.nat. Sajidan, M.Sc selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
3. Drs.Mulyono,MM,Ketua Program Studi Penjaskesrek FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Drs.Tri Aprilijanto Utomo,M.Kes pembimbing yang telah sabar dan teliti
memberikan bimbingan dan penyusunan skripsi ini.
5. Tri Winarti Rahayu,S.Pd,M.Or pembimbimbing yang telah sabar dan teliti
memberikan bimbingan dan penyusunan skripsi ini.
6. Semua Dosen Penjaskesrek FKIP Iniversitas Sebelas Maret Surakarta
7. Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbalingga Lor yang telah memberikan izin
penelitian.
8. Siswa-siswi SD Negeri 2 Purbalingga Lor yang telah berpartisipasi dalam
penelitian
9. Rekan-rekan satu kelompok PKM ku seperjuangan yang selalu memberi
semangat hingga skripsi ini terselesaikan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ………………………………………………………………………….. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………………… ii
PENGAJUAN ………………………………………………………………….. iii
PERSETUJUAN ……………………………………………………………….. iv
PENGESAHAN …………………………………………………………………. v
ABSTRAK …………………………………………………………………….. . vi
MOTTO ………………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI …………………………………………………………………... .. x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………….. . 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………......... 2
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………………………… 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………… 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
A. Kajian Pustaka ………………………………………………………. 5
1. Pembelajaran …………………………………………………….. 5
2. Permainan Bola Voli …………………………………………….. 6
3. Modifikas Pembelajaran Penjas …..…………………………….. 9
4. Alat bantu Pembelajaran ………………………………………… 12
5. Karakteristik Siswa ……………………………………………... 13
6. Bola Plastik Berlapis Spons …………………………………….. 13
B. Kerangka Berpikir ………………………………………………… .. 15
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………… 17
A. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………. 17
1. Waktu Penelitian …………………………………………… 17
2. Tempat penelitian …………………………………………. 18
B. Subyek Penelitian ………………………………………………….. . 18
C. Data dan Sumber Data ……………………………………………… 18
D. Pengumpulan Data …………………………………………………. 19
E. Uji Validitas ………………………………………………………... 19
F. Analisis Data ……………………………………………………….. 20
G. Indikator Kinerja Penelitian ……………………………………….. 20
H. Prosedur Penelitian ………………………………………………… 20
1. Rancangan Siklus 1 ………………………………………… 23
2. Rancangan Siklus 2 ………………………………………… 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN ……………………….. 27
A. Deskripsi Pratindakan ……………………………………………… 27
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus ………………………………27
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ………………………….. 41
D. Pembahasan ………………………………………………………… 43
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN …………………………….. 45
A. Simpulan …………………………………………………………… 45
B. Implikasi …………………………………………………………… 45
C. Saran ……………………………………………………………….. 46
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 47
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bermain Bola Voli ……………………………………………………. 7
2.2 Passing Atas …… .. .…………………………………………………. 9
2.3 Kerangka Berpikir ……………………………………………………. 16
3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ……………………………………. 22
4.1 Grafik Kondisi Awal hasil belajar passing atas pra tindakan ………… 29
4.2 Grafik Ketuntasan hasil belajar passing atas dari kondisi awal dan
setelah tindakan siklus I ……………………………………………… 35
4.3 Grafik Ketuntasan passing atas siklus I dan II ……………………….. 41
4.4 Grafik perbandingan nilai ketuntasan hasil belajar passing atas dari
kondisi awal, siklus I dan siklus II ………………………………….. 42
4.5 Grafik perbandingan nilai rata rata passing atas dari kondisi awal,…..
siklus I dan siklus II ………………………………………………… 43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian …. ………….. 17
3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan data ….……………………………….. 19
3.3 Prosentase Indikator Pencapaian Keberhasilan belajar Siswa ………... 20
3.4 Prosentase Target Capaian ……………………………………………. 24
4.1 Kodisi Awal Hasil Belajar Passing atas ….……………………………. 28
4.2 Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus 1 …. ……………….. 34
4.3 Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus 1 ke Siklus 2 ………………….. 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus …………………………………………………………………. 48
2. RPP Siklus 1 pertemuan 1 …………………………………………….. 49
3. RPP Siklus 1 pertemuan 2 …………………………………………….. 60
4. RPP Siklus 2 pertemuan 1 …………………………………………….. 71
5. RPP Siklus 2 pertemuan 2 …………………………………………….. 82
6. Presensi Kehadiran Siswa ……………………………………………. 93
7. Daftar Nilai passing atas Komdisi Awal (psikomotor) ………………… 95
8. Daftar Nilai passing atas Kondisi Awal (kognitif) ./…………………… 96
9. Daftar Nilai passing atas Kondisi awal (afektif) ………………………. 97
10. Data Kondisi Awal …………………………………………………….. 98
11. Daftar Nilai passing atas Siklus 1 (psikomotor) ……………………….. 99
12. Daftar Nilai passing atas Siklus 1 (kognitif) ………………………….. 100
13. Daftar Nilai passing atas Siklus 1 (afektif) …………………………… 101
14. Data Hasil Belajar passing atas Siklus 1 ……………………………… 102
15. Daftar Nilai pasing atas Siklus 2 (psikomotor) ………………………. 103
16. Daftar Nilai passing atas Siklus 2 (kognitif) …………………………. 104
17. Daftar Nilai passing atas Siklus 2 (afektif) …………………………… 105
18. Data Hasil Belajar passing atas Siklus 2 ……………………………… 106
19. Lembar Angket Pendapat Siswa Kegiatan Pembelajaran ………….. 107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
20. Rekapitulasi hasil angket siswa ……………………………………… 110
21. Fornat Observasi Pembelajaran ……………………………………… 112
22. Surat Ijin Penelitian dari Kepala Sekolah …………………………….. 114
23. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian …………………………… 115
24. Surat Permohonan Observasi …………………………………………. 116
25. Surat Izin Menyusun Skripsi ………………………………………….. 117
26. Foto-foto kegiatan pembelajaran ……………………………………… 118
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semua cabang olahraga memerlukan suatu keterampilan, keberanian,
kesenangan dan percaya diri dalam melakukan agar memperoleh hasil yang
optimal. Demikian juga halnya dengan cabang bola voli, agar hasilnya optimal perlu
dimiliki suatu ketrampilan, keberanian, kesenangan, dan percaya diri dalam
melakukannya. Ketrampilan diperoleh dari gerakan yang dilakukan berulang-ulang,
keberanian dan kesenangan diperoleh dari dalam diri individu itu sendiri ataupun
juga pengaruh dari lingkungan. Apabila sudah didasari dengan rasa senang pasti
segala sesuatu akan dilakukan dengan percaya diri, dan tentunya akan berdampak
pada hasil yang memuaskan. Hal ini tentu saja juga berlaku dalam proses
pembelajaran dan hasil dari pembelajaran. Dengan menggunakan proses
pembelajaran yang tepat pada sasaran yang tepat tentunya akan membuahkan hasil
sesuai dengan yang diharapkan.
Namun kenyataannya tidak semua orang memiliki memiliki keberanian,
kesenangan dan percaya diri dalam melakukan suatu hal. Dan hal ini terjadi pula
pada siswa dalam proses pembelajaran penjas untuk materi permainan bola voli,
khususnya passing atas, seperti yang penulis alami ketika mengajar passing atas
untuk bola voli mini di kelas VB SD Negeri 2 Purbalingga Lor. Tidak semua anak,
bahkan hanya sebagian kecil saja siswa yang berhasil melakukan passing atas.
Berdasarkan hasil penilaian, dari sejumlah 27 siswa hanya 10 siswa saja yang
berhasil mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa 63% dari sejumlah siswa 27
anak, belum mencapai KKM yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran bola
voli khususnya passing atas belum optimal, kemampuan passing atas siswa masih
rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Masih rendahnya kemampuan passing atas pada
siswa perlu ditelusuri penyebabnya. Dalam pembelajaran sebelumnya, guru masih
menggunakan metode dan gaya mengajar lama, yaitu guru memberi penjelasan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
memberi contoh gerakan, kemudian siswa menirukan. Alat pembelajaran yang
digunakan adalah bola voli yang sesungguhnya, yang ternyata sebagian siswa
terutama siswa putri merasa enggan untuk melaksanakan tugas guru, hal ini
disebabkan oleh karena mereka khawatir dan takut tangan mereka akan cidera
ataupun terasa sakit, mengingat keadaan otot siswa usia kelas V sekolah dasar masih
belum memiliki kapasitas otot yang sempurna. Dampak dari pada hal ini adalah
mereka kurang menyukai pelajaran penjas, khususnya bola voli, mereka merasa
permainan bola voli mini itu tidak menarik, mereka merasa enggan dikarenakan
bola voli itu kadang menyakiti lengan mereka dengan bobot berat bola voli
sesungguhnya yang dibandingkan dengan kekuatan otot lengan siswa yang memang
relatif belum begitu siap untuk itu, juga karena metode pembelajaran yang ajeg
sehingga mereka merasa cepat bosan dan enggan melakukan instruksi guru dengan
sungguh-sungguh. Semua pernyataan-pernyataan diatas bisa jadi merupakan masalah
yang menjadi kendala bagi siswa kelas VB yang notabene mereka adalah anak-anak
yang masih belum memiliki kekuatan otot atau kemampuan fisik maksimal.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran penjas untuk materi
permainan bola voli khususnya passing atas mengalami masalah yang harus dicari
solusinya dengan melihat karakteristik siswa kelas V yang masih memiliki kapasitas
otot minimal.
Untuk itu sebagai seorang guru kita harus dapat memahami karakteristik
siswa didik kita, karena keadaan karakteristik kekuatan otot yang belum begitu
matang maka alangkah baiknya kalau model pembelajaran passing atas kita kemas
dengan menggunakan bola yang berat volumenya lebih ringan, dari pada bola voli
sesungguhnya, maka penulis menggunakan bola plastik berlapis spons.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka permasalahan yang menjadi
pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah penggunaan
bola plastik berlapis spons dapat meningkatkan hasil belajar passing atas pada
permainan bola voli mini pada siswa kelas VB SD Negeri 2 Purbalingga Lor ?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Definisi Operasional Variabel
1. Hasil belajar passing atas: yang dimaksud dengan passing atas dalam
penelitian ini adalah kemampuan passing atas siswa setelah menjalani
pembelajaran dengan menggunakan bola plastik berlapis spons. Kemampuan
tersebut dinilai dari ranah psikomor, afektif, serta kognitif.
2. Bola plastik berlapis spons : yang dimaksud dengan bola plastik berlapis
spons dalam penelitian adalah bola plastik berukuran standar yang berlapis
spons lembut, hal ini dimaksudkan agar dalam pembelajaran passing atas
siswa merasa nyaman dan tidak takut akan mengalami rasa sakit pada kedua
tangan dan jemari siswa.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar belajar
passing atas dalam permainan bola voli mini melalui penerapan modifikasi alat
bantu pembelajaran pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kacamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yaitu bagi seluruh siswa, peneliti dan sekolah yang bersangkutan yaitu SD negeri 2
Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga
1. Siswa/peserta didik
a. Dapat menumbuh kembangkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran
Pendidikan Jasmani passing atas pada permainan bola voli melalui pendekatan
modifikasi alat bantu bola plastic berlapis spons
b. Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan.
c. Memacu peserta didik berperan secara aktif dalam pembelajaran passing atas
pada permainan bola voli, sehingga hasil belajar yang optimal akan dapat
dicapai untuk mendukung peningkatan prestasi yang diharapkan .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Guru pendidikan jasmani
a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan
mengembangkan model pembelajaran penjas yang inovatif .
b. Untuk memacu kinerja guru penjas dalam menjalankan tugasnya secara
profesional terutama dalam mengembangkan kreatifitas penggunaan dan
pemanfaatan metode pembelajaran penjas secara efisien dan efektif .
3. Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan strategi belajar mengajar
yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas belajar
siswa yang menuju pada mutu lembaga pendidikan yang lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai pengertian
yang mirip dengan belajar, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Menurut
.I.G.A.K.Wardani (2005) “Belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Aktifitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
perubahan-perubahan pengetahuan, nilai-nilai sikap dan ketrampilan pada siswa
sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja dan terencana.
Menurut Sardiman (2007) Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada
belajar jika tidak ada aktifitas. Itulah mengapa aktifitas merupakan prinsip yang
sangat penting dalam interaksi belajar mengajar.
Charles Galloway (Sugiyanto 2004)mengemukan pendapatnya bahwa
belajar merupakan perubahan kecenderungan tingkah laku yang relatif permanen
yang merupakan hasil dan berbuat berulang-ulang.
Definisi-definisi tersebut diatas masing-masing bisa dipergunakan untuk
lebih memperjelas pengertian belajar. Dari itu semua maka pengertian belajar
menjadi lebih lengkap. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengandung
arti setiap kegiatan yang dilakukan dengan berulang-ulang untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru secara sengaja dan
terencana melalui suatu proses yang hasilnya berupa perubahan tingkah lak, yang
selanjutnya disebut hasil belajar.
a. Hasil belajar.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses
belajar mengajar berlangsung yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, pemahaman sikap dan ketrampilan siswa sehingga menjadi lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dari sebelumnya. Menurut pendapat Sudjana (2005) Hasil belajar adalah mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki sesuai setelah menerima
pengalaman belajarnya.
Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum
terdidik menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan
tentang sesuatu menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
2. Permainan Bola Voli
a. Pengertian Bola Voli
Menurut Bachtiar (2005)permainan bola voli adalah olahraga beregu.
Setiap regu berada pada petak lapangan permainan masing-masing dengan dibatasi
oleh net. Bola dimainkan dengan satu atau kedua tangan hilir mudik atau bolak balik
melalui atas net secara teratur sampai bola menyentuh lantai(mati) dipetak lawan dan
mempertahankan agar bola tidak mati dipetak permainan sendiri. Perpindahan bola
secara hilir mudik dilakukan dengan cara memvoli bola yang disebut passing.
Sunardi (2010) Bola voli merupakan permainan yang menarik, mudah
dipelajari,tidak mahal,karena hanya memerlukan sarana dan prasarana yang
sederhana, dapat dimainkan olah banyak orang secara bersama-sama. Didalam bola
voli tidak ada kontak langsung dengan lawan sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera, bisa dimainkan oleh anak-anak sampai dengan orang dewasa, laki-
laki ataupun perempuan. Bisa dimainkan didalam gedung ataupun diluar gedung.
Dapat pula dilakukan dengan santai tanpa memerlukan tenaga yang begitu banyak.
Selain sebagai olahraga rekreasi, bola voli juga berkembang menjadi olahraga
pendidikan. Sebagai olahraga pendidikan selain berguna dalam menunjang
pembinaan kesegaran jasmani anak, juag berperan sebagai pembentukan kerja sama
anak yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari,
pembentukan sportifitas anak-anak dan lain-lain. Semangat berkompetensi dapat
dikembangkan melalui kompetisi antar kelompok, antar kelas, dan juga antar
sekolah. Perkembangan karakteristik permainan bola voli yang sangat menonjol
adalah sebagai olahraga prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Gambar 2.1. Bermain bola voli
Dari pengertian yang diberikan para ahli tersebut dapat ditarik
kesimpulkan bahwa pengertian bola voli adalah suatu permainan beregu yang dalam
permainannya setiap regu berada pada petak masing-masing dengan cara
memindahkan bola ke petak lawan hilir-mudik sehingga bola jatuh (mati)
dilapangan, menggunakan kedua tangan yang disebut passing dan permainan ini
dapat dimainkan oleh semua kalangan karena menggunakan sarana dan pasarana
yang murah serta dapat dimainkan dimanapun dalam arti baik dalam ataupun luar
ruangan atau gedung.
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai proses kegiatan
jasmani atau cara memainkan bola yang ditampilkan dalam bentuk gerakan secara
efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan serta sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Syarat utama untuk dapat memainkan bola voli adalah mampu melakukan
teknik dasar bola voli, hal ini sesuai dengan pendapat A Sarumpaet (1992) bahwa :
“agar permainan bola voli berjalan atau berlangsung dengan baik, lancar dan teratur,
maka para pemain dituntut harus menguasai unsur-unsur dasar permainan yaitu
teknik dasar bermain bola voli.”
Teknik dasar permainan bola voli menurut Bachtiar (2005) diantaranya
adalah passing. Passing dalam permainan bola voli merupakan suatu cara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain menggunakan satu atau dua
tangan dengan tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu tempat atau teman seregu
untuk selanjutnya dimainkan kembali.
Passing dapat dilakukan seperti berikut :
1) Passing Atas
Passing atas merupakan elemen yang sangat penting dalam permainan bola
voli,proses pelaksanaan passing atas adalah sebagai berikut :
(a) Sikap permulaan.
Ambil posisi sikap siap dengan kedua kaki terbuka selebar bahu, salah
satu kaki berada didepan dan berat badan bertumpu pada tapak kaki
bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah, tempatkan badan
secepat mungkin dubawah bola,dengan kedua tangan lebih tinggi dari
dahi kira-kira 10 cm dari muka, kedua lengan diangkat dan ditekuk,
kedua tangan terbuka lebar jari-jari tangan terbuka membentuk mangkuk
seperti setengah lingkaran, ibu jari dan telunjuk membentuk segitiga.
(b) Gerakan pelaksanaan
Tepat saat bola berada diatas, kedua tangan agak ditekuk pada siku
maupun pergelangan tangan, tangan berada sedikit di atas dahi.
Perkenaan bola pada permukaan ruas jari-jari tangan terutama ruas
pertama dan kedua, dan dominan memdorong adalah ibu jari, telunjuk
dan jari tengah. Pada saat tangan bersentuhan dengan bola, jari-jari agak
ditegangkan agar bola dapat memantul dengan baik kemudian bola
didorong dengan menggerakkan pergelangan tangan diikuti dengan
meluruskan siku.
(c) Gerakan lanjut
Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan
lengan ke depan atas sebagai satu gerakan lanjutan, diikuti dengan
memindahkan berat badan ke depan dan segera mengambil posisi normal
untuk bermain kembali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 2.2 Passing atas
2) Passing bawah
(a) Sikap permulaan
Ambil sikap normal dengan kedua kaki ditekuk dengan badan condong
ke depan sedikit, berat badan menumpu pada tapak kaki bagian depan
untuk mendapatkan keseimbangan untuk lebih mudah bergerak dengan
cepat ke segala arah.
(b) Gerakan pelaksanaan
Tempatkan badan segera sejauh jangkauan bola, dengan posisi
sedemikian rupa sehingga badan dalam keadaan menghadap bola.
Ayunkan kedua lengan kearah bola, dengan sumbu gerak pada
persendian bahu dengan siku benar-benar lurus. Pada saat mengayun
tangan telah berpegangan. Perkenaan bola pada bagian proksimal dari
lengan pada bidang yang dibuat selebar mungkin saat lengan membentuk
sudut sekitar 450 dengan badan, ayunan lengan diangkat sampai lurus
sejajar dengan lantai.
(c) Gerakan lanjut
Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang dilangkahkan ke
depan untuk mengambil posisi siap memainkan bola kembali.
3. Modifikasi Pembelajaran Penjas
Modifikasi adalah suatu usaha untuk merubah sebuah teknik tertentu
dengan menggunakan alat yang lebih sederhana tanpa harus mengenyampingkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
teknik dan prosedur yang berlaku dengan memperhatikan segi keterpakaian, fungsi,
tujuan, manfaat dan menyenangkan peserta didik.
Arti modifikasi secara umum adalah mengubah atau menyesuaikan.
menurut Bahagia (2010) pengertian modifikasi sebagai berikut : Modifikasi dapat
diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik
dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan) maupun dalam tujuan dan cara
(metode, gaya, pendekatan,aturan,serta penilaian).
Apabila modifikasi dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani,
mempunyai makna yang cukup luas, baik modifikasi dalam bentuk benda atau
kecakapan yang dimiliki siswa. Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan oleh setiap
guru penjas sebagai salah satu alternatif atau pilihan atau solusi dalam menghadapi
dan mengatasi masalah-masalah di dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Modifikasi pembelajaran dalam pendidikan jasmani sangatlah penting untuk
diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan mereka dapat menjelaskan
pengertian dan konsep modifikasi, dan apa yang dapat dimodifikasi. Menurut
Aussie (1996) komponen-komponen penting yang dapat dimodifikas meliputi
1. Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan
2. Lapangan permainan
3. waktu bermain atau lamanya permainan
4. Peraturan permainan
5. Jumlah pemain.
Sedangkan menurut Ateng (Bahagia 2010) mengemukan modifikasi permainan
sebagai berikut :
1. Kurangi jumlah pemain dalam setiap regu
2. Ukuran lapangan diperkecil
3. Waktu bermain diperpendek
4. Sesuaikan tingkat kesulitan dengan karakteristik anak
5. Sederhanakan alat yang digunakan
6. Ubahlan peraturan menjadi sederhana, sesuai dengan kebutuhan agar
permainan dapat berjalan lancar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Berdasarkan pendapat di atas maka hal yang akan dibicarakan pada penelitian ini
adalah modifikasi pembelajaran dengan menyederhanakaan alat,mengurangi
kesulitan dengan cara menyesuaikan karakteristik siswa.
Dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan
karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu tugas ajar yang
disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak dan
dapat membantu mendorong ke arah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar
atau materi yang diberikan kepada siswa haruslah sesuai dengan tingkat
perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya.
Menurut Lutan (1988), modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan bertujuan agar :
a. siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran
b. meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
c. siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat
disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor.
Menurut Aussie (1999) Pengembangan modifikasi di Australia dilakukan
dengan pertimbangan.\
a. Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang
dewasa.
b. Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi
cidera pada anak.\
c. Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan ketrampilan anak
lebih cepat dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa.
d. Olahraga yang dimodifikasi akan menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan
pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
Dari kedua pendapat diatas dapatlah disimpulkan bahwa untuk memperoleh
keberhasilan penguasaan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, modifikasi
sangatlah diperlukan karena dengan modifikasi alat pembelajaran, siswa melakukan
kegiatan yang diarahkan guru dengan senang hati dan gembira, mereka bergerak
sesuai dengan karakteristik siswa, mereka dapat melakukan tugas ajar gerak dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
benar berulang-ulang yang dengan hati riang tanpa merasa khawatir cidera yang
akhirnya tugas ajar ataupun ketrampilan gerak yang diberikan guru dapat dikuasai
4. Alat Bantu Pembelajaran
a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu sering pula disebut alat peraga
karena berfungsi membantu dan mempraktikkan sesuatu dalam proses pendidikan
pengajaran.
Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo ( Agus Kristiyanto2010) secara
terperinci : manfaat alat peraga antara lain sebagai berikut :
1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2) Mencapai sasaran pendidikan yang lebih banyak.
3) Membantu mengatasi hambatan bahasa
4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
kesehatan
5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang
diterima kepada orang lain.
7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan /informasi oleh para
pendidik pelaku pendidikan.
8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidik.
b. Syarat Alat Bantu Pembelajaran Yang Baik
Alat bantu pembelajaran dikatakan baik apabila mempunyai tujuan
pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-konsep,
mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.
Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat
dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas.
Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan
baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi
pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar, sedangkan komunikatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
maksudnya media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat
siswa jadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran dari guru
5. Karakteristik siswa.
Ada beberapa karakteristik anak usia sekolah dasar yang perlu diketahui
oleh para guru. Agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya ditingkat
sekolah dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya. selain karakteristik juga kebutuhannya. Usia
anak sekolah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Masa kelas rendah usia sekolah dasar, kira-kira usia 6 atau7 tahun sampai usia 9
atau 10 tahun.
2. Masa kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira usia 9 atau 10 tahun sampai usia 12
atau 13 tahun.
Menurut IG.A.K.Wardani (2005), bermain masih merupakan karakteristik siswa
kelas tinggi usia sekolah dasar. Bermain merupakan salah satu sisi dari kehidupan
anak secara keseluruhan. kehidupan anak akan kurang bermakna tanpa disertai
kegiatan bermain. bermain memberikan kesenangan bagi anak, oleh karena itu
bermain merupakan sarana penunjang bagi perkembangan anak. Anak akan
memperoleh kemajuan dalam proses perkembangannya melalui kegiatan bermain,
dengan mengembangkan kreativitasnya. dalam hubungan ini bermain merupakan
ciri kegiatan anak usia sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran harus berlangsung
dengan suasana yang menyenangkan sebagaimana dalam permainan.
6. Bola Plastik Berlapis Spons
Bola yang dipergunakan dalam pembelajaran ini adalah bola yang terbuat
dari plastik dengan ukuran standar yang dilapisi dengan bahan spons. Hal ini
dimaksud agar dalam pembelajaran siswa akan merasa nyaman dengan bola yang
empuk. Diharapkan dengan kenyamanan mereka, sehingga dalam pembelajaran lebih
bersemangat, antusias dan siswa dapat lebih sering melakukan tugas ajar berulang-
ulang dan akhirnya apa yang diharapkan dan menjadi tujuan utama guru yaitu
siswa dapat melakukan passing atas dengan benar akan lebih mudah tercapai.
a) Pembelajaran passing atas bola voli menggunakan bola plastik berlapis spons.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Pembelajaran ini seperti layaknya pembelajaran passing atas pada
umumnya, tetapi peran bola voli sesungguhnya digantikan dengan menggunakan
bola plastik yang berlapis spoon. Dengan menggunakan bola plastik, pada awal
pembelajaran siswa memantul-mantulkan, menggulir,melempar ke atas
mempergunakan satu atau dua tangan, secara sendiri ataupun berpasangan. Hal ini
bertujuan agar siswa dapat menemukan dan merasakan sendiri seberapa berat
volume bola,yang kemudian dapat mereka sesuaikan dengan keadaan dan kekuatan
kondisi otot masing-masing. Siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam
mempraktikkan gerakannya karena bola yang ringan dan tidak menyakiti lengan
siswa. Mereka akan terpacu untuk melakukan gerakan-gerakan dasar passing atas
secara berulang-ulang. Dengan mereka mau dan ingin melakukan tugas gerak yang
diberikan oleh guru secara berulang-ulang maka diharapkan pada akhir pembelajaran
tugas ajar yang diberikan telah mampu dikuasai oleh sebagian besar siswa.
Beberapa bentuk kegiatannya adalah:
1) Memantulkan bola terlebih dahulu kemudian melambungkan bola dari atas
dahi kepada teman yang didepannya secara bergilir.
2) Menggulirkan bola secara berpasangan
3) Melempar bola dari bawah terhadap teman pasangannya secara bergantian.
4) Siswa berhadapan jarak 1 meter melempar tangkap bola dari atas dahi
menggunakan kedua telapak tangan, kemudan jarak berangsur sedikit demi
sedikit tambah menjauh hingga jarak 3 meter.
5) Siswa berpasangan berhadapan melakukan passing atas masing-masing anak
dengan jarak 1 meter dari net.
6) Siswa berpasangan berhadapan melakukan passing atas dengan jarak 1 meter
dan kemudian sedikit demi sedikit tambah menjauh hingga jarak 3 meter, dan
seterusnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk mnyelesaikan
masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang
dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembelajaran pendidikan
jasmani khususnya pada model atau cara guru menyampaikan materi pelajaran.
Sering kali materi yang disampaikan oleh guru kurang tertanam kuat dalam benak
siswa. Khususnya dalam pembelajaran passing atas, siswa kurang mampu
melakukan tugas gerak dari guru dikarenakan bentuk dan berat bola dan metode
yang diberikan oleh guru kurang variatif.
Permasalahan yang umum dalam pembelajaran penjas adalah kurangnya
sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran
yang berlangsung belum dapat mewujudkan partisipasi siswa secara penuh.
Penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran pada setiap siklusnya
disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar
modifikasi alat bantu yang digunakan adalah bola plastik berlapis spoons yang
digunakan untuk pembelajaran teknik dasar bola voli passing atas.
Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar
siswa antara lain, kurang kreatifnya guru pendidikan jasmani di sekolah dalam
membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan
model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani dilaksanakan dalam kondisi yang monoton, dan hanya mengejar materi tepat
waktu tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran tersebut bermakna dan dapat
diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata.
Pemanfaatan bola plastik berlapis spons sebagai sarana membantu guru
dalam pembelajaran passing atas. Melalui alat bantu tersebut siswa dapat melakukan
tugas gerak dari guru berulang-ulang tanpa takut dan terbebani lengan yang sakit
karena terkena bola voli yang sesungguhnya. Setelah siswa dapat memahami dan
menguasai tugas ajar dari guru, barulah kemudian siswa diperkenalkan pada bola
voli sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Guru kurang kreatif dan kurang inovatif dalam proses pembelajaran penjas
a.Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan pelajaran penjas b. hasil pembelajaran passing atas permaianan bola voli rendah
Tindakan
Menerapkan bola plastik berlapis spons dalam pembelajaran bola voli
Siklus I : · menggulirkan
bola · memantulkan
bola · melempar bola
berpasangan · melambungkan
bola berpasangan · passing atas
berpasangan
Kondisi akhir
Melalui penggunaan alat bantu bola plastik berlapis spons dapat meningkatkan hasil pembelajaran passing atas bola voli
Siklus II : · menggulirkan
bola · memantulkan
bola · melempar bola
berpasangan · melambungkan
bola berpasangan · passing atas
berpasangan · passing atas
berpasangan melewati net
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari awal bulan Mei
2012 sampai dengan 25 Juni 2012
Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian
N
o
Kegiatan Penelitian Tanggal
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah 24 April 2012
b. Diskusi dengan kolaborator untuk mengidentifikasi
masalah pembelajaran dan merancang tindakan
24 April 2012
c. Menyusun prosposal penelitian 24 April-11 Mei
2012
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrument
penelitian (lembar observasi)
10 Mei 2012
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 11 Mei 2012
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus 1
Pertemuan 1 1) perencanaan
2) pelaksanaan
3) observasi
4) refleksi
1 Mei 2012
12 Mei 2012
12 Mei 2012
15 Mei 2012
Pertemuan 2 1) perencanaan
2) pelaksanaan
3) observasi
4) refleksi
15 Mei 2012
18 Mei 2012
18 Mei 2012
19 Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Siklus 2
Pertemuan 1 1) perencanaan
2) pelaksanaan
3) observasi
4) refleksi
19 Mei 2012
28 Mei 2012
28 Mei 2012
30 Mei 2012
Pertemuan 2 1) perencanaan
2) pelaksanaan
3) observasi
4) refleksi
30 Mei 2012
31 Mei 2012
31 Mei 2012
1 Juni 2012
3 Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data 25 Juni 2012
b. Menyusun laporan / skripsi 25 Juni 2012
c. Ujian dan Revisi 31 Juli 2012
d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
2.Tempat Penelitian :
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Negeri 2 Purbalingga
Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun pelajaran 2011/2012.
C. Data dan Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar passing atas, data ini diperoleh dari siswa melalui penerapan alat
bantu bola plastik berlapis spons pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga
Lor Kecamatan Purbalingga.
2. Aktivitas Guru, diperoleh dari selama proses kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
3. Keaktivan siswa, diperoleh dari proses pembelajaran penerapan bola plastik
berlapis spon pada siswa SD Negeri 2 Purbalingga Lor, Kecamatan Purbalingga
D. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa catatan hasil pengamatan
dan hasil belajar proses pembelajaran passing atas menggunakan bola plastik
berlapis spons
Tabel 3.2. Teknik dan alat pengumpulan data
No
Jenis data Sumber
data
Teknik
pengumpulan
Instrument
1 Hasil belajar
passing atas bola
voli mini
Siswa Test praktik Tes ketrampilan
pass atas
2 Sikap dan
antusias siswa
selama
pembelajaran
berlangsung
Siswa Observasi Melalui lembar
observasi
3 Aktivitas Guru Guru Orservasi Melalui Lembar
observasi aktivitas
guru
E. Uji Validitas Data
Teknik pengujian validitas data dilakukan dengan triangulasi, yaitu :
1. Hasil belajar passing atas bola voli mini, tiga sumber data yakni yang diperoleh
dari peneliti, obsrver dan siswa.
2. Sikap dan antusias siswa selama pembelajaran berlangsung tiga sumber data,
yakni diperoleh dari peneliti, observer dan siswa
3. Aktivitas guru, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer dan
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran
1. Hasil belajar passing atas dengan menganalisis nilai rata-rata test pasing atas.
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.
2. Sikap dan antusias siswa selama pembelajaran berlangsung, dianalisis
tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika berlangsungnya pembelajaran.
3. Aktivitas guru, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan proses
pembelajaran ketika sedang berlangsung.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Penelitian ini akan berakhir apabila indikator kinerja penelitian sudah
tercapai.
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang diukur Persentase target
capaian
Cara mengukur
Hasil passing atas
Sikap dan antusias
siswa
80%
80%
Diamati saat peneliti
memberikan materi passing atas bola
voli mini
Diamati saat pembelajaran
berlangsung
H. Prosedur Penelitian
Langkah pertama menetukan metode yang digunakan dalam penelitian,
yaitu metode penelitian kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan
yang dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan
melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung terus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
menerus dan tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti
berikan pada siswa yang peneliti jadikan subjek.
Ada beberapa pakar yang menyatakan bahwa PTK minimal dilaksanakan
minimal dalam 2 siklus. Berikut adalah pendapat Arikunto dalam buku Agus
Kristyanto (2010) bahwa “PTK dilakukan sekurang-kurangnya dalam 2 siklus
tindakan yang berurutan. Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menetukan
bentuk siklus berikutnya.”
Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedur adalah
dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif , bekerjasama, mulai dari tahap
orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan lanjutan pelaksanaan tindakan
dalam siklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada
langkah reflektif-evaluatif atas atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama,
untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan atau
penyempurnaan pada siklus ke dua dan seterusnya. Adapun prosedur atau langkah-
langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlihat pada gambar :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 3.1 . Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Orientasi perencanaan
Dilanjutkan se Siklus
berikutnya?
Orientasi Perencanaan
Berikut
Pengamatan
Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi SIKLUS II
Perbaikan Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I Refleksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
1. Rancangan siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun scenario pembelajaran
yang terdiri dari :
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar
yang akan disampaikan pada siswa dalam pembelajaran penjas.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan
dalam PTK, yaitu pembelajaran passing atas pada bola voli mini.
3) Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian passing atas.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar passing atas permainan bola
voli mini.
2) Melakukan pemanasan
3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran
4) Melakukan latihan teknik dasar passing atas dengan menggunakan
modifikasi alat bantu bola plastik
a). Cara melakukan sikap awal posisi tangan untuk melakukan passing
atas.
b). Cara melakukan sikap kaki yang benar
c). Cara melakukan perkenaan bola pada telapak tangan yang benar
d). Cara melakukan dorongan lengan untuk passing atas yang benar
5) Menarik kesimpulan
6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
7) Melakukan pendinginan.
c. Pengamatan tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap ;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1) Hasil ketrampilan passing atas
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing atas.
3) Aktivitas dan semangat siswa selama mengikuti pembelajaran
d. Tahap evaluasi (refleksi)
Refleksi adalah merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang
dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.
Prosentase indicator pencapaian keberhasilan penelitian pada gambar
berikut :
Tabel 3.4 Prosentase Target Capaian
2. Rancangan siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani.
Termasuk juga perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan refleksi yang juga
mengacu pada siklus sebelumnya.
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun scenario
pembelajaran yang terdiri dari :
Aspek yang
diukur
Prosentase target
capaian
Cara mengukur
Hasil passing
atas
Sikap dan
antusias siswa
80%
80%
Diamati saat peneliti
memberikan materi passing
atas bola voli mini pada
pembelajaran
Diamati saat proses
pembelajaran berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
1). Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan pada siswa dalam
pembelajaran penjas.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang
diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran passing atas pada bola voli
mini.
3). Menyusun instrument yang digunakan dalam siklus PTK, penilaian
passing atas.
4) .Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) . Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan sebagai
berikut :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar passing atas permainan bola
voli mini.
2) .Melakukan pemanasan
3). Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran
4). Melakukan latihan teknik dasar passing atas dengan menggunakan
modifikasi alat bantu bola plastik
a). Cara melakukan sikap awal posisi tangan untuk melakukan
passing atas.
b). Cara melakukan sikap kaki yang benar
c). Cara melakukan perkenaan bola pada telapak tangan yang benar
d). Cara melakukan dorongan lengan untuk passing atas yang benar
5) Menarik kesimpulan
6). Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
7). Melakukan pendinginan.
a. Pengamatan tindakan
Pengamatan dilakukan terhadap ;
1) Hasil belajar passing atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
2) Kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing atas.
3) Aktivitas dan semangat siswa selama mengikuti pembelajaran
b. Tahap evaluasi (refleksi)
Refleksi adalah merupakan uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak
tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus
tindakan berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan survey untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil
survey awal sebagai berikut (1) siswa kelas VB SD Negeri 2 Purbalingga Kecamatan
Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 27 siswa.
Dilihat dari proses pembelajaran khususnya passing atas, dapat dikatakan proses
pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) minat siswa dan tingkat
ketertarikan siswa terhadap materi passing atas sangat kurang, (3) model
pembelajaran yang diberikan oleh guru masih sangat monoton dan membosankan.
Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, Guru kurang
kreatif dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi
belajar siswa menurun, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa
dalam melakukan passing atas, (4) terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan
untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini terbukti dengan
kurang luasnya halaman sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak, serta
peralatan dan sarana olahraga yang dimiliki sekolah yang sangat tidak layak
dibandingkan dengan jumlah siswa.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Tujuan penelitian dapat dicapai dengan melalui pengambilan data terhadap
sampel yang telah ditentukan. Data yang didapatkan dikumpulkan dari hasil tes
passing atas dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran
pendidikan jasmani dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran, setelah diberi
siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal
passing atas dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus 1 dan siklus 2
dari pembelajaran pendidikan jasmani dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
pendidikan jasmani sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Kondisi Awal Passing Atas dan Ketuntasan Hasil Belajar
Kondisi awal kemampuan passing atas dan nilai ketuntasan hasil belajar
siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 diketahui melalui hasil observasi dan tes
kemampuan hasil belajar passing atas tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah
dari siklus 1 dan siklus 2 yang diberikan ada peningkatan terhadap passing atas.
Kondisi awal hasil belajar passing atas dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas Vb
SD Negeri 2 Purbalingga Lor tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut
Tabel 4.1 Kondisi Awal Hasil Belajar Passing Atas dan Nilai Ketuntasan
Hasil Belajar Siswa Kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran
2011/2012
No Nama Siswa
Aspek Yang dinilai Nilai
KKM Keterangan Pskmtor Kogntif Afektif
1 Luky Andreansah 37.5 22.5 15 75 75 Tuntas 2 Irfan Maulana 25 22.5 15 62.5 75 Tdk Tuntas 3 Ibnu Wahidin 37.5 15 10 62.5 75 TdkTuntas 4 Zulias Dafa 37.5 15 15 67.5 75 TdkTuntas 5 Anisa Risqiana 25 15 10 50 75 Tdk Tuntas 6 Angger Nurohma 25 15 15 55 75 Tdk Tuntas 7 Fikri M Sidik 37.5 30 15 82.5 75 Tuntas 8 Nadia Saputri 25 22.5 20 67.5 75 Tdk Tuntas 9 Arianti Dewi 37.5 15 15 67.5 75 Tdk Tuntas
10 Lucki Paskal 37.5 22.5 20 80 75 Tuntas 11 Akbar Dimas 37.5 22.5 15 75 75 Tuntas 12 Bagus Tri atmojo 37.5 30 15 82.5 75 Tuntas 13 Intan Kasih N 37.5 15 15 67.5 75 Tdk Tuntas 14 Kukuh Dwi Sap 37.5 15 15 67.5 75 Tdk Tuntas 15 M Abbiyu 25 22.5 15 62.5 75 Tdk Tuntas 16 Moh Dafa 25 22.5 20 67.5 75 Tdk Tuntas 17 M Zulhan Fahre 37.5 22.5 15 75 75 Tuntas 18 Nazal Dwi A 25 22.5 10 57.5 75 Tdk Tuntas 19 Ozzy Irfansyah 37.5 22.5 20 80 75 Tuntas 20 Saintza Bintang 25 22.5 10 57.5 75 Tdk Tuntas 21 Scania Julieta 25 22.5 15 62.5 75 Tdk Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22 Syafaat Dinata 23 Daffa Hafidh N 24 Fredy Arkan 25 Ghea Intan M 26 Ihda Ulul Innaya 27 Kevin Rsky A Rata-rata
Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar passing atas dan nilai
ketuntasan belajar menunjukkan bahwa, rata
kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 a
belajar minimal 75. Prosentase siswa yang bisa melampaui nilai KKM adalah 37%
kemudian siswa yang tidak melampaui nilai KKM adalah 63%.
Berdasarkan tabel 4.1 keadaan kondisi awal sebelum diadakan tindakan
dapat diwujudkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 5. Grafik kondisi awal hasil belajar passing atas sebelum
diadakan tindakan
Melalui Deskripsi data yang telah diperoleh terseb
menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan
0
10
20
30
40
50
60
70
Tuntas
37.5 22.5 20 80 75 37.5 22.5 15 75 75 37.5 22.5 20 80 75 25 15 20 60 75 25 22.5 10 57.5 75
37.5 15 15 67.5 75 68.3
Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar passing atas dan nilai
ketuntasan belajar menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar passing atas siswa
kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012 adalah 68,3. Sedangkan nilai ketuntasan
belajar minimal 75. Prosentase siswa yang bisa melampaui nilai KKM adalah 37%
kemudian siswa yang tidak melampaui nilai KKM adalah 63%.
Berdasarkan tabel 4.1 keadaan kondisi awal sebelum diadakan tindakan
wujudkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 5. Grafik kondisi awal hasil belajar passing atas sebelum
diadakan tindakan
Melalui Deskripsi data yang telah diperoleh tersebut, masing-masing aspek
riteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan
Tuntas Tdk Tuntas
29
Tuntas Tuntas Tuntas Tdk Tuntas Tdk Tuntas Tdk Tuntas
Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar passing atas dan nilai
rata hasil belajar passing atas siswa
kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten
dalah 68,3. Sedangkan nilai ketuntasan
belajar minimal 75. Prosentase siswa yang bisa melampaui nilai KKM adalah 37%
Berdasarkan tabel 4.1 keadaan kondisi awal sebelum diadakan tindakan
Gambar 5. Grafik kondisi awal hasil belajar passing atas sebelum
masing aspek
riteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi passing atas pada siswa kelas
Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga
tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
pendidikan jasmani. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus,
masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) perencanaan (2) pelaksanaan
tidakan (3) observasi (4) refleksi
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar passing atas siswa kelas Vb SD
Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun
pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan dengan pembelajaran
yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan dan mudah melakukannya
dengan cara memodifikasi sarana alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani.
Pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan, kemudahan sehingga timbul
rasa senang pada siswa. Pada siklus ini diberikan pembelajaran passing atas dengan
modifikasi alat bantu bola plastic berlapis spons,siklus I dilakukan selama 2
pertemuan yang masing-masing pertemuan yaitu 2 x 35 menit.
a. Rencana Tindakan Siklus I
Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru yang bersangkutan
(mitra kolaborator) mendiskusikan rancangan dan tindakan yang dilakukan dalam
proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut maka
disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama dua kali
pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian kemampuan passing
atas pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga
Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil pengukuran diperoleh
hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan yang mengikuti tesnya belum optimal.
Masih banyak siswa yang nilainya kurang, dibawah nilai KKM (75) atau tidak
tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang
rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut : (1) peneliti bersama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kolaborator merancang model pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran pendidikan jasmani, untuk mengoptimalkan kemampuan hasil belajar
passing atas siswa.(2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) passing atas dengan meodifikasi alat bantu pembelajaran
pendidikan jasmani. Peneliti dan kolaborator menyiapkan alat bantu pembelajaran
yang telah dimodifikasi yang akan digunakan dalam pembelajaran pasiing atas.(3)
peneliti dan kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes.
Instrumen tes dinilai hasil.
Peningkatan hasil belajar passing atas dan motivasi siswa dengan model
pembelajaran modifikasi alat bantu. Sedangkan instrument non tes dinilai
berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati
keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui
formulir penilaian/rubric penilaian siswa tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan
kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan hasil belajar passing atas
siswa.,(5) peneliti dan kolaborator menetukan lokasi pelaksanaan tindakan siklus I,
yaitu di halaman SD Negeri 2 Purbalingga Lor.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yaitu
pada hari Sabtu 12 Mei 2012 dan pada hari Jumat 18 Mei 2012, di halaman SD
Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Masing-
masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus
I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, yang sekaligus
melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Sabtu 12 Mei
2012 ) adalah praktik passing atas. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah : (1)
peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa, memulai proses pembelajaran dengan
berdoa dan presensi terlebih dahulu.(2) peneliti dan kolaborator memberikan
motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran,(3)siswa melakukan
pemanasan dengan permainan bola bersambung dalam lingkaran,(4) peneliti
memberikan apersepsi yang berhubungan dengan passing atas,(5) siswa melakukan
tugas ajar yang diberikan peneliti mengenai dasar-dasar pengenalan bola dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
menggunakan alat bantu pembelajaran bola plastik berlapis spons, (6) siswa
melakukan gerakan passing atas yang diawali dengan model-model permainan
menggunakan alat bantu pembelajaran bola plastik berlapis spons,(7) peneliti
memberikan motivasi pada siswa untuk melakukan tugas ajar dengan cara yang
benar, (8) siswa melakukan gerakan berulang-ulang sampai dengan waktu yang telah
disepakati oleh peneliti dan kolaborator, (9) diakhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang telah dilakukan, (10)
pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa dibubarkan untuk mengikuti
pelajaran berikutnya.
Materi pada pelaksanaan tidakan I, pertemuan ke dua (Jumat, 18 Mei 2012)
adalah mengulang materi pada tertemuan satu dan melakukan penilaian proses
pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan
siswa dan memulai proses pembelajaran dengan berdoa dan presensi, (2) peneliti
dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi
pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan dengan permainan bola bersambung
dalam lingkaran,(4) peneliti memberikan apersepsi yang berhubungan dengan
passing atas,(5) siswa melakukan gerakan passing atas dengan model-model
permainan menggunakan alat bantu pembelajaran bola plastik berlapis spons,(7)
peneliti memberikan motivasi pada siswa untuk melakukan tugas ajar dengan cara
yang benar, (8) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes
siklus I dengan memanggil nama siswa satu persatu untuk melakukan passing atas
yang terdiri dari: sikap awal tangan, sikap kaki, posisi perkenaan bola pada jari
tangan dan sikap dorongan lengan (9) peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk
siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas hasil belajar passing atas pada
blangko penilaian yang telah disiapkan, (10) diakhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan (11)
pembelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa dibubarkan untuk mengikuti
pelajaran berikutnya.
c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I
Observasi dan interpretasi tindakan I dilakukan selama tindakan I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi tindakan
I, adapun pelaksanaan tindakan I yaitu: (1) sebelum pembelajaran berlangsung
peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman atau acuan dalam pelaksanaan pembelajaran, (2) peneliti
melakukan proses pembelajaran passing atas, dalam hal ini peneliti mengacu pada
alur pembelajaran pada model pembelajaran, yaitu adanya penjelasan materi,
demonstrasi unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh
peneliti, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran passing atas dengan modifikasi
alat bantu bola plastik berlapis spons pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga
Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Pada pertemuan pertama
(Sabtu 12 Mei 2012 selama 2 x 35 menit) peneliti mengajarkan materi passing atas
dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran yaitu dengan menggunakan bola
plastik berlapis spons.
Pada pertemuan kedua (Jumat,18 mei 2012 selama 2 x 35 menit) peneliti
memberikan materi yang sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama,
serta mengadakan tes akhir siklus I. Peneliti dan kolaborator melakukan penilaian
menggunakan lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran passing atas melalui modifikasi
alat bantu bola plastik berlapis spons. Pada akhir pertemuan peneliti dan kolaborator
mengadakan tes hasil belajar passing atas yang terdiri dari : sikap awal tangan, sikap
kaki, sikap perkenaan bola pada jari tangan, dan sikap dorongan lengan. Tes ini
dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar passing
atas siswa setelah diberi tindakan I.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I
Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan
pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar
passing atas dan nilai ketuntasan belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
bola plastik berlapis spons pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012,
disajikan dalm bentuk tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas dan Nilai Ketuntasan
hasil Belajar Siswa Kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran
2011/2012 dari Kondisi awal ke Siklus I
No
Nama Siswa
Nilai
Awal
KKM Nilai
Siklus I
KKM
Ket
1. Luky Andreansah 75 75 80 75 Tuntas
2. Irfan Maulana 62.5 75 75 75 Tuntas
3. Ibnu Wahidin 62.5 75 62.5 75 Tdk Tuntas
4. Zulias Dafa 67.5 75 75 75 Tuntas
5. Anisa Risqiana 50 75 55 75 Tdk Tuntas
6. Angger Nurohma 55 75 50 75 Tdk Tuntas
7. Fikri M Sidik 82.5 75 82.5 75 Tuntas
8. Nadia Saputri 67.5 75 67.5 75 Tdk Tuntas
9. Arianti Dewi 67.5 75 72.5 75 Tdk Tuntas
10. Lucki Paskal 80 75 80 75 Tuntas
11. Akbar Dimas 75 75 80 75 Tuntas
12. Bagus Tri atmojo 82.5 75 82.5 75 Tuntas
13. Intan Kasih N 67.5 75 62.5 75 Tdk Tuntas
14. Kukuh Dwi Sap 67.5 75 75 75 Tuntas
15. M Abbiyu 62.5 75 62.5 75 Tdk Tuntas
16. Moh Dafa 67.5 75 75 75 Tuntas
17. M Zulhan Fahrezi 75 75 80 75 Tuntas
18. Nazal Dwi A 57.5 75 77.5 75 Tuntas
19. Ozzy Irfansyah 80 75 80 75 Tuntas
20. Saintza Bintang 57.5 75 77.5 75 Tuntas
21. Scania Julieta 62.5 75 62.5 75 Tdk Tuntas
22. Syafaat Dinata 80 75 80 75 Tuntas
23. Daffa Hafidh N 75 75 75 75 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24. Fredy Arkan
25. Ghea Intan M
26. Ihda Ulul Innaya
27. Kevin Rsky A
Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat perubahan yang berarti
dalam penguasan materi pembelajaran passing atas. Semula pada kondisi awal
penguasaan materi yang ditandai dengan ketuntasan dari KKM adalah sejumlah 10
siswaatau 37%, setelah dilaksanak
passing atas naik menjadi 63% atau sejumlah 17 siswa. Hal ini dapat diperjelas
melalui gambar grafik dibawah ini .
Gambar 6. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas dari kondisi awal dan setelah
tindakan siklus 1.
e. Refleksi
Berdasar dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan dari peserta didik kita
dikala diberikan metodologi yang bervariatif, dengan menggunakan modifiksi alat
bantu pembelajaran bola plastik
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Kondisi Awal
Siklus 1
80 75 82.5 75 Tuntas
60 75 60 75 Tdk Tuntas
Ihda Ulul Innaya 57.5 75 57.5 75 Tdk Tuntas
67.5 75 80 75 Tuntas
hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat perubahan yang berarti
dalam penguasan materi pembelajaran passing atas. Semula pada kondisi awal
penguasaan materi yang ditandai dengan ketuntasan dari KKM adalah sejumlah 10
siswaatau 37%, setelah dilaksanakan tindakan siklus 1 ketuntasan pembelajaran
passing atas naik menjadi 63% atau sejumlah 17 siswa. Hal ini dapat diperjelas
melalui gambar grafik dibawah ini .
Gambar 6. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas dari kondisi awal dan setelah
tindakan siklus 1.
Berdasar dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan dari peserta didik kita
dikala diberikan metodologi yang bervariatif, dengan menggunakan modifiksi alat
bantu pembelajaran bola plastik berlapis spons, prosentase siswa yang
Siklus 1
35
Tuntas
Tdk Tuntas
Tdk Tuntas
Tuntas
hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 terdapat perubahan yang berarti
dalam penguasan materi pembelajaran passing atas. Semula pada kondisi awal
penguasaan materi yang ditandai dengan ketuntasan dari KKM adalah sejumlah 10
an tindakan siklus 1 ketuntasan pembelajaran
passing atas naik menjadi 63% atau sejumlah 17 siswa. Hal ini dapat diperjelas
Gambar 6. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas dari kondisi awal dan setelah
Berdasar dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan dari peserta didik kita
dikala diberikan metodologi yang bervariatif, dengan menggunakan modifiksi alat
melampaui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
nilai KKM adalah 63% sedangkan siswa yang tidak lulus KKM adalah 10 anak atau
37%.
Langkah selanjutnya setelah dilakukan observasi adalah melakukan refleksi
dari tindakan yang dilakukan. Hambatan-hambatan atau kendala yang ditemukan
dalam proses pembelajaran passing atas yang banyak dialami oleh siswa adalah saat
melakukan perkenaan bola pada jari tangan dan sikap dorongan lengan. Hambatan-
hambatan tersebut diatasi oleh guru sebagai peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung. Yaitu dengan cara koreksi terhadap siswa yang kesulitan dalam
melakukan latihan atau gerakan. Sedangkan untuk siswa yang kurang tertib guru
selalu memberikan teguran dan bimbingan.
Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada saat tindakan
pertama, peneliti merencanakan tindakan kedua diutamakan pada saat melakukan
sikap perkenaan bola pada jari tangan dan sikap dorongan lengan. Pendalaman
pembelajaran passing atas melalui modifikasi alat bantu pembelajaran bola plastik
berlapis spons pada siklus pertama perlu diulang.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Berdasar data kondisi pada siklus pertama hasil belajar passing atas siswa
kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase nilai perlu ditingkatkan
dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, tidak
cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara memodifikasi alat bantu
pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran semacam ini merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa
senang muncul pada siswa.
Pada siklus II ini peneliti menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran
bola plastik berlapis spons untuk mempermudah siswa melakukan tugas ajar passing
atas dari guru.
a.Rencana Tindakan Siklus II
Kegiatan perencanaan tindakn II peneliti dan kolaborator mendiskusikan
rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
tindakan pada siklus II termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
siklus II. Melalui RPP siklus II tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan
tindakan siklus II diadakan selama dua kali pertemuan.
Melalui hasil penelitian pada siklus pertama maka peneliti dan kolaborator
merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti dan
kolaborator merancang model pembelajaran dengan modifikasi alat bantu
pembelajaran bola plastic berlapis spons, untuk mengoptimalkan hasil belajar
passing atas siswa,(2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) passing atas dengan modifikasi alat bantu pembelajaran bola
plastic berlapis spons,(3) peneliti daan kolaborator menyiapkam media pembelajaran
yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang
dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dan melalui formulir penilaian/rubric penilaian siswa
yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian
pada hasil belajar passing atas, (5) peneliti dan kolaborator menetukan lokasi
pelaksanaan tindakn II yaitu di halaman sekolah SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga kabupaten Purbalingga.
b.Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yaitu
pada hari Senin 28 Mei 2012 dan Kamis 31 Mei 2012, di halaman sekolah SD
Negeri 2 Purbalingga Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Masing-
masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus
II ini, pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator dan sekaligus
melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.
Materi pada pelaksanaaan tindakan II, materi pertemuan pertama (Senin, 28
Mei 2012) adalah praktik passing atas. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah
: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk memuali proses pembelajaran
dengan berdoa dan presensi,(2)peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada
siswa dan menyampaikan materi pembelajaran,(3)siswa melakukan pemanasan
dalam bentuk permainan” berburu rusa”,(4) guru memberikan penjelasan mengenai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
tahapan melakukan passing atas menggunakan modifikasi alat bantu bola plastic
berlapis spons,(5)siswa mengulang-ulang gerakan passing atas dengan
berpasangan,(6)peneliti dan kolaborator memberikan motivasi dan koreksi serta
umpan balik (feedback) bagi siswa yang masih belum menguasai gerakan passing
atas, (7) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap
hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai
materi yang akan disampaikan minggu depan. (8) pelajaran diakhiri dengan berdoa
dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Kamis, 31 Mei
2012) adalah mengulang materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian
proses pembelajaran.Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator
menyiapkan siswa untuk memulai pembelajaran dengan berdoa kemudian presensi,
(2) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan
materi pembelajaran,(3) siswa melakukan pemanasan dengan bermain “berburu
rusa” (4) siswa mengulang pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi alat
bantu pembelajaran bola plastic berlapis spons,(5) siswa melakukan tugas ajar dari
guru menggunakan bola voli sesungguhnya,(6) peneliti dan kolaborator melakukan
evaluasi serta mengecak pelaksanaan praktik yang dilakukan siswa, serta memberi
umpan balik (feedback), (7) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk
mengikuti tes akhir siklus II dengan memanggil satu persatu untuk melakukan
passing atas yang telah diajarkan,(8)peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk
siklus II, dengan mencatat dan menilai hasil belajar passing atas pada blangko
penilaian yang telah disiapkan,(9) pada akhir pertemuan peneliti dan kolaborator
melakukan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan, berdoa dan membubarkan
siswa untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
c.Observasi dan Interpretasi Tindakan II
Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan II
berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi tindakan
II, adapun pelaksanaan tindakan II adalah sebagai berikut : (1) sebelum pembelajaran
berlangsung, peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pembelajaran,(2)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sebelum tindakan II dlaksanakan peneliti dan kolaborator melaksanakan pre tes
sebagai acuan dalam membandingkan hasil tes pada siklus I dengan tes akhir pada
siklus II, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran passing atas, dalam hal ini
peneliti mengacu pada alur pembelajaran pada model pembelajaran yakni adanya
penjelasan materi, demonstrasi unjuk kerja, serta pelaksanaan instruksi secara
langsung oleh peneliti,(4) peneliti mengamati proses pembelajaran passing atas
dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran bola plastic berlapis spons pada siswa
kelas Vb, peneliti mengajarkan materi passing atas dengan meodifikasi alat bantu
pembelajaran bola plastik berlapis spons.
d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan II
Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan
pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar
passing atas dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi alat bantu
pembelajaran bola plastic berlapis spons pada siswa kelas Vb SD Negeri 2
Purbalingga Lor tahun pelejaran 2011/2012 disajikan dalm bentuk tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas dan Nilai Ketuntasan
Hasil Belajar Siswa Kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Siklus I ke Siklus II
No
Nama Siswa
Nilai
Siklus
I
KKM
Nilai
Siklus
II
KKM
Ket
1. Luky Andreansah 80 75 80 75 Tuntas
2. Irfan Maulana 75 75 77.5 75 Tuntas
3. Ibnu Wahidin 62.5 75 77.5 75 Tuntas
4. Zulias Dafa 75 75 75 75 Tuntas
5. Anisa Risqiana 55 75 60 75 Tuntas
6. Angger Nurohma 50 75 80 75 Tuntas
7. Fikri M Sidik 82.5 75 82.5 75 Tuntas
8. Nadia Saputri 67.5 75 80 75 Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
9. Arianti Dewi 72.5 75 75 75 Tdk Tuntas
10. Lucki Paskal 80 75 87.5 75 Tuntas
11. Akbar Dimas 80 75 80 75 Tuntas
12. Bagus Tri atmojo 82.5 75 87.5 75 Tuntas
13. Intan Kasih N 62.5 75 62.5 75 Tdk Tuntas
14. Kukuh Dwi Sap 75 75 87.5 75 Tuntas
15. M Abbiyu 62.5 75 70 75 Tuntas
16. Moh Dafa 75 75 75 75 Tuntas
17. M Zulhan Fahrezi 80 75 80 75 Tuntas
18. Nazal Dwi A 77.5 75 77.5 75 Tuntas
19. Ozzy Irfansyah 80 75 87.5 75 Tuntas
20. Saintza Bintang 77.5 75 82.5 75 Tdk Tuntas
21. Scania Julieta 62.5 75 70 75 Tdk Tuntas
22. Syafaat Dinata 80 75 80 75 Tuntas
23. Daffa Hafidh N 75 75 80 75 Tuntas
24. Fredy Arkan 82.5 75 80 75 Tuntas
25. Ghea Intan M 60 75 62.5 75 Tdk Tuntas
26. Ihda Ulul Innaya 57.5 75 75 75 Tuntas
27. Kevin Rsky A 80 75 87.5 75 Tuntas
Rata-rata 72,6 76,7
Berdasarkan tabel 4.3 peningkatan hasil belajar passing atas dan nilai
ketuntasan hasil belajar siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor dari kondisi
siklus 1 ke siklus 2 dapat diwujudkan dalam grafik sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 7. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas siklus 1 dan siklus 2
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya
adalah refleksi dari tindakan yang dilakukan. dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani dengan materi passing atas yang berlangsung ditemukan kesalahan
kesalahan yang dilakukan siswa, antara lain siswa putri yang kurang mampu
melakukan tes, walaupun demikian dalam melakukan te
dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Keadaan tak jauh beda, siswa putra
yang mampu melakukan tes dengan baik atau mampu melakukan passing atas
dengan benar, terlihat dengan antusiasme siswa untuk melakukan gerakan passing
atas. Dari hasil evaluasi atau tes tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang
dilakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Setelah pelaksanaan tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2 dapat kita
perubahan nilai ketuntasan dan nilai hasil belajar siswa dalam melaksanakan
pembelajaran passing atas. Diketahui nilai ketuntasan minimal adalah 75, pada
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
siklus 1
Gambar 7. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas siklus 1 dan siklus 2
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya
dakan yang dilakukan. dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani dengan materi passing atas yang berlangsung ditemukan kesalahan
kesalahan yang dilakukan siswa, antara lain siswa putri yang kurang mampu
melakukan tes, walaupun demikian dalam melakukan tes siswa tersebut melakukan
sungguh dan penuh semangat. Keadaan tak jauh beda, siswa putra
yang mampu melakukan tes dengan baik atau mampu melakukan passing atas
dengan benar, terlihat dengan antusiasme siswa untuk melakukan gerakan passing
tas. Dari hasil evaluasi atau tes tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang
dilakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan.
Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Setelah pelaksanaan tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2 dapat kita
perubahan nilai ketuntasan dan nilai hasil belajar siswa dalam melaksanakan
pembelajaran passing atas. Diketahui nilai ketuntasan minimal adalah 75, pada
siklus 1 siklus 2
41
Gambar 7. Grafik ketuntasan hasil belajar passing atas siklus 1 dan siklus 2
Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya
dakan yang dilakukan. dalam proses pembelajaran pendidikan
jasmani dengan materi passing atas yang berlangsung ditemukan kesalahan-
kesalahan yang dilakukan siswa, antara lain siswa putri yang kurang mampu
s siswa tersebut melakukan
sungguh dan penuh semangat. Keadaan tak jauh beda, siswa putra
yang mampu melakukan tes dengan baik atau mampu melakukan passing atas
dengan benar, terlihat dengan antusiasme siswa untuk melakukan gerakan passing
tas. Dari hasil evaluasi atau tes tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang
Setelah pelaksanaan tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2 dapat kita lihat
perubahan nilai ketuntasan dan nilai hasil belajar siswa dalam melaksanakan
pembelajaran passing atas. Diketahui nilai ketuntasan minimal adalah 75, pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
kondisi awal siswa yang dapat mencapai dan melampaui KKM adalah sejumlah 10
siswa atau 37%, kemudian setelah diberi tindakan siklus 1 siswa yang dapat
mencapai dan melampaui nilai KKM sejumlah 17 siswa atau 63%, dan kemudian
setelah diberi tindakan siklus 2 siswa yang dapat mencapai dan melampaui nilai
KKM sejumlah 22 siswa atau 81,5%, sehingga pada siklus 2 ada 81,5 % siswa yang
termasuk baik dalam perolehan hasil penilaian pembelajaran passing atas. Dapat kita
lihat perbandingannya dalam grafik di bawah ini :
Gambar 8. Grafik perbandingan nilai ketuntasan hasil belajar passing atas dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2.
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan tindakan siklus I dan tindakan siklus II
dapat dilihat pula perbandingan antara nilai hasil rata-rata pembelajaran passing
atas kondisi awal atau pra tindakan 68,3 siklus I 72,6 dan siklus II 76,7.
Dapat kita lihat dalam grafik perbandingan nilai rata-rata dibawah ini :
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 7. Grafik perbandingan nilai rata-rata hasil belajar passing atas
dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi passing atas dengan memodifikasi
alat bantu pembelajaran bola plastik berlapis spon dapat meningkatkan semangat
siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa dan suasana kelas pun menjadi lebih baik,
sehingga tujuan dari pembelajaran pun akan mudah tercapai dengan optimal, dalam
hal ini penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran passing atas.
Penggunaan modifikasi alat bantu pembelajaran bola plastik berlapis spons
dalam pembelajatan passing atas ini sebagai variasi dari pembelajaran passing atas
dan mempermudah pemahaman siswa tentang pembelajaran passing atas.
Setelah diberi tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2dapat diketahui nilai
hasil belajar siswa dalam melakukan passing atas. Diketahui pada siklus 2 nilai rata-
rata siswa 76,7 sedangkan nilai ketuntasan minimal adalah 75, sehingga 81,5% siswa
termasuk baik dalam memperoleh hasil penilaian pembelajaran passing atas.
64
66
68
70
72
74
76
78
awal siklus 1 siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat perbandingan antara siklus 1 dan siklus
2. Pada siklus 1 masih banyak siswa yang belum dapat melampaui nilai ketuntasan
minimal, barulah setelah diberi tindakan II pada siklus 2 81,5% dari jumlah siswa
dapat mencapai dan melampaui nilai ketuntasan minimal yang ditentukan, dan nilai
rata-rata kelas juga naik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam
penguasaan materi passing atas mengalami peningkatan setelah mendapat
pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu pembejaran bola plastik berlapis
spons, dibandingkan dengan sebelumnya.
Pembelajaran pendidikan jasmani secara umum tidak hanya mengacu pada
nilai semata, tetapi yang paling penting proses pembelajarannya. Dalam proses
pembelajaran ini guru membuat siswa menjadi antusias, senang dan aktif dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga kebugaran dan kesehatan siswa meningkat.
Berdasarkan proses pembellajaran dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran
bola plastik berlapis spons berhasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga
Lor Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran /2012
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu : (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) obervasi dan interpretasi, (4) analisis dan
refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah
diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan yaitu dengan menggunakan
modifikasi alat bantu pembelajaran bola plastic berlapis spons dapat meningkatkan
hasil belajar passing atas pada siswa kelas Vb SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2011/2012.
Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan ketuntasan hasil
belajar dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II. Ketuntasan hasil belajar siswa pada
kondisi awal (37%), siklus I (63%), siklus II (81,5%). Peningkatan nilai ketuntasan
belajar dari kondisi awal ke siklus I sebesa26%, siklus I ke siklus II sebesar 18,5%,
sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 44,5%
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada beberapa factor. Faktor-faktor tersebut berasal
dari pihak guru maupun siswa serta pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Faktor kemampuan guru yaitu dalam menyampaikan materi,
mengembangkan materi, mengelola kelas. memilih metode yang digunakan dalm
proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk
menyampaikan materi. factor dari siswa yaitu minat dan motivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran, factor pendekatan pembelajaran yaitu menyenangkan,
menumbuhkan semangat untuk berlomba bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan
modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan motivasi (baik proses
maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan
bagi guru yang ingin menggunakan modifikasi alat bantu pembelajaran untuk
passing atas. Bagi guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai suatu alternative dalam melaksanankan proses pembelajaran
Penjaskes, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar pasing atas
pada pembelajaran bola voli yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih
aktif, antusias serta menghilangkan persepsi siswa mengenai pebelajaran passing atas
yang pada awalnya membosankan menjadi pelajaran yang menyenangkan.
C. Saran
Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan pembelajaran jasmani dalam hal ini untuk passing atas pada
permainan bola voli antara lain :
1. Bagi Sekolah SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau dilengkapi,
sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar baik dan siswa dapat menerima
materi dengan optimal.
2. Bagi guru SD Negeri 2 Purbalingga Lor\
Sebaiknya pembelajaran passing atas dalam penyampaian materinya ditambah
dengan modifikasi alat bantu pembelajaran yang mengarah pada teknik dan
materi yang akan dilaksanakan.
3. Bagi siswa SD Negeri 2 Purbalingga Lor
Bersikap aktif dalam mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang
diikuti akan lebih bermanfaat.