rutrk purbalingga 2001 - 2010

27
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR: 12 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PURBALINGGA TAHUN 2001 -2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA bupati purbalingga, lenimban g a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah 1'utgkui II Purbalingga Nomor'7 Tahun 1996 tentang Kencana Umum lata Ruang Kota Purbalingga, disahkan dengan Keputusan Gubernui Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Tengah Nomor 188.3/376/97 tanggal 6 September 1997, diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat 11 Purbalingga Tahun 1997 Sen 1) Nomor II sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini ; b. bahwa sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud huruf a , maka perlu merumuskan Rencana Umum Tata Ruang Kota Purbalingga yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah , •lenging at 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang l'emlneniukan Daerah- daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Pjavva lengah (Berita Negara Nomor 42 Tahun 1950); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia lahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 3, Undang-undang Nomor it Tahun l974. tentang Pengairan (Lembaran Negara Republik wuoites'S Tahun 197«+ Mocnoi J h. 1 ainnanm» Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 303/h* 4, Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, rambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186),

Transcript of rutrk purbalingga 2001 - 2010

Page 1: rutrk purbalingga 2001 - 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

NOMOR: 12 TAHUN 2002

TENTANG

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PURBALINGGA TAHUN 2001 -2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

bupati purbalingga,

�lenimban

g

a. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah 1'utgkui II Purbalingga

Nomor'7 Tahun 1996 tentang Kencana Umum lata Ruang Kota

Purbalingga, disahkan dengan Keputusan Gubernui Kepala Daerah

Tingkat 1 Jawa Tengah Nomor 188.3/376/97 tanggal 6 September

1997, diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat 11 Purbalingga Tahun 1997 Sen 1) Nomor II sudah tidak

sesuai lagi dengan kondisi saat ini ;

b. bahwa sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud huruf a ,

maka perlu merumuskan Rencana Umum Tata Ruang Kota

Purbalingga yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah ,

•lenging

at

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang l'emlneniukan Daerah-

daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Pjavva lengah (Berita

Negara Nomor 42 Tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia lahun 1960

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2043);

3, Undang-undang Nomor it Tahun l974. tentang Pengairan (Lembaran

Negara Republik wuoites'S Tahun 197«+ Mocnoi J h. 1 ainnanm»

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 303/h*

4, Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 83, rambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3186),

Page 2: rutrk purbalingga 2001 - 2010

5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan

Jalan Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor

49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor M 80);

6. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

(Lembaran

Negara Republik Indonesia Taluin 1992 Nomor 12, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);

l

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3699);

8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999 «.tentang Pemerintahan

Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839),

<

9. Perahu"an Pemerintah Nomor 26 Tahun 1986 tentang Jalan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 37,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3293);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaian Negaia

Republik Indonesia Nomor 3838);

11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990

tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

12. Peraturan Menteri Dahan Negeri Nomor 7 Tahun 1986 lenlanju

Penelupan Batas Wilayah Kota Diseluruh htdoiiesia,

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Kota:

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 1988 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2

Tahun 1987 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota,

Page 3: rutrk purbalingga 2001 - 2010

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1992 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Peraturan Daerah tentang

Rencana Kota;

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21

Tahun 2001. tentang Teluh k Penyusunan dan Materi Muatan Produk-

Produk Hukum Daerah ;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 22

Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-Produk Hukum Daerah ,

18. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat D Purbalingga Nomor 6

Tahun Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah tingkat fl Purbalingga

(Lembaian Data ah Kabupaten Daerah Tingkat Puroaliugga Tahun

19X8 Sen DNomoj i),

19. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 1 Tahun 2001

tentang Program Pembangunan Daerah ( PROPEDA) Tahun 2001 -

2005 ( Lembaran Daerah Kabupaten PurbaiinggaTahun 2U01 Seri D

No. 1 );

Dengan persetujuan:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TENTANG

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PURBALINGGA TAHUN 2001 -

2010.

BAB I <,

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud

dengan : a Daerah adalah Kabupaten

Purbalingga

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Purbalingga.

c. Bupati adalah Bupati Furbaluiggft

d. Tata Ruang Kota adalah Wujud suukrursl dan potu pemanlautau

iruaug

wilayah baik direncanakan maupun tidak direnc:aiakun.

e. Rencana Umum Taut Ruang Kota yang selanjurnya disebut RUTRK

adalah rencana pemanfaatan niauu yang disusun untuk menjaga

keseraman

pembangunan ruang koiiL

Page 4: rutrk purbalingga 2001 - 2010

. l'. Wiluyah adalah satu kemaluan geogrulis beserta segenap unsur yang

terkait padanya menurut batasan ruang lingkup pengamatan tertentu.

g Wilayalt Perencanaan adalah wilayali yang diarahkan pemautaatan

ruangnya sesuai dengan unisiiig-ni.ising jenis leueauj koij

h. Bagian Wilayah Kota yang selanjutnya disvpui LisvL uduluti satu

kesatuan wilayali dari kota yan* bersangkutan merupakan witayan

yang berinsnuik aeeura iuu*ssou«?J duli uitnum>arctUf' mUtui»

i&ugka

i. Jaringan Utilitas koiu udamh penempatan hisu-hi larmgau urthUi» yang

meliputi jaruigau penyediaan au bersih, pirmu.tn �anitasi jaringan

sampah, jai'ingan drainase, juangan listrik, puingan telekomunikasi

termasuk di dahannya jaringan prasarana transportasi yang

disesuaikan

kebutuhan masa depan masyarakat secara sistematis sehingga antar

jenis

fasilitas dapat teipadu.

bab n

AZAS, MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Pasal 2

RUTRK didasarkan atas azas : '

a Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna timi berhasil guna,

serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan, b.

Keterbukaan, persamaan, keadilan dan perlindungan hukum.

Pasal 3

r

RUTRK Purbalingga disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman pemanfaatan mang

kota Purbalingga, tidak saja kepada Pemerintah Daerah sebagai pelaksana tetapi in^i kepada

Pihak Swasta dan masyarakat ui&a

Pasal 4

RUTRK disusun dengan bertujuan :

Page 5: rutrk purbalingga 2001 - 2010

a. Untuk meningkatkan fungsi dan peranan Kota Purbalingga dalam lingkup Wilayah yang lebih

luas,

sehingga dapat meningkatkan peranan dan fungsi Kota Purbalingga sebagai Ptiwit atau Sub

Pusat

Pengembangan dalam suatu sistem pengembangan wilayah regional Kabupaten Purbalingga

maupun Propinsi Jawa Tengali;

b. Untuk menciptakan pola dan struktur tata mang kota yang serasi dan optimal, dengan

penyebaran

fasilitas dan utilitas pelayanan kota yang dilalaikan secara tepai ilau merata, sesuai dengan

kebutuhan masyarakatnya tanpa mengabaikan usaha peningkatan kunlitas lingkungan

kehidupan

kota sesuai dengan nonua-uoram yang berlalm.

Pasal 5

RUTRK Purbalingga disusun dengan sasaran untuk berfungsi sebagai instrumen pengendalian

pertumbuhan dan keserasian lingkungan Ibu Kota Kabupaten, baik melalui pengawasan dan atau

perizinan mauptui tindakan penertiban.

BAB IH

KEDUDUKAN DAN WILAYAH PERENCANAAN

Pasal 0

Kedudukan RUTRK Purbalingga adalah penjabsunn dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

di Kabupaten Ptuimluiggadiui Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) Kabupaten

Purbalingga yang merupakan pedoman dalam pemanfaatan mang dan penyusunan rencana

pembangunan Ibu Kota Kabupaten Purbalingga.

Pasal 7

(1) Wilayah Perencanaan RUTRK Purbalingga mencakup 4 (empat) Kecamatan dengan 15 (lima

belas) Kelurahan dan 6 (enam) Desa , dengan luas 2.470,863 Ha, Yang terdiri dari

Kecamatan Purbalingga : 1.473.334 11 a

1. Kelurahan Bancar 109.-13O Ha

2. Kelurahan Purbalingga Wetan 83.69^ lla

3. Kelurahan Purbalingga Kidul 103.240 Ha

4. Kelurahan Purbalingga Lor 71.810 Ha

5. Kelurahan Purbalingga Kulon 51.931 Ha

6. Kelurahan Wirasana 131.530 Ha

7. Kelurahan Kembal au Kulon 102.823 lla

Page 6: rutrk purbalingga 2001 - 2010

8. Kelurahan Kedungmenjangan 125.629 Ha

9. Kelurahan Bojong 146.040 Hn

10. Desa Jatisaba 205.561 Ha

11. Desa Toyar eja 175.360 Ha

12. Kelurahsin Kandanggampung 53.024 Ha

13. Keluralian Penamhongnn 113.801 Ua

Kecamatan Padamara 58.000 H j

14. Kelurahan Kurangseniul 58.00U Ha

Kecamatan Kalimanah 469.739 Ha

15. Desa Babakan 180.645 lla

16. Keluralian Karangmanyar 52.666 lla

17. Kelurahan Mevvek 113.032 Ha

18. Kelurahan Kalikabong 123.395 Ha

Kecamatan Kaligondang 469.790 lla

19. DesaKalikajar 173.465 Ha

20. Desa Penaruban 201.802 Ha

21. Desa Lamongan 94.523 Ha

Jiuulah 2.470.863 Ha

(2) Batas-batas Wilayali Perencanaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah : i.

Kecamatan Purbalingga:

a Sebelah Utara adalah Kecamatan Bojongsari;

b. Sebelah Selatan adalah Kecamatan Kemangkon dan Kecamatan Kalimanah;

c. Sebelah Barat adalah Kecamatan Padamara;

d. Sebelah Timur adalah Kecamatan Kaligondang.

II. Kecamatan Kalimanah:

a Sebelali Utara adalah Kecamatan Purbalingga;

b. Sebelah Selatan adalah Kabupaten Banyumas;

c. Sebelali Btuat adalah Kecamatan Padamara ,

d'. Sebelali Timur adalah Kecamatan Kemangkon.

IH. Kecamatan Kaligondang :

a Sebelali Utara adalah Kecamatan Karuugmoneol;

b. Sebelali Selatan adalah Kecamatan Bukateja;

c. Sebelali Barut adalah Kecamatan Purbalingga:

d. Sebelati Timur aoal ah Kecamatan Kejuboug

IV. KecamatanPadamara :

Page 7: rutrk purbalingga 2001 - 2010

a Sebelah Utara adaluh Kecamatan Kutasari;

b. Sebelali Selatan adalah Kecamatan Kalimanah,

c. Sebelah Barat adulah Kabupaten Banyumas;

BAB IV RUTRK PURBALINGGA

Bagian Pertama Penetapan

Peranan dan Fungsi Kota Pasal

8

Penetapan Peranan Kota Purbalingga dalam wilayah Kabupaten Purbalingga adalah a Sebagai

kota pusat pengembangan pada Sub Wilayah Pembangunan (SWP) I, yang meliputi Wilayah

Kecamatan Purbalingga, Kalimatlah, Padamara, Kutawari, Bojongsari, Kaligondang dan

Kemangkon dengan potensi kegiatan industri, pertanian, perdagangan dan jasa

b. Sebagai Kota Pusat Administrasi untuk wilayah Kabupaten Purbalingga.

Pasal 9

Fungsi Kota Purbalingga dalam Wilayah Kabupaten Purbalingga adalah :

a. Sebagai wilayah pusat pengembangan permukiman untuk mendukung pengembangan

Kabupaten

Purbalingga;

b. Sebagai kota pusat pelayanan perdagangan dan jasa untuk wilayah Kabupaten Purbalingga;

c. Sebagai Kota Pusat pelayanan pendidikan, kesehatan dan jasa-jasa pelayanan sosial lainnya

untuk

wilayali Kabupaten Purbalingga;

d. Sebagai Kota administrasi pemerintahan untuk wilayah Kecamatan Purbai inggu.

Bagian Kedua

Perwilayahan

Kota Pasal 10

Wilayah Perencanaan Kota Kabupaten Purbalingga sebagaimana dimaksud Pasal > Peraturan

Daerah ini, dibagi dalam BWK sebagai berikut:

a. BWKI (Dengan Pusat Pui bal inggu Lor ) seluas : 450,648 lla yang meliputi .

1. Kelurahan Purbaiingga Kulon ; r

2. Kelurahan Purbalingga Lor;

3. Kelurahan Purbalingga Wetan;

4. Kelurahan Purbalingga Kidul;

5. Kelurahan Karangsennil;

6. Kelurahan Bancar;

Page 8: rutrk purbalingga 2001 - 2010

b. BWKII (Dengan Pusat di Kandunggumpang) seluas : 636,564 H i yw\i m •liputi •

i. Desa Babakan,

1 Kelurahan Kandanggampatig.

3. Kehtrahan Kalikabong;

4. Kelurahan Pemunboiigtui;

5. Kelurahan Mewek;

6. Kelurahan Karanginanyar.

c. BWK UI (Dengan Pusat di Kedungmenjangan) seluas 747,113 Ha yang meliputi :

6. Kelurahan Kodmigmenjangan;

7. Kelurahan Boj ong;

8. DesaToyareja;

9. Desa Lamongan;

10. DesaJatisaba.

d. BWK IV (Dengan Pusat di Kembaran Kulon) seluas : 609.080 Ha yang meliputi:

1. Kelurahan Kernbarun Kulon;

2. DesaKalikajar;

3. Keluralian Wirasanu;

4. Desa Penaruban.

Pasal 11

Peta pembagian wilayali sebagaimana dimaksud Pasal 10 Peraturan l^ieiah ini adalah

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Buku Rencana ( Nomor Peta V.2, Nomor Halaman V-59

) , yang merupakan bagian tidak terpisalikan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga Penetapan Jumlah dan

Penyebaran Penduduk Pasal 12

Jumlah Penduduk Kota Purbalingga diperkirakan pada akhir tahun 2005 akan mencapai 82.194

Jiwa dan pada akhir tahun 2010 akan mencapai 85,621 jiwa

Pasal L3

Penyebaran Penduduk sebagaimana dimaksud Pasal 12 Peraturan Daerah mi fuanug-musing

BWK ditetapkan sebagai berikut:

a Jumlah Penduduk BWK I (Pusat kota ) diperkirakan pada akhir tahun 2O05 mencapai 28.48.1

Jiwa dengan rencana" kepadatan maksimal M pada akhir tahun 2010 adatan 100 jiwa/Ba,

Page 9: rutrk purbalingga 2001 - 2010

b. Jumlali Penduduk BWK 0: (Dengan Pusat di Kandanggurupaig ) diperkirakan padu akhir tatiuri

2005 mencapai 20.856 jiwa dan pada. akhir mhnn 2010 mencapai 29.674 jiwa, dciigun

rencana ""

kepadatan sedang pada akhir tahun 2010 adalah 60 jiwa/Ha,

c. Jumlah penduduk BWK DI (Dengan Pusat di Kedungmenjangan) diperkirakan pada akhir

tahun

2005 mencapai 14.927 jiwa, dan pada akhir tahun 2010 mencapai 15.547 jiwa, dengan

rencana *

kepadatan rendah " pada akhir tahun 2010 adalah kuiaiig dari 60 Jiwa/Ha

d. Jumlali penduduk BWK IV (Dengan Pusat di Kembaran Kulon) diperkirakan pada akhir tahun

2003 mencapai 17.928 jiwa dau pada akhir tahun 2010 mencapai 18.675 pwa, dengan

rencana -

kepadatan sedang"' pada tahun 2010 adalah 60 jiwa/Ha,

Bagian Keempat Struktur

Pemanfaatan Ruang Kota

Pasal 1-1

Luas wilayah kota flebngnimana dimaksud Pasal 7 Peraturan Daerah ini pemanfaatannya

ditetapkan sebagai berikut: 1

RENCANA PENGGUNAAN LAHAN KOTA PURBALINGGA

TAHUN 201(3

— --- — ------------ . -- .------------------- ~- -- — — —~ — * —

...... —— —

NO RENCANA PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)

r

1 2 3

1 Permukiman (eksisiing) 674,700

2 Perumaliau

a. Tipe Besar 34,248

b. Tipe Sedang 61,647

c. Tipe Kecil 92,471

3 Cadangan Penunahan 56,490

4 Perdagangan dan Jasa 53,429

5 Perkantoran 19,568

6 Pendidikan 113,341

Page 10: rutrk purbalingga 2001 - 2010

7 Peribadatan 47,606

8 Kesehatan 81,439

9 Industri 441,365

10 Pertanian dan Konservasi 714,212

11 Campuran 21,372

12 Pemakaman 21,405

13 Rekreasi dan Olah Raga 37,570

14 Lain-lain "

Jumlah 2,470,863

Pasal 15

Peta Struktur pemanfaahin ruang sebagaimana dimaksud Pasal 14 Peraturan Daerah ini,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Buku Rencana (Nomor Peta V . 3, Nomor Halaman V-

60), yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kelima

Pemaidaatan Dan Pengembangan Ruang Kota Sebagai Kawasan

Pasal 16

Pemanfaatan ruang kota sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Daerah ini ditetapkan

menjadi empat kawasan yang meliputi :

a. Kawasan Perumahan dan Permukiman ;

b. Kawasan Perdagangan dan Jasa;

c. Kawasan Campuran ;

•l K iitA/iisiii) Industri.

Pasal 17

Pengembangan pemanfaatan tuang kota sebagai Kawasan Perumahan dan Permukiman , untuk

masing-masing BWK ditetapkan sebagai berikut:

a. Pengembangan Perumahan dan Permukiman piala BWK I diarahkan sebagai tempat

pengembangiui Peruntuhan dan Permukiman menengah alas yang modern, terutama pada

kawasan yang berada dalam pusat kota;

b. Pengembangiui Perumahan dan Permukiman pada BWK II merupakan kawasan ulama

diarahkan

sebagai tempat pengembangan Perumahan dan Permukiman kelas menengah dan kelas

bawah

dengan memanfaatkan potensi para pengembang perumahan yaag ada ;

Page 11: rutrk purbalingga 2001 - 2010

c. Pengembangan Perumahan dan Permukiman pada BWK fIII merupakan kawasan utama

diarahkan sebagai tempat pengembangan kegiatan pendukung industri. Sehingga pada

BWK ini

diprioritaskan"sebagai cadangan perumahan yang.terletak di Kelurahan Kedungmenjangan ;

d. Pengembangan Perumahan dan Permukiman pada BWK IV nernpnkan kawasan yang

diarahkan

sebagai salah satu tempat pengembangan kegiatan industri yang bercampur dengan

permukiman,

perdagangan dan jasa Sehingga, pada BWK ini diprioritaskan sebagai tempat

pengembangan

kegiatan perumahan dan permukiman secara individual yang dilakukan oleh masyarakat

kota

Pasal 18

(1) Pengembangan pemanfaatan mang kota sebagai Kawasan Perdagangan dan Jasa,

dibedakan

menjadi :

a fasilitas perdagangan dan jasa dengan lingkup wilayali kota dai regional (pusar induk,

pusat

perbelanjaan, perbankan, perkantoran dan sejenisnya ); b. fasilitas perdagiaigan dan

jasa dengan lingkup lingkungan ( pasai lingkungan , warung

pertokoan dan sejenisnya).

(2) Pengembangan kawasan sebagaimana dimaksud ayat ('i) Pasal im dapat dilakukan disekilar

Pasar

Kota dan atau sekitar Pusat Kota .

Pasal 19

Dalam pengembangan kawasan perdagangan utama sebagaimana diuiiksnd Pasal 18 ayat (1)

Peraturan Daerah ini dapat dilakukan dengan :

a Peningkatan fasilitas Pasar Induk Kota Purbalingga;

b, Pengembangan pusat-pusat perbelanjaan ;

c. Penataan Pasar Hewan .

Pasal 20

(1) Peningkatan fnsilitauPasar Induk Kota Purbalingga sebagaimana dimaksud P»wU 19 huruf a

Peraturan Daerah ini dapat dilakukan melalui dua poia pendek ;.•v !)..»• a; >: . rkm :

Page 12: rutrk purbalingga 2001 - 2010

a Pendekatan Inic avil'ihasi Lahan adalah peningkatan fasilitas yanu dilaksanukan padu lokasi

pasar induk lama , yaitu dengan membuat bangunan secara yeitikui iviidekatuii dentum

pola tersebut ada kendala buliwa untuk kegiuitui bongkar nuuu t'.u ang mau lokasi parkir

kendaraan masih mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar lokam pawai, iin'iupngai

Iiiuh lahannya tidak memadai.

b. Pendekatan Ektensifikasi Lahan adalah peningkatan fasilitas dilaksanakan pada lokasi

dongan intensitas penggunaan lahan yang masih rendah, yaitu dengan uiemmdnlikaii

pasai induk ke lokasi yang lebih kau; dsui tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

(2) Lokasi yang sesuai untuk pola pendekatan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b Pasal ini

adalah dekat Pasar hewan , yang terletak di pinggir jalan lingkar PiiHinlmgga-Bobotsari di

Kelurahan Kalikabong.

Pasal 21

Peningkatan fasilitas pusat-pusat perbelanjaan sebagaimana dimaksud Pasal 19 huruf b

Peraturan Daerah ini direncanakan dengan membangiman fasilitas sarana perbelanjaan dan toko-

toko.

Pasal 22

Peningkatan fasilitas pasar hewan sebagaimana dimaksud Pasal 19 huruf v Peraturan Daerah ini

direncanakan dengan melaksanakan penataan kembali dan penuigkamn kuaJiUd Koudni pa«>n

tersebut,

(1) Pengembangan pemanfaatan mang kota sebagai kawasan perdagangan dunjasa ,

merupakan pengembangan fasilitar kota guna menampung kebutuhan pendukung kegiatan

industri, sei)erti knalpot, keramik dan jenis industri lainnya.

(2) Lokasi perdagangan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini di Kelurahan Karangsentul,

Pasal 24

(1) Pengembangan pemanfaatan ruang kota sebagai Kawasan Campuran , digunakan untuk

kegiatan yang sifatnya tidak mengganggu daerah di sekitarnya

(2) Pemanfaatan ruang kota sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dapat berupa

perdagangan dan jasa, perkantoran, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Pasal 25

Page 13: rutrk purbalingga 2001 - 2010

(1) Pengembangan pemanfaatan ruang kota sebagai Kawasan industri . ditetapkan pada

duaBWK

sebagai berikut :

a BWK UT, yaitu Kelurahan Mewek dan Kelurahan Bojong ; b.

BWK IV , yaitu Kelurahan Kembaran Kulon,

(2) Pengembangan industri pada BWK UT sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a Pasal ini ,

merupakan pengembangan industri yang sudah ada dan direncanakan untuk cadangan

kegiatan industri yang bani.

(3) Pengembangan industri pada BWK IV sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b Pasal ini ,

diarahkan sebagai suaru usaha untuk lebih mengendalikan pertumbuhan industri yang

sudah ada.

(4), Jenis-jenis industri yang dapat dikembangkan pada BWK. (sebagaimana dimaksud ayat (1)

Pasal ini adalah industri ymig tidak menaiki dampak polusi y;aig besar dengan ditandai tidak

adanya limbah industri yang berupa limbah cair atau gas yang dapat merusak dan atau

menurunkan kualitas lingkungan.

Bagian Keenam

Pasal 26

Pengembangan fasilitas pelayanan kota padu BWK 1 (Pusat Kota) adalah sebagai berikut :

a Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan.

.fENTS FASILITAS KEUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

sampai tahun tahun' 2010

.2005

.1 _ "3

r'

l.TK 5 Unit 5 Unit

2. SD 18 Unit 19 Unit

3. SLTP l Unit 1 Unit

4. SLTA l Unit i Unit

Page 14: rutrk purbalingga 2001 - 2010

b. Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan.

JENIS FASILITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN TAHUN 2ul0

2005

1 2

1.Posyandu 11 Unit 12 Unit

2.Balai Pengobatan 9 Unit 10 Umt

3.Apotik 3 Unit 3 Unit

4.BKIA 3 Unit 3 Unit

5.Puskesmas Pembantu 5 Unit 5 Unit

6.Puskesmas 1 Unit 1 Unit

ARencana Pengembangan Fasilitas Olah Raga dan Ruang Terbuka

JENIS FASILITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

t sampai TAHUN TAHUN 2010

1 2005

1 2 3

1.Tempat Bermain 114 Buah 119 Buah

2.Tempat Olah Raga n Buah 12 Buah

3.Lapangan Olah Raga 1 Buali 1 Buah

4.Gedung Serba Chma ? Buah 2 Buah

5.Arena Hiburan l Buah 1 Buah

JENIS FASILITAS KH1 i UTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN l'AHUN 2010

2005 1 1. 1

l.Musholla U isunti 11 Buah

2. Masjid i buah 1 Buah

3. Gereja j Uuali 3 Buah

c. Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan.

Page 15: rutrk purbalingga 2001 - 2010

Penyebaran lokasi fasilitas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah sebagaimana

tercantum dalam Buku Rencana Tabel V . 6, 'label V . 7, Tabel V 8, Tubei V . 9, yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 27

Pengembangan fasilitasi pelayanan kota pada BWK 1T (Dengan Pusat di Kaiidanggampang)

adalah sebagai berikut:

a Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan

JENIS FASILITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN /AlltJN 20lu

2()05

1 �i J

1. TK 4 Unit 4 Unit

2. SD 13 Unit 14 Unit

3. SLTP 1 Unit 1 Unit

4. SLTA i unti t Unit

.......... __________

KEBUTUHAN

SAMPAI TAHUN

2005

KEBUTUHAN SAMPAI

TAHUN 2010

JENIS FASILITAS l'"

2 3

1.Posyandu 8 Unit 9 Unit

2.Balai Pengobatan 7 Unit 7 Unit

3.Apotik 2 Unit 2 Unit

4.BKIA 2 Unit 2 Unit

5.Puskesmas Pembantu 3 Unit •1 Unit

O.Puskesmas J Unit I Unit

Page 16: rutrk purbalingga 2001 - 2010

c. Rencana Pengembangan Fasilitas Peribadatan.

JENIS FASJXtTAS KEBUTUHAN

SAMPAI TAHUN

2005

KEBUTUHAN SAMPAI

TAHUN 20U)

1

l.Musholla

2.Masjid 3.

Gereja

2

8 Bual»

1

Bua

h

2

Bua

h

>

8 Buah

1 Buali

2

Bua

h

c—.......... - ................. - .. :

............... -i

JENIS FASILITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN TAHUN 2010

»005 1

I.Tempat Bennain X \ Buah 87 Buah

2.Tempat Olah Raga 8 Buah 9 Buali

3.Lapangan Olah Raga 1. Buah t Buah

4.Gedung Serba Guna. 1 liuutl 1 Buali

5. Arena Hiburan i i,rili t Bual,

d. Rencana Pengembangan Fasilitas Olah Raga dasi Ruang Terbuka.

Page 17: rutrk purbalingga 2001 - 2010

b. Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan.

(2) Penyebaran lokasi fasilitas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah sebagaimana

tercantum dalam Buku Rencana Tabel V.6. Tabel V.7, Tabel V,8, Tabel V.9 yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini

Pasal 28

(1) Pengembangan fasilitas pelayanan kota pada BWK III (Dengan Pusat di

Kedungmenjangan) adalah sebagai berikut

a Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan.

JENIS FASE/TAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAH AH.ON TAHUN 201U

i,

1 2 3

l.TK 3 Unit 3 Unit

2.SD 9 Unit 10 Unit

3. SLTP 1 Unit 1 Unit

4.SLTA 1 Unit 1 Unit

b. Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan,

JENIS FASILITAS KiiBUTUHAN KEBI iTUHAN SAMPAI

sampai tahun TAHUN 2010

2005

1 f c 3

1.Posyandu 6 Unit 6 Unit

2,Balai Pengobatan 5 Unit S Unit

3.Apotik i Unit 2 Unit

4.BKJA 1 Unit 2 Unit

5.Puskesmas Pembantu l Unit J Unit

6.Puskesmas - Unit 1 Unit

JENIS FASILITAS KimUTUJIAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN TAHUN 2010

2005

! i 3

1. Musholla 6 Buali 6 Buali

2. Masjid - Buali - Buali

3. Gereja 1 Buali 2 Buali

Page 18: rutrk purbalingga 2001 - 2010

b. Rencana Pengembangan Fasilitas Kesehatan.

d. Rencana Pengembangan Fasilitas Olah Raga dan Ruang Terbuka,

<.

JENIS FASILITAS FJvBUTUHAN KEBUTUHAN SAMPAI

SAMPAI TAHUN TAHUN 2010

2005

1 1 3

1.Tempat Bermain 60 Buah 62 Buali

2.Tempat Olah Raga 6 Buali 6 Buali

3.Lapungan Olah Raga - Buali 1 Buali

4.Gedung Serba Guna - Buah 1 Buali

5.Arena Hiburan - Buali 1 Buali

(2) Penyebaran lokasi fasilitas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal mi idul ah sebagaimana

tei^anhimdalam Buku Rencana Tabel v 6, fabel v.7, Tabel V.,o, raoei v 9 yang merupa kun

bagian yang tidak terepisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 29

(1) Pengembangan fasilitau pelayanan kota pada BWK IV (Dengan Pusat di Kembara» Kulon)

adalah sebagai berikut:

b. Rencana Pengembangan Fasilitas Pendidikan.

JENIS FASILITAS l

KEBBTUI-IAN

SAMPAI TAHUN

2005

KEBUTUHAN SAMPAI

TAHUN 20IU

'i 7 3

1.Posyandu 2,Balai

Pengobatan 3.Apotik

4.BKIA

5.Puskesmas

Pembantu 6.

Puskesmas

7 Unit

6 Unit

2 Unit

2 Unit

1 Uni*

l Unit

7 Unit

0 Unit

2 Unit

2 Unit

3 Unit

1 Unit

d. Rencana Pengembang;-» Fasilitas Olah Raga dan Ruang Terbuka.

Page 19: rutrk purbalingga 2001 - 2010

(2) Penyebaran lokasi fasilitas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah sebagaimana

tercantum dalam Buku Rencana Tabel V . 6, Tabel V. 7, Tabel V 8. Tabel V. 9 yang merupakan

bagian yang tidak terepisahkan dan Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuh

Sistem Utama Transportasi

Pasal 30

Rencana pelayanan sunu.n transportasi Kota Purbalingga -sebagai berikut

a Pelayanan Sarana Triutfpoiiatfi inteinal

Sarana transportasi internal Kota Purbalingga dilayani deng.m menggiauwaai sarana

transportasi

berapa angkutan perkotaan, becak dan delman;

b. Pelayanan Sarana Transportasi Eksternal.

Pelayanan transporfssi eksternal yang ada di Kota Purbalingga dibagi ajenjadi i (dua), yaitu

pelayanan transportasi (talam wilayah Kabupaien Purbalingga dan pelayanan transportasi

regional.

Pasal 31

Pelayanan transportasi daimu wilayah Kabupaten Purbalingga, sebaj.uiuiaiM dimaksud Pasal 30

Peraturan Daerah ini, menggunakan berbagai maumu sarana tranapoitasi amaj a lain ;

a Angkutun perkotaan vung mempiuiyai 15 (lima belas) jalur dan menghubungkan Kota

Purbalingga dongan Kecamatan-kecamatan lainnya disekitainya

b. Sarana transportasi angkutan regional berupa bus yang mengiiubuugKun Kma Purbalingga

dengan kota-kota lainnya

Jurusan Purbalingga - Bobotsari, dilayani dengan Bus Mikro;

Jurusan Purbalingga - Purwokerto, dilayani dengan Bus Mikro dan Mini Bas;

- Jurusan Purbalingga - Rembang, dilayani dengan Bus Mikro;

Jurusan Purbalingga- Wonosobo, dilayani dengan Mini Bus;

Jurusan Purbalingga- Semarang, dilayani dengan Bu» Besar.

Pasai 32

(1) Lokasi terminal dalam rangka pengembangan kota diieucanakan berada di Desa Kalimauah

Wetan.

(2) Lokasi teiminal sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini disesuaikan dengan Rencana

Umum Tata Ruang Kota Ibu Kota Kecamatan (RUTRK1KK) Kalimanah yang berlaku.

Page 20: rutrk purbalingga 2001 - 2010

Pasal 33

(1) Rencana jaringan jalan Kota Purbalingga adalali memperjelas Iman lu jalin yang ada dan

meningkatkan kualitas jalan.

(2) Dalam rangka pemerataan pertumbuhan kota direncanakan peugembangau jalur lingkar

timur, yang menghubungkan Kelurahan Wirusana - Desa Kaiikajar Desa Pcnui uban - Desa

Jati o aba - Desa Lamongan - Desa Toymeja

(3) Peta jaringan jalan Kota Purbalingga dan Peta Rencana sirkulasi dan pengembangan sistem

Peta V. 10, Nomor Halaman V. 67) dan (Nomor Peta V.12, Nomor Halaman V . 69), yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah im.

Bagian Kedelapan Sistem

Utama. Jaringan Utilitas

Pasal 34

Jaringan Utilitas'dalam Peraturan Daerah ini meliputi : a

Jaringan penyediaan air bersih;

b. Jaringan Sanitasi;

c. Jaringan Sampah;

d. Jaringan Drainase; <

e. Jaringan Listrik;

£ Jaringan Telekomunikasi.

Pasal 35

(1) Sistem jaringan penyediaan air bersih di Kota Purbalingga menggunakan saluran porpipaan

manpiui non perpipaan.

(2) Sistem penyediaan iur bersih perpipaan yang dikelola PDAM diambil dan sumber mata air yang

terletak di Dukuh Walik, Desa Kutasari Kecamatan Kutasari dan Reservoir di Desa Karangi e w

as.

(3) Rencana kebutuhan total air bersih perpipaan Kota Piabalingga Tahun 2005 sebanyak 186,99

liter/detik dan tahun 2010 sebanyak 190,27 liter/delik, dengan perincian kebutuhan sebagai bei

ikut .

FENOELOMPOKAN KEBUTUHAN Alk BERSIH KEBUTUHAN AIR BERSIH

BWK TAlUIN 2005 TAHUN 2010

1 2 3

a. BWK i 47/17 liter/detik 65,94 liter/detik

b. BWK II 34,76 liter/detik •18,28 liter/detik

c. BWK m 24,88 liter/detik 34,55 liter/detik

Page 21: rutrk purbalingga 2001 - 2010

d. BWK IV 29,88 liter/detik '11,50 liter/detik

Pasal 36

(1) Jaringan Sanitasi di Kota Purbalingga menggunnkun berbnoni macam sistem, antara lain

cublul<, tangki seplic, aqua pnvacy dan kolam ikan.

(2) Penanganan Jaringan Sanitasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diasumsikan dengan :

a. Target pelayanan 80 % untuk tahun 2005 dan 100 % untuk tahun 2u 1 u;

b. Kebutuhanjambtui keluarga, 1 unit untuk 5 jiwa;

c. Kebutuhan jamban komunal, 1 unit untuk 4 KK;

d. Kebutuhan MCK, 1 unit untuk 5 KK.

(3) Berdasarkan asumsi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini untuk masin»; nasing

• 'AM Y-direncanakan kebutuhan jaringan sanitasi sebagai berikut:

Pasal 37

Penanganan Sampah di Kota Purbalingga menggunakan sistem Ds SiU yaitu marywukni

melakukan pembuangan sampai: dengan penggalian, penimbunan ataupun pembnknj tn d- n

sistem pemmeanan scvrapab Terpusat, yaitu per.ibuuugun pada bak p?uampungan semeni.

aldiir.

Pasal 38

Rencana kebutuhan pelayanan jaringan persampahan untuk tahun 2005 'm tahun ''lo, untuk

masing-masing BWK sebagaimana tercantum dalam Buku Rencana, iai 4 ?3, It4« •! \ 2-1 ,

label V.25, tabel V.26, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ah ini

Pasal 39

Sistem penanganan jaring'in drainase di Kota Purbalingga digiuri'piT'iu, yrntu saluran yang

digunakan tuij.uk jaringan drainase limbah sekaligus macan di unuse nanah

tangga

Pasal 40

(1) Kebutuhan pelayanan jaringan listrik di Kota Purbalingga dipenuhi Perusahaan Listrik

(2) Kebutuhan pelayanan j aringan listrik sebagaimana dimaksud ayal (i) Pasal ini mencakup

antara lain kebutuhan listrik nanah tangga, sektor perdagangan dan jasa. fasilitas uniuni.

penerangan jalan dan sektor industri.

Page 22: rutrk purbalingga 2001 - 2010

Pasal 41

(1) Rencana kebutuhan jaringan listrik Kota Purbalingga untuk talam 200; dan tabuh 'n lu. untuk

masing-masing BWK sebagaimana tercantum dalam Buku Rencana, label V. 2 7. yany

melupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(2) Peta rencana jaringan listrik Kota Purbalingga, sebagaimana tercantum dai ani lampiran

Buku Rencana (Nomor V. 6, Halaman V - 63), yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan.

Pasal 42

(1) Kebutuhan sambungan telepon Kota Purbalingga diperhitungkan dengan pembahan antara

telepon pribadi dan telepon umum.

(2) Telayanan jaringan telepon direncanakan mencakup seluruh Daerah pengembangannya.

(3} Untuk daerah Desa. Lamongan, Desa Kalikajar, Desa Penamban dan Bahakan

direncanakan tahun 2005 sudah dapat terlayani.

Pasal 43

(1) Kebutuhan jaringan telekomunikasi di Kota Purbalingga pada tahun 2t>05 dan 2ul"0 untuk

masing-masing BWK sebagaimana tercantum dalam Buku Rencana, tal>el V.2S tabel.V.29,

Tabel V.30, dan Tabel V.31 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan Peraturan

Daerah ini.

(2) Peta Rencana penyediaan fasilitas telekomunikasi dan Peta Rencana kebutuhan satuan

sambungan telepon di Kota Purbalingga, sebagaimana tercantum dalam lampiran Buku

Renciuia (Nomor V.7, Nomor Halaman V ~ 64) dan (Nomor Peta V.8, Nomoi I kilaumu V 5 \

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini

BAB V

JANGKA WAKTU RENCANA KOTA

Pasal 44

(1) Jangka waktu RUTFJK Purbalingga adalah sampai dengan tahun 2010.

(2) RUTRK Purbalingga dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahui untuk diubah dan

disesuaikan dengan keadaan.

(3) Pembahan sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

Page 23: rutrk purbalingga 2001 - 2010

BAB VI

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUTRKK

Pasal 45

Pengawasan dan Pengendalian RUTRK Purbalingga guna menjamin tercapainya maksud dan

tujuan rencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan 4 Peraturan Da.-iali mi. dil ikukan

oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlalu

Pasal 46

(1) Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang dilakukan dalam bentuk pemantauan pelaporan

dan evaluasi.

(2) Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan dahan bentuk penjelasan sesuai dengan

kewenangan yang ada pada Pemerintah Daerah.

(3) Pengawasan dan pencegahan kegiatan pembangunan/pemanfaatan yang tulah esuai

dengan Peraturan Daerah ini menjadi wewenang Camat atau Instansi yang berwenang

tempat dtm dalam waktu selambat-lambatnya 3 x 24 (tiga kali dua puluh tinpat) jam wajib

melapor kepada Bupati atau Dinas Teknis yang ditunjuk .

BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 47

Barang siapa melanggar pemanfaatan ruang sebagaimana ditetapkan dahan Pasal i I sampai

dengan Pasal 33 Peraturan Daerah ini, diancam Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan

atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000,- (lima juta ) rupiah dengan atau tidak

merampas barang tertentu untuk Daerah, kecuali jika ditentukan lain dalam peraturan p.

random' undangan,

BAB VIII

PENYIDIKAN

Pasal 48

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu, di lingkungan Pemerintah Da ah diberi wewenang

khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidau:; pemanfaatan

Riang sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah :

a Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana

b. Melakukan tindakan pertama pada saat ditempai kejadian serta melakukan

pemeriksaan;

Page 24: rutrk purbalingga 2001 - 2010

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka sdan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda atau surat;

e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka;

f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau .- ,1. i.

g. Medatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan perkara

h. selanjutnya melalui penyidik umum memberikan pemberitahuan ha! » -r -hut kepada

Penuntut Umum, Tersangka atau Keluarganya;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dimulainya penyidikan dan

menyampaikan hasil penyidikannya kepada Perintah penyidikan Pejabat Polisi "Negara

Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan \ a e di. u Undang-undang Hukum Acara Pidana

yang berlaku.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 49

RUTRK Purbalingga bersifat terbuka imhik umiun dan dapat ditempaik;ui di Kantoi Pemerintah

Daerah dan di tempat-tempat yang dapat dilihat oleh masyarakat.

Pasal 50

Masyarakat berhak untuk mendapat informasi mengenai RUTRK Purbalingga cepat dan

mudah.

Pasal 51

Uraian lebih rinci dai i RUTRK Purbalingga, sebagaimana tercantum dalam

a. Lampiran I : Buku Pendahuluan ;

b. Lampiran II Buku Kompilasi Data;

c. Lampiran m Buku Analisis ;

d. Lampiran TV : Buku Rencana

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka :

Page 25: rutrk purbalingga 2001 - 2010

'i. Kegiatan yang telah ditetapkan dan keberadaannya tidak sesuai dengan RI "I RK

Purbaiingga, dapat diteruskan sepanjang tidak mengganggu fiingsi peruntukan ruang;

b Dalam hal kegiatan yang telali ada, dinilai mengganggu fungsi peruntukmi ruang, hai us

dicegah dan atau dipindahkan ketempat yang sesuai dengari peruntukannya selambat-

lambatnya 3 (tiga) tahun sejak pengundangan Peraturan Daerah ini;

c. Dalam hal pelaksanaan RUTRK Purbalingga ternyata inenge.anggi- lasi lila- ainmu yang

permanen, makapelaksanar pembangunannya dapat ditinjau kembali

Pasal 53

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupateu Daerah Tingkat H

Purbalingga Nomor 7 Tahun 1996 tentang, Rencana Umum Tata Ruang Kota Purbalingga,

disajikan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor

188.3/376/97 tanggal 6 September 1997, diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten

Daerah Tingkat II Purbalingga Tahun .1997 Seri D Nomor 11, dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku lagi.

Pasal 54

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanannya

akan diatur lebih lanjut oleh Bupati dengan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Purbalingga.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 55

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga

Disahkan di Purbalingga pada tanggal 25

Nopember 2002

BUPATI PURBALINGGA,

Page 26: rutrk purbalingga 2001 - 2010

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

NOMOR: 12 TAHUN 2002

TENTANG

RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA PURBALINGGA TAHUN 2001 -2010

PENJELASAN UMUM.

Tujuan pembangunan kota pada dasarnya adalah menciplukan kondisi liimkuugan dan

tatanan kehidupan masyarakat kota yang lebih baik, baik dari kehidupan sesial ekonomi

maupun budaya . Disamping itu penatan fisik kota dalam rangka penindikan dan p 'inautaatan

mang dari suatu wilayah kota diharapkan mampu mendukung leiwujudnya ke-ejaliteraan dan

ketentoraman hidup masyarakat, baik pada saat sekarang maupun suai meud iiang,

Disisi lain bahwa penataan lingkiuigan hidup diwilayali peikotaa; Pm La lingga yang

sekarang ini mendasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten D • «ruh agkni I! Puibnlinggn

Nomor 7 tahun 1996 tentang Rencanr Umum Tata Ruang Kota Purbulmgt' i yaiii? disahkan oleh

Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1" Jawa Tengah Nomor 188.3/"J /o I 997 ; .nge.al 10 :.

•pteinber 1997 diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tmekal i Puibalmgga

Tahun 1997 Seri D Nomor 11. Namun demikian seiring dengan meniimfcainyo tjn peituni'mhnn

di sektor perekonomian dan sektor-sektor lainnya maka Peraturan Daerah I maksud -;udah tidak

sesuai lagi dengan kondisi dan keadaan saat ini.

Sehingga dalam rangka untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan . emhanvuunu

sesuai dengan Rencana Induk Kota Purbalingga dan untuk menyesuaikan rencana : nataan kol

a dengan perubahan dihidang ekonomi, sosial , budaya dan fisik kota P �: lerintah Kabupaten

Pubalingga melaksanakan kegiatan evaluasi atau peninjauan kembali terhadap dokumen

perenoanan Rencana Induk Kota Purbalingga, sebagaimana ditetapk m dalam Penturan Daerah

Nomor 7 Tahun 1996 tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Purbalingga Selanjutnya

sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (3) Peraturan Daerah lersebui bahu a perubahan

terhadap Rencana Umum Tata Ruang Kota Purbalingga ditetapkan di iie.an 1 i aturan i >aoi ali

PENJELASAN PASAL DEM PASAK .

Page 27: rutrk purbalingga 2001 - 2010

Pasal 1 s/d Pasal 24 : Cukup jelas.

P a' ai 25 ayat (1) : Cukup jelas

Pasal 25 ayat (2) : Cukup jelas

Pasal 25 ayat (3) : Cukup jelas

Pas^l 25 ayat (4) ': Penilaian tentang limbah industri yang benrp" limbah c'»r atau

gas yang dapat merusak dan atau menurunkan D.ahia'-- iiiwkungan

dilakukan oleh instansi Pemerintah yanw. berwenang atau lembaga

lain yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Pasal 26 s/d 55 : Cukup jelas.