Pengguna Jejaring Social Cenderung Berbahasa Indonesia Dengan Buruk Baik Dalam Lisan Ataupun Tulisan

15
1. Pengguna jejaring social cenderung berbahasa Indonesia dengan buruk baik dalam lisan ataupun tulisan . Jejaring social merupakan media yang banyak digunakan para penutur untuk saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Jejaring social yang banyak diminati oleh masyarakat yaitu BBM,FACEBOOK, dan TWITTER. Tidak ada yang dapat menyangkal, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi. S eiring majunya peradaban manusia, termasuk di Indonesia, banyak cara yang dipilih pemakai bahasa dalam ber komunikasi . Bahkan pilihan cara komunikasi tidak hanya makin beragam tapi juga semakin canggih. Salah satu fenomen perangkat teknologi mutakhir , khususnya bahasa yang digunakan pada jejaring social. Bahasa Indonesia hari ini menghadapi tantangan yang berat seiring intervensi dan realitas penggunaan bahasa pada jejaring sosial yang bertolak belakang dengan prinsip penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi bahasa pada jejaring sosial semakin mendapat tempat di kalangan anak muda. Sebut saja, fenomena

description

debat

Transcript of Pengguna Jejaring Social Cenderung Berbahasa Indonesia Dengan Buruk Baik Dalam Lisan Ataupun Tulisan

1. Pengguna jejaring social cenderung berbahasa Indonesia dengan buruk baik dalam lisan ataupun tulisan .Jejaring social merupakan media yang banyak digunakan para penutur untuk saling berkomunikasi jarak jauh melalui internet. Jejaring social yang banyak diminati oleh masyarakat yaitu BBM,FACEBOOK, dan TWITTER.Tidak ada yang dapat menyangkal, bahasa memiliki peran yang sangat penting. Bahasa menjadi alat yang paling efektif dalam setiap aktivitas komunikasi.Seiring majunya peradaban manusia, termasuk di Indonesia,banyak cara yang dipilih pemakai bahasa dalam berkomunikasi. Bahkan pilihan cara komunikasi tidak hanya makin beragam tapi juga semakin canggih. Salah satu fenomen perangkatteknologi mutakhir, khususnya bahasa yang digunakan pada jejaring social. Bahasa Indonesiahari ini menghadapi tantangan yang berat seiring intervensidan realitas penggunaan bahasa pada jejaring sosial yang bertolak belakang dengan prinsip penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.Apalagi bahasa pada jejaring sosial semakin mendapat tempat di kalangan anak muda. Sebut saja, fenomena bahasa alay yangbenar-benar sudah menjadi bahasa favoritmereka daripada Bahasa Indonesia itu sendiri.Hal ini terjadi karenaanak muda sekarangmembutuhkanpengakuanakan eksistensi mereka. Mereka hampir tidak punya ruang untuk mewujudkan eksistensi mereka.Jadi,anak muda yangtidak memakai bahasa alay maka tidak disebut anak gaul, dan status sosial seseoranglah yang paling mempengaruhi penggunaan bahasa itu sendiri (Meyerhofff, 2006:108).salah satu contoh bahasa alaydalamstatusFacebookseorang anak muda:haii, namaq aiiu (Ayu), quw tinggal dii dkeeet mumphunk (mampang) quw niie tmenndna kakag kaoo sii mhilaa, lam knall ya, oiyawh, aq single lowh. kaloo kmuu minadd maoo xmxx aq, xmx quuw jaa dii 0816xxxxxx, quwwtunggu yaachh !!aiiu-chann. XoXoo !Sungguh tidak mudah untuk memahami bahasa di atas. Namun apabila dikaji, tampak sudah ada kesepahaman dalam penggunaan kombinasi huruf dan angka untuk merujuk pada kata tertentu yang dimaksudkan. Tentu, kesepahaman ini tidak membutuhkan Kongres Bahasa Alay tetapi cukup dengan saling belajar dan meniru melalui sms dan media sosial lainnya..1.Bahasa jejaring sosialSatu hal yang pasti dalambahasa jejaring sosial adalah adanyaperalihan dari komunikasi lisan menjadi komunikasi tulisan.Hal ini terjadi karenadilakukan melalui internet.Cara berkomunikasi ini yangmendorongterjadinyaeksplorasiuntukmemperkaya bahasa tulisyang dipakai, termasuk penggunaanemotikonsebagai simbolekspresi tertentu.Dari segi sifatnya, bahasa dunia maya biasanya terjadi pada pemakai bahasa yangsudah saling kenal, meskipunberada di ruang publik. Penggunaansingkatan-singkatanyangumum,sepertikmdanuuntuk kamu atau Anda;thxatautks untuk terima kasih;gppuntuk tidak apa-apa;ceuntuk cewek;countuk cowok,menjadi contoh adanya konsensus atau kedekatan emosional di antara pemakainya.Bahasa dunia maya dan jejaring sosial telah menjadi realitas. Dalam konteks berbahasa, kita hanya perlu mencermati beberapa ciri bahasa pada dunia maya dan jejaring sosial, antara lain:1.Adanya sisipanistilah atau kosakata bahasa Inggrisyangdigunakan dalam konstruksi kalimat bahasa Indonesia, seperti:install,blogging,googling, dan sebagainya).2.Adanyasingkatanpadasebagian besar konstruksi kalimat yang digunakan, seperti:met pagi, pa kbr?3.Kalimat yang digunakan relatif lebih singkat dan cenderung tidak lengkap.4.Dihiasi dengan beragam bentuk emotikonsebagai simbolekspresi wajah,di samping untukmenghadirkan nuansa emosi dalam komunikasi tulisan.5.Disisipi dengan kosakata khas penyedia layanan tertentu di internet, seperti facebook, Google, Yahoo!, friendster, Wikipedia, dan lain-lain.6.Tulisanmencampuradukan huruf besar,huruf kecil,angka,danemotikon.7.Tulisan sering ditambahkanhuruf yangtidakperlu dan tidakpenting.8.Tidak ada pola bakuyangditerapkan dalam penulisan bahasadunia maya dan jejaring sosial.Berdasarkan ciri-ciri tersebut, bahasa dunia maya dan jejaring sosial dalam bentukkosakata, ejaan, atau singkatanpada dasarnyadapat dengan mudah dikreasikan oleh siapapun.Bahasa gaya maya dan alaytelah menjadi bahasa pemersatu pergaulankalangan anak muda danremaja saat ini.Karena sifatnya yang santai, bahasa dunia maya dan jejarimg sosial perlu dikawal agar tidak merambah ke aktivitas komunikasi dan berbahasa yang bersifat formal. Inilah sikap penting yang harus dijunjung setiap pemakai bahasa.

2. Pekerja asing di Indonesia wajib menggunakan bahasa IndonesiaKetentuan Pasal 31 UU tersebut menyebutkan bahwa:Ayat (1):Bahasa Indonesiawajib digunakandalam nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga Negara, instansi pemerintahan RepublikIndonesia, lembaga swastaIndonesiaatau perseorangan warga negaraIndonesia.Ayat (2):Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang melibatkan pihak asingditulis jugadalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.Pasal tersebut secara tegasmewajibkan penggunaanbahasa Indonesia dalam perjanjian dan bila perjanjian tersebut melibatkan pihak asing maka perjanjian tersebutjuga ditulisdalam bahasa nasional pihak asing tersebut dan/atau bahasa Inggris.Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya segera mengimplementasikan peraturan pemerintah bahwa tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia diwajibkan menguasai Bahasa Indonesia.Budaya lokal khususnya budaya Indonesia harus dipahami oleh pekerja asing, karena selama ini penggunaan bahasa Indonesia oleh tenaga kerja asing jarang dipergunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari.Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015 para Tenaga Kerja Asing (TKA) yang hendak bekerja di Indonesia harus belajar dan mahir menggunakan bahasa Indonesia. Untuk itu, Tes kemampuan bahasa Indonesia segera diberlakukan dan menjadi salah satu syarat wajib para TKA. Mereka akan dites kemampuan berbahasa Indonesia melalui Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) sesuai jenjang melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) pada Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa atau disingkat Badan Bahasa. "Hal ini kita lakukan sebagai salah satu cara memagari dan menyeleksi para TKA sekaligus menyaring agar mereka menjunjung bahasa Indonesia,"kata Kepala Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbud, Yeyen Maryani, pada acara Workshop Bahasa Indonesia yang diselenggarakan Desk Bahasa Harian Media Indonesia di Jakarta,belum lama ini .Acara tersebut dibuka Kepala Divisi Content Enrichment Teguh Nirwahyudi dan Redaktur Bahasa Dony Tjiptonugroho. Menurut Yeyen dalam mempersiapkan materi UKBI pihaknya telah membahas bersama dengan Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). "Ya pihak Badan Bahasa telah bertemu dan berkoordinasi dengan Kemenaker mematangkan hal ini.Nantinya Kemenaker akan menerbitkan semacam peraturan tentang Tata Cara Penggunaan TKA,"ungkapnya. Ia menyatakan Badan Bahasa telah siap mewujudkan kerjasama dengan Kemenaker guna menyaring para TKA melalui UKBI yang merupakan satu satunya alat uji bahasa yang telah menjadi hak cipta badan bahasa.Peran persDalam kesempatan itu,Yeyen memaparkan tentang peran penting dan strategis insan pers.Menurutnya ,dalam sejarah pers nasional insan pers berperan besar dalam pembentukan bahasa Indonesia. "Pers ikut mengantar bahasa Indonesia menjadi satu-satunya produk kebudayaan bangsa indonesia dalam bidang kehidupan melebihi produk kebudayaan apapun bagi manusia Indonesia,"tegas Yeyen mengutip pendapat pakar. Ia menambahkan setidaknya ada tiga peran penting insan pers yakni pertama, berperan besar dalam mempengaruhi dan membentuk cara pandang persepsi dan perilaku masyarakat secara individu dan kelompok. Kedua, melaksanakan tugasnya pers menggunakan bahasa ,Ketiga pers sebagai unsur pengembang dan pembina bahasa. Yeyen juga menyatakan pihaknya akan melakukan safari bahasa dan siap bekerjasama memfasilitasi pemasyarakatan bahasa Indonesia dengan sejumlah kalangan dan insan pers termasuk dengan Media Indonesia.Bahkan Badan Bahasa berencana membuat buku saku bagi wartawan. "Kita siap bekerjasama dan membantu memfasilitasi guna mengembangkan dan memajukan bahasa Indonesia,"cetusnya. Ia mewanti wanti saat ini pihak Malaysia tengah mengusung bahasa Melayu menjadi bahasa internasional dengan menggandeng sejumlah kalangan di Indonesia. "Malaysia sedang bersemangat me memelayukan dunia mereka ingin kerjasama menduniakan bahasa melayu.Namun kita ini Indonesia bukan melayu walau kita akui memang bahasa Indonesia dulunya dari bahasa Melayu tetapi Sumpah Pemuda dan UUD 45 kita telah menegaskan bahasa persatuan kita adalah bahasa Indonesia,"pungkasnya.(Bay)

3. Anak-anak dibawah umur tidak boleh dipekerjakan di industri hiburan.Peraturan-peraturan Kerja Bagi Anak-anak, dibuat berdasarkan Undang - undang Kerja (bab 57), melarang pekerjaan anak-anak dalam bidang industri dan mengatur pekerjaan anak-anak dalam perusahaan non industri, hal ini dilakukan supaya tidak mengganggu kegiatan sekolah mereka.Larangan umum untuk mempekerjakan anak - anak Tidak ada seorangpun yang boleh mempekerjakan anak-anak dalam semua jenis bidang perindustrian. Larangan tersebut diatur jelas dalam peraturan mempekerjakan anak-anak, anak-anak berusia 13 tahun atau lebih boleh dipekerjakan dalam perusahaan non industri. Namun, anak-anak dari kategori ini, yang belum menyelesaikan Form III dari sekolah menengah, dilarang untuk masuk dan dipekerjakan disemua tempat hiburan umum manapun kecuali dengan tujuan tidak untuk mencari keuntungan.Keberadaan pekerja anak, terutama di negara-negara berkembang telah lama menjadi sorotan dunia internasional. Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh negara-neegara berkembang, termasuk Indonesia, dengan membayar upah buruh termurah, termasuk mempekerjakan anak-anak, banyak mendapat kritikan dari negara maju (Nachrowi et al, 1997). Dibalik kritikan tersebut, banyak orang berpendapat bahwa isu pekerja anak telah dipergunakan oleh negara-negara yang lebih maju secara ekonomis sekedar sebagai alat politik untuk menekan negara-negara berkembang secara tidak adil (Mboi dan Irwanto, 1998).

Apapun yang ada dibalik isu pekerja anak-anak, adalah suatu kenyataan bahwa pembenahan terhadap pekerja anak-anak merupakan sebuah kebutuhan, khususnya bangsa Indonesia dalam menghadapi masa depan. Sebagaimana yang disebutkan oleh Nachrowi (1997) bahwa era ekonomi global mulai mengubah sistem perdagangan internasional. Negara-negara maju mulai memperhatikan kesejahteraan dan kehidupan buruh. Pada masa sebelumnya, melimpahnya sumber daya, murahnya upah buruh, dan pemakaian buruh anak di sektor industri mungkin menjadi daya tarik investor. Akan tetapi dalam era akonomi global, keunggulan tersebut tidak lagi dapat diandalkan. Pengalaman menunjukkan bahwa negara-negara tujuan impor sudah memasukkan konsep social dumping atau social closed dalam traktat-traktat perjanjian ekonomi. pemakaian buruh murah dan pekerja anak menjadi haram dalam ketenagakerjaan. Dari kenyataan tersebut dapat terlihat betapa besarnya sorotan terhadap pekerja anak-anak yang harus dilalakukan oleh negara-negara tujuan impor. Oleh karena itu, pembenahan kondisi pekerja anak-anak harus mendapat perhatian penuh pemerintah, dan perlu dijadikan salah satu prioritas pembangunan.

Masalah pekerja anak-anak di Indonesia sesungguhnya telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Keadaan tersebut setidaknya ditunjukkan dengan diterbitkannya ordinasi yang melarang anak dibawah usia 12 tahun untuk bekerja pada tanggal 17 Desember 1925. Setelah Indonesia merdeka, batasan usia tersebut menjadi 14 tahun untuk bekerja di malam hari, sebagaimana yang tertulis pada Lembaran Negara No : 8/1949. Pada tahun 1951 diterbitkan Undang-Undang No. 1/1951 yang memberlakukan Undang-Undang No. 12/1948 di seluruh Indonessia, yang melarang anak-anak (14 tahun ke bawah) menjalankan pekerjaan macam apapun dan di perusahaan apapun, kecuali pekerjaan yang dilakukan anak pelajar di sekolah pertukangan, dan pekerjaan anak oleh anak untuk orang tuanya. Akan tetapi, karena tidak dilengkapi dengan peraturan pelaksanaannya, maka sulit memberlakukan sanksi terhadap perusahaan yang melanggar ketentuan tersebut.

4.penggunaan hewan sebagai bahan percobaanselama ini manusia tidak pernah menyadari bahwa binatang yang digunakan sebagai bahan percobaan mempunyai hak-hak tertentu baik dalam perlakuan maupun perawatannya dan mereka memliki kehidupan yang bebas. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan binatang sebagai bahan percobaan tertentu sertaaturan-aturan yang telah ditentukan jika binatang dikatakan memiliki hak yang sama seperti manusia pada umumnya.Masalah-masalah yang dihadapi tentu harus mendapatkan perhatian yang lebih baik dari sebelumnya dimana kita sebagai manusia tidak pernah menyadari bahwa memakan daging binatang, bermain dengan binatang peliharaan dan menggunakan produk yang terbuat dari atau telah diuji melalui hewan atau binatang merupakan sebuah masalah yang harus diperhatikan. Dari jutaan spesies yang ada dibumi homo sapiens merupakan salah satu dari mahluk yang pernah hidup di dunia. Apakah manusia merupakan sebuah ciptaan yang paling sempurna dan apakah manusia berbeda dengan mahluk lain yang ada di bumi?. Dengan adanya perbandingan tersebut diharapkan manusia dapat memahami perbedaan dan kesamaan yang ada pada setiap organisme lain.Banyak pembicaraan mengenai binatang sebagai hewan percobaan, dimana sebagaian besar Negara yang ada di belahan bumi menggunakan hewan sebagai makanan mereka yang didasarkan pada keinginan dan kebutuhan. Tetapi beberapa binatang digunakan secaralangsung demi kemajuan tekhnologi dalam upaya menyelamatkan sebuah kehidupan manusia. Disis lain penggunana binatang sebagai bahan percobaan dari sebuah produk kosmetik dirasa tidak perlu dilakukan. Bebrapa tahun terakhir penggunaan hewan sebagai bahan percobaan mengalami penurunan yang signifikan dan kita hanya bisa berharap agar perkembangan ini dapat berlanjut dan menemukan sebuah solusi alternative dalam pengujian produk dengan harga yang lebih terjangkau.Beberapa faktor yang digunakan untuk menilai apakah hewan harus digunakan untuk eksperimen atau tidak diantaranya adalah :-Tujuan dari percobaan- Kemungkinan potensi untuk mencapai tujuan- Spesies (binatang yang digunakan)-Kemungkinan rasa sakit- Durasi ketidak nyamanan atau tertekan-Durasi percobaan (dari segi umur)- Jumlah hewan-Kualitas perawatan binatang/hewan- binatang/hewan alternative (ketersediaanya)Prinsip utama dalam menggunakan binatang sebagai bahan percobaan adalah untuk pengobatan dan kesadaran binatang tersebut, hal ini sangat diperlukan bagi binatang percobaan dalam memperlihatkan otonomi atau kemampuannya selaian itu binatang juga mempunyai kemampuan untuk berfikir. Hal ini menjadi sebuah alasan kenapa para ilmuan atau peneliti menggunakan binatang sebagai bahan percobaan dan memilih binatang yang lebih rendah pada sekala evolusioner.