PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial...

52

Transcript of PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial...

Page 1: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.
Page 2: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

i

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEWIDYAISWARAAN JENJANG TINGGI

MATA DIKLAT

JEJARING KERJA LINTAS ORGANISASI

LINGKUP NASIONAL DAN INTERNASIONAL

Oleh:

Dr. Al Muktabar, M.Sc

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 2016

Page 3: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

ii

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Salah satu aspek yang penting dalam sistem kediklatan adalah tenaga pengajar,

yang dalam hal ini adalah Widyaiswara, karena perannya sebagai ujung tombak

dalam penyelenggaraan Diklatpim. Widyaiswaralah yang langsung berinteraksi

dengan peserta Diklat dalam kelas dengan berbagi informasi, pengetahuan, dan

pengalaman. Lebih dari itu, Widyaiswara juga memberikan motivasi dan juga

menjadi inspirasi bagi peserta Diklat. Dalam pendek kata, peran Widyaiswara

menentukan pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengasilkan outcome

Diklat.

Dengan peran strategis tersebut, Widyaiswara dituntut untuk semakin profesional

karena hanya dengan kualifikasi yang mumpuni, Widyaiswara dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik dalam mengelola kelas-kelas dalam Diklat Aparatur Sipil

Negara (ASN). Oleh karena itu untuk menjamin profesionalisme Widyaiswara,

Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah merevisi pengaturan tentang Diklat

Berjenjang Widyaiswara yang diantaranya merubah kurikulum Diklat dan uji

kompetensi Widyaiswara agar dapat memenuhi standar kompetensi yang telah

ditetapkan.

Untuk mendukung penyelenggaraan Diklat Berjenjang Widyaiswara, diperlukan

adanya modul yang menjadi standar materi dalam Diklat dan mempermudah

peserta dalam memahami maksud pembelajaran materi yang diajarkan. Dengan

demikian, modul ini lebih merupakan pedoman bagi pengajar yang diharapkan

Page 4: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

iii

selalu dikembangkan/disempurnakan materinya untuk menjamin kualitas

penyelenggaraan Diklatpim.

Dengan diterbitkannya modul ini, meskipun isinya telah dikembangkan dengan

seoptimal mungkin, namun tak dapat dipungkiri masih terdapat kekurangan dan

ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami selalu mengharapkan saran dan

masukan dari para stakeholders demi peningkatan materi modul dan kualitas Diklat

Berjenjang Widyaiswara. Selanjutnya, kepada para penulis, kami sampaikan

banyak terima kasih dan penghargaan atas kontribusi dan kerjasamanya.

Akhirnya, semoga Tuhan selalu meridhoi usaha kita semua. Amin.

Page 5: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

iv

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Deskripsi Singkat ..................................................................................... 2

C. Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta ............................................................ 2

D. Tujuan Pembelajaran ................................................................................ 3

E. Materi Pokok Dan Sub-Materi Pokok ....................................................... 3

F. Petunjuk Belajar ....................................................................................... 4

BAB II Pengertian dan Konsep Jejaring Kerja ................................................. 5

A. Pengertian Jejaring Kerja......................................................................... 5

B. Tujuan Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan) ..................................... 6

C. Prinsip dalam Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan) ......................... 7

Bab III Strategi Membangun Jaringan Kemitraan ............................................ 9

A. Strategi ...................................................................................................... 9

B. Langkah-langkah Membangun Jejaring Kerja/Kemitraan .................... 11

Bab IV Analisa Jejaring Kerja .......................................................................... 16

A. Hakekat Analisis Jaringan Kerja............................................................ 16

B. Teknik-teknik Jaringan Kerja ................................................................. 19

C. Persamaan dan Perbedaan PERT dan CPM ......................................... 20

D. Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja ................................................. 21

E. Manfaat Analisis Jaringan Kerja ............................................................ 22

F. Menggambar Jaringan Kerja .................................................................. 22

G. Penentuan Waktu ................................................................................... 22

BAB V Jejaring Kerja Lingkup Internasional ................................................. 24

A. Pengertian Globalisasi Secara Umum................................................... 24

B. Faktor-faktor Penyebab Globalisasi ...................................................... 25

C. Dampak Globalisasi................................................................................ 25

Page 6: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

v

D. Sekilas Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN ..................................... 27

E. Pengertian dan Pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN Pengertian

Masyarakat Ekonomi ASEAN ........................................................................ 27

BAB VI Latihan Kelompok .............................................................................. 44

LATIHAN ............................................................................................................. 45

Daftar Pustaka ................................................................................................... 46

Page 7: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Widyaiswara adalah Aparatur Sipil Negara (ASN)/ Pegwai Negeri Sipil (PNS)

yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang, untuk mendidik, Mengajar,

Melatih (DIKJARTIH). Dalam spektrum yang lebih luas juga memiliki tugas

untuk melakukan evaluasi dan pengembangan yang didalamnya dapat

mencakup kegiatan meneliti, memberikan konsultansi, memfasilitasi dan

pengabdian kepada masyarakat di bawah kendali Pemerintah dan/ atau

Pemerintah Daerah. Wdyaiswara dalam menjalankan agenda profesinya

pada era globalisasi tentu tidak dapat berdiri sendiri secara mutlak, faktanya

suatu kenyataan bahwa tidak ada satu profesi yang mampu berdiri sendiri

terpisah dari profesi yang lain, untuk ini diperlukan jejaring kerja lintas

organisasi profesi lingkup nasional dan internasional.

Jejaring Kerja adalah salah satu proses kegiatan penting dalam menjalankan

profesi Widyaiswara yang meliputi jejaring kerja lintas organisasi lingkup

nasional dan internasional. Jejaring kerja pada akhirnya juga diperlukan untuk

mempercepat pencapaian tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

Dengan melakukan jejaring kerja lintas organisasi lingkup nasional dan

internasional akan memudahkan setiap widyaiswara menjalankan profesinya

terutama dalam upaya untuk mencapai tujuan bersama.

Secara umum profesi widyaiswara memerlukan Jejaring Kerja (networking)

pada kapasitas jejaring kerja lintas organisasi profesi lingkup nasional dan

internasional untuk menjadikan pencapaian tujuan profesi lebih optimal.

Dalam era dengan peristilahan modern, dimana segala sesuatu dapat

dikendalikan dengan tehnologi mutakhir, tetapi kesuksesan lembaga atau

organisasi masih sangat bergantung pada keberhasilan menciptakan Jejaring

Kerja (networking). Bentuk lain berupa hubungan sosial individu dalam jejaring

Page 8: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

2

kerja lintas organisasi profesi lingkup nasional dan internasional menjadi

bagian penting dalam segala aktivitas terutama bagi profesi widyaiswara.

B. Deskripsi Singkat

jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang

jejaring kerja strategis. Untuk jejaring kerja organisasi lingkup internasional

meliputi: lingkup bilateral, multilateral, kerjasama teknik dan lain-lain. Materi ini

disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, tanya jawab dan

diskusi, dan praktik terutama dalam penyusunan berbagai rancangan

kerjasama sebagai bagian dari bentuk jejaring kerja. Keberhasilan peserta

dinilai dari kemampuannya memahami, merevew, merancang jejaring kerja

organisasi nasional dan internasional, serta praktek menyususun rancangan

perjanjian internasional untuk sebagai bagian dari upaya membuat dan

menyususun jejaring kerja.

C. Manfaat Bahan Ajar Bagi Peserta

Disebarluaskan (diseminasikan) kepada peserta lainnya lingkup aparatur

pemerintah dan pemerintah daerah. Jejaring kerja organisasi nasional dan

internasional yang baik akan mendukung kemampuan bekerjasama antar

instansi, antar aparatur, antar individu pada akhirnya akan menjadi karakter

bangsa. Jejaring kerja organisasi nasional dan internasional diharapkan akan

tumbuh dengan baik, hal ini tentunya akan paralel dengan upaya menjadikan

bangsa Indonesia sebagai bangsa yang kuat, kokoh, dan dinamis. Dalam

kerangka ini, maka materi bahan ajar ini dikembangkan dan diintegrasikan

kedalam judul: Jejaring kerja organisasi nasional dan internasional. Pada

akhirnya dharapkan agar para peserta Diklat terutama widyaiswara yang

mempelajari bahan ajar ini mampu memformulasi konsep, kebijakan dan

strategi dirinya untuk terus berkomitmen mengembangkan profesi dan

integritas dirinya yang tentunya harus selaras dengan tujuan organisasi atau

institusinya

Page 9: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti pembelajaran materi jejaring kerja lintas organisasi

lingkup nasional dan internasional ini peserta dalam hal ini para

widyaiswara diharapkan mampu membangun jejaring kerja secara

nasional dan internasional terutama untuk mendukung tujuan organisasi.

2. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:

a. Menjelaskan berbagai konsep jejaring kerja lintas organisasi nasional

dan internasional, rancangan agenda kerja menggunakan jejaring

kerja nasional dan internasional;

b. Dapat melakukan analisis mengungkap dan memetakan jejaring

kerja widyaiswara lintas organisasi nasional dan internasional;

c. Memetakan jejaring kerja antar institusi secara nasional dan

internasional.

E. Materi Pokok Dan Sub-Materi Pokok

Untuk mencapai kompetensi dasar yang dituju, isi materi bahan ajar ini

diuraikan ke dalam beberapa Bab dan sub Bab pembahasan yang satu

dengan lainnya saling terkait dan mendukung. Penguraian ke dalam beberapa

pokok bahasan tersebut merupakan langkah-langkah ilmiah dan bagian dari

proses pengkajian yang dilakukan secara bertahap (gradual) sehingga dapat

lebih membantu dalam proses belajar-mengajar.

1. Materi Pokok

a. Konsep Dasar jejaring kerja lintas organisasi lingkup

nasional dan internasional

b. Konsep jejaring lintas organisasi lingkup nasional dan

internasional dalam skema sosial (Analitic) dan Social Network

Analysis Tools;

Page 10: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

c. Revew jejaring kerja organisasi strategis nasional dan internasional.

2. Sub-Materi pokok

a. Teori Jejaring kerja organisasi dan objek vital nasional

b. Teori dan praktek Jejaring kerja organisasi internasional dan

bilateral

c. Analisis lingkungan kerja strategis nasional dan internsional

d. Membangun jejaring kerja baru dan penataan jejaring kerja lama

F. Petunjuk Belajar

Supaya dapat memahami seluruh isi bahan ajar ini dengan baik, peserta Diklat

daharapkan dapat membacanya secara bertahap. Hal tersebut untuk

mengurangi kesenjangan terhadap substansi dalam bahan ajar ini. Peserta

Diklat disarankan melakukan curah pendapat dengan sesama peserta Diklat

karena metode pembelajaran tersebut dapat mempercepat pemahaman

tentang isi bahan ajar.

Page 11: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

BAB II

PENGERTIAN DAN KONSEP JEJARING KERJA

Untuk menjelaskan pengertian konsep Jejaring Kerja ini, maka para peserta diajak

berdiskusi tentang kegiatan suatu organisasi dan permasalahannya, terutama

ketika organisasi telah berkembang dan mengalami kompetisi diantara organisasi

yang sejenis di era komunikasi yang sangat cepat ini dan perlu untuk mengadakan

perluasan jejaring kerja organisasi mereka. Widyaswara meminta para peserta

untuk membedakan pengertian masingmasing konsep-kegiatan organisasi

tersebut terutama pengaruh kepemimpinan kepada perilaku berorganisasi, baik

kepada pemimpin maupun anggota organisasi. Untuk ini, peserta dibagi dalam

kelompok-kelompok kecil agar mereka dapat berdiskusi secara efektif dan efisien,

dan kemudian merumuskan hasilnya dalam bentuk pernyataan yang bisa

disampaikan. Widyaswara kemudian mengarahkan para peserta diklat kepada

pengertian dan pemahaman konsep jejaring kerja.

A. Pengertian Jejaring Kerja

Jejaring kerja (kemitraan) atau sering disebut partnership, secara etimologis

berasal dari akar kata partner. Partner dapat diartikan pasangan, jodoh, sekutu

atau kompanyon. Sedangkan partnership diterjemahkan persekutuan atau

perkongsian. Dengan demikian, kemitraan dapat dimaknai sebagai suatu

bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan

kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau tujuan tertentu sehingga dapat

memperoleh hasil yang lebih baik. Pendapat senada disampaikan Agung

Sudjatmoko dalam bukunya yang berjudul Cara Cerdas Menjadi

Pengusaha Hebat bahwa ”kemitraan bisnis merupakan kerjasama terpadu

antara dua belah pihak atau lebih, secara serasi, sinergis terpadu, sitematis

dan memiliki tujuan untuk menyatukan potensi bisnis dalam mengahasilkan

keuntungan yang optimal”. Membangun jejaring kerja (kemitraan) pada

hakekatnya adalah sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan,

Page 12: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling percaya (trust)

dan saling menguntungkan diantara pihak-pihak yang bermitra yang

dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman atau kesepakatan guna

mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar. Dari definisi di atas dapat

dijelaskan bahwa membangun Jejaring Kerja (kemitraan) dapat dilakukan jika

pihak-pihak yang bermitra memenuhi persyaratan berikut:

1. Ada dua pihak atau lebih organisasi/lembaga

2. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga.

3. Ada kesepakatan/kesepahaman

4. Saling percaya dan membutuhkan

5. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

B. Tujuan Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam

membangun Jejaring Kerja (kemitraan) yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan partisipasi masyarakat; Salah satu tujuan membangun

Jejaring Kerja (kemitraan) adalah membangun kesadaran masyarakat

terhadap eksistensi organiasi tersebut, menumbuhkan minat dan

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan oranisasi.

Masyarakat disini memiliki arti luas tidak hanya pelanggan tetapi

termasuk juga pengguna, dinas atau departemen terkait, organisasi

kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga pendidikan, dunia usaha

dan industry (dudi), tokoh masyarakat dan stake holder lainnya.

2. Peningkatan mutu dan relevansi; dinamika perubahan/perkembangan

masyarakat sangat tinggi. Lembaga kursus jika ingin tetap eksis harus

mampu bersaing dengan kompetitor lain. Untuk itu, organisasi dituntut

untuk terus melakukan inovasi, peningkatan mutu dan relevansi program

yang dibuatnya sesuai kebutuhan pasar. Untuk itu, membangun Jejaring

Kerja (kemitraan) diperlukan guna merancang program yang inovatif,

meningkatkan mutu layanan dan relevansi program dengan kebutuhan

pasar.

Page 13: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

C. Prinsip dalam Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)

1. Kesamaan visi-misi;

Kemitraan hendaknya dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi dan

tujuan organisasi. Kesamaan dalam visi dan misi menjadi motivasi dan

perekat pola kemitraan. Dua atau lebih lembaga dapat bersinergi untuk

mencapai tujuan yang sama.

2. Kepercayaan (trust);

Setelah ada kesamaan visi dan misi maka prinsip berikutnya yang tidak

kalah penting adalahadanya rasa saling percaya antar pihak yang

bermitra. Oleh karena itu kepercayaan adalah modal dasar membangun

jejaring dan kemitraan. Untuk dapat dipercaya maka komunikasi yang

dibangun harus dilandasi itikad (niat) yang baik dan menjunjung tinggi

kejujuran.

3. Saling menguntungkan;

Asas saling menguntungkan merupakan fondasi yang kuat dalam

membangun kemitraan. Jika dalam bermitra ada salah satu pihak yang

merasa dirugikan, merasa tidak mendapat manfaat lebih, maka akan

menggangu keharmonisan dalam bekerja sama. Antara pihak yang

bermitra harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing

dan merasa diuntungkan.

4. Efisiensi dan efektivitas;

Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang

sama diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan

tanaga. Efisiensi tersebut tentu saja tidak mengurangi kualitas proses dan

hasil. Justru sebaliknya dapat meningkatkan kualitas proses dan produk

yang dicapai. Tingkat efektifitas pencapaian tujuan menjadi lebih tinggi

jika proses kerja kita melibatkan mitra kerja. Dengan kemitraan dapat

dicapai kesepakatan-kesepakatan dari pihak yang bermitra tentang

Page 14: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

siapa melakukan apa sehingga pencapaian tujuan menjadi lebih

efektif.

5. Komunikasi timbal balik;

Komunikasi timbal balik atas dasar saling menghargai satu sama

lain merupakan fondamen dalam membangun kerjasama. Tanpa

komunikasi timbal balik maka akan terjadi dominasi satu terhadap

yang lainnya yang dapat merusak hubungan yang sudah dibangun.

6. Komitmen yang kuat;

Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan kuat dan permanen jika ada

komitmen satu sama lain terhadap kesepakatan-kesepakatan yang

dibuat bersama.

Page 15: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Bab III

STRATEGI MEMBANGUN JARINGAN KEMITRAAN

A. Strategi

1. Membangun Jejaring Kerja bukan sekedar bertukar kartu nama dan

berkenalan. Jika sebagian besar orang merasa kurang berhasil

membangun Jejaring Kerja (networking) karena mereka hanya

berkenalan atau bertukar kartu nama. Setelah tiba di rumah, kartu nama

itu hanya memenuhi laci meja kerja dan sulit mengingat lagi siapa

mereka. Sedangkan membangun kekuatan networking hanya bisa

dikerjakan dengan cara yang terorganisasi.

2. Menjadi pendengar yang baik; Pada umumnya, orang-orang lebih senang

membicarakan tentang diri mereka sendiri. Mereka akan selalu berpikir,

“Apa yang bisa saya peroleh?” atau “Apa keuntungan percakapan ini

untuk diri saya sendiri?” Bila kita mampu menunjukkan ketertarikan

terhadap apa yang mereka pikirkan ataupun katakan secara tulus, tidak

dibuat buat maka kita akan mendapatkan banyak keuntungan.

Keuntungan menjadi pendengar yang baik adalah:

Pertama: kita akan mendapatkan informasi sebanyakbanyaknya dalam

kesempatan pertemuan singkat tersebut, misalnya informasi tentang

anak-anak, usaha/pekerjaan mereka dan hobi yang sedang mereka

jalankan saat ini. Informasi lebih banyak tentang diri pribadi mereka

sangat penting guna memberikan perlakuan yang paling tepat, di sisi lain

mereka juga pasti terkesan pada diri kita.

Kedua: ciptakan tujuan. Dengan menjadi pendengar yang baik kita akan

mampu memvisualisasikan siapa saja yang harus kita dekati. Sehingga

tak perlu membuang waktu dengan mengikuti perkumpulan yang tidak

berhubungan dengan target yang ingin kita capai. Karena kekuatan

networking terletak pada kualitas dibandingkan kuantitas atau jumlahnya.

Page 16: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

3. Mengupayakan dalam 72 jam kita harus berusaha menjalin komunikasi

dengan calon partner kita agar mereka tidak melupakan kita begitu saja.

Langkah yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan kartu pos,

mengirimkan e-mail, surat, menelpon seraya mengungkapkan

kebahagiaan kita mendapatkan kesempatan bertemu mereka atau

menanyakan kabar tentang anak-anak, usaha, maupun hobi yang

sedang mereka kerjakan. Cara lain adalah mengirimkan sesuatu dan

menyampaikan kesan mendalam sekaligus keinginan untuk bertemu

mereka suatu saa tnanti, dan lain sebagainya. Ciptakan berbagai

langkah menciptakan jalinan komunikasi, karena hal itu akan

membuat mereka lebih mengingat kita. Sehingga apabila suatu ketika

kita menghubungi atau bertemu lagi, mereka akan dengan mudah

mengingat dan menjalin keakraban dengan kita.

4. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif dalam memberi. Memberi bisa

dilakukan dalam berbagai cara entah dalam bentuk pelayanan atau

kontribusi kepada perorangan maupun group. Milikilah nilai tersendiri

bagi orang lain, dengan menciptakan kerjasama yang memberikan

kemudahan dan berbagai nilai yang menguntungkan mereka.

5. Bersikap lebih cerdas dan selalu menyampaikan informasi yang akurat

dan apa adanya. Caranya adalah dengan terus belajar banyak hal setiap

ada kesempatan (banyak membaca, mengikuti seminar, worksop,

kompetisi, expo, dsb) sehingga kita akan lebih dikenal dibandingkan

orang lain karena kelebihan ilmu pengetahuan yang kita miliki.

6. Kesinambungan komunikasi; Kita harus selalu meluangkan waktu untuk

melakukan komunikasi guna mengembangkan dan mempertahankan

hubungan yang sudah terbangun. Salah satu alasannya karena tak ada

jalan pintas dalam mengembangkan dan mempertahankan networking

kecuali kesinambungan komunikasi.. Joe Girald dalam bukunya The

Greatest Salesman In The World, menyatakan bahwa kesinambungan

komunikasi sudah dapat memperluas networking. Ia berpendapat orang

biasapun memiliki sekurang-kurangnya 250 orang yang cukup dekat

Page 17: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

dalam kehidupannya. Berdasarkan sebuah penelitian, sebagian besar

orang tidak akan pernah menyadari sedang memerlukan orang lain

sebelum berkomunikasi dengan orang yang bersangkutan selama 8-10

kali.Jangan pula berkeinginan untuk menunda menjalin komunikasi

dengan orang lain, karena selain tak mendapatkan hubungan baru kita

juga akan kehilangan semangat baru.

7. Menjadi anggota komunitas tertentu seperti forum HIPKI, HISSPI,HIPMI,

Komunitas Entrepreneur dan sebagainya untuk menambah relasi

dan memperlus wawasan

8. Peduli lingkungan; Perlu memiliki rasa tanggung jawab (peduli) terhadap

kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Ada banyak cara untuk

mewujudkannya seperti donor darah, menjaga kebersihan dan

kesehatan leingkungan melalui kerja bakti dan penghijauan, pemberi

beasiswa bagi masyarakat sekitar yang tidak mampu, ikut berpartisipasi

dalam kegiatankegiatan dimasayarakat.

9. Membangun citra diri sebagai wirausaha; Membangun citra diri sebagai

wira usaha dapat dilakukan dengancara meningkatkan kemampuan

berkomunikasi, komitmen atas prinsip dan janji, professional, peduli

terhadap karyawan serta yang tidak kalah penting adalah menjaga

penampilan.

10. Masuk ke lingkungan organisasi profesi; Masuk menjadi anggota

komunitas organisasi profesi tertentu dapat menambah teman bisnis,

menambah wawasan dan pengalaman. Dalam pengelolaan lembaga

kursus perlu diciptakan jejaring mitra yang fokus dan benar-benar

mendukung efektifitas program.

B. Langkah-langkah Membangun Jejaring Kerja/Kemitraan

1. Pemetaan

Setiap organisasi perlu melakukan pemetaan tentang

lembaga/organisasi yang sekiranya bisa diajak bekerjasama baik di

wilayah sekitarnya maupun jangkauan yang lebih luas. Adapun pemetaan

Page 18: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

didasarkan karakteristik dan kebutuhan setiap organisasi. Pemetaan

dilakukan terhadap lembaga atauorganisasi diantaranya yaitu:

a. Lembaga pemerintah (contoh)

1) Departemen atau Dinas pendidikan

2) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3) Dinas Kesehatan

4) TNI dan Kepolisian

5) Depsos (untuk program care giver, baby sitter)

6) UPT P/D PNFI (P2PNFI, BPPNFI, BPKB dan SKB)

7) Dinas Pariwisata dan budaya (untuk kursus bahasa,

perhotelan, pemandu wisata, seni).

8) Dinas perindustrian dan perdagangan

b. Lembaga perbankan/ keuangan dan koperasi yang ada di wilayah

sekitar seperti (1) BRI; (2) BNI; (3). BPD; (4). BKK; (5) BKK; (6). KUD;

(7). Koperasi simpan pinjam (KOSIPA)

c. Organisasi kemasyarakatan dan sosial yang memiliki kesamaan visi,

misi dan tujuan.

d. Badan koordinasi dan Sertifikasi Profesi (BKSP) dan Lembaga

sertifikasi profesi

e. Lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) dan Tempat Uji Kompetensi

(TUK)

f. Tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.

g. Dunia usaha dan industri (DUDI); program yang bisa disinergikan:

h. Lembaga pendidikan seperti lembaga pendidikan tinggi dan sekolah

maupun pondok pesantren.

i. Asosiasi profesi (HIPMI, Komunitas Entrepreneur, HIPKI, HISSPI,

KABOGA, HARPI MELATI, IKABANA), Dll.

Page 19: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

2. Menggali dan mengumpulkan informasi

Setelah dilakukan pemetaan maka langkah selanjutnya adalah

menggali informasi tentang tujuan organisasi, ruang lingkup pekerjaan

(bidang garapan), visi misi dsb. Informasi ini berguna untuk menjajagi

kemungkinan membangun jaringan dan kemitraan. Pengumpulan

informasi dapat dilakukan dengan pendekatan personal, informal dan

formal.

3. Menganalisis informasi

Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya kita

menganalisis dan menetapkan mana pihak-pihak yang perlu

ditindaklanjuti untuk penjajagan kerjasama yang relevan dengan

permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi.

4. Penjajagan Kerjasama.

Menindak lanjuti hasil analisis data dan informasi, perlu

dilakukanpenjajagan lebih mendalam dan intens dengan pihak-pihak

yang memungkinkan diajak kerjasama. Penjajagan dapat dilakukan

dengan cara melakukan audiensi atau presentasi tentang profil

perusahaan/organisasi dan penawaran program- program yang bisa

dikerjasamakan baik secara formal maupun non formal

5. Penyusunan rencana kerjasama.

Jika beberapa pihak sepakat untuk bekerjasama maka langkah

selanjutnya dalah penyusunan rencana kerja sama. Dalam perencanaan

harus melibatkan pihak-pihak yang akan bermitra sehingga semua

aspirasi dan kepentingan setiap pihak dapat terwakili.

6. Membuat kesepakatan

Pihak-pihak yang ingin bermitra perlu untuk merumuskan peran dan

tanggungjawab masing-masing pihak pada kegiatan yang akan dilakukan

bersama yang dituangkan dalam nota kesepahaman atau sering disebut

memorandum of understanding (MOU).

Page 20: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

7. Penandatanganan akad kerjasama (MOU)

Nota kesepahaman yang sudah dirumuskan selanjutnya ditandatangani

oleh pihak-pihak yang bermitra yang sering disebut MOU (Memorandum

Of Understanding)

8. Pelaksanaan kegiatan

Tahap ini adalah merupakan tahap implementasi dari rencana kerjasama

yang sudah disusun bersama dalam rangka mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tanggungjawab dan

peran masing-masing pihak yang bermitra.

9. Monitoring dan evaluasi

Selama pelaksanaan kerjasama perlu dilakukan monitoring danevaluasi.

Tujuan monitoring adalah memantau perkembangan pelaksanaan

kegiatan sehingga dapat dicegah terjadinya penyimpangan (deviasi) dari

tujuan yang ingin dicapai. Disamping itu juga segala permasalahan yang

muncul dalam pelaksanaan kegiatan dapat dicarikan solusinya. Hasil

monitoring dapat dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi. Perlu

dilakukan evaluasi bersama antar pihak yang bermitra untuk

mengetahui kegiatan mana yang belum bisa berjalan sesuai rencana

dan mana yang sudah, tujuan mana yang sudah tercapai dan mana yang

belum, masalah/ kelemahan apa yang menghambat pencapaian

tujuan dan penyebabnya.

10. Perbaikan

Hasil evaluasi oleh pihak-pihak yang bermitra akan dipakai sebagai dasar

dalam melakukan perbaikan dan pengambilan keputusan

selanjutnya apakah kerjasama akan dilanjutkan pada tahun berikutnya

atau tidak.

11. Perencanaan selanjutnya.

Jika pihak-pihak yang bermitra memandang penting untuk melanjutkan

kerjasama, maka mereka perlu merencanakan kembali kegiatan yang

Page 21: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

akan dilaksanakan pada tahu berikutnya. Perencanaan selanjutnya perlu

mempertimbangkan hasil evaluasi dan refleksi sebelumnya. Disamping

itu, mungkin dipandang perlu untuk memperpanjang akad kerjasama

dengan atau tanpa perubahan nota kesepahaman.

Page 22: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Bab IV

ANALISA JEJARING KERJA

Analisa jaringan kerja merupakan suatu perpaduan pemikiran yang logis,

digambarkan dengan suatu jaringan yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan

memungkinkan pengolahan secara analitis. Analisa jaringan kerja

memungkinkan suatu perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian

yangmempunyai interaktivitas. Metoda manajemen banyak bermanfaat terutama

dalam hal perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan pembangunan proyek,

bermanfaat dalam pengambilan keputusan ("decision making") serta

kegiatankegiatan operasional lainnya. Penerapan metode manajemen disegala

bidang kegiatan pada kenyataannya prosedurnya tidaklah begitu kompleks, hal

mana dapat dianalisa secara sistematis dan sederhana dengan menggunakan

analisa jaringan kerja. Analisa jaringan kerja merupakan suatu istilah umum

yang digunakan untuk semua aspek jaringan kerja dalam perencanaan dan

pengawasan proyek.

A. Hakekat Analisis Jaringan Kerja

Defenisi Analisa jaringan kerja ialah suatu sistem kontrol proyek dengan cara

menguraikan pekerjaan menjadi komponen-komponen yang dinamakan

kegiatan (activity). Selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian

rupa sehingga memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan

dengan ekonomis, dalam waktu yang sesingkat mungkin dengan jumlah

tenaga kerja yang minimum. Analisis jaringan kerja merupakan suatu teknik

manajemen yang bermanfaat dalam mendisain, merencanakan, dan

menganalisis suatu sistem.

Disamping itu analisis jaringan kerja merupakan suatu teknik yang

berguna dalam rancangan sistem karena teknik yang digunakan akan

membantu para ahli analisis dalam mengetahui dan mengidentifikasi

keterkaitan yang terdapat pada sub sistem yang ada. Agar dalam

menganalisis jaringan kerja tersebut dapat berjalan dengan baik dan

Page 23: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

terencana sehingga menghasilkan suatu teknik manajemen yang bermanfaat

memerlukan suatu prosedur yang baik untuk dapat melaksanakannya, yaitu

dengan menggunakan pendekatan sistem.

Pendekatan sistem digunakan sebagai pelaksanaan pandangan sistem.

Analisis jaringan kerja memiliki hubungan dengan pendekatan sistem karena

pendekatan sistem menggunakan cara berpikir dengan mempergunakan

konsep sistem, sedangkan sistem itu sendiri adalah sekelompok unit yang

bekerja sama secara keseluruhan berdasarkan suatu tujuan bersaa atau

seperangkat unit yang terorganisir. Pendekatan sistem juga mengembangkan

sistem yang menawarkan suatu struktur pembuatan keputusan dan

seperangkat strategi keputusan sehingga terjadi pengembangan sistem. Bila

hal ini dilakukan maka akan sangat berguna bagi perancang sewaktu

mengoreksi dirinya sendiri, untuk merencakan proses yang logis

mengembangkan dan melaksanakan kesatuan buatan manusia. Sehingga hal

itu akan melengkapi prosedur dimana ada pengkhususan tujuan sistem

sejak semula. Kemudian perancang juga akan dapat menganalisa urutan

untuk menemukan cara yang terbaik untuk mencapainya. Akhirnya sistem

evaluasi yang terus menerus mengamati pelaksanaan tujuan dan melengkapi

dasar untuk merencanakan perubahan dalam penelitian masalah ekonomi

dan penampilan. Pelaksanaan pendekatan sistem untuk mengembangkan

dan memelihara sistem, menyebabkan sistem mempunyai kemungkinan

untuk menjamin gambaran penampilan khusus, yang akan ditemukan bagi

keluaran sistem. Dari penjelasan tentang pendekatan sistem dimana cara

kerjanya yang begitu mendetail setiap hal sangat diperhatikan agar dapat

berjalan sesuai dengan tujuan dan rencana, dan apabila ada suatu masalah

harus segera dilihat kembali tujuan dari pelaksanaan tersebut. Hal inilah

mengapa analisis jaringan kerja menggunakan pendekatan sistem di dalam

melaksanakan program kerjanya. Selain itu pendekatan sistem merupakan

satu proses untuk mencapai yang efektif dan efisien suatu tujuan yang

diharapkan mendasari pada kebutuhan yang sudah tersusun, suatu bentuk

pemecahan masalah yang logis yang berhubungan erat dengan metode yang

Page 24: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

ilmiah, suatu proses dimana kebutuhan itu diidentifikasi, atau masalah

yang diseleksi. Dari penjelasan tentang pendekatan sistem tersebut analisis

jaringan kerja memiliki hubungan yang erat dengan pendekatan sistem, yaitu

agar di dalam proses jaringan kerja tersebut mencapai yang efektif dan

efisien dan suatu tujuan yang diharapkan mendasari pada kebutuhan yang

sudah tesusun. Selain itu analisis jaringan kerja juga menggunakan berbagai

metode didalam programnya. Lebih jelasnya lagi untuk mengetahui mengapa

analisis jaringan kerja menggunakan pendekatan sistem yaitu dapat kita lihat

analisis memiliki tujuan yang jelas, memiliki persyaratan di dalam

penerapan analisis jaringan kerja dan memiliki tahapan dalam penerapan

analisis jaringan kerja. Selain itu analisis jaringan kerja juga menggunakan

komputer. Persyaratan yang harus dipenuhi penerapan analisis jaringan kerja

antara lain:

1. Model harus lengkap.

Analisis jaringan kerja merupakan model yang kompleks yaitu mencakup

informasi kegiatan, informasi sumber daya yang dibangun dalam diagram

jaringan kerja (network diagram).

2. Model harus cocok.

Tentunya diagram jaringan kerja proyek pelatihan guru berlaku untuk

proyek itu sendiri, tidak untuk proyek pembangunan jembatan.

3. Asumsi yang dipakai tepat.

Analisis jaringan kerja harus menggunakan asumsi, karena ketepatan

asumsi sangat mempengaruhi keberhasilan analisis jaringan kerja.

4. Sikap pelaksanaan.

Sikap pelaksanaan proyek diharapkan dan tentunya dianggap

menjadi pendukung penyelenggaraan proyek.

Di dalam analisis jaringan kerja juga memiliki tahapan di dalam penerapan

analisis jaringan kerja yaitu:

1. Pembuatan

Page 25: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Dimana tujuan akhir dari tahap pembuatan ini adalah terciptanya suatu

model yang dapat dipakai sebagai patokan selama penyelenggaraan

proyek. Di dalam pembuatan ini juga masih memiliki tahapan-tahapan lagi

yaitu: inventarisasi kegiatan, hubungan antar kegiatan, menyusun

diagram jaringan kerja, data kegiatan, analisa waktu dan sumber daya,

batasan dan leveling.

2. Pemakaian

Bila pembuatan telah selesai maka model yang telah jadi tersebut dipakai

pada proses pelaksanaan tiap kegiatan sesuai dengan kegiatan yang ada

dalam diagram jaringan kerja. Terdapat beberapa alternatif cara

pelaporan berdasarkan kuantitas dalam bentuk satuan

pekerjaan/kegiatan atau dalam bentuk relatif atau persentase; dan

berdasarkan jangka waktunya serta kumulatif atau periodik.

3. Perbaikan

Perbaikan dilakukan karena tidak tepatnya asumsi yang dipakai pada

saat pembuatan. Tahap perbaikan dibatasi pada kegiatan yang tidak

sesuai dengan usaha pencapaian keberhasilan proyek. Dan selanjutnya

pada tahap dilakukan revisi.

B. Teknik-teknik Jaringan Kerja

Salah satu prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan jaringan kerja

untuk mengatasi permasalahan pengelolaan suatu proyek adalah:

1. PERT (Program Evaluation & Review Technigue). Teknik ini adalah

suatu metode yang bertujuan untuk semaksimal mungkin mengurangi

adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik) maupun

rintangan dan perbedaan-perbedaan; mengkoordinasikan dan

menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan

dan mempercepat seleksinya proyek-proyek.

Page 26: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

2. Tujuan dari PERT adalah pencapaian suatu taraf tertentu dimana waktu

merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian

kegiatankegiatan bagi suatu proyek.

3. C.P.M (critical path method) Suatu metode perencanaan dan

pengendalian proyek-proyek yang merupakan sistem yang paling

banyak digunakan diantara semua sistem yang memakai prinsip

pembentukan jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek dianggap diketahui

dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber yang digunakan

dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM

merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya

total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang

bersangkutan. T. Hari Handoko (1993 hal. : 401) mengemukakan bahwa

: “PERT adalah suatu metode analisis yang dirancang untuk membantu

dalam penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks,

yang menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik

untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya sehingga

dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya, sedangkan CPM adalah

suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek

dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus

dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya

seminimal mungkin” .

C. Persamaan dan Perbedaan PERT dan CPM

1. Persamaan

Digunakan untuk menangani proyek-proyek.

Memerlukan prasyarat di dalam melaksanakan kegiatan.

Melakukan pendataan waktu setiap operasi sehingga dapat

menggunakan waktu semaksimum mungkin dan pembiayaan.

Sama-sama membentuk lintasan dari kegiatan

Page 27: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

2. Perbedaan

Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM

adalah sebagai berikut:

a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang

belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk

menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah

dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan

telah diketahui oleh evaluator.

b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang

tercepat, terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya

memiliki satu jenis informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang

paling tepat dan layak untuk menyelesaikan suatu proyek. .

c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan

penyingkatan waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan

pada CPM menekankan tepat biaya.

d. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan

.presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.

D. Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja

1. Untuk mengkoordinir semua unsur (element) proyek kedalam suatu

rencana utama (master plan) dengan menciptakan suatu model kerja

untuk melengkapi proyek sehingga diperoleh data sebagai berikut :

a. Waktu terbaik untuk pelaksanaan kegiatan

b. Pengurangan/penekanan ongkos/biaya

c. Pengurangan resiko.

2. Mempelajari alternatif-alternatif yang terdapat didalam dan diluar proyek.

3. Untuk mendapatkan atau mengembangkan skedul yang optimum.

4. Penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien.

Page 28: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

5. Alat komunikasi antar pimpinan.

6. Pengawasan pembangunan proyek.

7. Memudahkan revisi atau perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi.

E. Manfaat Analisis Jaringan Kerja

1. Untuk melengkapi rancangan, untuk memperbaiki metode

perencanaan dan pengawasan, memperbaiki komunikasi dan

pengambilan keputusan dan secara umum untuk mempertinggi

effektivitas manajemen dalam menyelesaikan proyek.

2. Untuk penghematan biaya, waktu dan mempertinggi daya guna

(effisiensi) kerja, baik manusia maupun peralatan serta menjamin

ketepatan selesainya suatu proyek.

F. Menggambar Jaringan Kerja

Panduan dalam menggambar jaringan kerja :

1. Buatlah anak panah dengan garis penuh dari kiri ke kanan, & garis putus-

putus untuk Dummy.

2. Keterangan kegiatan ditulis diatas anak panah, sedangkan kurun

waktu dibawahnya.

3. Hindarkan sejauh mungkin garis menyilang.

4. Peristiwa/ kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang

bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.

5. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

G. Penentuan Waktu

Setelah jaringan kerja dapat digambarkan, kemudian diestimasikan waktu

yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan

menganalisis seluruh diagram network untuk menentukan waktu terjadinya

masing-masing event. Dalam mengestimasi dan menganalisis waktu ini, akan

Page 29: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

terdapat satu atau beberapa lintasan tertentu dari kegiatan-kegiatan pada

jaringan kerja tersebut yang menentukan jangka waktu penyelesaian seluruh

proyek. Lintasan ini disebut lintasan kritis (critical path). Jalur kritis adalah

jalur yang memiliki rangkaian komponen kegiatan dengan total jumlah waktu

terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian yang tercepat. Pada

jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terlambat akan

menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan Selain lintasan

kritis, terdapat lintasan-lintasan lain yang mempunyai jangka waktu yang lebih

pendek daripada lintasan kritis. Dengan demikian, maka lintasan yang tidak

kritis ini mempunyai jangka waktu untuk bisa terlambat, yang disebut

float/slack. Float/slack memberikan sejumlah kelonggaran waktu dan

elastisitas pada sebuah jaringan kerja, dan ini dipakai pada waktu

penggunaan network dalam praktek, atau digunakan pada waktu

mengerjakan penentuan jumlah material, peralatan, dan tenaga kerja.

Float terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Total float/slack, Jumlah waktu di mana waktu penyelesaian suatu aktivitas

dapat diundur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari penyelesaian

proyek secara keseluruhan.

2. Free float/slack, Jumlah waktu di mana penyelesaian suatu aktivitas dapat

diukur tanpa mempengaruhi saat paling cepat dari dimulainya aktivitas

yang lain atau saat paling cepat terjadinya event lain pada network.

Page 30: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

BAB V

JEJARING KERJA LINGKUP INTERNASIONAL

Jejaring kerja lintas organisasi lingkup internasional sudah menjadi kebutuhan

untuk menjadi materi ajar dalam berbagai jenjang kediklatan aparatur. Jejaring

kerja lingkup internasional bagian yang terkait dengan tatanan globalisasi

sebagai bentuk tatahubungan dunia. Peristilahan ini berasal dari bahasa inggris

yaitu Globalization, definisi globalisasi secara umum dari para ahli berbeda-beda,

berikut ini penjelasan pengertian globalisasi, penyebab globalisasi, dan juga

dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi.

A. Pengertian Globalisasi Secara Umum

Definisi Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia

dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah,

artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi

dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian

globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia. Globalisasi

dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan komunikasi

antarnegara dalam berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan

perdagangan. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli atau Pakar:

1. Laurence E. Rothernberg mengatakan globalisasi ialah percepatan dari

intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan

pemerintah dari negara yang berbeda.

2. Anthony Giddens mengatakan bahwa globalisasi adalah intensifikasi

hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara

kejadian yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta

menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.

Page 31: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

3. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan mengatakan lobalisasi adalah proses yang

meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional

dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.

4. Emanuel Ritcher mengatakan globalisasi adalah suatu jaringan kerja

global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang

sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan

dan persatuan dunia.

5. Martin Albrow mengatakan globalisasi adalah seluruh proses penduduk

yang terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

6. Malcom Waters mengatakan globalisasi adalah sebuah proses sosial

yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial

budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.

7. Selo Soemardjan mengatakan globalisasi merupakan sebuah proses

terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di

seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang

sama.

B. Faktor-faktor Penyebab Globalisasi

1. Perkembangan teknologi informasi komunikasi yang berperan untuk

kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.

2. Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya

kesepakatan-kesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.

3. Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang

mempermudah dalam jasa transport dan pengiriman barang keluar

negeri.

C. Dampak Globalisasi

1. Dampak Positif Globalisasi

a. Pembangunan semakin banyak

b. Semakin cepat dan mudahnya komunikasi.

Page 32: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

c. Peningkatan pada ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien

d. Turisme dan pariwisata meningkat

e. Informasi dan ilmu pengetahuan mudah didapatkan.

f. Taraf hidup dari masyarakat meningkat.

g. Memacu meningkatkan kualitas diri.

h. Kemudahan dalam transportasi.

2. Dampak Negatif Globalisasi

a. Sikap solidaritas atau kepedulian, gotong royong, kesetiakawanan

berkurang.

b. Kreativitas menurun karena individu kebanyakan bersikap konsumtif.

c. Budaya atau adat bangsa akan terkikis.

d. Informasi tidak terkendali dan tidak tersaring.

e. Perusahaan dalam negeri akan kalah saing dengan perusahaan

luar negeri, hal ini mengakibatkan perusahaan dalam negeri sulit

berkembang.

f. Perilaku dan sikap buruk banyak bermunculan.

g. Tenaga tani berkurang.

h. Sikap ala kebarat-baratan menjadi gaya hidup dan mudah

terkontaminasi.

i. Munculnya sikap individualisme.

Secara kawasan yang merupakan bagian dari tatanan globalisasi telah

terbentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang merupakan sebuah istilah dan

sering kita dengar akhir-akhir ini, istilah ini seringkali muncul diberbagai

macam media baik cetak maupun elektronik. Mungkin kita lebih dahulu

mengenal istilah Masyarakat Ekonomi Eropa yang telah lahir lebih dari 5

dekade yang lalu. Secara umum keduanya hampir sama yang

membedakannya hanyalah mereka di Eropa sedangkan kita di Asia Tenggara

(ASEAN). Untuk memahami pengertian dan pentingnya Masyarakat Ekonomi

ASEAN, mari kita perhatikan pembahasannya berikut ini.

Page 33: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

D. Sekilas Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang biasa disingkat menjadi MEA secara

singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN yang

artinya semua negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara

(ASEAN) menerapkan sistem perdagangan bebas. Indonesia dan seluruh

negara-negara ASEAN lainnya (9 negara lainnya) telah menyepakati

perjanjian MEA tersebut atau yang dalam bahasa Inggrisnya adalah

ASEAN Economy Community atau AEC. Kurang lebih dua dekade yang lalu

tepatnya Desember

1997 ketika KTT ASEAN yang diselenggarakan di Kota Kuala Lumpur,

Malaysia disepakati adanya ASEAN Vision 2020 yang intinya menitikberatkan

pada pembentukan kawasan ASEAN yang stabil, makmur, dan kompetitif

dengan pertumbuhan ekomoni yang adil dan merata serta dapat

mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.

Beberapa waktu kemudian tepatnya pada bulan Oktober 2003 ketika KTT

ASEAN di Bali, Indonesia menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional dikawasan Asia

Tenggara yang akan diberlakukan pada tahun 2020. Namun demikian

nyatanya kita mengetahui bahwa tahun 2015 ini merupakan awal tahun

diberlakukannya MEA. Hal tersebut sesuai dengan Deklarasi Cebu yang

merupakan salah satu hasil dari KTT ASEAN yang ke-12 pada Januari 2007.

Pada KTT tersebut para pemimpin ASEAN besepakat untuk mengubah

ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas baik barang maupun

jasa, investasi, tenaga kerja profesional, dan juga aliran modal (dana).

E. Pengertian dan Pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN Pengertian

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Secara umum, Masyarakat Ekonomi ASEAN diartikan sebagai sebuah

masyarakat yang saling terintegrasi satu sama lain (maksudnya antara negara

yang satu dengan negara yang lain dalam linhgkup ASEAN) dimana adanya

perdagangan bebas diantara negara-negara anggota ASEAN yang telah

Page 34: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

disepaki bersama antara pemimpin-pemimpin negara-negara ASEAN untuk

mengubah ASEAN menjadi kawasan yang lebih stabil, makmur dan kompetitif

dalam pembangunan ekonomi.

1. Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN menurut ASEAN.ORG

Halaman resmi organisasi internasional ASEAN menyatakan bahwa

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan tujuan dari integrasi

ekomoni regional kawasan Asia Tenggara yang diberlakukan pada

tahun 2015. Karakteristik MEA sendiri meliputi: (1) berbasisi pada pasar

tunggul dan produksi, (2) kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, (3)

wilayah pembangunan ekonomi yang adil, dan (4) kawasan yang begitu

terintegrasi dalam hal ekonomi global.

2. Pengertian Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN menurut

Wikipedia

Halaman Wikipedia memberikan pengertian Masyarakat Ekonomi

ASEAN sebagai sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi

perdagangan bebas yang berlaku diantara negara-negara anggota

ASEAN. Hal tersebut karena para pemimpin negara ASEAN telah

menyepakati perjanjian ini. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

dirancang untuk mewujudkan Vision ASEAN ditahun 2020.

Artikel Berikutnya: Mengenali Nama-nama Ibukota negara ASEAN

Pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN

Pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN tidak terlepas dari dampak positif

dan manfaat dari diberlakukannya perdagangan bebas diwilayah regional

Asia Tenggara tersebut.Mungkin saat ini dampak positifnya belum begitu

terasa karena MEA baru saja diberlakukan yaitu pada tahun 2015, namun

diharapkan manfaat besarnya akan terasa pada tahun-tahun selanjutnya. Dan

dibawah ini adalah beberapa dampak positif ata manfaat dari Masyarakat

Ekonomi ASEAN itu sendiri.

Page 35: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

1. Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mendorong arus investasi dari luar

masuk ke dalam negeri yang akan menciptakan multiplier effect dalam

berbagai sektor khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi.

2. Kondisi pasar yang satu (pasar tunggal) membuat kemudahan dalam hal

pembentukan joint venture (kerjasama) antara perusahaan-perusahaan

diwilayah ASEAN sehingga akses terhadap bahan produksi semakin

mudah.

3. Pasar Asia Tenggara merupakan pasar besar yang begitu potensial dan

juga menjanjikan dengan luas wilayah sekitar 4,5 juta kilometer persegi

dan jumlah penduduk yang mencapai 600 juta jiwa.

4. MEA memberikan peluang kepada negara-negara anggota ASEAN

dalam hal meningkatkan kecepatan perpindahan sumber daya manusia

dan modal yang merupakan dua faktor produksi yang sangat penting.

5. Khusus untuk bidang teknologi, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi

ASEAN ini menciptakan adanya transfer teknologi dari negara-negara

maju ke negara-negara berkembang yang ada diwilayah Asia Tenggara.

Itulah lima dampak positif atau manfaat diberlakukannya Masyarakat

Ekonomi ASEAN yang mulai berlangsung pada tahun 2015. Sebelumnya

juga dijelaskan sekilas mengenai MEA dan juga pengertiannya dari berbagai

sumber terpercaya. Semoga tulisan singkat ini bisa memberikan tambahan

wawasan dan ilmu pengetahuan kepada para pembaca sekalin khususnya

seputar ASEAN. Bidang jejaring kerja lingkup internasional setidaknya dapat

di formulasi melalui beberapa skema sebagai berikut:

1. Kerjasama antar negara atau kerjasama bilateral

2. Organisasi lembaga keuangan internasional

3. Organisasi internasional

4. Kerjasama lembaga asing non pemerintah

5. Kerjasama teknik

6. Kerjasama sister.

Kerjasama Sister

Page 36: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program, pedoman

dan petunjuk teknis, fasilitasi, serta pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan kerjasama sister.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan

Kerjasama Luar Negeri

Peraturan Perundang-undangan:

o Kebijakan;

o Tata cara;

o Kewenangan dan hubungan kelembagaan;

Kemampuan daerah (keuangan, kelembagaan, dan SDM aparatur)

Potensi dan kebijakan pihak mitra asing.

Kerjasama Pemda dgn pihak luar negeri hendaknya dilakukan

berdasarkan kebutuhan nyata Daerah yang berskala prioritas tinggi,

teridentifikasi secara jelas dengan menggunakan indikator masukan,

proses, keluaran, manfaat dan dampaknya serta mempertimbangkan

potensi yang dimiliki oleh pihak luar negeri sehingga dapat dirasakan

manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat.

Kerjasama dgn pihak luar negeri akan meningkatkan transfer of

knowledge, transfer of know-how, dan transfer of technology yg dapat

berimplikasi pada peningkatan pelayanan publik oleh Pemda.

Kerjasama internasional merupakan salah satu opsi alternatif

(komplementer) bagi Pemerintah Daerah dalam pembiayaan

pembangunan daerah dan hendaknya tidak dijadikan ketergantungan.

Menciptakan kondisi yang kondusif di daerah bagi pertumbuhan ekonomi

lokal.

Mendorong upaya-upaya mewujudkan kemandirian daerah.

Memiliki kemampuan bersaing secara global.

Page 37: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Di masa mendatang bahkan dapat berperan selaku negara donor.

(Mampu mengirimkan tenaga ahli Indonesia ke luar negeri, mampu

menjadi tujuan tempat belajar, dsb).

Permasalahan Umum

1. Pengusulan program tidak sesuai dengan tupoksi dan kewenangan

2. Pelaksanaan jadual kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan

3. Tidak tersedia SDM yang memiliki kemampuan dan kapasitas terkait

pengadaan barang dan jasa

4. Minimnya pemahaman tentang peraturan perundangan terkait

pengelolaan pinjaman/hibah luar negeri

5. Tidak tertib administrasi khususnya terkait proses registrasi dan

penatausahaan hibah

6. Kurangnya komunikasi, koordinasi dan konsultasi

7. Terbatasnya dana pendamping oleh Pemerintah

8. Penyampaian pelaporan kegiatan dan anggaran tidak tepat waktu

Pengertian Kerjasama Sister City & Sister Province

1. Kerjasama Sister City adalah kerjasama kota bersaudara yang

dilaksanakan antara Pemerintah Kota di Indonesia dengan Pemerintah

Kota setingkat di Negara lain.

2. Kerjasama Sister Province adalah kerjasama propinsi bersaudara yang

dilaksanakan antara Pemerintah Propinsi di Indonesia dengan

Pemerintah Propinsi yang setingkat di Negara lain.

Kebijakan Umum

Antara kedua Negara memiliki hubungan diplomatik.

tidak akan mengganggu stabilitas dalam negeri.

berdasarkan pada asas persamaan hak

Page 38: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

tidak saling memaksakan kehendak

tidak mengarah pada campur tangan urusan dalam negeri

Harus dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Harus sejalan dengan program pembangunan nasional

Tanggungjawab pemerintah harus seimbang ditinjau dari segi

posisi/status administrasi

Strategi

Perencanaan kerjasama disesuaikan dengan Program/Kegiatan Nasional

serta waktu efektif kegiatan disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan

kegiatan nasional.

Committed dan mendorong One Gate Policy, yaitu dengan mencatatkan

kegiatan kerjasama luar negeri melalui Pusat AKLN Kemdagri.

Mengintensifkan mekanisme korespondensi koordinasi antar lembaga

agar mekanisme dan hasil yang dicapai lebih komprehensif dan integral.

Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola baik dibidang

pengelolaan kerjasama secara umum maupun pelaksanaan kerjasama

secara substantif.

Partisipasi seluruh stakeholder untuk memperkuat Sense of Ownership.

Manfaat Kerjasama Sister Province/Sister City:

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah;

Memicu pada pemerataan pembangunan;

Mendorong prakarsa dan peran aktif Pemerintah Daerah, masyarakat dan

swasta;

Meningkatkan pendayagunaan potensi daerah;

Mempererat persahabatan Pemerintah dan masyarakat kedua pihak.

Tata Cara/ Prosedur

a. Penjajakan

b. Penyusunan dan penandatanganan ( LoI )

c. Persetujuan DPRD

d. Penyusunan (MoU)

Page 39: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

e. Penandatanganan naskah MoU

f. Pelaksanaan Kerjasama

g. Evaluasi pelaksanaan kerjasama

Penyusunan Grand Design Kerjasama Sister City/Sister Province Di

Wilayah Asia Timur Dan Pasifik

Page 40: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

1. Jepang

Kerjasama bilateral dalam rangka sister city/province saat ini juga

semakin erkembang. Saat ini terdapat 6 sister city/province arrangements

yang telah dikukuhkan dengan MOU yaitu: Bentuk kerja sama lain yang

turut membantu pengembangan hubungan adalah keberadaan asosiasi-

asosiasi persahabatan Indonesia–Jepang di berbagai prefektur di Jepang

seperti Hiroshima, Kyushu, Okinawa, Ichikawa, maupun Tochigi

Page 41: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

2. Korea Utara

Sister City Jakarta – Pyongyang

Pada tanggal 8 November 2007, telah ditandatangani MoU Sister City

Jakarta dan Pyongyang “Memorandum Kesepahaman antara Komite

Rakyat Kota Pyongyang, Republik Rakyat Demokratik Korea dan

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Republik Indonesia

mengenai Kerjasama Antar Kota” oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi

Bowo dan Wakil Walikota Pyongyang, Kim Jok Sik, pada tanggal 8

November 2007, di Jakarta, yang selanjutnya dapat dikembangkan

sebagai payung bagi kerjasama antara pengusaha Indonesia dengan

pengusaha RDRK.

3. Australia

Sister City Darwin - Ambon

Terkait dengan bidang sosial budaya, Northern Territory memiliki

kerjasama ister city Darwin – Ambon. Kerjasama Antar Kota ini diawali

dengan ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) pada tanggal 28 Oktober

1988 di Ambon oleh Walikota Darwin Alec Fong Lim. Selanjutnya

kerjasama ini diperkuat dengan penandatanganan Deklarasi di Darwin

oleh Walikota Ambon J. Dicky Wattimena pada tanggal 21 Juli 1989.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu Darwin-Ambon Yacht Race

(DAYR) sejak tahun 1976 hingga sekarang.

Page 42: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Sister City Darwin - Ambon

Selain itu, Kantor Walikota Darwin telah mengalokasi dana bagi para guru

dan murid terbaik dari SMA Negeri 5 Kota Ambon untuk dapat mengikuti

studi singkat di Kormilda College – Darwin selama 2 minggu.

Pada kerjasama bidang wisata bahari, tercatat 11 kali penyelenggaraan

lomba kapal layar internasional “Sail Indonesia” sejak tahun 2001, yang

telah menjadi event tahunan di Darwin. Adapun jumlah kapal peserta Sail

Indonesia dari tahun ke tahun meningkat. Darwin-Bali Yacht Race tahun

2001 diikuti oleh 13 buah kapal. Sementara, Sail Indonesia/Wakatobi-

Belitong 2011 diikuti oleh 107 buah kapal.

Kerjasama Antar Kota Kupang – Palmerston

Kerjasama Antar Kota ini diawali dengan ditandatanganinya

Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 9 Juli 1999 di kota

Palmerston, Northern Territory, oleh Walikota Kupang SK. Lerik dan

Walikota Palmerston A. Burke. Sejak penandatanganan MoU ini tidak

terdapat interaksi yang signifikan dan berakibat MoU tersebut tidak

diperpanjang secara sepihak yakni oleh Komite Sister City Kantor

Page 43: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Walikota Palmerston pada tanggal 19 Agustus 2009 disebabkan oleh

kesalahpahaman terkait kerjasama kesehatan.

Sister Temple

Kerjasama pengembangan budaya dan wisata bersama dalam

kerangka Cultural Heritage Tourism Cooperation dan Sister Temple

(inisiatif Presiden RI), yang melibatkan negara-negara yang

memiliki latar belakang historis agama Budha yaitu Indonesia,

Myanmar, Kamboja, Laos, Viet Nam dan Thailand

Dalam konteks pengembangan kerjasama budaya, Kamboja,

Thailand, Laos, dan Viet Nam, telah berpartisipasi dalam

serangkaian kegiatan bertajuk “Cultural Heritage Tourism

Cooperation – Trail of Civilization” yang diselenggarakan pertama kali

di Yogyakarta, Agustus 2006, sebagai upaya realisasi dari

gagasan Presiden RI untuk mengembangkan kerjasama “sister

temple” dengan negara-negara tersebut.

Page 44: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Kegiatan tersebut menghasilkan Borobudur Declaration dan

Borobudur Plan of Actions yang menegaskan komitmen kerjasama

kebudayaan antara lain dalam bidang human resource development,

marketing and promotion, dan private sector cooperation.

Sister Temple & Sister School

Salah satu kesepakatan dalam tindak lanjut Sister Temple Province

dan Action Plan antara Propinsi Jawa Tengah di Indonesia dan

Propinsi Siem Reap di Kamboja adalah menjalin hubungan dan

kerjasama antara Sekolah Menengah Pertama/Atas “Sister School” di

kedua propinsi tersebut.

Kerjasama Teknik

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan rencana program,

pedoman dan petunjuk teknis, fasilitasi, serta pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi dan pelaporan kerjasmaa teknik.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan

Kerjasama Luar Negeri

Bantuan tehnik luar negeri adalah bantuan – bantuan yang merupakan

sumbangan dari luar negeri dalam rangka kerjasama di bidang teknik,

ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ekonomi, tidak termasuk di

Page 45: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

dalamnya kredit-kredit dan penanaman modal asing (pasal 1 ayat 1

keputusan presedium kabinet no. 81/u/ kep/4/ 1967 tahun 1967).

Perubahan paradigma bantuan tehnik luar negeri menjadi kerjasama

teknik luar negeri:

o saling menguntungkan

o pada umumnya ada dana pendamping

o pemberian fasilitas kerjasama tehnik (konsuler, tetenagakerjaan,

perpajakan, bea cukai dll)

o indonesia juga telah memberikan bantuan ke luar negeri (pemda

yang ingin memberi bantuan harus atas nama pemerintah

indonesia)

Tujuan Kerjasama Teknik

o peningkatan kemampuan dan ketrampilan sdm melalui alih

teknologi dan pengetahuan dari pihak asing kepada tenaga/lembaga

indonesia

o mendukung pelaksanaan pembangunan, peningkatan

kesejahteraan dan upaya pengentasan kemiskinan

Batasan

o Program kerjasama dilakukan dengan pihak-pihak di luar negeri

yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Pemerintah Republik

Indonesia.

o Mitra kerjasama luar negeri berperan sebagai donor yang

memberikan bantuan secara hibah

o Program kerjasama harus sejalan dengan kebijakan Program.

o Pembangunan Nasional dan tidak membebani keuangan negara;

o Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di Indonesia, serta menghargai adat dan norma masyarakat

setempat;

o tidak menimbulkan ketergantungan, dan harus dapat berkelanjutan;

Page 46: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

o Tidak melakukan kegiatan pencarian/pengumpulan

dana/penghasilan dari masyarakat, keuntungan ekonomis dan

kegiatan politik di dalam negeri dalam melaksanakan programnya;

o Tidak menjadikan program kerjasama sebagai alat untuk

mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.

Prinsip-Prinsip Umum

o Selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan

Panjang, serta rencana kerja Pemerintah, Kementerian dan Pemda.

o Sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Kemendagri dan Pemda.

o Dana bantuan luar neger sebagai pelengkap untuk membiayai

program/kegiatan yang tidak diakomodasi APBN.

o Dana bantuan luar negeri sebagai penunjang pembiayaan kegiatan

prioritas Kemendagri dan Pemda.

o Dana bantuan luar negeri sebagai penunjang peningkatan fungsi

pemerintahan.

o Mengedepankan Prinsip Paris Declaration dan The Jakarta

Commitment.

o Melibatkan instansi terkait dalam perikatan.

o Pengorganisasian kegiatan yang jelas.

o Komitmen para pelaksana kegiatan.

Page 47: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.
Page 48: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.
Page 49: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Strategi Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Hibah

Perencanaan kerjasama disesuaikan dengan program/kegiatan

nasional serta waktu efektif kegiatan disesuaikan dengan jadwal

pelaksanaan kegiatan nasional.

Meningkatkan kualitas komunikasi dan koordinasi antar lembaga

agar mekanisme dan hasil yang dicapai lebih komprehensif dan

integral.

Meningkatkan dan menjaga konsistensi akuntabilitas secara berkala.

Contoh lembaga pemerintah asing yang bekerjasama dengan

berbagai kementeriandagri dalam kerangka kerjasama teknik

o Jepang: JICA (SCD PROJECT)

o Jerman: GIZ (DeCGG)

o Kanada: CIDA (BASICS)

o Australia: AUSAID (ACCESS II, LOGICA II, AIPD)

o Belanda

Contoh implementasi membangun jejaring kerja internasional dalam

kerangka hubungan antar negara (Bilateral).

Page 50: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

BAB VI

LATIHAN KELOMPOK

1. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan minat masing-

masing peserta secara musyawarah dan masing-masing kelompok

menetapkan ketua dan sekretaris kelompok untuk melakukan diskusi

kelompok.

2. Masing-masing kelompok peserta memilih dan menentukan jenis jejaring

kerja secara nasional, internasional atau pola gabungan untuk

mengembangkan kemitraan kerja.

3. Untuk mengembangkan kemitraan kerja secara nasional, internasional

atau gabungan kedua pola tersebut perlu dibuat jejaring kerja antar

institusi/ organisasi baik pemerintah maupun lembaga lain yang terkait

dalam pengembangan kemitraan. Masing-masing kelompok agar membuat

jejaring kerja dengan stakeholders, pola kemitraan/kerjasama, dalam

pokok bahasan: (a) skema jejaring kerja nasional Kelompok Mitra dan

Perusahaan Mitra serta Lembaga/Instansi yang terlibat dalam

pengembangan kemitraan dan uraikan kewajiban atau peran setiap

pelaku tersebut. (b) skema jejaring kerja internasional meliputi Kerjasama

antar negara atau kerjasama bilateral, Organisasi lembaga keuangan

internasional, Organisasi internasional, Kerjasama lembaga asing non

pemerintah, Kerjasama teknik, Kerjasama sister.

Page 51: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

LATIHAN

1. Diskusikan cara dan langkah-langkah mengembangkan kemitraan melalui

jejaring kerja nasional, internasional atau gabungan nasional internasional

untuk suatu kegiatan serta program.

2. Buat rancangan agenda kerjasama jejaring kerja nasional, internasional

atau gabungan keduanya dari institusi masing-masing sedapat mungkin

pada unit kerja instansi masing-masing peserta. Bila telah ada jejaring kerja

yang telah dilaksanakan lakukan rancangan monitoring dan evaluasi

dengan menggunakan pola jejaring kerja. Buatkan analisis berdasarkan

data hasil monotoring dan evaluasi.

3. Masing-masing kelompok membuat dan menjelaskan di depan semua

kelompok peserta.

Page 52: PENDIDIKAN DAN PELATIHANhoyinrizmu.com/wp-content/uploads/2020/02/Jejaring... · jejaring sosial (Analitic) dan Social Network Analysis Tools, penataan ulang jejaring kerja strategis.

Daftar Pustaka

Aminah, S., dan Husni. (2007). “Kajian Pengembangan Kerangka Kerja Kolaborasi

Evaluasi dengan Pendekatan Collaborative Business Process Management.”

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1712/1493 (diakses 26

Oktober 2011)

Dijk, J.A.G.M.. van (2003). Outline of a Multilevel Theory of the Network Society,

In press.

http://file2shared.wordpress.com/analisa-jaringankerja/

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d_id=3139

http://www.cw.utwente.nl/theorieenoverzicht/Theory%20clusters/Communicatio%

20and%20Information%20Technology/Network%20Theory%20and%20a

nalysis_also_within_organizations.doc/

Source : https://www.flickr.com/photos/131579772@N08/17286948555