Penggalan I Penulisan Karya Ilmiah
Click here to load reader
-
Upload
bachtiar-119 -
Category
Documents
-
view
231 -
download
14
Transcript of Penggalan I Penulisan Karya Ilmiah
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
Tinjauan Materi
Jabatan guru adalah jabatan profesional. Salah satu sifat jabatan
profesional adalah pekerjaan dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah
ilmiah yang telah terstandar. Sifat lain dari seorang profesional adalah
selalu mengembangkan diri dan ilmu yang menjadi bidang
keprofesionalannya. Dalam mengembangkan ilmu yang menjadi
keprofesionalannya, selain diperlukan kompetensi menguasai materi
yang menjadi substansi keprofesionalannya, dan kompetensi
menguasai metode bagaimana mengembangkan keilmuannya, juga
diperlukan kemampuannya untuk mendiseminasikan (menyiarkan)
kegiatan ilmiah yang dilakukannya. Dalam hal kompetensi
mendiseminasikan inilah diperlukan penguasaan terhadap teknik
penulisan karya ilmiah. Hal ini diperlukan karena penulisan karya tulis
ilmiah memerlukan kaidah-kaidah khusus yang terbakukan
(standardized).
Karena guru adalah jabatan profesional maka seorang guru
harus memiliki kompetensi bagaimana menulis karya ilmiah sebagai
upaya mendiseminasikan hasil kegiatan ilmiah yang dilakukannya.
Atas dasar pemikiran itulah maka disajikan matalatih Teknik Penulisan
Karya Tulis Ilmiah.
Adapun kompetensi umum yang diharapkan dapat dikuasai
setelah mengikuti pelatihan ini adalah peserta mampu membuat
laporan hasil kegiatan ilmiahnya serta mendiseminasikan ke komunitas
pendidikan.
Secara operasional kompetensi yang diharapkan setelah
mengikuti pelatihan ini peserta memiliki kemampuan untuk
menjelaskan:
1. Hakekat Ilmu
2. Ciri-ciri Ilmu
3. Metode Ilmiah
4. Langkah-langkah Metode Ilmiah
5. Karya Tulis Ilmiah
6. Karya Tulis sebagai Proses Kegiatan Ilmiah
7. Sifat dan Bentuk Karya Tulis Ilmiah
8. Kode Etik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
9. Makalah sebagai Salah Satu Bentuk Karya Ilmiah
10. Jurnal sebagai Salah Satu Bentuk Karya Ilmiah
11. Skripsi sebagai Salah Satu Bentuk Karya Ilmiah
12. Teknik Penyusunan Proposal Skripsi
13. Studi Kepustakaan
14. Teknik Mengutip Daftar Pustaka
15. Penulisan Skripsi
16. Teknik Penulisan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas
Penyajian pelatihan dirancang dalam 16 penggalan materi dan setiap
penggalan akan diunggah (upload) setiap minggu. Peserta diharapkan
mengunduh (download) kemudian membaca dan mendalami materi sajian
minimal untuk mata latih ini 2 (dua) jam per minggu. Untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaan mahasiswa, pada setiap akhir penggalan
disertakan pendalaman materi dan tes yang harus dikerjakan dan diunggah
mahasiswa ke situs www.pjjpaud.fip.um.ac.id setiap minggu. Ketepatan
waktu mengerjakan tugas dan tes yang diberikan akan menjadi salah satu
tolok ukur penilaian di samping kualitas dan kebenaran jawaban.
PENGGALAN 1HAKEKAT ILMU
A. Tinjauan
Sebelum memiliki kemampuan untuk menulis suatu karya ilmiah,
termasuk skripsi, peserta pelatihan diharapkan memperdalam
terlebih dahulu tentang hakikat dari ilmu sebagai bahan kajian
dalam membuat suatu karya ilmiah.
B. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi di penggalan ini, diharapkan anda
memiliki kemampuan: (1) menjelaskan hakikat ilmu, (2)
menjelaskan sumber pengetahuan,dan (3) menjelaskan
keyakinan dari pengetahuan apa yang sudah diperoleh.
C. Materi
Hakekat Ilmu
Istilah ilmu atau sains
merupakan suatu perkataan
yang mempunyai banyak arti,
oleh sebab itu, dalam
menggunakannya seseorang
harus menegaskan terlebih
dahulu arti mana yang
dimaksud. Ilmu pada
umumnya oleh para ilmuwan
disepakati terdiri atas pengetahuan. Sheledon (1969)
menyatakan bahwa ilmu pertama-pertama menunjuk pada
kumpulan-kumpulan yang disusun secara sistematis dari
pengetahuan yang dihimpun tentang alam semesta yang melalui
teknik-teknik pengamatan yang obyektif. Dengan demikian isi
ilmu terdiri atas kumpulan-kumpulan yang teratur dari data.
Pengetahuan juga dapat dipandang sebagai suatu akumulasi
pengetahuan secara sistematis dan obyektif.
Ilmu pengetahuan kadang kadang diberi arti yang lebih
terbatas lagi, yaitu sebagai pengetahuan sistematis mengenai
dunia fisis atau meterial (Bernhart, 1958). Di samping itu, ilmu
pengetahuan menunjuk pada gugusan ilmu-ilmu kealaman atau
natural science. Pengertian sehari-hari tentang natural science
tersebut dimaksudkan sebagai ilmu pengetahuan alam.
Terjemahan natural science yang lebih tepat mungkin ilmu-ilmu
kealaman (The Liang Gie,1987).
Berdasarkan pandangan di atas menunjukkan bahwa istilah
ilmu diartikan olah para ahli (pakar) dari sudut yang berbeda-
beda, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan kebingungan
semantik pada terminologi ilmu pengetahuan. Contoh, istilah
science diterjemahkan menjadi “ilmu” atau “ilmu
pengetahuan”.dalam konferensi ilmu pengetahuan nasional
(kipnas) III LIPI. Suria sumantri mengusulkan agar dipergunakan
terminologi ilmu untuk science dan pengetahuan untuk
knowladge.
Menurut makna pengertian ilmu
sepanjang yang terbaca dalam
pustaka menunjukkan sekurang-
kurangnya tiga hal, yakni
pengetahuan, aktivitas, dan
metode (The Liang Gie,1987).
Sebagaimana telah dikemukakan
bahwa ilmu adalah suatu kumpulan
yang sistematis dari pengetahuan.
Sejalan dengan pandangan John G.
Kemeny bahwa ilmu adalah semua
pengetahuan yang dihimpun
dengen perantara metode ilmiah.
Metode ilmiah inilah yang membedakan antara ilmu
pengetahuan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Karena ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan, pengetahuan yang
mempunyai sifat-sifat tertentu, maka ilmu dapat disebutkan juga
pengetahuan keilmuan.
Ilmu dipandang sebagai aktivitas, artinya lebih bersifat
merupakan kegiatan bukan sekedar produk yang siap
komsumsikan. Kata sifat “keilmuan” lebih mencerminkan
hakekat ilmu daripada istilah ilmu sebagai kata benda. Kegiatan
ilmu juga dinamis bukan statis. Hakekat ilmu tidak berhubungan
dengan titel atau gelar, profesi atau kedudukan. Hakekat ilmu
ditentukan olah cara berpikir yang dilakukan menurut
persyaratan keilmuan.
Ilmu juga dipandang sebagai metode, yaitu metode untuk
memperoleh pengetahuan yang obyektif dan dapat dibuktikan
kebenerannya. Biesanz and Biesanz mengemukakan bahwa ilmu
adalah sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan
bukan sebagai kumpulan teratur dari pengetahuan.
Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai
tindakan,pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknik untuk
memperoleh pengetahuan atau perkembangan pengetahuan
yang ada (The Liang Gie,1987)
Interaksi ketiga hal tersebut di atas dapat digambarkan
sebagai berikut ini
Gambar 1 : Interaksi Antara Metode, Pengetahuan dan Aktivitas dalam memperoleh pengetahuan
Hakekat Apa Yang Diyakini
Apakah sebenarnya yang
menjadi bidang pengkajian
ilmu? Bidang pengkajian ilmu
hanya terbatas pada kejadian
yang bersifat empiris. Artinya
hal-hal yang menjadi obyek
pengkajian ilmu mencakup
seluruh aspek kehidupan yang
dapat diuji oleh panca indra manusia. Dengan demikian hal-hal
yang diluar jangkauan pengalaman manusia bukan merupakan
bidang kajian ilmu. Pengalaman dalam hal ini menunjuk pada
Aktvitas
Metode Pengetahuan
adanya sesuatu yang telah kita alami dan kita mempunyai
mempunyai kesepakatan untuk mengkomunikasikannya ke pada
orang lain.
Ilmu mempelajari obyek-obyek empiris seperti bebatuan,
binatang, tumbuh-tumbuhan, dan bahkan manusia sendiri. Ilmu
juga mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang menurut
anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia
(Suriasumantri,1987) pengetahuan keilmuan mengenai obyek
empiris itu pada dasarnya merupakan abstraksi yang
disederhanakan, mengingat kejadian alam yang sebenernya
adalah sangat kompleks. Untuk mendapatkan pengetahuan
mengenai obyek tersebut, ilmu membuat bebera dispa asumsi
mengenai obyek obyek-obyek empiris itu. Asumsi ini dapat
memberikan arah dan landasan bagi kegiatan penelaahan
tentang ilmu.
Ada beberapa asumsi yang dikemukakan ilmu mengenai
obyek empiris tersebut, antara lain : 1 Ilmu menganggap bahwa
obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain
misalnya dalam hal bentuk dan struktur, sifat, dan sebagainya.
Berdasarkan asumsi ini dapat digolongkan atau dikelompokan
obyek-obyek menurut bentuk dan struktur sifat, dan sebagainya.
2 Suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu
tertentu. Ini berarti bahwa ilmu tidak menuntut adanya
kelestarian yang absolut setiap obyek yang dapat berubah setiap
waktu, melainkan menuntut kelestarian yang relatif, artinya
sifat-sifat pokok dari suatu benda tidak berubah dalam jangka
waktu tertentu. 3 Tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian
yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu
yang bersifat tetap dengan urutan kejadian yang sama. Namun
demikian, ilmu juga tidak menuntut adanya hubungan sebab
akibat yang mutlak, sehingga suatu kejadian tertentu harus
selalu diikuti olah kejadian yang lain sebagai akibatnya. Ilmu
memprediksikan bahwa suatu kejadian tertentu mempunyai
peluang (probability) yang besar untuk mengakibatkan
terjadinya kejadian yang lain.
Cara Mendapatkan Pengetahuan yang Benar
Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses
yang disebut metode keilmuan atau metode ilmiah. Oleh sebab
itu, tidak semua pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu.
Mengapa dimikian? Ilmu merupakan suatu kegiatan ilmiah atau
didapat dengan cara-cara tertentu dan dengan syarat-syarat
tertentu pula, yaitu dengan menggunakan metode ilmiah tadi.
Metode inilah yang membedakan antara ilmu dengan buah
pikiran lain yang bukan disebut sebagai ilmu.
Ada beberapa kegiatan yang terlibat dalam suatu proses
keilmuwan secara menyeluruh. Keseluruhan proses ini terikat
dengan suatu jalinan atau hubungan logis yang secara deduktif
dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah tertentu. Penjabaran
kegiatan keilmuwan dapat dijabarkan menjadi beberapa langkah
tertentu dimaksudkan untuk memudahkan kita dalam
menghayati keseluruhan proses yang terjadi. Secara garis besar
proses kegiatan keilmuan dapat dibagi menjadi 4 langkah, yaitu
perumusan masalah, penyusunan hipotesis, dedukti dari
hipotesis, dan pengujian. Langkah- langkah tersebut harus dilalui
agar suatu penelahaan dapat menghasilkan pengetahuan
keilmuan (Suriasumantri,1987).
Metode keilmuan merupakan suatu
cara berpikir dalam mencari
pengetahuan. Namun faktor apakah yang
menyebabkan manusia berpikir?
Jawabnya adalah bahwa manusia berpikir
bila ia menghadapi masalah. Masalah
yang dihadapi oleh manusia sangat
bermacam-macam mulai masalah yang
sangat sederhana hingga masalah yang
kompleks. Dalam kegiatan keilmuan
dikenal ada dua bentuk masalah, yaitu: 1)
masalah yang belum pernah diselidiki sebelumnya, yaitu
masalah yang jawabannya merupakan pengetahuan baru. Dan 2)
masalah yang berupa konsekuensi praktis dari pengetahuan
yang telah diketahui sebelumnya. Masalah pada hakikatnya
merupakan suatu pernyataan yang mengundang jawaban. Agar
supaya suatu pertanyaan mempunyai peluang untuk bisa
dijawab, maka pertanyaan itu perlu dirumuskan dengan baik.
Pentingnya perumusan masalah dengan baik ini akan terasa
apabila kita melangkah ke tahap berikutnya, jawaban apa yang
kita inginkan
Nilai Kegunaan Ilmu
Adanya kemajuan ilmu (ilmu pengetahuan) dewasa ini
ternyata telah mampu mengubah kaadaan dunia dalam berbagai
hal, misalnya pemberantasan
penyakit, pengurangan tingkat
kemiskinan, pemberantasan buta
huruf, pengembangan sumber
daya alam, dan sebagainya.
Tetapi apakah selalu demikian?
Apakah ilmu selalu membawa
kesejahteraan umat manusia?
Sejalan dengan penemuan atom,
ternyata juga menghancurkan
kehidupan manusia dan alam
lingkungannya. Perlu disadari bahwa perkembangan ilmu
sebenernya diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia.
Mengingat bahwa ilmu bersifat netral, artinya ilmu tidak
mengenal baik dan buruk. Paling penting pemaikai ilmulah yang
harus mempunyai sikap, yaitu sikap bijaksana dalam
menerapkan ilmu itu.
D. Tugas dan Latihan
Petunjuk:
Kerjakanlah soal berikut ini dan kemudian unggah ke
pjjpaud.fip.um.ac.id pada waktu yang telah ditentukan
1. Apa hakikat ilmu?
2. Bagaimana kegunaan dari ilmu?
3. Bagaimana cara mendapatkan ilmu pengetahuan yang benar?
4. Jelaskan hubungan antara aktivitas, metode dan pengetahuan
dalam mengembangkan keilmuan!
5. Mengapa perlu mematuhi kaidah-kaidah yang telah
terbakukan ketika mengembangkan ilmu?
Apabila anda mengalami kesulitan dalam memahami penggalan
modul di atas, mohon kirim surat pertanyaan anda ke
pjjpaud.fip.um.ac.id. demikian juga apabila anda memiliki
pendapat tentang materi dalam penggalan yang perlu
didiskusikan, kirim pendapat itu ke pjjpaud.fip.um.ac.id