penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

12

Click here to load reader

Transcript of penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

Page 1: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

Rendra safa’at

Rendra safa’at

12-03-4094

AKL 1

Page 2: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

Penggabungan badan usaha merupakan suatu

proses menggabungkan dua perusahaan atau lebih

perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru,

perusahaan yang mempunyai kendali atas masing-

masing perusahaan tersebut.

Penggabungan badan usaha memiliki berbagai

macam tujuan, hal ini dilakukan untuk tujuan

perusahaan yang lebih baik.Rendra safa’at

Page 3: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

• Merger

Yaitu salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup

(berdiri) terus dan mengambil alih semua aktiva dan utang

perusahaan yang lain dan perusahaan yang tetap berdiri

harus berbentuk Perseroan Terbatas.

• Konsolidasi

Yaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan

semua aktiva bersihnya kepada perusahaan baru.

Rendra safa’at

Page 4: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

• Akuisisi

Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham

berhak suara dari perusahaan lain dan kedua

perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas

yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan

istimewa (hubungan afiliasi).

Rendra safa’at

Page 5: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

• Penggabungan Vertikal

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan

badan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda akan

tetapi saling berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan

langganan, Keuntungannya :

a. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan

baku.

b. Mutu produksi lebih baik.

c. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi

terintegrasi.

d. Pembayaran PPN ditunda. Rendra safa’at

Page 6: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

• Penggabungan Horizontal

Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan

badan usaha tersebut mempunyai usaha yang sama,

Keuntungannya :

a. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.

b. Meningkatkan daya saing

c. Menurunkan biaya produksi

• Penggabungan Konglomerasi

Penggabungan ini dapat berbentuk penggabungan vertikal

maupun horisontal, keuntungannya adalah menurunkan resiko

yang diperoleh melalui diversifikasi.

Rendra safa’at

Page 7: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

Ditinjau dari segi akuntansinya, penggabungan badan

usaha menimbulkan 2 masalah :

1. Penentuan dan pembagian modal saham

Untuk menentukan jenis modal saham yang akan

diterbitkan sebaiknya memperhatikan tingkat keuntungan

masing-masing perusahaan yang melakukan

penggabungan badan usaha. Tingkat keuntungan masing-

masing perusahaan ini ada 2 kemungkinan :

Rendra safa’at

Page 8: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

• Tingkat keuntungan relatif sama.

Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan

sama maka sebaiknya diterbitkan 1 jenis saham saja

• Tingkat keuntungan relatif berbeda.

Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan

berbeda maka sebaiknya diterbitkan lebih dari 1 jenis

saham

Rendra safa’at

Page 9: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

2. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha

Terdapat 2 metode akuntansi yang lazim digunakan untuk

mencatat Pengabungan badan usaha yaitu :

1. Metode Kepentingan (Pooling of Interest Method)

2. Metode Pembelian (By Purchases Method)

Kedua metode ini memang bukan merupakan metode

alternatif. Jadi pemilihannya harus didasarkan pada

hakekat dari penggabungan badan usaha tersebut.

Rendra safa’at

Page 10: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

Metode ini dipakai apabila :

• Penggabungan merupakan penyatuan pemilikan dari 2

(dua) perusahaan atau lebih. Jadi tidak terjadi perubahan

di dalam dasar pertanggungjawaban

• Aktiva, hutang dan modal tetap akan dicatat sebesar nilai

bukunya, dengan demikian tidak menimbulkan Goodwill

baru

• Modal juga tidak akan terjadi perubahan hanya komposisi

modal

Rendra safa’at

Page 11: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

1. Metode ini dipakai jika syarat-syarat penggunaan metode pooling of interest

tidak dipenuhi.

2. Aktiva, hutang dan modal akan dicatat berdasarkan harga perolehannya

(mencerminkan nilai wajar).

3. Apabila jumlah yang dibayarkan (nilai pasar modal yang diserahkan) melebihi

nilai wajar atas aktiva bersih, maka kelebihannya akan diperlakukan sebagai

goodwill.

4. Jika nilai pasar modal saham yang diserahkan lebih kecil dari nilai pasar aktiva

bersih, maka akan dialokasikan kepada seluruh aktiva non kas, dengan

demikian, aktiva kas akan dicatat sebesar harga perolehan sebenarnya.

5. Apabila nilai pasar modal saham yang diserahkan melebihi nilai nominalnya,

maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sebaliknya akan dicatat

sebagai disagio saham.

Rendra safa’at

Page 12: penggabungan usaha AKL 1 Tgs 7

SELESAI

Rendra safa’at