pengertiani Pertanian

download pengertiani Pertanian

of 8

Transcript of pengertiani Pertanian

Abdul Rahman Rianto 05111007052 Agroekoteknologi

PertanianPengertian Pertanian Secara etimologi Pertanian, berasal dari kata AGRICULTURE, dimana AGER artinya lahan atau tanah dan CULTURA artinya memelihara atau menggarap. Menurut A.T. Mosher, Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang dilandasi oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Sedangkan menurut UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2006 Pertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumber daya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan, dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Ilmu Pertanian adalah suatu ilmu yang mencoba mengkaji dan menelaah usaha manusia dengan mengorganisasikan SDA, manusia dan lingkungan secara lebih berdaya guna dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berda di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Pertanian dalam arti sempit adalah sebagai pertanian rakyat, yaitu usaha pertanian keluarga, dimana produksi bahan makanan utama seperti beras, palawija dan tanaman hortikultura. Sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Manfaat Pertanian

Pertanian merupakan sektor paling penting bagi kehidupan manusia. Mengapa tidak, segala kebutuhan dasar manusia berasal dari dunia pertanian. Berikut manfaat pertanian bagi kehidupan manusia: Manfaat Sebagai bahan sandang berupa pakaian Sumber Tumbuhan Kapas (Gossypium obtusifolium Roxb.), pelepah Pisang (Musa paradisiacal), Randu (Ceiba pentandra L. Gaertn), Eceng Gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) Sebagai bahan pangan Padi (Oryza sativa L.), Sagu (Metroxylon sagu Rottb.), Gandum (Triticum aestivum L.), Kentang (Solanum tuberosum L.) Sebagai bahan papan Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.), Jati (Tectona grandis L.f.), Gelam Bukit (Leptospermum flavescens Cardwell) Sebagai bahan industri Tembakau (Nicotiana tabacum L.), Tebu (Saccharum officinarum L.), Karet (Hevea brasiliensis) Sebagai bahan parfume Rosmari (Rosmarinus officinalis), Sedap Malam (Polianthes tuberosa), Kenanga (Cananga odorata) Sebagai bahan pengganti bahan Jarak Kepyar bakar (biodisel) (Ricinus communis), Jarak Pagar (Jatropha curcas), Jarak Merah (Jatropha gossypifolia L.) Sebagai bahan obat-obatan Pohon Candu Papaver somniferum L.), Poslen (Talinum triangulare), Daun

Sebagai apotek hidup (herbal)

Sebagai tanaman hias (objek wisata)

Gedi (Abelmoschus manihot) Bratawali Tinospora crispa ), Kelor Moringa oleifera Lam), Beluntas Pluchea indica (L.) Less.) Palem Putri Veitchia merillii ), Palem Puerto Rico Sabal causiarum ), Pisang Kipas Revenala madagascariensis )

Karir di Bidang Pertanian Dunia pertanian adalah dunia yang paling berpotensi besar dalam bidang usaha. Tidak sedikit orang menjadi pengusaha-pengusaha hebat jika menekuni bidang pertanian. Usaha-usaha yang paling populer di bidang pertanian tidak lain dan tidak bukan adalah bisnis. Mulai dari bisnis jual beli hasil pertanian hingga bisnis olahan seperti kripik buah dan sayuran. Bisnis memang merupakan sebuah karir yang sangat menggiurkan mengingat keuntungan yang di peroleh sangat besar meski ada bayarannya. Namun, karir di bidang pertanian tidak hanya tentang bisnis. Meskipun bisnis merupakan jalan tercepat menuju kakayaan bagi orang yang memahaminya tapi pertanian juga selalu membuka peluang bagi ilmuan-ilmuan hebat yang tertarik padanya. Namun, akhir-akhir ini dunia pertanian sepertinya mulai di tinggalkan. Minat untuk mendalami ilmu pertanian itu sendiri pun di jauhi. Padahal, dunia pertanian memiliki potensi besar untuk berkarir mengingat pertanian merupakan kebutuhan mendasar manusia. Karir di bidang pertanian antara lain sebagai pengusaha, scientists, pegawai negeri sipil, dosen/guru, bahkan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh Pertanian

Profesor Go Ban Hong Profesor Go Ban Hong (lahir 21 Oktober 1925 di Gorontalo) adalah pensiunan guru besar ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor. Pak Go adalah panggilan akrab mantan dosen Ilmu Tanah di IPB. Prof. Go Ban Hong menurut Prof. Andi Hakim Nasution adalah orang yang amat cerdas, di mana thesis S1-nya (tahun 1950-an) hanya berjumlah 12 lembar, tapi daftar pustakanya tidak kurang dari 100. Setelah lulus Sarjana Pertanian, ia mulai kerja di Balai Penjelidikan Tanah, Bogor pada tanggal 31 Januari 1953,dengan tujuan ingin mendapatkan gelar Doktor. Sejak itulah, beliau memulai karir sebagai peneliti tanah.

Prof. Dr.Bungaran Saragih

Anak Siantar, guru besar IPB lulusan doktor bidang ekonomi dari North Carolina State University, AS (1980), ini terkenal dengan berbagai tulisan dan pandangannya tentang masalah pertanian. Maka ketika ia diangkat menjadi Menteri Pertanian (Kabinet Persatuan dan Kabinet Gotong-Royong) disambut banyak pihak khususnya petani. Luther Burbank Luther Burbank (Lancaster, Massachusetts, 7 Maret 1849 Santa Rosa, California, 11 April 1926) adalah tokoh penggiat hortikultura, pemulia tanaman, dan seorang perintis dalam ilmu pertanian dari Amerika Serikat. Walaupun ia banyak bekerja dengan dan luas pengetahuannya tentang tanaman, tokoh ini

banyak dikritik oleh kalangan akademisi karena cara kerjanya yang dinilai mengabaikan tata krama ilmiah. Walaupun tidak dikenal di Indonesia, namanya dikenal luas di kalangan hortikultura Amerika dan Eropa karena ia mengembangkan lebih dari 800 galur dan kultivar tanaman, khususnya dari wilayah iklim sedang, selama 55 tahun karirnya. Ia bekerja dengan bermacammacam tanaman, mulai dari tanaman buah, tanaman hias, rumput, dan tanaman sayuran. Ia juga mengembangkan kaktus tanpa duri dan plumcot: persilangan prem (plum) dan aprikot (apricot). Karyanya yang lain adalah kentang 'Russet Burbank', yang menjadi kentang dominan dalam industri pangan. Karena sangat luas dan banyak hasil karyanya, di Amerika pada tahun 1930 dirilis Plant Patent Act, undang-undang yang melindungi hasil karya pemuliaan tanaman. Sicco Leendert Mansholt Sicco Leendert Mansholt (lahir di Ulrum, De Marne, 13 September 1908 meninggal di Wapserveen, Westerveld, 30 Juni 1995 pada umur 86 tahun) adalah Presiden Komisi Eropa ke-4 antara tahun 1972-1973. Sebelumnya, ia menjabat Komisaris Pertanian Eropa antara tahun 1958-1972. Mansholt berasal dari keluarga petani sosialis dari Groningen. Ayah dan kakeknya adalah pendukung tokoh sosialis awal seperti Multatuli, Domela Nieuwenhuis dan Troelstra. Ayahnya Lambertus H. Mansholt adalah delegasi untuk Partai Buruh Sosial Demokrat di dewan provinsi Groningen. Ibunya Wabien Andreae, puteri seorang hakim di It Hearrenfean, adalah wanita pertama yang belajar ilmu politik. Sang ibu mengatur pertemuan politik untuk wanita, biasanya di rumahnya sendiri. SL. Mansholt masuk sekolah menengah di Groningen dan kemudian pindah ke Dventer untuk belajar Sekolah Pertanian Tropis karena hendak menjadi petani tembakau. Ia pindah ke Jawa di Hindia-Belanda (sekarang Indonesia) dan mulai bekerja di perkebunan teh. Ia kembali ke Belanda pada tahun 1936 karena tak betah dengan sistem kolonial. Ia ingin menjadi petani dan pindah ke Wieringermeer, sebuah polder yang

direklamasi pada tahun reclaimed in 1937. Di sana, ia mulai bertani sendiri. Di sana, ia menjadi anggota Sociaal-Democratische Arbeiderspartij, sebagai sekretaris lokal. Ia menduduki beberapa jabatan umum untuk SDAP di Wieringermeer, termasuk walikota sementara di sana. Pada Perang Dunia II, ia aktif dalam gerakan perlawanan terhadap Jerman Nazi. Ia membantu orang yang sedang dalam bahaya untuk bersembunyi di Wieringermeerpolder; ia mengorganisir distribusi makanan gelap untuk provinsi-provinsi di barat. Segera setelah perang, PM PvdA yang berhaluan sosialis Wim Schermerhorn memintanya menduduki jabatan menteri pertanian, perikanan, dan distribusi makanan dalam kabinetnya. Mansholt menjadi anggota termuda di kabinet itu yang baru berusia 36. Ia menjadi anggota dalam 6 kabinet: Schermerhorn-Drees pada tahun 1945; Beel pada tahun 1946; Drees-Van Schaik pada tahun 1948, dan 3 kabinet Drees pada tahun 1951, 1952, dan 1956. Sebagai menteri pertanian selama masa itu, ia merupakan salah satu arsitek penting Kebijakan Pertanian Umum Komisi Eropa. Pada tahun 1958, ia menjadi salah satu komisaris Komisi Eropa yang baru. Ia menjadi Komisaris Pertanian, memodernisasi pertanian Eropa dan wakil presiden lembaga tersebut. Ia menjadi Presiden Komisi Eropa pada tanggal 22 Maret 1972 (Komisi Mansholt) dan mendudukinya hingga tanggal 5 Januari 1973. Di masa inilah, ia banyak mendapat pengaruh dari Klub Roma. Pada tahun 1954, debat parlemen atas anggaran departemen pertanian ditunda. Mansholt pernah mengikuti skating es di Elfstedentocht yang panjangnya mencapai 200 kilometer di Frysln. Ia ikut pertandingan tersebut 2 kali seumur hidupnya. Ia menikah dengan Henny J. Postel pada tahun 1938, dan memiliki 2 putera dan 2 puteri. Mansholt menghabiskan hari tuanya di Wapservene, Belanda timur laut sampai akhir hayatnya. Prabowo Subijanto

Tokoh Pertanian yang paling menonjol di abad ini Diterbitkan pada 07 Juli 2010 oleh B- Watch Sebuah survei yang dilakukan Pusat Kajian Pembangunan dan Strategis (Puskaptis) menempatkan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Prabowo Subijanto sebagai tokoh yang menonjol kiprahnya dalam memajukan sektor pertanian 10 tahun ini. Ketua Puskaptis Husin Yazid di Jakarta, Rabu menyatakan, survei yang dilakukan di 15 provinsi di lima wilayah besar Indonesia dengan 880 responden itu menempatkan Prabowo diurutan pertama dengan 56,07 persen pemilih. Sementara itu dari survei tersebut terlihat mantan Ketua Umum HKTI Siswono Yudhohusodo menempati urutan kedua sebagai tokoh yang banyak berkiprah memajukan sektor pertanian dengan jumlah pemilih 8,65 persen. Begitu juga mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Bungaran Saragih mendapatkan tingkat pemilih hanya 2,1 persen dan 1,9 persen sedangkan sisanya ada pada tokoh lain. Dari hasil survei yang kami lakukan ini menilai Prabowo sebagai Ketua Umum HKTI terbukti membawa kemajuan terhadap nasib petani dan memajukan bidang pertanian, katanya. Selain itu, mantan Danjen Kopasus itu juga dinilai sebagai figur yang berpengalaman di dunia pertanian dan memiliki komitmen tinggi terhadap sektor pertanian maupun petani. Ketika ditanyakan tidak masuknya tokoh-tokoh pertanian lainnya seperti Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir ataupun Jafar Hafsah, Husin menyatakan, survei tersebut dilakukan dengan metode terbuka sehingga tokoh yang ada langsung merupakan pilihan masyarakat. Survei dilakukan di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTB, Maluku dan Papua.(*)