pengertian zaman paleolitikum

8
ZAMAN PALEOLITIKUM A. ZAMAN PALEOLITIKUM TUA Sejak kira-kira dua setengah tahun yang lalu umat manusia sudah berkembang kearah makhluk yang berbudaya. Bukti-bukti yang ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di dekat danau Turkana, di Kenya, dan di Etiopia Selatan dan Jurang Olduvai, yang masih berupa peralatan dari batu yang amat kasar, menandai permulaan zaman Paleolitikum Tua. Pada masa ini mulai muncul peralatan dari batu yang lebih dikenal dengan tradisi peralatan Oldowan. Karakteristik tradisi alat ini adalah bahwa ia merupakan alat penetak untuk segala keperluan, cara pembuatannya dengan menggunakan system benturan, yaitu memukuli bahan baku dengan batu lain atau memukulkan bahan baku tersebut pada batu besar untuk melepaskan kepingan-kepingannya. Meskipun dalam segi hasil alat penetak ini masih amat kasar, tapi tradisi alat oldowan ini merupakan kemajuan teknologi yang penting bagi Hominida Purba. Mereka bisa lebih mudah mencari bahan-bahan makanan disaat alam mulai berubah. Tradisi oldowan ini juga menandai salah satu waktu bahwa sesuatu jenis makhluk beradaptasi secara cultural dan tidak secara fisik kepada kondisi lingkungan. Alat alat oldowan ini banyak ditemukan di tepi danau atau sungai di tengah-tengah padang rumput, dan ditemukan masih dalam situs yang sangat kecil, dan juga bahwa nereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang masih berpindah-berpindah tempat. Adapun alat-alat zaman Peleolitikum Tua, termasuk tradisi peralatan oldowan banyak terdapat di jurang olduvai. Dalam perkembangan penetek oldowan berubah menjadi lebih canggih dan berkembang menjadi kapak genggam acheulean. Dalam periode ini mulailah terjadi diversivikasi kebudayaan peralatan, Homo Erectus tidak hanya membuat kapak genggam tapi juga menciptakan alat penyerut dan alat-alat kepingan, dan semua alat ini terbuat dari batu api. Keuntungan utama dari kemunculan alat ini adalah semakin banyak sumber daya alam yang dapat didayagunakan dalam waktu yang lebih singkat, dengan tenaga yang lebih sedikit, dan dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Dalam zaman Acheulean yang lebih mudah, di dunia barat dikembangkan dua tehnik pembuatan peralatan , yang menghasilkan kapak yang lebih tipis dan lebih canggih dengan bagian mata yang lebih lurus dan lebih tajam. Metode tongkat memanfaatkan pemukul dari tulang atau tanduk rusa untuk memukul tepi gumpala batu api, sedangkan metode bidang pukulan berfungsi untuk membuat kapak yang lebih tajam dan lebih tipis. Peradaban Homo Erectus semakin berkembang dengan ditemukannya penggunaan api, karena bisa dipastikan dengan kemampuan mereka menggunakan api memungkinkan mereka untuk berpindah ke daerah-daerah yang lebih dingin. Transisi kebudayaan Hominida antara Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak banyak brubah dari pendahulu mereka. Homo Sapiens Primitif tetap menggunakan tradisi peralatan acheulean sampai beberapa ribu tahun. Akan tetapi menjelang dua ratus ribu tahun yang lalu orang mulai menggunakan teknik Levalloision untuk membuat peralatan. B. ZAMAN PALEOLITIKUM MADYA Zaman Paleolitikum Madya ditandai oleh munculnya manusia Neanderthal. Di zaman ini muncul tradisi baru, trdisi Mousterian, yaitu trdisi pembuatan peralatan dari manusia Neanderthal di Eropa, Asia Barat Daya, dan Afika Utara, yang menghasilkan alat-alat kepingan

description

history

Transcript of pengertian zaman paleolitikum

Page 1: pengertian zaman paleolitikum

ZAMAN PALEOLITIKUM

A. ZAMAN PALEOLITIKUM TUA

Sejak kira-kira dua setengah tahun yang lalu umat manusia sudah berkembang kearah makhluk

yang berbudaya. Bukti-bukti yang ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di dekat danau

Turkana, di Kenya, dan di Etiopia Selatan dan Jurang Olduvai, yang masih berupa peralatan

dari batu yang amat kasar, menandai permulaan zaman Paleolitikum Tua.

Pada masa ini mulai muncul peralatan dari batu yang lebih

dikenal dengan tradisi peralatan Oldowan. Karakteristik tradisi alat ini adalah bahwa ia

merupakan alat penetak untuk segala keperluan, cara pembuatannya dengan menggunakan

system benturan, yaitu memukuli bahan baku dengan batu lain atau memukulkan bahan baku

tersebut pada batu besar untuk melepaskan kepingan-kepingannya. Meskipun dalam segi hasil

alat penetak ini masih amat kasar, tapi tradisi alat oldowan ini merupakan kemajuan teknologi

yang penting bagi Hominida Purba. Mereka bisa lebih mudah mencari bahan-bahan makanan

disaat alam mulai berubah. Tradisi oldowan ini juga menandai salah satu waktu bahwa sesuatu

jenis makhluk beradaptasi secara cultural dan tidak secara fisik kepada kondisi lingkungan.

Alat – alat oldowan ini banyak ditemukan di tepi danau atau sungai di tengah-tengah padang

rumput, dan ditemukan masih dalam situs yang sangat kecil, dan juga bahwa nereka hidup

dalam kelompok-kelompok kecil yang masih berpindah-berpindah tempat. Adapun alat-alat

zaman Peleolitikum Tua, termasuk tradisi peralatan oldowan banyak terdapat di jurang olduvai.

Dalam perkembangan penetek oldowan berubah menjadi lebih canggih dan berkembang

menjadi kapak genggam acheulean. Dalam periode ini mulailah terjadi diversivikasi

kebudayaan peralatan, Homo Erectus tidak hanya membuat kapak genggam tapi juga

menciptakan alat penyerut dan alat-alat kepingan, dan semua alat ini terbuat dari batu api.

Keuntungan utama dari kemunculan alat ini adalah semakin banyak sumber daya alam yang

dapat didayagunakan dalam waktu yang lebih singkat, dengan tenaga yang lebih sedikit, dan

dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Dalam zaman Acheulean yang lebih mudah, di dunia

barat dikembangkan dua tehnik pembuatan peralatan , yang menghasilkan kapak yang lebih

tipis dan lebih canggih dengan bagian mata yang lebih lurus dan lebih tajam. Metode tongkat

memanfaatkan pemukul dari tulang atau tanduk rusa untuk memukul tepi gumpala batu api,

sedangkan metode bidang pukulan berfungsi untuk membuat kapak yang lebih tajam dan lebih

tipis. Peradaban Homo Erectus semakin berkembang dengan ditemukannya penggunaan api,

karena bisa dipastikan dengan kemampuan mereka menggunakan api memungkinkan mereka

untuk berpindah ke daerah-daerah yang lebih dingin. Transisi kebudayaan Hominida antara

Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak banyak brubah dari pendahulu mereka. Homo Sapiens

Primitif tetap menggunakan tradisi peralatan acheulean sampai beberapa ribu tahun. Akan

tetapi menjelang dua ratus ribu tahun yang lalu orang mulai menggunakan teknik Levalloision

untuk membuat peralatan.

B. ZAMAN PALEOLITIKUM MADYA

Zaman Paleolitikum Madya ditandai oleh munculnya manusia Neanderthal. Di zaman ini

muncul tradisi baru, trdisi Mousterian, yaitu trdisi pembuatan peralatan dari manusia

Neanderthal di Eropa, Asia Barat Daya, dan Afika Utara, yang menghasilkan alat-alat kepingan

Page 2: pengertian zaman paleolitikum

yang lebih tipis daripada alat kepingan Levalloisian. Banyak situs Neandhertal yang

menunjukan bahwa pada masa ini telah adanya kepercayaan dan upacara keagamaan, misalnya

di goa Shanidar di Irak terdapat bukti bahwa adanya penguburan disertai dengan upacara

kematian. Yang paling umum terdapat di situs-situs Mousterian adalah bukti mengenai

pemujaan binatang, khusasnya pemujaan beruang gua. Situs-situs Mousterian yang

menghasilkan sejumlah artifak yang bersifat lambang murni.

C. ZAMAN PALEOLITIKUM MUDA

Bukti –bukti arkeologis menunjukkan bahwa teknik pembuatan peralatan kebudayaan zaman

Paleolitikum Muda di Eropa dan Asia barat merupakan perkembangan dari tradisi Mousterian

yang sebelumnya. Peralatan meraka semakin berkembang dengan pesat,di zaman Paleolitikum

Muda mereka telah menemukan panah, pelempar tombak dan pisau batu. Dua alat yang

pertama memungkinkan mereka dalam hal penyempurnaan teknik perburuan dan mengurangi

resiko bagi si pemburu saat berburu binatang buas. Pada Paleolitikum Muda dikenal dua teknik

untuk membuat peralatan, teknik pisau adalah teknik pembuatan alat batu dengan memukul

lepas kepimgan –kepingan panjang secara paralel dari sisi sebuah gumpalan batu yang sudah

dipersiapkan secara khusus, sedangkan teknik tekanan adalah teknik pembuatan alat batu

dengan menggunakan alat tulang, tanduk rusa, atau kayu yang ditekan dan tidak dipukulkan

untuk melepaskan kepingan –kepingan kecil –kecil dari sebuah batu api. Ada juga sebuah alat

yang bernama pahat, yaitu alat alat batu yang bagian matanya menyerupai pahat, berfungsi

untuk menggarap tulang, tanduk rusa dan sejenisnya . Kegunaan penemuan busur tidak hanya

menyempurnakan teknik berburu saja, tapi busur juga bisa digunakan untuk membuat alat

musik. Pada masa ini kita tidak bisa hanya membahas tentang satu kebudayaan tuinggal saja,

karena telah adanya penyebaran manusia purba keberbagai pelosok bumi,yang mana disetiap

sisinya memiliki alam yang berbeda yang menimbulkan tradisi yang berbeda pula..

Kesimpulan

pto haris

Zaman Paleolitikum dibagi menjadi tiga, yaitu zaman Paleolitikum Tua, zaman Paleolitikum

Madya, dan zaman Paleolitikum Muda. Kebudayaan simbolis mulai ditemukan bersamaan

denagan peralatan –peralatan tradisi Acheulean, di zaman Paleolitikum Tua. Zaman

Paleolitikum Madya telah ada pemujaan kepada beruang gua. Pada zaman Paleolitikum Muda

Page 3: pengertian zaman paleolitikum

telah adanya kebudayaan seni gambar. Manusia dimasa Paleolitikum masih merupakan

pemburu binatang. Masa Mesolittikum adalah masa manusiapurba mulai mengenal pertanian,

ketika orang belajar bagaimana untuk menghasilkan daripada memperoleh makanan mereka,

secara luas dianggap sebagai salah satu perubahan terbesar dalam sejarah manusia, Perubahan

dari pemburu-pengumpul dengan cara pertanian hidup adalah apa yang mendefinisikan awal

Neolitik atau Zaman Batu Baru. Munculnya peradapan juga karena adanya sebuah organisasi

sosial yang mengakibatkan terbentuknya kota-kota atau desa-desa dan sistem pemerintahan

serta stratifikasi social. Pemukiman yang menetap dan permanent serta sudah mengenal pakain

yang lebih modern.

JANGAN KUPA CAMTUMKAN BLOG KU WWW.sejahar.wordpress.com

DAFTAR PUSTAKA

Leakey, Richard. 2003. Asal –usul Manusia. Jakarta: KPG

Haviland,William A. Antropologi. Jakarta: Erlangga

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpa

vv

ZAMAN PALEOLITIKUM

A. ZAMAN PALEOLITIKUM TUA

Sejak kira-kira dua setengah tahun yang lalu umat manusia sudah berkembang kearah makhluk

yang berbudaya. Bukti-bukti yang ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di dekat danau

Turkana, di Kenya, dan di Etiopia Selatan dan Jurang Olduvai, yang masih berupa peralatan

dari batu yang amat kasar, menandai permulaan zaman Paleolitikum Tua.

Pada masa ini mulai muncul peralatan dari batu yang lebih

dikenal dengan tradisi peralatan Oldowan. Karakteristik tradisi alat ini adalah bahwa ia

merupakan alat penetak untuk segala keperluan, cara pembuatannya dengan menggunakan

system benturan, yaitu memukuli bahan baku dengan batu lain atau memukulkan bahan baku

tersebut pada batu besar untuk melepaskan kepingan-kepingannya. Meskipun dalam segi hasil

alat penetak ini masih amat kasar, tapi tradisi alat oldowan ini merupakan kemajuan teknologi

yang penting bagi Hominida Purba. Mereka bisa lebih mudah mencari bahan-bahan makanan

disaat alam mulai berubah. Tradisi oldowan ini juga menandai salah satu waktu bahwa sesuatu

jenis makhluk beradaptasi secara cultural dan tidak secara fisik kepada kondisi lingkungan.

Alat – alat oldowan ini banyak ditemukan di tepi danau atau sungai di tengah-tengah padang

rumput, dan ditemukan masih dalam situs yang sangat kecil, dan juga bahwa nereka hidup

dalam kelompok-kelompok kecil yang masih berpindah-berpindah tempat. Adapun alat-alat

zaman Peleolitikum Tua, termasuk tradisi peralatan oldowan banyak terdapat di jurang olduvai.

Dalam perkembangan penetek oldowan berubah menjadi lebih canggih dan berkembang

menjadi kapak genggam acheulean. Dalam periode ini mulailah terjadi diversivikasi

Page 4: pengertian zaman paleolitikum

kebudayaan peralatan, Homo Erectus tidak hanya membuat kapak genggam tapi juga

menciptakan alat penyerut dan alat-alat kepingan, dan semua alat ini terbuat dari batu api.

Keuntungan utama dari kemunculan alat ini adalah semakin banyak sumber daya alam yang

dapat didayagunakan dalam waktu yang lebih singkat, dengan tenaga yang lebih sedikit, dan

dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Dalam zaman Acheulean yang lebih mudah, di dunia

barat dikembangkan dua tehnik pembuatan peralatan , yang menghasilkan kapak yang lebih

tipis dan lebih canggih dengan bagian mata yang lebih lurus dan lebih tajam. Metode tongkat

memanfaatkan pemukul dari tulang atau tanduk rusa untuk memukul tepi gumpala batu api,

sedangkan metode bidang pukulan berfungsi untuk membuat kapak yang lebih tajam dan lebih

tipis. Peradaban Homo Erectus semakin berkembang dengan ditemukannya penggunaan api,

karena bisa dipastikan dengan kemampuan mereka menggunakan api memungkinkan mereka

untuk berpindah ke daerah-daerah yang lebih dingin. Transisi kebudayaan Hominida antara

Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak banyak brubah dari pendahulu mereka. Homo Sapiens

Primitif tetap menggunakan tradisi peralatan acheulean sampai beberapa ribu tahun. Akan

tetapi menjelang dua ratus ribu tahun yang lalu orang mulai menggunakan teknik Levalloision

untuk membuat peralatan.

B. ZAMAN PALEOLITIKUM MADYA

Zaman Paleolitikum Madya ditandai oleh munculnya manusia Neanderthal. Di zaman ini

muncul tradisi baru, trdisi Mousterian, yaitu trdisi pembuatan peralatan dari manusia

Neanderthal di Eropa, Asia Barat Daya, dan Afika Utara, yang menghasilkan alat-alat kepingan

yang lebih tipis daripada alat kepingan Levalloisian. Banyak situs Neandhertal yang

menunjukan bahwa pada masa ini telah adanya kepercayaan dan upacara keagamaan, misalnya

di goa Shanidar di Irak terdapat bukti bahwa adanya penguburan disertai dengan upacara

kematian. Yang paling umum terdapat di situs-situs Mousterian adalah bukti mengenai

pemujaan binatang, khusasnya pemujaan beruang gua. Situs-situs Mousterian yang

menghasilkan sejumlah artifak yang bersifat lambang murni.

C. ZAMAN PALEOLITIKUM MUDA

Bukti –bukti arkeologis menunjukkan bahwa teknik pembuatan peralatan kebudayaan zaman

Paleolitikum Muda di Eropa dan Asia barat merupakan perkembangan dari tradisi Mousterian

yang sebelumnya. Peralatan meraka semakin berkembang dengan pesat,di zaman Paleolitikum

Muda mereka telah menemukan panah, pelempar tombak dan pisau batu. Dua alat yang

pertama memungkinkan mereka dalam hal penyempurnaan teknik perburuan dan mengurangi

resiko bagi si pemburu saat berburu binatang buas. Pada Paleolitikum Muda dikenal dua teknik

untuk membuat peralatan, teknik pisau adalah teknik pembuatan alat batu dengan memukul

lepas kepimgan –kepingan panjang secara paralel dari sisi sebuah gumpalan batu yang sudah

dipersiapkan secara khusus, sedangkan teknik tekanan adalah teknik pembuatan alat batu

dengan menggunakan alat tulang, tanduk rusa, atau kayu yang ditekan dan tidak dipukulkan

untuk melepaskan kepingan –kepingan kecil –kecil dari sebuah batu api. Ada juga sebuah alat

yang bernama pahat, yaitu alat alat batu yang bagian matanya menyerupai pahat, berfungsi

untuk menggarap tulang, tanduk rusa dan sejenisnya . Kegunaan penemuan busur tidak hanya

menyempurnakan teknik berburu saja, tapi busur juga bisa digunakan untuk membuat alat

musik. Pada masa ini kita tidak bisa hanya membahas tentang satu kebudayaan tuinggal saja,

karena telah adanya penyebaran manusia purba keberbagai pelosok bumi,yang mana disetiap

sisinya memiliki alam yang berbeda yang menimbulkan tradisi yang berbeda pula..

Kesimpulan

Page 5: pengertian zaman paleolitikum

pto haris

Zaman Paleolitikum dibagi menjadi tiga, yaitu zaman Paleolitikum Tua, zaman Paleolitikum

Madya, dan zaman Paleolitikum Muda. Kebudayaan simbolis mulai ditemukan bersamaan

denagan peralatan –peralatan tradisi Acheulean, di zaman Paleolitikum Tua. Zaman

Paleolitikum Madya telah ada pemujaan kepada beruang gua. Pada zaman Paleolitikum Muda

telah adanya kebudayaan seni gambar. Manusia dimasa Paleolitikum masih merupakan

pemburu binatang. Masa Mesolittikum adalah masa manusiapurba mulai mengenal pertanian,

ketika orang belajar bagaimana untuk menghasilkan daripada memperoleh makanan mereka,

secara luas dianggap sebagai salah satu perubahan terbesar dalam sejarah manusia, Perubahan

dari pemburu-pengumpul dengan cara pertanian hidup adalah apa yang mendefinisikan awal

Neolitik atau Zaman Batu Baru. Munculnya peradapan juga karena adanya sebuah organisasi

sosial yang mengakibatkan terbentuknya kota-kota atau desa-desa dan sistem pemerintahan

serta stratifikasi social. Pemukiman yang menetap dan permanent serta sudah mengenal pakain

yang lebih modern.

JANGAN KUPA CAMTUMKAN BLOG KU WWW.sejahar.wordpress.com

DAFTAR PUSTAKA

Leakey, Richard. 2003. Asal –usul Manusia. Jakarta: KPG

Haviland,William A. Antropologi. Jakarta: Erlangga

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpa

vv

ZAMAN PALEOLITIKUM

A. ZAMAN PALEOLITIKUM TUA

Sejak kira-kira dua setengah tahun yang lalu umat manusia sudah berkembang kearah makhluk

yang berbudaya. Bukti-bukti yang ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di dekat danau

Turkana, di Kenya, dan di Etiopia Selatan dan Jurang Olduvai, yang masih berupa peralatan

dari batu yang amat kasar, menandai permulaan zaman Paleolitikum Tua.

Page 6: pengertian zaman paleolitikum

Pada masa ini mulai muncul peralatan dari batu yang lebih

dikenal dengan tradisi peralatan Oldowan. Karakteristik tradisi alat ini adalah bahwa ia

merupakan alat penetak untuk segala keperluan, cara pembuatannya dengan menggunakan

system benturan, yaitu memukuli bahan baku dengan batu lain atau memukulkan bahan baku

tersebut pada batu besar untuk melepaskan kepingan-kepingannya. Meskipun dalam segi hasil

alat penetak ini masih amat kasar, tapi tradisi alat oldowan ini merupakan kemajuan teknologi

yang penting bagi Hominida Purba. Mereka bisa lebih mudah mencari bahan-bahan makanan

disaat alam mulai berubah. Tradisi oldowan ini juga menandai salah satu waktu bahwa sesuatu

jenis makhluk beradaptasi secara cultural dan tidak secara fisik kepada kondisi lingkungan.

Alat – alat oldowan ini banyak ditemukan di tepi danau atau sungai di tengah-tengah padang

rumput, dan ditemukan masih dalam situs yang sangat kecil, dan juga bahwa nereka hidup

dalam kelompok-kelompok kecil yang masih berpindah-berpindah tempat. Adapun alat-alat

zaman Peleolitikum Tua, termasuk tradisi peralatan oldowan banyak terdapat di jurang olduvai.

Dalam perkembangan penetek oldowan berubah menjadi lebih canggih dan berkembang

menjadi kapak genggam acheulean. Dalam periode ini mulailah terjadi diversivikasi

kebudayaan peralatan, Homo Erectus tidak hanya membuat kapak genggam tapi juga

menciptakan alat penyerut dan alat-alat kepingan, dan semua alat ini terbuat dari batu api.

Keuntungan utama dari kemunculan alat ini adalah semakin banyak sumber daya alam yang

dapat didayagunakan dalam waktu yang lebih singkat, dengan tenaga yang lebih sedikit, dan

dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Dalam zaman Acheulean yang lebih mudah, di dunia

barat dikembangkan dua tehnik pembuatan peralatan , yang menghasilkan kapak yang lebih

tipis dan lebih canggih dengan bagian mata yang lebih lurus dan lebih tajam. Metode tongkat

memanfaatkan pemukul dari tulang atau tanduk rusa untuk memukul tepi gumpala batu api,

sedangkan metode bidang pukulan berfungsi untuk membuat kapak yang lebih tajam dan lebih

tipis. Peradaban Homo Erectus semakin berkembang dengan ditemukannya penggunaan api,

karena bisa dipastikan dengan kemampuan mereka menggunakan api memungkinkan mereka

untuk berpindah ke daerah-daerah yang lebih dingin. Transisi kebudayaan Hominida antara

Homo Erectus dan Homo Sapiens tidak banyak brubah dari pendahulu mereka. Homo Sapiens

Primitif tetap menggunakan tradisi peralatan acheulean sampai beberapa ribu tahun. Akan

tetapi menjelang dua ratus ribu tahun yang lalu orang mulai menggunakan teknik Levalloision

untuk membuat peralatan.

B. ZAMAN PALEOLITIKUM MADYA

Zaman Paleolitikum Madya ditandai oleh munculnya manusia Neanderthal. Di zaman ini

muncul tradisi baru, trdisi Mousterian, yaitu trdisi pembuatan peralatan dari manusia

Neanderthal di Eropa, Asia Barat Daya, dan Afika Utara, yang menghasilkan alat-alat kepingan

yang lebih tipis daripada alat kepingan Levalloisian. Banyak situs Neandhertal yang

menunjukan bahwa pada masa ini telah adanya kepercayaan dan upacara keagamaan, misalnya

di goa Shanidar di Irak terdapat bukti bahwa adanya penguburan disertai dengan upacara

kematian. Yang paling umum terdapat di situs-situs Mousterian adalah bukti mengenai

pemujaan binatang, khusasnya pemujaan beruang gua. Situs-situs Mousterian yang

menghasilkan sejumlah artifak yang bersifat lambang murni.

Page 7: pengertian zaman paleolitikum

C. ZAMAN PALEOLITIKUM MUDA

Bukti –bukti arkeologis menunjukkan bahwa teknik pembuatan peralatan kebudayaan zaman

Paleolitikum Muda di Eropa dan Asia barat merupakan perkembangan dari tradisi Mousterian

yang sebelumnya. Peralatan meraka semakin berkembang dengan pesat,di zaman Paleolitikum

Muda mereka telah menemukan panah, pelempar tombak dan pisau batu. Dua alat yang

pertama memungkinkan mereka dalam hal penyempurnaan teknik perburuan dan mengurangi

resiko bagi si pemburu saat berburu binatang buas. Pada Paleolitikum Muda dikenal dua teknik

untuk membuat peralatan, teknik pisau adalah teknik pembuatan alat batu dengan memukul

lepas kepimgan –kepingan panjang secara paralel dari sisi sebuah gumpalan batu yang sudah

dipersiapkan secara khusus, sedangkan teknik tekanan adalah teknik pembuatan alat batu

dengan menggunakan alat tulang, tanduk rusa, atau kayu yang ditekan dan tidak dipukulkan

untuk melepaskan kepingan –kepingan kecil –kecil dari sebuah batu api. Ada juga sebuah alat

yang bernama pahat, yaitu alat alat batu yang bagian matanya menyerupai pahat, berfungsi

untuk menggarap tulang, tanduk rusa dan sejenisnya . Kegunaan penemuan busur tidak hanya

menyempurnakan teknik berburu saja, tapi busur juga bisa digunakan untuk membuat alat

musik. Pada masa ini kita tidak bisa hanya membahas tentang satu kebudayaan tuinggal saja,

karena telah adanya penyebaran manusia purba keberbagai pelosok bumi,yang mana disetiap

sisinya memiliki alam yang berbeda yang menimbulkan tradisi yang berbeda pula..

Kesimpulan

pto haris

Zaman Paleolitikum dibagi menjadi tiga, yaitu zaman Paleolitikum Tua, zaman Paleolitikum

Madya, dan zaman Paleolitikum Muda. Kebudayaan simbolis mulai ditemukan bersamaan

denagan peralatan –peralatan tradisi Acheulean, di zaman Paleolitikum Tua. Zaman

Paleolitikum Madya telah ada pemujaan kepada beruang gua. Pada zaman Paleolitikum Muda

telah adanya kebudayaan seni gambar. Manusia dimasa Paleolitikum masih merupakan

pemburu binatang. Masa Mesolittikum adalah masa manusiapurba mulai mengenal pertanian,

ketika orang belajar bagaimana untuk menghasilkan daripada memperoleh makanan mereka,

secara luas dianggap sebagai salah satu perubahan terbesar dalam sejarah manusia, Perubahan

dari pemburu-pengumpul dengan cara pertanian hidup adalah apa yang mendefinisikan awal

Neolitik atau Zaman Batu Baru. Munculnya peradapan juga karena adanya sebuah organisasi

Page 8: pengertian zaman paleolitikum

sosial yang mengakibatkan terbentuknya kota-kota atau desa-desa dan sistem pemerintahan

serta stratifikasi social. Pemukiman yang menetap dan permanent serta sudah mengenal pakain

yang lebih modern.

JANGAN KUPA CAMTUMKAN BLOG KU WWW.sejahar.wordpress.com

DAFTAR PUSTAKA

Leakey, Richard. 2003. Asal –usul Manusia. Jakarta: KPG

Haviland,William A. Antropologi. Jakarta: Erlangga

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpa

vv