Pengertian vaksin.docx
-
Upload
edi-yulianto -
Category
Documents
-
view
29 -
download
4
description
Transcript of Pengertian vaksin.docx
![Page 1: Pengertian vaksin.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf99d4550346d0339f6051/html5/thumbnails/1.jpg)
Pengertian vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap
suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksioleh organisme
alami atau "liar". Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telahdilemahkan sehingga
tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organismemati atau hasil-hasil
pemurniannya (protein, peptida,partikel serupa virus, dsb.). Vaksinakan mempersiapkan
sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadapserangan patogen tertentu,
terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisamembantu sistem kekebalan
untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
2
Menurut Komite Nasional Pengkajian dan Penaggulangan KIPI (KN PP KIPI), KIPIadalah
semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa 1 bulan setelahimunisasi. Pada
keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari(arthritis kronik pasca
vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi viruscampak
vaccine-strain
pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan polio paralitik serta infeksi virus
polio
vaccine-strain
pada resipien non imunodefisiensi atauresipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).Pada
umumnya reaksi terhadap obat dan vaksin dapat merupakan reaksi simpang(
adverse events
), atau kejadian lain yang bukan terjadi akibat efek langsung vaksin.Reaksi simpang vaksin
antara lain dapat berupa efek farmakologi, efek samping (
side-effects
![Page 2: Pengertian vaksin.docx](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf99d4550346d0339f6051/html5/thumbnails/2.jpg)
), interaksi obat, intoleransi, reaksi idoisinkrasi, dan reaksi alergi yang umumnyasecara klinis
sulit dibedakan.efek farmakologi, efek samping, serta reaksi idiosinkrasiumumnya terjadi
karena potensi vaksin sendiri, sedangkan reaksi alergi merupakankepekaan seseorang
terhadap unsure vaksin dengan latar belakang genetic.