Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Transcript of Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 1/3
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinyamanusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok.
Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon.
Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya
manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih populer manusia sebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang
teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas, seperti negara.
Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa dikembangkan untuk
mempertahankan komunitasnya. Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa manusia
sebagaimana binatang, hidupnya suka mengelompok. Hanya sifat mengelompok antara manusia
dan binatang berbeda, hewan mengandalkan naluri, sedangkan manusia berkelompok dilakukanmelalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya.
PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:
1. Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
2. Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
3. Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri.
Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama.
Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir,
berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin,yaituindividum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang
terkecil dan terbatas.
Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk
individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusiamerupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang
tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiridan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha
mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalammemenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan
mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinanuntuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling
tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 2/3
BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG MANUSIA Secara teoritis, pemahaman tentang manusia dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan,
antara lain:
1. Pendekatan Materialisme Antropologi. Menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia
adalah materi, manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia
organik.
2. Pendekatan Materialisme Biologi. Menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yanghidup atau organisme yang mempersatukan segala pembawaan dan kegiatan kehidupan
badan di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memiliki kewaspadaan indrawi
berlaku juga bagi hewan. Dalam kenyataan, manusia memang merupakan bagian darikehidupan organik yang dapat ditelusuri dari bentuk sub human (evolusi).
3. Pendekatan Idealisme Antropologi. Menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yangmemiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi.
Manusia tidak dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di dalam diri manusia
bergabung berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh
dan lengkap.
KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi
sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat,
dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua
sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya mantap
maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi
jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik
pula terhadap orang tersebut.Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan
segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu
itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan dideritaakibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah
dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:
1. Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat
2. Hidup mandiri
3. Berkepribadian baik dan luhur
4. Mempertanggungjawabkan perbuatannyaSupaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu kenyataan, maka masing-
masing individu harus senantiasa:
1. Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat
2. Berhati nurani yang bersih
3. Memiliki semangat hidup yang tinggi
7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 3/3
4. Memiliki prinsip hidup yang tangguh
5. Memiliki cita-cita yang tinggi
6. Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam
7. Berjiwa besar dan penuh optimis
8. Mengembangkan rasa perikemanusiaan
9. Selalu berniat baik dalam hati
10. Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois