Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

3
Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan  berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok. Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon. Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih  populer manusia sebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memiliki kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas, seperti negara. Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya. Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa manusia sebagaimana binatang, hidupnya suka mengelompok. Hanya sifat mengelompok antara manusia dan binatang berbeda, hewan mengandalkan naluri, sedangkan manusia berkelompok dilakukan melalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU  Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut: 1. Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain. 2. Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. 3. Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisi ologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir,  berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaituindividum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas. Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis . Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.

Transcript of Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 1/3

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia selain sebagai makhluk individu, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial. Artinyamanusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan

 berinteraksi dengan manusia yang lain, selanjutnya interaksi ini berbentuk kelompok.

Kemampuan dan kebiasaan manusia berkelompok ini disebut juga dengan zoon politicon.

Istilah manusia sebagi zoon politicon pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles yang artinya

manusia sebagai binatang politik. Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih populer manusia sebagi zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memiliki

kemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalam suatu organisasi yang

teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas, seperti negara.

Sebagai insan politik, manusia memiliki nilai-nilai yang bisa dikembangkan untuk 

mempertahankan komunitasnya. Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa manusia

sebagaimana binatang, hidupnya suka mengelompok. Hanya sifat mengelompok antara manusia

dan binatang berbeda, hewan mengandalkan naluri, sedangkan manusia berkelompok dilakukanmelalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya.

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut:

1.  Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.

2.  Mahluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.

3.  Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri.

Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama.

Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens(Latin) yang berarti berpikir,

 berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin,yaituindividum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang

terkecil dan terbatas.

Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk 

individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusiamerupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang

tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.

Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiridan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha

mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalammemenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan

mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinanuntuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling

tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.

7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 2/3

BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG MANUSIA Secara teoritis, pemahaman tentang manusia dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan,

antara lain:

1.  Pendekatan Materialisme Antropologi. Menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia

adalah materi, manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia

organik.

2.  Pendekatan Materialisme Biologi. Menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yanghidup atau organisme yang mempersatukan segala pembawaan dan kegiatan kehidupan

 badan di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memiliki kewaspadaan indrawi

 berlaku juga bagi hewan. Dalam kenyataan, manusia memang merupakan bagian darikehidupan organik yang dapat ditelusuri dari bentuk sub human (evolusi).

3.  Pendekatan Idealisme Antropologi. Menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yangmemiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi.

Manusia tidak dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di dalam diri manusia

 bergabung berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh

dan lengkap.

KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU Dalam keadaan status manusia sebagai mahluk individu, segala sesuatu yang menyangkut pribadinya sangat ditentukan oleh dirinya sendiri, sedangkan orang lain lebih banyak berfungsi

sebagai pendukung. Kesuksesan seseorang misalnya sangat tergantung kepada niat, semangat,

dan usahanya yang disertai dengan doa kepada Tuhan secara pribadi. Demikian juga mengenai baik atau buruknya seseorang di hadapan Tuhan dan dihadapan sesama manusia, itu semua

sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Jika iman dan takwanya mantap

maka dihadapan Tuhan menjadi baik, tetapi jika sebaliknya, maka dihadapan Tuhan menjadi

 jelek. Jika sikap dan perilaku individunya baik terhadap orang lain, tentu orang lain akan baik 

 pula terhadap orang tersebut.Konsekuensi (akibat) lainnya, masing-masing individu juga harus mempertanggung jawabkan

segala perilakunya secara moral kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan. Jika perilaku individu

itu baik dan benar maka akan dinikmati akibatnya, tetapi jika sebaliknya, akan dideritaakibatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai individu yang sudah

dewasa memiliki konsekuensi tertentu, antara lain:

1.  Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat

2.  Hidup mandiri

3.  Berkepribadian baik dan luhur 

4.  Mempertanggungjawabkan perbuatannyaSupaya konsekuensi tersebut di atas dapat direalisasikan dalam suatu kenyataan, maka masing-

masing individu harus senantiasa:

1.  Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat

2.  Berhati nurani yang bersih

3.  Memiliki semangat hidup yang tinggi

7/22/2019 Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial 3/3

4.  Memiliki prinsip hidup yang tangguh

5.  Memiliki cita-cita yang tinggi

6.  Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam

7.  Berjiwa besar dan penuh optimis

8.  Mengembangkan rasa perikemanusiaan

9.  Selalu berniat baik dalam hati

10. Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois