pengertian eksekusi

8
EKSEKUSI EKSEKUSI Oleh YAS Oleh YAS

description

aasssa

Transcript of pengertian eksekusi

Page 1: pengertian eksekusi

EKSEKUSIEKSEKUSI

Oleh YASOleh YAS

Page 2: pengertian eksekusi

A. PENGERTIAN EKSEKUSI A. PENGERTIAN EKSEKUSI

�� Prof.R. Subekti adalah pelaksanaan suatu putusan yang sudah tidak dapat Prof.R. Subekti adalah pelaksanaan suatu putusan yang sudah tidak dapat diubah lagi itu, ditaati secara sukarela oleh pihak yang bersengketa. Jadi di diubah lagi itu, ditaati secara sukarela oleh pihak yang bersengketa. Jadi di dalam makna perkataan eksekusi sudah mengandung arti pihak yang kalah dalam makna perkataan eksekusi sudah mengandung arti pihak yang kalah mau tidak mau harus mentaati putusan itu secara sukarela, sehingga mau tidak mau harus mentaati putusan itu secara sukarela, sehingga putusan itu harus dipaksakan kepadanya dengan bantuan kekuatan umum. putusan itu harus dipaksakan kepadanya dengan bantuan kekuatan umum. Yang dimaksud dengan kekuatan umum adalah polisi bahkan kalau perlu Yang dimaksud dengan kekuatan umum adalah polisi bahkan kalau perlu militer (angkatan bersenjata).militer (angkatan bersenjata).[2][2]

�� Menurut M. Yahya H. adalah merupakan tindakan hukum yang dilakukan Menurut M. Yahya H. adalah merupakan tindakan hukum yang dilakukan oleh pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara, merupakan oleh pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara, merupakan oleh pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara, merupakan oleh pengadilan kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara, merupakan aturan tata cara lanjutan dari proses pemeriksaan yang berkesinambungan aturan tata cara lanjutan dari proses pemeriksaan yang berkesinambungan dari keseluruhan proses hukum acara perdata.dari keseluruhan proses hukum acara perdata.[1][1]

[1][1] M. Yahya Harahap, S.H., M. Yahya Harahap, S.H., Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, Ruang Lingkup Permasalahan Eksekusi Bidang Perdata, cet.3, (Jakarta:PT. Gramedia,1991), hal. 1cet.3, (Jakarta:PT. Gramedia,1991), hal. 1

[1][1] Prof. R. Subekti, S.H., Prof. R. Subekti, S.H., Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata, cet. 3, (Bandung; Binacipta, 1989) hal.130., cet. 3, (Bandung; Binacipta, 1989) hal.130.

Page 3: pengertian eksekusi

�� Djazuli Bachar adalah Melaksanakan putusan pengadilan, Djazuli Bachar adalah Melaksanakan putusan pengadilan, yang tujuannya tidak lain adalah untuk mengefektifkan suatu yang tujuannya tidak lain adalah untuk mengefektifkan suatu putusan menjadi suatu prestasi yang dilakukan dengan secara putusan menjadi suatu prestasi yang dilakukan dengan secara paksa. Usaha berupa tindakanpaksa. Usaha berupa tindakan--tindakan paksa untuk tindakan paksa untuk merealisasikan putusan kepada yang berhak menerima dari merealisasikan putusan kepada yang berhak menerima dari pihak yang dibebani kewajiban yang merupakan eksekusi.pihak yang dibebani kewajiban yang merupakan eksekusi.[1][1]

�� Menurut R. Supomo adalah hukum yang mengatur cara dan Menurut R. Supomo adalah hukum yang mengatur cara dan syaratsyarat--syarat yang dipakai oleh alatsyarat yang dipakai oleh alat--alat Negara guna alat Negara guna membantu pihak yang berkepentingan untuk menjalankan membantu pihak yang berkepentingan untuk menjalankan syaratsyarat--syarat yang dipakai oleh alatsyarat yang dipakai oleh alat--alat Negara guna alat Negara guna membantu pihak yang berkepentingan untuk menjalankan membantu pihak yang berkepentingan untuk menjalankan putusan hakim, apabila pihak yang kalah tidak bersedia putusan hakim, apabila pihak yang kalah tidak bersedia memenuhi bunyinya putusan dalam waktu yang ditentukan. memenuhi bunyinya putusan dalam waktu yang ditentukan. [2][2]

��

[1][1] Djazuli Bachar, S.H., Djazuli Bachar, S.H., Eksekusi Putusan Perkara Perdata, Segi Hukum dan Penegakan Hukum, Eksekusi Putusan Perkara Perdata, Segi Hukum dan Penegakan Hukum, hal. 6hal. 6�� [2][2] Prof. Dr. R. Supomo, S.H., Prof. Dr. R. Supomo, S.H., Hukum Acara Perdata Pengadilan NegeriHukum Acara Perdata Pengadilan Negeri, cet. 9, (Jakarta :PT.Pradnya , cet. 9, (Jakarta :PT.Pradnya

Paramita, 1986), hal 119Paramita, 1986), hal 119

Page 4: pengertian eksekusi

B. SUMBER HUKUM EKSEKUSIB. SUMBER HUKUM EKSEKUSIa. Hal menjalankan putusan hakim diatur dalam a. Hal menjalankan putusan hakim diatur dalam

bahagian kelima mulai pasalbahagian kelima mulai pasal--pasal 195 s. d. pasal 195 s. d. 224 HIR atau Stb. 1941 No. 44 yang berlaku di 224 HIR atau Stb. 1941 No. 44 yang berlaku di pulau Jawa dan Madura, sedang untuk daerah pulau Jawa dan Madura, sedang untuk daerah diluar pulau Jawa dan Madura digunakan diluar pulau Jawa dan Madura digunakan diluar pulau Jawa dan Madura digunakan diluar pulau Jawa dan Madura digunakan bahagian keempat pasalbahagian keempat pasal--pasal 206 s.d. 25 RBg pasal 206 s.d. 25 RBg atau Stb. 1927 No. 227. atau Stb. 1927 No. 227.

Page 5: pengertian eksekusi

b. Peraturan lain:b. Peraturan lain:�� Pasal 33 ayat (3) UU No. 14 tahun 1970 juncto pasal 60 UU No. 2 tahun 1985 Pasal 33 ayat (3) UU No. 14 tahun 1970 juncto pasal 60 UU No. 2 tahun 1985

tentang Peradilan Umum menyatakan bahwa yang melaksanakan putusan tentang Peradilan Umum menyatakan bahwa yang melaksanakan putusan pengadilan dalam perkara perdata adalah panitera dan jurusita dipimpin oleh pengadilan dalam perkara perdata adalah panitera dan jurusita dipimpin oleh Ketua Pengadilan. Ketua Pengadilan.

�� Mengenai pelaksanaan putusan Pengadilan Agama diatur dalam Stb.1982 No. Mengenai pelaksanaan putusan Pengadilan Agama diatur dalam Stb.1982 No. 152 pasal 2 ayat (5) menyatakan, sesudah itu keputusan dapat dijalankan 152 pasal 2 ayat (5) menyatakan, sesudah itu keputusan dapat dijalankan menurut aturanmenurut aturan--aturan biasa tentang menjalankan keputusanaturan biasa tentang menjalankan keputusan--keputusan keputusan Pengadilan Umum dalam perkara ini dan Stb. 1937 No. 63Pengadilan Umum dalam perkara ini dan Stb. 1937 No. 63--639, pasal 3 ayat (5) 639, pasal 3 ayat (5) alinea 3 berbunyi, sesudah itu keputusan dapat dijalankan menurut aturanalinea 3 berbunyi, sesudah itu keputusan dapat dijalankan menurut aturan--aturan aturan menjalankan keputusan Sipil Pengadilan Negeri (Peraturan Pemerintah No. menjalankan keputusan Sipil Pengadilan Negeri (Peraturan Pemerintah No. 45/1957 pasal 4 ayat (5) dan pasal45/1957 pasal 4 ayat (5) dan pasal--pasal lain yang berhubungan).pasal lain yang berhubungan).

�� Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1980 yang disempurnakan pasal 5 Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1980 yang disempurnakan pasal 5 �� Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1980 yang disempurnakan pasal 5 Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1980 yang disempurnakan pasal 5 dinyatakan bahwa permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau dinyatakan bahwa permohonan Peninjauan Kembali tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan eksekusi.menghentikan pelaksanaan eksekusi.

�� SEMA No. 4 Tahun 1975 menyatakan bahwa penyanderaan ditujukan pada SEMA No. 4 Tahun 1975 menyatakan bahwa penyanderaan ditujukan pada orang yang sudah tidak mungkin lagi dapat melunasi hutangorang yang sudah tidak mungkin lagi dapat melunasi hutang--hutangnya dan hutangnya dan kalau disandera dan karena itu kehilangan kebebasan bergerak, ia tidak lagi ada kalau disandera dan karena itu kehilangan kebebasan bergerak, ia tidak lagi ada kesempatan untuk berusaha mendapatkan uang atau barangkesempatan untuk berusaha mendapatkan uang atau barang--barang untuk barang untuk melunasi hutangnya.melunasi hutangnya.[1][1]

��

[1][1] Djazuli Op.cit, hal. 13Djazuli Op.cit, hal. 13--1919

Page 6: pengertian eksekusi

C.Macam EksekusiC.Macam Eksekusi1.Eksekusi Putusan P4D/P4P1.Eksekusi Putusan P4D/P4P

-- Pts P4D di PN dimana Tereksekusi bertempat tinggal;Pts P4D di PN dimana Tereksekusi bertempat tinggal;

-- Pts P4P di PN Jak.Pus.Pts P4P di PN Jak.Pus.

2. Eksekusi Putusan Arbitrase atau Perwasitan2. Eksekusi Putusan Arbitrase atau Perwasitan

-- Pts. arbitrase lokal : ad hock dan instutional (BANI) oleh KPN Pts. arbitrase lokal : ad hock dan instutional (BANI) oleh KPN dimana putusan arbitrase diputuskan (ps.637 Rv);dimana putusan arbitrase diputuskan (ps.637 Rv);

-- Pts. Arbitrase Asing: Perma No.1/1990.Pts. Arbitrase Asing: Perma No.1/1990.-- Pts. Arbitrase Asing: Perma No.1/1990.Pts. Arbitrase Asing: Perma No.1/1990.

3. Eksekusi BHT: PN yang memutus tk. Pertama;3. Eksekusi BHT: PN yang memutus tk. Pertama;

4. Ekskusi Grosse Akta (ps.224 HIR);4. Ekskusi Grosse Akta (ps.224 HIR);

Page 7: pengertian eksekusi

Syarat Putusan Arbiter AsingSyarat Putusan Arbiter AsingPasal 66 UU No.30/1999Pasal 66 UU No.30/1999

�� Putusan Arbitrase Internasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis Putusan Arbitrase Internasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis arbitrase di suatu negara yangarbitrase di suatu negara yang dengan negara Indonesia terikat pada dengan negara Indonesia terikat pada perjanjian, baik secara bilateral maupun multilateral, mengenai pengakuan perjanjian, baik secara bilateral maupun multilateral, mengenai pengakuan dan pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional;dan pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional;

�� Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum Indonesia termasuk terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum Indonesia termasuk dalam ruang lingkup hukum perdagangan;dalam ruang lingkup hukum perdagangan;

�� Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbatas pada putusan yang tidak hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbatas pada putusan yang tidak hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbatas pada putusan yang tidak hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbatas pada putusan yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum;bertentangan dengan ketertiban umum;

�� Putusan Arbitrase Internasional dapat dilaksanakan di Indonesia setelah Putusan Arbitrase Internasional dapat dilaksanakan di Indonesia setelah memperoleh eksekuatur dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; danmemperoleh eksekuatur dari Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat; dan

�� Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a yang Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a yang menyangkut Negara Republik Indonesia sebagai salah satu pihak dalam menyangkut Negara Republik Indonesia sebagai salah satu pihak dalam sengketa, hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh eksekuatur dari sengketa, hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh eksekuatur dari Mahkamah Agung Republik Indonesia yang selanjutnya dilimpahkan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang selanjutnya dilimpahkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Page 8: pengertian eksekusi

Syarat KasasiSyarat KasasiPasal 70 UU No.30/1999Pasal 70 UU No.30/1999

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga permohonan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsurmengandung unsur--unsur sebagai berikut :unsur sebagai berikut :

�� surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

�� setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat �� setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; ataumenentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau

�� putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa. salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.