Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

download Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

of 15

description

Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan adalah

Transcript of Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

  • Pengertian dan Ruang Lingkup PsikologiPendidikan

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPsikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yangberhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yangberlangsung melalui tindakan-tindakan belajar[1]. Dari batasan di atas terlihat adanya kaitanyang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidakmengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapanganutama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikanmemusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasamelekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnyaadalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agarmereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memilikidaya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.B. Rumusan Masalah1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?2. Apa objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan?3. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?

    BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Psikologi dan Psikologi PendidikanPsikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa inggrispsycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari kata greek

  • (yunani), yaitu satu) psyche yang berarti jiwa; dua) logos yang berarti ilmu. jadi, secaraharfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. alam hubungan ini,psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilakumanusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimanamakhluk tersebut berfikir dan berperasaan[2]Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya salingberhubungan. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) mengenai ruh. Kedua,psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental. ketiga, psikologi adalahilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organisme.Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmupengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organismedalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar danperistiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.[3]Psikologi berasal dari perkataan Yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yangartinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmuyang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupunlatar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa denganjiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani danmenimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar.Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalahnyawanya.Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak danpengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkattinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialahproses untuk meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkanpengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebihsukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandungpengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.[4]Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi.Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalammempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebutpaling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajarisemua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskandari lingkungannya.[5]Pendidikan dari kata didik, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadimendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberiakhlak dan kecerdasan pikiran[6]. Selanjutnya, pendidikan menurut KBBI adalah perosespengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakanmanusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[7]

  • Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologisyang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, Pengertianpsikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibatdengan penemuan penemuan dan menerapkan prinsip prinsip dan cara untukmeningkatkan keefisien di dalam pendidikan.[8]Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan pengertian pendidikanitu sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmuyang berusaha menyelidiki semua aspek keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yangbersifat jasmaniah maupun rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihatkegunaannya di dalam praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya denganmanusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa psikologipendidikan itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkanatau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[9] Psikologi pendidikan dapatdisimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalampenguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada maslah pertumbuhan danperkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalahpendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.[10]B. Objek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan1. Objek Kajian PsikologiObjek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :

    1. Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatuunsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek materialmencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknyayaitu manusia.[11]

    2. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorangpeneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formaljuga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi,antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objektersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi,menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana iamelakukan sesuatu dan melihat dari matanya.Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan ataupsikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia.Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :1) Psikologi UmumPsikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atauaktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yangberadab (berkultur)[12]Macam-macam psikologi umum :

  • a. Psikologi perkembanganPsikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua yangmencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi pemuda ), psikologiorang dewasa, psikologi orang tua.b. Psikologi sosialPsikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusiadalam hubungannya dengan situasi sosial.c. Psikologi pendidikanPsikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalamhubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara menarik perhatian agarpelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara belajar dan sebagainya.d. Psikologi kepribadian dan tipologiPsikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai tipe-tipekepribadian manusia.e. PsikopatologiPsikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman atauabnormalf. Psikologi KriminilPsikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.g. Psikologi perusahaanPsikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan2) Psikologi KhususPsikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktivitas-aktivitaspsikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakandalam psikologi khusus.2. Objek Kajian Psikologi PendidikanObjek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak padapeserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagipeserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologipendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnyaketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.

  • Menurut Glover dan Ronning bahwa objek kajian psikologi pendidikan mencakup topik-topiktentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, hereditas dan lingkungan, perbedaanindividual peserta didik, potensi dan karakteristik tingkah laku peserta didik, pengukuranproses dan hasil pendidikan dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, sertadisiplin lain yang relean.[13]Sedangkan menurut Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala mengatakan bahwa objekkajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untukmeningkatkan kemampuan peserta didik, dengan dukungan sarana dan fasilitas tertentu yangberlangsung dalam lingkungan tertentu.[14]Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalaminteraksi antar setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta didikmenjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu, pengetahuan tentangpsikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orangyang menyadari dirinya sebagai pendidik.Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tigamacam:

    1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khasperilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;

    2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalamkegiatan belajar peserta didik;

    3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisikmaupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.

    C. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

    Jika kita bertanya mengenai lingkup (scope) psikologi pendidikan, maksudnya bertanyatentang apa saja yang dibicarakn oleh psikologi pendidikan, maka berdasarkan berbagai bukupsikologi pendidikan akan diperoleh jawaban yang berbeda-beda. Sebagian buku menunjukanlingkup yang luas, sedangkan buku-buku yang lain menunjukkan ingkup yang lebih sempitatau terbatas.Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar juga membahastentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar dansebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit biasanya berkisar pada soalproses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalammenulis buku itu. Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja, sehinggapembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam. Sebaliknyaada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada proses beljar, akan tetapipembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan bahwa tidak ada dua buku psikologipendidikan yang menunjukkan ruang lingkup materi yang sama benar. Walaupun demikian,pada dasarnya psikologi pendidikan membahas hal-hal sebagai berikuta) Hereditas dan Lingkungan

  • b) Pertumbuhan dan Perkembanganc) Potensial dan Karakteristik Tingkah lakud) Hasil Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Individu yang Bersifat Personaldan Sosiale) Higiene Mental dan Pendidikan danf) Evaluasi Hasil PendidikanDisamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan yang tidak memberjudul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal buku itu benar-benar bukupsikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas serta mendalami pokok-pokok bahasantertentu dari psikologi pendidikan. Maka untuk mendalami psikologi pendidikan tidaksenantisa harus mempelajari buku yang berjudul psikologi pendidikan.Namun menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan meliputi : Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajaridan sejarah munculnya psikologi pendidikan Pembawaaan Lingkungan fisik dan psikologis Perkembangan siswa Proses proses tingkah laku Hakekat dan ruang lingkup belajar Faktor yang mempengaruhi belajar Hukum dan teori belajar Pengukuran pendidikan Aspek praktis pengukuran pendidikan Transfer belajar Ilmu statistik dasar Kesehatan mental Pendidikan membentuk watak / kepribadian Kurikulum pendidikan sekolah dasar Kurikulum pendidikan sekolah menengah

  • BAB IIIPENUTUP

    A. KesimpulanObjek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak padapeserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan bagipeserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologipendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnyaketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan menjadi tigamacam:

    1. Mengenai belajar, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khasperilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;

    2. Mengenai proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalamkegiatan belajar peserta didik;

    3. Mengenai situasi belajar, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisikmaupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.

    [1]Whiterington, 1982, h. 10.

    [2] Gleitmen, 1986.

    [3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosdakarya. 2003), h. 7.

    [4] Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal.1

    [5] Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Semarang : Rineka Cipta, 1991), hal.5

    [6] Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.

  • [7] Muhibbin Syah, Op. Cit.

    [8] Muhibbin Syah, Psikologi Psikologi Pendidikan Dengen Pendekatan Baru, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2003), h. 7

    [9] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 7

    [10] Ibid, h. 9.

    [11] Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal.41

    [12] Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41

    [13] Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru (Bandung Alfabeta,2010).

    [14] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).

  • http://syahyarorangsukses.weebly.com/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi-pendidikan.html

    Psikologi Pendidikan (pengertian, ruang lingkup dan urgensinya)Posted by Pena Alfaqir at 23.52 Read our previous post

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangMenurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikandan Nasional

    Bab I pasal 1 (1) pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajarmengajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlakmulia, serta keterampilan yang perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini, tentusaja diperlukan adanya pendidik profesional yakni guru-guru di sekolah-sekolah dasar dan menengahdan dosen di perguruan-perguruan tinggi sebagaimana yang tersirat dalam Bab XI Pasal 39 (2) UUSisdiknas tersebut diatas.

    Untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan anekaragam pengetahuan dan ketrampilan keguruan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutanzaman dan kemajuan sains dan teknologi. Diantara pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan gurudan juga calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan dengan pendekatan baru yang eratkaitannya dengan proses belajar dan mengajar. Untuk memenuhi kebutuhan akan psikologi terapandengan pendekatan baru itulah, makalah psikologi pendidikan ini disusun.

    B. Rumusan Masalah1. Apakah pengertian psikologi pendidikan?2. Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikan?3. Apa pentingnya psikologi dalam pendidikan?

  • BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Psikologi PendidikanPsikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata bahasa Inggris

    psycology. Kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani),yaitu psyche yang berarti jiwa; 2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memangberarti ilmu jiwa1[1].

    Pendidikan berasal dari kata didik, lalau kata ini mendapat awalan me sehingga menjadimendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihandiperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.Selanjutnya, pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah prosespengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan2[2].

    Psikologi pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan3[3].

    B. Ruang Lingkup Psikologi PendidikanMengingat bahwa psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada

    penemuan dan aplikasi prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi ke dalam pendidikan, maka ruanglingkup psikologi pendidikan mencakup topik-topik psikologi yang erat hubungannya denganpendidikan. Crow & Crow mengemukakan bahwa data yang dicoba didapatkan oleh psikologipendidikan, yang dengan demikian merupakan ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain:

    1. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;2. Sifat-sifat dari proses belajar;3. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);4. Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan

    belajar;5. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar;

    1[1] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT RemajaRosdakrya,2008), 7.

    2[2] Ibid., 10.3[3] Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 2.

  • 6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;7. Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar

    yang insidental dan informal terhadap suatu individu;9. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;10. Akibat/pengaruh psikologis (psycologica impactl) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis

    terhadap sikap para siswa.Untuk memperkaya pandangan kita tentang ruang lingkup psikologi pendidikan, berikut ini

    akan dikemukakan apayang diuraikan oleh Good dan Brophy dalam bukunya yang berjudulEducational Psychology, A Realistic Approach, yang lebih up to date sesuai dengan perkembanganpendidikan dan pengajaran dewasa ini. Di dalam buku tersebut Good dan Brophy menguraikantentang psikologi pendidikan menjadi 6 bagian yang terdiri 16 bab.

    Bagian 1: Menguraikan tentang psikologi dalam hubungannya dengan tugas guru.

    Bagian 2: Manajemen kelas, yang mencakup antara lain:

    Perkembangan dan sosialisasi anak; Kepemimpinan dan dinamika kelompok; Psikologi eksperimental (menguraikan modeling, reward, punishment, dan extinction); Hasil-hasil penelitian manajemen kelas; Mengurangi masalah-masalah manajemen melalui persiapan yang baik dan pengajaran yang efektif.

    Bagian 3: Menguraikan masalah belajar, yang meliputi antara lain:

    Pengertian tentang belajar; Prinsip-prinsip umum belajar; tipe-tipe belajar; perhatian dan persepsi; transfer dalam belajar; perbedaan-perbedaan individual dalam belajar; Model-model dan desain intruksional; dan Prinsip-prinsip pengajaran.

    Bagian 4: Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan yang berisi antara lain:

    Prinsip-prinsip perkembangan psikologis; Perkembangan fisik, Perkembangan kognitif, Perkembangan personal dan sosial,

  • Kreativitas, dan Sosialisasi; Aplikasi prinsip-prinsip perkembangan ke dalam pendidikan.

    Bagian 5: Mengenai motivasi, yang meliputi antara lain:

    Pengertian motivasi; Perilaku Stimulus-Respon; Teori kognitif dan motivasi; Disonansi; dan Aplikasi motivasi dalam pendidikan dan pengajaran.

    Bagian 6: Prinsip-prinsip evaluasi dan pengukuran, yang mencakup antara lain:

    Macam-macam tes; Cara-cara menyusun tes essay dan tes objective; Performance test; Prosedur penilaian; Monitoring kemajuan siswa; Realibilitas dan Validitas test; dan Penggunaan statistik dalam mengolah hasil tes4[4].

    C. Pentingnya Psikologi dalam PendidikanPada negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah mengalami stabilitas politik

    dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting bagi masyarakat. Orang-orang yang paling getolmemperdebatkan pendidikan cenderung berpendirian, bahwa tujuan pendidikan dasar adalahmempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Pendidikan tinggi akhirnya dimaksudkan untuk mempersiapkan para mahasiswa untuk dapatmemperoleh sukses dalam karir dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi di dalampembangunan masyarakat.

    Berdasarkan studi psiklogi belajar yang baru serta sosiologi pendidikan, maka masyarakatpendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan dan kesiapan anak didikuntuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial sekolah. Berbicara mengenaisituasi pengajaran di Indonesia, kita tidak dapat menutupi kenyataan di mana sekolah-sekolah masih

    4[4]M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), 10-12.

  • mengutamakan penguasaan mata pelajaran. Akibatnya, peranan dan minat guru-guru ataupun murid-murid masih banyak dibatasi oleh policy serta pengawasan dari pihak pemerintah. Memang adakemungkinan, bahwa keberhasilan pendidikan kita adalah tidak lepas hubungannya denganketrampilan guru-guru dalam mengelola belajar-mengajar. Pendidikan kita sekarang belum banyakmemperhatikan minat dan kebutuhan anak didik. Pendidikan kita masih banyak digumuli denganmasalah-masalah kompetensi lembaga pendidikan serta pemenuhan kebutuhan dunia kerja akantenaga kerja.

    Dari kenyataan di atas, maka sudah tiba masanya sekarang di mana pendidikan hendaknyalebih melayani kebutuhan dan hakikat psikologis anak didik. Pendidikan seharusnya mempunyaikreasi-kreasi baru di sepanjang waktu dengan berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik.Apabila kita meneliti dunia pendidikan dalam praktek, masih banyak kita jumpai guru-guru yangberanggapan, bahwa pekerjaan mereka tidak lebih dari menumpahkan air ke dalam botol kosong.Guru yang benar-benar dapat berhasil adalah guru yang menyadari bahwa dia mengajarkan sesuatukepada manusia-manusia yang berharga dan berkembang. Dengan bekal kesadaran semacam itu dikalangan para pendidik, hal itu sudah memberikan harapan agar guru-guru menghormati pekerjaanmereka sebagai guru.

    Sekolah-sekolah yang menekankan disiplin ketat terhadap murid-murid di kelas sertamenjadikan disiplin sebagai alat vital untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada murid-murid,maka sekolah-sekolah semacam itu belum memberi tempat yang terhormat terhadap psikologis dalampendidikan. Displin pada hakikatnya hanya salah satu metode dalam pelajaran guna menumbuhkankepatuhan ekstrinsik pada anak didik.

    Dalam psikologi, kepatuhan yang datang dari luar merupakan isyarat adanya konflik antaraotoritarianisme dan demokrasi. Dalam pendidikan, kepatuhan memang perlu, tetapi kepatuhan itusendiri hendaknya tidak sepihak. Kepatuhan sebaiknya terjadi secara timbal-balik di antara semuapihak yang terlibat di dalam pendidikan, baik itu anak didik, pendidik, kurikulum, maupun fasilitaspendidikan. Disinilah letak pentingnya psikologi dalam pendidikan. Semua pihak yang terlibat dalamproses pendidikan perlu mengarahkan perhatian kepada sifat dan hakikat anak didik, sehinggapelayanan pengajaran membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif. Dalamhal ini penerapan psikologi terutama psikologi belajar memerlukan pemikiran yang mendalam, agarpelayanan atau perlakuan pendidik terhadap anak didik sesuai dengan sifat dan hakikat mereka5[5].

    5[5] Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Rineka Cipta, 1990), 1-8.

  • BAB III

    KESIMPULAN

    a. Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang menerangkan tentang aktivitas individu dan faktor-faktor yangmempengaruhi dalam proses pendidikan.

    b. Ruang lingkup psikologi pendidikan, antara lain: Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar;

    Sifat-sifat dari proses belajar;

    Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness);

    Signifikasi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasanbelajar;

    Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama dalam belajar;

    Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar;

    Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar;

    Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajaryang insidental dan informal terhadap suatu individu;

    Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah;

    Akibat/pengaruh psikologis (psycologica impactl) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologisterhadap sikap para siswa.

    c. Psikologi pendidikian berperan penting dalam proses pendidikan guna memberikan pelayananpengajaran membuahkan pribadi-pribadi yang berkembang secara wajar dan efektif.

  • DAFTAR PUSTAKA

    http://maqollah.blogspot.co.id/2014/03/psikologi-pendidikan-pengertian-ruang.html