Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

31
1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Semua perilaku merupakan cerminan jiwa. Jiwa tidak dapat dilihat., tetapi dapat dimanifestasikan dalam perilaku. Meski perilaku merupakan manifestasi atau wujud penampilan dari kondisi kejiwaan, namun tidak berarti bahwa kondisi kejiwaan yang sama akan menghasilkan perilaku yang sama. Sebagai sebuah ilmu, psikologi berupaya mencari kebenaran ilmiah dengan menggunakan pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan secara sistematits, berdasarkan atas data empiris dan dapat diuji kebenarannya. Metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian psikologi adalah: 1. Metode longitudinal Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data tentang subjek yang sama secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang panjang. Penelitian yang menggunakan metode ini membutuhkan waktu yang lama, kesabaran dan ketekunan. 2. Metode cross-sectional Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data pada satu titik waktu dan sampel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang dibandingkan variabelnya. Penelitian ini tidak membutuhkan waktu yang lama Metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi belajar adalah: 1. Penelitian historis Yaitu penelitian yang bertujuan mempelajari, memahami dan menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk merumuskan kesimpulan tentang sebab-sebab, efek-efek atau kecenderungan- kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu untuk menjelaskan

Transcript of Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

Page 1: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

1

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Semua perilaku

merupakan cerminan jiwa. Jiwa tidak dapat dilihat., tetapi dapat dimanifestasikan

dalam perilaku. Meski perilaku merupakan manifestasi atau wujud penampilan dari

kondisi kejiwaan, namun tidak berarti bahwa kondisi kejiwaan yang sama akan

menghasilkan perilaku yang sama.

Sebagai sebuah ilmu, psikologi berupaya mencari kebenaran ilmiah dengan

menggunakan pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang didasarkan pada hasil

penelitian yang dilakukan secara sistematits, berdasarkan atas data empiris dan dapat

diuji kebenarannya.

Metode penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian psikologi adalah:

1. Metode longitudinal

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data tentang

subjek yang sama secara berulang-ulang dalam rentang waktu yang panjang.

Penelitian yang menggunakan metode ini membutuhkan waktu yang lama,

kesabaran dan ketekunan.

2. Metode cross-sectional

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data pada satu

titik waktu dan sampel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang

dibandingkan variabelnya. Penelitian ini tidak membutuhkan waktu yang lama

Metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi belajar adalah:

1. Penelitian historis

Yaitu penelitian yang bertujuan mempelajari, memahami dan menjelaskan

peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk

merumuskan kesimpulan tentang sebab-sebab, efek-efek atau kecenderungan-

kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu untuk menjelaskan

Page 2: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

2

kejadian saat ini atau untuk mengantisipasi peristiwa di masa yang akan

datang.

2. Penelitan deskriptif

Yaitu penelitian yang bertujuan menguji dan melaporkan segala sesuatu secara

apa adanya dalam upaya memahami dan menjelaskannya. Penelitian ini

mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang

berkaitan dengan kondisi beberapa isu atau masalah.

3. Penelitian Korelasional

Yaitu suatu pendekatan penelitian dimana peneliti berupaya untuk

menentukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Variabel-

variabel tersebut adalah rentang karakteristik manusia, seperti tinggi badan,

berat badan, jenis kelamin, inteligensi dan sebagainya. Namun jika ditemukan

adanya hubungan antara dua variabel tidak berarti bahwa satu variabel

mempengaruhi variabel yang lain. Tingkat hubungan antara dua variabel atau

lebih itu biasanya ditunjukkan dengan koefiosien korelasi (r) antara 0,00 (tidak

ada korelasi) hingga 1,00 (korelasi yang paling signifikan).

4. Penelitian Komparatif

Yaitu pendekatan penelitian dimana peneliti bertujuan mencari hubungan

langsung diantara variabel-variabel yang dibandingkan satu sama lain. Dalam

pendekatan penelitian ini, pemeliti harus berupaya membandingkan

kelompok-kelompok yang berbeda.

5. Penelitian Eksperimental

Yaitu suatu penelitian dimana peneliti secara aktif memanipulasi sebuah

variable independent untuk mengamati perubahan-perubahan pada variable

dependennya. Peneliti dengan sengaja mengenakan perlakuan atau treatment,

yang ingin diketahui akibat dari treatment tersebut. Prinsip dalam eksperimen

ialah ingin engetahui efek sesuatu perlakuan yang dikenakan oleh peneliti

terhadap keadaan yang dikenainya.

Page 3: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

3

Objek yang tertentu dapat diuji kebenarannya, karena objek itulah yang akan

menunjukkan pokok penelitian dan pembahasan dalam bidang ilmu itu. Objek

psikologi dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek

material adalah objek yang dipandang secara keseluruhan . Objek material dari

psikologi adalah manusia. Manusia, disamping menjadi objek psikologi juga menjadi

objek bagi ilmu-ilmu yang lain. Sosiologi, antropologi, sejarah, biologi, ilmu

kedokteran,ilmu hukum, ilmu mendidik semua objeknya adalah manusia. Objek formal

adalah jika menurut aspek mana yang dipentingkan dalam penyelidikan psikologi itu.

Objek formal dari psikologi adalah perilaku. Perilaku adalah segala

kegiatan/tindakan/perbuatan manusia yang keliahatan maupun yang tidak kelihatan,

yang disadari maupun yang tidak disadarinya.

Sejarah Psikologi

Psikologi berkembang diawali dalam bidang filsafat yang dikenal sebagai induk

dari berbagai ilmu. Dua Filsuf ynani kuno yang sudah mempelajari siskologi adalah

Plato dan Aristoteles. Plato memandang aspek psikis manusia (Yang disebutnya

sebagai jiwa) bersifat immaterial, karena sebelum masuk kedalam tubuh manusia

sudah ada terlebih dahulu dalam alam para sensoris. Menurut Aristoteles, jiwa adalah

jumlah dari daya hidup dengan proses-prosesnya, yaitu keseluruhan prinsip vital dari

suata organisme. Fungsi jiwa ini terbagi dua yaitu kemampuan untuk mengenal

dankemampuan untuk berkehendak. Kemudian psikologi berkembang sebagai ilmu

yang berdiri sendiri pada tahun 1874. Tokoh pendiri psikologi sebagai ilmu yang berdiri

sendiri adalah Wilhelm Wundt (1832-1920). Dalam dunia islam juga terjadi upaya

pengembangan psiokolgi berdasarkan pendekatan islam, yang penting bagi

pengembangan khazanah keilmuan dalam dunia islam. Tokoh-tokoh filsafat islam yang

pernah mempelajari dan membahas tentang psikologi adalah Al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu

Majah, Suhrawardi Al-Magful dan Nasir Al-Din Tusi.

Page 4: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

4

Ruang Lingkup Psikologi

Ditinjau dari ruang lingkupnya, psikologi digolongkan ke dalam dua bagian,

yaitu psikologi umum dan psikologi khusus. Psikologi umum adalah psikologi yang

menyelidiki dan mempelajari perilaku manusia pada umumnya yang dewasa, normal

dan beradab. Psikologi khusus adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-

segi kekhususan dari perilaku manusia. Psikologi khusus ini bermacam-macam, antara

lain psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, psikologi sosial, psikologi

kepribadian, psikologi industri, psikopatologi. Dalam bidang pendidikan juga

berkembang psikologi belajar, psikologi mengajar, psikologi inteligensi, psikologi

motivasi dan sebagainya.

Page 5: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

5

PERKEMBANGAN

.

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif baik pada aspek fisik

maupun psikis sebagai pengaruh dari proses pertumbuhan dan belajar.

Perkembangan individu berlangsung sepanjang hayat, dimulai sjak masa

pertemuan sel ayah dengan ibu dan berakhir pada saat kematiannya. Perkembangan

individu ini dinamis, perubahannya kadang-kadang lambat tetapi bisa juga cepat.

Perkembangan tiap individu juga tidak selalu sama, individu yang satu berbeda dengan

individu yang lainnya. Beberapa kecendrungan yang merupakan prinsip

perkembangan, antara lain:

a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek.

b. Setiapindividu memiliki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda.

c. Perkembangan secara relative beraturan,mengikuti pola-pola tertentu.

d. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.

e. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh Fase, tetapi karena

factor-faktor khusus, fase tertentu dilewati dengan cepat atau sangat lambat.

f. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria

berbeda dengan wanita.

Proses Perkembangan

Menurut Santrock (2007) ada tiga proses yang dilibatkan dalamperkembangan,

yaitu proses biologis, kognitif, dan sosial-emosi. Proses biologis adalah perubahan

yang terjadi pada tubuh. Misalnya bayi belajar menggengam. Proses kognitif adalah

perubahan dalam pikiran, inteligensi, dan bahasa. Misalnya perkembangan cara

berbicara dan perkembangan kecerdasan seorang anak. Proses sosial-emosi adalah

perubahan dalam hubungan dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan

dalam kepribadian. Misalnya perkembangan seorang anak kecil dalam hubungan

pertemanan.

Page 6: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

6

Tahap-Tahap Perkembangan

Dalam Life Span Perspective, kehidupan manusia terbagi dalam tiga masa yaitu:

masa prenatal, masa perinatal dan masa post natal. Berdasarkan sifat perkembangan

yang terjadi, masa post natal terbagi menjadi: masa progressif (0-25 th), masa statis

(25-50 th) dan masa regressif (50 th keatas)

Menurut Hurlock (1998), tahap-tahap perkembangan manusia dibagi menjadi:

masa orok, masa bayi, masa awal kanak-kanak, masa akhir kanak-kanak, masa puber,

masa remaja, masa dewasa, masa usia pertengahan dan masa usia lanjut.

Menurut Santrock (2007), tahap-tahap perkembangan dibagi menjadi: periode

kelahiran (mulai konsepsi hingga kelahiran) masa bayi (dari lahir hingga 18-24 bln),

masa kanak-kanak awal (2-5/6 th), masa kanak-kanak akhir (6-11 th) dan masa remaja

(10-12 th s.d 18-22 th).

Aristoteles membagi masa perkembangan ini dibagi tiga tahap, yaitu: masa

kanak-kanak (0-7 th), masa anak (7-14 th), masa remaja (14-21 th) setelah itu adalah

masa dewasa.

Donald B.Helms dan Jeffrey S.Turner memberikan urutan lengkap dari

perkembangan individu, yaitu: masa pranatal (sebelumlahir dari masa konsepsi sampai

lahir), masa bayi (0-2 th), masa kanak-kanak (2-3/4 th), masa anak kecil (3/4-5/6 th),

masa anak (6-12 th), masa remaja (12-19 th), masa dewasa muda (19-30 th), masa

dewasa (30-65 th) dan masa usia lanjut (65 th keatas).

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

Sampai awal abad 20, para ahli masih percaya bahwa lingkungan merupakan

satu-satunya factor yang mempengaruhi perkembangan. Saat ini para ahli percaya

bahwa perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Pada saat lahir

seorang bayi telah membawa semua jenis keterampilan mental dan predisposisi

sebagai potensi awal yang sangat dibutuhkan bagiperkembangan selanjutnya.

Page 7: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

7

Hereditas

Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu

dari pihak orang tuanya. Faktor hereditas meliputi: sifat-sifat kejasmanian,

temperamen dan bakat.

Lingkungan

Lingkungan adalah segala materiil dan stimuli dalam dan diluar diri individu.

Lingkungan psiologis, lingkungan pesikologis dan lingkungan sosio-kultural.

Lingkungan psiologis adalah segala kondisi dan materiil didalam dan diluar tubuh.

Lingkungan pesikologis adalah stimulasi yang diterima individu sejak masa dalam

kandungan hingga meninggal. Lingkungan sosio-kultural adalah segala stimulasi

interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya

orang lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak pada saat dalam

lingkungan prenatal adalah gizi, obat-obatan, usia ibu, radiasi, infeksi dan gangguan

fungsi plasenta. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak

pada saat berada di lingkungan post natal adalah gizi, kesehatan/penyakit, keadaan

social ekonomi, suhu/musim, pendidikan dan lain-lain.

Pengaruh Hereditas dan Lingkungan.

Hereditas dan lingkungan bekarja bersama-sama atau berkolaborasi untuk

menghasilkan perkembangan individu. Seberapa besar pengaruh hereditas dan

lingkungan pada setiap aspek perkembangan berbeda-beda. Para ahli berpendapat

bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan

lingkungan. Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan tempramen

lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

Jalan perkembangan manusia sedikit banyak ditentukan oleh pembawaan

(hereditas) yang turun menurun yang oleh aktivitas dan pemilihan atau penentuan

manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas dibawa pengaruh factor-faktor

lingkungan yang tertentu berkembang menjadi sifat-sifat.

Seorang anak dapat berkata-kata karena ia mempunyai pembawaan (hereditas)

untuk berkata kata, kemudian dilatih/diajar berkata- kata (faktor lingkungan). Jika

Page 8: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

8

salah satu factor itu tidak ada tidaklah mungkin kepandaian berkata-katanya dapat

berkembang. Disamping pembawaan (hereditas) untuk berkata-kata, kita dapat

mengatakan pula tentang pembawaan (hereditas) ilmu pasti, pembawaan untuk

bahasa, untuk mengambar dan lain-lain. Tiap-tiap sifat dan ciri-ciri manusia dalam

perkembangannya dan yang lebih ditentukan oleh lingkungannya dan ada pula yang

lebih ditentukan oleh pembawaannya (hereditas).

Page 9: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

9

BELAJAR

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku. Perubahan itu dapat

mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah

kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar merupakan suatu perubahan yang

terjadi melalui latihan atau pengalaman, dimana perubahan itu harus relative mantap.

Pengetahuan, kemampuan dan kompetensi didapat dari proses belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Secara garis besar, Suryabrata (1989) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pemelajar, yang meliputi faktor-

faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis.

2. faktor-faktor yang berasal dari luar diri pemelajar, yang meliputi faktor-faktor

sosial dan faktor-faktor non sosial.

Faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi belajar mencakup dua hal, yaitu:

1. Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani berpengaruh

pada kesiapan dan aktivitas belajar. Orang yang keadaan jasmaninya segar

akan siap dan aktif dalam belajarnya, sebaliknya orang yang keadaan

jasmaninya lesu dan lelah akan mengalami kesulitan untuk menyiapkan diri dan

melakukan aktivitas belajar.

2. Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Keadaan fungsi-fungsi fisiologis

tertentu, terutama kesehatan panca indera akan mempengaruhi belajar.

Faktor-faktor pesikologis yang mempengaruhi belajar antara lain mencakup:

1. Minat, adanya minat terhadap objek yang di pelajari akan mendorong orang

untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

2. Motivasi, motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar yang

dicapainya.

Page 10: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

10

3. Inteligensi, merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas belajar dan

mencapai hasil belajar yang maksimal.

4. Memori, kemapuan merekam, menyimpan dan mengungkapkan kembali apa

yang telah dipelajari akan sangat membantu dalam proses belajar dan

mencapai hasil belajar yang lebih baik.

5. Emosi, emosi yang positif akan sangat membantu kerja saraf otak untuk

“merekatkan” apa yang dipelajari kedalam memori.

Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi belajar meliputi orang tua, guru dan

teman-teman atau orang-orang disekitar lingkungan belajar.

Faktor non sosial yang mempengaruhi belajar merupakan faktor-faktor luar

yang bukan faktor manusia yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya

keadaan udara, suhu dan cuaca, waktu, tempat dan alat-alat atau perlengkapan

belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, juga dapat digolongkan menjadi tiga

macam yaitu:

1. Faktor-Faktor Stimulus Belajar

Yang dimaksud dengan stimulus belajar disini yaitu segala hal diluar individu itu

untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus dalam hal ini mencakup

material, penugasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus diterima dipelajari

oleh pelajar.

Berikut ini hal yang berhubungan dengan factor stimulus belajar : panjangnya

bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat

ringannya tugas dan suasana lingkungan eksternal.

2. Faktor-Faktor Metode Belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh pengajar samgat mempengaruhi metode yang

dipakai oleh pelajar. Dengan perkataan lain metode yang dipakai pengajar

menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar. Faktor – faktor metode

belajar menyangkut hal berikut : kegiatan berlatih atau praktek, overlearning dan drill,

resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan

Page 11: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

11

keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra, bimbingan

dalam belajar dan kondisi-kondisi insentif.

3. Faktor-Faktor Individual

Faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang.

Faktor-faktor tesrsebut antara lain: kematangan, faktor usia kronologis, faktor

perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi

kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, motivasi.

Teori-teori tentang belajar

Dalam perkembangannya, peristiwa belajar dapat ditinjau dari perspektif yang

berbeda-beda. Peristiwa belajar tersebut dibedakan menurut teori belajar,

diantaranya teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif dan teori belajar

humanistic.

1. Teori behavioristik

Teori behavioristik mengemukakan bahwa manusia akan belajar dan

mengalami proses belajar apabila proses pembelajaran tersebut dikondisikan. Teori

belajar behavioristik di kemukakan oleh E.L. Thordike, Ivan Pavlov dan B.F.Skinner

2. Teori belajar kognitif

Ahli-ahli teori belajar kognitif berpendapat bahwa belajar adalah hasil dari

usaha untuk dapat mengerti dunia. Caranya kita berfikir tentang situasi, sama baiknya

kita berfikir tentang kepercayaan, harapan,m dan perasaan yang akan mempengaruhi

bagaimana dan apa yang kita pelajari. Teori belajar kognitif di kemukakan oleh Jerome

Bruner, David Ausubel dan Robert Gagne.

3. Teori belajar humanistic

Ahli-ahli teori belajar humanistic berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh

bagaimana para peserta didik berfikir dan bertindak, teori tersebut juga dipengaruhi

dan diarahkan oleh arti pribadi dan perasaan-perasaan mereka ambil dari pengalaman

belajar mereka. Teori belajar humanistic di kemukakan oleh Maslow dan Rogers.

Page 12: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

12

INTELEGENSI

Definisi Intelegensi

Menurut William stern (dalam crow and crow, 1984) mengatakan bahwa

intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru atau

kondisi baru dengan menggunakan alat –alat berfikir ssesuai dengan tujuannya.

Sternberg (dalam eggen dan kauchak 1997), mendefinikasikan intelegansi

sebagai tiga dimensi, yaitu;(a) kapasitas untuk memperoleh pengetahuan, (b)

kemampuan untuk berfikir dan logika dalam bentuk abstrak, dan (C) kappabilitas untuk

memecahkan masalah.

David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai

kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi

tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi

adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan

menghadapi lingkungannya secara efektif.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intelegensi

a. Pengaruh faktor bawaan

pembawaan ditentukan oleh sifat –sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir.”batas

kesanggupan kita”, yakni dapat tidaknya memecahkan suatu permasalahan,

pertama tama ditentukan oleh pembawaan kita. meskipun menerima latihan dan

pelajaran yang sama, perbedaan perbeadaan masih tetap ada.

d. Pengaruh faktor kematangan

Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap

organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai

kesanggupan menjalankan fungsinya. Kematangan berhubungan erat dengan umur.

Page 13: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

13

e. Pengaruh faktor pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi

perkembangan intelegensi.

f. Minat dan pembawaan yang khas

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi

perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang

mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

g. Kebebasan

Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu

dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih

metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan

intelegensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada

salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi

turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.

Teori-teori Intelegensi

1. Teori General Intelegence dari Spearman

Menurut Spearman, intelegensi adalah kemampuan umum yang terutama

berkaitan dengan induksi hubungan atau saling hubungan. Teori dari Spearman ini

dinamai teori dua faktor (two factor theory).

2. Teori Intelegensi dari Cattel

Raymond b. Cattell menyarankan teori yang banyak mempengaruhi teori struktur

intelegensi. Ada dua macam unsure kecerdasan umum, yaitu Intelegensi yang fluid dan

intelegensi yang Kristal.

Page 14: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

14

3. Teori Structure of Intellect dari Guilford

Guilford menyarankan bangunan perpaduan berbagai unsur kecerdasan dalam

bentuk kubus matriks yang dinamakan Structure of Intellect (SOI). Model SOI ini

mengklasifikasikan kemampuan intelektual menjadi tiga dimensi, yaitu:

a. Dimensi Operasi

b. Dimensi Isi

c. Dimensi Produk

4. Teori Multiple Intelegence dari Gardner

Menurut Gardner, intelegensi manusia memiliki delapan dimensi, yaitu :

a. Kecerdasan Linguistik, yaitu sesitivitas terhadapmakna dan susunan kata-kata

dan penggunaan bahasa yang bervariasi.

b. Kecerdasan Matematika-Logis, yaitu kemampuan untuk mengerjakan rangkaian

logika yang panjang dan mengenali pola dan susunan realitas.

c. Kecerdasan Spasial, yaitu kemampuan untuk merasakan dunia visual secara

akurat dan menciptakan kembali, mentransformasi atau memodifikasi aspek-

aspek realita atasdasar persepsi.

d. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani, yaitu kemampuan mengunakan tubuh dengan

baik dan menghandle objek.

e. Kecerdasan Musikal, yaitu kemampuan untuk merasakan dan memahami dunia

musik.

f. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kemampuan untuk menjalin hubungan baik

dengan orang lain.

g. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan untuk mengakses kehidupan

internal sendiri.

Kecerdasan Naturalis, yaitu kemampuan untuk memahami, menikmati,

memanfaatkan alam dan menyatu dengan alam.

Page 15: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

15

5. Triarchic Theory of Intelegence dari Sternberg

Sternberg memandang intelegensi manusia dapat dipisahkan kedalam proses-

proses komponen yang mempengaruhi cara individu berpikir dan memecahkan

masalah.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Peserta didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Belajar Peserta didik belajar seseorang

bisa dibagi 2 yaitu :

a. Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri yang kita sebut faktor individual.

b. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk faktor

itu antara lain :

1) Kematangan/pertumbuhan

Mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi

telah memungkinkannya ; potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang

untuk itu.

2) Intelegensi

Di samping pematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengan

berhasil baik ditentukan /dipengaruhi pula oleh taraf kecerdasannya.

3) Latihan dan Pengulangan

Karena terlatih, karena seringkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan

pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi meningkat dan mendalam.

4) Motivasi

Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu.

Page 16: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

16

5) Sifat-sifat pribadi seseorang

Sifat-sifat keperibadian yang ada pada seseorang itu sedikit banyaknya turut pula

mempengaruhi sampai di manakah hasil belajarnya dapat dicapai (termasuk hal

ini adalah faktor fisik kesehatan dan kondisi badan).

6) Keadaan keluarga

Termasuk dalam keluarga ini ada tidaknya atau tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas

yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan yang penting .

7) Guru dan cara mengajar

Terutama dalam belajar di lembaga formal, faktor guru dan cara mengajarnya

merupakan faktor yang menentukan bagaimana hasil belajar yang akan dicapai

anak didiknya.

8) Alat-alat pelajaran

Alat-alat pengajaran yang tersedia lengkap ditambah cara mengajar yang baik

dan guru-gurunya akan mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran

bagi anak didik.

9) Lingkungan dan kesempatan

Pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain terjadi di

luar kemampuannya. Faktor lingkungan dan kesempatan ini lebih-lebih lagi

berlaku bagi cara belajar pada orang-orang dewasa.

Pengaruh Intelegensi Terhadap Keberhasilan Peserta Didik

Intelegensi seseorang diyakini sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar

yang dicapainya. Berdasarkan hasil penelitian, prestasi belajar biasanya berkolerasi

searah dengan tingkat intelegensi. Artinya, semakin tinggi tingkat intelegensi

seseorang, maka semakin tinggi prestasi belajar yang dicapainya. Tinggi rendahnya

hasil belajar yang dicapai oleh siswa bergantung pada tinggi rendahnya intelegensi

Page 17: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

17

yang dimiliki. Meski demikian, intelegensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Seperti telah dikemukakan bahwa

banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhinya. Yang terpenting dalam hal ini

adalah guru harus bijaksana dalam menyingkapi perbedaan tersebut. Salah satu cara

untuk mengukur intelegensi seseorang yaitu dengan mengunakan tes IQ.

Page 18: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

18

MOTIVASI

Motivasi adalah suatu tenaga (dorongan) dari dalam yang menyebabkan kita

berbuat/bertindak yang mana tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang

hendak dicapai. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh

sesuatu kekuatan dari dalam dirinya sendiri, kekuatan pendorong inilah yang kita

sebut motif.

Teori-teori Motivasi

Menurut Elliot, dkk ada empat teori motivasi yang saat ini banyak dianut, yaitu:

1) Teori Hirarki Kebutuhan Maslow

Menurut teori ini, orang termotivasi terhadap suatu prilaku karena ia

memperoleh pemuasan kebutuhannya. Ada lima kebutuhan dalam teori Maslow,

yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan memiliki,

kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri (self actualization).

2) Teori Kognitif Bruner

Kunci untuk membangkitkan motivasi Bruner adalah discovery learning. Siswa

dapat melihat makna pengetahuan, keterampilan, dan sikap bila mereka

menemukan semua itu sendiri.

3) Teori Kebutuhan Berprestasi (need Achievementtheory)

Mc. Clelland menyatakan bahwa individu yang memiliki kebutuhan untuk

berprestasi adalah mereka yang berupaya mencari tantangan, tugas-tugas yang

cukup sulit, dan ia bisa melakukan dengan baik.

4) Teori Atribusi

Teori ini bersandar pada tiga asumsi dasar (petri, dalam elliot, dkk, 1996),

yaitu :Orang ingin tahu penyebab prilakunya dan prilaku orang lain, terutama

prilaku yang penting bagi mereka;

(1) Mereka tidak menetapkan penyebab perilaku mereka secara random;

Page 19: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

19

(2) Penyebab perilaku yang di tetapkan individu mempengaruhi perilaku

berikutnya.

5) Teori Operant Conditioning Skinner

Menurut Skinner, perilaku dibentuk dan dipertahankan oleh konsikuensi dari

perilaku sebelumnya mempengaruhi perilaku yang sama. Konsikuensi yang

dimaksudkan ada 2 macam, yaitu :

(1) Konsikuensi Positif (Reward)

(2) Konsikuensi Negatif (Punishment)

6) Teori Social Kognitif Learning

Menurut Bandura, orang belajar berperilaku dengan cara mencontoh. Perilaku

orang lain yang dianggap berkompeten disebut model. Observasi terhadap model

dapat menghasilkan sebagian perubahan yang signifikan pada perilaku seseorang.

Prinsip-prinsip Motivasi

Beberapa prinsip motivasi menurut Kennet H. Hover yaitu: prinsip kompetisi,

prinsip pemacu, prinsip ganjaran dan hukuman, kejelasan dan kedekatan tujuan,

pemahaman hasil, pengembangan minat, lingkungan yang kondusif, keteladanan

Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi ini

timbul karena adanya kebutuhan yang mendorong individu atau untuk melakukan

tindakan yang terarah kepada suatu tujuan, sehingga dalam bentuk yang sederhana.

Jenis-jenis Motivasi Belajar

Menurut Winkel berdasarkan sumbernya motivasi belajar dapat dibedakan blom

menjadi dua jenis yaitu :

Page 20: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

20

1) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul karena ada rangsangan atau

bantuan dari orang lain. Ada peristiwa diluar individu yang mempengaruhi

individu. Sehubungan dengan motivasi eksterinsik ini ada motivasi sosial, yang

timbul dalam interaksi dengan lingkungan.

2) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang timbul dari diri orang yang

bersangkutan tanpa rangsangan atau bantuan dari orang lain. Dalam hal ini ada

thubungan tindakan dan tujuan, bersifat fungsional dan organik.

Ciri-ciri Motivasi Belajar

Beberapa ciri motivasi yaitu :

1) Tekun menghadapi tugas, artinya dapat bekerja terus menerus dalam waktu

yang lama, tidak berhenti sebelum selesai;

2) Ulet menghadapi kesulitan, artinya tidak lekas putus asa;

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah;

4) Lebih senang bekerja sendiri;

5) Cepat bosan terhadap tugas rutin;

6) Dapat mempertahankan pendapatnya jika sudah yakin akan sesuatu;

7) Tidak mudah melepaskan hal-hal yang sudah diyakini;

8) Suka mencari dan menyelesaikan masalah.

Fungsi Motivasi Belajar

Fungsi motivasi belajar menurut Mosely adalah sebagai berikut :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan (tanpa motivasi maka

tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar);

2) Motivasi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian

tujuan yang diinginkan;

3) Motivasi sebagai penggerak, berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Artinya besar

kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Page 21: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

21

Hal-hal yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut :

1) Faktor fisiologis, antara lain yaitu kelelahan baik kelelahan mental maupun

fisik;

2) Emosi atau yang disebut dengan kondisi yang termotivasi. Emosi meningkatkan

keinginan seseorang melakukan sesuatu;

3) Kebiasaan yang bisa menjadi motivator;

4) Mental sets, nilai dan sikap individu;

5) Faktor lingkungan dan insensif.

Peran Motivasi dalam Mencapai Keberhasilan Belajar

Agar perannya lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam aktivitas belajar

harus dijalankan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

1) Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar;

2) Motivasi instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar;

3) Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman;

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar;

5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar;

6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.

Memperkuat Motif untuk Mencapai Belajar

Motif sangat penting dalam belajar, oleh karena itu sangat perlu diusahakan agar motif

itu semakin kuat, antara lain:

1. Memperpadukian motif-motif kuat yang sudah ada.

2. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai.

3. Merumuskan tujuan sementara.

4. Merangsang pencapaian kegiatan.

5. Membuat situasi persaingan.

6. Persaingan dengan diri sendiri.

7. Beritahukan hasil yang dicapai.

8. Beri contoh hal yang positif.

Page 22: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

22

MEMORI

Memori adalah kemampuan jiwa untukmemasukan (learning), menyimpan

(retention) dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.

Dengan adanya kemampuan untuk mengingat, manusia mampumenyimpan dan

menimbulkan kembali apa yang telah pernah dialaminya.

Memori mempunyai tiga fungsi/proses, yaitu: memberi kode/sandi,

menyimpan dan menimbulkan kembali. Pada proses penyimpanan, informasi yang

telah diberi kode tersebut diletakkan dalam struktur memori. Pada proses penimbulan

kembali informasi yang tersimpan berusaha diakses kembali pada saat dibutuhkan.

Proses memunculkan kembali memori (record) yang tersimpan dalam memori

permanent meliputi tiga cara, yaitu: recall, recognition dan rekonstruksi inferensial.

Sistem memori manusia tersusun dari tiga komponen storage (penyimpanan).

Informasi (yaitu stimulus dari lingkungan) terlebih dahulu melalui sensory storage, lalu

melawati short-term memory dan pada akhirnya berakhir dalam long term memory.

Stimuli beragam yang akan mengaktifkan seorang pembelajar dalam

memproses suatu memori dapat berupa data atau elemen psikologi, persepsi, fisiologi,

lingkungan, emosi dan sosial. Dengan bimbingan seorang guru maka seorang

pembelajar atau pelajar akan mampu menyimpan memori yang di-encoded dengan

baik. Memori yang disimpan dalam encoding yang baik akan lebih mudah diakses

kembali dan lebih mudah digunakan untuk membuat suatu konsep atau memecahkan

suatu masalah.

Peningkatan memori dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya:

Mempelajari sesuatu berulang-ulang, menyediakan waktu lebih banyak untuk

rehearsing atau mengulang encoding data tertentu, membuat bahan/materi yang

memiliki arti atau kesan spesifik/tertentu, menggunakan mnemonic devices seperti

cerita, akronim, mengaktifkan retrieval cues- rekreasi mental, me-recall peristiwa

Page 23: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

23

ketika masih segar (fresh) kemudian menuliskan sebelum terjadi gangguan

(interference), meminimalisir interference dan melakukan ujian (test) terhadap diri

sendiri tentang apa yang mungkin membuat kita lupa.

Pembentukan memori secara biologi, merupakan hal yang sangat kompleks

yang terutama diperankan oleh sistem saraf yang berpusat di otak. Pusat dari proses

mengingat di otak terletak pada area hippocampus. Secara sederhana, proses

pembentukan memori atau proses terbentuknya ingatan dimulai dari adanya stimuli

berupa audio, visual dan taktil (sentuhan) yang akan ditangkap oleh indra kita.

Sebagian dari stimuli tersebut akan di-encoded dan sebagian tidak. Stimuli atau data

yang di-encoded akan disimpan dalam bentuk short term memory atau immediate

memory atau serupa pada RAM komputer. Selanjuitnya data akan di-encoded untuk

kedua kalinya dan kemungkinan diperkaya dengan pengalaman atau memori yang

telah ada sebelumnya atau nilai/kepercayaan yang telah ada untuk disimpan dalam

bentuk long term memory atau setara disimpan dalam hard disc komputer. Proses

pengayaan dengan nilai tertentu tersebut setara dengan penamaan atau notasi file

pada komputer.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Memori

Faktor-faktor yang mempengaruhi memori antara lain kondisi fisik dan usia.

Kondisi yang sangat berpengaruh dalam mengingat adalah kelelahan, kurang tidur dan

sakit. Seseorang yang dalam kondisi lelah, kurang tidur dan sakit akan mengalami

kesulitan untuk mengingat sesuatu. Hal ini disebabkan karena pada kondisi seperti itu

individu mengalami kemunduran kemampuan metal yang disebabkan oleh gangguan

fisik tadi. Ingatan yang paling kuat terjadi pada masa anak-anak, yaitu pada usia 10-14

tahun. Orang yang sudah lanjut usia akan mengalami kesulitan jika diminta untuk

mengingat kembali apa yang sudah dipelajari ataupun dialaminya, karenanya gejala

yang paling umum ditemui pada masa ini adalah pikun.

Page 24: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

24

Lupa

Lupa adalah hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memunculkan

kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari. Tidak berarti apa yang sudah

kita pelajari akan hilang, hanya saja informasi tersebut terlalu lemah untuk

ditimbulkan kembali.

Perkembangan Memori

Kemampuan memori manusia berkembang sejalan dengan pertambahan usia.

Pada bayi yang baru lahir baru dimiliki kemampuan rekognisi, sedangkan kemampuan

recall baru dicapai pada usia satu tahun. Anak-anak yang masih kecil dan bayi memiliki

kapasitas memori, tetapi masih diragukan bahwa memori yang dibentuk dapat

dipercaya atau dapat diakses kembali sebelum berusia dua tahun. Orang dewasa lebih

bersandar pada representasi semantik, sementara anak-anak lebih bersandar pada

representasi berbasis persepsi (yaitu imagery). Dalam hal menggunakan strategi

memori seiring bertambah usia maka strategi memori seseorang semakin meningkat.

Anak-anak yang sudah cukup besar dan orang dewasa lebih cepat mengingat informasi

dibandingkan dengan anak-anak yang masih kecil.

Hubungan Memori dan Belajar

Terdapat hubungan yang berat antara memori dan belajar. Dalam proses

belajar akan melibatkan pengolahan dan penyimpanan informasi. Hasil belajar bisa

diketahui melalui proses pengungkapan kembali apa yang telah diketahui siswa. Jadi,

dalam belajar dibutuhkan pemanfaatan kemampuan memori oleh siswa guna

menyerap informasi yang diterima, menyimpannya dan memunculkannya kembali

pada saat menjawab soal ulangan atau ujian.

Page 25: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

25

EMOSI

Emosi adalah suatu kondisi biologi, psikologi dan fisiologi dan serangkaian

kecenderungan untuk bertindak. Emosi seringkali disamakan dengan perasaan, namun

keduanya dapat dibedakan. Emosi bersifat lebih intens dibanding dengan perasaan,

sehingga perubahan jasmaniah yang ditimbulkan oleh emosi lebih jelas dibandingkan

perasaan. Perasaan menunjukan suasana batin yang lebih tenang dan tertutup ibarat

riak air atau hembusan angin sepoy-sepoy. Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis

mengandung ciri- ciri sebagai berikut: Pengalaman emosional bersifat pribadi, adanya

perubahan aspek jasmaniah, emosi diekspresikan prilaku dan emosi sebagai motif.

Fungsi Emosi.

Emosi tidak hanya berfungsi untuk survival, atau sekedar untuk

mempertahankan hidup, Akan tetapi emosi juga berfungsi sebagai energizer atau

pembangkit energy yang memberikan kegairahan dalam kehidupan manusia. Selain

itu, emosi juga merupakan messenger atau pembawa pesan.

Jenis dan Pengelompokan Emosi

Secara garis besar emosi manusia dibedakan dalam dua bagian yaitu, emosi

yang menyenangkan atau emosi positif, dan emosi yang tidak menyenangkan atau

emosi negative. Emosi yang menyenangkan adalah emosi yang menimbulkan perasaan

positif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah cinta, sayang, gembira,

kagum dan sebagainya. Sedang emosi yang tidak menyenangkan adalah emosi yang

menimbulkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah

sedih, marah,benci, takut dan sebagainya. Manusia mempunyai empat jenis emosi

dasar yang telah dibawa sejak lahir dan akan berkembang sesuai dengan pengaruh

lingkungan yaitu emosi takut, marah, sedih dan senang. Semakin bertambah usia

seseorang maka akan semakin bertambah jumlah/jenis emosi. Ekspresi emosi akan

Page 26: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

26

ditampakan dalamperilaku. Misalnya: Emosi sedih akan diekspresikan dalam bentuk

menangis. Perkembangan emosi ditandai dengan perkembangan ekspresi. Jika

ekspresi emosi berkembang maka akan semakin baik.

Teori-teori Emosi

Walgito mengemukakan tga teori emosi yaitu: Teori sentral, teori periferal dan

teori kepribadian.

1. Teori sentral ,

Menurut teori ini, gajala kejasmanian merupakan akibat dari emosi yang

dialami oleh individu; jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian

mengalami perubahan- perubahan dalam kejasmanian. Teori ini dikemukakan oleh

Cannon.

2. Teori Periferal

Menurut teori ini, gejala-gejala kejasmanian bukanlah merupakan akibat dari

emosi yang dialami oleh individu, tetapi emosi yang dialami oleh individu merupakan

akibat dari gejala-gejala kejasmanian. Teori ini dikemukakan oleh William James(1842-

1910) dari amerika Serikat, yang bersamaan waktunya juga dikemukan oleh Carl Lange

yang barasal dari Denmark.

3. Teori Kepribadian

Menurut teori ini, emosi merupakan suatu aktifitas pribadi, dimana pribadi

tidak dapat dipisahkan dalam jasmani dan psikis sebagai dua substansi yang terpisah.

Karena itu maka emosi meliputi pula perubahan-perubahan kejasmanian masalnya apa

yang dikemukakan oleh J.Linchoten.

Memelihara Emosi yang Konstruktif

Beberapa usaha untuk memelihara emosi-emosi yang konstruktif adalah:

1. Bangkitkan rasa humor

2. Periharalah selalu emosi-emosi yang positif, jauhkanlah emosi negative.

3. Berorientasi kepada kenyataan.

Page 27: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

27

4. Kurangi dan hilangkan emosi yang negative.

Beberapa cara menekan emosi negatif dalam kegiatan belajar mengajar adalah

guru memberikan perhatian kepada siswa. Jangan menimbulkan perasaan yang tidak

menyenangkan, mengalihkan emosi negatif siswa menjadi emosi positif.

Emosi marah (emosi negative) sebaiknya dikeluarkan jangan ditahan dengan

jalan marah yang sehat. Beberapa cara marah yang sehat yaitu: marah pada orang

yang tepat, marah pada waktu yang tepat, marah dengan kadar yang tepat

(disesuaikan) dan dengan kesalahan yang tepat.

Pengaruh Emosi pada Belajar

Emosi berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas belajar. Emosi yang

positif dapat mempercepat proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik,

sebaliknya emosi yang negatif dapat memperlambat belajar atau bahkan

menghentikannya sama sekali. Pembelajaran yang berhasil haruslah dimulai

dengan menciptakan emosi positif pada diri pembelajar. Jika siswa mengalami emosi

positif, mereka dapat menggunakan neokorteks untuk tugas-tugas belajar. Untuk

menciptakan emosi positif pada diri siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik dan lingkungan psikologis.

Lingkungan fisik mencakup penataan ruang kelas dan penggunaan alat bantu belajar,

sedangkan lingkungan psikologis mencakup penggunaan music untuk meningkatkan

hasil belajar.

Kecerdasan Emosi

kecerdasan emosi (emotional intelligence) adalah kemampuan untuk

mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri

sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik, pada diri sendiri dan dalam

hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi mencakup kemampuan-kemampuan

yang berbeda tetapi saling melengkapi dengan kecerdasan akademik (academic

intelligence), yaitu kemampuan-kemampuan kognitif murni yang diukur dengan IQ.

Page 28: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

28

Meskipun IQ tinggi, tetapi bila kecerdasan emosi rendah tidak banyak membantu.

Banyak orang cerdas dalam arti terpelajar tetapi tidak mempunyai kecerdasan emosi,

ternyata bekerja menjadi bawahan orang yang IQ nya blebih rendah, tetapi unggul

dalam kecerdasan emosi.

Kecerdasan umum semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup

sesorang sebanyak 20 % saja, sedangkan 80 % lainnya adalah apa yang disebut

Emotional Intelligence. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan emosi yang sehat,

kecerdasan saja tidak akan menghasilkan seorang yang sukses hidupnya dimasa yang

akan datang . Kecerdasan emosi jelas mempengaruhi kesuksesan hidup tetapi dalam

konteks belajar disekolah kecerdasan intelektual (intelegensi) adalah modal utama

dalam keberhasilan belajar. Kecerdasan emosi perlu ditumbuhkan semenjak anak

masih kecil melalui naskah emosi yang sehat.

Page 29: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

29

BERFIKIR

Menurut Khodijah ( 2006:117 ) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah

representasi simbol dari beberapa peristiwa atau item. Sedangkan menurut Drever

dalam Khodijah (2006:117) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan

seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keatipan

pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan.

Kita berpikir untuk menemukan pemahaman / pengertian yang kita kehendaki.

Beberapa pendapat aliran psikologi tentang berfikir, yaitu :

a. Psikologi asosiasi, mengemukakan bahwa berfikir merupakan jalannya atau

bekerjanya tenggapan – tanggapan.

b. Aliran Behaviorisme, berpendapat berfikir bahwa berfikir adalah gerakan –

gerakan reaksi yang dilakukakan oleh urat syaraf dan otot – otot bicara seperti

halnya bila kita mengucapkan ”buah pikiran”.

c. Psikologi Gestalt, berfikir merupakan keaktifan psikis yang absrak, yang

prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indera kita.

Jenis Berpikir

Menurut Floyd L. Ruch, berpikir ada tiga macam yaitu:

1. Berpikir deduktif adalah berpikir dari yang umum menuju yang umum.

2. Berpikir induktif adalah berpikir menarik kesimpulan dari berbagai kejadian

dengan observasi.

3. Berpikir Evaluatif adalah berpikir kritis.

Menurut Khodijah (2006), pikiran sendiri ada dua macam yaitu pikiran sadar dan

bawah sadar. Sedang manusia hanya memanfaatkan 12% kekuatan pikiranya,

sementara 88% ada pada kekuatan bawah sadar, yg semacam "perasaan". Diantara

Page 30: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

30

pikiran sadar dan bawah sadar ada Reticular Activating System (RAS) atau filter, yang

untuk membuka, pintu otak kita mesti berada pada gelombang Alfa. Pikiran bawah

sadar (yang 88% tadi) menyimpan: Memori, Self-image, Personality & Habits

(kebiasaan).

Proses Berpikir

Menurut Suryabrata (2004), proses atau jalannya berpikir itu pada pokonya ada

tiga langkah yaitu :

a. Pembentukan pengertian

pengertian dibentuk melalui tiga tingkatan, sebagai berikut :

1. Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis.

2. Membandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama,

mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu

ada.

3. Mengabstrasikan.

b. Pembentukan pendapat

Membentuk pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah

pengertian atau lebih. Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu

1. Pendapat afirmatif atau positif adalah pendapat yang menyatakan keadaan

sesuatu.

2. Pendapat negatif adalah pendapat yang menidakkan, yang secara tegas

menerangkan tentang adanya sesuatu sifat pada sesuatu hal.

3. Pendapat modalitas atau kebarangkalian adalah pendapat yang

menerangkan keberangkalian, kemungkinan sesuatu sifat pada sesuatu hal.

c. Penarikan kesimpulan atau pembentukan keputusan

Page 31: Pengertian Dan Ruang Lingkup Psikologi

31

Keputusan ialah hasil perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru

berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada. Ada tiga macam keputusan

adalah sebagai berikut :

1. Keputusan induktif

Adalah keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju

kesatu pendapat yang umum.

2. Keputusan deduktif

Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus, jadi

berlawanan dengan keputusan induktif.

3. Keputusan analogis

Adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau

menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.