PENGERINGAN BEKU2003
-
Upload
astri-handayani -
Category
Documents
-
view
8 -
download
2
description
Transcript of PENGERINGAN BEKU2003
Nama : Astri Handayani
NIM : 061330400290
Kelas : 4.KA
PENGERINGAN BEKU (Freez Dryer)
Frees Driyer merupakan suatu alat pengeringan yang termasuk
kedalam Conduction Dryer/ Indirect Dryer karena proses perpindahan
terjadi secara tidak langsung yaitu antara bahan yang akan dikeringkan
(bahan basah) dan media pemanas terdapat dinding pembatas sehingga
air dalam bahan basah / lembab yang menguap tidak terbawa bersama
media pemanas. Hal ini menunjukkan bahwa perpindahan panas terjadi
secara hantaran (konduksi), sehingga disebut juga Conduction Dryer/
Indirect Dryer.
Pengeringan beku (freeze drying) adalah salah satu metode pengeringan
yang mempunyai keunggulan dalam mempertahankan mutu hasil
pengeringan, khususnya untuk produk-produk yang sensitif terhadap
panas. Keunggulan pengeringan beku, dibandingkan metoda lainnya,
antara lain adalah :
a. dapat mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan
aroma, warna, dan unsur organoleptik lain)
b. dapat mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan
perubahan bentuk setelah pengeringan sangat kecil)
c. dapat meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat
berongga dan lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat
kembali ke sifat fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang hampir
sama dengan sebelum pengeringan).
Berikut ini adalah bagian-bagian dari alat pengering beku.
Komponen-komponen dasar dari mesin Freeze drying adalah sebagai berikut:
1. Vacuum Drying Chamber, yaitu ruang tempat meletakkan bahan yang akan dikeringkan
secara beku.
2. Vacuum Pump, yaitu pompa untuk menyerap udara yang berasal dari ruang pengering.
3. Compressor and Condenser, berfungsi untuk menyedot uap air yang dikeluarkan produk
beku dari ruang pengering, dan mengkondensasikan sehingga tidak membasahi produk
yang dikeringkan. Biasanya dioperasikan pada suhu - 55 °C sampai -105 °C.
4. Heated or Unheated Shelves, yaitu rak pada ruang pengeringan untuk meletakkan bahan.
5. Vacuum Gauge, yaitu peralatan yang berfungsi untuk mengukur tekanan di dalam ruang
pengering.
Keunggulan-keunggulan tersebut tentu saja dapat diperoleh jika
prosedur dan proses pengeringan beku yang diterapkan tepat dan sesuai
dengan karakteristik bahan yang dikeringkan. Kondisi operasional
tertentu yang sesuai dengan suatu jenis produk tidak menjamin akan
sesuai dengan produk jenis lain.
Spesifikasi alat
Spesifikasi alat ini terdiri komponen asesorisnya terdiri dari: vaccum
sensor, vaccum hose, base plate, 3 unheated shelves, drying chamber,
rubber valve, vaccum pump dan exhaust filter. Sedangkan menu display
antara lain dari beberapa setting program antara lain: pengaturan suhu,
waktu oprasional, dll.
Cara kerja alat
Pengoprasian alat tersebut sedikit lebih panjang karena banyak menu
display yang harus diseting dahulu dan harus lebih hati-hati karena
banyak peralatan/asesoris terbuat dari gelas. Cara oprasionalnya sebagai
berikut: ekstrak cairan atau kental sebelum dimasukkan kedalam Freeze
Dryer telah dibekukan dalam refrigerator (lemari es) minimal semalam.
Setelah membeku kemudian dimasukkan ke dalam alat, alat disetting
sesuai dengan yang diinginkan. Oleh vaccum puma alat tersebut akan
menyedot solvent yang telah beku (freeze) menjadi uap. Prinsip kerja alat
ini adalah merubah fase padat/es/freeze menjadi fase gas (uap).
Kegunaan alat
Sesuai dengan namanya pula Freeze Dryer (pengering beku) dapat
digunakan untuk mengeringkan bahan-bahan cair seperti ekstrak baik
cair maupun kental, lebih ditekankan untuk pengeringan ekstrak dengan
penyari/solvent dari air. Pengeringan ekstrak relatif lama, sebagai
ilustrasi kerja alat tersebut sebagai berikut: untuk mengeringkan ekstrak
cair sebanyak 500 ml bisa membutukan waktu lebih dari 20 jam. Untuk
itu lebih disarankan ekstrak yang dikeringkan dalam Freeze Dryer sudah
dalam ekstrak kentalnya sehingga waktu pengeringan akan lebih cepat
sehingga biaya akan lebih murah. Kapasitas alat tersebut mampu
mengeringkan ekstrak sampai 6 liter sekaligus.
Proses pengeringan beku dengan alat freeze dryer ini berlangsung
selama 18-24 jam, karena proses yang panjang inilah membuat produk-
produk bahan alam ini menjadi lebih stabil dibandingkan dengan metode
pengeringan yang lain seperti pengeringan semprot atau yang dikenal
dengan spray drying. Pengeringan beku ini dapat meninggalkan kadar
air sampai 1%, sehingga produk bahan alam yang dikeringkan menjadi
stabil dan sangat memenuhi syarat untuk pembuatan sediaan farmasi
dari bahan alam yang kadar airnya harus kurang dari 10%.
pada prosesnya yang panjang ini sampel akan dibekukan terlebih dahulu,
lalu setelah itu dimasukkan kedalam alat freeze dryer yang akan diset
suhu dan tekanannya dibawah titik triple. dan akan terjadi proses
sublimasi yaitu dari padat menjadi gas. Penggunaan freeze drying ini
sendiri juga telah banyak diaplikasikan dalam pengeringan produk
makanan, hasil dari pengeringan ini tidak merubah tekstur dari produk
itu sendiri dan cepat kembali kebentuk awalnya dengan penambahan air.
Untuk proses pengeringan beku (freeze dryer), menurut Muchtadi
(1992), bahan yang dikeringkan terlebih dahulu dibekukan kemudian
dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan tekanan rendah sehingga
kandungan air yang sudah menjadi es akan langsung menjadi uap,
dikenal dengan istilah sublimasi. Pengeringan menggunakan alat freeze
dryer lebih baik dibandingkan dengan oven karena kadar airnya lebih
rendah. Pengeringan menggunakan alat freeze dryer/pengering beku
lebih aman terhadap resiko terjadinya degradasi senyawa dalam ekstrak.
Hal ini kemungkinan karena suhu yang digunakan untuk mengeringkan
ekstrak cukup rendah.
Kondisi Proses
Kondisi pengeringan beku menggunakan sistem vakum dan alat pendingin untuk
mengerinkan suatu bahan. Perlakuan tekanan vakum yang tinggi dan suhu beku dapat
menghasilkan tekstur, warna, rehidrasi, dan parameter lain yang baik.
Pada awalnya bahan dibekukan dengan alat pendingin, kemudian bahan dikeringkan dengan
cara mengubah tekanan di dalam ruang pengering menjadi lebih rendah (dibawah tekanan
atmosfir) dengan menggunakan sistem vakum.
Contoh Bahan yang Dikeringkan
Pengeringan beku dapat menghasilkan produk dengan mutu lebih tinggi dibandingkan
cara pengeringan yang lain karena pengeringan beku dapat menghasilkan produk yang
memiliki struktur kaku akibat proses sublimasi. Dengan struktur yang kaku, produk menjadi
berpori dan tidak mengerut pada keadaan kering. Bila ditambahkan air akan terjadi proses
rehidrasi dengan cepat mendekati sifat segar.
Produk pangan pertama yang diproses dengan teknologi pengeringan beku adalah kopi,
khususnya kopi instan. Saat ini, berbagai jenis produk olahan lainnya, seperti buah, sayuran,
daging, telur, bumbu, serta berbagai jenis sup instant siap saji banyak dihasilkan dari teknik
pengeringan beku ini. Pada prinsipnya, berbagai bahan pangan yang cocok dan relatif mudah
untuk pengeringan beku adalah paoduk pangan larutan, irisan daging, risan buah dan sayuran,
atau sayuran utuh yang berukuran kecil. Di pasaran global, bisa kita jumpai berbagai jenis
produk kering-beku seperti udang, lobster, daging kepiting, daging sapi, dan daging ayam.
Ada juga campuran aneka sayur yang merupakan bagian dari sup, atau produk bubur yang
siap disajikan hanya dengan penambahan air panas saja. Hampir semua jenis sayuran dapat
dikeringbekukan, termasuk kacang-kacangan, jagung, tomat, nanas, dan lain-lain.
ALAT PENGERING VAKUM
Konstruksi Alat
Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan
penggunaan panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang
efektif. Pengeringan dapat dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih
hemat energi. Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif
terhadap panas atau bersifat volatil karena waktu pengeringannya yang singkat.
Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum ialah dapat digunakan
untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat kehadiran air.
Berikut ini adalah konstruksi dari alat pengering vakum.
Keterangan:
1. Termometer
2. Katup hisap uap/ katup masuk
3. Pressure Gauge
4. Bahan
5. Rak
6. Dinding Dalam
7. Dinding Luar
8. Busa Penahan Panas
9. Katup Hisap
10. Pipa Hisap
11. Kompor (Sumber Kalor)
12. Dudukan Ruang Vakum
13. Filterisasi
14. Air
15. Katup Buang
16. Pompa Vakum
17. Katup Isap Uap
18. Selang Isap Uap
19. Selang Buang
Adapun spesifikasi dari peralatan di atas yaitu:
1. Ruang Vakum
Ruang vakum merupakan ruang tempat proses pengeringan. Ruangan ini terisolasi dari
udara bebas. Di dalam ruangan ini akan diletakkan rak tempat meletakkan bahan yang
dikeringkan. Setelah bahan diletakkan di dalam rak, rak dimasukkan ke dalam ruang vakum
untuk dikeringkan.
2. Pompa Vakum
Pompa vakum merupakan suatu alat atau mesin yang berfungsi untuk memindahkan
fluida dari suatu ruang/tempat yang terisolasi dari udara bebas ke tempat yang lain.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan tekanan udara yang lebih rendah.
3. Termometer dan Barometer
Termometer berfungsi untuk mengatur temperature ruang vakum terutama pada saat
proses pengeringan. Adapun barometer berfungsi untuk mengatur tekanan di dalam ruang
vakum.
4. Filterisasi
Filterisasi berfungsi untuk memindahkan uap basah dengan uap kering sehingga uap
basah tidak terisap oleh pompa vakum. Proses pemisahannya yaitu ketika pompa bekerja uap
basah akan terisap melalui gulungan-gulungan pipa. Akibat gulungan-gulungan pipa ini,
maka uap basah yang terisap akan menabrak dinding pipa. Uap yang menempel pada
gulungan-gulungan pipa akan menjadi kumpulan-kumpulan air yang ahirnya ikut terisap oleh
pompa. Namun karena ada perbedaan berat jenis antara air dan uap kering maka air akan
jatuh pada ujung pipa dan uap kering berlanjut ke pompa vakum.
5. Kompor
Kompor berfungsi sebagai sumber kalor. Kompor minyak tanah dapat digunakan pada
peralatan ini. Besar nyala api kompor dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Prinsip Kerja Vacuum Dryer
Hal yang diinginkan dalam proses pengeringan adalah keluarnya air dari dalam bahan
yang dikeringkan ke lingkungannya. Sedangkan cara yang ditempuh untuk mencapai hal ini
sangatlah bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Pengeringan dengan
vacuum dryer merupakan pengeringan dengan menggunakan pemanasan tidak langsung.
Prinsip dari alat ini adalah membuat tekanan pada permukaan produk berkurang (keadaan
vakum), sehingga membuat cairan tersebut menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu.
Metode ini cocok untuk mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat
volatil karena waktu pengeringan yang singkat.
Kondisi Pengeringan
Pengeringan vakum adalah sistem pengeringan suatu bahan dengan memanfaatkan
keadaan vakum. Pada keadaan vakum, titik didih moisture lebih rendah daripada titik didih
pada keadaan atmosferik sehingga mempercepat waktu pengeringan dan menurunkan jumlah
kandungan nutrisi yang rusak pada bahan yang dikeringkan akibat pengeringan. Metode
pengeringan ini sesuai untuk bahan yang memiliki sensitivitas terhadap temperatur, salah
satunya adalah bahan pangan. Pada pengeringan temperatur tinggi, kandungan vitamin dalam
bahan pangan mudah terdegradasi dan rusak.
Contoh Bahan yang Dikeringkan
Vakum ialah proses menghilangkan air dari suatu bahan, bersama dengan penggunaan
panas maka vakum dapat menjadi suatu metode pengeringan yang efektif. Pengeringan dapat
dicapai dalam suhu yang lebih rendah sehingga lebih hemat energi. Metode ini cocok untuk
mengeringkan bahan yang sensitif terhadap panas atau bersifat volatil karena waktu
pengeringannya yang singkat. Kelebihan yang lain dari pengeringan menggunakan vakum
ialah dapat digunakan untuk mengeringkan bahan yang tak bisa dikeringkan jika terdapat
kehadiran air. Proses pengeringan vakum sering melibatkan beberapa langkah penerapan
panas dan vakum. Mengurangi tekanan pada permukaan cairan akan membuat cairan tersebut
menguap tanpa perlu diikuti kenaikan suhu.
Vacum drying ini bermanfaat untuk pengeringan sayur-sayuran dan produk lainnya
seperti pasta dan gelatin.