PENGENDALIAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASAspec.sidoarjokab.go.id/img/speakers/materi/Mukhlis...
Transcript of PENGENDALIAN KONTRAK PENGADAAN BARANG/JASAspec.sidoarjokab.go.id/img/speakers/materi/Mukhlis...
PENGENDALIAN KONTRAKPENGADAAN BARANG/JASA
Disampaikan : M. MUKLIS ISNAINI, S.H.
BIODATANama : M. MUKLIS ISNAINI, S.H.
Lahir : Kediri, 28 Januari 1980
Alamat : Jl. Betet Bawang No. 116 Ngronggo – Kediri
Pendidikan : S-1 Ilmu Hukum
Jabatan : Kabag. PBJ Kota Kediri
Tugas Lainnya : • Mediator Perselisihan Industrial
• Mentor COE Modernisasi Pengadaan - LKPP
• Tim Pendamping Kontrak - LKPP
• Mediator LPS – LKPP
• Fasilitator PBJ – LKPP
• Tim Peneliti Pelaksanaan Kontrak
Organisasi : • DPP Forum Ahli Kontrak Pemerintah Indonesia ( FAKPI )
• DPW Ikatan Fungsioan Pengadaan Indonesia – Jawa Timur ( IFPI )
HP/WA 0852 5959 6555
Email : [email protected]
PERMASALAHAN YANG SERING
MUNCUL
Membuat draft kontrak dengan baik sebelum pelelangan/seleksi
berarti telah merencanakan pelaksanaan kontrak dengan baik
Pengelolaan kontrak dilakukan sejak membuat draft kontrak, ketika
tanda tangan kontrak dan dari waktu ke waktu, bukan ribut di akhir
kontrak saja.
▪ Mekanisme pembayaran : Uang muka, Pembayaran termin, Pembayaran
akhir, Pembayaran melewati TA
▪ Mobilisasi terlambat
▪ Kontrak kritis
▪ Force Majeur : Kriteria, mekanisme/prosedur
▪ Subkontrak
▪ Perubahan Kontrak
▪ Perpanjangan atau pemberian kesempatan
▪ Pemutusan kontrak secara sepihak
▪ Denda : 1/1000 dari bagian kontrak/total kontrak, sanksi tambahan
KKBI : me·ngen·da·li·kan v 1 menguasai
kendali: hampir saja ia tidak dapat ~
kudanya; 2 memegang pimpinan;
memerintah: selama ia ikut ~ pemerintahan,
keamanan terjamin; 3 ki mengekang;
menahan (hawa nafsu, kenaikan harga, dan
sebagainya): kita harus selalu berusaha ~
hawa nafsu;
SKKNI LKPP :
• Menyangkut adanya perbuatan (Aktif)
• Proses membandingkan hasil dan sasaran
• Kegiatan yang dilakukan secara teratur
• Perlu dilakukan penyesuaian usaha
(kegiatan ) dengan hasil pengawasan.
PENGENDALIAN
TUJUAN PENGENDALIAN
Sesuai Regulasi
SIAPA YANG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN
ASPEK PENTING PENGENDALIAN KONTRAK
KRUSIAL DALAM RANCANGAN
KONTRAK
PELAKSANAAN KONTRAK
1) Penetapan SPPBJ
2) Penandatanganan Kontrak
3) Penyerahan Lokasi Kerja
4) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Surat Perintah Pengiriman (SPP)
5) Pemberian Uang Muka
6) Penyusunan Program Mutu
7) Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
8) Mobilisasi
9) Pemeriksaan Bersama
10) Pengendalian Kontrak
11) Inspeksi Pabrikasi
12) Pembayaran Prestasi Pekerjaan
13) Perubahan Kontrak
14) Penyesuaian Harga
15) Keadaan Kahar
16) Penghentian Kontrak atau Berakhirnya
Kontrak
17) Pemutusan Kontrak
18) Pemberian Kesempatan
19) Denda dan Ganti Rugi
20) Serah Terima
21) Masa Pemeliharaan
PENETAPAN SPPBJ
REVIU :
▪ proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan berdasarkan prosedur
yang ditetapkan; dan
▪ pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Kontrak.
Berdasarkan hasil reviu, Pejabat Penandatangan Kontrak memutuskan
untuk menerima atau menolah hasil pemilihan tersebut.
Waktu Penerbitan SPPBJ
▪ Dalam hal Tender/Seleksi dilakukan mendahului tahun anggaran,
SPPBJ dapat diterbitkan setelah persetujuan Rencana Kerja dan
Anggaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
▪ Penetapan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ)
▪ Surat penolakan hasil pemilihan (jika ada)
Tindak Lanjut PPK Menolak ?
Penyedia yang ditunjuk mengundurkan diri ?
PERSIAPAN PENANDATANGAN
KONTRAK
Rapat persiapanpenandatanganan Kontrak membahas hal-hal sebagai berikut :
▪ finalisasi rancangan Kontrak;
▪ kelengkapan dokumen pendukung Kontrak, seperti Jaminan Pelaksanaan telah
diterima sebelum penandatanganan Kontrak, asuransi, dsb;
▪ rencana penandatanganan Kontrak; dan/atau
▪ hal-hal yang telah diklarifikasi dan/atau dikonfirmasi pada saat evaluasi penawaran.
▪ Dokumen Kontrak dan lampirannya
▪ Jaminan pelaksanaan
✓ Jaminan Pelaksanaan (bila ada), verifikasi secara tertulis kepada
penerbit jaminan
✓ tidak diperkenankan mengubah substansi hasil pemilihan Penyedia
sampai dengan penandatangananKontrak, kecuali mempersingkat
waktu pelaksanaan pekerjaan.
✓ Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang kompleks
dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak.
PELAKSANAAN PENANDATANGAN
KONTRAK
Kontrak ditandatangani dengan ketentuan:
▪ DIPA/DPA telah ditetapkan;
▪ penandatangan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkan SPBBJ, kecuali apabila DIPA/DPA belum disahkan;
dan
▪ ditandatangani oleh Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak.
Kontrak mulai berlaku pada tanggal penandatanganan Kontrak oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam Kontrak.
▪ Dokumen Kontrak dan lampirannya
PENYERAHAN LOKASI KERJA
▪ Apabila diperlukan Pejabat Penandatangan Kontrak menyerahkan lokasi
kerja kepada Penyedia. Penyerahan lokasi kerja dilakukan setelah
sebelumnya dilakukan peninjauan lapangan oleh para pihak dan pihak
terkait yang dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lokasi Kerja
▪ Periksa kondisi lapangan apakah telah clean and clear, telah siap untuk
dilakukan pekerjaan pembangunan dan bebas dari masalah yang terkait
dengan pengunaan lahan
▪ Berita Acara Serah Terima lokasi Kerja
▪ Adendum Kontrak ( jika ada perubahan)
PERISTIWA KOMPENSASI
PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja untuk melaksanakan
pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan
SPMKSPP
▪ SPMK diterbitkan selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah tandatangan
Kontrak atau 14 hari kerja sejak penyerahan lokasi pekerjaan.
▪ Dalam SPMK dicantumkan seluruh lingkup pekerjaan dan tanggal mulai kerja
yang merupakan waktu dimulainya pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak.
▪ Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
▪ Surat Perintah Pengiriman (SPP)
SPMK → PK / JL / JK
SPP → B
▪ SPP diterbitkan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak tanggal penandatanganan
Kontrak.
▪ SPP disetujui/ditandatangani Penyedia selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak
tanggal penerbitanSPP.
▪ Tanggal penandatanganan SPP oleh Penyedia ditetapkansebagai tanggal awal
perhitungan waktu pelaksanaanpekerjaan sampai dengan serahterima Barang.
▪ Untuk pekerjaan yang pengiriman barangnya dijadwalkan tidak dilaksanakan
sekaligustetapi secara berkala/bertahap sesuai rencana kebutuhan, harus
dinyatakan dalam Kontrak..
PEMBERIANUANG MUKA
Penyedia dapat mengajukan permohonan uang muka secara tertulis kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak disertai dengan dokumen rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak dan
rencana pengembaliannya.
Uang muka dapat diberikan untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
▪ mobilisasi barang/ bahan /material/ peralatan dan tenaga kerja;
▪ pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok barang/ bahan/material/
peralatan; dan/atau
▪ persiapan teknis lain yang diperlukan bagi pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa.
▪ Permohonan uang muka
▪ Rencana penggunaan uang muka
▪ Jaminan Uang Muka
Jaminan uang muka diserahkan senilai uang muka dan nilai jaminannya bertahap
dapat dikurangi secara proporsional sesuai dengan sisa uang muka yang diterima
PENYUSUNAN PROGRAM MUTU
Program mutu disusun oleh Penyedia (sebagai penjaminan mutu pelaksanaan)
sebelum rapat persiapan pelaksanaan Kontrak, yang paling sedikit berisi:
▪ informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
▪ organisasi kerja Penyedia;
▪ jadwal pelaksanaan pekerjaan;
▪ prosedur pelaksanaan pekerjaan;
▪ prosedur instruksi kerja; dan/atau
▪ pelaksana kerja.
Rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa
merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.
Program mutu disesuaikan dengan jenis barang/jasa, karakteristik dan
kompleksitas pekerjaan.
Lakukan evaluasi terhadap program mutu yang dibuat, apakah sudah sesuai
dengan kondisi lapangan.
▪ Dokumen Program Mutu
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN
KONTRAK
Rapat tatap muka harus dilaksanakan secara:
▪ formal;
▪ agenda rapat diketahui secara bersama sebelum
pelaksanaan rapat; dan
▪ para pihak masing-masing harus menunjuk narahubung
selama pelaksanaan kontrak;
▪ BA Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
▪ Dokumen program mutu (kontraktor dan Pengawas)
▪ Struktur Organisasi Proyek
▪ Jadwal pelaksanaan pekerjaan
▪ SOP pelaksanaan pekerjaan
Hal-hal yang dibahas dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak:
▪ reviu kontrak, dan pembagian tugas dan tanggung jawab dari kedua belah pihak;
▪ pemutakhiran/pembaharuan rencana pekerjaan seperti tanggal efektif
pelaksanaan, dan tahapan pelaksanaan kontrak;
▪ reviu rencana penilaian kinerja pekerjaan sebagai dasar melakukan evaluasi
kemajuan pekerjaan;
▪ diskusi bagaimana dan kapan dilakukan pelaporan pekerjaan;
▪ Tata cara, waktu dan frekuensi pengukuran dan pelaporan yang disesuaikan dengan
kondisi pekerjaan;
▪ melakukan klarifikasi hal-hal yang masih kurang jelas dan mendiskusikan prosedur
untuk manajemen perubahan; dan
▪ melakukan klarifikasi rencana koordinasi antar para pihak selama pelaksanaan
pekerjaan
MOBILISASI
▪ Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan rencana kerja
▪ mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan
▪ Mobilisasi bahan/material, peralatan dan personil dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
▪ Jadwal mobilisasi peralatan dan personil
▪ Daftar peralatan yang ada di lokasi
PEMERIKSAAN BERSAMA
▪ Apabila diperlukan,pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, para
pihak bersama-sama melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan
dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi
lokasi pekerjaan untuk setiap tahapan pekerjaan dan rencana mata
pembayaran
▪ PA/KPA dapat menetapkan tim teknis dan PPK dapat menetapkan
tim atau tenaga ahli ( Mis. Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak )
▪ Berita Acara Pemeriksaan Bersama
▪ Adendum Kontrak (jika ada perubahan)
PENGENDALIAN KONTRAK
1. Para pihak melakukan pengawasan/pengendalian
2. Deviasi target / kontrak kritis lakukan SCM
3. Perbaikan target dan realisasi
4. Penerbitan SP atas deviasi target. SP 3 dapat
memutuskan kontrak
Kontrak dinyatakan kritis apabila:
▪ Dalam periode I (0% - 70%), keterlambatan lebih besar 10%
▪ Dalam periode II (70% - 100%), keterlambatan lebih besar 5%;
▪ Dalam periode II (70% - 100%), keterlambatan kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran berjalan.
INSPEKSI PABRIKASI
Para pihak dapat melakukan inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus. Jadwal, tempat dan ruang lingkup
inspeksi harus sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak
PEMBAYARAN PRESTASI
PEKERJAAN
▪ Mengacu ketentuan dalam Kontrak dan tidak boleh melebihi kemajuan hasil
pekerjaan;
▪ Pembayaran dilakukan terhadap pekerjaan yang sudah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
▪ Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan / termin / sekaligus;
▪ Pembayaran bulanan/termin dipotong angsuran uang muka, uang retensi dan
pajak. Untuk pembayaran akhir, dapat ditambahkan potongan denda apabila ada;
▪ Untuk pekerjaan yang di subkontrakkan, permintaan pembayaran dilengkapi bukti
pembayaran kepada subpenyedia/subkontraktor sesuai dengan kemajuan hasil
pekerjaan.
▪ Pembayaran termin terakhir hanya dapat dilakukan setelah seluruh pekerjaan selesai
100% sesuai dengan ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan para pihak
menandatangani Berita Acara Serah Terima pekerjaan.
▪ Untuk pekerjaan yang mensyaratkan masa pemeliharaan, uang retensi dibayarkan
setelah masa pemeliharaan berakhir (serah terima akhir/FHO). Dalam hal masa
pemeliharaan berakhir pada tahun anggaran berikutnya yang menyebabkan retensi
tidak dapat dibayarkan, maka uang retensi dapat dibayarkan dengan syarat Penyedia
menyampaikan Jaminan Pemeliharaan senilai uang retensi tersebut.
PERUBAHAN KONTRAK
▪ Adendum KontrakPERTIMBANGAN PPK ……
PPK dapat meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan
dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat melakukanperubahan kontrak,
Dapat dilakukan pada semua jenis kontrak
Ketentuan :
▪ menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam Kontrak;
▪ menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
▪ mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau
▪ mengubah jadwal pelaksanaan.
Penambahan nilai kontrak akhir tidak melebihi 10% dari kontrak awal dan
tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah
PENYESUAIAN HARGA
KEADAAN KAHAR
Suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam kontrak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi
Ketentuan :
▪ Pelaksanaan kontrak dapat dihentikan.
▪ Dalam hal pelaksanaan kontrak dilanjutkan, para pihak dapat melakukan
perubahan kontrak.
▪ Perpanjangan waktu untuk penyelesaian kontrak dapat melewati Tahun
Anggaran.
▪ Tindak lanjut setelah terjadinya keadaan kahar diatur dalam Kontrak.
Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :
▪ pernyataan yang diterbitkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau
▪ foto/video dokumentasi KeadaanKahar yang telah diverifikasi
kebenarannya
PENGHENTIAN KONTRAK ATAU BERAKHIRNYA
KONTRAK
PENGHENTIAN KONTRAK
▪ Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dilakukan secara
tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai
alasan penghentian pekerjaan
BERAKHIRNYA KONTRAK
▪ Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai, hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam Kontrak sudah
terpenuhi
PEMUTUSAN KONTRAK
Pemutusan Kontrak adalah tindakan yang dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak atau Penyedia untuk mengakhiri berlakunya
Kontrak karena alasan tertentu
SANKSI :
▪ Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
▪ sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila diberikan);
▪ Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
▪ Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
PEMUTUSAN KONTRAK
PPK
▪ Penyedia terbukti melakukanKKN, kecurangandan/atau pemalsuandalam proses
pengadaan yang diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
▪ pengaduan tentangpenyimpangan prosedur, dugaanKKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar oleh
Instansi yang berwenang;
▪ Penyedia berada dalam keadaan pailit;
▪ Penyedia terbukti dikenakanSanksi Daftar Hitam sebelum penandatanganan Kontrak;
▪ Penyedia gagal memperbaiki kinerjasetelah mendapat Surat PeringatanKontrakKritis
berturut-turutsebanyak3 (tiga) kali;
▪ Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan Pelaksanaan;
▪ Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktuyang telah ditetapkan;
▪ berdasarkan penelitianPPK, Penyedia tidak akan mampu menyelesaikankeseluruhan
pekerjaan walaupun diberikankesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaanpekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan;
▪ setelah diberikan kesempatanmenyelesaikanpekerjaan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan;
▪ Penyedia menghentikanpekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender dan
penghentianini tidak tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta tanpa
persetujuan pengawas pekerjaan; atau
▪ Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan dikarenakan pergantian nama Penyedia.
PEMUTUSAN KONTRAKPENYEDIA
▪ setelah mendapatkan persetujuan PPK, Pengawas Pekerjaan
memerintahkan Penyedia untuk menunda pelaksanaan
pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;
▪ PPK tidak menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.
PEMBERIAN KESEMPATAN
Lebih penting bertindak melakukan
pengendalian kontrak sejak rancangan kontrak
yang baik, berlanjut dengan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak dan mengendalikan kontrak
dari waktu ke waktu daripada berpikir adanya
pemberian kesempatan 50 hari dsb
DENDA DAN GANTI RUGI
Sanksi finansial yang dikenakan kepada Penyedia sesuai ketentuan yang
berlaku karena terjadinya cidera janji/wanprestasi yang tercantum dalam
Kontrak.
Sanksi finansial dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda keterlambatan.
Cidera janji/wanprestasi dapat berupa :
▪ kegagalan bangunan,
▪ menyerahkan jaminan yang tidak bisa dicairkan,
▪ melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit,
▪ menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak
berdasarkan hasil audit, dan
▪ keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
GANTI RUGI
Sanksi ganti rugi apabila terjadi :
▪ kegagalan bangunan,
▪ menyerahkan jaminan yang tidak bisa dicairkan,
▪ melakukan kesalahan dalam perhitungan volume hasil pekerjaan
berdasarkan hasil audit,
▪ menyerahkan barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak
berdasarkan hasil audit.
Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan
DENDA
Denda keterlambatan apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan.
Besarnya denda keterlambatan adalah:
▪ 1‰ (satu permil) per hari dari harga bagian Kontrak yang tercantum dalam
Kontrak; atau
▪ 1‰ (satu permil) per hari dari harga Kontrak.
Bagian Kontrak adalah bagian pekerjaan dari satu pekerjaan yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan
SERAH TERIMA DANMASA PEMELIHARAAN
SERAH TERIMA ▪ Setelah pekerjaan selesai 100% Penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk serah terima barang/jasa. PPK
melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang diserahkan;
▪ PPK menyerahkan barang/jasa kepada PA/KPA;
▪ PA/KPA meminta PjPHP/PPHP untuk melakukan pemeriksaan
administrasi terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan;
▪ PjPHP/PPHP melakukan pemeriksaan administrasi
MASA PEMELIHARAAN
KONSTRUKSI
▪ penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
▪ Nilai jaminan sebesar 5 %
▪ masa pemeliharaan paling singkat untuk pekerjaan permanen selama 6
(enam) bulan, sedangkan untuk pekerjaan semi permanen selama 3 (tiga)
bulan;
▪ masa pemeliharaan dapat melampaui Tahun Anggaran
BARANG
▪ masa garansi diberlakukan sesuai kesepakatan para pihak dalam kontrak,
untuk menjamin kelaikan penggunaan barang hingga jangka waktu dalam
kontrak.
▪ Sertifikat garansi diterbitkan Produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah
oleh produsen.
▪ Uang Retensi atau Jaminan Pemeliharaan ???
▪ Penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan ???
▪ Jaminan Pemeliharaan (JK)
▪ Sertifikat Garansi (PB)
R I S I K O
MITIGASI RISIKO
▪ PahamiJenisdan KlausulKontrak
▪ PahamiBatasan KewenanganPihak
▪ Pahamikondisiataskerugiankeuangannegara
▪ Libatkan pihaklain dalammembuatkeputusan
TITIK RAWAN PELAKSANAAN
KONTRAK
1. Adanya pungutan.
2. Kontrak yang ditandatangani tidak reliabel.
3. Ketidakjelasan yang menandatangani kontrak
4. Pekerjaan dimulai tanpa kontrak.
5. Tidak dilakukan klarifikasi Jaminan
6. Membuat substansi baru tanpa perubahan kontrak
7. Pengalihan pekerjaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
8. Lemahnya pengendalian kontrak
TITIK RAWAN SERAH TERIMA DAN
PEMBAYARAN
1. Tidak optimalnya pemeriksaan
2. Rekayasa negatif pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan
3. Hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak
4. Pembayaran tanpa prestasi kerja
5. Tidak memperhatikan tanggungjawab Penyedia
Tindakan Pidana dalam Pengadaan
Penyimpangan dalam proses pengadaan dominan merupakan permasalahan administrasi,
dengan pertimbangan bahwa peraturan perundang-undangan yang mendasari merupakan
Peraturan Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan. Namun tak dipungkiri, juga
ditemukan bentuk penyimpangan lain yang merupakan ranah hukum lain seperti pidana
Fiktif dan Rekayasa Negatif
Mark/Up dan sejenisnya
Suap / Gratifikasi
Penyebab Pelanggaran
1. Ketidaktahuan peraturan
2. Tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai penugasan
3. Rakus / serakah
4. Intervensi kuat pihak lain dan penyimpangan kewenangan
5. Persepsi pembiasaan pelanggaran
CARILAH KESERAKAHANNYA JANGAN MENCARI KESALAHANNYA
“ MUDJISANTOSA”
= LEBIH BAIK MELAKUKAN PERUBAHAN WALAUPUN SEDIKIT,
DARIPADA DIAM TIDAK BERBUAT APA APA =