Pengendalian Hama secara Hayati

download Pengendalian Hama secara Hayati

of 20

Transcript of Pengendalian Hama secara Hayati

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    1/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Setiap makluh hidup menjadi penyusun dan pelaku terbentuknya suatu

    komonitas yang mampu mengatur dirinya sendiri secara alami sehingga terjadi

    keseimbangan numerik antara semua unsur penyusun komonitas. Setiap aktifitas

    organisme dalam komonitasnya selalu berinteraksi dengan aktifitas organisme lain

    dalam suatu keterikatan dan ketergantungan yang rumit yang menghasilkan

    komonitas yang stabil. Interaksi antar organisme tersebut dapat bersifat antagonistik,

    kompetitif, atau bersifat positif seperti simbiotik. ( Untung, 2006 .

    !enurut "lint #. ! dan $an den %osch. &, (2000. 'kosistem adalah kesatuan

    komonitas bersamasama dengan sistem abiotik yang mendukungnya. Sebagai contoh

    adalah ekosistem pertanian sa)ah dibentuk oleh komonitas makluh hidup bersama

    sama dengan tanah, air, udara dan unsurunsur fisik lain yang terdapat di sa)ah

    tersebut. *onsep ekosistem, seperti konsep biofer menekankan hubungan dan saling

    ketergantungan yang tetap antara faktorfaktor hidup dan tak hidup di setiaplingkungan.

    +alam kurun )aktu tertentu ekosistem alami dapat menjaga sifatsifatnya

    dengan cukup konstan, terutama karena desakandesakan yang dibuat oleh

    lingkungan fisik bersama sama dengan lingkungan timbal balik baik intra maupun

    antarspesies. Salah satu mekanisme tersebut adalah predasi (peristi)a mangsa

    memangsa. Sifat mangsamemangsa tersebut akan terus berlangsung dalam

    kehidupan dan dalam ekositem dan disebut dengan rantai makanan. &antai makanan

    tersebut akan berlansung sepanjang masa, antara herbiora (pemakan tanaman dan

    karniora (musuh alami. -anaman juga disebut dengan produsen dan pemakan

    produsen disebut sebagai konsumen.

    /- merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang

    pengendalian - yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi

    1

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    2/20

    ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang ber)a)asan lingkungan

    yang berkelanjutan. Sebagai sasaran teknologi /- adalah 1 produksi pertanian

    mantap tinggi, 2 enghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3 opulasi -

    dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan dan 4

    engurangan resiko pencemaran #ingkungan akibat penggunaan pestisida yang

    berlebihan (5nonim, 2004.

    *onsep /- muncul dan berkembang sebagai koreksi terhadap kebijakan

    pengendalian hama secara konensional, yang sangat utama dalam manggunakan

    pestisida. *ebijakan ini mengakibatkan penggunaan pestisida oleh petani yang tidak

    tepat dan berlebihan, dengan cara ini dapat meningkatkan biaya produksi dan

    mengakibatkan dampak samping yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan

    petani itu sendiri maupun masyarakat secara luas.

    5khirakhir ini disadari bah)a pemakaian pestisida, khususnya pestisida

    sintetis ibarat pisau bermata dua. +ibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan

    produksi pertanian, terselubung bahaya yang mengerikan. -ak bisa dipungkiri, bahaya

    pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan pestisida

    yang tidak bijaksana. *erugian berupa timbulnya dampak buruk penggunaan

    pestisida, dapat dikelompokkan atas 3 bagian1

    . estisida berpengaruh negatip terhadap kesehatan manusia.

    2. estisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan.3. estisida meningkatkan perkembangan populasi jasad penganggu tanaman.

    +ari uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul makalah

    dengan judul 1 Pengendalian Hama secara Hayati (Biologi Control) sebagai Salah

    Satu Komponen Pengendalian Hama Terpadu (PHT) enulisan ini merupakan

    salah satu bentuk penulisan ilmiah dan diharapkan dapat memberikan kontribusi

    kepada mahasis)a tentang pengendalian hayati yang ramah lingkungan.efektif, dan

    efesien.

    B. Tujuan

    enulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada

    2

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    3/20

    mahasis)a tentang pentingnya pengendaliaan hayati, sebagai pengendalian yang

    ramah lingkungan, 'fektif dan 'fisien.

    C. Manfaat

    5dapun manfaat penulisan makalah ini yakni memberikan pemahaman

    konsepkonsep dasar kepada mahasis)a tentang pengendalian hama terpadu

    menggunakan agen hayati (biologis, memudahkan mahasis)a untuk mengenali

    agenagen hayati pengendali hama, dan memudahkan mahasis)a dalam memahami

    metodemetode pengendalian hama secara hayati (agen hayati.

    3

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    4/20

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Prinsip Pengenalian Ha!ati

    5nonim ( 2002, menyatakan bah)a pengendalian hayati adalah pengendalian

    serangga hama dengan cara biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuhmusuh

    alaminya (agen pengendali biologi, seperti predator, parasit dan patogen.

    engendalian hayati adalah suatu teknik pengelolaan hama dengan sengaja dengan

    memanfaatkan7memanipulasikan musuh alami untuk kepentingan pengendalian,

    biasanya pengendalian hayati akan dilakukan perbanyakan musuh alami yang

    dilakukan dilaboratorium. Sedangkan engendalian alami merupakan roses

    pengendalian yang berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia, tidak ada proses

    perbanyakan musuh alami.

    engendalian hayati dalam pengertian ekologi didifinisikan sebagai

    pengaturan populasi organisme dengan musuhmusuh alam hingga kepadatan

    populasi organisme tersebut berada diba)ah rataratanya dibandingkan bila tanpa

    pengendalian. !enurut Untung (2006. rinsip pengaturan populasi organisme oleh

    mekanisme saling berkaitan antar anggota suatu komonitas pada jenjang tertentu juga

    terjadi didalam agroekosistem yang dirancang manusia. !usuh alami sebagai bagian

    dari agroekosistem memiliki peranan menentukan dalam pengaturan dan

    pengendalian populasi hama. Sebagai faktor yang bekerjanya tergantung dari

    kepadatan yang tidak lengkap (imperfectly density dependent dalam kisaran tertentu,

    populasi musuh alami dapat mempertahankan populasi musuh alami tetap berada

    disekitar batas keseimbangan dan mekanisme umpan balik negatif. *isaran

    keseimbangan tersebut dinamakan Planto Homeostatik. +iluar plato homeostatik

    musuh alami menjadi kurang efektif dalam mengembalikan populasi kearas

    keseimbangan. opulasi hama dapat meningkat menjahui kisaran keseimbangan

    akibat bekerjanya faktor yang bebas kepadatan populasi seperti cuaca dan akibat

    tindakan manusia dalam mengelola lingkungan pertanian.

    4

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    5/20

    !enurut 8umar (2000. engendalian hayati memiliki keuntungan yaitu 1

    . 5man artinya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan keracunan

    pada manusia dan ternak.

    2. tidak menyebabkan resistensi hama.

    3. !usuh alami bekerja secara selektif terhadap inangnya atau mangsanya.4. %ersifat permanen untuk jangka )aktu panjang lebih murah, apabila keadaan

    lingkungan telah setabil atau telah terjadi keseimbangan antara hama dan

    musuh alaminya.

    Selain keuntungan pengendalian hayati juga terdapat kelemahan atau

    kekurangan seperti 1

    . /asilnya sulit diramalkan dalam )aktu yang singkat.2. +iperlukan biaya yang cukup besar pada tahap a)al baik untuk penelitian

    maupun untuk pengadaan sarana dan prasarana.

    3. +alam hal pembiakan di laboratorium kadangkadang menghadapi kendala

    karena musuh alami menghendaki kondisi lingkungan yang kushus.4. -eknik aplikasi dilapangan belum banyak dikuasai.

    B. Musu" Ala#i

    Setiap komonitas serangga termasuk serangga hama dapat diserang atau

    menyerang organisme lain. %agi serangga yang diserang organisme penyerang

    disebut !usuh 5lami. Secara ekolo9gi istilah tersebut kurang tepat karena adanya

    musuh alami tidak tentu merugikan kehidupan serangga terserang. /ampir semua

    kelompok organisme berfungsi sebagai musuh alami serangga hama termasuk

    kelompok ertebrata, nematoda, jasad renik, inertebrata diluar serangga. *elompok

    musuh alami yang paling banyak adalah dari golongan serangga itu sendiri. !isalnya

    adalahLetmansia bicolor merupakan musuh alami dari serangga hama pada tanman

    kelapa Secava sp, Serangga kumbang *oksinelid ( Synkuharmonia octomaculata

    merupakan musuh alami dari hama tanman padi yaitu serangga )ereng hijau, )ereng

    punggung putih dan )ereng :ig:ag. 5nonim (2006.

    +ilihat dari fungsinya musuh alami dapat dikelompokkan menjadi, arasitoid,

    redator dan atogen.

    5

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    6/20

    $. Parasit%i

    !erupakan serangga yang memarasit serangga atau binatang antropoda

    lainnya. arasitoid bersifat parasit pada fase prade)asa, sedangkan de)asanya

    hidup bebas dan tidak terikat pada inangnya. arasitoid hidup menumpang di

    luar atau didalam tubuh inangnya dengan cara menghisap cairan tubuh

    inangnya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Umumnya parasitoid

    menyebabkan kematian pada inangnya secara perlahanlahan dan parasitoid

    dapat menyerang setiap fase hidup serangga, meskipun serangga de)asa

    jarang terparasit.

    arasitoid menyedot energi dan memakan selagi inangnya masih hidup

    dan membunuh atau melumpuhkan inangnya untuk kepentingan keturunanya.

    *ebanyakan parasitoid bersifat monofag (memiliki inang spesifik, tetapi ada

    juga yang oligofag (inang tertentu. Selain itu parasitoid memiliki ukuran

    tubuh yang lebih kecil dari inangnya.

    !enurut Untung (2006. "aktorfaktor yang mendukung efektifitas

    pengendalian hama oleh parasitoid adalah1

    a. +aya kelangsungan hidup (Survival baik.

    b. /anya satu atau sedikit indiidu inang diperlukan untuk melengkapi

    daur hidupnya.

    c. opulasi parasitoid dapat tetap bertahan meskipun pada aras populasi

    inang rendah.

    d. Sebagian parasitoid monofag, atau oligofag sehingga memiliki kisaran

    inang sempit. Sifat ini menyebabkan populasi parasitoid memiliki

    respon numerik yang baik terhadap perubahan populasi inangnya.

    %erdasar posisi makannya, parasitoid dapat digolongkan menjadi 2

    yaitu1

    a. Ektoparasitoid adalah parasitoid yang seluruh siklus hidupnya ada

    diluar tubuh inangnya (menempel pada tubuh inangnya, contohnya 1

    6

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    7/20

    Compsometris spp yang memarasit hamaExopholis sp.

    b. Endoparasitoid adalah parasitoid yang berkembang didalam tubuh inang

    dan sebagian besar dari fase hidupnya ada didalam tubuh inangnya,

    contohnya 1Letmansia bicolor yang memarasit telur Sexava sp.

    arasitoid juga dapat digolongkan berdasarkan fase tubuh inang yang

    diserang 1

    a. arasitoid telur 1 parasit yang menyerang inang pada fase telur dan

    bersifat endoparasit. ;ontohnya 1Anagrus optabilis ereng Coklat!

    b. arasitoid telur

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    8/20

    +idaerah kepulaun !aluku pada umumnya dan khususnya daerah *abupaten

    /almahera Utara ada beberapa predator yang sangat efektif mengendaalikan

    hama Se=aa yaitu burung -auntaun dan juga burung ata %agai akan tetapi

    sekarang jarang untuk di temukan lagi. redator merupakan organisme yang

    hidup bebas dengan memakan, membunuh atau memangsa atau serangga lain,

    ada beberapa ciriciri predator 1

    a. redator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya

    (telur, lara, nimfa, pupa dan imago.

    b. redator membunuh dengan cara memakan atau menghisap mangsanya

    dengan cepat.

    c. Seekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama

    hidupnya.

    d. redator membunuh mangsanya untuk dirinya sendiri.

    e. *ebanyakan predator bersifat karnifora.

    f. redator memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada mangsanya.

    g. +ari segi perilaku makannya, ada yang mengunyak semua bagian tubuh

    mangsanya, ada menusuk mangsanya dengan mulutnya yang berbentuk

    seperti jarum dan menghisap cairanya tubuh mangsanya.

    h. !etamorfosis predator ada yang holometabola dan hemimetabola.

    i. redator ada yang monofag, oligofag dan polifag.

    !enurut 8umar (2000 , hampir semua ordo serangga memiliki jenis

    yang menjadi predator, tetapi selama ini ada beberapa ordo yang anggotanya

    merupakan predator yang digunakan dalam pengendalian hayati. rdoordo

    tersebut adalah 1

    a. ;oleoptera, misalnya Colpodes rupitarsis dan C! saphyrinus (famili

    ;arabidae sebagai predator ulat penggulung daun Palagium sp.

    Harmonia octamaculata ("amili ;occniellidae sebagai predator kutu

    8assidae dan 5phididae.

    b. rthoptera, misalnya Conocephalus longipennis (famili -etigonidae

    8

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    9/20

    sebagai predator dari telur dan lara pengerek batang padi dan )alang

    sangit.

    c. +iptera, misalkan Philodicus $avanicus dan #mmatius conopsoides

    (famili 5silidae sebagai predator serangga lain. Syrphus serrarius

    (famili Syrphidae sebagai predator berbagai jenis aphids.

    d. rdonata, misalnya Agriocnemis femina femina dan Agriocnemis

    pygmaea (famili ;oecnagrionidae sebagai predator )ereng coklat dan

    ngengat hama putih palsu. Anax $unius (famili 5eshnidae sebagai

    predator dari beberapa jenis ngengat.

    e. /emiptera, misalnya Cyrtorhinus lividipenis ( famili !iridae sebagai

    predator telur dan nimfa )ereng coklat dan )ereng hijau.

    f. >europtera, misalnya Chrysopa sp. (famili ;hrysopidae sebagai

    predator berbagai hamaApids sp.

    g. /yminoptera, misalnya #ecophylla smaragdina (famili "ormasidae

    sebagai predator hama tanaman jeruk.

    '. Pat%gen

    ?olongan mikroorganisme atau jasad renik yang menyebabkan serangga

    sakit dan akhirnya mati. atogen adalah salah satu faktor hayati yang turut

    serta dalam mempengaruhi dan menekan perkembangan serangga hama.

    *arena mikroorganisme ini dapat menyerang dan menyebabkan kematian

    serangga hama, maka patogen disebut sebagai salah satu musuh alami

    serangga hama selain predator dan parasitoid dan juga dimanfaatkan dalam

    kegiatan pengendalian. %eberapa patogen dalam kondisi lingkungan tertentu

    dapat menjadi faktor mortalitas utama bagi populasi serangga tetapi ada

    banyak patogen pengaruhnya kecil terhadap gejolak populasi serangga.

    leh karena kemampuanya membunuh serangga hama sejak lama

    patogen digunakan sebagai 5gen enendali hayati %biological control agens&.

    enggunaan patogen sebagai pengendali hama sejak abab ke@ yaitu

    9

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    10/20

    pengendali hama kumbang moncong pada bit gula, Cleonus punctiventus

    dengan menggunakan sejenis jamur.

    *elompok serangga dalam kehidupan diserang banyak patogen atau

    penyakit yang berupa irus, bakteri, proto:oa, jamur, riket:ia dan nenatoda.

    Ini merupakan macam patogenik yang dapat digunakan sebagai agen

    pengendali hayati.

    a. Bakteri

    %akteri yang biasa digunakan adalah bakteri yang menghasilkan

    spora. %akteri yang menyerang serangga dapat dibedakan menjadi 2

    kelompok yaitu bakteri yang tidak membentuk spora dan bakteri yang

    membentuk spora. %akteri penghasil spora merupakan bakteri yang

    sangat penting yang saat ini banyak digunakan sebagai insektisida

    mikrobia. ;ontoh bakteri yang biasa digunakan sebagai berikut.

    ;ontohnya 'acillus popiliae sebagai patogen dari kumbang

    jepang Popilie $aponika dan kumbang skarabia lainya 'acillus

    thuringiensis sangat efektif dalam mengendaliakan lara dari ordo

    Lepidoptera dan lara nyamuk.

    b. (a#ur

    8amur yang menginfeksi serangga disebut (amur Entopatogenik.

    Saat ini telah dikenal lebih dari AB0 spesies jamur entopatogenik dan

    sekitar 00 genera jamur. %erbeda dengan irus, jamur patogen masuk

    kedalam tubuh serangga tidak melalui saluran makanan tetapi langsung

    masuk kedalam tubuh melalui kulit atau integumen. Setelah konodia

    jamur masuk kedalam tubuh serangga, jamur memperbanyak diri

    melalui pembentukan hife dalam jaringan epicutikula, epidermis,

    hemocoel serta jaringanjaringan lainnya, dan pada akhirnya semua

    jaringan dipenuhi oleh miselia jamur. +i samping itu juga ada beberapa

    jamur yang dapat mempengaruhi pigmentasi serangga dan menghasilkan

    10

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    11/20

    toksin yang sangat mempengaruhi fisiologis serangga.

    enyebaran dan infeksi jamur sangat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor antara lain kepadatan inang, kesediaan spora, cuaca terutama

    angin dan kebasahan. *ebasahan tinggi dan angin kencang sangant

    membantu penyebaran konidia dan pemerataan infeksi patogen pada

    seluruh indiidu populasi inang. ;ontoh jamur yang sering dipakai

    dalam pengendalian dengan patogen jamur adalah 8amur )etarhi*ium

    anisopliae digunakan untuk mengendaliakan hama #ryctes rhinoceros

    pada tanaman kelapa dan juga hama )ereng hijau yang meyerang

    tanaman padi.

    ). *irus

    Saat ini kurang lebih B00 irus telah berhasil diisolasi dan

    diidentifikasi dari serangga antropoda. $irusirus antropoda sebagian

    besar masuk dalam genera +ucleopolyhidrovirus, -ranulavirus,

    .ridovirus, Entomopoxvirus, Cypovirus dan +odavirus. +iantara ke6

    genera ini jenis >$ (+ucleopolyhidrovirus& merupakan genus

    terpenting karena 40 C jenis irus yang dikenal menyerang serangga

    termasuk jenus ini. Selain >$ ada jenus lain yaitu ?$ (-ranulavirus&,

    ;$ ( Cytoplasmic Polyhidrosis /irus dan kelompok lain yang lebih

    kecil jumlahnya.

    #ara serangga terinfeksi oleh irus umumnya melemah pada

    saluran pencernaan makanan ini terjadi se)aktu lara makan bagian

    tanaman yang telah mengandung polyhidra. Selain itu juga dapat masuk

    ketubuh serangga se)aktu meletakkan telur atau melalui bagian tubuh

    yang terluka, mungkin oleh serangan musuh alami. $irus juga dapat

    ditranmisikan le)at induk ysng telah terinfeksi melalui telur ysng

    diturunkan. ;ontoh irus yang dapat dipakai untuk pengendalian hayati

    adalah >$ (+ucleopolyhedro virus paling banyak menyerang pada

    11

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    12/20

    serangga ordo lepidoptera, /yminoptera, +iptera serta ;oleoptera.

    . Nenat%a

    +isamping irus, jamur dan bakteri juga ada banyak spesies

    nematoda yang bersifat parasitik terhadap serangga hama, baik yang

    bersifat parasit obligat maupun fakultatif. +ari D famili yang

    menyerang serangga "amili !ermithidae merupakan famili yang paling

    banyak7terpenting terdiri atas B0 genera dan 200 spesies. >ematoda

    muda meninggalkan telur dan masuk kedalam tubuh serangga melalui

    kutikula dan masuk kedalam homocoel, setelah berganti kulit beberapa

    kali maka nematoda de)asa keluar dari tubuh serangga, dan serangga

    mati sebelum atau sesudan nematoda keluar.

    *euntungan menggunakan nematoda entomopagen adalah

    kemampuan mematikan inang sangat cepat, karena serangan nematoda

    akan mengalami kematian dalam )aktu 244@ jam setelah aplikasi.

    -ubuh serangga akan lemas terjadi penurunan aktiitas dan terjadi

    perubahan )arna tubuh menjadi merah kecoklatan jika terserang

    Steinernema spp dan hitam jika terserangHeterorhabditis spp.

    >ematoda akan berkembangbiak dalam tubuh serangga inang

    sampai menghasilkan keturunan yang sangat banyak. >ematoda akan

    memasuki fase reproduktif yaitu memperbanyak keturunan apabila

    populasi nematoda dalam tubuh inang rendah sedangkan bila populasi

    tinggi akan memasuki fase infektif. >ematoda stadium ketiga sering

    disebut $uvenil infektif akan keluar dari tubuh serangga dan berusaha

    untuk mencari inang baru. 8uenil infektif mampu bertahan hidup lama

    sampai memperoleh inang kembali dan fase ini merupakan satusatunya

    fase yang bersifat infektif terhadap serangga inang. ;ontoh nematoda

    yang sering digunakan untuk pengendalian hayati adalah >enatoda

    Steinernema spp dapat mengendalikan hama dari rdo #epidoptera dan

    12

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    13/20

    ;oleoptera.

    e. Pr%t%+%a an ,ikettsia

    Spesiesspesies proto:oa yang patogenik terhadap serangga pada

    umumnya termasuk dalam sub kelompok !ikrosporodia. -elah dikenal

    kurang lebih 2B0 spesies mikrospodia yang menyerang serangga. -iga

    jenis mikrosporodia yang telah dikenal antara lain +osema locustae, >.

    Acridopagus dan >. Cuneatum telah di jadikan sebagai agen hayati

    untuk mengendalikan hama belalang kususnya di 5merika.

    enyebaran mikrosporadia melalui makanan dan dipindahkan dari

    induk yang terinfeksi keketurunanya. engaruh mikrosporodia terhadap

    kehidupan inang relatif lambat dan gejala luarnya sangat berariasi.

    !ikrosporodia tersebar luas secara alami dapat menjadi faktor

    mortalitas yang penting bagi serangga inangnya. 8enis rikettsia banyak

    menyerang kumbang. *ematian akibat riketsia akan terjadi 4 bulan

    setelah aplikasi atau lebih lama dibandingkan kematian akibat agen

    hayati seperti jamur, bakteri, nematoda dan irus. ;ontoh roto:oa dan

    &ikettsia yang dapat dipakai dalam pengendalian hayati adalah Cocodia

    mampu menginfeksi hama gudang "ribolium confusum

    C. Strategi Pengenalian Ha!ati

    -eknik pengendalian hayati dengan menggunakan parasitoid dan predator

    yang dilakukan sampai saat ini dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu,

    *onserasi, Introduksi, dan 5ugmentasi. !eskipun ketiga teknik pengendalian hayati

    tersebut berbeda tetapi dalam pelaksanaanya sering digunaka secara bersama.

    $. -%nserasi

    !enurut &ukmana. dan sugandi, (2002. !usuh alami mempunyai

    andil yang sangat besar dalam pembangunan pertanian ber)a)asan

    13

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    14/20

    lingkungan karena daya kendali terhadap hama cukup tinggi dan tidak

    menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. 5gar upaya ini dapat

    berlangsung dan berkesinambungan secara terusmenerus musuh alami perlu

    dijaga kelestariaanya. !elindungi dan mempertinggi populasi musuh alami

    yang dapat digunakan sebagai pengendali hama yang ada dialam baik sebagai

    parasitoid, predator maupun patogen. -ujuannya adalah menghindari

    tindakantindakan yang dapat mengganggu kelestarian populasi musuh alami

    misalnya dengan memakai sistem tanam yang lebih beraneka ragam,

    menanam dan melestarikan tanaman berbunga sebagai makanan dari musuh

    alami, menekan pemakaian pestisida yang berlebihan, melestarikan tanaman

    liar yang mendukung inang alternatif parasitoid atau mangsa alternatif

    predator.

    elepasan musuh alami sebaiknya dilakukan saat kondisi lingkungan

    mendukung aktifitasnya, misalnya pagi atau sore hari, sehingga saat

    kondisinya lingkungan kurang mendukung misal cuaca panas, musuh alami

    telah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi. Selain itu pelepasan

    dilakukan saat populasi hama mulai meningkat meninggalkan batas

    keseimbangan alami.

    &. Intr%uksi

    !enambah atau memasukan populasi musuh alami yang digunakan

    dalam jumlah banyak( perbanyakan di laboratorium untuk pengendali baik

    sebagai parasitoid, predator maupun patogen. -eknik introduksi atau importasi

    musuh alami seringkali disebut sebagai praktek klasik pengendalian hayati.

    /al ini disebabkan karena sejak diketahui sebagian besar usaha pengendalian

    hayati menggunakan teknik introduksi.

    *eberhasilan teknik introduksi misalnya pada 1 introduksi kumbang

    /edalia, 0odolia carnidalis dari benua 5ustralia yang menyerang perkebunan

    jeruk dikalifornia untuk mengendalikan hama kutu perisai .cerya purchasi.

    14

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    15/20

    *eberhasilan ini kemudian dicobakan pada hamahama lain dan banyak juga

    yang berhasil baik secara lengkap, subtansial maupun parsial.

    !enurut Untung ( 2006 ada beberapa langkah klasik yang dapat

    ditempuh untuk melakukan introduksi musuh alami pada suatu tempat.

    #angkahlangkah dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut 1

    a. enjelajahan atau 'kplorasi di negeri asal.

    b. engiriman parasitoid dan predator dari negeri asal.

    c. erbanyakan parasitoid dan predator di laboratorium.

    d. elepasan dan pemapanan parasitoid dan predator yang di impor.

    e. 'aluasi efektiitas pengendali hayati.

    '. Aug#entasi

    -eknik 5ugmentasi adalah upaya peningkatan jumlah dan pengaruh

    musuh alami yang sebelunya telah berfungsi di ekosistem tersebut, baik

    dengan cara pelepasan sejumlah tambahan baru maupun dengan cara

    memodifikasi ekosistem sedemikian rupa sehingga jumlah dan kemamgusan

    musuh alami dapat ditingkatkan. elepasan secara augmentasi ini akan

    berhasil bila dilakukan secara periodik. 5da 3 cara pelepasan pereodik Edalah

    sebagai berikut 1

    $. Pelepasan In%kulatif

    elepasan musuh alami dilakukan satu kali dalam satu musim

    atau dalam satu tahun dengan tujuan musuh alami dapat mengadakan

    kolonisasi dan menyebarluas secara alami sehingga dapat menjaga

    keseimbangan.

    &. Pelepasan Suple#en

    elepasan dilakukan setelah kegiatan sampling diketahui

    populasi hama mulai meninggalkan populasi musuh alaminya.

    -ujuannya adalah untuk membantu musuh alami yang sudah ada agar

    kembali berfungsi dan dapat mengendalikan populasi hama.

    15

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    16/20

    '. Pelepasan Inunatif atau Pelepasan Massal

    elepasan ini diharapkan agar indiiduindiidu musuh alami

    yang dilepas secara sekaligus dapat menurunkan populasi hama secara

    cepat terutama setelah ratusan ribu atau jutaan indiidu parasitoid atau

    predator dilepaskan. 5da 2 cara 5ugmentasi 1 elepasan inundatif

    parasitoid sering disebut penggunaan Insektisida biologi karena musuh

    alami diharapkan dapat bekerja secepat insektisida kimia dalam

    penurunan populasi hama, memanipulasi atau memodifikasi ekosistem

    1 Sehingga ekosistem tersebut lebih mendorong peningkatan populasi

    dan efektifitas serta efisiensi musuh alami.

    D. -eterpauan Dengan -%#p%nen PHT Lain

    Sesuai dengan konsep dasar engendalian /ama -erpadu (/-,

    pengendalian hayati memegang peranan yang sangat penting karena pengendalian ini

    sangat menentukan semua usaha teknik pengendalian yang lain secara bersamaan

    ditujukan untuk mempertahankan dan memperkuat berfungsi dari musuh alami

    sehingga populasi hama tetap berada diba)ah ambang ekonomi.

    engendalian hama terpadu (/- adalah pengendalian hama yang memiliki

    dasar ekologis dan menyadarkan diri pada faktorfaktor mortalitas alami seperti

    musuh alami dan cuaca serta mencari teknik pengendalian yang mendatangkan

    gangguan sekecil mungkin terhadap faktorfaktor tesebut. /- menggunakan

    pestisida hanya setelah adanya pemantauan populasi hama yang sistemis dan

    pemamtauan musuh alami menunjukan diperlukannya penggunaan pestisida. Secara

    ideal program pengendalian hama terpadu, mempertimbangkan semua kegiatan

    pengendalian hama yang ada. +alam /- musuh alami, caracara bercocok tanam,

    arietas tanaman, agensia mikrobia, memanipulasi genetik, senya)a kimia tertentu

    ( seperti se= attraktan7penarik serangga kelamin tertentu dan pestisida menjadi

    faktor tergabung dalam proses pengendalian hama.

    rinsip dasar /- bukan bertujuan atau cara pengendalian melainkan suatu

    16

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    17/20

    metode ilmiah untuk mengendalikan hama (- agar secara ekonomis tidak

    merugikan, dan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan. Untuk mencapai

    Sasaran atau tujuan dari /- yaitu produktiitas pertanian tinggi, kesejahteraan

    petani meningkat, populasi hama atau kerusakan yang ditimbulkannya secara

    ekonomis tidak merugikan, kualitas dan keseimbangan lingkungan terpelihara.

    Selain sasaran dan tujuan, yang tidak kalah penting adalah adanya Strategi

    /-. Strategi engendalian /ama -erpadu yaitu dengan cara memadukan semua

    teknik atau metode pengendalian hama secara optimal baik secara ekologis maupun

    secara ekonomis, pengendalian hama (- lebih menekankan pada caracara

    nonkimia)i (budidaya tanaman sehat dan pemanfaatan musuh alami. enggunaan

    pestisida selektif pada saat populasi hama mencapai ambang ekonomi atau ambang

    pengendali hama -.

    Selain /- ekologi ada juga teknologi /- dengan cara pengelolaan

    ekosistem dengan cara bercocok tanam, penggunaan arietas yang tahan hama -,

    pengendalian secara fisik atau mekanik, engendalian secara genetik (jantan mandul,

    penggunaan pestisida secara selektif, penggunaan - dengan peraturan atau

    karantina.

    17

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    18/20

    BAB III

    PENUTUP

    A. -esi#pulan

    . +idalan suatu ekosistem terjadi hubungan timbal balik baik intra maupun

    antarspesies, mekanisme hubungan tersebut adalah predasi yang kemudian

    akan disebut sebagai rantai makanan.

    2. rinsip pengendalian hayati adalah pengendalian serangga hama dengan cara

    biologi, yaitu dengan memanfaatkan musuhmusuh alaminya(agen

    pengendali biologi, seperti predator, parasit dan patogen.

    3. engendalian hayati memiliki keuntungan dan kelemahan.

    4. +i lihat dari fungsinya musuh alami dapat dikelompokkan menjadi,

    arasitoid, redator dan atogen.

    B. arasitoid dapat digolongkan berdasarkan fase tubuh inang yang diserang1

    arasitoid telur, arasitoid telur < lara, arasitoid lara, arasitoid lara

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    19/20

    B. Saran

    Sebaiknya dalam setiap penulisan makalah mahasis)a lebih aktif dalam

    penyusunan makalah agar makalah yang dihasilkan dapat sesuai dengan harapan.

    +alam setiap penyusunan makalah sebaiknya dilakukan pengaplikasian dari materi

    yang di susun, agar apa yang telah di susun tidak menjadi sesuatu yang siasia belaka.

    19

  • 8/10/2019 Pengendalian Hama secara Hayati

    20/20

    DA/TA, PUSTA-A

    5nonim, 2002. M%el Buia!a tana#an Se"at ( 'udidaya "anaman Sayuran

    Secara Sehat )elalui Penerapan PH", +irjen erlindungan -anaman. 8akarta

    "lint #. ! dan $an den %osch. &, (2000. Pengenalian Ha#a Terpau0

    Sebuah Pengantar. *anisius. Fogyakarta

    &ukmana.&. dan Sugandi. 2002. Ha#a Tana#an an Teknik Pengenaliaan!a,

    *anisius.Fogyakarta.

    http177dirarianing.blogspot.com7203707pengendalianhamasecarahayati

    biologis.html

    http177id.)ikipedia.org7)iki7engendalianGhamaGbiologis

    http177infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com72027047bentukbentuk

    pengendalianhamatanaman.html

    http177syukuribnu.)ordpress.com72037047207agensiahayati7

    http177)ahanapertanian.blogspot.com7207027agenhayatidan

    pemnanfaatannya.html

    pustaka.litbang.deptan.go.id7publikasi7)r262044.pdf

    20

    http://dirarianing.blogspot.com/2013/01/pengendalian-hama-secara-hayati%20biologis.htmlhttp://dirarianing.blogspot.com/2013/01/pengendalian-hama-secara-hayati%20biologis.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_hama_biologishttp://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-pengendalian-hama-tanaman.htmlhttp://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-pengendalian-hama-tanaman.htmlhttp://syukuribnu.wordpress.com/2013/04/20/agensia-hayati/http://wahanapertanian.blogspot.com/2011/02/agen-hayati-dan-pemnanfaatannya.htmlhttp://wahanapertanian.blogspot.com/2011/02/agen-hayati-dan-pemnanfaatannya.htmlhttp://dirarianing.blogspot.com/2013/01/pengendalian-hama-secara-hayati%20biologis.htmlhttp://dirarianing.blogspot.com/2013/01/pengendalian-hama-secara-hayati%20biologis.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_hama_biologishttp://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-pengendalian-hama-tanaman.htmlhttp://infohamapenyakittumbuhan.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-pengendalian-hama-tanaman.htmlhttp://syukuribnu.wordpress.com/2013/04/20/agensia-hayati/http://wahanapertanian.blogspot.com/2011/02/agen-hayati-dan-pemnanfaatannya.htmlhttp://wahanapertanian.blogspot.com/2011/02/agen-hayati-dan-pemnanfaatannya.html