Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama
-
Upload
hoangkhuong -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Biodiversitas dan Pemanfaatannya untuk Pengendalian Hama
Biodiversitas dan Pemanfaatannya untukPengendalian Hama
SEMINAR NASIONAL MASYARAKAT BIODIVERSITAS INDONESIAUNAND PADANG, 23 APRIL 2016
Seminar Nasional Biodiversitas
23 April 2016Grand Inna Muara Hotel
Padang
1
Biodiversitas dan pemanfaatannyauntuk pengendalian Hama
Biodiversitas dan pemanfaatannyauntuk pengendalian Hama
Prof. Dr. Ir. Novri Nelly, MPFakultas Pertanian
Universitas Andalas2
Kondisi terkini…..
Penurunanluas lahanpertanian
Jumlah penduduk yang meningkatJumlah penduduk yang meningkat
Kebutuhan pangan juga meningkatKebutuhan pangan juga meningkat3
Kelangkaan sumber daya alam, penurunan biodiversitas
Kelangkaan sumber daya alam, penurunan biodiversitas
Perubahan global: PerubahanTata guna lahan, Perubahan
iklim, Perdagangan int
Perubahan global: PerubahanTata guna lahan, Perubahan
iklim, Perdagangan int
Kelangkaan sumber daya alam, penurunan biodiversitas
4
Hubungan produksipertanian
Hubungan produksipertanian
Serangan hama danpenyakit
Serangan hama danpenyakit
Permasalahan HamaPermasalahan HamaLapangan Pasca panen/gudang
Penurunan kualitasdan kuantitas
5
Usaha peningkatan produksi pertanian
Mengatasi adanyagangguan tersebut…Pengendalian
• 1. UU /Karantina• 2. Kultur teknis• 3. Fisik, mekanik• 4. Varitas Tahan• 5. Genetik• 6. Hayati• 7. Kimia
Mengatasi adanyagangguan tersebut…Pengendalian
• 1. UU /Karantina• 2. Kultur teknis• 3. Fisik, mekanik• 4. Varitas Tahan• 5. Genetik• 6. Hayati• 7. Kimia
Teknikpengendalian
Hama
Mengatasi adanyagangguan tersebut…Pengendalian
• 1. UU /Karantina• 2. Kultur teknis• 3. Fisik, mekanik• 4. Varitas Tahan• 5. Genetik• 6. Hayati• 7. Kimia
Mengatasi adanyagangguan tersebut…Pengendalian
• 1. UU /Karantina• 2. Kultur teknis• 3. Fisik, mekanik• 4. Varitas Tahan• 5. Genetik• 6. Hayati• 7. Kimia
Teknikpengendalian
Hama
6
Pengendalian dengan PestisidaPengendalian dengan Pestisida
• Resistensi• Resurgensi• Terbunuh musuh alami• Pencemaran lingkungan• Efek residu• Keracunan
• Resistensi• Resurgensi• Terbunuh musuh alami• Pencemaran lingkungan• Efek residu• Keracunan
• Resistensi• Resurgensi• Terbunuh musuh alami• Pencemaran lingkungan• Efek residu• Keracunan
• Resistensi• Resurgensi• Terbunuh musuh alami• Pencemaran lingkungan• Efek residu• Keracunan
7
Pengendalian HamaTerpadu
Pengendalian Hama Terpadu• Menggabungkan beberapa teknik
pengendalian• Menggabungkan beberapa teknik
pengendalian
Pengendalianalami
8
Pengendalian hayati
• Predator.• Parasitoid• Patogen
Memanfaatkanmusuh alami
• Predator.• Parasitoid• Patogen
Topik topikpenelitian
9
Keberadaan musuh alami….di lapanganKeberadaan musuh alami….di lapangan
1. Diintroduksi 2. Konservasi
Bijaksana
10
Biodiversitas
• Hubungan keragaman dengan ekosistem
Lansekap kompleksLansekap sederhana
Monokultur
Berpengaruh terhadap keragamanserangga hama dan musuh alami
11
Beberapa penelitian keragaman untukpengendalian hama
Beberapa penelitian keragaman untukpengendalian hama
Beberapa penelitian keragaman untukpengendalian hama
Beberapa penelitian keragaman untukpengendalian hama
Keanekaragaman musuh alami….. yang potensial
12
Keanekaragam parasitoid Lepidoterahama tanaman kubis kubisan
Parasitoid
13
Keragaman parasitoid Lepidoptera hama padatanaman kubis2an
Keragaman parasitoid Lepidoptera hama padatanaman kubis2an
Ordo Famili
Tanaman
Kubis Kubis bunga Sawi Petsai
Individu Species Individu Species Individu Species Individu Species
Hymenoptera Bethylidae 0 0 1 1 0 0 0 0
Hymenoptera Braconidae 30 5 37 7 38 5 32 7
Diptera Cecidomyiidae 10 1 8 1 5 1 6 1
Hymenoptera Encyrtidae 4 1 8 1 17 1 6 1
Hymenoptera Eulophidae 18 1 23 1 15 1 11 1
Hymenoptera Ichneumonidae 24 7 34 10 24 0 13 5
Hymenoptera Mutillidae 5 2 5 1 4 1 2 2
Diptera Phoridae 1 1 2 1 0 0 3 1
Diptera Tachinidae 33 1 52 1 46 1 49 2
Total 125 19 170 24 149 20 122 20
14
Ordo Diptera
15
16
ORDO HYMENOPTERA: ICHNEUMONIDAEEriborus argenteopilosus
17
Pengaruh ekosistem terhadapEriborus argenteopilosus
Lansekap yang kompleksLansekap yang sederhana
PolikulturAia Angek
MonokulturAlahan Panjang
18
• Fluktuasi populasi Eriborus
0
5
10
15
20
25
0 2 4 6 8 10 12
po
pu
lasi
(eko
r)
minggu ke
Alahan panjang
Koto Baru aia angek
0
5
10
15
20
25
0 2 4 6 8 10 12
po
pu
lasi
(eko
r)
minggu ke
Alahan panjang
Koto Baru aia angek
19
012345678
A. panjang Aia angek
lokasi sampel
popu
lasi
(eko
r)
jantan
betina
Kelimpahan populasi parasitoid E. argenteopilosusdi daerah lansekap dan geografi berbeda.
Kelimpahan populasi parasitoid E. argenteopilosusdi daerah lansekap dan geografi berbeda.
012345678
A. panjang Aia angek
lokasi sampel
popu
lasi
(eko
r)
jantan
betina
20
Karakter kebugaran populasi paternal E argenteopilosus dari daerah geografidan struktur lansekap yang berbeda.
Karakter kebugaran populasi paternal E argenteopilosus dari daerah geografidan struktur lansekap yang berbeda.
• Jumlah telur yang diletakan setiap hari
05
10152025303540
1 2 3 4 5 6 8 9 10
pengamatan hari ke
jum
lah
tel
ur
(bu
tir)
aangek
apjg
05
10152025303540
1 2 3 4 5 6 8 9 10
pengamatan hari ke
jum
lah
tel
ur
(bu
tir)
aangek
apjg
21
Keperidian E. argenteopilosus dari daerah berbedaKeperidian E. argenteopilosus dari daerah berbeda
69.6111.4
18150.5
146.9
197.4
020406080
100120140160180200
yg diletakan sisa diovari total prod
jum
lah
telu
r (bu
tir)
pengamatan jumlah telur
69.6111.4
18150.5
146.9
197.4
020406080
100120140160180200
yg diletakan sisa diovari total prod
jum
lah
telu
r (bu
tir)
pengamatan jumlah telur
22
Tingkat parasitisasiTingkat parasitisasi E. argenteopilosusE. argenteopilosus daridari daerah geografi dan strukturdaerah geografi dan strukturlansekap yang berbeda.lansekap yang berbeda.
Tingkat parasitisasiTingkat parasitisasi E. argenteopilosusE. argenteopilosus daridari daerah geografi dan strukturdaerah geografi dan strukturlansekap yang berbeda.lansekap yang berbeda.
Tingkat parasitisasiTingkat parasitisasi
010203040506070
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
hari ke
tingk
at p
aras
itisa
si (
%) a pjg
a angek
010203040506070
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
hari ke
tingk
at p
aras
itisa
si (
%) a pjg
a angek
23
Keberadaan Parasitoid
Perbedaan geografi, dan struktur lansekappertanian berpengaruh terhadap fluktuasipopulasi, kebugaran dan reproduksiparasitoid E. argenteopilosus.
Kebugaran dan reproduksi parasitoid yangberasal dari struktur lansekap pertanianyang polikultur (Aia Angek) lebih tinggidibandingkan dengan pertanianmonokultur (Alahan Panjang).
Perbedaan geografi, dan struktur lansekappertanian berpengaruh terhadap fluktuasipopulasi, kebugaran dan reproduksiparasitoid E. argenteopilosus.
Kebugaran dan reproduksi parasitoid yangberasal dari struktur lansekap pertanianyang polikultur (Aia Angek) lebih tinggidibandingkan dengan pertanianmonokultur (Alahan Panjang).
24
Keanekaragaman Coccinelid Predatordan mangsanya
Keanekaragaman Coccinelid Predatordan mangsanya
Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
Penelitian dilakukan di 3 lokasi
• Limapuluhkota
• Agam • PadangPanjang
25
Lokasi penelitian diSumatera Barat
Metode PengamatanMetode Pengamatan
• Langsung Jaring ayun
27
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Chilocorus melanophthalmus
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
0 1 0
Coccinella transversalis
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
1 0 5
Coelophora 9 maculata
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
0 3 1328
Coelophora inaequalis
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
0 3 10
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Coelophora reniplagiata
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
1 0 4
Coleophora bisellata
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
1 0 029
Menochilus sexmaculatus
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
36 78 44
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Ropaloneda decussata
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
0 3 10
Verania discolor
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
6 0 030
Verania lineata
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
4 0 1
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
Keanekaragaman dan kelimpahan Coccinellidaepredator
4 0 1
31
Keanekaragaman dan kelimpahan kutu daun Keanekaragaman dan kelimpahan kutu daun
Studi keanekaragaman mangsa
Aphis gossypii
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
330 632 596
Aphis craccivora
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
256 0 340
Myzus persicae
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
109 412 20932
Keanekaragaman dan kelimpahan kutu daun Keanekaragaman dan kelimpahan kutu daun
Bemisia tabaci
Kab. 50 kota Kab. Agam Padang Panjang
16 26 45
33
Indeks Keanekaragaman Kemerataan danKekayaan Coccinellidae Predator
Indeks Keanekaragaman Kemerataan danKekayaan Coccinellidae Predator
Studi keanekaragaman
Nilai indeksLokasi penelitian
Kab 50 Kota Kab Agam Padang PanjangKab 50 Kota Kab Agam Padang Panjang
Keanekaragaman 0,93 0,50 1,45
Kemerataan 0,45 0,21 0,69
Kekayaan 6 5 7
34
Indeks Keanekaragaman Kemerataan danKekayaan Kutu daun
Indeks Keanekaragaman Kemerataan danKekayaan Kutu daun
Studi keanekaragaman
Nilai indeksLokasi penelitian
Nilai indeks
Kab 50 Kota Kab Agam Padang Panjang
Keanekaragaman 1,10 0,91 1,27
Kemerataan 0,63 0,54 0,66
Kekayaan 4 4 6
35
• Coccinellidae predator yang dikoleksi dari petak sampelsebanyak 223 individu yang terdiri dari 10 spesies.
M. sexmaculatus adalah spesies dominan pada ekosistempertanaman cabai dan ditemukan pada semua lokasipenelitian.
• Kutu daun dengan kelimpahan yang padat terdiri dari 6spesies.
• Nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan Coccinellidaepredator tertinggi di Padang Panjang dengan nilai indeks1,45 dan 0,69, sedangkan nilai indeks keanekaragaman dankemerataan kutu daun yakni 1,27 dan 0,66.
• Coccinellidae predator yang dikoleksi dari petak sampelsebanyak 223 individu yang terdiri dari 10 spesies.
M. sexmaculatus adalah spesies dominan pada ekosistempertanaman cabai dan ditemukan pada semua lokasipenelitian.
• Kutu daun dengan kelimpahan yang padat terdiri dari 6spesies.
• Nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan Coccinellidaepredator tertinggi di Padang Panjang dengan nilai indeks1,45 dan 0,69, sedangkan nilai indeks keanekaragaman dankemerataan kutu daun yakni 1,27 dan 0,66.
36
EntomopatogenEntomopatogen
• Patogen Etiella pada kacang kacangan
Sebagaibiopestisida
37
Keragaman Cendawan endofit:berasal dari bagian tanaman kacang tanah
Keragaman Cendawan endofit:berasal dari bagian tanaman kacang tanah
AkarBatangTangkaiDaun
AkarBatangTangkaiDaun
Keragaman Cendawan endofit:berasal dari bagian tanaman kacang tanah
Keragaman Cendawan endofit:berasal dari bagian tanaman kacang tanah
AkarBatangTangkaiDaun
AkarBatangTangkaiDaun
38
MetodaMetoda
Perbanyakan Cendawanentomopatogen endofit
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN MOLEKULER
Karakterisasi morfologi
Pengujian terhadapTenebrio
39
Uji patogenesitasUji patogenesitas
.
40
Isolat
HasilIsolat asal tangkai kacang tanah
HasilIsolat asal tangkai kacang tanah
41
Isolat asal daun kacang tanahIsolat asal daun kacang tanah
42
Isolat asal Batang kacang tanahIsolat asal Batang kacang tanah
Bagian Daun
43
Mortalitas larva berdasarkan asalisolat
Mortalitas larva berdasarkan asalisolat
40
50
60
Mortalitas %
0
10
20
30
Batang akar daun tangkai kontrol
asal isolat
Mortalitas %
44
Microscopis jamur endhopit
45
46
Rata rata kecambah konidia beberapa cendawanendophit terhadap larva Tenebrio
Rata rata kecambah konidia beberapa cendawanendophit terhadap larva Tenebrio
Kode isolat kecambah (%) ±SD
TDT 1.1.2 82,40 ± 1,77 a
TDD 1.1.1 80,52 ± 0,69 a
TDA 2.5.2 74,22 ± 1,26 b
TDB 2.1.1(Aspergillus) 70,86 ± 2,30 c
47
Jenis cendawan yang ditemukan`Jenis cendawan yang ditemukan`
• Penicillium sp• Trichoderma sp• Aspergillus sp• Fusarium sp• Beauveria sp
Masih perlu pengujian sebelum untuk aplikasike lapangan.
• Penicillium sp• Trichoderma sp• Aspergillus sp• Fusarium sp• Beauveria sp
Masih perlu pengujian sebelum untuk aplikasike lapangan.
48
• Agens hayati berupaparasitoid, predatordan patogen …. dilapangan
• Agens hayati berupaparasitoid, predatordan patogen …. dilapangan
Perlukonservasi
• Agens hayati berupaparasitoid, predatordan patogen …. dilapangan
49
BiokontrolMass
rearing
Kesimpulan• Dibutuhkan produksi pertanian yang tinggi untuk
memenuhi kebutuhan pangan pendudukIndonesia.
• Untuk peningkatan produksi salah satu caranyaadalah dengan usaha mengatasi gangguan hamadan penyakit tumbuhan.
• Penggunaan agens hayati lokal berupaparasitoid, predator dan patogen sangatpotensial sebagai agens biokontrol. Agens hayatitersedia di alam perlu dikonservasi ataudiperbanyak dengan mass rearing.
• Dibutuhkan produksi pertanian yang tinggi untukmemenuhi kebutuhan pangan pendudukIndonesia.
• Untuk peningkatan produksi salah satu caranyaadalah dengan usaha mengatasi gangguan hamadan penyakit tumbuhan.
• Penggunaan agens hayati lokal berupaparasitoid, predator dan patogen sangatpotensial sebagai agens biokontrol. Agens hayatitersedia di alam perlu dikonservasi ataudiperbanyak dengan mass rearing.
50
Terima kasih
51
Terima kasih