pengenalan proyeksi peta

7
I. JUDUL PENGENALAN SISTEM PROYEKSI PETA KARTOGRAFIS II. TUJUAN 1. Melatih mahasiswa untuk memahami pengertian proyeksi peta secara umum 2. Melatih mahasiswa untuk mengenali dan memahami beberapa sistem proyeksi peta khususnya proyeksi peta kartografis dengan cara membuat ilustrasi dari sistem proyeksi tersebut. 3. Melatih mahasiswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing proyeksi III. DASAR TEORI Rumus matematika yang digunakan untuk mengubah bola koordinat geografis untuk dua dimensi pesawat. Proses transformasi ini disebut sebagai proyeksi peta. Transformasi dari tiga dimensi ellipsoid ke bidang dua dimensi tidak mungkin tanpa beberapa bentuk distorsi. Distorsi mempengaruhi bentuk, jarak dan arah. Masing-masing dari banyak rumus yang tersedia (Canters dan Decleir, 1989; Maling, 1992; Snyder, 1987; Snyder dan Stewart, 1988; Snyder dan Voxland, 1989) akan menghasilkan distorsi yang berbeda. Ini menentukan apakah masing-masing proyeksi peta akan

description

proyeksi peta merupakan cara memindahkan kenampakan suatu daerah di bumi ke dalam suatu bidang datar. berbagai jenis proyeksi dimaksudkan sebagai penerapan yang menyesuaikan kondisi kenampakan yang diproyeksikan agar meminimalkan distorsi yang terjadi. proyeksi ini dapat dilakukan secara perspektif atau matematis maupun kombinasi keduanya. proyeksi peta sangat penting bagi seorang geografer khususnya kartografer karena sesungguhnya pengkajian terkait bumi membutuhkan suatu media yang memudahkan pengkajian yang mencakup area yang mencukupi.

Transcript of pengenalan proyeksi peta

Page 1: pengenalan proyeksi peta

I. JUDULPENGENALAN SISTEM PROYEKSI PETA KARTOGRAFIS

II. TUJUAN1. Melatih mahasiswa untuk memahami pengertian proyeksi peta secara umum2. Melatih mahasiswa untuk mengenali dan memahami beberapa sistem proyeksi peta

khususnya proyeksi peta kartografis dengan cara membuat ilustrasi dari sistem proyeksi tersebut.

3. Melatih mahasiswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing proyeksiIII. DASAR TEORI

Rumus matematika yang digunakan untuk mengubah bola koordinat geografis untuk dua dimensi pesawat. Proses transformasi ini disebut sebagai proyeksi peta. Transformasi dari tiga dimensi ellipsoid ke bidang dua dimensi tidak mungkin tanpa beberapa bentuk distorsi. Distorsi mempengaruhi bentuk, jarak dan arah. Masing-masing dari banyak rumus yang tersedia (Canters dan Decleir, 1989; Maling, 1992; Snyder, 1987; Snyder dan Stewart, 1988; Snyder dan Voxland, 1989) akan menghasilkan distorsi yang berbeda. Ini menentukan apakah masing-masing proyeksi peta akan cocok atau tidak cocok untuk tujuan tertentu.

Proyeksi Peta dapat dikategorikan atas dasar yang bentuk dari bidang proyeksi, seperti terlihat pada Gambar diatas . dari perspektif ini, kerucut, silinder dan azimut proyeksi dibedakan. Titik atau garis di mana bidang proyeksi menyentuh ellipsoid disebut titik atau garis singgung. Tidak ada distorsi ditemukan pada saat ini atau sepanjang garis ini. Proyeksi azimut

Page 2: pengenalan proyeksi peta

memiliki satu titik dari nol distorsi. Dalam aspek normal, meridian adalah garis lurus, dan paralel adalah lingkaran konsentris berpusat pada tiang. Proyeksi silinder memiliki satu line, disebut garis standar, tidak ada distorsi. Dalam normal Aspek baris ini menyentuh pada Equator. kedua paralel dan meridian merupakan garis lurus tegak lurus satu sama lain. Meningkat secara dramatis distorsi terhadap kedua kutub, yang diwakili oleh garis.

IV. ALAT DAN BAHAN1. Alat tulis2. Tabel isian

V. CARA KERJA1. Memmpersiapkan alat dan bahan.2. Memahami sistem proyeksi peta.3. Menjelaskan karakteristik dari sistem proyeksi.4. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.

VI. HASIL PRAKTIKUM1. Tabel Karakteristik Sistem Proyeksi (Terlampir).2. Tabel Karakteristik Sistem Proyeksi (Terlampir).

VII. PEMBAHASANProyeksi pada hakikatnya adalah memindahkan longitude dan latitude ke dalam bidang

datar. Sistem proyeksi peta mempunyai karakteristik pada maisng-masing aspek yang digunakan meliputi bidang proyeksi, sumbu simetri dan persinggungan. Bidang proyeksi yang digunakan untuk memindahkan gratikul bumi adalah bidang datar (planar), silinder, dan kerucut, menurut karakteristik sumbu simetrinya dibedakan menjadi normal, transversal, dan oblique, menurut persinggungannya dibedakan menjadi tangensial dan secansial.

Hasil pengamatan dari tabel karakteristik sistem proyeksi menggunakan sistem proyeksi yang dikiombinasikan antara bidang proyeksi yang digunakan, posisi bidang proyeksi terhadap bumi dan perpotongan/ persinggungannya. Diambil enam contoh sistem proyeksi kombinasi diantaranya azimutal normal tangensial, azimutal normal secansial, silinder normal tangensial, silinder transversal, kerucut normal tangensial, dan silinder transversal secansial. Nama yang digunakan oleh sistem-sistem proyeksi ini menunjukan karakteristik proyeksi yang digunakan baik bidang proyeksi, posisi sumbu simetri, dan perpotongan/ persinggunannya. Azimutal normal tangensial menggunakan bidang proyeksi azimutal, posisi sumbu simetri bidang proyeksinya normal, dan persinggungan bidang proyeksi berupa tangensial terhadap bumi. Azimutal normal tangensial mempunyai kelebihan dalam menggambarkan kutub dengan distorsi paling kecil berada di pusat kutub bumi sedangkan kelemahannya semakin menjauhi pusat distorsi yang terjadi semakin besar dan hanya bisa menggambarkan satu bagian bumi saja. Azimutal normal tangensial menggunakan bidang proyeksi azimutal, posisi sumbu simetri normal dan memotongan dengan bumi. Azimutal normal secansial mempunyai kelebihan dua titik yang menjadi tiitk perpotongan mempunyai distorsi yang kecil, ekuator mengalami lebih sedikit distorsi dibanding azimutal normal tangensial. Kekurangan yang dimiliki azimutal normal secansial adalah kutub menjadi tidak tergambarkan. Silinder normal tangensial menggunakan bidang silinder, posisinya normal, dan menyinggung bumi. Silinder normal tangensial dapat menggambarkan seluruh kenampakan bumi tetapi semakin menjauhi ekuator akan terjadi distorsi yang semakin besar. Silinder transversal tangensial meggunakan bidang silinder, posisinya transversal, dan menyinggung bumi. Silinder transversal tangensial dapat menggambarkan seluruh bumi tetapi hanya garis bujur yang tersinggung mempunyai distorsi paling kecil. Kerucut normal tangensial menggunakan bidang kerucut, posisinya normal, dan

Page 3: pengenalan proyeksi peta

menyinggung bumi. Kerucut normal tangensial dapat mengambarkan lintang tengah dengan baik sedangkan hanya satu bagian bumi yang dapat digambarkan. silinder transversal secansial menggunakan silinder yang memotong bagian bumi dengan posisi tegaklurus, akan dihasilkan meridian tengah pada tengah-tengah proyeksi. Silinder transversal secansial akan baik dalam menggambarkan daerah sepanjang meridian tengah dengan distorsi semakin membesar jika menjauhi meridian tengah. Daerah perpotongan juga akan memiliki faktor skala 1 sehingga tidak mengalami distorsi.

VIII. KESIMPULAN1. Proyeksi peta adalah memindahkan garis lintang dan bujur pada globe ke dalam lintang

bujur suatu bidang peta.2. Karakteristik proyeksi menurut bidang yang digunakan meliputi azimuth, silinder, dan

kerucut. Karakteristik menurut sumbu simetri dibedakan menjadi normal, transversal, dan obliq. Karakteristik menurut persinggungannya dibedakan menjadi tangensial dan secansial.

3. Azimuth dapat dengan baik dan efektif dalam memetakan kutub. Silinder paling efektif memetakan ekuator. Kerucut paling baik memetakan paralel standar.

IX. DAFTAR PUSTAKAKraak, M. J & Ormeling, F. (2010). Cartography Visualization Of Geospatial Data. Inggris: Prentice Hall.

Page 4: pengenalan proyeksi peta

Tabel karakteristik

No Jenis proyeksi Bidang proyeksi

Persinggungan Posisi Generasi

1 Mercator silinder tangensial Normal Matematis2 Gall stereografis silinder secansial Normal Perspektif3 Azimuthal lambert equal-

areaazimuth - Normal Matematis

4 Lambert-gauss conical kerucut - Normal Matematis

Page 5: pengenalan proyeksi peta

TUGAS Aplikasi Jenis Proyeksi

No Jenis proyeksi Daerah yang baik dipetakan1 Azimuthal normal

gnomonisKutub utara/ selatan

2 Azimuthal normal stereografis

Kutub utara/ selatan

3 Azimuthal normal ortografis

Kutub utara/ selatan

4 Azimuthal ekuivalen dari Lambert

Kutub utara/ selatan

5 Plate caree Ekuator6 Equal area dari Lambert Ekuator7 Silinder gnomonis

ekuatorialBagian ekuator dengan baik diproyeksikan

8 Normal are dari gall Diatas Lintang 45o