Pengenalan Garam

6
Pengenalan Garam Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral(tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu garam. Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain : 1. Reaksi antara asam dan basa, misalnya HCl + NH 3 → NH 4 Cl. 2. Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl 2 + H 2 Garam terbentuk dari hasil reaksi antara senyawa asam dengan senyawa basa. Reaksi asam dan basa ini kemudian disebut reaksi penggaraman. Garam bersifat netral sehingga mempunyai pH=7. Sifat-sifat garam diantaranya sebagai berikut: 1. Mempunyai rasa asin 2. Dapat menghantarkan arus listrik 3. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru 4. Memiliki pH netral sekitar 7 5. Terbentuk dari sisa asam dengan sisa basa 6. Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan non logam, misalnya NaCI dimana natrium (Na) termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam. Macam-macam Jenis Garam : Biasanya zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum dan juga pada makanan yang kita makan. Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam mineral : 1. Yodium / Iodium / I Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.

Transcript of Pengenalan Garam

Page 1: Pengenalan Garam

Pengenalan GaramDalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan

ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral(tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari

hasil reaksi asam dan basa. Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu

garam.

Larutan garam dalam air merupakan larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam,

misalnya sitoplasma dan darah.

Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain :

1. Reaksi antara asam dan basa, misalnya HCl + NH3 → NH4Cl.

2. Reaksi antara logam dan asam kuat encer, misalnya Mg + 2 HCl → MgCl2 + H2

Garam terbentuk dari hasil reaksi antara senyawa asam dengan senyawa basa.

Reaksi asam dan basa ini kemudian disebut reaksi penggaraman. Garam bersifat netral

sehingga mempunyai pH=7.

Sifat-sifat garam diantaranya sebagai berikut:

1.      Mempunyai rasa asin

2.      Dapat menghantarkan arus listrik

3.      Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru

4.      Memiliki pH netral sekitar 7

5.      Terbentuk dari sisa asam dengan sisa basa

6.      Senyawa yang terdiri dari unsur logam dan non logam, misalnya NaCI dimana natrium

(Na) termasuk logam dan clorida (CI) termasuk unsur non logam.

Macam-macam Jenis Garam :

Biasanya zat garam mineral terdapat pada minuman yang kita minum dan juga pada makanan

yang kita makan. Beberapa kegunaan dan fungsi dari garam mineral :

1. Yodium / Iodium / I

Zat mineral yodium biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran,

namun tidak semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting

untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian pada anak. Yodium juga dapat

membatu mencegah penyakit gondok, gondong atau gondongan. Yodium berfungsi untuk

membentuk zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid.

2. Phospor / Fosfor / P

Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi.

3. Cobalt / Kobal / Kobalt / Co

Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B.

4. Chlor / Klor / Cl

Page 2: Pengenalan Garam

Chlor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada lambung. HCl

memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan

pepsinogen menjadi pepsin.

5. Magnesium / Mg

Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah

merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.

6. Mangaan / Mangan / Mn

Mangaan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.

7. Tembaga / Cuprum / Cu

Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah

merah.

8. Kalsium / Calcium / Ca

Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam

membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh.

9. Kalium / K

Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.

10. Zincum / Zinc / Seng / Zn

Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting.

Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas

indera pengecap atau lidah kita.

11. Sulfur atau Belerang

Zat ini memiliki andil dalam membentuk protenin di dalam tubuh.

12. Natrium / Na

Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam tubuh

dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga

keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.

13. Flour / F

Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam

gangguan pada gigi.

Hubungan Antara Garam dengan EsTemperatur es dan air normalnya adalah 0 derajat Celsius, tetapi itu tidak cukup

dingin untuk dapat membuat es krim menjadi beku. Temperatur yang diperlukan untuk

membuat es krim adalah sebesar minus tiga derajat Celsius atau lebih rendah. Tugas

inilah yang dilakukan oleh garam. Sesungguhnya banyak zat lain yang dapat berbuat hal

yang sama tetapi garam lebih murah, sehingga banyak digunakan untuk membuat es

krim.

Ketika es dicampur dengan garam, sebagian membentuk air garam dan es

secara spontan terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin banyak. Di dalam

segumpal es, air terstruktur membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku.

Page 3: Pengenalan Garam

Tatanan yang kaku ini rusak ketika diserang oleh garam, maka molekul-molekul air

selanjutnya bebas bergerak ke mana-mana dalam wujud cair.

Tetapi merusak struktur padat molekul-molekul es memerlukan energi. Untuk

sebongkah es yang hanya kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat

diperoleh dari kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es mencair dan terlarut,

proses ini meminjam panas dari air dan menurunkan temperaturnya. Setelah temperatur

dingin ini tercapai, dalam pemanfaatannya campuran itu mendapatkan panas pengganti

dari adonan es krim yang mengakibatkan adonan es krim menjadi dingin dan beku.

Gabriel Daniel Fahrenheit, pencipta skala temperatur Fahrenheit, menemukan

bahwa garam yang dicampurkan ke es (pada temperatur sedikit di bawah titik beku)

memungkinkan titik beku lebih rendah daripada ketika es hanya terdiri atas air. Dengan

demikian, garam menyebabkan salju dan es meleleh. Banyak orang belum menemukan

cara lebih baik untuk melumer- kan es di permukaan jalan dan trotoar selain

menaburkan garam. Garam begitu efektif dalam mencegah pembentukan es. Walaupun

beberapa jenis bahan kimia telah dikembangkan untuk mencairkan es, garam masih

merupakan cara yang paling murah. Lalu mengapa tidak semua orang menggunakan

garam untuk mengatasi lapisan es? Pertimbangan ekologi telah menyebabkan bebe-

rapa pemerintahan daerah melarang penggunaan garam. Garam me- rangsang korosi

pada kendaraan, beton jalan, jembatan, dan baja tak terlindung pada bangunan-

bangunan sekitar. Garam juga berbahaya bagi bermacam-macam tumbuhan. Efektivitas

garam sebagai pengusir es juga memiliki keterbatasan yang mencolok. Garam paling

baik digunakan di jalan yang banyak dilewati kendaraan; tanpa lalu lintas yang cukup

untuk merangsang percampuran es dan garam, batu es masih bisa terbentuk. Pada

suhu lebih rendah dari kira-kira --4"C, garam tidaklah terlalu efektif, karena

pembentukan es begitu cepat dan garam tidak memiliki peluang menurunkan titik beku.

Garam yang bertaburan di permukaan es juga tidak menghasilkan traksi untuk ban

kendaraan atau sol sepatu pejalan kaki. Sebaliknya, pasir menyediakan traksi yang baik

sekali untuk kendaraan ketika batuan kecil yang kasar itu bersentuhan dengan ban,

entah pasir itu terbenam sebagian di permukaan es atau bercampur dengan lumpur atau

salju. Pasir tidak memerlukan lalu lintas yang padat agar berfungsi dengan efektif, tidak

berbahaya bagi tumbuhan, kendaraan, atau jalanan sendiri. Selain itu, pasir juga

terhitung murah.

Hanya ada satu masalah dengan pasir: bahan ini tidak melelehkan salju atau es.

Dengan kata lain, garam mencoba mengatasi masalah pada sumbernya, sedangkan

pasir mencoba mengatasi gejalanya. Ada dinas pekerjaan umum daerah yang

bereksperimen dengan kombinasi pasir-garam. Sebenarya kebanyakan pasir yang

ditaburkan di jalanan sudah diberi sedikit garam, untuk mencegah pasir membeku

kemudian menggumpal bercampur dengan salju.

Meskipun garam jauh lebih mahal dibanding pasir, pertimbangan biaya sering

kali tidak menjadi alasan untuk lebih memilih pasir daripada garam. Joseph DiFabio, dari

New York State Department of Transportation, menuturkan bahwa pram di Amerika

memerlukan biaya sekitar dua puluh dolar per ton, sedangkan pasir hanya lima dolar per

Page 4: Pengenalan Garam

ton. Namun pasir harus diberikan dalam konsentrasi lebih besar daripada garam, sekitar

tiga kalinya.

Karena kontraktor pemeliharaan jalan harus menggunakan pasir tiga kali lebih

banyak untuk setiap kilometer yang sama, berarti truk mereka harus pulang pergi tiga

kali lebih banyak untuk mengangkut pasir dibandingkan kalau menggunakan garam.

Karena itulah, secara keseluruhan, selisih antara memakai garam dan pasir bisa

diabaikan.

Contoh :Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan

dengan pendinginan. Walaupun es krim tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan

mikroskop akan tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak susu, udara

(yang ukurannya tidak lebih besar dari 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air yang melarutkan

gula, garam, dan protein susu. Berbagai standar produk makanan di dunia membolehkan

penggelembungan campuran es krim dengan udara sampai volumenya menjadi dua kalinya

(disebut dengan maksimum 100 persen overrun). Es krim dengan kandungan udara lebih banyak

akan terasa lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan.

Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan

kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0°C.

Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk

membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 0°C. Misalkan adonan es krim

dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang antara ember kayu dan wadah logam

dimasukkan es.

Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0°C (coba cek hal ini dengan mengukur suhu es

yang keluar dari lemari pendingin). Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan

udara akan segera naik suhunya mencapai 0°C dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es

dan air tadi akan tetap 0°C selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas, jelas

campuran es krim tidak membeku pada suhu 0°C akibat sifat koligatif penurunan titik beku.

Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang

berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan

demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai titik

beku yang lebih rendah dari 0°C, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai.

Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih

rendah dari 0°C sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku.

Kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim,

melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan.

Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus

diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran selama proses pembekuan

merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik. Proses pengguncangan ini bertujuan

ganda. Pertama, untuk mengecilkan ukuran kristal es yang terbentuk; semakin kecil ukuran kristal

esnya, semakin lembut es krim yang terbentuk. Kedua, dengan proses ini akan terjadi

pencampuran udara ke dalam adonan es krim. Gelembung-gelembung udara yang tercampur ke

dalam adonan inilah yang menghasilkan busa yang seragam (homogen).

Page 5: Pengenalan Garam

Jadi dapat dikatakan bahwa apabila es ini ditaburi dengan garam sehingga timbul

reaksi kimia antara garam dan es. Hal ini membuat permukaan es mencair dan

membentuk larutan garam. Es akan menyerap panas dari larutan garam ini sehingga

larutan menjadi dingin dari 0 derajat celcius. Selanjutnya, larutan garam menyerap

panas dari es krim yang ada dalam tabung melalui dinding tabung sehingga es krim ini

menjadi dingin dan mengeras. Suhu es krim ini tidak mungkin menjadi cukup rendah

tanpa adanya penambahan garam. Manakah yang lebih cepat mencair, es yang ditaburi

garam, atau tanpa adanya garam ?

a)      Isi masing masing gelas dengan es batu kira kira ½ nya (jumlah sama).

b)      Masukkanlah satu sendok garam ke dalam salah satu gelas tersebut.

c)      Letakkan kedua gelas tersebut di tempat terbuka.

Apa yang terjadi ?

Es batu di dalam gelas dengan adanya garam akan lebih cepat mencair daripada es

batu tanpa adanya garam.

Garam yang ditambahkan pada es batu akan dapat menurunkan titik leleh es

batu. Karena itu, es batu dengan adanya garam akan lebih cepat mencair daripada es

batu tanpa adanya garam. Es batu tanpa danya garam akan tetap mencair akibat panas

yang berasal dari lingkungan. Panas ini juga mempengaruhi mancairnya es batu dengan

garam. Akibatnya, air yang ada di dalam gelas yang berisi es batu dan garam lebih

banyak daripada gelas yang berisi es batu tanpa adanya garam.