Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

185
1 LAPORAN PRAKTIK UMUM EKOWISATA PENGENALAN EKOSISTEM DAN EKOWISATA DI KAWASAN WISATA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR FRIEDMAN CARLYO MANALU GUNTUR WIBAWA MUKTI DEWI INTAN SARI TIARA AULIA PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

description

FRIEDMAN CARLYO MANALU, TIARA AULIA, GUNTUR WIBAWA MUKTI DAN DEWI INTAN SARI Pengenalan Ekosistem dan Ekowisata di Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur di bawah bimbingan Dr. INSAN KURNIA, S.Hut, M.Si

Transcript of Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

Page 1: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

1

LAPORAN

PRAKTIK UMUM EKOWISATA

PENGENALAN EKOSISTEM DAN EKOWISATA

DI KAWASAN WISATA CIBODAS

KABUPATEN CIANJUR

FRIEDMAN CARLYO MANALU

GUNTUR WIBAWA MUKTI

DEWI INTAN SARI

TIARA AULIA

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

2

LAPORAN

PRAKTIK UMUM EKOWISATA

PENGENALAN EKOSISTEM DAN EKOWISATA

DI KAWASAN WISATA CIBODAS

KABUPATEN CIANJUR

FRIEDMAN CARLYO MANALU

GUNTUR WIBAWA MUKTI

DEWI INTAN SARI

TIARA AULIA

Laporan Praktik Umum Ekowisata

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktik Pengelolaan Ekowisata

pada Program Keahlian Ekowisata

Program Diploma Institut Pertanian Bogor

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 3: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

3

Judul Laporan : Pengenalan Ekosistem dan Ekowisata di Kawasan Wisata

Cibodas Kabupaten Cianjur

Nama Mahasiswa/ NIM : Dewi Intan Sari/ J3B110018

Friedman Carlyo Manalu / J3B110026

Tiara Aulia / J3B210063

Guntur Wibawa Mukti / J3B210067

Program Keahlian : Ekowisata

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Insan Kurnia S.Hut

Mengetahui,

Program Keahlian Ekowisata

Koordinator,

Praktik Umum Ekowisata

Penanggung Jawab,

Helianthi Dewi, S.Hut, M.Si

NIK. 2009.10.00141

Insan Kurnia, S.Hut

Tanggal Pengesahan :

Page 4: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan karunianya sehingga tugas Praktik Umum Ekowisata yang berjudul

“Pengenalan Ekosistem dan Ekowisata di Kawasan Wisata Cibodas” dapat diselesaikan

tepat waktu. Laporan ini dibuat dengan mengidentifikasi beberapa kawasan wisata di

Cibodas meliputi Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango,

Mandalawangi, dan Mandala Kitri, dalam tugas ini penulis berupaya mengembangkan

kawasan Cibodas menjadi kawasan wisata yang berbasis ekowisata.

Kegiatan Praktik Umum Ekowisata ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Ekowisata

tingkat satu sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktik Pengelolaan

Ekowisata, Praktik Kerja Lapangan dan Tugas akhir pada Program Keahlian Ekowisata.

Laporan Praktik Umum Ekowisata ini mencakup identifikasi flora, satwa, potensi wisata

dan respon pengunjung terhadap kawasan wisata cibodas.

Penulis menyadari akan kekurangan dan ketidaksempurnaan laporan ini, untuk itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan laporan ini.

Bogor, Juli 2011

Penulis

Page 5: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

5

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan kali ini penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan

terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan nikmat-

Nya sehingga serangkaian kegiatan Praktik Umum Ekowisata 47 dapat berjalan dengan

lancar dan selesai tepat pada waktunya. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan

selama Praktik Umum Ekowisata ini dan dalam penyusunan serta penulisan laporan.

Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, kakak, dan adik tercinta kami

yang telah banyak memberikan dukungan berupa materi, moril, dan doa dari hari

pertama Praktik Umum Ekowisata sampai laporan ini selesai.

Terimakasih kepada Bapak Insan Kurnia, S.Hut selaku penanggung jawab

Pelaksana Praktik Umum Ekowisata 47 yang telah memberikan arahan, bimibingan,

saran, nasihat dan perhatian dalam penyelesaian laporan ini. Selain itu juga terimakasih

kepada Ibu Helianthi Dewi, S.Hut, M.Si selaku Koordinator Program Keahlian

Ekowisata dan seluruh dosen pengajar ekowisata yang senantiasa memberikan

bimbingan, dorongan, dan motivasi sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Umum

Ekowisata dengan baik.

Selanjutnya ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Kepala Balai Besar

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, staff petugas Resort, dan polisi hutan yang

telah memberikan izin pelaksanaan, informasi, dan bantuan dalam kegiatan Praktik

Umum Ekowisata di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Terimakasih kepada Ratna Agustine A.md dan asisten dosen lainnya yang telah

membimbing, membantu, dan memberikan saran selama kegiatan praktek hingga proses

pengerjaan laporan ini berlangsung. Teruntuk sahabat-sahabat terbaik penulis, yang

selama ini telah sama-sama berjuang di Ekowisata angkatan 47, khususnya kepada grub

B kelompok 4 atas saran, dukungan, dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

Bogor, Juli 2011

Penulis

Page 6: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

6

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan .......................................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................. iv

Ucapan Terimakasih ........................................................................................ v

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan ........................................................................................................ 2

C. Manfaat ...................................................................................................... 3

II. KONDISI UMUM KAWASAN WISATA CIBODAS ............................. 4

A. Letak Kawasan Wisata Cibodas ............................................................ 4

B. Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ....... 5

1. Letak dan Luas Kawasan .................................................................. 5

2. Sejarah Kawasan ............................................................................... 6

...........................................................................................................

3. Kondisi Biotik ................................................................................... 7

4. Pengelola ........................................................................................... 8

5. Aksebititas . ........................................................................................ 9

C. Kebun Raya Cibodas .............................................................................. 10

1. Letak dan Luas Kawasan .................................................................. 10

2. Sejarah Kawasan ............................................................................... 11

3. Kondisi Biotik ................................................................................... 11

4. Pengelola ........................................................................................... 11

5. Aksebilitas ......................................................................................... 12

D. Bumi Perkemahan Mandala Kitri ........................................................... 12

1. Letak dan Luas Kawasan .................................................................. 12

2. Sejarah Kawasan ............................................................................... 13

3. Kondisi Biotik ................................................................................... 13

4. Pengelola ........................................................................................... 13

Page 7: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

7

5. Aksebilitas ......................................................................................... 13

E. Bumi Perkemahan Mandalawangi .......................................................... 14

1. Letak dan Luas Kawasan ................................................................. 14

2. Sejarah Kawasan .............................................................................. 14

3. Kondisi Biotik .................................................................................. 14

4. Pengelola ......................................................................................... 15

5. Aksesibilitas ..................................................................................... 15

F. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ...................................................... 15

III. METODE PRAKTIK ................................................................................ 16

A. .................................................................................................... Waktu dan

Tempat ................................................................................................... 16

B. .................................................................................................... Alat dan

Bahan ..................................................................................................... 16

C. .................................................................................................... Jenis dan

Metode Pengambilan Data .................................................................... 17

1. Unsur Biotik Ekosistem ...................................................................... 17

a. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan .............................................. 17

b. Keanekaragaman Jenis Mamalia dan Burung ............................. 20

c. Keanekaragaman Jenis Amfibi dan Reptil .................................. 21

d. Keanekaragaman Jenis Serangga dan Satwa Lain ...................... 22

2. Abiotik Ekosistem .............................................................................. 23

a. Suhu dan Kelembaban Udara ...................................................... 23

b. Kualitas Air ................................................................................. 23

3. Estetika Tumbuhan ............................................................................. 24

4. Estetika Satwa ..................................................................................... 25

5. Fasilitas Wisata ................................................................................... 25

6. Sumberdaya Wisata ............................................................................ 25

7. Pengunjung/ Wisatawan ..................................................................... 26

8. Pelaku Bisnis Wisata .......................................................................... 26

9. Masyarakat Sekitar Kawasan .............................................................. 26

10. Data Pengelolaan Kawasan Wisata .................................................. 26

IV. KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN ....................................... 27

A. Tumbuhan Bawah ................................................................................. 27

B. Semai ..................................................................................................... 28

C. Pancang ................................................................................................. 28

Page 8: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

8

D. Tiang ..................................................................................................... 29

E. Pohon .................................................................................................... 30

F. Epifit dan Liana ..................................................................................... 32

G. Pembahasan ........................................................................................... 32

V. KEANEKARAGAMAN JENIS SATWA .................................................. 35

A. Mamalia ................................................................................................ 35

B. Burung ................................................................................................... 35

C. Reptil ..................................................................................................... 37

D. Amfibi ................................................................................................... 38

E. Serangga ................................................................................................ 39

F. Satwa Lain ............................................................................................. 40

G. Pembahasan ........................................................................................... 40

VI. UNSUR ABIOTIK EKOSISTEM ............................................................. 43

A. Suhu dan Kelembaban Udara ................................................................ 43

B. Kualitas Sungai ..................................................................................... 44

1. Sungai Cikundul ................................................................................ 44

2. Sungai Cibogo ................................................................................... 45

C. Pembahasan ........................................................................................... 45

VII. ESTETIKA TUMBUHAN ...................................................................... 46

A. Bentuk utama pada Tumbuhan . ............................................................ 46

1. Pohon ................................................................................................ 46

a. Rasamala . .................................................................................... 46

b. Walen . ......................................................................................... 46

c. Ki Hujan . .................................................................................... 47

2. Semak/ Perdu ……………………………………………………… 47

a. Congkok . ……………………………………………………... 47

b. Bubukuan ……………………………………………………… 48

3. Herba/ Terna ………………………………………………………. 48

a. Hariang Beureum ……………………………………………… 48

b. Pohpohan ……………………………………………………… 48

4. Liana ………………………………………………………………. 48

a. Canar/ Anggur hutan ………………………………………….. 49

5. Epifit ………………………………………………………………. 49

a. Paku Sarang Burung …………………………………………... 49

Page 9: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

9

6. Paku ……………………………………………………………….. 49

a. Paku Andam …………………………………………………… 49

7. Lumut ……………………………………………………………… 50

a. Lumut hati …………………………………………………….. 50

b. Lumut Jarum ………………………………………………….. 50

8. Jamur ............................................................................................... 50

a. Jamur Kuping …………………………………………………. 51

b. Jamur Merang ………………………………………………… 51

9. Anggrek …………………………………………………………… 51

a. Anggrek Epifit ………………………………………………… 52

B. Pembahasan …………………………………………………………... 52

VIII. ESTETIKA SATWA .............................................................................. 53

A. Jenis Atraksi ........................................................................................ 53

B. Pembahasan ......................................................................................... 54

IX. FASILITAS WISATA .............................................................................. 55

A. Fasilitas Rekreasi dan Ekowisata Seluruh Kawasan .............................. 55

B. Pembahasan ............................................................................................ 59

X. SUMBER DAYA WISATA ....................................................................... 61

A. Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ........ 61

B. Kebun Raya Cibodas .............................................................................. 62

C. Bumi Perkemahan Mandala Kitri ........................................................... 63

D. Bumi Perkemahan Mandalawangi ......................................................... 63

E. Pembahasan ............................................................................................ 64

XI. PENGUNJUNG WISATAWAN .............................................................. 65

A. Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ........ 65

1. Karakteristik Responden ................................................................... 65

2. Motivasi Kunjungan .......................................................................... 67

3. Biaya Wisata ..................................................................................... 68

4. Aktifitas Rekreasi .............................................................................. 69

5. Kepuasan Pengunjung ....................................................................... 70

B. Kebun Raya Cibodas ............................................................................. 70

1. Karakteristik Responden .................................................................. 71

Page 10: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

10

2. Motivasi Kunjungan ........................................................................ 73

3. Biaya Wisata .................................................................................... 73

4. Aktifitas Rekreasi ............................................................................ 75

5. Kepuasan Pengunjung ..................................................................... 75

C. Bumi Perkemahan Mandalawangi ........................................................ 76

1. Karakteristik Responden ................................................................ 76

2. Motivasi Kunjungan ....................................................................... 79

3. Biaya Wisata .................................................................................. 80

4. Aktifitas Rekreasi ............................................................................ 81

5. Kepuasan Pengunjung ..................................................................... 82

D. Bumi Perkemahan Mandala Kitri ......................................................... 83

1. Karakteristik Responden ............................................................... 83

2. Motivasi Kunjungan ..................................................................... 85

3. Biaya Wisata ................................................................................. 86

4. Aktifitas Rekreasi ......................................................................... 87

5. Kepuasan Pengunjung .................................................................. 88

E. Luar Kawasan ....................................................................................... 89

1. Karateristik Pengunjung .................................................................... 89

2. Motivasi Pengunjung . ....................................................................... 92

3. Biaya Wisata . .................................................................................... 92

4. Aktifitas Rekreasi . ............................................................................ 94

5. Kepuasan Pengunjung . ..................................................................... 94

F. Pembahsan . ........................................................................................... 95

XII. SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR ................................. 97

A. Pelaku Bisnis Wisata .............................................................................. 97

1. Karakteristik Responden ..................................................................... 97

2. Karakteristik Bisnis Wisata ................................................................ 98

B. Masyarakat Sekitar Kawasan ................................................................. 98

C. Pembahasan ............................................................................................ 99

XIII. PENGELOLAAN KAWASAN WISATA ............................................. 101

A. Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ........ 101

B. Kebun Raya Cibodas .............................................................................. 101

C. Bumi Perkemahan Mandala Kitri ........................................................... 102

D. Bumi Perkemahan Mandalawangi ......................................................... 103

Page 11: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

11

E. Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur .................................................. 103

F. Pembahasan ............................................................................................ 105

XIV. PEMBAHASAN UMUM ....................................................................... 107

XV. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 110

A. Kesimpulan ............................................................................................. 110

B. Saran ....................................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 112

LAMPIRAN .................................................................................................... 113

Page 12: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

12

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Alat yang Digunakan ........................................................................................... 16

2. Bahan yang Digunakan ......................................................................................... 17

3. Analisa Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah ...................................................... 28

4. Analisa Vegetasi Tingkat Semai ......................................................................... 28

5. Analisa Vegetasi Tingkat Pancang ....................................................................... 29

6. Analisa Vegetasi Tingkat Tiang .......................................................................... 29

7. Analisa Vegetasi Tingkat Pohon ......................................................................... 30

8. Analisa Vegetasi Tingkat Epifit dan Liana ......................................................... 30

9. Inventarisasi Mamalia .......................................................................................... 33

10. Inventarisasi Burung ........................................................................................... 34

11. Inventarisasi Reptil ............................................................................................ 35

12. Inventarisasi Amfibi .......................................................................................... 36

13. Jenis Atraksi Satwa ............................................................................................. 54

14. Fasilitas Rekreasi dan Wisata ............................................................................. 57

15. Fasilitas Pengelolaan ........................................................................................... 59

16. Fasilitas Pendidikan ............................................................................................ 59

17. Fasilitas Pendukung Lainnya .............................................................................. 60

18. Sumber Daya Wisata di TNGGP ........................................................................ 62

19. Sumber Daya Wisata di KRC ............................................................................. 63

20. Sumber Daya Wisata di Mandala Kitri ............................................................... 64

21. Sumber Daya Wisata di Mandalawangi ............................................................. 65

22. Karakteristik Pengunjung di TNGGP ................................................................ 68

Karakteristik Pengunjung di TNGGP (Lanjutan) ............................................... 69

23. Motivasi Pengunjung di TNGGP ....................................................................... 70

24. Biaya wisata Pengunjung di TNGGP ................................................................. 70

25. Aktifitas Rekreasi Pengunjung di TNGGP ......................................................... 72

26. Kepuasan Pengunjung di TNGGP ...................................................................... 73

27. Karakteristik Pengunjung di KRC ...................................................................... 74

Karakteristik Pengunjung di KRC (Lanjutan) .................................................... 75

Page 13: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

13

28. Motivasi Pengunjung di KRC ............................................................................. 76

29. Biaya Wisata Pengunjung di KRC ..................................................................... 76

Biaya Wisata Pengunjung di KRC (Lanjutan)................................................... . 77

30. Aktifitas Rekreasi Pengunjung di KRC . ............................................................. 77

31. Kepuasan Pengunjung di KRC ........................................................................... 78

32. Karakteristik Pengunjung di Mandalawangi ....................................................... 80

Karakteristik Pengunjung di Mandalawangi (Lanjutan) .................................... 81

33. Motivasi Pengunjung di Mandalawangi ............................................................. 82

34. Biaya Wisata Pengunjung di Mandalawangi ...................................................... 82

Biaya Wisata Pengunjung di Mandalawangi (Lanjutan) . ................................... 83

35. Aktifitas Rekreasi Pengunjung di Mandalawangi .............................................. 83

36. Kepuasan Pengunjung di Mandalawangi . .......................................................... 84

37. Karakteristik Pengunjung di Mandala Kitri ........................................................ 86

Karakteristik Pengunjung di Mandala Kitri (Lanjutan) ...................................... 87

38. Motivasi Pengunjung di Mandala Kitri .............................................................. 87

Motivasi Pengunjung di Mandala Kitri (Lanjutan) . ........................................... 88

39. Biaya wisata Pengunjung di Mandala Kitri ........................................................ 88

Biaya wisata Pengunjung di Mandala Kitri (Lanjutan) . ..................................... 89

40. Aktifitas Rekreasi Pengunjung di Mandala Kitri ............................................... 89

41. Kepuasan Pengunjung di Mandala Kitri ............................................................. 90

42. Karakteristik Pengunjung Luar Kawasan ............................................................ 91

Karakteristik Pengunjung Luar Kawasan (Lanjutan) . ........................................ 92

43. Motifasi Pengunjung Luar kawasan . .................................................................. 93

44. Biaya Wisata Pengunujung Luar Kawasan . ....................................................... 94

45. Aktifitas Rekreasi Pengunjung Luar Kawasan . .................................................. 95

46. Kepuasan Pengunjung Luar Kawasan . ............................................................... 95

47. Karakteristik Responden Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar . ......................... 98

Page 14: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

14

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Peta Kawasan Wisata Alam Cibodas .............................................................. 4

2. Peta Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ............................................. 5

3. Stuktur Organisasi . ......................................................................................... 9

4. Metode Garis Berpetak . .................................................................................. 18

5. Anveg dengan Metode Jalur . .......................................................................... 19

6. Metode IPA Kombinasi Jalur . ........................................................................ 21

7. Metode Pengukuran Fisik Sungai . .................................................................. 24

8. Tupai di ranting Pohon . .................................................................................. 33

9. Burung Sri Gunting Hitam . ............................................................................ 34

10. Reptil Calamaria Lumbriocoide dan Bronchocela Jubata . ......................... 35

11. Katak Rana Chalconata ................................................................................ 36

12. Belalang . ....................................................................................................... 37

13. Cacing Transparan ........................................................................................ 38

14. Pohon Rasamala . .......................................................................................... 43

15. Pohon Walen ................................................................................................. 44

16. Conggok ........................................................................................................ 45

17. Bubukuan . ..................................................................................................... 46

18. Begonia . ........................................................................................................ 47

19. Pohpohan . ..................................................................................................... 47

20. Canar . ............................................................................................................ 48

21. Paku Sarang Burung . .................................................................................... 49

22. Paku Andam . ................................................................................................ 49

23. Jamur Merang . .............................................................................................. 51

24. Anggrek Epifit . ............................................................................................. 52

25. Ulat Bulu Merah . .......................................................................................... 55

26. Pusat Informasi Di TNGP ............................................................................. 56

27. Tempat Parkir di Mandalakitri ..................................................................... 56

28. Toilet Di Mandalawangi .............................................................................. . 56

29. Pondok Kerja Di TNGP ............................................................................... . 57

30. Kebun Plasma Nutfah di KRC....................................................................... 58

Page 15: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

15

31. Kantin Di KRC ............................................................................................ . 59

32. Gazebo Di TNGP .......................................................................................... 59

33. Masjid Di Mandalawangi ............................................................................. 60

34. Curug Ciismun Di KRC ............................................................................... 62

35. Pemandangan Gunung Gede Pangrango Di KRC ........................................ 63

36. Fasilitas Outbond Mandala Kitri . ................................................................. 64

37. Danau Mandalawangi ................................................................................... 65

38. A. Fasilitas Outbond Di Mandalakitri ............................................... ........... 65

B. Fasilitas Loket Di Kebun Raya Cibodas ..................................... ............ 65

39. Wawancara Dengan Pengunjung . ................................................................. 67

40. Pengunjung Di TNGP .................................................................................. . 69

41. Pengunjung Yang Berekreasi Di TNGP ....................................................... 70

42. Pengunjung Yang Sedang Bersantai Di KRC ............................................... 74

43. Pemberian Kuisioner Pada Pengunjung KRC ............................................... 76

44. Pengunjung Yang Sedang Berkemah Di Mandalawangi .............................. 80

45. Aktivitas Berperahu Di Mandalakitri ........................................................... 82

46. Aktivitas Outbond Pengunjung Di Mandalakitri .......................................... 86

47. Aktivitas Berkemah Di Mandalakitri ........................................................... . 89

48. Pengisian Kuisioner Pengunjung Di Luar Kawasan ..................................... 92

49. Pemberian Kuisioner Pengunjung Di Sekitar Kawasan ................................ 98

50. Kios Penjual Di Kawasan Wisata Cibodas ................................................... 100

51. Masyarakat Sekitar Kawasan Wisata Cibodas ............................................. 101

52. Aktivitas Masyarakat Sekitar Kawasan ........................................................ 102

53. Pimpinan POLHUT TNGP Sedang Memberikan Seminar .......................... 103

54. Pimpinan Pengelola Kebun Raya Cibodas ................................................... 104

55. Ruang Kantor Pengelola Mandalakitri ......................................................... 105

56. Pengelola Karcis Di Mandalawangi ............................................................. 106

57. Loket Karcis Yang Di Kelola PEMDA ........................................................ 107

58. Pengelola Di Pintu Gerbang Masuk ............................................................. 109

Page 16: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

16

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuisioner Asesor. ......................................................................... 1

Lampiran 2.Analisis Vegetasi .......................................................................... 18

Lampiran 3.Abiotik. ......................................................................................... 22

Lampiran 4.Fasilitas ........................................................................................ 29

Lampiran 5.Profil Pohon . ................................................................................ 32

Lampiran 6.Keanekaragaman Satwa . .............................................................. 35

Lampiran 7.Estetika Tumbuhan ...................................................................... 39

Lampiran 8.Estetika Satwa . ............................................................................. 44

Lampiran 9.Sumberdaya Wisata ...................................................................... 45

Lampiran 10.Pelaku Bisnis .............................................................................. 47

Lampiran 11 Struktur Organisasi ....................................................................... 48

Page 17: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

17

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekowisata merupakan suatu konsep pariwisata yang mencerminkan wawasan

lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Secara umum pengembangan ekowisata harus dapat meningkatkan kualitas hubungan

antar manusia, meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan menjaga kualitas

lingkungan. Saat ini, ekowisata telah mengalami masa perkembangan yang cukup

signifikan. Kegiatan ekowisata ini tidak hanya sekedar untuk melakukan pengamatan

burung, mengendarai kuda, penelusuran jejak di hutan belantara, tetapi telah terkait

dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal. Ekowisata ini kemudian

merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan

terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan

ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan konservasi. Oleh karenanya, ekowisata disebut

sebagai bentuk perjalanan wisata bertanggungjawab ini dapat dibuktikan dengan

kegiatan-kegiatan praktik umum yang telah dilaksanakan di kawasan wisata Cibodas

tersebut. Seperti kegiatan mempelajari komponen-komponen biotik ekosistem yang ada

di sana, keanekaragaman jenis tumbuhan dan keanekaragaman jenis satwa yang sangat

beragam seperti, mamalia, serangga, reptil, amfibi,tumbuhan herba, dan pohon,

ditambah dengan komponen abiotik seperti suhu kelembapan dan kualitas air tidak luput

dari kegiatan praktik yang telah dilaksanakan.

Sumber daya alam yang melimpah di Kawasan Wisata Cibodas, menjadi salah satu

bentuk potensi ekowisata yang sangat menjanjikan, seperti halnya panorama alam

Gunung Gede dan Pangrango yang menampilkan suatu keindahan alam, dan didukung

juga dengan keanekaragaman hayati yang kaya baik itu flora dan fauna, udara yang

segar dan sejuk menambah keunikan alam yang berada di sana. Danau, rawa, air terjun,

pegunungan, dan edelweis ( Anaphalis javanica ) membuktikan bahwa keunikan alam

yang berada di KWC sangatlah kaya, dan yang menjadi nilai tambah ialah keberadaan

masyrakat sekitar dengan membawa mitos dan kebudayaan yang unik di daerah tersebut

secara turun-temurun.

Page 18: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

18

Nilai estetika yang terdapat pada tumbuhan dan satwa di kawasan ini menjadi salah

satu daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang kesana, nilai-nilai

keindahan dan keunikan menjadi salah satu penilaian bagi penentuan nilai estetika

tumbuhan dan satwa yang tercipta di kawasan ini. Kawasan wisata memang tidak lepas

dari peran pengelola yang mengatur segala aktifitas, fasilitas, dan sumberdaya wisata

yang ada di kawasan ini, pengembangan terus dilakukan oleh pihak pengelola, guna

tercipta kemajuan di kawasan tersebut, seperti perbaikan dan peningkatan infrastruktur

fasilitas wisata, pembaharuan ataupun pelestarian sumberdaya wisata yang menjadi

pusat pelaksanaan wisata di kawasan tersebut, hal-hal seperti ini akan berpengaruh

terhadap pengunjung yang berkunjung ke kawasan ini, dari pengunjung yang datang dan

dapat secara langsung mempelajari sikap dan nilai-nilai kepuasaan setiap pengunjung

yang datang, baik itu pengunjung nusantara maupun pengunjung mancanegara.

Seiring berkembangnya kegiatan ekowisata di daerah tersebut, semakin banyak pula

permasalahan yang timbul, baik itu secara internal dan eksternal, para pengunjung yang

datang ke kawasan wisata Cibodas, kebanyakan dari pengunjung hanya datang untuk

bersenang-senang tanpa ada tujuan khusus, serta kurangnya pendidikan mengenai

lingkungan pada masyarakat menjadi masalah utama dalam kelancaran proses kegiatan

ekowisata di kawasan tersebut. Kurangnya perhatian pemerintah akan pengembangan

fasilitas yang membantu di daerah kawsan wisata tersebut menghambat perkembangan

ekowisata yang berlangsung, pentingnya pelaksanaan Praktik Umum Ekowisata adalah

untuk menerapkan kosep dan prinsip ekowisata dalam mengelola dan mempelajari alam

secara langsung.

B. Tujuan

Terdapat beberapa tujuan dalam melaksanakan Praktik Umum Ekowisata. Adapun

tujuan dari kegiatan Praktik Umum Ekowisata yaitu sebagai berikut:

1. Mempelajari unsur biotik ekosistem meliputi keanekaragaman jenis tumbuhan dan

keanekaragaman jenis satwa (mamalia, burung, reptil, amfibi, serangga dan lainnya)

2. Mempelajari unsur abiotik ekosistem meliputi suhu udara, kelembaban dan kualitas

air

3. Mempelajari estetika tumbuhan

4. Mempelajari estetika satwa

Page 19: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

19

5. Mempelajari fasilitas wisata

6. Mempelajari sumberdaya wisata

7. Mempelajari pengunjung / wisatawan

8. Mempelajari pelaku bisnis di kawasan wisata

9. Mempelajari masyarakat sekitar kawasan wisata

C. Manfaat

Terdapat beberapa manfaat yang didapat dari Praktik Umum Ekowisata ini. Adapun

manfaat yang diberikan ialah sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang Kawasan Wisata Cibodas.

2. Memberikan data terbaru bagi perencana dan pengelola untuk mengetahui kondisi

terbaru sumberdaya alam sebagai bahan acuan dalam mengembangkan kegiatan

ekowisata di Kawasan Wisata Cibodas.

3. Memberikan informasi tentang pengunjung dan fasilitas-fasilitas yang ada di

Kawasan Wisata Cibodas.

4. Memberikan data terbaru bagi Pemerintahan Daerah Cianjur.

5. Sebagai bahan perbandingan dengan Kawasan wisata di daerah lain.

Page 20: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

20

II. KONDISI UMUM KAWASAN WISATA CIBODAS

A. Letak Kawasan Cibodas

Kawasan Wisata Alam Cibodas terletak di daerah Kabupaten Cianjur Jawa-Barat di

kecamatan Pacet kawasan puncak Bogor. Tepatnya terletak lereng gunung Gede

Pangrango, di desa Rarahan, Cimacan, dengan jarak sekitar 85 km dari Jakarta.

(Gambar 1 ).

Sumber : google

Desa Cibodas memiliki luas wilayah 216.800 ha dan merupakan dataran tinggi

yang berada pada ketinggian yang berkisar + 1200 mdpl. Desa Cibodas merupakan desa

yang berada di wilayah Kecamatan Cikajang, sebelah selatan Kabupaten Garut dan

memiliki batas wilayah demografis sebagai berikut:

* Utara : Desa Cikajang dan Desa Padasuka, Kecamatan Cikajang

* Selatan : Desa Simpang dan Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang

* Timur : Desa Giriawas, Desa Barusuda dan Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang

* Barat : Desa Simpang, Kecamatan Cikajang

Desa Cibodas merupakan daerah yang berupa dataran tinggi dan lereng pegunungan

yang memiliki suhu relatif dingin baik siang maupun malam hari, berkisar 15-20⁰

Gambar 1. Peta Kawasan Wisata Alam Cibodas

Page 21: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

21

Celcius. Perubahan cuaca dapat terjadi secara cepat, dari kondisi panas dapat cepat

berubah menjadi hujan atau mendung dengan suhu yang dingin.

B. Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan kawasan konservasi yang

terbesar di Jawa Barat, pada perkembangan industri kreatif pariwisata saat ini banyak

sekali potensi wisata alam yang diangkat di berbagai daerah di Indonesia, salah satu

nya adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang menyuguhkan keindahan

alam dan kawasan-kawasan konservasi yang menjadi primadona khususnya di daerah

Jawa Barat.

Gambar 2. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Sumber : google

1. Letak dan luas kawasan

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah salah satu taman nasional terbaik.

Kawasan ini terletak pada 106°51’-107°02’ BT dan 6°41’-6°51’LS. Luas kawasan

TNGGP ialah 15,196 ha. Kawasan ini termasuk kedalam wilayah Kabupaten Sukabumi,

Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur. Sedangkan suhu di Puncak Gunung Gede

Pangrango mencapai sekitar 5 ºC. Dengan puncak tertinggi Gunung Pangrango ±3.019

mdpl dan Gunung Gede ±2.958 mdpl. Kawasan TNGGP merupakan kawasan gunung

berapi.

Page 22: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

22

Bulan Desember – Maret merupakan bulan terbasah, dimana hujan turun hampir

setiap hari. Tetapi antara Bulan Maret sampai September merupakan musim

kering/kemarau, daun-daun kering banyak berjatuhan dan potensial untuk menyebabkan

kebakaran, namun kelembaban lingkungan mikro hutan dan tanah mampu untuk

menjaga agar vegetasi tetap hijau dan bertumbuh. Pada bagian pegunungan, temperatur

udara semakin turun dan hutan sekitarnya sering ditutupi kabut, dan kelembaban udara

yang rendah di daerah ini merupakan habitat ideal bagi tumbuhan pemanjat dan lumut.

Pada daerah yang lebih tinggi ketersedian dan kondisi udara semakin sedikit dan

menipis, dan kelembaban makin rendah, serta ketersediaan nutrisi tanah juga sedikit.

Hal ini menyebabkan keanekaragaman jenis tumbuhan semakin rendah dan struktur

hutan sudah tidak lengkap, tidak ada pohon tinggi. Ahli ekologi membuat klasifikasi

ekosistem hutan di TNGP kedalam 3 tipe vegetasi berdasarkan ketinggian yaitu:

MontanaBawahsubmontana(1,000-1,500 m d.p.l.), Montana (1,500-2,400 m d.p.l.), Sub

Alpin (2,400-3,019 m d.p.l)

2. Sejarah kawasan

Gunung Gede Pangrango ditetapkan sebagai salah satu dari 5 taman nasional

pertama di Indonesia oleh pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri

Pertanian tahun 1980. Sejarah awal konservasi di kawasan ini hanya sedikit diketahui,

walaupun hutan dan gunung merupakan bagian dari legenda-legenda di tanah Sunda.

Tampaknya ada jalur sejarah dari kota tua Cianjur sampai Bogor melalui Cipanas.

Bagian lereng pegunungan yang rendah, tidak rata dan berteras-teras dulunya digunakan

untuk pertanian dengan pergiliran tanaman.

Dikenalkannya tanaman teh sebagai tanaman perkebunan memberikan dampak

nyata bagi kawasan ini. Teh varietas Jepang telah ditanam sejak tahun 1728, dan

perkebunan ini terbentang mulai dari Ciawi sampai Cikopo di tahun 1835. Kemudian,

tahun 1878, teh Assam diperkenalkan dan tumbuh dengan sangat baik, menyebabkan

ekonomi dan kondisi lingkungan di kampung-kampung di lereng pegunungan berubah.

Sejarah panjang kegiatan konservasi dan penelitian dimulai sejak tahun 1830 dengan

terbentuknya kebun raya kecil di dekat Istana Gubernur Jenderal Kolonial Belanda di

Cipanas, dan kemudian kebun raya kecil ini diperluas sehingga menjadi Kebun Raya

Cibodas sekarang ini. Pemerintahan Kolonial Belanda sangat antusias untuk

meningkatkan tanaman-tanaman penting dan bernilai ekonomis serta perkebunan

Page 23: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

23

komersial, sehingga dibangun suatu stasiun penelitian dan percobaan pertanian di

dataran tinggi ini. Tidak lama setelah itu, botanis-botanis lokal kemudian mulai tertarik

untuk meneliti keanekaragaman tumbuhan di sekitar pegunungan ini. Abad 19

merupakan masa-masa terbesar dan penting dalam sejarah koleksi tumbuhan , dan

Cibodas menjadi salah satu lokal koleksi tumbuhan saat itu.

Tahun 1889, areal hutan antara Kebun Raya Cibodas dan Air Panas ditetapkan

sebagai Cagar Alam. Setelah tahun 1919, suatu kawasan cagar alam ditetapkan.

Komitmen utama dimulai tahun 1978, ketika kawasan seluas 14,000 hektar, yang terdiri

dari 2 puncak utama dan lerengnya yang luas, ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Gunung

Gede Pangrango. Akhirnya, tahun 1980, seluruh kawasan terpisah-pisah ini digabung

menjadi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

3. Kondisi biotik

Secara keseluruhan kawasan TN Gunung Gede Pangrango termasuk formasi hutan

hujan tropis pegunungan dengan tiga asosiasi hutan yang utama yaitu asosiasi puspa,

asosiasi puspa-jamuju serta sosiasi hutan cantigi. Namun demikian di samping tiga

asosiasi hutan tersebut, terdapat beberapa asosiasi hutan lain yang sifatnya lokal.

Apabila dilihat dari jenis-jenis pohon yang mendominasi di setiap ketinggian tempat,

maka dapat dikelompokkan menjadi zona-zona sebagai berikut: ZONA SUB

MONTANA (800-1.400 meter) ditandai dengan tiga lapisan tajuk yang didominasi oleh

rasamala (altingia excelsa) yang tinggi pohonnya dapat mencapai 60 meter dan

Castanopsis aegntea, Antidesma tetrandum dan litsea Sp. dan semak-semak (Ardisia

fulginosa dan Dichera febrifuga). Selain itu banyak jenis tumbuhan bawah, epifit dan

lumut, di antaranya dapat di jumpai begonia, paku-pakuan,anggrek dan lumut merah

(Sphagnum gedeanum). Salah satu yang mudah dikenali adalah jenis dari paku-pakuan

(Asplenium nidus) yang berdiameter dapat mencapai 2 meter ZONA MONTANA

(1.400-2.400 meter) : memiliki beberapa jenis yang mudah dikenali yaitu: puspa (scima

wallichii), jamuju (podocarpus imbricatus), dan kijebung (polyosma illifocia).

ZONA SUB ALPIN (di atas 2.400 meter) : ditandai adanya dominasi jenis cantigi

(Vaccinium varingiaefolium) dan bahkan merupakan vegetasi tunggal di daerah kawah.

Tumbuhan lainnya yang terdapat di zona ini adalah bunga edelwis (anaphalis javanica)

yang oleh para pencinta alam disebut bunga abadi karena bunganya separti tidak pernah

layu.

Page 24: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

24

Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada tahun 1999, dilaporkan bahwa

keanekaragaman jenis tumbuhan di kawasan Taman Nasional ini, jumlahnya makin

menurun dengan semakin tingginya tempat dari permukaan laut. Pada zona Sub

Montana terdapat 249 jenis flora, zona Montana terdapat 185 jenis dan di zona Sub

Alpin hanya terdapat 36 jenis. Tingginya nilai keaneragaman jenis tumbuhan di TN ini

disebabkan adanya curah hujan yang tinggi, sinar matahari yang cukup, keadaan

topografi yang bergunung-gunung, keadaan tanahnya yang subur dan faktor lainnya

yang mendukung, maka hidup dan berkembang biaklah berbagai jenis satwa. Satwa

tersebut meliputi mamalia, burung (aves), serangga (insekta), binatang melata (reptilia),

binatang yang hidup diair dan didarat (amphibia), dan beberapa jenis binatang air.

Burung yang hidup di TN Gede Pangrango 250 jenis atau lebih dari 50% jenis burung

yang ada di pulau jawa . Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya adalah :

elang jawa (Spizaetus bartelsi), tukung tumpuk (Megalaina corvina), burung kipas

(Rhipidura phoenicura), burung kuda (Garulax rutriforn), berecet (Alcippe

phychoptera), srigunting (Dicrurus remifer), sepah (Perirotus miniatus), cingcoang

(Myomela diora), jarak hutan (Herpactes reinwardtii) dan cicakopi (Pomatorhinus

montanus).

Beberapa jenis satwa liar tergolong langka yang ada di kawasan hutan gunung Gede

Pangrango diantaranya adalah : macan tutul ( Panthera pardus), anjing hutan (Ciuon

palnus), trenggiling (Manis javanica), kancil (Tragulus javanicus) dan kijang

(Muntiakus muntjak). Empat primata yang kadang terdengar suaranya adalah owa

(Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), lutung (Trachypitechus auratus) dan kera

abu-abu (Macaca fascicularis). Owa dan surili adalah satwa endemik dan dilindungi

undang-undang. Beberapa jenis kupu-kupu juga terdapat di TN Gede Pangrango.

Cacing sonari, sejenis cacing besar yang panjangnya bisa mencapai 60 cm. Juga

terdapat dan sering terdenger suaranya yang mendengung cukup keras.

4. Pengelola

Taman Nasionl Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari 5 taman

nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980 dan sampai tahun 2007

sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Seperti halnya

kawasan konservasi lainnya di Indonesia pengelolaan kawasan TNGGP merupakan

tanggungjawab dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Page 25: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

25

Departemen Kehutanan. Secara administratif kawasan TNGGP berada di 3 kabupaten

(Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Provinsi Jawa Barat dengan letak geografis antara 6°41’

- 6°51’ LS, 106°50’ - 107°02’ BT Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di

Cibodas dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 Bidang Pengelolaan Taman

Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil) yaitu PTN Wil I di Cianjur, PTN Wil II di

Selabintana-Sukabumi dan TN Wil III di Bogor.

5. Aksesibilitas

TN Gunung Gede Pangrango dapat ditempuh melalui empat pintu masuk yaitu

Cibodas dan Gunung Putri (Kabupaten Cianjur) serta Salabintana dan Situgunung

(Kabupaten Sukabumi). Pintu masuk Cibodas merupakan pintu utama dan terletak dekat

kantor Taman Nasional dan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda empat dan

roda dua dengan jarak 100 Km dari Jakarta atau dapat ditempuh dengan waktu 2,5 jam.

Pintu masuk Gunung Putri yang cukup berdekatan dengan Cibodas dan Pacet. Pintu

masuk Situgunung berjarak 15 Km dari Cisaat, Sukabumi.

C. Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya adalah suatu kawasan yang mengkoleksi berbagai jenis tumbuhan.

Tumbuhan yang dikoleksinya memiliki dasar ilmiah. Informasi ilmiah mengenai

koleksinya terdokumentasi dengan baik. Fungsi dari Kebun Raya adalah sebagai tempat

konservasi ex-situ, tempat penelitian, tempat pendidikan lingkungan, dan tempat wisata.

1. Letak dan luas kawasan

Kebun Raya Cibodas terletak di desa Cimacan, kabupaten Cianjur, propinsi Jawa

Barat. Kebun Raya Cibodas terletak di pinggang Gunung Gede - Pangrango dengan

ketinggian sekitar 1275 m di atas permukaan laut. Suhu di kebun Raya Cibodas cukup

sejuk dan nyaman, yaitu antara 17 - 25 C. Kebun Raya Cibodas merupakan tempat

wisata yang populer dan sudah ada sejak tahun 1800 an. Kebun Raya Cibodas adalah

habitat bagi beberapa tumbuhan tropis yang berada di dataran tinggi. Kebun Raya

Cibodas merupakan kawasan wisata yang lengkap, karena didalamnya terdapat Danau,

Air Terjun, Play ground, Rumah paku-pakuan, rumah kaca, kuda tunggang, masjid,

shelter, kafeteria, penjualan tanaman, MCK dan lain-lain. Selain itu di Cibodas juga

terdapat obyek wisata lain seperti Bumi perkemahan, lapangan golf dan juga gerbang

untuk pendakian ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Page 26: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

26

Kebun raya Cibodas memiliki koleksi ribuan tumbuhan yang terbagi dua yaitu

tumbuhan di taman terbuka dan tumbuhan di rumah atau rumah kaca.

Dengan latar gunung Gede-Pangrango, pemandangan indah dan hawa sejuk menjadikan

Kebun Raya Cibodas tempat wisata yang sayang sekali untuk dilewatkan.

Kebun Raya Cibodas merupakan salah satu kawasan terbasah di pulau jawa dengan

curah hujan rata-rata 3.000-4.200 mm per tahun. Bulan basah pada perode Oktober

sampai Mei, pada saat musim barat laut dan rata-rata hujannya lebih dari 200 mm per

bulan. Bulan Desemeber sampai Maret curah hujannya dapat mencapai lebih dari 400

mm per bulan. Pada periode ini biasanya puncak Gunung Gede dan Parangrango

tertutup kabut dan pengunjung dilarang masuk. Menurut klasifikasi iklim Scamidt dan

Ferguson , tipe iklim dikawasan ini termasuk tipe iklim A. Rata-rata temperaturnya

bervariasi antara 18°C di Cibodas dan kurang dari 10°C di puncak Pangrango.

2. Sejarah kawasan

Kebun Raya Cibodas didirikan pada tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias

Teijsmann, seorang kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin

te Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas). Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat

aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan

ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya). Kemudian

berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun

Raya Cibodas. Mulai tahun 2003 status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri

sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di

bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu

Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

3. Kondisi biotik

Koleksi tanaman di rumah kaca terdiri dari anggrek (±243 jenis), kaktus (±119 jenis)

dan sukulen (±103 jenis), namun selain tumbuhan koleksi dalam KRC juga dapat

ditemukan tumbuhan liar. Koleksi tanaman di rumah kaca terdiri dari Anggrek (243

jenis), Kaktus (119 jenis) dan Sukulen (103 jenis), namun selain tumbuhan koleksi

dalam KRC juga dapat ditemukan tumbuhan liar. Koleksi yang menarik yang dapat

ditemukan di kebun di antaranya berupa kina (Cinchona calisaya), pohon bunya-bunya

(Araucaria bidwillii), cemara-cemara, pohon kayu putih (Eucalyptus), bunga bangkai

(Amorphophallus titanium), saninten (Castanopsis argentea), rasamala (Altingia

Page 27: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

27

excelsa), anggrek kasut hijau (Paphiopedilum javanicum), kaktus gentong emas

(Echinocactus grossonii), sakura (Prunus cerasoides), pohon taktus (Taxus sumatrana),

dan lain-lain.

Fauna yang terdapat di KRC merupakan jenis–jenis burung endemik daerah

pegunungan. Burung dapat dijumpai ketika musim buah tertentu seperti Burung Puyuh,

Burung Perkutut, Burung Cinenen Jawa, dan Burung Perenjak Jawa. Selain itu terdapat

jenis primata seperti Lutung serta Kuda yang sengaja dipelihara di sekitar kawasan

untuk disewakan kepada pengunjung sebagai salah satu daya tarik wisata.

4. Pengelola

Kawasan wisata KRC dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia.

5. Aksesibilitas

Kawasasan wisata Kebun Raya Cibodas dapat ditempuh dengan menggunakan

kendaraan pribadi atau angkutan umum. Wisatawan dari Jakarta, Bogor, dan Bandung

dapat mempergunakan roda dua dan empat untuk dapat masuk ke dalam kawasan ini.

Bila menggunakan bus atau colt turunlah di pertigaan Cibodas, langsung menggunakan

angkutan umum rute Cipanas-Rarahan, sampai di Balai Taman Nasional Gede-

Pangrango, selanjutnya tinggal berjalan kaki menuju Kebun Raya. Dari simpang tiga

(Simpang Paragajen) menuju Cibodas dapat ditembuh sejauh 5 Km.

D. Bumi Perkemahan Mandala Kitri

Bumi perkemahan Mandala Kitri merupakan kawasan wisata yang berada di

Cibodas, kawasan ini adalah kawasan untuk kegiatan pramuka, camping dan outbond.

Maka terdapat cukup banyak pengunjung yang datang ke kawasan ini untuk berwisata.

1. Letak dan Luas Kawasan

Bumi Perkemahan Mandala Kitri (BPMK) terletak Cibodas - Cianjur

Jl. Raya Puncak Pancet Cibodas - Cianjur, Indonesia. Luas Bumi Perkemahan Mandala

Kitri sekitar ±17 Ha. Secara administratif Lokasi MKSC berada di kecamatan Cipanas

kebupaten Cianjur.

Lokasi Bumi Perkemahan yang berada di sebuah kawasan yang menjadi pintu

masuk kawasan wisata Kebun Raya Cibodas telah menjadikan MKSC sebagai sebuah

Page 28: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

28

lokasi yang Sangat strategis dengan suhu udara yang sangat dingin, dan secara geografis

mempunyai lingkup kawasan meliputi kawasan Kebun Raya Cibodas, Gunung Gede-

Pangrango, Gunung Putri dan Gunung Gegerbentang. Selain itu MKSC memiliki akses

yang mudah dengan lokasi-lokasi yang menjadi pendukung dalam menjalankan aktifitas

lainnya yaitu berupa kawasan sungai Cikundul dan Waduk Cirata serta sungai Citarum

untuk aktifitas di air. Serta beberapa kawasan wisata lainnya.

Mandala Kitri memiliki luas sekitar 17,5 ha BPMK memiliki kondisi topografi

yang bervariasi seperti landai, datar, dan berbukit-bukit. terdapat banyak lahan yang

menjadi tempat tinggal ataupun berjualan oleh masyarakat sekitar, kawasan wisata ini

terletak pada ketinggian 1100 mdpl. Konfigurasi lapangan umumnya bergelombang

dan berbukit. Curah hujan 3500–4500 mm/tahun dengan suhu rerata 18–20 °C.

2. Sejarah Kawasan

Bumi Perkemahan Mandala Kitri diresmikan hari Sabtu tanggal 20 Juni 1981 oleh

Presiden Republik Indonesia Bapak Soeharto, selaku Ketua Majelis Pembimbing

Nasional Gerakan Pramuka, dengan luas pengelolaan ±17 Ha. Sejak bulan februari

tahun 2006 Bumi Perkemahan Mandala Kitri berubah Nama dan Status menjadi

Mandala Kitri Scout Camp dengan status Otonom dan menjadi Badan Usaha Milik

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Cianjur.

3. Kondisi Biotik

Kawasan Bumi Perkemahan Mandala Kitri (BPMK) terdapat pohon–pohon,

rerumputan dan bunga-bunga. Pohon yang ditemukan antara lain Eucalyptus sp. dan

petai cina yang banyak dijumpai ditepi jalan. Fauna yang terdapat di BPMK antara lain

adalah burung walet, tekukur, ular, belalang, kadal, kodok dan katak. Fauna yang

mendominasi di kawasan ini adalah belalang dan kodok karena tempatnya yang banyak

di didominasi rerumputan dan kolam atau selokan.

4. Pengelola

Kawasan ini dikelola oleh Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Cianjur. Sehubungan

dengan kawasannya yang terdapat di dalam Kawasan Wisata Cibodas, maka pihak

pengelola bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur terutama dengan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

5. Aksesibilitas

Page 29: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

29

Bumi Perkemahan Mandala Kitri dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 dan roda

6 dengan jarak tempuh 25 km dari Cianjur, 85 km dari Bandung dan sekitar 95 km dari

Jakarta dengan kondisi jalan beraspal. Tidak hanya dengan kendaraan roda 4, roda 2

pun dapat mencapai kawasan Mandala kitri.

E. Bumi Perkemahan Mandalawangi

Bumi perkemahan Mandalawangi terletak di area kebun raya cibodas. Terdapat

banyak aktifitas disana, kebanyakan pengunjung mengunjungi kawasan ini

dipergunakan untuk berkemah dan outbond.

1. Letak dan Luas Kawasan

Mandalawangi dengan luas 39,5 ha statusnya merupakan hutan produksi yang

dikembangkan sebagai Bumi Perkemahan. Lokasinya sangat strategis dimana

merupakan daerah tujuan wisata Cipanas – Puncak Bogor, termasuk wilayah

pengelolaan hutan RPH Pacet, BKPH Gede Tikur KPH Cianjur, dan secara

administratif pemerintahan termasuk Desa Rarahan Kecamatan Pacet Kabupaten

cianjur. Wana wisata ini terletak pada ketinggian 1100 m dpl, konfigurasi lapangan

umumnya bergelombang dan berbukit curah hujan 3500 – 4500 mm/tahun dengan suhu

udara rata-rata 18 – 200 C.

2. Sejarah Kawasan

Nama Mandalawangi pada mulanya berasal dari nama Gunung Mandalawangi.

Gunung Mandalawangi ini merupakan gunung yang sangat besar dan menghilang

karena letusan yang sangat dahsyat. Mandalawangi telah berubah menjadi kawasan

Wana Wisata Mandalawangi yang berada di kawasan zona pemanfaatan yang berada di

Gunung Gede Pangrango.

3. Kondisi Biotik

Pemandangan hutan pinus dan hutan alam dengan keanekaragaman jenis yang

cukup tinggi diantaranya pohon Puspa, Rasamala, Nangka, Damar, Saninten, Jamuju,

Baros, Huju, Pasang, Syfrus, Suren, Kaliandra, Filisium, Kondang, Salam, Mahoni,

Cemara, Kurai, Sengon, Flamboyan, Pulus, Eucalypus, Kihaji, Riung anak, Bungur,

Angsana, Beringin, Aksia, Rumput pahit, Jampang pahit, Sulanjana, Alang-alang, Putri

malu, Antanan, Totoropongan, Takokak, Kaso, Kecubung, Tepus, Sembung gunung,

Kiurat, Lemmo, Kingkilaban, Lakotmala, Paku andom, Kadaka, Rotan, Konyal.

Fauna yang terdapat di wana wisata ini antara lain burung pipit, kutilang, tekukur,

Page 30: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

30

jogjog, sesap madu, burung hantu, kepodamng, bangau, alap-alap dan kalajengking,

berang-berang, anjing huhtan, kucing hutan, tupai, menjangan, kelelawar, kera ekor

panjang, macan tutul, babi hutan dan trenggiling.

4. Pengelola

Bumi Perkemahan Mandalawangi dikelola oleh Perum Perhutani. Sehubungan

dengan adanya perluasan kawasan TNGP, BPMW saat ini termasuk ke dalam kawasan

TNGP dan dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten

Cianjur.

5. Aksesibilitas

Jarak yang ditempuh menuju Buper Mandala Wangi, sama dengan menuju kawasan

Cibodas, yaitu melalui jalan raya Puncak-Cipanas. Hanya saja, pintu masuk buper ini

berada agak ke belakang (melewati pintu masuk Cibodas). Retribusi di Buper ini, sama

dengan Buper lain yang dikelola oleh Perhutani, cukup dengan Rp.5000/orang/malam.

F. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Masyarakat yang ada di sekitar Kawasan Wisata Cibodas adalah masyarakat asli

Cibodas, masyarakat pendatang seperti dari Sukabumi, Bogor, Cikalong, dan daerah-

daerah sekitar kawasan Cibodas lainnya. Pendidikan terakhir masyarakat setempat

sebagian besar adalah tamatan Sekolah Dasar, dibuktikan dari kuisioner yang telah

disebarkan kepada masyarakat sekitar kawasan. Pekerjaan masyarakat sekitar kawasan

sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, yaitu pedagang bunga, pedagang souvenir

dan ada juga yang bekerja sebagai petani. Rata-rata penghasilan masyarakat tersebut

antara Rp 200.000-500.000 per bulan.

Adapun dampak dari kawasan Cibodas bagi masyarakat sekitar dapat berupa

dampak sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan. Dampak sosial dari kawasan ini

diantaranya adalah masyarakat setempat lebih bisa berinteraksi dengan orang luar atau

pengunjung, persaingan hidup lebih ketat sehingga masyarakat tersebut akan lebih giat

untuk bekerja untuk mendapakkan hidup yang lebuh layak. Kebudayaan di kawasan ini

tidak terlalu menonjol karena sebagian besar masyarakat yang ada di Kawasan Wisata

Cibodas ini adalah pendatang dari berbagai macam daerah di sekitar kawasan tersebut.

Page 31: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

31

III. METODE PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Umum ini adalah selama 19 hari, dimulai dari

tanggal 23 Juni 2011 sampai 10 Juli 2011. Lokasi dilaksanakan kegiatan di Kawasan

Wisata Cibodas, yaitu TNGP, KRC, BUPER Mandalawangi, dan BUPER Mandala

Kitri.

B. Alat dan Bahan

Kegiatan ini memerlukan alat dan bahan yang menunjang. Maka dari itu dalam

memudahkan pengambilan data dalam kegiatan ini, maka dibutuhkan perlengkapan

yang memadai.

Tabel 1. Alat yang digunakan

No Alat Kegunaan

1 Alat-alat tulis Menulis data yang diperlukan

2 Buku

panduan

lapangan

Membantu dalam mengidentifikasi flora / fauna dalam pengamatan di

lapangan

3 Jam tangan Mengetahui waktu penemuan satwa

4 GPS Menentukan titik lokasi pengamatan

5 Kamera Mengambil foto dalam kegiatan

6 Kantong

specimen

Sebagai tempat satwa yang ditemukan

7 Kertas

millimeter

blok

Membuat diagram profil pohon

9 Kompas Penunjuk arah dalam praktikum analisis vegetasi

10 Kuesioner Data Pengunjung (karakteristik, motivasi, aktivitas, kepuasan serta saran

penggunjung

11 Meteran

Gulung 50 m

Mengukur panjang lokasi pengamatan

12 Meteran Jahit Mengukur keliling pohon

13 Peta dan

Sketsa Obyek

Wisata

Identifikasi Sumberdaya, Daya Tarik dan Atraksi Wisata serta Fasilitas

Pendukung Aktivitas Rekreasi

14 Termometer Pengukur suhu

15 Tali Rafia Alat bantu ukur dalam membuat petak – petak plot-plot analisis vegetasi

16 Tally sheet Mencatat data yang diambil

17

18

Binokular

Secchi disk

Mengamati / melihat obyek yang jauh

Mengetahui kecerahan air

19 Papan dada Memudahkan menulis di lapangan

Page 32: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

32

Bahan-bahan, obyek dan Responden yang terkait dalam kegiatan diantaranya adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Bahan-bahan, obyek dan Responden yang terkait

No Bahan Fungsi

1 Alkohol 70% Mengawetkan Bentos

2 Satwa objek untuk mengidentifikasi dan inventarisasi

keanekaragaman jenis satwa.

3 Tumbuhan objek untuk mengidentifikasi dan inventarisasi

keanekaragaman jenis tumbuhan.

4 Pengelola media untuk memperoleh data atau informasi tentang

kawasan.

5 Pengunjung media untuk mengetahui aktivitas dan kepuasan

pengunjung terhadap kawasan wisata ini.

6 Masyarakat Sekitar Kawasan media untuk mendapakkan data tentang sosial, ekonomi,

dan budaya masyarakat setempat.

C. Jenis dan Metode Pengambilan Data

Dalam pengambilan data, penulis menggunakan berbagai jenis metode untuk

memudahkan pengambilan data di lapangan. Setiap pengambilan data penulis

menggunakan metode yang berbeda- beda karena setiap pengamatan mempunyai

criteria atau ketentuan yang berbeda pula.

1. Unsur biotik ekosistem

Banyak ragam jenis tumbuhan, mamalia, reptile, amfibi, burung dan unsure biotik

lainnya yang ditemukan pada lokasi Kawasan Wisata Cibodas. Pengambilan data dalam

pengamatan dilakukan dengan cara berbeda- beda dalam masing- masing jenis biotik

yang diamati.

a. Keanekaragaman jenis tumbuhan

Analisis vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk

(struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dalam ekologi hutan satuan

yang diselidiki adalah suatu tegakan, yang merupakan asosiasi konkrit. Iventarisasi

keanekaragaman jenis tumbuhan dilakukan di kawasan TNGP Resort Mandalawangi,

yaitu di HM-5 (Anveg I) sebanyak 10 plot dan di HM-3 (Anveg II) sebanyak 16 plot.

Page 33: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

33

Analisis Vegetasi I menggunakan metode garis berpetak dan jalur dengan ketentuan plot

yang akan di amati harus zik-zak atau berselang-seling (Gambar 3).

Gambar 4. Analisis Vegetasi dengan Metode Garis Berpetak

Sumber: google

Jenis data yang diambil mencakup tingkatan vegetasi, nama jenis, jumlah, dan

diameter. Pengamat menentukan jalur lurus dengan arah 120o dari utara dan membuat

jalur berpetak. Tingkatan vegetasi dapat ditentukan dengan keliling dan tinggi

tumbuhan tersebut. Tingkat semai berupa anakan pohon yang memiliki tinggi <1.5 m.

Tingkat pancang berupa anakan pohon yang memiliki keliling <31.4 cm dengan tinggi

>1.5 cm. Tingkat tiang memiliki keliling antara 31.4-62.8 cm. Tingkat pohon memiliki

keliling >62.8 cm. Sedangkan tingkat tumbuhan bawah merupakan vegetasi yang tidak

tumbuh tinggi seperti pohon dapat berupa herba, semak/perdu, liana, epifit, dan parasit.

Untuk mengukur tinggi pohon digunakan metode tongkat 1 meter dan metode kirologi.

Analisi Vegetasi II digunakan metode jalur (Gambar 4). Metode ini meletakan

posisi petak pengamatan semai pada sisi luar plot. Hal ini dilakukan untuk menghindari

rusaknya semai akibat pembukaan jalur oleh tim pendahulu.

Page 34: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

34

Gambar 5. Analisis Vegetasi dengan Metode Jalur

Sumber: Google

Penghitungan kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominasi,

dominasi relatif, dan indeks nilai penting (INP) untuk setiap tingkatan tumbuhan

dilakukan setelah data dikumpulkan. Untuk penghitungan nilai kerapatan, kerapatan

relatif, frekuensi, dan frekuensi relatif dilakukan dengan menggunakan rumus–rumus

berikut :

1.

2.

3.

4.

Khusus untuk tingkat tiang dan pohon dihitung nilai dominansi dan dominansi

relatifnya. Penghitungan nilai dominansi dan dominansi relatif dilakukan dengan

menggunakan rumus berikut :

1.

2.

Page 35: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

35

Nilai INP dari masing-masing jenis dihitung dengan cara menjumlahkan nilai

kerapatan relatif, frekuensi relatif, dan dominansi relatif dari masing–masing jenis.

Penghitungan nilai INP dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

1. (Untuk tingkat tiang dan pohon)

2. (Untuk tumbuhan bawah, semai, dan pancang)

Profil vegetasi dilakukan pada plot 3, 5, dan 7 dengan data yang diambil yaitu tinggi

total, tinggi bebas cabang, sudut orientasi, lebar tajuk, dan bentuk tajuk. Penggambaran

diagram profil dikhususkan untuk tingkat pohon, baik tampak atas maupun tampak

samping. Tajuk atau tampak atas digambar berdasarkan orientasi dan lebar tajuk.

Sedangkan tampak samping menunjukan posisi pohon, lebar pohon, tinggi total, dan

tinggi bebas cabang.

b. Keanekaragaman jenis mamalia dan burung

Metode pengambilan data mamalia dan burung dilakukan dengan Line transect,

yaitu pengamatan dengan pola garis lurus dengan diameter dikanan kiri garis

pengamatan 50 meter, panjang transect minimal 100 meter dengan perkiraan jarak antar

transect adalah 200 meter. Iventarisasi keanekaragaman jenis mamalia dan burung

dilakukan di dua tempat yaitu, pertama di lokasi pengamatan burung KRC, dan kedua di

TNGP. Kegiatan ini dimulai dari jam 06.00-09.00 WIB, metode yang digunakan adalah

metode IPA kombinasi jalur. Metode ini berupa plot yang berbentuk lingkaran dengan

titik pusat berada pada jalur dengan jari-jari 20 m setiap plot. Jalur tersebut harus

ditentukan terlebih dahulu dan menyesuaikan dengan medan di lapangan. Panjang jalur

pengamatan adalah 400 m yang terdiri dari 10 buah plot.

Jenis data yang diambil dalam identifikasi keanekaragaman jenis mamalia dan

burung antara lain adalah data mengenai waktu dan tempat pengamatan serta data-data

satwa yang yang dibutuhkan. Data satwa yang diamati diantaranya adalah nama lokal,

nama ilmiah, cara menemukan satwa tersebut yaitu secara langsung (L) atau tidak

langsung (TL), jumlah, aktivitas, dan posisi satwa.

Pengamat berjalan pada jalur dan berhenti pada titik pusat plot, lalu mengamati

mamalia dan burung yang terdapat di sekitar plot tersebut selama 10 menit. Mengamati

mamalia dan burung dapat dilakukan melalui melihat secara langsung atau dengan cara

tidak langsung yaitu melalui mendengar suara atau jejak yang berada pada lokasi

pengamatan. Jika 10 menit sudah berakhir, maka pengamat melanjutkan pengamatan ke

Page 36: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

36

Jalur

Titik

Batas wilayah amatan

40 m

20 m

plot berikutnya hingga plot terakhir. Pengamat mencatat ciri dan kekhasan dari mamalia

atau burung yang ditemukan untuk kemudian dicocokan pada buku panduan pengenalan

mamalia dan burung. Data yang diperoleh tersebut dicatat dalam daftar isian (thally

sheet) yang untuk selanjutnya dibuat rekapannya pada tabel rekapitulasi pengamatan.

c. Keanekaragaman jenis amfibi dan reptil

Sampling ditentukan dengan purposif sampling. Metode pengambilan data

dilakukan dengan metode Visual Encounter Surveys (VESs), yaitu dengan observasi

sepanjang area yang ditentukan secara sistematis dalam pencarian satwa. Sampling

dilakukan dengan cara purposif pada spot-spot akumulasi spesies. Iventarisasi

keanekaragaman amfibi dan reptil dilakukan di dua tempat yaitu, pertama di BPMK,

dan kedua di KRC. Kegiatan ini dimulai pada jam 20.00-22.00 WIB. Metode yang

digunakan adalah Visual Encountered Survey, time search, dan metode Hayer. Metode

Visual Encountered Survey yaitu mengambil data amfibi dan reptil yang dijumpai

secara langsung. Metode Time Search yaitu metode mencari amfibi dan reptil dengan

menjelajahi suatu kawasan yang telah ditentukan dengan batas waktu 120 menit.

Metode Hayer yaitu mencari amfibi dan reptil pada seluruh substrat baik pada tanah,

bebatuan maupun vegetasi.

Jenis data yang diambil dalam identifikasi keanekaragaman amfibi dan reptil adalah

data waktu, tempat pengamatan dan data satwa yang diperoleh. Data waktu dan lokasi

Gambar 6. Metode IPA Kombinasi Jalur

Sumber: Google

Page 37: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

37

pengamatan terdiri dari kondisi cuaca pada saat pengamatan, deskripsi dan sketsa lokasi

pengamatan. Data satwa yang diamati diantaranya, waktu satwa tersebut didapatkan,

nama jenis, jenis kelamin, Snout Vent Length (SVL atau panjang tubuh satwa), bobot

badan satwa (W), substrat dimana satwa tersebut ditemukan, aktivitas, jarak posisi

vertical satwa dengan sumber air (X), jarak horizontal satwa dengan sumber air (Y), dan

jarak antar penemuan satwa satu dengan yang lainnya (D).

Cara memperlakukan spesimen yang didapat adalah dengan memasukkan spesimen

ke dalam kantung spesimen. Kantung spesimen tersebut diberi tanda kolektor, X, Y, D,

dan waktu memperoleh spesimen. Spesimen yang diperoleh tersebut diidentifikasi ciri

dan kekhasannya dan kemudian dicocokan dengan buku panduan pengenalan amfibi

dan reptil. Data yang diperoleh tersebut dicatat dalam daftar isian (thally sheet) yang

untuk selanjutnya dibuat rekapannya pada tabel rekapitulasi pengamatan.

d. Keanekaragaman jenis serangga dan satwa lain

Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi keanekaragaman jenis serangga dan

satwa lain adalah dengan metode jelajah pada lokasi yang telah ditentukan dengan

menggunakan batas waktu 120 menit atau disebut sebagai metode time search.

Pengamat berjalan dan mencatat setiap jenis serangga dan satwa lain yang dilihat, baik

nama jenis, waktu ditemukan, ciri, aktifitas, lokasi, maupun jumlah individu yang

ditemukan, setiap jenis juga diambil fotonya sebagai dokumentasi.

Tahapan kerja yang dilakukan adalah pengamat mengamati jenis serangga dan satwa

lain di lokasi yang telah ditentukan tanpa melewati batas waktu yang telah ditentukan.

Serangga atau satwa lain yang ditemukan harus diidentifikasi jenisnya dan diambil

fotonya dengan kamera untuk mempermudah identifikasi tersebut. Tulis ciri dan

keunikan jenis satwa yang ditemukan untuk kemudian dicocokan dengan buku panduan

pengenalan jenis satwa. Data yang diperoleh tersebut dicatat dalam daftar isian (thally

sheet) dan selanjutnya dibuat rekapan data pada tabel rekapitulasi pengamatan.

2. Abiotik ekosistem

Abiotik adalah unsur nonhayati yang beperan penting dalam ekosistem suatu lokasi

tertentu yang didalamnya terdapat kumpulan populasi yang dapat saling timbal balik

antara. Sementara ekosistemmerupakan suatu system ekologi yang terbentuk oleh

Page 38: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

38

hubungan timbale balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Unsur- unsur

abiotik terdiri dari suhu, kelembaban, lalu adanya kualitas air.

a. Suhu dan kelembaban udara

Metode yang digunakan yaitu dengan pengukuran suhu setiap hari. Dimulai dari

tanggal 21 Juni-10 Juli 2011 dengan dua lokasi yaitu di Buper Mandalawangi dan

TNGP. Pengukuran suhu ini menggunakan termometer basah dan kering, termometer

tersebut digantungkan pada ranting pohon di tempat yang terbuka atau terkena sinar

matahari dan dicatat setiap jam 07.00, 14.00, dan 17.00 WIB.

Jenis data yang diambil adalah suhu dan kelembaban lokasi di kawasan tersebut.

Data tersebut dalam daftar isian (thally sheet) dan selanjutnya dibuat rekapan data pada

tabel rekapitulasi pengamatan. Kemudian, Hasil rekapan tersebut disimpulkan dan akan

diketahui suhu dan kelembaban rata-rata dari lokasi tersebut.

b. Kualitas air

Jenis data yang diambil untuk mengukur kualitas air adalah data fisik dan data

biologis sungai. Jenis data yang diambil untuk fisik sungai adalah lebar sungai, lebar

badan sungai, kecepatan arus, kedalaman, suhu air, kecerahan air, debit air, dan kondisi

fisik lapangan. Data biologis yang diambil adalah famili, jumlah, keanekaragaman,

kelimpahan, kepadatan makrozoobenthos serta nilai Hilsenhoff Biotic Index (HBI).

Metode yang digunakan adalah mengukur dan mengidentifikasi komponen fisik dan

biotik yang terdapat pada suatu sungai. Sebelum melakukan pengamatan di sungai,

harus menentukan titik tempat pengamatan atau pengukuran dilakukan. Kedalaman

diukur dengan tongkat ukur. Lebar sungai diukur sebatas yang digenangi air. Lebar

badan sungai diukur sebatas sungai yang masih terkena pasang tertinggi air sungai.

Pengukuran kecepatan arus sungai menggunakan metode apung dengan menghanyutkan

botol dari titik A (hulu) hingga titik B (hilir) yang berjarak 20 meter. Waktu

tempuhnya dihitung menggunakan stopwatch.

Page 39: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

39

Gambar 7. Metode Pengukuran Fisik Sungai

Data yang diperoleh dalam pengukuran kualitas air tersebut dicatat dalam daftar

isian (thally sheet) untuk selanjutnya direkap pada tabel rekapitulasi pengamatan. Dari

data yang dari pengukuran di lapangan dapat dihitung untuk mendapatkan hasil

mengenai kecepatan arus, kedalaman rata-rata, dan debit air dengan menggunakan

rumus di bawah ini.

3. Estetika tumbuhan

Metode yang digunakan adalah mengidentifikasi nilai estetika dari beberapa objek

tumbuhan minimal lima jenis tumbuhan dari kelompok berbeda yaitu: pohon, semak

atau herba, perdu, anggrek, jamur, lumut, paku, liana, dan bambu dan rotan. Setiap

jenis yang dipilih difoto untuk memudahkan dalam mengidentifikasinya. Setelah itu

tumbuhan yang ditemukan lalu dideskripsikan seluruh bagian pada tumbuhan tersebut

dan tentukan nilai estetika yang dimilikinya.

Jenis data yang diambil dalam mengidentifikasi estetika tumbuhan antara lain data

mengenai lokasi pengamatan dan data jenis vegetasi yang dipilih. Data lokasi

pengamatan terdiri dari waktu pengamatan, deskripsi dan sketsa lokasi pengamatan.

Page 40: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

40

Data mengenai jenis vegetasi yang dipilih adalah nomor urut data, nama kolektor, nama

lokal vegetasi, nama ilmiah vegetasi, kelompok vegetasi, pertelaan bagian pada

tumbuhan (daun, bunga, buah, batang, akar), nilai-nilai serta habitat dan ekologi dari

vegetasi terpilih.

4. Estetika satwa

Metode yang digunakan adalah bebas. Pengamat tidak dibatasi tempat dan waktu,

tetapi harus mencatat waktu dan koordinat dari satwa yang ditemukan. Pengamat

berjalan dan mengamati jenis atraksi satwa yang berada pada sekitar jalur.

Jenis data yang diambil adalah lokasi pengamatan dan catatan khusus estetika satwa.

Data lokasi pengamatan antara lain waktu pengamatan, deskripsi, dan sketsa lokasi

pengamatan. Data untuk estetika satwa adalah jenis atraksi, waktu yang terdiri dari

tanggal dan jam, lokasi, koordinat, nilai estetika, dan cara menikmati atraksi. Data yang

diperoleh dalam identifikasi estetika satwa tersebut dicatat dalam daftar isian (thally

sheet).

5. Fasilitas wisata

Metode yang digunakan adalah observasi secara langsung dan wawancara.

Pengamat mengobeservasi secara langsung dan mencatat jumlah dan kondisi fasilitas

yang ada disekitar lokasi serta melakukan wawancara dengan pengelola.

Data yang diambil terdiri dari fasilitas rekreasi dan wisata, fasilitas pengelolaan,

fasilitas penelitian dan pendidikan, serta fasilitas pendukung lainnya. Data diambil

dengan studi literatur, wawancara, dan observasi secara langsung. Wawancara

dilakukan terhadap pengelola obyek wisata. Data yang diambil mencakup jumlah,

kondisi kelayakannya serta deskripsi fasilitas tersebut.

6. Sumberdaya wisata

Metode yang digunakan adalah observasi secara langsung. Pengamat mencatat

seluruh sumber daya wisata yang ada di seluruh kawasan wisata Cibodas. Data yang

diambil meliput seluruh sumberdaya wisata fisik dan biotik. Data tersebut mencakup

nama obyek, daya tarik, aktivitas wisata, deskripsi obyek, dan foto obyek tersebut.

7. Pengunjung/wisatawan

Metode yang digunakan yaitu wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada

pengunjung. Data yang diambil meliputi karakteristik responden, motivasi, aktivitas

Page 41: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

41

rekreasi, persepsi, dan kepuasan pengunjung serta masukan dan saran dari responden

terhadap obyek-obyek wisata yang terdapat di kawasana wisata Cibodas.

8. Pelaku bisnis wisata

Metode yang digunakan adalah mengumpulkan informasi berbagai responden

seperti pedagang dan pengelola villa yang berada di dalam maupun luar Kawasan

Wisata Cibodas. Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada

responden tersebut. Data yang diambil meliputi karakteristik responden, sketsa posisi

tempat usaha, dan keterlibatan terhadap pengelolaan kawasan wisata. Data keterlibatan

terdiri atas deskripsi usaha dan keterlibatan pihak pengelola kawasan wisata serta

pemerintah daerah dengan pelaku bisnis tersebut.

9. Masyarakat sekitar kawasan

Metode yang digunakan adalah mewawancarai beberapa orang masyarakat sekitar

kawasan. Data yang diambil meliputi karakteristik responden dan keterlibatan. Data

keterlibatan terdiri atas kondisi dan dampak perekonomian, kehidupan sosial, dan

budaya yang ditimbulkan oleh terdapatnya kawasan wisata disekitar lingkungan

masyarakat.

10. Data pengelolaan kawasan wisata

Metode yang digunakan adalah wawancara dengan pengelola pusat ataupun

pengelola spesifik bidang tertentu. Data yang diambil meliputi karakteristik responden

dan beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut tentang fasilitas wisata yang dikelola,

upaya pemeliharaan dan kendala pengelolaan fasilitas, serta rencana pengembangan dan

pembangunan fasilitas wisata ke depan. Data diambil dengan wawancara secara

langsung baik melalui kuesioner maupun dengan wawancara terbuka dengan responden

yang terdiri dari pengelola pusat ataupun yang lebih spesifik.

Page 42: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

42

IV. KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN

A. Tumbuhan Bawah

Tumbuhan bawah merupakan tanaman yang tingginya dari 1.5, tidak akan menjadi

pohon dan batangnya tidak berkayu. Adapun hasil dari 15 plot yang terdapat pada HM

05 dan HM 11 TNGP ada 25 jenis dan dapat dilihat dari.

Tabel 3 . Jenis tumbuhan bawah di TNGGP

No Nama Local Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Balakatoa 25 11.94 11.94 23.88

2 Rumput Gajah 28 5.97 5.97 11.94

3 Rotan 8 7.46 7.46 14.93

4 Pakis 99 17.91 17.91 35.82

5 Sirip Penyu 34 5.97 5.97 11.94

Hasil anveg tumbuhan bawah ditemukan 25 jenis, pakis merupakan tumbuhan

bawah yang paling mendominasi. Pakis memiliki INP 32,85% karena tingginya jumlah

frekuensi di setiap plot , sedangkan yang paling jarang ditemukan adalah Hamerang,

Kecubung, Pakis Gunung, Kokopian, Ramo giling, Cocok bubuk, Anggrek tanah,

Kahitutan, Cecenet, Bubukuan, dan Sirih hutan dengan INP 2,99% hal ini dipengaruhi

oleh rendahnya nilai frekuensi di setiap plot.

B. Semai

Luas plot yang digunakan untuk anveg terdiri dari 15 plot. Semai adalah anakan

pohon yang memiliki tinggi ≤ 1,5 meter. Pada Analisis vegetasi yang telah dilakukan

ditemukan sebanyak 22 jenis semai yang berbeda.

Tabel 4. Jenis semai di TNGGP

No Nama Jenis Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Ki Kopi 9 10.42 7.69 18.11

2 Ki Leho 14 10.42 11.97 22.38

3 Ki Racun 13 12.50 11.11 23.61

4 Ki Ajag 11 10.42 9.40 19.82

5 Teter 32 4.17 27.35 31.52

Hasil Analisis Vegetasi pada semai ditemukan 22 jenis pada HM 05 dan HM 11

pada plot 2x2 m2. Jenis semai yang mendominasi adalah Teter karena memiliki jumlah

INP tertinggi. Jumlah Teter terdapat 32 individu dengan INP 31,52%. Jenis tumbuhan

Page 43: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

43

yang jarang ditemukan berjumlah 9 individu diantaranya adalah Kondang air, Manglid,

Ki leho Canting, Cempaka Hutan, Janitri, Ki Hujan, Kahitutan, Kurai, dan Ki lemo

badak. Tanaman tersebut hanya memiliki INP 2,94% serta frekuensinya yang rendah di

setiap plot.

C. Pancang

Analiasis vegetasi pada pancang dilakukan dalam 15 plot. Pancang adalah tumbuhan

muda dengan tinggi ≥ 1,5 meter. Berdasarkan hasil pengamatan, ada 22 jenis tumbuhan

yang dikelompokkan sebagai pancang yang ditemukan di kawasan TNGGP.

Tabel 5. Jenis pancang di TNGGP

No Nama Jenis Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Puspa 5 9.26 6.33 15.59

2 Saninten 5 7.41 6.33 13.74

3 Nangsi 14 11.11 17.72 28.83

4 Tunjung 8 3.70 10.13 13.83

5 Teter 8 7.41 10.13 17.53

Nangsi merupakan jenis yang mendominasi tumbuhan tingkat pancang. INP Nangsi

adalah 28,83 % dan terdapat 14 jenis pancang. Jenis pancang yang paling jarang

ditemukan adalah jenis Ganda Rukem, Panggang, Ipis Kulit, Kurai, dan Janitri leutik

dengan INP 3,12%.

D. Tiang

Jenis tiang yang ditemukan pada lokasi pengamatan, membuktikan bahwa ekosistem

di TNGGP masih asri dan terjaga dengan baik. Kelompok tiang yang ditemukan

berjumlah 32 jenis yang dilakukan pada 15 plot.

Tabel 6. Jenis tiang di TNGGP

No Nama Jenis Jumlah

Total Fr Kr Dr INP

1 Ipis Kulit 9 8.92 12.67 11.41 33.01

2 Manggong 4 3.57 5.633 6.73 15.94

3 Nangsi 8 10.71 11.26 7.47 29.46

4 Saninten 4 3.57 5.63 5.76 14.97

5 Teter 4 7.14 5.63 6.23 19.01

Hasil Anveg, jenis tumbuhan Ipis Kulit memiliki INP 33,01% karena pengaruh

tingginya tingkat kerapatan dan frekuensi yang tinggi pada tiap plot. Jenis yang jarang

ditemukan adalah Huru Beas dapat dilihat dari INP 3,7% dan Pisau Heut yang memiliki

INP 3,9%.

Page 44: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

44

E. Pohon

Pohon adalah tumbuhan yang sudah besar, memiliki batang berkayu, kelilingnya

lebih dari 64 centimeter dan memiliki kambium. Pohon adalah tumbuhan yang

mendominasi di kawasan hutan TNGGP. Terdapat 15 jenis pohon yang ditemukan pada

kegiatan analisis vegetasi.

Tabel 7. Jenis pohon di TNGGP

No Nama Jenis Jumlah

Total Fr Kr Dr INP

1 Puspa 5 3.70 4.67 4.89 13.26

2 Haruman 8 7.40 7.47 4.55 19.43

3 Manggong 9 8.64 8.41 2.98 20.03

4 Rasamala 9 9.87 8.41 33.45 51.74

5 Muncang Cina 5 4.93 4.67 3.60 13.21

Jenis pohon yang paling banyak ditemukan dan memiliki kerapatan yang cukup

tinggi adalah Rasamala dan Manggong dengan INP Rasamala 51% dan INP manggong

20%. Rasamala merupakan jenis tumbuhan yang memiliki ukuran yang sangat besar.

Rasamala dan Manggong adalah tumbuhan yang sering dijumpai karena jumlahnya

yang banyak. Tumbuhan ini merupakan salah satu vegetasi khas dari kawasan TNGP.

F. Liana dan Epifit

Berdasarkan analisis vegetasi yang telah dilakukan, terdapat 14 tumbuhan liana dan

epifit yang ditemukan. Liana adalah tumbuhan yang merambat, hidupnya menumpang

pada pohon atau inangya tetapi tidak merugikan sedangkan Epifit adalah tumbuhan

yang menumpang pada pohon atau inangnya dan merugikan.

Tabel 8. Jenis liana dan epifit di TNGGP

No Nama Jenis Jumlah

Total F Fr Kr INP

1 Pakis 75 15 21.12 40.32 61.44

2 Cadaca 24 10 14.08 12.90 26.98

3 Darangdan 11 6 8.45 5.91 14.36

4 Anggrek 15 7 9.85 8.06 17.92

5 Pandan Arai 19 5 7.04 10.21 17.25

Jenis yang paling mendominasi adalah Pakis dan Cadaca. Hal ini disebabkan karena

tumbuhan ini lebih cocok tumbuh dikawasan ini. Selain itu Cadaca biasanya dijadikann

tanman hias. Sedangkan yang sedikit ditemukan adalah Bungbrun, Pletos. Tumbuhan

ini diperkirakan kurang cocok tumbuh pada kawasan dengan jenis tanah dan ketinggian

yang berbeda.

Page 45: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

45

I. Pembahasan

Keanekaragaman tumbuhan yang berada di Kawasan Wisata Cibodas

mencerminkan bahwa lingkungan sekitar Cibodas masih asri dan terjaga, banyak jenis

tumbuhan dengan habitus yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri. Banyak metode

yang di kerjakan seperti pada metode pohon, pancang, tiang, tumbuhan bawah, semai,

epifit dan liana yang di temukan.

Kegiatan analisis vegetasi (ANVEG) dengan menggunakan metode jalur garis

berpetak dan transek, serta mencatat karakteristik vegetasi yang ada. Kegiatan ANVEG

yang di laksanakan pada HM 05 dan HM 11, hasil anveg tumbuhan bawah ditemukan

25 jenis, pakis merupakan tumbuhan bawah yang paling mendominasi. Pakis memiliki

INP 32,85% karena pakis cocok hidup didaerah hutan hujan tropis selain itu pakis biasa

dimanfaatkan warga untuk di masak, sedangkan yang paling jarang ditemukan adalah

Hamerang, Kecubung, Pakis Gunung, Kokopian, Ramo giling, Cocok bubuk, Anggrek

tanah, Kahitutan, Cecenet, Bubukuan, dan Sirih hutan dengan INP 2,99% hal ini

dipengaruhi oleh tidak cocoknya tanah yang ditumbuhi karena tumbuhan- tumbuhan ini

biasa hidup pada ketinggian yang tidak terlalu tinggi. Sedangkan pada semai ditemukan

22 jenis pada HM 05 dan HM 11 pada plot 2x2 m2. Jenis semai yang mendominasi

adalah Teter. Jumlah Teter terdapat 32 individu dengan INP 31,52% karena cocok hidup

di daerah dataran tinggi. Jenis tumbuhan yang jarang ditemukan berjumlah 9 individu

diantaranya adalah Kondang air, Manglid, Ki leho Canting, Cempaka Hutan, Janitri, Ki

Hujan, Kahitutan, Kurai, dan Ki lemo badak. Tanaman tersebut hanya memiliki INP

2,94% serta frekuensinya yang rendah di setiap plot juga karena tumbuhanini sanagt

cocok hidup di daerah yang lebih tinggi permukaannya.

Nangsi merupakan jenis yang mendominasi tumbuhan tingkat pancang. INP Nangsi

adalah 28,83 % ini dikarenakan pohon nangsi merupakan tanaman obat yang sering

dipergunakan warga sekitar oleh karena itu dibudidayakan, sebab lain tumbuhan ini

hidup dengan subur yaitu karena habitatnya yang sesuai. Terdapat 14 jenis pancang

yang paling jarang ditemukan adalah jenis Ganda Rukem, Panggang, Ipis Kulit, Kurai,

dan Janitri leutik dengan INP 3,12% karena tumbuhan tersebut tidak sesuai dengan

habitatnya. Hasil Anveg pada tiang, jenis tumbuhan Ipis Kulit memiliki INP 33,01%

karena pengaruh tingginya tingkat kerapatan dan frekuensi relatif Ipis Kulit yang tinggi

karena persebarannya yang cukup luas pada daerah hutan hujan tropis. Jenis yang jarang

Page 46: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

46

ditemukan adalah Huru Beas dapat dilihat dari INP 3,7% dan Pisau Heut yang memiliki

INP 3,9%, jenis ini jarang ditemukan karena hanya dapat tumbuh di ketinggian ±800

mdpl. Jenis pohon yang paling banyak ditemukan dan memiliki kerapatan yang cukup

tinggi adalah Rasamala dan Manggong dengan INP Rasamala 51% dan INP Manggong

20%. Rasamala dan Manggong merupakan jenis tumbuhan yang sering ditemukan

karena habitanya yang cocok dengan kondisi umun TNGGP. Rasamala dan Manggong

adalah tumbuhan yang sering dijumpai karena jumlahnya yang banyak. Tumbuhan ini

merupakan salah satu vegetasi khas dari kawasan.

Jenis yang paling mendominasi pada tingkat epifit dan liana adalah Pakis dan

Cadaca. Hal ini disebabkan karena tumbuhan ini lebih cocok tumbuh dikawasan ini.

Selain itu Cadaca biasanya dijadikan tanaman hias. Sedangkan yang sedikit ditemukan

adalah Bungbrun, Pletos. Tumbuhan ini diperkirakan kurang cocok tumbuh pada

kawasan dengan jenis tanah dan ketinggian yang berbeda.

Page 47: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

47

V. KEANEKARAGAMAN JENIS SATWA

A. Mamalia

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa mamalia yang

sering ditemukan adalah bajing dan tupai. Bajing sering ditemukan di pepohonan

sepanjang jalur pengamatan. Bajing-bajing tersebut sering terlihat sedang beraktivitas di

dahan-dahan dan ranting pohon sambil mencari makan dari buah-buahan, pucuk daun,

dan berbagai serangga yang ditemui pada lokasi pengamatan.

Tabel 9. Jenis- Jenis Mamalia di KRB dan TNGGP

No Nama

Jumlah Lokal Ilmiah

1. Tupai Akar Tupaia glis 6

2. Bajing Gunung Dremomys everetti 3

Mamalia lain yang sering ditemukan selain bajing adalah tupai. Tupai banyak

terdapat diarea sepanjang jalur pengamatan. Hewan ini sering terlihat sedang berada di

pepohonan. Aktivitas yang dilakukan tupai-tupai tersebut adalah mencari makanan

seperti serangga, biji-bijian, dan buah-buah dari berbagai macam pohon. Hewan ini

merupakan hewan yang relative aktif pada siang hari terutama pada pagi hari dan sore

hari sehingga mudah dijumpai saat melakukan pengamatan.

Gambar 8. Tupai di ranting pohon

Data pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar hewan mamalia yang banyak

terdapat di kawasan Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini lebih

banyak ditemui pada pagi hari. Aktivitas yang sering dilakukan adalah mencari makan

diantara pepohonan dan ranting-ranting.

Page 48: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

48

B. Burung

Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP)

memiliki banyak sumberdaya wisata. Selain memiliki banyak sumber daya wisata,

kedua kawasan ini juga memiliki banyak keunikan tentang flora dan fauna. Salah satu

potensi fauna yang dapat dikembangkan untuk kegiatan wisata adalah keanekaragaman

jenis burung yang terdapat di kawasan Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango.

Tabel 10. Inventarisasi Burung ( I )

No Nama Jumlah

Lokal Ilmiah 1. Tekukur streptopelia chinensis 9

2. Walet collocalia vulcanorum 20

3. Burung Gereja Eurasia passer montanus 9

4. Srigunting hitam dicrurus macrocercus 5

5. Kacamata Gunung Zosterops montanus 6

6. Sikatan cacing Cyornis Banyumas 5

7. Pelanduk semak Malalocincla sepiarum 3

8. Sepah Hutan Pericrocotus flammeus 3

9. Wiwik Uncuing Cacomantis Sepulcralis 2

Berdasarkan hasil yang didapat dari pengamatan burung yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa burung yang paling sering ditemui adalah jenis Walet (collocalia

vulcanorum). Burung jenis ini banyak dijumpai saat sedang terbang dan hinggap di

ranting pohon.

Gambar 9. Burung Srigunting Hitam

Jenis burung lainnya yang juga banyak dijumpai adalah Tekukur (streptopelia

chinensis) dan Burung Gereja Eurasia (passer montanus), dengan jumlah yang sama

yaitu sembilan ekor. Burung jenis ini banyak ditemukan bergerak di antara ranting dan

atap gazebo.

Page 49: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

49

C. Reptil

Pengamatan Reptil dilakukan pada malam hari, hal ini dilakukan karena reptil yang

terdapat dikawasan Kebun Raya cibodas bersifat nocturnal. Reptil (binatang melata)

merupakan satwa Vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi

tubuhnya, dan Jenis reptil yang ditemukan saat pengamatan herpetofauna yang

dilakukan di Kebun Raya Cibodas cukup beragam, diantaranya adalah ular, dan kadal

kebun.

Tabel 11. Jenis reptil

No Jenis Reptil Jumlah Substrat Aktivitas 1 Calamaria Lumbricoide 1 Rumput Diam

2 Broncocella Cristatela 1 Pohon Diam

3 Brococella Jubata 1 Pohon Diam

Hasil pengamatan reptil, di dapatkan beberapa reptile seperti, ular dan kadal, reptil-

reptil tersebut sangat susah di temukan di karenakan bentuk mereka yang sangat sulit di

temukan apabila tidak dengan pengamatan secara khusus. Satwa- satwa ini ditemukan di

rumput dan di pohon- pohon dengan aktifitas sedang diam.

Gambar A Gambar B

Gambar 10. Gambar A. Reptil Calamaria Lumbriocoide

Gambar B. Bronchocela Jubata

Hewan yang memiliki kemampuan mimikri seperti Broncocella jubata yang

berwarna hijau kebanyakan dari mereka diam diantara dedaunan yang memiliki warna

yang sama dengan warna tubuh hewan tersebut. Lingkungan seputar kolam di pintu

gerbang keluar Kebun Raya Cibodas ini memang cocok untuk reptile-reptile yang telah

di sebutkan di atas untuk berkembang biak, selain lingkungan dan suhu yang

mendukung, juga faktor makanan reptile yang banyak di temukan seperti katak, dan

serangga.

Page 50: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

50

D. Amfibi

Pengamatan amfibi dilakukan pada malam hari, hal ini dilakukan karena satwa jenis

amfibi banyak ditemukan pada malam hari. Amfibi merupakan hewan dengan

kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air

maupun di darat. Amfibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan

Bios yang berarti hidup.

Amfibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di

darat dan di air. Pada umumnya, amfibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan

siklus hidup kedua adalah di daratan. Kegiatan pengamatan amfibi dilakukan di Kebun

Raya Cibodas. Hasil pengamatan yang telah dilakukan, jenis amfibi yang ditemukan

cukup beragam, amfibi yang paling dominan yang ditemukan saat pengamatan adalah

Kokang kolam.

Tabel 12. Jenis satwa amfibi

No Jenis Amfibi Jumlah Substrat Aktivitas

1 Rana Chalconata 6 Air Berenang

2 Limnonecks Microdisaus 1 Rumput Diam

3 Bufo Melanotictus 1 Rumput Diam

4 Megophrys Montana 1 Rumput Diam

5 Limnonectes Kihlii 2 Air Berenang

6 Rhacophorus Javanus 2 Pipa Diam

Gambar 11. Katak Rana Chalconata

Iklim dan suhu Cibodas yang sesuai bagi katak-katak dan hewan amfibi lainnya ini

membuat populasi amfibi di Kebun Raya Cibodas cukup banyak dan bervariatif. Jenis-

jenis katak yang memiliki status endemik pun masih sangat sering ditemukan di

kawasan ini, kebanyakan amphibi yang ditemukan ialah jenis katak Rana Chalconata,

kebanyakan dari katak tersebut ditemukan di seputar kolam ataupun selokan-selokan

Page 51: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

51

yang memiliki air yang cukup bersih, banyak juga katak-katak pohon yang dijumpai

pada substrat air yang sedang melakukan aktifitasnya seperti kawin dan berenang.

E. Serangga

Pengamatan serangga dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 14.25 WIB di Kawasan

Bumi Perkemahan Mandalawangi. Setelah melakukan pengamatan dapat diketahui

bahwa serangga yang paling dominan di kawasan ini adalah belalang. Serangga

ditemukan hampir di seluruh lokasi pengamatan. Hal ini dikarenakan kawasan Bumi

Perkemahan Mandalawangi memiliki berbagai macam tumbuhan yang menjadi habitat

belalang. Sebagian besar serangga belum dapat teridentifikasi.

Gambar 12. Belalang

Hal ini dikarenakan jenisnya terlalu banyak dan beraneka ragam jenis serangga yang

terdapat di kawasan Bumi Perkemahan Mandalawangi. Aktivitas yang dilakukan oleh

serangga-serangga tersebut adalah hinggap di daun atau di batang pohon. Setiap

serangga memiliki keunikannya masing-masing, ada yang ukurannya kecil, biasanya

berwarna hitam dan bergerombol, ada yang bentuknya seperti bola mata,dan ada pula

yang bentuknya hanya seperti belalang pada umumnya.

F. Satwa Lain

Pengamatan satwa lain di kawasan wisata Cibodas dilaksanakan pada saat

parktikum pengamatan serangga, amfibi, reptil, dan burung. Pada umumnya satwa-

satwa yang kami temukan ialah satwa-satwa biasa yang ada di habitat kawasan Cibodas

ini, namun pada saat pengamatan kami menemukan jenis cacing yang berbeda dengan

jenis cacing lainya, cacing ini berukuran sangat kecil dan berwarna transparan.

Page 52: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

52

Gambar 13. Cacing Transparan

Cacing transparan ini hidup pada substrat akar tumbuhan di dalam tanah, dengan

warna yang transparan dan hidup bergerombol hewan ini belum dapat diidentifikasi

jenis dan golongannya. Dapat ditemukan banyak sekali hewan yang memiliki bentuk

dan warna yang unik, namun pada cacing transparan ini hanya dapat kami temukan di

sekitar HM 12 di jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

G. Pembahasan

Data pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar hewan mamalia yang banyak

terdapat di kawasan Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini lebih

banyak ditemukan pada pagi hari dan aktivitasnya yang sering dilakukannya adalah

mencari makan diantara pepohonan dan ranting-ranting. Bajing sering ditemukan di

pepohonan sepanjang jalur pengamatan. Bajing-bajing tersebut sering terlihat sedang

beraktivitas di dahan-dahan dan ranting pohon sambil mencari makan dari buah-buahan,

pucuk daun, dan berbagai serangga yang ditemukan, demikian juga pada burung

berdasarkan hasil yang didapat dari pengamatan burung yang dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa burung yang paling sering ditemui adalah jenis Walet (collocalia

vulcanorum), hal ini dikarenakan kondisi alam yang sangat cocok untuk perkembangan

satwa ini dan banyaknya makanan satwa ini di kondisi alam yang baik. Burung jenis ini

banyak dijumpai saat sedang terbang dan tertengger di ranting pohon.

Pengamatan amfibi dan reptil dilakukan di malam hari, hal ini dilakukan karena

amfibi dan reptil yang terdapat dikawasan Kebun Raya cibodas bersifat nocturnal.

Reptil (binatang melata) merupakan satwa Vertebrata yang berdarah dingin dan

memiliki sisik yang menutupi tubuhnya, dan Jenis reptil yang ditemukan saat

pengamatan herpetofauna yang dilakukan di Kebun Raya Cibodas cukup beragam,

diantaranya adalah ular, dan kadal kebun. Amfibi diartikan sebagai hewan yang

Page 53: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

53

mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia

mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratann.

Kegiatan pengamatan amfibi dilakukan di Kebun Raya Cibodas. Dari hasil pengamatan

yang telah dilakukan, jenis amfibi yang ditemukan cukup beragam, amfibi yang paling

dominan yang ditemukan saat pengamatan adalah Kokang kolam (Rana Chalconata)

Pengamatan serangga dilakukan pada pagi hari di Kawasan Bumi Perkemahan

Mandalawangi. Setelah melakukan pengamatan dapat diketahui bahwa serangga yang

paling dominan di kawasan ini adalah belalang. Serangga ditemukan hampir di seluruh

lokasi pengamatan. Hal ini dikarenakan kawasan Bumi Perkemahan Mandalawangi

memiliki berbagai macam tumbuhan yang menjadi habitat belalang. Sebagian besar

serangga belum dapat teridentifikasi. Hal ini dikarenakan jenisnya sangat banyak dan

beraneka ragam jenis serangga yang terdapat di kawasan Bumi Perkemahan

Mandalawangi. Aktivitas yang dilakukan oleh serangga-serangga tersebut adalah

hinggap di daun atau di batang pohon. Setiap serangga memiliki keunikannya masing-

masing, ada yang ukurannya kecil, biasanya berwarna hitam dan bergerombol, ada yang

bentuknya seperti bola mata, dan ada pula yang bentuknya hanya seperti belalang pada

umumnya.

Ditemukan juga jenis cacing yang unik yang memiliki warna transparan, cacing

transparan ini hidup pada substrat akar tumbuhan di dalam tanah, dengan warna yang

transparan dan hidup bergerombol hewan ini belum dapat diidentifikasi jenis dan

golongannya. Ditemukan banyak sekali hewan yang memiliki bentuk dan warna yang

unik, namun pada cacing transparan ini hanya dapat kami temukan di sekitar HM 12 di

jalur pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Page 54: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

54

VI. UNSUR ABIOTIK EKOSISTEM

A. Suhu dan Kelembaban Udara

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu

benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi

yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing

bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran.

Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Sedangkan kelembaban udara merupakan banyaknya kandungan uap air di atmosfer.

Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air.

Suhu diukur menggunakan dua buah termometer. Suhu lokasi berkisar antara 17-18

oC. Grafik perubahan suhu harian di camp maupun di TNGP dapat dilihat pada gambar

di bawah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka diketahui bahwa suhu pada

pagi hari selalu lebih rendah dari suhu pada siang hari bahkan malam hari, kecuali pada

tanggal 18 Juli, suhu malam hari lebih rendah dibandingkan suhu pada pagi dan siang

hari. Suhu di camp berkisar antara 17–20 oC pada pagi hari dan 20–24

oC pada siang

hari. Rerata suhu di camp yaitu 18,5 oC pada pagi hari dan 22,4

oC pada siang hari.

Sedangkan suhu di TNGP berkisar antara 15–19 oC pada pagi hari dan 18–23

oC pada

siang hari. Rerata suhu di TNGP yaitu 16,9 oC pada pagi hari dan 20,8

oC pada siang

hari.

Suhu paling dingin di TNGP dengan suhu 15 oC terjadi pada pagi hari tanggal 23

dan 24 Juni. Sedangkan suhu terendah di camp yaitu 17 oC terjadi pada pagi hari

tanggal 27 sampai dengan 29 Juni dan 30 Juni. Suhu tertinggi di camp yaitu 24 oC

terjadi pada siang hari tanggal 11 Juni, 14 Juni, dan 02 Juli. Sedangkan suhu tertinggi

di TNGP yaitu 23 oC terjadi pada siang hari tanggal 24 dan 25 Juni. Pada malam hari,

suhu di camp berkisar antara 19–22,5 oC dengan rerata suhu 20,67

oC. Malam paling

dingin di camp dengan suhu 19 o

C terjadi pada tanggal 24, 26, dan 28 Juli. Malam

paling hangat di camp dengan suhu 22,5 oC terjadi pada tanggal 02 Juli. Sedangkan

suhu pada malam hari di TNGP tidak diambil karena lokasinya yang cukup jauh.

B. Kualitas Sungai

Kualitas pada setiap sungai yang ada di kawasan Cibodas memiliki karakteristik

yang berbeda, ini sangat mempengaruhi kualitas sungai. Hal yang dapat mempengaruhi

Page 55: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

55

kualitas sungai ialah dengan adanya bentos yang terdapat pada aliran sungai tersebut.

Kualitas air juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator terjadinya pencemaran

terhadap lingkungan sekitar.

1. Sungai Cikundul

Sungai Cikundul memiliki lebar 3,5 meter, sedangkan lebar badan sungainya 6,2

meter. Kecerahan air sungai sangat jernih hingga kecerahannya bernilai 93%,

kedalaman sungai ini didapat dengan cara mengukur rata-rata kedalaman dari tiga titik

yaitu, titik kanan, titik tengah, dan titik kiri. Hasil yang didapat pada kedalaman sungai

ini yaitu 17,6 cm (0,22m). Kecepatan arus didapatkan dengan cara menghanyutkan

botol yang diisi ¼ air dari botol tersebut, yang dihanyutkan sejauh 20 meter dan waktu

kecepatannya dihitung menggunakan stopwatch dan kecepatan yang didapat 0,56

meter/detik dan suhu yang di dapat sebesar 16˚c.

2. Sungai Cibogo

Sungai Cibogo memiliki lebar 5,5 meter, sedangkan lebar badan sungainya 5,3

meter. Kecerahan air sungai sangat jernih hingga kecerahannya bernilai 98%,

kedalaman sungai ini di dapat dengan cara mengukur rata–rata kedalaman dari tiga titik

yaitu, titik kanan, titik tengah, dan titik kiri, hasil yang didapat pada kedalaman sungai

ini yaitu 32,6 cm. Kecepatan arus didapatkan dengan cara menghanyutkan botol yang

diisi ¼ air dari botol tersebut, yang dihanyutkan sejauh 20 meter dan waktu

kecepatannya di hitung menggunakan stopwatch dan kecepatan yang didapat 0,48

meter/detik dan suhu yang didapat sebesar 17˚C.

C. Pembahasan

Komponen abiotik sebagai unsur yang tidak hidup memiliki peran yang penting bagi

alam dan makhluk hidup. Hal itu terjadi karena unsur abiotik memiliki hubungan timbal

balik dengan unsur biotik. Salah satu unsur abiotik yang dianggap penting adalah air,

karena semua makhluk hidup memerlukan air. Air merupakan sumberdaya alam yang

dapat diperbaharui. Air juga merupakan penentu kelangsungan fungsi suatu badan air

(sungai, danau, situ). Kelangsungan fungsi suatu badan air perlu diteliti karena banyak

terjadi interaksi. Sungai yang terdapat di kawasan Wisata Cibodas menjadi tempat

indikator untuk pengamatan air karena merupakan hulu dari pegunungan Gunung Gede

Pangrango. Salah satu sungai yang terdapat dikawasan wisata cibodas adalah Sungai

Cikundul dan Sungai Cibogo. Suhu pada pagi hari sangat rendah karena kawasan ini

Page 56: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

56

berada didataran tinggi dan jauh dari permukaan laut, sedangkan pada siang hari suhu

sedikit meningkat karena terpengaruh sinar matahari dan pada malam hari suhu kembali

rendah karena tekanan udara pada malam hari rendah dan tidak dipengaruhi sinar

matahari. Tingkat kecerahan pada Sungai Cikundul dan Sungai Cibogo dapat

digolongkan sungai yang termasuk jernih karena sungai-sungai ini berasal dari Gunung

Gede Pangrango yang masih sangat alami.

Page 57: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

57

VII. ESTETIKA TUMBUHAN

A. Bentuk utama pada tumbuhan

Terdapat berbagai macam tumbuhan yang memiliki keindahan dalam segi bentuk

maupun warna di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP). Suatu bentuk

utama dari tumbuhan yang membedakan dengan yang lainnya disebut sebagai habitus.

Klasifikasi tumbuhan berdasarkan habitus terdiri dari: pohon, semak/perdu, herba/terna,

liana, epifit, paku, lumut, jamur, dan anggrek.

1. Pohon

Pada umumnya pohon memiliki batang dan cabang yang berkayu, yang dapat

menegakan pohon. Pohon memiliki akar dikotil, yaitu akar tunggal yang berkayu.

Kriteria pohon dewasa, yaitu memiliki tinggi ≥ 7 meter dan memiliki diameter minimal

20 cm, dapat dilihat dari contoh pohon yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango, adalah sebagai berikut:

a. Rasamala (Altingia excela)

Rasamala adalah salah satu jenis tumbuhan yang berada di hutan rimba dan dapat

tumbuh optimal mencapai ketinggian 1.700 m dpl. Daun yang masih muda berwarna

merah. Buah memiliki warna coklat, berbentuk seperti kapsul. Rasamala tumbuh

sangat tinggi, ketinggiannya dapat mencapai 40 sampai 60 meter dan memiliki diameter

dari 80 sampai 150cm. Ciri khas memiliki batang yang besar dan lurus. Pohon

Rasamala dapat hidup hingga mencapai 300 sampai 500 tahun.

Gambar 14. Pohon Rasamala

Page 58: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

58

Pohon rasamala memiliki banyak kegunaan seperti, kayunya sangat awet walaupun

langsung bersentuhan dengan tanah. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan

jembatan dan karya seni. Daun yang masih muda berwarna merah sering untuk sayur

atau lalap. Selain itu daun rasamala dapat dijadikan obat batuk.

b. Walen (Ficus ribes)

Pohon walen dapat dijumpai di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Pohon

ini memiliki daun tunggal, berwarna hijau, memiliki tulang yang sejajar atau

berhadapan, ujung daun meruncing dan bagian tengah daun melebar. Buah tua

memiliki warna hijau muda dan buah muda memiliki cangkang yang berwarna cokelat

muda. Diameter batang mencapai 30 cm dan tinggi mencapai 15 m berwarna cokelat

kemerahan. Batangnya bengkok karena mencari cahaya matahari. Kulit batang halus,

terdapat garis–garis pada permukaannya dan bergetah putih. Walen memiliki kegunaan

sebagai obat malaria dan sakit perut.

Gambar 15. Pohon Walen

c. Ki hujan (Albizia saman)

Ki hujan merupakan salah satu pohon yang besar, dengan tajuk lebar. Pohon ini

kurang popular, karena dapat merusak jalan dan bangunan sekitar. Ki hujan memiliki

tinggi mencapai 40-60 m. Batangnya memiliki bentuk yang tidak beraturan. Pada

pohon yang tua berwarna kecokelatan dan permukaannya kasar. Kulit pohon Ki hujan

yang masih muda berwarna abu-abu kecokelatan. Ki hujan memiliki daun majemuk,

daun Ki hujan dapat melipat pada saat hujan dan malam hari. Warna daun ki hujan

berwarna hijau tua, terdapat bulu pada permukaan daunnya. Ki hujan memiliki bunga

berwarna putih dan bercak merah muda pada bagian bulu atas. Buah pohon ki hujan

berbentuk panjang lurus dan sedikit melengkung. Pohon ki hujan memiliki kegunaan

sebagai penampung air yang sangat kuat.

Page 59: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

59

2. Semak/Perdu

Semak memiliki kesamaan dengan pohon, yaitu memiliki batang dan banyak cabang

yang berkayu, tetapi tingginya kurang dari 5-6 meter. Contoh semak yang terdapat di

Taman Nasional Gunung Gede-pangrango adalah sebagai berikut:

a. Congkok (Curculiga cavitulata)

Congkok merupakan salah satu jenis semak yang berdaun tunggal. Tumbuhan ini

memiliki daun yang lebar pada bagian tengahnya dan sedikit lonjong. Permukaan daun

terdapat garis menyerupai lipatan, tata daun bersilangan. Congkok memiliki bunganya

yang keluar dari batang dan tumbuh berkelompok dan mahkota bunga congkok

berwarna kuning. Tumbuhan congkok dapat berbuah, buah congkok berwarna putih

dan membulat. Setiap batang daun congkok berbentuk memanjang dan spiral berwarna

hijau dengan akar serabut. Habitat congkok terdapat di daerah yang lembab, tumbuh

dekat sumber air dengan jarak sekitar 20 cm.

Gambar 16. Congkok

b. Bubukuan (tetraglochidium bibracteatum)

Bubukuan termasuk tumbuhan perdu yang tingginya mencapai 150 cm. Batangnya

memiliki bulu di bagian atas dengan bunga bermahkota putih atau violet pucat. Daun

bubukuan memiliki bentuk yang bersilangan, berlawanan, atau bulat. Ujungnya

panjang meruncing, di bagian tepinya bergerigi, dan bagian atasnya berbulu keras dan

tipis. Biasanya bubukuan dapat tumbuh pada ketinggian 1.100-1.800 m dpl, terdapat di

hutan yang lembab. Air rebusan bubukuan memiliki kegunaan sebagai obat penetral

racun.

Page 60: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

60

Gambar 17. Bubukuan

3. Herba/Terna

Herba merupakan tumbuhan yang memiliki batang yang lunak, karena tidak

memiliki cambium pada batangnya. Herba dapat tumbuh dalam semusim, 2 musim,

bahkan tahunan. Herba hanya memiliki tinggi kurang dari 2 meter. Contoh herba yang

terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-pangrango adalah sebagai berikut:

a. Hariang beureum (Begonia robusta)

Hariang beurem memiliki tinggi mencapai 1 meter. Hariang beureum memiliki

daun bertangkai berbulu kasar, yang berwarna merah muda yang sedikit pudar. Tangkai

hariang beureum memiliki diameter normal dari 30-40 cm. Herba ini memiliki bunga

yang terdapat pada ketiak daun, dan memiliki buah yang bersayap. Hariang beureum

sering digunakan sebagai obat panas pada perut, menghilangkan rasa gatal karena ulat,

dan tangkai daun hariang beureum dapat dikonsumsi.

Gambar 18. Begonia

b. Pohpohan (Pilea Trinervia Wight)

Page 61: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

61

Pohpohan termasuk tumbuhan terna dengan tinggi mencapai 5 meter. Pohpohan

memiliki daun yang berbentuk seperti jantung. Daunnya lunak berbau harum, daun

pohpohan dapat dikonsumsi sebagai lalapan kaya dengan senyawa yang sangat baik

bagi tubuh manusia. Pohpohan tidak memiliki bunga dan buah. Pohpohan ini memiliki

bentuk akar serabut. Pohpohan memiliki kegunaan sebagai pencegah penyakit kanker.

Gambar 19. Pohpohan

4. Liana

Pertumbuhan liana pada umumnya memerlukan kaitan atau objek lain agar dapat

bersaing dalam mendapatkan cahaya matahari. Contoh liana yang terdapat di Taman

Nasional Gunung Gede-Pangrango adalah sebagai berikut:

a. Canar/anggur hutan (smilax leucophylla)

Canar salah satu tumbuhan pemanjat. Memiliki batang yang pipih, memiliki duri

yang kuat pada bagian atas batang. Canar memiliki daun yang lebar dan berbentuk oval.

Daunnya meruncing ke ujung, pada pangkal daun juga mengecil ke tangkai daun,

menyerupai pisau. Kegunaan daun mudanya dapat menjadi sayur dan seluruh bagian

tumbuhan ini dapat menjadi obat.

Gambar 20. Canar

Page 62: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

62

5. Epifit

Tumbuhan ini menumpang pada batang pohon sebagai tempat hidupnya. Epifit

tidak mengambil sari-sari makanan yang ditumpanginya. Contoh efipit yang terdapat di

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango adalah sebagai berikut:

a. Paku sarang burung (asplenium nidus)

Paku sarang burung ini terdapat pada pohon yang tinggi. Tumbuhan ini sering

menumpang pada batang pohon yang sangat tinggi, menyukai daerah yang lembab, dan

dapat tahan terhadap sinar matahari langsung. Paku sarang burung ini memiliki daun

tunggal. Batangnya sangat pendek dan melingkar berbentuk keranjang. Perlahan-lahan

menyempit pada bagian batangnya. Ujung daun meruncing, tepi daunnya bergelombang

dan mengkilap. Paku sarang burung tidak memiliki bunga. Tumbuhan ini memiliki akar

yang berwarna coklat kehitaman.

Gambar 21. Paku Sarang Burung

6. Paku

Satu division tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi

tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Kelompok tumbuhan ini masih

menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan

fungi. Contoh koleksi paku yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede pangrango

adalah sebagai berikut:

a. Paku andam (gleichenia linearis)

Paku andam tumbuh melilit dan bercabang seperti garpu. Tumbuh hingga 2.800

mdpl. Tingginya dapat mencapai 3 meter. paku andam memiliki daun yang bergerigi

Page 63: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

63

dan berwarna hijau muda. Akar rimpangnya tumbuh di dekat permukaan tanah dan

keluar batang keras yang tumbuh keatas. Memiliki kegunaan sebagai obat pemecah

bisul dan obat luka memar.

Gambar 22. Paku Andam

7. Lumut

Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan

organ fotositensis namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini

juga belum memiliki pembuluh sejati. Lumut mempunyai organ penyerap hara yang

disebut dengan rizoid. Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut

merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain

mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk

koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi

sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Contoh koleksi

lumut yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah sebagai

berikut:

a. Lumut hati

Lumut jenis ini berbentuk seperti hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut

daun. Di dalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut elatera. Elatera

akan terlepas saat kapsul terbuka, sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini

juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma,

yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Lumut hati tidak

memiliki daun, batang, bunga, dan buah yang nyata. Lumut hati dapat ditemukan di

tempat yang basah.

Page 64: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

64

b. Lumut jarum (Sphagnum)

Jenis tumbuhan lumut ini memiliki daun menyerupai jarum. Berwarna hijau tua

pada bagian pangkal daun dan hijau muda pada bagian atas daun. Bentuk akar lumut ini

serabut. Habitatnya tumbuh menumpang pada batang pohon yang lapuk dan hidup di

daerah yang lembab dan basah. Bentuk daun yang menyerupai jarum dapat

menambahkan keindahan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

8. Jamur

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur

atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur

berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan,

dan reproduksi. Contoh kolesksi jamur yang terdapat di Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango adalah sebagai berikut:

a. Jamur kuping

Jamur kuping hitam salah satu spesies jamur dengan tubuh buah berwarna coklat tua

setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia. Tubuh buah

menempel di atas batang kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembab.

Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar yang basah dan bila dikeringkan menjadi

mengkerut. Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional.

b. Jamur merang (Volvariella volvacea)

Tubuh jamur merang yang masih muda berbentuk bulat telur, berwarna cokelat

gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada tubuh buah jamur merang dewasa,

tudung berkembang seperti cawan berwarna coklat tua keabu-abuan dengan bagian

batang berwarna coklat muda. Jamur merang tidak memiliki daun, batang, dan bunga.

Jamur merang dapat dikonsumsi oleh manusia karena jamur merang tidak beracun.

Page 65: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

65

Gambar 23. Jamur Merang

9. Anggrek

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan

berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah

tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya

ditemukan di daerah tropika. Menurut tempat tumbuhnya, ada empat jenis anggrek

yaitu: anggrek epifit (hidup menempel pada pohon yang menjadi inangnya tanpa

merugikan inangnya), lithophytes (tumbuh pada batu-batuan), saprophyte (tumbuh pada

humus dan daun kering), dan anggrek Terrestrial (hidup di tanah). Namun, kebanyakan

anggrek hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di

daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara

beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan

berdaging (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek

epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Contoh koleksi anggrek yang terdapat

di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah sebagai berikut.

a. Anggrek Epifit (Coelogyne speciosa)

Daun anggrek epifit melancip dengan warna hijau dan pertulangan daun sejajar.

Anggrek ini memiliki bunga berwarna kuning kecokelatan berjumlah 1–3, kelopak

bunga agak melonjong. Anggrek ini berbunga pada bulan tertentu . Buah anggrek ini

berbentuk bulat telur berwarna hijau tua dan kedudukannya menggantung. Perakaran

serabut dan menempel pada kulit batang pohon. Memiliki umbi semu dengan umbi

membulat telur dan habitat anggrek efipit terdapat di batang pohon.

Page 66: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

66

B. PEMBAHASAN

Estetika merupakan suatu pandangan yang dilihat dari segi bentuk, warna, khasiat,

dan ekologinya yang memiliki keindahan. Taman nasional Gunung Gede Pangrango

memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi pada jenis tumbuhannya. Terdapat

banyak perbedaan dalam bentuk utama tumbuhan yang menjadikan keindahan

tersendiri. Tumbuhan yang memiliki keindahan yang tinggi terdapat pada herba.

Herba memiliki keindahan yang tinggi karena bentuk yang berukuran tidak terlalu

besar dan memiliki bentuk yang unik. habitus ini memiliki warna cerah yang berbeda

dari habitus yang lain. Banyak terdapat khasiat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

sebagai kebutuhan hidup . Herba terdapat pada tempat yang berada dibawah pohon dan

tanah yang subur. Contoh tumbuhan yang memiliki keindahan yang tinggi terdapat

pada hariang beureum.

Hariang beureum memiliki nilai estetika yang tinggi karena dalam segi bentuk,

hariang beureum memiliki batang yang berbulu yang kasar. Daun yang melebar dan

berbulu kasar. Hariang beureum memiliki warna merah pada batang dan daun. Bunga

hariang beureum memiliki bunga yang berbulu tebal berwarna merah kaku. Hariang

beureum sering dijadikan tumbuhan hias di dalam rumah.

Selain itu terdapat juga tumbuhan yang memiiki keindahan yang rendah terdapat

pada pohon, karena pohon tidak memiliki bentuk dan warna yang khusus. Contoh

tumbuhan yang memiiki keindahan yang rendah terdapat pada pohon ki hujan, karena

pohon ki hujan dapat merusak daerah sekitar pohon tersebut. Selain itu pohon ki hujan

memiliki bentuk batang yang tidak beraturan, daun, dan akar yang pada umumnya.

Oleh karena itu, rendahnya keindahan yang terdapat pada pohon ki hujan.

Page 67: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

67

VIII. ESTETIKA SATWA

A. Jenis Atraksi

Setiap satwa memiliki nilai estetika dan keunikan berbeda dan berbagai jenis atraksi

yang dilakukan. Atraksi tersebut hanya sesekali dilakukan pada waktu- waktu tertentu

saja hal ini menimbulkan estetika tersendiri. Cara menikmati atraksi ini wisatawan dapat

melihatnya secara lansung maupun tidak langsung.

Tabel 13. Jenis Atraksi Satwa

No Jenis

atraksi

Waktu

Lokasi Substrat Nilai estetika

Cara

Menikmati

Atraksi Tgl Jam

1 Semut

bergerombol

2

juli 14.35 Mandalawangi

Dibatu

dan

ditanah

bergerombol

dibatu dan di tanah Langsung

2 Ulat Bulu

merah

2

juli 15.12 Mandalawangi

Menempel

dibatang

pohon

ulat bulu yang

memiliki warna

merah pada

tubuhnya dan

terdapat garis

kuning dan putih

Langsung

3 Laba-laba

kaki panjang

2

juli 15.15 Mandalawangi

Diam

dipohon

memiliki kaki yang

lebih panjang dari

laba-laba pada

umumnya

Langsung

4 Nyamuk

Oranye

2

juli 15.25 Mandalawangi Daun

memiliki tubuh

berwarna orange

yang berbeda dari

nyamuk lainnya.

Langsung

5 Rana

Chalconata

6

juli 19.25

Kolam

Musholah

KRC

Air

bentuk tubuh

langsing dengan

warna tubuh hijau

lumut

Langsung

6 Calamaria

Lumbricoidea

6

juli 20.05

Kolam Air

mancur KRC Rumput

Memiliki corak

kulit yang indah

dengan warna

dasar merah

bercak-bercak

hitam

Langsung

7 Brococella

Jubata

6

juli 20.07 KRC Pohon

dapat berubah

warna sesuai

kondisi

lingkunganmemiiki

ekor yang panjang

melebihi ukuran

tubuhnya

Langsung

8 Broncocella

cristatella

6

juli 20.56 KRC Pohon

dapat berubah

warna dikondii

tertentu dan

Langsung

Page 68: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

68

No Jenis

atraksi

Waktu

Lokasi Substrat Nilai estetika

Cara

Menikmati

Atraksi Tgl Jam

memiliki bentuk

kepala yang unik

9 Bufo

Melanostictus

6

juli 21.3 KRC Rumput

memiliki garis

mata yang

menyerupai

kacamata

Langsung

10 Sepah Hutan 6

juli KRC -

memiliki ukuran

tubuh yang kecil

berwarna dasar

hitam dan putih

menggunakan

binokuler

11 Tupai Akar 6

juli KRC Pohon

Memilik ekor yang

panjang dan besar Langsung

12 Bajing

Gunung

6

juli KRC Pohon

berukuran kecil

dan sedang

berjalan dipohon

Langsung

13 Pelanduk

semak

6

juli 6.28 KRC Pohon

berukuran kecil

dan membulat

sedang bertengger

di pohon

menggunakan

binokuler

14 Pijantung

kecil

6

juli 6.43 KRC -

memiliki paruh

yang lancip dan

panjang sedang

terbang

menggunakan

binokuler

15 Sri Gunting

Hitam

6

juli 7.17 KRC Pohon

memiliki warna

dasar berwarna

hitam dan

buntutnya

menyerupai

gunting

menggunakan

binokuler

B. Pembahasan

Dari sebagian besar satwa yang ditemukan, cara menikmati atraksinya berbeda

dapat secara langsung maupun menggunakan alat bantu tertentu untuk dapat melihat

satwa lebih jelas. Satwa yang dapat dilihat secara langsung contohnya serangga yaitu

semut, laba-laba kaki panjang, nyamuk orange, dan ulat bulu merah, sedangkan untuk

menikmati atraksi satwa lain seperti mamalia dan burung dapat menggunakan alat bantu

seperti binokuler. Amfibi dan reptil dapat dilihat secara langsung dengan cara ditangkap

dan di indentifikasi. Untuk satwa burung dan mamalia sepah hutan,tupai akar, bajing

gunung, pelanduk semak, pijantung kecil, dan srigunting hitam. Untuk data amfibi dan

reptile contoh satwa yang ditemukan adalah Rana chalconata, Bufo Melanostictus,

Calamaria Lumbricoidea, Brococella Jubata, dan Broncocella cristatella.

Page 69: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

69

Gambar 25. Ulat Bulu Merah

Berbagai jenis satwa yang diamati, ulat bulu merah yang memiliki nilai estetika

paling tinggi karena ulat bulu ini mempunyai ciri-ciri fisik yang unik yang berbeda

dengan ulat bulu pada umumnya. Selain itu bagian tubuhnya bergaris-garis putih.

Page 70: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

70

IX. FASILITAS WISATA

A. Fasilitas Rekreasi dan Ekowisata

Fasilitas merupakan unsur yang sangat penting untuk kelancaran kegiatan wisata.

Ada empat kategori fasilitas yang diamati yaitu fasilitas rekreasi dan wisata, fasilitas

pengelolaan, fasilitas pendidikan, dan fasilitas pendukung lainnya. Jumlah dari masing–

masing fasilitas di setiap lokasi berbeda satu sama lainnya, begitu pula dengan kualitas

dan kondisinya. Hal ini tergantung kepada pihak pengelola dan pengunjung yang datang

berwisata di lokasi tersebut.

Tabel 14. Fasilitas rekreasi dan wisata

No. Fasilitas Jumlah di Lokasi

TNGP KRC BPMK BPMW 1 Pusat Informasi 2 3 1 1 2 Pintu Gerbang 1 9 2 2 3 Tempat Parkir 1 10 1 1 4 Papan Penunjuk 12 33 3 8 5 Pondok Teduh (Shelter) 7 15 - 9 6 Bumi Perkemahan 2 - 5 13 7 Pondok Wisata - 6 3 2 8 MCK 4 18 15 26 9 Menara Pengamat - - 2 1 10 Jalan Setapak 5 32 5 3 11 Jalan Masuk 1 2 2 2 12 Jembatan 8 14 3 6 13 Tempat Duduk 26 16 4 45 14 Tempat Sampah 2 50 2 31 15 Outbound - 1 2 4 16 Lapangan Olah Raga - 3 - - 17 Galeri Tanaman Hias - 2 - - 18 Gazebo - 3 2 - 19 Lapangan - 24 1 - 20 Interpretasi 16 28 - - 21 Guest House - 2 - - 22 Taman Bermain - 1 - 3 23 Jalur pendakian 1 - - - 24 PAL Batas 36 - - - 25 Aula - - 3 - 26 Wisma Mandala Kitri - - 1 - 27 Papan Panjat Dinding - - 1 - 28 Kolam renang - - - 1 29 Perahu - - - 7 30 Rumah Dalam Hutan - - - 9

Berdasarkan tabel diatas, semua obyek wisata yang ada di kawasan Wisata Alam

Cibodas masing–masing memiliki pusat informasi. Obyek wisata yang memiliki pusat

informasi lebih dari satu unit yaitu KRC dan TNGP dengan jumlah tiga unit dimiliki

Page 71: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

71

oleh KRC dan dua unit dimiliki oleh TNGP. Sedangkan Bumi Perkemahan Mandala

Kitri (BPMK) dan Bumi Perkemahan Mandala Wangi (BPMW) masing–masing

memiliki satu unit pusat informasi dan tidak satu pun pusat informasi yang berada di

luar obyek wisata tersebut, namun dari beberapa pusat informasi yang ditemui pada

Kawasan Wisata Cibodas, KRC memiliki pusat informasi yang terbaik dengan

pelayanan akan informasi yang terperinci dan jelas, ini di buktikan dengan data dan

kondisi lokasi secara umum yang dapat di ketahui langsung dari brosur yang di berikan

petugas informasi disana.

Gambar 26. Pusat Informasi Di TNGP

Obyek wisata yang memiliki banyak tempat parkir yaitu KRC dengan jumlah 10

lapangan. Sedangkan ketiga obyek yang lain hanya memiliki masing–masing satu

lapangan parkir. Diluar obyek wisata tersebut juga disediakan lapangan parkir sebanyak

4 lapangan. Lapangan parkir di luar kawasan lebih luas dari pada lapangan parkir yang

dimiliki obyek–obyek wisata dan kapasitasnya bisa mencapai 100 bus.

Gambar 27. Tempat Parkir Di Mandalakitri

Didalam obyek wisata, toilet atau MCK paling banyak dimiliki oleh BPMW

sebanyak 26 unit. Jumlah toliet atau MCK yang paling sedikit yaitu TNGP dengan

jumlah empat unit. Sedangkan KRC dan BPMK memiliki sebanyak 18 dan 15 unit. Di

luar kawasan tersedia toilet dan MCK lebih banyak lagi yaitu sebanyak 57 unit. Fasilitas

Page 72: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

72

kavling untuk berkemah paling banyak dimiliki oleh BPMW sebanyak 13 unit. BPMK

memiliki 5 unit kavling untuk berkemah. Sedangkan TNGP hanya memiliki dua unit.

Gambar 28. Toilet Di Mandalawangi

Jumlah fasilitas rekreasi yang penting lainnya seperti shelter, gazebo, tempat duduk,

tempat sampah, papan penunjuk, dan jalan setapak paling banyak dimiliki oleh KRC.

Hal ini menyebabkan KRC sangat dominan untuk jumlah fasilitas rekreasi yang dimiliki

dibandingkan obyek–obyek lainnya.

Berdasarkan pengamatan, fasilitas pengelolaan berupa bangunan kantor dimiliki

baik oleh seluruh obyek wisata maupun luar kawasan wisata alam Cibodas. Masing-

masing obyek wisata masing–masing memiliki satu unit kecuali KRC yang memiliki

dua unit bangunan kantor. Pos jaga paling banyak dimiliki oleh KRC yaitu sebanyak

delapan unit. Masing–masing dua unit dimiliki oleh TNGP dan BPMK. Sedangkan

BPMW hanya memiliki satu unit pos. Fasilitas penyimpanan berupa gudang hanya

dimiliki oleh KRC yaitu sebanyak satu unit.

Tabel 15 . Fasilitas Pengelolaan

No Fasilitas

Jumlah di Lokasi

TNGP KRC Mandala

Kitri Mandalawangi

1 Bangunan Kantor 1 2 1 1 2 Pondok Kerja 1 2 1 1 3 Pos Jaga 2 8 2 1 4 Jalan Patroli 1 5 5 5 5 Gudang - 1 - - 6 Loket karcis - 2 - - 7 Rumah Petugas - 1 - - 8 Gedung Konservasi - 1 - - 9 Pos Satpam - 11 - -

10 Mess Pegawai - 2 - 6

Ketersediaan fasilitas pendidikan dan penelitiaan juga sangat berpengaruh pada

kelancaran proses pendidikan dan penelitian terutama obyek–obyek wisata yang

Page 73: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

73

memiliki progam pendidikan dan penelitian lingkungan seperti KRC. KRC memiliki

satu rumah kaca. Kemudian fasilitas akomodasi bagi peneliti yang melakukan penelitian

dalam jangka waktu yang cukup lama. TNGP memiliki sebuah ruangan intepretasi yang

sangat berfungsi bagi pendidikan pengunjung meskipun letaknya ada didalam kantor

balai besar, selain itu terdapat delapan unit fasilitas akomodasi. Sedangkan BPMW

hanya memiliki lima unit.

Gambar 29. Pondok Kerja Di TNGP

KRC memiliki fasilitas akomodasi yang lebih banyak lagi yaitu 30 unit. Sementara

BPMK hanya memiliki satu fasilitas pendidikan berupa jalan rintis. Fasilitas pendidikan

dan penelitian paling banyak dimiliki KRC dan kondisinya lebih terawat dibandingkan

fasilitas pendidikan yang dimiliki TNGP, BPMW, dan BPMK.

Tabel 16. Fasilitas Penelitian dan Pendidikan

No. Fasilitas

Jumlah di Lokasi

TNGP KRC Mandala

Kitri

Mandalawangi

1 Jalan Rintis - 3 1 7 2 Laboratorium 1 2 - 1 3 Laboratorium Alam 1 1 - 6 4 Kebun Plasma Nutfah - 5 - 2 5 Sarana Akomodasi Peneliti 8 30 - 5 6 Rumah Kaca - 1 - - 7 Paket Wisata - 5 - - 8 Education center 1 - - - 9 Kebun Koleksi TNGP 2 - - - 10 Media Interpretasi - - - 4

Kegiatan wisata juga didukung oleh fasilitas–fasilitas yang memberikan kemudahan

dan kenyaman bagi pengunjung, diantaranya adalah musholla/masjid, kantin/restaurant,

fotocopy center, dan penyewaan alat. Hampir di seluruh obyek wisata di Kawasan

Wisata Cibodas disediakan mushola atau mesjid. Musholla yang dimiliki TNGP dan

Page 74: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

74

BPMK berjumlah satu unit. KRC memiliki empat unit dan BPMW memiliki dua unit.

Lebih banyak lagi tersedia diluar kawasan yaitu enam unit.

Gambar 30. Kebun Plasma Nutfah Di KRC

Toko penjualan dan penyewaan alat yang ada di Kawasan Wisata Cibodas secara

keseluruhan berjumlah tiga unit yang terdapat di BPMK, BPMW, dan di luar kawasan

dengan jumlah masing–masing satu unit. Untuk fasilitas seperti kantin, cafetaria, dan

restaurant hanya dimiliki oleh KRC dengan jumlah keseluruhan sepuluh unit. Di

kawasan BPMW tersedia kedai dengan jumlah tiga unit dan warung dengan jumlah lima

unit. Sementara di TNGP dan di BPMW tidak memiliki fasilitas tersebut .

Tabel 17. Fasilitas Pendukung lainnya

No. Fasilitas

Jumlah di Lokasi

TNGP KRC Mandala

Kitri Mandalawangi

1. Musholla / Masjid 1 4 1 2 2. Kedai - - - 3

3. Warung - - - 5

4. Kantin - 5 - - 5. Cafetaria - 1 - - 6. Kedai Roti Unyil - 3 - - 7. Fotocopy Center - 3 - - 8. Restaurant - 4 - - 9. Terowongan - 3 - - 10. Gazebo 2 - - - 11. Toko penjualan/penyewaan

perlengkapan alat - - 1 1

B. Pembahasan

Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah fasilitas paling banyak dimiliki oleh

KRC sebanyak 377 unit. Hal ini disebabkan karena KRC memiliki kawasan yang cukup

luas dan harus menampung kegiatan wisata masal. Pengunjung yang sangat banyak

Page 75: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

75

harus diimbangi oleh jumlah fasilitas yang memadai juga. Pos satpam lebih banyak

tersebar di kawasan KRC untuk meningkatkan keamanan demi kenyamanan

pengunjung. Fasilitas pendidikan banyak disediakan oleh KRC karena KRC memiliki

program pendidikan lingkungan dan mendukung kegiatan penelitian yang dilakukan di

KRC. Satu hal yang tidak dimiliki KRC adalah camping ground karena pengelola tidak

mengizinkan pengunjung untuk berkemah di KRC.

Gambar 31. Kantin Di KRC

TNGP memiliki jumlah fasilitas yang sedikit namun dinilai sudah mencukupi karena

kegiatan wisata yang diharapkan dilakukan di Taman Nasional adalah wisata minat

khusus dan penelitian. Pengunjung harus selalu membawa sampahnya karena tempat

sampah yang hanya disediakan di bawah dekat pusat informasi. Hal ini untuk

menghindari banyaknya sampah sepanjang jalur pendakian. Namun dikarenakan

kegiatan wisata yang dilakukan adalah kegiatan wisata masal, pengelola harus

menyediakan trash bag pada titik–titik tertentu. Misalnya pada hari–hari liburan, Curug

Cibeureum biasanya dipadati oleh pengunjung maka selalu disediakan trash bag di

Curug Cibereum untuk mengantisipasi kotornya obyek wisata karena sampah.

Gambar 32. Gazebo Di TNGP

Obyek wisata yang memiliki jumlah fasilitas terbanyak kedua adalah BPMW karena

BPMW banyak dikunjungi untuk kegiatan berkemah ataupun berekreasi. Sedangkan

Page 76: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

76

BPMK hanya tersedia sedikit fasilitas karena kegiatan yang dapat dilakukan ditempat

tersebut hanya untuk berkemah, outbound, dan aktivitas–aktivitas outdoor lainnya

lainnya seperti panjat tebing. Tempat beribadah lebih banyak tersedia diluar kawasan

karena fasilitas ini juga penting bagi masyarakat sekitar. Tempat ibadah yang berada di

luar kawasan berupa mesjid dan memiliki kapasitas lebih besar. Sedangkan fasilitas

ibadah yang terdapat di dalam kawasan hanya berupa musholla yang memiliki kapasitas

lebih sedikit.

Gambar 33. Masjid Di Mandalawangi

Fasilitas yang terdapat dibeberapa kawasan Cibodas cukup baik karena pada setiap

lokasi memiliki struktur organisasi kepengurusan. Sebagian besar fasilitas yang kurang

baik diseabakan oleh faktor alam. Pada setiap fasilitas yang terdapat di lokasi tersebut

tidak memerlukan perawatan khusus. Perawatan dilakukan rutin sesuai dengan jadwal

yang sudah ditetapkan.

Page 77: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

77

X. SUMBERDAYA WISATA

A. Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki sumberdaya wisata yang cukup

tinggi. Di kawasan ini terdapat Curug Cibeureum dan sebagai salah satu gejala alam

yang menarik karena untuk mencapai lokasi harus berjalan kaki sejauh ±30 km. Selain

itu ada pula telaga biru yang terletak sekitar 1,2 km sebelum curug cibereum. Terdapat

juga beragam flora dan fauna yang menjadi pemandangan TNGP sebelum mencapai

Curug Cibeureum. Selain Curug Cibeureum ada pula Curug Ciwalen yang harus di

tempuh dengan jalur yang berbeda,sebelum mencapai Curug Ciwalen tentunya ada

berbagi flora dan fauna yang sangat menarik,yang menambah daya tarik adalah adanya

jembatan kanopi. Sumberdaya inilah yang menarik minat pengunjung untuk datang

berwisata ke lokasi ini.

Tabel 18 . Sumberdaya Wisata di TNGP

Nama Sumber

Daya

Kelompok A B C D E F G

Rata

-

rata Fisik Biotik

Danau Biru √ 6.0 5.3 6.4 3.7 3.8 4.9 5.0 5.0

Rawa √ 4.9 5.7 6.7 3.6 4.0 3.0 4.1 4.5

Gunung √ 6.3 6.3 5.7 4.0 2.3 2.0 5.4 4.5

Kupu-Kupu √ 5.4 4.7 4.9 4.9 4.6 4.0 4.1 4.6

Burung √ 6.0 5.4 5.0 4.3 4.7 4.0 4.9 4.9

Owa Jawa √ 4.1 5.7 5.0 3.9 5.0 3.6 5.3 4.6

Kadsura Scandens √ 5.0 5.6 5.4 4.3 4.0 4.9 4.9 4.8

Tanaman Jenis J √ 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.3 4.7

Kantung Semar √ 5.4 4.1 6.1 3.6 4.6 4.0 5.4 4.7 Ket : A: Keunikan; B: Kelangkaan; C: Keindahan; D: Seasonality; E: Sensitifitas; F: Aksebilitas; G: Fungsi Sosial.

Dengan berbagai potensi sumber daya wisata alami yang sangat menarik dan

beragam inilah membuat Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diminati serta di

kunjungi oleh banyak para wisatawan minat khusus. Owa Jawa, burung- burung yang

indah dan banyaknya serangga yang cantik salah satunya kupu- kupu adalah satwa yang

menjadi favorit para wisatawan dan menjadi daya tarik utama selain Puncak Gunung

gede ,Telaga/danau Biru,dan Rawa Goyombong . Ada juga flora yang indah, salah

satunya adalah kadsura scandens, dan kantung semar.

Page 78: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

78

B. Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas memiliki banyak sumber daya wisata baik fisik maupun biotik.

Di kawasan ini terdapat Taman Sakura, Curug Cibogo, dan Curug Ciismun sebagai

sumber daya fisik yang menarik karena keunikannya. Terdapat juga beragam koleksi

tanaman seperti rhodonderon, bunga bangkai, dan paku-pakuan yang menjadi

sumberdaya wisata biotik di KRC.

Gambar 34. Curug Ciismun Di KRC

Tabel 19 . Sumberdaya Wisata di KRC

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G Rata-

rata Fisik Biotik

Pemandangan Gunung

Gede Pangrango √

5.0 5.4 4.7 4.0 4.5 5.3 5.3 4.8

Kolam √ 4.3 3.3 4.0 4.0 4.2 5.3 2.6 3.9

Taman Air Mancur √ 4.9 3.9 4.9 4.0 4.5 4.7 2.3 4.1

Lembah √ 5.1 4.4 4.6 4.0 4.8 4.7 2.4 4.2

Danau √ 5.0 4.3 4.9 4.0 4.5 4.7 2.6 4.2

Burung Gereja √ 4.9 4.0 5.6 1.4 3.4 5.0 4.4 4.1

Kupu-Kupu √ 4.9 4.0 5.4 2.4 1.7 4.4 5.4 4.0

Kupu-Kupu Biru √ 5.3 2.9 5.7 2.3 2.6 3.4 5.6 3.9

Bunga (Jenis X) √ 6.4 5.6 6.4 2.4 3.4 5.6 3.7 4.7

Magnolia Grandiflora √ 7.0 5.6 7.0 3.6 3.3 3.6 3.4 4.7

Ardisia √ 6.6 5.6 6.7 3.0 4.0 4.0 5.6 5.0 Ket : A: Keunikan; B: Kelangkaan; C: Keindahan; D: Seasonality; E: Sensitifitas; F: Aksebilitas; G: Fungsi Sosial.

Daya tarik utama dari Kebun Raya Cibodas (KRC) adalah koleksi tanamannya yang

banyak. KRC memiliki koleksi tanaman dengan jumlah mencapai 10 792 jenis. Di sana

terdapat Pohon Kina (Cinchona pubescens) yang sangat bersejarah karena merupakan

tanaman pertama yang didatangkan ke kebun raya ini, kemudian terdapat Pohon Cemara

(Cupressus spp) yang memiliki daun yang sangat menarik.

Page 79: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

79

Gambar 35. Pemandangan Gunung Gede Pangrango Di KRC

Terdapat Bunga Bangkai (Amorphopallus titanium) yang sangat menarik. Pohon

Sakura, paku-pakuan, Rhododendron, “Si Raksasa” Pohon Rasamala (Altingia excelsa),

tanaman obat-obatan, serta berbagai jenis anggrek dan kaktus, merupakan koleksi dari

KRC. Semua koleksi tanaman tersebut dikemas secara menarik dalam taman-taman

tematik.

C. Bumi Perkemahan Mandala Kitri

Mandala Kitri memiliki banyak sumber daya wisata baik fisik maupun biotik. Di

kawasan ini terdapat lapangan, sungai, dan pemandangan sebagai sumber daya wisata

fisik. Terdapat juga berbagai tumbuhan yang menjadi sumberdaya wisata biotik di

Mandala Kitri. Sumberdaya tersebut memiliki nilai keunikan yang berbeda-beda.

Tabel 20 . Sumberdaya Wisata di BPMK

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G Rata-

rata Fisik Biotik

Danau √ 4.0 2.3 1.4 3.3 3.0 2.6 4.4 3.0

Sungai Kecil √ 4.0 4.7 5.0 3.3 4.0 5.3 4.6 4.4

Outbond √ 5.1 1.6 5.7 3.0 1.7 8.0 5.1 4.3

Tokek √ 4.1 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.1 4.1

Burung Kutilang √ 4.3 4.4 4.6 4.7 3.0 4.0 4.7 4.2

Kupu-Kupu √ 3.6 2.0 6.0 1.4 1.3 2.0 6.9 3.3

Bunga X1 √ 4.4 4.1 4.7 4.0 3.5 4.6 4.0 4.1

Bunga X2 √ 4.4 4.1 4.7 4.0 3.5 4.4 4.0 4.1

Bunga X3 √ 5.0 4.1 4.7 4.0 3.5 4.4 4.0 4.2

Ket : A: Keunikan; B: Kelangkaan; C: Keindahan; D: Seasonality; E: Sensitifitas; F: Aksebilitas; G: Fungsi Sosial.

Sumberdaya Wisata di Bumi Perkemahan Mandalakitri kurang beragam dan

menarik, namun lokasi wisata ini tetap mempunyai atraksi wisata unggulan yang

mampu menjadi daya tarik pengunjung yaitu outbound. Outbound di Bumi Perkemahan

MandalaKitri merupakan arena Outbound terlengkap dalam jenis – jenis permainannya,

Page 80: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

80

hal ini di dukung dengan adanya banyak pemandu outbound yang berpengalaman

sehingga arena Outbound di Bumi Perkemahan Mandalakitri menjadi favorit para

pengunjung Kawasan Wisata Cibodas.

Gambar 36. Outbond Di Mandalakitri

D. Bumi Perkemahan Mandalawangi

Mandalawangi memiliki banyak sumber daya wisata baik fisik maupun biotik. Di

kawasan ini terdapat danau, sungai, dan pemandangan sebagai sumber daya wisata fisik.

Terdapat juga flora dan fauna yang menjadi sumberdaya wisata biotik di Mandalawangi.

Sumberdaya-sumberdaya tersebut memiliki nilai keunikan yang berbeda.

Tabel 21 . Sumberdaya Wisata di BPMW

Ket : A: Keunikan; B: Kelangkaan; C: Keindahan; D: Seasonality; E: Sensitifitas; F: Aksebilitas; G: Fungsi Sosial.

Daya tarik yang tedapat di kawasan Mandalawangi terdiri dari beberapa objek yaitu

Jemabatan Komodo, Air Terjun Rawa Gede, Danau Mandalawangi. Sementara untuk

fauna yang menarik ialah capung, burung serta belalang dan untuk flora yang menarik

lainnya ialah Pakis moyet, tanaman korek karena bunganya yang menyerupai korek dan

Common Coccineum.

Nama Sumber

Daya

Kelompok A B C D E F G

Rata-

rata Fisik Biotik

Jembatan Komodo √ 5.3 4.7 4.6 4.0 4.7 4.7 3.3 4.4

Air Terjun Rawa Gede √ 4.4 4.6 5.3 4.0 4.8 4.6 3.3 4.4

Danau Mandala Wangi √ 4.9 4.6 5.4 4.0 4.7 4.6 3.3 4.5

Capung √ 4.0 2.4 5.4 4.0 3.1 4.1 2.0 3.5

Burung √ 2.9 2.3 3.9 5.0 3.7 4.4 2.6 3.5

Belalang √ 3.1 1.9 3.1 6.0 4.0 5.1 3.3 3.7

Pakis Monyet √ 4.7 4.7 5.3 4.0 4.0 4.4 4.4 4.5

Tanaman Korek √ 4.9 5.0 4.9 4.6 4.0 4.4 4.0 4.5

Common Coccineum √ 5.4 4.7 5.0 5.1 4.0 4.6 4.1 4.7

Page 81: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

81

Gambar 37. Danau Mandalawangi

E. Pembahasan

Sumberdaya wisata TNGP jalur Curug Ciwalen dan Curug Cibereum memiliki nilai

keunikan, sangat unik 28,13%, agak unik 56,25%, dan biasa saja 15,62%. Sumberdaya

wisata di KRC memiliki nilai keunikan, sangat unik 28,57%, agak unik 50%, dan biasa

saja 21,43%. Sumberdaya wisata BPMK memiliki nilai keunikan sangat unik 0%, agak

unik 81,82%, dan biasa saja 18,18%. BPMW memiliki nilai keunikan, sangat unik

23,81%, agak unik 47,62%, dan biasa saja 28,57%.

Gambar A Gambar B

Gambar 38. A. Fasilitas Outbond Di Mandala Kitri

B. Fasilitas Loket Di Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas dan jalur Curug Ciwalen serta Curug Cibeureum di TNGP

berpotensi sebagai destinasi wisata masal dan wisata minat khusus karena pengunjung

tertarik datang ketempat ini secara beramai–ramai dan ada pula yang rela datang dari

tempat asalnya hanya untuk mengamati flora atau fauna endemic untuk tujuan

pendidikan. Mulai berkembangnya wisata minat khusus di klangan masyarakat adalah

sebuah kemajuan dalam perihal pariwisata,karena wisata minat khusus mempunyai

lebih banyak dampak positif dalam hal ekologi dan pendidikan,dibandingkan dengan

Page 82: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

82

wisata masal. Sehingga diharapkan Tren positif ini berkembang dan menjadi tren

pariwisata global.

Page 83: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

83

XI. PENGUNJUNG/WISATAWAN

A. TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO (TNGGP)

Banyak pengunjung yang datang di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk

menikamati alam secara langsung, karena TNGGP merupakan suatu objek wisata yang

memiliki keanekaragaman flora dan fauna, keanekaragaman tersebut dapat menarik

minat wisatawan baik asing maupun domestik untuk terkunjung ke kawasan ini.

TNGGP merupakan kawasan wisata yang ramai pengunjung karena TNGGP

termasuk Taman Nasional terbaik di Indonesia. Selain itu TNGGP juga mempunyai

fasilitas dan objek memadai, salah satu objeknya ialah curug Cibeurem yang ramai

dikunjungi. Hasil tersebut didapat dari hasil presentasi pada tabel berikut.

Gambar 39. Wawancara Dengan Pengunjung

1. Karateristik Pengunjung

Dalam suatu kawasan wisata terdapat pengunjung, dan pengunjung menpunyai

karateristiknya mulai dari jenis kelamin, umur, status, asal kedatangan mereka,

pendidikan terakhir, pendapatan, pekerjaan, pengeluaran, kunjungan, sumber informasi,

dan lama kunjungan. Karateristik tersebut dapat menentukan siapa yang paling banyak

melakukan kunjungan wisata ke kawasan ini.

Tabel 22. Karateristik Pengunjung

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

24

11

68.57

31.43

Usia

<10

11-20

21-30

0

16

14

0

47.71

40.00

Page 84: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

84

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) 31-40

41-50

>50

5

0

0

14.29

0

0

Status Single

Menikah

26

9

74.29

25.71

Asal kedatangan

Cibodas dan sekitarnya

Cianjur

Bogor

Sukabumi

Bandung

Jakarta-depok

Lainnya

2

4

3

1

0

18

7

5.71

11.43

8.57

2,86

0

51.43

20.00

Pedidikan terakhir

SD

SMP

SMU/SMK

DIPLOMA(D1/D2/D3)

SARJANA(S1/S2/S3)

Lainnya

1

2

25

2

5

0

2.86

5.71

71.43

5.71

14.29

0

Pekerjaan

Pelajar

Mahasiswa

PNS

TNI/POLRI

Pegawai BUMN

Guru/ Dosen

Pegawai Swasta

Lainnya

7

7

1

1

0

0

10

6

20.00

20.00

2.86

2.86

0

0

28.57

17.14

Pendapatan

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 5.000.000

6

3

10

4

3

17.14

8.57

28.57

11.43

8.57

Pengeluaran

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 3.000.000

14

10

1

0

2

40.00

28.57

2.86

0

5.71

Kunjungan

Sendiri

Keluarga

Teman

Rombongan

Lainya

0

3

19

12

1

0

8.57

54.29

34.29

2.86

Sumber informasi

Teman/keluarga/saudara

Iklan di TV

Iklan di billboard

Instansi tertentu

Koran/majalah/surat kabar

Brousur/selembaran

Lainnya

31

0

0

1

1

0

1

88.57

0

0

2.86

2.86

0

2.86

Lama kunjungan

≤ 1 jam

1-2 jam

1 hari

2 hari 1 malam

1 minggu

1 bulan

Lainnya

1

13

11

0

10

0

0

2.86

37.14

31.43

0

28.57

0

0

Page 85: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

85

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jumlah kunjungan

Pertama kali kunjungan

2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lainnya

12

17

5

1

0

34.29

48.57

14.29

2.86

0

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa pengunjung yang banyak mengunjungi

kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah laki- laki ini disebabkan

karena laki- laki suka akan tantangan dan kondisi fisik yang lebih kuat. Selain

dikunjungi oleh orang dewasa TNGGP juga banyak dikujungi oleh anak- anak/ remaja

yang usianya 11-20, anak- anak/ remaja pada usia sekian mereka bisa mendaki kawasan

TNGGP tanpa perlu bantuan dari orang tuanya. Pengunjung yang datang kebanyakan

adalah muda mudi yang masih single, mereka berkunjung dengan pacar ataupun dengan

teman- temannya. Remaja yang datang biasanya anak sekolah menengah atas (SMA)

mereka adalah pelajar, karena pada usia ini banyak remaja yang ingin mencari tahu

tentang lingkungan dan banyaknya keinginan untuk berekreasi.

Gambar 40. Pengunjung Mancanegara Di TNGP

Para pengunjung banyak berasal dari Jakarta- Depok yang membutuhkan udara segar

di daerah Cibodas ini, karena daerah asal mereka penuh dengan polusi. Rata –rata hasil

pendapat para pengunjung berkisar 1.000.000- 3.000.000 perbulannya, mereka

berwisata ke daerah Cibodas ini mengeluarkan biaya berkisar kurang dari 500.000. Para

pengunjung biasanya mendapat informasi tentang kawasan wisata Cibodas ini dari

teman/keluarga/saudara hal ini ditunjukan dari hasil quisioner yang berjumlah 88,57 %.

Lama kunjungan yang dilakukan oleh para pengunjung hanya dari 1-2 jam saja yang

berkisar 37,14 %, dan mereka yang berkunjung ke kawasan ini telah melakukan

kunjungan sebelumnya jadi mereka berkunjung kembali kesini untuk kedua kalinya ini

Page 86: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

86

menunjukan bahwa kawasan ini mempunyai daya tarik yang kuat sehingga para

wisatawan berminat untuk kembali berkunjung.

2. Motivasi Pengunjung

Para pengunjung di kawasan TNGGP mempunyai berbagai motivasi yang menarik

mereka untuk datang, motivasi mereka bermacam-macam dengan keperluan yang

berbeda- beda juga. Beberapa alasan para pengunjung datang ialah karena objeknya

yang menarik, mudah dijangkau dan murah.

Tabel 23. Motivasi Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Tujuan Rekreasi

Wisata

Penelitian

Bekerja

Lainnya

28

6

0

0

0

68.29

14.63

88.57

0

0

Alasan Objeknya menarik

Mudah dijangkau

Murah

Lainnya

30

2

1

1

73.17

4.88

2.44

2.44

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa motivasi terbesar pengunjung untuk

berkunjung ke kawasan TNGGP ialah rekreasi sebesar 68,29%, karena memiliki pesona

alam yang indah dan juga banyak terdapat objek wisata, di kawasan TNGGP juga

terdapat Flora dan Fauna endemik yang bisa langsung dinikmati oleh pengunjung salah

satu fauna tersebut ialah owa jawa.

Gambar 41. Pengunjung Yang Berekreasi Di TNGP

Adapaun tujuan lainnya yaitu wisata sebesar 14,63 %. Alasan para pengunjung

melakukan wisata ialah objek yang menarik, salah satu objeknya ialah air terjun

Ciwalen. Alasan lainnya ialah karena TNGGP itu mudah dijangkau dan tiket masuknya

terbilang murah.

Page 87: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

87

3. Biaya Wisata

Pengunjung yang datang memiliki pengeluaran yang berbeda-beda, biaya yang

mereka keluarkan seperti, biaya transportasi, makan dan minum, tiket, pemanduan,

penginapan dan biaya yang lainya. Biaya yang dikeluarkan itu tergantung kepada

keperluan pengunjung yang berbeda-beda juga.

Tabel 24. Biaya Wisata

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Biaya Transportasi ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

3

7

6

12

0

4

7.32

17.07

14.63

29.27

0

9.76

Biaya makan dan minum ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

2

10

8

8

2

1

4.88

24.39

19.51

19.51

4.88

2.44

Tiket ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

14

7

6

2

0

0

34.15

17.07

14.63

4.88

0

0

Pemanduan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

8

4

1

1

0

0

19.51

9.76

2.44

2.44

0

0

Penginapan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

4

0

1

3

3

3

9.76

0

2.44

7.32

7.32

7.32

Lainnya

Berdasarkan pengamatan dapat diketahui biaya transportasi yang dikeluarkan

pengunjung berkisar dari 100.000-500.000, hal ini ditunjukan dari tabel yang

berpensentasi sampai 29,27%. Sementara biaya makan dan minum, adalah biaya yang

paling banyak persentasinya sebesar 24,39% tidak lebih dari 50.000 dan lebih dari

10.000, ini dikarenakan di kawasan TNGGP tidak banyak penjual yang mejajakan

makanan, hanya ada kantin sederhana di dalam dekat pintu masuk. Tiket masuknya

Page 88: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

88

sangat terjangkau, dengan persentase 34,15 % menunjukan bahwa pengunjung hanya

membayar ≤ 10.000. Lalu biaya pemanduan hanya sedikit pengunjung yang

menggunakan pemanduan sekitar 19,51% dan harga pemanduannya ≤ 10.000. Adapun

beberapa pengunjung yang menginap di luar kawasan ini untuk bisa lebih cepat

menjangkau kawasan TNGGP, untuk menginap pengunjung hanya mengeluarkan biaya

≤ 10.000 dengan persentase 9,76 %.

4. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi TNGGP banyak aktifitas rekreasi yang dilakukan, kegiatan yang bervariasi

dan lama waktu yang bervariasi juga. Aktifitas yang dilakukan ialah berdasarakan

kepada objek yang ada tempat itu.

Tabel 25. Identifikasi dan Inventarisasi Aktivitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Aktifitas Lama (menit)

TNGGP

TNGGP

TNGGP

TNGGP

TNGGP

Jalan-jalan

Lihat air terjun

Mendaki

Foto-foto

Outbond

180 menit

120 menit

60848 menit

120 menit

300 menit

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kawasan TNGGP, kebanyakan

aktifitas rekreasi wisata yang dilakukan oleh pengunjung, ialah seperti jalan-jalan,

melihat air terjun, mendaki, foto-foto, dan outbond. Kisaran waktu untuk melakukan

aktifitas tersebut bervariasi dan yang paling lama melakukan aktifitas di kawasan

TNGGP ialah mendaki, karena aktifitas ini memerlukan waktu beberapa hari.

5. Kepuasan Pengunjung

Semua kegiatan pasti mengarah pada satu tujuan yaitu kepuasannya, semua aktifitas,

objek, dan fasilitas sangat berpengaruh pada kepuasan pengunjung, karena jika tidak

ada objek pengunjung tidak akan tertarik dan tidak akan melakukan aktifitas apapun itu

berarti pengunjung tidak puas terhadap tempat wisata tersebut. Maka dari itu kepuasan

merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui sebuah temapat wisata ramai atau

tidaknya dikunjungi oleh wisatawan.

Page 89: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

89

Tabel 26. Kepuasan pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentase

(%) Aktivitas Jalan jalan

Lihat air terjun

Mendaki

Foto-foto

Outbound

4

5

3

7

6

9.76

12.20

7.32

17.06

14.63

Objek Air terjun cibeurem

Telaga biru

Pepohonan

15

6

1

36.59

14.63

2.44

Fasilitas Tempat sampah

Toilet

Mushola

Kantin

Tempat istirahat

3

19

3

2

8

7.32

46.34

7.32

4.88

19.57

Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa aktifitas di kawasan TNGGP dibagi

menjadi 5 terbesar aktifitas pengunjung yang banyak dilakukan yaitu jalan – jalan,

melihat air terjun, mendaki, foto- foto, dan outbound, dari ke 5 aktifitas tersebut

outbondlah yang banyak dilakukan oleh para pengunjung dengan persentasi 14,63%.

Sementara ada beberapa objek di kawasan ini yaitu ada air terjun, telaga biru,

pepohonan yang rindang, dan curug Cibeurem. Objek yang paling banyak diminati ialah

air terjun Cibeurem dengan persentasi 36,59%. Fasilitas yang menunjang di kawasan

TNGGP ini meliputi tempat sampah, toilet, mushola, kantin, dan tempat istirahat yang

paling memuaskan ialah fasilitas toilet dengan persentasi mencapai 46, 34%.

B. KEBUN RAYA CIBODAS (KRC)

Kebun Raya Cibodas adalah suatu kawasan pelestarian tumbuhan di Cibodas yang

luas lahannya bisa mencapai hektaran, banyak pengunjung yang datang ke tempat ini

disebabkan KRC itu tempatnya indah dan asri. Pengunjung yang datang biasanya

berkunjung untuk piknik bersama keluarga, adapun kunjungan anak sekolah yang ingin

mengetahui jenis – jenis tumbuhan di kawasan ini. Beberapa pengunjung memanfaatkan

kawasan ini untuk berfoto- foto juga karena pemandangannya yang bagus. Selain itu

fasilitas serta objeknya juga sangat baik.

Page 90: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

90

Gambar 42. Pengunjung Sedang Bersantai Dan Menikmati Pemandangan Di KRC

1. Karateristik Pengunjung

Di dalam suatu kawasan wisata terdapat pengunjung, dan pengunjung menpunyai

karateristiknya mulai dari jenis kelamin, umur, status, asal kedatangan mereka,

pendidikan terakhir, pendapatan, pekerjaan, pengeluaran, kunjungan, sumber informasi,

dan lama kunjungan. Karateristik tersebut dapat menentukan siapa yang paling banyak

melakukan kunjungan wisata ke kawasan ini.

Tabel 27. Karateristik Pengunjung

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

25

16

60.98

39.02

Usia

<10

10-20

21-40

>40

0

12

20

9

0

29.27

48.78

21.95

Status Single

Menikah

24

15

58.54

39.59

Asal kedatangan

Cibodas dan sekitarnya

Cianjur

Bogor

Sukabumi

Bandung

Jakarta-depok

Lainnya

3

7

7

1

2

18

3

7.32

17.07

17.07

2.44

4.88

43.90

7.32

Pedidikan terakhir

SD

SMP

SMU/SMK

DIPLOMA(D1/D2/D3)

SARJANA(S1/S2/S3)

Lainnya

3

3

18

5

11

1

7.32

7.32

43.90

12.20

26.83

2.44

Pekerjaan

Pelajar

Mahasiswa

PNS

TNI/POLRI

Pegawai BUMN

9

6

3

1

2

21.95

14.63

7.32

2.44

4.88

Page 91: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

91

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Guru/ Dosen

Pegawai Swasta

Lainnya

1

15

4

2.44

36.59

9.76

Pendapatan

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 5.000.000

4

4

10

7

4

9.76

9.76

24.39

17.07

9.76

Pengeluaran

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 3.000.000

22

13

1

2

0

53.66

31.71

2.44

4.88

0

Kunjungan

Sendiri

Keluarga

Teman

Rombongan

2

15

11

10

4.88

36.59

26.83

24.39

Sumber informasi

Teman/keluarga/saudara

Iklan di TV

Iklan di billboard

Instansi tertentu

Koran/majalah/surat kabar

Brousur/selembaran

Lainnya

33

0

0

3

0

3

2

80.49

0

0

7.32

0

7.32

4.88

Lama kunjungan

≤ 1 jam

1-2 jam

1 hari

2 hari 1 malam

1 minggu

1 bulan

Lainnya

1

14

27

1

5

1

2

2.44

34.15

65.85

2.44

12.20

2.44

4.88

Jumlah kunjungan

Pertama kali kunjungan

2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lainnya

13

10

12

3

4

31.71

24.34

29.27

7.32

9.76

Hasil pengamatan diketahui yang paling banyak berkunjung ke Kebun Raya Cibodas

adalah laki- laki dengan persentasi 60,98%. Usia yang paling banyak berkunjung ialah

usia yang kisarannya 21-40 tahun dengan persentasi 48,78%. Kebanyakan pengunjung

yang mengunjungi tempat ini adalah single yaitu anak anak muda yang ingin mencari

pengalaman dengan persentasi 58,54%. Asal kedatangan para pengunjung yaitu

kebanyakan dari Jakarta-Depok dengan persentasi mencapai 43,90%, karena yang

banyak datang adalah anak – anak muda maka dari itu pendidikan terakhir mereka

masih SMU/SMK dengan persentasi 43,90% dan pengunjung yang datang mempunyai

pekerjaan sebagai pegawai swasta dengan persentasi 36,59% dan pendapatannya

Page 92: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

92

berkisar dari 1.000.000- 3.000.000 dengan persentasi 24,39%. Serta pengeluarannya

berkisar kurang dari 500.000 dengan persentase 53,66%.

Gambar 43. Pemberian Kuisioner Pada Pengunjung Di KRC

Kunjungan para pengunjung kebanyakan bersama keluarga dengan persentase

36,59%. Sumber informasi yang pengunjung dapatkan yaitu berasal dari

teman/keluarga/saudara mereka dengan persentasi 80,49%. Mereka yang berkunjung

biasanya mencapai 1 hari saja dengan hasil 65,85%. Jumlah kunjungan yang mereka

lakukan rata- rata baru pertama kali dengan hasil 31,71%.

2. Motivasi Pengunjung

Para pengunjung di kawasan KRC mempunyai berbagai motivasi yang menarik

mereka untuk datang, motivasi mereka bermacam-macam dengan keperluan yang

berbeda- beda juga. Alasan para pengunujung datang ialah karena objeknya yang

menarik, mudah dijangkau dan murah.

Tabel 28. Motivasi Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Tujuan Rekreasi

Wisata

Penelitian

Bekerja

Lainnya

29

6

0

0

6

70.73

14.63

0

0

14.63

Alasan Objeknya menarik

Mudah dijangkau

Murah

Lainnya

27

7

3

3

65.85

17.07

7.32

7.32

Hasil pengamatan menunjukan bahwa tujuan pengunjung yang datang ke kawasan ini

adalah rekreasi dengan persentasi 70,73%, karena di kawasan ini para pengunjung bisa

melepas semua kelelahan dengan pemandangan yang diberikan. Sementara itu alasan

Page 93: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

93

para pengunjung datang karena objek yang tersedia di kawasan ini sangat menarik

dengan persentasi 65,85%. Salah satu objek yang menarik ialah Taman Sakura yang

pada bulan tertentu bunganya akan bermekaran, lalu ada curug Ciismun yang airnya

sangat segar karena berasal dari Gunung Gede Pangrango dan ada pula bunga Raflessia

yang terkenal .

3. Biaya Wisata

Pengunjung yang datang memiliki pengeluaran yang berbeda-beda, biaya yang

mereka keluarkan seperti, biaya transportasi, makan dan minum, tiket, pemanduan,

penginapan dan biaya yang lainya. Biaya yang dikeluarkan itu tergantung kepada

keperluan pengunjung yang berbeda-beda juga.

Tabel 29. Biaya Wisata

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Biaya Transportasi ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

8

16

12

2

1

0.00

19.51

39.02

29.27

4.88

2.44

Biaya makan dan minum ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

1

7

13

18

0

0

2.44

17.07

31.71

43.90

0.00

0.00

Tiket ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

8

12

14

2

1

0.00

19.51

29.27

34.15

4.88

2.44

Pemanduan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

15

4

0

0

0

0

36.59

9.76

0.00

0.00

0.00

0.00

Penginapan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

10

4

0

0

0

0

24.39

9.76

0.00

0.00

0.00

0.00

Lainnya

Berdasarkan hasil pengamatan para pengunjung mempunyai karateristik dalam hal

biaya. Ada beberapa karateristik mengenai biaya pertama yaitu biaya transportasi, untuk

Page 94: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

94

ke kawasan ini berkisar 50.000-100.000 dengan persentasi 39,02%. Kedua untuk biaya

makan dan minum para pengunjung mengeluarkan uang sebesar 100.000-500.000

dengan persentasi 43,90%. Ketiga tiket masuk kawasan KRC yaitu berkisar 100.000-

500.000 dengan persentasi 34,15% biaya ini diperkirakan untuk satu keluarga. Keempat

untuk mendapat pemandu di kawasan KRC tidaklah sulit, pengunjung hanya

mengeluarkan biaya sebesar kurang dari 10.000 dengan persentasi 36,59%. Sementara

yang kelima yaitu biaya penginapan, pengunjung juga bisa menginap di luar kawasan

ini dengan memilih tempat yang pas, kebanyakan pengunjung menginap dengan harga

kurang dari 10.000 dengan persentasi 24,39%.

4. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi KRC banyak aktifitas rekreasi yang dilakukan, kegiatan yang bervariasi dan

lama waktu yang bervariasi juga. Aktifitas yang dilakukan ialah berdasarakan pada

objek yang ada tempat itu.

Tabel 30. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Aktifitas Lama (menit)

KRC Camping 2880

KRC Foto-Foto 15

KRC Melihat air terjun 120

Berdasarkan pengamatan, aktifitas rekreasi yang pengunjung lakukan di kawasan

KRC meliputi camping, foto – foto, dan melihat air terjun, dari ketiga aktifitas rekreasi

tersebut campinglah yang paling banyak memakan waktu yaitu sekitas 2 hari dan jika

dihitung menit mencapai 2880 menit, sebab camping yaitu kegitan bermalam di suatu

kawasan yang masih lestari.

5. Kepuasan Pengunjung

Semua kegiatan pasti mengarah pada satu tujuan yaitu kepuasannya, semua aktifitas,

objek, dan fasilitas sangat berpengaruh pada kepuasan pengunjung, karena jika tidak

ada objek pengunjung tidak akan tertarik dan tidak akan melakukan aktifitas apapun itu

berarti pengunjung tidak puas terhadap tempat wisata tersebut. Maka dari itu kepuasan

merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui sebuah temapat wisata ramai atau

tidaknya dikunjungi oleh wisatawan.

Page 95: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

95

Tabel 31. Kepuasan Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentase

(%) Aktivitas Camping

Foto-Foto

Melihat air terjun

6

10

4

14.63

24.39

9.76

Objek Danau

Air terjun

Pegunungan

Sungai

Mendaki

16

10

6

4

21

39.02

24.39

14.63

9.76

51.22

Fasilitas Toilet

Mushola

Tempat sampah

Kantin

Mess

20

6

8

3

2

48.78

14.63

19.51

7.32

4.88

Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa aktifitas di kawasan KRC dibagi menjadi

3 terbesar aktifitas pengunjung yang banyak dilakukan yaitu camping, foto- foto dan air

terjun , dari ke 3 aktifitas tersebut foto – foto adalah aktifitas yang banyak dilakukan

oleh para pengunjung dengan persentasi 24,39%. Sementara ada beberapa objek di

kawasan ini yaitu ada air terjun, danau, pegunungan, sungai, dan mendaki. Objek yang

paling banyak diminati ialah mendaki dengan persentasi 51,22%. Fasilitas yang

menunjang di kawasan TNGGP ini meliputi tempat sampah, toilet, mushola, kantin, dan

tempat istirahat yang paling memuaskan ialah fasilitas toilet dengan persentasi

mencapai 48,78%.

C. MANDALAWANGI (MDLW)

Bumi perkemahan Mandalawangi adalah suatu kawasan wisata yang berada di resort

Cibodas. Kawasan ini berada tepat disebelah kantor balai TNGGP, melalui kawasan ini

pengunjung juga bisa langsung ke kantor Balai TNGGP. Biasanya pengunjung datang

ke Mandalawangi ini untuk berwisata, ada yang camping atau sekedar berjalan- jalan,

adapula yang outbond. Biaya untuk membeli tiketnyapun tidak terlalu mahal, karena itu

dari anak- anak sampai orang dewasa banyak mengunjungi tempat ini dan juga orang

tua bisa sekaligus mengajarkan kepada anak-anaknya tentang lingkungan, jadi anak-

akan akan mendapat pengetahuan/wawasan.

Page 96: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

96

Gambar 44. Pengunjung Yang sedang Berkemah Di Mandalawangi

1. Karateristik Pengunjung

Kebanyakan pengunjung yang datang di Mandalawangi ialah untuk menikmati alam

secara langsung, karena MDLW merupakan suatu objek wisata yang memiliki

keanekaragaman flora dan fauna, keanekaragaman tersebut dapat menarik minat

wisatawan baik asing maupun domestik untuk terkunjung ke kawasan ini.

Mandalawangi merupakan kawasan wisata yang ramai pengunjung, karena MDLW

termasuk objek wisata yang favorit berada di kawasan Cibodas. Selain itu MDLW juga

mempunyai fasilitas dan objek memadai, salah satu objeknya ialah Danau

Mandalawangi yang ramai dikunjungi.

Tabel 32. Karateristik Pengunjung

Karakteristik Pengunjung

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

22

10

53.66

24.39

Usia

<10

10-20

21-40

>40

0

14

12

6

0.00

34.15

29.27

14.63

0.00

Status Single

Menikah

21

10

51.22

24.39

Asal kedatangan

Cibodas dan sekitarnya

Cianjur

Bogor

Sukabumi

Bandung

Jakarta-depok

Lainnya

3

4

4

1

3

12

4

7.32

9.76

9.76

2.44

7.32

29.27

9.76

Pedidikan terakhir

SD

SMP

SMU/SMK

DIPLOMA(D1/D2/D3)

SARJANA(S1/S2/S3)

5

4

7

3

13

12.20

9.76

17.07

7.32

31.71

Page 97: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

97

Karakteristik Pengunjung

Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Lainnya 0 0.00

Pekerjaan

Pelajar

Mahasiswa

PNS

TNI/POLRI

Pegawai BUMN

Guru/ Dosen

Pegawai Swasta

Lainnya

11

3

6

0

1

2

6

3

26.83

7.32

14.63

0.00

2.44

4.88

14.63

7.32

Pendapatan

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 5.000.000

10

1

6

7

2

24.39

2.44

14.63

17.07

4.88

Pengeluaran

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 3.000.000

16

13

2

0

1

39.02

31.71

4.88

0.00

2.44

Kunjungan

Sendiri

Keluarga

Teman

Rombongan

1

11

4

15

2.44

26.83

9.76

36.59

Sumber informasi

Teman/keluarga/saudara

Iklan di TV

Iklan di billboard

Instansi tertentu

Koran/majalah/surat kabar

Brousur/selembaran

Lainnya

25

0

0

2

1

3

1

60.98

0.00

0.00

4.88

2.44

7.32

2.44

Lama kunjungan

≤ 1 jam

1-2 jam

1 hari

2 hari 1 malam

1 minggu

1 bulan

Lainnya

0

2

12

1

13

1

3

0.00

4.88

29.27

2.44

31.71

2.44

7.32

Jumlah kunjungan

Pertama kali kunjungan

2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lainnya

11

7

8

4

2

26.83

17.07

19.51

9.76

4.88

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa pengunjung yang banyak mengunjungi

kawasan Mandalawangi adalah laki- laki, ini disebabkan karena laki- laki suka akan

suasana perkemahan dan kondisi fisik yang lebih kuat. Selain dikunjungi oleh orang

dewasa dan orang tua, MDLW juga banyak dikujungi oleh anak- anak/ remaja yang

usianya 11-20, anak- anak/ remaja usia sekian biasa berkemah apalagi di saat libur-

libur sekolah. Pengunjung yang datang kebanyakan adalah muda- mudi yang masih

single, dan ada juga yang berkunjung dengan pacar ataupun dengan teman- temannya.

Page 98: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

98

Remaja yang datang biasanya anak sekolah menengah atas (SMA) mereka adalah

pelajar, karena pada usia ini banyak remaja yang ingin mencari tahu tentang

lingkungan dan banyaknya keinginan untuk berekreasi. Para pengunjung banyak

berasal dari Jakarta- Depok dan daerah sekitar Cibodas yang membutuhkan udara segar

di daerah Cibodas ini, karena daerah asal mereka penuh dengan polusi. Rata –rata hasil

pendapat para pengunjung berkisar 1.000.000- 3.000.000 perbulannya, mereka

berwisata ke daerah Cibodas ini mengeluarkan biaya berkisar kurang dari 500.000. Para

pengunjung biasanya mendapat informasi tentang kawasan wisata Cibodas ini dari

teman/keluarga/saudara hal ini ditunjukan dari hasil quisioner yang berjumlah 60,98 %

.Lama kunjungan yang dilakukan oleh para pengunjung hanya dari 1 hari saja yang

berkisar 29,27 %, dan mereka yang berkunjung ke kawasan ini telah melakukan

kunjungan sebelumnya jadi mereka berkunjung kembali kesini untuk kedua kalinya ini

menunjukan bahwa kawasan ini mempunyai daya tarik yang kuat sehingga para

wisatawan berminat untuk kembali berkunjung.

2. Motivasi Pengunjung

Setiap pengunjung yang datang ke Mandalawangi tentunya memiliki motivasi yang

berbeda dalam melakukan kunjungan, ada yang dengan tujuan berkemah, menikmati

danau, atau menikmati fasilitas outbond yang berada di tempat ini. Selain itu karena

tempatnya yang masih asri serta sesuai untuk kegiatan camping, masuk kedalam

kawasan inipun sangat terjangkau.

Gambar 45. Aktivitas Berperahu Di Mandalakitri

Tabel 33. Motivasi Wisata

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Tujuan Rekreasi

Wisata

Penelitian

13

11

0

31.71

26.83

0.00

Page 99: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

99

Bekerja

Lainnya

1

6

2.44

14.63

Alasan Objeknya menarik

Mudah dijangkau

Murah

Lainnya

15

7

1

5

36.59

17.07

2.44

12.20

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa motivasi terbesar pengunjung untuk

berkunjung ke kawasan Mandalawangi ialah rekreasi sebesar 31,71 %, karena memiliki

pesona alam yang indah dan juga banyak terdapat objek wisata, di kawasan

Mandalawangi kebanyakan yang datang ialah dengan alasan bahwa objek wisata yang

berada di Mandalawangi ialah menarik, namun ada juga dari pengunjung yang datang

ketempat ini dengan alasan lain, berjumlah sekitar 12,20 % dari pengunjung yang

memilih alasan lain di quisioner yang di bagikan.

3. Biaya Wisata

Kehidupan ekonomi yang berbeda pada setiap masyarakat mempengaruhi

pengunjung yang datang ke Mandalawangi, biaya yang mereka keluarkan seperti, biaya

transportasi, makan dan minum, tiket, pemanduan dan penginapan dan biaya yang

lainya. Biaya yang dikeluarkan itu tergantung kepada keperluan pengunjung yang

berbeda-beda juga.

Tabel 34. Biaya Wisata

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Biaya Transportasi ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

1

5

12

11

1

2

2.44

12.20

29.27

26.83

2.44

4.88

Biaya makan dan minum ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

1

10

6

13

2

0

2.44

24.39

14.63

31.71

4.88

0.00

Tiket ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

4

3

14

6

3

1

9.76

7.32

34.15

14.63

7.32

2.44

Pemanduan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

10

6

0

0

24.39

14.63

0.00

0.00

Page 100: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

100

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) 500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

1

0.00

2.44

Penginapan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

3

3

4

5

2

1

7.32

7.32

9.76

12.20

4.88

2.44

Lainnya

Hasil pengamatan dapat diketahui biaya transportasi yang dikeluarkan pengunjung

berkisar dari 50.000 – 100.000 rupiah , hal ini ditunjukan dari tabel yang berpensentasi

sampai 29,27%. Sementara biaya makan dan minum adalah biaya yang paling banyak

persentasinya ialah sebesar 31,71 % ini berkisar antara 100.000-500.000 rupiah, ini

dikarenakan di kawasan Mandalawangi kebanyakan yang datang untuk berkemah

sehingga biaya makannya pun lebih banyak. Tiket masuknya pun sangat terjangkau,

dengan persentase 34,15 % menunjukan bahwa pengunjung hanya membayar ≤

100.000. Lalu biaya pemanduan hanya sedikit pengunjung yang menggunakan

pemanduan sekitar 24,39% dan harga pemanduannya pun ≤ 10.000. Adapun untuk

biaya penginapan, ialah sekitar 100.000 dengan persentasi 12.20 %.

4. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Mandalawangi kebanyakan pengunjung yang datang ialah untuk camping,

atau sekedar untuk berjalan-jalan kedua dari aktifitas tersebut ialah aktifitas yang sering

dijumpai di kawasan Mandalawangi. Adapula kegiatan outbond, kegiatan ini dapat

dilakukan di kawasan ini karena tempatnya yang mendukung.

Tabel 35. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Aktifitas Lama (menit) MDLW Camping 2880

MDLW Jalan – jalan 240

MDLW Outbond -

MDWL Foto- foto 15

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di kawasan Mandalawangi,

kebanyakan aktifitas rekreasi wisata yang dilakukan oleh pengunjung, ialah seperti

jalan-jalan, foto-foto, dan camping. Kisaran waktu untuk melakukan aktifitas tersebut

bervariasi dan yang paling lama melakukan aktifitas di kawasan Mandalawangi ialah

berkemah, rata-rata aktifitas yang dilakukan untuk berkemah ialah sekitar 2880 menit,

karena aktifitas ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

Page 101: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

101

5. Kepuasan Pengunjung

Pada setiap kegiatan pasti mengarah pada satu hasil akhir yaitu kepuasannya, semua

aktifitas, objek, dan fasilitas sangat berpengaruh pada kepuasan pengunjung, karena jika

tidak ada objek pengunjung tidak akan tertarik dan tidak akan melakukan aktifitas

apapun itu berarti pengunjung tidak puas terhadap tempat wisata tersebut. Maka dari itu

kepuasan merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui sebuah temapat wisata ramai

atau tidaknya dikunjungi oleh wisatawan.

Tabel 36. Kepuasan Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentase

(%) Aktivitas Camping

Jalan-jalan

Outbond

Foto- foto

8

3

2

3

25

9.375

6.25

9.375

Objek Air tejun

Danau

Pegunungan

Sungai

Hutan

11

18

8

3

3

34.375

56.25

25

9.375

9.375

Fasilitas Toilet

Mushola

Kantin

Tempat sampah

Mess

20

6

2

7

2

62.5

18.75

6.25

21.875

6.25

Pada umunya para pengunjung yang datang ke kawasan Mandalawangi memiliki

kepuasan yang cukup baik, walaupun ada dari sebagian pengunjung yang mengeluhkan

beberapa fasilitas yang ada di kawasan ini. Aktifitas yang paling digemari oleh

pengunjung ialah aktifitas berkemah, berdasarkan hasil quisioner yang dibagikan di

dapatkan hasil 25 % dari pengunjung sangat menyukai aktifitas ini, dan 75 % yang

lainya terbagi dari beberapa aktifitas seperti jalan-jalan, outbond, foto-foto dan aktifitas

yang lainya. Objek yang paling digemari oleh para pengunjung ialah Danau

Mandalawangi, sekitar 56,25 % dari pengunjung sangat menyukai objek danau ini,

namun dari setiap pengunjung yang datang mengeluhkan akan keberadaan tempat

sampah yang berada di kawasan ini, dari quisioner yang dibagikan 21,87% pengunjung

mengeluhkan akan keberadaan tempat sampah yang kurang, dan diurutan kedua

keberadaan musholapun menjadi fasilitas yang paling dikeluhkan oleh pengunjung, ini

menjadi salah satu bahan kaji bagi pengelola kawasan ini, guna untuk meningkatkan

kegiatan wisata di kawasan Mandalawangi.

Page 102: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

102

D. MANDALAKITRI (MDKT)

Mandala kitri adalah bumi perkemahan, kawasan ini banyak dikunjungi oleh pihak

sekolah yang akan mengadakan camping atau outbond, mereka memilih tempat ini

karena tempatnya yang dekat dengan alam dan cocok untuk siswa dan siswi yang ingin

belajar mengenai alam. Di kawasan ini juga ada beberapa fasilitas yang menunjang,

selain dipakai oleh pengunjung biasanya dipakai juga oleh masyarakat sekitar. Letak

kawasan ini sangat strategis karena dekat dengan jalan raya dan pintu masuk utama

kawasan Cibodas.

Gambar 46. Aktivitas Outbond Pengunjung Di Mandalakitri

1. Karateristik Pengunjung

Banyak pengunjung yang datang kekawasan ini mulai dari anak- anak sampai orang

tua, dari laki-laki sampai perempuan. Di dalam suatu kawasan wisata terdapat

pengunjung, dan pengunjung mempunyai karateristiknya mulai dari jenis kelamin,

umur, status, asal kedatangan mereka, pendidikan terkhir, pendapatan, pekerjaan,

pengeluaran, kunjungan, sumber informasi, dan lama kunjungan. Karateristik tersebut

dapat menentukan siapa yang paling banyak melakukan kunjungan wisata ke kawasan

ini.

Tabel 37. Karateristik Pengunjung

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

9

6

21.95

14.63

Usia

<10

10-20

21-40

>40

0

3

10

2

0.00

7.32

24.39

4.88

Status Single

Menikah

6

8

14.63

19.51

Asal kedatangan Cibodas dan sekitarnya 1 2.44

Page 103: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

103

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Cianjur

Bogor

Sukabumi

Bandung

Jakarta-depok

Lainnya

3

1

8

3

7

7.32

2.44

19.51

7.32

17.07

0.00

Pedidikan terakhir

SD

SMP

SMU/SMK

DIPLOMA(D1/D2/D3)

SARJANA(S1/S2/S3)

Lainnya

0

0

8

3

3

1

0.00

0.00

19.51

7.32

7.32

2.44

Pekerjaan

Pelajar

Mahasiswa

PNS

TNI/POLRI

Pegawai BUMN

Guru/ Dosen

Pegawai Swasta

Lainnya

0

6

1

0

1

0

5

2

0.00

14.63

2.44

0.00

2.44

0.00

12.20

4.88

Pendapatan

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 5.000.000

1

5

4

2

2

2.44

12.20

9.76

4.88

4.88

Pengeluaran

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 3.000.000

8

6

0

0

0

19.51

14.63

0.00

0.00

0.00

Kunjungan

Sendiri

Keluarga

Teman

Rombongan

0

3

6

6

0.00

7.32

14.63

14.63

Sumber informasi

Teman/keluarga/saudara

Iklan di TV

Iklan di billboard

Instansi tertentu

Koran/majalah/surat kabar

Brousur/selembaran

Lainnya

11

0

0

0

3

0

1

26.83

0.00

0.00

0.00

7.32

0.00

2.44

Lama kunjungan

≤ 1 jam

1-2 jam

1 hari

2 hari 1 malam

1 minggu

1 bulan

Lainnya

0

5

4

0

5

1

0.00

12.20

9.76

0.00

12.20

2.44

Jumlah kunjungan

Pertama kali kunjungan

2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lainnya

6

3

1

2

1

14.63

7.32

2.44

4.88

2.44

Page 104: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

104

Berdasarkan pengamatan pengujung Mandalakitri kebanyakan adalah laki- laki

dengan persentasi 21,95%. Usia pengunjung yang datang kebanyakan antara usia 21-40,

dengan persentasi 24,39%. Lalu pengunjung juga yang datang berstatus menikah,

mereka kekawasan ini untuk berwisata dengan persentasi 19,51%. Asal kedatangan para

pengunjung berasal dari daerah Sukabumi dengan persentasi 19,51%. Pendidikan

terakhir para pengunjung yang diwawancarai yaitu tingkat SMU/SMK dengan

persenatasi 19,51%. Pekerjaan para pengunjung kebanyakan adalah mahasiswa dengan

persentasi 14,63%. Pendapatan yang didapat oleh pengunjung berkisar dari 500.000-

1.000.000 dengan persentasi 12,20%. Pengeluaran yang dikeluarkan pengunjung di

kawasan ini berkisar kurang dari 500.000 dengan persentasi 19,51%. Para pengunjung

yang datang itu kebanyakan bersama dengan teman dan rombongan dengan persentasi

14,63%. Sumber informasi yang didapat oleh pengunjung ialah dari teman/saudara

dengan persentasi 26,83%. Lama kunjungan para pengunjung berkisar dari 1-2 jam saja

dengan persentasi 12,20%. Para pengunjung yang datang kebanyakan baru pertama kali

datang ke kawasan ini dengan persentasi 14,63%.

2. Motivasi Pengunjung

Para pengunjung di kawasan Mandala Kitri mempunyai berbagai motivasi yang

menarik mereka untuk datang. Motivasi mereka bermacam-macam dengan keperluan

yang berbeda- beda juga, sekedar untuk rekreasi, wisata maupun penelitian.

Tabel 38 . Motivasi Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Tujuan Rekreasi

Wisata

Penelitian

Bekerja

Lainnya

19

4

0

0

1

59.375

12.5

0

0

3.125

Alasan Objeknya menarik

Mudah dijangkau

Murah

Lainnya

7

5

1

2

21.875

15.625

3.125

6.25

0

Hasil pengamatan menunjukan bahwa tujuan pengunjung yang datang ke kawasan ini

adalah rekreasi dengan persentasi 59,37%, karena dikawasan ini para pengunjung bisa

mendapatkan pengetahuan. Sementara itu alasan para pengunjung datang karena objek

yang tersedia di kawasan ini sangat menarik dengan persentasi 21,87%. Salah satu objek

Page 105: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

105

yang menarik ialah arena outbond yang sangat luas serta aman, selain itu permainan

outbondnya menarik karena para pengunjung merasa terantang dan ada juga arena

camping yang banyak diminati para peserta karena para pengunjung juga jadi bisa

sekaligus merasakan suasana alam bebas.

Gambar 47. Aktivitas Berkemah Di Mandalakitri

3. Biaya Wisata

Kehidupan ekonomi yang berbeda pada setiap masyarakat mempengaruhi

pengunjung yang datang ke Mandala Kitri, biaya yang mereka keluarkan seperti, biaya

transportasi, makan dan minum, tiket, pemanduan dan penginapan dan biaya yang

lainya. Biaya yang dikeluarkan itu tergantung kepada keperluan pengunjung yang

berbeda-beda juga.

Tabel 39. Biaya Wisata

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Biaya Transportasi ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

5

6

3

1

0

0

15.625

18.75

9.375

3.125

0

Biaya makan dan minum ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

5

6

3

1

0

0

15.625

18.75

9.375

3.125

0

Tiket ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

1

5

5

0

0

0

3.125

15.625

15.625

0

0

0

Pemanduan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

5

1

1

0

15.625

3.125

3.125

0

Page 106: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

106

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) 500.000-1.000.000

≥1.000.000

0

0

0

0

Penginapan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

4

1

2

1

0

0

12.5

3.125

6.25

3.125

0

0

Lainnya

Hasil pengamatan dapat diketahui biaya transportasi yang dikeluarkan pengunjung

berkisar dari 10.000 – 50.000 rupiah , hal ini ditunjukan dari tabel yang berpensentasi

sampai 15,62%. Sementara biaya makan dan minum adalah biaya yang paling banyak

persentasinya ialah sebesar 18,75 % ini berkisar antara 50.000-100.000 rupiah. Tiket

masuknya pun sangat terjangkau, dengan persentase 15,62 % menunjukan bahwa

pengunjung hanya membayar dari 10.000-50.000 ada pula yang membayar 50.000-

100.000 dengan persentasi yang sama. Lalu biaya pemanduan pengunjung hanya

membayar kurang dari 10.000 dengan persentasi sekitar 15,62%. Adapun untuk biaya

penginapan, ialah sekitar kurang dari 10.000 dengan persentasi 12.05 %.

4. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Mandala Kitri banyak aktifitas rekreasi yang di lakukan, kegiatan yang

bervariasi dan lama waktu yang bervariasi juga. Aktifitas yang dilakukan ialah

berdasarkan kepada objek yang ada tempat itu yaitu ada camping, outbond, jalan-jalan,

dan foto-foto.

Tabel 40. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Aktifitas Lama (menit)

MDLK Camping 2880

MDLK Outbond 120

MDLK Jalan- jalan 180

MDLK Foto- foto 45

Berdasarkan pengamatan, aktifitas rekreasi yang pengunjung lakukan di kawasan

Mandala Kitri meliputi camping, outbond, jalan-jalan, dan foto – foto, dari ketiga

aktifitas rekreasi tersebut campinglah yang paling banyak memakan waktu yaitu sekitar

2 hari dan jika dihitung menit mencapai 2880 menit, sebab camping yaitu kegitan

bermalam di suatu kawasan yang masih lestari dan dilakukannya tidak cukup dalam

Page 107: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

107

jangka waktu jam. Sementara yang hanya membutuhkan waktu sedikit ialah foto- foto

dengan waktu 45 menit saja.

5. Kepuasan Pengunjung

Semua kegiatan pasti mengarah pada satu tujuan yaitu kepuasannya, semua aktifitas,

objek, dan fasilitas sangat berpengaruh pada kepuasan pengunjung, karena jika tidak

ada objek pengunjung tidak akan tertarik dan tidak akan melakukan aktifitas apapun itu

berarti pengunjung tidak puas terhadap tempat wisata tersebut. Maka dari itu kepuasan

merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui sebuah temapat wisata ramai tau

tidaknya dikunjungi oleh wisatawan.

Tabel 41. Kepuasan Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang) Persentase (%)

Aktivitas Camping

Outbond

Jalan- jalan

Foto- foto

2

2

9

6

6.25

6.25

28.125

18.75

Objek Danau Buatan

Pemandangan

Mandala kitri

Arena outbond

Lap aula pratiwi

1

1

2

1

3.125

3.125

6.25

3.125

Fasilitas Toilet

Warung

Mushola

Tempat sampah

Tempat parkir

10

2

3

2

1

31.25

6.25

9.375

6.25

3.125

Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa aktifitas di kawasan Mandala Kitri dibagi

menjadi 4 terbesar aktifitas pengunjung yang banyak dilakukan yaitu camping,

outbond, jalan- jalan, dan foto- foto , dari ke 4 aktifitas tersebut jalan- jalan adalah

aktifitas yang banyak dilakukan oleh para pengunjung dengan persentasi 28,12%. Lalu

yang kurang diminati adalah camping dan outbond dengan persentasi 6,25%. Sementara

ada beberapa objek di kawasan ini yaitu ada danau buatan, arena outbond, pemandangan

kawasan Mandala Kitri, dan lap aula pratiwi. Objek yang paling banyak di minati ialah

arena outbound dengan persentasi 6,25%. Fasilitas yang menunjang di kawasan ini

meliputi tempat sampah, toilet, mushola, warung, dan tempat parkir yang paling

memuaskan ialah fasilitas toilet dengan persentasi mencapai 31,25%.

Page 108: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

108

E. LUAR KAWASAN

Luar kawasan di kawasan wisata Cibodas bisa berbagai tempat salah satunya tempat

parkir, tempat berbelanja, dan kawasan sekitar/ pemukiman. Walau hanya di luar

kawasan pengunjung masih bisa menikmati pesona dari kawasan Cibodas ini. Biasanya

para pengunjung yang ingin berkunjung ke tempat – tempat kawasan Cibodas biasa

berparkir di area luar kawasan ini, selain aman tempatnya sangat memunkinkan karena

telah disediakan, dan sebagian pengunjung juga menyempatkan untuk berbelanja oleh-

oleh khas Cibodas, tempat berjualannya bisa kita temukan di pinggir jalan menuju

kawasan- kawasan yang ada di Cibodas ini.

Gambar 48. Pengisian Kuisioner Oleh Pengunjung Luar Kawasan

1. Karateristik Pengunjung

Banyak pengunjung yang datang ke kawasan ini mulai dari anak- anak sampai orang

tua, dari laki-laki sampai perempuan. Di dalam suatu kawasan wisata terdapat

pengunjung, dan pengunjung menpunyai karateristiknya mulai dari jenis kelamin, umur,

status, asal kedatangan mereka, pendidikan terkhir, pendapatan, pekerjaan, pengeluaran,

kunjungan, sumber informasi, dan lama kunjungan. Karateristik tersebut dapat

menentukan siapa yang paling banyak melakukan kunjungan wisata ke kawasan ini.

Tabel 42. Karateristik Pengunjung

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%)

Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

19

14

57.58

42.42

Usia

<10

10-20

21-40

>40

0

8

19

6

0.00

24.24

57.58

18.18

0.00

Status Single

Menikah

20

13

60.61

39.39

Asal kedatangan Cibodas dan sekitarnya 4 12.12

Page 109: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

109

Karakteristik Pengunjung Jumlah

(Orang)

Persentase

(%) Cianjur

Bogor

Sukabumi

Bandung

Jakarta-depok

Lainnya

6

7

2

1

8

5

18.18

21.21

6.06

3.03

24.24

15.15

Pedidikan terakhir

SD

SMP

SMU/SMK

DIPLOMA(D1/D2/D3)

SARJANA(S1/S2/S3)

Lainnya

0

3

11

3

16

0.00

9.09

33.33

9.09

48.48

0.00

Pekerjaan

Pelajar

Mahasiswa

PNS

TNI/POLRI

Pegawai BUMN

Guru/ Dosen

Pegawai Swasta

Lainnya

3

9

3

0

1

3

8

9.09

27.27

9.09

0.00

3.03

9.09

24.24

Pendapatan

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 5.000.000

3

3

9

8

6

9.09

9.09

27.27

24.24

18.18

Pengeluaran

≤ 500.000

500.000-1.000.000

1.000.000-3.000.000

2.000.000-3.000.000

≥ 3.000.000

19

5

3

1

0

57.58

15.15

9.09

3.03

0.00

Kunjungan

Sendiri

Keluarga

Teman

Rombongan

Lainya

3

16

9

3

3

9.09

48.48

27.27

9.09

9.09

Sumber informasi

Teman/keluarga/saudara

Iklan di TV

Iklan di billboard

Instansi tertentu

Koran/majalah/surat kabar

Brousur/selembaran

Lainnya

30

1

0

0

0

2

0

90.91

3.03

0.00

0.00

0.00

6.06

0.00

Lama kunjungan

≤ 1 jam

1-2 jam

1 hari

2 hari 1 malam

1 minggu

1 bulan

Lainnya

0

13

14

0

4

0

2

0.00

39.39

42.42

0.00

12.12

0.00

6.06

Jumlah kunjungan

Pertama kali kunjungan

2 kali

3-5 kali

5-10 kali

Lainnya

12

12

3

4

2

36.36

36.36

9.09

12.12

6.06

Page 110: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

110

Berdasarkan pengamatan pengujung Luar kawasan kebanyakan adalah laki- laki

dengan persentasi 57,58%. Usia pengunjung yang datang kebanyakan antara usia 21-40,

dengan persentasi 57,58%. Lalu pengunjung yang datang berstatus single, mereka ke

kawasan ini untuk berwisata dengan persentasi 60,61%. Asal kedatangan para

pengunjung berasal dari daerah Jakarta- depok dengan persentasi 24,24%. Pendidikan

terakhir para pengunjung yang diwawancarai yaitu tingkat Sarjana dengan persenatasi

48,48%. Pekerjaan para pengunjung kebanyakan adalah mahasiswa dengan persentasi

27,27%. Pendapatan yang didapat oleh pengunjung berkisar dari 1.000.000-3.000.000

dengan persentasi 27,27%. Pengeluaran yang dikeluarkan pengunjung di kawasan ini

berkisar kurang dari 500.000 dengan persentasi 57,58%. Para pengunjung yang datang

itu kebanyakan bersama dengan keluarga dengan persentasi 48,48%. Sumber informasi

yang didapat oleh pengunjung ialah dari teman/saudara dengan persentasi 90,91%.

Lama kunjungan para pengunjung berkisar dari 1 hari saja dengan persentasi 42,42%.

Para pengunjung yang datang kebanyakan baru pertama kali datang ke kawasan ini dan

ada pula yang 2 kali mengunjunginya dengan persentasi 36,36%.

2. Motivasi Pengunjung

Para pengunjung di luar kawasan mempunyai berbagai motivasi yang menarik

mereka untuk datang, motivasi mereka bermacam-macam dengan keperluan yang

berbeda- beda juga ada tujuan serta alasan. Beberapa alasan yaitu seperti objeknya yang

menarik, mudah dijangkau, dan murah.

Tabel 43. Motivasi Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Tujuan Rekreasi

Wisata

Penelitian

Bekerja

Lainnya

23

8

0

1

1

69.70

24.24

0.00

3.03

3.03

Alasan Objeknya menarik

Mudah dijangkau

Murah

Lainnya

19

9

1

4

57.58

27.27

3.03

12.12

Hasil pengamatan menunjukan bahwa tujuan pengunjung yang datang ke kawasan ini

adalah rekreasi dengan persentasi 69,70%. Sementara itu alasan para pengunjung datang

karena objek yang tersedia di kawasan ini sangat menarik dengan persentasi 57,58%. Di

Page 111: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

111

luar kawasan ini juga banyak objek yang bisa dinikmati salah satunya adalah

pemandangan Gunung Gede Panggrango, serta tempat – tempat belanja sebagai oleh

oleh dengan cirri khas kawasan wisata Cibodas ini.

3. Biaya Wisata

Kehidupan ekonomi yang berbeda pada setiap masyarakat mempengaruhi

pengunjung yang datang, biaya yang mereka keluarkan seperti, biaya transportasi,

makan dan minum, tiket, pemanduan dan penginapan dan biaya yang lainya. Biaya yang

dikeluarkan itu tergantung kepada keperluan pengunjung yang berbeda-beda juga.

Tabel 44. Biaya Wisata

Kareteristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentasi

(%) Biaya Transportasi ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

2

3

13

11

1

0

6.06

9.09

39.39

33.33

3.03

0.00

Biaya makan dan minum ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

1

9

15

4

0

0

3.03

27.27

45.45

12.12

0.00

0.00

Tiket ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

4

17

8

2

0

0

12.12

51.52

24.24

6.06

0

0

Pemanduan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

8

6

2

0

0

0

24.24

18.18

6.06

0.00

0.00

0.00

Penginapan ≤ 10.000

10.000-50.000

50.000-100.000

100.000-500.000

500.000-1.000.000

≥1.000.000

6

0

1

2

0

0

18.18

0.00

3.03

6.06

0.00

0.00

Lainnya

Hasil pengamatan dapat diketahui biaya transportasi yang dikeluarkan pengunjung

berkisar dari 50.000 – 100.000 rupiah , hal ini ditunjukan dari tabel yang berpensentasi

sampai 39,39%. Sementara biaya makan dan minum adalah biaya yang paling banyak

Page 112: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

112

persentasinya ialah sebesar 45,45 % ini berkisar antara 50.000-100.000 rupiah. Tiket

masuknyapun sangat terjangkau, dengan persentase 51,52 % menunjukan bahwa

pengunjung hanya membayar dari 10.000-50.000. Lalu biaya pemanduan pengunjung

hanya membayar kurang dari 10.000 dengan persentasi sekitar 24,24%. Adapun untuk

biaya penginapan, ialah sekitar kurang dari 10.000 dengan persentasi 18,18 %.

4. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Luar kawasan ini banyak aktifitas rekreasi yang dilakukan, kegiatan yang bervariasi

dan lama waktu yang bervariasi juga. Aktifitas yang dilakukan ialah berdasarakan

kepada objek yang ada tempat itu yaitu ada jalan-jalan, foto- foto, makan – makan, dan

belanja.

Tabel 45. Identifikasi dan Inventarisasi Aktifitas Rekreasi Pengunjung

Lokasi Aktifitas Lama (menit) Luar kawasan

Luar kawasan

Luar kawasan

Luar kawasan

Luar kawasan

Jalan-jalan

Foto- foto

Makan – makan

Belanja

Melihat air terjun

240

60

120

240

180

Berdasarkan pengamatan, aktifitas rekreasi yang pengunjung lakukan di luar kawasan

meliputi jalan- jalan, foto- foto, makan- makan, belanja, dan melihat air terjun, dari

kelima aktifitas rekreasi tersebut belanja merupakan kegiatan yang memakan waktu

cukup lama yaitu berkisar dari 240 menit atau lebih, sementara yang paling sedikit

adalah kegiatan foto- foto yang berkisar 60 menit .

5. Kepuasan Pengunjung

Semua kegiatan pasti mengarah pada satu tujuan yaitu kepuasannya, semua aktifitas,

objek, dan fasilitas sangat berpengaruh pada kepuasan pengunjung, karena jika tidak

ada objek, pengunjung tidak akan tertarik dan tidak akan melakukan aktifitas apapun itu

berarti pengunjung tidak puas terhadap tempat wisata tersebut. Maka dari itu kepuasan

merupakan salah satu bentuk untuk mengetahui sebuah temapat wisata ramai atau

tidaknya dikunjungi oleh wisatawan.

Tabel 46. Kepuasan Pengunjung

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentase

(%) Aktivitas Jalan jalan

Foto- foto

13

15

39.39

45.45

Page 113: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

113

Karateristik Pengunjung Jumlah

(orang)

Persentase

(%) Makan – makan

Belanja

Melihat air terjun

2

4

3

6.06

12.12

9.09

Objek Danau

Pepohonan

Kolam

Area outbond

Pemandangan alam

9

7

3

6

4

27.27

21.21

9.09

18.18

12.12

Fasilitas Toilet

Mushola

Tempat sampah

Tempat parkir

Warung

11

3

4

2

2

33.33

9.09

12.12

6.06

6.06

Hasil dari pengamatan menunjukan bahwa aktifitas di luar kawasan dibagi menjadi 5

terbesar aktifitas pengunjung yang banyak dilakukan yaitu jalan- jalan, air terjun,

belanja, makan- makan, dan foto- foto, dari ke 4 aktifitas tersebut foto-foto adalah

aktifitas yang banyak dilakukan oleh para pengunjung dengan persentasi 45,45%. Lalu

yang kurang diminati adalah makan - makan dengan persentasi 6,06%. Sementara ada

beberapa objek di kawasan ini yaitu ada danau, pepohonan, kolam, arena outbond, dan

pemsanangan alam. Objek yang paling banyak diminati ialah danau dengan persentasi

27,27%. Fasilitas yang menunjang di kawasan ini meliputi tempat sampah, toilet,

mushola, warung, dan tempat parkir yang paling memuaskan ialah fasilitas toilet dengan

persentasi mencapai 33,33%.

E. Pembahasan

Berdasarkan dari hasil jumlah pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami,

kategori pengunjung yang datang Kawasan Wisata Cibodas kebanyakan remaja yang

beranjak dewasa dan banyak juga dari orang tua dan anaknya yang sedang menikmati

liburan di kawasan ini. Seperti halnya di TNGGP, kebanyakan yang berkunjung kesini

ialah anak muda yang akan melakukan pendakian, walaupun banyak juga wisatawan

yang datang hanya untuk berkunjung ke curug Cibereum, untuk menikmati panorama

curug sambil melakukan aktifitas lain seperti foto-foto, bermain air, dan makan

bersama. Di kawasan ini juga banyak keluhan yang disampaikan oleh pengunjung,

sebagian besar mengeluh akan keberadaan fasilitas yang kurang memadai seperti,

shelter yang sudah rusak, aksesibilitas jalan yang kurang baik, dan papan interpretasi

yang kurang, namun kebanyakan dari pengunjung menyatakan puas akan keberadaan

kegiatan wisata di TNGGP.

Page 114: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

114

Gambar 49. Pemberian Kuisioner Pengunjung Di Sekitar Kawasan

Pengunjung yang datang di kawasan Kebun Raya Cibodas, didominasi oleh

kalangan muda juga, seperti pelajar sma dan mahasiswa, ini dikarenakan KRC ialah

objek wisata yang berbasis pendidikan lingkungan, banyak juga kita temui tourist

mancanegara yang datang untuk menikmati beberapa objek wisata seperti, air terjun

Ciismun, danau, dan air mancur, kebanyakan pengunjung berargumen bahwa

pengelolaan KRC sudah baik, namun perlu lagi dikembangkan fasiltas wisata yang

memadai, seperti halnya toilet yang terbatas, dan kebanyakan dengan keadaan yang

tidak bersih, juga papan penujuk arah yang kurang, cukup menyulitkan para pengunjung

untuk mengetahui arah.

Bumi perkemahan Mandalawangi dan dan Mandalakitri seperti namanya kedua

tempat ini lebih difungsikan sebagai tempat berkemah, dan rata-rata dari pengunjung

yang datang melakukan perkemahan sebanyak 2 hari 1 malam, dan didominasi juga

oleh kalangan muda, bahkan anak kecil, selain untuk berkemah di kedua tempat ini juga

disediakan tempat outbond yang cukup baik, contohnya di Mandalakitri yang memiliki

fasilitas outbond yang cukup luas dan baik, namun di Mandalawangi terdapat danau

kecil yang menjadi nilai tambah pada kawasan ini, kegiatan seperti berperahu dan

berfoto disekitar danau, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.

Page 115: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

115

XII. SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR

A. Pelaku Bisnis Wisata

1. Karakteristik Responden

Kawasan Wisata Cibodas membawa pengaruh bagi perekonomian masyarakat.

Banyak dari masyarakat menjadi pelaku bisnis di kawasan Wisata Cibodas kebanyakan

membuka usaha dagang. Selain masyarakat setempat banyak pula yang berasal dari luar

kawasan tersebut yang datang ke kawasan ini hanya untuk berdagang. Mereka melihat

besarnya peluang untuk berbisnis, ini dikarenakan kawasan ini adalah kawasan wisata

yang sering disinggahi oleh para pengunjung yang datang.

Tabel 47. Karakteristik Responden

No Nama Umur Jenis

Kelamin

Pendidikan Pekerjaan

utama

Pekerjaan

lain

Pendapatan Pendapatan

lain

1 Fatimah 60

tahun

P Tidak

bersekolah

Penjual

sandal

Penjual bunga

dan nasi uduk

< 500.000 < 500.000

2 Hj.

Kuraisin

45

tahun

P SD Penjual

snack

Bertani 3jt - 5jt -

3 Iim

Ibrahim

53

tahun

L Tidak

bersekolah

Penjual arbei - 500.000 - 1jt -

4 Elis 43

tahun

P SMP Penjual baju Penjual

tanaman

1jt - 3jt 500.000 -

1jt

5 Tuti 30

tahun

P SMP Penjual

boneka

- < 500.000 -

6 Eni 39

tahun

P SMA Pegawai

swasta

- 500.000 - 1jt < 500.000

7 Wandi 18

tahun

L SMP Penjual agar-

agar

- 1jt - 3jt -

8 Hendraw

an

19

tahun

L SD Penjual baju - < 500.000 < 500.000

9 Ati 40

tahun

P SMA Penjual

aksesoris

- < 500.000 -

10 Dadang 45

tahun

L SD Penjual buah - 500.000 - 1jt -

Dari hasil wawancara kami, diketahui kebanyakan para pelaku bisnis didaerah ini 80

% diantaranya mengandalkan sektor perdagangan, mereka yang biasanya menjual

daganganya seperti tanaman hias, cendramata, dan oleh-oleh lainya, ini dikarenakan

kebanyakan dari pengunjung yang datang selalu membeli barang seperti tersebut untuk

dijadikan buah tangan atau sekedar koleksi pribadi, para pedagang mengaku bahwa

keuntungan yang didapat jauh lebih besar dibandingkan mereka hanya menjadi

Page 116: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

116

karyawan di perusahaan swasta, ini dibuktikan dengan pendapatan yang lebuh dari 1

juta rupiah dalam perbulanya, selain dari berdagang ditemukan juga para pelaku bisnis

lainya yang memanfaatkan sektor jasa bagi para pengunjung, seperti menjadi tour guide

dan penyewaan alat-alat pendakian.

2. Karakteristik Bisnis Wisata

Karakteristik bisnis di kawasan wisata ini sebagian besar didominasi oleh pedagang

barang dan makanan, pedagang yang menjual aksesoris, tanaman hias, snack, pakaian

dan cendramata ialah pedagang yang sering ditemui di kawasan ini, dengan kios-kios

yang tertata cukup rapih dan bersih ini banyak para pengunjung yang datang untuk

membeli atau sekedar hanya untuk melihat-lihat, selain itu banyak pula para pedagang

yang berjualan secara langsung menawarkan kepada para pengunjung, kebanyakan dari

pedagang yang seperti ini ialah para pedagang makanan dan aksesoris.

Gambar 50. Kios Penjual Di Kawasan Wisata Cibodas

Modal yang digunakan untuk membuka usaha ialah berasal dari modal pribadi,

walaupun ada para pedagang yang saling berkerjasama antara pedagang besar yang

menyuplai barang-barang atau makananya kepada para penjual eceran, sehingga

kebanyakan para penjual eceran ialah para pedagang yang sering menawarkan langsung

barang atau makananya kepada para pengunjung. .

B. Masyarakat Sekitar Kawasan

Setiap kegiatan sosial tidak dipungkiri bahwa yang memiliki peran besar dalam

kegiatan ini adalah masyarakat. Masyarakat memiliki dinamika yang khas secara

tersendiri baik masyarakat kota dan masyarakat desa. Banyak organisasi masyarakat

yang membentuk suatu kontak sosial, baik itu dengan masyarakat lingkungan sendiri

ataupun dengan masyarakat diluar lingkunganya. Hal ini juga terjadi pada kondisi

sosial masyarakat di Kawasan Wisata Cibodas yang notabennya adalah suatu kawasan

Page 117: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

117

wisata. Kondisi ini menyebabkan banyak tercipta suatu culture social yang khas di

kawasan tersebut, baik itu perilaku masyarakat sekitar akan proses kegiatan wisata di

daerah tersebut.

Masyarakat Cibodas yang berada disebelah kota Cianjur secara mayoritas ialah

bersuku sunda, namun ditemui juga beberapa masyarakat yang merupakan keturunan

ataupun pendatang, baik itu dari dalam ataupun dari luar lingkungan masyarakat

Cibodas, seperti bapak Heri yang merupakan pendatang asli dari Kudus, Jawa Tengah,

beliau bersama istrinya membangun usaha warung yang pada awalnya mengalami

kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisai dengan masyarakat sekitar, namun

dengan sikap warga cibodas yang ramah dan terbuka, beliau dapat dengan cepat

berbaur.

Gambar 51. Masyarakat Sekitar Kawasan Wisata Cibodas

Kebanyakan masyarakat sekitar bergantung pada sektor pertanian dan budi daya

tanaman hias, dengan rata-rata penghasilan dibawah Rp 1.000.000 perbulan, sebagian

besar masyarakat Cibodas memiliki pendidikan yang rendah, namun sebagian besar

masyarakat Cibodas memiliki taraf hidup yang baik, karena jumlah pengangguran yang

sangat sedikit, “kebanyakan pemuda dan remaja didaerah Cibodas bekerja, walaupun itu

hanya sebagai kuli panggul, berdagang, dan bertani” ujar Ujang salah satu pemuda di

daerah tersebut, kebiasaan gotong royong dan saling membantu mencerminkan bahwa

warga Cibodas memiliki sikap yang baik dan teladan bagi warga lain disekitar Cibodas.

C. Pembahasan

Pelaku bisnis adalah orang yang melakukan suatu usaha yang menekuni suatu

bidang tertentu. Disuatu kawasan wisata sangat banyak terdapat pelaku bisnis. Mereka

melihat kawasan wisata merupakan tempat paling menguntungkan. Kebanyakan dari

mereka adalah masyarakat sekitar, namun banyak juga pedagang yang berasal dari luar

kawasan. Dalam kegiatan wisata yang terdapat di kawasan wisata cibodas ini akan

Page 118: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

118

menghasilkan pendapatan bagi para pelaku bisnis tersebut, dapat dilihat disepanjang

jalan menuju Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

terdapat kios para pedagang yang menjual dagangan mereka.

Gambar 52. Aktivitas Masyarakat Sekitar

Dari hasil wawancara kepada para pelaku bisnis pendapatan yang mereka dapatkan

tidak menentu. Jika pengunjung sedikit maka pendapatan mereka akan sangat kurang.

Hal ini terjadi jika dihari-hari biasa yaitu hari Senin-Jumat. Namun jika sedang hari

libur atau liburan maka pendapatan yang didapat akan besar karena banyak pengunjung

yang mengunjungi kios mereka. Untuk menutupi kekurangan dari pendapatan mereka

maka kebanyakan pelaku bisnis melakukan usaha lain ataupun bekerja ditempat lain

pada hari yang dianggap sepi pengunjung bagi mereka.

Hubungan sosial antara pelaku bisnis dan pengunjung terjadi secara alami, sehingga

terjadi komunikasi yang baik diantara mereka. Ini terlihat dari para pelaku bisnis yang

berlaku ramah terhadap para pengunjung dikawasan tersebut.

Page 119: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

119

XIII. PENGELOLAAN KAWASAN WISATA

A. Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Seperti yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem, Taman Nasional

adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan

sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,

pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan koleksi. Taman nasional dikelola

dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona inti, zona pemanfaatan, dan zona lain sesuai

dengan keperluan.

Gambar 53. Pimpinan Polisi Hutan TNGP Sedang Memberikan Seminar

Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdiri atas beberapa

daerah pengelolaan. Pembagian daerah pengelolaan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)

Seksi Konservasi Wilayah (SKW), yaitu SKW I di Selabintana, SKW II di Bogor, dan

SKW III di Cianjur, dan 13 resort pengelolaan dengan tugas dan fungsi melindungi dan

mengamankan seluruh kawasan TNGP dalam mewujudkan pelestarian sumberdaya

alam menuju pemanfaatan yang berkelanjutan.

Pengelolaan Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdapat

banyak kendala dan beberapa rencana dan program untuk menanggulanginya. Kendala

tersebut diantaranya perambahan kawasan, perburuan satwa, pencurian tanaman hias,

perburuan tanpa izin, pengembilan kayu bakar, sampah, vandalisme, dan perusakan

fasilitas. Rencana dan program yang dilakukan adalah penataan kawasan, pengelolaan

sumberdaya alam dan ekosistem, pemanfaatan dan perlindugan kawasan,

penyempurnaan kelembagaan, pengembangan sarana prasarana, pembinaan partisipasi

masyarakat, restorasi kawasan, dan monitoring dan evaluasi.

Page 120: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

120

B. Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas dikelola oleh instansi di bawah pengawasan LIPI. Dalam

pengelolaannya pun KRC menemui beberapa kendala antara lain SDM, pengunjung,

pertiketan, dan lain-lain. Pengelolaan KRC diatur berdasarkan ketentuan pada SK ketua

LIPI No.25/KEP/D.5/87 tanggal 17 Januari 1987. Kegiatan pengelolaan di KRC

dikategorikan menjadi dua, yaitu pengelolaan yang berkaitan dengan kegiatan kebun

dan yang berkaitan dengan kegiatan rekreasi. Aktivitas pengelolaan kebun antara lain

penyiraman, penyiangan, pemupukkan, dan pemangakasan. KRC digunakan untuk

melestarikan, mendayagunakan, dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui

kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan dan rekreasi. Adapun untuk menjaga

kebersihan dan kenyamanan KRC, pengelola membuat aturan-aturan yang ditujukan

bagi pengunjung KRC.

Gambar 54. Pimpinan Pengelola Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas dikelola dengan menggunkan dua sistem yaitu sistem

pengelolaan intensif dan sistem pengelolaan ekstensif. Sistem pengelolaan ekstensif ini

melibatkan banyak orang, khususnya masyarakat sekitar. Sistem pengelolaan intensif

lebih bersifat pada modal dan luasannya sangat sempit, misalnya pengelolaan tumbuhan

obat, anggrek, kaktus di dalam rumah kaca. Untuk pengelolaan sarana dan prasarana,

pihak pengelola mengajukan proposal atau usulan untuk perbaikan atau pemeliharaan

saran dan prasaran ke pusat LIPI.

C. Bumi Perkemahan Mandalakitri

Mandala Kitri dikelola oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Cianjur.

Buper Mandala Kitri memiliki fasilitas-fasilitas berkemah, selain itu tedapat pula Pusat

Pendidikan Kader Pramuka (Pusdika) Kwarcab Kabupaten Cianjur, dan Wisma

Mandala Kitri. Cara mengelola fasilitas yang terdapat disana adalah dengan selalu

Page 121: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

121

merawat dan menjaga kebersihan serta terdapat pengeola yang selalu berada dilokasi

buper.

Kendala yang dihadapi pengelola karena adanya lahan Buper Mandala Kiri yang

berada di lokasi Buper Mandalawangi yang sekarang menjadi naungan Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango sehingga sulit untukdikembalikan haknya. Selain itu pihak

pengelola sedang berusaha untuk mengembalikan lahan Mandala Kitri yang digunakan

instansi lain tanpa izin, seperti lahan yang digunakan untuk Taman Komodo di

Mandalawangi.

Gambar 55. Ruang Kantor Pengelola Mandalakitri

Upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan dan pengembangan Bumi

Perkemahan Mandala Kitri yaitu mempersiapkan struktur ruang dan kawasan Mandala

Kitri melalui penataan sarana dan prasarana. Selain itu ingin meningkatkan Sumber

Daya Manusia, mengembangkan fasilitas yang ada, dan meningkatkan peran serta

masyarakat dan swasta.

D. Bumi Perkemahan Mandalawangi

Pengelola OutBond di Mandalawangi salah satunya adalah Bapak Tedi. Beliau

berumur 35 tahun dan belum menikah. Pendidikan terakhir beliau adalah SMU.

Pekerjaan beliau sebenarnya adalah petani, beliau mengelola out bond hanya pada Sabtu

dan Minggu atau hari libur panjang. Pendapatan beliau berkisar antara lima ratus ribu

rupiah sampai satu juta rupiah.

Page 122: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

122

Gambar 56. Pengelola Karcis Di Mandalawangi

Hasil wawancara dengan beliau menyebutkan, fasilitas outbond yang terdapat pada

kawasan wisata Mandalawangi di antaranya flying fox, tong bocor, spider web, elfish

bridge dan lain-lain. Jumlah fasilitas-fasilitas tersebut ada 22 jenis, upaya yang telah

dilakukan dalam pemeliharaan fasilitas di antaranya pengecekan dan perbaikan rutin

fasilitas out bond untuk hal keamanan. Kendala yang dihadapi Bapak Tedi dalam

mengelola fasilitas out bond tersebut adalah adanya vandalisme yang dilakukan

pengunjung. Rencana untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas yang akan

dilakukan beliau di antaranya adanya penambahan fasilitas oun bond seperti bletok war,

tubing, high rope, war game area dan lain-lain.

E. Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur

Kawasan Wisata Cibodas adalah salah satu kawasan yang retribusinya dikelola oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur (PEMDA CIANJUR).Kawasan Wisata Cibodas

sendiri mempunyai empat objek wisata inti yang menjadi unggulan dan menjadi favorit

para wisatawan,objek tersebut adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

(TNGGP), Kebun Raya Cibodas, Bumi Perkemahan Mandalawangi serta Bumi

Perkemahan Mandalakitri. Kawasan TNGGP di kelola oleh Departemen Kehutanan dan

merupakan taman nasional tertua dan terbaik di Indonesia. Kebun Raya Cibodas yang di

kelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang merupakan salah satu kebun

raya unggulan dari empat kebun raya yang ada di Indonesia,selain itu Kebun Raya

Cibodas adalah satu-satunya kebun raya yang mempunyai objek dua air terjun,taman

lumut,dan yang paling favorit adalah kebun sakura yang ada di Indonesia. Bumi

Perkemahan Mandalawangi yang masih berada di bawah pengelolaan taman

nasional,yang merupakan salah satu bumi perkemahan yang mempunyai suasana sejuk

dan indah karena dikelilingi oleh pemandangan Pegunungan Gede Pangrango, serta

Page 123: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

123

objek-objek air terjun, sehingga menjadi favorit oleh para wisatawan dari daerah

manapun. Kawasan wisata lainnya yaitu Mandalakitri Scoutcamp yang dikelola oleh

PEMDA Kabupaten Cianjur, sebuah lokasi pangkalan Gerakan Pramuka Kwartir

Cabang Cianjur yang mempunyai berbagai area outbound bagi anak-anak dan orang

dewasa. Lokasi ini bukan hanya disediakan untuk para anggota pramuka, namun dibuka

juga untuk umum sehingga para wisatawanpun ikut memanfaatkan objek tersebut.

Kawasan Wisata Cibodas ramai dan padat oleh pengunjung pada akhir pekan dan pada

liburan akhir sekolah atau liburan panjanng lainnya.

Gambar 57. Loket Karcis Masuk Kawasan Yang Di Kelola Oleh PEMDA

Kawasan Wisata Cibodas memiliki pengelolaan yang berbeda, namun PEMDA

Kabupaten Cianjur mempunyai hak dan kewajiban dalam pengelolaan serta perawatan

atau pemeliharaan kawasan dan sekitarnya, sehingga PEMDA berhak memungut

retribusi bagi para wisatawan. pungutan Retribusi tersebutlah Pemerintah Daerah

Cianjur melakukan perawatan, pemeliharaan terhadap kawasan wisata, aksesibilitas

serta menyediakan Fasilitas kepada wisatawan berupa kawasan mandalakitri, lapangan

parkir, serta pintu gerbang untuk masuk kawasan.Selain menyediakan fasilitas yang

sudah ada,Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur juga berencana menambah fasilitas –

fasilitas pendukung berupa kios – kios atau pasar yang menjual berbagai souvenir dan

kuliner khas cianjur,diantaranya wayang,lampu – lampu hias,beras cianjur,beserta

kuliner dan souvenir khas cianjur lainnya.

Dalam melakukan pengelolaan,perawatan atau pemeliharaan,serta implementasi

rencana – rencana yang telah disusun,Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur tentunya

menemui kendala – kendala yang dapat menghambat kinerja dalam pengelolaan

Kawasan Wisata Cibodas tersebut.Kendala tersebut berupa bermacam – macam

permasalahan yang bisa berasal dari pengunjung,dari masyarakat sekitar kawasan atau

dari kawasan itu sendiri.Permasalahan dari pengunjung adalah berupa kritik,saran,atau

Page 124: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

124

protes yang dilakukan pengunjung kepada setiap pengelola,bahwa sebaiknya untuk

pembayaran tiket disatukan dalam satu loket pemungutan tiket kawasan,meskipun

kawasan wisata Cibodas terbagi pengelolaannya menjadi beberapa kawasan yang

mempunyai pengelola yang berbeda – beda.masalah lain terjadi pada bagian

pengelolaan parkir yang kadang mempunyai kebijakan berbeda dalam pemungutan

biaya parkir,karena area parkir di kelola oleh beberapa penanggung jawab wilayah

parkir.selain itu permasalah pedagang yang mendirikan kios dan berjualan di tengah –

tengah area parkir juga menjadi suatu masalah yang serius.

Dalam pemeliharaan serta perawatan fasilitas yang ada, Pemerintah Daerah

Kabupaten Cianjur mempunyai sejumlah upaya yang dilakukan yaitu dengan

mengaktifkan tim kebersihan kawasan,memperketat keamanan dan selalu memberikan

informasi kepada pengunjung tentang pemeliharaan kawasan wisata cibodas itu sendiri.

F. Pembahasan

Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdiri atas beberapa

daerah pengelolaan. Pembagian daerah pengelolaan tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)

Seksi Konservasi Wilayah (SKW), yaitu SKW I di Selabintana, SKW II di Bogor, dan

SKW III di Cianjur, dan 13 resort pengelolaan dengan tugas dan fungsi melindungi dan

mengamankan seluruh kawasan TNGP dalam mewujudkan pelestarian sumberdaya

alam menuju pemanfaatan yang berkelanjutan.

Pengelolaan Resort Cibodas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terdapat

banyak kendala dan beberapa rencana dan program untuk menanggulanginya. Kendala

tersebut diantaranya perambahan kawasan, perburuan satwa, pencurian tanaman hias,

perburuan tanpa izin, pengembilan kayu bakar, sampah, vandalisme, dan perusakan

fasilitas. Rencana dan program yang dilakukan adalah penataan kawasan, pengelolaan

sumberdaya alam dan ekosistem, pemanfaatan dan perlindugan kawasan,

penyempurnaan kelembagaan, pengembangan sarana prasarana, pembinaan partisipasi

masyarakat, restorasi kawasan, dan monitoring dan evaluasi.

Page 125: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

125

Gambar 58. Pengelola Di Pintu Gerbang Masuk

Mandalakitri dikelola oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Cianjur.

Buper Mandalakitri memiliki fasilitas-fasilitas berkemah, selain itu tedapat pula Pusat

Pendidikan Kader Pramuka (Pusdika) Kwartir Cabang Kabupaten Cianjur, dan Wisma

Mandalakitri. Cara mengelola fasilitas yang terdapat disana adalah dengan selalu

merawat dan menjaga kebersihan serta terdapat pengeola yang selalu berada dilokasi

buper.

Ada kendala yang dihadapi oleh pengelola. Kendala tersebut adalah adanya lahan

Buper Mandalakitri yang berada di lokasi Buper Mandalawangi yang sekarang menjadi

naungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sehingga sulit untuk dikembalikan

haknya. Selain itu pihak pengelola sedang berusaha untuk mengembalikan lahan

Mandalakitri yang digunakan instansi lain tanpa izin, seperti lahan yang digunakan

untuk Taman Komodo di Mandalawangi.

Kawasan Wisata Cibodas adalah salah satu kawasan yang retribusinya dikelola oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur (PEMDA CIANJUR).Kawasan Wisata Cibodas

sendiri mempunyai empat objek wisata inti yang menjadi unggulan dan menjadi favorit

para wisatawan,objek tersebut adalah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

(TNGGP), Kebun Raya Cibodas, Bumi Perkemahan Mandalawangi serta Bumi

Perkemahan Mandalakitri. Kawasan TNGGP di kelola oleh Departemen Kehutanan dan

merupakan taman nasional tertua dan terbaik di Indonesia. Kebun Raya Cibodas yang di

kelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang merupakan salah satu kebun

raya unggulan dari empat kebun raya yang ada di Indonesia,selain itu Kebun Raya

Cibodas adalah satu-satunya kebun raya yang mempunyai objek dua air terjun,taman

lumut,dan yang paling favorit adalah kebun sakura yang ada di Indonesia. Bumi

Perkemahan Mandalawangi yang masih berada di bawah pengelolaan taman

Page 126: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

126

nasional,yang merupakan salah satu bumi perkemahan yang mempunyai suasana sejuk

dan indah karena dikelilingi oleh pemandangan Pegunungan Gede Pangrango, serta

objek-objek air terjun, sehingga menjadi favorit oleh para wisatawan dari daerah

manapun. Kawasan wisata lainnya yaitu Mandalakitri Scoutcamp yang dikelola oleh

PEMDA Kabupaten Cianjur, sebuah lokasi pangkalan Gerakan Pramuka Kwartir

Cabang Cianjur yang mempunyai berbagai area outbound bagi anak-anak dan orang

dewasa. Lokasi ini bukan hanya disediakan untuk para anggota pramuka, namun dibuka

juga untuk umum sehingga para wisatawanpun ikut memanfaatkan objek tersebut.

Kawasan Wisata Cibodas ramai dan padat oleh pengunjung pada akhir pekan dan pada

liburan akhir sekolah atau liburan panjanng lainnya.

Page 127: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

127

XIV. PEMBAHASAN UMUM

Cibodas merupakan kawasan yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah, dan

memiliki bentuk potensi wisata yang sangat menjanjikan. Cibodas memiliki luas

wilayah 216.800 dan merupakan dataran tinggi yang berada di ketinggian ± 1.200 mdpl.

Suhu di kawasan Cibodas relatif dingin baik siang maupun malam hari, berkisar 15-20°

Celcius. Cibodas menjadi kawasan wisata karena memiliki Taman Nasional Gunung

Gede Pangrango (TNGGP), Kebun Raya Cibodas (KRC), Bumi Perkemahan Mandala

Kitri (BPMK), Bumi Perkemahan Mandalawangi (BPMW) sebagai kawasan wisata

Cibodas.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu Taman Nasional

terbaik di Indonesia. Taman Nasional Gunung Gede Pangranngo terletak pada 106°51’-

107°02’ BT dan 6°41’-6°51 LS. Luas kawasan TNGGP 15,196 ha, puncak Gunung

Pangrango ± 3.019 mdpl dan Gunung Gede ± 2.958 mdpl dengan suhu mencapai 5°C

yang mengakibatkan banyak tumbuhan yang tumbuh di TNGGP, seperti : zona sub

MONTANA yang terdapat rasamala (altingia excelsa) yang tinggi pohonnya dapat

mencapai 60 meter dan Castanopsis aegntea, Antidesma tetrandum dan litsea Sp dan

semak-semak (Ardisia fulginosa dan Dichera febrifuga). Selain itu banyak jenis

tumbuhan bawah, epifit dan lumut, di antaranya dapat ditemukan begonia, paku-pakuan,

anggrek dan lumut merah (Sphagnum gedeanum). Salah satu yang mudah dikenali

adalah jenis dari paku-pakuan (Asplenium nidus) yang berdiameter dapat mencapai 2

meter. puspa (scima wallichii), jamuju (podocarpus imbricatus), dan kijebung

(polyosma illifocia). Cantigi (Vaccinium varingiaefolium) dan bahkan merupakan

vegetasi tunggal di daerah kawah. Tumbuhan lainnya yang terdapat di TNGGP adalah

bunga edelwis (anaphalis javanica) yang oleh para pencinta alam disebut bunga abadi

karena bunganya separti tidak pernah layu.

Pada zona Sub Montana terdapat 249 jenis flora, zona Montana terdapat 185 jenis

dan di zona Sub Alpin hanya terdapat 36 jenis. Tingginya nilai keaneragaman jenis

tumbuhan di TN ini disebabkan adanya curah hujan yang tinggi, sinar matahari yang

cukup, keadaan topografi yang bergunung-gunung, keadaan tanahnya yang subur dan

faktor lainnya yang mendukung, maka hidup dan berkembang biaklah berbagai jenis

satwa. Satwa tersebut meliputi mamalia, burung (aves), serangga (insekta), binatang

Page 128: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

128

melata (reptilia), binatang yang hidup diair dan didarat (amphibia), dan beberapa jenis

binatang air. Burung yang hidup di TN Gede Pangrango 250 jenis atau lebih dari 50%

jenis burung yang ada di pulau jawa . Beberapa jenis yang mudah dijumpai diantaranya

adalah : elang jawa (Spizaetus bartelsi), tukung tumpuk (Megalaina corvina), burung

kipas (Rhipidura phoenicura), burung kuda (Garulax rutriforn), berecet (Alcippe

phychoptera), srigunting (Dicrurus remifer), sepah (Perirotus miniatus), cingcoang

(Myomela diora), jarak hutan (Herpactes reinwardtii) dan cicakopi (Pomatorhinus

montanus).

Beberapa jenis satwa liar tergolong langka yang ada di kawasan hutan gunung Gede

Pangrango diantarany adalah : macan tutul ( Panthera pardus), anjing hutan (Ciuon

palnus), trenggiling (Manis javanica), kancil (Tragulus javanicus) dan kijang

(Muntiakus muntjak). Empat primata yang kadang terdengar suaranya adalah owa

(Hylobates moloch), surili (Presbytis comata), lutung (Trachypitechus auratus) dan kera

abu-abu (Macaca fascicularis). Owa dan surili adalah satwa endemik dan dilindungi

undang-undang. Beberapa jenis kupu-kupu juga terdapat di TN Gede Pangrango.

Cacing sonari, sejenis cacing besar yang panjangnya bisa mencapai 60 cm. Juga

terdapat dan sering terdenger suaranya yang mendengung cukup keras.

Fasilitas yang terdapat di TNGGP, seperti : pusat informasi, pintu gerbang, tempat

parkir papan penunjuk, pondok teduh (shelter), bumi perkemahan, MCK, jalan setapak,

jalan masuk, jembatan, tempat sampah, tempat duduk, interpretasi, jalur pendakian, dan

PAL pembatas. Fasilitas pengelola yang terdapat di TNGGP, seperti : bangunan kantor,

podok kerja, pos jaga, dan jalan patrol. Fasilitas penelitian yang terdapat di TNGGP,

seperti: laboratorium alam, sarana akomodasi penelitian, education center, dan kebun

koleksi TNGGP. Fasilitas pendukung yang terdapat di TNGGP, seperti:

musholla/masjid, dan gazebo. Fasilitas tersebut bangun karena pengunjung ingin

mendapatkan kenyamanan dalam melakukan kegiatan wisata di TNGGP.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki sumberdaya wisata yang

bersifat alami. Sumberdaya wisata yang dapat menjadi daya tarik wisata alam, yaitu:

telaga biru, rawa, pemandangan, kupu-kupu, burung, owa jawa, kadsura scandens, dan

kantung semar. Sumberdaya tersebut dapat menjadi daya tarik wisata karena memiliki

potensi wisata yang menarik wisatawan. Wisatawan yang mengunjungi TNGGP lebih di

dominasi oleh laki-laki karena wisata yang diatraksikan TNGGP yaitu wisata

Page 129: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

129

pendakian. Selain itu, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki atraksi wisata

lainnya yang diminati wisatawan, seperti, bird watching, rekreasi keluarga, dan rekreasi

pendidikan karena memiliki sumberdaya wisata alam yang melimpah, terjaga keasrian

alam, dan fasilitas yang mendukung dan memberi kenyamanan pengunjung dalam

berwisata.

Kebun Raya Cibodas (KRC) terletak di desa Cimacan, kabupaten Cianjur. Kebun

Raya Cibodas memiliki suhu yang sejuk dan nyaman, yaitu 17-25 C° karena terdapat di

kaki Gunung Gede Pangrango dan memiliki ketinggian 1275 m di atas permukaan laut.

KRC memiliki koleksi tanaman di rumah kaca terdiri angrek (±243 jenis), kaktus (±119

jenis) dan sukulen (±103 jenis), selain tumbuhan koleksi dalam KRC juga dapat

ditemukan tumbuhan liar. Koleksi tanaman di rumah kaca terdiri dari Anggrek (243

jenis), Kaktus (119 jenis) dan Sukulen (103 jenis). Koleksi yang menarik yang dapat

ditemukan di kebun di antaranya berupa kina (Cinchona calisaya), pohon bunya-bunya

(Araucaria bidwillii), cemara-cemara, pohon kayu putih (Eucalyptus), bunga bangkai

(Amorphophallus titanium), saninten (Castanopsis argentea), rasamala (Altingia

excelsa), anggrek kasut hijau (Paphiopedilum javanicum), kaktus gentong emas

(Echinocactus grossonii), sakura (Prunus cerasoides), pohon taktus (Taxus sumatrana),

dan lain-lain. Tanaman tersebut dapat tumbuh dengan subur di KRC karena KRC

memiliki suhu yang sesuai dengan tumbuhan tersebut dan perawatan yang rutin oleh

petugas KRC.

Fauna yang terdapat di KRC merupakan jenis–jenis burung endemik daerah

pegunungan. Burung dapat dijumpai ketika musim buah tertentu seperti Burung Puyuh,

Burung Perkutut, Burung Cinenen Jawa, dan Burung Perenjak Jawa, Lutung, Kuda,

Calamaria Lumbricoide, Broncocella Cristatela, Broncocella Jubata, Rana

Chalconata, Limnonecks Microdisaus, Bufo Melanotictus, Megophrys Montana,

Limnonectes Kihlii, Rhacophorus Javanus.

Page 130: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

130

XV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Umum Ekowisata (PUE) dilaksanakan di Kawasan Wisata

Cibodas Kabupaten Cibodas, dengan sasaran kegiatan praktikum yang mencangkup

mata kuliah selama di tingkat pertama di program keahlian Ekowisata, kegiatan wisata

yang ada di Lukit lawang secara umum telah dikelola dengan baik, meskipun masih

banyak beberapa hal yang mencangkup proses kegiatan wisata yang harus di

kembangkan. Berdasarkan kegiatan praktek yang telah dilaksanakan dapat diambil

beberapa kesimpulan diantaranya yaitu :

1. Jumlah jenis tumbuhan yang ditemukan cukup bervariasi dengan

memperhitungkan nilai kerapatan, nilai frekuensi, dan nilai INP, terdapat sekitar

60 jenis tumbuhan yang ditemukan, ini mendukung juga akan keanekaragaman

jenis satwa yang tinggi juga, baik itu dari jenis burung, herpet, dan mamalia.

Jenis tumbuhan dan satwa yang sangat bervariasi ini juga yang mendukung nilai

estetika dari setiap tumbuhan dan satwa, seperti halnya dari tumbuhan yang

meimiliki bentuk dan warna yang memiliki keunikan tersendiri, bahkan ada

sebagian tumbuhan yang memiliki khasiat tersendiri, lain halnya dengan satwa

yang memiliki kesulitan tersendiri dalam proses menikmati estetika bentuknya,

dikarenakan kebanyakan satwa yang berada di kawasan ini adalah satwa langka

dan endemik Jawa seperti Owa Jawa dan Katak Serasah, satwa seperti ini sangat

sulit untuk di jumpai secara langsung.

2. Kegiatan pengeloaan di Kawasan Wisata Cibodas pada umunya sudah baik,

dengan rencana-rencana pihak pengelola yang bertujuan untuk mengembangkan

kegiatan wisata untuk menarik minat pengunjung yang lebih lagi di dukung

dengan sumber daya dan aktrasi wisata yang memiliki nilai keunikan yang

tinggi, dengan adanya kegiatan wisata di kawasan tersebut, memberikan

pengarung yang besar terhadap masyarakat sekitar, baik itu pengaruh yang

positif dan pengaruh yang negatif.

Page 131: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

131

B. Saran

Perbaikan dan peningkatan kualitas dalam pengelolaan sangat diperlukan demi

tercapainya visi dan misi pengelolaan kawasan. Usulan dan saran untuk meningkatkan

kegiatan pengelolaan dapat diberikan oleh pihak atau lembaga diluar pengelola.

Beberapa usulan yang di berikan kepada pengelola diantaranya yaitu :

1. Pengelola sebaiknya memberikan sangsi kepada setiap pengunjung yang

melanggar peraturan seperti merusak fasilitas wisata dan lingkungan sekitar

yang mencangkup kelestarian hutan, dan lingkungan yang mendukung proses

kegiatan wisata.

2. Pengadaan kegiatan peduli lingkungan kepada masyarakat sekitar, agar mereka

faham dan mengerti akan kegiatan pelestarian lingkungan, kegiatan ini juga

mendorong masyarakat sekitar untuk ikut serta menjaga lingkungan sekitar serta

mengawasinya.

3. Penambahan papan interprestasi untuk jenis-jenis pohon yang terdapat di hutan

di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango agar pengunjung dapat

menambah pengetahuan dari informasi tersebut.

4. Peningkatan kebersihan di sekitar kawasan wisata, untuk meningkatkan

pelayanan terhadap pengunjung.

Page 132: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

132

DAFTAR PUSTAKA(perbaiki teknik penulis pustaka)

Fandeli, Chafid, dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Yogyakarta: Fakultas

Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Harada, Kazahiro, Mulyati Rahayu, Anwar Muzakkir. 2002. Medical Plants of

Gunung Halimun Natioal Park, West Java, Indonesia: BCP-JICA

Iskandar, Djoko T. Amfibi Jawa dan Bali. Pranowa Martodiharjo, penerjemah.

Bogor: LIPI. Terjemahan dari: The Amphibian of Java and Bali.

Mackinon, Jonh, Karen Philipps, Bas Van Balen. Burung-Burung di Sumatra, Jawa,

Bali dan Kalimantan. LIPI.

Payne, Junaidi dkk. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak

dan Brunei Darussalam. Jakarta: The Sabah Society dan Wildlife Conservation

Society bekerjasama dengan WWF Malaysia.

Sisyantrianto, Jefry, dkk. 2006. Informasi Wisata Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango. Ciodas : Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi

Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Page 133: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

133

OUTLINE LAPORAN PUE

A. Sistematika Umum

Sistematika umum penulisan Laporan PUE pada dasarnya sama dengan Laporan PKL seperti yang

dijelaskan dalam Buku Panduan Penulisan Laporan PK Ekowisata. Sistematika tersebut yaitu :

a. Sampul luar

b. Lembar pernyataan (dengan kalimat khusus untuk Laporan PUE)

c. Lembar pengesahan

d. Kata pengantar

e. Ucapan terima kasih

f. Daftar isi

g. Daftar tabel (jika ada)

h. Daftar gambar (jika ada)

i. Daftar lampiran (jika ada)

j. Tubuh tulisan (15 Bab; Lampiran 1)

k. Daftar pustaka

l. Lampiran (jika ada)

Seluruh penjelasan sistematika umum tersebut mengikuti penjelasan dalam Buku Panduan

Penulisan Laporan PK Ekowisata, kecuali untuk (1) penulisan nama pada sampul luar dan sampur dalam;

(2) kalimat pada lembar pernyataan; dan (3) sebagian dari susunan tubuh tulisan.

Nama penulis pada sampul dalam dan sampul luar hanya disajikan nama lengkap tanpa singkatan

dan tanpa NIM. Nama ditulis dengan rerata tengah (Gambar 1a). Kalimat pada lembar pernyataan

diubah menjadi “Laporan Praktik Umum Ekowisata – Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan

Praktik Pengelolaan Ekowisata – pada Program Keahlian Ekowisata – Direktorat Program Diploma

Institut Pertanian Bogor” (Gambar 1b). Susunan tubuh tulisan akan dijelaskan dalam sub-bab B tulisan

ini.

(a)

(b)

Gambar 1. Contoh penulisan nama dan kalimat pernyataan. (a) Penulisan nama pada sampul luar dan

sampul dalam; (b) Contoh penulisan kalimat pernyataan pada lembar pernyataan.

Laporan Praktik Umum Ekowisata

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan Praktik Pengelolaan Ekowisata pada Program Keahlian Ekowisata

Program Diploma Institut Pertanian Bogor

EKOWISATAWAN

EKOWISATAWATI

Page 134: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

134

LAMPIRAN

Page 135: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

135

Lampiran 1 . Kuesioner Asesor TNGGP

KUISIONER

PRAKTIK UMUM

PROGRAM KEAHLIAN EKOWISATA

PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KUESIONER PENGUNJUNG/WISATAWAN

Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data nilai persepsi wisatawan terhadap

sumberdaya wisata pada suatu kawasan atau obyek wisata alam dalam rangka kegiatan Praktek Umum

Program Keahlian Ekowisata-Program Diploma Institut Pertanian Bogor

Identitas Penyebar Kuesioner

No Kuesioner : Kelompok :

Nama : Hari, Tanggal :

Lokasi :

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI AKTIVITAS PENGUNJUNG/WISATAWAN

A. Karakteristik Responden

1. Nama : …………………………………………………… (boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Status Pernikahan : a. Single b. Menikah

4. Umur : …………. Tahun

5. Asal Daerah : ………………………………………………………………..

6. Pendidikan Terakhir

a. SD/MI

b. SMP/MTs

c. SMA/SMK

d. Diploma (D1 / D2 / D3)

e. Sarjana (S1 / S2 / S3)

f. Lainnya (sebutkan) …………………………...

Page 136: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

136

7. Pekerjaan

a. Pelajar

b. Mahasiswa

c. PNS

d. TNI/POLRI

e. Pegawai BUMN / BUMD

f. Guru / Dosen

g. Pegawai Swasta

h. Lainnya (sebutkan) ………………………….

8. Pendapatan per Bulan : Rp…………………………….

9. Kunjungan

a. Sendiri b. Keluarga c. Teman d. Lainnya (sebutkan): ………………………

10. Berapa lama Anda melakukan kunjungan?

a. ...........jam

b.…….. hari

11. Berapa kali Anda pernah mengunjungi tempat ini?

a. Pertama kali

b. 2 kali

c. 3 – 5 kali

d. 5 – 10 kali

e. Lainnya (sebutkan) ……..…….

12. Berapa jumlah uang yang dikeluarkan untuk mengunjungi tempat ini? Rp.……………………………

13. Dari mana saja Anda mengetahui informasi tentang obyek wisata ini? Mohon berikan Nilai Keefektifan

sumber informasi tersebut bagi Anda dengan cara memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda

anggap paling sesuai.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Efektif 2 = Tidak Efektif 3 = Agak Tidak Efektif 4 = Biasa Saja

5 = Agak Efektif 6 = Efektif 7 = Sangat Efektif

B. Persepsi

a. Air Terjun Cibeureum

1. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keunikan Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Bentuk Air Terjun ini berbeda dari Air Terjun lainnya

2. Warna Air Terjun tersebut sangat berbeda dengan air terjun

lainnya.

3. Manfaat dan fungsi sosial Air Terjun tersebut berbeda dengan

No Sumber Informasi Nilai Keefektifan

1 2 3 4 5 6 7

1 Teman/Keluarga/Saudara

2 Iklan di Televisi/Radio

3 Internet

4 Instansi tertentu

5 Koran/Majalah/Surat Kabar

6 Brosur/Leaflet/Booklet

7 Lainnya (sebutkan):

…………………………………………

Page 137: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

137

manfaat dan fungsi sosial lainnya

4. Tempat dan ruang Air Terjun tersebut sangat berbeda dengan Air

Terjun lainnya.

5. Waktu kejadian Air Terjun tersebut berbeda dengan Air Terjun

lainnya

6. Ukuran dimensi Air Terjun tersebut sangat berbeda dengan Air

Terjun lainnya.

7. Dinamika alam Air Terjun tersebut sangat berbeda dengan Air

Terjun lainnya.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

2. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai kelangkaan Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Air terjun tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

internasional

2. Air terjun tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

nasional

3. Air terjun tersebut tidak terdapat di provinsi lain

4. Air terjun tersebut tidak terdapat di kabupaten lain

5. Air terjun tersebut tidak terdapat di kecamatan lain

6. Penggunaan proses Air terjun tersebut sangat langka dalam kurun

waktu

7. Penggunaan proses Air terjun tersebut sangat langka sesuai

prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

3. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keindahan Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Keindahan komposisi nuansa bentuk dari Air terjun tersebut.

2. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari Air terjun tersebut.

3. Keindahan komposisi dari nuansa dimensi ukuran dari Air terjun

tersebut

4. Keindahan komposisi dan nuansa ruang Air terjun tersebut dengan

alam sekitar

5. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari Air

terjun tersebut

6. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa Air

terjun tersebut

7. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses Air terjun

tersebut

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

4. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Seasonality Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

beberapa saat pada hari tertentu.

2. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

Page 138: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

138

pada hari-hari tertentu dalam periode minggu tertentu

3. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada minggu tertentu dalam periode bulan tertentu.

4. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada bulan tertentu dalam tahun tertentu

5. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada bulan tertentu dalam periode kondisi tahun tertentu

6. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

dalam kurun waktu yang singkat pada periode waktu maksimaln

3tahun sekali.

7. Air terjun tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati oleh

pengunjung dengan kelompok umur dan fisik tertentu,dan/atau

pengunjung dengan status sosial tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

5. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Sensitifitas Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Peristiwa kejadian Air terjun tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal.

2. Kualitas kejadian Air terjun tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

3. Kuantitas kejadian Air terjun tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

4. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Air terjun pada jarak

pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

5. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Air terjun tersebut pada

jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

6. Kuantitas pengunjung untuk menikmati Air terjun tersebut pada

jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kuialitas kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

7. Kehadiran pengunjung untuk menikmati Air terjun tersebut dalam

bentuk physical-contect tidak menyebabkan berubahnya secara

permanen kualitas dan kuantitas kejadian Air terjun tersebut

ataupun Air terjun lain yang terkait daya dukung

8. Daya dukung fisik lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai tempat rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat itu.

9. Daya dukung ekologis lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di

tempat itu.

10. Daya dukung psikologis pengunjung tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai rekreasi dan wisata yang mempunyai turn-over factor

terendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan

di tempat itu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

6. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Aksesibilitas Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

Page 139: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

139

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Lokasi Air terjun tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan

umum dalam waktu maksimal 2jam dari ibu kota kabupaten.

2. Lokasi Air terjun tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan

umm dalam waktu maksimal 1jam dari ibu kota kecamatan

3. Lokasi Air terjun tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis

kendaraan roda empat

4. Pengunjungan dapat menjangkau lokasi Air terjun tersebut tanpa

harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk melebihi

2kilometer

5. Untuk menjangkau lokasi Air terjun tersebut tersedia kendaraan

umum yang beroprasi setidaknya 16jam dalam 1 hari

6. Lokasi Air terjun tersebut dapat dijangkau dalam segala cuaca

7. Pada musim penghujan, lokasi gejala alam tersebut hanya dapat

dijangkau dengan kendaraan tertentu

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

7. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Fungsi Sosial Air Terjun Cibeureum? Mohon berikan Nilai

Persepsi dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Air terjun tersebut diyakini dan dipercaya oleh masyarakat

setempat mempunyai sejarah yang sangat kuat dengan cikal bakal

dan perkembangan berkehidupan komunitas masyarakat tersebut

2. Air terjun tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen kehidupan sosial budaya keseharian

masyarakat setempat

3. Air terjun tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada berbagai upacara budaya dalam

dinamika budaya masyarakat setempat

4. Air terjun tersebut hingga saat ini hanya digunakan sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada upacara budaya tertentu saja

dalam dinamika sosial budaya masyarakat setempat

5. Air terjun tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu

sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

6. Air terjun tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagai salah

satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

7. Air terjun tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah satu

identitas regional bagi masyarakat setempat

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

b. Telaga Biru

1. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keunikan telaga biru? Mohon berikan Nilai Persepsi dengan

memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Bentuk telaga ini berbeda dari telaga lainnya

2. Warna telaga tersebut sangat berbeda dengan telaga lainnya.

3. Manfaat dan fungsi sosial telaga tersebut berbeda dengan manfaat

dan fungsi sosial lainnya

Page 140: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

140

4. Tempat dan ruang telaga tersebut sangat berbeda dengan telaga

lainnya.

5. Waktu kejadian telaga tersebut berbeda dengan telaga lainnya

6. Ukuran dimensi telaga tersebut sangat berbeda dengan telaga

lainnya.

7. Dinamika alam telaga tersebut sangat berbeda dengan telaga

lainnya.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

2. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai kelangkaan telaga biru? Mohon berikan Nilai Persepsi dengan

memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. T elaga tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

internasional

2. Telaga tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan nasional

3. Telaga tersebut tidak terdapat di provinsi lain

4. Telaga tersebut tidak terdapat di kabupaten lain

5. Telaga tersebut tidak terdapat di kecamatan lain

6. Penggunaan proses Telaga tersebut sangat langka dalam kurun

Waktu

7. Penggunaan proses Telaga tersebut sangat langka sesuai

prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

3. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keindahan Telaga biru? Mohon berikan Nilai Persepsi dengan

memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Keindahan komposisi nuansa bentuk dari Telaga tersebut.

2. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari telaga tersebut.

3. Keindahan komposisi dari nuansa dimensi ukuran dari telaga

tersebut

4. Keindahan komposisi dan nuansa ruang telaga tersebut dengan

alam sekitar

5. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari telaga

tersebut

6. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa telaga

tersebut

7. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses telaga

tersebut

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

4. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Seasonality Telaga Biru? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

beberapa saat pada hari tertentu.

2. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada hari-hari tertentu dalam periode minggu tertentu

3. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada minggu tertentu dalam periode bulan tertentu.

4. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

Page 141: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

141

pada bulan tertentu dalam tahun tertentu

5. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada bulan tertentu dalam periode kondisi tahun tertentu

6. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

dalam kurun waktu yang singkat pada periode waktu maksimaln

3tahun sekali.

7. Telaga tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati oleh pengunjung

dengan kelompok umur dan fisik tertentu,dan/atau pengunjung

dengan status sosial tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

5. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Sensitifitas Telaga Biru? Mohon berikan Nilai Persepsi dengan

memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Peristiwa kejadian telaga tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal.

2. Kualitas kejadian telaga tersebut tidak terpengaruh oleh kehadiran

sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang optimal

3. Kuantitas kejadian telaga tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

4. Kehadiran pengunjung untuk menikmati telaga pada jarak

pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

5. Kehadiran pengunjung untuk menikmati telaga tersebut pada jarak

pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian fenomena

alam lain disekitarnya

6. Kuantitas pengunjung untuk menikmati telaga tersebut pada jarak

pandang optimal tidak mempengaruhi kuialitas kejadian fenomena

alam lain disekitarnya

7. Kehadiran pengunjung untuk menikmati telaga tersebut dalam

bentuk physical-contect tidak menyebabkan berubahnya secara

permanen kualitas dan kuantitas kejadian telaga tersebut ataupun

telaga lain yang terkait daya dukung

8. Daya dukung fisik lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai tempat rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat itu.

9. Daya dukung ekologis lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di

tempat itu.

10. Daya dukung psikologis pengunjung tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai rekreasi dan wisata yang mempunyai turn-over factor

terendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan

di tempat itu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

6. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Aksesibilitas Telaga Biru? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Lokasi telaga biru tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan

umum dalam waktu maksimaln 2jam dari ibu kota kabupaten.

Page 142: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

142

2. Lokasi telaga biru tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan

umum dalam waktu maksimal 1jam dari ibu kota kecamatan

3. Lokasi telaga tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis kendaraan

roda empat

4. Pengunjungan dapat menjangkau lokasi telaga tersebut tanpa

harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk melebihi

2kilometer

5. Untuk menjangkau lokasi telaga tersebut tersedia kendaraan

umum yang beroprasi setidaknya 16jam dalam 1 hari

6. Lokasi telaga tersebut dapat dijangkau dalam segala cuaca

7. Pada musim penghujan, lokasi gejala alam tersebut hanya dapat

dijangkau dengan kendaraan tertentu

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

7. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Fungsi Sosial Telaga Biru? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Telaga tersebut diyakini dan dipercaya oleh masyarakat setempat

mempunyai sejarah yang sangat kuat dengan cikal bakal dan

perkembangan berkehidupan komunitas masyarakat tersebut

2. Telaga tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen kehidupan sosial budaya keseharian

masyarakat setempat

3. Telaga tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah satu

sumber elemen budaya pada berbagai upacara budaya dalam

dinamika budaya masyarakat setempat

4. Telaga tersebut hingga saat ini hanya digunakan sebagai salah satu

sumber elemen budaya pada upacara budaya tertentu saja dalam

dinamika sosial budaya masyarakat setempat

5. Telaga tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu

sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

6. Telaga tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagai salah satu

sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

7. Telaga tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah satu identitas

regional bagi masyarakat setempat

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

c. Gunung Pangrango

1. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keunikan gunung pangrango? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Gunung pangrango ini berbeda dari telaga lainnya

2. Gunung pangrango tersebut sangat berbeda dengan gunung

lainnya.

3. Manfaat dan fungsi sosial gunung tersebut dengan manfaat dan

fungsi sosial lainnya

4. Tempat dan ruang gunung tersebut sangat berbeda dengan

gunung lainnya.

5. Waktu kejadian gunung tersebut berbeda dengan gunung lainnya

Page 143: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

143

6. Ukuran dimensi gunung tersebut sangat berbeda dengan gunung

lainnya.

7. Dinamika alam gunung tersebut sangat berbeda dengan gunung

lainnya.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

2. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai kelangkaan gunung pangrango? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Gunung tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

internasional

2. Gunung tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

nasional

3. Gunung tersebut tidak terdapat di provinsi lain

4. Gunung tersebut tidak terdapat di kabupaten lain

5. Gunung tersebut tidak terdapat di kecamatan lain

6. Penggunaan proses Gunung tersebut sangat langka dalam kurun

Waktu

7. Penggunaan proses Gunung tersebut sangat langka sesuai

prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

3. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keindahan Gunung pangrango? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Keindahan komposisi nuansa bentuk dari gunung tersebut.

2. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari gunung tersebut.

3. Keindahan komposisi dari nuansa dimensi ukuran dari gunung

tersebut

4. Keindahan komposisi dan nuansa ruang gunung tersebut dengan

alam sekitar

5. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari

gunung tersebut

6. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa

gunung tersebut

7. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses gunung

tersebut

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

4. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Seasonality Gunung Pangrango? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

beberapa saat pada hari tertentu.

2. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada hari-hari tertentu dalam periode minggu tertentu

3. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada minggu tertentu dalam periode bulan tertentu.

4. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

pada bulan tertentu dalam tahun tertentu

5. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

Page 144: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

144

pada bulan tertentu dalam periode kondisi tahun tertentu

6. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati pengunjung

dalam kurun waktu yang singkat pada periode waktu maksimaln

3tahun sekali.

7. Gunung tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati oleh

pengunjung dengan kelompok umur dan fisik tertentu,dan/atau

pengunjung dengan status sosial tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

5. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Sensitifitas Gunung Pangrango? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Peristiwa kejadian gunung tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal.

2. Kualitas kejadian gunung tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

3. Kuantitas kejadian gunung tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

4. Kehadiran pengunjung untuk menikmati telaga pada jarak

pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

5. Kehadiran pengunjung untuk menikmati gunung tersebut pada

jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

6. Kuantitas pengunjung untuk menikmati gunung tersebut pada

jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kuialitas kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

7. Kehadiran pengunjung untuk menikmati gunung tersebut dalam

bentuk physical-contect tidak menyebabkan berubahnya secara

permanen kualitas dan kuantitas kejadian gunung tersebut ataupun

telaga lain yang terkait daya dukung

8. Daya dukung fisik lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai tempat rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat itu.

9. Daya dukung ekologis lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di

tempat itu.

10. Daya dukung psikologis pengunjung tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai rekreasi dan wisata yang mempunyai turn-over factor

terendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan

di tempat itu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

6. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Aksesibilitas Gunung Pangrango? Mohon berikan Nilai

Persepsi dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Lokasi gunung tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum

dalam waktu maksimaln 2jam dari ibu kota kabupaten.

2. Lokasi gunung tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum

Page 145: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

145

dalam waktu maksimal 1jam dari ibu kota kecamatan

3. Lokasi gunung tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis

kendaraan roda empat

4. Pengunjungan dapat menjangkau lokasi gunung tersebut tanpa

harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk melebihi

2kilometer

5. Untuk menjangkau lokasi gunung tersebut tersedia kendaraan

umum yang beroprasi setidaknya 16jam dalam 1 hari

6. Lokasi gunung tersebut dapat dijangkau dalam segala cuaca

7. Pada musim penghujan, lokasi gejala alam tersebut hanya dapat

dijangkau dengan kendaraan tertentu

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

7. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Fungsi Sosial Gunung Pangrango? Mohon berikan Nilai

Persepsi dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Gunung tersebut diyakini dan dipercaya oleh masyarakat setempat

mempunyai sejarah yang sangat kuat dengan cikal bakal dan

perkembangan berkehidupan komunitas masyarakat tersebut

2. Gunung tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen kehidupan sosial budaya keseharian

masyarakat setempat

3. Gunung tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada berbagai upacara budaya dalam

dinamika budaya masyarakat setempat

4. Gunung tersebut hingga saat ini hanya digunakan sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada upacara budaya tertentu saja

dalam dinamika sosial budaya masyarakat setempat

5. Gunung tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu

sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

6. Gunung tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagai salah

satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial ekonomi

keseharian masyarakat setempat

7. Gunung tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah satu identitas

regional bagi masyarakat setempat

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

d. Anggrek Lipstik

1. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keunikan anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Bentuk anggrek ini berbeda dari anggrek sejenis lainnya.

2. Warna anggrek tersebut sangat berbeda dengan anggrek lainnya.

3. Aroma anggrek tersebut berbeda dengan anggrek lainnya.

4. Morfologi atau fisiologi anggrek tersebut sangat berbeda dengan

anggrek lainnya.

5. Tempat tumbuh anggrek tersebut berbeda dengan anggrek lainnya

6. Waktu tumbuh anggrek tersebut sangat berbeda dengan anggrek

lainnya.

7. Jaring jaring ekologi anggrek tersebut sangat berbeda dengan

Page 146: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

146

jarring-jaring ekologi anggrek sejenis pada umumnya

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

2. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai kelangkaan anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. anggrek tersebut telah termasuk dalam daftar kelangkaan

internasional.

2. anggrek tersebut telah masuk dalam daftar kelangkaan nasional.

3. anggrek tersebut tidak terdapat pada provinsi lain.

4. anggrek tersebut tidak terdapat pada Kabupaten lain.

5. anggrek tersebut tidak terdapat pada Kecamatan lain.

6. anggrek berbunga pohon tersebut Maksimal hanya 3thn sekali.

7. Proses propagasi anggrek tersebut baik secara alami maupun

buatan sanagat sulit untuk mencapai keberhasilan tumbuh.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

3. Bag aimana persepsi Anda terhadap Nilai keindahan anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Keindahan Komposisi dan Nuansa dari morfologi dan arsitektur

anggrek tersebut.

2. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari anggrek tersebut

3. Keindahan komposisi dan nuansa aroma anggrek tersebut.

4. Keindahan komposisi dan nuansa dinamika fisiologi dari anggrek

tersebut.

5. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari

anggrek tersebut.

6. Kepuasan psikologi pengunjung dari dari komposisi dan nuansa

anggrek tersebut.

7. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari

tegakan/komunitas kelompok anggrek tersebut

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat setuju

4. Bagaimana persepsi Anda terhadap Nilai Seasonality anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. anggrek tersebut hanya tumbuh dan dapat dinikmati beberapa saat

saja pada hari tertentu dalam tahun tertentu.

2. anggrek tersebut hanya tumbuh dan dapat dinikmati pada hari

tertentu dan priode minggu kejadian.

3. Bunga atau Buah dari anggrek tersebut hanya muncul dan dapat

dinikmati pada beberapa jam saja dalam priode berbunganya.

4. anggrek tersebut hanya dapat dinikmati pada kondisi bulan

tertentu dalam 1 tahun

5. anggrek tersebut hanya dapat dinikmati pada bulan tertentu dalam

satu priode tahun tertentu.

6. anggrek tersebut hanya dapat dinikmati dalam kurun jam yang

Page 147: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

147

singkat pada priode maksimal 3 tahun sekali.

7. anggrek tersebut hanya bisa dinikmati oleh pengunjung dengan

kelompok umur dan fisik tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat setuju

5. Bagaimana persepsi Anda terhadap Nilai Sensitifitas anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Pertumbuhan fisiologis anggrek tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran pengunjung yang melakukan physical contact dengan

anggrek tersebut.

2. Kualitas morfologi anggrek tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran pengunjung yang melakukan physical contact dengan

anggrek tersebut.

3. Kuantitas generative anggrek tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran pengunjung yang melakukan physical contact dengan

anggrek tersebut.

4. Kehadiran pengunjung untuk menikmati anggrek tersebut pada

jarak pandang optimal ataupun bersentuhan tidak mempengaruhi

terjadinya dinamika ekologi anggrek tersebut dengan jaring –

jaring ekologinya.

5. Kehadiran pengunjung untuk menikmati anggrek tersebut pada

jarak pandang optimal ataupun bersetuhan tidak mempengaruhi

kualitas kejadian fenomena alam lain sekitarnya.

6. Kehadiran pengunjung untuk menikmati anggrek tersebut dalam

bentuk physical contact tidak menyebabkan berubahnya secara

permanen kualitas dan kuantitas morfologi dan / ataupun fisiologi

anggrek tersebut ataupun komponene biotik lain yang terkait.

7. Daya dukung fisik dan / atau ekologis maupun fisikologis lokasi

anggrek tersebut tidak tergangu karena penggunaan areal tersebut

oleh pengunjung sebagai tempat berbagai kegiatan rekreasi dan

wisata yang diijinkan ditempat itu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat setuju

6. Bagaimana persepsi Anda terhadap Nilai Aksesibilitas anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Lokasi anggrek tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum

dalam waktu max 2 jam dari ibu kota kabupaten.

2. Lokasi anggrek tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum

dalam waktu max 1 jam dari ibu kota kecamatan.

3. Lokasi anggrek tersebut dapat dijangkau olah semua jenis

kendaraan roda empat.

4. Pengunjung dapat menjangkau lokasi anggrek tersebut tanpa harus

melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melebihi 2km.

5. Untuk menjangkau lokasi tumbuh anggrek tersebut tersedia

kendaraan umum yang beroperasi setidaknya 16 jam dalam 1hari.

6. Lokasi anggrek tersebut dapat dijangkau pengunjung dalam segala

cuaca.

7. Pada musim penghujan, lokasi anggrek tersebut hanya dapat

dijangkau dengan kendaraan tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat setuju

Page 148: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

148

7. Bagaimana persepsi Anda terhadap Nilai Fungsi Sosial anggrek lipstik? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. anggrek tersebut diyakini dan dipercaya oleh masyarakat setempat

mempunyai sejarah yang sangat kuat dengan cikal bakal dan

perkembangan berkehidupan komunitas masyarakat tersebut.

2. anggrek tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen kehidupan social budaya keseharian

masyarakkat setempat.

3. anggrek tersebut hingga saat ini masih digunakan sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada berbagi upacara budaya dalam

dinamika budaya masyarakat setempat.

4. anggrek tersebut hingga saat ini hanya digunakn sebagai salah

satu sumber elemen budaya pada upacara budaya tertentu saja

dalam dinamika social budaya masyarakat setempat.

5. anggrek tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah satu

sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan social ekonomi

keseharian masyarakat setempat.

6. anggrek tersebut hingga saat ini digunakan hanya sebagi salah

satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan social ekonomi

keseharian masyarakat setempat.

7. anggrek tersebut hingga saat ini sebagai salah satu identitas

regional bagi masyarakat setempat.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat setuju

e. Sumber air panas

1. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keunikan sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Bentuk sumber air panas ini berbeda dari sumber air panas

lainnya

2. Warna sumber air panas tersebut sangat berbeda dengan sumber

air panas lainnya.

3. Manfaat dan fungsi sosial sumber air panas tersebut berbeda

dengan manfaat dan fungsi sosial lainnya

4. Tempat dan ruang sumber air panas tersebut sangat berbeda

dengan sumber air panas lainnya.

5. Waktu kejadian sumber air panas tersebut berbeda dengan

lainnya

6. Ukuran dimensi telaga tersebut sangat berbeda dengan sumber air

panas lainnya.

7. Dinamika alam sumber air panas tersebut sangat berbeda dengan

telaga lainnya.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

6 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

2. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai kelangkaan sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Sumber air panas tersebut telah masuk kedalam daftar kelangkaan

Page 149: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

149

internasional

2. Sumber air panas tersebut telah masuk kedalam daftar

kelangkaan nasional

3. Sumber air panas tersebut tidak terdapat di provinsi lain

4. Sumber air panas tersebut tidak terdapat di kabupaten lain

5. Sumber air panas tersebut tidak terdapat di kecamatan lain

6. Penggunaan proses sumber air panas tersebut sangat langka dalam

kurun waktu

7. Penggunaan proses sumber air panas tersebut sangat langka sesuai

prakondisi tertentu yang tidak dapat diprediksi kejadiannya

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

7 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

3. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai keindahan Sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Keindahan komposisi nuansa bentuk dari sumber air panas

tersebut.

2. Keindahan komposisi dan nuansa warna dari sumber air panas

tersebut.

3. Keindahan komposisi dari nuansa dimensi ukuran dari sumber air

panas tersebut

4. Keindahan komposisi dan nuansa ruang sumber air panas tersebut

dengan alam sekitar

5. Keindahan komposisi dan nuansa visual secara totalitas dari

sumber air panas tersebut

6. Kepuasan psikologi pengunjung dari komposisi dan nuansa

sumber air panas tersebut

7. Keindahan komposisi dan nuansa afirmatif dari proses sumber air

panas tersebut

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

7 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

4. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Seasonality Sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung beberapa saat pada hari tertentu.

2. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung pada hari-hari tertentu dalam periode minggu tertentu

3. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung pada minggu tertentu dalam periode bulan tertentu.

4. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung pada bulan tertentu dalam tahun tertentu

5. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung pada bulan tertentu dalam periode kondisi tahun

tertentu

6. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati

pengunjung dalam kurun waktu yang singkat pada periode waktu

maksimal 3tahun sekali.

7. Sumber air panas tersebut hanya muncul dan bisa dinikmati oleh

pengunjung dengan kelompok umur dan fisik tertentu,dan/atau

pengunjung dengan status sosial tertentu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

7 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

Page 150: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

150

5. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Sensitifitas Sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Peristiwa kejadian sumber air panas tersebut tidak terpengaruh

oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak

pandang optimal.

2. Kualitas kejadian sumber air panas tersebut tidak terpengaruh oleh

kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak pandang

optimal

3. Kuantitas kejadian sumber air panas tersebut tidak terpengaruh

oleh kehadiran sedikit atau banyak pengunjung dalam jarak

pandang optimal

4. Kehadiran pengunjung untuk menikmati sumber air panas pada

jarak pandang optimal tidak mempengaruhi terjadinya kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

5. Kehadiran pengunjung untuk menikmati sumber air panas tersebut

pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kualitas kejadian

fenomena alam lain disekitarnya

6. Kuantitas pengunjung untuk menikmati sumber air panas tersebut

pada jarak pandang optimal tidak mempengaruhi kuialitas

kejadian fenomena alam lain disekitarnya

7. Kehadiran pengunjung untuk menikmati sumber air panas tersebut

dalam bentuk physical-contect tidak menyebabkan berubahnya

secara permanen kualitas dan kuantitas kejadian telaga tersebut

ataupun telaga lain yang terkait daya dukung

8. Daya dukung fisik lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai tempat rekreasi dan wisata yang diijinkan di tempat itu.

9. Daya dukung ekologis lokasi tersebut tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan dilakukan di

tempat itu.

10. Daya dukung psikologis pengunjung tidak terganggu karena

penggunaan areal tersebut oleh pengunjung sebagai tempat

berbagai rekreasi dan wisata yang mempunyai turn-over factor

terendah untuk setiap kegiatan rekreasi dan wisata yang diijinkan

di tempat itu.

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

7 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

6. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Aksesibilitas sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Lokasi sumber air panas tersebut dapat dijangkau dengan

kendaraan umum dalam waktu maksimaln 2jam dari ibu kota

kabupaten.

2. Lokasi sumber air panas tersebut dapat dijangkau dengan

kendaraan umum dalam waktu maksimal 1jam dari ibu kota

kecamatan

3. Lokasi sumber air panas tersebut dapat dijangkau oleh semua jenis

kendaraan roda empat

4. Pengunjungan dapat menjangkau lokasi sumber air panas tersebut

tanpa harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk

melebihi 2kilometer

5. Untuk menjangkau lokasi sumber air panas tersebut tersedia

kendaraan umum yang beroprasi setidaknya 16jam dalam 1 hari

Page 151: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

151

6. Lokasi sumber air panas tersebut dapat dijangkau dalam segala

cuaca

7. Pada musim penghujan, lokasi gejala alam tersebut hanya dapat

dijangkau dengan kendaraan tertentu

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

7 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

7. Bagaimana persepsi Anda terhadap nilai Fungsi Sosial Sumber air panas? Mohon berikan Nilai Persepsi

dengan memberi tanda checklist (√) pada nilai yang Anda anggap paling sesuai.

No. Indikator Nilai Persepsi

1 2 3 4 5 6 7

1. Sumber air panas tersebut diyakini dan dipercaya oleh masyarakat

setempat mempunyai sejarah yang sangat kuat dengan cikal bakal

dan perkembangan berkehidupan komunitas masyarakat tersebut

2. Sumber air panas tersebut hingga saat ini masih digunakan

sebagai salah satu sumber elemen kehidupan sosial budaya

keseharian masyarakat setempat

3. Sumber air panas tersebut hingga saat ini masih digunakan

sebagai salah satu sumber elemen budaya pada berbagai upacara

budaya dalam dinamika budaya masyarakat setempat

4. Sumber air panas tersebut hingga saat ini hanya digunakan

sebagai salah satu sumber elemen budaya pada upacara budaya

tertentu saja dalam dinamika sosial budaya masyarakat setempat

5. Sumber air panas tersebut hingga saat ini digunakan sebagai salah

satu sumber elemen ekonomi utama bagi kehidupan sosial

ekonomi keseharian masyarakat setempat

6. Sumber air panas tersebut hingga saat ini digunakan hanya

sebagai salah satu sumber elemen ekonomi bagi kehidupan sosial

ekonomi keseharian masyarakat setempat

7. Sumber air panas tersebut hingga saat ini hanya sebagai salah

satu identitas regional bagi masyarakat setempat

Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Agak Tidak Setuju 4 = Ragu-ragu

5 = Agak Setuju 6 = Setuju 7 = Sangat Setuju

Page 152: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

152

Lampiran 2. Analisis Vegetasi

Jenis tumbuhan bawah

No Nama Local Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Pulus 4 4.48 4.48 8.96

2 Balakatoa 25 11.94 11.94 23.88

3 Hamerang 1 1.49 1.49 2.99

4 Kecubung 1 1.49 1.49 2.99

5 Pakis Gunung 2 1.49 1.49 2.99

6 Rumput Gajah 28 5.97 5.97 11.94

7 Rotan 8 7.46 7.46 14.93

8 Pakis 99 17.91 17.91 35.82

9 Ramokuya 34 2.99 2.99 5.97

10 Kokopian 15 1.49 1.49 2.99

11 Ramo Giling 7 1.49 1.49 2.99

12 Pandan Hutan 2 2.99 2.99 5.97

13 Begonia 4 4.48 4.48 8.96

14 Cocok Bubuk 5 1.49 1.49 2.99

15 Harendong Bulu 11 4.48 4.48 8.96

16 Anggrek Tanah 1 1.49 1.49 2.99

17 Mara 2 2.99 2.99 5.97

18 Kahitutan 1 1.49 1.49 2.99

19 Honje 20 2.99 2.99 5.97

20 Babakoan Leutik 26 4.48 4.48 8.96

21 Cecenet 1 1.49 1.49 2.99

22 Paku 10 4.48 4.48 8.96

23 Sirip Penyu 34 5.97 5.97 11.94

24 Bubukuan 5 1.49 1.49 2.99

25 Sirih Hutan 1 1.49 1.49 2.99

Jenis semai

No Nama Jenis Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Ki Kopi 9 10.42 7.69 18.11

2 Ki Bancet 5 6.25 4.27 10.52

3 Ki Lemo Badak 1 2.08 0.85 2.94

4 Ki Leho 14 10.42 11.97 22.38

5 Kurai 1 2.08 0.85 2.94

6 Ki Racun 13 12.50 11.11 23.61

7 Riung Anak 2 2.08 1.71 3.79

8 Kahitutan 1 2.08 0.85 2.94

9 Ki Bangong 2 2.08 1.71 3.79

10 Ki Hujan 1 2.08 0.85 2.94

11 Janitri 1 2.08 0.85 2.94

12 Nangsi 6 8.33 5.13 13.46

13 Cempaka Hutan 1 2.08 0.85 2.94

14 Muncang Cina 3 2.08 2.56 4.65

15 Saninten 4 4.17 3.42 7.59

16 Panggang Cucuk 5 4.17 4.27 8.44

17 Kopo Hutan 2 4.17 1.71 5.88

18 Ki Leho Canting 1 2.08 0.85 2.94

19 Ki Ajag 11 10.42 9.40 19.82

20 Teter 32 4.17 27.35 31.52

Page 153: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

153

21 Manglid 1 2.08 0.85 2.94

22 Kondang Air 1 2.08 0.85 2.94

Jenis pancang

No Nama Local Jumlah

Total Fr Kr INP

1 Puspa 5 9.26 6.33 15.59

2 Saninten 5 7.41 6.33 13.74

3 Huru Beas 2 3.70 2.53 6.24

4 Ki Sauhen 4 3.70 5.06 8.77

5 Ki Racun 5 7.41 6.33 13.74

6 Ganda Rukem 1 1.85 1.27 3.12

7 Panggang 1 1.85 1.27 3.12

8 Nangsi 14 11.11 17.72 28.83

9 Ipis Kulit 1 1.85 1.27 3.12

10 Ki Putri 3 1.85 3.80 5.65

11 Kurai 1 1.85 1.27 3.12

12 Janitri 3 3.70 3.80 7.50

13 Janitri Leutik 1 1.85 1.27 3.12

14 Ki Hujan 1 1.85 1.27 3.12

15 Ki Kopi 4 7.41 5.06 12.47

16 Ki Leho 2 3.70 2.53 6.24

17 Manglid 2 3.70 2.53 6.24

18 Tunjung 8 3.70 10.13 13.83

19 Bubukuan 3 3.70 3.80 7.50

20 Teter 8 7.41 10.13 17.53

21 Kondang Hijau 2 3.70 2.53 6.24

22 Kopo Hutan 1 3.70 1.27 4.97

23 Muncang Cina 1 1.85 1.27 3.12

24 Takokak 1 1.85 1.27 3.12

Jenis tiang

No Nama Jenis Jumlah Fr Kr Dr INP

1 Bungbrum 1 1.78 1.40 1.77 4.97

2 Ipis Kulit 9 8.92 12.67 11.41 33.01

3 Pasang Batu 2 3.57 2.81 3.69 10.08

4 Walen 3 1.78 4.22 4.58 10.59

5 Haruman 3 3.57 4.22 3.06 10.86

6 Manggong 4 3.57 5.633 6.73 15.94

7 Huru Mado 1 1.78 1.40 1.51 4.70

8 Puspa 1 1.78 1.40 1.10 4.30

9 Pisitan Monyet 3 3.57 4.22 5.34 13.14

10 Kurai 1 1.78 1.40 1.64 4.83

11 Pisau Heut 1 1.78 1.40 0.71 3.91

12 Nangsi 8 10.71 11.26 7.47 29.46

13 Sulibra 2 1.78 2.81 2.58 7.18

14 Ramogiling 1 1.78 1.40 1.39 4.58

15 Ki Bancet 1 1.78 1.40 2.29 5.48

16 Saninten 4 3.57 5.63 5.76 14.97

17 Suren 2 3.57 2.81 4.83 11.22

18 Muncang Cina 3 5.35 4.22 4.27 13.85

19 Ki Racun 2 3.57 2.81 2.15 8.54

Page 154: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

154

20 Ki Merak 1 1.78 1.40 1.77 4.97

21 Kopo Hutan 1 1.78 1.40 1.99 5.18

Lanjutan

22 Teter 4 7.14 5.63 6.23 19.01

23 Ki Leho 1 1.78 1.40 1.05 4.24

24 Beleketebe 3 5.35 4.22 3.10 12.69

25 Ki Bangkong 1 1.78 1.40 1.51 4.70

26 Kondang Air 2 3.57 2.81 3.22 9.61

27 Manglid 1 1.78 1.40 1.05 4.24

28 Huru Batu 1 1.78 1.40 1.77 4.97

29 Riung Anak 1 1.78 1.40 1.45 4.64

30 Kondang Hijau 1 1.78 1.40 1.77 4.97

31 Rukem 1 1.78 1.40 2.06 5.25

32 Huru Beas 1 1.78 1.40 0.59 3.78

Jenis pohon

No Nama Jenis Jumlah Fr Kr Dr INP

1 Ipis Kulit 3 2.46 2.80 1.16 6.44

2 Pasang Hugong 1 1.23 0.93 10.68 12.85

3 Ki Racun 2 2.46 1.86 0.32 4.66

4 Ki Sauheun 1 1.23 0.93 0.25 2.42

5 Puspa 5 3.70 4.67 4.89 13.26

6 Pasang 4 2.46 3.73 3.99 10.20

7 Huru 2 1.23 1.86 1.80 4.90

8 Huru Beas 4 4.93 3.73 3.13 11.81

9 Haruman 8 7.40 7.47 4.55 19.43

10 Bungbrun 1 1.23 0.93 0.19 2.36

11 Manglid 2 2.46 1.86 1.18 5.51

12 Manggong 9 8.64 8.41 2.98 20.03

13 Huru Bodas 2 2.46 1.86 1.28 5.62

14 Ki Leho 1 1.23 0.93 0.19 2.36

15 Ki Pare 3 1.23 2.80 0.97 5.00

16 Riung Anak 2 1.23 1.86 0.81 3.92

17 Saninten 3 2.46 2.80 0.77 6.04

18 Ki Putri 4 3.70 3.73 1.89 9.34

19 Kilet 1 1.23 0.93 0.36 2.53

20 Rasamala 9 9.87 8.41 33.45 51.74

21 Pasang Batu 3 3.70 2.80 3.84 10.35

22 Ki Hujan 2 2.46 1.86 5.18 9.52

23 Pisitan Monyet 3 2.46 2.80 1.49 6.76

24 Huru Leeur 4 3.70 3.73 1.58 9.02

25 Sulibra 1 1.23 0.93 0.19 2.36

26 Ramogilng 1 1.23 0.93 0.36 2.53

27 Walen 1 1.23 0.93 0.17 2.34

28 Kurai 1 1.23 0.93 0.26 2.43

29 Nangsi 3 2.46 2.80 0.79 6.06

Page 155: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

155

30 Kondang Hijau 2 2.46 1.86 0.97 5.31

31 Muncang Cina 5 4.93 4.67 3.60 13.21

Lanjutan

32 Kondang Benying 6 3.70 5.60 3.41 12.73

33 Suren 6 3.70 5.60 2.54 11.85

34 Kondang Loa 1 1.23 0.93 0.33 2.50

35 Tebaga Bodas 1 1.23 0.93 0.26 2.43

Jenis liana dan epifit No Nama Jenis Jumlah F FR KR INP

1 Pakis 75 15 21.12 40.32 61.44

2 Cadaca 24 10 14.08 12.90 26.98

3 Darangdan 11 6 8.45 5.91 14.36

4 Markisa Hutan 3 3 4.22 1.61 5.83

5 Bunga Lipstik 4 4 5.63 2.15 7.78

6 Bungbrun 3 2 2.81 1.61 4.42

7 Pletos 3 2 2.81 1.61 4.42

8 Bubuluan 4 4 5.63 2.15 7.78

9 Anggrek 15 7 9.85 8.06 17.92

10 Canar Leutik 8 3 4.22 4.30 8.52

11 Kahitutan 6 3 4.22 3.22 7.45

12 Sirih 3 3 4.22 1.61 5.83

13 Pandan Arai 19 5 7.04 10.21 17.25

14 Pandan Anggrek 8 4 5.63 4.30 9.93

Page 156: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

156

Lampran 3. Abiotik

(Kecepatan Arus)

No Hari/Tanggal Waktu Suhu Kelembapan%

Camp TNGGP Camp TNGGP

TB

Kering

TB

Basah

TB

Kering

TB

Basah

1 Jumat 7:00 19 17 - 82

24 Juni 2011 14:00 21 19 - 83

17:00 18 17 20 19 91 91

2 Sabtu 7:00 21 18 15 14 75 90

25 Juni 2011 14:00 24 21 24 22 77 84

17:00 20 18 21 19 83 83

3 Minggu 7:00 20 17,5 19 17 75 82

26 Juni 2011 14:00 - - 23 21 - 84

17:00 19,5 17 21 19 82 83

4 Senin 7:00 17 16 18,5 17 91 91

27 Juni 2011 14:00 - - 22 19 - 76

17:00 - - - - - -

5 Selasa 7:00 20 18,5 20 18 83 83

28 Juni 2011 14:00 - - 22,5 20 - 84

17:00 - - 20 19 - 91

6 Rabu 7:00 - 15,5 17 16 - 91

29 Juni 2011 14:00 20 19 21 19,5 91 91

17:00 20 18,5 19 18 83 91

7 Kamis 7:00 19 20,5 19 17 91 82

30 Juni 2011 14:00 20,5 19 20 19 91 91

17:00 17 17 18,5 17,5 91 91

8 Jumat 7:00 19 17 17 15 82 82

01 Juli 2011 14:00 20 18 20,5 18,5 83 83

17:00 19,5 18 19 17 91 82

9 Sabtu 7:00 18 20 17 16 82 91

02 Juli 2011 14:00 21 18,5 21 19 75 75

17:00 19,5 16 21 19 74 75

10 Minggu 7:00 17 16 17 15,5 91 82

03 Juli 2011 14:00 22 19 20 18 76 83

17:00 22 20 21 19 84 83

11 Senin 7:00 17 16 17 16 91 91

04 Juli 2011 14:00 20 18 21 19 83 83

17:00 19 18,5 20 19 91 91

12 Selasa 7:00 15 14 16 15 90 90

05 Juli 2011 14:00 22 20 22 20 84 84

17:00 22 19 21 19 76 83

13 Rabu 7:00 15 14 19 17 90 82

06 Juli 2011 14:00 22 20 21,5 18,5 84 75

17:00 19 17,5 20 18 82 83

14 Kamis 7:00 20 18 19,5 17,5 83 82

07 Juli 2011 14:00 22 20 21 19 84 83

17:00 - 18 19 18 - 91

15 Jumat 7:00 18 16 19 16 82 74

08 Juli 2011 14:00 20 18 20 18,5 83 83

17:00 19 17,5 19,5 18 82 91

16 Sabtu 7:00 18 17 16,5 15 91 90

09 Juli 2011 14:00 - - - - - -

Page 157: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

157

DATA ABIOTIK EKOSISTEM

A. Data Pengamat ( stasiun 1)

Tim :1. Afrodita Indayana

2. Rachmi Fathia

3. Rezqa Priantama

4. Yoseph Dewa

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi : Sungai Cikundul

Waktu : 08.10 – 11.00 WIB

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Lokasi sungai berarus deras, kedalamannya dangkal , banyak batu – batu besar disekitar

sungai,dan disekitar sungai banyak tanaman lebat. Pengambilan pertama dekat jembatan.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 24 Juni 2011

2 Waktu (WIB) 08.10 – 09.20 WIB

3 Lokasi Sungai Cikundul

4 Lebar Sungai (meter) 3,5 m

5 Lebar Badan Sungai (meter) 6,2 m

6 Kecerahan (%) 93%

7 Kedalaman (meter)

d1 15 cm

d2 13 cm

d3 25 cm

Rata-rata 17,6

8 Kecepatan Arus

(meter/detik)

v1 0,54 meter/detik

v2 0,46 meter/detik

v3 0,68 meter/detik

Rata-rata 0,56 meter/detik

9 Suhu Air (C) 16C

10 Benthos

A. Data Pengamatan (stasiun 2)

Tim : 1. Friedman Charlyo Manalu 4. Tiara Aulia

2. Guntur Wibawa Mukti

3. Dewi Intan sari

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi : Mandalawangi ( Sungai Cikundul & Taman Komodo)

Waktu : 07.55

17:00 - - - - - -

17 Minggu 7:00 - - - - - -

10 Juli 2011 14:00 - - - - - -

17:00 - - - - - -

Page 158: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

158

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Arus aliran air sungainya deras, dipinggir sungai terdapat banyak rumput, lalu

terdapat juga pohon arbei & blueberry. Terdapat juga banyak tumbuhan pisang. Banyak

bebatuan besar disebelah kanan aliran sungai. Cuaca cerah.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 24 Juni 2011

2 Waktu (WIB) 08.05 – 09.35

3 Lokasi Sungai Cikundul

4 Lebar Sungai (meter) 441,66

5 Lebar Badan Sungai (meter) 551,33

6 Kecerahan (%) 94,03 %

7 Kedalaman (meter)

d1 14 cm

d2 24 cm

d3 27,4

Rerata 21,8

8 Kecepatan Arus

(meter/detik)

v1 33 detik

v2 48 detik

v3 62 detik

Rerata 47,66 detik

9 Suhu air (°C) 19 °C

10 Benthos √

DATA ABIOTIK EKOSISTEM

A. Data Pengamat (stasiun 3)

Tim : 1. Afrodita Indayana

2. Rachmi Fathia

3. Rezqa Priantama

4. Yoseph Dewa

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi :Buper Mandala Wangi

Waktu :09.30

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Lokasi sungai berarus kecil, bnyak berbatuan kecil, disekitar sungai banyak pohon

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 24 Juni 2011

2 Waktu (WIB) 09.30 WIB

Page 159: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

159

3 Lokasi Sungai Mandala Wangi

4 Lebar Sungai (meter) 7,76 m

5 Lebar Badan Sungai (meter) 9,45 m

6 Kecerahan (%) 99%

7 Kedalaman (meter) D1 14cm

D2 22cm

D3 5cm

Rata – rata 13,6cm

8 Kecepatan Arus

(meter/detik)

V1 0,41 meter/detik

V2 0,27 meter/detik

V3 0,3 meter/detik

Rata - rata 0,32 meter/detik

9 Suhu Air (C) 17C 10 Benthos

A. Data Pengamatan (stasiun 4)

Tim : 1. Friedman Charlyo Manalu 4. Tiara Aulia

2. Guntur Wibawa Mukti

3. Dewi Intan sari

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi : Mandalawangi ( Sungai Cikundul & Taman Komodo)

Waktu : 07.55

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Di stasiun ini tidak terlalu banyak bebatuan, tidak terlalu banyak tumbuhan,namun

banyak terdapat banyak lumut. Arusnya tidak terlalu deras dan kedalamannya mencapai paha

orang dewasa.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 24 Juni 2011

2 Waktu (WIB) 09.43 – 11.15

3 Lokasi Sungai Cikundul

4 Lebar Sungai (meter) 561,66

5 Lebar Badan Sungai (meter) 701,66

6 Kecerahan (%) 95,26 %

7 Kedalaman (meter)

d1 22 cm

d2 26 cm

d3 6,5 cm

Rerata 18,16 cm

8 Kecepatan Arus

(meter/detik)

v1 52

v2 55

v3 37

Rerata 48

9 Suhu air (°C) 21 °C

10 Benthos √

Page 160: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

160

DATA ABIOTIK EKOSISTEM

A. Data Pengamat ( stasiun 1) Tim : 1. Afrodita Indayana 5. Friedman Charlie Manalu

2. Rachmi Fathia 6. Guntur Wibawa Mukti

3. Rezqa Priantama 7. Dewi Intan Sari

4. Yoseph Dewa 8. Tiara Aulia

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi : Sungai Cibogo

Waktu : 08.35 – 10.55 WIB

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Aliran sungainya relatif deras, kedalamannya dangkal , banyak batu – batu besar

disekitar sungai,dan disekitar sungai banyak tanaman rindang. Sungainya tidak terlalu

lebar. Cuaca cerah.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 04 July 2011

2 Waktu (WIB) 08.45 – 09.05 WIB

3 Lokasi Sungai Cibogo

4 Lebar Sungai (meter) 3,9 m

5 Lebar Badan Sungai (meter) 4,2 m

6 Kecerahan (%) 99 %

7 Kedalaman (meter)

d1 11 cm

d2 26 cm

d3 7 cm

Rata-rata 14,6 cm

8 Kecepatan Arus (meter/detik)

V1 0,17 meter/detik

Page 161: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

161

9 Suhu Air (C) 17C

10 Benthos √

A. Data Pengamatan (stasiun 2)

Tim : 1. Afrodita Indayana 5. Friedman Charlie Manalu

2. Rachmi Fathia 6. Guntur Wibawa Mukti

3. Rezqa Priantama 7. Dewi Intan Sari

4. Yoseph Dewa 8. Tiara Aulia

B. Lokasi Pengamatan

Lokasi : Kebun Raya Cibodas ( Sungai Cibogo)

Waktu : 09.20 WIB

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saoat Pengamatan :

Arus airnya sedang,dasar sungainya landai. Tidak banyak terdapat bebatuan. Cuaca cerah.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 4 July 2011

2 Waktu (WIB) 09.25 – 09.40

3 Lokasi Sungai Cibogo

4 Lebar Sungai (meter) 5,5 m

5 Lebar Badan Sungai (meter) 5,24 m

6 Kecerahan (%) 98 %

7 Kedalaman (meter)

d1 9 cm

d2 30 cm

d3 59 cm

Rerata 32,6 cm

8 Kecepatan Arus (meter/detik) v1 0,48 meter/detik

Page 162: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

162

9 Suhu air (°C) 17 °C

10 Benthos √

A. Data Pengamat (stasiun 3) Tim : 1. Afrodita Indayana 5. Friedman Carlyo Manalu

2. Rachmi Fathia 6. Guntur Wibawa Mukti

3. Rezqa Priantama 7. Dewi Intan Sari

4. Yoseph Dewa 8. Tiara Aulia

B. Lokasi Pengamatan Lokasi : Kebun Raya Cibodas ( Sungai Cibogo)

Waktu :09.55

Deskripsi Lokasi dan Kondisi Saat Pengamatan :

Lokasi sungai berarus kecil karena permukaannya dangkal, banyak terdapat bebatuan

di sisi kanan dan kiri badan sungai, disekitar sungai banyak terdapat pohon. Cuaca cerah.

No Data

1 Tanggal (Tahun 2011) 4 July 2011

2 Waktu (WIB) 10.00 – 10.20 WIB

3 Lokasi Sungai Cibogo

4 Lebar Sungai (meter) 2,5 m

5 Lebar Badan Sungai (meter) 3,7 m

6 Kecerahan (%) 98 %

7 Kedalaman (meter)

D1 7 cm

D2 14 cm

D3 5 cm

Rata – rata 8,6 cm

Page 163: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

163

8 Kecepatan Arus (meter/detik)

V1 0,23 meter/detik

9 Suhu Air (C) 17 C

10

Benthos

Page 164: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

164

Lampiran 4. Fasilitas FASILITAS

Bumi Perkemahan Mandala Kitri

PRAKTIK UMUM EKOWISATA

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Pusat Informasi 1 Baik Terletak di HM 0

2 Pintu Gerbang 1 Cukup Pintu Gerbang terbuka,tidak memakai pagar

3 Tempat Parkir 2 Cukup

di dekat loksi gerbang hanya tersedia tempat parkir motor,dan parkir roda empat di jadikan satu dengan parkiran kawasan wisata lainnya

4 Papan Penunjuk arah 23 Baik mulai dari HM 0 jalur cibereum dan dan jalur ciwalen

5

Pondok Teduh

(shelter) 4 Buruk jalur cibereum tersedia 4 shelter dengan kondisi buruk karena fandalisme

6 Bumi Perkemahan

7 Pondok Wisata

8 MCK 3 titik Cukup di dekat pusat informasi ada 2 titik dan di hm 28 ada satu titik

9 Menara Pengamat

10 Jalan Setapak 2 jalur Baik jalan setapak berupa jalan berbatu tersusun rapi yang cukup baik kondisinya

11 Jalan Masuk 1 Cukup jalan masuk utama melalui pintu gerbang

12 Jembatan 3 Baik

terdiri dari satu jembatan panjang untuk melewati rawa dan 2 jembatan melewati sungai

13 Tempat Duduk

14 Tempat Sampah 1 Baik hanya ada satu spot di HM 0

15 Mushola 1 Cukup terletak di HM 0 di depan resort mandalawangi dan cukup terawatt

16 Aula Terbuka 1 Cukup aula terbuka erletak di jalur ciwalen yang dahulunya bekas tempat penjualan tiket

17 Aula Tertutup 1 Baik

Tabel 2. Fasilitas Pengelolaan

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Bangunan Kantor 1 Baik berada di balai besar TNGGP

2 Pondok Kerja 1 Baik berada di HM 0

3 Pos Jaga 2 Baik pos jaga penjualan tiket dan pos keamanan di dekat jalan masuk ke lokasi

Page 165: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

165

Lanjutan 4 Jalan Patroli

Tabel 3. Fasilitas Pendidikan dan Penelitian

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Jalan Rintis

2 Laboratorium alam

3 Kebun Plasma Nutfah 1 Baik berada di dekat resort mandalawangi

4

Sarana Akomodasi

Peneliti 1 Baik jalan

Tabel 4.Fasilitas Pendukung Lainnya

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 canopi trail 1 Baik berada di jalur ciwalen dan merupakan salah satu objek unggulan

2 Musholah 1 Baik

3

Toko perlengkapan

alat 1 Baik

FASILITAS

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

PRAKTIK UMUM EKOWISATA

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Pusat Informasi 1 Baik Terletak di HM 0

2 Pintu Gerbang 1 Cukup Pintu Gerbang terbuka,tidak memakai pagar

3 Tempat Parkir 2 Cukup

di dekat loksi gerbang hanya tersedia tempat parkir motor,dan parkir roda empat

di jadikan satu dengan parkiran kawasan wisata lainnya

4 Papan Penunjuk arah 23 Baik mulai dari HM 0 jalur cibereum dan dan jalur ciwalen

5 Pondok Teduh (shelter) 4 Buruk jalur cibereum tersedia 4 shelter dengan kondisi buruk karena fandalisme

6 Bumi Perkemahan

7 Pondok Wisata

Page 166: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

166

La-

njutan

8 MCK 3 titik Cukup

di dekat pusat informasi ada 2 titik dan di hm 28 ada satu titik

9 Menara Pengamat

10 Jalan Setapak 2 jalur Baik jalan setapak berupa jalan berbatu tersusun rapi yang cukup baik kondisinya

11 Jalan Masuk 1 Cukup jalan masuk utama melalui pintu gerbang

12 Jembatan 3 Baik

terdiri dari satu jembatan panjang untuk melewati rawa dan 2 jembatan melewati

sungai

13 Tempat Duduk

14 Tempat Sampah 1 Baik hanya ada satu spot di HM 0

15 Mushola 1 Cukup terletak di HM 0 di depan resort mandalawangi dan cukup terawatt

16 Aula Terbuka 1 Cukup aula terbuka erletak di jalur ciwalen yang dahulunya bekas tempat penjualan tiket

17 Aula Tertutup 1 Baik

Tabel 2. Fasilitas Pengelolaan

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Bangunan Kantor 1 Baik berada di balai besar TNGGP

2 Pondok Kerja 1 Baik berada di HM 0

3 Pos Jaga 2 Baik pos jaga penjualan tiket dan pos keamanan di dekat jalan masuk ke lokasi 4 Jalan Patroli

Tabel 3. Fasilitas Pendidikan dan Penelitian

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 Jalan Rintis

2 Laboratorium

3 Laboratorium alam

4 Kebun Plasma Nutfah 1 Baik berada di dekat resort mandalawangi

5 Sarana Akomodasi Peneliti 1 Baik jalan

Tabel 4.Fasilitas Pendukung Lainnya

No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi

1 canopi trail 1 Baik berada di jalur ciwalen dan merupakan salah satu objek unggulan

2 Musholah 1 kurang baik

3 Gazebo 2 cukup baik

Page 167: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

167

Lampran 5. Profil Pohon

Tabel Profil Pohon

No Nama Jenis Posisi

Diameter Keliling Tinggi Panjang Tajuk

X Y Total Bebas Cabang Ka Ki Dp Blk

1 Kondang Hijau 7,00 1,45 44,8 141 8 5 4 6 6 5

2 Muncang Cina 5 9 67,4 21 17,5 7 6 5 6,5 7

3 Rasamala 9 28 19,2 60 21 15,5 7,5 11 9 13

4 15 17 22,6

5 Kondang bunying 17,6 1,7 20,8 65 12 4,5 4,5 3 4,5 6

6 Manggong 3 4 21 66 13 8 4,5 6 3 2

7 Suren 6 4 38,2 120 18 0,5 5 4,5 6 4

8 Suren 6 2 27,2 86 15 7 2 2 2 2

9 Kiracun 9 2,5 32,4 102 15 4 3 5 7 3

10 Muncang Cina 9 6 36,6 115 8 4 4 5 2 3,5

11 Muncang Cina 10 12 25 79 9,5 6 3 3 2,5 4

12 Kondang Bunying 1 8,5 41,4 130 21 11 4,5 3 6 6

13 Kondang Bunying 12 0 44,4 140 17,5 8 4 3,5 5 4

14 Muncang Cina 11 7,5 41,4 130 21 12 3,5 3,5 4 7

15 Kondang Bunying 9 6 44,4 140 15 4 3 3 3 4

16 Kondang Bunying 2 4,5 22,6 68 13 6 6 6 7 8,5

Page 168: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

168

Profil Pohon

(15 plot yang terdapat pada HM 05 dan HM 11 TNGGP)

Page 169: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

169

Lampiran 6. Keanekaragaman Satwa

E. Data Pengamatan

Plot 1 koordinat : S. 06°44.304' E.107°00.339' waktu : 06.00 - 06.10

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Burung Gereja 9 L Cemara - Terbang & Bertengger

2 Walet 3 L Damar TA Bertengger

3 Gelatik Batu Kelabu 1 L Callistemen TA Hinggap di pohon & Terbang

4 Tekukur 1 TL - Bersuara

Plot 2 koordinat : S. 06°44.357' E.107°00.351' waktu : 06.14 - 06.24

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Tekukur 1 TL - - Bersuara

2 Kangkok Ranting 1 TL - - Bersuara

3 Decu Belang 1 L Atangia TB Hinggap di pohon

4 Sikatan Belang 1 L Araucaria TT Bertengger

5 Gelatik Batu Kelabu 2 L Damar TB Bertengger

Plot 3 koordinat : S. 06°44.412' E.107°00.340' waktu : 06.30 - 06.40

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Munguk Beledu 2 L Beringin TA Loncat-loncat

2 Srigunting Hitam 1 L Araucaria TA Bertengger

3 Merinting Kecil 3 L - Sungai Terbang

Plot 4 koordinat : S. 06°44.484' E.107°00.367' Waktu : 06.46 - 06.56

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Cabai Jawa 1 TL - - Bersuara

2 Sikatan Cacing 1 TL - - Bersuara

3 Pelanduk Topi Hitam 1 TL - - Bersuara

Page 170: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

170

4 Brencet Berkening 1 TL - - Bersuara

Plot 5 koordinat : S. 06°44.' E.107°00.339' Waktu : 07.00 - 07.10

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Srigunting hitam 1 L Araucaria TA Bertengger

2 Cabai Jawa 1 L TT Bertengger

3 Cabai Merah 1 L TT Bertengger

Plot 6 koordinat ; S. 06°44.540' E.107°00.365' Waktu : 07.16 - 07.26

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Parus Mayor 1 L Rasamala TT Bertengger

2 Sikatan Belang 1 L TA Bertengger

3 Walet 3 L Araucaria TB Terbang

4 Serindit Jawa 2 L - - Terbang

5 Srigunting Hitam 2 L TA Bertengger

6 Srigunting Kelabu 1 L TA Bertengger

Plot 7 koordinat : S. 06°44.578' E.107°00.386' Waktu : 07.37 - 07.47

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Sikatan Belang 1 L - - Terbang

2 Srigunting Hitam 1 L Bertengger

3 Walet 4 L - - Terbang

4 Kacamata Gunung 2 L Sterculia TA Bertengger

5 Tekukur 4 TL - - Bersuara

6 Galatik Batu Kelabu 1 L Sterculia Bertengger

Plot 8 koordinat : S. 06°44.615' E.107°00.434' Waktu : 07.52 - 08.02

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

Page 171: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

171

1 Takur Tenggeret 1 TL - - Bersuara

2 Walet 6 L Cemara, Rumput Terbang,Bertengger

3 Tekukur 3 TL - - Bersuara

4 Kacamata Biasa 1 L TT Bertengger

5 Cabai Jawa 2 L - - Terbang

Plot 9 koordinat : S. 06°44.654' E.107°00.434' Waktu : 08.15 - 08.25

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Wiwik Luri 1 TL - - Bersuara

2 Perenjak Jawa 1 L TA Bertengger

3 Sikatan Belang 1 L Eriobotrya TT Bertengger

4 Sikatan Cacing 1 TL - - Bersuara

Plot

10 koordinat : S. 06°44.670' E.107°00.463' Waktu : 08.24 - 08.34

No Nama Jenis ∑ L/TL Jenis vegetasi Posisi pada vegetasi Aktivitas satwa

1 Kedasi Hitam 1 TL - - Bersuara

2 Cekakak Sungai 1 L TT Bertengger

3 Walet 4 L - - Terbang

Page 172: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

172

Keanekaragaman Satwa

No Nama Lokal Nama Ilmiah

Plot

JM

LH P'

-p' Ln

P' H' E

Nama

Inggris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Colombidae

1 Tekukur

streptopelia chinensis spotted dove 1 1 4 3 9 0.12 0.0566

0.45

99

0.14

7

Psittacidae

2 Serindit jawa loriculus pusillus

yellow

throated

hangging parrot 2 2

0.027 0.0074

Cuculidae

3

Kangkok

ranting

cuculus

saturatus

oriental

chuckou 1 1

0.01

3 0.0031

4 Wiwik luri

chacomantis

merulinus

banded

bycuckoo 1 1

0.01

3 0.0031

5 Kedasi hitam

surniculus

lugubris

drongo

cuckoa 1 1

0.01

3 0.0031

Apodidae

6 Walet linchi collocalia vulcanorum

vulcano swiftlet 3 3 4 6 4 20

0.267 0.2018

Alcedinidae

7

Cekakak

sungai

todirhanphus

chloris

collared

kingfisher 1

0.01

3 0.0031

Chapitonidae

8

Takur

tenggeret

megalalaima

australis

blue eared

barbed 1 1

0.01

3 0.0031

Dicruridae

9

Srigunting

hitam

dicrurus

macrocercus black drongo 1 1 2 1 5

0.06

7 0.0246

10 Srigunting kelabu

dicrucus leucophaeus ashy drongo 1 1

0.013 0.0031

Paridae

11

Gelatik batu

kelabu parus mayor greatit 1 2 1 4

0.05

3 0.0182

Shit tidae

12 Munguk beledu sitta frontalis

velvetfronted

nuthatch 2 2

0.02

7 0.0074

Timalildae

13 Pelanduk topi hitam

pellorneum capistratum

black capped babbler 1 1

0.013 0.0031

14

Berencet

berkening

napothera

epilepidota

eye browed

wren babbler 1 1

0.01

3 0.0031

Tourdidae

15 Decu belang

saxicola

caprata

pied

bushchast 1 1

0.01

3 0.0031

16

Meninting

kecil

enicurus

velatus lesser forktail 3 3 0.04 0.0124

Srivildae

17 Perenjak jawa

prinia

familiaris

bar winged

prinia 1 1

0.01

3 0.0031

Muscicapidae

18 Sikatan belang

ficedula

westermanni

littlepied

flychat 1 1 1 1 4

0.05

3 0.0182

Page 173: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

173

19 Sikatan cacing

cyornis

banyumas

hill blue

flycatcher 1 1

0.01

3 0.0031

Dicaidae

20 Cabai jawa

dicaceum

trochileum

scarlet headed

flower packer 1 2 3 0.04 0.0124

Zosteropdae

21

Kacamata

gunung

zosterops

montanus

mountain white

eyes 2 2

0.02

7 0.0074

22 Kacamata biasa

zosterops

palpebrosus

oriental white

eyes 1 1

0.01

3 0.0031

Ploceidae

23

Burung Gereja

Eurasia

passer

montanus

eurasia

treesparow 9 9 0.12 0.0566

JUMLAH 75 1 0.4599

Page 174: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

174

N

o Nama Lokal

Nama

Ilmiah

Pertelaan

Daun Bunga Buah Batang Akar

Habitat dan

Ekologi Nilai-nilai

LUMUT

1 Lumut Hati - - - - Serabut Pohon dan Batu

Bewarna hijau muda. Bentuknya bulat - bulat.

Tumbuh bergerombol. Menempel

dibatu/pohon

2 Lumut Jarum Suntik - - - - Serabut Pohon dan Batu

Bewarna hijau cerah. Bentuknya menjarum.

Tumbuh bergerombol. Menempel dibatu/pohon

3

Lumut unik

dipohon - - - - Serabut Pohon dan Batu

Berwarna hijau terang,bentuknya menarik. Tumbuh bergelombang. Menempel dibatu &

pohon

4

Lumut besar

dibatu - - - - serabut Pohon dan Batu

Berwarna hijau tua,bentuk keseluruhan

seperti sekop.tumbuh bergerombol,menempel

dibatu / pohon.

5

Lumut air

terjun - - - - Serabut

Batu dekat air

terjun(lembab)

Berwarna hijau gelap,bentuknya

bergelombang,permukaannya licin.tumbuh

bergerombol menempel dibatu dan pohon

6 Lumut paku tajam - - - - Serabut Pohon dan Batu

Berwarna hijau,,bentuknya bercabang

banyak,menjarum,tumbuh bergerombol,menempel dipohon/batu.

7

lumut ular

kembar - - - - Serabut Pohon & batu

Berwarna hijau muda, bentuk seperti liana kecil memiliki daun di setiap sisi secara

sejajar. Menempel dibatu/pohoon,hidup

bergerombol.

HERBA

1

Paku sarang burung/

Kadaka

Daunnya panjang &

berwarna hijau - -

Batangnya

berwarna hijau

Menempel pada pohon Ki Kopi

Leutik

Tumbuhan ini sering banyak dijumpai di Taman Nasional ini letaknya menempel pada

pohon. Memilliki warna hijau pada daunnya.

2

cangkok-

anggrek tanah

Daunnya panjang &

melebar,permukaan daunnya kasar. - - Serabut

Menempal pada pohon mati

Lampiran 7. Estetika tumbuhan

Page 175: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

175

Lanjutan

3 Paku Siur

Daunnya warna hijau

& majemuk ganda - -

Batangnya

berwarna coklat

JAMUR

1

Jamur

Merang kecil - - - - - kayu mati

Bergerombol,kecil-kecil ukurannya,berwarna

coklat muda hampir seperti bubuk.

2 Jamur Kayu - - - - - kayu mati

Berwarna coklat tua pada pinggir-pinggir,lalu

tengahnya berwarna coklat muda,hanya 1 tidak bergerombol dan beracun,jamurnya

lebar seperti cangkang kerang.

3

Jamur kayu

jenis 2 - - - - -

kayu-kayu mati &

pohon

Bergerombol,berwarna coklat tua,pinggiran

putih,beracun bawahnya putih.

4 Jamur Merang - - - - - pohon

Tumbuh bergerombol ,ukurannya kecil

biasanya mengelilingi batang pohon.berwarna

coklat kekuning-kuningan.liat & keras.

Merah tidak bisa dimakan, putih bisa dimakan.

5

Jamur

Kuping/

Supalember - - - - -

pohon dihutan-

hutan tempat

bersarangnya

cacing.

Berwarna kuning,jika mau tumbuh seperti lendir. Bergerombol tumbuhnya.bisa dimakan

untuk memperkuat daya ingat & untuk TBC

(paru-paru). Ada yang berwarna coklat &

putih.

LIANA Tanaman obat,tanaman hias.

1 Sirih Hutan Fiper . Sp

daun tumbuhnya

berhadapan, tulang

daun panjang berjumlah 4,

bentuknya

menjantung, melebar

dipangkal,ujungnya lancip.

Bersilangan, berbulu-bulu Serabut

Taman Nasional,

merambat dipohon

dapat tumbuh ditanah.

Dapat digunakan sebagai obat, buahnya dapat dimakan.

Page 176: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

176

Lanjutan

2

Canar/anggur

hutan

Daunnya tumbuh bersilangan,tulang

daun

bersilangan,menjantu

ng,pangkal daun melebar, ujung daun

melancip.

Berwarna

hijau,seperti

anggur,tumbuh di ujung

batang.

Tumbuh

bersilangan Serabut

Hutan-hutan,

merambat dipohon. Tanaman hias

3 Bubukuan

Tulang daun

bersilangan, sirip

daun bergerigi,ujung

daun lancip, melonjong,pangkal

daun melancip. Bersilangan Serabut

Hutan-hutan,

merambat dipohon.

4

Darangdan/k

ondangg

arei/pikes arei Pikes

Tunggal, majemuk

tulang daun

bersilangan, daun

berukuran panjang,sedikit

bergelombang,ujung

daun lancip,pangkal

daun melancip dan melebar.

batang tumbuh bersilangan Serabut

Taman Nasional, melilit dipohon Dapat digunakan sebagai tanaman hias.

5

Bunga lipstik

kecil

Asianant

us

Daun tumbuh berhadapan,tulang

daun berhadapan,

bentuknya

membulat,ujung daun lancip, pangkal daun

melebar.

Berwarna merah,

diujung batang.

Batang tumbuh berhadapan,beruku

ran kecil. Serabut

Pohon-pohon,

Taman Nasional

POHON untuk habitat owa jawa

1

Muncang

cina

daun

bergerigi,lancip,sejaj

ar -

Berbentuk bulat &

berwarna

coklat

Bercabang, berkulit,ada

bulatan putih

kehijauan berbanir

Taman Nasional,

tanah serasah

2 Walen

Daun tumbuh sejajar,

berbentuk ouval -

Berbentuk

bulat &

bergerombol

permukaannya

bertotol & bergaris Tunjang

3 Rasamala Altingia Excelsa

Daunnya tumbuh sejajar

Bunganya

berbentuk bulat & berwarna coklat -

Lurus keatas, tinggi 28 meter. berbanir Jawa, hutan hujan. Daunnya sangat berkarakter

Page 177: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

177

Lanjutan

4 Panggang cucuk

Bentuk daunnya

menjari 7, sisinya bergigi - - Batangnya berduri Tunjang

Taman Nasional, tanah serasah

5

6

7 dapat digunakan untuk sauna

8

dapat dugunakan untuk osteoporosis/

persendian.

HERBA

1 Tongkat jajahean

bentuk daunnya

memanjang,

permukaan daun

kasar,sisinya sedikit bergelombang

batangnya tidak

berkayu & berwarna hijau.

akarnya

seperti umbi-umbian

tumbuh ditanah, pada HM 2 Dapat digunakan untuk obat gagal ginjal

2

Seledri

gunung

bentuk daunnya seperti seledri pada

umumnya yang

berbentuk seperti

kaki ayam & ukurannya lebih

besar Batangnya kecil

Memiliki akar

serabut

tumbuh ditanah,

pada HM 2

Dapat digunakan sebagai bahan membuat

makanan.

3 Teklan

4 Talas

Permukaan daun halus & berbulu yang

mengakibatkan air

tidak dapat

tumpah/jatuh,bentuk daun melebar &

berwarna hijau

Tidak memiliki

cabang dibatang & batangnya

berwarna hijau

Akarnya

berumbi yang dapat

dimakan

Terdapat pada

tanah , HM 2

5

6

7

8

sejenis tanaman hias karena bentuknya yang

unik.

daunnya dijadikan sebagai kerajinan seperti

tikar dan tas

Lanjutan

Page 178: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

178

SEMAK /

PERDU dapat dijadikan tanaman hias

1 Paku Siur

Permukaan daunnya

halus/licin,sisi

daunnya bergelombang,

majemuk.

Batangnya

berwarna coklat.

tumbuh ditanah & serasah yang

sedikit lembab.

2 Pandan hutan

daunnya berwarna

hijau dan

memanjang,tekstur

daunnya kaku, sisi daunnya berduri

Batangnya

berwarna coklat dan berlapis

tumbuh ditempat yang lembab

3 Paku andam

Permukaan daunnya halus dan

mengkilap,sisinya

sedikit

bergerigi,bentuk daunnya segitiga

memanjang.

batangnya

berwarna hijau kekuningan sedikit

berbulu.

tumbuh ditanah &

tumbuh subur di wilayah yang

lembab.

4 Honje hutan

Daunnya menyerupai

daun pisang,

permukaannya halus

bunganya

berwarna merah & bunganya tumbuh

ditanah tidak

menumpang pada

induknya

buahnya

berupa kapsul

mendaging,tid

ak bertangkai, menampilkan

biji tertuutup

yang dapat

dimakan

batangnya terdiri

atas pelepah daun

akarnya hidup

dibawah

tanah

tumbuh dibawah

hutan hujan, selalu

mengelompok, ditanah dalam

yang lembap.

Dasar sungai dan

kelerenng

Page 179: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

179

Lampiran 8. Estetika satwa

E. Data Pengamatan

No. Waktu Nama Jenis Jumlah Posisi Aktivitas Ciri khusus dan keunikan

1 14.35 Semut Banyak

Di batu,

tanah,dan

pohon

bergerombol

dibatu &

ditanah

ukurannya kecil,biasanya berwarna hitam 7

bergerombol

2 14.37

Belalang sembah/

cangcorang 1 Daun

Hinggap di

daun Bentuknya seperti belalang pada umumnya.

3 14.4 Capung Jarum 1 Daun

Hinggap di

daun

4 14.45

Serangga hitam

orange 1 Pohon

Hinggap di

pohon

5 14.48

Serangga hitam

pekat 1 Daun

Hinggap di

daun

6 14.49 Serangga indah 1 Daun

Hinggap di

daun

7 14.51 Belalang batu 1 Di batu

Hinggap di

batu

8 14.55

Ulat bulu

bertanduk 1

Di batang

pohon

Hinggap di

batang pohon

9 14.57 Capung merah 1 Daun

Hinggap di

daun

10 14.57 Lebah 3 Terbang Terbang

11 14.58 Nyamuk Banyak Terbang Terbang

12 15.05 Cangcorang daun 1 Pohon

Diam

dipohon Berwarna hijau daun

13 15.07 Serangga air Banyak Air

Berenang di

air bentuknya seperti bola mata

14 15.09 Serangga coklat 1 Pohon

Hinggap dan

diam dipohon Berwarna hijau daun

15 15.12 Ulat bulu merah 1 Pohon

Menempel

dibatang

pohon

Tubuhnya berbulu & berwarna merah ada garis- garis

kuning/putih

16 15.15

Laba-laba kaki

panjang 1 Pohon diam dipohon

bentuk fisiknya sama seperti laba-laba biasanya,yang

berbeda hanya kakinya yang lebih panjang dari laba-

laba biasanya.

17 15.25 Nyamuk orange 1 Daun Terbang

Bentuknya sama seperti nyamuk pada umumnya,

yang membedakannya adalah warna tubuhnya yang

berwarna orange.

Page 180: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

180

Lampiran 9. Sumberdaya wisata

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G

Rata -

Rata

Fisik Biotik

Danau Biru √ 6.0 5.3 6.4 3.7 3.8 5.0 4.9 5.014286

Rawa √ 4.9 5.7 6.7 3.6 4.0 4.1 3.0 4.571429

Gunung √ 6.3 6.3 5.7 4.0 2.3 5.4 2.0 4.571429

Kupu-Kupu Cantik √ 5.4 4.7 4.9 4.9 4.6 4.1 4.0 4.657143

Burung √ 6.0 5.4 5.0 4.3 4.7 4.9 4.0 4.9

Owa Jawa √ 4.1 5.7 5.0 3.9 5.0 5.3 3.6 4.657143

Kadsura Scandens √ 5.0 5.6 5.4 4.3 4.0 4.9 4.9 4.871429

Tanaman Jenis J √ 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.3 4.0 4.757143

Kantung Semar √ 5.4 4.1 6.1 3.6 4.6 5.4 4.0 4.742857

SUMBERDAYA WISATA

Lampiran 10.2 (KRC)

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G

Rata –

Rata

Fisik Biotik

Pemandangan Gunung Gede

Pangrango √

5.0 5.4 4.7 4.0 4.5 5.3 5.3

4.88571

4

Kolam √

4.3 3.3 4.0 4.0 4.2 5.3 2.6

3.95714

3

Taman Air Mancur √

4.9 3.9 4.9 4.0 4.5 4.7 2.3

4.17142

9

Lembah √

5.1 4.4 4.6 4.0 4.8 4.7 2.4

4.28571

4

Danau √

5.0 4.3 4.9 4.0 4.5 4.7 2.6

4.28571

4

Burung Gereja √ 4.9 4.0 5.6 1.4 3.4 5.0 4.4 4.1

Kupu-Kupu √

4.9 4.0 5.4 2.4 1.7 4.4 5.4

4.02857

1

Kupu-Kupu Biru √

5.3 2.9 5.7 2.3 2.6 3.4 5.6

3.97142

9

Bunga X √

6.4 5.6 6.4 2.4 3.4 5.6 3.7

4.78571

4

Magnolia Grandiflora

√ 7.0 5.6 7.0 3.6 3.3 3.6 3.4

4.78571

4

Ardisia √

6.6 5.6 6.7 3.0 4.0 4.0 5.6

5.07142

9

SUMBERDAYA WISATA

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G Rata –

Rata Fisik Biotik

Page 181: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

181

Danau √

4.0 2.3 1.4 3.3 3.0 2.6 4.4 3

Sungai Kecil √

4.0 4.7 5.0 3.3 4.0 5.3 4.6 4.414286

Outbond √

5.1 1.6 5.7 3.0 1.7 8.0 5.1 4.314286

Tokek √

4.1 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

4.1 4.028571

Burung Kutilang √

4.3 4.4 4.6 4.7 3.0 4.0 4.7 4.242857

Kupu-kupu √

3.6 2.0 6.0 1.4 1.3 2.0 6.9 3.314286

Bunga X1 √

4.4 4.1 4.7 4.0 3.5 4.6 4.0 4.185714

Bunga X2 √

4.4 4.1 4.7 4.0 3.5 4.4 4.0 4.157143

Bunga X3 √

5.0 4.1 4.7 4.0 3.5 4.4 4.0 4.242857

SUMBERDAYA WISATA

Nama Sumber Daya Kelompok

A B C D E F G

Rata –

Rata

Abiotik Biotik

Jembatan Komodo √ 5.3 4.7 4.6 4.0 4.7 4.7 3.3 4.471429

Air Terjun Rawa Gede √ 4.4 4.6 5.3 4.0 4.8 4.6 3.3 4.428571

Danau Mandala Wangi √ 4.9 4.6 5.4 4.0 4.7 4.6 3.3 4.5

Capung √ 4.0 2.4 5.4 4.0 3.1 4.1 2.0 3.571429

Burung √ 2.9 2.3 3.9 5.0 3.7 4.4 2.6 3.542857

Belalang √ 3.1 1.9 3.1 6.0 4.0 5.1 3.3 3.785714

Pakis Monyet √ 4.7 4.7 5.3 4.0 4.0 4.4 4.4 4.5

Tanaman Korek √ 4.9 5.0 4.9 4.6 4.0 4.4 4.0 4.542857

Common Coccineum √ 5.4 4.7 5.0 5.1 4.0 4.6 4.1 4.7

Page 182: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

182

Page 183: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

183

Lampiran 10. Pelaku bisnis

No Enumerator NIM Group KLMP A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10

1 RF J3B110009 B 3 Fatimah B B 60 A F Penjual

Sandal A A

jual bunga dan

menjual nasi uduk

2 RF J3B110009 B 3 Hj. Kuraisin B B 45 A A Penjual

Keripik D D Bertani

3 RF J3B110009 B 3 Waliyah B B 41 G A Penjual

Nanas A

4 RF J3B110009 B 3 Dewi B B 35 A B kerajinan A

5 RF J3B110009 B 3 Lina B B 23 A C Pegawai

Swasta B B Berdagang Sendal

6 DIS J3B110018 B 4 Yuyun B B 35 B A Penjual

Es Duren A

7 DIS J3B110018 B 4 Iim Ibrahim A B 53 G F Penjual

Arbei B

8 DIS J3B110018 B 4 Elis B B 43 A B Penjual

Baju C B Jual Tanaman

9 DIS J3B110018 B 4 Aisyah B B 27 B A Penjual

Boneka B

10 DIS J3B110018 B 4 Atik B B 27 A A Penjual

Bakso A

11 TA J3B210063 B 4 Idan A B 34 C B F A A Penjual Kacamata

12 TA J3B210063 B 4 Neneng B B 52 A F A B

13 TA J3B210063 B 4 Tuti B B 30 A B A A

14 TA J3B210063 B 4 Yusuf A B 31 A B A B

15 TA J3B210063 B 4 Eni B B 39 A C E B A Dagang warung

nasi

Page 184: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

184

Lanjutan

16 YDK J3B2100 B 3 Suwandi A B 50 A A F C B Pedagang Minuman

17 YDK J3B2100 B 3 Wandi A A 18 A B A C

18 YDK J3B2102 B 3 Dedy A B 30 B A A B

19 YDK J3B2100 B 3 Rini B B 36 A C E B C Warung

20 FCM J3B110026 B 4 H. Sudan A B 74 A B A B

21 FCM J3B110026 B 4 Enang A B 33 B A A B

22 FCM J3B110026 B 4 Erma B B 40 A C A E D

23 FCM J3B110026 B 4 Asep A B 38 A A A B

24 FCM J3B110026 B 4 Hendrawan A A 19 E A A A A Kuli

25 GWM J3B210067 B 4 Mustofa A B 49 A C A A

26 GWM J3B210067 B 4 Ela B B 39 B B A A

27 GWM J3B210067 B 4 Udin A B 42 B C A A

28 GWM J3B210067 B 4 Didi A B 43 B B A A

29 GWM J3B210067 B 4 Ati B B 40 A C A A

30 RP J3B210073 B 3 Dadang A B 45 B A A B

31 RP J3B210073 B 3 Jajang A B 42 B B A B A Bertani

32 RP J3B210073 B 3 Mul B B 50 B A A A

33 RP J3B210073 B 3 Ujang A A 24 B B A A

34 AI J3B110049 B 3

Page 185: Pengenalan Ekosistem Dan Ekowisata Kawasan Wisata Cibodas Kabupaten Cianjur

185

Gambar. Struktur Organisasi

Sumber: google