Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

23
PENGENALAN ALAT NAVIGASI ELECTRONIK DI ATAS KAPAL DESEMBER 7, 2012 BY DEDYDAULAY BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat- alat navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya. Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain: Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di permukaan bumi. Mempelajari serta menentukan rute/jalan yang harus ditempuh agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui. 1.2 Tujun Penulisan

Transcript of Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Page 1: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

PENGENALAN ALAT NAVIGASI ELECTRONIK DI ATAS KAPALDESEMBER 7, 2012 BY DEDYDAULAY

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan kapal dari

suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat navigasi sangat

penting untuk membantu seorang pelaut dalam melayarkan kapalnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi

sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi,

sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis. Sistem

navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain:

Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di

permukaan bumi.

Mempelajari serta menentukan rute/jalan yang harus ditempuh agar

kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke tujuan.

Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang

diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan.

Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh

diketahui.

 

1.2  Tujun Penulisan

Secara umum tujuan mempelajari teori ini adalah agar taruna dapat

mengenal hal dasar mengenai alat navigasi elektronik, sehingga kesulitan

Page 2: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

yang mungkin akan terjadi pada saat bernavigasi dapat diatasi. Adapun

tujuan khusus mempelajari teori ini adalah :

-          Dapat mengetahui macam-macam alat navigasi elektronik.

-          Dapat memahami fungsi serta kegunaan dari alat navigasi tersebut.

-          Dapat mengetahui prinsip dan cara kerja dari alat navigasi tersebut.

-          Dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari alat navigasi

tersebut.

Selain itu juga sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir semester IV.

1.3  Pembatasan Masalah

Masalah yg dibahas pada penulisan paper ini adalah mengenai alat-alat

navigasi elektronik diatas kapal serta prinsip dan cara kerjanya.

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1  Pengertian Navigasi

Navigasi adalah proses melayarkan kapal dari satu tempat ke tempat lain

dengan lancar aman dan efisien.

Alat navigasi adalah alat yang digunakan untuk membantu dalam

bernavigasi, Alat navigasi dibagi menjadi dua macam yaitu alat navigasi

konvensional dan elektronik.

 

2.2  Macam – macam Alat Navigasi Elektronik

Page 3: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

 

2.2.1        Radar

2.2.1.1  Pengertian Radar

Radar singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan

navigasi elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar

berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di sekeliling

kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal, pelampung,

kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini juga dapat

memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek tersebut.

Oleh karena itu radar sangat bermanfaat untuk mengetahui kedudukan

kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah terjadinya

tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan

berkabut, dan berlayar di malam hari terutama apabila petunjuk pelayaran

seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan visual tidak dapat

diamati.

Kelebihan utama radar dibandingkan dengan alat navigasi elektronik lain

adalah radar tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.

 

2.2.1.2  Bagian-bagian Radar

 

a)      Timer (trigger)

Bagian ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang bertegangan

tinggi yang diteruskan pada modulator dan indikator dalam waktu yang

sama. Untuk menyamakan waktu ini, maka diperlukan pengukur waktu yang

berguna mengukur waktu pemancaran pulsa-pulsa radio yang dipancarkan

itu.

b)     Modulator

Page 4: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Bagian ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya) yang

dipancarkan dan untuk memperkuat atau mempertinggi tegangan pulsa

yang akan dipancarkan. Tegangan tinggi ini didapat dari tabung magnetron.

Dengan demikian guna membangkitkan tegangan tinggi, pemancar harus

dijalankan (dihidupkan) lebih dahulu (stand by)

c)      Pemancar (transmitter)

Memberikan energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang disebut

tenaga puncak (peak power) yang kemudian disalurkan ke penghantar

gelombang (wafeguide) terus ke antena, dari antena pulsa itu disalurkan ke

udara dalam bentuk elektron yang berputar. Bagian pemancar ini pada

instalasi dikapal disatukan dalam satu kabin atau kotak.

d)     Penghubung TR dan Anti TR

Tenaga gelombang radio yang dipancarkan oleh bagian pemancar

(transmitter) dan tenaga gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui

antena ke bagian penerima (receiver) sama-sama melalui penghantar

gelombang yang sama. Untuk mengatur penyaluran energi pulsa ke antena

dan dari antena penerima tersebut dilakukan secara berganti-ganti dengan

menggunakan penghubung (swich) elektronik (neon) yang dinamakan TR

dan anti TR swich (TR = Transit and Receive). Penghubung TR bertugas

mencegah pulsa-pulsa yang bertegangan tinggi dari pemancar masuk ke

bagian penerima yang sensitif terhadap tegangan tinggi. dengan demikian

TR mencegah penerima dari kerusakan dan mencegah hilangnya energi

yang dipancarkan (bila masuk ke bagian penerima). Anti TR menyalurkan

energi gema-gema pulsa ke bagian penerima dan mencegah masuknya

energi ini ke bagian pemancar.

e)      Bagian penerima (receiver)

Memisahkan (mendeteksi) dan memperkuat energi yang diterima dari

sasaran. Hasil deteksi selubung getaran radio ini diperkuat disalurkan ke

bagian penguat gambar (video amplifier) lalu diteruskan ke bagian indikator

atau PPI unit.

Page 5: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

f)       Bagian PPI (Plan Position Indikator)

Kadang-kadang disebut juga sebagai display unit, fungsinya untuk

memperlihatkan sasaran gambar yang terkena pancaran pulsa dan

menentukan arah serta jarak sasaran dalam azimut PPI dilengkapi dengan

Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube) dan rangkaian yang disebut dasar

waktu (time base) yang mengatur panjang atau lamanya sweep sesuai

dengan jarak lamanya waktu yang digunakan.

g)      Bagian Antena

Antena terdiri dari tiga bagian khusus yaitu :

Motor yang memutar antena

Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo).

Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan

motor sinrkonnya pada putaran pembelok TSK.

Mikro swit gunanya untuk menunjukkan cahaya haluan (heading plas)

kecuali antena yang berbentuk parabol itu, ketiga bagian ini biasanya

ditempatkan dalam satu kotak yang disebut pedestal.

 

2.2.1.3  Prosedur Pengoperasian Radar

a)      Prosedur Menghidupkan (ON)

Pada prinsipnya prosedur penggunaan radar adalah sama untuk semua jenis

radar dan prosedur penggunaan biasanya ada dalam buku manual operasi.

Sebelum memutar tombol utama dan tombol-tombol function pada posisi

“ON” pastikan tombol-tombol pada panel radar berada pada posisi

“OFF”/penuh berlawanan dengan arah jarum jam.

Setelah bagian tombol-tombol pada panel radar berada pada posisi

sebagaimana di atas maka radar dapat kita hidupkan (pastikan bahwa

antena dapat berputar dengan bebas). Kemudian dilanjutkan prosedur

pengoperasian sebagai berikut :

Page 6: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Perhatikan setting jarak tidak terlalu pendek

Selaraskan kecerahan

Selaraskan fokus dengan memperhatikan gelang jarak

Selaraskan amplifikasi sampai berbentuk bintik-bintik kabur pada skrin

Set garis jarak pada kisaran jarak yang rendah dan gunakan pemilihan

frekuensi secara otomatis.

Selaraskan penekanan gema laut untuk mendapatkan kontras yang

baik

Set switch jarak sesuai keperluan dan selaraskan lagi switch fokus

Pastikan gambar berada di tengah-tengah

Set penanda haluan pada 0o atau pada haluan kapal sesuai tampilan

yang akan digunakan.

Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian radar adalah:

Semua switch dalam kaeadan minimum

Kekuatan listrik yang betul

Pastikan tidak ada orang disekitar antenna atau antenna betul-betul

bebas dari hambatan seperti tali atau benda lain yang akan

mengganggu perputaran antena.

b)      Prosedur Mematikan (Off)

Bila radar tidak akan digunakan dalam periode waktu yang panjang, putar

tombol function dan antena pada posisi Off selanjutnya tombol-tombol yang

lain putar pada posisi sebelum diaktifkan.

 

2.2.1.4  Prinsip Kerja Radar

Seperti telah diketahui radar menggunakan prinsip pancaran gelombang

radio dalam bentuk ‘microwave band’. Pulsa yang dihasilkan oleh unit

pemancar (transmitter unit) dikirim ke antena melalui swich pemilih

pancar/terima elektronik (T/R electronic switch). Pada saat pengiriman sinyal

antena akan berputar 10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan

denyutan/pulsa 500 hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini

akan dipantulkan kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema

radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh

Page 7: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

antena dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih

pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam bentuk

sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada indicator.

Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik putih akan

terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan konstan dan akan

membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan bergerak disekeliling pusat

skop dan berputar searah jarum jam dimana putarannya selaras dengan

putaran antena. Apabila sinyal video (video signal) digunakan dalam

indikator, bintik putih diatas garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk

gambar/bayang-bayang. Posisi gambar ini akan sejalan dengan arah

gelombang elektrik yang dipancarkan serta jarak posisi gambar ini dengan

pusat skop radar adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu

tempat. Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di

pusat skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran.

 

2.2.2        GPS

 

2.2.2.1 Pengertian GPS

GPS adalah sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan

satelit. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari NAVigation

Satellite and Ranging Global Positioning System.

Dalam hal penentuan posisi, GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang

spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti sampai yang biasa- biasa

saja. Ketelitian posisi yang diperoleh secra umum akan bergantung pada

empat faktor, yaitu :

Metode penentuan posisi yang digunkan

Geometri dan distribusi dari satelit – satelit yang diamati.

Ketelitian data yang digunakan.

Strategi / metode pengolahan data yang diterapkan.

Page 8: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Selain memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan

untuk mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain. Ketelitian sampai

beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar

benua.

 

2.2.2.2 Pengoperasian GPS

GPS mempunyai beberapa macam (model) seperti VALSAT – 021, namun

secara umum prinsip dasar pengoperasiannya adalah relative sama dan

yang membedakannya adalah tipe dan merek GPS receiver yang

bersangkutan. Prosedur pengoperasian GPS model VALSAT 021 adalah

sebagai berikut.

a)      Menghidupkan Unit GPS

Sebelum menghidupkan GPS kita harus mengetahui posisi duga saat

pengoperasian. Secara prinsip pengoperasian GPS sangatlah mudah dengan

urut-urutan sebagai berikut:

Tekan ON/ OFF untuk menghidupakn

Atur kecerahan cahaya dilayar tampilan

Untuk mematikan perangkat, tekan kunci ON /OFF selama 3 detik

b)     Mengoperasikan Navigator

1)      Self Localization

GPS dengan mudah dapat memberikan informasi mengenai posisi kita

dipermukaan bumi disertai dengan waktu, dan kalender. GPS mencari sinyal

satelit pertama, dan saat itu juga dipergunakan untuk pembaruan data

tentang waktu dan kalender (update). Pencaraian sinyal–sinyal satelit ini

dipergunakan untuk

memperbaharui data mengenai waktu dan kalender. Proses ini memerlukan

waktu rata – rata 15 menit.

2)      Memasukan Posisi Perkiraan

Page 9: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Diperlukan waktu beberapa menit untuk mendapatkan posisi yang kemudian

dimasukan sebagai posisi perkiraan.

1. tekan kunci POS, kordinat Lat/Lon ditampilkan pada layar. POS 1 akan

berkedip selama GPS tidak terkunci.

2. Tekan kunci LNI, karakter pertama dari lat/ lintang akan berkedip

Tekan +/- untuk memilih Utara / Selatan ( N/ S )

Masukan data Lat / Lintang

Dilihat bahwa karakter pertama dari lon/ bujur apakah sudah berkedip.

Tekan +/- untuk memilih Timur / Barat ( E / W )

POS 1 berhenti berkedi saat GPS terkunci.

3)      Pemilihan sistem Geodesi

Tekan ( +/- ) menuju ketampilan fungsi kedua.

Tekan “6” untuk mendapatkan fungsi F6, kemudian ENT.

Tekan ? untuk memilih sistem Geodesi, kemudian ENT.

Setiap sistem geodesi memberikan perhitungan mengenai posisi lat/lon yang

berbeda.

4)      Pengenalan tentang ketinggian antena

Tekan POS< POS 1 muncul dilayar tampilan.

Tekan ? untuk menampilkan POS 2.

Tekan ENT untuk memasukan data ketinggian antena dalam sistem.

Yang dimaksud ketinggian disini adalah ketinggian antena terhadap

rata – rata permukaan laut.

c)      Mendapatkan posisi

Tekan POS

POS 1 muncul dilayar tampilan.

Posisi ini selalu diperbaharui / dikoreksi setiap 1 detik.

XY atau XYZ menunjukan operasi dalam 2 atau 3 dimensi.

Indikator “POS 1 “ akan tetap saat GPS dikunci

d)     Menentukan Kecepatan dan Arah.

Page 10: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Tekan NAV

Nav 1 akan mumcul dilayar tampilan.

Baris pertama menunjukan kecepatan dalam knots.

Baris kedua menunjukan arah dalam derajat.

e)      Memasukan Titik Posisi (Waypoint)

Tekan WPT.

WPT 1 akan muncul dilayar tampilan

Masukan nomor titik posisi. Nomor ini ditampilkan pada baris kedua, di

bawah huruf WPT

Tekan ENT

Karakter pertama untuk latitude (lintang) akan berkedip

(menandakan siap untuk memasukan data ).

Tekan +/- untuk pilihan N ( utara ) atau S ( selatan ).

Masukan koordinat lintang ( lititude )

Kemudian periksa, karakter pertama dari bujur ( longitude ) akan

berkedip (menandakan siap untuk memasukan data)

Tekan +/- untuk pilihan E ( timur ) atau W ( barat )

Masukan koordinat bujur.

Tekan ENT.

f)       Pemberian nama setiap titik posisi (Waypoint)

Tekan WPT

WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.

Tekan ?

Pilih nomor titik posisi ( waypoint )

Tekan ENT. Karakter pertama akan berkedip.

Tekan kunci (angka), yang berkenaan dengan huruf pertama dan tekan

+/- untuk memilih huruf yang diinginkan.

Tulis sesuai yang dikehendaki.

g)      Menghapus titik posisi (waypoint ) dan namanya.

Page 11: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Tekan WPT.

WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.

Masukan nomor titik posisi ( waypoint ).

Tekan ENT

Tekan Nav, sekarang posisi adalah

ü  00o 00’ 000N

ü  00o 00’ 000E

ü  dan namanya juga ikut terhapus.

Tekan ENT

h)     Memasukan koordinat saat ini kedalam titik posisi ( waypoint )

secara otomatis.

Tekan WPT

WPT 1 akan muncul dilayar

Masukan nomor titik posisi ( waypoint )

Tekan ENT POS ENT

Posisi saat ini secara otomatis tersimpan didalam titik posisi (waypoint)

sesuai nomor waypoint yang kita isikan.

2.2.3        RDF

 

2.2.3.1  Pengertian RDF

RDF (Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang

dioperasikan melalui penerimaan gelombang elektromagnetik oleh

pemancar yang dipancarkan oleh stasiun pemancar.

 

2.2.3.2 Prinsip Kerja RDF

Antena pesawat Radio Direction Finder (RDF) akan menerima gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan oleh stasion pemancar. Oleh karena

Page 12: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

antena itu merupakan suatu penghantar yang baik maka gelombang

elektromagnetik dari pemancar yang diterima oleh antena akan

membangkitkan arus gelombang yang getarannya sama dengan getaran

gelombang elektromagnetik dari pemancar.

Bila bidang bingkai antena searah dengan arah datangnya isyarat dari

pemancar maka tegangan yang dijangkitkan dalam antena akan maksimum

dan bila bidang bingkai antena diputar 90o tidak searah lagi dengan arah

datangnya isyarat maka tidak ada tegangan yang terjangkit dalam antenna

dan isyarat tidak akan terdengar isyarat yang diterima oleh antenna

diteruskan ke kotak penerima dan arah pemancar akan berada pada suara

yang terkeras. Karena petunjuk arah dihubungkan dengan antena maka arah

datangnya isyarat dapat dibaca pada indikatornya.

Pada sistem dua bingkai, bingkai yang satu mengarah ke haluan dan buritan

sedangkan yang lain ke sisi iri dan kanan pada kapal. Ujung masing-masing

bingkai dihubungkan pada dua buah kumparan yang terpisahkan dan

berkedudukan tegak lurus satu sama lain di dalam pesawat penerima. Bila

pemancar berada antara dua bingkai itu maka kedua bingkai itu akan

menghasilkan tegangan yang menimbulkan medan magnit. Tiap medan

magnit akan menggambarkan sebagai vektor, jumlah vektor itulah

menunjukkan arah tempat di mana pemancar berada.

 

 

 

2.2.3.2  Pengoperasian RDF

Menghidupkan atau mematikan dan mengoperasikan atau menggunakan

pesawat R.D.F pada prinsipnya sama dengan peralatan radio lainnya.

Cara menghidupkan :

Hubungkan pesawat dengan jala-jala listrik agar pesawat mendapat

tenaga dengan menempatkan switch pada kedudukan ON.

Page 13: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Tunggu beberapa menit sampai pesawat mendapat panas yang cukup

dan kemudian tempatkan power switch pada keduudkan yang

dikehendaki menurut jumlah voltage yang masuk.

Tombol-tombol diatur pada kedudukan yang diperlukan untuk

mendapat arah stasionnya.

Menggunakan pesawat R.D.F

Sebelum mengoperasikan/menggunakan pesawat R.D.F harus hafal

namanama tombol serta kegunaannya. Hal ini adalah untuk memudahkan

dalam mengoperasikannya.

Letakkan power switch pada kedudukan 1,2,3 menurut jumlah voltage

yang masuk.

Letakkan sistem switch pada kedudukan receiver.

Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau untuk radio

beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk broad cast

tempatkan pada band 2.

Letakan wave form switch menurut mode isyarat yang dikehendaki

(lihat kegunaan masing-masing kedudukan).

Carilah frekuensi gelombang radio yang akan dibaring dengan

menggunakan tombol tuning.

Tombol auto frekuensi gain dan receiver frekuensi diatur sampai

mendapatkan volume suara yang baik.

Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir terlampau

pendek, maka tombil radius diatur pelan-pelan sampai panjang

yang dikehendaki.

Dalam mendapatkan diagram angka delapan diusahakan sampai

dapat membentuk satu garis lurus dengan menggunakan tombol

fine control.

Cara mematikan :

Untuk mematikan RDF setelah digunakan maka tombol-tombol seperti AF

gain, RF gain radius ditempatkan pada kedudukan minimum.

Page 14: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

 

2.2.4        Echosounder

 

2.2.4.1  Definisi Echosounder

Sebuah echosounder ilmiah adalah perangkat yang menggunakan teknologi

SONAR untuk pengukuran bawah air fisik dan biologis komponen-perangkat

ini juga dikenal sebagai SONAR ilmiah. Aplikasi termasuk batimetri,

klasifikasi substrat, studi vegetasi air, ikan, dan plankton, dan diferensiasi

massa air.

Echosounder merupakan salah satu teknik pendeteksian bawah air. Dalam

aplikasinya, Echosounder menggunakan instrument yang dapat

menghasilkan beam (pancaran gelombang suara) yang disebut dengan

transduser. Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air dengan

mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air dan dicatat

waktunya sampai echo kembali dari dasar air.

 

 

 

2.2.4.2  Bagian-Bagian Echosounder

Time Base

Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan

pemancaran pulsa yang akan dipancarkan oleh transmitter melalui

transducer. Suatu perintah dari time base akan memberikan saat kapan

pembentuk pulsa bekerja pada unit transmitter dan receiver.

Transmiter

Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan.

Suatucperintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan

Page 15: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh

oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut

disalurkan ke transducer

Transducer

Fungsi utama dari transducer adalah mengubah energi listrik menjadi energi

suara ketika suara akan dipancarkan ke medium dan mengubah energi suara

menjadi energi listrik ketika echo diterima dari suatu target. Selain itu fungsi

lain dari transducer adalah memusatkan energi suara yang akan dipantulkan

sebagai beam.

Pulsa ditransmisikan secara bersamaan oleh keempat kuadran tetapi sinyal

diterima oleh masing-masing kuadran dan diproses secara terpisah.

Keempat kuadran diberi label a – d. Sudut θ pada satu bidang dibedakan

oleh perbedaan fase (a – b) dan (c – d), jumlah sinyal (a + c) dibandingkan

dengan jumlah sinyal (b + d). Sudut φ di dalam bidang tegak lurus terhadap

yang pertama adalah sama dibedakan oleh perbedaan fase antara (a + b)

dan (c + d). Kedua sudut tersebut mendefinisikan arah target yang spesifik

(MacLennan dan Simmonds, 2005).

Kesulitan yang dihadapi untuk mengeliminir faktor beam pattern dapat

diatasi dengan menggunakan split beam method. Metode ini menggunakan

receiving transducer yang dibagi menjadi 4 kuadran. Pemancaran

gelombang suara dilakukan dengan full beam yang merupakan

penggabungan dari keempat kuadran dalam pemancaran secara simultan.

Selanjutnya, sinyal yang memancar kembali dari target diterima oleh

masing-masing kuadran secara terpisah, output dari masing-masing kuadran

kemudian digabungkan lagi untuk membentuk suatu full beam dengan 2 set

split beam. Target tunggal diisolasi dengan menggunakan output dari full

beam sedangkan posisi sudut target dihitung dari kedua set split beam.

Transducer dengan sistem akustik split beam ini pada prinsipnya terdiri dari

empat kuadran yaitu Fore, Aft, Port dan Starboard transducer. Transducer

split beam memiliki beam yang sangat tajam (100) dan mempunyai

kemampuan menentukan posisi target dalam bentuk beam suara dengan

Page 16: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

baik yaitu dengan mengukur beda fase dari sinyal echo yang diterima oleh

kedua belah transducer (Simrad, 1993).

Reciever

Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder

sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh

transducer setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali sebelum

disalurkan ke recorder. Selama penerimaan berlangsung keempat bagian

transducer menerima echo dari target, dimana target yang terdeteksi oleh

transducer terletak dari pusat beam suara dan echo dari target akan

dikembalikan dan diterima oleh keempat bagian transducer pada waktu

yang bersamaan

Split beam echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG) di

dalam sistem perolehan data akustik. TVG berfungsi secara otomatis untuk

mengeliminir pengaruh attenuasi yang disebabkan oleh geometrical

sphreading dan absorpsi suara ketika merambat di dalam air.

Recorder

Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan juga

berperan sebagai pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu antara

pemancaran pulsa suara dan penerimaan echo atau recorder memberikan

sinyal kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan pada saat yang

sama recorder juga mengirimkan sinyal ke receiver untuk menurunkan

sensitifitasnya (FAO, 1983).

2.2.5        AIS

2.2.5.1  Pengertian AIS

Automatic Identification System ( AIS ) adalah sistem pelacakan kapal jarak

pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk mengidentifikasi

dan melacak kapal dengan menggunakan pengiriman data elektronik

dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi seperti

identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar

komputer atau ECDIS ( Electronic Charts Display and Information

Page 17: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

System ).AIS ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi dan

memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan memantau

gerakan kapal, Sistem AIS  terintegrasi dari  Radio VHF transceiver standar

dengan Loran-C atau Global Positioning System ( GPS), dan dengan  sensor

navigasi elektronik lainnya, seperti gyrocompass  dan lain-lain.Untuk

aturannya AIS sendiri International Maritime Organization ( IMO ) sudah

membuat  suatu aturan yaitu Regulation 19 of SOLAS Chapter V yang berisi

tentang pemasangan AIS dimana  kapal-kapal diwajibkan untuk memasang

perangkat AIS transponder terutama pada kapal penumpang, kapal tangker

dan kapal berukuran 300 Gross Tonnage keatas. Peraturan tersebut juga

memuat tentang keharusan AIS untuk menyediakan data informasi berupa

identitas kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan, status navigasi dan

informasi lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pelayaran.

 

AIS yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk

menghindari dari kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari

kemampuan radio, dan karena tidak semua kapal yang dilengkapi dengan

AIS, sistem ini berarti yang diutamakan untuk digunakan sebagai alat

peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada sebagai

sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan International

Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).

Persyaratan AIS hanya untuk menampilkan dasar teks informasi, data yang

berlaku dapat diintegrasikan dengan sebuah graphical electronic chart atau

sebuah tampilan radar, menyediakan informasi navigasi gabungan pada

sebuah tampilan tunggal.

 

Vessel Traffic Service

Saat perairan dan pelabuhan ramai, Vessel Traffic Service (VTS) boleh ada

dalam mengatur lalu lintas kapal. Sekarang, AIS menyediakan kesadaran

akan lalu lintas

Page 18: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

tambahan dan menyediakan pelayanan dengan informasi tentang

keberadaan kapal lain dan alur lintasannya.

 

 

Aids to Navigation

AIS telah berkembang dengan kemampuan dalam menyampaikan informasi

mengenai posisi serta nama suatu kapal, yakni dapat melayani pengiriman

pertolongan navigasi dan menandai posisi kapal. Bantuan ini dapat

dilokasikan di pantai, misanya pada sebuah mercusuar, atau pada air, pada

platform atau pelampung. Penjaga pantai Amerika Serikat (The US Coast

Guard) mengusulkan bahwa AIS boleh diganti RACON, atau rambu radar,

baru-baru ini digunakan untuk bantuan navigasi elektronik.

Kemampuan pada bantuan menyiarkan navigasi juga telah membuat konsep

berupa Virtual AIS, disebut juga sebagai Synthetic AIS atau Artificial AIS.

Istilah tersebut dapat diartikan 2 kasus; pada kasus pertama, sebuah

transmisi AIS mendeskripsikan posisi nyata tetapi signalnya tersebut berasal

dari sebuah lokasi penerima di tempat lain. Contohnya, pada stasiun pantai

yang menyiarkan posisi, 10 floating channel markers, dimana masing-

masing stasiun amat kecil untuk menampung penerima itu sendiri. Pada

kasus kedua, hal tersebut dapat diartikan bahwa transmisi AIS

mengindikasikan sebuah penandaan yang dimana tidak terlihat secara fisik,

atau menyangkut sebuah penandaan suatu benda yang tidak terlihat

(Karang di bawah permukaan laut atau kapal yang tenggelam).

 

Search and Rescue

Berfungsi untuk menentukan suatu posisi dalam pengoperasian Marine

Search & Rescue, hal ini sangat berguna untuk mengetahui letak dan status

navigasi dari suatu kapal atau orang yang membutuhkan pertolongan.

Sekarang AIS dapat memberikan tambahan informasi dan sumber perhatian

pada layar operasi, meskipun jarak AIS dibatasi pada jarak radio VHF.

Page 19: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

Standar AIS juga menginginkan pemakaian tepat pada SAR Aircraft dan

memberikan sebuah pesan (AIS Message 9) untuk Aircraft pada keberadaan

posisi. Kegunaan aircraft dan vessels SAR pada lokasi keadaan bahaya

terdapat alat AIS-SART AIS Search abd Rescue Transmitter yang baru-baru

ini sedang dikembangkan oleh International Electronical Commission (IEC),

standar dijadwalkan untuk diselesaikan pada akhir tahun 2008 dan AIS-SART

akan diperoleh di pasar mulai tahun 2009.

 

Binary Message

Saint Lawrence Seaway menggunakan pesan kembar atau dikenal dengan

nama AIS binary message (message tipe 8) untuk memberikan informasi

tentang level air, tata tertib pintu air, dan cuaca pada sistem kenavigasian

itu sendiri.

 

Computing dan networking

Beberapa program computer telah dibuat untuk digunakan bersamaan AIS

data. Beberapa program menggunakan sebuah computer untuk memodulasi

pendengaran yang murni dari sebuah alat konvensional, marine VHF radio

telephone, yang diperbaiki untuk AIS broadcast frequency (Channel 87 and

88) ke dalam AIS data. Beberapa program dapat mengirim ulang informasi

AIS ke jaringan lokal atau global yang menyediakan otoritas pengguna atau

publik untuk mengobservasi lalu lintas kapal dari suatu jaringan lainnya.

Beberapa tampilan program data AIS dikirim dari sebuah pengirim resmi AIS

ke dalam sebuah computer atau chartplotter. Kebanyakkan dari beberapa

program tidak berupa AIS transmitter, oleh karenanya peralatan tersebut

tidak akan memberitahu posisi kapal anda tetapi mungkin dapat digunakan

sebagai alternative yang relatif murah bagi kapal kecil untuk memberikan

bantuan navigasi dan menghindari tabrakan dengan kapal yang lebih besar

yang diharuskan untuk memberitahu posisinya. Pemakai kapal juga

menggunakan penerima (receiver) untuk menemukan dan mengontrol kapal

dan menambahkan koleksi dokumen.

Page 20: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

 

Concern over web-based data

Pada bulan desember 2004, IMO menyalahkan penggunaan data secara

bebas yang tidak bertanggung jawab dengan pernyataan berikut.

Dalam hubungannya untuk mengumumkan ketersediannya informasi AIS

secara gratis, data kapal yang dikembangkan pada website, publikasi pada

website atau transnisi data AIS lainnya bisa mengancam keselamatan dan

keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan dan menghambat usaha organisasi

beserta anggotanya dal upaya meningkatkan keselamatan navigasi dan

keamanan sector kelautan internasional.

 

2.2.5.2   Cara kerja AIS

Transponder AIS menayangkan informasi secara otomatis, seperti posisi,

kecepatan, dan status navigasi pada interval waktu tertentu melalui

transmitter VHF yang terpasang pada transponder. Informasi tersebut

diambil langsung dari sensor navigasi kapal, khusussnya dari penerima GNSS

dan gyrocompasnya. Informasi lain, seperi nama kapal dank kode pemanggil

VHF di program ketika memasang peralatan juga ditransmisikan secara

berkala. Sinyal tersebut diterima oleh transponder AIS yang dipasang papa

kapal atau di darat bergantung pada sistemnya, seperti pada sistem VTS.

Informasi yang diterima dapat ditampilkan pada sebua layar atau plot grafik

yang menunjukkan posisi kapal lain dengan tampilan sesua yang terdapat

pada layar radar.

Standar AIS menjelaskan 2 kelas unit AIS:

Kelas A, digunakan pada kapal-kapal yang tercantum dalam SOLAS

Chapter V(dan kapal lain di beberapa negara)

Kelas B, menggunakan daya yang kecil, biaya yang relativ murah

untuk penggunaan pasar non-SOLAS.

Varisai-variasi yang lain saat ini sedang dalam pengembangan dan di

khususkan untuk penggunaan di stasiun, pertolongan navigasi darura dan

Page 21: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

SAR, yang mana peralatan tersebut akan menjadi pengganti dari peralatan

sebelumnya.

Khusus untuk kelas A, transponder AIS ini terdiri dari sebuah transmitter

VHF, 2 penerima VHF TDMA, satu penerima VHF DSC, penghubung menuju

display dan sistem sensor menggunakan komunikasi elektronik berstandar

maritime (seperti NMEA 0183, yang dikenal dengan IEC 61162).

Pengalokasian waktu menjadi bagian yang sangat vital untuk proses

sinkronisasi yang baik dan pemetaan untuk kelas A. Oleh karena itu, setiap

unit diharuskan memiliki penerima GPS internal.

 

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

 

3.1  Kesimpulan

            Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu,

mengetahui jenis dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan

banyaknya bahaya navigasi yang dapat mengancam keselamatan pelayaran,

dan untuk menghindarinya dibutuhkan pengetahuan tentang alat-alat

navigasi untuk menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat

terjadi suatu bahaya navigasi.

            Beberapa fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS diperlukan

untuk menentukan posisi kapal, Radar digunakan untuk melihat keadaan di

sekitar kapal pada jarak yang sudah ditentukan sebelumnya, AIS digunakan

untuk mengidentifikasi kapal yang sedang mendekati kapal kita, RDF untuk

mencari arah gelombang radio dan dapat juga digunakan sebagai penanda

pada kapal penangkap ikan.

Page 22: Pengenalan Alat Navigasi Electronik Di Atas

 

3.2  Saran

Paper ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dibutuhkan kritik dan

saran sebagai masukan untuk penulis guna memperbaiki segala kekurangan

yang ada pada penulisan ini.