Pengembangan Sumber belajar
Click here to load reader
-
Upload
heri-junior -
Category
Education
-
view
5.575 -
download
5
Transcript of Pengembangan Sumber belajar
i
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR
Makalah Ini Disusun sebagai Tugas Kelompok
Perencanaan Pembelajaran Semester V
Dosen Pengampu: Ika Kurnia Yuliati, S.Sos., M.Pd.
Disusun oleh:
Nur Samsiyati (10 015 042)
Dedy Prasetyo (10 015 044)
Heriyanto (10 015 052)
Nurani Astuti (10 015 055)
Kharisma Priyani (10 015 077)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2012
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB. I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
BAB. II. PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Pengertian Sumber Belajar ............................................................. 3
B. Jenis-jenis Sumber Belajar .............................................................. 3
C. Komponen Sumber Belajar .............................................................. 5
D. Fungsi dan Tujuan Sumber Belajar .................................................. 6
E. Kriteria Memilih Sumber Belajar..................................................... 8
F. Strategi Merancang Sumber Belajar ................................................ 10
G. Penggunaan Sumber Belajar dalam Pelakasanaan Pembelajaran ...... 11
BAB. III. PENUTUP .................................................................................. 14
A. Kesimpulan .................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 15
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu menemukan
pengalaman belajar. Pengalaman dapat ditemukan dari sumber belajar
yang ada. Sumber belajar tidak terbatas pada buku ajar atau pun guru.
Sumber belajar sangat luas. Sehingga, hal itu dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar secara lebih luas lagi.
Sumber belajar dapat dimanfaatkan oleh siswa dengan sebaik-
baiknya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Namun
demikian, sumber belajar tidak akan mampu memberikan peran yang
maksimal jika sumber belajar tidak dikembangkan secara tepat. Sehingga,
dalam pengembangan sumber belajar perlu adanya pengetahuan dari
pendidik terkait dengan pengertian sumber belajar, komponen sumber
belajar, fungsi dan tujuan sumber belajar, kriteria memilih sumber belajar,
strategi merancang sumber belajar, dan penggunaan sumber belajar dalam
pelakasanaan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari sumber belajar?
2. Apa saja jenis-jenis sumber belajar?
3. Apa komponen dan faktor dari sumber belajar?
4. Apa fungsi dan tujuan dari penggunaan sumber belajar?
5. Apa saja kriteria dalam memilih sumber belajar?
6. Bagaimana cara merancang sumber belajar?
7. Bagaimana penggunaan sumber belajar dalam pelaksanaan pembelajaran?
1
2
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas, dapat dituliskan tujuan penulisan sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian sumber belajar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis sumber belajar.
3. Untuk mengetahui komponen dan faktor dari sumber belajar.
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari penggunaan sumber belajar.
5. Untuk mengetahui kriteria dalam memilih sumber belajar.
6. Untuk mengetahui cara merancang sumber belajar.
7. Untuk mengetahui penggunaan sumber belajar dalam pelaksanaan
pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Association for Education and Communication Technology
( melalui Laksmi, www.file.upi.edu), sumber belajar adalah segala sesuatu
yang secara fungsional dapat dimanfaatkan dan dipergunakan untuk
menunjang, memelihara, dan memperkaya proses pembelajaran. Sejalan
dengan itu, Sanjaya mengatakan (melalui Istyas,
www.istyas.wordpress.com) bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian, sumber belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk mempelajari atau mendapatkan pengalaman belajar
tertentu.
Sumber belajar dapat berupa benda nyata, sistem pelayanan, teknik,
prosedur, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya
terbatas pada bahan dan alat, tetapi dapat mencakup tenaga, biaya, dan
fasilitas. (Laksmi, www.file.upi.edu). Sehingga, dapat dikatakan sumber
belajar memiliki ruang lingkup yang luas.
B. Jenis-jenis Sumber Belajar
Sumber belajar diklasifikasikan menurut jenis sumber belajarnya dapat
ditulis sebagai berikut (Nana Sudjana, 2007:79).
1. Pesan
Pesan adalah informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain
berbentuk ide, fakta, pengertian dan data. Contoh: Bahan-bahan pelajaran
(sumber belajar yang dirancang), cerita rakyat, dongeng, nasehat (sumber
belajar yang dimanfaatkan).
3
4
2. Manusia
Manusia merupakan orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan
informasi. Tidak termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan
pengelolaan sumber belajar. Contoh: guru, aktor, siswa, pembicara,
pemain tidak termasuk teknisi dan tim kurikulum (sumber belajar yang
dirancang), narasumber, pemuka masyarakat, pimpinan kantor, responden
(sumber belajar yang dimanfaatkan).
3. Bahan
Bahan adalah sesuatu yang bisa disebut media software yang mengandung
pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Contoh: transparansi, film,
slides, tape, buku, gambar (sumber belajar yang dirancang), relief, candi
arca, peralatan teknik (sumber belajar yang dimanfaatkan).
4. Peralatan
Peralatan adalah sesuatu yang bisa disebut media hardware yang
menyalurkan pesan untuk disajikan yang ada di dalam software. Contoh:
OHP, proyektor slides, film, TV, kamera, papan tulis (sumber belajar yang
dirancang), generator, mesin, alat-alat, mobil (sumber belajar yang
dimanfaatkan).
5. Teknik/metode
Teknik/metode adalah prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan
bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan.
Contoh: ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri
(sumber belajar yang dirancang), permainan, percakapan (sumber belajar
yang dimanfaatkan).
6. Lingkungan
Lingkungan adalah situasi sekitar di mana pesan disalurkan/
ditransmisikan. Contoh: ruangan kelas, studio, perpustakaan, auditorium,
5
aula (sumber belajar yang dirancang), taman, kebun, pasar, museum, toko
(sumber belajar yang dimanfaatkan).
Namun demikian seiring dengan perkembangan zaman, kini sumber
belajar terdiri atas dua jenis, di antaranya yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang atau dipergunakan untuk membantu belajar
mengajar (learning resources by design): buku, brosur, ensiklopedi, film,
video, tape, slides, film strips, OHP.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada
seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada
disekelilingnya. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk
kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran yang disebut (learning
resources by utilization): pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, taman.
C. Komponen Sumber Belajar
Ada beberapa komponen dalam sumber belajar yang dapat disampaikan
di sini, di antaranya sebagai berikut.
1. Tujuan sumber belajar.
Setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang
akan dicapai. Setiap sumber belajar pasti memiliki tujuan-tujuan, baik
secara eksplisit maupun implisit. Tujuan sangat dipengaruhi oleh sifat dan
bentuk-bentuk sumber belajar itu sendiri. Tujuan eksplisit (sumber belajar
yang dirancang) misalnya seorang narasumber ahli dalam bidang pertanian
akan mempunyai misi untuk berbicara sesuai dengan bidangnya.
Sedangkan tujuan implisit (sumber belajar yang dimanfaatkan) misalnya
guru mengajak siswa ke museum purbakala yang mana museum tersebut
memiliki tujuan-tujuan yang harus dipelajari sebelumnya.
2. Bentuk fisik sumber belajar.
Wujud sumber belajar secara fisik pasti berbeda-beda, seperti
halnya pusat perbelanjaan dan kantor bank sekalipun keduanya sama-sama
6
memberikan informasi mengenai perdagangan. Demikian pula bila
mempelajari dokumentasi, tentu berbeda dengan mengadakan wawancara
dengan seseorang. Jadi, keadaan fisik sumber belajar sangat menentukan
pemanfaatannya.
3. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar.
Setiap sumber belajar selalu membawa pesan yang dapat
dimanfaatkan atau dipelajari oleh pemakainya. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan mengenai isi pesan, antara lain: sederhana, jelas, lengkap,
mudah disimak maknanya. Maka diperlukan pengolahan yang sistematis,
contoh: jika siswa mengamati suatu gejala social di beberapa desa, maka
informasi yang diperolehnya tidak akan segera dikumpulkan karena
memerlukan pengolahan dulu. Lain halnya dengan wawancara dengan
seorang ahli pengetahuan tertentu yang dapat memberikan informasi
lengkap bahkan menyimpulkannya juga.
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar.
Tingkat kompleksitas penggunaan sumber belajar berkaitan dengan
keadaan fisik dan pesan sumber belajar, contoh: suatu mata pelajaran
sudah memadai disajikan dengan media gambar atau foto, maka tidak
perlu menggunakan film yang isi pesannya sama dengan gambar atau foto
tersebut.(Nana sudjana, 2007:81)
D. Fungsi dan Tujuan Sumber Belajar
Perkembangan sumber belajar dari waktu ke waktu mengalami
metamorfosis yang makin mempermudah proses belajar, ini disebabkan
perkembangan zaman yang semakin modern menuntut dunia pendidikan
untuk mengalami pergantian system dalam pengadaan sumber belajar yang
sesuai dengan kebutuhan manusia.
Sebelum teknologi canggih dikenal, sumber belajar awalnya
dimulai dari sumber belajar pra-guru, yakni sumber belajar yang belum
mengandalkan tenaga guru dalam proses belajarnya, kemudian setelah itu
7
muncullah guru sumber belajar utama dalam proses belajar mengajar,
memberikan pengajaran dalam proses belajar yang sudah berkompeten
dalam menangani kegiatan belajar mengajar, dengan adanya guru sebagai
sumber belajar utama tidak cukup optimal tanpa sebuah alat bantu sumber
belajar yang lain, maka guru membutuhkan sebuah alat bantu berupa buku
atau media cetak lainnya untuk mensukseskan proses pembelajaran.
Dengan perkembangan zaman yang semakin maju dalam hal teknologi
seperti saat ini, proses belajar tak lagi mengandalkan guru, media cetak
atau sumber belajar lainnya. Kini teknologi informasi yang semakin
canggih mampu membantu segala kegiatan manusia termasuk dalam
proses belajar mengajar.
Pengadaan sumber belajar diatas, memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian
akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar (Mc
Farlane melalui www.rinawatiharini.wordpress.com).
2. Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topic sehingga
membuat peserta didik menggali lebih banyak informasi dan
menghasilkan hasil belajar yang lebih bermutu (Kulthan melalui
www.rinawatiharini.wordpress.com).
3. Meningkatkan ketrampilan berpikir seperti keterampilan dalam
memecahkan persoalan.
Adapun fungsi sumber belajar adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih
baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga
dapat lebih banyak membina dan mengembangkan semangat belajar.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional dan
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
8
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara
perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis dan
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan
kemampuan sumber belajar, penyajian informasi, dan bahan secara lebih
kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu mengurangi kesenjangan
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas
yang sifatnya kongkrit serta memberikan pengetahuan yang sifatnya
langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
E. Kriteria Memilih Sumber Belajar
Memilih sumber belajar didasarkan atas kriteria tertentu yang
secara umum terdiri atas dua macam ukuran, yaitu kriteria umum dan
kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kedua kriteria pemilihan
sumber belajar tersebut berlaku baik untuk sumber belajar yang dirancang
maupun bagi sumber belajar yang dimanfaatkan.
1. Kriteria umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber
belajar, misalnya:
a. Ekonomis. Pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan
jangka waktu yang lama (awet) akan lebih ekonomis karena tidak akan
mengeluarkan banyak dana dalam waktu singkat.
b. Praktis dan sederhana. Tidak memerlukan pelayanan yang
menggunakan keterampilan khusus yang rumit, seperti pro-slides,
opaque projector untuk memproyeksikan gambar, majalah folder, foto
dan peta. Sumber belajar ini sangat memerlukan pelayanan serta
pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sebaiknya, pengadaan
sumber belajar disajikan secara praktis dan sederhana agar tidak
menghabiskan waktu dan dana yang cukup besar.
9
c. Mudah diperoleh. Sumber belajar hendaknya yang bisa didapatkan
dengan mudah. Ini bisa diaplikasikan pada sumber belajar yang tidak
dirancang karena dapat dicari di lingkungan sekitar.
d. Bersifat fleksibel. Sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya
kemajuan teknologi, nilai, budaya, keinginan berbagai pemakai sumber
belajar itu sendiri, seperti halnya kaset video.
e. Komponen-komponennya sesuai tujuan. Sering kali suatu sumber
belajar mempunyai tujuan yang sesuai dan pesan yang dibawa juga
cocok. Hal ini merupakan kriteria yang penting.
2. Kriteria berdasarkan tujuan
a. Sumber belajar untuk motivasi. Pemanfaatan sumber belajar diharapkan
yang mampu membangkitkan minat, mendorong partisipasi,
merangsang pertanyaan-pertanyaan, dan memperjelas masalah.
b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Kriteria ini biasanya dipakai
oleh para guru untuk memperluas bahan pelajaran dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar.
c. Sumber belajar untuk penelitian. Sumber belajar yang dapat membantu
dalam bentuk yang dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti dan
sebagainya. Jenis sumber belajar ini diperoleh secara langsung dari
masyarakat atau lingkungan melalui penggunaan rekaman audio
maupun video.
d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Dalam kriteria ini ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Menentukan jenis sumber belajar.
2) Mempertimbangkan keaktualan sumber belajar dalam memecahkan
permasalahan.
3) Menyimpulkan permasalahan atas dasar sumber belajar.
4) Sumber belajar untuk presentasi. Ini sama dengan yang
dipergunakan dalam kegiatan instruksional, lebih ditekankan sebagai
alat, metode atau strategi penyampaian pesan. (Ahmad Rivai,
2007:84)
10
F. Strategi Merancang Sumber Belajar
Gambar 1. Langkah merancang sumber belajar
(www.wijayalabs.wordpress.com).
Adapun langkah-langkah dalam merancang sumber belajar, yaitu:
1. Analisis kebutuhan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait
dengan perancangan sumber belajar di sekolah berdasarkan tuntutan
karakteristik setiap mata pelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi,
baik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki, maupun dari segi materi
ataupun bahan yang akan disampaikan kepada anak didik. Di samping itu,
analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelola
dan pelaksana pembelajaran yang meliputi; kepala sekolah, pengawas,
guru dan siswa. Analisis difokuskan kepada kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan-
11
kemampuan yang dipersyaratkan berkenaan dengan merancang sumber
belajar.
2. Penetapan sumber belajar
Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan sumber belajar yang akan digunakan. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis
kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menyusun konsep dan
konstruknya, aplikasi, serta implementasinya. Konsep dan konstruk yang
telah tersusun akan dijadikan rujukan dalam menetapkan sumber belajar.
3. Pengembangan sumber belajar
Pengembangan sumber belajar ini, dilakukan dengan cara mengkaji dan
meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar
yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, hasil dari
pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi
pengggunaan sumber belajar. Hasil revisi ini, kemudian menjadi rujukan
untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Evaluasi sumber belajar
Kegiatan ini melihat kriteria keberhasilan dalam merancang sumber belajar
dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan sumber belajar. Dengan
evaluasi, kita dapat mengamati kekurangan-kekurangan yang sumber
belajar tersebut. Sehingga, ada suatu perbaikan untuk mencapai sumber
belajar yang lebih baik, yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang
telah ditetapkan.
G. Penggunaan Sumber Belajar dalam Pelakasanaan Pembelajaran
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan,
maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai
aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran, sesuai dengan
apa yang diungkapkan Miller dan Seller (melalui Asnidawati,
www.asnidawati.wordpress.com) implementasi kurikulum merupakan
12
sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan kurikulum ke dalam
tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi kurikulum adalah
sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalam
praktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi
perubahan yang diharapkan.
Dengan demikian, implementasi kurikulum adalah penerapan atau
pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya. Selanjutnya diujicobakan dengan pelaksanaan dan
pengelolaan, dan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi di
lapangan dan karakteristik siswa, baik perkembangan intelektual,
emosional, serta fisiknya.
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan
media pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia. Sehingga,
memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata,
bermakna, luas, dan mendalam pada kegiatan pembelajaran. Pada
hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih
baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama adalah
mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku
bagi peserta didik.
Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi
keberhasilan suatu implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala
sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dukungan internal dalam kelas.
Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan faktor penentu utama dalam
keberhasilan implementasi kurikulum, karena guru lah yang berperan
sebagai implementator utama dalam pembelajaran, yakni sebagai manajer
pembelajaran dalam kelas.
Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola
kelasnya, salah satunya adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan
media dan sumber belajar untuk kepentingan proses pembelajaran. Banyak
orang beranggapan bahwa untuk menyediakan media dan sumber belajar
menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya.
13
Padahal dengan berbekal kreatifitas, guru dapat membuat dan
menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan,
bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan
bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas,
mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian
kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya
dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi
media dan sumber belajar yang sangat berharga.
Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan
yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan
menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar
siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau
pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali
ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan
tidak mustahil akan menjadi media pembelajaran atau sumber belajar yang
sangat berharga.
Lebih lanjut Rusman (2008) mengemukakan bahwa untuk dapat
memberdayakan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien dalam
pembelajaran, guru tidak mungkin melaksanakannya secara sendiri-
sendiri. Kerjasama fungsional dengan tenaga kependidikan lainnya, baik
yang ada di lingkungan sekolah maupun dengan berbagai sumber daya
potensial yang ada di lingkungan sekitar sekolah akan sangat membantu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Untuk dapat merealisasikan
kerjasama ini perlu inisiatif dan koordinasi yang diprogramkan secara
kelembagaan dan menjadi kewenangan serta tanggung jawab kepala
sekolah. Karena pada dasarnya pengimplementasian kurikulum atau
pembelajaran diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat dan
didukung oleh kemampuan profesional guru sebagai salah satu
implemetator kurikulum dan manajer pembelajaran.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk mempelajari atau mendapatkan pengalaman belajar
tertentu. Ada beberapa jenis sumber belajar, yaitu pesan, manusia, bahan,
peralatan, teknik/metode, dan lingkungan. Sedangkan untuk komponen dari
sumber belajar meliputi tujuan sumber belajar, bentuk fisik sumber belajar,
pesan yang dibawa oleh sumber belajar, tdan ingkat kesulitan atau
kompleksitas pemakaian sumber belajar. Dalam memilih sumber belajar
terdapat kriteria-kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu meliputi kriteria
umum dan kriteria khusus. Untuk merancang sumber belajar, langkah-
langkah yang dapat dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan, penetapan
sumber belajar, pengembangan sumber belajar, dan evaluasi sumber belajar.
B. Saran
Sebagai pendidik, harus bisa memberikan pendidikan yang terbaik
kepada peserta didiknya agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.
Salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan memanfaatkan sumber
belajar dengan baik. Oleh karena itu, seorang pendidik harus mampu
menggunakan sumber belajar yang ada sebagai fssilitator dalam
pembelajaran.
Sebagai siswa, diharapkan dapat bersikap kritis terhadap sumber
belajar yang digunakan oleh guru. Sehingga proses evaluasi sumber belajar
dapat terlaksana dengan optimal. Sedangkan, sebagai orang tua, diharapkan
dapat menbantu guru maupun siswa dalam menyediakan sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berlangsung dengan
baik. Jadi, antara guru maupun orang tua dapat saling bekerja sama dalam
menyediakan sumber belajar.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Asnidawati. 2009. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum.
www.asnidawati.wordpress.com diakses tanggal 26 November 2012.
Dwi, Laksmi.____. Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi.
www.file.upi.edu diakses tanggal 24 Oktober 2012.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajran. Jakarta: Sinar Grafika.
Kusumah, Wijaya. 2008. Belajar Pembelajar dan Sumber Belajar.
www.wijayalabs.wordpress.com diakases tanggal 26 November
2012.
Rusman. 2008. Menejemen Kurikulum.Bandung: Mulia Mandiri Press.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmadi. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Suratno, Bambang. 2008. Strategi Belajar dan Aneka Sumber.
www.rinawatiharini.wordpress.com diakses tanggal 26 November
2012.