PROSEDUR OPERASI STANDAR SISTEM PELAPORAN KEUANGAN DEPDIKNAS
PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI NASIONAL INDONESIA: … · • Depdiknas menyesuaikan kurikulum SARAN...
Transcript of PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI NASIONAL INDONESIA: … · • Depdiknas menyesuaikan kurikulum SARAN...
PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI NASIONAL INDONESIA:
Kebijakan, Strategi, dan Upaya
Benyamin Lakitan Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Orasi Ilmiah Dies Natalis Ke 46
Universitas Negeri Gorontalo
2 September 2009
PENDAHULUAN
Banyak riset yang sudah dilakukan Perguruan Tinggi & Lembaga Riset,
tapi apa kontribusinya terhadap penyelesaian masalah bangsa dan
negara?
PENGERTIAN 1
• Inovasi = produk teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bernilai ekonomi yang dihasilkan dari interaksi intensif pengembang-pengguna teknologi dengan atau tanpa fasilitasi pemerintah atau pihak lain
• Invensi = temuan bahan, alat, atau proses baru dalam rentang variasi antara modifikasi sampai terobosan radikal melampaui pengetahuan manusia saat ini
PENGERTIAN 2
• Sistem Inovasi Nasional = sistem aliran teknologi dan informasi antara kelembagaan pengembang-pengguna teknologi, didukung oleh kelembagaan terkait lainnya, yang menjadi kunci dari proses inovatif suatu negara
• Teknologi = objek material atau non-material yang digunakan oleh manusia untuk memudahkan pekerjaan atau meningkatkan kenyamanan hidup
PERUNDANG-UNDANGAN
UU 18/2002: Sisnas Litbangrap Iptek • Inovasi = kegiatan litbangyasa penerapan iptek
dalam proses produksi (Pasal 1 butir 9) • Pengertian (Pasal 1) tidak dimaksudkan untuk
membatasi kebebasan berpikir, kebebasan akademis, dan tanggung jawab akademis (Pasal 2)
• Dominansi peran pengembang teknologi, dan pendekatan supply-push
• Badan usaha ‘ditugasi’ mengadopsi teknologi (Pasal 9 ayat 2)
• Lembaga penunjang ‘ditugasi’ mengatasi masalah atau kesenjangan penghambat sinergi perguruan tinggi, lembaga riset, dan badan usaha (Pasal 10 ayat 2)
Definisi SIN
Sekumpulan institusi yang secara sendiri atau bersama-sama berkontribusi dalam
pengembangan dan difusi teknologi baru serta memberikan kerangka bagi
pemerintah dalam membuat dan mengimplementasikan kebijakan untuk
mempengaruhi proses inovasi
[Metcalfe, 1995]
Karakteristik SIN
• Mencakup pengembangan, difusi, dan pemanfaatan teknologi
• Pelakunya terdiri dari beberapa kelembagaan –pemerintah maupun swasta- yang berinteraksi secara sinergis
• Produk yang dihasilkan adalah teknologi ‘baru’ dan bermanfaat ekonomi
• Lingkup kegiatan inovasi adalah negara
PERSOALAN POKOK
• Akademisi enggan bergeser dari ‘wilayah nyaman’-nya
• Hasrat komunitas bisnis akan teknologi domestik belum tumbuh
• Kelembagaan intermediasi belum berfungsi optimal
• Regulasi insentif belum efektif
No. Jenis Kegiatan 2007 2008 2009
Usul % Usul % Usul %
1 Riset Dasar 517 43,08 1.443 40,26 1.044 27,19
2 Riset Terapan 561 46,75 1.677 46,79 1.837 47,85
3 Difusi 82 6,83 345 9,63 582 15,16
4 Kapasitas
Produksi 40 3,33 119 3,32 376 9,79
Jumlah 1.200 100 3.584 100 3.839 100
Sumber : Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2009)
PROGRAM INSENTIF 2007-2009
DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS
• GLOBAL : research university entrepreneurial university, invasi MNC
• REGIONAL ASEAN : Singapura – Malaysia & Thailand – Indonesia & others
• NASIONAL : TFP 2006 = 1,38% (91-95 = 4%)
POSISI INDONESIA DI ASEAN
INDIKATOR INDONESIA MALAYSIA THAILAND SINGAPURA
Peringkat HDI, 2007/08 107 63 78
Angka Partisipasi Kasar PT, 2007 17,3 32,5 42,7
Peringkat Daya Saing, 2007 54 21 28 7
Daya Serap Teknologi, 2003 4,5 5,8 5,3 6,0
Kerjasama Riset, 2003 2,8 4,9 4,2 -
Paten USPTO, 2001/05 16,6 74,4 41,6 409,4
Publikasi Ilmiah, 2003 178 520 1072 3122
ARAH PERUBAHAN LINGSTRA NASIONAL
• Orientasi pendidikan: relevansi dan mutu
• Eksploitasi SKA Pengelolaan SKA
• Perbaikan Citra dan Mutu Produk Nasional
• Regulasi yang favorable untuk pengembangan teknologi nasional dan penguasaan pasar domestik
Teknologi hanya berkontribusi terhadap perekonomian dan
kesejahteraan rakyat jika ia diadopsi oleh industri untuk memproduksi
barang/jasa yang dibutuhkan konsumen
TRIPLE HELIX A-B-G
A UNIVERSITAS
NOVELTY PRODUCTION
G PEMERINTAHAN
PUBLIC CONTROL
B INDUSTRI
WEALTH GENERATION
REORIENTASI SIN
• Pedekatan supply-push beralih ke demand-driven
• Akademisi sebagai penentu arah beralih fungsi menjadi pemasok solusi teknologi bagi pengguna
• Curiousity-driven research beralih ke goal-oriented research
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
• Stabilitas Keamanan Nasional
• Kemandirian Teknologi dan Industri Nasional
• Terbangunnya Knowledge-based Society
KEBIJAKAN
“Terwujudnya Sistem Inovasi Nasional melalui sinkronisasi pengembang-
pengguna teknologi, rangsangan untuk tumbuh-kembang industri produsen, vitalisasi lembaga intermediasi, dan
dukungan regulasi guna meningkatkan kontribusi teknologi dalam pembangunan nasional”.
STRATEGI
1. Sinkronisasi pengembang-pengguna teknologi
2. Transformasi pedagang menjadi produsen
3. Vitalisasi lembaga intermediasi
4. Regulasi dan fasilitasi pemerintahan
UPAYA @ STRATEGI 1
• Meningkatkan relevansi pendidikan terhadap kebutuhan pengembangan teknologi & tenaga trampil untuk aplikasinya di industri
• Hibridisasi pendidikan-industri yang bersifat mutualistik dan mendukung interaksi antar-aktor SIN
• Sinkronisasi substansi program antar-kelembagaan sebagai pengintegrasi SIN
UPAYA @ STRATEGI 2
• Meningkatkan reliabilitas teknologi domestik untuk industri
• Mendukung tumbuh-kembang industri produsen barang/jasa yang dibutuhkan konsumen domestik
UPAYA @ STRATEGI 3
• Meningkatkan peran lembaga intermediasi dalam akselerasi aliran teknologi
• Meningkatkan peran lembaga intermediasi dalam aliran informasi kebutuhan
UPAYA @ STRATEGI 4
• Mengefektifkan regulasi insentif untuk industri yang membantu pengembangan & mengadopsi teknologi domestik
• Fasilitasi interaksi & komunikasi antar-aktor SIN
RANGKUMAN
• SIN Indonesia tidak berfungsi optimal sehingga belum mampu berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional
• SIN Indonesia hanya akan berhasil jika komunikasi dan interaksi antara pengembang dan pengguna teknologi terjalin secara intensif dan mutualistik, didukung oleh regulasi yang stimulatif dan lembaga intermediasi yang efektif
SARAN • Depdiknas menyesuaikan kurikulum pendidikan tinggi dan kejuruan
• KNRT, Depdiknas, Deperind, LPND menjalin kemitraan dengan entitas bisnis/industri
• Kemenko Perekonomian melebur lembaga non-struktural terkait menjadi Dewan Inovasi Nasional
• Deperind & Depdag mewujudkan lingkungan kondusif untuk tumbuh-kembang industri produsen
• Lembaga intermediasi meningkatkan kapasitas internal & eksternalnya
• DPR & Depkeu menyerasikan aturan agar insentif bagi pelaku SIN dapat direalisasikan
TERIMA KASIH