SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

33
SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

description

SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006. GAMBARAN UMUM. Misi & Motto Depdiknas. C. Hasil-hasil. Visi pada halaman sebelumnya diturunkan ke dalam Misi Departemen Pendidikan Nasional untuk dijadikan pedoman kerja kongkrit dalam mencapai sasaran sistem pendidikan nasional. . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Page 1: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM DEPDIKNAS 200620 Nopember 2006

Page 2: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

GAMBARAN UMUM

Page 3: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Misi & Motto DepdiknasC. Hasil-hasil

MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF, YANG BERKEADILAN, BERMUTU, DAN RELEVAN DENGAN

KEBUTUHAN MASYARAKAT LOKAL DAN GLOBAL.Misi ini dilaksanakan dengan prinsip-prinsip: Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi

hak azasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa; Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna; Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat; Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran; Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga

masyarakat; Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam

penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.(UU Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 4 Tahun 2003 )

MISI

PENDIDIKAN BERMUTU UNTUK SEMUAMOTTO

Visi pada halaman sebelumnya diturunkan ke dalam Misi Departemen Pendidikan Nasional untuk dijadikan pedoman kerja kongkrit dalam mencapai sasaran sistem pendidikan nasional.

Motto dibuat sedemikian rupa sebagai sumber spirit bagi Departemen Pendidikan Nasional dalam mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan.

Page 4: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

VISI 2025

Sesuai UU Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, maka pendidikan nasional harus mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada tahun 2025, Sistem Pendidikan Nasional berhasrat menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF

(Insan Kamil / Insan Paripurna)

Visi Depdiknas 2025

C. Hasil-hasil

Makna Insan Indonesia Kompetitif

• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan• Bersemangat juang tinggi• Mandiri• Pantang menyerah• Pembangun & pembina jejaring• Bersahabat dengan perubahan• Inovatif dan menjadi agen perubahan• Produktif• Sadar mutu• Berorientasi global• Pembelajar sepanjang hayat

Kompetitif

• Gandrung akan olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas

• Aktualisasi insan adiraga

Cerdaskinestetik

• Gandrung akan olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan & teknologi

• Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif

Cerdasintelektual

• Gandrung akan olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas terhadap kehalusan dan keindahan, serta meningkatkan kemampuan ekspresi estetis

• Aktualisasi insan sosial yang mampu membina hubungan timbal balik, empatik dan simpatik, ceria dan percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara, serta berwawasan kebangsaan yang sadar akan hak dan kewajiban warga negara

Cerdasemosional & sosial

• Gandrung akan olah hati/kalbu untuk menumbuhkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia

Cerdasspiritual

Makna Insan Indonesia Cerdas

Visi 2025

Diagram berikut menunjukkan penjabaran tema sistem pendidikan nasional pada tahun 2025 (Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif) yang tertuang di dalam visi departemen pendidikan nasional tahun 2025.

Makna dari tema tersebut kemudian dijelaskan secara rinci (Insan Indonesia Cerdas dan Insan Indonesia Kompetitif) pada bagian bawah dari diagram.

Page 5: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas nasional, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta meningkatkan peringkat IPM hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum krisis. Untuk itu, sampai dengan tahun 2009 dilakukan upaya-upaya sistematis dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan mempertahankan APM-SD pada tingkat 94%, memperluas SMP/MTs hingga mencapai APK 97,4% atau APM 75,5% serta menurunkan angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas hingga 5%.

PEMERATAAN & PERLUASAN AKSES

PENDIDIKAN

Penyediaan Sarana & Prasarana Pendidikan

Wajar

1.2Penyediaan Sarana & Prasarana Pendidikan

Wajar

1.2

Pendanaan BiayaOperasi Wajar

1.1

Pendanaan BiayaOperasi Wajar

1.1

Rekrutmen Pendidik danTenaga Kependidikan

1.3

Rekrutmen Pendidik danTenaga Kependidikan

1.3

Perluasan Akses PendidikanWajar pada J alur Non-

Formal

1.4

Perluasan Akses PendidikanKeaksaraan bagi Penduduk

usia >15 tahun

1.5

Perluasan Akses SLB danSekolah Inklusif

1.6

Pengembangan SekolahWajar Layanan Khusus bagi

Daerah Terpencil/ Kepulauan yang

Berpenduduk J arang danTerpencar

1.7

Perluasan Akses PAUD

1.8

Pendidikan KecakapanHidup

1.9

Peningkatan Peran SertaMasyarakat dalamPerluasan Akses

SMA/ SMK/ SM Terpadu, SLB, dan Perguruan Tinggi

1.13

Pemanfaatan ICT sebagaiMedia Pembelajaran

J arak J auh

1.12

Perluasan AksesPerguruan Tinggi

1.11

Perluasan Akses SMA/ SMK dan SM Terpadu

1.10

Kebijakan dalam Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan

Page 6: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional

Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berahlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik ditingkat lokal, nasional maupun global.

Kebijakan dalam Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing

PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI

& DAYA SAING

Penjaminan Mutu SecaraTerprogram denganMengacu pada SNP

2.2Penjaminan Mutu Secara

Terprogram denganMengacu pada SNP

2.2

Implementasi danPenyempurnaan SNP &

BSNP

2.1Implementasi dan

Penyempurnaan SNP & BSNP

2.1

Perluasan dan PeningkatanMutu Akreditasi

2.3

Perluasan dan PeningkatanMutu Akreditasi

2.3

Pengembangan Guru sebagai Profesi

2.4

Pengembangan KompetensiPendidik dan Tenaga

Kependidikan

2.5

Perbaikan Sarana danPrasarana

2.6

Pengembangan SekolahBerbasis Keunggulan Lokaldi setiap Kabupaten/ Kota

2.8

Perluasan PendidikanKecapakan Hidup

2.7

Penerapan Telematikadalam Pendidikan

Pembangunan SekolahBertaraf Internasional disetiap Provinsi dan/ atau

Kabupaten/ Kota

2.13

Peningkatan J umlah danMutu Publikasi Ilmiah dan

HAKI

2.12

Akselarasi J umlah Prodi, Kejuruan, Vokasi & Profesi

2.11

Mendorong J umlah J urusandi PT Masuk dalam 100

Besar Asia

2.10

2.9

Page 7: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional

Kebijakan dalam Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik

Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong kebijakan sektor agar mampu memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien dan akuntabel. Kebijakan ini diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakan strategis serta program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu, disusun pula pola-pola pendanaan bagi keseluruhan sektor berdasarkan prioritas, baik dari sumber Pemerintah, orangtua maupun stakeholder lain di setiap tingkat pemerintahan. Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari sektor pendidikan (sector-wide approach) yang bercirikan: (a) program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi kebijakan pada semua tingkatan, (b) reformasi institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program pengembangan kapasitas, dan (c) perbaikan program dilakukan secara berkelanjutan dan didasarkan pada evaluasi kinerja tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran stakeholder yang lebih luas.

PENGUATAN TATA KELOLA,

AKUNTABILITAS & PENCITRAAN PUBLIK

Penataan Regulasi PengeloaanPendidikan

3.2

Peningkatan SPI Berkoordinasidengan BPKP & BPK

3.1

Peningkatan Kapasitas & Kompetensi Aparat dalam

Perencanaan dan Penganggaran

3.3

Peningkatan Kapasitas & Kompetensi Manajerial Aparat

3.4

Peningkatan Ketaan Aparatpada Peraturan

Perundang-undangan

3.5

Peningkatan Kapasitasn & Kompetensi Pengelola

Pendidikan

3.6

Peningkatan Pencitraan Piublik

3.7

Peningkatan Kapasitas & Kompetensi Pemeriksaan

Aparat Itjen

3.8

Intensifikasi dan EkstensifikasiPemeriksaan oleh Itjen,

BPKP & BPK

3.11

Intensifikasi Tindakan-tindakanPreventif oleh Itjen

3.10

Pelaksanaan Inpres no. 5 Tahun2004 tentang Percepatan

Pemberantasan KKN

3.9

Penyelesaian Tindak LanjutTemuan-temuan Pemeriksaan

Itjen, BPKP & BPK

3.12

Pengembangan Aplikasi SIM secara terintegrasi (Keuangan,

Asset, Kepegawaian, dan Data lainnya)

3.13

Page 8: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Sekretariat Jenderal

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 – 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

• UU & PP Guru & Dosen, BHP, Perbukuan, Bahasa• Sosialisasi Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas &

Kompetitif 2005 • Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan• Pelaksanaan aturan PNBP• Tata nilai kerja dan gaya kepemimpinan khas Depdiknas• Renstra Diknas, Depag, dan Pemda selaras dgn visi

Depdiknas 2025 • Sistem perencanaan, implementasi dan evaluasi

strategi• Kompetensi sebagai dasar dalam penempatan pegawai• Laporan keuangan Depdiknas wajar tanpa syarat• % serapan anggaran• ISO di bidang manajemen• Perbaikan citra dan peningkatan image Depdiknas

dimata publik• Kemitraan internasional • Penurunan kerugian anggaran negara

• Depdiknas menjadi benchmark technocracy (Departemen terbaik)

• Sistem & prosedur perencanaan, pengelolaan keuangan, pegawai, & asset tlh dpt dioperasikan

• Citra Depdiknas makin kredibel• Sistem kelembagaan dan organisasi

Depdiknas berfungsi optimal• Kerjasama internasional di bidang

pendidikan semakin berkembang• Akuntabilitas publik di bidang pendidikan

terpelihara

• Sistem layanan Depdiknas sudah memenuhi standar regional/ ASEAN

• Citra Depdiknas di mata ASEAN makin kredibel

• Kerjasama internasional di bidang pendidikan

• Akunntabilitas publik di bidang pendidikan sudah mapan

• Sistem layanan Depdiknas sudah memenuhi standar internasional

• Citra Depdiknas di mata internasional makin kredibel

• Kerjasama internasional di bidang pendidikan

• Akunntabilitas publik di bidang pendidikan sudah mapan

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

• Pembentukan nilai-nilai serta budaya kerja yang konstruktif

• Pengembangan sisdur perencanaan, pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset

• Peningkatan akuntabilitas publik dalam pelayanan pendidikan

• Pengembangan/revitalisasi kelembagaan, termasuk tupoksinya

• Peningkatan sosialisasi dan publikasi kebijakan dan program Depdiknas

• Intensifikasi penyelesaian RPP dan RUU• Peningkatan standar kompetensi teknis dan manajerial

SDM• Pengembangan public trust & image• Peningkatan kerjasama Depdiknas dengan mitra

internasional, baik bilateral maupun multilateral

• Memperkuat sistem pengelolaan kelembagaan berbasis kinerja

• Penguatan Sistem dan prosedur perencanaan, pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset

• Penguatan citra Depdiknas• Pemantapan fungsi kelembagaan• Penguatan dan perluasan kerjasama

internasional di bidang pendidikan• Penguatan akuntabilitas publik

• Peningkatan/pengembangan layanan pendidikan

• Pemeliharaan dan peningkatkan citra Depdiknas

• Pemantapan kerjasama internasional di bidang pendidikan

• Pemantapan akuntabilitas publik di bidang pendidikan

• Pemantapan layanan pendidikan• Pemeliharaan dan peningkatkan citra

Depdiknas• Pemantapan dan peningkatan kerjasama

internasional di bidang pendidikan • Pemantapan akuntabilitas publik di bidang

pendidikan

UKURAN KINERJA KUNCI

Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas dan

Pencitraan Publik• Disahkannya UU Guru & Dosen, BHP, Perbukuan,

Bahasa• Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Guru & Dosen, BHP, Perbukuan dan Bahasa

• Terlaksananya sosialisasi Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas & Kompetitif 2005

• Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan mulai diaplikasikan

• Depdiknas menjadi rujukan dalam pengelolaan kelembagaan

• Tertatanya sistem dan prosedur perencanaan , pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset:

• Laporan keuangan Depdiknas dinilai wajar tanpa syarat oleh BPK (2009)

• RKAKL tersusun tepat waktu dan akurat• Seluruh asset Depdiknas tercatat dan

terdokumentasikan dengan lengkap

• Sistem layanan pendidikan sudah sejajar dengan negara-negara maju di ASEAN

• Citra positif Depdiknas sudah mapan• Kerjasama internasional di bidang

pendidikan makin mantap• Sistem dan prosedur kerja sudah

berjalan sesuai standar sistem dan prosedur kerja

• Sistem layanan pendidikan sudah memenuhi standar pelayanan internasional

• Citra positif Depdiknas makin mapan• Kerjasama internasional di bidang

pendidikan makin mantap• Sistem dan prosedur kerja sudah berjalan

sesuai standar sistem dan prosedur kerja

Page 9: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Sekretariat Jenderal (lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 – 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

• Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan mulai diaplikasikan

• Terlaksananya aturan PNBP yang meningkatkan citra baik Depdiknas

• Disepakati dan diterapkannya tata nilai dan gaya kepemimpinan khas Depdiknas

• Selarasnya renstra Diknas, Depag, dan Pemda dengan visi Depdiknas 2025

• Diterapkannya sistem perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi

• Digunakannya kompetensi sebagai dasar dlm penempatan pegawai

• Tercapainya status wajar tanpa syarat terhadap laporan keuangan Depdiknas dinilai oleh BPK

• Tercapainya 95% serapan anggaran • Memperoleh ISO di bidang manajemen• Membaiknya citra dan image Depdiknas dimata publik• Meningkatkan jumlah program kemitraan

internasional • Menurunnya % kerugian anggaran negara

• Sistem pengelolaan kepegawaian berlangsung secara efisien dan efektif

• Depdiknas memperoleh ISO di bidang manajemen

• Daya serap anggaran Depdiknas sesuai dengan target dan waktu

• Anggaran Depdiknas meningkat secara signifikan (di atas 20%)

• Rating pelayanan Depdiknas terbaik• Suplai dan demand pendidikan selaras• Makin meningkat dan mantapnya program

kemitraan internasional• Meningkatnya transparansi dan

kepercayaan masyarakat terhadap Depdiknas

Page 10: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Inspektorat Jenderal

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

• Pengembangan sistem pengendalian internal (SPI)

• Peningkatan kompetensi dan kapasitas aparat Itjen

• Peningkatan ketaatan pengelola pendidikan terhadap peraturan perundang-undangan

• Penataan organisasi dan tata kerja pengawasan pendidikan

• Intensifikasi tindakan preventif pengawasan Itjen

• Intensifikasi dan ekstensifikasi pengawasan• Peningkatan penyelesaian tindak lanjut

temuan hasil pengawasan (aparat pengawasan fungsional, legislatif, dan masyarakat).

• Perluasan sistem pengendalian internal pada instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan

• Pengukuhan kompetensi dan penyeimbangan kapasitas aparat Itjen

• Terwujudnya efisiensi, efektifitas, dan sinergi pengawasan pendidikan

• Intensifikasi tindakan preventif pengawasan Itjen sampai dengan instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan

• Peningkatan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawas

• Sistem pengendalian internal pendidikan sampai pada tingkat satuan pendidikan.

• Pengakuan atas kompetensi auditor pendidikan di kalangan auditor di luar Itjen Depdiknas

• Pengakuan atas pengelolaan organisasi dan tata kerja pengawasan sesuai dengan standarisasi regional

• Pengakuan atas mutu tindakan preventif pengawasan Itjen oleh pihak pengguna

• Pengakuan mutu pengawasan Itjen oleh pihak pengguna

• Para auditan sadar akan pentingnya penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan

• Sistem pengendalian internal sesuai dengan standar internasional

• Pengakuan atas kompetensi auditor pendidikan di dunia Internasional.

• Dpengakuan pengelolaan organisasi dan tata kerja pengawasan sesuai dengan standar Internasional (ISO atau sertifikat sejenis)

• Terciptanya citra positif pengawasan pendidikan di mata publik.

• Terciptanya good governance dan clean goverment di lingkungan pendidikan

• Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan pendidikan

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas

dan Pencitraan Publik• Pengembangan sistem pengendalian internal

(SPI)• Peningkatan ketaatan pengelola pendidikan

terhadap peraturan perundang-undangan• Penataan organisasi dan tata kerja

pengawasan pendidikan• Intensifikasi, ekstensifikasi, dan tindakan

preventif pengawasan Itjen• Peningkatan penyelesaian tindak lanjut

temuan hasil pengawasan (aparat pengawasan fungsional, legislatif, dan masyarakat).

• Peningkatan kompetensi dan kapasitas aparat Itjen

• Sertifikasi kompetensi auditor pendidikan• Perbaikan perlindungan auditor dan biaya

pelaksanaan pemeriksaan

Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas

dan Pencitraan Publik• Fasilitasi pembangunan sistem pengendalian

internal pada instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota

• Sosialisasi ketaatan pada peraturan perundang-undangan dan pencapaian kinerja

• Penerapan ICT dalam pengawasan dini• Pengembangan pengawasan kinerja melalui

peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan aparat pengawas internal dan eksternal

• Penerapan penghargaan dan hukuman dalam tindak lanjut hasil pengawasan

• Pengembangan kualitas dan etika profesi auditor

Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas

dan Pencitraan Publik• Penerapan sistem pengendalian internal

secara menyeluruh di tingkat nasional • Pemantapan penerapan ICT dalam

pengawasan dini• Pemantapan pengawasan kinerja,

Modernisasi secara menyeluruh penerapan ICT dalam pengawasan, Pemantapan peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan aparat pengawas internal dan eksternal

• Penerapan lanjutan penghargaan dan hukuman dalam tindak lanjut hasil pengawasan

• Sosialisasi standar kompetensi dan etika profesi auditor pendidikan melalui media teknologi informasi dan komunikasi (ICT)

Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas

dan Pencitraan Publik• Penerapan sistem pengendalian internal

sesuai dengan standar internasional• Evaluasi standar kompetensi auditor

pendidikan oleh lembaga internasional untuk memperoleh pengakuan internasional

• Pengakuan organisasi dan tata kerja pengawasan kepada lembaga internasional

• Publikasi keberhasilan pengawasan pendidikan

• Penerapan bebas dari korupsi di lingkungan Depdiknas.

• Pemberian peringkat bagi unit kerja yang akuntabel dan transparan.

UKURAN KINERJA KUNCI

• Terjaminnya keselamatan kerja bagi para auditor

• Pembiayaan pemeriksaan berdasarkan biaya aktual

• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal di seluruh unit utama Depdiknas

• Lebih dari 90 % auditor Itjen memiliki sertifikat profesi auditor pendidikan dan mendapat penghargaan yang berkaitan dengan etika profesi

• Penyimpangan pengelolaan keuangan < 30% anggaran belanja Depdiknas.

• SPOP audit kinerja dan keuangan selesai disusun.

• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal di seluruh instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota

• Rasio auditor dan auditan adalah 1 : 10 (satu tahun seorang auditor melakukan lima kali pemeriksaan terhadap sepuluh sasaran)

• Penyimpangan pengelolaan keuangan < 15% anggaran belanja Depdiknas.

• Terlaksananya pembaharuan SPOP audit kinerja dan audit keuangan untuk semua jenjang pendidikan.

• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal secara menyeluruh di tingkat nasional,

• Adanya auditor di luar Depdiknas yang mengikuti program sertifikasi kompetensi auditor pendidikan

• Berkurangnya keluhan/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan.

• Meningkatnya citra institusi pengawasan pendidikan

• Adanya permintaan pengawasan dini dari auditan,

• Sistem pengendalian internal telah memperoleh ISO atau sertifikat sejenis.

• Uji kompetensi auditor pendidikan telah memperoleh sertifikasi internasional

• Adanya auditor yang mendapatpenghargaan etika dan indenpendensi pada tingkat Internasional

• Tidak ada keluhan atau pengaduan atas pegelolaan pendidikan

• Keberhasilan pengawasan pendidikan telah diketahui publik secara luas

Page 11: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Inspektorat Jenderal (lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

• Terselenggaranya administrasi dan pengawasan dengan menggunakan ICT

• Terselenggaranya kerjasama pengawasan dengan aparat pengawasan internal, eksternal, dan penegak hukum

• Terwujudnya sinkronisasi jadual pelaksanaan pengawasan dalam bentuk program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT)

• Temuan sebelum tahun 2005, selesai ditindaklanjuti

• Minimal 50% kasus penyimpangan dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran berjalan

• Terlaksananya pembaharuan SPOP audit kinerja dan audit keuangan untuk semua jenjang pendidikan.

• Penerapan secara intensif pengawasan dini dengan memanfaatkan ICT

• Adanya kesepahaman dan kesepakatan antar aparat pengawasan internal, eksternal, dan aparat penegak hukum

• 50 % auditan melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dalam waktu kurang dari 60 hari

• Adanya permintaan dari lembaga donor untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pendidikan yang dibiayai dengan loan/grant

• 70 % auditan melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dalam waktu kurang dari 60 hari

• Seluruh unit kerja di lingkungan Depdiknas telah bebas dari korupsi. Tidak ditemukan penyimpangan dalam pengelolaan pendidikan

Page 12: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi

• Kurikulum PT yang relevan dg kebutuhan pasar

• Setiap PT unggulan memiliki perpustakaan yang memenuhi standar internasional

• Peningkatan jumlah PT unggulan• Peningkatan jumlah dosen PT yg berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar Asia • Peningkatan publikasi pada jurnal akademis

International • Tercapainya target jumlah PTN sebagai

badan hukum• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh

dosen • Peningkatan jumlah dan kapasitas PT• Peningkatan jumlah paten

• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi

• Kurikulum PT yang relevan dgn kebutuhan pasar

• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional

• Peningkatan jumlah PT unggulan• Peningkatan jumlah dosen PT yg berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar Asia• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar dunia • Peningkatan publikasi pada jurnal akademis

International • Tercapainya target jumlah PTN sbg badan

hukum• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh

dosen • Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS• Peningkatan jumlah paten

• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi

• Kurikulum PT yang relevan dgn kebutuhan pasar

• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional

• Peningkatan jumlah PT unggulan• Peningkatan jumlah dosen-dosen PT yang

berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar Asia • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar dunia• Peningkatan publikasi pada jurnal akademis

International • Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh

dosen • Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS• Peningkatan jumlah paten

• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional

• Peningkatan jumlah PT unggulan• Peningkatan jumlah dosen-dosen PT yang

berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar Asia• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi

yang masuk 100 besar dunia • Peningkatan publikasi pada jurnal akademis

International • Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh

dosen • Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS• Peningkatan jumlah paten dunia

PROGRAM PEMBANGUNAN

• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat

• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic• Program bantuan pengadaan koleksi buku,

pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan

• Program datasering, magang & beasiswa bg dosen

• Program peningkatan jumlah penelitian• Program jurusan unggulan perguruan tinggi• Program pengembangan budaya penelitian

di kampus-kampus (mentalist & behaviorist approaches)

• Program perubahan status PTN menjadi badan hukum

• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten

• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat

• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic• Program bantuan pengadaan koleksi buku,

pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan

• Program datasering, magang & beasiswa bg dosen

• Program peningkatan jumlah & kualitas penelitian

• Program jurusan unggulan perguruan tinggi• Program pengembangan budaya penelitian

di kampus-kampus (mentalist & behaviorist approaches)

• Program percepatan perubahan status PTN menjadi badan hukum

• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten

• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat

• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic• Program bantuan pengadaan koleksi buku,

pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan

• Program peningkatan kualitas penelitian• Program datasering, magang & beasiswa bg

dosen• Program jurusan unggulan perguruan tinggi• Program pengembangan budaya penelitian

di kampus-kampus (mentalist & behaviorist approaches)

• Program percepatan perubahan status PTN menjadi badan hukum

• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten

• Program pendirian Polytechnic• Program bantuan pengadaan koleks

iperpustakaan dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan

• Program peningkatan kualitas penelitian• Program detasering, magang, dan beasiswa

bagi dosen• Program jurusan unggulan perguruan tinggi• Program pengembangan budaya penelitian

di kampus-kampus (mentalist & behaviorist approaches)

• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten dunia

UKURAN KINERJA KUNCI

• Angka partisipasi kasar PT 18% • Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi

turun 50%• Jumlah Polytechnic meningkat 50% (120 to

180)• Persentase PT unggulan yg memiliki

perpustakaan berstandar internasional mjd 100% (dari 60%)

• Persentase dosen berpendidikan S2/S3 mjd 70% (dari 50%)

• Angka partisipasi kasar PT 25% • Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi

turun 25%• Jumlah Polytechnic meningkat 50% (180 mjd

270)• Jumlah PT yang mendapat akreditasi

Internasional (10 jurusan)• Persentase dosen berpendidikan S2/S3 mjd

100% (dari 70%)

• Angka partisipasi kasar PT 30% • Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi

turun 25%• Jumlah Polytechnic meningkat 25% (270 mjd

330)• Jumlah PT yang mendapat akreditasi

Internasional (20 jurusan)• Prosentase dosen berpendidikan S3 mjd

70%

• Angka partisipasi kasar PT 35% • Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi

turun 25%• Jumlah Polytechnic meningkat 20% (330 mjd

396)• Jumlah PT yang mendapat akreditasi

Internasional (30 jurusan)• Prosentase dosen berpendidikan S3 mjd

100%

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal DIKTI

Page 13: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

• 5 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA (seni, manajemen, kedokteran, keperawatan, politeknik)

• Persentase jumlah buku teks yang ditulis dosen meningkat 50%

• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 50%

• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20%• Publikasi jurnal akademik internasional

naik30%• Persentase paten meningkat 100% (dari 30

mjd 60)

• 10 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 2 masuk 100 besar dunia

• Persentase jumlah buku teks yang ditulis dosen meningkat 50%

• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 80%

• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20%• Publikasi jurnal akademik internasional naik

30%• Persentase paten meningkat 100% (dari 60

mjd 120)

• 20 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 5 masuk 100 besar dunia

• Persentase jumlah buku teks yang ditulis dosen meningkat 50%

• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 100%

• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20%• Publikasi jurnal akademik internasional naik

30%• Persentase paten meningkat 100% (dari 120

mjd 240)

• 30 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 10 masuk 100 besar dunia

• Persentase jumlah buku teks yang ditulis dosen meningkat 50%

• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20%• Publikasi jurnal akademik internasional naik

30%• Jumlah paten dunia min 15

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal DIKTI (lanjutan)

Page 14: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

• Sarana & prasarana Pendidikan Dasar & Menengah diseluruh Indonesia telah memenuhi syarat (100%)

• Tercapainya target Pendidikan Dasar 9 tahun (98%)

• Satu buku untuk setiap 1 siswa.• Tersedianyal buku referensi dan bacaan di

perpustakaan• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat

pekerjaan, dan melanjutkan• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah

kejuruan berbasis keunggulan lokal • Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional

untuk setiap jenjang & jenis di semua provinsi

• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan

• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional• Tersedianya ICT di pend. Menengah• Terselenggaranya pendidikan jarak jauh• Terselenggaranya pendidikan Inklusi• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan

• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab

• SIM-Sistem Informasi Manajemen - Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)

• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah

• Wajib belajar 12 tahun• Tersedianya buku referensi dan bacaan di

perpustakaan• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat

pekerjaan, dan melanjutkan• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah

kejuruan berbasis keunggulan lokal • Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional

untuk setiap jenjang & jenis di semua propinsi

• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan

• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional• Tersedianya ICT di pendidikan Menengah• Terselenggaranya pendidikan jarak jauh• Terselenggaranya pendidikan Inklusi• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan

• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab

• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)

• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah

• Wajib belajar 12 tahun• Tersedianya buku referensi dan bacaan di

perpustakaan• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat

pekerjaan, dan melanjutkan• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah

kejuruan berbasis keunggulan lokal • Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional

untuk setiap jenjang & jenis di semua propinsi

• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan

• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional• Tersedianya ICT di pendidikan Menengah• Terselenggaranya pendidikan jarak jauh• Terselenggaranya pendidikan Inklusi• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan

• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab

• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)

• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah

• Wajib belajar 12 tahun yang bermutu• Tersedianya buku referensi dan bacaan di

perpustakaan• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat

pekerjaan, dan melanjutkan• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah

kejuruan berbasis keunggulan lokal • Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional

untuk setiap jenjang & jenis di semua kabupaten/kota

• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan

• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional• Tersedianya ICT di pendidikan Dasar• Terselenggaranya pendidikan jarak jauh• Terselenggaranya pendidikan Inklusi• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan

• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab

• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)

PROGRAM PEMBANGUNAN

• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah

• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK

• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan seperti Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain

• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)

• Program bantuan beasiswa• Program pemanfaatan teknologi informasi &

komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal

• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah

• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK

• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan seperti Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain

• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)

• Program bantuan beasiswa• Program pemanfaatan teknologi informasi &

komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal

• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah

• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK

• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan spt. Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain

• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)

• Program bantuan beasiswa• Program pemanfaatan teknologi informasi &

komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal

• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah

• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK

• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan spt. Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain

• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)

• Program bantuan beasiswa• Program pemanfaatan teknologi informasi &

komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal

Page 15: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM(lanjutan )

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah

• Program peningkatan peran serta masyarakat pada SMA/SMK/SM terpadu

• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA

• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal

• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional

• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan

• Program akreditasi sekolah• Program peningkatan rata-rata skor ujian

nasional• Program pendidikan inklusi• Program pembinaan olimpiade nasional &

internasional • Program kurikulum berbasis kompetensi pd

setiap jenis & jenjang pendidikan• Terselenggaranya program pendidikan

bahasa asing• Persentase sarana dan prasarana pendidikan

dasar & menengah yang layak pakai (100%)• Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;

SMA/SMK - 25:1)• Mencapai 70% unit cost dari Biaya

Operasional Sekolah• 60% siswa miskin mendapat bantuan

beasiswa• 20% siswa berbakat mendapat bantuan

beasiswa• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan dasar (98%)• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan menengah (70%)• ICT Center di setiap kabupaten terutama

daerah terpencil• Rasio jmlh SMA : SMK = 50% : 50 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1• 80% dari peseta ujian nasional mencapai

rata-rata nilai 6.00• Persentase Sekolah Menengah Swadaya

Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)

• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah

• Program peningkatan peran serta masyarakat pada SMA/SMK/SM terpadu

• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA

• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal

• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional

• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan

• Program akreditasi sekolah• Program peningkatan rata-rata skor ujian

nasional• Program pendidikan inklusi• Program pembinaan olimpiade nasional &

internasional • Program kurikulum berbasis kompetensi pd

setiap jenis & jenjang pendidikan• Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah• Persentase sarana dan prasarana pendidikan

dasar & menengah yang layak pakai (100%)• Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;

SMA/SMK - 25:1)• Mencapai 70% unit cost dari Biaya

Operasional Sekolah• 60% siswa miskin mendapat bantuan

beasiswa• 20% siswa berbakat mendapat bantuan

beasiswa• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan dasar (98%)• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan menengah (70%)• ICT Center di setiap kabupaten terutama

daerah terpencil• Rasio jmlh SMA : SMK = 40% : 60 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1• 90% dari peseta ujian nasional mencapai

rata-rata nilai 6.00• Persentase Sekolah Menengah Swadaya

Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)

• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten

• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah

• Program peningkatan peran serta masyarkat pada SMA/SMK/SM terpadu

• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA

• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal

• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional

• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan

• Program akreditasi sekolah• Program peningkatan rata-rata skor ujian

nasional• Program pendidikan inklusi• Program pembinaan olimpiade nasional &

internasional • Program kurikulum berbasis kompetensi pd

setiap jenis & jenjang pendidikan• Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah• Persentase sarana dan prasarana pendidikan

dasar & menengah yang layak pakai (100%)• Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;

SMA/SMK - 25:1)• Mencapai 70% unit cost dari Biaya

Operasional Sekolah• 60% siswa miskin mendapat bantuan

beasiswa• 20% siswa berbakat mendapat bantuan

beasiswa• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan dasar (98%)• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan menengah (70%)• ICT Center di setiap kabupaten terutama

daerah terpencil• Rasio jmlh SMA : SMK = 30% : 70 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1• 80% dari peseta ujian nasional mencapai

rata-rata nilai 7.00• Persentase Sekolah Menengah Swadaya

Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)

• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten

• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah

• Program peningkatan peran serta masyarkat pada SMA/SMK/SM terpadu

• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA

• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal

• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional

• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan

• Program akreditasi sekolah• Program peningkatan rata-rata skor ujian

nasional• Program pendidikan inklusi• Program pembinaan olimpiade nasional &

internasional • Program kurikulum berbasis kompetensi pd

setiap jenis & jenjang pendidikan• Wajib belajar 12 tahun yang bermutu• Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah• Persentase sarana dan prasarana pendidikan

dasar & menengah yang layak pakai (100%)• Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;

SMA/SMK - 25:1)• Mencapai 70% unit cost dari Biaya

Operasional Sekolah• 60% siswa miskin mendapat bantuan

beasiswa• 20% siswa berbakat mendapat bantuan

beasiswa• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan dasar (98%)• Angka partisipasi kasar (APK) untuk

pendidikan menengah (70%)• ICT Center di setiap kabupaten terutama

daerah terpencil• Rasio jmlh SMA : SMK = 30% : 70 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1• 80% dari peserta ujian nasional mencapai

rata-rata nilai 7.00• Persentase Sekolah Menengah Swadaya

Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)

Page 16: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM(lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten

• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi• 98% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar 9

tahun• Tersedianya 500 judul buku referensi dan

bacaan di perpustakaan• Lulusan SMK menciptakan lapangan kerja

(20%), Mendapat pekerjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)

• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan

• Lab komputer di setiap sekolah Menengah• Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta

50% • 50% siswa SMP yang mengikuti pendidikan

jarak jauh dari kodisi sekarang• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan

pend. Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus, pada semua

daerah khusus• Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan

• Tercapainya standar bahasa Inggris• SMA 15 % mempunyai score 400 TOEFL• SMK 20 % mempunyai score 400 TOIEC• Angka drop-out SD 7%, SMP 3%, SLTA 5%

• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi• 105% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar

9 tahun• Tersedianya 750 judul buku referensi dan

bacaan di perpustakaan• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%),

Mendapat pekerjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)

• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend

• Lab komputer di setiap sekolah Menengah• Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta

50% • 75% siswa SMP yang mengikuti pendidikan

jarak jauh dari kodisi sekarang• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan

pendidikan Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus, pada semua

daerah khusus• Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend.• Tercapainya standar bhs inggris• sma 25 % mempunyai score 400 toefl• smk 40 % mempunyai score 400 toiec• Angka drop-out SD 5%, SMP 3%, SLTA 3%

• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi• 110% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar

9 tahun• Tersedianya 1000 judul buku referensi dan

bacaan di perpustakaan• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%),

Mendpt pekrjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)

• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend• Lab komputer di setiap sekolah Menengah• Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta

50% • 30% siswa SMP yang mengikuti pendidikan

jarak jauh dari kodisi sekarang• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan

pend. Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pend. Layanan khusus , pada semua daerah

khusus• Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend.• Tercapainya standar bhs inggris• sma 50 % mempunyai score 400 toefl• smk 75% mempunyai score 400 toiec• Angka drop-out SD 3%, SMP 3%, SLTA 3%

• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten

• 1 sekolah bertaraf internasional per kabupaten/kota

• 110% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar 9 tahun

• Tersedianya 1100 judul buku referensi dan bacaan di perpustakaan

• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%), Mendpt pekrjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)

• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend• Lab komputer di setiap sekolah Menengah• Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta

50% • 20% siswa SMP yang mengikuti pendidikan

jarak jauh dari kodisi sekarang• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan

pend. Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pend. Layanan khusus , pada semua daerah

khusus• Terselenggaranya kurikulum berbasis

kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend.• Tercapainya standar bhs inggris• sma 75 % mempunyai score 400 toefl• smk 90 % mempunyai score 400 toiec• Angka drop-out SD 2%, SMP 2%, SLTA 2%

Page 17: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Balitbang

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

• Sistem informasi pendidikan berbasis IT dari provinsi s.d. tingkat sekolah.

• Diperolehnya Standar Nasional Pendidikan: isi, kompetensi, tenaga kependidikan, sarana & prasarana, pengelolaan

• Kebijakan pendidikan nasional berbasis litbang

• Pemanfaatan informasi ut penysunan usulan penetapan kebijakan & perencanaan

• Penggunaan berbagai media dalam sosialisasi standar nasional pendidikan

• Kebijakan pendidikan provinsi & kab/kota berbasis litbang

• Peningkatan keakuratan data & kecepatan pemrosesan

• Pengambil kebijakan pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten, dan pengelola sekolah memahami isi dan penerapan standar nasional pendidikan

• Peningkatan mutu implementasi kebijakan

• Mantapnya sistem pendidikan berbasis IT dari provinsi s.d. tingkat sekolah.

• Standar nasional yang menjadi benchmark bagi setiap sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dengan mempertimbangkan equtiy dan equality.

• Satuan pendidikan tanggap terhadap informasi hasil-hasil penelitian dlm penyelenggaraan pembelajaran

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

• Pengembangan sistem, hardware, software, brainware

• Pelaksanaan pendataan/updating• Analisis & pemanfatan

• Pengembangan indikator & acuan pencapaian SNP

• Monev & fasilitasi penerapan SNP• Pengembangan model pembelajaran sesuai

SNP• Nasional assessment pendidikan jangka

panjang & pendek serta Ujian Nasional: pengembangan item soal

• Litbang 3 tema pokok

• Penyusunan peraturan pemerintah (RUU, RPP,

kebijakan, dan peraturan lainnya) • Evaluasi pelaksanaan peraturan

perundangan pendidikan

• Penyediaan sarana dan prasarana pada provinsi, kabupaten/kota, serta sekolah pilot

• Penyiapan SDM berkualifikasi dlm pendapatan bds. jenjang pend tk prov, kab/kota, & sekolah

• Fasilitasi pembentukan tim ahli ad hoc dalam rangka sosialisasi SNP

• Penyiapan fasilitator dalam implementasi SNP

• Pendampingan profesional tk. kab/kota sampai sekolah dlm rangka institutional capacity building

• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN

• Litbang 3 tema pokok• Monef & fasilitasi penerapan peraturan

perUUan

• A1 Monev & fasilitasi

• B1 Mendukung penguatan sekolah untuk menerapkan standar

• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN

• Litbang 3 tema pokok

• Monev & fasilitasi penerapan peraturan perUUan

• Monef, fasilisati, penyiapan standar internasional

• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN

• Litbang 3 tema pokok

• Monev & fasilitasi penerapan peraturan perUUan

UKURAN KINERJA KUNCI

• 90% provinsi, 60% kab/kota per prov, 15% sekolah per kab/kota online dg pusat

• Selesainya 8 standar SNP• Piloting sosialisasi SNP di 10 prov (@ 30 SM

kota + 20 SM desa, 50 SMP kota + 30 SMP desa, 100 SD kota + 50 SD desa)

• Item soal UN SD/MI, SMP/MTs, SM/MA• Diperolehnya tes psikologi dan model

evaluasi & penilaian • Terlaksananya Penilaian Nasional Pendidikan

• 100% propinsi & kabupaten/kota, 50% sekolah online dengan pusat

• Pemanfaatan data di tk prov & kab• Fasiltasi & monev penerapan SNP• Item soal Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs,

SM/MA• Diperolehnya tes psikologi dan model

evaluasi & penilaian • Terlaksananya Penilaian Nasional Pendidikan

• 100% sekolah online dg pusat• Pemanfaatan data di tk prov & kab/kota &

sekolah• Item soal UN SD/MI, SMP/MTs, SM/MA• Diperolehnya tes psikologi dan model

evaluasi & penilaian

• Pemutakhiran teknologi & konten

• Item soal Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs, SM/MA

• Diperolehnya tes psikologi dan model evaluasi &

penilaian

Page 18: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

Tercapainya Standar Pelayanan Minimal

• Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen P&TK

• Kebutuhan P&TK untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 80%

• Terbangunnya sistem kesejahteraan P&TK dan terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 40% P&TK.

• Terbangunnya sistem penghargaan dan terlaksananya Sistem penghargaan sebesar 60%.

• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 60%.

• Pengembangan Standar Kompetensi dan Sistem sertifikasi P&TK

• Tercapainya 40% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.

• Pengembangan Sistem dan Terlaksananya Akreditasi satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

Banchmarking pada Best Practices tingkat Nasional

• Mantapnya Pelaksanaan dan Pemanfaatan Hasil Sistem Informasi Manajemen P&TK

• Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 90%

• Terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 70% P&TK.

• Terlaksananya sistem penghargaan dan memadai 80%

• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 80%.

• Tercapainya 70% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.

• Terlaksananya Akreditasi 80% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

Banchmarking pada Best Practices di Negara-negara Berkembang yang Setara

• Mantapnya Pelaksanaan dan Pemanfaatan Hasil Sistem Informasi Manajemen P&TK

• Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 95%

• Terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 90% P&TK.

• Terlaksananya sistem penghargaan dan memadai 90%

• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 90%.

• Tercapainya 90% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.

• Terlaksananya Akreditasi 100% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah.

Banchmarking pada Best Practices tingkat Internasional

• Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi 100%

• Terlaksananya sistem penghargaan (finansial dan non-finansial) yang proporsional dan memadai 100%.

• Terlaksananya sistem penghargaan bagi 100% P&TK

• Terlaksananya sistem penghargaan bagi 100% P&TK.

• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 100%.

• Tercapainya 100% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.

• Terlaksananya Akreditasi 100% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

Akses dan Pemerataan•Pembangunan Sistem Informasi Manajemen

P&TK•Pengembangan Rencana Kebutuhan dan

Strategi Rekrutmen P&TK

Mutu dan Relevansi•Penyusunan Rencana Pengembangan mutu

P&TK•Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan•Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK•Pengembangan dan pelaksanaan terbatas

Sistem Kesejahteraan P&TK •Pengembangan dan pelaksanaan terbatas

Sistem Penghargaan P&TK •Pengembangan dan pelaksanaan terbatas

Sistem Perlindungan P&TK•Pengembangan sistem penjaminan mutu

pendidikan•Pengembangan sistem akreditasi pendidikan

dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

•Pengembangan Kemitraan dengan LPTK dalam preservice training dan inservice training

Akses dan Pemerataan• Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

P&TK• Rekrutmen P&TK sesuai dengan kebutuhan

Mutu dan Relevansi• Pemantapan peningkatan mutu P&TK• Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan• Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK• Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK• Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK• Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK• Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan• Pengembangan sistem akreditasi pendidikan

dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam preservice training dan inservice training

Akses dan Pemerataan• Pemantapan Sistem Informasi Manajemen

P&TK• Rekrutmen P&TK sesuai dengan Kebutuhan

Mutu dan Relevansi• Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan• Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK• Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK• Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK• Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK• Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan.• Pemantapan sistem akreditasi pendidikan

dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam preservice training dan inservice training

Akses dan Pemerataan• Pemeliharaan dan Modifikasi Sistem Informasi

Manajemen P&TK• Rekrutmen P&TK sesuai dengan Kebutuhan

Mutu dan Relevansi• Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan• Peningkatan Kompetensi P&TK • Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK• Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK• Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK• Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan.• Pemantapan sistem akreditasi pendidikan

dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah

• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam preservice training dan inservice training

Page 19: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK(lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

(Lanjutan)

Governance & AkuntabilitasKemandirian:

•Pengembangan kebijakan dan sosialisasi otonomi pedagogik bagi pendidik.

•Pengembangan sistem dan perintisan self-profesional development tenaga kependidikan.

•Pengembangan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola, mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.

•Pengembangan organisasi kelembagaan penjaminan mutu dan akreditasi yang mandiri.

Transparansi:•Pengembangan sistem perencanaan

kebutuhan P&TK•Pengembangan dan penyelenggaraan Sistem

Rekrutmen dan Penilaian Kinerja P&TK•Pengembangan dan rintisan Sistem

Pengembangan Karir P&TK•Pengembangan dan rintisan kesempatan

Pengembangan Diri pada P&TK•Pengembangan dan rintisan Sistem

Pemberian Penghargaan pada P&TK•Pengembangan dan rintisan Sistem

pemberhentian dan pensiun Kinerja P&TKAkuntabilitas:

•Pengembangan dan Perintisan Sistem Pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.

Tanggung jawab:•Pengembangan sistem pengendalian

kehadiran P&TK (Time on task).•Penyusunan kebijakan dan model

pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

•Pengembangan dan pemberdayaa Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

•Pengembangan dan pemberdayaan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.

•Pengembangan dan pemberdayaan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.

Governance & AkuntabilitasKemandirian:

• Penerapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.

• Penerapan sistem self-profesional development tenaga kependidikan.

• Penerapan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola, mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.

• Pelaksanaan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri.

Transparansi:• Penyelenggaraan dan Pemetaan kebutuhan

P&TK• Pelaksanaan Sistem Rekrutmen dan Penilaian

Kinerja P&TK• Pelaksanaan Sistem Pengembangan Karir

P&TK• Pelaksanaan Kesempatan Pengembangan Diri

P&TK• Pelaksanaan Sistem Pemberian Penghargaan

P&TK• Pelaksanaan Sistem pemberhentian dan

pensiun Kinerja P&TKAkuntabilitas:

• Pelaksanaan Sistem Pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.

Tanggung jawab:• Pelaksanaan sistem pengendalian kehadiran

P&TK (Time on task). • Pelasanaan kebijakan dan model

pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Penerapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Penerapan Pemberdayaan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.

Governance & AkuntabilitasKemandirian:

• Pemantapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.

• Pemantapan sistem self-profesional development tenaga kependidikan.

• Pemantapan mode/kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola, mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.

• Pemantapan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri. .

Transparansi:• Pemantapan penyelenggaraan dan pemetaan

kebutuhan P&TK• Pemantapan Sistem Rekrutmen dan Penilaian

Kinerja P&TK• Pemantapan Sistem Pengembangan Karir

P&TK• Pemantapan Kesempatan Pengembangan Diri

P&TK• Pemantapan Sistem Pemberian Penghargaan

P&TK• Pemantapan Sistem pemberhentian dan

pensiun Kinerja P&TKAkuntabilitas:

• Pemantapan sistem pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.

Tanggung jawab:• Pemantapan sistem pengendalian kehadiran

P&TK (Time on task). • Pemantapan kebijakan dan model

pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Pemantapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Pemantapan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.

Governance & AkuntabilitasKemandirian:

• Pemantapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.

• Pemantapan sistem self-profesional development tenaga kependidikan.

• Pemantapan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola, mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.

• Pemantapan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri.

Transparansi:• Perencanaan kebutuhan P&TK• Pemantapan Sistem Rekrutmen dan Penilaian

Kinerja P&TK• Pemantapan Sistem Pengembangan Karir

P&TK• Pemantapan Kesempatan Pengembangan Diri

P&TK• Pemantapan Sistem Pemberian Penghargaan

P&TK• Pemantapan Sistem pemberhentian dan

pensiun Kinerja P&TK

Akuntabilitas:• Pemantapan Sistem pelaporan kinerja

pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.

Tanggung jawab:• Pemantapan sistem pengendalian kehadiran

P&TK (Time on task). • Pemantapan kebijakan dan model

pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Pemantapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK

• Pemantapan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.

Page 20: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK(lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

(Lanjutan)

Keadilan:•Pengembangan sistem rekrutmen, pembinaan,

pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.

•Rasio siswa dengan pendidik & tenaga kependidikan •Rasio pendidik & tenaga kependidikan dengan guru

bantu dan pamong ajar•Penerapan sistem penghargaan•Penerapan sistem penilaian kinerja•Penerapan kompetensi model•Penerapan sistem sertifikasi•Penerapan sistem pelatihan

• Penerapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan PLS.

Keadilan:• Pengembangan sistem rekrutmen,

pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.

• Pemantapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.

Keadilan:• Pengembangan sistem rekrutmen,

pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.

• Pemantapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.

Keadilan:• Pengembangan sistem rekrutmen,

pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.

Page 21: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PLS

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

SASARAN PEMBANGUNAN

1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 40 %)

2.Melek Aksara 96 % 3.Terlayaninya : a. 25 % DO SD pada program Paket A b. 50 % tamatan SD yang tidak melanjutkan dan 50 % DO SMP pada program Paket B. c. Meluasnya program Paket C yang dibiayai masyarakat.4. Semakin meluasnya Program Pendidikan Berkelanjutan yang berorientasi pada kecakapan Hidup5. Tersedianya model unggulan bagi setiap lembaga PLS di setiap kabupaten/kota 6. Lembaga PS yang telah mencapai standar nasional 50% dan yang mencapai standar internasional 20 %.7. Pemanfaatan ICT dalam pengelolaan dan pembelajaran PLS

1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 60 %)

2.Melek Aksara 98 % 3.Terlayaninya : a. 25 % DO SD pada program Paket A b. 50 % lulusan SD yang tidak melanjutkan dan 50% DO SMP pada program Paket B. c. Makin meluasnya program Paket C yang dibiayai masyarakat.4. Semakin meluasnya Program Pendidikan Berkelanjutan yang berorientasi pada pengembangan kecakapan Hidup5. Semakin bertambahnya lembaga-lembaga PLS unggulan di setiap kabupaten/kota 6. Semakin bertambahnya lembaga PLS yang telah mencapai standar nasional hingga 50% dan mencapai standar internasional hingga 20%.7. Meluasnya pemanfaatan ICT baik dalam pengelolaan maupun pembelajaran PLS

1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 75%) yang ddukung oleh sistem penjaminan mutu yang efisien dan akuntabel

2.100% penduduk Indonesia yang Melek Aksara dalam level mandiri.

3.Semakin bertambahnya lembaga program kesetaraan yang mampu menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan standar nasional

4.Semakin meluasnya lembaga kursus di pedesaan yang berorientasi pada kecakapan Hidup yang relevan dengan kebutuhan lapangan kerja

5.Semakin banyak dan tersebarnya lembaga PLS yang mencapai standar nasional dan internasional dalam aspek mutu, relevansi, berdaya saing, dan manajemen

7.Terwujudnya model-model proses pembelajaran PLS bebasis ICT dan otomatisasi kantor-kantor PLS di seluruh Indonesia untuk pengelolaan

1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 95%) yang diselenggarakan dengan mutu bersaing secara internasional

2.Terwujudnya sistem pendidikan kesetaraan yang mampu menjadi pendidikan alternatif terhadap pendidikan formal

3. Terwujudnya sistem dan mekanisme kursus-kursus profesional yang diperhitungkan sebagai alternatif pendidikan tinfggi vokasi dan profesi (Terwujudnya HE for all)

4.Terwujudnya sistem sertifikasi profesional lembaga-lembaga kursus sdalam rangka menghasilkanm devisa negara.

6.Berfungsinya mekanisme dan prosedur pengelolaan PLS serta pembelajaran PLS berbasis ICT

KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN

1.Perluasan akses Paud melalui peningkatan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat

2.Pelaksanaan gerakan pemberantasan buta aksara ekstensif.

3.Intensifikasi Paket A dan Paket B serta ekstensifikasi Paket C.

4.Pengembangan pendidikan berkelanjutan yang berorientasi pada life skill.

5.Pembinaan kursus.6.Pengembangan model unggulan bagi setiap

lembaga PLS di setiap kabupaten/kota.7.Pengembangan sistem standardisasi

lembaga PLS.8.Pemanfaatan ITC dalam pengelolaan dan

pembelajaran PLS

1.Perluasan akses PAUD ( melalui peningkatan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat

2.Pelaksanaan gerakan pemberantasan buta aksara ekstensif.

3.Intensifikasi Paket A dan Paket B serta ekstensifikasi Paket C.

4.Pengembangan pendidikan berkelanjutan yang berorientasi pada life skill.

5.Pembinaan kursus.6.Pengembangan model unggulan bagi setiap

lembaga PLS di setiap kabupaten/kota.7.Pengembangan sistem standardisasi

lembaga PLS.8.Pemanfaatan ICT dalam pengelolaan dan

pembelajaran PLS

1.Perluasan akses PAUD yang bermutu melalui penin katan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat

2.Lembaga program kesetaraan mampu menghasilkan lulusan yang bermutu sesuai dengan standar nasional

3.Program pendidikan berkelanjutan yang bermutu yang berorientasi pada life skill.

4.Seluruh lembaga kursus bermutu.5.Semakin banyaknya model unggulan

lembaga PLS di setiap kabupaten/kota.6.Tercapainya standard pendidikan nasional

oleh setiap lembaga PLS.7.Perluasan pemanfaatan ICT dalam

pengelolaan dan pembelajaran PLS

1.Pemantapan pelaksanaan program PAUD melalui peningkatan kemitraan antara pemerintah dan masyarakat

2.Pemantapan lermbaga/program kesetaraan3.Pemantapan prndidikan berkelanjutan yang

berorientasi pada life skill.4.Pemantapan lembaga kursus.5.Pemantapan model unggulan bagi setiap

lembaga PLS di setiap kabupaten/kota.6.Pemantapan sistem standardisasi lembaga

PLS.7.Pemanfaatan pemanfaatan ICT dalam

pengelolaan dan pembelajaran PLS

UKURAN KINERJA KUNCI

1.Angka partisipasi kasar PAUD2.Persentase penduduk melek aksara3.Persentase anak usia sekolah yang mengikuti

program Paket A dan B 4.Persentase penduduk usia produktif yang

mengikuti program Paket C

1.Semakin bertambahnya anak usia 0-6 tahun yang terlayani oleh program PAUD di setiap kecamatan. Seluruh penduduk melek aksara

2.Terwujudnya sistem pendidikan kesetaraan yang memungkinkan pendidikan Paket A dan B berjalan secara berkelanjutan.

1.Pengelolan danpenyelenggaraan program PAUD secara bermutu

2.Pengelolaan dan penyelenggaraan program kesetaraan secara bermutu

3.Seluruh penduduk usia dewasa memperolehlayanan pendidikan kecakapan hidup secara bermutu

1.Pemantapan pengelolaan dan penyelenggaraan program PAUD

2.Pemantapan program kesetaraan 3.Peemantapan program kecakapan hidup4.Pemantapan lembaga PLS unggulan di setiap

kabupaten/kota

Page 22: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PLS (lanjutan)

Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.

Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.

PERIODEPEMBANGUNAN 2005 - 2009 2010 - 2015 2015 - 2020 2020 - 2025

TEMAPEMBANGUNAN Peningkatan Kapasitas & Modernisasi Penguatan Pelayanan Daya Saing Regional Daya Saing Internasional

VISI PEMBANGUNAN INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF

UKURAN KINERJA KUNCI

5. Persentase penduduk yang mengikuti program kecakapan hidup

6. Jumlah lembaga PLS unggulan di setiap kabupaten/kota

7. Jumlah dan jenis lembaga PLS yang memenuhi standar nasional dan standar internasional pendidikan

8. Tersedianya sarana dan tenaga ITC dalam pengelolaan dan penyelenggaraan PLS, setidak-tidaknya sampai tingkat propinsi.

3. Meningkatnya Persentase anak usia sekolah (7-18 tahun) yang mengikuti program Paket A dan B

4. Meningkatnya Persentase penduduk usia produktif yang mengikuti programPaket C

5. Meningkatnya Persentase penduduk yang mengikuti program pendidikan kecakapan hidup untuk kemandirian berusaha.

6. Meningkatnya Jumlah lembaga PLS unggulan di seteiap kabupaten/kota

7. Meningkatnya Jumlah dan jenis lembaga PLS yang memenuhi standar nasional dan standar internasional pendidikan

3. Seluruh penduduk usia dewasa memperolehlayanan pendidikan kecakapan hidup secara bermutu

4. Makin banyaknya jumlah dan jenis lembaga PLS unggulan di setiap kabupaten/kota yang bermutu

5. Seluruh lembaga PLS yang memenuhi standar nasional dan internasional pendidikan

6. Peningkatan mutu seluruh jenis dan jumlah program PLS dengan memanfaatkan ITC

5. Pemantapan seluruh jenis lembaga PLS yang memenuhi standar nasional dan internasional pendidikan

6. Pemantapan pemanfaatan ITC dalam pengelolaan dan penyelenggaraan PLS

Page 23: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Gambaran Kebutuhan dan Rencana Strategis 2005-2009C. Hasil-hasil

Das Sein

1. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9

Tahun3. Program Pendidikan Menengah4. Program Pendidikan Tinggi5. Program Pendidikan Non-Formal6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan7. Program Penelitian dan Pengembangan

Pendidikan8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan9. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

PerpustakaanProgram-program Lainnya

10. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek

11. Program Penguatan Kelembagaan Pengarus-utamaan Gender dan Anak

12. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara

13. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan

14. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

15. Program Peningkaan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Das Sollen

Akses

Pendidikan

• Indeks Pembangunan Manusia 110 (2005) • Anak tidak bersekolah 3.2% untuk usia 7-12 dan 16.5% untuk usia 13-15• APK SMP/MTs = 82.89%; APK Perguruan Tinggi 14.6% (2004)• Terjadi kesenjangan akses pendidikan menurut kategori golongan ekonomi

mampu dan tidak mampu serta perbedaan wilayah (perkotaan & pedesaan). • Angka kesenjangan cenderung naik di tingkat pendidikan menengah dan

perguruan tinggi

• Menurunkan angka buta aksara penduduk usia > 15 hingga 5%• APK SMP/MTs = 97.4; APK Perguruan Tinggi = 20%• Memberi kesempatan yang sama pada seluruh peserta didik dari berbagai

golongan menurut kategori tingkat ekonomi, gender, wilayah, tingkat kemampuan intelektual dan kondisi fisik

• Memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas nasional• Penggunaan ICT untuk menjangkau daerah terpencil/sulit dijangkau

Mutu P

endidikan

Peringkat Internasional Indonesia (12 dari 12) terkait dengan tingkat relevansi sistem pendidikan Indonesia dengan kebutuhan pembangunan. Beberapa penyebab:

• Kesiapan fisik siswa yang cenderung minim (akibat kekurangan gizi)

• 40% tenaga pengajar memiliki keahlian yang tidak sesuai dengan bidang pengajarannya

• Ketidaklayakan tenaga pengajar (kualitas dan kuantitas) di tingkat dasar hingga menengah

• 23.3% ruang belajar SD rusak berat, 34.6% rusak ringan• Alokasi biaya pendidikan dari APBN = 11%

Rendahnya kemampuan wirausaha, 82.2% lulusan Perguruan Tinggi menjadi karyawanKebutuhan guru 218.000 orang (2005)

• Peningkatan mutu pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP)

• Peningkatan taraf hidup masyarakat dan daya saing tenaga kerja Indonesia• Metoda pembelajaran formal dan non-formal yang efisien, menyenangkan dan

mencerdaskan• Seimbang antara pengembangan kecerdasan rasional (berorientasi pada

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi) dan kecerdasan emosional, sosial, spritual

• Anggaran pendidikan dari APBN = 20%• 4 PT masuk dalam 100 besar PT di Asia

Tata Kelola D

epdiknas

• 8.817 temuan/kasus pengimpangan sumber dana pembangunan (1997-2004)• Desentralisasi pendidikan• Kendali pemerintah yang belum berjalan optimal karena kurang ditunjang oleh

sistem informasi manajemen yang terbangun dengan baik

• Manajemen perubahan secara internal untuk menjamin terjadinya perubahan secara berkelanjutan

• Sistem pembiayaan berbasis kinerja (di tingkat satuan pendidikan dan pemerintah daerah)

• Manajemen berbasis sekolah (MBS)• Disiplin kerja tinggi melalui internalisasi etos kerja• Penguatan kapasitas satuan dan program pendidikan yang ada pada setiap

tingkatan pemerintahan untuk mencapai status kapasitas tertinggi mencapai standar Internasional

• Penerapan ICT secara optimal untuk membantu merealisasikan manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel

RENCANA STRATEGISDepartemen Pendidikan Nasional

Tahun 2005 – 2009

Diagram berikut menggambarkan situasi umum saat ini (das sein) dalam kurun waktu 2002 – 2004 tentang kondisi pendidikan di Indonesia dan situasi yang akan dicapai (das solen) tahun 2009 ditinjau dari tiga tema utama: akses pendidikan, mutu pendidikan, dan tata kelola Departemen Pendidikan Nasional.

Rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional jangka menengah (2005 – 2009) memprioritaskan beberapa program dan sasaran yang hendak dicapai oleh program tersebut, mewujudkan kondisi das solen yang diinginkan.

Page 24: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

ICT ToolJARDIKNAS

• Unit-unit Utama Depdiknas• 33 Kantor Dinas Pendidikan Propinsi• 441 Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten• 32 LPMP• 12 PPPG• 15 SKB, 5 BPPLSP• Tersambung dengan Jaringan Inherent yang menghubungkan Universitas di lingkungan Pendidikan Tinggi

Page 25: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Konfigrurasi Sistem Depdiknas

SIM DEPDIKNAS Online

DATABASESIM DEPDIKNAS

Unit UtamaDepdiknas

PimpinanDepdiknas

Dinas Pendidik Propinsi/Kota/

Kab

Unit TeknisDepdiknas

Application ServerSIM DEPDIKNAS

Data Center (Central Authentication)

JARDIKNAS

Page 26: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

DATA CENTER

DATA CENTER•Merupakan pusat data dan informasi Depdiknas

•Menghindari redundansi data•Menunjang validitas data

ICT Tool

Page 27: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN• SIM Perencanaan dan Monitoring• SIM Kepegawaian• SIM Sarana Prasarana• SIM Pelaporan

ICT Tool

Page 28: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM Depdiknas

DATA CENTER

Page 29: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM Perencanaan dan Monev

Page 30: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM KepegawaianSIM KEPEGAWAIAN

Administrasi

Kepala Bagianterkait

Kepala BiroKepegawaian

Internet

Pihak Luar

Subbagianterkait

PTN Kopertis

Biro PKLN

1. SI Pengangkatan CPNS

4. SI Pelaporan Kepegawaian

3. SI Mutasi Pegawai

Sub SI Mutasi Guru

Sub SI Mutasi Tenaga Fungsional lainnya

Sub SI Mutasi Pegawai Kantor Pusat

Sub SI Mutasi Dosen & Pegawai PT

Menteri

Sekjen

2. SI Tenaga Kependidikan

Sub SI TenagaKependidikan Offline

Sub SI TenagaKependidikan Online

Aplikasi Mutasi Dosen

Aplikasi Mutasi Pegawai PT

Keterangan

Modul yang sudah ada

Modul yang akan dibuat di anggaran 2006

Modul yang dibuat di tahun mendatang

Modul yang dikerjakan di SIM pelaporan

Page 31: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM Sarana, Prasaran/Rehab

Page 32: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

SIM Pelaporan

Page 33: SIM DEPDIKNAS 2006 20 Nopember 2006

Terima Kasih