Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang ... · PDF file54 pengembangan sistem...
Transcript of Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang ... · PDF file54 pengembangan sistem...
54
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN
BARANG TERDISTRIBUSI
(STUDI KASUS : PT. MASTER CENTRANUSA CEMERLANG)
Oleh :
Wahyu Widodo Kurniawan
102091026358
POGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009 M / 1429 H
55
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Terdistribusi (Studi Kasus : PT. Master Centranusa Cemerlang)” yang ditulis
oleh Wahyu Widodo Kurniawan, NIM 102091026358 telah diuji dan
dinyatakan LULUS dalam sidang munaqosyah, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari
Kamis tanggal 14 Mei 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S1) Program Studi
Teknik Informatika.
Jakarta, Mei 2009
Menyetujui,
Penguji I
A’ang Subiyakto, M. Kom
Penguji II
Viva Arifin, MMSI
NIP. 150 378 016
Pembimbing I
Pembimbing II
56
Nur Aeni Hidayah, MMSI
NIP. 150 368 820
Nia Kumaladewi, MMSI
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 150 317 956
Ketua PS Teknik Informatika
Yusuf Durachman, M.Sc, MIT
NIP. 150 378 017
57
ABSTRAK
Wahyu Widodo Kurniawan, Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Terdistribusi (Studi Kasus : PT. Master Centranusa Cemerlang). (Dibawah
bimbingan Ibu Nur Aeni Hidayah dan Ibu Nia Kumaladewi).
PT. MCC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang refill toner dan
service printer. Dari hasil penelitian yang dilakukan, setiap proses masuk dan
keluarnya barang masih dilakukan secara semi komputer, sehingga tidak
terkontrol jumlah stok barang yang masih tersedia dan memungkinkan kehilangan
barang atau kelebihan barang di gudang. Karena itu untuk kecepatan, keakuratan,
dan pengolahan data barang tersebut, diperlukan sebuah sistem informasi
persediaan barang bagi divisi-divisi terkait pada PT. MCC. Dalam perancangan
sistem ini menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) dan
aplikasi program menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Struktur Query
Language (SQL) Server 2000 sebagai basis datanya. Serta Windows Socket
(Winsock) yang mengelola sesi koneksi data antara client dan server. Dengan
dibangunnya sistem ini, dapat membantu divisi-divisi terkait untuk mendapatkan
informasi persediaan barang secara langsung, yang meliputi informasi data jenis
barang, informasi barang masuk, informasi barang keluar dan informasi barang
retur ke supplier. Apabila ada transaksi barang masuk ke gudang data tersebut
dapat dimasukkan ke dalam komputer dan secara otomasis akan mempengaruhi
data yang ada yaitu barangnya akan bertambah. Begitu juga apabila ada barang
yang keluar, data dimasukkan ke dalam komputer secara otomasis pula barang
yang ada akan berkurang.
Kata kunci : Sistem Informasi Persediaan, Client-Server, Visual Basic
V Bab + XXII Halaman + 147 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran
Buku acuan (9, 1990 – 2008)
58
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat selesai sebagaimana mestinya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai dengan baik. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis
selama menyusun skripsi ini. Oleh karena itu ijinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc. MIT, sebagai Ketua Program
Studi Teknik Informatika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Ibu
Viva Arifin, MMSI, sebagai Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Nia Kumaladewi, MMSI selaku Dosen Pembimbing II.
4. Ibu Dian selaku CSO dan Bapak Dudi selaku Purchasing serta
pegawai-pegawai lainnya PT. MCC yang telah membantu
59
penulis dalam pengumpulan data-data untuk penyusunan
skripsi ini.
5. Kedua orang tua, kakak dan adik serta kakak ipar yang telah
memberikan do’a untuk membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
6. Dina Apriliana Safitri Sebagai istri tercinta yang selalu
mendoakan supaya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Teman-teman seperjuangan di Teknik Informatika dan Sistem
Informasi angkatan 2002.
8. Teman-teman dekat yang telah mendukung, mendo’akan dan
memberikan motifasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna sehingga segala saran dan kritik akan sangat membangun dan
bermanfaat bagi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan PT. Master
Centranusa Cemerlang serta masyarakat pada umumnya.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis akan
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2009
60
Penulis
DAFTAR ISI
61
LEMBAR SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR JUDUL ........................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... . v
ABSTRAK ......................................................................................................vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR SIMBOL ........................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................
1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................. .
2
1.3 Perumusan Masalah .............................................................. 3
1.4 Batasan Masalah .................................................................... 3
1.5 Tujuan dan Manfaat ............................................................... 4
1.5.1 Tujuan.......................................................................... 4
62
1.5.2 Manfaat ....................................................................... 4
1.6 Metodologi Penelitian............................................................ 5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data .........................................
5
1.6.2 MetodePengembangan Sistem ....................................
5
1.7 Sistematika Penulisan............................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8
2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi ........................................ 8
2.1.1 Pengertian Dasar Sistem .......................................... ...
8
2.1.2 Karakteristik Sistem .................................................... 9
2.1.3 Klasifikasi Sistem ....................................................... 11
2.1.4 Pengertian Dasar Informasi ..................................... ...
13
2.1.5 Pengertian Dasar Sistem Informasi .......................... ..
14
2.1.6 Pengembangan Sistem.................................................
14
2.2 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang............... 19
2.2.1 Economic Order Quantity (EOQ)...............................19
2.2.2 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) ................20
63
2.2.3 Persediaan Pengaman (Safety Stock) .........................
21
2.3 Metode SDLC ........................................................................ 21
2.3.1 Tahap Perencanaan....................................................
22
2.3.2 Tahap Analisis........................................................... 22
2.3.3 Tahap Perancangan...................................................22
2.3.4 Tahap Penerapan....................................................... 23
2.3.5 Tahap Penggunaan.................................................... 23
2.4 Perancangan Sistem............................................................... 24
2.4.1 Data Flow Diagram(DFD) ........................................ 24
2.4.1.1 Simbol yang Digunakan di DFD .................... 24
2.4.2 Basis Data (Database) ............................................... 25
2.4.2.1 Hirarki Database ............................................ 26
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD) .......................... 30
2.4.4 Normalisasi ................................................................. 33
2.4.5 Bagan Alir (Flowchart) .............................................. 34
2.4.5.1 Pengertian Bagan Alir (Flowchart).................34
64
2.4.5.2 Bagan Alir Sistem (System Flowchart) ......... .
35
2.4.5.3 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)...
35
2.4.6 State Transition Diagram (STD) ................................ 35
2.5 Tentang Visual Basic ............................................................ .
37
2.5.1 Lingkungan Integrated Development Environment....
37
2.5.2 Menu Bar .................................................................... 38
2.5.3 Standar Exe ................................................................ 38
2.5.4 Form Designer ........................................................... 39
2.5.5 Code Editor ................................................................ 39
2.5.6 Tool Box ...................................................................... 40
2.5.7 Properties Form ........................................................ .
41
2.5.8 Project Explorer ........................................................ .
41
2.6 Database SQL Server 2000..................................................... 42
65
2.7 Jaringan Komputer ............................................................... ..
44
2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer................................... ....
44
2.7.2 Topologi Jaringan.......................................................... 45
2.7.2.1 Topologi Bintang (Star) ................................. 46
2.8 Hasil Penelitian Sejenis .......................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 48
3.1 Metode Pengumpulan Data...................................................
48
3.2 Metode Pengembangan Sistem..............................................
50
3.2.1 Tahap Perencanaan....................................................
50
3.2.2 Tahap Analisa........................................................... 51
3.2.3 Tahap Perancangan Sistem ........................................
52
3.2.4 Tahap Penerapan........................................................53
66
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................54
4.1 Perencanaan...........................................................................54
4.2 Analisis .................................................................................. 55
4.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan .......................................
55
4.2.2 Struktur Organisasi .................................................... 58
4.2.3 Analisa Sistem Berjalan.............................................. 60
4.2.3.1 Analisa Input .................................................. 64
4.2.3.2 Analisa Output ................................................ 65
4.2.3.3 Analisa Proses................................................ 66
4.2.4 Analisa Kelemahan Sistem......................................... 67
4.2.5 Penyelesaian Masalah yang Dihadapi.........................
68
4.2.5.1 Sistem yang Diusulkan ................................... 69
4.3 Perancangan...........................................................................73
4.3.1 Perancangan Sistem................................................... 73
4.3.1.1 Spesifikasi Proses .......................................... 77
4.3.2 Perancangan Basis Data .............................................
82
67
4.3.3 Perancangan Aplikasi .................................................
105 4.3.3.1 Perancangan
Menu.......................................... 106
4.3.3.2 Perancangan STD ......................................... .
107
4.3.4 Perancangan Input/Output Program...........................
117
4.3.4.1 Perancangan Input Program............................
117
4.3.4.2 Perancangan Output Program.........................
129
4.4 Penerapan..............................................................................
132
4.4.1 Spesifikasi Komputer................................................ 132
4.4.2 Pengujian................................................................... 134
4.4.3 Tampilan Form .........,.................................................137
4.4.3.1 Tampilan Form Utama..................................
137
4.4.3.2 Tampilan Halaman Login..............................
139
68
4.4.3.3 Tampilan Halaman Barang Masuk...............
140
4.4.3.4 Tampilan Halaman Barang Keluar................
141
4.4.3.5 Tampilan Halaman Retur Barang..................
142
4.4.3.6 Tampilan Halaman Permintaan Barang ........
143
4.4.3.7 Tampilan Halaman Invoice............................
144
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 145
5.1 Kesimpulan............................................................................ 145
5.2 Saran...................................................................................... 145
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 146
LAMPIRAN-LAMPIRAN
69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pola Perputaran Dari SDLC ...................................................... 6
Gambar 2.1 Proses Pengembangan Sistem ...................................................
17
Gambar 2.2 Contoh Perubahan Satate...........................................................
36
Gambar 2.3 Main Menu Visual Basic .......................................................... 38
Gambar 2.4 Menu Bar Pada Visual Basic..................................................... 38
Gambar 2.5 Standar Exe Visaul Basic.......................................................... 39
Gambar 2.6 Form Designer Visual Basic...................................................... 39
Gambar 2.7 Code Editor ............................................................................... 40
Gambar 2.8 Tool Box ................................................................................... 40
Gambar 2.9 Properties Form ........................................................................ 41
Gambar 2.10 Project Explorer .........
............................................................... 42
Gambar 2.11 Topologi Star.............................
................................................ 46
70
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Master Centranusa Cemerlang............
58
Gambar 4.2 Flowmap Sistem berjalan ..........................................................63
Gambar 4.3 Flowmap Sistem Usulan ............................................................ 72
Gambar 4.4 Diagram Konteks Sistem Informasi Persediaan Barang............
74
Gambar 4.5 Diagram 0 Level 1 ..................................................................... 75
Gambar 4.6 Diagram Detail Proses 12.0 Pembuatan Laporan
...................... 76
Gambar 4.7 ERD (Entity Relationship Diagram).......................................... 83
Gambar 4.8 RDBMS (Retational Database Management System)...............
94
Gambar 4.9 Rancangan Menu Sistem Informasi Persediaan ........................
106
Gambar 4.10 Rancangan Menu Utama............................................................
107
Gambar 4.11 Rancangan Menu File................................................................
108
Gambar 4.12 Rancangan Menu Edit................................................................
109
71
Gambar 4.13 Rancangan Menu Edit................................................................
110
Gambar 4.14 Rancangan Menu Input Data.....................................................
111
Gambar 4.15 Rancangan Menu Input Data.....................................................
112
Gambar 4.16 Rancangan Menu Pencarian.......................................................
113
Gambar 4.17 Rancangan Menu Laporan.........................................................
114
Gambar 4.18 Rancangan Menu Laporan.........................................................
115
Gambar 4.19 Rancangan Menu Laporan.........................................................
116
Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Login.......................................................
118
Gambar 4.21 Rancangan program menu utama
.............................................. 119
Gambar 4.22 Rancangan input program data pemasok
.................................. 120
72
Gambar 4.23 Rancangan input program data barang
..................................... 121
Gambar 4.24 Rancangan input program data pelanggan
................................ 122
Gambar 4.25 Rancangan input program data jenis barang
............................. 122
Gambar 4.26 Rancangan input program data pegawai
................................... 123
Gambar 4.27 Rancangan input data pengguna program
................................. 124
Gambar 4.28 Rancangan input permintaan barang
......................................... 125
Gambar 4.29 Rancangan input barang masuk ................................................
126
Gambar 4.30 Rancangan input barang keluar .................................................
127
Gambar 4.31 Rancangan input retur barang ...................................................
128
Gambar 4.32 Rancangan input invoice barang ...............................................
129
73
Gambar 4.33 Rancangan output laporan pemasok ........................................
130
Gambar 4.34 Rancangan output laporan pelanggan
....................................... 130
Gambar 4.35 Rancangan output laporan Barang
............................................ 131
Gambar 4.36 Rancangan output laporan barang masuk
................................ 131
Gambar 4.37 Rancangan output laporan barang keluar
................................ 131
Gambar 4.38 Rancangan output laporan retur barang
................................... 132
Gambar 4.39 Rancangan output laporan invoice barang
............................... 132
Gambar 4.40 Rancangan Tampilan halaman utama
..................................... 138
Gambar 4.41 Rancangan Tampilan halaman login sistem............................
139
74
Gambar 4.42 Rancangan Tampilan halaman barang
masuk........................... 140
Gambar 4.43 Rancangan Tampilan halaman barang
keluar........................... 141
Gambar 4.44 Rancangan Tampilan halaman retur
barang............................. 142
Gambar 4.45 Rancangan Tampilan halaman permintaan
barang................... 143
Gambar 4.46 Rancangan Tampilan halaman invoice
barang......................... 144
75
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Studi Literatur .............................................................................. 47
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode SLC .....................................
50
Tabel 4.1 Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak ..........................................
60
Tabel 4.2 Rincian Kebutuhan Perangkat Jaringan........................................
61
Tabel 4.3 Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak...........................................
61
Tabel 4.4 Tabel Pemasok.............................................................................. 84
Tabel 4.5 Tabel Barang................................................................................. 84
Tabel 4.6 Tabel Pelanggan............................................................................
84
Tabel 4.7 Tabel FIB (Barang Masuk)........................................................... 85
Tabel 4.8 Tabel FOB (Barang Keluar).......................................................... 85
Tabel 4.9 Tabel Pegawai............................................................................... 85
Tabel 4.10 Tabel Pemasok Normal 1.............................................................. 86
76
Tabel 4.11 Tabel Barang Normal 1................................................................. 86
Tabel 4.12 Tabel Pelanggan Normal 1............................................................
86
Tabel 4.13 Tabel FIB (Barang Masuk) Normal 1........................................... 87
Tabel 4.14 Tabel FOB (Barang Keluar) Normal 1......................................... 87
Tabel 4.15 Tabel Pegawai Normal 1...............................................................
87
Tabel 4.16 Tabel Pemasok Normal 2.............................................................. 88
Tabel 4.17 Tabel FIB (Barang Masuk) Normal 2........................................... 89
Tabel 4.18 Tabel Detail_FIB Normal 2.......................................................... 89
Tabel 4.19 Tabel Retur Barang Normal 2....................................................... 89
Tabel 4.20 Tabel Detail_Retur Normal 2........................................................ 89
Tabel 4.21 Tabel Barang Normal 2................................................................. 90
Tabel 4.22 Tabel Jenis_Barang Normal 2....................................................... 90
Tabel 4.23 Tabel FOB (Barang Keluar) Normal 2......................................... 90
Tabel 4.24 Tabel Detail_FOB Normal 2......................................................... 91
Tabel 4.25 Tabel Pelanggan Normal 2............................................................
91
77
Tabel 4.26 Tabel Invoice Normal 2................................................................ 91
Tabel 4.27 Tabel Detail_Invoice Normal 2.................................................... 91
Tabel 4.28 Tabel FRB (Permintaan Barang) Normal 2.................................. 92
Tabel 4.29 Tabel Detail_FRB Normal 2......................................................... 92
Tabel 4.30 Tabel Pegawai Normal 2...............................................................
92
Tabel 4.31 Tabel Pengguna Normal 2............................................................
92
Tabel 4.32 Struktur Tabel Pemasok................................................................ 95
Tabel 4.33 Struktur Tabel Pelanggan..............................................................95
Tabel 4.34 Struktur Tabel Barang................................................................... 96
Tabel 4.35 Struktur Tabel Jenis Barang.......................................................... 96
Tabel 4.36 Struktur Tabel Pegawai................................................................. 97
Tabel 4.37 Struktur Tabel FIB........................................................................ 97
Tabel 4.38 Struktur Tabel Detail_FIB............................................................ 98
Tabel 4.39 Struktur Tabel FOB....................................................................... 98
Tabel 4.40 Struktur Tabel Detail_FOB........................................................... 99
Tabel 4.41 Struktur Tabel Pengguna...............................................................99
78
Tabel 4.42 Struktur Tabel Invoice.................................................................. 100
Tabel 4.43 Struktur Tabel Detail_Invoice.......................................................
100
Tabel 4.44 Struktur Tabel Retur Barang.........................................................
101
Tabel 4.45 Struktur Tabel Detail_Retur.......................................................... 101
Tabel 4.46 Struktur Tabel FRB....................................................................... 102
Tabel 4.47 Struktur Tabel Detail_FRB........................................................... 102
Tabel 4.48 CRUD........................................................................................... 103
Tabel 4.49 Uji Coba Form Login.................................................................... 134
Tabel 4.50 Uji Coba Data Barang Masuk.......................................................
135
Tabel 4.51 Uji Coba Data Barang Keluar.......................................................
135
Tabel 4.52 Uji Coba Data Retur Barang.........................................................
136
Tabel 4.53 Uji Coba Data Permintaan Barang................................................
136
79
Tabel 4.54 Uji Coba Data PO Barang.............................................................
137
80
DAFTAR SIMBOL
Simbol-simbol Data Flow Diagram (DFD), (Jogiyanto: 1999)
Simbol Arti Keterangan
Kesatuan Luar
Merupakan
kesatuan entity
(entity) di
lingkungan luar
sistem
Arus Data
Menunjukan
arah/arus dari data
yang diproses.
Proses
Menunjukan
kegiatan proses
operasi dari sistem.
81
Simpanan Data
Tempat
penyimpanan dan
pengambilan file
data.
Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD), (Fathansyah: 1999)
Simbol Arti Keterangan
82
Entitas
Komponen yang
berupa file-file data
untuk diproses oleh
sistem.
Relasi
Penghubung antar
entitas satu dengan
entitas lain.
Link
Penjelasan tentang
hubungan.
Attribute
Penjelasan secara
detail tentang entitas
One-to-one
Relasi satu ke satu
One-to-many
Relasi satu ke banyak
Many-to-many
Relasi Banyak ke
banyak
M 1
1 1
M M
83
Simbol-simbol Bagan Alir (Flowchart), (Kusrini dan Koniyo: 2007)
Simbol Arti Keterangan
Manual Operation
Operasi sistem secara
manual.
Proses Komputerisasi
Proses secara
komputerisasi.
Decision
Keputusan.
Arsip
Dokumen dalam
bentuk file-file.
Dokumen
Dokumen dalam
komputer.
84
Arus Data
Aliran data.
Data Storage
Simpanan dalam
database.
Penghubung
Penghubung ke
halaman yang sama
atau halaman lain
85
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring semakin pesat perkembangan teknologi dibidang komputer
dan perangkatnya, menjadikan kita lebih mudah dalam pengerjaan
tugas mulai dari dukungan operasional sampai strategi di berbagai
bidang. Salah satunya penggunaan teknologi komputer dalam
pengolahan data-data (sparepart komputer-printer) maupun pembelian
dan penjualan komputer-printer baik baru ataupun second di PT. MCC.
Menurut Hansen dan Mowen (2005: 470), mengelola tingkat
persediaan merupakan hal yang mendasar dalam pembentukan
kompetitif jangka panjang. Kualitas, rekayasa produk, harga, lembur,
kapasitas berlebih, kemampuan merespon pelanggan (kinerja tepat
waktu), tenggang waktu (lead time), dan profitabilitas keseluruhan
adalah hal-hal yang dipengaruhi oleh tingkat persediaan. Secara umum
perusahaan dengan tingkat persediaan yang lebih tinggi daripada
pesaingnya cenderung untuk berada dalam posisi kompetitif yang
lemah. Persediaan dan bagaimana ia dikelola berkaitan erat dengan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh sisi kompetitif untuk
menghasilkan uang sekarang dan di masa mendatang.
86
Bagaimana pemakaian teknologi komputer dapat digunakan untuk
membantu meningkatkan kinerja para karyawan, dan komputer dapat
digunakan sebagai media penyimpanan data sehingga dapat
meminimkan kemungkinan terjadinya kehilangan barang-barang
persediaan karena keluar masuknya barang akan selalu tercatat di
dalam database di komputer. Kita menyadari bahwa pemakaian
komputer sudah menjadi ketergantungan yang tidak bisa dihindari,
dengan bantuan komputer kita dapat menghitung besarnya
pengeluaran dalam pembelian barang-barang dan juga pendapatan
yang didapat dalam penjualan barang-barang tersebut. Selain itu
laporan dari penjualan barang-barang tersebut akan tersusun dengan
rapih, cepat dan mudah dimengerti.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan sebagai upaya ikut serta
dalam proses penelitian dan pengembangan sistem tersebut, penulis
mengambil judul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang
Terdistribusi (Studi Kasus : PT. Master Centranusa Cemerlang)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis, permasalahan-permasalahan
yang terjadi saat ini adalah :
1. Kesulitan mencari pemasok sparepart komputer-printer yang
bagus dan harganya cukup ekonomis.
87
2. Kesulitan menentukan jenis barang apa saja yang sudah habis
atau mencapai limit stock.
3. Kesulitan mengolah data sparepart komputer-printer.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis lakukan pada PT.
MCC dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain:
1. Bagaimana membangun sebuah sistem informasi persediaan
barang yang terintegrasi, efektif dan efisien?
2. Bagaimana menghitung besarnya jumlah barang masuk dan
keluar selama proses persediaan barang berlangsung?
3. Bagaimana memudahkan pengolahan data dengan jumlah
barang yang banyak?
1.4 Batasan Masalah
Dari berbagai permasalahan yang ada, penulis hanya akan
membahas beberapa masalah saja. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan dalam hal waktu, biaya, tenaga serta kemampuan penulis.
Adapun batasan masalah yang akan dibahas antara lain :
88
1. Sistem persediaan barang ini menampilkan data sparepart
komputer dan printer, suplier sparepart dan data keluar
masuknya barang.
2. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang dan
laporan keluar masuknya barang.
3. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan
pemrograman Visual Basic 6.0 dan database SQL Server 2000
serta Crystal Report 8.5 untuk laporannya. Metode yang
digunakan adalah SDLC.
1.5 Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan
Tujuan penulis adalah merancang sebuah sistem informasi
persediaan barang sparepart komputer-printer yang memudahkan
user dalam melakukan proses penyimpanan data dan melakukan
transaksi.
1.5.2 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai referensi penulis dalam mengukur sejauh
mana kemampuan penulis dalam membangun
sebuah sistem.
89
b. Menemukan masalah yang dihadapi dan
memberikan penyelesaian berupa sistem informasi
persediaan barang sparepart komputer-printer.
2. Bagi PT. MCC
a. Dapat menggunakan sistem informasi persediaan
barang ini agar mampu memberikan kemudahan
dalam mengolah data sparepart.
b. Membantu mendapatkan informasi yang akurat dan
cepat sparepart apa saja yang sudah kehabisan
dan harus diadakan lagi.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1. Teknik Wawancara (Interview)
Teknik ini penulis lakukan dengan cara mewawancarai
semua pihak yang terlibat dengan bagian sparepart
komputer-printer dan untuk mengetahui masalah-
masalah yang dihadapi pada sistem yang sudah ada.
Seperti bagaimana tahapan keluar masuknya barang
dari gudang, siapa yang berwenang untuk mengeluarkan
dan menerima barang.
90
2. Teknik Pengamatan (Observasi)
Teknik ini penulis lakukan dengan cara mengamati dan
mencatat segala sistematika atau proses persediaan
barang yang berlangsung. Dengan cara ini akan lebih
mudah mendapatkan data-data yang dapat dipercaya
kebenarannya.
3. Studi Pustaka (Library Research)
Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca-
baca dari buku referensi baik mengenai prosedur sistem
yang telah ada dan buku panduan perancangan sistem.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem yang penulis lakukan yaitu
menggunakan metode siklus hidup pengembangan sistem SDLC.
Raymond (2001), yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan dan penggunaan
(Lihat Gambar 1.1).
91
Gambar 1.1 Pola perputaran dari SDLC
1.7 Sistematika Penulisan
Agar memudahkan dalam pembahasannya, maka penulisan tugas
akhir ini dibentuk menjadi lima bab yang sistematikanya dapat terlihat
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
92
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
dan manfaat penulisan, metodologi penelitian yang digunakan
serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori menjelaskan secara garis besar beberapa teori
yang menjadi dasar penulisan skripsi, diantaranya mengenai
teori-teori sistem informasi dan bahasa pemrograman yang
digunakan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai metode pengumpulan data dan
model dari metode pengembangan sistem yang digunakan.
BAB IV ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM
Bab ini berisikan uraian tentang analisis sistem berjalan dan
perancangan terhadap sistem baru. Terdapat pula uraian tentang
tinjauan umum perusahaan, uraian tentang perangkat lunak dan
perangkat keras komputer yang digunakan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan beberapa kesimpulan berdasarkan
uraian-uraian yang diperoleh dari bab-bab sebelumnya
dan beberapa saran untuk pengembangan sistem lebih
lanjut.
93
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi
2.1.1 Pengertian Dasar Sistem
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas
sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus)
yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan
untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu. Fathansyah (1999:
9). Menurut Jogiyanto (1999: 683), suatu sistem dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem).
Sebagai misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsitem perangkat
keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem
dapat terdiri dari subsitem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri
dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware)
dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan
94
simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1999: 684), suatu sistem mempunyai
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan
95
lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan dan dapat
merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antar satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan
(input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan
(maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
96
pembuangan. Misalnya untuk sistem komputer, panas
yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna hasil
sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah
yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objective). sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai
oleh sistem, sehingga dapat dikatakan bahwa suatu
sistem akan berhasil bila sasaran dan tujuan dicapai.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (1999: 687), sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract
system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu
sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan
antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan
97
sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural
system) dan sistem buatan manusia (human made
system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem
perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem
yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan human-machine system atau ada yang
menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi
akuntansi merupakan contoh man-machine system,
karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu
(deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-
bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya
dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
98
masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed
system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup
merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini sudah
ada mekanisme pengendalian dan tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively
closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh
oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga
secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja
secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang
baik saja.
99
2.1.4 Pengertian Dasar Informasi
Menurut Jogiyanto (1999: 692), informasi ibarat darah yang
mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini
sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang
informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem dalam
hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah
entropy. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan..
Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang
memiliki arti. Raymond (2004: 12). Menurut Jogiyanto (1999: 692),
sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu. Kesatuan nyata (fact) adalah berupa suatu objek nyata
sepeti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
2.1.5 Pengertian Dasar Sistem Informasi
Menururt Jogiyanto (1999: 697), sistem informasi dapat
didefiniskan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
100
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas-fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan
menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan
yang cerdik.
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat
penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaannya adalah dari mana informasi tersebut bisa
didapatkan? Informasi bisa diperoleh dari sistem informasi
(information systems) atau sering disebut juga dengan processing
systems.
2.1.6 Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto (1990: 36), pengembangan sistem (system
development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu
diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu
sebagai berikut ini.
101
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang
timbul di sistem yang dapat berupa:
a. Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem yang lama
menyebabkan sistem tersebut tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Ketidakberesan ini dapat berupa :
1) Kecurangan-kecurangan yang disengaja
sehingga menyebabkan tidak amannya harta
kekayaan perusahaan dan kebenaran dari
data menjadi kurang terjamin.
2) Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja
yang juga dapat menyebabkan kebenaran
dari data kurang terjamin;
3) Tidak efisiennya operasi;
4) Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen
yang telah ditetapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan
organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi
102
yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi
yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka
menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi,
sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat
memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang
dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya.
Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan
teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang.
Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan
informasi sehingga dapat mendukung dalam proses
pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh
manajemen. Dalam keadaaan pasar bersaing,
kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-
rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-
kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat
memanfaatkan teknologi ini, maka kesempatan-
kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing. Kesempatan-
103
kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang pasar,
pelayanan yang meningkat kepada langganan dan lain
sebagainya.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena
adanya instruksi-instruksi dari pimpinan ataupun dari luar
organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
Proses pengembangan sistem dapat digambarkan sebagai
berikut:
104
Gambar 2.1 Proses pengembangan sistem (Jogiyanto : 1990)
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007: 43), kegiatan
pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan
membangun sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau
meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada. Menurut Jogiyanto
(1990: 37), dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka
diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang
baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan PIECES
(merupakan singkatan untuk memudahkan mengingatnya), yaitu
sebagai berikut :
1. Kinerja (Performance), peningkatan terhadap kinerja
(hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih
efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang
dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time
adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua
transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu
response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
105
2. Informasi (Information), peningkatan terhadap kualitas
informasi yang disajikan.
3. Ekonomi (Economy), peningkatan terhadap manfaat-
manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-
penurunan biaya yang terjadi.
4. Pengendalian (Control), peningkatan terhadap
pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang
dan akan terjadi.
5. Efisiensi (Efficiency), peningkatan terhadap efisiensi
operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila
ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya
yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan
bagaimana sumber daya tersebut digunakan.
6. Pelayanan (Service), peningkatan terhadap pelayanan
yang diberikan oleh sistem.
2.2 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang
Menurut Hansen dan Mowen (2005 : 491). pengertian sistem
informasi persediaan barang (Inventory), adalah seluruh uang yang
dikeluarkan organisasi atau perusahaan dalam mengubah bahan baku
menjadi througput. Inventory perusahaan dagang merupakan barang-
barang yang di beli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali
106
dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat
dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual
kembali oleh perusahaan.
2.2.1 Economic Order Quantity (EOQ)
Biaya pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel
mempunyai hubungan terbalik, yaitu semakin tinggi pemesanan,
maka semakin rendah biaya penyimpanan variabel. Agar biaya
pemesanan variabel dan biaya penyimpanan variabel dapat
ditekan serendah mungkin, maka perlu dicari jumlah pembelian
yang paling ekonomis, yaitu dengan rumus :
EOQ = Economic Order Quantity
A = Kebutuhan bahan baku untuk tahun yang akan datang
S = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan
C = Biaya/unit, harga faktur dan biaya angkut/unit yang
dibeli
107
P = Biaya penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan %
dari C
2.2.2 Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Agar pembelian sparepart yang sudah ditetapkan dalam EOQ
(Economic Order Quantity) tidak mengganggu kelancaran kegiatan
penjualan sparepart ke pelanggan, maka diperlukan waktu pesan
kembali sparepart. Faktor-faktor yang mempengaruhi titik
pemesanan kembali adalah :
1. Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan antara
sparepart dipesan hingga sampai di perusahaan. Lead
Time ini akan mempengaruhi besarnya sparepart yang
digunakan selama masa lead time, semakin lama lead
time maka akan semakin besar sparepart yang
diperlukan selama masa lead time.
2. Tingkat pemakaian sparepart rata-rata persatuan waktu
tertentu.
3. Persediaan pengaman (safety stock), yaitu jumlah
persediaan sparepart minimum yang harus dimiliki oleh
perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan
datangnya sparepart sehingga tidak terjadi stagnasi.
Dari ketiga keterangan di atas maka reorder point dapat dicari
dengan rumus berikut ini :
108
LD = Lead Time
AU = Average Usage = Pemakaian rata-rata
SS = Safety Stock
2.2.3 Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Safety stock yaitu persediaan ekstra yang disimpan sebagai
jaminan atas fluktuasi permintaan. Hansen dan Mowen (2005: 474).
Persediaan pengaman dihitung melalui perkalian tenggang waktu
(lead time) dengan selisih antara tingkat penggunaan.
2.3 Metode SDLC
Metodologi adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan
suatu hal. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk
memecahkan masalah. Siklus hidup sistem adalah penerapan
Reorder Point = (LD x AU) + SS
Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-Rata) Lead
Time
109
pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi
berbasis komputer. Raymond (2004 : 133).
Dalam membangun sebuah sistem informasi kita harus melewati
beberapa tahap dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan
sistem tersebut dioperasikan. Tahap-tahap tersebut dinamakan SDLC.
Secara garis besar siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari lima
tahap, yaitu Tahap Perencanaan, Tahap Analisis, Tahap Perancangan,
Tahap Penerapan dan Tahap Penggunaan.
2.3.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang
akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka
waktu pelaksanaan serta mempertimbangkan dana yang tersedia,
dan siapa yang akan melaksanakan. Perencanaan sistem dimulai
setelah adanya usulan dari dalam maupun luar, selanjutnya dengan
keputusan manajemen.
2.3.2 Tahap Analisis
Tahap analisis dapat didefinisikan sebagai suatu penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-
110
kesempatan dan hambatan-hambatan yang terjadi serta
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
2.3.3 Tahap Perancangan
Tahap perancangan dapat diartikan sebagai tahap setelah
analisa dari SDLC yang menggambarkan bagaimana sistem
dibentuk, serta pendefinisian dari bentuk-bentuk fungsionalnya.
Termasuk menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
2.3.4 Tahap Penerapan
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk
menyelesaikan desain sistem yang ada pada dokumen desain
sistem yang disetujui dan menguji, menginstall dan memulai
menggunakan sistem baru atau sistem yang sudah diperbaiki. Di
mana tujuan dari tahap penerapan ini adalah untuk memastikan
bahwa personil yang terlibat dapat mengoperasikan sistem baru
dan memastikan bahwa konversi sistem lama ke sistem yang baru
dapat berjalan secara baik dan benar.
2.3.5 Tahap Penggunaan
111
Pada tahap penggunaan disarankan adanya dua tahap
review yang harus dilaksanakan. Pertama kali pada saat yang tidak
terlalu lama setelah penerapan sistem, di mana proyek tim masih
ada masing-masing anggota masih segar untuk mengingat sistem
yang mereka buat. Review berikutnya dapat dilakukan kira-kira
setelah enam bulan sistem yang baru berjalan. Tujuannya untuk
meyakinkan apakah sistem tersebut berjalan sesuai dengan tujuan
semula dan apakah masih ada perbaikan atau penyempurnaan
yang harus dilakukan.
2.4 Perancangan Sistem
2.4.1 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara
logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data
tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya)
atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan (misalnya
file kartu, microfiche, hard disk, tape, disket dan lain sebagainya).
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodelogi
pengembangan sistem yang terstruktur (structured Anaysis and
design). Jogiyanto (1990 : 700).
112
2.4.1.1 Simbol yang Digunakan di DFD
Menurut Jogiyanto (1990: 700), Terdapat empat bentuk
simbol DFD antara lain:
1. Kesatuan Luar atau Boundary (Batas Sistem)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang
memisahkan suatu sistem dengan lingkungan
luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan entiti (entity) di lingkungan luar sistem yang
dapat berupa orang, organisasi yang akan
memberikan input atau menerima output dari
sistem.
2. Arus Data
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu
panah. Arus data ini mengalir diantara proses
(process), simpanan data (data store) dan kesatuan
luar (external entity).
3. Proses
113
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang
dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses
untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
4. Simpana Data
Simpanan data (data store) merupakan simpanan
dari data yang dapat berupa sebagai suatu file di
komputer, arsip manual, tabel di database atau
agenda buku.
2.4.2 Basis Data (Database)
Menurut Fathansyah (1999: 2), basis data terdiri atas 2 kata,
yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai
markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan
data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu
objek seperti manusia, barang, peristiwa, dan sebagainya.
Lebih lanjut Fathansyah (1999: 2), mendefinisikan basis data
dalam sejumlah sudut pandang seperti:
1. Basis data sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang
saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa
114
agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat
dan mudah.
2. Basis data merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian
rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak
perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Basis data sebagai kumpulan file/tabel/arsip yang saling
berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan
elektronis.
2.4.2.1 Hirarki Database
Menurut Fathansyah (1999: 214). sebuah basis data
dengan model hirarkis akan terdiri atas sekumpulan record
yang dihubungkan satu sama lain melalui link (yang berupa
pointer) yang membentuk suatu struktur hirarkis.
Menurut Fathansyah (1999: 214), suatu sistem database
relasi, data yang tersimpan dalam DBMS mempunyai
tingkatan-tingkatan, sebagai berikut :
1. Karakter (Characters)
Merupakan bagian terkecil dalam database, dapat
berupa karakter numerik (angka 0 s.d 9), huruf ( A - Z,
115
a - z) ataupun karakter-karakter khusus, seperti *, &.
%, # dan lain-lain.
2. Field atau Attribute
Merupakan bagian dari record yang menunjukkan
suatu item data yang sejenis, Misalnya : field nama,
field NIM dan lain sebagainya. Setiap field harus
mempunyai nama dan tipe data tertentu. Isi dari
field disebut Data Value. Dalam tabel database,
field ini disebut juga kolom.
3. Key
Key adalah suatu atribut dari gabungan beberapa
atribut yang dapat membedakan semua baris data
(row) dalam tabel secara unik.
Ada tiga macam key yang dapat diterapkan pada
suatu tabel, yaitu:
a. Candidat Key
Candidat key merupakan kumpulan atribut
minimal yang dapat membedakan setiap baris
data dalam sebuah tabel secara unik. Contoh
pada tabel mahasiswa, yang dapat menjadi
candidat key adalah (nim) dan (nama_mhs).
b. Primary Key
116
Primary key adalah salah satu atribut yang
merupakan pilihan dari candidat key di mana
atribut tersebut lebih sering (lebih natural) untuk
dijadikan sebagai acuan, lebih ringkas, dan
jaminan keunikan atribut tersebut lebih baik.
Dari kedua candidat key yang ada di tabel
mahasiswa, yaitu (nim) dan (nama_mhs), maka
yang lebih cocok dipilih sebagai key primer
adalah (nim).
c. Foreign Key
Foreign key adalah salah satu atribut unik pada
suatu tabel yang berasal dari tabel lain dalam
suatu database. Misalnya (nip) yang
merupakan primery key pada tabel pengajar
berada satu tabel pada tabel mahasiswa
sehingga menghasilkan dua primery key, tetapi
(nip) adalah foreign key dari tabel pengajar.
4. Tupple atau Record
Tupple adalah kumpulan data value dari attribute
yang berkaitan sehingga dapat menjelaskan
sebuah entity secara lengkap. Misalnya : Record
entity mahasiswa adalah kumpulan data value dari
117
field nim, nama, jurusan dan alamat per-barisnya.
Dalam tabel database, Record disebut juga baris.
5. Table/Entity
Entity merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi
dari suatu sistem database, bisa berupa objek,
orang, tempat, kejadian atau konsep yang
informasinya akan disimpan di database. Misal.
Pada sistem database akademik, yang menjadi
entity adalah, mahasiswa, dosen, matakuliah dan
lain-lain. Dalam aplikasi nantinya, penggunaan
istilah Entity sering di samakan dengan istilah Tabel.
(Entity = table).
6. File
File adalah kumpulan record sejenis yang
mempunyai panjang elemen dan atribut yang
sama, namun value-nya berbeda. File di dalam
pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam
beberapa tipe, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. File Induk (Master File)
118
File induk acuan (reference master file) yang
recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya.
Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran.
b. File induk dinamik (dynamic master file) yang
recordnya sering berubah atau sering
dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu
transaksi. Misalnya file induk data barang, yang
setiap saat harus di-update bila transaksi.
c. File Transaksi (Transaction File)
File ini bisa disebut input file, digunakan untuk
merekam data hasil transaksi yang terjadi.
Misalnya file penjualan berisi data hasil transaksi
penjualan.
d. File Laporan
File ini bisa disebut output file, yaitu file yang
berisi informasi yang akan ditampilkan.
e. File Pelindung (Backup File)
File ini merupakan salinan dari file-file yang
masih aktif di dalam database pada suatu saat
tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung
atau cadangan bila file database yang aktif
mengalami kerusakan atau hilang.
119
7. Database
Database adalah Kumpulan dari tabel-tabel yang
saling berelasi dan disusun secara logis.
2.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Pada model ERD, semesta data yang ada di ‘dunia nyata’
diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat
konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut
sebagai Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R). Model E-R
dibentuk dari dua komponen yaitu entitas (entity) dan relasi
(relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui
sejumlah atribut. Fathansyah (1999: 72).
Menurut Fathansyah (1999: 72) langkah-langkah pembuatan
ERD antara lain:
1. Menentukan entitas-entitas yang diperlukan
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang
nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain. Misalnya entitas pegawai di sebuah
perusahaan, mobil yang melintas di dapan.
2. Menentukan hubungan antar entitas (relation)
120
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah
entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda.
3. Menentukan atribut-atribut (attributes/properties)
Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan
karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Misalnya
entitas mahasiswa memiliki atribut nim, nama, dan
sebagainya.
4. Menentukan kunci (key) diantara atribut
Setiap entitas memiliki kunci atribut untuk mengidentifikasi
entitas yang paling unik untuk semua entitas dalam
himpunan entitas tersebut.
5. Menentukan derajat relasi (cardinality ratio)
Derajat relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas
yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan
entitas yang lain. Derajat relasi yang terjadi di antara dua
himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa: (Lihat
daftar simbol ERD) Fathansyah (1999: 77).
a. Satu ke Satu (One to One)
121
Satu ke satu artinya setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Satu ke Banyak (One to Many)
Satu ke banyak artinya setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
tidak sebaliknya.
c. Banyak ke Satu (Many to One)
Banyak ke satu artinya setiap entitas pada
himpunan A berhubungan dengan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Banyak ke banyak artinya setiap entitas pada
himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, dan
sebaliknya.
2.4.4 Normalisasi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007: 98) normalisasi merupakan
sebuah teknik dalam desain logika sebuah database, teknik
122
pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redundansi).
Langkah-langkah normalisasi:
1. Normal Pertama (1st Normal Form)
Aturan:
a. Mendefinisikan atribut kunci.
b. Tidak ada grup berulang.
c. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut
kunci.
2. Normalisasi Kedua (2nd Normal Form)
Aturan:
a. Sudah memenuhi bentuk normal pertama.
b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial dimana
seluruh field hanya tergantung pada sebagian field
kunci.
3. Normalisasi Ketiga (3nd Normal Form)
Aturan:
a. Sudah berada dalam bentuk normal kedua.
b. Tidak ada ketergantungan trasitif (dimana field
bukan kunci tergantung pada field bukan kunci
lainnya).
123
Menurut Fathansyah (1999: 50), sebuah tabel dikategorikan
baik (efisien) atau normal, jika telah memenuhi tiga kriteria berikut:
1. Jika ada penguraian (Decompotition) tabel, maka
penguraian harus dijamin aman (Lossless-Join
Decomposition).
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat
perubahan data (Dependensy Preservation).
3. Tidak melanggar Boyce-Code Normal Form (BCNF).
2.4.5 Bagan Alir (Flowchart)
2.4.5.1 Pengertian Bagan Alir (Flowchart)
flowchart yaitu bagan (chart) yang menunjukkan alir
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika,
digunakan sebagai alat bantu terutama sebagai alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi. Kusrini dan Koniyo (2007:
80).
Terdapat lima macam bagan alir, yaitu bagan alir sistem
(sistem flowchart), bagan alir dokumen (documen flowchart),
bagan alir skematik (schematic flowchart), bagan alir program
(program flowchart) dan bagan alir proses (process flowchart).
Dalam pembahasan skripsi ini penulis hanya menjelaskan dua
bagan alir, diantaranya bagan alir sistem dan bagan alir
dokumen.
124
2.4.5.2 Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini
menunjukkan urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem
serta menunjukkan apa yang ada di dalam sistem.
2.4.5.3 Bagan Alir Dokumen (Documen Flowchart)
Bagan alir dokumen (documen flowchart) disebut juga
bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork, adalah
bagan alir yang menunjukkan arus laporan dan formulir,
termasuk tembusannya-tembusannya, menggunakan simbol-
simbol yang sama dengan alir sistem. Bagan alir dokumen ini
menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang
digunakan dalam bagan alir sistem.
2.4.6 State Transition Diagram (STD)
STD merupakan suatu modeling tool yang menggambarkan
time depend behaviour dari suatu sistem, Al-bahra (2005 : 128).
125
Pada mulanya model STD ini hanya digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang bersifat real time. STD ini hanya
digunakan untuk menuliskan urutan dan pergantian dari layar yang
dapat terjadi ketika sistem berada pada terminal.
STD pada dasarnya merupakan sebuah diagram yang terdiri
dari state dan transisi atau perpindahan state. Transisi atau
perpindahan state terdiri dari kondisi dan aksi, transisi diantara
kedua keadaan pada umumnya disebabkan oleh suatu kondisi.
Kondisi adalah suatu kejadian yang dapat diketahui oleh sistem.
Sedangkan aksi adalah tindakan yang dilakukan oleh sistem apabila
terjadi state atau merupakan reaksi dari sistem.
Aksi
Gambar 2.2 Contoh perubahan state
Adapun komponen atau simbol yang digunakan dalam
diagram ini adalah:
State 1
State 1
126
1. Modul
Modul menggunakan simbol lingkaran kecil yang
mewakili modul yang dipanggil apabila terjadi suatu
tindakan.
2. Tampilan Kondisi (State)
Tampilan kondisi merupakan layar yang ditampilkan
menurut keadaan atau atribut untuk memenuhi suatu
tindakan pada waktu tertentu yang mewakili suatu
bentuk keberadaan atau kondisi tertentu, disimbolkan
dengan gambar kotak.
3. Tindakan (State Transition)
State transition menggunakan simbol anak panah disertai
keterangan tindakan yang dilakukan.
2.5 Tentang Visual Basic
Visual basic adalah sebuah bahasa pemrograman yang
menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menyusun sebuah program dengan
memasang objek-objek grafis ke dalam sebuah form. Madcoms (2005: 1).
Visual Basic merupakan Bahasa Pemrograman Visual dan events
driven dalam Visual Basic, program dikerjakan dalam lingkungan grafis.
Karena pengguna (user) dapat meng-click pada satu obyek tertentu
secara random, maka setiap obyek harus diprogram secara independent
dan dapat merespon terhadap tindakan-tindakan itu (event).
127
Kepopuleran Visual Basic sebenarnya datang dari lingkungannya
yang sering disebut Integrated Development Environment atau (IDE). IDE
membantu membangun sebuah aplikasi besar, menulis sebuah program,
menjalankan program, dan menghasilkan sebuah executable file.
2.5.1 Lingkungan Integrated Development Environment (IDE)
Pada dasarnya lingkungan IDE di Visual Basic (Gambar 2.3)
dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu menu bar, standar
exe, form designer, code editor, tool box, properties form dan
project explorer. Pada lingkungan tersebut anda bisa melakukan
berbagai aktivitas seperti proses editing, compiling, dan debugging.
128
Gambar 2.3 Main Menu Visual Basic
2.5.2 Menu Bar
Di dalam main menu terdapat fasilitas-fasilitas yang disediakan
untuk mengontrol serta menangani masalah-masalah yang
berhubungan dengan pekerjaan kita (contohnya menu untuk
menyimpan project, menu untuk meng-compile project, dan lain-
lain). Lihat Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Menu Bar Pada Visual Basic
2.5.3 Standar Exe
Kegunaan standar exe hampir sama dengan main menu
berupa icon sehingga kita cukup mengklik untuk menjalankan
fasilitas yang kita kehendaki. Dengan kata lain setiap tombol pada
standar exe menggantikan salah satu item menu. Lihat Gambar 2.5.
129
Gambar 2.5 Standar Exe Visual Basic
2.5.4 Form Designer
Form adalah tempat kita memasang objek-objek dan
perancangan form dilakukan dengan meletakkan komponen-
komponen yang diambil dari tool box dengan cara klik salah satu
pilihan di tool box lalu klik dan tahan di dalam form designer. Lihat
Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Form Designer Visual Basic
2.5.5 Code Editor
130
Code Editor (Gambar 2.7) merupakan sebuah tampilan
window yang digunakan untuk memasukkan kode aplikasi. Window
Code Editor digunakan untuk mendefinisikan kode-kode form atau
kode modul dalam sebuah aplikasi.
Gambar 2.7 Code Editor Visual Basic
2.5.6 Tool Box
Sebuah window yang berisi tombol-tombol kontrol yang akan
anda gunakan untuk mendesain atau “membangun” sebuah form
atau report. Selain tombol kontrol anda juga dapat mendefinisikan
atau menambah sendiri tombol control yang lain. Lihat Gambar 2.8.
131
Gambar 2.8 Tool Box Visual Basic
2.5.7 Properties Form
Window properties (Gambar 2.9) dapat digunakan untuk
mangatur properties sebuah objek atau control yang anda pilih.
Sebuah property merupakan karakteristik objek, seperti size, caption,
text atau color.
132
Gambar 2.9 Properties Form
2.5.8 Project Explorer
Window Project explorer (Lihat Gambar 2.10) menampilkan
daftar form, modul serta objek lain yang ada dalam project yang
aktif. Sebuah project merupakan sebuah kumpulan file yang anda
gunakan untuk membangun sebuah aplikasi.
133
Gambar 2.10 Project Explorer
2.6 Database SQL Server 2000
SQL membagi sintaknya menjadi dua bahasa, yaitu: Data Definition
Language (DDL) yang berfungsi membangun/memodifikasi table beserta
indeksnya, dan Data Manipulation Language (DML) yang digunakan
untuk mengedit/menyajikan data. Adi, WK (2002: 18).
SQL telah digunakan pada tahun 1970-an. SQL adalah suatu bahasa
yang sangat mendukung berbagai tipe format database. Sintaks SQL
dibuat oleh bagian ANSI (American National Standars Institute). Sintak SQL
atau lebih dikenal SQL-89 sangatlah populer pada tahun 1989, dan tiga
tahun kemudian mengalami pembaruan yang menjadi SQL-92. MS SQL
Server adalah pengembangan dari versi sebelumnya yaitu SQL Server 7
salah satu produk Relational Database Management System (RDBMS)
yang didesain untuk melakukan proses database rakayasa dengan
berbagai fasilitas. Fungsi utamanya adalah sebagai database server
yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi suatu
aplikasi. Dalam SQL Server 2000 terdapat enam jenis database utama
yaitu master, model, tempdb, pubs, nortwind dan msdb.
134
Beberapa layanan pada Microsoft SQL Server 2000. Kusrini dan
Koniyo (2007: 146), yaitu :
1. Web Assisten Wizard
SQL Server menyediakan cara untuk bekerja dengan internet
menggunakan web Assisten Wizard dan kemampuan IIS (Internet
Information Service). Web Assiten Wizard mempunyai kemampuan
untuk mempublikasikan dengan membentuk file html dari query SQL.
2. SQL Server Profile
Untuk layanan berikutnya ada istilah SQL Server Profiler adalah
utility graphis yang mengizinkan administrator database dan
pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam seluruh aktifitas
database. Dapat menampilkan seluruh aktifitas server secara real time
serta dapat terfokus pada aksi pengguna tertentu, aplikasi atau
perintah-perintah. Sehingga mempunyai kemampuan untuk melacak
kesalahan aplikasi, mengaudit dan memprofil penggunaan SQL
Server.
3. SQL Server Manager
Fasilitas ini mempunyai kemampuan untuk melakukan cara
pengaturan seluruh objek dari SQL Server, SQL Server Agent dan MS
DTC.
135
4. SQL Query Analyser
Dari keseluruhan layanan pada SQL Server 2000, ini adalah fasilitas
yang sering digunakan dalam proses database yang mana dengan
menggunakan perintah query maka dapat memproses database.
2.7 Jaringan Komputer
2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer
autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi
kabel atau tanpa kabel (wireless). Autonomous adalah apabila
sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain
dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain
restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem. Dalam
defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai
jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri
(punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan
software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous
yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan
autonomous yang sangat besar.)
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau
beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada
136
komputer lain (client) dalam jaringan. Server akan mengatur mekanisme
akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar
node dalam jaringan. Client hanya bisa menggunakan resource yang
disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
1. File Server : memberikan layanan fungsi pengelahan file.
2. Print Server : memberikan layanan fungsi pencetakan.
3. Database Server : proses-proses fungsional mengenai database
dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta
pelayanan.
4. DIP (Document Information Processing) : memberikan
pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan
data.
Sumber:
(http://www.bambangwinarno.multiply.com/journal/item/40/pengertian
_ jaringan_komputer).
2.7.2 Topologi Jaringan
Menurut Hendra (2004: 61), topologi jaringan adalah denah
bagaimana cara menghubungkan komputer satu dengan
komputer lainnya.
137
Topologi jaringan yang sering dipakai adalah topologi bus, star,
star-bus, ring dan mesh. Pada penulisan skripsi ini penulis hanya
membahas topologi model star.
2.7.2.1 Topologi Bintang (Star)
Pada jaringan dengan topologi star atau bintang ini,
semua komputer dihubungkan ke suatu hub seperti Gambar
2.11
Gambar 2.11 Topologi Star
138
Hub berfungsi menerima sinyal-sinyal dari suatu komputer
dan meneruskan ke semua komputer lain yang berhubungan
dengan hub.
2.8 Hasil Penelitian Sejenis
Studi literatur dilakukan untuk membandingkan apabila ada judul
yang mirip dengan judul yang penulis angkat. Dengan perbandingan ini
akan diketahui perbedaan-perbedaan antara judul yang penulis angkat
dengan judul yang telah ada di lembaga manapun.
Tabel 2.1 Studi literatur
Judul Perbedaan - perbedaan
1. Pengembangan sistem
informasi persediaan berbasis
web pada department project support.
2. Pengembangan aplikasi
pengelolaan barang berbasis
web pada PT. Telkom Kandatel
Jakarta Selatan.
1. Hak akses dapat dibuat lebih
spesifik lagi antara tiap-tiap sub
department project support atau
setiap sub department memiliki
hak akses masing-masing
terhadap sistem persediaan
barang ini.
1. Aplikasi yang diusulkan hanya
mengenai permintaan dan
pengadaan terhadap barang
saja tanpa memperhitungkan
total jumlah harga dari
permintaan dan pengadaan
tersebut.
139
3. Analisis pengembangan sistem
informasi persediaan barang
terdistribusi pada PT. Master
Centranusa Cemerlang.
2. Aplikasi pengelolaan barang ini
dapat dikembangkan lagi
dengan penambahan program
yang dapat memberikan
informasi keadaan kritis jumlah
persediaan barang.
1. Pada aplikasi ini sudah terdapat
hak akses masing-masing
department, terdapatnya total
harga pengadaan barang dan
dapat memberikan informasi
keadaan kristis suatu barang
selama proses persediaan
barang.
2. aplikasi ini belum dapat
diterapkan dengan web, hanya
dapat digunakan untuk antar
department di perusahaan.
140
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan tiga
tahap, yaitu wawancara (interview) kepada salah seorang karyawan PT.
MCC, pengamatan (observation) langsung terhadap sistem yang sedang
berjalan dan studi pustaka.
1. Wawancara
Metode ini penulis lakukan dengan mewawancarai Ibu Dian
selaku kepala CSO dan Bapak Dudi selaku Kepala Purchasing
PT. MCC. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data
yang diperlukan dalam pembuatan sistem. Wawancara ini
penulis lakukan pada tanggal 26 Maret 2008 dan 10 April 2008.
Adapun hasil yang diharapkan dari wawancara ini adalah :
a. Sejarah PT. MCC.
b. Siapa yang berwenang dalam memesan barang?
c. Bagaimana proses keluar masuknya barang?
141
d. Apa saja yang menjadi kendala selama proses keluar
masuknya barang?
2. Pengamatan
Metode pengamatan penulis lakukan dengan meninjau dan
mengamati langsung untuk memperoleh dan mengumpulkan
data yang dibutuhkan. Pengamatan ini dilakukan pada PT.
Master Centranusa Cemerlang, Jl. Surya Kencana No.09 -
Pamulang, bulan Maret 2008 sampai dengan April 2008.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, penulis
mengumpulkan informasi mengenai:
a. Struktur organisasi PT. MCC
Memuat gambaran struktur organisasi PT. MCC.
b. Sistem persediaan barang yang sedang berjalan.
Memuat tentang sistem dan prosedur yang berjalan dan
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan
persediaan barang di PT. MCC.
3. Studi Pustaka
142
Metode ini penulis lakukan dengan mempelajari buku-buku
sebanyak 9 buah yang dapat membantu dalam menjelaskan
penulisan dan melengkapi laporan tugas akhir ini. Selain itu
penulis juga mencari data yang dibutuhkan melalui situs-situs
internet sebanyak 2 alamat situs. (Lihat pada daftar pustaka).
3.3 Metode Pengembangan Sistem
Metodeologi pengembangan sistem dalam penelitian ini
menggunakan SDLC. Raymond (2001), yang terdiri dari lima tahap
meliputi tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan dan
penggunaan. Alasan penggunaan metode SDLC adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode SDLC
Fitur Kelebihan dan Kelemahan
1. Proses formal
dilakukan tahap
demi tahap secara
berurutan.
1. Spesifikasi dan
persetujuan dengan
pemakai jelas.
2. Peran pemakai
terbatas.
Kelebihan :
1. Perlu untuk sebuah sistem dan
proyek.
2. Mengurangi ketinggalan aplikasi
yang
dikehendaki.
3. Meningkatkan partisipasi
pemakai. Kelemahan :
1. Perubahan tidak dapat
dilakukan dengan cepat.
143
Sumber:http://www.scribd.com/doc/pengenalanteknologiinformasi
Berdasarkan batasan masalah penelitian, peneliti hanya
menggunakan sampai tahap penerapan.
3.3.1 Tahap Perencanaan
1. Feasibility Study, penulis melakukan studi kelayakan untuk
sistem yang akan dibuat, seperti mengkaji permasalahan
dari sistem yang sedang berjalan, agar dapat diketahui
apakah sistem yang akan dibuat dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan dari sistem yang sedang berjalan
Sehingga pengembangan layak untuk dilaksanakan.
2. Alokasi Waktu, penulis membuat batasan-batasan waktu
yang harus dapat diselesaikan dalam pembuatan
sistem.(Lihat pada lampiran II).
3.3.2 Tahap Analisis
Dalam tahap analisis penulis mengumpulkan data serta tujuan
yang akan dicapai, adapun kegiatan analisa diantaranya yaitu:
1. Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi PT. MCC
144
Penulis menganalisa sejarah singkat dan susunan
organisasi PT. MCC sehingga dapat diketahui deskripsi
pekerjaan dari masing-masing divisi.
2. Analisa Sistem Berjalan
Penulis menganalisa diagram alir peta (flowmap) sistem
yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui aktivitas
dari masing-masing divisi dan lebih mudah untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem yang
ada.
3. Analisa Kelemahan Sistem
Penulis manganalisa kelemahan sistem yang ada agar
diketahui penyebab timbulnya masalah dalam sistem
dan menciptakan sebuah solusi untuk memperbaiki sistem
yang ada.
4. Penyelesaian Masalah Yang Dihadapi
Dari hasil analisa kelemahan sistem tersebut penulis
mengusulkan penyelesaian masalah pada sistem
persediaan dengan membuat usulan sistem yang baru
menggunakan diagram alir peta (flowmap).
3.3.3 Tahap Perancangan Sistem (Desain)
145
Berdasarkan hasil analisa yang telah penulis lakukan,
selanjutnya melakukan perancangan sistem informasi persediaan
barang terdistribusi. Ada empat jenis tahap perancangan yang
penulis lakukan untuk sistem ini, yaitu:
1. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem, penulis menggunakan alat
DFD atau diagram arus data untuk menggambarkan
suatu sistem yang diusulkan.
2. Perancangan Basis Data
Setelah perancangan sistem dilakukan kemudian
merancang basis data dengan menggunakan alat bantu
ERD yang menggambarkan hubungan antar entitas yang
ada pada DFD. Untuk mengefisiensikan dan
mengefektifkan serta menghindari data yang sama
dalam basis data penulis juga melakukan normalisasi.
3. Perancangan Aplikasi
Hubungan antara tabel yang telah diformat ke dalam
bentuk basis data yang dapat digunakan oleh sistem
informasi persediaan barang terdistribusi diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman, kemudian subprogram
masing-masing bahasa diintegrasikan sehingga program
yang diinginkan terlaksana.
146
4. Perancangan Input/Output Program
Perancangan input dan output program dirancang
dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
dapat digunakan sebagai percakapan antar user
dengan sistem.
3.3.4 Tahap Penerapan
Setelah perancangan selesai dibuat selanjutnya penulis
menerapkan aplikasi ini ke user untuk ditest apakah aplikasi ni dapat
berjalan dengan baik atau tidak. Adapun dalam penerapan aplikasi
ini nantinya harus diperhatikan beberapa hal, seperti:
1. Spesifikasi Komputer
Spesifikasi komputer diperlukan untuk memaksimalkan
kerja user nantinya, meliputi spesifikasi hardware dan
software yang digunakan.
2. Pengujian Program
Pengujian program perlu dilakukan agar dapat diketahui
apakah program dapat berjalan dengan baik sesuai
kebutuhan user dalam menjalankan sistem informasi
persediaan barang terdistribusi.
147
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan
PT. MCC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang refill toner
dan service printer/komputer. Setiap proses masuk dan keluarnya barang
penyimpanan data masih dilakukan secara semi komputer, sehingga
tidak terkontrol jumlah stock barang yang masih tersedia dan
memungkinkan kehilangan barang atau kelebihan barang di gudang.
Karena itu untuk kecepatan, keakuratan, dan pengolahan data barang
tersebut, diperlukan sebuah sistem informasi persediaan barang bagi
divisi-divisi terkait pada PT. Master Centranusa Cemerlang.
Dalam perancangan sistem ini menggunakan metode SDLC dan
aplikasi program menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft
SQL Server 2000 sebagai basis datanya. Serta Winsock yang mengelola
sesi koneksi data antara client dan server. Dengan dibangunnya Sistem
Informasi Persediaan Barang Terdistribusi pada PT. MCC, dapat
membantu divisi-divisi terkait untuk mendapatkan informasi persediaan
barang secara langsung, yang meliputi informasi data jenis barang,
informasi barang masuk, informasi barang keluar dan informasi barang
148
retur ke supplier. Masalah ini merupakan persoalan yang harus dibenahi
dan dicari solusinya karena yang menjadi persoalan adalah kepuasan
dan kepercayaan dari customer nantinya.
Beberapa masalah lain pada sistem yang sedang berjalan adalah:
1. Belum terdapatnya sistem informasi persediaan barang yang
terkomputerisasi.
2. Penyimpanan data-data barang yang masih dilakukan secara
sistem berkas.
3. Kesulitan dalam mengolah data-data barang.
4. Kekeliruan dalam mencatat jumlah barang keluar atau masuk.
5. Ketidak tepatan dalam menghitung besarnya pembelian
barang pada periode tertentu.
Untuk membantu PT. MCC dalam menangani masalah di atas,
penulis mengembangkan sistem informasi persediaan barang yang
penyimpanan datanya secara digital sehingga akan lebih mudah dalam
pengolahan data nantinya.
4.2 Analisis
149
Tahap ini merupakan tahap dilakukannya analisa terhadap sistem
berjalan (sistem lama), kemudian dibuatkan sistem usulan (sistem baru)
yang akan digunakan nantinya.
4.2.1 Sejarah Singkat PT. MCC
PT. MCC awalnya merupakan sebuah rental komputer yang
bernama “Master Computer Center”. Master Computer Center ini
didirikan oleh Drs. Susanto Edy, Prayitno dan Ir. Imam Sucipto pada
tanggal 17 Juli 1998. diawal berdirinya rental komputer ini hanya
terdiri dari beberapa komputer saja dengan satu unit printer Laserjet
dan karyawan yang berjumlah 3 orang.
Krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia ternyata
menimbulkan dampak buruk bagi perusahaan-perusahaan baik
perusahaan kecil maupun besar. Salah satunya Biaya operasional
yang semakin meningkat, khususnya biaya cetak dokumen dengan
menggunakan printer HP Laserjet. Mahalnya harga sebuah catridge
toner ini menimbulkan reaksi beragam dari para pemakai printer HP
Laserjet, misalnya yang telah habis pakai menghentikan
penggunaan printer Laserjet dan beralih menggunakan printer jenis
Dot Metrix atau Deskjet.
Melihat reaksi perkembangan tersebut, Master Computer
Center berusaha untuk mengembangkan usahanya dengan
150
mendirikan kantor kecil yang khusus memproduksi Refill catridge
toner dengan biaya yang lebih murah sehingga dapat menghemat
biaya pemakaian 30% sampai 40%. Adapun proses pembuatannya
dengan menggunakan alat, komponen dan toner yang import dari
Amerika.
Karena jumlah karyawan yang sangat terbatas, maka tiap
karyawan harus mengerjakan beberapa tugas yang seharusnya
dikerjakan oleh masing-masing bagian/divisi. Misalnya saja untuk
bagian produksi, juga harus mengerjakan bagian pembelian
(Purchasing). Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata usaha
tersebut dapat berjalan dengan lancar dan perkembangannya
semakin pesat.
Pada tanggal 17 Mei 1999, Master Computer Center menjadi
sebuah perusahaan berbadan hukum yang bernama PT. Master
Centranusa Cemerlang. Perusahaan ini berlokasi di Jl. Surya
Kencana No.13 RT/RW . 001/004 Pamulang Barat, Kecamatan
Pamulang-Tangerang 15417, dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) :01.883.444.0.411.000, Tanda Daftar Usaha Perdagangan
(TDUP) : 0893/10-04/TDUP/VIII/1999 dan Akte pendirian No. 1 Tanggal
17 Mei 1999 oleh notaris Bagus Sujitno, SH.
Setelah menjadi perusahaan yang berbadan hukum, PT.
Master Centranusa Cemerlang, berhasil mengembangkan
produknya dengan memproduksi Remanufactured Long Life Drum
151
(Remanufactured LLD) catridge toner dengan merk dagang “Master
Tonner”. Adapun ruang lingkup pekerjaan dari PT. Master
Centranusa Cemerlang ini selain mengadakan catridge toner yang
siap pakai juga memberikan jaminan perawatan (Maintenance)
untuk printer HP Laserjet secara gratis serta dapat melaksanakan
pelayanan (service) printer Laserjet dan juga komputer.
59
4.2.2 Struktur Organisasi
D ire k tu r U ta m a
M a n a je m e n
T e k n ik
M a n a je m e n
T e k n ik
K o m p u te r
P e m a s a r a n C S O /M O P ro d u k s i T e k n is i
T e k n is i
K o m p u te r
P u r c h a s in g G u d a n g
M a n a je m e n
P e n g a d a a n
M a n a je m e n
P e n ju a la n
G a m b a r 4 .1 S t r u k tu r O r g a n i s a s i P T . M C C
S u m b e r : C S O P T . M C C
60
Tugas dan tanggung jawab semua departement dalam
perusahaan adalah :
1. Direktur Utama
a. Bertanggung jawab atas semua departemen yang
ada pada perusahaan.
b. Bertanggung jawab penuh atas semua karyawan,
keuangan, material dan pengolahan terhadap
jalannya operasional sehari-hari.
c. Memimpin rapat berkala dan memonitor kegiatan
semua departemen.
d. Membuat rencana dan strategi untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan perusahaan.
2. Manager Penjualan
Bertanggung jawab untuk perencanaan, pengarahan,
kontrol, pengorganisasian dan ikut serta berpartisipasi
dalam semua aktivitas pemasaran dan penjualan agar
tercapai tujuan dan target pasar berdasarkan strategi
perencanaan perusahaan.
3. Manager Teknik Printer
Bertanggung jawab dalam perawatan peralatan dan
mesin-mesin serta permintaan perbaikan dari semua
61
departemen dan konsumen, agar operasional produksi
berjalan dengan lancar.
4. Manager Teknik Komputer
Bertanggung jawab dalam perawatan peralatan dan
mesin-mesin komputer serta permintaan perbaikan dari
semua departemen dan konsumen, agar operasional
produksi dapat berjalan dengan lancar.
5. Manager Pengadaan
Bertanggung jawab penuh atas semua kebutuhan
kegiatan produksi dan dapartemen, serta kontrol
terhadap keluar masuknya barang dari gudang agar
semua kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik.
4.2.3 Analisa Sistem Berjalan
Tahap ini merupakan tahap dilakukannya analisa terhadap
sistem berjalan, kemudian dilakukan analisa tentang input, output
dan proses sistem. Sebelumnya akan disebutkan beberapa
kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, antara lain:
1. Kebutuhan Perangkat Keras
Tabel 4.1 Rincian Kebutuhan Perangkat Keras
62
Perangkat Keras Komputer
MotherBoard Disesuaikan dengan
processor
Processor Intel P4
RAM DDR 512 MB
Hardisk 40 GB 7200 RPM
VGA ATI Radeon 128 MB
CD-RW CD-RW Asus 52X24X52X
Mouse PS2 Standard
Keyboard PS2 Standard
Printer InkJet
Tabel 4.2 Rincian Kebutuhan Perangkat Jaringan
Jenis Perangkat Keras Jaringan
Kabel Cat5 UTP
LAN Card
Konektor RJ-45
Tang Clipper/Crimping
Cable Tester
Switch LAN
2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Tabel 4.3 Rincian Kebutuhan Perangkat Lunak
63
Jenis Perangkat Lunak
SO Windows XP Profesional With SP1
Microsoft SQL Server 2000
Microsoft Visual Basic 6.0
Crystal Report 8.5
Adapun aktivitas dari masing-masing divisi yang ada pada PT.
MCC sebagai berikut :
1. Aktivitas divisi persediaan
a. Memeriksa jumlah stock barang di gudang.
b. Mengisi form permintaan/request apabila barang di
gudang sudah mencapai stock minimum.
c. Memeriksa barang yang diterima dari pemasok dan
mencatat ke dokumen penerimaan.
d. Mengembalikan (Retur) barang ke pemasok apabila
ada barang yang rusak selama proses pengiriman.
e. Mengeluarkan barang apabila mendapat surat
pengeluaran barang atau invoice dari bagian
penjualan.
64
2. Aktivitas divisi Pembelian
a. Memeriksa dokumen permintaan/request barang
yang dibuat divisi persediaan.
b. Membuat Purchase Order (PO) barang dan
mengirimnya ke pemasok.
3. Aktivitas divisi penjualan
a. Membuat surat pengeluaran barang/Invoice.
b. Memberikan Invoice tersebut ke bagian persediaan.
4. Pimpinan
a. Menerima laporan dari seluruh transaksi atau
kegiatan selama proses persediaan barang
Proses sistem yang sedang berjalan pada PT. MCC dapat
dilihat pada flowmap (Gambar 4.2).
Ada di File Sistem Berjalan
65
66
4.2.3.1 Analisa Input
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui data apa
saja yang menjadi data masukan pada sistem berjalan, antara
lain:
1. Data Persediaan Barang
Merupakan data barang-barang yang telah dibeli
dan dijual ke dalam form penerimaan dan keluaran
barang. Data ini dicetak untuk dilaporkan dan
diberikan ke pimpinan/manajemen.
2. Data Permintaan Barang
Merupakan data dari setiap permintaan terhadap
barang yang sudah minim jumlahnya ke form
permintaan/request barang. Data ini dicetak
sebagai dokumen permintaan dan diberikan ke
pimpinan/manajemen.
3. Data Purchase Order (PO)
Merupakan data dari setiap order barang divisi
pembelian yang dikirim ke pemasok. Data ini
67
dicetak sebagai dokumen untuk dilaporkan dan
diberikan ke pimpinan/manajemen.
4. Data Retur
Merupakan data dari setiap pengembalian barang
yang rusak ke pemasok dalam form retur barang.
Data ini dicetak sebagai dokumen retur barang dan
diberikan ke pimpinan/manajemen.
5. Data Surat Pengeluaran Barang (Invoice)
Merupakan data dari pembuatan form invoice yang
dibuat divisi penjualan dan dikirim ke divisi
persediaan. Data ini dicetak sebagai dokumen
invoice untuk dilaporkan dan diberikan ke
pimpinan/manajemen.
4.2.3.2 Analisa Output
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui data apa
saja yang menjadi data keluaran pada sistem berjalan, antara
lain :
1. Data Persediaan Barang
Merupakan data dari penerimaan dan pengeluaran
barang yang dicetak dari hasil proses transaksi
pembelian dan penjualan. Data ini dicetak sebagai
68
dokumen penerimaan dan pengeluaran yang
diberikan ke pimpinan.
2. Data Permintaan Barang
Merupakan data yang dicetak dari setiap
permintaan terhadap barang yang sudah minim
jumlahnya. Data ini dicetak sebagai dokumen
permintaan dan diberikan ke pimpinan.
3. Data Purchase Order (PO)
Merupakan data yang dicetak dari setiap order/PO
barang divisi pembelian yang dikirim ke pemasok.
Data ini dicetak sebagai dokumen untuk diberikan
ke pimpinan.
4. Data Retur
Merupakan data yang dicetak dari setiap
pengembalian barang yang rusak ke pemasok
dalam Form Retur barang. Data ini dicetak sebagai
dokumen retur barang dan diberikan ke
pimpinan/manajemen.
5. Data Surat Pengeluaran Barang (Invoice)
Merupakan data yang dicetak dari pembuatan
form invoice yang dibuat divisi penjualan dan dikirim
ke divisi persediaan. Data ini dicetak sebagai
69
dokumen invoice untuk dilaporkan dan diberikan ke
pimpinan/manajemen.
4.2.3.3 Analisa Proses
Analisa proses dilakukan untuk mempresentasikan aliran
data dan informasi yang terjadi pada sistem informasi
persediaan barang pada PT. MCC. Dari hasil analisa sistem
yang berjalan terdapat beberapa entitas yang terlibat
diantaranya :
1. Entitas pelanggan atau customer, entitas ini adalah
instansi-instansi yang sudah melakukan kontrak
sebelumnya untuk pembelian barang-barang
(Sparepart) dengan PT. MCC.
2. Entitas bagian persediaan melakukan pendataan
terhadap data barang yang baru masuk maupun
barang keluar.
3. Entitas bagian penjualan melakukan transaksi
penjualan dan membuat surat pengeluaran barang
(Invoice).
4. Entitas bagian pembelian melakukan transaksi
pembelian dan membuat PO (Purchase Order)
barang ke pemasok.
70
5. Entitas bagian pemasok, entitas ini terdaftar sebagai
suplier-suplier dari barang-barang yang dibeli PT.
MCC.
6. Entitas pimpinan, entitas ini menerima laporan dari
seluruh kegiatan selama proses persediaan barang.
4.2.4 Analisa Kelemahan Sistem
Analisa terhadap kelemahan sistem bertujuan untuk mengenali
lebih jauh apakah sistem yang digunakan selama ini masih layak
digunakan. Adapun kelemahan sistem pengolahan data
persediaan barang adalah sebagai berikut:
1. Dari segi keandalan
Tingkat kesalahan yang terjadi masih sangat tinggi. Sistem
pengolahan data yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan menjadi sangat
besar. Hal itu juga menyebabkan pembuatan order atau
penanganan transaksi tidak efisien.
2. Dari segi teknologi
71
PT. MCC belum memanfaatkan teknologi modern
sepenuhnya, penyimpanan data dilakukan secara berkas
tanpa adanya database yang baik.
3. Dari segi dokumen
Dokumen-dokumen atau berkas-berkas yang ada
semakin hari semakin menumpuk sehingga kemungkinan
terjadinya kerusakan semakin tinggi.
4. Dari segi laporan
Laporan persediaan, penjualan serta laporan lain tidak
dapat digunakan sebagai sarana keputusan.
4.2.5 Penyelesaian Masalah yang Dihadapi
Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem persediaan barang
yang sedang berjalan, ada beberapa masalah yang dihadapi
dalam kegiatan persediaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Pengendalian terhadap persediaan barang kurang
terkontrol.
2. Data barang disimpan dalam bentuk arsip.
3. Data pelanggan tidak dicatat secara rinci.
4. Tidak ada data pembelian dan penjualan barang
keseluruhan.
72
Adapun solusi yang diharapkan dengan dibuatnya sistem ini
adalah:
1. Dibuatnya sistem informasi persediaan barang yang
terkomputerisasi.
2. Adanya database untuk menyimpan data-data barang.
3. Memudahkan mendapat informasi jumlah barang
tersedia di gudang.
4. Memudahkan mendapat informasi ke
instansi/perusahaan mana barang keluar.
5. Memudahkan menghitung jumlah barang masuk dan
barang keluar tiap periode tertentu.
4.2.5.1 Sistem yang Diusulkan
Divisi persediaan (gudang) mengecek stock barang di
gudang, apabila ada salah satu barang habis atau sudah
mencapai batas minimum maka sebaiknya dilakukan
pemesanan barang dengan mengisi Form Request Barang
(FRB). Dokumen tersebut kemudian dicek oleh divisi pembelian
untuk dibuatkan Form Purchase Order (PO) dan dilakukan
pembelian terhadap barang tersebut. Setelah barang tersebut
73
dikirim oleh pemasok maka divisi persediaan melakukan
pengecekan terhadap barang yang dikirim, apabila terdapat
kerusakan atau terdapat barang yang tidak sesuai dengan
pesanan maka berhak meretur barang tersebut ke pemasok
dengan mengisi Form Retur Barang dan di kirim ke pemasok.
Setelah seluruh barang dicek dan sesuai dengan
pesanan, selanjutnya barang diterima bagian persediaan
untuk didata dan disimpan ke Form masuk/In Barang (FIB).
Sedangkan untuk pengeluaran barang dari divisi persediaan,
divisi penjualan harus membuat surat pengeluaran barang
berupa Invoice (Form Invoice) yang diberikan ke divisi
persediaan. Setelah barang keluar maka harus didata ke
dalam Form keluar/Out Barang (FOB). Dari proses persediaan
barang sistem akan mencetak laporan yang meliputi seluruh
proses persediaan barang dan diberikan kepada pimpinan
atau pihak manajemen.
Prosedur yang diusulkan pada sistem informasi persediaan
barang pada PT. MCC adalah:
1. Bagian persediaan melakukan pengecekan barang-
barang secara lengkap, apabila terdapat barang
yang sudah minimum jumlahnya maka harus segera
mengisi Form Request Barang (FRB) dan diberikan ke
divisi pembelian (Purchasing). Dari pengisian form
74
tersebut bisa dicetak laporan permintaan barang
dan dilihat oleh pimpinan.
2. Bagian pembelian mengecek FRB yang telah
dikirimkan oleh divisi persediaan dan segera
membuatkan PO yang akan dikirim ke pemasok.
Setelah barang diterima dilakukan pengecekan
terhadap barang tersebut, apabila terdapat
kerusakan maka di retur lagi ke pemasok. jika
barangnya sesuai maka diberikan ke divisi
persediaan untuk didata dalam Form masuk/In
Barang (FIB).
3. Bagian penjualan membuatkan surat pengeluaran
barang/Invoice, Invioice tersebut dikirim ke divisi
persediaan. Setelah dicek keseluruhan barang
tersebut akan dikeluarkan dari gudang dan didata
dalam Form keluar/Out Barang (FOB).
4. Seorang pimpinan/manajemen dapat melihat
semua data yang dibutuhkan selama proses
persediaan barang dalam bentuk laporan per-
periode. Data tersebut dapat dicetak sebagai
dokumen laporan selama proses persediaan
barang.
75
Flowchart Sistem Usulan
76
4.3 Perancangan
Tahap perancangan merupakan tahapan yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan yang ada. Tahap ini merupakan tahap
77
dilakukannya perancangan sistem yang diusulkan guna membuat sistem
baru agar kekurangan-kekurangan pada sistem yang lama dapat
teratasi.
4.3.1 Perancangan Sistem
Setelah dilakukan analisa terhadap sistem berjalan dan
dibuatkannya sistem usulan, tahap berikutnya adalah merancang
sistem baru yang akan menggantikan sistem lama dan diharapkan
dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada
sistem lama. Pada perancangan sistem penulis membuat diagram
konteks sebagai gambaran perancangan sistem informasi
persediaan barang. Penulis menggunakan alat DFD yang
menggambarkan sistem informasi persediaan barang.
1. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan hubungan antara
entitas bagian persediaan barang (gudang), pemasok,
bagian pembelian, bagian penjualan, pelanggan dan
pimpinan/manajemen dengan sistem informasi
persediaan barang (lihat Gambar 4.4)
78
Gambar 4.4 Diagram konteks sistem informasi persediaan barang
Adapun penjelasan dari diagram konteks di atas sebagai
berikut:
2. Bagian persediaan menerima data Invoice, data
Barang dari sistem kemudian memasukkan data
79
Request Barang, data keluar/Out Barang, data
masuk/In Barang, data Retur Barang ke sistem.
3. Bagian pembelian menerima data Request Barang
dari sistem dan memasukkan data Purchase Order
(PO) barang ke sistem.
4. Bagian Penjualan menerima data Sales Order (SO)
Barang dari Pelanggan dan memasukkan data
Invoice dan data Pelanggan ke sistem.
5. Pelanggan mengirimkan data SO barang.
6. Pemasok mengirimkan data Barang.
7. Bagian manajemen menerima laporan data
Pemasok, laporan data Barang, laporan data PO,
laporan data keluar/Out barang, laporan data
masuk/In barang, laporan data Invoice, laporan
data Request Barang, laporan data Retur Barang
selama beberapa periode.
2. Diagram 0 Level 1
80
Keterangan :
a. Bagian Penjualan memasukan data Invoice (data
Pelanggan dan data SO Barang) Kemudian
disimpan pada database Pelanggan dan Invoice.
c. Sistem informasi persediaan memproses Invoice
yang ada dan mengeluarkan barang (input FOB)
apabila Invoice tersebut valid, jika barang yang
harus dikeluarkan sudah mencapai stock minimum
maka harus mengisi Form Request Barang (FRB).
81
Sistem akan mengecek barang yang baru datang
serta memprosesnya ke proses input barang
masuk/In (FIB). Jika ada barang yang cacat harus di
Retur ke pemasok.
d. Bagian Pimpinan menerima semua laporan selama
proses persediaan barang.
3. Diagram Detail Proses 12.0 Pembuatan Laporan
Gambar 4.6 Diagram Detail Proses 12.0 Pembuatan Laporan
4.3.1.1 Spesifikasi Proses
1. proses 1.0 (Baca Login Account)
If nama user set to table Pengguna &
82
Password set to table Pengguna = True Then
Menu utama tampil
Else keluar dari sistem
If nama user set to table Pengguna &
Password set to table Pengguna != table Pegawai
Then
isi data Pegawai & isi data Pengguna
Endif
2. proses 2.0 (Menyimpan Data Pegawai)
If data pegawai set to table Pegawai = True
Then add new
Else update
If data pegawai set to table Pegawai = False
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
3. proses 3.0 (Menyimpan Data Pengguna)
If data pengguna set to table Pengguna = True
Then add new
83
Else update
If data pengguna set to table Pengguna = False
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
4. proses 4.0 (Baca Data Barang)
If jenis barang set to table Barang & _
Nama barang set to table Barang = True Then
Else
isi form jenis barang
Endif
5. proses 5.0 (Menyimpan Data Jenis Barang)
If data jenis barang set to table Jenis_Barang = True
Then add new
Else update
If data jenis barang set to table Jenis_Barang = False
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
6. proses 6.0 (Menyimpan Data Barang)
84
If data barang set to table Barang = True
Then add new
Else update
If data barang set to table Barang = False
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
7. proses 7.0 (Menyimpan Data Pemasok)
If data pemasok set to table Pemasok = True
Then add new
Else update
If data pemasok set to table Pemasok = False
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
8. proses 8.0 (Menyimpan Data Pelanggan)
If data pelanggan set to table Pelanggan = True
Then add new
Else update
If data pelanggan set to table Pelanggan = False
85
Then Keluar dari form
Else Tampil menu utama
9. proses 9.0 (Menyimpan Data Permintaan Barang)
If data permintaan set to table Permintaan &
data permintaan set to table DetPermintaan =
True
Then add new
Else Keluar dari form
If data pemasok set to table Permintaan = False
Then isi data pemasok
Else keluar dari form
If data Barang set to table DetPermintaan = False
Then isi data barang
Else keluar dari form
10. proses 10.0 (Menyimpan Data Barang Keluar)
If data barang keluar set to table penjualan &
data barang keluar set to table DetPenjualan
= True
Then add new
86
Else Keluar dari form
If data pelanggan set to table Penjualan = False
Then isi data pelanggan
Else keluar dari form
If data Barang set to table DetPenjualan = False
Then isi data barang
Else keluar dari form
If data stock barang < 4 Then
Isi data permintaan
Else keluar dari form
11. proses 11.0 (Baca Data Purchase Order/PO)
If tanggal permintaan set to table Permintaan &
Tanggal batas pengiriman set to table Permintaan
= True Then
PO Barang tampil
Else keluar dari sistem
If tanggal permintaan != table Permintaan Then
Order barang tidak ada
87
Else isi data permintaan
12. proses 12.0 (Menyimpan data Barang Masuk)
If data barang masuk set to table Pembelian &
data barang masuk set to table DetPembelian
= True
Then add new
Else Keluar dari form
If data Pemasok set to table Pembelian = False
Then isi data pemasok
Else keluar dari form
If data Barang set to table DetPembelian = False
Then isi data barang
Else keluar dari form
13. proses 13.0 (Menyimpan Data Retur Barang)
If data retur set to table retur &
data retur set to table DetRetur = True
Then add new
Else Keluar dari form
88
If data Pemasok set to table Retur = False
Then isi data pemasok
Else keluar dari form
If data Barang set to table DetRetur = False
Then isi data barang
Else keluar dari form
14. proses 14.0 (Menyimpan Data Invoice)
If data invoice set to table Invoice &
data barang masuk set to table DetPembelian
= True
Then add new
Else Keluar dari form
If data pelanggan set to table Invoice = False
Then isi data pemasok
Else keluar dari form
If data Barang set to table Invoice = False
Then isi data barang
Else keluar dari form
89
4.3.2 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data perlu dilakukan setelah mendapatkan
gambaran sistem dari sudut pandang pengguna. Tahapan awal
dalam perancangan basis data ini adalah membuat pemodelan
data konseptual yang akan dijadikan konsep basis data, setelah
didapat model basis data, maka data konseptual tersebut
diwujudkan dalam hubungan antara tabel menggunakan asosiasi
sehingga didapatkan model data relational.
Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan
dalam merancang basis data.
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Setelah dilakukan perancangan sistem, selanjutnya
dilakukan perancangan database yang bertujuan untuk
menggambarkan hubungan antar entity. Perancangan
database yang dibuat menggunakan struktur ERD, struktur
ERD sebelum di normalisasi pada Sistem Informasi
Persediaan Barang ini adalah sebagai berikut :
90
Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram
2. Normalisasi
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized)
Di bawah ini adalah bentuk dari tabel tidak normal
(unnormalized) di mana masih ditunjukkan atribut
yang bernilai banyak atau berulang.
Tabel Pemasok
91
Tabel 4.4 Tabel Pemasok
Tabel Barang
Tabel 4.5 Tabel Barang
Tabel Pelanggan
Tabel 4.6 Tabel Pelanggan
Tabel Barang Masuk (FIB)
Tabel 4.7 Tabel FIB
92
Tabel Barang Keluar (FOB)
Tabel 4.8 Tabel FOB
Tabel Pegawai
Tabel 4.9 Tabel Pegawai
93
2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal pertama terpenuhi jika sebuah tabel
tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued
attribute) atau lebih dari satu atribut dengan nilai
domain yang sama. Fathansyah Ir (1999 : 65).
Tabel Pemasok
Tabel 4.10 Tabel Pemasok Normal 1
Tabel Barang
Tabel 4.11 Tabel Barang Normal 1
94
Tabel Pelanggan
Tabel 4.12 Tabel Pelanggan Normal 1
Tabel Barang Masuk (FIB)
Tabel 4.13 Tabel FIB Normal 1
Tabel Barang Keluar (FOB)
95
Tabel 4.14 Tabel FOB Normal 1
Tabel Pegawai
Tabel 4.15 Tabel Pegawai Normal 1
Keterangan :
Dalam bentuk normal pertama masih ada
kekurangan, yaitu masih ada ketergantungan
parsial di tabel Barang, FIB, FOB dan tabel
Pegawai.
96
3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normalisasi kedua terpenuhi jika normalisasi
pertama terpenuhi, dan semua atribut yang tidak
termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan
fungsional (KF) pada key primer secara utuh. Sebuah
tabel tidak memenuhi 2NF jika ketergantungannya
hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada
sebagian dari primary key). Fathansyah Ir (1999 :
67).
Dengan demikian untuk membentuk normal kedua
haruslah sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya.
Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain
yang memenuhi anggotanya.
Tabel Pemasok
Tabel 4.16 Tabel Pemasok Normal 2
Tabel Barang Masuk (FIB)
97
Tabel 4.17 Tabel FIB Normal 2
Tabel Detail_FIB
Tabel 4.18 Tabel DetFIB Normal 2
Tabel Retur
Tabel 4.19 Tabel Retur Normal 2
Tabel Detail_Retur
Tabel 4.20 Tabel DetRetur Normal 2
98
Tabel Barang
Tabel 4.21 Tabel Barang Normal 2
Tabel Jenis_Barang
Tabel 4.22 Tabel Jenis_Barang Normal 2
99
Tabel Barang Keluar (FOB)
Tabel 4.23 Tabel FOB Normal 2
Tabel Detail_FOB
Tabel 4.24 Tabel DetFOB Normal 2
Tabel Pelanggan
100
Tabel 4.25 Tabel Pelanggan Normal 2
Tabel Invoice
Tabel 4.26 Tabel Invoice Normal 2
Tabel Detail_Invoice
Tabel 4.27 Tabel DetInvoice Normal 2
Tabel Permintaan Barang (FRB)
Tabel 4.28 Tabel FRB Normal 2
101
Tabel Detail_FRB
Tabel 4.29 Tabel DetFRB Normal 2
Tabel Pegawai
Tabel 4.30 Tabel Pegawai Normal 2
Tabel Pengguna
Tabel 4.31 Tabel Pengguna Normal 2
102
e. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Pada bentuk normal ketiga tabel haruslah dalam
bentuk normal kedua dan semua atribut bukan
primer tidak mempunyai hubungan transitif. Dengan
kata lain, setiap atribut bukan kunci harus
bergantung pada primary key secara menyeluruh.
Kusrini dan Koniyo (2007: 108). Pada tabel bentuk
normal kedua sudah memenuhi bentuk normal
ketiga, sehingga tidak perlu disederhanakan lagi.
103
3. Relational Database Management System (RDBMS)
104
Gambar 4.8 Relational Database Management System
105
4. Struktur Tabel
a. Nama File : Pemasok
Tipe File : File Master
Primary Key : Kd_Pemasok
Foreign Key : -
Tabel 4.32 Tabel Pemasok
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_Pemasok Char 4 Primary Key
Nama_Pemasok Varchar 50
No_Telepon Varchar 15
Alamat Varchar 70
b. Nama File : Tabel Pelanggan
Tipe File : File Master
Primary Key : Kd_Pelanggan
Foreign Key : -
Tabel 4.33 Tabel Pelanggan
106
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_Pelanggan Char 4 Primary Key
Nama_Pelanggan Varchar 50
Jns_Kelamin Varchar 12
No_Telepon Varchar 15
Alamat Varchar 70
c. Nama File : Barang
Tipe File : File Master
Primary Key : Kd_Barang
Foreign Key : Kd_Jenis
Tabel 4.34 Tabel Barang
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_barang Char 5 Primary Key
Kd_Jenis Char 4 Foreign Key
Nama_Barang Varchar 50
Harga_Satuan Int 4
Hrg_Beli Int 4
Satuan Char 6
Stok_Barang SmallInt 2
107
d. Nama File : Jenis Barang
Tipe File : File Master
Primary Key : Jenis Barang
Foreign Key : -
Tabel 4.35 Tabel Jenis Barang
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_Jenis Char 4 Primary Key
Nama_Jenis Varchar 30
e. Nama File : Pegawai
Tipe File : File Master
Primary Key : Kd_Pemasok
Foreign Key : -
Tabel 4.36 Tabel Pegawai
108
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_Pegawai Char 4 Primary Key
Nm_Pegawai Varchar 50
Jns_Kelamin Varchar 12
No_Telepon Varchar 15
Alamat Varchar 70
f. Nama File : Barang Masuk (FIB)
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakBeli
Foreign Key : Kd_Pemasok
Tabel 4.37 Tabel FIB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakBeli Char 6 Primary Key
Tgl_FakBeli Date
Kd_Pemasok Char 4 Foreign Key
109
g. Nama File : DetFIB
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakBeli
Foreign Key : Kd_Barang
Tabel 4.38 Tabel DetFIB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakBeli Char 6 Primary Key
Kd_Barang Char 5 Foreign Key
Harga_Beli Int 6
Jumlah_Beli SmallInt 2
Satuan Char 6
Kualitas Char 10
Total_Beli Int 4
h. Nama File : Barang Keluar (FOB)
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakJual
Foreign Key : Kd_Barang
110
Tabel 4.39 Tabel FOB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakJual Char 6 Primary Key
Tgl_FakJual Date
Kd_Pelanggan Char 5 Foreign Key
i. Nama File : DetFOB
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakJual
Foreign Key : Kd_Barang
Tabel 4.40 Tabel DetFOB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakJual Char 6 Primary Key
Kd_Barang Char 5 Foreign Key
Harga_Jual Int 4
Jumlah_Jual SmallInt 2
Satuan Char 6
Kualitas Char 10
Total_Jual Int 4
111
Potongan Int 4
Chas Int 4
j. Nama File : Pengguna
Tipe File : File Master
Primary Key : Kd_Pengguna
Foreign Key : Kd_Pegawai
Tabel 4.41 Tabel Pengguna
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
Kd_Pengguna Char 3 Primary Key
Kd_Pegawai Char 6 Foreign Key
Nama_User Varchar 20
Pass_User Varchar 20
Status Varchar 20
k. Nama File : Invoice
Tipe File : File Master
Primary Key : No_Invoice
Foreign Key : Kd_Pelanggan
112
Tabel 4.42 Tabel Invoice
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_Invoice Char 6 Primary Key
Tgl_Invoice Date
Kd_Pelanggan Char 5 Foreign Key
l. Nama File : DetInvoice
Tipe File : File Master
Primary Key : No_Invoice
Foreign Key : Kd_Barang
Tabel 4.43 Tabel DetInvoice
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_Invoice Char 6 Primary Key
Kd_Barang Char 5 Foreign Key
Harga Int 4
Jumlah SmallInt 2
Satuan Char 6
Kualitas Char 10
Total Int 4
113
m. Nama File : Retur
Tipe File : File Master
Primary Key : No_Retur
Foreign Key : Kd_Pemasok
Tabel 4.44 Tabel Retur
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakRetur Char 6 Primary Key
Tgl_Retur Date
Tgl_BtsRetur Date
Kd_Pemasok Char 4 Foreign Key
n. Nama File : DetRetur
Tipe File : File Master
Primary Key : No_Retur
Foreign Key : Kd_Barang
Tabel 4.45 Tabel DetRetur
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakRetur Char 6 Primary Key
Kd_Barang Char 5 Foreign Key
114
Harga_Beli Int 4
Jumlah_Beli SmallInt 2
Satuan Char 6
Kualitas Char 10
Total_Beli Int 4
o. Nama File : Permintaan Barang (FRB)
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakMinta
Foreign Key : Kd_Pemasok
Tabel 4.46 Tabel FRB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_FakMinta Char 6 Primary Key
Tgl_ FakMinta Date
Kd_Pemasok Char 4 Foreign Key
p. Nama File : DetFRB
Tipe File : File Master
Primary Key : No_FakMinta
Foreign Key : Kd_Barang
115
Tabel 4.47 Tabel DetFRB
Field Name Tipe Data Field Size Keterangan Lain
No_ FakMinta Char 6 Primary Key
Kd_Barang Char 5 Foreign Key
Harga Int 4
Jumlah SmallInt 2
Satuan Char 6
Kualitas Char 10
Total Int 4
5. Create, Read, Update, Delete (CRUD) Matrix
Dari struktur tabel di atas diperlukan data ke location
CRUD Matrix untuk memetakan kebutuhan data pada
lokasi dalam sistem.
Tabel 4.48 Data to location CRUD Matrix sistem informasi
yang diajukan
Location
Entity. Attribute
Administrator
sistem Gudang CSO Purchasing Pimpinan
Pengguna INDV
Kd_Pengguna R
Kd_Pegawai R
Nama_User CRU
Pass_User CRU
116
Status R
Pegawai INDV
Kd_Pegawai R All
Nm_Pegawai CRU R
Jns_Kelamin CRU R
No_Telepon CRU R
Alamat CRU R
Jenis_Barang All INDV All All All
Kd_Jenis R R R R R
Nm_Jenis R CRU R R R
Barang All INDV All All All
Kd_Barang R R R R R
Kd_Jenis R R R R R
Nm_Barang R CRU R R R
Hrg_Satuan R CRU R R R
Hrg_Beli R CRU R R R
Stock_Barang R CRU R R R
Pemasok All All INDV All
Kd_Pemasok R R R R
Nm_Pemasok R R CRU R
No_Telepon R R CRU R
Alamat R R CRU R
Pelanggan All All INDV All
Kd_Pelanggan R R R R
Nm_Pelanggan R R CRU R
Jns_Kelamin R R CRU R
117
No_Telepon R R CRU R
Alamat R R CRU R
Permintaan All INDV All All
No_FakMinta R R R R
Tgl_FakMinta R R R R
Kd_Pemasok R R R R
DetPermintaan All INDV All All
NoFakMinta R R R R
Kd_Barang R R R R
Harga R R R R
Satuan R R R R
Kualitas R CR R R
Jumlah R CR R R
Total R R R R
FIB All INDV All
No_FakBeli R R R
Tgl_FakBeli R R R
Kd_Pemasok R R R
DetFIB All INDV All
No_FakBeli R R R
Kd_Barang R R R
Hrg_Beli R R R
Satuan R R R
Kualitas R CR R
Jml_Beli R CR R
Ttl_Beli R R R
118
FOB All INDV All
No_FakJual R R R
Tgl_FakJual R R R
Kd_Pelanggan R R R
DetFOB All INDV R
No_FakJual R R R
Kd_Barang R R R
Hrg_Jual R R R
Satuan R R R
Kualitas R CR R
Jml_Jual R CR R
Ttl_Jual R R R
Invoice All INDV All
No_Invoice R R R
Tgl_Invoice R R R
Kd_Pelanggan R R R
DetInvoice All INDV All
No_FakJual R R R
Kd_Barang R R R
Harga R R R
Satuan R R R
Kualitas R CR R
Jumlah R CR R
Total R R R
Retur Barang All INDV All
No_FakRetur R R R
119
Tgl_FakRetur R R R
Kd_Pemasok R R R
DetRetur All INDV All
No_FakRetur R R R
Kd_Barang R R R
Hrg_Beli R R R
Jml_Beli R CR R
Satuan R R R
Kualitas R CR R
Total R R R
Keterangan : All = All, INDV = Individu, C = Create, R =
Read, U = Update, D = Delete
4.3.3 Perancangan Aplikasi
Hubungan antara tabel yang telah diformat ke dalam bentuk
basis data yang dapat digunakan oleh sistem informasi persediaan
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman, kemudian
subprogram masing-masing bahasa diintegrasikan sehingga
program yang diinginkan terlaksana.
120
4.3.3.1 Rancangan Menu
121
4.3.3.2 Rancangan State Transition Diagram (STD)
State Transition Diagram dari sistem informasi persediaan
barang untuk memantau persediaan barang, terdiri atas:
a. STD rancangan menu utama (Gambar 4.10)
b. STD rancangan file (Gambar 4.11)
c. STD rancangan edit data (Gambar 4.12 & 4.13)
d. STD rancangan input data (Gambar 4.14 & 4.15)
e. STD rancangan Pencarian (Gambar 4.16)
f. STD rancangan Laporan (Gambar 4.17, 4.18 & 4.19)
122
Gambar 4.10 STD rancangan menu utama
123
Gambar 4.11 STD rancangan menu file
Gambar 4.12 & 4.13 STD rancangan menu edit (i)
124
125
Gambar 4.14 STD rancangan menu edit (ii)
126
127
128
129
130
131
132
133
Gambar 4.20 STD rancangan menu laporan
4.3.4 Perancangan Input/Output Program
Perancangan input dan output program merupakan rancang
bangun yang digunakan sebagai percakapan antar user dengan
sistem. Percakapan ini dapat terdiri dari proses pemasukan data ke
134
sistem dan menampilkan hasil output atau informasi yang
dibutuhkan kepada user.
4.3.4.1 Perancangan Input Program
Perancangan input merupakan bentuk perancangan
form pengisian yang berkaitan dengan sistem pengolahan
data dalam program, yaitu:
4. Perancangan Tampilan Login
Perancangan tampilan login merupakan syarat
untuk dapat memanfaatkan program secara
keseluruhan, di mana yang menggunakan aplikasi
ini adalah user yang telah diberi wewenang untuk
memasukkan data ke dalam basis data ataupun
karyawan yang bertugas di masing-masing bagian.
Pada menu login ini ada dua data yang harus
dimasukkan, yaitu:
1. User Name
User name yaitu pengguna yang sudah
terdaftar sebagai pengguna di basis data dan
diberi wewenang untuk menggunakan
aplikasi.
135
2. Password
Password merupakan syarat mutlak untuk bisa
masuk ke dalam sistem, yang harus
dimasukkan dengan tepat sesuai yang dimiliki
oleh pengguna sendiri dimaksudkan agar
orang yang tidak berhak tidak dapat masuk
dan melakukan sesuatu pada sistem.
Gambar 4.20 Perancangan tampilan login
5. Perancangan Tampilan Utama Program
Rancangan menu utama akan muncul apabila user
berhasil memasukkan name user, password dengan
benar pada form login.
Login Sistem Icon
Nama User :
Password :
Login Keluar
136
Gambar 4.21 Perancangan program menu utama
Jendela menu utama terdiri dari beberapa menu
yang telah aktif atau siap digunakan untuk
mengolah data, menu tersebut antara lain:
a. File, digunakan untuk login, logoff dan keluar
dari aplikasi.
File
Master Centranusa Cemerlang
Refill – Service – Center
Edit InPut Data Pencarian LaPoran
Cari Barang
Cari Pemasok
Cari Pelanggan
Data
Barang Logout
137
b. Edit data, digunakan untuk menginputkan
data barang, jenis barang, pegawai,
pengguna, pemasok dan data pelanggan.
c. Input data, digunakan untuk menginputkan
data barang masuk, barang keluar,
permintaan barang, retur barang, purchase
order dan invoice barang.
d. Pencarian, digunakan untuk mencari dengan
cepat data-data yang dibutuhkan.
e. Laporan, digunakan untuk melihat laporan
pemasok, pelanggan, barang, data barang
masuk, data barang keluar, data permintaan
barang, data invoice dan data retur barang.
3. Perancangan Edit Data Pemasok
Form ini digunakan untuk menginputkan data
pemasok sekaligus mengedit data pemasok yang
telah menyediakan barang.
Pengolahan Data
Pemasok Kode Pemasok
Nama Pemasok
No Telepon
Alamat
Kode Pemaso No Alama
138
Gambar 4.22 Perancangan input program data
pemasok
4. Perancangan Edit Data Barang
Form ini digunakan untuk menginputkan data
barang yang harus tersedia.
Pengolahan Data Barang
Kode Barang
Jenis Barang
Nama Barang
Kode Jenis Br Nama Br Harga
Tamba Simpan Hapus Keluar
139
Gambar 4.23 Perancangan input program data
barang
5. Perancangan Edit Data Pelanggan
Form ini digunakan untuk menginputkan data
pelanggan PT. Master Centranusa Cemerlang.
Pengolahan Data Pelanggan
Kode Pelanggan
Nama Pelanggan
Jenis Kelamin
No Telepon
140
Gambar 4.24 Perancangan input program data
pelanggan
6. Perancangan Edit Data Jenis Barang
Form ini digunakan untuk menginputkan data jenis
dari tiap barang.
Pengolahan Data Jenis
Kode Jenis
Nama Jenis
Kode Nama Jenis
Tamba Simpan Hapus Keluar
141
Gambar 4.25 Perancangan input program data jenis
barang
7. Perancangan Input Data Pegawai
Form ini digunakan untuk menginputkan data
pegawai pada PT. Master Centranusa Cemerlang.
Pengolahan Data Pegawai
Kode Pegawai
Nama Pegawai
Jenis Kelamin
No Telepon
Kode Nama No_Tel Jenis
Tamba Simpan Hapus Keluar
Alama
142
Gambar 4.26 Perancangan input program data
pegawai
8. Perancangan Input Data Pengguna
Form ini digunakan untuk menginputkan data
Pengguna yang diberikan hak akses pada aplikasi
persediaan.
Pengolahan Data Pengguna
Kode Pengguna
Nama Pegawai
Nama User
Password
Kode Nama User Pass
Tamba Simpan Hapus Keluar
Status
143
Gambar 4.27 Perancangan input data pengguna
program
9. Perancangan Input Permintaan Barang
Form ini digunakan untuk meminta barang-barang
yang sudah mencapai limit jumlahnya agar di
buatkan purchase order oleh bagian purchasing.
144
Gambar 4.28 Perancangan input permintaan
barang
10. Perancangan Input Barang Masuk
Form ini digunakan untuk mencatat data barang
masuk yang telah di pesan dari suplier.
Jenis Barang
Nama Barang
Satuan Jumlah Harga Total
Form Permintaan Barang
Kode Nam Satua Jumla Kualita
Tamba Simpan Hapus Keluar
Nama Pelanggan
Alamat
Harg
No Faktur
Tgl_Faktur
Total
145
Gambar 4.29 Perancangan input barang masuk
Form Barang Masuk
Kode Nam Satua Jumla Kualita
Tamba Simpan Keluar
Nama Pemasok
Alamat
Harg
No Faktur
Tgl_Faktur
Jenis Barang Kualitas Barang Jumlah Total
Nama Barang Stock Satuan Harga
Total
Masuk
Rp
146
11. Perancangan Input Barang Keluar
Form ini digunakan untuk mencatat data barang
yang telah dijual ke pelanggan sebagai dokumen
keluar barang dan secara otomatis data stok
barang akan berkurang
Form Barang Keluar
Kode Nam Satua Jumla Kualita
Nama Pelanggan
Alamat
Harg
No Faktur
Tgl_Faktur
Jenis Barang Kualitas Barang Jumlah Total
Nama Barang Stock Satuan Harga
Total
Masuk
147
15.
Gambar 4.30 Perancangan input barang keluar
12. Perancangan Input Retur Barang
Form ini digunakan untuk mencatat data barang
retur (rusak) yang dikembalikan ke pemasok
bersangkutan untuk ditukarkan kembali.
Tamba Simpan Keluar Total Bayar
Potongan
Form Retur Barang
Kode Nam Satua Jumla Kualita
Nama Pemasok
Alamat
Harg
No Faktur Retur
Tgl_Faktur
Jenis Barang Kualitas Barang Jumlah Total
Nama Barang Satuan Harga
Total
Masuk
148
Gambar 4.31 Perancangan input retur barang
13. Perancangan Input Invoice
Form ini digunakan sebagai dokumen surat
pengeluaran barang apabila ada permintaan
barang dari pelanggan terhadap barang yang
bersangkutan.
149
Gambar 4.32 Perancangan input invoice barang
4.3.4.2 Perancangan Output Program
Perancangan output program merupakan perancangan
yang berkaitan dengan informasi hasil pengolahan data.
Form Invoice
Kode Nam Satua Jumla Kualita
Tamba Simpan Keluar
Nama Pelanggan
Alamat
Harg
No Faktur
Tgl_Faktur
Jenis Barang Kualitas Barang Jumlah Total
Nama Barang Satuan Harga
Total
Masuk
Total Bayar
Potongan
Grand Total
150
1. Perancangan Output Laporan Pemasok
Gambar 4.33 Perancangan output laporan
pemasok
2. Perancangan Output Laporan data Pelanggan
151
Gambar 4.34 Perancangan output laporan
pelanggan
3. Perancangan Output Laporan data Barang
152
Gambar 4.35 Perancangan output laporan Barang
4. Perancangan Output Laporan Data Barang Masuk
Gambar 4.36 Perancangan output laporan barang
masuk
5. Perancangan Output Laporan Data Barang Keluar
Gambar 4.37 Perancangan output laporan barang
keluar
6. Perancangan Output Laporan Data Retur Barang
Laporan Seluruh Penjualan
153
Gambar 4.38 Perancangan output laporan retur
barang
7. Perancangan Output Laporan Invoice
Gambar 4.39 Perancangan output laporan invoice
barang
Laporan Retur Barang
Laporan Invoice Barang
154
4.4 Penerapan
4.4.1 Spesifikasi Komputer
Untuk dapat menjalankan aplikasi persediaan barang ini
dengan baik, maka diperlukan spesifikasi hardware dan software
seperti berikut ini :
1. Spesifikasi Hardware
a. Processor Intel P4 / 1.8 GB
b. Memori 512 MB
c. Hard Disk 40GB 7200 RPM
d. Mother Board disesuaikan processor
e. VGA ATI Radeon 128 MB
f. CD ROM 52 Max
g. Mouse dan Keyboard
h. Printer
2. Spesifikasi Software
a. Microsoft Windows XP SP 1
b. Microsoft Visual Basic 6.0
c. Microsoft SQL Server 2000
d. Crystal Report 8.5
e. Windows Socket
155
3. Spesifikasi Jaringan
a. Kabel Cat5 UTP
b. LAN Card
c. Konektor RJ-45
d. Switch LAN
4. Konfigurasi Jaringan
a. Konfigurasi pada komputer client
Ip address 192.168.000.002
Subnet Mask 255.255.255.255
Default gateway ............................
b. Konfigurasi pada komputer server
Ip address 192.168.000.001
Subnet Mask 255.255.255.255
Default gateway ............................
4.4.2 Pengujian
Setelah program selesai dibuat, langkah selanjutnya dilakukan
tahap pengujian program. Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui
156
seberapa jauh program tersebut berjalan dan seberapa banyak
kesalahan yang terjadi pada program tersebut. Pengujian ini
dilakukan menggunakan metode black box testing. Pengujian ini
dilakukan oleh Bapak Dudi selaku Kepala Purchasing PT. MCC.
(Wawancara III terlampir).
Tabel 4.49 Uji Coba Form Login
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. User Name Harus Diisi Max 20
digit
Ok
2. Password Harus diisi Max 20
Digit
Ok
3. Klik Login Login Sukses Ok
4. Klik Keluar Keluar dari sistem Ok
Tabel 4.50 Uji Coba Data Barang Masuk
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. No Faktur Harus diisi Ok
2. Tgl Faktur Harus diisi Ok
3. Nama
Pemasok
Harus diisi Ok
4. Alamat Harus diisi Ok
5. Jenis Barang Harus diisi Ok
6. Nama Barang Harus Diisi Ok
7. Kualitas
Barang
Harus Diisi Ok
8. Jumlah Harus Diisi Ok
157
9. Harga Beli Harus Diisi Ok
10. Total Harus Diisi Ok
11. Tambah
barang
Penambahan
data
barang
Ok
12. Simpan
barang
Penyimpanan
data
barang masuk
Ok
13. Masuk Masukkan data ke
dalam grid masuk
barang
Ok
14. Batal Membatalkan
barang masuk
Ok
Tabel 4.51 Uji Coba Data Barang Keluar
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. No Faktur Harus diisi Ok
2. Tgl Faktur Harus diisi Ok
3. Nama Pelanggan
Harus diisi Ok
4. Alamat Harus diisi Ok
5. Jenis Barang Harus diisi Ok
6. Nama Barang Harus Diisi Ok
7. Kualitas
Barang
Harus Diisi Ok
8. Jumlah Harus Diisi Ok
9. Harga Jual Harus Diisi Ok
158
10. Total Harus Diisi Ok
11. Tambah
barang
Pengurangan data
Barang
Ok
12. Simpan
barang
Penyimpanan
data
barang keluar
Ok
13. Masuk Masukkan data ke
dalam grid keluar
barang
Ok
14. Batal Membatalkan
barang keluar
Ok
Tabel 4.52 Uji Coba Data Retur Barang
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. No Faktur Harus diisi Ok
2. Tgl Faktur Harus diisi Ok
3. Nama
Pemasok
Harus diisi Ok
4. Alamat Harus diisi Ok
5. Jenis Barang Harus diisi Ok
6. Nama Barang Harus Diisi Ok
7. Kualitas Barang
Harus Diisi Ok
8. Jumlah Harus Diisi Ok
9. Harga Beli Harus Diisi Ok
10. Total Harus Diisi Ok
11. Tambah Penambahan Ok
159
barang data
barang retur
12. Simpan
barang
Penyimpanan
data
barang retur
Ok
13. Masuk Masukkan data ke
dalam grid retur
barang
Ok
14. Batal Membatalkan
barang retur
Ok
Tabel 4.53 Uji Coba Data Permintaan Barang
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. No Faktur Harus diisi Ok
2. Tgl Faktur Harus diisi Ok
3. Nama
Pemasok
Harus diisi Ok
4. Alamat Harus diisi Ok
5. Jenis Barang Harus diisi Ok
6. Nama Barang Harus Diisi Ok
7. Kualitas
Barang
Harus Diisi Ok
8. Jumlah Harus Diisi Ok
9. Harga Beli Harus Diisi Ok
10. Total Harus Diisi Ok
11. Tambah
barang
Penambahan
data
Ok
160
permintaan
barang
12. Simpan
barang
Penyimpanan
data
permintaan
barang
Ok
13. Masuk Masukkan data ke
dalam grid
permintaan
barang
Ok
14. Batal Membatalkan
permintaan
barang
Ok
Tabel 4.54 Uji Coba Data PO Barang
No Komponen Keterangan Sesuai Tidak Sesuai
1. Nama
Pemasok
Harus diisi Ok
2. Alamat Harus diisi Ok
3. Tgl PO Harus diisi Ok
4. Tgl Batas
Kirim
Harus diisi Ok
5. Klik Tampil Menampilkan PO Ok
6. Klik Keluar Keluar form Ok
4.4.3 Tampilan Form
4.4.3.1 Tampilan Halaman Utama Sistem Informasi Persediaan
161
Sebelum masuk ke halaman utama, seorang user
diharuskan login terlebih dahulu dengan mengisi form user
name dan password, selanjutnya bila login sukses akan
ditampilkan halaman utama dari program. Pada halaman
utama ini terdapat beberapa menu yang hanya dapat diakses
oleh account tertentu, kecuali sebagai account admin yang
dapat mengakses semua menu yang ada.
162
Gambar 4.40 Tampilan halaman utama
4.4.3.2 Tampilan Halaman Login Sistem
163
Gambar 4.41 Tampilan halaman login sistem
Untuk dapat menggunakan aplikasi sistem informasi
persediaan barang ini diperlukan hak akses. Pada
hal;aman ini setiap user harus memasukkan user name
dan passwordnya.
4.4.3.3 Tampilan Halaman Barang Masuk
164
Gambar 4.42 Tampilan halaman barang masuk
Halaman ini digunukan untuk mencatat data semua
barang yang baru masuk ke gudang.
165
4.4.3.4 Tampilan Halaman Barang Keluar
166
Gambar 4.43 Tampilan halaman barang keluar
Halaman ini digunakan untuk mencatat data semua
barang yang keluar dari gudang.
4.4.3.5 Tampilan Halaman Retur Barang
167
Gambar 4.44 Tampilan halaman retur barang
Tampilan ini digunakan untuk mencatat data barang
retur (rusak) yang akan dikembalikan ke pemasok.
4.4.3.6 Tampilan Halaman Permintaan Barang
168
Gambar 4.45 Tampilan halaman permintaan barang
Tampilan halaman ini digunakan untuk mencatat barang-
barang yang dibutuhkan atau barang yang sudah limit
stok.
169
4.4.3.7 Tampilan Halaman Invoice
170
Gambar 4.46 Tampilan halaman invoice barang
Tampilan ini digunakan untuk membuat surat
pengeluaran barang yang diorder oleh pelanggan.
171
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan pada PT. Master Centranusa Cemerlang
yang telah diuraikan, penulis dapat mengambil kesimpulan secara umum
sebagai berikut :
1. Sistem informasi persediaan barang terdistribusi dapat
memberikan informasi yang cepat dan jelas bagi user yang
ingin mengetahui informasi-informasi mengenai keluar
masuknya barang selama proses persediaan barang
berlangsung.
2. Dengan menggunakan sistem informasi persediaan barang
terdistribusi informasi lebih mudah diakses sehingga sistem lebih
efektif dan efisien bagi user.
3. Penggunaan sistem informasi persediaan barang terdistribusi
akan memudahkan dalam pembuatan laporan keluar
masuknya barang selama proses persediaan barang
berlangsung.
5.2 Saran
172
1. Dibuatnya automatisasi input data untuk menghindari
kesalahan input (human error).
2. Adanya pengelolaan/maintenance yang dapat mengatasi
trouble sistem nantinya.
3. Untuk lebih mempercepat proses transaksi dibutuhkan masing-
masing divisi memiliki komputer dan printer.
173
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra, Ladjamudin, Analisis dan Desain Informasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta,
2005
Fathansyah. Ir, Basis Data, Informatika, Bandung, 1999
Firdaus, 64 Trik Tersembunyi Visual Basic, Maxicom, Palembang, 2007
Jogiyanto H.M. Analisis & Desain, Andi, Yogyakarta, 1990
Jogiyanto H.M. Pengenalan Komputer, Andi, Yogyakarta, 1999
Kusrini, M.Kom dan Andri, Koniyo, Tuntutan Praktis Membangun Sistem
Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server, Andi,
Yogyakarta, 2007
McLeod, Raymond, Jr, Sistem Informasi Manajemen jilid 1, Penerbit PT.
Prenhallindo, Jakarta, 2001
174
Whitten, Jeffrey, L. System Analis & Desain Method : New york : Mc Graw-
Hill, 2008, Sixth Edition
Wijaya, Hendra, Ir, Belajar Sendiri Cisco Router, PT. Elex Media
Komputindo,
Jakarta, 2004
http://www.bambangwinarno.multiply.com/journal/item/40/pengertian_j
aringan_
Komputer. Tanggal 10 September 2008, Pk. 09.20
http://www.scribd.com/doc/pengenalanteknologiinformasi. Tanggal 28
Desember 2008, Pk. 10.15
175
176
WAWANCARA
WAWANCARA I
Responden : Ibu Dian
Jabatan : CSO
Tanggal : 26 Maret 2008
Tema : Sejarah dan struktur organisasi PT. Master Centranusa
Cemerlang
Tujuan : Untuk mengetahui sejarah dan susunan organisasi PT.
Master Centranusa Cemerlang
Pertanyaan :
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Master Centranusa
Cemerlang?
177
2. Bagaimana susunan organisasi PT. Master Centranusa
Cemerlang?
Hasil wawancara
Dari hasil wawancara yang diajukan, penulis mendapatkan
informasi tentang sejarah berdirinya PT. Master Centranusa Cemerlang
dan susunan organisasi dari perusahaan tersebut. Sehingga penulis dapat
mengetahui tugas dan fungsi dari masing masing bagian.
WAWANCARA II
Responden : Bapak Dudi
Jabatan : Purchasing
Tanggal : 10 April 2008
Tema : Prosedur sistem berjalan
Tujuan : Mengetahui tentang prosedur sitem yang berjalan dalam
proses keluar masuknya barang pada PT. Master Centranusa
Cemerlang
178
Pertanyaan :
1. Siapa yang berwenang melakukan pemesanan barang?
2. Bagaimana tahapan proses keluar masuknya barang?
3. Siapa yang menerima barang masuk dari pemasok?
4. Apa kendala yang dihadapi dalam proses keluar masuknya
barang?
Hasil wawancara
Dari wawancara ke dua ini penulis mendapatkan tambahan
informasi yang berwenang untuk melakukan order barang ke pemasok
adalah purchasing. Bagian gudang melakukan pendataan terhadap
barang-barang yang sudah kehabisan stock, lalu data tersebut diberikan
ke purchasing untuk dilakukan order barang ke pemasok. Setelah barang
datang maka barang tersebut diterima dan akan didata ulang oleh
bagian gudang, barang-barang tersebut dikategorikan menjadi tiga jenis
berdasarkan kualitasnya. Yang pertama barang dengan kualitas original,
yang kedua barang dengan kualitas nomor dua, dan barang yang
ketiga adalah barang yang cacat atau mengalami kerusakan pada saat
barang diterima atau selama proses pengiriman dari pemasok. Barang
yang rusak tersebut akan dikirim ulang ke pemasok agar mendapatkan
ganti barang yang baru. Tetapi ada kendala jika pelanggan melakukan
179
order barang dengan jumlah barang yang banyak, sedangkan stock
barang digudang sudah menipis dan tidak diketahui oleh bagian
gudang. Dengan kejadian ini maka pelanggan diharuskan menunggu
sampai barang tersedia.
180
WAWANCARA III
Responden : Bapak Dudi
Jabatan : Purchasing
Tanggal : 07 April 2009
Tema : Pemanfaatan aplikasi sistem informasi persediaan barang
terdistribusi
Tujuan : Mengetahui sejauh mana aplikasi sistem informasi
persediaan barang ini dapat digunakan sesuai kebutuhan
pengguna
Pertanyaan dan Hasil Wawancara:
Wahyu : Apakah penyimpanan data barang menggunakan aplikasi
sistem informasi persediaan barang terdistribusi ini sudah
baik?
181
Bpk. Dudi : Dengan menggunakan aplikasi sistem informasi persediaan
barang terdistribusi ini penyimpanan data dapat dilakukan
dengan mudah, cepat dan efektif.
Wahyu : Apakah aplikasi ini dapat memudahkan Bapak dalam
pencarian data barang, data pemasok atau data
pelanggan?
Bpk Dudi : Kami bisa dengan cepat dan mudah mencari data barang,
data pemasok atau data pelanggan menggunakan
apalikasi sistem informasi persediaan barang terdistribusi.
Wahyu : Apakah aplikasi sistem informasi persediaan barang terdistribusi
sudah cukup aman dari segi security nya?
Bpk. Dudi : Aplikasi ini sudah mempunyai security yang baik, dimana
setiap pengguna dari tiap-tiap divisi mempunyai password
yang berbeda-beda.
Wahyu : Bagaimana pembuatan laporan keluar atau masuknya
barang selama proses persediaan barang berlangsung?
Bpk. Dudi : Aplikasi sistem informasi persediaan barang terdistribusi ini
sudah dapat langsung dilihat laporannya apabila kita
melakukan penyimpanan data barang masuk atau barang
keluar.
182
Wahyu : Apakah dengan menggunakan aplikasi ini Bapak sudah
langsung tahu apabila ada barang yang habis?
Bpk. Dudi : Aplikasi sistem informasi persediaan barang terdistribusi ini
secara otomatis menampilkan peringatan (error handling)
apabila ada barang yang sudah limit stock atau habis.
183
4.2.1 Struktur Organisasi
D ire k tu r U ta m a
M a n a je m e n
T e k n ik
M a n a je m e n
T e k n ik
K o m p u te r
P e m a s a r a n C S O /M O P ro d u k s i T e k n is i
T e k n is i
K o m p u te r
P u r c h a s in g
M a n a je m e n
P e n ju a la n
G a m b a r 4 .1 S t r u k tu r O r g a n i s a s i P T . M C C
S u m b e r : C S O P T . M C C