PENGEMBANGAN RPP MENGGUNAKAN MODEL …
Transcript of PENGEMBANGAN RPP MENGGUNAKAN MODEL …
PENGEMBANGAN RPP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENGOPTIMALKAN KERJA SAMA
PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DALAM
SUBTEMA 1 UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI KENTUNGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Roma Elveronza Sinaga
NIM: 171134220
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN RPP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENGOPTIMALKAN KERJA SAMA
PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DALAM
SUBTEMA 1 UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI KENTUNGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Roma Elveronza Sinaga
NIM: 171134220
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat, rahmat, cinta, kasih melalui
Roh Kudus dalam perjalanan hidup saya memberikan kekuatan dan
kemudahan dalam setiap proses penyelesaian skripsi dengan tepat waktu.
Kedua orang tua ku tercinta
Bapak Eli Dahmen Sinaga dan Ibu Rosdiana Purba yang selalu memberikan
doa, cinta, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dengan
tepat waktu dan baik.
Dosen pembimbing skripsi
Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. Selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan saran pada saat bimbingan skripsi dan telah memberikan
dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat – sahabat yang selalu memberikan motivasi, semangat pantang
menyerah dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala
rencanamu
(Amsal 16: 3)
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu
akan menerimanya
(Matius 21: 22)
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur
(Filipi 4: 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Peryataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 23 April 2021
Penulis
Roma ElveronzaSinaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Roma Elveronza Sinaga
Nomor Induk Mahasiswa : 171134220
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan RPP Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Untuk Mengoptimalkan Kerja Sama Pada Materi Sistem
Peredaran Darah Pada Manusia Dalam Subtema 1 Untuk Siswa Kelas V
SD Negeri Kentungan.
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalirkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royaliti kepada saya tetap mencantukan nama saya
sebagai penulis.
Dengan peryataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 23 April 2021
Yang menyatakan
Roma Elveronza Sinaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN RPP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENGOPTIMALKAN KERJA SAMA
PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DALAM
SUBTEMA 1 UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI KENTUNGAN
Roma Elveronza Sinaga
Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang
menunjukkan guru kelas V SD memerlukan contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
subtema 1 untuk kelas V SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
dan mengetahui kualitas produk RPP menggunakan model pembelajaran
kooperartif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama dalam subtema 1
pada materi sistem peredaraan darah pada manusia dalam subtema1 untuk
siswa kelas V SD Negeri Kentungan. Produk ini meliputi dua Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
Jenis penelitian ini menggunakan Research and Developmat (R&D)
dengan menggunakan model pengembangan dari Borg and Gall. Borg and Gall
memaparkan 10 langkah pengembangan, tetapi peneliti membatasi menjadi 5
langkah pengembangan yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk. Subjek dalam
penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri Kentungan dan empat validator
RPP yang telah mengikuti program PPG (Pendidikan Propesi Guru). Objek
dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan lokasi penelitian di SD Negeri
Kentungan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan
kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif dan kuantitatif.
Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada
materi sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas
V SD Negeri Kentungan dengan validator 1 (satu) Kepala Sekolah dan 3 (tiga)
guru yang telah mengikuti Pendidikan Propesi Guru (PPG) memperoleh skor
rata – rata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik” sehingga produk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran layak untuk diujicoba dilapangan secara terbatas.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, kerja sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
LESSON PLAN DEVELOPMENT USING STAD TYPE COOPERATIVE
LEARNING MODEL TO OPTIMIZE COOPERATION ON HUMAN BLOOD
CIRCULATION SYSTEM MATERIALS IN SUBTHEME 1 FOR FIFTH GRADE
STUDENTS OF SD NEGERI KENTUNGAN
Roma Elveronza Sinaga
Sanata Dharma University
2021
This research is conducted based on a needs analysis which shows that
the fifth grade elementary school teacher need an example of a learning
implementation plan using the STAD type cooperative learning model in
subtheme 1 for fifth grade elementary school. This study aims to develop and
determine the quality of lesson plan products using the STAD cooperative
learning model to optimize cooperation in subtheme 1 on human blood
circulation system material in sub-themes 1 for fifth grade students of SD
Negeri Kentungan. This product includes two lesson plans using the STAD
cooperative learning model.
This type of research used Research and Development (R&D) using the
development model from Borg and Gall. Borg and Gall explained 10
development steps, but the researcher limited them to 5 development steps,
namely: (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4)
product validation, (5) product revision. The subjects in this study were fifth
grade teachers SD Negeri Kentungan and four validators who have followed
Teacher Profession Education (PPG). The object of this research is the Lesson
Plan using the STAD cooperative learning model and the research location was
at SD Negeri Kentungan. Data collection techniques used interviews and
questionnaires. Meanwhile, the data analysis techniques used in this study were
qualitative and quantitative.
The validation results of the Lesson Plan used the STAD type
cooperative learning model to optimize cooperation on the material circulatory
system in human in sub-theme 1 for fifth grade students of SD Negeri
Kentungan with 1 (one) principal and 3 (three) teachers who have followed
Teacher Profession Education (PPG) obtained an average score of 4.22 in the
"Very Good" category so that the Lesson Plan product was feasible to be tested
in the field on a limited basis.
Keywords: Lesson Plan, STAD type cooperative learning model, cooperation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, kasih, rahmat, kekuatan dan penyertaa-Nya, sehingga
skripsi yang berjudul “Pengembangan RPP Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Untuk Mengoptimalkan Kerja Sama Pada Materi
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Dalam Subtema 1 Untuk Kelas V SD
Negeri Kentungan” dapat diselesaikan peneliti dengan baik, berjalan dengan
lancar dan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan bimbingan, dukungan, semangat, dan motivasi dari banyak pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Apri Damai sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, memberikan saran, dan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi.
5. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu dalam melengkapi proses perizinan untuk penelitian ini.
6. MM. Suyatini, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Kentungan
yang memberikan izin untuk melakukan wawancara dan Riki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Romadhono, S.PD., selaku guru kelas VA. Siti Nurjannah, S.Pd., selaku
guru kelas VB bersedia menjadi narasumber dalam penelitian ini.
7. Tri Utami, S.Pd.SD, Yohanes Bruri Kriswanto, S.Pd., Kensi Jati
Hananingrum, S.Pd., dan Alfonsa Mintarti, S.Pd., selaku Alumi PPG
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia menjadi
validator produk dalam penelitian ini.
8. Eli Dahmen Sinaga dan Rosdiana Purba selaku orang tua peneliti yang
telah memberikan doa, motivasi, dukungan, dan semangat dalam
menyelesaikan penelitian ini.
9. Roel Janwedi Sinaga selaku kakak peneliti dan Rodce Elveni Sinaga
selaku adik peneliti yang telah memberikan doa, semangat dan
dukungan dalam menyelesaikan penelitian ini.
10. Semua saudara yang telah memberikan doa, motivasi, dukugan dan
semangat dari jauh dalam menyelesaikan penelitian ini
11. Sahabat – sahabat saya, Roswita Ero, Elsa Gratia, Veronika Litania,
Friska Kagina, Marghareta Cindi, dan Hyasinta Titin yang selalu
memberikan semangat, dukungan, menemani langkah perjalan studi,
mendengarkan segala keluh kesah selama melakukan penelitian ini, dan
selalu memberikan motivasi selama proses penelitian ini.
12. Teman – teman mahasiswa Prodi PGSD 2017 kelas D yang selalu
memberikan semangat dan dukungan
13. Teman – teman mahasiswa payung skripsi R&D yang telah berjuang
bersama dan saling memberikan semangat dan dukungan.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan terima kasih untuk
dukungan, doa, dan motivasinya.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan kemampuan peneliti. Maka dari itu peneliti
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dalam skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
untuk menjadi lebih baik lagi. Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 23 April 2021
Penulis
Roma Elveronza Sinaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... .iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... .iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... .vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ .ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... .x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN ............................................................................................ .xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. .xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5 Definisi Operasional................................................................................... 7
1.6 Spesifikasi Produk ...................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 12
2.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 12
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ................................................... 18
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .............................. 20
2.1.4 Kerja Sama .................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................... 29
2.1.6 Sistem Peredaran Darah Pada Manusia ................................... 33
2.2 Penelitian yang Relavan ....................................................................... 37
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 41
2.4 Pernyataan Penelitian ........................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 44
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 44
3.2 Setingan Penelitian .............................................................................. 47
3.3 Prosedur Pengembangan ..................................................................... 48
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51
3.5 Istrumen Penelitian............................................................................... 53
3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 57
3.7 Jadwal Penelitian ................................................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 62
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 62
4.1.1 Prosedur Pengembangan RPP Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ....................................... 62
4.1.2 Kualitas Produk RPP yang Dikembangkan ............................. 72
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 83
4.2.1 Prosedur Pengembangan RPP Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ....................................... 83
4.2.2 Kualitas Produk RPP yang Dikembangkan ............................. 91
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 99
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 99
5.2 Keterbatasan Pengembangan .............................................................. 100
5.3 Saran .................................................................................................... 100
DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 101
LAMPIRAN ................................................................................................... 104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .... 22
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ....................................................................... 54
Tabel 3.2 Lembar Validasi RPP ....................................................................... 55
Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima ............................................................... 58
Tabel 3.4 Hasil Konversi Skala Lima .............................................................. 60
Tabel 3.5 Tindak Lanjut ................................................................................... 60
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian.............................................................................. 61
Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima ................................................................. 71
Tabel 4.2 Komentar dan Saran Validator dan Revisi RPP Pada Pembelajaran
Pertama ........................................................................................... 75
Tabel 4.3 Komentar dan Saran Validator dan Revisi RPP Pada Pembelajaran
Kelima ............................................................................................. 77
Tabel 4.4 Rincian Revisi Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada
Pembelajaran 1 ................................................................................ 80
Tabel 4.5 Rincian Revisi Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada
Pembelajaran 5 ................................................................................ 81
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian Yang Relevan ................................................................ 40
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan Borg and Gall ......... 45
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan RPP ......................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian...................................................................... 105
Lampiran 2 Surat Pernyataan Kepala Sekolah ................................................ 106
Lampiran 3 Surat Izin Wawancara Analisis Kebutuhan ................................. 107
Lampiran 4 Pedoman Wawancara ................................................................... 108
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Kelas VA ................................................ 109
Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru Kelas VB ................................................ 111
Lampiran 7 Rangkuman Hasil Wawancara Guru ............................................ 113
Lampiran 8 Peryataan Validasi Produk............................................................ 115
Lampiran 9 Surat Izin Validasi Produk RPP Kepala Sekolah SD Kanisius
Totogan ......................................................................................... 118
Lampiran 10 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Sengkan .... 119
Lampiran 11 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Demangan
Baru 1 .......................................................................................... 120
Lampiran 12 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Demangan
Baru 1 .......................................................................................... 121
Lampiran 13 Hasil Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Sengkan ............ 122
Lampiran 14 Hasil Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Demangan
Baru 1 .......................................................................................... 130
Lampiran 15 Program Tahunan ....................................................................... 138
Lampiran 16 Program Semester ....................................................................... 147
Lampiran 17 Silabus ........................................................................................ 156
Lampiran 18 Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................. 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran penting dalam memajukan bangsa
karena melalui pendidikan dapat mencerdaskan generasi penerus bangsa
dan melalui pendidikan suatu bangsa akan menjadi berkarakter. Dengan
adanya pendidikan dapat menciptakan calon penerus bangsa yang cerdas,
kreatif, dan berakhlak mulia. Pendidikan memiliki tujuan untuk
meningkatkan atau mengembangkan tingkat pengetahuan manusia supaya
menjadi manusia yang cerdas, kreatif, bertanggung jawab, berkhlak mulia,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seorang pendidik
tentu sudah mengenal perangkat perencanaan pembelajaran yang dibuat dan
disusun oleh pendidik sebelum memulai pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perencanaan RPP yaitu seperangkat
rencana yang disusun oleh guru dalam kaitannya untuk menyampaikan
materi pembelajaran tertentu. Komponen yang ada di dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ini terkait dengan identitas RPP, tujuan
pembelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator, materi
pembelajaran, model pembelajaran, langkah – langkah pembelajaran,
media pembelajaran, penilaian dan lampiran. Sebagai guru hendaknya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sebelum guru melaksanakan
pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Permendikbud
Nomor 22 tahun 2016. RPP adalah detail rencana aktivitas pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan KD apabila dalam
pembelajaran terpadu Kurniawan (2014: 122). Permendikbud RI No. 81a
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum dalam lampiran IV
disebutkan bahwa “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana
pembelajaran yang dikembangan secara terperinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus”. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran
peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar Permendikbud
Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses.
Berdasarkan kutipan di atas, guru dalam pelaksanaan pembelajaran
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, menyenangkan, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dengan acuan kurikulum 2013.
Seorang guru juga harus mempunyai tanggung jawab untuk merancang,
menyusun, mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tatap
muka untuk satu kegiatan pertemuan pembelajaran, dan perencanaan
pembelajaran merupakan suatu hal penting dalam proses kegiatan
pembelajaran. Kegiatan penyusunan RPP untuk kurikulum 2013 oleh guru
dilakukan banyak pembaharuan seperti halnya format penyusunan RPP
yang harus disesuaikan dengan format Permendikbud No.22 tahun 2016,
yang juga memuat di dalam RPP yaitu Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) yaitu 5 karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan
integritas. Kemampuan literasi berupa kemampuan mengakses, memahami,
menggunakan secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain
membaca, melihat menyimak, menulis, dan berbicara. Kemudian 4 C
(communication, collboration, critical thinking and problem, creativity and
inovation) hal ini karena bukan hanya mentransfer ilmu tetapi penguasaan
4 C dan yang terakhir HOTS (Higher Order of Thingking Skill) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
didalamnya menuntut materi pembelajaran sampai metakognitif yang
mensyaratkan peserta didik mampu memprediksi, mendesain, dan
memperkirakan.
Dalam pembuatan RPP ini guru senantiasa melakukan upaya
mempersiapkan generasi abad 21 yang memiliki kemampuan kerja sama.
Pada abad 21 ini salah satu hal yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan
kerja sama. Kerja sama yang tinggi di dalam kelompok dapat membantu
hasil belajar yang baik. Kerja sama dalam konteks pembelajaran yang
melibatkan siswa yaitu bekerja sama menyelesaikan suatu tugas kelompok,
siswa saling memberikan dorongan, anjuran, dan informasi pada teman
sekelompoknya yang membutuhkan bantuan. Saat siswa melakukan
kegiatan kerja sama, siswa yang lebih paham akan memiliki kesadaran
untuk menjelaskan kepada teman yang belum paham, dengan demikian
siswa yang belum paham akhirnya menjadi paham (Huda 2011:24). Kerja
sama adalah membagi kegiatan dalam tugas – tugas kecil pada anggota
kelompok (Reni, dkk 2009: 2). Kerja sama adalah keterlibatan mental dan
emosional orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk
memberikan konstribusi dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan
kelompok (Davis 2006: 1). Oleh karena itu sekolah perlu mempersiapkan
guru untuk menerapkan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan
kemampuan kerja sama pada proses pembelajaran. Dalam
mengimplementasikannya, guru memerlukan model pembelajaran yang
dapat mengembangkan kemampuan kerja sama pada siswa. Model
pembelajaran yang digunakan merupakan model pembelajaran yang
inovatif.
Model pembelajaran sangat membantu peserta didik dalam
memahami materi ajar, karena model mengacu pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan – tujuan pembelajaran, tahap –
tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas (Areds dalam Suprijono, 2009: 65). Adanya model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien sangat diperlukan agar
mempermudah siswa dalam memahami materi pada setiap mata pelajaran.
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dan
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok –
kelompok kecil dengan jumlah anggota kelompok 4 – 5 orang siswa secara
heterogen (Trianto, 2010: 68). Tipe STAD ini menekankan pada interaksi
dan aktivitas di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu
dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai hasil yang maksimal
Slavin, (dalam Dayanto, 2014: 37).
Pada realitasnya, masih ada beberapa guru yang kurang memahami
atau menguasai model pembelajaran yang inovatif untuk mengoptimalkan
kemampuan kerja sama yang dimiliki oleh siswa, salah satunya model
pembelajaran STAD. Hal ini ditemukan peneliti saat melakukan wawancara
dengan guru kelas VB pada tanggal 02 November 2020 di SD Negeri
Kentungan dan hasil wawancara dengan guru yaitu, guru menjelaskan
materi tentang sistem peredaran darah manusia dengan mengembangkan
RPP. Penggunaan RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
sudah pernah digunakan oleh guru dalam pembuatan RPP, namun belum
memahami langkah-langkahnya. Guru menjelaskan materi sistem
peredaran darah pada manusia dan mengembangkan RPP tidak
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam
pembelajaran sistem peredaran darah pada manusia siswa mengalami
kesulitan saat mengingat dan membedakan nama dari organ peredaran
darah manusia tersebut, hanya 17 dari 28 jumlah kesuluruhan siswa yang
mampu menjawab pertanyaan – pertanyan yang diberikan oleh guru. Guru
juga sudah pernah menyusun RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, dan ketika menggunakan model pembelajaran
tersebut guru mengalami kesulitan dalam membagi anggota kelompok yang
secara heterogen. Keterampilan kolaborasi di abad 21 guru juga sudah
mengetahui kolaborasi yaitu menyelesaikan masalah secara bersama, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
guru belum pernah merumuskan indikator dan tujuan yang terkait dengan
keterampilan kolaborasi. Guru ingin siswanya memiliki kemampuan kerja
sama dan guru sangat membutuhkan contoh RPP yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengembangkan kerja sama
siswa sebagai inspirasi.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas VA pada
tanggal 04 November 2020, hasil wawancara yang diporeh peneliti yaitu
dalam pembelajaran materi pokok sistem peredaran darah pada manusia
guru pernah mengembangkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Namun
guru belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dalam pembuatan RPP. Guru menjelaskan materi sistem peredaran
darah pada manusia dan mengembangkan RPP tidak menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam materi sistem peredaran darah
siswa mengalami kesulitan pada saat menentukan bagian – bagian jantung
dan pada saat mempelajari pembuluh balik dan pembuluh vena. Guru juga
mengalami kesulitan dalam mencari media pembelajaran yang sesuai
dengan materi karena gambar media sistem peredaran darah banyak
jenisnya. Keterampilan kolaborasi di abad 21 guru juga sudah mengetahui
kolaborasi yaitu menyelesaikan masalah secara bersama, tetapi guru belum
pernah merumuskan indikator dan tujuan yang terkait dengan keterampilan
kolaborasi. Guru ingin siswanya memiliki kemampuan kerja sama guru
sangat membutuhkan contoh RPP yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengembangkan kerja sama siswa sebagai
inspirasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, bahwa guru kelas V
membutuhkan contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai inspirasi bagi siswa. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan
yaitu Pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran
darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri
Kentungan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana mengembangkan RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi
sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa
kelas V SD Negeri Kentungan?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi
sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa
kelas V SD Negeri Kentungan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem
peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD
Negeri Kentungan.
1.3.2 Mengetahui kualitas produk RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi
sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa
kelas V SD Negeri Kentungan
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk Siswa
Siswa kelas V dapat memahami materi pembelajaran sistem peredaran
darah pada manusia. Dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatit tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.2 Untuk Guru
Guru kelas V SD dapat mengetahui cara untuk menyusun RPP dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, khususnya
pembelajaran IPA materi sistem peredaran darah pada manusia.
1.4.3 Untuk Sekolah
Sekolah dapat menambah koleksi pustaka dengan penelitian
pengembangan terkait dengan pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran darah
pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V.
1.4.4 Untuk Peneliti
Peneliti dapat melakukan pengembangan RPP menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama
pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1
untuk siswa kelas V Sekolah Dasar
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Kerja sama merupakan sebuah interaksi atau hubungan antara siswa
dengan siswa yang lain untuk bekerja secara bersama – sama dalam
mencapai tujuan dan memecahkan masalah.
1.5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana aktivitas
proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik yang akan
dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun untuk
mencapai kompetensi dasar dalam satu kali pertemuan atau lebih yang
secara esensial komponennya meliputi indentitas RPP, tujuan
pembelajaran, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator, materi
pembelajaran, pendekatan, model, tipe dan teknik pembelajaran,
langkah – langkah pembelajaran, penilaian dan lampiran.
1.5.3 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement
Division) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mana model pembelajaran yang belajar di dalam sebuah kelompok yang
dibagi secara heterogen, beranggotakan 4 – 5 orang yang terdiri laki –
laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, serta memlilih
kemampuan beragam yang menekankan siswa untuk saling memotivasi
dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan materi pembelajaran
supaya mencapai prestasi yang maksimal, yang sintaksnya yaitu 1)
menyampaikan tujuan dan motivasi siswa, 2) menyajikan/
menyampaikan informasi, 3) mengorganisasikan siswa di dalam
kelompok belajar, 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, 5)
evaluasi, 6) memberikan penghargaan.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Berikut adalah produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
1.6.1 Cover
Cover depan produk terdiri dari judul pengembangan RPP
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran darah
pada manusia dalam Subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri
Kentungan, nama penulis, logo universitas, keterangan yang berisi
program studi yaitu pendidikan guru sekolah dasar, jurusan yaitu
ilmu pendidikan, fakultas yaitu keguruan dan ilmu pendidikan,
Universitas yaitu Sanata Dharma Yogyakarta. Cover belakang berisi
sinopsis dan biodata singkat penulis.
1.6.2 Ukuran kertas
Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dicetak dengan ukuran
kertas A4 dan sampul dicetak dengan kertas ivory 230 supaya
terlihat kokoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.3 Format Tulisan
Produk ditulis menggunakan thema font “times new roman” dengan
spasi 1,5 supaya setiap bagian dalam RPP terlihat jelas dan ukuran
tulisan 12.
1.6.4 Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri dari ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar model pembelajaran
kooperatif tipe STAD, ucapan terimakasih kepada pihak yang
membantu dan terlibat dalam penyusunan produk, dan kesediaan
penulis dalam menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang
dikembangkan.
1.6.5 Daftar Isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi buku beserta nomor halaman.
1.6.6 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan
pemahaman konsep pada materi sistem peredaran darah pada
manusia yang diterapkan dalam tiga tahap kegiatan pembelajaran
yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) meliputi: 1) identitas RPP, 2)
tujuan pembelajaran, 3) Kompetensi Inti, 4) Kompetesi dasar dan
indikator, 5) materi pembelajaran, 6) pendekatan, model, tipe dan
teknik pembelajaran, 6) langkah – langkah pembelajaran, 7) alokasi
waktu yang diperlukan, 8) penilaian, 9) lampiran yang meliputi
materi pembelajaran, media pembelajaran, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD), Lembar Evaluasi, lembar pengayaan, lembar
remedial, dan lembar refleksi.
1.6.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kooperatif tipe STAD merupakan suatu model pembelajaran
kooperatif yang diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas,
pembelajaran menggunakan kelompok-kelompok dengan jumlah
anggota kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.
1.6.8 Menggunakan Pendekatan Saintifik
Rencana Pelakanaan Pembelajaran ini menggunakan pendekatan
saintifik yang merupakan proses pembelajaran yang dirancang
supaya peserta didik mengkontruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahap mengamati, mencoba, menalar, dan
menggomunikasikan.
1.6.9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun secara praktis (mudah
dilaksanakan) dan sebagai pedoman dalam pembelajaran. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan jelas dan sistematis.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini dapat dilaksanakan oleh
guru kelas V sekolah dasar dengan mengikuti langkah – langkah
yang terdapat di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bermanfaat bagi
orang lain dan dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses
pembelajaran.
1.6.10 Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ini juga memperhatikan tanda baca,
pengunaan huruf kapital dalam menulis nama orang dan nama
tempat, dan penggunakan kata penghubung.
1.6.11 Penilaian Otentik
Penerapan penilaian otentik mengandung aspek sikap spiritual dan
sosial, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Penilaian
dilengkapi dengan instrumen penilaian yang memuat kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dari soal tertulis, daftar cek atau pedoman wawancara bagi penilaian
dengan teknik wawancara, dan cara skoring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan pada
penelitian ini. Landasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian pustaka,
hasil penelitian yang relavan, kerangka berpikir, dan pertanyaan peneliti.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2.1.1.1 Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Guru dalam pelaksanaan pembelajaran berkewajiban menyusun
RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, menyenangkan, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, dengan acuan kurikulum 2013. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini untuk
mempermudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran juga agar
pembelajaran dapar terkontrol dan terevaluasi (Zuhdan, dkk 2011: 16).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016. RPP adalah detail rencana
aktivitas pembelajaran untuk mencapai satu KD tertentu, atau gabungan
KD apabila dalam pembelajaran terpadu (Kurniawan, 2014: 122).
Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum dalam lampiran IV disebutkan bahwa “Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangan secara terperinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus”. Rencana Pembelajaran adalah
seperangkat rencana atau skenario dalam melaksanakan pembelajaran,
di mana dalam perencanaan tersebut adalah penjabaran dari kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
inti dan kompetensi dasar yang selanjutnya dibuat materi pembelajaran
lengkap dengan metode penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar
yang digunakan dalam pembelajaran (Fadillah, 2014: 144).
Dari beberapa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dikemukakan oleh para ahli, kesimpulan pengertian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana aktivitas proses
pembelajaran antara pendidik dan peserta didik yang akan dilaksanakan
berdasarkan perancanaan yang telah disusun untuk mencapai
kompetensi dasar dalam satu kali pertemuan. Untuk dapat membuat
perencanaan yang baik harus menguasai kondisi yang terjadi di dalam
kelas. Dari kondisi tersebutlah dapat dibuat suatu rangkaian kegiatan
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
2.1.1.2 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan
kali pertemuan atau lebih. Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun
2016 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memuat komponen
sebagai berikut:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai;
6. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
8. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir – butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
9. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
11. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
12. Langkah – langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup;
13. Penilaian hasil pembelajaran.
2.1.1.3 Prinsip – Prinsip Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan agar nanti
Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun dapat dikatakan dengan baik.
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) memuat prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
hendaknya memperhatikan prinsip – prinsip sebagai berikut:
1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal,
tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau
lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar,
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan
program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas
mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Prinsip – prinsip pengembangan Pelaksanaan Pembelajaran
menurut (Majid, 2014: 125-126) adalah sebagai berikut:
1. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
2. Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta
didik sebagai manusia yang mandiri dan tak henti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
semangat belajar, dan keterampilan belajar.
3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
4. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam membaca dan
berekspresi dalam berbagai bentuk lisan.
5. Memberikan umpan balik dan tidak lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6. RPP memuat rancangan program pemberian unpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi. Pemberian remedi dilakukan
setiap saat setelah suatu ulangan atau ujian yang dilakukan, hasilnya
dianalisis, dan kelemahan setiap peserta didik dapat terdentifikasi.
Pemberian pembelajaran diberikan sesuai kelemahan peserta didik.
7. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilain dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar.
8. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
9. RPP disusun dengan mempertimbangan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Prisip-prinsp pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang ada di atas perlu dikuasai oleh guru dalam
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu memperhatikan Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator dan tujuan
pembelajaran. Kompetensi Dasar harus terkait dengan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar yang digunakan
dalam pembelajaran (Sani, 2014: 277)
Indikator pencapaian dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD)
yang ditetapkan dalam kurikulum. Indikator tersebut harus mencakup
kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan (Sani,
2014: 826). Permendikbud No. 67 Tahun 2013 menjelaskan bahwa
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pelajaran. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1.
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2.
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3.
4. Kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Penyusunan indikator sebaiknya menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur. Kata kerja operasional dapat dilihat dari
tingkatan berpikir yang dikembangkan oleh Bloom atau sering kita
sebut dengan Taksonomi Bloom. Tingkatan dalam Taksonomi Bloom
yang paling rendah ke yang paling tinggi. Taksonomi Bloom dimulai
dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi
dan membuat/mencipta. Setiap tingkatan Taksonomi Bloom akan ada
kata kerja operasional yang dapat digunakan guru dalam penyusunan
indikator. Tujuan pembelajaran berkaitan dengan indikator pencapaian
kompetensi yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan
dengan memperhatikan siswa (Audience), tindakan atau pelaku
(Behavior), kondisi (Conditions), dan kriteria (Degree), yang biasanya
disingkat dengan ABCD. (A) adalah siswa. Tindakan (B) adalah kata
kerja untuk mendeskripsikan perilaku yang “dapat diamati” atau diukur.
Kata kerja yang digunakan yaitu kata kerja operasional. Kondisi (C)
adalah batasan materi, tempat atau bantuan untuk mengevaluasi.
Kriteria (D) adalah kriteria kinerja yang diharapkan (Sani, 2014: 287)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui proses sharing
proses antara peserta belajar, sehingga dapat mewujudkan pemahaman
bersama di antara peserta belajar itu sendiri (Abdulhak dalam Rusman,
2013: 203). Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa
yang secara heterongen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan
satu sama lain saling membantu (Trianto, 2010: 56). Pembelajaran
kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam
suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan
kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama
lain dalam kelompok tersebut (Jhonson dalam Isjoni, 2013: 23).
Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2013:
202).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, kesimpulkan model
pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar yang melibatkan
siswa bekerja di dalam kelompok kecil dengan pembagian kelompok
secara heterogen untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan
bersama
2.1.2.3 Prinsip – Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (cooperative
learniang) (Roger dalam Rusman, 2013: 212) yaitu:
1. Ketergantungan positif (positif interdependence), yaitu dalam
pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian tugas
tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
karena itu, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling
ketergantungan.
2. Tanggung jawab perseorangan (individual accountability), yaitu
keberhasilan ditentukan dari masing-masing anggota kelompoknya.
Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
3. Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction), yaitu
memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok
untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling
memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.
4. Partisipasi komunikasi (participation communication), yaitu
melatih siswa untuk dapat berpatisipasi aktif dan berkomunikasi
dalam kegiatan pembelajaran.
5. Evaluasi proses kelompok, yaitu kelompok mengevaluasi proses
kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa
bekerja sama dengan lebih aktif.
2.1.2.4 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Tujuan belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa
untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara
individu maupun secara kelompok (Johson dalam Trianto, 2010: 57).
Tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar kooperatif
adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama
dengan teman – temannya dengan cara saling menghargai pendapat
dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan
gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok (Isjoni, 2013: 33). Model pembelajaran kooperatif
dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu
hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan
pengembangan keterampilan sosial (Rusman, 2013: 209).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, tujuan pembelajaran
kooperatif adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa baik secara
individu maupun di dalam kelompok dengan cara saling menghargai
pendapat dan memberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk
saling berinteraksi dengan belajar bersama.
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe
dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok –
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 – 5 orang siswa
secara heterogen (Trianto, 2010: 68). Dalam STAD, siswa dibagi
menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam
kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu
pelajaran dan siswa dalam kelompok memastikan semua anggota
kelompok dapat menguasai pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi
tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu
sama lain (Rusman, 2013: 213). Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD yang menggunakan pengelompokkan atau tim kecil (heterogen),
efektif dalam melakukan aktivitas bersama (Huda, 2015: 13). Student
Team Achievent Division (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavil dan
merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan
anggota 4 – 5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari
laki – laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki
kemampuan tinggi, sedang dan rendah (Shoimin, 2014: 185). Tipe
STAD ini menekankan pada interaksi dan aktivitas di antara siswa
untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pembelajaran guna mencapai hasil yang maksimal (Slavin dalam
Dayanto, 2014: 37).
Berdasarkan pendapat para ahli, model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
tipe dari model pembelajaran kooperatif di mana model pembelajaran
yang belajar di dalam sebuah kelompok yang dibagi secara heterogen,
beranggotakan 4-5 orang yang terdiri dari laki – laki dan perempuan,
berasal dari berbagai suku, serta memiliki kemampuan beragam yang
menekankan siswa untuk saling memotivasi dan saling bekerja sama
dalam menyelesaikan materi pembelajaran supaya mencapai prestasi
yang maksimal.
2.1.3.2 Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division (STAD)
Langkah – langkah pembelajaran koperatif tipe STAD (Rusman,
2013: 215 – 216) yaitu:
1. Penyampaian tujuan dan motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Pembagian kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap
kelompoknya terdiri 4 – 5 siswa yang memprioritaskan
heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik,
gender/jenis kelamin, ras atau etik.
3. Presentasi dari guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada
pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut
dipelajari. Materi disampaikan dalam presentasi kelas atau diskusi
pelajaran bersama guru. Guru menjelaskan tentang keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa. Tugas yang harus
dilakukan bersama cara – cara mengerjakannya.
4. Belajar dalam kelompok
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru
menyiapkan lembar kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,
sehingga semua anggota menguasai dan masing – masing
memberikan kontribusi.
5. Kuis
Kuis diberikan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari.
Kuis diberikan dan dikerjakan secara individual. Siswa tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Ini
dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung
jawab kepada diri sendiri untuk memahami materinya.
6. Penghargaan kelompok
Guru memeriksa hasil kerja siswa – siswi, selajutnya memberikan
penghargaan atas keberhasilan kelompok.
Langkah – langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut
(Slavin, 2008: 8) yaitu:
Tabel 2.1 Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan/
menyampaikan informasi
Menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan
bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa
dalam kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Membimbing kelompok – kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah diajarkan atau masing – masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok
Dari pendapat para ahli di atas tentang langkah – langkah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti menggunakan langkah –
langkah STAD sebagai berikut: 1) Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa, 2) Menyajikan/ menyampaikan informasi, 3)
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar, 4) Membimbing
kelompok bekerja dan belajar, 5) Evaluasi, 6) Memberikan
penghargaan. Alasan peneliti menggunakan langkah – langkah yang
dikembangkan Slavin karena dalam mencapai hasil yang maksimal
dibutuhkan langkah – langkah yang jelas dan runtut sehingga dapat
diikuti secara jelas bagi siswa dan guru.
2.1.3.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan
(Hamdayani, 2014: 118) yaitu:
1) Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung
tinggi norma – norma kelompok.
b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil
bersama.
c. Aktif berperan sebagai totur sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok.
d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan
mereka dalam berpendapat.
e. Meningkatkan kecakepan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
f. Meningkatkan kecakapan kelompok
g. Tidak bersifat kompetitif
h. Tidak memiliki rasa dendam
2) Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu:
a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena
anggota yang pandai lebih dominan
c. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit
mencapai target kurikulum
d. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada
umunya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif
e. Membutuhkan kemampuan khusus guru, sehingga tidak semua
guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif
f. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja
sama.
2.1.3.4 Komponen Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Lima komponen utama dalam pembelajaran STAD yaitu
presentasi kelas, kerja kelompok (tim), kuis, skor kemajuan individual,
dan rekognisi (penghargaan) kelompok (Slavin dalam Shoimin, 2014:
186).
1. Prestasi Kelas (Class Presentation)
Pembelajaran STAD diawali dengan menyamaikan materi
pelajaran dengan presentasi kelas. Bentuk presentasi kelas yang
biasa digunakan yaitu pembelajaran langsung atau diskusi kelas
yang dipandu oleh guru. Selama presentasi kelas, siswa harus benar
– benar memperhatikan karena dapat membantu mereka dalam
mengerjakan kuis individu yang juga akan menentukan nilai
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Kerja Kelompok (Teams Work)
Siswa dibagi di dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5
siswa yang heterogen dengan jenis kelamin yang berbeda, berasal
dari berbagai suku, dan meiliki kemampuan yang berbeda. Fungsi
utama dari kelompok adalah menyiapkan anggota kelompok agar
mereka dapat mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru
menjelaskan materi, setiap anggota kelompok mempelajari dan
mendiskusikan LKS, membandingkan jawaban dengan teman
kelompok, dan saling membantu antar anggota kelompok jika ada
mengalami kesulitan. Setiap saat guru mengingatkan dan
menekankan pada setiap kelompok agar setiap anggota melakukan
yang terbaik untuk kelompoknya dan pada kelompok itu sendiri
agar melakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya.
3. Kuis (Quizzes)
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap
presentasi hasil kerja masing – masing kelompok. Siswa diberi kuis
individu. Siswa tidak diperbolehkan membantu satu sama lain
selama kuis berlangsung. Setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari dan memahami materi yang telah disampaikan.
4. Peningkatan Nilai Individual (Individual Improvement Score)
Peningkatan nilai individu dilakukan untuk memberikan tujuan
prestasi yang ingin dicapai jika siswa dapat berusaha keras dan
hasil prestasi yang lebih baik dari yang telah diperoleh sebelumnya.
Setiap siswa dapat menyumbangkan nilai maksimum pada
kelompoknya dan setiap siswa mempunyai skor dasar yang
diperoleh dari rata – rata tes kuis atau kuis sebelumnya.
Selanjutnya, siswa menyumbangkan nilai untuk kelompok
berdasarkan peningkatan nilai individu yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognation).
Kelompok mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain jika rata
– rata skor kelompok melebihi kriteria tertentu. Skor tim siswa
dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari
peringkat mereka.
2.1.4 Kerja Sama
2.1.4.1 Pengertian Kerja Sama
Kerja sama dalam konteks pembelajaran yang melibatkan siswa
yaitu bekerja sama menyelesaikan suatu tugas kelompok, mereka
memberikan dorongan, anjuran, dan informasi pada teman
sekelompoknya yang membutuhkan bantuan. Lanjut, saat siswa
melakukan kegiatan kerja sama, siswa yang lebih paham akan memiliki
kesadaran untuk menjelaskan kepada teman yang belum paham, dengan
demikian siswa yang belum paham akhirnya menjadi paham (Huda,
2011:24). Kerja sama adalah interaksi dalam kelompok dengan cara –
cara tertentu, sehingga perilaku atau prestasi seseorang mempengaruhi
prestasi atau perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kerja
sama adalah membagi kegiatan dalam tugas – tugas kecil pada anggota
kelompok (Reni, dkk 2009: 2). Kerja sama adalah keterlibatan mental
dan emosional orang di dalam situasi kelompok yang mendorong
mereka untuk memberikan konstribusi dan tanggung jawab dalam
mencapai tujuan kelompok (Davis, 2006: 1).
Dari pengertian tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa
kerja sama adalah sebuah interaksi atau hubungan antara siswa dengan
siswa yang lain untuk bekerja secara bersama – sama dalam mencapai
tujuan dan memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.1.4.2 Indikator Kerja Sama
Indikator kerja sama menurut (Johnson dan Johnson dalam
Huda, 2015: 55) yaitu:
1. Saling mengerti dan percaya satu sama lain.
2. Berkontribusi dengan jelas dan tidak ambigu.
3. Saling menerima dan mendukung satu sama lain.
4. Mendamaikan setiap perdebatan yang sekiranya melahirkan
konflik.
Indikator kerja sama menurut (West dalam Herwanto: 15)
yaitu:
1. Tanggung jawab secara bersama – sama menyelesaikan pekerjaan.
2. Saling berkontribusi.
3. Mengarahkan kemampuan secara maksimal sehingga dengan
demikian hasil dari kerja sama semakin berkualitas.
Dari pernyataan para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa indikator kerja sama yang berkaitan dengan penelitian ini yang
akan dikembangkan dalam rubrik penelitian yaitu:
1. Tanggung jawab secara bersama – sama menyelesaikan pekerjaan.
2. Saling berkontribusi.
3. Berkomunikasi dengan baik.
4. Saling menerima dan mendukung satu sama lain.
5. Saling mengerti dan percaya satu sama lain.
2.1.4.3 Manfaat Kerja Sama
Kerja sama peserta didik dapat terlihat dari belajar bersama
dalam kelompok. Belajar bersama dalam kelompok akan memberikan
beberapa manfaat. Manfaat dari adanya kerja sama dalam kelompok
(Harsanto Radho, 2007: 44) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Belajar bersama dalam kelompok akan menanamkan pemahaman
untuk saling membantu.
2. Belajar bersama akan membentuk kekompakan dan keakraban.
3. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dan menyelesaikan konflik.
4. Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan akademik dan
sikap positif terhadap sekolah.
5. Belajar bersama akan menguragi aspek negatif kompetisi.
Manfaat kerja sama menurut (Riyanti dan Martinus, 2008: 109) yaitu:
1. Tingkat produktivitas kelompok akan lebih tinggi dari pada
produktivitas perseorangan.
2. Keputusan yang diambil oleh kelompok biasanya lebih tepat dari
pada keputusan oleh seorang diri saja.
3. Dalam kelompok proses sosialisasi dipercepat.
4. Kehidupan berkelompok dapat mengembangkan kehidupan yang
beradab karena kelompok sebagai alat kontrol dalam berindak.
5. Kelompok akan membuat seseorang belajar memecahkan konflik
dengan efektif.
6. Hidup berkelompok meningkatkan kualitas hidup seseorang karena
orang cenderung tidak mau kalah dengan orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas, manfaat kerja sama yaitu untuk
meningkatkan produktivitas seseorang, memudahkan suatu pekerjaan
dan meningkatkan kualitas hidup seseorang dan memaksimalkan hasil
yang hendak dicapai. Manfaat kerja sama menunjukkan adanya
kesepakatan antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan
dan memberi kontribusi atau peran yang sesuai dengan kekuatan dan
potensi masing – masing pihak, sehingga keuntungan atau kerugian
yang dicapai bersifat proposional, artinya sesuai dengan peran dan
kekuatan masing – masing pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2.1.4.4 Tujuan Kerja Sama
Tujuan dari kerja sama menurut (Cartwright dan Zader dalam
Zulkarnain, 2013: 28) yaitu segala sesuatu akan dicapai oleh kelompok
dan harus relevan dengan tujuan anggota serta diketahui oleh semua
anggota. Tujuan kerja sama menurut (Sunarto dalam Zulkarnain, 2013:
28) yaitu:
1. Membangitkan kepekaan diri seseorang anggota kelompok terhadap
anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling
menghargai.
2. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat menghormati
dan saling menghargai pendapat orang lain.
3. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota
kelompok.
4. Menimbulkan adanya itikad yang baik di antara sesama anggota
kelompok.
Berdasarkan pendapat di atas, tujuan dari kerja sama adalah untuk
memudahkan peserta didik untuk menyelesaikan tugas secara bersama
– sama dan memudahkan peserta didik menghadapi permasalahan
dalam pembelajaran dengan cara menghormati dan menghargai
pendapat orang lain agar dapat menimbulkan rasa solidaritas anggota di
dalam kelompok.
2.1.5 Ilmu Pengetahuan Alam
2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
IPA berkaitan dengan pengetahuan mengenai fakta, konsep,
prinsip, maupun penemuan mengenai fenomena – fenomena yang
terjadi di alam Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana berhubungan dengan mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep – konsep atau prinsip –
prinsip saja tetapi juga merupan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari – hari.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan kata –
kata dalam Bahasa Inggris yaitu “natural scine”. Natural artinya
berhubungan atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan science
artinya ilmu pengetahuan. Jadi IPA atau science dapat disebut sebagai
ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari peristiwa – peristiwa
yang terjadi di alam (Sumatowa, 2011: 3). IPA merupakan usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta – fakta, konsep –
konsep, prinsip – prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah
(Sumanto dalam Putra, 2013: 40).
Dari pengertian di atas, kesimpulan IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang
penampakan serta fenomena yang terjadi di alam yang didasarkan pada
fakta, prinsip serta konsep dari pengamatan sehingga dapat diterima
secara logis dan juga memuculkan adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah.
2.1.5.2 Tujuan Pembelajaran IPA
Tujuan dari pembelajaran IPA di SD menurut Badan Nasional
Standar Pendidikan (dalam Susanto 2013: 171 – 172) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-
Nya.
2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempegaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyakarat.
4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
Pedidikan IPA bertujuan agar siswa memahami atau menguasai
konsep – konsep IPA dan saling keterkaitannya, maupun menggunakan
metode imiah untuk memecahkan masalah – masalah yang dihadapinya,
sehingga siswa lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan penciptanya
(Sumaji, 2009: 35)
Kesimpulan tujuan dari pembelajaran IPA adalah untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA
melalui rasa ingin tahu, sikap positif serta kesadaran akan adanya
hubungan antara IPA dengan lingkungan sekitar kita. Melalui rasa ingin
tahu ini, kesadaran dan keterampilan siswa untuk memelihara dan
melestarikan lingkungan sekitarnya semakin meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.1.5.3 Hakikat Pembelajaran IPA
Hakikat pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) menurut
(Susanto 2013: 167) yaitu:
1. IPA sebagai Produk, yaitu kumpulan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh ilmuan dan membentuk konsep yang telah dikaji
sebagai kegiatan empiris (percobaan) dan kegiatan analitis. Bentuk
IPA sebagai produk fakta – fakta, prinsip, hukum, dan teori – teori
IPA.
2. IPA sebagai proses, yaitu menggali dan memahami pengetahuan
tentang alam. IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta
dan teori sehingga seorang ilmuan dapat membuat gagasan/
kesimpulan. Proses IPA disebut juga dengan keterampilan proses
sains (science process skiils), seperti mengamati, mengukur,
mengklarasifikasi, dan menyimpulkan.
3. IPA sebagai sikap, yaitu sikap yang harus dikembangkan dalam
pembelajaran IPA ialah sikap ilmiah. Di mana sikap tersebut sesuai
dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan dalam
melakukan penelitian dan memaparkan hasil penelitiannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, hakikat IPA terdiri dari produk
proses, dan sikap. Ketiga hakikat IPA tersebut saling terhubung satu
sama lain. Untuk mencapai IPA sebagai produk berupa fakta, prinsip
dan teori dapat diperoleh melalui dengan proses. Di dalam proses IPA
seorang ilmuan harus memiliki sikap yang ilmiah dalam menggali dan
memahami pengetahuan tentang alam sehingga dapat memaparkan
hasil penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.1.6 Sistem Peredaran Darah Pada Manusia Dalam Sub Tema 1 Untuk
Siswa Kelas V SD
2.1.6.1 Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah atau sistem
kardiovaskular atau yang biasa disebut sistem sirkulasi adalah suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari
sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan PH tubuh. Materi
sistem peredaran darah pada manusia terdapat di kelas V semester 1,
yaitu pada Tema 4 Sub tema 1 Pembelajaran 1 dan Pembelajaran 5 Mata
pelajaran IPA, dengan Kompetensi Dasar 3.4 menjelaskan organ
peredaran darah dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara
memelihara kesehatan organ peredaran darah manusia, dan Kompetensi
Dasar 4.4 menyajikan karya tentang kesehatan organ peredaran darah
pada manusia.
Bagian tubuh manusia yang berfungi mengangkut dan
mengedarkan oksigen serta sari – sari makanan ke seluruh tubuh adalah
darah (Sulistyanto, 2008: 22). Peredaran darah dalam tubuh kita terjadi
melalui alat peredaran darah, yaitu jantung dan pembuluh darah.
Jantung dan pembuluh darah mempunyai bagian – bagiannya sendiri.
Darah yang banyak mengandung sari – sari makanan beredar dan
tersebar ke seluruh tubuh. Selain mengandung sari – sari makanan,
darah juga mengandung oksigen yang dialirkan dari paru – paru menuju
jantung. Dari jantung, darah yang kaya akan oksigen akan dipompakan
ke seluruh tubuh melalui pembuluh balik.
Sistem peredaran darah memiliki fungsi utama yaitu
mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh serta mengangkut
balik darah dari seluruh tubuh ke jantung. Untuk mengedarkan darah ke
seluruh tubuh, diperlukan organ – organ khusus, yaitu jantung dan
pembuluh darah (Yousbelly, 2010: 21).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Maka sitem peredaran darah adalah bagian atau alat yang
berfungsi untuk mengedarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan
mengangkut kembali dari seluruh tubuh kembali lagi ke jantung.
2.1.6.2 Organ Peredaran Darah Beserta Fungsinya
1. Jantung
Jantung adalah organ tubuh yang terdiri dari otot-otot yang kuat dan
mempompa darah yang membawa oksigen dan membawa makanan ke
seluruh bagian tubuh. Jantung mempunyai dua arteri koroner utama dan
memiliki banyak cabang (Litbang Depkes RI, 2001). Jantung memompa
darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian,
sehingga jantung berdenyut, mengembang, dan mengempis. Jantung
terletak di dalam rongga dada sebelah kiri. Ukuran jantung kira – kira
sebesar kepalan tangan pemiliknya. Jantung tersusun atas kumpulan
otot – otot yang sangat kuat yang disebut miokardium. Jantung terdiri
atas empat ruang yaitu, Bilik kiri berfungsi untuk mempompa darah
kaya akan oksigen ke seluruh tubuh melalui aorta. Serambi kiri
berfungsi untuk menerima darah kaya akan oksigen dari paru – paru
melalui vena pulmonalis. Bilik kanan berfungsi untuk mempompa
darah kaya akan karbon dioksida ke paru – paru melalui arteri
pulmonalis. Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah kaya akan
karbon dioksida dari seluruh tubuh melalui vena superior dan inferior.
(Buku Siswa Kelas V Tema 4 Sehat itu Penting Subtema 1 Peredaran
Darahku Sehat Halaman 3).
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah melalui
jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Pembuluh darah terdiri atas dua jenis yaitu, pembuluh nadi dan
pembuluh balik. Pembuluh nadi disebut arteri. Pembuluh balik disebut
vena. Pembuluh nadi atau arteri yaitu pembuluh yang membawa darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang kaya akan oksigen keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh
nadi yang paling besar disebut aorta. Pembuluh balik yaitu pembuluh
darah yang membawa darah yang kaya akan karbon dioksida dari
seluruh tubuh menuju jantung. Pembuluh nadi dan pembuluh balik
bercabang – cabang. Ujung cabang pembuluh terkecil disebut pembuluh
kapiler. Pembuluh kapiler sangat halus berdingding tipis dan berpori.
Dalam pembuluh kapiler ini terjadi pertukaran dua zat yaitu antara
oksigen dan karbon dioksida. (Buku Siswa Kelas V Tema 4 Sehat itu
Penting Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat Halaman 4)
3. Paru – Paru
Paru – paru juga memiliki peranan yang penting dalam proses peredaran
darah. Dalam proses peredaran darah, paru – paru berperan sebagai
penyuplai oksigen ke dalam darah. Darah yang telah diedarkan ke
seluruh tubuh tidak lagi mengandung oksigen. Akan tetapi banyak
mengandung karbon dioksida. Setelah kembali ke jantung, darah yang
akan mengandung karbon dioksida tersebut dipompa ke dalam paru –
paru. Selanjutnya, karbon dioksida diambil dan diganti dengan oksigen
melalui proses pernapasan. Paru – paru terdiri atas ribuan tabung
bercabang. Tabung bercabang yang jumlahnya ribuan semakin ke ujung
semakin mengecil. Pada ujung yang mengecil terdapat kantong udara.
Kantong udara ini dinamakan alveoli. Masing – masing alveoli
memiliki jaringan halus kapiler. Di jaringan halus kapiler inilah tempat
terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida. (Buku Siswa Kelas
V Tema 4 Sehat itu Penting Subtema 1 Peredaran Darahku Sehat
Halaman 6)
2.1.6.3 Proses Peredaran Darah
Mengalirnya darah di dalam tubuh disebut sistem peredaran
darah. Sistem peredaran darah dalam tubuh ada dua yaitu, peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar. Sistem peredaran darah kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yaitu darah mengalir dari bilik kanan menuju paru – paru melalui arteri
pulmonalis. Dalam paru – paru terjadi pertukaran darah yang banyak
mengandung karbon dioksida dengan darah yang mengandung oksigen.
Darah yang banyak mengandung oksigen kembali ke jantung
melalui vena pulmonalis dan menuju serambi kiri. Sistem peredaran
darah kecil sebagai berikut:
Sistem peredaran darah besar yaitu darah yang banyak
mengandung oksigen mengalir ke bilik jantung ke seluruh tubuh
(kecuali para – paru) melalui arteri besar (aorta). Selanjutnya, terjadi
pertukaran darah yang banyak mengandung
oksigen dengan darah yang banyak mengandung karbon dioksida di
seluruh tubuh. Darah yang banyak mengandung karbon dioksida
kembali ke jantung melalui vena ke serambi kanan. Sistem peredaran
darah besar adalah sebagai berikut:
2.1.6.4 Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
(Buku Siswa Kelas V Tema 4 Sehat itu Penting Subtema 1 Peredaran
Darahku Sehat Halaman 2).
Berikut ini beberapa contoh gangguan yang dapat menyerang
sistem peredaran darah:
1. Leukimia biasa disebut juga kanker darah merupakan penyakit yang
disebabkan oleh berlebihnya sel darah putih di dalam tubuh.
2. Anemia merupakan penyakit kekurangan darah sel darah merah
sehingga kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang.
Bilik kanan Arteri Pulmonalis Paru – Paru Vena Pulmonalis (Jantung)
Serambi Kiri
Bilik Kiri Arteri Besar (Aorta) Arteri Seluruh Tubuh Vena (Jantung)
Serambi Kanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Hipertensi atau biasa disebut dengan tekanan darah tinggi.
Gangguan ini disebabkan naiknya tekanan darah yang diantaranya
diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah.
4. Hipotensi atau biasa disebut dengan tekanan darah rendah.
Gangguan ini disebabkan terjadinya penurunan tekanan darah.
5. Himofilia gangguan ini disebabkan adanya kelainan yang
menyebabkan darah sulit membeku jika terjadi luka.
(Buku Siswa Kelas V Tema 4 Sehat itu Penting Subtema 2
Gangguan Kesehatan pada Organ Peredaran Darah Halaman 60)
2.1.6.5 Cara Memelihara Organ Peredaran Darah
Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan
pada organ peredaran darah agar tetap sehat yaitu dengan melakukan
pola hidup sehat. Pola hidup sehat itu di antaranya makan makanan yang
bergizi, olahraga yang teratur, tidur dan istirahat yang cukup,
menghindari stress, dan menghindari rokok dan minuman yang
beralkohol. (Buku Siswa Kelas V Tema 4 Sehat itu Penting Subtema 2
Gangguan Kesehatan pada Organ Peredaran Darah Halaman 60)
2.2 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan
ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Yohanes (2015) melakukan penelitian tentang pengembangan
perangkat pembelajaran Subtema kegiatan keluarga ku mengacu
kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran yang
mengacu kurikulum SD 2013 dengan menggunakan pendekatan tematik
interagtif, pendekatan saintifik, berpikir tingkat tinggi, pendidikan
karakter, dan penilaian otentik. Subjek dari penelitian ini adalah siswa
kelas I SD Negeri Gentan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini
menggunakan penelitian R&D, dengan prosedur pengembangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dikemukakan oleh Borg and Gall. Berdasarkan hasil validasi pakar
Kurikulum 2013 menghasilkan skor 5 (sangat baik) dan skor 4,13
(baik). Serta dua guru kelas I SD dengan skor 4,82 (sangat baik) dan 4,4
(sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor
4,59 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal tersebut ditinjau dari
aspek yang ada pada instrumen validasi yaitu a) identitas RPP, b)
perumusan indikator, c) perumusan tujuan, d) pemilihan materi ajar, e)
pemilihan sumber belajar, f) pemilihan media belajar, g) metode
pembelajaran, h) skenario pembelajaran, i) penilaian, j) lembar kerja
siswa, dan k) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang
dikembangkan sudah layak digunakan sebagai bahan ajar mengacu
kurikulum 2013.
2. Y. Johan (2017) melakukan penelitian pengembangan media
pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint mata pelajaran IPA materi
sistem peredaran darah manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Jetis
Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui langkah –
langkah pengembangan produk dan mengetahui kualitas produk berupa
media pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Jetis Depok sebanyak 34 siswa.
Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dan
prosedur pengembangan penelitian menggunakan prosedur
pengembangan Borg and Gall. Hasil validasi dari dua ahli media
pembelajar berbasis Microsoft PowerPoit menghasilakn rata – rata 3,56
dan 2,87. Hasil validasi dari dua guru kelas V SD menghasilkan rata –
rata 4,00 dan 3,56. Rerata dari keempat validator sebesar 3,49 dengan
kriteria “Sangat Baik”. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis
Microsot PowerPoint mata pelajaran IPA materi peredaran darah pada
manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Jetis Depok yang
dikembangkan memiliki kualitas baik dan sudah layak digunakan
sebagai media dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Muhammad (2017) melakukaan penelitian tentang pengembangan RPP
menggunakan motode STAD pada pembelajaran passing bawah dalam
permainan bola voli kelas VII. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menghasilkan RPP menggunkan model STAD Pada pembelajaran
passing bawah dalam permainan bola voli kelas VII MTS N 6 Sleman.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTS N 6 Sleman.
Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (Research and
Develompment). yang menggunakan prosedur penggembangan Borg
and Gall. Hasil penelitian ini diperoleh RPP menggunakan metode
STAD pada pembelajaran Passing bawah dalam permainan bola voli
kelas VII MTS N 6 Sleman. Presentasi penilaian dari ahli kurikulum
sebesar 77.42% (baik), ahli materi I sebesar 79.77% (baik), dan ahli
materi 2/ tanggapan guru sebesar 81.11% (sangat baik), hasil penelitian
model RPP menggunkan metode STAD pada pembelajaran Passing
bawah dalam permainan bola voli kelas VII MTS N 6 Sleman akhirnya
didapat hasil 79.42 yaitu (baik) dan RPP yang menggunakan metode
STAD pada pembelajaran Passing bawah dalam permainan bola voli
kelas VII MTS N 6 Sleman layak untuk digunakan.
Berdasarkan penelitian relavan di atas, peneliti melakukan
sebuah penelitian pengembangan RPP menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk siswa kelas V. Ketiga
penelitian di atas memiliki persamaan dengan produk yang akan dibuat
peneliti. Persamaannya adalah penelitian ini menggunakan penelitian
dan pengembangan (Research and Development). Penelitian relavan di
atas juga memliki persamaan pada mata pelajaran IPA materi sistem
peredaran darah pada manusia, dan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Kebaruan dari penelitian yang dilakukan berupa
pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran
darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kentungan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat peneliti
semoga dapat membantu guru dalam memfasilitasi siswa dalam
pembelajaran.
Berikut literature map dari penelitian yang relevan:
Bagan 2.2 Penelitian yang Relevan
Y. Johan
(2017)
“Pengembangan
media pembelajaran
berbasis Miscrosoft
PowerPoint mata
pelajaran IPA materi
sistem peredaran
darah manusia untuk
siswa kelas V SD
Kanisius Jetis Depok”
Yohnes
(2015)
“Pengembangan
perangkat
pembelajaran
subtema kegiatan
ku mengacu
kurikulum SD
2013 untuk siswa
kelas I Sekolah
Dasar”
Muhammad
(2017)
“Pengembangan
RPP
menggunkan
metode STAD
pada
pembelajaran
passing bawah
dalam
permainan bola"
voli kelas VII”
Roma (2021)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan
kerja sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam
subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
IPA kelas V materi sistem peredaran darah pada manusia ini dari hasil
wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Kentungan. Hasil wawancara
dengan guru mengenai materi ini, guru menjelaskan materi ini dengan
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tetapi guru tidak
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kesulitan yang
dihadapi guru pada saat pengajarkan materi ini yaitu dalam menentukan
kegiatan yang dapat dilakukan bersama – sama di dalam kelompok dan
mencari media pembelajaran yang sesuai dengan materi karena gambar
media sistem peredaran darah banyak jenisnya. Dalam proses pembelajaran
ini siswa juga memiliki kesulitan yaitu pada saat menentukkan bagian –
bagian jantung dan pada saat mempelajari pembuluh balik dan pembuluh
vena. Siswa juga memiliki kesulitan ketika mengingat dan membedakan
nama dari organ peredaran darah pada manusia.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu bidang ilmu yang
mempelajari tentang penampakan serta fenomena yang terjadi di alam, yang
didasarkan pada fakta, prinsip serta konsep dari pengamatan sehingga dapat
diterima secara logis dan juga memunculkan adanya metode ilmiah dengan
sikap ilmiah. Guru perlu menggunakan model pembelajaran yang inovatif
agar dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran
IPA adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan
model pembelajaran yang membagi siswa dalam kelompok yang heterogen.
Model STAD menekankan pada interaksi dan aktivitas diantara siswa untuk
saling membantu dan memotivasi dalam menguasai materi yang dipelajari.
Melalui model pembelajaran ini siswa dapat belajar bersama dalam
kelompok dan saling berkomunikasi dan membantu satu sama lain serta
memberikan semangat kepada anggota kelompoknya. Model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
kooperatif tipe STAD memberikan keuntungan atau kelebihan pada siswa
untuk menjadi lebih aktif melaului kerja sama di dalam kelompok. Kerja
kelompok akan meningkatkan prestasi siswa hal ini dikarenakan siswa
saling bertukar pendapat dan ide kepada teman kelompok sehingga siswa
mendapat pengetahuan yang lebih banyak. Siswa juga akan lebih berlatih
bekerja sama dan bertanggung jawab dengan tugas kelompok yang
diberikan guru yang akan mempengaruhi prestasi belajar. Dengan model
pembelajaran guru dapat mengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran IPA materi sistem peredaran darah untuk mengoptimalkan
kerja sama pada siswa.
Proses pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dalam
mencapai sebuah tujuan. Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar
apabila siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan semangat dan
mampu memahami materi yang diajarkan. Dalam proses pembelajar siswa
biasanya hanya duduk manis mendengarkan guru menjelaskan tanpa ada
interaksi lebih mendalam sehingga pembelajaran cenderung satu arah.
Sistem pembelajaran yang digunakan guru haruslah bisa membuat anak
tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Guru memerlukan perangkat
pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Perangkat
pembelajaran dibutuhkan guru untuk membantu guru dalam menyiapkan
pembelajaran serta sebagai media bagi guru untuk menyiapkan materi
kepada siswa.
Penelitian ini dapat mengembangakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kerja sama siswa dalam materi
sistem peredaran darah. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Team Achievement Division) menjadi alasan peneliti
menggunakannya di dalam RPP yang akan dibuat karena dapat menjadikan
pembelajaran yang menyenangkan melalui belajar bekerja sama dalam
suatu kelompok. Sehingga dapat menarik minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Model pembelajaran kopereatif tipe STAD ini sangat cocok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
untuk diterapkan pada membelajaran IPA. Siswa akan lebih mudah
memahami suatu materi yang akan diberikan guru, karena siswa terjun
langsung ketika proses pembelajaran bersama dengan kelompoknya. Siswa
akan menggali, mengamati, dan menyimpulkan materi bersama dengan
anggota kelompok. Maka dari itu, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Achievement Division) untuk pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran darah pada
manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan.
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan prosedur
pengembangan, potensi masalah, pengumpulan data, desain produk,
validasi desain dan revisi produk.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas rumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah – langkah mengembangkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada
materi sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk
siswa kelas V SD Negeri Kentungan?
2. Bagaimana kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran darah
pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri
Kentungan menurut 1 (satu) Kepala Sekolah dan 3 (tiga) guru yang
telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB
III
METODE PENELITIAN
Bab III dalam metode penelitian ini membahas tentang jenis
penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research & Development (R&D). Reseaech and Develoment adalah metode
penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
dari produk tersebut (Sugiyono 2010: 407). Penelitian dan pengembangan
adalah rangkaian proses atau langkah – langkah dalam rangka
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan (Arifin 2011: 51).
Penelitian ini disebut R&D karena di dalam penelitian ini
mengembangkan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang nantinya dapat digunakan guru untuk mengajar di dalam kelas.
Prosedur pengembangan penelitian ini mengadaptasikan langkah –
langkah milik Borg and Gall. Penelitian pengembangan yang ditemukan
oleh Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2010: 409) mempunyai 10 langkah
yaitu: 1) Potensi dan masalah, 2) Mengumpulkan informasi, 3) Desain
produk, 4) Validasi Desain, 5) Revisi desain, 6) Uji coba produk, 8) Revisi
produk, 8) Uji pemakaian produk, 9) Revisi produk, 10) Produksi massal.
Berikut ini bagan beserta penjelasan langkah – langkah pelaksanaan
penelitian pengembangan menurut Borg and Gall:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan Borg and Gall
Potensi dan
Berikut penjelasan ringkasan mengenai langkah – langkah
Penelitian dan Pengembangan menurut Borg and Gall
1. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berawal dari adanya suatu potensi dan masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang memiliki yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah penyimpangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi. Penelitian pengembangan yang
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
5
Uji Coba
Produk
Revisi
Produk
Uji Coba
Produk
6 7 8
9 10
Revisi
Produk
Produksi
Massal
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
berawal dari suatau permasalahan dapat digunakan untuk memecahkan
suatu masalah. Selain itu, penelitian pengembangan juga dapat
mengembangkan potensi yang ada sehingga mempunyai nilai tambah.
2. Pengumpulan data
Setelah menemukan potensi dan masalah secara faktual, selanjutnya
perlu mengumpulkan berbagai data dan informasi dari suatu masalah.
Pengumpulan data dari berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk merencanakan produk tersebut yang diharapkan
dapat untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan.
3. Desain produk
Hasil akhir dari serangkaian penelitian dan pengembangan berupa
desain produk baru dengan spesifikasinya. Pada langkah ini dilakukan
pengembangan produk awal.
4. Validasi produk
Validasi produk merupakan sebuah proses kegiatan untuk menilai
produk yang telah dirancang. Validasi produk ini dilakukan oleh ahli
dari produk yang dikembangkan atau ahli yang berpengalaman dalam
bidangnya.
5. Revisi produk
Setelah melakukan validasi produk bersama pakar dan ahli, maka dapat
diketahui kekurangan dan kelemahan produk yang telah dibuat.
Kelemahan dan kekurangan dari produk yang telah divalidasi kemudian
diperbaiki. Yang bertugas memperbaiki produk adalah peneliti yang
akan menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba produk
Uji coba produk yang dilakukan dalam subjek terbatas. Uji coba produk
dapat dilakukan setelah produk diperbaiki dan mendapatkan saran dari
validator ahli. Pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi apakah perangkat pembelajaran layak untuk
diterapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. Revisi produk
Setelah uji produk pada subjek terbatas, maka dapat diketahui apakah
produk tersebut perlu direvisi atau tidak. Kekurangan dan kelemahan
yang masih ditemui ketika uji coba produk subjek terbatas kemudian
diperbaiki.
8. Uji coba pemakaian
Setelah diujicobakan secara subjek terbatas kemudian dilakukan
perbaikan kembali desain produk. Kemudian diujikan ke lapangan
dengan jumlah subjek penelitian lebih banyak daripada ketika uji coba
terbatas. Produk yang diujicobakan perlu dinilai untuk mengetahui
kekurangan atau kelemahan produk untuk diperbaiki lebih lanjut.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam ujicoba produk terdapat
kekurangan, maka dilakukan revisi produk. Revisi ini digunakan untuk
penyempurnaan produk yang sebelumnya telah diawali dengan evaluasi
kinerja produk.
10. Produksi masal
Produk yang telah diujicobakan dalam beberapa kali pengujian dan
dinyatakan efektif dan efisien, maka produk tersebut dapat diterapkan
pada setiap lembaga pendidikan. Produk juga dapat dibuat produk
masal. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang
telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak produksi masal.
3.2 Setting Penelitian
Settingan penelitian ini membahas mengenai subjek penelitian,
tempat penelitian, waktu penelitian, dan objek penelitian.
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri
Kentungan dan empat validator RPP yang telah mengikuti program PPG
(Pendidikan Propesi Guru).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Kentungan yang beralamat di
Jl. Kaliurang No. 21 D, Kentungan, Condongcatur, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.2.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 7 bulan terhitung dari bulan
November 2020 sampai dengan Maret 2021.
3.2.4 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan RPP menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan
kerja sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam
sub tema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan. Pengembangan
RPP ini dirancang untuk membantu siswa kelas V dalam mempelajari
mata pelajaran IPA pada semester 1 materi sistem peredaran darah
pada manusia.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan dengan
langkah – langkah menurut Borg and Gall. Dari sepuluh langkah –
langkah prosedur penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall,
penelitian ini membatasi menjadi 5 langkah karena anjuran pemerintah
bahwa sistem pendidikan pada saat ini dilakukan secara daring akibat
pendami covid – 19. Sehingga waktu untuk menguji coba produk tidak
dapat dilakukan secara langsung. Langkah – langkah yang dilakukan
peneliti yaitu: 1) Potensi dan masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain
produk, 4) Validasi desain, 5) Revisi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut ini adalah langkah – langkah pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Borg and Gall
1. Membuat Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP),
2. Membuat instrumen
penilaian validasi produk
Langkah I
Potensi dan Masalah
Analisis
Kebutuhan
Wawancara
Langkah II
Pengumpulan Data
Hasil Wawancara
Langkah III
Desain Produk
Langkah IV
Validasi Produk
Penilaian Produk
Langkah V
Revisi Produk
Revisi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
1. Membuat Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Membuat
instrumen penilaian
validasi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berikut penjelasan setiap langkah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Potensi dan Masalah
Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan
wawancara kepada guru kelas V Sekolah Dasar di SD Negeri
Kentungan. Wawancara dilakukan agar peneliti mendapatkan
informasi dan mengidentifikasi dari fakta dan masalah yang terjadi
di sekolah terkait dengan penggunaan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada pembelajaran IPA materi sistem peredaran darah
pada manusia, apakah ada kesulitan yang dihadapi guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan adanya hasil wawancara
secara langsung kepada guru. Dari hasil tersebut, peneliti
menemukan permasalahan bahwa guru membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif pada sistem peredaran darah pada manusia. Peneliti juga
menemukan kesulitan siswa dalam proses pembelajaran sistem
peredaran darah pada manusia, sehingga dapat membantu siswa
memahami pelajaran IPA materi sistem peredaran darah pada
manusia.
3. Desain Produk
Peneliti mengembangkan desain produk pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran IPA pada materi sistem peredaran darah
pada manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Langkah – langkah yang dilakukan peneliti yaitu: 1)
Menentukan Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Inti (KI) yang
terdapat pada buku guru revisi 2017. 2) Penyusunan idikator dengan
menggunakan kata kerja operasional. 3) Penyusunan tujuan
pembelajaran yang memperhatikan unsur ABCD (Audience,
Behaviour, Condition, Degree). 4) Setelah itu penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pemetaan KD dan indikator pembelajaran model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. 5) Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran secara lengkap. 6) Menyusun pengembangan
instrumen penilaian validasi produk.
4. Validasi Produk
Pada tahap ini, validasi produk menggunakan evaluasi formatif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat divalidasi
oleh 1 (satu) Kepala Sekolah dan 3 (tiga) orang guru yang telah
mengikuti kegiatan PPG (Pendidikan Propesi Guru). Validasi
dilakukan untuk menentukan kelayakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD yang akan digunakan guru dalam proses mengajar di
kelas. Dari hasil validasi yang sudah dilakukan, peneliti dapat
mengetahui kelemahan dan kekurangan melalui kritik dan saran
terhadap produk yang dikembangkan.
5. Revisi Produk
Peneliti melakukan revisi produk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh
validator. Dari hasil validasi oleh validator ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki pada produk. Revisi ini dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan dan kelemahan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran agar layak digunakan pada proses
pembelajaran IPA materi sistem peredaran darah pada manusia
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data
dimaksudkan untuk memperoleh bahan – bahan, keterangan, kenyataan
informasi yang dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dilakukan dengan kuesioner, observasi, wawancara, tes dan analisis
dokumen (Widoyoko, 2015: 33). Pengumpulan data merupakan hal yang
penting dalam penelitian karena tujuan dari penelitian adalah untuk
mendapatkan data (Sugiyono, 2015: 308).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan wawancara dan kuesioner
3.4.1 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun
tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu
(Arifin 2011: 233). Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data
yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya
(Sudaryono 2016: 82). Dalam melakukan wawancara, peneliti harus
memperhatikan sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan
wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan
akan sangat berpengaruh terhadap ini jawaban responden yang diterima
oleh peneliti (Trianto, 2010: 277). Wawancara adalah salah sau teknik
pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sebelum melakukan wawancara,
peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman
wawancara (Syaodih, 2011: 2016). Berdasarkan pendapat para ahli
diatas, maka wawancara adalah sebuah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan
informasi.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VA dan guru
kelas VB SD Negeri Kentungan. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui kondisi awal siswa dan mendapatkan informasi mengenai
permasalahan yang terjadi pada pengembangan RPP yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran IPA materi sistem peredaran darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
3.4.2 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada respomden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199).
Kuisioner adalah kumpulan pertanyaan secara tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari narasumber (Arikunto dalam
Nugroho, 2018: 19). Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka
kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pertanyaan secara tertulis
untuk mengumpulkan informasi yang diberikan kepada responden.
Peneliti menggunakan kuisioner untuk memperoleh informasi
mengenai kualitas produk RPP yang dikembangkan dalam bentuk
lembar validasi. Kueisioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
instrumen validasi RPP yang memuat pertanyaan untuk memvalidasi
produk. Kuesioner diberikan kepada empat validator RPP untuk
memvalidasi produk yang akan dikembangkan.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian (Widoyoko 2015: 51), Instrumen
penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data secara sitematis (Trianto,
2009: 99). Penelitian ini menggunakan instrumen berupa penelitian
berupa pedoman wawancara kepada guru dan pedoman kuesioner yang
diberikan kepada validator RPP.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara di bawah ini digunakan peneliti
untuk memperoleh informasi pada saat wawancara dengan Guru
kelas V SD Negeri Kentungan. Sebelum melakukan wawancara,
peneliti terlebih dahulu membuat kisi – kisi pedoman wawancara.
Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
informasi mengenai analisis kubutuhan guru terkait dengan
pengembangan RPP. Wawancara dilakukan kepada guru kelas
VA dan guru kelas VB di SD Negeri Kentungan. Berikut ini
diuraikan kisi – kisi pedoman wawancara yang digunakan peneliti
untuk mewawancarai narasumber.
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
Pertanyaan
1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengembangkan RPP pada materi pokok sistem
peredaran darah pada manusia?
2. Pengembangan RPP dengan model apa yang pernah Bapak/Ibu lakukan pada
materi pokok sistem peredaran darah pada manusia? Bagaimana
efektivitasnya?
3. Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang dihadapai dalam upaya pengembangan
RPP pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia di sekolah
Bapak/Ibu?
4. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?
5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan pengembangan RPP dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
6. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dalam pengembangan RPP dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
7. Apakah Bapak/Ibu memahami langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
8. Apakah Bapak/Ibu menyusun RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
9. Jika pernah, apa kesulitan yang dihadapai oleh Bapak/Ibu dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
10. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai sesuai
dengan abad 21 yang salah satunya kolaborasi?
11. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap pengertian dari indikator
kemapuan kolaborasi?
12. Apakan dalam pembuatan RPP Bapak/Ibu sudah merumuskan indikator dan
tujuan terkait dengan keterampilan kolaborasi?
13. Apakah Bapak/Ibu ingin siwa-siswinya memiliki kemampuan kolaborasi?
14. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh RPP yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengembangkan kerja sama siswa
sebagai inspirasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Pedoman Kuesioner
Pedoman kuesioner ini digunakan peneliti sebagai acuan
peneliti untuk mengajukan validasi RPP kepada validator.
Peneliti membutuhkan bantuan ahli RPP untuk menvalidasi
produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Validasi
dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk Rencana
Pelaksanan Pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti dan
untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan produk di dalam
RPP melalui kritik dan saran tehadap produk. Dalam pembuatan
instrumen kuesioner, peneliti merumuskan berdasarkan
komponen yang terdapat di dalam RPP menurut Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 yaitu identitas RPP, perumusan indikator,
perumusan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pemilihan
sumber belajar, pemilihan media pembelajaran, pendekatan,
model, metode, dan teknik pembelajaran, skenario pembelajaran,
evaluasi, rancangan penilaian autentik. Berikut adalah instrumen
validasi produk.
Tabel 3.2 Lembar Validasi RPP
NO Aspek yang Dinilai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1 Memuat kompetensi dasar pengetahuan (KD dari KI-3) dan keterampilan (KD dari KI-
4).
2 Memiliki kesesuaian dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan.
A. Identitas RPP
1 Terdapat: satuan pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke, muatan
pelajaran terkait. Alokasi waktu, hari/tanggal.
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian penggunaan kata kerja dengan indikator untuk mengoptimalkan kemampuan
kerja sama.
4. Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
5. Memuat kemampuan kerja sama
6. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator.
2. Komponen terdiri dari aspek ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).
D. Materi Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai.
2. Materi pokok disusun secara sistematis.
3. Memuat fakta dan konsep yang relevan.
E. Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3. Kesesuaian dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division).
4. Sumber belajar meliputi bahan cetak, bahan ajar (IT), dan lingkungan sekitar yang
relevan.
5. Sumber belajar mutakhir.
F. Pemilihan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran konvensional dan berbasis ICT.
4. Tersedia LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
G. Pendekatan, Model, dan Metode
1. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M).
2. Kesesuaian sintaks dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division).
3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran siswa dalam setiap sintaksnya.
4. Metode pembelajaran yang digunakan mengaktifkan siswa.
H. Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal variatif dengan menggunakan teknik (orientasi, literasi, apersepsi, dan
motivasi).
2. Kegiatan inti memiliki kesesuaian dengan sintaks, mengembangkan 4C, kegiatan
pembelajaran berpusat pada siswa, dan menggunakan 5M.
3. Kegiatan penutup berupa penyimpulan, refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut yang
meliputi remedial dan pengayaan.
4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division).
5. Kegiatan pembelajaran dirancang secara sistematis.
6. Kesesuaian cakupan materi den
gan alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
I. Evaluasi
1. Menggunakan teknik penilaian otentik dan mengukur aspek (pengetahuan, dan
keterampilan) yang sesuai dengan indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Tersedia kunci jawaban/rubrik penilaian yang sesuai.
3. Tersedia kisi-kisi penilaian kemampuan kerja sama aspek analisis.
4. Tersedia pedoman skoring.
J. Rancangan Penilaian Autentik
1. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan.
2. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan.
3.6 Teknik Analisi Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan
teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data adalah kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul
(Sugiyono, 2015: 207).
3.6.1 Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang menunjukkan suatu kualitas
atau mutu dari sesuatu, yang dilihat berdasarkan keadaan, proses
maupun peristiwa yang dituangkan dalam bentuk kata – kata atau
pernyataan (Widoyoko, 2015: 18). Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data yang berupa data kualitatif. Teknik tersebut dilakukan
dengan cara mengolah data yang didapat dari responden dan data dari
hasil uji coba produk. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara
dengan guru kelas V terkait dengan analisis kebutuhan mengenai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Data kualitatif didapat dari
komentar dan saran yang diberikan oleh pakar atau ahli yang telah
memberikan validasi terhadap produk yang telah dibuat dan
dikembangan. Hasil data yang diperoleh bertujuan untuk membantu
peneliti dalam melakukan evaluasi atau perbaikan dan mengetahui
kelayakan produk yang dihasilkan.
3.6.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka – angka yang
diperoleh dari hasil pengukuran (Widoyoko, 2015: 21). Data kuantitatif
didapat dari skor penilaian oleh validator pakar Rencana Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pembelajaran. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan
diubah menjadi data interval. Penghitungan rata – rata skor perangkat
pembelajaran yang diperoleh dari validator, dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑋) =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑠𝑘𝑜𝑟
Skala penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dikembangkan yaitu: sangat baik (5), baik (4), cukup (3),
kurang (2), sangat kurang (1). Skor rata – rata yang sudah diperoleh,
selajutnya dikonversikan menjadi data kuantitatif dengan skala lima
dengan acuan (Sukardjo, 2008: 101).
Tabel 3.3 Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Baik
Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik
Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup Baik
Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi Kurang Baik
X ≤ Xi – 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Xi (Rerata ideal) = 1
2 skor maksimal ideal + skor
minimalideal
Sbi (simpangan baku ideal) = 1
6 skor maksimal ideal – skor
minimalideal
X = Skor actual
Berdasarkan rumus konversi skala lima di atas perhitungan data – data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kuantitatif dengan
menerapkan rumus konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Rerata ideal (Xi) : 1
2 (5 + 1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) : 1
6 (5 – 1) = 0,67
Dinyatakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > Xi + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80. 0,67)
= X > 3 + 1,21
= X > 4,21
Kategori baik = Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – ( 1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ Xi – 1,80 Sbi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – ( 1,21)
= X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan hasil konversi
data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.4 Hasil Konversi Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > 4,21 Sangat baik
3,40 < X ≤ 4,21 Baik
2,60 < X ≤ 3,40 Cukup baik
1,79 < X ≤ 2,60 Kurang baik
X ≤ 1,79 Sangat kurang baik
Dari hasil konversi skala lima di atas, maka dapat ditentukan
kesimpulan tindak lanjut sebangai berikut:
Tabel 3.5 Tindak Lanjut
Kategori Tidak Lanjut
Sangat Baik Produk sangat layak digunakan tanpa revisi
sesuai saran dan masukan
Baik Produk layak digunakan dengan revisi sesuai
dengan saran dan masukan
Cukup Baik Produk kurang layak digunakan dengan
memperbaiki revisi sesuai dengan saran dan
masukkan
Kurang Baik Produk tidak layak digunakan dengan
memperbaiki revisi sesuai dengan saran dan
masukkan
Sangat Kurang Baik Produk sangat tidak layak digunakan dan
membuat kembali dengan memperbaiki sesuai
dengan saran dan masukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3.7 Jadwal penelitian
Berikut ini adalah jadwal penelitian yang dilakukan selama 7 bulan
yang dimulai dari bulan November 2020 pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020 sampai dengan bulan Maret 2021 pada semester genap tahun
ajaran 2020/2021.
Tabel 3.6 Jadwal penelitian
No
Kegiatan
Waktu Bulan
Novem
ber
2020
Des
emb
er
2020
Jan
uari
2021
Feb
ruari
2021
Mare
t 2021
Ap
ril
202
1
Mei
2021
1 Analisis
Kebutuhan
2 Menyusun
Proposal
3 Mengembangkan
Produk Awal
4 Validasi Produk
5 Revisi Produk
6 Ujian Skripsi
7 Revisi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini menguraikan tentang hasil penelitian dan
pembahasan dari bab sebelumya.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Prosedur Pengembangan RPP Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur
pengembangan dengan langkah – langkah menurut Borg and Gall.
Penelitian ini hanya menggunakan lima langkah penelitian
pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi desain.
4.1.1.1 Potensi dan Masalah
Peneliti menemukan adanya potensi dan masalah berdasarkan hasil
analisis kebutuhan dari guru kelas V SD Negeri Kentungan. Hasil
analisis kebutuhan, didapatkan potensi yaitu guru sudah terbiasa dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif
Peneliti juga menemukan masalah yaitu kesulitan guru saat
menyusun model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam membagi
kelompok yang secara heterogen. Guru juga mengalami kesulitan saat
menggunakan media pembelajaran pada pembelajaran IPA materi
sistem peredaran darah pada manusia. Guru mengharapkan ada contoh
RPP yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk membantu guru dalam proses pembelajaran IPA materi sistem
peredaran darah pada manusia.
4.1.1.2 Pengumpulan Data
Peneliti melakukan wawancara bersama dengan 2 orang guru kelas
V SD yang terdiri dari Ibu Siti Nurjannah, S.Pd dan Bapak Riki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Romadhani, S.Pd pada bulan November 2020. Wawancara tersebut
berpedoman pada 14 butir Pertanyaan untuk menganalisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD materi sistem peredaran darah untuk
mengoptimalkan kerja sama pada kelas V SD. Berikut rangkuman data
hasil wawancara dengan kedua guru kelas V SD Negeri Kentungan akan
dijelaskan setiap pertanyaan.
Pertanyaan pertama yaitu apakah Bapak/ Ibu pernah
mengembangkan RPP pada materi pokok sistem peredarah darah pada
manusia. Kedua guru sudah pernah mengembangkan RPP materi sistem
peredaran darah.
Pertanyaan kedua yaitu pengembangan RPP dengan model apa yang
pernah Bapak/ Ibu lakukan pada materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia Bagaimana efektivitasnya. Rangkuman jawaban dari dua
narasumber yaitu guru kelas VA menggunakan model pembelajaran
Picture and Picture dan efektivitasnya dapat mempermudah siswa
materi peredaran darah pada dan saat proses pembelajaran sistem
peredaran darah pada manusia. Sedangkan guru kelas VB
mengajarkannya tanpa menggunakan model pembelajaran.
Pertanyaan ketiga yaitu kesulitan – kesulitan apa sajakah yang
dihadapi dalam upaya pengembangan RPP pada materi sistem
peredaran darah pada manusia di sekolah Bapak/ Ibu. Rangkuman
jawaban dari dua narasumber yaitu guru kelas VA mengalami kesulitan
saat menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
sistem peredaran darah berupa gambar sistem peredaran darah karena
gambar sistem peredaran darah banyak jenisnya pada saat
menggunakan model pembelajaran picture and picture. Guru kelas VB
mengalami kesulitan saat menentukan kegiatan yang dapat dilakukan
bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pertanyaan keempat bagaimana cara Bapak/ Ibu untuk mengatasi
kesulitan – kesulitan tersebut. Rangkuman jawab dari dua narasumber
yaitu dengan mencari gambar sistem peredaran darah yang lengkap dan
jelas agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan.
Pertanyaan kelima Apakah Bapak/ Ibu pernah mengikuti pelatihan
pengembangan RPP dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Rangkuman dari dua narasumber yaitu Bapak/ Ibu guru belum pernah
mengikuti pelatihan pengembangan RPP dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pertanyaan keenam sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu dalam
pengembangan RPP dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Rangkuman dari dua narasumber yaitu sejauh ini pemahaman tentang
pengembangan RPP dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
belajar di dalam kelompok.
Pertanyaan ketujuh apakah Bapak/ Ibu memahami langkah –
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Rangkuman dari
dua narasumber yaitu Bapak/ Ibu guru belum memahami langkah –
langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pertanyaan kedelapan apakah Bapak/ Ibu pernah menyusun RPP
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Rangkuman
dari dua narasumber yaitu guru kelas VB sudah pernah membuat RPP
menggunakan model STAD, dan guru kelas VA belum pernah
menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam pembuatan RPP.
Pertanyaan kesembilan jika pernah, apa kesulitan yang dihadapi
oleh Bapak/ Ibu dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Rangkuman dari dua narasumber yaitu kesulitan yang
dihadapi dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD yaitu membagi siswa di dalam kelompok secara heterogen.
Pertanyaan kesepuluh apakah Bapak/ Ibu mengetahui keterampilan
yang harus dikuasai dengan abad 21 yang salah satunya kolaborasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Rangkuman dari dua narasumber yaitu Bapak/ Ibu sudah mengetahui
keterampilan yang ada di abad 21 ini termasuk keterampilan kolaborasi
Pertanyaan kesebelah sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu terhadap
pengertian dari indikator kemampuan kolaborasi. Rangkuman dari dua
narasumber yaitu pemahaman Bapak/ Ibu tentang pengertian dari
indikator kemampuan kolaborasi adalah menyelesaikan tugas secara
bersama – sama di dalam kelompok
Pertanyaan ke dua belas apakah dalam pembuatan RPP Bapak/ Ibu
sudah merumuskan indikator dan tujuan terkait dengan keterampilan
kolaborasi. Rangkuman dari dua narasumber Bapak/ Ibu guru belum
pernah merumuskan indikator dan tujuan yang terkait dengan
keterampilan kolaborasi dalam pembuatan RPP.
Pertanyaan ke tiga belas apakah Bapak/ Ibu ingin siswa – siswinya
memiliki kemampuan kolaborasi. Rangkuman dari dua narasumer yaitu
kedua guru yang sudah saya wawancarai ingin siswa – siswi memiliki
kemampuan kolaborasi agar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya
dan dapat menjalin komunikasi yang baik di dalam kelompok.
Pertanyaan ke empat belas apakah membutuhkan contoh RPP yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
mengembangkan kerja sama siswa sebagai inspirasi. Rangkuman dari
dua narasumber yaitu kedua guru sangat membutuhkan contoh RPP
yang menggunakan model kooperatif tipe STAD agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri
Kentungan guru sangat membutuhkan contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD untuk mengoptimalkan kerja sama siswa dalam materi sistem
peredaran darah pada manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.1.1.3 Desain Produk
Peneliti mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. RPP
dikembangkan menggunakan Microsoft Word 2010 dengan ukuran 12
dengan jenis huruf Times New Roman dengan spasi 1,5. Sebelum
mendesain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti terlebih dahulu
merancang PROSEM (program semester), PROTA (program tahunan),
silabus dan instrumen validasi produk yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Peneliti membuat dua Rencana Pembelajaran yang mengacu pada
pemetaan KD dalam Subtema 1. RPP sebagai peganggan guru untuk
pedoman melakukan kegiatan belajar mengajar dalam proses
pembelajaran untuk satu pertemuan untuk mencapai Kompetensi Dasar
(KD) dan indikator yang sudah dibuat. Komponen yang terdapat pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dibuat yaitu meliputi: 1)
identitas RPP, 2) tujuan pembelajaran, 3) kompetensi inti, 4)
kompetensi dasar dan indikator, 5) materi pembelajaran, 6) pendekatan,
model, tipe dan teknik pembelajaran, 7) langkah – langkah
pembelajaran, 8) media, alat/bahan, dan sumber belajar, 9) penilaian,
10) lampiran yang berisi materi pembelajaran, media pembelajaran,
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), soal evaluasi, lembar refleksi,
lembar pengayaan, dan lembar remedial.
Langkah Pertama yang dilakukan peneliti yaitu merancang identitas
RPP yang terdiri dari nama sekolah yang akan diteliti, kelas, semester,
tema, subtema, alokasi waktu, memilih mata pelajaran yang akan
dicantumkan dalam RPP yang digunakan dalam penelitian. Peneliti
melakukan penelitian di SD Negeri Kentungan, kelas V semester 1,
Mata pelajaran yang akan digunakan peneliti yaitu Bahasa Indonesia,
IPA dan SPDP. Peneliti menentukan tema dan subtema yang akan
dibuat di dalam RPP dengan memilih tema 4 sehat itu penting dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
subtema 1 peredaran darah ku sehat, dan alokasi waktu yang dibutuhkan
yaitu 7X35 menit.
Langkah kedua yang dilakukan peneliti yaitu merancang tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan indikator dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur. Di dalam
tujuan pembelajaran harus memuat komponen ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Degree).
Langkah ketiga yang dilakukan peneliti yaitu membuat Kompetensi
Inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kompetensi ini memuat
4 aspek yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Langkah keempat yang dilakukan peneliti yaitu menyusun
Kompetensi Dasar dan indikator. Peneliti menganalisis Kompetensi
Dasar pada mata pelajaran yang sesuai dengan tema dan subtema yang
telah ditentukan. Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah
ditetapkan kemudian diturunkan menjadi indikator. Selajutnya peneliti
menyusun indikator dengan mengacu pada KD yang sudah dipilih.
Dalam penyusunan indikator pembelajaran, peneliti menggunakan kata
kerja operasional Taksonomi Bloom edisi revisi.
Langkah kelima yang dilakukan peneliti yaitu merancang materi
pembelajaran dari Kompetensi Dasar. Peneliti menyusun materi
pembelajaran yang akan dipakai pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sesuai dengan tema dan subtema yang telah ditentukan
sebelumya.
Langkah keenam yang dilakukan peneliti yaitu merancang
pendekatan, model, tipe, dan teknik pembelajaran yang akan digunakan
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dibuat.
Langkah ketujuh yang dilakukan peneliti yaitu mulai menyusun
langkah – langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 3 penggalan dan 3 mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dengan alokasi waktu 7 x 35 menit. Di dalam RPP tedapat 3 tahap
pembelajaran yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini digunakan untuk satu hari pembelajaran. Peneliti
mengembangkan RPP yang berorientasi pada keterampilan abad ke –
21 pada yakni keterampilan kolaborasi (collaboration skiil). Peneliti
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
melibatkan keterampilan yang diperlukan di abad 21 peserta didik
diharapkan tidak hanya mengembangkan pengetahuan saja, tetapi juga
mengembangkan sikap, keterampilan, dan karakter.
Dalam langkah – langkah pembelajaran di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini, peneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe (Student Team Achievement Division) STAD. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran
yang membagi siswa di dalam kelompok secara hetorogen. Model
pembelajaran ini juga menekankan pada interaksi dan aktivitas siswa
untuk saling membantu dan memotivasi dalam menguasai materi yang
dipelajari. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa
dapat belajar bersama di dalam kelompok, melatih tanggung jawab,
saling berkomunikasi dan membantu satu sama lain dan meningkatkan
keterampilan kerja sama.
Peneliti juga menggunakan pendekatan saintifik yang
memungkinkan siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar
dan mengomunikasikan. Sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran kooperatif tipe STAD peneliti membuat kegiatan
pembelajaran secara menarik, menyenangkan dan siswa menjadi aktif.
Desain pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
telah dibuat akan membuat pembelajaran menjadi bermakna sehingga
dapat meningkatkan kerja sama peserta didik dan prestasi peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Langkah kedelapan yang dilakukan peneliti yaitu peneliti menyusun
media, alat/ bahan dan sumber belajar yang digunakan pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah kesembilan yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
menyusun penilaian pada materi pembelajaran yang telah dipilih sesuai
dengan Kompetensi Dasar
Langkah kesepuluh yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
melengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat
dengan melampirkan materi pembelajaran. Peneliti menyusun materi
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD), semua mata pelajaran yang
akan dipelajari memiliki materi. Peneliti menyusun materi
pembelajaran secara jelas dan ringkas sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dalam satu hari pembelajaran. Peneliti juga mencantumkan
media pembelajaran berupa Power Point, teks literasi, lagu motivasi
agar dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik, gambar organ
sistem peredaran darah dan video yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang dilakukan pada satu hari itu.
Selanjutnya peneliti juga melengkapi RPP dengan membuat LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik). Semua mata pelajaran yang dipelajari
memiliki LKPD. LKPD didesain secara manarik dengan tujuan supaya
peserta didik secara aktif menemukan informasi berdasarkan
pengetahuan yang dibutuhkan. LKPD juga merupakan salah satu sarana
untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara peserta didik
dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas peserta didik
dalam peningkatan prestasi belajar.
Peneliti juga melengkapi soal evaluasi dan penilaian di dalam RPP,
soal evaluasi disusun sesuai dengan mata pelajaran yang akan dipelajari.
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk
mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa untuk menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
konsep, maupun proses pembelajaran yang telah dipelajarinya. Soal
evalusi yang dibuat peneliti berupa soal pilihan berganda. Peneliti juga
melengkapi evaluasi dengan istrumen penelitian untuk mengukur hasil
belajar peserta didik. Penilaian disusun berdasarkan penilaian KI. 3
tentang pengetahuan dan KI. 4 tentang keterampilan.
Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran peneliti juga
melengkapi buku refleksi yang nantinya akan diberikan kepada siswa
pada akhir pembelajaran. Refleksi diisi siswa dapat menjadi bahan
pertimbangan dan evaluasi guru selama kegiatan belajar mengajarkan
yang sudah berlangsung. Peneliti membuat refleksi menggunakan
beberapa panduan pernyataan, panduan pernyataan ini bertujuan untuk
membantu peserta didik mengingat pengalaman selama proses
pembelajaran yang mengesankan atau menyentuh hati. Refleksi ini
berisi tentang perasaan siswa, kegiatan yang paling disenangi selama
proses pembelajaran, manfaat yang diperoleh ketika mengikuti
pembelajaran dan kesulitan yang dihadapi saat mengikuti proses
pembelajaran. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menuliskan
bagaimana perasaan selama proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti juga melengkapi lembar pengayaan dan lembar remedial.
Lembar pengayaan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang
berkaitan dengan tugas yang harus dikerjakan peserta didik sehingga
tercapai tingkat perkembangan yang optimal. Sedangkan lembar
remedial bertujuan untuk mempermudah guru membuat catatan baik
peserta didik yang belum mencapai nilai KKM pada indikator yang
sudah ditentukan dan untuk membantu siswa dalam memahami dirinya
untuk memperbaiki atau mengubah cara belajarnya dan
mengembangkan sikap – sikap dan kebiasaan baru yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang baik. Langkah terakhir dari
desain produk ini peneliti merancang desain produk pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dengan merancang spesifikasi produk yang akan dikembangkan dan
menyusun pengembangan instrumen penilaian validasi
4.1.1.4 Validasi Produk
Peneliti memberikan produk awal yang sudah dibuat perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kepada
empat orang pakar RPP untuk divalidasi. Pakar pembelajaran yang
menjadi validator adalah guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi
Guru (PPG) yaitu Ibu T seorang Kepala Sekolah di SD Kanisius
Totogan. Ibu A seorang guru di SD Kanisius Demangan Baru 1, Ibu K
seorang guru Kanisius Sengkan. Bapak Y seorang Bapak guru di SD
Kanisius Demangan Baru 1. Validasi bertujuan untuk mengetahuai
kelayakan dan mutu kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
telah dibuat. Peneliti memberikan instrumen validasi sebagai pedoman
bagi validator untuk memberikan penilaian. Melalui validasi ini,
validator dapat memberikan catatan berupa saran dan kritik di dalam
kolom komentar yang dapat digunakan peneliti untuk memperbaiki
produk. Aspek yang dinilai dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
ini meliputi: 1) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), 2) Indentitas
RPP, 3) Perumusan indikator, 4) Perumusan tujuan pembelajaran, 5)
Materi pembelajaran, 6) Pemilihan sumber belajar, 7) Pemilihan media
belajar, 8) Pendekatan, model, dan metode, 9) Skenario pembelajaran,
10) Evaluasi, 11) Rancangan penilaian otentik. Berikut adalah kriteria
perskoran validasi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 4.1 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5,00 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,78 – 2,60 Kurang
1,00 – 1,79 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.1.1.5 Revisi Produk
Setelah produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di validasi,
langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu revisi produk.
Peneliti melakukan revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh validator. Revisi
Produk ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada di dalam
Rencana Pelaksanaan pembelajaran agar produk ini layak diujicobakan.
4.1.2 Kualitas Produk RPP yang Dikembangkan
4.1.2.1 Validasi Ahli
Peneliti memberikan produk awal yang sudah dibuat berupa
perangkat pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kepada
validator untuk direvisi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui mutu
kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Melalui
validasi ini validator memberikan komentar dan saran yang ada di
dalam kolom komentar yang dapat digunakan peneliti untuk
memperbaiki produk RPP. Berdasarkan hasil validasi mengenai
kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh pakar
Ibu T, maka pakar memberikan skor rata – rata pada RPP pembelajaran
1 yaitu 4,20 yang termasuk dalam kategori “Baik” dan nilai skor rata –
rata pada RPP pembelajan 5 yaitu 4,17 termasuk dalam kategori “Baik”.
Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk diuji coba
lapangan berdasarkan revisi sesuai saran yang diberikan Ibu T. Sebagai
pakar, Ibu T memberikan komentar dan saran pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 1 untuk beberapa
komponen yaitu: 1) mengenai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) karena tidak pada muatan pelajaran P. agama dan PPKN
maka KI 1 dan KI 2 tidak perlu ditulis, 2) alangkah baiknya apabila ada
1 Indikator Pencapaian Kompetensi yang HOTS, 3) Kata Kerja
Operasional menyebutkan ciri – ciri pantun mungkin bisa diganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menganalisis setelah membaca pantun yang disajikan, 4) Kata Kerja
Operasional belum optimal karena yang digunakan secara individu,
menyebutkan, menjelaskan, 4) dalam kemampuan tingkat kerja sama
berdasarkan Taksonomi Bloom masih kurang untuk HOTS nya, 5)
komponen aspek ABCD dalam perumusan tujuan masih kurang jelas.
Komentar dan saran yang diberikan Ibu T pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 5 yaitu: 1)
mengenai Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) karena
tidak pada muatan pelajaran P. agama dan PPKN maka KI 1 dan KI 2
tidak perlu ditulis, 2) perumusan indikator dengan kesesuaian KD masih
kurang, 3) kesesuaian penggunaan kata operasional dengan kompetensi
yang diukur masih kurang HOTS, 4) kesesuai penggunaan kata kerja
dengan indikator untuk mengoptimalkan kerja sama masih belum
tampak, 5) kemampuan kerja sama berdasarkan Taksonomi Bloom
masih belum HOTS,
Sedangkan hasil validasi mengenai kualitas Rencana Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dilakukan oleh pakar K, maka pakar memberikan skor rata – rata pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 1 yaitu
4,43 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan nilai skor rata –
rata pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran
5 yaitu 4,46 yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Perangkat
Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk diuji
coba lapangan berdasarkan revisi sesuai saran yang diberikan oleh Ibu
K. Ibu pakar K memberikan saran dan komentar pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran 1 dalam beberapa
komponen yaitu: 1) perumusan indikator untuk memuat kemampuan
kerja sama berdasarkan Taksonomi Bloom belum menggunakan kata
kerja operasional, 2) perumusan tujuan pembelajaran dengan kesesuain
indikator mata pelajaran IPA belum menunjukkan kegiatan, 3) materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembelajaran dengan kesesuain Kompetensi Dasar dan indikator yang
ingin dicapai alangkah baiknya berikan daftar pustaka.
Komentar dan saran dari pakar K pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 5 yaitu: 1) perumusan indikator
dengan kesesuain Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia belum sesuai, 2) perumusan indikator dengan kesesuaian
penggunaan kata kerja operasional belum menggunakan kata kerja
operasional, 3) perumusan tujuan pembelajaran dengan komponen dari
aspek ABCD belum terlihat kegiatan yang dilakukan siswa, 4)
penggunaan pendekatan, model, dan metode dengan pendekatan
saintifik belum sesuai.
Berdasarkan hasil validasi mengenai kualitas Perangkat
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh pakar Ibu A, skor rata – rata
yang diberikan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
pembelajaran 1 yaitu 4,23 termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan
nilai skor rata – rata pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada pembelajaran 5 yaitu 4,20 dengan kategori “Baik”. Rencana
Pelaksanaan yang sudah divalidasi, layak untuk diujicoba lapangan
berdasarkan revisi sesuai dengan saran dan komentar yang diberikan Ibu
A. Sebagai pakar, Ibu A memberikan saran pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada pembelajara 1 dan 5 yaitu: 1) pada tujuan
pembelajaran sebaiknya mengacu pada indikator yang akan dicapai, 2)
masih ada beberapa kesalahan dalam penulisan.
Berdasarkan hasil validasi mengenai kualitas Perangkat
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang dilakukan oleh pakar Bapak Y, skor rata –
rata yang diberikan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada pembelajaran 1 yaitu 4,12 termasuk dalam kategori “Baik” dan
nilai skor rata – rata pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pada pembelajaran 5 yaitu 4,05 termasuk dalam kategori “Baik”.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah divalidasi, layak untuk
diujicoba lapangan berdasarkan revisi sesuai dengan saran yang
diberikan oleh Bapak Y. Sebagai pakar, Bapak Y memberikan saran dan
komentar untuk beberapa komponen pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 1 yaitu: 1) keterpaduan antara
KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sudah cukup sesuai, 2) Identitas di dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah lengkap, 3) perumusan
indikator dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia penggunaan kata kerja
operasional kurang, 4) perumusan tujuan pembelajaran belum sesuai
dengan indikator, 5) sumber belajar yang digunakan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sudah lengkap
Komentar dan saran validator Bapak Y pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 5 yaitu: penggunaan kata kerja
operasional dalam perumusan indikator belum sesuai.
Peneliti melakukan revisi produk berdasarkan saran dan komentar
yang diberikan oleh validator. Rencana Pelaksanaa Pembelajaran yang
telah divalidasi oleh keempat pakar Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
Tabel 4.2 Komentar dan Saran Validator dan Revisi RPP
Pembelajaran Pertama
No
Instrumen
Aspek yang
dinilai
Komentar Revisi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2
Memiliki
kesesuaian dan
keterpaduan
antara KI, KD,
Indikator
pencapaian
kompetensi,
Sudah cukup
sesuai, akan
lebih baik lagi
jika indikator
diusahakan
tidak
menjelaskan
Melengkapi
indikator IPA
dengan tidak
menjelaskan
pengertian
organ peredaran
saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
materi
pembelajaran,
kegiatan
pembelajaran,
penilaian, dan
sumber belajar
dalam satu
keutuhan
pengertian
organ
peredaran
darah saja
Masih terdapat
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
yang belum
HOTS
Indikator yang
belum sesuai
dengan
pencapaian
kompetensi
yang HOTS
diperbaiki
Perumusan Indikator
2
Kesesuaian
penggunaan kata
kerja operasional
yang diukur
Melengkapi
kata kerja
pada muatan
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
Melengkapi
penggunaan
kata kerja
operasional
pada muatan
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
Penggunakan
kata kerja
operasional
dalam muatan
pelajaran
Bahasa
Indonesia
Memperbaiki
penggunaan
kata kerja
operasional
dalam muatan
pembelajaran
Bahasa
Indonesia
3
Kesesuai
penggunaan kata
kerja dengan
indikator untuk
mengoptimalkan
kemampuan kerja
sama
Belum optimal
karena kata
kerja
operasional
yang
digunakan
masih bisa
digunakan
secara
individu
Memperbaiki
penggunaan
kata kerja
dengan
indikator untuk
mengoptimalkan
kemampuan
kerja sama
Memuat
kemapuan kerja
Masih kurang
untuk
Melengkapi
kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5 sama berdasarkan
Taksonomi
Bloom
penggunaan
HOTS nya
kerja sama
bedasarkan
Taksonomi
Blom dalam
penggunaan
HOTS
Perumusan Tujuan Pembelajaran
1
Kesesuain dengan
indikator
Masih belum
sesuai
Melengakapi
tujuan
pembelajaran
dengan
indikator
Pada mata
pelajaran IPA
belum
menunjukkan
kegiatannya
Mengubah
tujuan
pembelajaran
pada mata
pelajaran IPA
yang sesuai
dengan idikator
Materi Pembelajaran
1
Kesesuaian
dengan
kompetensi dasar
dan indikator
yang ingin dicapai
Cantumkan
daftar pustaka
Menambahkan
daftar pustaka
dalam materi
pembelajaran
Pemilihan Sumber Belajar
4
Sumber belajar
meliputi bahan
cetak, bahan ajar,
(IT), dan
lingkungan
sekitar yang
relevan
Sumber
belajar cetak
dan IT sudah
lengkap
Sumber belajar
yang meliputi
bahan cetak dan
bahan ajar (IT)
sudah lengkap
Tabel 4.3 Komentar dan Saran Validator dan Revisi RPP
Pembelajaran Kelima
No
Instrumen
Aspek yang Di
Nilai
Komentar Revisi
Perumusan Indikator
1
Kesesuaian
dengan KD
Menyebutkan
ciri – ciri pantun
di PB 1 sudah
Mengubah
indikator
Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
ada, untuk
amanat pantun
apakah tidak
bisa menjadi 1
kegiatan
Indonesia
terhadap
kesesuai KD
Indikator Bahasa
Indonesi belum
sesuai, saya
sarankan
mengidentifikasi
isi pantun jenaka
secara tertulis
agar sesuai KD
Mengubah
indikator
Bahasa
Indonesia
sesuai dengan
KD
Indikator
muatan
pembelajaran
IPA belum sesau
dengan KD
Mengubah
indikator IPA
sesuai dengan
KD
2
Kesesuaian
penggunaan kata
kerja operasional
dengan
kompetensi yang
diukur
Kurang HOTS Memperbaiki
penggunaaan
kata kerja
operasional
dengan
kompetensi
yang diukur
agar menjadi
HOTS
Belum
menggunakan
kata kerja
operasional
Mengubah
perumusan
indikator
dengan
menggunakan
kata kerja
operasional
dengan
kompetensi
yang diukur
Perumusan
indikator dan
tujuan
pembelajaran
belum sesuai
Memperbaiki
perumusan
indikator dan
tujuan
pembelajaran
3
Kesesuaian
penggunaan kata
Masih belum
tampak
Menambahkan
penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kerja dengan
indikator untuk
mengoptimalkan
kemampuan kerja
sama
kata kerja
dengan
indikator untuk
megoptimalkan
kerja sama
5
Memuat
kemapuan kerja
sama berdasarkan
Taksonomi
Bloom
Belum HOTS Mengubah
indikator
pembelajaran
yang HOTS
berdasarkan
Taksonomi
Blom
Perumusan Tujuan Pembelajaran
2 Komponen terdiri
dari aspek ABCD
(Audience,
Behavior,
Condition,
Degree)
Setelah
mengetahui
pengertian organ
peredaran darah.
kegiatan yang
dilakukan siswa
belum terlihat
Mengubah
tujuan
pembelajaran
yang sesuai
komponen
ABCD dengan
menujukkan
kegiatan siswa
pada proses
pembelajaran
Pendekatan Model dan Metode
1
Kesesuaian
pendekatan
saitifik (5M)
Sisipkan kaitan
dan manfaat
mempelajari
materi dalam
kehidupan sehari
– hari, minimal
pada kegiatan
penguatan
Melengkapi
pendekatan,
model dan
metode sesuai
dengan
pendekatan
saitifik (5M)
dalam
kehidupan
sehari – hari
4.1.2.2 Revisi Produk
Revisi produk dapat dilakukan oleh peneliti setelah peneliti
melakukan validasi produk. Di dalam validasi produk peneliti
memperoleh komentar dan saran di dalam instrumen validasi yang
diberikan validator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Para validator
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memberikan masukkan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kolom komentar yang ada di lembar validasi melalui aspek yang dinilai
di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Peneliti melakukan revisi
produk berdasarkan saran dan komentar yang diberikan oleh validator.
Berdasarkan komentar dan saran dari validator, peneliti memperbaiki
produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berikut ini adalah rincian
revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 1
dilakukan oleh peneliti:
Tabel 4.4 Rincian Revisi Produk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Pada Pembelajaran 1
Sebelum Revisi Sesudah revisi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3.4.1 Menjelaskan pengertian
organ peredaran darah pada
manusia
3.4.1 Menjelaskan organ
peredaran darah pada manusia
dan proses peredaran darah di
dalam tubuh
Perumusan Indikator
4.6.1 Mengetahui cara – cara
membuat pantun dengan benar
3.4.1 Membuat pantun dengan
benar
Perumusan Tujuan Pembelajaran
3.4.1.1 Setelah mengamati gambar
peredaran darah pada manusia,
siswa dapat menjelaskan organ
peredaran darah pada manusia
dengan tepat
3.4.1.1 Setelah mengamati alat
peraga sistem peredaran darah
pada manusia, siswa dapat
menjelaskan organ peredaran
darah pada manusia dan proses
peredaran darah di dalam tubuh
dengan tepat.
3.4.1.2 Setelah mengetahui
pengertian organ peredaran darah
pada manusia, siswa dapat
menyebutkan organ peredaran
darah pada manusia dengan tepat
3.4.1.2 Setelah mengetahui bagian
– bagian organ peredaran darah
pada manusia, siswa dapat
menyebutkan organ peredaran
darah pada manusia dengan tepat
Materi Pembelajaran
Belum mencamtumkan daftar
pustaka di materi pembelajaran
Melengkapi daftar pustaka materi
pembelajaran yang digunakan
Berikut ini adalah rincian revisi dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 5 yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.5 Rincian Revisi Produk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Pada Pembelajaran 5
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Perumusan Indikator
3.6.2 Menyebutkan ciri – ciri
pantun dengan tepat
3.6.2 Mengidentifikasi amanat di
dalam pantun jenaka dengan tepat
4.4.1 Membaca cara memelihara
kesehatan organ peredaran darah
pada manusia
4.4.1 Menguraikan cara
memelihara kesehatan organ
peredaran darah pada manusia
Perumusan Tujuan Pembelajaran
3.4.1.2 Setelah mengetahui
pengertian
organ peredaran darah, siswa
mampu menjelaskan cara – cara
memelihara kesehatan organ
peredaran darah pada manusia
3.4.1.2. Setelah memahami fungsi
organ peredaran darah pada
manusia, siswa mampu memerinci
cara – cara memelihara kesehatan
organ peredaran darah pada
manusia dengan tepat
4.2.1.1 Melalui kegiatan menyanyi
lagu bertangga nada mayor dan
minor, siswa dapat menyanyikan
lagu bertangga nada mayor dan
minor sambil memainkan alat
musik dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui kegiatan
mengidentifikasi contoh lagu yang
bertangga nada mayor dan minor,
siswa dapat menyanyikan lagu
bertangga nada mayor dan minor
sambil memainkan alat musik
dengan tepat
Pendekatan, Model, dan Metode
Pada pendekatan saitifik (5M)
yang digunakan dalam penelitian
belum sesuai
Melengkapi pendekatan saintifik
dalam kehidupan sehari – hari.
(Anak – anak setelah mengamati
video tentang cara menjaga
kesehatan organ peredaran darah,
apakah kalian sudah
melakukannya dalam kehidupan
sehari – hari?
4.1.2.3 Rekapitulasi Skor Validasi
Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang diberikan
kepada validator menurut satu Kepala Sekolah dan tiga guru yang telah
mengikuti PPG (Pendidikan Propesi Guru) untuk divalidasi. Peneliti
memperoleh skor rata – rata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik”. Skor
tersebut menyimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang dibuat oleh peneliti berkualitas “Sangat Baik” dan layak
digunakan dan dapat mambantu guru dalam proses pembelajaran.
Keempat validator memberikan hasil validasi pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran pertama
memperoleh skor rata – rata 4,23 dengan kategori “Sangat baik”. Hasil
validasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
Pembelajaran kelima memperoleh skor rata – rata 4,22 dengan kategori
“Sangat Baik”.
Berikut adalah hasil rekapitulasi validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
No
Validator
Hasil Validator
Skor Kategori
1 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (T) pada RPP
pembelajaran 1
4,20 Baik
2 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (T) pada RPP
pembelajaran 5
4,17 Baik
3 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (K) pada RPP
pembelajaran 1
4,38 Sangat Baik
4 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (K) pada RPP
pembelajaran 5
4,46 Sangat Baik
5 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (A) pada RPP
pembelajaran 1
4,23 Sangat Baik
6 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Ibu (A) pada RPP
pembelajaran 5
4,20 Baik
7 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bapak (Y) pada RPP
pembelajarn 1
4,12 Baik
8 Pakar validasi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Bapak (Y) pada RPP
pembelajaran 5
4,05 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Jumlah 33,81
Rata – Rata 4,22
Kategori Sangat Baik
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur Pengembanggan RPP Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Penelitian ini menggunakan model penelitian yang
dikembangkan oleh Borg and gall dengan penelitian pengembangan
yang dijabarkan oleh Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2010: 409)
menyebutkan 10 langkah penelitian dan pengembangan, namun peneliti
hanya menggunakan 5 langkah prosedur pengembangan Borg and Gall
yaitu 1) potensi masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4)
validasi produk, 5) revisi produk.
Dimulai dari langkah potensi dan masalah, peneliti melakukan
analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara dengan guru kelas V
Sekolah Dasar. Agar peneliti mendapatkan informasi dan
mengidentifikasi dari fakta dan masalah yang terjadi di Sekolah. Hasil
analisis kebutuhan didapatkan potensi yaitu guru sudah terbiasa dalam
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Peneliti menemukan masalah yaitu kesulitan
guru saat menyusun model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
membagi kelompok secara heterogen. Guru juga mengalami kesulitan
saat menggunakan media apembelajaran pada pembelajaran IPA materi
sistem peredaran darah pada manusia.
Kemudian langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu
langkah pengumpulan data. Pada langkah ini peneliti mengumpulkan
data dari hasil wawancara secara langsung dengan guru. Wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung darai sumbernya (Sudaryono 2016: 82). Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tersebut peneliti menemukan permasalahan bahwa guru membutuhkan
contoh perangkat pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sistem peredaran darah pada
manusia. Peneliti juga menemukan kesulitan siswa dalam proses
pembelajaran sistem peredaran darah pada manusia.
Selanjutnya desain produk peneliti merancang produk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) namun peneliti terlebih dahulu
merancang PROSEM (program semester), PROTA (program tahunan),
silabus dan instrumen validasi. Peneliti menghasilkan dua produk
Rencana Pelaksanaan pembelajaran.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu dengan
merancang identitas RPP. yang terdiri dari dari nama sekolah untuk
tempat penelitian, kelas, semester, tema, sub tema, alokasi waktu,
memlilih mata pelajaran yang akan dicantumkan dalam RPP yang akan
dipelajari di dalam RPP. Peneliti melakukan penelitian di SD Negeri
Kentungan, pada penelitian ini produk RPP ditujukkan pada siswa kelas
V semester 1, mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP, pada
tema 4 sehat itu penting dan sub tema 1 peredaran darahku sehat, dengan
alokasi waktu yang digunakan yaitu 7X35 menit.
Langkah kedua yang dilakukan peneliti yaitu merancang tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan indikator dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur. Di dalam
tujuan pembelajaran harus memuat komponen ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Degree).
Langkah ketiga yang dilakukan peneliti yaitu membuat
Kompetensi Inti pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kompetensi
ini memuat 4 aspek yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
Langkah keempat yang dilakukan peneliti yaitu menyusun
Kompetensi Dasar dan indikator. Peneliti menganalisis Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dasar pada mata pelajaran yang sesuai dengan tema dan subtema yang
telah ditentukan. Berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang sudah
ditetapkan kemudian diturunkan menjadi indikator. Selajutnya peneliti
menyusun indikator dengan mengacu pada KD yang sudah dipilih.
Dalam penyusunan indikator pembelajaran, peneliti menggunakan kata
kerja operasional Taksonimi Bloom edisi revisi.
Langkah kelima yang dilakukan peneliti yaitu merancang materi
pembelajaran dari Kompetensi Dasar. Peneliti menyusun materi
pembelajaran yang akan dipakai pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sesuai dengan tema dan subtema yang telah ditentukan
sebelumya.
Langkah keenam yang dilakukan peneliti yaitu merancang
pendekatan, model, tipe, dan teknik pembelajaran yang akan digunakan
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dibuat.
Langkah ketujuh yang dilakukan peneliti yaitu mulai menyusun
langkah – langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 3 penggalan dan 3 mata pelajaran
dengan alokasi waktu 7 x 35 menit. Di dalam RPP tedapat 3 tahap
pembelajaran yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini digunakan untuk satu hari pembelajaran. Peneliti
mengembangkan RPP yang berorientasi pada keterampilan abad ke –
21 pada yakni keterampilan kolaborasi (collaboration skiil). Peneliti
mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
melibatkan keterampilan yang diperlukan di abad 21 peserta didik
diharapkan tidak hanya mengembangkan pengetahuan saja, tetapi juga
mengembangkan sikap, keterampilan, dan karakter.
Langkah kedelapan yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
menyusun media, alat/ bahan dan sumber belajar yang digunakan pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Langkah kesembilan yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
menyusun penilaian pada materi pembelajaran yang telah dipilih sesuai
dengan Kompetensi Dasar
Langkah kesepuluh yang dilakukan peneliti yaitu peneliti
melengkapi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat
dengan melampirkan materi pembelajaran. Peneliti menyusun materi
sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD), semua mata pelajaran yang
akan dipelajari memiliki materi. Peneliti menyusun materi
pembelajaran secara jelas dan ringkas sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dalam satu hari pembelajaran. Peneliti juga mencantumkan
media pembelajaran berupa Power Point, teks literasi, lagu motivasi
agar dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik, gambar organ
sistem peredaran darah dan vidio yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yang dilakukan pada satu hari itu.
Selanjutnya peneliti juga melengkapi RPP dengan membuat
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Semua mata pelajaran yang
dipelajari memiliki LKPD. LKPD didesain secara manarik dengan
tujuan supaya peserta didik secara aktif menemukan informasi
berdasarkan pengetahuan yang dibutuhkan. LKPD juga merupakan
salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara
peserta didik dengan pendidik, sehingga dapat meningkatkan aktifitas
peserta didik dalam peningkatan presatasi belajar.
Peneliti juga melengkapi soal evaluasi dan penilaian di dalam
RPP, soal evaluasi disusun sesuai dengan mata pelajaran yang akan
dipelajari. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang sangat
penting untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa untuk
menguasi konsep, maupun proses pembelajaran yang telah
dipelajarinya. Soal evalusi yang dibuat peneliti berupa soal pilahan
berganda. Peneliti juga melengkapi evaluasi dengan istrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian disusun
berdasarkan penilaian KI. 3 tentang pengetahuan dan KI. 4 tentang
keterampilan.
Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran peneliti juga
melengkapi buku refleksi yang nantinya akan diberikan kepada siswa
pada akhir pembelajaran. Refleksi diisi siswa dapat menjadi bahan
pertimbangan dan evaluasi guru selama kegiatan belajar mengajarkan
yang sudah berlangsung. Peneliti membuat refleksi menggunakan
beberapa panduan pernyataan, panduan pernyataan ini bertujuan untuk
membantu peserta didik mengingat pengalaman selama proses
pembelajaran yang mengesankan atau menyentuh hati. Refleksi ini
berisi tentang perasaan siswa, kegiatan yang paling disenangi selama
proses pembelajaran, manfaat yang diperoleh ketika mengikuti
pembelajaran dan kesulitan yang dihadapi saat mengikuti proses
pembelajaran. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menuliskan
bagaimana perasaan selama proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti juga melengkapi lembar pengayaan dan lembar
remedial. Lembar pengayaan ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperdalam penguasaan
materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas yang harus dikerjakan
peserta didik sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
Sedangkan lembar remedial bertujuan untuk mempermudah guru
membuat catatan baik peserta didik yang belum mencapai nilai KKM
pada indikator yang sudah ditentukan dan untuk membantu siswa dalam
memahami dirinya untuk memperbaiki atau mengubah cara belajarnya
dan mengembangkan sikap – sikap dan kebiasaan baru yang dapat
mendorong tercapainya hasil belajar yang baik. Langkah terakhir dari
desain produk ini peneliti merancang desain produk pengembangan
dengan merancang spesifikasi produk yang akan dikembangkan dan
menyusun pengembangan instrumen penilaian validasi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Langkah selajutnya yaitu validasi produk, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah dibuat divalidasi oleh satu Kepala Sekolah dan
tiga guru yang telah mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru). Validasi
ini digunakan untuk menentukan kelayakan produk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD. Dari hasil validasi yang dilakukan, peneliti
mengetahui kelemahan dan kekurangan produk melalui komentar dan
saran dari validator.
Hasil validasi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pembelajaran 1 yang diperoleh dari validator Ibu T memperoleh skor
rata – rata 4,20 dengan kategori “Baik”. Pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) pembelajaran 5 dari validator Ibu T memperoleh
skor rata – rata 4,17 dengan kategori “Baik”. Hasil validasi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran 1 dari validator Ibu K
memperoleh skor rata – rata 4,38 dengan kategori “Sangat Baik”. Pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ibu K pembelajaran 5
memperoleh skor rata – rata 4,46 dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil
validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ibu A pembelajaran
1 memperoleh skor rata – rata 4,23 dengan kategori “Sangat Baik”. Pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ibu A pembelajaran 5
memperoleh skor rata – rata 4,20 dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil
validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bapak Y
pembelajaran 1 memperoleh skor rata – rata 4,12 dengan kategori
“Baik”. Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bapak Y
pembelajaran 5 memperoleh skor rata – rata 4,05 dengan kategori
“Sangat Baik”. Jika hasil validasi Recana Pelaksanaan Pembelajaran
digabungkan maka diperoleh skor rata – rata 4,22 dengan kategori
“Sangat Baik”.
Produk pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi sistem peredaran darah pada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dinyatakan “Sangat Baik” karena RPP sudah memenuhi semua aspek di
dalam instrumen penilaian dan layak digunakan atau diujicobakan.
Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu revisi produk,
setelah melakukan validasi kepada empat guru yang telah mengikuti
Pendidikan Propesi Guru (PPG) Peneliti melakukan revisi produk dari
komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Peneliti melakukan
revisi produk sebanyak satu kali, revisi ini dilakukan untuk
memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran agar layak digunakan pada proses pembelajaran IPA
materi sistem peredaran darah pada manusia dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu memperhatikan Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator dan tujuan
pembelajaran. Kompetensi Dasar harus terkait dengan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar yang digunakan
dalam pembelajaran (Sani, 2014: 277)
Indikator pencapaian dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD)
yang ditetapkan dalam kurikulum. Indikator tersebut harus mencakup
kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan (Sani,
2014: 826). Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan
siswa (Audience), tindakan atau pelaku (Behavior), kondisi
(Conditions), dan kriteria (Degree), yang biasanya disingkat dengan
ABCD. (A) adalah siswa. Tindakan (B) adalah kata kerja untuk
mendeskripsikan perilaku yang “dapat diamati” atau diukur. Kata kerja
yang digunakan yaitu kata kerja operasional. Kondisi (C) adalah batasan
materi, tempat atau bantuan untuk mengevaluasi. Kriteria (D) adalah
kriteria kinerja yang diharapkan (Sani, 2014: 287).
Revisi Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada
pembelajaran 1 yaitu 1) Peneliti mengubah indikator mata pelajaran IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menjadi 3.4.1 menjelaskan organ peredaran darah pada manusia dan
proses peredaran darah di dalam tubuh. Indikator mata pelajaran
Bahasa Indonesia menjadi 3.4.1 membuat pantun dengan benar. 2)
Peneliti mengubah tujuan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
menjadi 3.4.1.1 setelah mengamati alat peraga sistem peredaran darah
pada manusia, siswa dapat menjelaskan organ peredaran darah pada
manusia dan proses peredaran darah di dalam tubuh dengan tepat,
3.4.1.2 Setelah mengetahui bagian – bagian organ peredaran darah pada
munusia, siswa dapat menyebutkan organ peredaran darah pada
manusia dengan tepat. 3) Melengkapi daftar pustaka materi
pembelajaran yang digunakan.
Revisi produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada
pembelajaran 5 yaitu 1) Peneliti mengubah indikator mata pelajaran
Bahasa Indonesia menjadi 3.6.2 Mengidentifikasi amanat di dalam
pantun jenaka dengan tepat. Indikator mata pelajaran IPA menjadi 4.4.1
menguraikan cara memelihara kesehatan organ peredaran darah pada
manusia. 2) Peneliti mengubah tujuan pembelajaran IPA menjadi
3.4.1.2 setelah memahami fungsi organ peredaran darah pada manusia,
siswa mampu memerinci cara – cara memelihara kesehatan organ
peredaran darah pada manusia dengan tepat. 4.2.1.1 melalui kegiatan
mengidentifikasi contoh lagu yang bertangga nada mayor dan minor,
siswa dapat menyanyikan lagu bertangga nada mayor dan minor sambil
memainkan alat musik dengan tepat. 3) Peneliti mengubah pendekatan
santifik 5M dengan melibatkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
peneliti melakukan penelitian dan pengembangan RPP menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja
sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema
1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan ini sudah sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
lima langkah pengembangan Borg and Gall, yaitu potensi dan masalah,
pengumpulan data, desain produk, validasi produk dan revisi produk.
4.2.2 Kualitas Produk RPP yang Dikembangkan
Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja
sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam sub tema
1 untuk siswa kelas V SD dapat dikatakan memiliki kualitas “Sangat
Baik” dengan memperoleh rerata 4,22. RPP tersebut sudah memenuhi
aspek komponen yang terdapat pada Perangkat Pelaksanaan
Pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yaitu: 1)
Memuat identitas RPP yang terdiri dari nama satuan pendidikan, kelas,
semester, tema, sub tema, muatan pelajaran yang terkait, alokasi waktu,
hari/ tanggal. 2) Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan
indikator dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur. Di dalam tujuan pembelajaran harus memuat komponen ABCD
(Audience, Behaviour, Condition, Degree). 3) Kompetensi Inti
merupakan gambaran secara umum yang harus dipelajari oleh siswa
untuk jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti (KI)
memuat 4 aspek, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan. 4) Kompetensi Dasar dan Indikator, Kompetensi Dasar
(KD) merupakan kompetensi minimal yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu mata pelajaran pada suatu kelas. Kompetensi Dasar
diturunkan menjadi indikator pembelajaran. Setiap Kompetensi Dasar
(KD) dapat dijabarkan menjadi indikator. Penyusunan indikator
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dengan
memperhatikan Taksonomi Bloom. 5) Materi pembelajaran berisi
materi pokok yang akan diajarkan untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. 6) Pendekatan model tipe dan teknik pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
ini adalah pendekatan saitifik. Model pembelajaran yang digunakan
adalah kooperatif. Tipe pembelajaran STAD (Student Teams
Achivement Divisio) dan teknik pembelajaran penugasan, diskusi dan
presentasi. 7) Langkah – langkah pembelajaran selama proses
pembelajaran mengenai urutan kegiatan yang akan dilakukan. Langkah
– langkah pembelajaran yang digunakan terdiri dari 3 penggalan. Di
dalam langkah kegiatan memuat unsur saintifik yaitu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. 8) Media alat/
bahan dan sumber belajar. Media pembelajaran yang digunakan di
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu menggunakan vidio
pembembelajaran, lagu motivasi, gambar, dan Power Point, teks
literasi, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) dan lembar evaluasi. Alat/
bahan yang digunakan yaitu leptop dan LCD. Sumber belajar yang
digunakan berupa buku guru, buku siswa dan internet. 9) Penilaian yang
memuat teknik atau jenis, bentuk instrumen penilaian dan pedoman
skor. Penilaian meliputi sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian yang digunakan di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini yaitu penilaian pengetahuan dan keterampilan. 10)
Lampiran ini meliputi materi pembelajaran, media pembelajaran,
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), instrumen penilaian dan rubrik
penenilaian, lembar refleksi, lembar pengayaan, lembar remedial.
Materi pembelajaran berisikan rangkuman materi pokok mata pelajaran
yang akan diajarkan dalam satu pertemuan untuk mencapai kompetensi
yang diinginkan. Media pembelajaran berisi power point, gambar –
gambar yang digunakan selama proses pembelajaran, video dan lagu
motivasi. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berisi kegiatan –
kegiatan siswa yang dibuat secara menarik. Instrumen penelian dan
rubrik penilain, instrumen penilaian berisikan soal beserta kunci
jawaban yang digunakan sebagai evaluasi kegiatan pembelajaran untuk
peserta didik. Pada instrumen penilaian disertakan juga teknik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
yang memuat rubrik penilaian yang digunakan sebagai pedoman untuk
memberikan skor atau nilai peserta didik. Lembar refleksi berisikan
panduan – panduan pernyataan kegiatan yang paling disenangi selama
proses pembelajaran, manfaat yang diperoleh setelah mengikuti
pembelajaran, dan kesulitan yang dihadapi saat mengikuti proses
pembelajaran. Lembar refleksi ini bertujuan untuk mengetahui perasaan
yang dialami selama kegiatan pembelajaran. Lembar pengayaan berisi
latihan soal, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa
untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan
dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai
tingkat perkembangan yang optimal. Lembar Remedial dibuat
berdasarkan muatan pelajaran yang disampaikan. Remedial digunakan
untuk mendata peserta didik yang tidak mencapai batas KKM yang
ditentukan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah alat atau perlengkapan
untuk melaksananan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran ini
untuk mempermudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran juga
agar pembelajaran dapat terkontrol dan terevaluasi (Zuhdan, dkk 2011:
16). Pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam
kelas suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan
kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama
lain dalam kelompok tersebut (Jhonson dalam Isjoni, 2013: 23).
Di dalam RPP ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah salah satu
tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 –
5 orang siswa secara heterogen (Trianto, 2010: 68). Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini adalah salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kerja sama di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
antara siswa karena, model pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk
belajar di dalam kelompok dan siswa saling memotivasi dan saling
membantu dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompok.
Berdasarkan penelitian relavan, Johan (2017) melakukan penelitian
pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft PowerPoint
mata pelajaran IPA materi sistem peredaran darah manusia untuk siswa
kelas V SD Kanisius Jetis Depok. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui langkah – langkah pengembangan produk dan
mengetahui kualitas produk berupa media pembelajaran Microsoft
PowerPoint. Dari penelitian Johan menunjukkan ada perbedaan dengan
penelitian yang akan dibuat dalam penelitian ini, peneliti
mengembangkan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD pada materi sistem peredaran darah pada manusia.
Penelitian relavan yang kedua Yohanes (2015) melakukan
penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran sub tema
kegiatan keluarga ku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1
Sekolah Dasar. Tujuan dari penelitain ini adalah mengembangkan
perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum SD 2013 dengan
menggunakan pendekatan tematik intergtif, pendekatan saintifik,
berpikir tingkat tinggi, pendidikan karakter, dan penilaian otentik.
Pengembangkan perangkat pembelajaran ini menggunakan penelitian
R&D dengan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg
and Gall. Penelitian Yohnes menunjukkan ada perbedaan dengan
penelitian yang akan dibuat dalam penelitian ini yaitu pada model
pembelajaran yang akan dibuat di dalam penelitian. Peneliti
mengembangkan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dalam subtema 1 materi sistem peredaran darah pada
manusia.
Penelitian relavan yang ketiga Muhammad (2017) melakukan
penelitian tentang pengembangan RPP menggunakan model STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pada pembelajaran passing bawah dalam permainan bola voli kelas VII.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan RPP menggunakan
model STAD pada pembelajaran passing bawah dalam permainan bola
voli. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembanan R&D yang
menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall. Dari penelitian
Muhammad ada perbedaan penelitian yang akan dibuat di dalam
penelitian. Penelitian Muhammad menunjukkan ada perbedaan pada
mata pelajaran dan materi yang akan dibuat oleh peneliti. Peneliti
mengembangan RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran
darah pada manusia. Peneliti mengembangkan RPP untuk siswa
Sekolah Dasar.
Sesuai dengan pendapat para ahli dan penelitian yang relevan,
peneliti telah mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan menambah beberapa komponen sesuai dengan
kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk mengembangan RPP dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
mengoptimalkan kerja sama pada pembelajaran IPA materi sistem
peredaran darah pada manusia untuk siswa kelas V Sekolah Dasar dan
memenuhi karakteristik kurukulum 2013, keterampilan berpikir abad 21
(4C), HOTS (High Order Thinking Skiils), sesuai dengan model
pembelajaran inovatif dan dengan pendekatan saintifik.
Produk yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi produk yang
tertera pada bab 1 yaitu pertama cover depan produk terdiri dari judul
yaitu pengembangan RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja sama pada materi
sistem peredaran darah pada manusia dalam subtema 1 untuk siswa
kelas V SD Negeri Kentungan, nama penulis, logo universitas,
keterangan berisi program studi yaitu pendidikan guru sekolah dasar,
jurusan yaitu ilmu pendidikan, fakultas yaitu keguruan dan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pendidikan, universitas yaitu Sanata Dharma Yogyakarta. Cover
belakang berisi sinopsis dan biodata singkat penulis. Kedua, produk
dicetak dengan ukuran kertas A4 sedangkan sampul dicetak dengan
kertas ivory 230 supaya terlihat kokoh.
Ketiga, format tulisan menggunakan times new roman dengan
ukuran 12 dan spasi 1,5 supaya RPP terlihat jelas. Keempat, di dalam
RPP terdapat kata pengantar yang terdiri dari ucapan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, penjelasan kerangka berpikir seputar model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, ucapan terimakasih kepada pihak
yang membantu dan terlibat dalam penyusunan produk, dan kesediaan
penulis dalam menerima kritik dan saran terkait dengan produk yang
dikembangkan. Kelima, di dalam RPP terdapat daftar isi terdiri dari
garis besar isi buku beserta nomor halaman.
Keenam, yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Komponen RPP disusun lengkap terdiri dari 1) identitas RPP, 2) tujuan
pembelajaran, 3) kompetensi inti, 4) kompetensi dasar dan indikator, 5)
materi pembelajaran, 6) pendekatan, model, tipe, dan teknik
pembelajaran, 7) langkah – langkah pembelajaran, 8) media, alat/ bahan
dan sumber belajar, 9) penilaian, 10) lampiran. Peneliti membuat dua
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di dalam sub tema.
Ketujuh, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dikembangkan berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Kedua RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Kedelapan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik
yang dikembangkan adalah 5M yaitu: mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan. Kesembilan, yaitu RPP
pembelajaran disusun secara praktis (mudah dilaksanakan) dan sebagai
pedoman dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
disusun dengan jelas dan sistematis. Rencana Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Pembelajaran ini dapat dilaksanakan guru kelas V Sekolah Dasar
dengan mengikuti langkah – langkah yang terdapat di dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran bermanfaat bagi orang lain dan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam proses pembelajaran
Kesepuluh, yaitu peneliti menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dengan benar. Penyusunan RPP memperhatikan ketentuan Pedoman
Umun ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang meliputi tanda baca, huruf
kapital, nama orang, nama tempat, dan kata penghubung. Kesebelas,
yaitu RPP dikembangkan sesuai dengan penerapan penilaian otentik.
Penilaian otentik mengandung aspek sikap spiritual dan sosial, aspek
pengetahuan, aspek keterampilan. Penilaian dilengkapi dengan
instrumen penilaian yang memuat kunci jawaban dari soal tertulis,
daftar cek atau pedoman wawancara bagi penilaian dengan teknik
wawancara, dan cara skoring.
RPP yang telah dibuat juga sudah memperhatikan Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator dan tujuan pembelajaran.
Kompetensi dasar harus terkait dengan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator pencapauan kompetensi,
penilaian dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran
(Sani, 2014: 277). Indikator pencapaian dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD) yang ditetapkan dalam kurikulum. Indikator tersebut harus
mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan (Sani, 2014: 826).
Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan memperhatikan siswa
(Audience), tindakan atau pelaku (Behavior), kondisi (Conditions), dan
kriteria (Degree), yang biasanya disingkat dengan ABCD. (A) adalah
siswa. Tindakan (B) adalah kata kerja untuk mendeskripsikan perilaku
yang “dapat diamati” atau diukur. Kata kerja yang digunakan yaitu kata
kerja operasional. Kondisi (C) adalah batasan materi, tempat atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
bantuan untuk mengevaluasi. Kriteria (D) adalah kriteria kinerja yang
diharapkan (Sani, 2014: 287).
Berdasarkan hasil validasi pengembangan RPP menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja
sama dalam subtema 1 pada materi sistem peredaran darah pada
manusia untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ini dinyatakan “Sangat Baik” dengan
memperoleh skor rata – rata 4,22. Skor tersebut menyimpulkan bahwa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
berkualitas “Sangat Baik” dan layak digunakan. Dengan demikian
produk RPP menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk mengoptimalkan kerja sama dalam sub tema 1 pada materi sistem
peredaran darah pada manusia untuk kelas V Sekolah Dasar. RPP ini
dapat digunakan sebagai acuan atau contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada siswa kelas V Sekolah Dasar dalam proses
pembelajaran serta menjadi bahan ajar guru untuk mengajar di dalam
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Prosedur pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan kerja
sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam
subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan. Dilaksanakan
menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall yang terdiri
dari 5 langkah (1) potensi dan masalah, analisis kebutuhan
wawancara. (2) pengumpulan data, melalui wawancara dengan guru
kelas V. (3) desain produk, menggunakan karakteristik Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. (4) validasi produk, melakukan validasi
produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui pakar ahli guru
yang telah mengikuti PPG. (5) revisi produk, melakukan revisi
produk menggunakan komentar, saran dari para ahli. Penelitian ini
berhenti pada langkah kelima yaitu revisi produk. Hal ini karena
adanya pendemi covid 19, sehingga pada saat ini proses
pembelajaran dilakukan secara daring.
2. Berdasarkan hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengoptimalkan
kerja sama pada materi sistem peredaran darah pada manusia dalam
sub tema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan dengan
validator satu Kepala Sekolah dan tiga pakar Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah mengikuti program PPG (Pendidik Profesi
Guru) diperoleh skor rata – rata 4,22 dengan kategori “Sangat Baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan mempunyai
keterbatasan, di antaranya sebagai berikuit:
1. Wawancara yang dilakukan sebagai analisis kebutuhan hanya
dilakukan bersama dua orang guru kelas V SD.
2. Produk pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
direncanakan peneliti pada langkah ketujuh yaitu revisi produk,
karena masa pendemi covid 19 peneliti hanya membatasi sampai
langkah kelima yaitu revisi produk
3. Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat tidak
dapat diujicobakan karena masa pendemi covid 19
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti untuk pengembangan RPP yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD untuk siswa kelas V
SD adalah sebagai berikut:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan dengan
lebih dari dua orang guru kelas V Sekolah Dasar, sehingga data yang
dihasilkan lebih jelas dan menunjukkan kebutuhan guru dan peserta
didik
2. Produk Pengembangan Rencana Pelaksanaan pembelajaran bisa
dilakukan sampai pada langkah ketujuh yaitu revisi produk, agar
peneliti mengetahui keberhasilan produk saat diujicobakan secara
langsung kepada peserta didik.
3. Penelitian pengembangan yang telah dibuat dilakukan pada langkah
uji coba terbatas untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih
valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Daftar Referensi
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdaya.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI.
SD/MTS, dan SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Hamdayana, J. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghali Indonesia.
Harsanto. R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius.
Hawadi, Setyowati, & Khairunnissa. (2009). Bekerja Sama. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Herwanto, A. (2015). Peningkatan kerja sama dan presentasi belajar IPS
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IIIA
SD Negeri Denggung. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Huda, M. (2015). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Huda, M. (2015). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Isjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Kominikasi Antar
Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).
Bandung: Alfabeta.
Majid, A. (2014). Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Muslimin, Ibrahim. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.
Newstroom John W, Davis, Keith. (2006). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:
Erlangga.
Nugroho, E. (2018). Prinsip-Prinsip Menyusun kuesioner. Malang: UB. Press.
Permendikbud. (2013). No. 67 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI.
Permendikbud. (2013). No. 81a tentang Implementasi Kurikulum.
Permendikbud. (2016). No 22 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Mengegah.
Putra, S.R. (2013). Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: Diva
Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Prasetyo Zuhdan Kun. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains
Terpadu untuk Meningkatkan Kognitif, Keterampilan, Proses, Kreativitas serta
Menerapkan Konsep Ilmiah Peserta Didik SMP. Yogyakarta: Pascasarjana
UNY.
Riyanto, T & Martinus, T. (2008). Kelompok Kerja yang Efektif. Yogyakarta: Kanisius.
Rusman. (2013). Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Samatowa, U.H. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.
Sani, R.A. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model-Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Slavin, Robert E. (2008). Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media
Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamelia Group.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian: Pendidikan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sulistiyanto, K. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Dapartemen Pendidikan Nasional.
Sumaji. (2009). Pendidikan Sains yang Humanis. Yogyakarta: Kanisius IKAP.
Sumatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Pertama Putri
Media.
Suprijono, K. (2014). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Syaodih, N. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Ilmu.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian bagi Pengembangan Profesi & Tenaga
Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasi
dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.
Widokoyo, S.E.P. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Yousnelly, Putty. (2010). Ilmu Pengetahuan alam SD Kelas V. Jakarta: Yudistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Zulkarnain, W. (2013). Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 2 Surat Pernyataan Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3 Surat Izin wawancara analisis Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Guru
Pertanyaan
1. Apakah Bapak/Ibu pernah mengembangkan RPP pada materi pokok sistem
peredaran darah pada manusia?
2. Pengembangan RPP dengan model apa yang pernah Bapak/Ibu lakukan pada
materi pokok sistem peredaran darah pada manusia? Bagaimana
efektivitasnya?
3. Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang dihadapai dalam upaya pengembangan
RPP pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia di sekolah
Bapak/Ibu?
4. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?
5. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan pengembangan RPP dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
6. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dalam pengembangan RPP dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
7. Apakah Bapak/Ibu memahami langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
8. Apakah Bapak/Ibu menyusun RPP menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
9. Jika pernah, apa kesulitan yang dihadapai oleh Bapak/Ibu dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
10. Apakah Bapak/Ibu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai sesuai
dengan abad 21 yang salah satunya kolaborasi?
11. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap pengertian dari indikator
kemapuan kolaborasi?
12. Apakan dalam pembuatan RPP Bapak/Ibu sudah merumuskan indikator dan
tujuan terkait dengan keterampilan kolaborasi?
13. Apakah Bapak/Ibu ingin siwa-siswinya memiliki kemampuan kolaborasi?
14. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh RPP yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk mengembangkan kerja sama siswa
sebagai inspirasi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Kelas VA
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Bapak/Ibu pernah mengembangkan
RPP pada materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia
Pernah
2 Pengembangan RPP dengan model apa yang
pernah Bapak/Ibu lakukan pada materi pokok
sistem peredaran darah pada manusia?
Bagaimana efektivitasnya?
Menggunakan model
pembelajaran picture
and picture
3 Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang dihadapai
dalam upaya pengembangan RPP pada materi
pokok sistem peredaran darah pada manusia di
sekolah Bapak/Ibu?
Dalam menggunakan
media pembelajaran
berupa gambar
sistem peredaran
darah ketika
menggunakan model
pembelajaran picture
and picture
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut?
Dengan mencari
gambar sistem
peredaran darah yang
lengkap dan jelas
agar siswa dapat
memahami materi
yang diajarkan.
5 Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan
pengembangan RPP dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Belum pernah
6 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dalam
pengembangan RPP dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Belajar di dalam
kelompok
7 Apakah Bapak/Ibu memahami langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Belum memahami
8 Apakah Bapak/Ibu menyusun RPP
menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD?
Belum pernah
9 Jika pernah, apa kesulitan yang dihadapai oleh
Bapak/Ibu dalam menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Tidak ada kesulitan,
karena belum
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe
STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
10 Apakah Bapak/Ibu mengetahui keterampilan
yang harus dikuasai sesuai dengan abad 21 yang
salah satunya kolaborasi?
Sudah mengetahui
11 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap
pengertian dari indikator kemampuan
kolaborasi?
Menyelesaikan tugas
secara bersama di
dalam kelompok
12 Apakan dalam pembuatan RPP Bapak/Ibu
sudah merumuskan indikator dan tujuan terkait
dengan keterampilan kolaborasi?
Belum pernah
13 Apakah Bapak/Ibu ingin siwa-siswinya
memiliki kemampuan kolaborasi?
Iya
14 Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh RPP
yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk mengembangkan
kerja sama siswa sebagai inspirasi?
Sangat membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru Kelas VB
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Bapak/Ibu pernah mengembangkan
RPP pada materi pokok sistem peredaran
darah pada manusia
Pernah
2 Pengembangan RPP dengan model apa
yang pernah Bapak/Ibu lakukan pada materi
pokok sistem peredaran darah pada
manusia? Bagaimana efektivitasnya?
Tanpa menggunakan
model pembelajaran
3 Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang
dihadapai dalam upaya pengembangan RPP
pada materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia di sekolah Bapak/Ibu?
Dalam menentukan
kegiatan atau tugas yang
dapat dilakukan bersama
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan tersebut?
Guru belum mencari
solusi untuk mengatasi
kesulitan ini
5 Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti
pelatihan pengembangan RPP dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Belum pernah
6 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu dalam
pengembangan RPP dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Belajar di dalam
kelompok
7 Apakah Bapak/Ibu memahami langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe
STAD?
Belum memahami
8 Apakah Bapak/Ibu menyusun RPP
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Sudah pernah
9 Jika pernah, apa kesulitan yang dihadapai
oleh Bapak/Ibu dalam menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Membagi siswa di dalam
kelompok secara
heterogen
10 Apakah Bapak/Ibu mengetahui
keterampilan yang harus dikuasai sesuai
dengan abad 21 yang salah satunya
kolaborasi?
Sudah mengetahui
11 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terhadap pengertian dari indikator
kemampuan kolaborasi?
Menyelesaikan tugas
bersama dengan teman
kelompok
12 Apakan dalam pembuatan RPP Bapak/Ibu
sudah merumuskan indikator dan tujuan
terkait dengan keterampilan kolaborasi?
Belum pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
13 Apakah Bapak/Ibu ingin siwa-siswinya
memiliki kemampuan kolaborasi?
Iya
14 Apakah Bapak/Ibu membutuhkan contoh
RPP yang menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk
mengembangkan kerja sama siswa sebagai
inspirasi?
Sangat membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 7 Rangkuman Hasil Wawancara Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah Bapak/Ibu pernah
mengembangkan RPP pada materi
pokok sistem peredaran darah pada
manusia
Kedua guru SD Negeri
Kentungan sudah pernah
mengembangkan RPP materi
sistem peredaran darah pada
manusia
2 Pengembangan RPP dengan model
apa yang pernah Bapak/Ibu lakukan
pada materi pokok sistem peredaran
darah pada manusia? Bagaimana
efektivitasnya?
Guru kelas VA menggunakan
metode pembelajaran picture
and picture dan guru kelas VB
tanpa menggunakan model
pembelajaran
3 Kesulitan-kesulitan apa sajakah yang
dihadapai dalam upaya pengembangan
RPP pada materi pokok sistem
peredaran darah pada manusia di
sekolah Bapak/Ibu?
Guru kelas VA mengalami
kesulitan saat menggunakan
media pembelajaran berupa
gambar yang sesuai dengan
materi sistem peredaran darah
pada manusia, karena gambar
sistem peredaran darah banyak
jenisnya pada saat
menggunakan model
pebelajaran picture and
picture. Guru kelas VB
mengalami kesulitan saat
menentukan kegiatan yang
dapat dilakukan bersama
4 Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut?
Guru kelas VA mencari
gambar sistem peredaran darah
yang lengkap dan jelas agar
siswa dapat memahami materi
yang diajarkan.
5 Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti
pelatihan pengembangan RPP dengan
model pembelajaran kooperatif tipe
STAD?
Kedua guru belum pernah
mengikuti pelatihan
6 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
dalam pengembangan RPP dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
Kedua guru mengatakan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD adalah belajar di dalam
kelompok
7 Apakah Bapak/Ibu memahami
langkah-langkah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Kedua guru belum memahami
langkah – langkah model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pebelajaran kooperatif tipe
STAD
8 Apakah Bapak/Ibu menyusun RPP
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Guru kelas VA belum pernah
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Guru kelas VB sudah
pernah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD
9 Jika pernah, apa kesulitan yang
dihadapai oleh Bapak/Ibu dalam
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD?
Guru kelas VB mengalami
kesulitan saat membagi siswa
di dalam kelompok secara
heterogen
10 Apakah Bapak/Ibu mengetahui
keterampilan yang harus dikuasai
sesuai dengan abad 21 yang salah
satunya kolaborasi?
Kedua guru sudah mengetahui
keterampilan yang harus
dikuasai sesuai abad 21 yang
salah satunya kolaborasi
11 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terhadap pengertian dari indikator
kemampuan kolaborasi?
Kedua guru menyatakan
bahwa kemamuan kolaborasi
adalah menyelesaikan tugas
secara bersama – sama dengan
teman kelompok
12 Apakan dalam pembuatan RPP
Bapak/Ibu sudah merumuskan
indikator dan tujuan terkait dengan
keterampilan kolaborasi?
Kedua guru belum pernah
meruuskan indikator dan
tujuan terkait dengan
keterampilan kolaborasi
13 Apakah Bapak/Ibu ingin siwa-
siswinya memiliki kemampuan
kolaborasi?
Kedua guru ingin memiliki
siswa-siswi yang memiliki
kemampuan kolaborasi
14 Apakah Bapak/Ibu membutuhkan
contoh RPP yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
untuk mengembangkan kerja sama
siswa sebagai inspirasi?
Kedua guru sangat
mebutuhkan contoh RPP yang
menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 8 Pernyataan Validasi Produk RPP
Instrumen Validasi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Division)
NO Aspek yang Dinilai
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1 Memuat kompetensi dasar pengetahuan (KD dari KI-3) dan keterampilan (KD dari KI-
4).
2 Memiliki kesesuaian dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan.
A. Identitas RPP
1 Terdapat: satuan pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, pembelajaran ke, muatan
pelajaran terkait. Alokasi waktu, hari/tanggal.
B. Perumusan Indikator
1. Kesesuaian dengan KD
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur.
3. Kesesuaian penggunaan kata kerja dengan indikator untuk mengoptimalkan kemampuan
kerja sama.
4. Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan.
5. Memuat kemampuan kerja sama
6. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik.
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator.
2. Komponen terdiri dari aspek ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree).
D. Materi Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai.
2. Materi pokok disusun secara sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
3. Memuat fakta dan konsep yang relevan.
E. Pemilihan Sumber Belajar
1. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3. Kesesuaian dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division).
4. Sumber belajar meliputi bahan cetak, bahan ajar (IT), dan lingkungan sekitar yang
relevan.
5. Sumber belajar mutakhir.
F. Pemilihan Media Pembelajaran
1. Kesesuaian dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran konvensional dan berbasis ICT.
4. Tersedia LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).
G. Pendekatan, Model, dan Metode
1. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik (5M).
2. Kesesuaian sintaks dalam pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division).
3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran siswa dalam setiap sintaksnya.
4. Metode pembelajaran yang digunakan mengaktifkan siswa.
H. Skenario Pembelajaran
1. Kegiatan awal variatif dengan menggunakan teknik (orientasi, literasi, apersepsi, dan
motivasi).
2. Kegiatan inti memiliki kesesuaian dengan sintaks, mengembangkan 4C, kegiatan
pembelajaran berpusat pada siswa, dan menggunakan 5M.
3. Kegiatan penutup berupa penyimpulan, refleksi, evaluasi, dan tindak lanjut yang
meliputi remedial dan pengayaan.
4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
5. Kegiatan pembelajaran dirancang secara sistematis.
6. Kesesuaian cakupan materi dengan alokasi waktu pada kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup.
I. Evaluasi
1. Menggunakan teknik penilaian otentik dan mengukur aspek (pengetahuan, dan
keterampilan) yang sesuai dengan indikator.
2. Tersedia kunci jawaban/rubrik penilaian yang sesuai.
3. Tersedia kisi-kisi penilaian kemampuan kerja sama aspek analisis.
4. Tersedia pedoman skoring.
J. Rancangan Penilaian Autentik
1. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian pengetahuan.
2. Kesesuaian bentuk, teknik, dan instrumen penilaian keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 9 Surat Izin Validasi Produk RPP Kepala Sekolah SD
Kanisius Totogan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 10 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius
Sengkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 11 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius
Demangan Baru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 12 Surat Izin Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius
Demangan Baru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 13 Hasil Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Sengkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 14 Hasil Validasi Produk RPP Guru SD Kanisius Demangan
Baru 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 15 Program Tahunan
PROGRAM TAHUNAN
Nama Sekolah : SD N KENTUNGAN
Kelas / Semester : V / 1
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tema Sub Tema Pembelajaran
Ke Alokasi Waktu
Ket
I
Organ
Gerak
Hewan
dan
Manusia
1
Organ Gerak Hewan
1 1 Hari
1
Minggu
Juli Mg
Ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Manusia dan
Lingkungan
1 1 Hari
1
Minggu
Juli Mg
Ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Lingkungan dan
Manfaatnya
1 1 Hari
1
Minggu
Agust Mg
Ke 1 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari Agust Mg
Ke 2 6 1 Hari
Ulangan Harian Tema I
Remidi & Pengayaan 2 Hari Agust Mg
Ke 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
II
Udara
Bersih bagi
Kesehatan
1
Cara Tubuh
Mengolah
Udara Bersih
1 1 Hari
1
Minggu
Agust Mg
Ke 2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari Agust Mg
Ke 3 5 1 Hari
6 1 Hari
2
Pentingnya
Udara Bersih
bagi
Pernapasan
1 1 Hari
1
Minggu
Agust Mg
Ke 3 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari Agust Mg
Ke 4 5 1 Hari
6 1 Hari
3
Memelihara
Kesehatan
Organ
Pernapasan
Manusia
1 1 Hari
1
Minggu
Agust Mg
Ke 5
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema II
Remidi & Pengayaan 2 Hari Sept Mg
Ke 1
III
Makanan
Sehat
1
Bagaimana Tubuh
Mengolah
Makanan?
1 1 Hari
1
Minggu
Sept Mg
Ke 1 2 1 Hari
3 1 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
4 1 Hari
5 1 Hari Sept Mg
Ke 2 6 1 Hari
2
Pentingnya
Makanan Sehat
bagi Tubuh
1 1 Hari
1
Minggu
Sept Mg
Ke 2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari Sept Mg
Ke 3 6 1 Hari
3
Pentingnya
Menjaga Asupan
Makanan Sehat
1 1 Hari
1
Minggu
Sept Mg
Ke 3 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari Sept Mg
Ke 4 6 1 Hari
Ulangan Harian Tema III
Remidi & Pengayaan 2 Hari Sept Mg 4
IV
Sehat Itu
Penting
1
Peredaran
Darahku
Sehat
1 1 Hari
1
Minggu
Sept Mg Ke
4 2 1 Hari
3 1 Hari Okt Mg Ke
1 4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2 1 Hari 1
Minggu
Okt Mg Ke
1 2 1 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Gangguan
Kesehatan
pada Organ
Peredaran
Darah
3 1 Hari Okt Mg Ke
3 4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Cara
Memelihara
Kesehatan
Organ
Peredaran
Darah
Manusia
1 1 Hari
1
Minggu
Okt Mg Ke
3 2 1 Hari
3 1 Hari Okt Mg Ke
4 4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema IV
Remidi & Pengayaan 2 Hari Okt Mg Ke
4
V
Ekosistem
1
Komponen
Ekosistem
1 1 Hari
1
Minggu
Okt Mg Ke
5
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Hubungan
Antar
makhluk
Hidup dalam
Ekosistem
1 1 Hari
1
Minggu
Nov Mg
Ke 1 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari Nov Mg
Ke 2 5 1 Hari
6 1 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3
Keseimbangan
Ekosistem
1 1 Hari
1
Minggu
Nov Mg
Ke 2 2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari Nov Mg
Ke 3 5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema V
Remidi & Pengayaan 2 Hari Nov Mg
Ke 3
VI
Panas dan
Perpindahannya
1
Suhu dan
Kalor
1 1 Hari
1
Minggu
Jan Mg Ke
1
Jan Mg
Ke 2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Perpindahan
Kalor di
Sekitar kita
1 1 Hari
1
Minggu
Jan Mg
Ke 2
Jan Mg
Ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Pengaruh
Kalor
terhadap
Kehidupan
1 1 Hari
1
Minggu
Jan Mg
Ke 3
Jan Mg
Ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema VI
Remidi & Pengayaan 2 Hari Jan Mg
Ke 4
Proyek Kelas + Literasi 1
Minggu
Jan Mg ke
4,5
VII
Peristiwa
dalam
Kehidupan
1
Peristiwa
Kebangsaan
Masa
Penjajahan
1 1 Hari
1
Minggu
Feb Mg Ke 1
Feb Mg Ke 2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Peristiwa
Kebangsaan
Seputar
Proklamasi
Kemedekaan
1 1 Hari
1
Minggu
Feb Mg Ke
2,3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Peristiwa
Mengisi
Kemerdekaan
1 1 Hari
1
Minggu
Feb Mg Ke
3,4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema VII
Remidi & Pengayaan 2 Hari Feb Mg Ke 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Proyek Kelas + Literasi 1
Minggu
Maret Mg ke
1
VIII
Lingkungan
Sahabat
Kita
1
Manusia dan
Lingkungan
1 1 Hari
1
Minggu Maret Mg Ke 3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Perubahan
Lingkungan
1 1 Hari
1
Minggu Maret Mg Ke 4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Usaha
Pelestarian
Lingkungan
1 1 Hari
1
Minggu April Mg Ke 1
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema VIII
Remidi & Pengayaan 2 Hari April Mg Ke 2
Proyek Kelas + Literasi 1
Minggu April Mg ke 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
IX
Benda-
Benda di
Sekitar Kita
1
Benda
Tunggal dan
Campuran
1 1 Hari
1
Minggu Apr Mg ke 2,3
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
2
Benda dalam
Kegiatan
Ekonomi
1 1 Hari
1
Minggu Apr Mg ke 3,4
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
3
Manusia dan
Benda di
Lingkungan-
nya
1 1 Hari
1
Minggu
Aprl Mg ke 4
Mei mg ke 2
2 1 Hari
3 1 Hari
4 1 Hari
5 1 Hari
6 1 Hari
Ulangan Harian Tema IX
Remidi & Pengayaan
2 Hari Mei mg ke 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Proyek Kelas + Literasi 1
Minggu Mei Mg ke 3
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kentungan
MM Suyatini, M.Pd.
NIP. 19640626 199103 2 006
Guru kelas
Siti Nurjannah, S.Pd.
NIP. 19950426 201903 2 015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 16 Program Semester
PROGRAM SEMESTER
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Nama Sekolah : SD Negeri Kentungan
Kelas / Semester :V / 1
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Organ Gerak
Hewan dan
Manusia
1. Organ Gerak
Hewan
1
1
MG
L
I
B
U
R
S
E
S
T
E
R
X L
I
B
U
R
S
E
M
E
S
T
13 Juli 2020
2 X 14 Juli 2020
3 X 15 Juli 2020
4 X 16 Juli 2020
5 X 17 Juli 2020
6 X 18 Juli 2020
2. Manusia dan
Lingungan
1
X 20 Juli 2020
2 X 21 Juli 2020
3 X 22 Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4 1
MG G
E
N
A
P
X E
R
G
A
N
J
I
L
23 Juli 2020
5 X 24 Juli 2020
6 X 25 Juli 2020
3. Lingungan dan
Manfaatnya
1 X 27 Juli 2020
2 X 28 Juli 2020
3 1
MG
X 29 Juli 2020
4 X 30 Juli 2020
5 X 1 Agust 2020
6 X 3 Agust 2020
Ulangan Harian Tema 1
Remedi & Pengayaan
2
hari
4 Agust 2020
5 Agust 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2. Udara
Bersih Bagi
Kesehatan
1. Cara Tubuh
Mengelolah
Udara Bersih
1
1
MG
X 6 Agust 2020
2 X 7 Agust 2020
3 X 8 Agust 2020
4 X 10 Agust 2020
5 X 11 Agust 2020
6 X 12 Agust 2020
2. Pentingnya
Udara Bersih
Bagi
Pernapasan
1
1
MG
X 14 Agust 2020
2 X 15 Agust 2020
3 X 18 Agust 2020
4 X 19 Agust 2020
5 X 22 Agust 2020
6 X 24 Agust 2020
1 X 25 Agust 2020
2 X 26 Agust 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3. Memelihara
Kesehatan Organ
Pernapasan
Manusia
3
1
MG
X 27 Agust 2020
4 X 27 Agust 2020
5 X 28 Agust 2020
6 X 29 Agust 2020
Ulangan Harian Tema II
Remedi dana Pengayaan
2
Hari
31 Agust 2020
01 Sept 2020
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Makan
Sehat
1. Bagaimana
tubuh
Mengelolah
Makana Sehat
1
1
MG
X 02 Sept 2020
2 X 03 Sept 2020
3 X 04 Sept 2020
4 X 05 Sept 2020
5 X 07 Sept 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
6 X 08 Sept 2020
2. Pentingnya
Makanan
Sehat Bagi
Tubuh
1
1
MG
X 09 Sept 2020
2 X 10 Sept 2020
3 X 11 Sept 2020
4 X 12 Sept 2020
5 X 14 Sept 2020
6 X 15 Sept 2020
3. Pentingnya
Menjaga
Asupan
Makanan
1 X 16 Sept 2020
2 X 17 Sept 2020
3 X 18 Sept 2020
4 X 19 Sept 2020
5 X 21 Sept 2020
6 X 22 Sept 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Ulangan Harian Tema II
Remedi & Pengayaan
2
Hari
23 Sept 2020
24 Sept 2020
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
4. Sehat Itu
Penting
1. Peredaran
Darah Ku
Sehat
1
1
MG
X 25 Sept 2020
2 X 26 Sept 202
3 X 28 Sept 2020
4 X 29 Sept 2020
5 X 30 Sept 2020
6 X 01 Okt 2020
2. Gangguan
Kesehatan
Pada
Organ
1 1
MG
X 02 Okt 2020
2 X 03 Okt 2020
3 X 12 Okt 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Peredaran
darah 4 X 13 Okt 2020
5 X 14 Okt 2020
6 X 15 Okt 2020
3. Cara
Memelihara
Kesehatan
Organ
Peredaran
Darah
Manusia
1 X 16 Okt 2020
2 X 17 Okt 2020
3 X 19 Okt 2020
4 1
MG
X 20 Okt 2020
5 X 21 Okt 2020
6 X 22 Okt 2020
Ulangan Harian Tema IV
Remedi & Pengayaan
2
Hari
23 Okt 2020
24 Okt 2020
PENILAIAN TENGAH SEMESTER 05 Okt-10 Okt
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5. Ekosistem
1. Komponen
Ekosistem
1
1
MG
X 26 Okt 2020
2 X 27 Okt 2020
3 X 31 Okt 2020
4 X 02 Nov 2020
5 X 03 Nov 2020
6 X 04 Nov 2020
2. Hubungan
Antar
Makhluk
Hidul Dalam
Ekosistem
1 X 05 Nov 2020
2 X 06 Nov 2020
3 X 07 Nov 2020
4 X 09 Nov 2020
5 X 10 Nov 2020
6 X 11 Nov 2020
3. Keseimbangan
Ekosistem
1 X 12 Nov 2020
2 X 13 Nov 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Tema Sub Tema Pemb
. Ke AW
Juli Agustus September Oktober November Desember Ket
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 X 14 Nov 2020
4 X 16 Nov 2020
5 X 17 Nov 2020
6 X 18 Nov 2020
Ulangan Harian Tema V
Remedi &
Pengayaan
2
Hari
19 Nov 2020
20 Nov 2020
PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 7 Des-12 Des 2020
PENERIMAAN LAPORAN HASIL BELAJAR SEMESTER 1 18 Des 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
MM Suyatini, M.Pd. Siti Nurjanah, S.Pd.
NIP. 19640626 199103 2 006 NIP. 19950426 201903 2 015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 17 Silabus
SILABUS KELAS V
SD NEGERI KENTUNGAN
2020/2021
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Sub Tema : 1. Peredaran Darahku Sehat
Semester : 1 (Satu)
Pembelajaran : 1 (Satu)
KOMPETENSI INTI:
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Muatan
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
IPA
3.4 Menjelaskan
organ peredaran
darah dan
fungsinya pada
hewan dan
manusia serta
cara
memelihara
kesehatan organ
peredaran darah
manusia.
3.4.1 Menjelaskan
pengertian organ
peredaran darah
pada manusia dan
proses peredaran
darah di dalam
tubuh
3.4.2 Menyebutkan
organ peredaran
darah pada
manusia
Organ
peredaran
pada
manusia
Proses
Peredaran
darah
pada
manusia
Denyut
nadi
Pembuluh
nadi dan
pembuluh
balik
Mengamati
media
pebelajaran
organ
peredaran
darah pada
manusia.
Menyebutkan
bangian –
bangian
jantung yang
terlibat dalam
proses
peredaran
darah
Menonton
video cara
Pengetahuan
Tes Tertulis
Menjelaskan
proses
peredaran
darah besar
dan kecil
pada manusia
Menyebutkan
organ
peredaran
darah pada
manusia
Menjelaskan
perbedaan
pembuluh
nadi dan
7 X 35
Menit
Buku
guru
kelas V.
Tema 4
sehat itu
penting,
Buku
siswa
kelas V.
Tema 4
sehat itu
penting
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
menghitung
denyut nadi.
Peserta didik
menghitung
denyut nadi
Mencari
informasi
perbedaan
pembuluh
nadi dan
pembuluh
balik
pembuluh
balik
4.4 Menyajikan
karya tentang
organ peredaran
darah pada
manusia
4.4.1 Membuat gambar
organ peredaran
darah pada
mausia.
4.4.2
Mempresentasikan
gambar organ
peredaran darah
pada manusia
Menggambar
cara kerja
organ
peredaran
darah pada
manusia di
dalam
kelompok
Menunjukkan
hasil karya
yang telah
dibuat di
Keterampilan
Produk
Menggambar
organ
peredaran
darah pada
manusia
Menjelaskan
hasil gambar
organ
peredaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dalam
kelompok
darah pada
manusia
Bahasa
Indonesia
3.6 Menggali isi
dan amanat
pantun yang
disajikan
secara lisan
dan tulis
dengan tujuan
untuk
kesenangan.
3.6.1 Menjelaskan
tentang
pengertian
pantun.
3.6.2 Menyebutkan
ciri-ciri dan
unsur-unsur yang
terdapat di dalam
pantun
Pengertian
pantun
Ciri-ciri
pantun
Unsur-
unsur
dalam
pantun
Membaca teks
pantun
Mencari
informasi
tentang
pengertian
pantun dan
ciri -ciri
pantun
Pengetahuan
Tes Tertulis
Menuliskan
pengertian
pantun dan
ciri-ciri
pantun
4.6 Melisankan
pantun hasil
karya pribadi
dengan lafal,
intonasi, dan
ekspresi yang
tepat sebagai
bentuk
ungkapan diri
dan ekspresi
4.6.1 Membuat pantun
dengan benar.
4.6.2 Membaca pantun
di depan kelas.
Membuat 3
contoh pantun
di dalam
kelompok
Membacakan
pantun yang
telah dibuat
Keterampilan
Produk
Membuat 3
contoh
pantun
Membaca
pantun yang
telah dibuat
di depan
kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
yang tepat
sebagai
bentuk
ungkapan
diri.
Tema : 4. Sehat Itu Penting
Sub Tema : 1. Peredaran Darahku Sehat
Semester : 1 (Satu)
Pembelajaran : 5 (Lima)
KOMPETENSI INTI:
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Muatan
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
IPA 3.4 Menjelaskan
organ
peredaran
darah dan
fungsinya
pada hewan
dan manusia
serta cara
memelihara
kesehatan
organ
peredaran
darah
manusia.
3.4.1 Menjelaskan
fungsi organ
peredaran darah
pada manusia
3.4.2 Memerinci cara
memelihara
kesehatan organ
peredaran pada
manusia
Fungsi organ
peredaran
darah pada
manusia
Cara
memelihara
kesehatan
organ
peredaran
darah
Membaca teks
tentang manfaat
kesehatan bagi
manusia
Mengamati
gambar mengenai
organ peredaran
darah pada
manusia
Menonton video
tentang cara
memelihara
kesehatan organ
peredaran darah
pada manusia
Pengetahuan
Tes Tertulis
Menjelaskan
fungsi organ
peredaran
darah
Menjelaskan
cara
memelihara
kesehatan
organ
peredaran
darah
7 X 35
Menit
Buku
guru
kelas V.
Tema 4
sehat itu
penting,
Buku
siswa
kelas V.
Tema 4
sehat itu
penting
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
4.4 Menyajikan
karya tentang
organ
peredaran
darah pada
manusia.
4.4 Menguraikan cara
memelihara
kesehatan organ
peredaran darah
pada manusia.
Mengerjakan soal
dari teks bacaan
manfaat kesehatan
bagi tubuh
Mempresentasikan
hasil jawaban dari
teks bacaan
manfaat kesehatan
bagi tubuh
Keterampilan
Produk
Membacakan
hasil diskusi di
dalam
kelompok
mengenai cara
memelihara
kesehatan oran
peredaran darah
Bahasa
Indonesia
3.6 Menggali isi
dan amanat
pantun yang
disajikan
secara lisan
dan tulis
dengan
tujuan untuk
kesenangan.
3.6.1 Menjelaskan
pengertian
pantun jenaka
3.6.2
Mengidentifikasi
amanat yang
terdapat pada
pantun jenaka
dengan tepat
Pantun jenaka
dan ciri-ciri
pantun jenaka
Peserta didik
membaca teks
pantun
Menemukan
informasi
mengenai
pengertian pantun
jenaka dan ciri-
cirinya
Pengetahuan
Tes Tertulis
Menjelaskan
pengertian
pantun jenaka
Mengidentifikas
i amanat yang
terdapat di
dalam pantun
4.2 Melisankan
pantun hasil
karya pribadi
dengan lafal,
4.6.1 Membuat
contoh pantun
jenaka dan
menunjukkan
Membuat 2 pantun
jenaka dan
menentukan
amanat yang
Keterampilan
Produk
Membuat 2
pantun jenaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
intonasi, dan
ekspresi yang
tepat sebagai
bentuk
ungkapan
diri.
unsur-unsur
pantun yang
dibuatnya
dengan benar
4.6.2 Membaca
pantun yang
telah dibuat
terkandung di
dalam pantun di
dalam kelompok
Membacakan
pantun yang telah
dibuat di dalam
kelompok
dan
menentukan
amanat yang
terkandung di
dalam pantun
Membacakan
hasil karya
yang telah
dibuat
SPdB
3.2 Memahami
tangga nada.
3.2.1 Menjelaskan
pengertian
tangga nada
mayor dan
minor dengan
tepat
3.2.2 Mengidentifikasi
contoh lagu
yang bertangga
nada mayor dan
minor
Lagu yang
bertangga
nada mayor
dan minor
Mengamati
gambar anak yang
sedang menyiram
bunga dan sambil
bernyanyi
Mengamati dan
membaca partitur
lagu bertangga
nada mayor dan
minor
Mencari informasi
tentangcontoh lagu
bertangga nada
mayor dan minor
Pengetahuan
Tes Tertulis
Menjelaskan
pengertian
tangga nada
mayor dan
minor
Mencari
contoh lagu
yang bertangga
nada mayor
dan minor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
4.2 Menyanyikan
lagu-lagu
dalam
berbagai
tangga nada
dengan
iringan
musik.
4.2.1 Menampilkan
lagu anak-anak
dengan nada
mayor dan
minor diiringi
alat musik
tradisional
Peserta didik
memilih satu buah
lagu yang
bertangga nada
mayor atau minor
yang akan
dinyayikan sambil
menggunakan alat
musik tradisional
bersama dengan
teman kelompok
Keterampilan
Produk
Menyanyikan
satu buah lagu
yang bertangga
nada mayor
atau minor
dengan
menggunakan
alat musik
taradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 18 Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (dicetak
pisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
BIODATA PENULIS
Roma Elveronza Sinaga atau biasa dipanggil
dengan sebutan Roma, lahir di Pematang Raya, 04
Oktober 1999. Penulis menempuh pendidikan
Sekolah Dasar di SD Negeri Huta Bolon di
Pematang Raya tamat pada tahun 2011. Penulis
menempuh pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 2 Pematang Raya tamat
pada tahun 2014. Pendidikan terakhir Penulis di
SMA Negeri 1 Pematang Raya tamat pada tahun 2017. Pada saat ini penulis
sedang menyelesaikan studi S1 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama mengikuti
perkuliahan penulis mengikuti berbagai kegiatan di kampus. Berikut ini
daftar kegiatan yang pernah diikuti penulis.
No Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2017 Peserta
2 Inisiasi Program Studi (INSIPRO) 2017 Peserta
3 Pendampingan Pengembangan
Kepribadian dan Metode Belajar I
(PPKMB-I)
2017 Peserta
4 Pendampingan Pengembangan
Kepribadian dan Metode Belajar II
(PPKMB-II)
2018 Peserta
5 Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2018 Peserta
6 WEEK-END MORAL 2018 Peserta
7 Invasion Workshop USD
“Unreasonable Love”
2018 Anggota
Seksi
Dekorasi
8 English Club 2019 Peserta
9 Kuliah Kerja Nyata Reguler Angkatan LIX 2020 Peserta
Masa pendidikan di perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan RPP
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
mengoptimalkan kerja sama pada materi sistem peredaran darah pada
manusia dalam subtema 1 untuk siswa kelas V SD Negeri Kentungan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI