PENGEMBANGAN PARAFRASE

7
PENGEMBANGAN PARAFRASE MENJADI KALIMAT (Tugas Bahasa Indonesia) NAMA : EKO DIANTO NIM : 06101381320015 JURUSAN/ PRODI : MIPA / Pend. Kimia FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

description

parafrase

Transcript of PENGEMBANGAN PARAFRASE

Page 1: PENGEMBANGAN PARAFRASE

PENGEMBANGAN PARAFRASE

MENJADI KALIMAT

(Tugas Bahasa Indonesia)

NAMA : EKO DIANTO

NIM : 06101381320015

JURUSAN/ PRODI : MIPA / Pend. Kimia

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: PENGEMBANGAN PARAFRASE

Kalimat topik

o Pemurnian alumunium menggunakan metode bayer

Kalimat sinonim

o Metode bayer adalah sarana industri utama yang digunakan untuk

mengolah bauksit sehingga menghasilkan alumina

Kalimat Parafrase

o Metode bayer mengalami empat proses

o Metode bayer terdiri dari proses digestion, clarification, precipitation dan

calcination

Page 3: PENGEMBANGAN PARAFRASE

M etode bayer adalah sarana industri utama yang digunakan untuk

mengolah bauksit sehingga menghasilkan alumina . Bauksit adalah bijih yang

paling penting dari alumunium, berisi alumina sekitar 30 – 54 %, Al2O3, sisanya

menjadi campuran silika (SiO2), oksida besi (Fe2O3) dan titanium oksida (TiO2)

dan caranya dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida

(NaOH).

Adapun pada m etode bayer mengalami empat proses , yaitu pertama

alumunium akan melalui proses digestion dimana dalam proses ini bauksit akan

dicerna untuk pertama kalinya. Kemudian proses yang kedua adalah clarification

dimana bijih bauksit yang selesai dicerna akan dilanjutkan dengan proses

klarifikasi, proses ketiga yaitu tahap precipitation setelah selesai diklarifikasi

selanjutnya bauksit akan diendapkan pada tahap ini. Dan proses yang terakhir

adalah tahap calcination, bauksit yang telah diendapkan selanjutnya akan

dilakukan kalkinasi pada tahap terakhir ini.

Metode bayer terdiri dari proses digestion, clarification,

precipitation dan calcination . Proses digestion adalah tahap awal dalam

pemurnian alumunium, dimana pada tahap ini bauksit yang telah dikumpulkan

akan dilakukan pencernaan yang berfungsi memisahkan alumina awal dengan

materi-materi yang lain. Setelah didapatkan alumina y dari proses digestion maka

selanjutnya akan dilanjutkan pada proses clarification, pada tahap ini alumina

yang didapat akan diklarifikasi lagi sehingga menghasilkan alumina yang lebih

baik dibandingkan pada tahap digestion. Alumina terbentuk, maka dilanjutkan

pada proses ketiga yaitu tahap precipitation yang bertujuan untuk mengendapkan

alumina murni dengan bantuan gas CO2 sehingga nantinya akan dihasilkan

butiran-butiran solid halus dari pengendapan tersebut dan akan dilanjutkan dengan

proses calcination, pada pemurnian terakhir ini aluminium hidroksida akan

dipanaskan sampai 1050 C sehingga menghasilkan alumina murni dan

memancarkan uap air.

Page 4: PENGEMBANGAN PARAFRASE

Kalimat topik

o Pemurnian alumunium melalui tahap digestion

Kalimat sinonim

o Tahap digestion merupakan proses pertama dalam metode bayer.

Kalimat Parafrase

o Tahap digestion mempunyai persamaan reaksi

o Tahap digestion mengubah alumina bauksit menjadi lumpur merah (RM)

Page 5: PENGEMBANGAN PARAFRASE

Tahap digestion merupakan proses pertama dalam metode bayer .

Dimana proses ini merupakan langkah awal dalam pemurnian alumunium yang

menggunakan metode bayer. Tahap digestion juga sering disebut proses

pencernaan, karena sebelumnya bauksit adalah tanah namun dengan

menggunakan tahap digestion tanah tersebut mampu dislurried dengan bantuan

NaOH dan digester dengan suhu sekitar 175 C maka akan didapat bauksit.

Adapun tahap digestion mempunyai persamaan reaksi. Reaksi yang

terjadi dalam proses ini diantaranya NaOH, H2O dan Al2O3. Persamaan reaksinya

adalah sebagai berikut:

Al2O3 + 2OH + 3H2O 2[Al(OH)4]

atau

Al2O3 + 2NaOH + 3H2O 2NaAl(OH)4

Dari persamaan reaksi diatas dapat disimpulkan bahwa pada mulanya

bauksit adalah sekumpulan materi yang didalamnya terkandung beberapa materi

seperti air ataupun materi-materi lain, kemudian tanah ini dislurried dengan

bantuan NaOH sehingga mendapatkan mineral alumina bauksit yang diolah

menjadi alumunium.

Tahap digestion mengubah alumina bauksit menjadi lumpur merah

(RM). Ketika tanah dislurried dan menghasilkan mineral alumina bauksit

kemudian direaksikan dengan soda kostik ( natrium hidroksida ) dan nantinya

akan membentuk solusi jenuh natrium aluminat, hasil dari reaksi juga sering

disebut sebagai pengotor tak larut, atau yang disebut lumpur merah (RM). Semua

senyawa ini tetap dibiarkan dalam bentuk suspensi dan nantinya baru akan

dipisahkan dalam tahap klarifikasi.