Pengembangan Dan Implementasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Laboratorium 2c
-
Upload
muhammad-fachrurrozy -
Category
Documents
-
view
137 -
download
4
Transcript of Pengembangan Dan Implementasi Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Laboratorium 2c
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM MATA PELAJARAN FISIKA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEARNING COMMUNITY
A. Latar Belakang
Kemajuan IPTEK mendorong pendidikan menghasilkan SDM yang
mempunyai daya saing internasional dan mampu menghadapi kompetisi global.
Komponen pembelajaran menjadi hal penting dalam proses pembelajaran. Salah
satunya adalah pemilihan perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang diperlukan adalah perangkat yang dapat
memberikan kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan hands-on dan minds-
on. Untuk mencapai itu semua Laboratorium merupakan tempat untuk melatih
siswa dalam hal keterampilan melakukan praktek, demonstrasi, percobaan,
penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Laboratorium yang dimaksud di
sini merupakan ruangan atau bangunan yang dipergunakan untuk percobaan
ilmiah, misalnya dalam bidang sains (science), salah satunya ialah mata pelajaran
fisika, dimana labaratorium sebagai tempat aktivitas ilmiah berupa
percobaan/eksperimen, penelitian/riset, observasi, demontrasi yang terkait dalam
kegiatan belajar-mengajar.
Namun ini semua belum terpenuhi secara optimal dimana beberapa sekolah
masih memiliki permasalahan klasik yang pada umumnya sama, diantaranya yang
kurang lengkapnya alat-alat laboratorium,dan keterbatasan waktu dalam
pelaksanaan praktikum, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya aktivitas yang
dilakukan, sebagaimana yang telah diamati oleh calon peneliti di SMP Negeri kota
Palu.
1
Bertolak dari permasalahan di atas, calon peneliti mencoba untuk
mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran berbasis laboratorium mata
pelajaran fisika. Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis laboratorium
yang dirancang diharapkan membawa perubahan yang berarti guna meningkatkan
kinerja praktikum di sekolah dan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Kegiatan belajar dan mengajar merupakan hal yang paling pokok dari keseluruhan
proses. Peran utamanya adalah pengelola pengajaran, sehingga dituntut
menciptakan hubungan timbal balik antara guru, siswa dan masyarakat sekitarnya.
Dengan menggunakan metode yang sesuai, siswa lebih diharapkan dapat
mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, hendaknya menggunakan beberapa
metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2012). Dari hasil uji
kelayakan isi dan penyajian isi, bahan ajar mendapatkan nilai rata-rata 3.60
dengan katerangan valid atau layak. sedangkan dari uji bahasa, bahan ajar
mendapatkan nilai rata-rata 3.46 dengan keterangan valid atau layak. Sehingga
dari itu calon peneliti tertarik untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
berbasis laboratorium pada mata pelajaran fisika dengan tempat dan materi yang
berbeda.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan ini
menggunakan pendekatan penelitian yang dimodifikasi dari penelitian dan
pengembangan Borg dan Gall, yang terdiri dari lima tahap yaitu: (1) studi
pendahuluan, (2) perancangan produk, (3) pengembangan draf produk, (4) uji
coba terbatas, dan (5) revisi hasil uji coba.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pengembangan
perangkat pembelajaran ini yaitu bagaimana proses pengembangan perangkat
pembelajaran berbasis laboratorium mata pelajaran fisika dengan menggunakan
pendekatan learning community ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan
pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah mengembangkan perangkat
pembelajaran mata pelajaran fisika berbasis laboratorium dengan menggunakan
pendekatan learning community
D. Spesifikasi Produk Pengembangan
Secara umum produk pengembangan ini mempunyai beberapa spesifikasi
antaranya tersedianya bahan ajar dan alat peraga sebagai alternatif dalam proses
belajar mengajar.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
Meningkatkan pemanfaatan laboratorium di sekolah, sehingga siswa mendapatkan
informasi-informasi real dalam konsep-konsep fisika di kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Guru
Tersedianya perangkat pembelajaran berbasis laboratorium yang dapat dijadikan
alternatif dalam memilih strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
belajar mengajar fisika khususnya dalam praktikum di sekolah.
3
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program kerja yang
berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
d. Bagi Peneliti
Sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan pembelajaran berbasis laboratorium
sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam mengajar.
F. Batasan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat diketahui bahwa masalah dalam
penelitian ini sangat luas. Mengingat keterbatasan peneliti dalam melakukan
penelitian ini dibatasi pada pengembangan dan penerapan perangkat pembelajaran
berbasis laboratorium mata pelajaran fisika dengan menggunakan pendekatan
learning community di Sekolah Menengah Pertama Negeri
G. Kajian Pustaka
1. Pengembangan perangkat pembelajaran
Dalam kamus bahasa Indonesia perangkat adalah alat atau perlengkapan,
sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang belajar dapat
disimpulkan bahwa, perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan
kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran dibuat sebagai salah satu
penunjang agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini
akan dikembangkan perangkat pembelajaran yang berupa, Rencana Pelaksanaan
4
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). Secara rinci,
masing-masing perangkat tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai
satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1
(satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Indikator hasil belajar berfungsi
sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Rencana
pelaksanaan pembelajaran dimaksud adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
berorientasi pembelajaran berbasis laboratorium yang menjadi pedoman bagi
pendidik dalam proses belajar mengajar. Langkah - langkah pembelajaran
tersebut difokuskan pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pencapaian
indikator hasil pembelajaran sesuai kurikulum. Penyusunan RPP IPA, hendaknya
pendidik mengidentifikasi masalah pembelajaran dengan tujuan apakah terdapat
kesenjangan antara menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi
dilapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun
strategi yang digunakan pendidik untuk mencapai pembelajaran. Pendidik juga
harus mengidentifikasi tingkah laku awal peserta didik terkait keterampilan
khusus yang dimiliki oleh peserta didik sebelum melaksanakan proses
pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat berjalan lancar, efektif
5
dan efisien. Pendidik juga harus mengidentifikasi karakteristik peserta didik yang
meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok.
Analisis peserta didik meliputi karakteristik antara lain kemampuan akademik,
usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap mata pelajaran sains,
keterampilan psikomotor, kemampuan bekerjasama, keterampilan sosial dan
sebagainya. Hasil analisis ini dapat dijadikan gambaran untuk menyiapkan
perangkat pembelajaran. Pendidik juga harus dapat merumuskan indikator.
Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi
tingkah laku awal peserta didik, tentang pernyataan - pernyataan apa yang dapat
dilakukan peserta didik setelah selesai melakukan pembelajaran sesuai tujuan
pembelajaran.
b) Buku Panduan Peserta didik
Buku panduan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku panduan
fisika untuk peserta didik. Buku panduan praktikum IPA fisika yang dibuat
merupakan bahan ajar yang didalamnya membahas tentang percoban -percobaan
pesawat sederhana dan disertai dengan latihan soal.
c) Lembar Kegiatan Peserta didik (LKPD)
Lembar Kegiatan Peserta didik adalah lembaran yang berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik, yang digunakan sebagai sarana untuk
mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan keterlibatan peserta
didik dalam proses belajar- mengajar. LKPD ini dilengkapi dengan petunjuk
praktikum tentang pesawat sederhana. Struktur komponen LKPD (Depdiknas B,
2007) adalah sebagai berikut :
6
1. Topik2. Petunjuk belajar3. Kompetensi yang akan dicapai4. Informasi pendukung/ringkasan materi 5. Langkah-langkah kerja6. Tugas-tugas
2. Laboratorium IPA Fisika
Laboratorium ialah tempat untuk melatih mahasiswa dalam hal
keterampilan melakukan praktek, demonstrasi, percobaan, penelitian, dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Laboratorium yang dimaksud di sini tidak
hanya berarti ruangan atau bangunan yang dipergunakan untuk percobaan ilmiah,
misalnya dalam bidang sains (science), biologi, kimia, fisika, teknik, dan
sebagainya; melainkan juga termasuk tempat aktivitas ilmiahnya sendiri baik
berupa percobaan/eksperimen, penelitian/riset, observasi, demontrasi yang terkait
dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan kata lain “laborary work” adalah
kegiatan (kerja) ilmiah dalam suatu tempat yang dilakukan oleh mahasiswa atau
guru/dosen atau pihak lain, baik berupa praktikum, observasi, penelitian,
demonstrasi dan pengembangan model-model pembelajaran yang dilakukan
dalam rangka kegiatan belajar-mengajar (Mustaji, 2009).
Sekolah yang mengajarkan Ilmu pengetahuan Alam hendaknya
mempunyai laboratorium, karena dalam pembelajaran IPA siswa tidak hanya
mendengarkan materi tetapi harus melakukan kegiatan untuk mencari keterangan
lebih lanjut tentang ilmu yang dipelajarinya. Soedjiono dalam Isnawati Nurdin
(2012) secara garis besar menjelaskan fungsi laboratorium sebagai berikut:
a. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah.
b. Memberikan ketrampilan kerja ilmiah bagi siswa.
7
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
d. Menambah ketrampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
e. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.
Percobaan di laboratorium dilakukan dengan harapan siswa memperoleh
pengalaman secara langsung, sehingga baik ketrampilan psikomotorik maupun
intelektual dapat berkembang. Hal ini berarti bahwa pembelajaran ilmu
pengetahuan alam tidak dapat dipisahkan dari kerja praktik, sehingga
laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif. Oleh karena itu maka fungsi
laboratorium harus dioptimalkan. Keberadaan laboratorium yang dikelola dengan
baik akan mendorong guru-guru IPA untuk menggunakannya sebagai sarana dan
sumber pembelajaran
3. Learning communty
Learning community merupakan Pembelajaran kontekstual yang
mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi
siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan
dunia kerja, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
H. Metode pengembangan
1. Model pengembangan
Penelitian ini diarahkan pada pengujian model melalui pengembangan
suatu produk perangkat pembelajaran berbasis laboratorium. Metode yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development).
Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berbasis laboratorium
8
Sekolah Menengah Pertama. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
meliputi, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku pegangan pendidik,
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Borg & Gall menyatakan bahwa pendekatan penelitian dan pengembangan
merupakan penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan dan memvalidasi
produk-produk yang digunakan dalam penelitian. Borg & Gall juga menyarankan
sepuluh langkah dalam research and development (R&D), yaitu
1) Melakukan pengumpulan informasi (termasuk kajian pustaka, pengamatan kelas, membuat kerangka kerja penelitian);
2) Melakukan perancangan (merumuskan tujuan penelitian, memperkirakan dana dan waktu yang diperlukan, prosedur kerja penelitian);
3) (Mengembangkan bentuk produk awal (perancangan draf awal produk);
4) Melakukan ujicoba lapangan permulaan;5) Melakukan revisi terhadap produk utama;6) Melakukan ujicoba lapangan utama; 7) Melakukan revisi terhadap uji lapangan utama; 8) Melakukan uji lapangan operasional;9) Melakukan revisi terhadap produk akhir; 10) Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. Pada
penelitian ini, peneliti hanya melaksanakan langkah 1 sampai dengan 7 saja karena keterbatasan sumber daya yang ada. (Sugiyono, 2011: 298)
9
Model pengembangan Borg & Gall dapat dilihat pada Gambar H.1
10
StudiLiteratur
Survey lapangan
Perencanaan
rancangan
Rancangan Komponen Perangkat: RPP IPA Fisika Buku panduan
peserta didik LKPD
Produk awal
Uji coba terbatas
Review Ahli
Uji coba lebih luas
REVISIIII
Perangkat
REVISIII
REVISII
Tahap IStudi Pendahuluan
Tahap IIPerancangan
Tahap IIIPengembangan
2. Prosedur pengembangan
Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sesuai
dengan langkah – langkah berdasarkan model prosedural yang ditetapkan. Model
pengembangan prosedural dipilih karena peneliti tinggal mengikuti langkah-
langkah yang terdapat dalam model prosedural.
Berdasarkan model pengembangan sebagaimana dijelaskan diatas,
prosedur penelitian dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagaimana terdapat
pada gambar H.2 berikut
11
Studi literatur
Studi pustaka
Survey lapangan
Objek penelitian
(TAHAP I)
Desain Produk
RPP IPA Fisika Buku panduan
peserta didik LKPD
(TAHAP II)
Validasi Produk
validasi produk awal
revisi I
Ujicoba
ujicoba terbatas
revisi II ujicoba
lapangan revisi III
(TAHAP III)
Produk Akhir
produk
akhir
perangkat
yang sudah
valid
a) Tahap I : Studi Literatur Dan Observasi Sekolah
Tahap ini merupakan tahap pertama atau persiapan untuk pengembangan.
Tahap ini terdiri dari studi pustaka dan survey lapangan. Studi pustaka
dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi terhadap kebutuhan yang
akan berhubungan dengan pengembangan produk berupa perangkat pembelajaran
yang akan dihasilkan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Survey lapangan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi
tentang kondisi dan fakta pembelajaran IPA fisika di lapangan. Informasi-
informasi minimal yang harus didapatkan dari tahap penelitian pendahuluan ini
antara lain, masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA fisika
diantaranya optimalisasi pembelajaran IPA fisika dalam keterlaksanaan praktikum
di sekolah.
b) Tahap II : Perancangan
Prosedur untuk menentukan isi satuan pelajaran. Analisis tugas dilakukan
dengan merinci tugas isi bahan ajar dalam bentuk garis besar. Hal ini mencakup
analisis struktur isi dan penyusunan draf.
1. Analisis Struktur Isi
Berdasarkan KTSP di Sekolah Negeri Pertama dengan tema “ Pesawat
Sederhana” dianalisis dan diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi (SK):
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
b. Kompetensi Dasar (KD):
Melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam
12
kehidupan sehari-hari
2. Penyusunan Draf
Adapun format yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran ini meliputi :
a. Silabus
Penyusunan silabus dilakukan dengan mengacu pada KTSP dan pembelajaran
sains secarab terpadu.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP IPA fisika dilakukan dengan mengacu pada KTSP,
pembelajaran IPA terpadu dengan menggunakan pendekatan learning community
c. Buku panduan peserta didik
Penyusunan bahan ajar dilakukan dengan mengadopsi text book, buku sains
SMP serta sumber-sumber dari internet.
d. Lembar Kegiatan Peserta Didik Siswa (LKPD)
Penyusunan LKPD dilakukan dengan pendekatan learning community dengan
mengadaptasi buku panduan peserta didik
3. Tahap III Pengembangan
a. Penilaian kelayakan Draf I
Draf I merupakan perangkat pembelajaran berbasis laboratorium mata pelajaran
fisika yang terdiri dari silabus, RPP IPA fisika, buku peserta didik, LKPD.
b. Revisi I
Revisi I dilakukan berdasarkan hasil penilaian kelayakan ahli, dosen fisika, dan
teman sejawat pada Draft I sehingga menghasilkan Draft II.
13
c. Uji Coba Terbatas
Tahap uji coba terbatas dilakukan dengan menggunakan Draf II dan diamati
dengan menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran yang mengacu pada
RPP yang telah dikembangkan. Berbagai data dan masukan yang diperoleh
dalam uji coba ini dijadikan sebagai bahan revisi dan perbaikan.
d. Revisi II
Revisi II dilakukan berdasarkan hasil ujicoba terbatas sehingga menghasilkan
Draf III.
e. Uji Coba Lapangan
Tahap uji coba lebih luas dilakukan dengan menggunakan Draf III. Uji coba ini
bertujuan untuk melihat kevalidan dan keefektivan perangkat pembelajaran sains
berbasis keterampilan proses dalam meningkatkan hasil belajar sains peserta
didik. Berbagai data dan masukan yang diperoleh dalam uji coba ini dijadikan
sebagai bahan revisi dan perbaikan.
f. Revisi III
Revisi III dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan.
Setelah revisi dan penyempurnaan dilakukan maka akan diperoleh perangkat
pembelajaran berbasis laboratorium.
3. Uji coba Produk
1. Desain Uji coba
Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk menyempurnakan perangkat
pembelajara Fisika dengan mempraktekannya secara langsung di lapangan. Uji
coba yang dilakukan yaitu :
14
a. Uji Ahli dan Praktisi
Uji ahli dan praktisi dilakukan oleh ahli pembelajaran fisika dan guru yang
berpengalaman, untuk menilai dan memberikan masukan terhadap produk awal.
Uji ahli dan praktisi ini untuk memvalidasi produk sebelum diujicobakan di
lapangan
b. Uji coba Terbatas
Uji coba terbatas hanya mengambil satu kelas yaitu kelas VIII sekolah
menengah pertama. Uji coba ini mempunyai maksud untuk menentukan
keefektifan perubahan yang telah dibuat menyusul dilangsungkannya uji coba
ahli media dan mengenali masalah-masalah yang mungkin dialami oleh siswa.
Prosedur pokok yang digunakan dalam penilaian kelompok kecil dilakukan
dengan cara interaksi secara langsung dengan siswa
c. Uji coba Diperluas
Uji coba luas diterapkan pada 2 kelas dari sekolah yang berbeda. Pada
tahap ini dilakukan pembelajaran dan observasi. Kegiatan yangg dilakukan
hampir mirip dengan kegiatan yang dilakukan pada uji coba terbatas.
Perbedaannya yaitu pada uji coba ini, subjek uji coba lebih banyak dan
lebih luas.
d. Uji coba lapangan.
Maksud dari tahap akhir penilaian formatif ini ialah menentukan apakah
perubahan-perubahan yang telah dibuat setelah selesainya tahap kelompok kecil
efektif adanya, dan apakah media tersebut dapat digunakan pada lingkungan yang
dimaksudkan. Agar bisa menjawab pertanyaan ini, maka semua perangkat media
15
haruslah direvisi dan siap jalan
2. Jenis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data primer. Data ini
merupakan data yang berkaitan dengan validasi dan tanggapan dari ahli, guru,
dan teman sejawat, serta tanggapan siswa tentang perangkat pembelajaran
berbasis laboratorium yang dikembangkan. Dalam setiap uji coba juga diperoleh
data keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran
berbasis laboratorium hasil pengembangan. Selain itu, data angket dan
observasi keterampilan proses dan sikap ilmiah peserta didik serta kemampuan
awal dan data hasil belajar sains peserta didik juga diperoleh dalam penelitian
ini.
3. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) lembar validasi
perangkat pembelajaran, (2) angket respon siswa terhadap pembelajaran dan
komponen pembelajaran. Adapun instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam uji coba sebagai berikut:
a. Lembar validasi perangkat pembelajaran
Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang penilaian dari para ahli
terhadap perangkat pembelajaran. Hasil penilaian ini dijadikan dasar untuk
perbaikan masing-masing perangkat pembelajaran sebelum diujicobakan.
b. Angket respon siswa
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap
kegiatan pembelajaran berbasis laboratorium Pengisian angket ini dilakukan
16
setelah berakhirnya seluruh proses pembelajaran
17
No Pelaksanaan Bulan Ke-
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur 2 Observasi Sekolah 3 Perancangan Perangkat RPP IPA FISIKA Buku Pegangan Peserta Didik LKPD 4 Review Tim Ahli
5 Revisi I 6 Uji Coba Terbatas
7 Revisi II
8 Uji Coba Lebih Luas
9 Revisi III
PERANGKAT
4. jadwal pengembangan
18
5. Analisis data
Analisa data tiap komponen baik hasil penilaian ahli, uji coba terbatas, uji coba di
perluas dan uji coba lapangan dilakukan analisis deskriptif berupa rerata dan
persentase. Hasil penilaian dihitung persentase tingkat pencapaiannya dengan
menggunakan rumus:
Persentase=∑ (Jawaban x bobot tiap pilihan)
n xbobot tertinggix100
Sumber : Emi Sianturi (2008 : 50) dalam syarif (2012)
Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan, digunakan
ketetapan sebagai berikut:
Sumber : Emi Sianturi (2008 : 50) dalam syarif (2012)Tabel H.1 Pemberian Makna dan Pengambilan Keputusan
19
Tingkat Pencapaian
Kualifikasi Keterangan
85 % - 100 % Sangat Baik Tidak Perlu Direvisi75 % - 84 % Baik Tidak Perlu Direvisi65 % - 74 % Cukup Baik Perlu Direvisi55 % - 64 % Kurang Baik Perlu Direvisi0 % - 54 % Sangat Kurang Baik Perlu Direvisi
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, B 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA, Puskur Balitbang Depdiknas.
Elok Sudibyo, 2005. Respon Siswa SLTP Khodijah Surabaya Terhadap Kegiatan Ujicoba Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu, JURNAL PENDIDIKAN DASAR,VOL.6,NO.2,2005:6–118,h tt p : / / www .un e sa.a c . i d / ba n k / j urn a l/ . p d f , diambil 1 Januari 2011
Mustaji, 2009. Workshop Penyusunan Panduan Penggunaan Laboratorium Di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
Nurdin Isnawati, 2012. Ketersediaan dan kemanfaatan Alat laboratorium dalam menunjang Pelaksanaan pembelajaran IPA fisika Pada SMP Negeri pelaksana RSBI dan SSN Di kota Palu
Permataari 2012. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Laboratorium untuk Mendukung Pembelajaran Fisika Siswa Kelas X Semester 2 Program SBI/RSBI dengan Tema Kelistrikan. Universitas Negeri Malang.
Prasetyo Kun zuhdan. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Terpadu Untuk Meningkatkan Domain Kognitif, Keterampilan Proses Sains, Kreativitas dan Penerapan Konsep Ilmian Peserta Didik.
Prasetyo Iis, 2010 Teknik Analisis Data Dalam Research And Development.
Sudjana, S. 2006. Statistik. Bandung:Tarsito.
Sugiyono. 20011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N, S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI dan PT. Remaja Rosdakarya.
Syarif, 2012. Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Webpada Materi Listrik Dinamis Bagi Siswa SMA Kelas X Semester II. Universitas Tadulako
Wahyu. 2010. Pengembangan Kemampuan Merancang Kegiatan Laboratorium Fisika Berbasis Inkuiri bagi Mahasiswa Calon Guru
20