Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan...

12
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan Macromedia SwishMax pada Materi Cahaya untuk Membantu Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VIII Hadi Priyo Utomo (906322403617). Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang e-mail: [email protected] ABSTRAK Berdasarkan observasi awal pada kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi nampak bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa jarang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran ceramah, pemberian latihan soal dan tugas yang sering dilakukan oleh guru dinilai masih belum efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari analisis hasil tes pertama menunjukkan bahwa sedikit yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 69,78, dan rerata nilai tes awal yaitu 23,53 untuk kelas eksperimen dan 50,27 untuk kelas kontrol. Salah satu model pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII B tersebut adalah model pembelajaran dengan menggunakan mutimedia animasi audio-visual berbantuan komputer atau CAI (Computer Assisted Instruction). Model pembelajaran ini merupakan kegiatan pembelajaran instruksional maupun interaktif yang pokok-pokok meterinya dipresentasikan dalam bentuk gambaran animasi audio visual sehingga materi dapat diserap dengan maksimal. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen, dan siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas media menggunakan angket dengan rentang angka 1-5 dan menggunakan persentase. Untuk hasil belajar aspek kognitif digunakan rentang 0-100 dari hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media dapat dikatakan valid dan layak, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Hasil validasi didapatkan validitas atau kelayakan media pembelajaran dari ahli media sebesar 87,50%, kelayakan materi pembelajaran dari ahli materi sebesar 89,23%, kelayakan media pembelajaran dari tes uji coba terbatas dan uji coba lebih sebesar 85,57%, dan 90,27%. Hasil analisa soal tes juga dinyatakan bahwa reliabilitas tes cukup tinggi yaitu sebesar 0,774. Sedangkan hasil prestasi belajar siswa kelas kontrol sebelum tindakan rataratanya adalah 50,27 meningkat menjadi 69,86 dan hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum tindakan rata-ratanya adalah 23,53 meningkat menjadi 72,35. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran dengan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi. Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, Animasi, Prestasi Belajar.

Transcript of Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan...

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Fisika dengan Macromedia SwishMax pada Materi Cahaya untuk Membantu Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa SMP Kelas VIII

Hadi Priyo Utomo (906322403617). Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan observasi awal pada kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi nampak bahwa pembelajaran masih terpusat pada guru, siswa jarang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran ceramah, pemberian latihan soal dan tugas yang sering dilakukan oleh guru dinilai masih belum efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari analisis hasil tes pertama menunjukkan bahwa sedikit yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 69,78, dan rerata nilai tes awal yaitu 23,53 untuk kelas eksperimen dan 50,27 untuk kelas kontrol.

Salah satu model pembelajaran yang dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas VIII B tersebut adalah model pembelajaran dengan menggunakan mutimedia animasi audio-visual berbantuan komputer atau CAI (Computer Assisted Instruction). Model pembelajaran ini merupakan kegiatan pembelajaran instruksional maupun interaktif yang pokok-pokok meterinya dipresentasikan dalam bentuk gambaran animasi audio visual sehingga materi dapat diserap dengan maksimal. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen, dan siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya adalah penelitian dan pengembangan yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas media menggunakan angket dengan rentang angka 1-5 dan menggunakan persentase. Untuk hasil belajar aspek kognitif digunakan rentang 0-100 dari hasil tes siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media dapat dikatakan valid dan layak, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Hasil validasi didapatkan validitas atau kelayakan media pembelajaran dari ahli media sebesar 87,50%, kelayakan materi pembelajaran dari ahli materi sebesar 89,23%, kelayakan media pembelajaran dari tes uji coba terbatas dan uji coba lebih sebesar 85,57%, dan 90,27%. Hasil analisa soal tes juga dinyatakan bahwa reliabilitas tes cukup tinggi yaitu sebesar 0,774. Sedangkan hasil prestasi belajar siswa kelas kontrol sebelum tindakan rataratanya adalah 50,27 meningkat menjadi 69,86 dan hasil peningkatan prestasi belajar siswa kelas eksperimen sebelum tindakan rata-ratanya adalah 23,53 meningkat menjadi 72,35.

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran dengan media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi. Kata kunci: Multimedia Pembelajaran, Animasi, Prestasi Belajar.

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan Teknologi dan Informasi berjalan begitu pesat

khususnya perkembangan teknologi di bidang pendidikan yang telah banyak

memberikan sumbangan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan

proses belajar mengajar dan memecahkan masalah belajar.

Media pembelajaran komputer yaitu media yang menggunakan teknologi

berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi

dengan menggunakan sumber – sumber yang berbasis microprosesor. Menurut

Arsyad (2007:32) pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer

ini menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa.

Metode pembelajaran dengan media animasi bertujuan untuk memudahkan

guru dalam mengajar dan mempermudah siswa memahami materi. Dengan

animasi flash, siswa akan memperoleh gambaran yang nyata sehingga proses

penerimaan siswa akan lebih bermakna. Media animasi juga berguna untuk

melawan kebosanan siswa dalam belajar sehingga siswa tetap aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Pada pembelajaran fisika, jika konsep fisika disajikan dengan media yang

tepat maka proses penarikan perhatian akan berperan dalam system komunikasi

internal siswa. Sedangkan Rakhmat (1986:52), mengatakan “Perhatian (atensi)

siswa terjadi berdasarkan faktor-faktor situsional dan personal. Faktor situsioanl

ini sering disebut determinan perhatian yang bersifat eksternal. Stimuli diperhati-

kan karena adanya hal-hal yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli,

kebaruan (novely) dan perulangan”. Dengan hal-hal yang menonjol dari media

animsi ini maka akan mampu menarik perhatian siswa dan mendorong motivasi

belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Association of Education and Communication Technology

(AECT) yang dikutip oleh Sadiman (2002:6) “Media adalah segala bentuk yang

dipergunakan untuk proses penyaluran informasi” atau sebagai sistem transmisi

(bahan dan peralatan) yang tersedia untuk menyampaikan pesan tertentu.

Sedangkan Asosiasi Guruan Nasional atau National Education Association (NEA)

(dalam Sadiman, 2002:6) membatasi media sebagai alat komunikasi baik tercetak

maupun audiovisual termasuk perangkat keras (hardware) yang dimanipulasi,

dapat didengar, dilihat dan dibaca.

Sadiman (2002:7) menyatakan media pembelajaran sebagai segala sesuatu

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta memotivasi

siswa sedemikian rupa sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik.

Briggs (dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan atau informasi dan merangsang

siswa untuk belajar seperti buku, film, kaset, video, komputer dan sebagainya.

Sedangkan Gagne (dalam Sadiman, 2002:6) berpendapat bahwa media

pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sekitar siswa

yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau

output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik

dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002). Sedangkan menurut R.A Mayer

(2001) multimedia adalah presentasi materi dengan menggunakan kata-kata

sekaligus gambar-gambar. Yang dimaksud dengan kata adalah materi yang

disajikan dalam bentuk verbal, misalkan menggunakan teks tercetak atau

terucapkan, yang dimaksud dengan gambar adalah materinya bisa tercetak dalam

bentuk grafik statis (ilustrasi, foto, grafik dan peta) atau menggunakan grafik

dinamis (animasi).

Gerlach dan Elly (dalam Arsyad, 2007:12) mengemukakan tiga ciri

media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang

dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang

efisien dalam melakukannya. 1. Ciri Fiksatif (Fixative property) 2. Ciri

Manipulatif (Manipulative property) 3. Ciri Distributif (Dislrihutive Property)

Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang dikutip

oleh Arsyad (1997:16) yaitu : a). Gambar diam, baik dalam bentuk teks, bulletin,

papan display, slide, film strip, atau overhead proyektor. b). Gambar gerak, baik

hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak bersuara. c).

Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam. d). Televisi e).

Benda–benda hidup, simulasi maupun model. f). Instruksional berprogram

ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

Arsyad (2007:15) menyatakan bahwa salah satu fungsi media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi

iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Sedangkan Levie & Lents dalam Azhar Arsyad (2007: 16) mengemukakan empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi

afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.

Encyclopedia of Educational Research (EER) (dalam Hamalik, 1994:15)

merinci manfaat media dalam guruan antara lain: a). Meletakkan dasar-dasar

yang konkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalisme, memperbesar

perhatian siswa b). Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan

belajar sehingga membuat pelajaran lebih mantap c). Menumbuhkan pemikiran

yang teratur dan berkesinambungan terutama melalui gambar hidup. d).

Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam berbahasa. e). Membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak

dalam belajar.

Berdasarkan teori belajar, terdapat beberapa kondisi dan prinsip psikologis

yang perlu diperhatikan dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran,

yaitu prinsip motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi,

persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan

pengulangan, serta penerapan (Arsyad, 2007:72-74). Pemilihan dan pemanfaatan

media pembelajaran yang tepat berlandaskan pada teori belajar yang relevan akan

berdampak positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

Media pembelajaran berbasis komputer merupakan cara menyampaikan

materi dalam proses belajar mengajar menggunakan komputer sebagai alat bantu.

Hal ini merupakan cara untuk membuat kegiatin pembelajaran menjadi menarik,

tidak membosankan, penyajian konsep jelas, dapat diulang-ulang sendiri, di-

lengkapi dengan latihan soal dan pembahasan, yaitu menggunakan media

komputer. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam proses

mengajar bukanlah hal yang baru lagi. Dewasa ini komputer memiliki fungsi

yang berbed-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan

sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian

informasi isi materi pelajaran, latihan, atau keduanya. Modus ini dikenal sebagai

CAI (computer-Assisted Instruction) (Arsyad, 2007:96).

METODE PENELITIAN

Model pengembangan penelitian yang digunakan adalah model penelitian

dan pengembangan yang telah dimodifikasi. Menurut Borg and Gall dalam

Sukmadinata (2008:164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurna-

kan produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut

tidak hanya berupa benda atau perangkat keras tetapi juga bisa berupa perangkat

lunak seperti program komputer.

Adapun tahap dan langkah penelitian dan pengembangan yang diterapkan

dalam penelitian ini seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 1 Tahap langkah penelitian (Sukmadinata, 2008:189)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengembangan media dapat

dikatakan valid dan layak, sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran

dikelas. Hasil validasi didapatkan validitas atau kelayakan media pembelajaran

dari ahli media sebesar 87,50%, kelayakan materi pembelajaran dari ahli materi

sebesar 89,23%, kelayakan media pembelajaran dari tes uji coba terbatas dan uji

coba lebih sebesar 85,57%, dan 90,27%. Hasil analisa soal tes juga dinyatakan

Studi Pendahuluan Pengembangan Produk Pengujian

Studi Pustaka

Survai Lapangan

Penyusunan draf produk dan evaluasi

Uji coba terbatas

Uji coba lebih luas

Pre test

Post test

Perlakuan

bahwa validitas tes adalah baik dengan nilai reliabilitas tes cukup tinggi yaitu

sebesar 0,774.

Indikator peningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas kontrol dalam

penelitian ini adalah kelas VIII-A MTs Islamiyah Songgon setelah mengikuti

pembelajaran dengan metode konvensional atau metode ceramah dan kelas

eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B MTs Islamiyah

Songgon setelah mengikuti pembelajaran dengan media pembelajaran dapat

ditunjukkan dari hasil pengerjaan soal tes dalam media pembelajaran. Pengisian

soal tes ini dilakukan 2 kali, pertama dilakukan pada awal pembelajaran sebelum

pembelajaran dengan media pembelajaran dimulai.

Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII A MTs

Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi sebagai kelas kontrol, didapat

peningkatan nilai tes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 2 Diagram peningkatan nilai tes masing-masing siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi

Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII A MTs

Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi, didapat peningkatan nilai rata-rata

pretes dan postes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3 Diagram peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes siswa kelas VIII A MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan hasil tes tersebut terdapat beberapa peningkatan hasil belajar

siswa siswa kelas VIII-A MTs Islamiyah Songgon antara lain:

a) Peningkatan nilai tes belajar pada masing-masing siswa kelas VIII A MTs

Islamiyah Songgon dengan kisaran prosentase peningkatan dari antara nilai

pretes dan postes yaitu antara 10%-35 %.

b) Terdapat peningkatan nilai rata-rata dari nilai rata-rata pretes sebesar 50,27

menjadi 69,86. Prosentase peningkatan sebesar 19,59 %.

c) Terdapat peningkatan nilai minimum dan nilai maksimum dari hasil pretes

dan postes siswa MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi. Nilai

minimum dari pretes sebesar 20 dan postes 40. Sedangkan peningkatan nilai

maksimum dari pretes sebesar 70 dan nilai maksimum postes 90.

d) Terdapat peningkatan jumlah siswa kelas VIII A yang nilainya diatas KKM.

Pada pretes terdapat 36 siswa yang tidak memenuhi KKM. Sedangkan pada

postes didapat hanya 15 siswa dari 37 siswa yang tidak memenuhi KKM.

Dan dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII B MTs

Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi sebagai kelas eksperimen, didapat

peningkatan nilai tes siswa tersebut dapat dilihat pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4 Diagram Peningkatan Nilai Tes Masing-Masing Siswa Kelas VIII-B MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi

Dari nilai pretses dan postes masing-masing siswa kelas VIII B MTs

Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi, didapat peningkatan nilai rata-rata

pretes dan postes siswa tersebut dapat dilihat pada gambar 5 berikut:

Gambar 5 Diagram peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes siswa kelas VIII B

MTs Islamiyah Songgon Kabupaten Banyuwangi

Berdasarkan hasil tes tersebut terdapat beberapa peningkatan hasil belajar

siswa siswa kelas VIII-B MTs Islamiyah Songgon antara lain:

a) Terdapat peningkatan hasil tes pada masing-masing siswa kelas VIII-B MTs

Islamiyah Songgon dengan kisaran peningkatan antara nilai pretes dan postes

yaitu antara 35 % - 60 %.

b) Terdapat peningkatan rata-rata prestasi belajar siswa kelas VIII-B MTs

Islamiyah Songgon dengan rata-rata nilai postes sebesar 72,35 dari nilai

pretes sebesar 23,53 dengan prosentase peningkatan sebesar 32,5 %.

c) Terdapat peningkatan nilai minimum dan nilai maksimum dari hasil pretes

dan postes siswa. Dengan nilai minimum pretes 10 dan postes 45. Sedangkan

nilai maksimum pretes sebesar 45 dan nilai maksimum postes 100.

d) Terdapat peningkatan jumlah siswa kelas VIII B yang nilainya diatas KKM.

Pada pretes didapat hampir semua siswa yaitu 33 siswa dari 34 siswa yang

tidak memenuhi KKM, dan 1 orang siswa tidak masuk. Sedangkan pada

postes didapat hanya 8 siswa dari 34 siswa yang tidak memnuhi KKM.

KAJIAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut: Multimedia pembelajaran ini diciptakan dari perpaduan berbagai

media yang berupa teks, gambar, suara, video, animasi, interaksi, yang digunakan

untuk menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran yang diharapkan dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat, serta memotivasi siswa dalam

sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar yang

dikemas dalam bentuk komputerisasi sedemikian rupa sehingga materi pelajaran

dapat tersampaikan dengan baik.

Uraian isi materi pada media ini didasarkan pada analisis tujuan

pembelajaran, rumusan butir tes serta pengembangan strategi pembelajaran yang

digunakan pada uraian tes yang digunakan dari materi ini diadaptasi dari buku

fisika SMP/MTs yang relevan dan telah dianalisis nilai validitas dan nilai

reliabilitasnya.

Keramaian dan kejenuhan proses pembelajaran dikelas yang dialami oleh

siswa dapat diatasi salah satunya dengan metode pembelajaran berbasis

multimedia yang dikemas semenarik mungkin sehingga proses penyerapan dan

penyerapan materi oleh siswa dapat diserap dengan maksimal, mudah dan

menyenangkan. Serta siswa juga terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

sehingga pembelajaran fisika menjadi lebih menarik dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Metode pembelajaran fisika dengan model pembelajaran

berbantuan komputer atau computer assisted instructions (CAI) dapat dijadikan

salah satu alternatif dalam proses pembelajaran agar pemahaman siswa akan

materi dapat terserap maksimal khususnya untuk materi yang tergolong abstrak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran Fisika. Jakarta: PT. Baja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2007 Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ceritarara,2012. Tinjauan Multimedia dalam Pembelajaran. (online),(http://ceritarara.wordpress.com/2012/01/03/-tinjauan-multimedia-dalam-pembelajaran/#more-25), diakses tanggal 14 oktober 2012

Djamarah,1995. Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://media-grafika.com/tag/media-pembelajaran-individual), diakses tanggal 14 oktober 2012

Eryanto, Joko Dwi. 2007. Pengembangan media pembelajaran fisika kartun animasi pokok bahasan gerak untuk siswa SMP kelas VII semester 2. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Gagne, Robert M.1987. Dasar-dasar teknologi pendidikan , New jersey. Lawrence erbaum associates,

Hamalik, Oemar, 1994. Media Guruan. Bandung : PT Citra Aditya Bhakti Harjanto. 1997. Pengertian media pembelajaran(online),(http://media-

grafika.com/pengertian -media-pembelajaran) diakses tanggal 14 oktober 2012

Haryoko, Sapto. 2009. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio Visual sebagai alternatif Optimalisasi Model pembelajaran. Jurnal Edukasi@Elektro Vol. 5 No 1, Maret 2009, hlm 1-10

Haryono, Budi. 2008. Pengembangan media pembelajaran fisika berbasis animasi computer untuk pokok bahasan Dinamika Rotasi untuk SMA kelas XI. Skripsi tidak diterbitkan. Malang.

Heinich, Molenda, Russell, Smaldino. 2005. Instructional technology and media for learning 8th edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall.

Jhonson, Eilaine. B. 2002. Contextual teaching and learning. Menjadikan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung : PT MLC

Kanginan, M. 2007.IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII .Cimahi:Erlangga.

Kuntari, Iska Yuli S. 2007. Pembuatan media pembelajaran fisika berbasis multimedia animasi pokok bahasan fluida statis untuk siswa SMA kelas XI-IPA. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang.

Latuheru, J. 1988. Media pembelajaran dalam proses belajar masa kini . Jakarta:Depdikbud Dirjen Dikti.

Mayer, Richard E. 2009. Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; Surabaya: ITS Press.

Mulyanta dan Marlon Leong.2009.Tutorial Membangun Multimedia Interaktif: Media Pembelajaran. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Mulyasa, H.E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Purnawati & Edarni. 2001.Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://susantotutor.wordpress.com/category/pengertian-media-pembelajaran), diakses tanggal 14 oktober 2012

Rakhmat, Jalaluddin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rohani.1997.Pengertian Media Pembelajaran.(online),( http://odazzander-.blogspot.com/2011/10/pengertian-media.html#!/2011/10/ pengertian-media.html), diakses tanggal 14 oktober 2012

Sadiman, Arif. S, dkk 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arif. S. 2009. Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Salam, Burhanuddin. 2002. Pengantar Pedagogik (Dasar-Dasar Ilmu Mendidik). Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2008 . Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Schramm, W. 1984. Media besar, media kecil, alat dan teknologi untuk pengajaran :Diterjemahkan oleh Agafur. Semarang:IKIP semarang press.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sudjana, D. 2004.Manjemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Falah Production.

Sudjana. 2009. Media Pembelajaran, (online), (http://www.situs bahasa.info/2011/01media-pembelajaran), diakses pada tanggal 10 oktober 2012.

Sukmadinata, N.S. 2008 Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Offset.

Sutirman. 2010. Madia Pembelajaran, (online), (http://www.tirman.wordpress.com/media-pembelajaran/), diakses pada tanggal 10 oktober 2012.

Sutrisno. 2005. Revolusi Pendidikan Di Indonesia. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Suwito,2012. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Teknologi Dan Penelitian

Media Instruksional.(online),( http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/),diakses tanggal 14 oktober 2012

Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Edisi kelima). Malang:UM Press.

Utami, D. 2007. Animasi dalam Pembelajaran. (Online), (www.uny.ac.id/akademik/default.php). Diakses pada tanggal 10 oktober 2012.

Wahyudi, dkk. 2009. PKMP: Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Spread Sheet Untuk Siswa Sma Negeri 7 Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. Winarto Dra.Chusnana I.Y., M.Si NIP 19570610199103 1 003 NIP. 19650906199103 2 001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Fisika

Dr. Markus Diantoro, M.Si. .

NIP 19661221199103 1 001