Modul multimedia
Transcript of Modul multimedia
1
Modul Media Pembelajaran
MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA
DISUSUN
O L E H :
LA ADI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan modul multimedia ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga modul ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam dunia pendidikan
dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga modul multimedia ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi modul ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Penyusunan modul multimedia ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. …. i
DAFTAR ISI ………………………………..………………..……… …. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah ……………………..……………..……...42. Rumusan Masalah …………………….………………..………….53. Tujuan penyusun …………….………….……………………..…..74. Manfaat …………………………….…………………………...…8
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Multimedia…..…………………...…..……...…..……..92. Penerapan aplikasi dan Fungsi Media….………..………………..113. Manfaat dan Penggunaan Multimedia…...… ………..…….…….234. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Multimedia……..27
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN…………….………..……………….…29
DAFTAR PUSTAKA
4
BAGIAN I
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya berbagai cara yang digunakan
dalam proses belajar mengajar untuk penyampaian materi pada peserta
didik. Dengan harapan pengajaran yang disampaikan lebih berkesan dan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan pesertadidik lebih bermakna. Akhir-
akhir ini dalam proses belajar mengajar telah banyak yang menggunakan
teknologi infomasi dan telekomunikasi. Hal ini diharapkan dapat
memajukan mutu pendidikan seiring dengan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam
perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya.
Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para
pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran supaya
menghasilkan hasil yang optimal. Demikian pula bagi peserta didik, dengan
multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara
apa dan bagaimana menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan
5
efisien. Sumber informsi dan ilmu yang mereka peroleh tidak lagi hanya
terpaku pada buku, tetapi lebih luas dan beraneka ragam. Apalagi dengan
adanya jaringan internet yang akan membuat kemudahan dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Proses belajar mengajar seringkali
dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman pesertadidik
sehari-hari, sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan pengajar dan
sulit dipahami pesertadidik. Visualisasi merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua
dimensi atau model tiga dimensi merupakan visualisasi yang sering
dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pada era informatika visualisasi
berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat
ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan
sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. Dalam hal ini
komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan
berupa teks yang tidak monoton dan lebih menarik yang lebih interaktif.
Tampilan tersebut akan membuat pengguna lebih leluasa memilih,
menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin diketahuinya. Hasilnya
komputer dapat mengatasi pesertadidik yang lamban menerima pelajaran,
6
karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan
instruksi, seperti yang diinginkan. Penelitian De Porter mengungkapkan
manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang
dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio
visual)sedangkan dari yang dilihat saja hanya 30%, dari yang didengar saja
hanya 20% dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan ini semua, maka
kegiatan hands on (praktik secara langsung) dalam proses belajarmengajar
harus tetap diutamakan. Kadang kala proses belajarmengajar dihadapkan
pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya suatu
percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu proses belajar
mengajar terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan
dieksplorasi oleh peserta didik. Pada saat seperti inilah diperlukan alat
bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis Multimedia
(berbantuan Komputer.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada halaman
sebelumnya, maka dapat diangkat beberapa masalah yang berhubungan
dengan pembelajaran berbasis multimedia (pembelajaran berbasis
7
multimedia dengan menggunakan powerpoint). Masalah-masalah yang
dimaksud adalah sebagai berikut;
1. Bagaimana pengertian dan peranan multimedia dalam
pembelajaran?
2. Bagaimana penerapan Pembelajaran berbasis multimedia?
3. Bagaimana manfaat pembelajaran dan penggunaan pembelajaran
yang berbasis multimedia?
4. Bagaimana kelebihandan kekurangan media pembelajaran
berbasis multimedia dengan menggunakan power point.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut;
1. Agar dapat mengetahui dan memahami peranan multi media dalam
pembelajaran.
2. Agar dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia.
3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran
berbasis multimedia.
8
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran
berbasis multimedia dengan menggunakan power point.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui dan memahami peranan multimedia dalam
pembelajaran.
2. dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia
3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran
berbasis multimedia.
4. Dapat digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi pembaca
untuk mengetahui media pembelajaran berbasis multimedia dengan
menggunakan power point
9
BAGIAN II
PEMBAHASAN
A. Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran
1. Pengertian Media dan Multimedia
a. Pengertian Media Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat
saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima
pesan. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Media
pembelajaran selalu terdiri atas 2 unsur penting, yaitu unsur peralatan
(hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (softw are).
Perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Sedangkan perangkat lunak
(software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan
disampaikan kepada siswa.
10
b. Pengertian Multimedia Pembelajaran Multimedia adalah media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,
grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan
multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang
tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan
oleh penguna. Contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah
suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa
yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia
interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan
lain-lain. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam
pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.
Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan
maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia
yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk
menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat
11
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar
sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo (2003:106), diartikan sebagai
kombinasi dari macam-macam objek multimedia, yaitu teks, image,
animasi, audio, video dan link interaktif untuk menyajikan informasi.
2. Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran
Peranan multimedia dalam bidang pendidikan antara lain sebagai
perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau
siswa untuk belajar dengan mengambil keuntungan dari multimedia, belajar
jarak jauh, dan pemasaran pendidikan. Penggunaan perangkat lunak
multimedia dalam proses belajar mengajar, menurut Davis dan Crowther,
akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar
eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa, dan memandu
untuk belajar lebih baik. Pelopor penyedia perangkat lunak proses belajar
mengajar di Indonesia adalah Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pendidikan ( Pustekkom ) Depdiknas. Program multimedia dari Pustekkom
merupakan media pembelajaran berbasis komputer. Media ini
menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri atas teks,
12
grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang dirancang
dan diprogram berdasarkan teori pembelajaran. Pembelajaran berbasis
multimedia yang diterapkan diintegrasikan dengan sarana penunjang
multimedia yaitu komputer, yang dimaksud dengan pembelajaran
multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam
penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar
menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran.
Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam
bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media
cetak sudah sangat lazim bagi pengajar maupun siswa, media cetak
meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta
atau media - media cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk,
globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang mediaelektronik
meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor,
Slide, dll.
B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran
1. Penerapan Aplikasi Multimedia Selain berbagai masalah yang muncul
dari dunia pendidikan sendiri, kemajuan di bidang teknologi informasi
13
dan komunikasi pun menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari.
Berbagai konten menarik dapat dilihat keseharian oleh anak-anak
melalui berbagai media seperti televisi, majalah, maupun internet.
Konten-konten tersebut menjadi godaan yang menggiurkan bagi para
pelajar, apalagi hal ini kontradiksi dengan pemandangan yang jauh
berbeda di lingkungan sekolah. Lingkungan belajar yang
membosankan, gersang, minim hiburan dantantangan. Ditambah
menggunakan media konvensional seperti buku-bukuteks, modul,
maupun LKS yang dengan desain tidak menarik, terlalubanyak kata-
kata, dan hampir tidak ada interaktifitasnya. Kembali menjadi tugas
gurulah untuk menciptakan lingkunganbelajar yang menyenangkan
dengan melakukan berbagai inovasi dalampembelajaran. Salah satunya
dengan membuat bahan ajar mandiri berbasismultimedia baik yang bisa
dijalankan secara offline atau online sesuaikebutuhan. Bahan ajar yang
dibuat disamping menjadi sumber ajar utamadi dalam kelas juga bisa
dipelajari secara mandiri tanpa tergantung padakehadiran guru. Kita
juga tidak bisa menafikan bahwa sudah banyak produkmultimedia
pembelajaran yang beredar di pasaran. Tetapi hal ini tidakboleh
14
menyebabkan seorang guru untuk terus berinovasi. Sebagus
apapunproduk di pasaran, belum tentu sesuai dengan keinginan atau
kebutuhan. Di samping itu, sebenarnya tidak diperlukan
kemampuanpemrograman yang tinggi untuk membuat sebuah produk
bahan ajarberbasis multimedia. Dengan menggunakan kode skrip
sederhana danketelatenan dalam melakukan desain, dapat dihasilkan
bahan ajar yangmenarik dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan Flash ,
dalam versi macromedia atau adobe , banyakdigunakan untuk membuat
berbagai produk, seperti menggambar kartun,menggambar obyek
secara realistik, membuat berbagai animasi, game,banner, website,
presentasi interaktif, multimedia pembelajaran interaktif,dan
sebagainya. Sedangkan Microsoft PowerPoint merupakan
programuntuk membuat presentasi yang sangat handal dan user
friendly. Salah satu kelebihan program flash yaitu kemudahannya
dalammembuat animasi, simulasi, kuis, maupun evaluasi dengan
menggunakan skrip sederhana. Kekurangan dalam flash adalah
membutuhkan waktuyang lebih lama untuk membuat efek, meskipun
efek yang sederhana,misalnya transisi antar halaman (slide dalam
15
PowerPoint). Kekurangandalam flash ini dapat diatasi dengan
menggunakan PowerPoint untukdesain layout-nya maupun membuat
efek animasi dengan cepat.
2. Kunci kekuatan PowerPoint dalam pengaturan tampilan (layout)
terletak pada penggunaan slide master. Setiap presentasi setidaknya
berisisatu master slide. Slide master bermanfaat ketika kita ingin
melakukan perubahan pada slide master, maka perubahan tersebut
berlaku pada seluruh slide yang ada dalam presentasi.
3. Adapun Berbagai aplikasi multimedia dapat dilihat padapenjabaran
berikut. Tampak bahwa aplikasi multimedia sangat luas.
a. ( CBT / Computer Based Training ) Multimedia digunakan untuk
mempermudah pembelajaran tentang pengetahuan yang menuntut
penyajian visual.
b. Aplikasi Hiburan Multimedia digunakan dalam programprogram
permainan untuk membentuk suasana yang lebih menarik dan interaktif.
c. Aplikasi Pendidikan Multimedia digunakan memvisualisasikan pelajara-
pelajaran yang sulit diterangkan ( misalnya fisika dan matematika )
dengan cara konvensional.
16
d. Aplikasi Penyajian Informasi Multimedia dapat dipakai untuk
membentuk ensiklopedia atau kamus yang melibatkan teks, gambar, dan
suara. Selain itu, multimedia juga memungkinkan penerbitan elektronis,
baik dalam bentuk buku elektronis maupun koran elektronis.
e. Aplikasi Telekonferensi Multimedia digunakan untuk bertemu muka dan
bercakap-cakap melalui kamera kecil yang dihubungkan kemasing-
masing komputer pemakai
2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran
Sebagaimana umumnya alat bantu mengajar, multimedia bagi
pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain : 1. Memotivasi
pembelajar 2. Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang
sudah dipelajari 3. Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan
(joyful learning) 4. Interaksi yang lebih luas 5. Mempermudah proses
belajar-mengajar 6. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar 7. Menjaga
relevansi dengan tujuan belajar 8. Membantu konsentrasi 9. Merangsang
proses belajar 10. Menghadirkan objek langka dan berbahaya 11. Membuat
kongkret dari konsep abstrak 12. Memberi kesamaan persepsi 13.
Mengatasi hambatan biaya, waktu, tempat, jumlah, dan jarak 14.
17
Menyajikan ulangan informasi secara konsisten 15. Memberikan suasana
belajar yang santai dan menarik “A picture is worth a thousand words”
Multimedia Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu
pengetahuan (Hubbard, 1983; Lee, 2000; Wahono, 2007, Bracht, 1981;
Lemmerman, 1984; Moles, 1971 dll) 12
Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatasmaupun
secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkanadanya
perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya.
AECT(Association for Education and Communicatian Technology)
dalamHarsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk
yangdimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA
(NationalEducation Association) memaknai media sebagai segala benda
yang dapatdimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan
besertainstrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Raharjo
(1991)menyimpulkan beberapa pandangan tentang media, yaitu Gagne
yangmenempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan
mediasebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang
dapatmerangsangnya untuk belajar.” Briggs berpendapat bahwa media
18
harusdidukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan
kurikuler)supaya terjadi proses belajar, yang mendefinisikan media sebagai
wahanafisik yang mengandung materi instruksional. Wilbur Schramm
mencermati pemanfaatan media sebagai suatuteknik untuk menyampaikan
pesan, di mana ia mendefinisikan mediasebagai teknologi pembawa
informasi/pesan instruksional. Yusuf hadiMiarso memandang media secara
luas/makro dalam sistem pendidikansehingga mendefinisikan media adalah
segala sesuatu yang dapatmerangsang terjadinya proses belajar pada diri
peserta didik. Harsoyo (2002) menyatakan bahwa banyak orang
membedakanpengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang
menggunakankedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau
benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga
terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar
disebut alatperaga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran
saja; dansumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari
seluruhproses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian
tanggung jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.
Pembahasan pada istilah media dan alat peraga digunakan untuk
19
menyebutsumber atau hal atau benda yang sama dan tidak dibedakan
secarasubstansial. Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti
yangterbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti
mediasebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:
a. Memotivasi belajar peserta didik
b. Memperjelas informasi/pesan pengajaran
c. Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting
d. Memberi variasi pengajaran
e. Memperjelas struktur pengajaran.
Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas,
memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang
akandisampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat
memotivasibelajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif
danmudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari
yangdipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat
inderapenglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya
dapatmengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat
20
50%dari apa yang dilihat dan didengar. Rahardjo (1991) menguraikan
dengan berangkat dari teoribelajar diketahui bahwa hakekat belajar adalah
interaksi antara pesertadidik yang belajar dengan sumber-sumber belajar di
sekitarnya yangmemungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar dari
tidak tahumenjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas,
dsb.Sumber belajar tersebut dapat berupa pesan, bahan, alat, orang, teknik
dan lingkungan. Proses belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
internaldan eksternal. Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup,
perasaansenang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman pada diri
pesertadidik. Bila peserta didik apatis, tidak senang, atau menganggap
buangwaktu maka sulit untuk mengalami proses belajar. Faktor
eksternalmerupakan rangsangan dari luar diri peserta didik melalui indera
yangdimilikinya, terutama pendengaran dan penglihatan. Media
pembelajaran sebagai faktor eksternal dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan efisiensibelajar karena mempunyai potensi atau kemampuan
untuk merangsang terjadinya proses belajar. Edgar Dale dalam Rahardjo
(1991) menggambarkan pentingyavisualisasi dan verbalistis dalam
pengalaman belajar yang disebut“Kerucut pengalaman Edgar Dale”
21
dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara
pengalaman langsung, visual danverbal dalam menanamkan suatu konsep
atau pengertian. Semakin konkritpengalaman yang diberikan akan lebih
menjamin terjadinya proses belajar.Namun, agar terjadi efisiensi belajar
maka diusahakan agar pengalamanbelajar yang diberikan semakin abstrak
(“go as low on the scale as youneed to ensure learning, but go as high as
you can for the most efficientlearning”). Raharjo (1991 menyatakan bahwa
visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian.
Sebuah pemeo mengatakan bahwa sebuah gambar “berbicara“ seribu kali
dari yang dibicarakanmelalui kata-kata (a picture is worth a thousand
words). Hal ini tidaklah berlebihan karena sebuah durian “monthong” atau
gambarnya akan lebihmenjelaskan barangnya (atau pengertiannya)
daripada definisi atau penjelasan dengan seribu kata kepada orang yang
belum pernah mengenalnya. Salah satu dari sarana visual yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar tersebut adalah OHT atau
“overheadtransparency.“ Sarana visual seperti OHT ini bila digarap dengan
baik danbenar. Di samping dapat mempermudah pemahaman konsep dan
dayaserap belajar siswa, juga membantu pengajar untuk menyajikan
22
materisecara terarah, bersistem dan menarik sehingga tujuan belajar dapat
tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam pembuatan
rancangan media seperti OHT ini. Pada pembelajaran dalam virtual
classroom , bahan ajarberbasis multimedia ini sumber materi utama yang
menggantikan peranguru dalam pembelajaran konvensional. Guru menjadi
fasilitator danmoderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa
menjadisubyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik secara
mayadengan program maupun dengan guru dan siswa lain. Penggunaan
ruang kelas maya, baik melalui pemanfaatan blogmaupun multimedia
pembelajaran bagi guru sangatlah penting, baik untukmeningkatkan
profesionalitas melalui variasi pembelajaran yang menarik,maupun untuk
memerangi konten-konten “sampah” yang ada di internet. Keunggulan
bahan ajar mandiri berbasis multimedia bagi siswa diantaranya :
1. Program ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kapan saja, termasuk di
rumah sehingga mereka belajar lebih lama dan mengulangi materi tanpa
terikat oleh guru dan waktu
23
2. Dapat menyajikan simulasi dengan murah dari suatu percobaan yang
sulit dan mahal bahkan percobaan-percobaan tertentu yang tidak
mungkin dilakukan
3. Dapat menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat
membandingkan pemikirannya dengan yang tidak benar dengan
simulasi yang dilihat dan dilakukannya
4. Paket multimedia ini dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan
kecepatannya masing-masing
C. Manfaat Dan Penggunaan Multimedia
1. Manfaat
Fungsi multimedia dalam Kegiatan Pembelajaran tentunya mempunyai
tujuan, diantaranya sebagai berikut :
a. Tujuan Kognitif Multimedia dapat mengajarkan konsep-konsep aturan,
prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks.
Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan
sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.
Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
24
b. Tujuan Afektif Bila program didesain secara tepat dengan memberikan
potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan,
pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media
komputer.
c. Tujuan Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam
bentuk games dan simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan
kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi
pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan
sebagainya
2. Penggunaan Pembelajaraan Berbasis Multimedia
Dalam presentasi, Multimedia digunakan untuk menjelaskan materi-
materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup
efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan
pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua
unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi
satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas
belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe
25
visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi
perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi
pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada
masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi
seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc”
Corel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga
perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia
inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk
mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang
memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis
dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh
perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk
yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan
presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu
audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector)
yangmemungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital
untukbermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi,
26
sertaukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal
inimenyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini,
dandapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi
danKomunikasi (TIK). Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan
komputer tidakhanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat
presentasi digitaldalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-
Focus dansejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui
peralatanproyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film
slidesprojector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga
atauinstansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan
tetapitelah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan
bahanpresentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut
pandangproses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu
metodepernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling
tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang
dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya
padapengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi
pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya.
27
Perkembanganterakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer
telahmenyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran.
Diantaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan
keterampilanpara guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke
dalam mediapresentasi yang berbasis komputer. 19
D. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Multimedia
Dengan Menggunakan Power Point
1. Kelebihan
Pembelajaran Berbasis multimedia memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan Pembelajaran Berbasis multimedia dengan menggunakan power
point antara lain dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, serta
dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Orton (Sudarman, 2001)
sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis multimedia
dengan menggunakan power point memiliki kelebihan- kelebihan,
misalnya: (1) anak-anak bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, (2)
interaksi antara anak dan materi bersifat konstan, (3) anak hanya
menghadapi satu rangsangan pada waktu tertentu, (4) materi pembelajaran
sudah diurutkan dengan benar, (5) kecepatan pembelajaran dapat diatur, (6)
28
anak menerima umpan balik segera dan (7) hampir tidak ada persoalan
kecemasan anak.
2. Kekurangan
Sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis
multimedia dengan menggunakan power point mempunyai kelemahan
misalnya: (1) motivasi yang dihasilkan dengan jalan bekerja sama dengan
anak lain menjadi hilang, (2) inspirasi yang dihasilkan oleh ide dari anak
lain hilang, (3) materi mungkin tidak terlalu menantang, (4) materi
mungkin membawa kemunduran bagi beberapa anak dan (5) program
pembelajaran memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkannya
(Orton dalam Sudarman, 2001) 20
29
BAGIAN III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran Sedangkan Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media
yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan
animasi secara terintegrasi. Dan peranan multimedia, akan
meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi
belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa,
dan memandu untuk belajar lebih baik.
2. Sebagai alat bantu mengajar, umumnya multimedia bagi
pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain :
Memotivasi pembelajar, Merangsang pembelajar untuk
mengingat berbagai hal yang sudah dipelajari, Membuat proses
belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful learning),
Mempermudah proses belajar-mengajar, Meningkatkan efisiensi
30
belajar-mengajar, Menjaga relevansi dengan tujuan belajar,
Merangsang proses belajar, Menghadirkan objek langka dan
berbahaya, Menyajikan ulangan informasi secara konsisten,
Memberikan suasana belajar yang santai dan menarik “A
picture is worth a thousand words. 21
3. Dalam pembelajaran, Multimedia digunakan untuk menjelaskan
materi- materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam
pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak
di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan
multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup
besar.
31
B. Saran
Saran yang dapat kami ajukan adalah agar makalah ini dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan
pembaca terutama bagi para guru-guru dalam merancang media
pembelajaran.
32
DAFTAR PUSTAKA
Blasius Sudarsono, 2006. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta:
Sagung Seto,Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan
Flash, Yogyakarta: Graha IlmuSuyanto, M. 2004. Multimedia Alat
untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI.J.D.
Latuheru. 2006. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar
Masa Kini. Jakarta: DepartemenPendidikandan Kebudayaan.http:
//www. guraru. org/news /2012 /06/ 09 /865/
pengembangan_bahan_ajar_berbasis
multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.htmlhttp://
yppti.org/index.php?option=com_content&view=article&id=164:media-
pembelajaran-berbasis-komputer
&catid=5:artikel&Itemid=4http://mahurianasla.blogspot.com/2011/01/
menyusun-desain-pembelajaran
berbasis.htmlhttp://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembanga
n bahan ajar berbasis_ multimedia.