Modul multimedia

52
1 Modul Media Pembelajaran MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DISUSUN O L E H : LA ADI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI

Transcript of Modul multimedia

Page 1: Modul multimedia

1

Modul Media Pembelajaran

MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS

MULTIMEDIA

DISUSUN

O L E H :

LA ADI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

KENDARI

2015

Page 2: Modul multimedia

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat

menyelesaikan modul multimedia ini dalam bentuk maupun isinya yang

sangat sederhana. Semoga modul ini dapat dipergunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam dunia pendidikan

dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga modul multimedia ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat

memperbaiki bentuk maupun isi modul ini sehingga kedepannya dapat

lebih baik.

Penyusunan modul multimedia ini saya akui masih banyak

kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh

kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun.

Page 3: Modul multimedia

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….. …. i

DAFTAR ISI ………………………………..………………..……… …. ii

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah ……………………..……………..……...42. Rumusan Masalah …………………….………………..………….53. Tujuan penyusun …………….………….……………………..…..74. Manfaat …………………………….…………………………...…8

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Multimedia…..…………………...…..……...…..……..92. Penerapan aplikasi dan Fungsi Media….………..………………..113. Manfaat dan Penggunaan Multimedia…...… ………..…….…….234. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Multimedia……..27

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN…………….………..……………….…29

DAFTAR PUSTAKA         

Page 4: Modul multimedia

4

BAGIAN I

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya berbagai cara yang digunakan

dalam proses belajar mengajar untuk penyampaian materi pada peserta

didik. Dengan harapan pengajaran yang disampaikan lebih berkesan dan

kegiatan pembelajaran yang dilakukan pesertadidik lebih bermakna. Akhir-

akhir ini dalam proses belajar mengajar telah banyak yang menggunakan

teknologi infomasi dan telekomunikasi. Hal ini diharapkan dapat

memajukan mutu pendidikan seiring dengan kemajuan teknologi.

Perkembangan teknologi multimedia membuka potensi besar dalam

perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya.

Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para

pendidik untuk mengembangkan sistem pembelajaran supaya

menghasilkan hasil yang optimal. Demikian pula bagi peserta didik, dengan

multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara

apa dan bagaimana menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan

Page 5: Modul multimedia

5

efisien. Sumber informsi dan ilmu yang mereka peroleh tidak lagi hanya

terpaku pada buku, tetapi lebih luas dan beraneka ragam. Apalagi dengan

adanya jaringan internet yang akan membuat kemudahan dalam

memperoleh informasi yang diperlukan. Proses belajar mengajar seringkali

dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman pesertadidik

sehari-hari, sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan pengajar dan

sulit dipahami pesertadidik. Visualisasi merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua

dimensi atau model tiga dimensi merupakan visualisasi yang sering

dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pada era informatika visualisasi

berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat

ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan

sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. Dalam hal ini

komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan

berupa teks yang tidak monoton dan lebih menarik yang lebih interaktif.

Tampilan tersebut akan membuat pengguna lebih leluasa memilih,

menyaring dan memahami pengetahuan yang ingin diketahuinya. Hasilnya

komputer dapat mengatasi pesertadidik yang lamban menerima pelajaran,

Page 6: Modul multimedia

6

karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan

instruksi, seperti yang diinginkan. Penelitian De Porter mengungkapkan

manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang

dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio

visual)sedangkan dari yang dilihat saja hanya 30%, dari yang didengar saja

hanya 20% dan dari yang dibaca hanya 10%. Berdasarkan ini semua, maka

kegiatan hands on (praktik secara langsung) dalam proses belajarmengajar

harus tetap diutamakan. Kadang kala proses belajarmengajar dihadapkan

pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya suatu

percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu proses belajar

mengajar terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan

dieksplorasi oleh peserta didik. Pada saat seperti inilah diperlukan alat

bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis Multimedia

(berbantuan Komputer.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan pada halaman

sebelumnya, maka dapat diangkat beberapa masalah yang berhubungan

dengan pembelajaran berbasis multimedia (pembelajaran berbasis

Page 7: Modul multimedia

7

multimedia dengan menggunakan powerpoint). Masalah-masalah yang

dimaksud adalah sebagai berikut;

1. Bagaimana pengertian dan peranan multimedia dalam

pembelajaran?

2. Bagaimana penerapan Pembelajaran berbasis multimedia?

3. Bagaimana manfaat pembelajaran dan penggunaan pembelajaran

yang berbasis multimedia?

4. Bagaimana kelebihandan kekurangan media pembelajaran

berbasis multimedia dengan menggunakan power point.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah

sebagai berikut;

1. Agar dapat mengetahui dan memahami peranan multi media dalam

pembelajaran.

2. Agar dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia.

3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran

berbasis multimedia.

Page 8: Modul multimedia

8

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajaran

berbasis multimedia dengan menggunakan power point.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui dan memahami peranan multimedia dalam

pembelajaran.

2. dapat mengetahui penerapan pembelajaran berbasis multimedia

3. Agar dapat mengetahui manfaat dan penggunaan pembelajaran

berbasis multimedia.

4. Dapat digunakan sebagai penambah ilmu pengetahuan bagi pembaca

untuk mengetahui media pembelajaran berbasis multimedia dengan

menggunakan power point

Page 9: Modul multimedia

9

BAGIAN II

PEMBAHASAN

A. Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran

1. Pengertian Media dan Multimedia

a. Pengertian Media Menurut Heinich, dkk (1993) media merupakan alat

saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti

“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima

pesan. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses

komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Media

pembelajaran selalu terdiri atas 2 unsur penting, yaitu unsur peralatan

(hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (softw are).

Perangkat keras adalah sarana atau peralatan yang digunakan untuk

menyajikan pesan/bahan ajar tersebut. Sedangkan perangkat lunak

(software) adalah informasi atau bahan ajar itu sendiri yang akan

disampaikan kepada siswa.

Page 10: Modul multimedia

10

b. Pengertian Multimedia Pembelajaran Multimedia adalah media yang

menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks,

grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.

Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan

multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang

tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan

oleh penguna. Contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah

suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa

yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia

interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan

lain-lain. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan

lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam

pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.

Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan

maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia

yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk

menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat

Page 11: Modul multimedia

11

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar

sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.

Multimedia oleh Ariesto Hadi Sutopo (2003:106), diartikan sebagai

kombinasi dari macam-macam objek multimedia, yaitu teks, image,

animasi, audio, video dan link interaktif untuk menyajikan informasi.

2. Peranan Multimedia Dalam Pembelajaran

Peranan multimedia dalam bidang pendidikan antara lain sebagai

perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau

siswa untuk belajar dengan mengambil keuntungan dari multimedia, belajar

jarak jauh, dan pemasaran pendidikan. Penggunaan perangkat lunak

multimedia dalam proses belajar mengajar, menurut Davis dan Crowther,

akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi belajar

eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa, dan memandu

untuk belajar lebih baik. Pelopor penyedia perangkat lunak proses belajar

mengajar di Indonesia adalah Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pendidikan ( Pustekkom ) Depdiknas. Program multimedia dari Pustekkom

merupakan media pembelajaran berbasis komputer. Media ini

menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri atas teks,

Page 12: Modul multimedia

12

grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang dirancang

dan diprogram berdasarkan teori pembelajaran. Pembelajaran berbasis

multimedia yang diterapkan diintegrasikan dengan sarana penunjang

multimedia yaitu komputer, yang dimaksud dengan pembelajaran

multimedia adalah suatu kegiatan belajar mengajar di mana dalam

penyampaian bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa, pengajar

menggunakan atau menerapkan berbagai perangkat media pembelajaran.

Adapun media pembelajaran itu sangatlah beraneka macam, baik itu dalam

bentuk media cetak, media / alat peraga ataupun media elektronik. Media

cetak sudah sangat lazim bagi pengajar maupun siswa, media cetak

meliputi buku paket, buku referensi, majalah, tabloid, koran, atlas / peta

atau media - media cetak lainnya. Alat peraga meliputi model / bentuk,

globe, relief, gambar bagan, alat musik, dll. Sedang mediaelektronik

meliputi TV, Radio, Tape Recorder, OHP, Komputer, LCD Proyektor,

Slide, dll.

B. Penerapan Aplikasi dan Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran

1. Penerapan Aplikasi Multimedia Selain berbagai masalah yang muncul

dari dunia pendidikan sendiri, kemajuan di bidang teknologi informasi

Page 13: Modul multimedia

13

dan komunikasi pun menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari.

Berbagai konten menarik dapat dilihat keseharian oleh anak-anak

melalui berbagai media seperti televisi, majalah, maupun internet.

Konten-konten tersebut menjadi godaan yang menggiurkan bagi para

pelajar, apalagi hal ini kontradiksi dengan pemandangan yang jauh

berbeda di lingkungan sekolah. Lingkungan belajar yang

membosankan, gersang, minim hiburan dantantangan. Ditambah

menggunakan media konvensional seperti buku-bukuteks, modul,

maupun LKS yang dengan desain tidak menarik, terlalubanyak kata-

kata, dan hampir tidak ada interaktifitasnya. Kembali menjadi tugas

gurulah untuk menciptakan lingkunganbelajar yang menyenangkan

dengan melakukan berbagai inovasi dalampembelajaran. Salah satunya

dengan membuat bahan ajar mandiri berbasismultimedia baik yang bisa

dijalankan secara offline atau online sesuaikebutuhan. Bahan ajar yang

dibuat disamping menjadi sumber ajar utamadi dalam kelas juga bisa

dipelajari secara mandiri tanpa tergantung padakehadiran guru. Kita

juga tidak bisa menafikan bahwa sudah banyak produkmultimedia

pembelajaran yang beredar di pasaran. Tetapi hal ini tidakboleh

Page 14: Modul multimedia

14

menyebabkan seorang guru untuk terus berinovasi. Sebagus

apapunproduk di pasaran, belum tentu sesuai dengan keinginan atau

kebutuhan. Di samping itu, sebenarnya tidak diperlukan

kemampuanpemrograman yang tinggi untuk membuat sebuah produk

bahan ajarberbasis multimedia. Dengan menggunakan kode skrip

sederhana danketelatenan dalam melakukan desain, dapat dihasilkan

bahan ajar yangmenarik dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan Flash ,

dalam versi macromedia atau adobe , banyakdigunakan untuk membuat

berbagai produk, seperti menggambar kartun,menggambar obyek

secara realistik, membuat berbagai animasi, game,banner, website,

presentasi interaktif, multimedia pembelajaran interaktif,dan

sebagainya. Sedangkan Microsoft PowerPoint merupakan

programuntuk membuat presentasi yang sangat handal dan user

friendly. Salah satu kelebihan program flash yaitu kemudahannya

dalammembuat animasi, simulasi, kuis, maupun evaluasi dengan

menggunakan skrip sederhana. Kekurangan dalam flash adalah

membutuhkan waktuyang lebih lama untuk membuat efek, meskipun

efek yang sederhana,misalnya transisi antar halaman (slide dalam

Page 15: Modul multimedia

15

PowerPoint). Kekurangandalam flash ini dapat diatasi dengan

menggunakan PowerPoint untukdesain layout-nya maupun membuat

efek animasi dengan cepat.

2. Kunci kekuatan PowerPoint dalam pengaturan tampilan (layout)

terletak pada penggunaan slide master. Setiap presentasi setidaknya

berisisatu master slide. Slide master bermanfaat ketika kita ingin

melakukan perubahan pada slide master, maka perubahan tersebut

berlaku pada seluruh slide yang ada dalam presentasi.

3. Adapun Berbagai aplikasi multimedia dapat dilihat padapenjabaran

berikut. Tampak bahwa aplikasi multimedia sangat luas.

a. ( CBT / Computer Based Training ) Multimedia digunakan untuk

mempermudah pembelajaran tentang pengetahuan yang menuntut

penyajian visual.

b. Aplikasi Hiburan Multimedia digunakan dalam programprogram

permainan untuk membentuk suasana yang lebih menarik dan interaktif.

c. Aplikasi Pendidikan Multimedia digunakan memvisualisasikan pelajara-

pelajaran yang sulit diterangkan ( misalnya fisika dan matematika )

dengan cara konvensional.

Page 16: Modul multimedia

16

d. Aplikasi Penyajian Informasi Multimedia dapat dipakai untuk

membentuk ensiklopedia atau kamus yang melibatkan teks, gambar, dan

suara. Selain itu, multimedia juga memungkinkan penerbitan elektronis,

baik dalam bentuk buku elektronis maupun koran elektronis.

e. Aplikasi Telekonferensi Multimedia digunakan untuk bertemu muka dan

bercakap-cakap melalui kamera kecil yang dihubungkan kemasing-

masing komputer pemakai

2. Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran

Sebagaimana umumnya alat bantu mengajar, multimedia bagi

pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain : 1. Memotivasi

pembelajar 2. Merangsang pembelajar untuk mengingat berbagai hal yang

sudah dipelajari 3. Membuat proses belajar mengajar lebih menyenangkan

(joyful learning) 4. Interaksi yang lebih luas 5. Mempermudah proses

belajar-mengajar 6. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar 7. Menjaga

relevansi dengan tujuan belajar 8. Membantu konsentrasi 9. Merangsang

proses belajar 10. Menghadirkan objek langka dan berbahaya 11. Membuat

kongkret dari konsep abstrak 12. Memberi kesamaan persepsi 13.

Mengatasi hambatan biaya, waktu, tempat, jumlah, dan jarak 14.

Page 17: Modul multimedia

17

Menyajikan ulangan informasi secara konsisten 15. Memberikan suasana

belajar yang santai dan menarik “A picture is worth a thousand words”

Multimedia Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu

pengetahuan (Hubbard, 1983; Lee, 2000; Wahono, 2007, Bracht, 1981;

Lemmerman, 1984; Moles, 1971 dll) 12

Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatasmaupun

secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkanadanya

perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya.

AECT(Association for Education and Communicatian Technology)

dalamHarsoyo (2002) memaknai media sebagai segala bentuk

yangdimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA

(NationalEducation Association) memaknai media sebagai segala benda

yang dapatdimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan

besertainstrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Raharjo

(1991)menyimpulkan beberapa pandangan tentang media, yaitu Gagne

yangmenempatkan media sebagai komponen sumber, mendefinisikan

mediasebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang

dapatmerangsangnya untuk belajar.” Briggs berpendapat bahwa media

Page 18: Modul multimedia

18

harusdidukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan

kurikuler)supaya terjadi proses belajar, yang mendefinisikan media sebagai

wahanafisik yang mengandung materi instruksional. Wilbur Schramm

mencermati pemanfaatan media sebagai suatuteknik untuk menyampaikan

pesan, di mana ia mendefinisikan mediasebagai teknologi pembawa

informasi/pesan instruksional. Yusuf hadiMiarso memandang media secara

luas/makro dalam sistem pendidikansehingga mendefinisikan media adalah

segala sesuatu yang dapatmerangsang terjadinya proses belajar pada diri

peserta didik. Harsoyo (2002) menyatakan bahwa banyak orang

membedakanpengertian media dan alat peraga. Namun tidak sedikit yang

menggunakankedua istilah itu secara bergantian untuk menunjuk alat atau

benda yang sama (interchangeable). Perbedaan media dengan alat peraga

terletak pada fungsinya dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar

disebut alatperaga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran

saja; dansumber belajar disebut media bila merupakan bagian integral dari

seluruhproses atau kegiatan pembelajaran dan ada semacam pembagian

tanggung jawab antara guru di satu sisi dan sumber lain (media) di sisi lain.

Pembahasan pada istilah media dan alat peraga digunakan untuk

Page 19: Modul multimedia

19

menyebutsumber atau hal atau benda yang sama dan tidak dibedakan

secarasubstansial. Rahardjo (1991) menyatakan bahwa media dalam arti

yangterbatas, yaitu sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti

mediasebagai alat bantu yang digunakan guru untuk:

a. Memotivasi belajar peserta didik

b. Memperjelas informasi/pesan pengajaran

c. Memberi tekanan pada bagian-bagian yang penting

d. Memberi variasi pengajaran

e. Memperjelas struktur pengajaran.

Di sini media memiliki fungsi yang jelas yaitu memperjelas,

memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang

akandisampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat

memotivasibelajarnya dan mengefisienkan proses belajar. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif

danmudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari

yangdipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat

inderapenglihatan. Di samping itu dikemukakan bahwa kita hanya

dapatmengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat

Page 20: Modul multimedia

20

50%dari apa yang dilihat dan didengar. Rahardjo (1991) menguraikan

dengan berangkat dari teoribelajar diketahui bahwa hakekat belajar adalah

interaksi antara pesertadidik yang belajar dengan sumber-sumber belajar di

sekitarnya yangmemungkinkan terjadinya perubahan perilaku belajar dari

tidak tahumenjadi tahu, tidak bisa menjadi bisa, tidak jelas menjadi jelas,

dsb.Sumber belajar tersebut dapat berupa pesan, bahan, alat, orang, teknik

dan lingkungan. Proses belajar tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

internaldan eksternal. Faktor internal seperti sikap, pandangan hidup,

perasaansenang dan tidak senang, kebiasaan dan pengalaman pada diri

pesertadidik. Bila peserta didik apatis, tidak senang, atau menganggap

buangwaktu maka sulit untuk mengalami proses belajar. Faktor

eksternalmerupakan rangsangan dari luar diri peserta didik melalui indera

yangdimilikinya, terutama pendengaran dan penglihatan. Media

pembelajaran sebagai faktor eksternal dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan efisiensibelajar karena mempunyai potensi atau kemampuan

untuk merangsang terjadinya proses belajar. Edgar Dale dalam Rahardjo

(1991) menggambarkan pentingyavisualisasi dan verbalistis dalam

pengalaman belajar yang disebut“Kerucut pengalaman Edgar Dale”

Page 21: Modul multimedia

21

dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara

pengalaman langsung, visual danverbal dalam menanamkan suatu konsep

atau pengertian. Semakin konkritpengalaman yang diberikan akan lebih

menjamin terjadinya proses belajar.Namun, agar terjadi efisiensi belajar

maka diusahakan agar pengalamanbelajar yang diberikan semakin abstrak

(“go as low on the scale as youneed to ensure learning, but go as high as

you can for the most efficientlearning”). Raharjo (1991 menyatakan bahwa

visualisasi mempermudah orang untuk memahami suatu pengertian.

Sebuah pemeo mengatakan bahwa sebuah gambar “berbicara“ seribu kali

dari yang dibicarakanmelalui kata-kata (a picture is worth a thousand

words). Hal ini tidaklah berlebihan karena sebuah durian “monthong” atau

gambarnya akan lebihmenjelaskan barangnya (atau pengertiannya)

daripada definisi atau penjelasan dengan seribu kata kepada orang yang

belum pernah mengenalnya. Salah satu dari sarana visual yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar tersebut adalah OHT atau

“overheadtransparency.“ Sarana visual seperti OHT ini bila digarap dengan

baik danbenar. Di samping dapat mempermudah pemahaman konsep dan

dayaserap belajar siswa, juga membantu pengajar untuk menyajikan

Page 22: Modul multimedia

22

materisecara terarah, bersistem dan menarik sehingga tujuan belajar dapat

tercapai. Inilah manfaat yang harus dioptimalkan dalam pembuatan

rancangan media seperti OHT ini. Pada pembelajaran dalam virtual

classroom , bahan ajarberbasis multimedia ini sumber materi utama yang

menggantikan peranguru dalam pembelajaran konvensional. Guru menjadi

fasilitator danmoderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa

menjadisubyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik secara

mayadengan program maupun dengan guru dan siswa lain. Penggunaan

ruang kelas maya, baik melalui pemanfaatan blogmaupun multimedia

pembelajaran bagi guru sangatlah penting, baik untukmeningkatkan

profesionalitas melalui variasi pembelajaran yang menarik,maupun untuk

memerangi konten-konten “sampah” yang ada di internet. Keunggulan

bahan ajar mandiri berbasis multimedia bagi siswa diantaranya :

1. Program ini dapat dimanfaatkan oleh siswa kapan saja, termasuk di

rumah sehingga mereka belajar lebih lama dan mengulangi materi tanpa

terikat oleh guru dan waktu

Page 23: Modul multimedia

23

2. Dapat menyajikan simulasi dengan murah dari suatu percobaan yang

sulit dan mahal bahkan percobaan-percobaan tertentu yang tidak

mungkin dilakukan

3. Dapat menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat

membandingkan pemikirannya dengan yang tidak benar dengan

simulasi yang dilihat dan dilakukannya

4. Paket multimedia ini dapat digunakan oleh siswa sesuai dengan

kecepatannya masing-masing

C. Manfaat Dan Penggunaan Multimedia

1. Manfaat

Fungsi multimedia dalam Kegiatan Pembelajaran tentunya mempunyai

tujuan, diantaranya sebagai berikut :

a. Tujuan Kognitif Multimedia dapat mengajarkan konsep-konsep aturan,

prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks.

Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan

sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.

Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.

Page 24: Modul multimedia

24

b. Tujuan Afektif Bila program didesain secara tepat dengan memberikan

potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan,

pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media

komputer.

c. Tujuan Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam

bentuk games dan simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan

kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi

pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan

sebagainya

2. Penggunaan Pembelajaraan Berbasis Multimedia

Dalam presentasi, Multimedia digunakan untuk menjelaskan materi-

materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal

dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup

efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan

pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua

unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi

satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas

belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe

Page 25: Modul multimedia

25

visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi

perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan

kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi

pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada

masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi

seperti Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft inc”

Corel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc” hingga

perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia

inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk

mendukung kepentingan tersebut. Berbagai perangkat lunak yang

memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis

dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh

perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk

yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan

presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu

audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector)

yangmemungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital

untukbermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi,

Page 26: Modul multimedia

26

sertaukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal

inimenyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini,

dandapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi

danKomunikasi (TIK). Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan

komputer tidakhanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat

presentasi digitaldalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-

Focus dansejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui

peralatanproyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film

slidesprojector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga

atauinstansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan

tetapitelah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan

bahanpresentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut

pandangproses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu

metodepernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling

tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang

dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya

padapengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi

pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya.

Page 27: Modul multimedia

27

Perkembanganterakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer

telahmenyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran.

Diantaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan

keterampilanpara guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke

dalam mediapresentasi yang berbasis komputer. 19

D. Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Multimedia

Dengan Menggunakan Power Point

1. Kelebihan

Pembelajaran Berbasis multimedia memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan Pembelajaran Berbasis multimedia dengan menggunakan power

point antara lain dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, serta

dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Orton (Sudarman, 2001)

sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis multimedia

dengan menggunakan power point memiliki kelebihan- kelebihan,

misalnya: (1) anak-anak bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, (2)

interaksi antara anak dan materi bersifat konstan, (3) anak hanya

menghadapi satu rangsangan pada waktu tertentu, (4) materi pembelajaran

sudah diurutkan dengan benar, (5) kecepatan pembelajaran dapat diatur, (6)

Page 28: Modul multimedia

28

anak menerima umpan balik segera dan (7) hampir tidak ada persoalan

kecemasan anak.

2. Kekurangan

Sebagai pembelajaran terprogram, Pembelajaran Berbasis

multimedia dengan menggunakan power point mempunyai kelemahan

misalnya: (1) motivasi yang dihasilkan dengan jalan bekerja sama dengan

anak lain menjadi hilang, (2) inspirasi yang dihasilkan oleh ide dari anak

lain hilang, (3) materi mungkin tidak terlalu menantang, (4) materi

mungkin membawa kemunduran bagi beberapa anak dan (5) program

pembelajaran memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkannya

(Orton dalam Sudarman, 2001) 20

Page 29: Modul multimedia

29

BAGIAN III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Media pembelajran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan pembelajaran Sedangkan Multimedia

adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media

yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan

animasi secara terintegrasi. Dan peranan multimedia, akan

meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memfasilitasi

belajar eksperimental, konsisten dengan belajar terpusat- siswa,

dan memandu untuk belajar lebih baik.

2. Sebagai alat bantu mengajar, umumnya multimedia bagi

pendidik memiliki beberapa tujuan tertentu, antara lain :

Memotivasi pembelajar, Merangsang pembelajar untuk

mengingat berbagai hal yang sudah dipelajari, Membuat proses

belajar mengajar lebih menyenangkan (joyful learning),

Mempermudah proses belajar-mengajar, Meningkatkan efisiensi

Page 30: Modul multimedia

30

belajar-mengajar, Menjaga relevansi dengan tujuan belajar,

Merangsang proses belajar, Menghadirkan objek langka dan

berbahaya, Menyajikan ulangan informasi secara konsisten,

Memberikan suasana belajar yang santai dan menarik “A

picture is worth a thousand words. 21

3. Dalam pembelajaran, Multimedia digunakan untuk menjelaskan

materi- materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam

pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak

di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan

multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup

besar.

Page 31: Modul multimedia

31

B. Saran

Saran yang dapat kami ajukan adalah agar makalah ini dapat

dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menambah pengetahuan

pembaca terutama bagi para guru-guru dalam merancang media

pembelajaran.

Page 32: Modul multimedia

32

DAFTAR PUSTAKA

Blasius Sudarsono, 2006. Antologi Kepustakawanan Indonesia, Jakarta:

Sagung Seto,Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan

Flash, Yogyakarta: Graha IlmuSuyanto, M. 2004. Multimedia Alat

untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: ANDI.J.D.

Latuheru. 2006. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar

Masa Kini. Jakarta: DepartemenPendidikandan Kebudayaan.http:

//www. guraru. org/news /2012 /06/ 09 /865/

pengembangan_bahan_ajar_berbasis

multimedia_dengan_mudah_menggunakan_kolaborasi_flash.htmlhttp://

yppti.org/index.php?option=com_content&view=article&id=164:media-

pembelajaran-berbasis-komputer

&catid=5:artikel&Itemid=4http://mahurianasla.blogspot.com/2011/01/

menyusun-desain-pembelajaran

berbasis.htmlhttp://www.guraru.org/news/2012/06/09/865/pengembanga

n bahan ajar berbasis_ multimedia.