PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ...
Transcript of PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ...
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Jenri Ambarita, M.Pd.K
Pendidikan abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sebagai
tuntutan era industry 4.0 (McGrath & Fischetti, 2019; Pakpahan & Fitriani, 2020; Yunita & Wijayanti,
2017). Kemunculan covid-19 di tahun 2019 seolah mempercepat implementasi era industry 4.0
dalam seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dengan dunia pendidikan (Ambarita et al.,
2020). WHO telah mengumumkan bahwa virus yang berawal dari kota Wuhan ini sebagai pandemi
global (Laura Elvina, 2020). Sebagai dampaknya membuat hampir seluruh Negara di dunia
mengalami kesedihan yang mendalam karena banyaknya korban yang meregang nyawa (Mahase,
2020). Demikian halnya dengan pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi secara resmi
mengumumkan bahwa covid-19 sebagai bencana nasional non alam (Kepres Nomor 12, 2020).
Berbagai himbauan dan peraturan di terapkan dalam masyarakat, mulai dari jaga jarak, rajin
cuci tangan, pakai masker bahkan PSBB (Peraturan Pemerintah Nomor 21, 2020). Pendidikan di
masa pandemic covid-19 dituntut untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka, dengan
tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 (Almarzooq et al., 2020). Dengan demikian,
pembelajaran jarak jauh menjadi kebijakan yang diberlakukan oleh Negara yang terdampak virus
corona termasuk dengan pendidikan di Indonesia (Firman & Rahayu, 2020).
Untuk menjamin kesehatan para peserta didik dan untuk memastikan pemenuhan hak belajar
peserta didik di masa covid, maka pembelajaran akan tetap dilakukan dari rumah masing-masing
(Indonesia, 2020; Kemendikbud Republik Indonesia, 2019). Pembelajaran jarak jauh atau belajar
dari rumah menuntut peran aktif dari orang tua (Kasih, 2020) sebagai pendamping bahkan menjadi
actor yang menjalankan peran sebagai seorang guru (Agustien Lilawati, 2021; Ayuni et al., 2020).
Selama ini orang tua mendidik anak untuk hal yang dasar seperti penguatan pendidikan keagamaan,
kepatuhan terhadap segala aturan dan peraturan bahkan menerapkan kebiasaan yang baik (Nurlaeni
& Juniarti, 2017). Namun, peran orang tua mengalami pergeseran bahkan semakin meluas di masa
pandemic covid-19 (Agustien Lilawati, 2021).
Pembelajaran yang diberlakukan di masa covid-19 telah menjawab tuntutan era industry 4.0
atau era digital yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi (Abdul Muis Joenaidy, 2019).
Pemanfaatan teknologi (IPTEK) sudah sangat banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan
kehidupan masyarakat, tidak terkecuali permasalahan dalam bidang pendidikan (Ambarita et al.,
2020). Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Iskarim mengatakan bahwa kemajuan IPTEK
dinilai belum mampu atau belum banyak dimanfaatkan untuk menumbuhkan moral para
penggunanya (Mochammad Iskarim, 2016). Pernyataan ini semakin dikuatkan oleh Ningrum yang
mengatakan bahwa kemajuan teknologi sangat banyak disalahgunakan oleh para remaja (pelajar)
untuk hal yang kurang bermanfaat (Ningrum, 2015).
Pendidikan agama bukanlah satu-saunya mata pelajaran yang berperan dalam pembentukan
karakter peserta didik, namun pendidikan agama merupakan mata pelajaran yang berperan penting
dalam penguatan pendidikan karakter seseorang (Ainiyah, 2013; Sagala, 2017; Tafonao, 2018).
Mujizatullah mengatakan bahwa pendidikan agama memiliki peran yang besar dalam menciptakan
generasi-generasi berkarakter (Mujizatullah, 2016; Pujiasih & Bantul, 2020). Pernyataan ini juga
didukung oleh Indarto yang mengatakan bahwa pendidikan agama sangat berperan dalam
membentuk generasi yang berkarakter, beriman, berahlak dan mulia, karena pendidikan agama
sangat erat hubungannya dengan penciptanya (Wijaya et al., 2010).
Dalam peraturan pemerintah (Keagamaan, 2007) tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan pasal 1 mengatakan bahwa “Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, danketerampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata
pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan”. Dalam pasal 2 dikatakan
bahwa“Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan
hubungan inter dan antar umat beragama”.
Berdasarkan observasi awal penelitian (preliminary research) kepada sejumlah guru
Pendidikan Agama Kristen dari berbagai provinsi di Indonesia terdapat berbagai permasalahan
dalam pembelajaran jarak jauh dimasa pandemic covid-19, diantaranya : 1) Ada sebanyak 48,7%
guru PAK hanya memberikan tugas kepada peserta didik tanpa ada interaksi; 2) 48,5% melakukan
pembelajaran online; 3) sebanyakk 1% tetap melaksanakan tatap muka; dan 4) Sebanyak 1,7% guru
PAK yang tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran (berhenti total). Temuan ini tidak jauh berbeda
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kemendikbud yang bekerjasama dengan UNICEF
melalui SMS Gratis yang mengatakan bahwa pembelajaran di masa pandemic banyak guru yang
hanya memberikan tugas kepada peserta didik (Kasih, 2020).
Studi lapangan yang telah peneliti lakukan pada bulan Juni 2020 di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 2 Kairatu Barat, informasi yang peneliti dapatkan dari guru Agama Kristen
sekaligus bagian kurikulum (Corlina, 2020) dan Kepala sekolah (Saija, 2020) mengatakan bahwa
pembelajaran yang diterapkan selama covid-19 adalah penugasan tanpa ada interaksi lain untuk
menjelaskan materi pembelajaran. Informasi yang penulis juga temukan bahwa guru-guru di sekolah
tersebut memiliki laptop, android atau computer, demikian halnya dengan peserta didik juga 70%
memiliki Android yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mendukung aktifitas pembelajaran.
Namun, kenyataannya tidak dimanfaatkan untuk melaksanakan pembelajaran online di masa
pandemic covid-19. Sebagaimana temuan-temuan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
perangkat mobile bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran (Bilfaqih & Qomarudin, 2015; Efendi et al.,
2011; Korucu & Alkan, 2011). Masih berdasarkan wawancara bersama guru PAK di SMP N 2 KB
mengatakan bahwa guru menggunakan aplikasi whatsaap hanya untuk mengingatkan pengumpulan
tugas yang telah diberikan.
Pemahaman dan keterampilan TIK guru yang terbatas, membuat guru tidak mampu untuk
memanfaatkan teknologi dalam merancang pembelajaran yang menarik. Pemahaman guru sangat
terbatas dalam mengembangkan media pembelajaran interaktif yang bisa mendukung pembelajaran
siswa secara mandiri. Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa media pembelajaran yang
menarik, interaktif akan membuat peserta didik merasa senang atau termotivasi dalam belajar
(Jamilah et al., 2012; Pujiasih & Bantul, 2020). Selain itu, media pembelajaran yang interaktif juga
mampu meningkatkan hasil belajar siswa (Candra & Masruri, 2015; Priyanto, 2009; Sohibun & Ade,
2017; Wicaksana, 2020), memberikan penguatan terhadap karakter siswa (Nurudin, 2017;
Syahbrudin, 2018) seperti kemandirian (Firman & Rahayu, 2020; Sadikin & Hamidah, 2020; Sobri &
Moerdiyanto, 2014; Sohibun & Ade, 2017) bahkan media interaktif juga mampu mendayagunakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi seorang anak (Avianty & Cipta, 2018).
Sejumlah siswa kelas 7 SMP N 2 KB mengatakan bahwa, mereka cenderung merasa jenuh dan
cepat bosan saat belajar sendiri di rumah. Setiap hari mereka diperhadapkan dengan tugas yang
banyak dari setiap mata pelajaran berbeda tanpa ada penjelasan materi dari guru. Hal ini menjadi
keluhan banyak peserta didik sehingga banyak yang tidak mengerjakan tugas dan bahkan asal
menjawab tanpa pemahaman yang benar. Hal ini dikhawatirkan akan membuat anak kehilangan
konsep inti dari kurikulum yang seharusnya dikuasai lebih dulu sebagaimana disampaikan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Totok
Suprayitno.
Hal lain yang juga terabaikan dalam pembelajaran jarak jauh adalah penguatan pendidikan
karakter peserta didik. Kebijakan belajar dari rumah membuat guru tidak bisa secara langsung
mendampingi/mengawasi peserta didik oleh karena itu peran orang tua sangatlah sentral saat
belajar dari rumah. Beberapa penelitian menemukan bahwa peran orang tua semakin meluas saat
kebijakan PJJ diberlakukan oleh pemerintah (Agustien Lilawati, 2021; Ayuni et al., 2020). Namun,
peran orang tua sebagai pendamping akademik sangat sulit untuk diimplementasikan untuk
masyarakat Kairatu secara umum dan orang tua siswa SMP 2 KB secara kusus.
Dari observasi peneliti dilapangan, kondisi perekonomian keluarga yang terbatas
mengharuskan masyarakat untuk tetap beraktifitas di luar rumah agar kebutuhan hidup sehari-hari
tetap terpenuhi. Hal ini juga didukung oleh temuan penelitian yang dilakukan oleh Steve Humble &
Dixion yang mengatakan bahwa anak-anak dari latar belakang yang lebih miskin dirugikan
perkembangan, pembelajaran, dan pencapaian potensi mereka (Humble & Dixon, 2017). Orang tua
tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak saat belajar dari rumah dan tidak mampu untuk
memfasilitasi kebutuhan anak untuk mendukung anak saat belajar dari rumah (paket data).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka sangatlah penting untuk mengembangakan media
pembelajaran interaktif sebagai upaya penguatan pendidikan karakter.
Penyajian materi Pendidikan Agama Kristen di sekolah masih sangat jauh dari pemanfaatn
teknologi. Selama 3 tahun menjadi guru PAK (2015-2018) di SMP Negeri 36 Batam, peneliti bahkan
guru PAK yang tergabung dalam MGMP PAK Kota Batam kurang memanfaatkan teknologi untuk
membuat dan mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Hal yang tidak jauh
berbeda juga terjadi pada guru Pendidikan Agam Kristen Indonesia dan Guru PAK di SMP Negeri 2
Kairatu Barat.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dan kemampuan guru PAK dalam
memanfaatkan Teknologi untuk merancang media pembelajaran yang menarik. Kondisi ini seolah
memaksa guru Pendidikan Agama Kristen hanya sekedar memberikan tugas, bahkan beberapa guru
PAK tidak melaksanakan aktifitas pembelajaran alias libur.
Pendidikan Agama Kristen adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
pribadi yang berahlak dan berkarakter yang kuat. Untuk itu, diharapkan setiap guru PAK mampu
merancang dan menciptakan pembelajaran/media pembelajaran yang menarik sehingga tujuan
pembelajaran boleh tercapai dengan baik.
Teknologi komputer memungkinkan seseorang untuk mengeksplorasi data dan informasi
secara lebih luas dan praktis. Perkembangan teknologi juga memberikan inovasi dalam proses
pembelajaran dan juga membuat pembelajaran menjadi menarik. Pengembangan media
pembelajaran ditujukan untuk menarik perhatian siswa dan meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar. Media pembelajaran berbasis multimedia interaktif dapat menarik minat siswa dengan
memanfaatkan teknologi komputer. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Agama Kristen berbasis multimedia interaktif
sebagai penguatan pendidikan karakter.
Pada pengembangan ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari
Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation, namun dalam hal ini peneliti hanya
sampai ke tahap uji kelayakan tanpa mengukur tingkat efektifitasnya. Hasil dari penelitian ini berupa
software yang ada dalam DVD room ataupun Flashdisk yang dapat diinstall dan disave di komputer.
Hasil pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif menggunakan Powerpoint,
Corel draw, Filmora ini digunakan untuk menyampaikan pelajaran Pendidikan Agama Kristen tingkat
SMP agar peserta didik dapat belajar mandiri, meningkatkan pemahaman dan untuk mendorong
kreativitas pendidik dalam mengembangkan media pembelajaran.
ANALYSIS
Analisis kurikulum, studi lapangan ke Kecamatan Kairatu untuk mendapatkan data tentang karakteristik siswa, lingkungan belajar
terutama saat belajar di rumah, media atau bahan ajar yang digunakan oleh guru dan siswa di masa covid
IMPLEMENTATION
Uji coba lapangan
Layak
Uji coba kelompok kecil dan kelompok
DESIGN
Multimedia pembelajaran
interaktif
EVALUATION
TAHAP
AWAL
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model penelitian yang di adaptasi dari model
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate). Model ADDIE mulai ada
pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Model ADDIE digunakan untuk
menjadi pedoman dalam pengembangan dalam membangun perangkat dan infrastruktur program
pelatihan yang efektif. Model ADDIE meliputi lima tahapan, yaitu Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evalution. Namun, pada penelitian pengembangan ini hanya dilakukan 4 tahap
yaitu Analysis, Design, Development, dan Implementation. Dikarenakan penelitian pengembangan ini
hanya menilai kelayakan produk dan tidak sampai menilai keefektifan dari produk media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
Menurut Gay dalam (Priyanto, 2009), penelitian dan pengembangan pendidikan adalah suatu
usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif berupa bahan pembelajaran untuk
digunakan di sekolah, bukan untuk menguji teori. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata
dalam (Mahnun, 2018) menyebutkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses
yang meliputi berbagai langkah untuk memperbaiki produk sebelumnya atau bahkan
mengembangkan yang baru, namun harus dapat dipertanggung jawabkan. Penelitian dan
pengembangan di bidang pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan melalui studi
literatur dan studi lapangan, sehingga produk yang akan dikembangkan mampu menjawab
permasalahan yang ada di lapangan.
Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian dengan model prosedural, yang
menunjukkan langkah-langkah dari proses pengembangan produk. Pengembangan produk dalam
penelitian ini berbentuk media pembelajaran. Media yang dikembangkan akan dinilaikan kepada ahli
media, ahli materi, dan siswa sebagai pengguna media pembelajaran. Sehingga diharapkan media
pembelajaran ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran PAK materi Indahnya Mengampuni.
Pengumpulan data dilakukan secara purposive kepada guru pendidikan agama Kristen yang
sekaligus sebagai waka kurikulum dan lima orang peserta didik sebagai informan primernya.
Sedangka informan sekundernya adalah kepala sekolah SMP Negeri 2 Kairatu barat, guru Pendidikan
Agama Kristen se Indonesia dan tiga orang tua peserta didik. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
yang telah dilaksanakan sebagai tahap awal, selanjutnya membuat perencanaa, pengembangan, dan
implementasi.
Berdasarkan paparan data di atas, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen tidak berjalan
dengan efektif di masa pandemic covid-19. Sejak kebijakan belajar dari rumah diberlakukan pada
bulan April sampai akhir semester genap pada bulan Juni 2020 bisa dikategorikan tidak berjalan
dengan efektif. Ketidakefektifan pembelajaran di masa pandemic dipengaruhi oleh beberapa factor
yang bersumber dari pendidik, peserta didik maupun orang tua.
Dari 421 orang guru Pendidikan Agama Kristen yang diobeservasi, ada sebanyak 204 orang
(48,5%) yang melaksanakan pembelajaran online, 205 orang (48,7%) yang menerapkan
pembelajaran penugasan (cukup memberikan tugas tanpa ada interaksi), sebanyak 4 orang (1%)
yang mengatakan tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka dan sebanyak 8 orang (1,9%) yang
menjawab tidak ada aktifitas pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam pembelajaran
dimasa pandemic bervariasi, mulai dari masalah sarana-prasarana, masalah ekonomi dan masalah
keterbatasan pemahaman dan keteramilan ITC guru. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 2 Kairatu
Barat. Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Kairatu hanya memberikan penugasan
kepada peserta didik. Setiap hari senin guru akan mengunjungi peserta didik ke rumah masing-
masing untuk memberikan tugas dan membagikan materi pembelajaran dalam bentuk kertas
fotokopi. Pada hari jumat berikutnya guru akan kembali datang untuk mengumpulkan tugas-tugas
yang telah diberikan.
Terbatasnya sumber belajar atau media pembelajaran sebagai penghungung antara guru
dengan siswa membuat pembelajarn kurang efektif. Sejumlah siswa dan orang tua sangat mengeluh
terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik. Peserta didik merasa bosan dan
sangat cepat jenuh ketika belajar mandiri di rumah yang diperhadapkan dengan tugas-tugas yang
sangat banyak. Hal ini sangat berhubungan terhadap moral atau karakter peserta didik selama
belajar dari rumah.
Peserta didik tidak kreatif dalam mengerjakan tugas, tidak bersemangat saat belajar mandiri
di rumah, tidak disiplin atau kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan tuga-tugas yang sudah
diberikan oleh guru. Hal ini sering menimbulkan permasalahan antara orang tua dengan anak saat
belajar di rumah. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan akademik, keterbatasan ekonomi
yang mengharuskan orang tua untuk tetap beraktifitas di dusun(kebun), membuat orang tua tidak
maksimal bahkan tidak mampu mendampingi anak saat BDR. Oleh karena itu, orang tua berharap
ada kebijakan dari lembaga pendidikan agar guru bisa mendampingi anak dalam belejar dimasa
pandemic covid-19.
Media pembelajaran merupakan penghubung antar guru dengan siswa, media pembelajaran
bisa dimanfaatkan oleh guru untuk menyampaikan informasi atau pesan-pean pembelajaran tanpa
tatap muka. Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan di masa pandemic saat ini adalah
Multimedia interaktif.
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Penilaian Multimedia Interaktif secara keseluruhan.
Pengembangan multimedia interaktif pada pembelajaran PAK, dinyatakan layak oleh ahli
materi dengan skor 4,09 pada kategori “baik”, ahli bahasa demgam skor 4,2 pada kategori “baik”, ahli
media dengan skor 4,4 pada kategori “sangat baik”, Praktisi memberikan skor 4,2 pada kategori
“baik”. Demikian halnya dengan media pembelajaran interaktif dari sudut pendidikan karakter,
menyatakan layak untuk digunakan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di masa pandemic
covid-19. Berdasarkan penilaian dari 1 orang dosen pendidikan karakter dan 5 orang guru PAK,
Multimedia interaktif memiliki dampak terhadap karakter peserta didik. Secara tidak langsung
multimedia interaktif akan berdampak terhadap penguatan nilai-nilai karakter bagi peserta didik,
diantaranya: karakter Religious, Jujur, Toleransi, Cinta damai, Kreatif, Mandiri, Disiplin, Rasa Ingin
Tahu, Gemar membaca, Tanggung jawab.
Muatan materi Indahnya mengampuni, tampilan media yang didesain dengan nuansa rohani
Kristen, backsound lagu rohani yang sesuai dengan materi dinilai mampu memberikan penguatan
terhadap nilai karakter religious peserta didik. Materi indahnya mengampuni, cerita kehiduan
Nelson mandela, model soal yang dirancang dinilai mampu memberikan penguatan terhadap nilai
karakter kejujuran, Toleransi dan Cinta damai peserta didik sebagai pengguna. Media pembelajaran
yang didesain interaktif dinilai mampu menuntut peserta didik untuk semakin lebih kreatif. Media
pembelajaran dilengkapi dengan fitur-fitur yang kreatif, lengkap dan mudah dipahami sehingga
mampu digunakan secara mandiri oleh pengguna tanpa pendampingan dari orang lain. Dalam
menjawab soal evaluasi, pengguna akan diarahkan otomatis ke halaman materi ketika siswa salah
menjawab soal, dengan demikian media pembelajaran interaktif dinilai mampu memberikan
dampak terhadap penguatan nilai karakter gemar membaca dan rasa ingin tahu peserta didik. Pada
slide kedua media pembelajaran, mengajak peserta didik untuk terlibat aktif dalam bernyanyi dan
berdoa sebagai pembukaan, hal ini dinilai mampu berdampak terhadap penguatan nilai karakter
kedisiplinan dan rasa tanggung jawab peserta didik.
Simpulan penelitian pengembangan ini mengunggkap bahwa multimedia interaktif yang telah
dikembangkan dinilai layak untuk digunakan dalam pembelajaran PAK sebagai upaya penguatan
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
Ahli Materi Ahli Bahasa Ahli Media Uji Coba Kel.Kecil
Uji Coba Kel.Besar
pendidikan karakter dimasa pandemi covid-19. Ahli materi dengan skor 4,09 pada kategori “baik”,
ahli bahasa demgam skor 4,2 pada kategori “baik”, ahli media dengan skor 4,4 pada kategori “sangat
baik”, Praktisi memberikan skor 4,2 pada kategori “baik”. Multimedia interaktif memiliki dampak
terhadap karakter peserta didik. Secara tidak langsung multimedia interaktif akan berdampak
terhadap penguatan nilai-nilai karakter bagi peserta didik, diantaranya: karakter Religious, Jujur,
Toleransi, Cinta damai, Kreatif, Mandiri, Disiplin, Rasa Ingin Tahu, Gemar membaca, Tanggung jawab.
Dari temuan penelitian pengembangan multimedia interactive pada pembelajaran PAK, maka
peneliti merekomendasikan beberapa hal, yaitu :
1. Kemenag RI membuat program dan mendampingi guru-guru Pendidikan Agama Kristen
berupa diklat/workshop secara berkesinambungan untuk meningkatkan kreatifitas guru
PAK.
2. Kemenang RI Pusat dan Kemenag Daerah harus mensinkronkan kebijakan terhadap
pengembangan kompetensi dan keterampilan guru PAK, sehingga lebih merata.
3. Kemenag RI pusat dan daerah hendaknya memberikan ruang/wadah bagi guru-guru PAK
yang memiliki keterampilan ICT untuk memperlengkapi rekan-rekan guru PAK di
daerahnya masing-masing.
4. Kemenag RI pusat dan daerah hendaknya merekrut guru PAK sebagai Guru Penggerak
sebagaimana kebijakan dalam Kemendikbud RI.
5. Kemenag RI hendaknya melaksanakan workshop pembuatan media pembelajaran
berbasis digital secara kontiniyu bagi guru-guru PAK.
Abdul Muis Joenaidy. (2019). Konsep Dan Strategi Pembelajaran Di Era Industri 4.0. Laksana.
Agustien Lilawati. (2021). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 241–256.
Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V5i1.541
Ahmadi, F., Sutaryono, Witanto, Y., & Ratnaningrum, I. (2017). Pengembangan Media Edukasi
“Multimedia Indonesian Culture” (Mic) Sebagai Penguatan. Jurnal Penelitian Pendidikan,
34(2), 127–136.
Ainiyah, N. (2013). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama. Al-Ulum: Jurnal Studi
Islam, 13(1), 25–38.
Alfhad, H., Saftarina, F., Kurniawan, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Komunitas, K.,
Kedokteran, F., & Lampung, U. (2020). Dampak Infeksi Sars-Cov-2 Terhadap Penderita
Hipertensi The Impact Of Sars-Cov-2 Infection On Patients With Hypertension. 9(April).
Ambarita, J., Helwaun, H., & Houten, L. Van. (2020). Workshop Pembuatan E-Book Sebagai
Bahan Ajar Elektronik Interaktif Untuk Guru Indonesia Secara Online Di Tengah Covid 19.
Community Engagement & Emergence Journal, 2(1), 44–57.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.37385/Ceej.V2i1.136
Anes Kaya. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.
Avianty, D., & Cipta, D. A. S. (2018). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Masalah
Untuk Mendayagunakan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Siswa Sekolah Dasar.
Aksioma: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 7(2), 237.
Https://Doi.Org/10.24127/Ajpm.V7i2.1503
Ayuni, D., Marini, T., Fauziddin, M., & Pahrul, Y. (2020). Kesiapan Guru Tk Menghadapi
Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19. 5(1), 414–421.
Https://Doi.Org/10.31004/Obsesi.V5i1.579
Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran. Raja Grafindo.
Barus, G. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi Di Smp. Jurnal Cakrawala
Pendidikan, 2(2), 222–233. Https://Doi.Org/10.21831/Cp.V2i2.4827
Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Pengembangan Pembalajaran Daring. In
Deepublish (1st Ed., Vol. 1, Issue 1). Deepublish.
Https://Doi.Org/10.1109/Icasi.2017.7988469
Candra, A. A., & Masruri, M. S. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif Dengan
Pendekatan Saintifik Untuk Pembelajaran Pkn Smp. Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan
Ips, 66(2), 37–39. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.21831/Hsjpi.V2i2.7662
Clara. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.intervew”
Corlina. (2020). Pembelajaran Pak Di Masa Pandemi Covid-19, Telephone Interview. 04 Juni
2020.
Cornelia. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.
Dalyono, B., & Enny Dwi Lestariningsih. (2017). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
Di Sekolah. Bangun Rekaprima, 3(3), 33–42. Https://Doi.Org/10.1111/J.1469-
8986.1974.Tb00542.X
Darmadi, H. (2015). Tugas, Peran,Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional.
Jurnal Edukasi, 13(2), 161–174.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.31571/Edukasi.V13i2.113
Darmalaksana, W., Hambali, R. Y. A., Masrur, A., & Muhlas. (2020). Analisis Pembelajaran
Online Masa Wfh Pandemic Covid-19 Sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21.
Karya Tulis Ilmiah (Kti) Masa Work From Home (Wfh) Covid-19 Uin Sunan Gunung Djati
Bandung Tahun 2020, 1(1), 1–12.
Daryanto, & Darmiatun. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Gaya Media.
Debora, K., & Han, C. (2020). Pentingnya Peranan Guru Kristen Dalam Membentuk Karakter
Siswa Dalam Pendidikan Kristen: Sebuah Kajian Etika Kristen. Diligentia: Journal Of
Theology And Christian Education, 2, No. 1(January), 1–14.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.19166/Dll.V2i1.2212
Denusa, B. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.”
Dinda. (2020). “Kendala Pembelajaran Pada Masa Pandemi.”
Drs. Anas Salahudin, & Irwanto Alkrienchiechie, S. A. (2014). Pendidikan Karakter. Pustaka
Setia.
Efendi, Y., Lusiana, & Muzawi, R. (2011). Workshop Mobile Learning Menuju Sekolah
Berbasis Digital Pada Smk Negeri 1 Siak Kecil. In ممممممم مممم مممم (Vol. 8,
Issue 4, Pp. 214–242). Https://Doi.Org/10.21608/Jfe.2011.92924
Faiqoh. (2015). Model Pembentukan Karakter Religius Santri Tahfidz Al-Qur’an Di Pondok
Pesantren Mathali’ul Huda Pusat Kajen Pati (Vol. 13, Issue 3). Https://Doi.Org/
Fanny, A. M., & Suardiman, S. P. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Sekolah Dasar Kelas V. Jurnal Prima Edukasia,
1(1), 1. Https://Doi.Org/10.21831/Jpe.V1i1.2311
Fauzi, A. (2020). Penanggulangan Pergaulan Bebas Remaja Melalui Pendekatan Pendidikan
Spiritual. Bidayah, 11(1), 63–86.
Http://Ejournal.Staindirundeng.Ac.Id/Index.Php/Bidayah/Article/View/313
Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online Di Tengah Pandemi Covid-19.
Indonesian Journal Of Educational Science (Ijes), 2(2).
Https://Doi.Org/10.31605/Ijes.V2i2.659
George R. Knight. (2009). Filsafat Dan Pendidikan. Universitas Pelita Harapan Press.
Giovani Dio Prasasti. (2020). Unesco: Penutupan Sekolah Akibat Covid-19 Berdampak Pada
290 Juta Pelajar Di Dunia. Liputan 6.Com.
Https://Www.Liputan6.Com/Health/Read/4195275/Unesco-Penutupan-Sekolah-Akibat-
Covid-19-Berdampak-Pada-290-Juta-Pelajar-Di-Dunia
Hadibin, M. M., Purnama, B. E., & Kristianto, G. (2012). Pembangunan Media Pembelajaran
Teknik Komputer Jaringan Kelas X Semster Ganjil Pada Sekolah Menengah. Indonesian
Journal On Networking And Security (Ijns), 9330(1), 1–6.
Hari Ariyanti. (2020). Menelusuri Asal Muasal Munculnya Virus Corona Covid-19. Liputan
6.Com. Https://Www.Liputan6.Com/News/Read/4244241/Menelusuri-Asal-Muasal-
Munculnya-Virus-Corona-Covid-19
Heryanto. (2019). Kreativitas Guru Dalam Pengembangan Sumber Dan Metode. 1, 44–52.
Humble, S., & Dixon, P. (2017). The Effects Of Schooling, Family And Poverty On Children’s
Attainment, Potential And Confidence—Evidence From Kinondoni, Dar Es Salaam,
Tanzania. International Journal Of Educational Research, 83, 94–106.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijer.2017.03.001
Indonesia, M. P. Dan K. R. (2020). Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2o2o Tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Co Ro Naviru S D/Sease (Covid-
1 9). 300.
Jamilah, Z., Raharjo, T., & Samsudi. (2012). Keefektifan Multimedia Interaktif Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Menggambar Busana Siswa Smk Negeri 6
Semarang. Innovative Journal Of Curriculum And Educational Technology, 1(1).
Https://Doi.Org/10.15294/Ijcet.V1i1.126
Josephus Primus. (2012). Memberi Contoh Membentuk Karakter. Kompas.Com.
Https://Tekno.Kompas.Com/Read/2012/12/08/14073471/Memberi.Contoh.Membentuk.Kar
akter
Karimah, A., Rusdi, R., & Fachruddin, M. (2017). Efektifitas Media Pembelajaran Matematika
Menggunakan Software Animasi Berbasis Multimedia Interaktif Model Tutorial Pada
Materi Garis Dan Sudut Untuk Siswa Smp/Mts Kelas Vii. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Matematika Sekolah (Jp2ms), 1(1), 9–13. Https://Doi.Org/10.33369/Jp2ms.1.1.9-13
Kasih, A. P. (2020). Survei Unicef: 66 Persen Siswa Mengaku Tak Nyaman Belajar Di Rumah.
Kompas.Com. Https://Edukasi.Kompas.Com/Read/2020/06/24/090832371/Survei-Unicef-
66-Persen-Siswa-Mengaku-Tak-Nyaman-Belajar-Di-Rumah
Keagamaan, P. A. Dan P. (2007). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun
2007 Tentang. 2007, 67(6), 14–21.
Kemendikbud. (2018). Permendikbud Ri No 20 Tahun 2018. 8–12.
Kemendikbud Republik Indonesia. (2019). Surat Edaran Nomor 14 2019. 2.
Kemendikbud Ri. (2020). Surat Edaran Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 15
Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19). No 15 Tahun 2020, 021.
Www.Kemdikbud.Go.Id
Kepres Nomor 12. (2020). Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 Sebagai
Bencana Nasional. Fundamental Of Nursing, 01, 18=30.
Korucu, A. T., & Alkan, A. (2011). Differences Between M-Learning (Mobile Learning) And E-
Learning, Basic Terminology And Usage Of M-Learning In Education. Procedia - Social
And Behavioral Sciences, 15, 1925–1930. Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2011.04.029
Kosim, M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter. Karsa, Ixi(1), 85–92.
Https://Doi.Org/Http://Dx.Doi.Org/10.19105/Karsa.V19i1.78
Kustandi, C., & Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran Manual Dan Digital. Ghalia
Indonesia.
Laksana, S. D. (2015). Urgensi Pendidikan Karakter Bangsa Di Sekolah. M U A D D I B, 05(01),
167–184.
Laura Elvina. (2020). Who Tetapkan Wabah Virus Corona Sebagai Pandemi Global. Kompas Tv
Internasional. Https://Www.Kompas.Tv/Article/70893/Who-Tetapkan-Wabah-Virus-
Corona-Sebagai-Pandemi-Global
Locatis, C. N., & Atkinson, F. D. (1984). Media And Technology For Educration And Training.
Bell & Howell Company.
Lubis, M. A., & Azizan, N. (2018). Peran Media Komik Dalam Membentuk Karakter Dan
Kecerdasan Interpersonal Siswa Sekolah Dasar. Osf.Io, 53(9), 1689–1699.
Https://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004
Machali, I. (2014). Kebijakan Perubahan Kurikulum 2013 Dalam Menyongsong Indonesia Emas
Tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 71. Https://Doi.Org/10.14421/Jpi.2014.31.71-
94
Mahase, E. (2020). Coronavirus Covid-19 Has Killed More People Than Sars And Mers
Combined, Despite Lower Case Fatality Rate. Bmj (Clinical Research Ed.), 368(February),
M641. Https://Doi.Org/10.1136/Bmj.M641
Mahnun, N. (2018). Implementasi Pembelajaran Online Dan Optimalisasi Pengelolaan
Pembelajaran Berbasis Online Di Perguruan Tinggi Islam Dalam Mewujudkan World Class
University. Ijem: Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Pendidikan, 1(1), 29–36.
Mcgrath, J., & Fischetti, J. (2019). What If Compulsory Schooling Was A 21st Century
Invention? Weak Signals From A Systematic Review Of The Literature. International
Journal Of Educational Research, 95(November 2018), 212–226.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Ijer.2019.02.006
Mochammad Iskarim. (2016). Dekadensi Moral Di Kalangan Pelajar (Revitalisasi Strategi Pai
Dalam Menumbuhkan Moralitas Generasi Bangsa). Edukasia Islamika, 1(1), 1–20.
Muhammad Ali Ramdhani. (2014). Lingkungan Pendidikan Dalam Implementasi Pendidikan
Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 08(1), 38–37.
Https://Doi.Org/10.1177/002218568402600108
Muhammad Yamin. (2016). Pendidikan Karakter : Landasam, Pilar & Implementasi. Prenada
Meida.
Mujizatullah, M. (2016). Inovasi Pembelajaran Agama Kristen Di Sma Oikumene Kendari. Al-
Qalam, 21(2), 361. Https://Doi.Org/10.31969/Alq.V21i2.236
Mulyatiningsih, E. (2012). Metoode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Alfabeta.
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
Alfabeta.
Najib. (2016). Manajemen Strategi Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini. Gaya Media.
Ningrum, D. (2015). Kemerosotan Moral Di Kalangan Remaja: Sebuah Penelitian Mengenai
Parenting Styles Dan Pengajaran Adab Diah Ningrum Sekolah Menengah Islam Terpadu
(Smit) Al Marjan. Unisia, Xxxvii(82), 18–30.
Nuhamara, D. (2018). Pengutamaan Dimensi Karakter Dalam Pendidikan Agama Kristen. Jurnal
Jaffray, 16(1), 93. Https://Doi.Org/10.25278/Jj71.V16i1.278
Nurudin. (2017). Pengembangan Media Interaktif Pembelajaran Berbasis Pendidikan Budaya
Dan Karakter Pada Mata Pelajaran Ips Kelas V. Universitas Lampung.
Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh Di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19. Journal Of
Information System, Applied, Management, Accounting And Research, 4(2).
Pasaribu, A. (2017). Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Pencapaian Tujuan
Pendidikan Nasional Di Madrasah. Edutech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(1),
12–34. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.30596/Edutech.V3i1.984
Prabawati, P. E., Kristiana, D., & Fadlillah, M. (2018). Pengaruh Puzzle Geomewa Terhadap
Kemampuan Dan Minat Anak Dalam Mengenal Bentuk Geometri Pada Kelompok Usia 4-5
Tahun Di Ba`Aisyiyah Ronowijayan. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2(2018), 70–
80. Https://Www.Researchgate.Net
Priyanto, D. (2009). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer. 14(1), 1–13.
Pujiasih, E., & Bantul, S. M. A. N. (2020). Membangun Generasi Emas Dengan Variasi
Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Covid-19 Building A Golden Generation By
Applying Various Online Learning In The Pandemic Of Covid-19. Jurnal Karya Ilmiah
Guru, 5(1), 42–48.
Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Implementasinya. Dwija
Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik, 1(2), 14–20. Https://Doi.Org/10.20961/Jdc.V1i2.17622
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Choi, C. H., & Putri, R.
S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran
Online Di Sekolah Dasar. Edupsycouns: Journal Of Education, Psychology And
Counseling, 2(1), 1–12. Https://Ummaspul.E-Journal.Id/Edupsycouns/Article/View/397
Rantauwati, H. S. (2019). Kolaborasi Orang Tua Dan Guru. 116–130.
Roy Siahaya. (2020). Tantangan Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Saat Bdr.
Rusman. (2013). Belajar Dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Alfabeta.
Rusmiyati, I., Nurkamto, J., & Haryanto, S. (2014). Penggunaan Multimedia Dalam
Pembelajaran Bahasa Sastra Indonesia Di Smp Negeri 2 Bawen Kabupaten Semarang.
2(April).
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-19. Biodik,
6(2), 109–119. Https://Doi.Org/10.22437/Bio.V6i2.9759
Sagala, L. D. (2017). Peran Pendidikan Agama Kristen Dalam Menghadapi Perubahan Sosial.
Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 48.
Saija, J. A. (2020). No Title.
Salahudin, A., & Alkrienchiechie, I. (2017). Pendidikar Karakter (2nd Ed.). Pustaka Setia.
Samani, M., & Ms Hariyanto. (2011). Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Rosdakarya.
Sobri, M., & Moerdiyanto. (2014). The Effect Of Discipline And Autonomy Learning On The
Learning Achievement In Economics Subject. Jurnal Harmoni Sosial, 1(1), 43–56.
Sohibun, S., & Ade, F. Y. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Virtual Class
Berbantuan Google Drive. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 2(2), 121.
Https://Doi.Org/10.24042/Tadris.V2i2.2177
Sudrajat, A. (2011). Mengapa Pendidikan Karakter. 1(1), 47–58.
Https://Doi.Org/10.21831/Jpk.V1i1.1316
Susilana, R., & Riyana, C. (2010). Media Pembelajaran : Hakekat, Pengembangan,
Pemanfaatan, Dan Penilaian. Cv. Wacana Prima.
Syahbrudin, J. (2018). Multimedia Interaktif Berbasis Karakter Sebagai Upaya Peningkatan
Nilai-Nilai Karakter Dan Interactive Multimedia Based On Character As Efforts To
Improve The Value Of Character And The High Order Thinking Skills. 3(1), 7–13.
Tafonao, T. (2018). Peran Pengajaran Pendidikan Agama Kristen Dalam Keluarga Sangat
Penting Untuk Diajarkan Kepada Anak-Anak, Baik Dalam Keluarga, Sekolah, Di Tempat
Ibadah Dan Masyarakat, Agar Kelak Anak-Anak Dapat Menghadapi Setiap Problem Secara
Kognitif, Afektif Dan Psik. Edudikara: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 3(2), 125.
Utami, D. (2011). Efektifitas Animasi Dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 7(1),
44–52.
Wicaksana, E. (2020). Efektifitas Pembelajaran Menggunakan Moodle Terhadap Motivasi Dan
Minat Bakat Peserta Didik Di Tengah Pandemi Covid -19. Eduteach : Jurnal Edukasi Dan
Teknologi Pembelajaran, 1(2). Https://Doi.Org/10.37859/Eduteach.V1i2.1937
Wijaya, H., Tinggi, S., & Jaffray, F. (2010). “ Pengemban Ngan Model Pembela Ajaran
Pendidikan A Agama Kriste En Di Sekollah Dasa Melalui Pendekata R An Kontek Stual
(Co Contextual Teaching And Lear Ing). August 2010.
Wijayanti, W., & Zulaeha, I. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Interaktif Kompetensi
Memproduksi Teks Prosedur Kompleksyang Bermuatan Kesantunan Bagi Peserta Didik
Kelas X Sma/Ma. Seloka - Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 94–101.
Yuniarti, D., & Suprianto, E. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Direktoreat Operasi/Produksi Pt. X. Jurnal Industri
Elektro Dan Penerbangan, 4(1), 11–19. Https://Doi.Org/Http://Id.Portalgaruda.Org/
Yunita, D., & Wijayanti, A. (2017). Pengaruh Media Video Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Ipa Ditinjau Dari Keaktifan Siswa. Sosiohumaniora: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan
Humaniora, 3(2), 153–160. Https://Doi.Org/10.30738/Sosio.V3i2.1614