PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

157
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH: SITI HAMIDAH NIM. TM 151290 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII

MADRASAH TSANAWIYAH

MUARO JAMBI

SKRIPSI

OLEH:

SITI HAMIDAH

NIM. TM 151290

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 3: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 4: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 5: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 6: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan

Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau

jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar

dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah

awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Teruntuk kedua orang tuaku ayahnda Hasan Basri dan Ibunda Rohaniah,

kakakku Ahmad Yusuf, kakakku Samsudin Usman, kakakku Ismail Fahmi,

kakakku Abdul Qodir Jailani, sahabat-sahabat seperjuangan, dan orang-orang

yang mencintai ilmu pengetahuan yang selama ini telah banyak membantu kami

ucapkan banyak terimakasih. Untuk semuanya saya ucapkan alhamdulillahi

jazakumullahu Khairan. Aamiin

vi

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

MOTTO

}7فإذا فرغت فانصب {

Maka jika engkau sudah bebas (dari keprihatinan), bekerjalah sekeras-kerasnya.

(Q.S Al- Insyirah: 7)

vii

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun

dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan seperti saat ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak pihak-pihak yang

telah memberikan motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang

terhormat:

1. Bapak Prof Dr H Su’aidi Asy’ari MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Drs. Armida, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, selaku Ketua Program StudiTadris Matematika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Idarianti, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Yusmarni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Orang tua dan keluarga terutama Ibu penulis yang telah memberikan motivasi

tiada henti sehingga menjadi kekuatan pendorong dan penyemangat bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

i

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 10: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

ABSTRAK

Nama : Siti Hamidah Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis

masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII madrasah tsawiyah nurul huda muaro jambi

Skripsi ini membahas tentang pengembangan bahan ajar materi aritmatika

sosial dengan modul pembelajaran di kelas VII sekolah menengah pertama madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembanagan, penelitian ini mendesain modul pembelajaran dan pemberian tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penilaian ahli materi, ahli media dan ahli desain, angket tanggapan guru dan siswa, dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Setelah modul dibuat maka modul pembelajaran tersebut divalidasi oleh oleh ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan ahli desain pembelajaran hingga media pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Uji coba dilakukan dengan meminta tanggapan dari guru dan siswa sebagai subjek penelitian. Selanjutnya modul pembelajaran tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang sebenarnya pada siswa kelas VII di MTS Nurul Huda muaro jambi Dari hasil post-test yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran diperoleh 80%, nilai siswa mencapai criteria ketuntasan minimum. Dan hasil analisis dari angket persepsi siswa menunjukan kategori “sangat Positif”. Ini artinya modul pembelajaran yang dibuat sudah menjawab rumusan masalah, sehingga modul pembelajaran ini bisa digunakan oleh guru dan siswa MTS khususnya pada pembelajaran pada pembelajaran materi aritmatika social. Kata kunci : modul pembelajaran, Problem based learning, kemampuan pemecahan masalah, aritmatika sosial

x

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

ABSTRACT Name : Siti Hamidah Study Program : Mathematics Education Thesis Title : Development of problem-based mathematics learning

modules to improve mathematical problem solving abilities of seventh grade students of the tsawiyah madrasah nurul huda muaro jambi

This thesis discusses the development of social arithmetic material teaching material with learning modules in the seventh grade of junior high school tsnawiyah nurul huda muaro jambi. This type of research is development research, this study designs learning modules and giving tests to determine students' mathematical problem solving abilities. The instruments used in this study were questionnaires for material experts, media experts and design experts, teacher and student responses questionnaires, and tests of students' mathematical problem solving abilities.

After the module is made, the learning module is validated by experts. Validation is carried out by material experts, media experts and learning design experts until the learning media are declared feasible to be tested. Trials are conducted by asking for responses from teachers and students as the subject of research. Furthermore, the learning module is applied to actual learning activities in class VII students at MTS Nurul Huda muaro jambi

From the results of the post-test conducted at the end of the learning activities obtained 80%, the value of students achieving minimum completeness criteria. And the results of the analysis of the student perception questionnaire show the category "very positive". This means that the learning module created has answered the problem statement, so that this learning module can be used by MTS teachers and students especially in learning in learning social arithmetic material. Keywords: learning modules, Problem based learning, problem solving skills, social arithmetic

xi

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

NOTA DINAS ........................................................................................ ii

PENGESAHAN ...................................................................................... iv

PERNYATAAN ORSINALITAS .......................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................... vi

MOTTO................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ . vii

ABSTRAK .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 .....................................................................................................

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Batasan Masalah .......................................................................... 5 D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 G. Spesifikasi Produk yang diharapkan ........................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

A. Konsep Pengembangan Modul ..................................................... 8 B. Kajian Teoritik ............................................................................. 11 C. Penelitian yang Relevan ............................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................

A. Tempat dan Waktu Uji Coba ........................................................ 20 B. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan .................................... 20 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 20

xii

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Modul ....................................................... 31 B. Kelayakan dan Keefektifitas Modul............................................ 35 C. Pembahasan ................................................................................. 54

BAB V PENUTUP ..................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................. 58 B. Saran ............................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60

xiii

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Langkah Pengembangan Model Addie ......................................... 21

Tabel 3.2 Analisis Kevalidan ........................................................................ 28

Tabel 3.3. Analisis Kepraktisan ..................................................................... 29

Tabel 3.4. Analisis Keefektifan ...................................................................... 30

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 36

Tabel 4.2 Hasil Vaidasi Ahli Desa ................................................................ 38

Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa ........................................................... 40

Tabel 4.4 Revisi Modul ................................................................................. 40

Tabel 4.5 Analisis Uji Coba Satu Satu ........................................................... 41

Tabel 4.6 Uji Coba Modul Pembelajaran ....................................................... 43

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................... 48

xiv

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Pengembanagn Model Addie .......................................... 9

Gambar 3.1 Model Addie ................................................................................ 21

Gambar 4.1 Cover ........................................................................................... 33

Gambar 4.2 Kata Pengantar ............................................................................ 33

Gambar 4.3 Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................... 33

Gambar 4.4 Dafar Isi ........................................................................................ 34

Gambar 4.5 Ki Dan Kd .................................................................................... 34

Gambar 4.6 Materi Pembelajaran .................................................................... 34

xv

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ............................................................... 61

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 67

Lampiran 3 Lembar Validasi Desain ......................................................... 101

Lampiran 4 Lembar Validasi Materi .......................................................... 103

Lampiran 5 Lembar Validasi Bahasa ......................................................... 105

Lampiran 6 Angket Praktikalitas Guru ...................................................... 108

Lampiran 7 Angket Penilaian Siswa .......................................................... 109

Lampiran 8 Angket Tanggapan Siswa ....................................................... 110

Lampiran 9 Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......... 111

Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Post Test............................................. 113

Lampiran 9 Kisi-kisi soal post Test ........................................................... 114

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Post Tes ................................................ 115

xvi

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang sistem pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

menjelaskan bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, sedangkan tujuan dari pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan dan fungsi

pendidikan tersebut, sistem pendidikan nasional harus mampu merancang sistem

pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.

Salah satu mata pelajaran yang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan yaitu

matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada setiap

jenjang pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Sekolah Menengah dasar yang diperlukan untuk menunjang

keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini

menunjukan bahwa matematika memiliki peran yang sangat penting dalam dunia

pendidikan.

Selain itu, matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peran penting

dalam kehidupan manusia. Matematika dipelajari, dikembangkan, dan digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk

menyelesaikan masalah perdagangan, pengukuran tanah, astronomi dan lainnya.

Selain itu, matematika mempunyai keterkaitan dengan disiplin ilmu lain dan

memajukan daya pikir manusia.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, tujuan pembelajaran

matematika untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yaitu agar siswa

memiiki kemampuan sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

2

1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

tepat, dalam pemecahan masalah

2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika

3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh

4. mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain

untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah

diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pemecahan

masalah merupakan tipe belajar yang paling tinggi dibandingkan dengan tipe

belajar lainnya. Pemecahan masalah akan selalu berkaitan dengan kemampuan

berfikir, untuk mampu berfikir kreatif haruslah didahului beberapa tingkatan atau

tahapan dalam proses kreatif itu sendiri. Berfikir kreatif, sebagai kemampuan

unuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu

masalah merupakan bentuk pemikian yang sampai saat ini masih kurang

mendapatkan perhatian dalam pendidikan formal. Oleh karenanya pemecahan

masalah harus dipandang secara utuh sebagai “proses”, dan melibatkannya ke

dalam tahapan-tahapan proses berfikir kreatif. Tahapan berfikir kreatif secara

umum diantaranya pengidentifikasian peluang, penyerapan ide, pematangan ide,

pembuktian dan menguji kembali pemikiran kreatif.

Disamping kemampuan pemecahan masalah, hal lain yang perlu untuk

diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahan ajar. Bahan ajar

merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan

peserta didik (siswa) dalam pembelajaran. Artinya bahan ajar sangat penting bagi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3

guru dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas

pembelajaran jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa,

tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada siswa kelas VII

MTS dan guru matematika MTS menunjukan bahwa bahan ajar yang digunakan

oleh siswa dan guru dalam pembelajaran matematika yaitu buku paket dan LKS.

Buku yang digunakan sebagai bahan ajar saat ini kurang membantu siswa dalam

pembelajaran, hal ini disebabakan oleh jumlah buku paket yang masih sangat

terbatas dan belum adanya buku modul pembelajaran matematika untuk siswa,

sehingga buku tersebut boleh dipakai disekolah dan diperpustakaan serta tidak

boleh dibawa pulang. Dari buku paket tersebut guru menerangkan pelajaran dan

dicatatkan di papan tulis, sehingga pengetahuan siswa hanya sekedar dari yang

dicatatkan oleh guru.

Salah satu materi yang dipelajari di kelas VII adalah aritmatika sosial.

Aritmatika sosial sangat penting dikuasai siswa karena banyak dipakai dalam

mempelajari materi selanjutnya bahkan sampai keperguruan tinggi. Namun,

berdasarkan wawancara dengan guru di Mts Nurul Huda diperoleh informasi

bahwa aritmatika sosial merupakan salah satu materi yang sulit dipahami siswa.

Karena pada soal aritmatika sosial ini kebanyakan soal berbentuk cerita dan siswa

kesulitan dalam memecahkannya. Siswa kesulitan dalam merumuskan masalah

pada soal berbentuk cerita sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan soal yang ada.

Gejala tidak efisien, tidak efektif, dan kurang relevan tersebut tampak dari

beberapa indikator seperti, kurangnya motivasi belajar siswa, penyelesaian tugas

siswa tidak sesuai waku yang ditentukan, dan hasil belajar siswa menunjukan nilai

yang kurang baik dan kurangnya bahan ajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan

kondisi pembelajaran yang demikian maka tujuan pembelajaran akan sulit untuk

dicapai. Sehingga dibutuhkan sebuah alat dalam pembelajaran yang diharapakan

dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pengembangan modul dalam dunia

pendidikan merupakan suatu solusi untuk membantu siswa dan guru dalam

pembelajaran matematika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam memahami materi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4

Modul merupakan suatu bahan ajar yang disusun dalam bentuk tertentu untuk

keperluan belajar. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis

dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat

pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan

bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Pengembangan modul dalam

dunia pendidikan telah dilakukan beberapa peneliti untuk mengatasi permasalahan

yang terjadi pada pembelajaran matematika sekolah.

Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran agar siswa mampu memenuhi

kebutuhan dalam memahami konsep pembelajaran dengan baik. Pendidik

sebaiknya mengubah metode serta cara penyampaian materi serta

mengembangkan bahan ajar seperti modul yang dapat digunakan siswa agar lebih

menarik dan inovatif dalam memahami materi serta menyelesaikan evaluasi

dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian “Pengembangan Modul Matematika

Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Muaro Jambi ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas tersebut,

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Siswa masih menganggap pelajaran matematika sulit untuk dipahami.

2. Ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran matematika.

3. Proses pembeajaran berfokus pada guru.

4. Bahan ajar yang digunakan belum bisa membuat siswa mendemonstrasi

aktivitas pembelajaran.

5. Guru belum mengkolaborasikan antara penyampaian materi dengan model

pembelajaran terutama pendekatan Problem Based Learning.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada sub

materi sebagai berikut

1. Bahan ajar yang dikembangkan pada penelitian ini berupa modul

pembelajaran matematika dengan pendekatan Probem Based learning.

2. Materi yang digunakan dalam modul ini adalah materi aritmatika sosial untuk

siswa kelas MTS kelas VII.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dapat ditemukan perumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana validitas, praktikalitas dan efektivitas modul matematika berbasis

masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VII.

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

dengan modul matematika berbasis masalah siswa Madrasah Tsanawiyah

kelas VII.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dan kegunaan pengembangan modul yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui validitas, praktikalitas dan efektivitas modul matematika berbasis

masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VII.

2. Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

dengan modul matematika berbasis masalah siswa Madrasah Tsanawiyah

kelas VII.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi peneliti

Hasil pengembangan modul pembelajaran pada materi penyajian data ini

diharapkan mampu memperkaya keberadaan modul yang dapat memperkaya

pengalaman, membangun konsep matematika pada diri siswa dan membantu

siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Selain itu,

modul ini juga dapat melengkapi dan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran

aritmatika sosial di SMP/MTS maupun materi lain yang terkait dengan materi

tersebut.

2. Bagi guru

Modul pembelajaran matematika diharapkan mampu membantu guru

dalam mewujudkan pembelajaran matematika yang berpusat pada kegiatan

siswa.

3. Bagi siswa

Modul pembelajaran ini diharapkan mampu memfasiitasi siswa dalam

belajararitmatika sosial, memperkaya pengalaman, membangun konsep

matematika pada diri siswa dan meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah. Bagi pembaca modul pembelajaran matematika ini dapat digunakan

sebagai referensi bahan pengembangan lebih lanjut dalam pembuatan modul

dimasa mendatang, serta dapat memperkaya pengetahuan pembaca tentang

modul matematika pada siswa SMP/MTS.

G. Spesifikasi Produk yang diharapkan

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa modul

matematika Madrasah Tsanawiyah dengan materi aritmatika sosial yang disusun

sesuai dengan materi pembelajaran dan karakter siswa. Desain gambar berwarna.

Adapun spesifikasi dari pengembangan modul pembelajaran matematika ini

sebgai berikut:

1. Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan

kurikulum tahun 2013(K13) dan dikemas dalam satuan pembelajaran terkecil

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

7

dan memungkinkan dipelajari siswa secara mandiri dalam waktu tertentu.

Modul yang dikembangkan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam

kegiatan belajar mengajar dan lebih mengaktifkan siswa belajarnya.

2. Pendekatan pembelajaran adalah pola interaksi antara siswa dan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran bedanya dengan metode ceramah hanya

melibatkan guru dalam pembelajaran.

3. Problem based learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran dimana

dalam penyampaian materi, siswa dihadapkan pada suatu masalah kehidupan

yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajarinya sehingga melalui

model pembelajaran ini siswa terdorong untuk berfikir kritis dan terampil

dalam mencari suatu pemecahan masalah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengembangan Modul

Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh

para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke

dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi

produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas

biasanya ditunjukana untuk mendesain pembelajaran level mikro yang hanya

dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE.

Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkan

suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran,

multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model Hannafin

and Peck. Satu lagi adalah model berorientasi sistem yaitu model desain

pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya

luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. Contohnya

adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model

prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model

Dick and Carrey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.

Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan

kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan

menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan

karakterisik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat

mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada,

ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk

dicobakan dan diperbaiki. Kesemua model tersebut juga dapat dimodifikasi untuk

melakukan pengembangan bahan ajar (mulyatiningsih, 2011, hal. 199)

Dari beberapa model yang ada maka penulis merujuk pada penulisan dan

pengembangan model ADDIE. ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang

dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya yaitu menjadi

pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

9

efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri, penggunaan model

ini diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan penulisan ini dan sesuai dengan objek

serta karakteristik produk yang akan dikembangkan.

Keunggulan model ini, yaitu dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematik

yakni pada setiap langkah yang akan dilalui selalu mengacu pada langkah

sebelumnya yang sudah diperbaiki sehingga diharapkan dapat diperoleh produk

yang efektif (suryani nunuk, dkk, 2018, hal. 26)

Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahap utama, ditunjukan pada

gambar 5. 1

DDI

Gambar 2. 1 Tahap Pengembangan Model ADDIE

Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran

e-book dengan menggunakan modifikasi model ADDIE sebagai model

pengembangan.

1. Analysis (Analisis)

Tahapan analisis dilakukan untuk mendeskripsikan penyebab timbulnya

kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kenyataan dalam

pembelajaran matematika yang terjadi pada sasaran pengguna produk yang akan

dikembangkan. Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang

Analysis

Design

Development

Implementation

Evaluationn

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

10

akan dipelajari oleh pesera didik, yaitu melakukan analisis kebutuhan,

mengidentifikasi masalah (kebutuhan), melakukan analisis tugas.

2. Design (desain/perancangan)

Pada perancangan peneliti memulai merancang modul pembelajaran pada

mata pelajaran matematika. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media

yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu,

dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar

yang relevan.

3. Development (pengembangan)

Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi kenyataan.

Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia

pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah

penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan.

Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE,

yaitu evaluasi. Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam

mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah

pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan

ajar. Dengankata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media

serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan

materi atau substansi program.

4. Implementation (implementasi/eksekusi)

Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran

yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan

diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa

diimplementasikan.implementasi atau penyampaian materi pembelajaran

merupakan langkah keempat darri model desain sistem pembelajaran ADDIE.

5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

Evaluasi yaitu proses untuk meliha apakah sistem pembelajaran yang sedang

dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap

evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi

formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Evaluasi merupakan langkah

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

11

terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah

prosesyang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran.

B. Kajian Teoritik

1. Modul

a. Penegrtian Modul

Modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa

untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari

orang lain. Dikatakan demikian, karena modul dibuat berdasarkan

program pembelajaran yang utuh dan sistematis serta dirancang untuk

sistem pembelajaran mandiri. Didalamnya mengandung tujuan, bahan

dan kegiatan belajar, serta evaluasi. Oleh karena itu, cakupan bahasan

materi dalam modul lebih fokus dan terukur, serta lebih mementingkan

aktivitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan melalui

bahasa yang komunikatif. Dengan sifat penyajian tersebut, maka proses

komunikasinya dua arah bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat

menggantikan beberapa peran pengajar (munadi yudhi, 2010, hal. 99)

Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis

berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam satuan pembelajaran

terkecil dan memungkinkan dipelajari siswa secara mandiri dalam waktu

tertentu. Dilihat dari segi pelaksanaannya sistem modul menitik beratkan

pada aktivitas siswa dan kreatifitasnya dalam proses belajar mengajar.

Namun demikian modul tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi

guru, melainkan untuk membuat guru sebagai fasilitator dalam proses

pengajaran. Berdasarkan definisi yang telah disebutkan, maka dapat

disimpulkan bahwa modul adalah media pembelajaran sistematis dan

terarah yang terdiri dari konsep materi untuk mencapai tujuan

pembelajaran dan suatu cara pengorganisasian materi pembelajaran yang

memperhatikan fungsi pendidikan. Modul yang dikembangkan bertujuan

untuk memfasilitasi siswa dalam belajar, baik secara mandiri maupun

dengan pengajaran guru, sehingga siswa tidak terkesan pasif dalam

proses pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

12

b. Karakteristik Modul

Karakteristik modul yang baik diuraikan sebagai beikut:

(1) Self Instructional yaitu melalui modul peserta didik mampu

membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. (2)

Untuk memenuhi Self Instructional, modul harus mengandung

komponen-komponen berikut:

(a) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.

(b) Berisi materi yang dikemas dalam unit-unit kecil/ spesifik

sehingga memudahkan belajar secara tuntas.

(c) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung

kejelasan pemaparan materi pembelajaran.

(d) Menampilkan soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya yang

memungkinkan pengguna memberikan respon dan

mengukur tingkat penguasaannya

(e) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif

(f) Terdapat rangkuman materi pembelajaran

(2) Self Contained yaitu dalam sattu modul yang utuh tercakup

seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub

kompetensi. Tujuannya adalah memberikan kesempatan

pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang tuntas karena

materi dikemas dalam satu kesatuan yang utuh.

(3) Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu modul yang dikembangkan

tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan

bersama-sama dengan media lain sehingga dengan

menggunakan modul pembelajar tidak tergantung dan harus

menggunakan media yang lain untuk mempelajari atau

mengerjakan tugas dalam modul tersebut.

(4) Adaptive yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif yang

tinggi sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu

teknologi, serta fleksibel penggunaannya. Ciri modul yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

13

adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan

dalam kurun waktu tertentu.

(5) User Friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang

ditampilkan bersifat membantu sehingga dapat memberikan

kemudahan pemakai dalam respon, mengakses sesuai dengan

keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah

dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan

merupakan salah satu bentuk user friendly.

c. Tujuan Penulisan Modul

Adapun tujuan pembelajaran menggunakan modul adalah sebagai

berikut:

(1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu

bersifat verbal

(2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta

didik maupun guru

(3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk

meningkatkan motivasi dan gairah belajar

(4) Mengembangkan kemampuan dalam berintekrasi lengsung dengan

lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan peserta

didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya

(5) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi

sendiri hasil belajarnya

2. Problem Based Learning (PBL)

a. Definisi

Matematika adalah ilmu abstrak yang membutuhkan pemahaman

konsep yang baik dan perlu penerapan dengan dunia nyata untuk lebih

memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.

Peserta didik tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan dia

harus berusaha aktif untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya

tentang matematika. Dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

14

diharapkan pemahaman konsep matematika akan lebih tertanam dibenak

peserta didik (siswa).

Problem Based Learning (PBL) merupakan istilah lain dari

pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang menitikberatkan pada

adanya suatu permasalahan yang siswa hadapi dalam pembelajaran.

Permasalahan dijadikan sebagai titik awal dalam membangun konsep.

Dalam pembelajaran matematika, siswa diberi suatu masalah kehidupan

seputar konsep matematika. Melalui permasalahan tersebut siswa dapat

belajar dari apa yang terdapat di lingkungan sehari-hari sehingga dapat

mempermudah mereka dalam memahami dan menerapkan matematika

dalam kehidupan (isrok’atun & Amelia Rosmala, 2018, hal. 43)

Herman berpendapat bahwa PBL adalah suatu pembelajaran yang

mengacu kepada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar

memahami (learning to know), belajar melaksanakan atau melakukan

(learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to live together).

Belajar memahami yaitu siswa belajar suatu konsep pelajaran tidak

mengunakan teknik menghafal, tetapi teknik memahami isi dari konsep

tersebut. Dalam memahami konsep tersebut maka siswa bejajar dengan

melakukan secara langsung aktivias belajar di dalam kelas sehingga

dapat mengembangkan secara optimal potensi yang dimiliki. Selain itu,

kegiiatan berkelompok dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam

mengembangkan sikap kerja sama dan memahami suatu kebersamaan.

PBL merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dengan

menghadapkan siswa, kepada suatu permasalahan yang terdapat dalam

dunia nyata dan menuntunnya untuk dapat menyelesaikan atau

memecahkan masalah tersebut tersebut melalui kegiatan atau pengalaman

belajar yang dilakukan selama proses pembelajaran.

b. Karakteristik Problem Based Learning

Dalam proses pembelajaran dapat menerapkan model yang dijadikan

sebagai pedoman selama pembelajaran berlangsung. Setiapmodel yang

digunakan memiliki karakteristik masing-masing untuk dapat

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

15

membedakannya dengan model pembelajaran yang lain. Karakteristik

pembelajaran PBL menurut Barraw dan Min Liu (2005) adalah sebagai

berikut ((isrok’atun & Amelia Rosmala, 2018, hal. 45)

(1) Learning is Student Centered

Proses pembelajaran dalam PBL lebih memfokuskan kepada

aktivitas siswa sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. Oleh

karena itu, siswa dituntut aktif dalam belajar atau membangun suatu

konsep materi pelajaran. Proses pembelajaran menjadi hal penting

yang harus diperhatikan selain hasil akhir pembelajaran. Sebab

dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dapat dilihat pada saat

membangun sendiri suatu konsep materi pelajaran dari sebuah

permasalahan yang dihadapi.

(2) Authentic Problem From the Organizing Fokus for Learning

Proses pembelajaran PBL identik dengan disajikannya suatu

masalah sebagai fokus dalam pembelajaran. Masalah yang disajikan

kepada siswa adalah masalah yang sebenarnya, atau masalah nyata

yang terdapat dilingkungan siswa sehingga dengan mudah siswa

memahami masalah dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan.

(3) New Information is Acquired Trough Self Directed Learning

Dalam proses pemecahan masalah, mungkin saja siswa belum

mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya

sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri mealui sumbernya,

baik dari buku maupun informasi lainnya.

(4) Learning Occurs in Small Groups

Proses pembelajaran PBL dilakukan dengan menggunakan

sekelompok kecil dalam belajar, siswa dikelompokkan dalam

kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang. Kelompok yang dibuat

menuntut pembagian tugas dan penetapan tujuan yang jelas. Hal ini

bertujun agar siswa dapat belajar dan membangun konsep, atau

memecahkan masalah secara kolaboratif dengan bekerja sama satu

sama lain.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

16

(5) Teachers Act as Facilitators

Dalam pembelajaran PBL, guru berperan sebagai fasilitator. Peran

guru adalah membimbing dan menyediakan fasilitas belajar siswa

untuk membangun sendiri konsep/ materi. Selain itu, guru harus

memantau aktivitas siswa agar target dapat dicapai.

3. Kemampuan Pemecahan Masalah

a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah merupakan bagian kurikulum dari matematika

yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun

penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman

menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk

diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.

Menurut Risnawati, kemampuan adalah kecakapan untuk

melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah ditentukan. Pada

proses pembelajaran perolehan kemampuan merupakan tujuan dari

pembelajaran. Masalah dalam kamus matematik adalah sesuatu yang

memerlukan penyelesaian. Masalah dalam matematika dapat

diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Masalah rutin merupakan masalah berbentuk latihan yang berulang-

ulang yang melibatkan langkah-langkah dalam penyelesaiannya

b. Masalah yang tidak rutin yaitu ada dua:

(1) Masalah proses yaitu masalah yang memerlukan perkembangan

strategi untuk memahami suatu masalah dan menilai langkah

penyelesaian masalah tersebut.

(2) Masalah yang berbentuk teka teki yaitu masalah yang

memberikan peluang kepada siswa unutk melibatkan diri dalam

pemecahan masalah tersebut.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah

matematika

Kemampuan pemecahan masalah siswa dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

17

(1) Metode penyajian masalah yang digunakan

(2) Kebiasaan atau pengalaman belajar yang diperoleh sebelumnya

(3) Keterampilan siswa dalam memahami ruang lingkup masalah

Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya

masalah untuk dipecahkan maka guru diharapkan dapat membantu dan

membimbing siswa sesuai dengan kesulitan yang mereka hadapi. Hal ini

sudah menjadi kewajiban yang dilakukan guru mengingat kompetensi

yang harus dimiliki guru dan mengingat tuntunan kurikulum mengenai

pemecahan masalah. Hal itu memberikan gambaran kepada kita adanya

tantangan yang tidak kecil dalam mengajarkan pemecahan masalah

matematika

4. Pengembangan Modul

Pengembangan modul adalah penyususnan bahan ajar berupa modul

melalui kegiatan yang terstruktur berdasarkan langkah penyususnan modul.

Pengembangan modul dilakukan dengan tujuan unuk mengembangkan suatu

bahan ajar yang bisa menciptakan proses pembelajaran yang terpusat pada

siswa, kemudian siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri baik

melalui bimbingan guru atau tanpa bimbingan guru.

Pengembangan modul dengan Pendekatan Problem Based Learning pada

materi aritmatika sosial adalah proses penyusunan modul yang berisi

ringkasan materi, sosal-soal pada materi himpunan sesuai dengan pendekatan

Problem Based Learning.

5. Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan

penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan

produk tersebut.

Penelitian ini merupakan jenis pengembangan (Research and

Develoment). Desain pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan

modul pembelajaran ini ialah desain pengembangan yang diadaptasi dari

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

18

model pengembangan sugiyono (2014:407) yang terdiri dari: (1)Desain

Produk, (2)Validasi Desain, (3)Perbaikan Desain, (4)Uji Coba Produk,

(5)Revisi Produk

6. Kualitas Modul Pembelajaran

Nieveen menjelaskan, kualitas modul pembelajaran pada penelitian

pembelajaran ditentukan oleh beberapa kriteria, yaitu: (1) Validity

(kesahihan), (2) Practicality (kepraktisan), (3) Effectivenees (keefektifan).

7. Matematika

Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa matematika meliputi aspek-

aspek aritmatika, aljabar, geometri, dan trigonometri. Soedjadi dalam dismas

2013 mendefinidikan pengertian matematika sebagai berikut:

a. Matematika adalah ilmu cabang pengetahuan eksak dan terorganisir

secara sistematis.

b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi

c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan

berhubungan dengan bilangan

d. Matematika adalah pengetahuantentang fakta-fakta kuantitatif dan

masalah tentang ruang dan bentuk

Definisi tersebut mengandung arti bahwa matematika adalah kegiatan

manusia yang melibatkan solusi dari situasi problematika melalui proses

menemukan tanggapan atau solusi untuk masalah-masalah eksternal dan

internal.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian Lufti Fidiana, dkk. (2012) tentang pembuatan dan implementasi

modul berbasis masalah untuk meningkatkan kemandirian belajar siswakelas XI

SMA N 3 purwekerto. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa modul

pembelajaran berbasis masalah yang telah disusun dan diimplementasikan

berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar siswa.

Pengembangan modul dalam pembelajaran matematika pada materi bilangan

bulat dan pecahan unutk siswa kelas VIII SMP telah dilakukan oleh Rani (2013).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

19

Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pengembangan modul dengan

menggunakan warna-warna dan gambar-gambar yang menarik dapat

menimbulkan ketertarikan siswa dalam belajar matematika.

Tutik Yulianti, judul penelitian “Pengembangan Modul Berbasis Problem

Based Learning Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Membiasakan Sikap

Lingkungan Siswa”. Berdasarkan penelitian dan pembahasan, terdapat kelayakan

modul pembelajaran setelah dilakukan uji validitas mendapat nilai 3, 42 dengan

kategori baik dari ahli materi; nilai 3, 54 dengan kategori sangat baik dari ahli

praktisi; dan nilai 3, 47 dengan kategori baik dari siswa setelah dilakukan uji

lapangan operasional, secara keseluruhan modul yang dikembangkan dalam

kategori baik dan layak.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Uji Coba

Kegiatan uji coba dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muaro

Jambi kelas VII. Lembaga ini dipilih sebagai tempat uji coba atas dasar tempat

penulis melaksanakan kegiatan PPL dan ditemukan beberapa permasalahan yang

telah dikemukakan pada latar belakang sehingga penulis melaksanakannya pada

semester genap tahun ajaran 2018/2019 dikelas VII Madrasah Tsanawiyah Nurul

Huda Muaro Jambi.

B. Karakterisik Sasaran Penelitian

Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar cetak (printed) dalam

bentuk modul pembelajaran yang berfungsi sebagai media pembelajaran

matematika MTS kelas VII.

C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan

Pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran matematika pada

penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Penelitian dan pengembangan (Research and Development)

bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.

1. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam suatu

penelitian yang memiliki karakteristik berbasis masalah dan memunculkan

solusi untuk mengatasi suatu masalah tersebut. Untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian, analisis kebutuhan sangat penting

dilakukan. Tahap ini terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar matematika,

pemilihan materi dan analisis bahan ajar.

Analisis kebutuhan bahan ajar dilakukan untuk mendapatkan informasi

mengenai kebutuhan bahan ajar yang dapat dipelajari siswa secara mandiri

sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

21

modul pembelajaran. Setelah itu dilakukan pemilihan materi yang cocok dan

sesuai dengan kebutuhan siswa untuk dikembangkan dalam modul

pembelajaran. Selanjutnya yaitu analisa bahan ajar yang dilakukan dengan

cara menganalisis buku-buku pelajaran matematika MTS yang biasa

digunakan guru mata pelajaran matematika.

2. Rancangan Pengembangan

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang

memperlibatkan tahapan-tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana

dan mudah dipelajari. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam

bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan bahan ajar.

Model ADDIE ini menggunakan lima tahap atau langkah pengembangan

sebagaimana gambar berikut:

Gambar 3. 1 Model ADDIE 1

Adapun langkah-langkah pengembangan model ADDIE dapat dilihat

pada tabel berikut: Tabel 3. 1

Tahap

Pengembangan

aktivitas

Analisis (Analysis) Pra perencanaan: pemikiran tentang produk (model,

Analysis

Implementation

Evaluation Design

Development

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

22

metode, media dan bahan ajar) baru yang akan

dikembangkan. Mengidentifikasi produk yang sesuai

dengan sasaran peserta didik, tujuan belajar,

mengidentifikasi isi/ materi pembelajaran,

mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi

penyampaian dalam pembelajaran.

Desain (design) Merancang konsep produk baru di atas kertas.

Merancang perangkat pengembangan produk baru.

Rancangan ditulis untuk masing-masing unit

pembelajaran. Petunjuk penerapan desain atau

pembuatan produk ditulis secara rinci.

Pengembangan

(Development)

Mengembangkan perangkat produk (materi / bahan

dan alat) yang diperlukan dalam pengembangan .

Berbasis pada hasil rancangan produk, pada tahap ini

mulai dibuat produknya ( materi/ bahan, alat) yang

sesuai dengan struktur model.

Membuat instrumen untuk mengukur kinerja produk.

Implementasi

( implementation)

Memulai menggunakan produk baru dalam

pembelajaran atau lingkungan yang nyata.

Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk,

interaksi antar peserta didik serta menanyakan umpan

balik awal proses evaluasi.

Evaluasi

(Evaluation)

Melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara

yang kritis.

Mengukur ketercapaian tujuan pengemabangan

produk.

Mengukur apa yang telah mampu dicapai sasaran.

Mencari informasi apa saja yang dapat memberi hasil

akhir yang lebih produktif.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

23

3. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang dimaksud dalam pengembangan ini

disesuaikan dengan prosedur penyusunan modul dan prosedur pengembangan

desain sistem pembelajaran ADDIE, maka disusun prosedur pengembangan

sebagai berikut:

a. Analisis (Analysis)

Pada tahap analisis, peneliti mengkaji masalah modul, yaitu

mengenai analisis kurikulum dan analisis karakteristik siswa, prosedur

pengembangan serta kelebihan dan kekurangan dari modul. Selanjutnya

mengkaji standar isi untuk materi arimatika sosial dengan kompetensi

dasarnya, mengkaji strategi masalah berbasis model pembelajaran

Problem Based Learning dan terakhir mengkaji beberapa modul lain.

Analisis ini dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan

dalam pengembangan modul pembelajaran.

b. Desain/ perancang (Design)

Pada tahap desain, peneliti membuat desain modul pembelajaran

yang akan dikembangkan. Pda tahap ini membuat gambaran isi dari

modul pembelajaran yang akan dibuat antara lain yaitu merencanakan

rancangan sampul modul serta isi dari modul itu sendiri yang meliputi

antara lain tujuan pembelajaran, uraian materi, proses penilaian, dan

menyusun komponen kelengkapan modul.

c. Pengembangan (Development)

Tahap pengembangan merupakan tahap memproduksi modul

pembelajaran, meliputi penyiapan materi untuk siswa dan pengajar sesuai

dengan spesifikasiproduk yang dikembangkan. Pada tahap

pengembangan dilakukan penggabungan bahan seperti materi pelajaran,

gambar, pengetikan dengan bantuan microsoft word yang kesemuanya

dikembangkan menjadi modul yang utuh serta sesuai dengan materi dan

tujuan yang akan disampaikan dalam pembelajaran.

d. Implementasi (Implementation)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

24

Tahap implementasi merupakan tahap dilaksanakannya penerapan

modul pembelajaran matematika pada guru matematika dan siswa MTS.

Selama implementasi, rancangan model/ metode yang telah

dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.

e. Evaluasi (Evaluation)

Tahap evaluasi bertujuan untuk melihat kevalidan, kepraktisan dan

keevektifan modul pembelajaran matematika yang telah divalidasi oleh

tim ahli, serta telah di uji cobakan pada guru matematika dan siswa

4. Uji Coba/ Validasi, Evaluasi, dan Revisi model

a. Uji Coba/ Validasi

Uji coba dilakukan untuk melihat keefektifan modul yang

dikembangkan sebagai media belajar. Subjek uji coba validator dalam

penulisan ini terdiri dari 3 kelompok, yaitu validator ahli, validator

praktisi, validator user. Validator ahli dalam ini melibatkan dosen ahli di

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, validator praktisi melibatkan satu guru

matematika MTS Nurul Huda Muaro Jambi dan validator user

melibatkan siswa MTS kelas VII Nurul Huda Muaro Jambi.

b. Evaluasi

Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba kemudian dievaluasi.

Peneliti memeriksa kesesuaian materi dalam modul, kesesuaian bahasa

yang digunakan dalam modul dan keterbacaan modul berdasarkan saran

ataupun komentar yang dituliskan dalam angket.

c. Revisi produk

Revisi dilakukan untuk menghasilkan modul yang lebih baik dan

sesuai dengan kebutuhan siswa. Revisi produk dilakukan jika pada saat

uji coba produk ditemukan kelemahan dari modul pembelajaran

matematika setelah di uji cobakan. Kemudian kelemahan tersebut

dikurangi dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan ataupun

kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam modul pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

25

Adapun perbaikan disesuaikan dengan angket serta saran atau kritik dari

tim validator ahli dan validator uji coba.

5. Implementasi Model

Implementasi produk dilakukan setelah revisi modul pembelajaran. Pada

tahap ini, peneliti mengujicobakan modul yang dikembangkan. Uji coba ini

dilakukan terhadap siswa kelas VII MTS Nurul Huda Muaro Jambi. Data dari

kegiatan uji coba berupa data kuantitatf dan kualitatif yang dikumpulkan

melalui angket selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

6. Metode Pengumpulan Data

Metode yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini ialah

metode angket dan observasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini

berupa angket validasi modul dan angket respon siswa. Observasi yang

dilakukan merupakan observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah

dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana

tempatnya.

7. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam instrumen. Masing-masing

digunakan untuk memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

Instrumen tersebut adalah:

a. Lembar Validasi

Lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan modul

pembelajaran. Angket penelitian ini akan diajukan kepada dosen ahli dan

guru mata pelajaran matematika. Angket ini menentukan apakah modul

pembelajaran layak digunakan tanpa revisi atau tidak layak diproduksi.

Angket ini berbentuk rating-scane (skala bertingkat) dengan 5 kategori

penilaian dari yang tertinggi, yaitu: 5, 4, 3, 2, 1.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

26

b. Angket Respon Siswa

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan

atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab

responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.

Angket respon siswa digunakan untuk mengukur aspek kepraktisan.

Angket bertujuan mendapatkan data mengenai pendapat siswa tentang proses

pembelajaran yang mereka alami menggunakan modul pembelajaran

penyajian data. Angket ini berbentuk skala likert dengan 4 kategori penilaian,

yaitu: sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak

setuju (skor 1).

Dasar penyusunan angket respon siswa ini adalah penilaian dari dimana

peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan satu,

proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari berdasarkan teori

jihad & haris yaitu: kompetensi kognitif, kompetensi afektif, kompetensi

psikomotorik, percaya diri, intropeksi dan objektifitas.

c. Lembar observasi kegiatan pembelajaran

Lembar observasi kegiatan bertujuan untuk mengukur aspek kepraktisan.

Lembar observasi bertujuan mengungkapkan proses pembelajaran dengan

modul pembelajaran yang berlangsung. Keterlaksanaan RPP dalam proses

pembelajaran, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan

modul pembelajaran aritmatika sosial di kelas. Pengamatan terhadap kegiatan

pembelajaran dikategorikan atas 2 penilaian sakala Guttman, yaitu: ya dan

tidak. Selain itu, observer juga diminta menuliskan komentar pada setiap

aspek yang dinilai, serta komentar dan saran secara keseluruhan untuk

mengevaluasi proses pemeblajaran dengan modul pembelajaranaritmatika

sosial.

Untuk mendapatkan data kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

observasi langsung.

Dasar penyusunan lembar observasi ini mengacu pada teori sudjana

tentang aspek dalam menilai proses belajar mengajar, yaitu: “konsistensi

kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, keterlaksanaan oleh guru,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

27

keterlaksanaan oleh siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, interaksi

siswa dan guru dan keterampilan guru mengajar.

d. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah siswa

Tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk mengukur aspek

keefektifan. Instrumen ini memperoleh data kemampuan pemecahan masalah

siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran

aritmatika sosial. Tes yang disusun adalah tes kemampuan pemecahan

masalah berbentuk uraian. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa

bertujuan untuk memperoleh data tentang penguasaan materi yang diberikan

setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul

pembelajaran aritmatika sosial yang dilaksanakan diakhir pembelajaran.

8. Teknik Analisis Data

a. Analisis Kevalidan

Angket penilaian dalam analisis kevalidan digunakan unutk

menganalisis kevalidan dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

(1) Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari dosen matematika.

Tabulasi data dilakukan dengan memberi penilaian pada aspek

penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:

1 = tidak setuju

2 = kurang setuju

3 = setuju

4 = sangat setuju

(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kevalidan produk

dengan rumus sebagai berikut:

NP = 𝑅𝑆𝑀

× 100%

Keterangan :

NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

28

(3) Menetapkan kriteria kevalidan seperti yang ada dalam tabel berikut: Tabel 3. 2

Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori

86 – 100 Sangat Valid

76 – 85 Valid

60 – 75 Cukup Valid

55 – 59 Kurang Valid

0 – 54 Tidak Valid

b. Analisis Kepraktisan

Data hasil tanggapan guru mengenai modul pembelajaran berupa

angket dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Tabulasi data oleh guru matematika di MTS Nurul Huda Muaro

Jambi. Tabulasi data dilakukan dengan memberikan penilaian pada

aspek penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:

4 = tidak setuju

5 = kurang setuju

6 = setuju

4 = sangat setuju

(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kepraaktisan produk

dengan rumus sebagai berikut:

NP = 𝑅𝑆𝑀

× 100%

Keterangan:

NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

29

(3) Menetapkan kriteria kepraktisan seperti yang ada dalam tabel

berikut: Tabel 3. 3

Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori

81 – 100 Sangat Praktis

61 – 80 Praktis

41 – 60 Cukup Praktis

21 – 40 Kurang Praktis

0 – 20 Tidak Praktis

c. Analisis Keefektifan

Data angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika materi

penyajian data menggunakan modul dianalisis dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

(1) Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari siswa kelas VII.

Tabulasi data dilakukan dengan memberikan penilaian pada aspek

penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:

7 = tidak setuju

8 = kurang setuju

9 = setuju

4 = sangat setuju

(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kepraaktisan prosuk

dengan rumus sebagai berikut:

NP = 𝑅𝑆𝑀

× 100%

Keterangan:

NP = nilai persentase yang dicari

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimal

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

30

(3) Menetapkan kriteria kepraktisan seperti yang ada dalam tabel

berikut: Tabel 3. 4

Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori

81 – 100 Sangat Efektif

61 – 80 Efektif

41 – 60 Cukup Efektif

21 – 40 Kurang Efektif

0 – 20 Tidak Efektif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

31

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Modul

Dalam mengembangkan modul ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1)

Analysis (Analisis), (2) Design (Perancangan), (3) Development (Pengembangan),

(4) Implementation (Implementasi) dan (5) Evaluasion (Evaluasi).

1. Tahap Analysis (Analisis)

Tahap analisis merupakan tahapan awal dalam dalam mendesain

Modul. Pada tahap ini ada beberapa langkah kegiatan yaitu:

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk memunculkan masalah

dasar yang dibutuhkan dalampengembangan mdul. Analisis kebutuhan

telah dilakukan oleh peneliti saat mendeskripsikan latar belakang

masalah. Ada beberapa hal yang sangat penting diperhatikan dan menjadi

dasar pertimbangan untuk menghasilkan modul pembelajaran matematika

dengan pendekatan Problem Based Learning adalah kurikulum SMP/MTs

yang tersedia disekolah.

b. Analisis karakteristik siswa

Kegiatan pada tahap ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik

siswa serta pengetahuan awal siswa. Karena produk yang akan dibuat

untuk siswa kelas VII, maka menganalisis karakteristik siswa di kelas VII.

Hal ini bisa dilakukan dengan bertanya pada guru kelas yang

berpengalaman mengajar siswa tersebut misalnya dengan bertanya

karakter siswa dan nilai matematika siswa.

c. Analisis konsep

Analisis konsep iniditunjukan untuk mengidentifikasi, merinci dan

menyususn secara sistematis konsep-konsep utama dari materi aritmatika

sosial pada mata pelajaran matematika.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

32

d. Analisis kurikulum

Pada tahap analsisis kurikulum berguna untuk mengetahui

kurikulum yang berlaku disekolah, kompetensi dasar, indikator,

pembelajaran serta mengetahui materi-materi apa saja pelajaran yang ada

pada matematika yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar matematika

berupa modul pembelajaran.sehingga pada tahap perancangan desan

produk, struktur ataupun komponen pada bahan ajar sesuai dengan

kurikulum yang digunakan.

Adapun hal yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan

informasi dari berbagai sumber tentang kurikulum yang dipakai, dan mater

pelajaran matematika yang menjadi sasaran pembuatan bahan ajar berupa

modul pembelajaran yaitu aritmatika sosial. Materi tersebut kemudian

dikelompokan berdasarkan kompetensi dasar yang akan dipelajari pada

materi aritmatika sosial. Selain informasi mengenai materi pembelajaran,

informasi lain yang harus dikumpulkan adalah silabus dan kompetensi

dasar aritmatika sosial pada kelas VII madrasah tsnawiyah sebagai acuan

penulis untuk membuat bahan ajar berupa modul pembelajaran

matematika yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Desain/ perancangan (design)

Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan untuk membuat modul,

adapun rangkaian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Merancang kerangka modul

Kegiatan merancang kerangka media pada tahap ini bertujuan untuk

merumuskan dan menetapkan indikator yang akan menjadi landasan

untuk memilih materi yang ditampilkan dalam media yang

dikembangkan.

b. Design (Perancangan)

Desain modul yang telah dirancang adalah sebagai berikut:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

33

Gambar 4. 1 Cover Setelah Revisi

Gambar 4. 2 Kata Pengantar

Gambar 4. 3 Petunjuk Penggunaan Modul

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

34

Gambar 4. 4 Daftar Isi

Gambar 4. 5 KI dan KD

Gambar 4. 6 Materi Pembelajaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

35

Setelah modul sedemikian rupa maka modul siap untuk divalidasi keahli

desain dan ahli materi.

B. Kelayakan dan Keefektifitas Modul

1. Validasi Oleh Tim Ahli

Pada tahap ini, dilakukan validasi modul pembelajaran yang telah

dibuat melalui pertimbangan ahli untuk mendapatkan data tentang hasil

produk modul pembelajaran. Peneliti memilih tiga orang dosen

Universitas Islam Negeri Sultah Thaha Saifuddin Jambi yang dianggap

berpengalaman untuk menilai produk tersebut sebagai tim ahli atau

validator, validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi materi,

validasi desain, validasi bahasa.

Validasi ini dilakukan dengan mendatangkan langsung ahli untuk

menilai dan memvalidasi produk yang dibuat dengan memperlihatkan

rancangan desain, tim ahli diminta untuk menilai modul pembelajaran

sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Hasil

validasi dari ahli yang berupa saran dan komentar digunakan untuk

merevisi modul pembelajaran yang telah dibuat.

a. Validasi isi materi modul pembelajaran matematika dengan pendekatan

problem based learning

Berdasarkan validasi materi ini penulis memilih dosen Universitas

Islam Sultan Thaha Saifuddin Jambi sebagai validator ahli materi yantu

lelia anggia, M.Pd untuk menilai materi dari modul tersebut. Setelah

ahli tersebut melihat modul pembelajaran yang peneliti buat, barulah

validator menilai angket tersebut dengan menggunakan angket ahli

materi.

Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran matematika

berbasis Problem Based Learning ini adalah 40 dan diperoleh rata-rata

skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran

dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 80. Skor ini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

36

termasuk dalam rentang 76-85, maka hasil skor tersebut diperoleh

bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini

adalah “ Valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi terhadap

media pembelajaran matematika yang dikembangkan kemudian

divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan valid

digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat

diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 1 Hasil validasi materi Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning

No

Standar Penilaian

Skor

1 Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran

matematika

4

2 Kesesuaian materi dengan KI dan KD pada

kurikulum

4

3 Materi yang disusun sesuai dengan tujuan

pembelajaran

4

4 Kesesuaian materi dengan siswa MTS kelas VII 4

5 Kelengkapan materi 4

6 Kesesuaian gambar dengan materi sehingga mudah

dipahami

4

7 Kesesuaian materi diuraikan dengan materi sehingga

mudah dipahami siswa

4

8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi

menarik sehingga dapat menyampaikan pesan

4

9 Kesesuaian menggunakan angka yang sesuai dengan

materi pembelajaran

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

37

10 Kesesuaian bahasa yang digunakan sederhana, dan

penyusunan materi lugas dan mudah dipahami siswa

4

Jumlah Skor

40

Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎� 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒�

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎� 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖× 100

Nilai Validasi =4050

× 100

Nilai Validasi = 80

b. Validasi isi desain modul pembelajaran matematika dengan problem

based learning

Pada validasi desain ini penulis memilih dosen Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Jambi yaitu Ibu Deliza, M.Si untuk menilai desain

Modul pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based

Learning tersebut. Setelah tim ahli tersebut meihat modul pembelajaran

matematika dengan pendekatan Problem Based Learning yang peneliti

desain, barulah validator menilai angket tersebut dengaan menggunakan

angket penilaian ahli desain.

Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh tim ahli desain terhadap modul pembelajaran matematika

berbasis Problem Based Learning ini adalah 32 dan diperoleh rata-rata

skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran

dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 71. Skor ini

termasuk dalam rentang 60-75, maka hasil skor tersebut diperoleh

bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini

adalah “cukup valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi

terhadap media pembelajaran matematika yang dikembangkan

kemudian divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

38

valid digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat

diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 2 Hasil validasi desain Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning

No

Standar Penilaian

Skor

1 Kesesuaian cover terhadap isi modul 4

2 Kesesuaian modul dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian modul dengan model pembelajaran yang

digunakan

3

4 Kesesuaian modul sehingga mudah digunakan 4

5 Kesesuaian modul yang dibuat dengan konsep yang

digunakan

3

6 Kesesuaian modul yang dibuat dapat meningkatkan

proses pembelajaran lebih menarik siswa untuk

memahami konsep materi

4

7 Kesesuaian kalimat yang digunakan mudah dipahamai 3

8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik

sehingga dapat menyampaikan pesan

3

9 Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana prasarana

sekolah

4

Skor rata-rata 32

Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖× 100

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

39

Nilai Validasi =3245

× 100

Nilai Validasi = 71

c. Validasi bahasa modul

Pada validasi bahasa ini penulis memilih dosen Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yaitu bapak Drs. Mursyid, M.Pd

untuk menilai bahasa modul pembelajaran matetika dengan pendekatan

Problem Based Learning tersebut, setelah tim ahli tersebut melihat

modul pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based

Learning yang peneliti desain, barulah validator menilai angket tersebut

dengan menggunakan instrumen ranting scale.

Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor

penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran matematika

berbasis Problem Based Learning ini adalah 44 dan diperoleh rata-rata

skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran

dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 88. Skor ini

termasuk dalam rentang 86-100, maka hasil skor tersebut diperoleh

bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini

adalah “ Sangat Valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi

terhadap media pembelajaran matematika yang dikembangkan

kemudian divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan

valid digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat

diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 3 validasi bahasa Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning

No

Standar Penilaian

Skor

1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf 4

2 Tampilan modul pembelajaran menarik 4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

40

3 Kesesuaian bahasa sesuai dengan Ejaan yang

disempurnakan (EYD)

4

4 Bahasa yang digunakan komunikatif 4

5 Gambar yang digunakan membantu mempermudah

memahami materi

4

6 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah

dimengerti

4

7 Kejelasan petun dan arahan 5

8 Istilah yang digunakan mudah dipahami 5

9 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi

menarik sehingga dapat menyampiakan pesan

5

10 Kejelasan huruf dan angka 5

Skor rata-rata 44

Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100

Nilai Validasi =4450

× 100

Nilai Validasi = 88

2. Revisi Modul Pemblejaran matematika dengan pendekatan Problem based

learning

Revisi dilakukan penulis berdasarkan pendapat dan penilaian tim

ahli terhadap materi, desain, bahasa modul berdasarkan saran dan

komentar tim ahli tersebut. Adapun revisi pada modul meliputi :

Tabel 4. 4

No Nama Validator Saran-saran Perbaikan

1

Lelia Anggia, M.Pd

Perbaiki

masalahnya

Memperbaiki

masalahnya sesuai

dengan saran

validator

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

41

2

Deliza, M.Si

Diperbaiki

desainnya, perbaiki

letak tanda baca,

susun gambar

dengan rapi, dll

Memperbaiki

deain yang sesuai

dengan saran

validator,

memperbaiki

letak tanda baca,

merapikan

gambar yang

disarankan

3

Drs. Mursyid, M.Pd

Jangan terlalu

banyak mengulang

kata, gunakan

penulisan EYD

yang benar,

perhatikan tanda

baca

Menghapus kata

yang tidak sesuai,

menggunakan

EYD yang benar,

meletakkan tanda

baca yang sesuai

3. Pengemabngan (development)

Tahapan berikut yaitu tahap develoment (pengembangan), pada tahap

ini peneliti mulai membuat modul pembelajaran matematika dengan

pendekatan Problem Based Learning yang sesuai dengan tahap

perancangan. Penjelasan selanjutnya pada tahap pengembangan mencakup

beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

a. Pembeuatan produk

Kegiatan pembuatan modul pembelajaran dimulai dari cover modul

pembelajaran, kemudian bagian awal modul pembelajaran yang

menjelaskan mengenai petunjuk belajar dengan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami, kompetensi dasar yang ingin dicapai dan

indikator pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

42

Pada bagian selanjutnya masuk ke materi himpunan. Pada tahap

pengumpulan informasi yang telah dilakukan diklasifikasikan juga

setiap materi yang didapat berdasarkan kompetensi dasar sehingga

mempermudah dalam setiap kegiatan belajar. Untuk evaluasi, diberikan

soal-soal latihan untuk melihat seberapa jauh kemampuan siswa

menyerap materi yang ada dalam modul pembelajaran tersebut. Setelah

pembeuatan modul pembelajaran selesai, maka proses percetakan

modul pembelajaran dilakukan.

b. Analisis uji coba produk

Uji coba produk ini dilakukan agar memperoleh masukan tentang

produk yang telah dikembangkan. Hasil evaluasi uji coba produk

tersebut digunakan untuk merevisi modul pembelajaran yang telah

dibuat. Adapun proses uji coba yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Analisis uji coba satu-satu

Uji coba produk perorangan ini dilakukan pada satu orang

guru matematika yang mengajar di Madrasah tsanawiyah nurul

huda muaro jambi ibu novi, S.Pd. guru diminta unttuk mengamati

dan menilai modul pembelajaran dengan menggunakan angket

yang terdiri daribeberapa pertanyaan.

Penilaian uji coba menggunakan angket praktikalitas guru

matematika di madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi

terhadap modul pembelajaran dapat dilihat seperti pada tabel

berikut:

Tabel 4. 5

Skor

A Kemudahan Penggunaan

1 Mudah digunakan karena memiliki petunjuk penggunaan

modul

4

No Aspek

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

43

2 Modul tersusun jelas dan sistematis 4

3 Modul menggunakan kalimat yang sederhana 4

Modul menggunakan kalimat yang jelas sehingga mudah

dimengrti

4

5 Modul praktis dan mudah digunkaan 4

6 Modul dapat digunakan sewaktu-waktu secara mudah 4

B Efisiensi Waktu Pembelajaran

1 Dengan menggunakan modul ini waktu pembelajaran

menjadi lebih efisien

5

2 Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan

belajarnya masing-masing

4

C Manfaat

1 Modul mendukung peran guru sebagai fasilitator 4

2 Modul mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan

materi berulang-ulang

5

3 Guru mudah memantau aktivitas belajar siswa 4

4 Modul membantu siswa memahami materi 5

5 Gambar membantu siswa memahami materi 4

6 Modul membantu siswa belajar mandiri 4

Skor rata-rata 59

Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100

Nilai Validasi =5970

× 100

Nilai Validasi =84

Berdasarkan respon guru, diperoleh jumlah skor uji coba angket

praktikalitas guru terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan Problem

Based Learning madrasah tsanawiyah nuru huda muaro jambi adalah 59 dan

diperoleh rata-rata skor uji coba produk tanggapan guru terhadap modul

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

44

pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 84. Skor ini

termasuk dalam rentang 81-100, praktikalitas guru terhadap modul pembelajaran

dengan pendekatan Problem Based Learning madrasah nurul huda muaro jambi

adalah “sangat praktis”.

(2) Uji coba modul pembelajaran matematika

Setelah uji coba dari guru mata pelajaran matematika, selanjutnya oeneliti

meminta tanggapan dari siswa kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda

muaro jambi. Pada uji coba ini dilakukan seluruh siswa kelas VII yang

berjumlah 25 siswa.

Untuk hasil penilaiannya dapat dilihat pada tabel Angket praktikalitas

respon siswa terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan problem

based learning madrasah tsanawiyah nurul huda muaro jambi.

Tabel 4. 6

Penilaian Jumlah skor Persentase

1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku

110

11025 = 4,40

2 Belajar dengan menggunakan modul

lebih menarik

110

11025 = 4,40

3 Waktu dan tenaga yang digunakan

lebih efisien

112

11225 = 4,48

4 Pembelajaran menggunakan modul

dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

118

11825 = 4,72

5 Modul dibuat sesuai dengan ciri-ciri

modul yang baik

111

11125 = 4,44

6 Gaya dan format peulisan selalu

konsisten tidak berubah-ubah

114

11425 = 4,56

Aspek yang dinilai No

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

45

7 Materi yang ditampilkan lengkap

113

11325 = 4,52

8 Letak teks dan gambar sudah teratur

115

11525 = 4,60

9 Ukuran huruf yang dipakai dapat

dilihat oleh siswa

111

11125 = 4,44

10 Menggunakan model huruf yang

mudah dibaca

115

11525 = 4,60

11 Teks dan gambar dalam modul

sederhana sehingga mudah dipahami

110

11025 = 4,40

Jumlah

49,5625

= 4,50

Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100

Nilai Validasi =4555

× 100

Nilai Validasi = 81

Berdasarkan penialain angket tersebut, diperoleh jumlah skor uji coba

angket praktikalitas siswa terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan

Problem Based Learning madrasah tsanawiyah nuru huda muaro jambi adalah 45

dan diperoleh rata-rata skor uji coba produk tanggapan siswa terhadap modul

pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 81. Skor ini

termasuk dalam rentang 86-100, praktikalitas siswa terhadap modul pembelajaran

dengan pendekatan Problem Based Learning madrasah nurul huda muaro jambi

adalah “sangat efektif. Dari hasil analisis praktikalitas siswa terhadap modul

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

46

matematika yang dikembangkan ini, maka media sudah layak untuk dilakukan

penilaian uji coba di lapangan.

(3) Revisi Produk

Modul pembelajaran masuk kedalam kategori “sangat praktis” karena

terlihat dari penskoran yang diberikan oleh guru matematika dimadrasah

tsnawiyah nurul huda muaro jambi. Tidak ada komentar atau saran dari

penilaian tersebut maka dari itu produk ini tidak perlu direvisi lagi.

Hasil uji coba modul pembelajaran pada siswa sebanyak 25 siswa kelas

VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi “sangat praktis” sehingga

produk tersebut tidak perlu direvisi lagi.

4. Tahap implementation (implementasi)

Pada tahap implementasi, modul pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan problem based learning diimplementasikan di

kelas sesungguhnya oleh peneliti sendiri, yaitu pada tahap penelitian

diterapkan di kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi yang

berjumlah 25 orang siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 kali

pertemuan, dalam 1 minggu ada 2 kali pertemuan.

Pada tahap implementasi ini dilakukan observasi untuk melihat

keefektifan siswa dalam menggunakan modul pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan problem based learning. Observasi dilakukan

saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan pendekatan belajar

tuntas problem based learning. Observasi dilakukan pada pertemuan

pertama sampai pertemuan kelima.

Pada tahap implementasi ini, pada akhir pembelajaran yaitu pada

pertemuan keenam, dilakukan post-test untuk mengetahui ketuntasan siswa

dalam mempelajari aritmatika sosial menggunakan modul pembelajaran,

soal-soal post-test terdiri dari 5 soal uraian.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

47

a. Data hasil uji coba post-test

Uji coba post-test dilakukan pada satu kelas yaitu kelas VII, yang

terdiri dari 25 siswa. Dari soal uji coba post-test dikelas VII akan

dilihat efektifitas modul pembelajaran melalui soal terseut.

b. Analisis data lembar observasi aktivitas siswa

Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi

selama proses pembelajaran dengan menggunakan modul yang

dikembangkan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

mengarah pada proses pembelajaran seperti bertanya, mengajukan

pendapat, mengerjakan tugas-tugas, menjawab pertanyaan guru, dan

bisa bekerjasama dengan siswa lain dalam diskusi atau tanya jawab. Tabel 4. 7 Hasil observasi aktivitas siswa

No Aspek yang dinilai MTs Nurul huda muaro

jambi Skor Rata-rata

Kategori P1 P2 P3 P4 P5

1 Memperhatika penjelasan guru

65 75 80 80 90 78 Efektif

2 Mencatat hal-hal yang relevan dengan materi selama proses pembelajaran

80 80 85 87 90 84,4 Sangat Efektif

3 Berdiskusi/Tanya jawab antara siswa

68 70 70 78 85 74.2 Efektif

4 Berdiskusi/Tanya jawab antara siswa dengan guru

65 68 70 80 90 74.6 Efektif

5 Menyimpulkan materi pembelajaran

70 70 72 78 90 76 Efektif

6 Mengerjakan soal-soal yang ada di Modu

75 80 80 85 90 82 Sangat Efektif

Rata-rata 78.2 Efektif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

48

tabel diatas menampilkan data aktivitas siswa kelas VII Madrasah

Tsanawiyah nurul huda muaro jambi. Aktivitas siswa diamati setiap kali

pembelajaran dengan menggunakan modul yang dikembangkan.

Pembelajaran dilakukan 5 kali pertemuan. Dari data analisis aktivitas

siswa dapat, dilihat dengan menggunakan modul yang dikembangkan

dengan rata-rata keseluruhan aspek yaitu 78, 2 dengan kategori efektif.

Artinya pembelajaran menggunakan modul siswa menjadi aktif selama

proses pembelajaran.

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama membahas tentang keuntungan dan

kerugian, guru memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a

dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu guru menjelaskan tujuan

melakukan proses pembelajaran selama kurang lebih 2 minggu

kedepan bahwa guru melakukan proses penelitian dan guru

melanjutkan proses pembelajaran.

Guru memperkenalkan bahan ajar yang dipakai yaitu “modul

pembelajaran Matematika dengan pendekatan problem based

learning”. Guru memancig pemikiran siswa untuk mengumpulkan

infrmasi mengenai keuntungan dan kerugian. Siswa masih belum aktif

untuk menjawab pertanyaan guru, masih banyak yang ribut. Setelah

guru menjelaskan semuanya siswa dibagi menjadi 4 kelompok serta

dibimbing oleh guru. Setelah mengerjakan latihan siswa diminta untuk

mempersenasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Siswa diminta

mengerjakan setiap latihan yang ada pada modul pemeblajaran, pada

latihan tersebut siswa harus mengerjakan sendiri-sendiri. Dilatihan itu

masih banyak siswa yang belum bisa mengerjakan soal tersebut

dengan benar.

Setelah selesai guru bertanya kepada siswa apakah ada yang

tidak dipahami dan ternyata siswa telah memahami materi yang telah

dijelaskan. Pada akhir pembelajaran, guru menyimpulkan semua apa

yang telah disampaikan. Kemudian guru meminta siswa untuk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

49

membaca materi pada pertemuan berikutnya, setelah siswa selesai

membaca yang diperintahkan oleh guru, selanjutnya guru meminta

ketua kelas memimpin teman-temannya membaca do’a penutup

pembelajaran dan guru mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

Kendala yang ditemukan pada pertemuan pertama yaitu, siswa

masih belum memahami materi secara keseluruhan hal ini terlihat

pada saat siswa merasa bingung dalam mengerjakan latihan yang

diberikan dan siswa belum terlihat aktif secara keseluruhan, masih ada

beberapa siswa yang terlihat cuek mengikuti proses pembelajaran.

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan membahas tentang persentase keuntungan. Guru

memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a dan mengecek

kehadiran siswa. Sebelum guru yang menjelaskan materinya, guru

bertanya tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua,

beberapa siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan jawabannya

hampir sempurna.

Pada pertemuan kedua ini guru menjelaskan materi tentang

persentase keuntungan. Setelah selesai guru menjelaskannya, guru

meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh yang berkaitan

dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Setelah selesai guru

meminta siswa mengerjakan soal yang ada di modul secara

berkelompok, setelah selasai mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru selajutnya guru meminta kepada siswa untuk mempersentasikan

hasil diskusinya, selanjutnya guru meminta salah satu dari siswa untuk

memimpin teman-temannya membaca do’a penutup pembelajaran dan

guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai aktif, dilihat dari

jawaban setiap pertanyaan guru sebagian siswa bisa menjawab, dilihat

dari penyelesaian latihan individu banyak jawaban yang benar. Ini

menandakan modul mudah dipahami.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

50

c. Pertemuan Ketiga dan keempat

Pertemuan ketiga dan keempat membahas tentang persentase

kerugian dan menentukan bunga tunggal. Guru memulai pembelajaran

dengan salam, membaca do’a dan mengecek kehadiran siswa.

Pada pertemuan ketiga dan keempat ini guru menjelaskan materi

tentang kerugian dan menentukan bunga tunggal. Setelah selesai guru

menjelaskannya, guru meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh

yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Setelah

selesai, guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada dimodul. Setelah

selasai, guru meminta siswa membaca materi yang akan di bahas pada

pertemuan berikutnya, selanjutnya guru meminta salah satu dari siswa

untuk memimpin teman-temannya membaca do’a penutup pembelajaran

dan guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pada pertemuan ketiga dank empat ini tidak ada kendala yang

ditemukan, siswa suah mulai aktif, dilihat dari jawaban setiap pertanyaan

guru sebagian siswa bisa menjawab, dilihat dari penyelesaian latihan

individu banyak jawaban yang benar. Ini menandakan modul mudah

dipahami.

d. Pertemuan Kelima

Pertemuan kelima membahas tentang diskon dan pajak. Guru

memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a dan mengecek

kehadiran siswa. Pada pertemuan kelima ini guru member contoh tentang

diskon dan pajak. Setelah selesai guru member contoh, guru meminta

beberapa siswa untuk memberikan contoh yang berkaitan dengan materi

yang sedang dibahas. Setelah selesai, guru meminta siswa mengerjakan

soal yang ada di modul. Guru meminta siswa membaca materi yang akan

di bahas pada pertemuan berikutnya, selanjutnya guru meminta salah satu

dari siswa untuk memimpin teman-temannya membaca do’a penutup

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

51

pembelajaran dan guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam.

Pada pertemuan kelima ini tidak ada kendala yang ditemukan,

siswa sudah aktif, dilihat dari jawaban setiap pertanyaan dari guru,

sebagian siswa bisa menjawab, dilihat dari contoh yang diberikan siswa

yang berkaitan dengan materi yang dibahas, dilihat dari penyelesaian

latihan individu banyak jawaban yang benar. Ini menandakan modul

mudah dipahami.

e. Pertemuan Keenam

Pertemuan keenam membahas tentang bruto, neto dan tara

kemudian guru memerikan Guru memulai pembelajaran dengan

salam, membaca do’a dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan

ini guru menjelaskan materi tentang bruto, neto dan tara kemudian

guru memberikan 5 soal uraian, untuk melihat sejauh mana siswa

memahami materi tentang aritmatika sosial yang sudah dipelajari.

Pada pertemuan ini juga peneliti membagikan angket penilaian

produk. Dilihat dari jawaban pada soal yang diberikan, hampir semua

siswa bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Dipertemuan ini tidak

ada kendala, karena siswa fokus pada soal yang diberikan. Guru

meminta maaf kepada siswa dan menutu pembelajaran tersebut

dengan mengucapkan alhamdulillah.

c. Analsis data tes hasil belajar siswa (post-test)

pada tahap impelementasi, peniliti menerapkan pengunaan perangkat

bahwa modul pembelajaran matematika dengan pendekaan problembased

learning pada keadaan sesungguhnya di kelas VII, implementasi dilakukan

sebanyak 5 kali pertemuan diluar post-test, setelah semua materi

disampaikan, maka diadakan post-test untuk megetahui hasil belajar siswa.

Perangkat modul dapat dikatakan bermanfaat dan efektif jika hasil belajar

siswa memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimum) 70 dan lebih atau

sama mencapai syarat ketuntasan kelas dengan 70% siswa tuntas.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

52

Dalam pelaksanaannya post-test diikuti oleh 25 orang siswa. Dari

hasil pos-test dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan fersentase nilai

siswa yang memenuhi KKM. Nilai hasil post-test siswa kelas VII E.

Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 7 siswa dengan persentase 24%

dan jumlah siswa yang tuntas adalah 22 siswa dengan persentase

ketuntasan 76%. Dari hasil perhitungan, tampak bahwa pada kelas VII

persentase siswa yang tuntas dengan KKM 70 adalah 18 siswa serta

mencapai syarat ketuntasan kelas yaitu 70% siswa mencapai KKM.

5. evaluation (evaluasi)

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kelayakan dari modul

pembelajaran matematika dengan pendekatan problem based learning

yang telah dibuat. Kelayakan dalam hal ini meliputi kevalidan,

kepraktisan, serta evektif yang mana efektif ini dinilai dari hasil belajar

siswa dan respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran

matematika.

Kevalidan ini berdasarkan pada validasi materi,desain dan bahasa

oleh ahli yang mana pada validasi materi di dapati 80 validasi desain 67

dan validasi bahasa didapati 88 rata-rata skor. Maka dari hasil skor

tersebut diperoleh bahwa penilaian validasi oleh tim ahli terhadap modul

pembelajaran ini adalah “sangat valid” dan sudah layak digunakan.

Kepraktisan dilihat dari angket yang dinilai oleh guru matematika

dan siswa di kelas VII madrasah Tsanawiyah nurul huda muaro jambi.

Didapati rerata skor penilaian oleh guru 84 sedang rerata oleh siswa

didapati skor penilaian 81 sehingga untuk kpraktisan modul pembeajaran

yang telah di buat “sangat praktis” dan sudah layak digunakan.

Efektif dilihat dari hasil belajar siswa serta respon yang diberikan

siswa terhadap modul pembelajaran yang telah digunakan.hasil belajar

siswa setelah menggunakan modul pembelajaran tersebut meningkat

terbukti dengan 76% siswa telah memenuhi KKM serta memenuhi

ketuntasan kelas dan juga respon yang diberikan siswa setelah belajar

menggunakan modul pembelajaran positif, sehingga untuk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

53

keefektifitasan modul pembelajaran yang telah dibuat “sangat efektif”

Dari ketiga indikator tersebut yaitu kevalidan, kepraktisan serta efektif

digunakan,dapat disimbulkan bahwa modul pembelajaran yang telah

digunakan memiliki kelayakan baik.

C. Pembahasan

1. Hasil pengembangan modul pembelajaran matematika dengan

pendekatan problem based learning

Setelah melalui proses pengembangan yang tahapannya meliputi:

pertama peneliti mendesain modul pembelajaran matematika dengan

pendekatan problem based learning pada mata pelajaran matematika

khususnya aritmatika sosial. Dalam pembahasan keseluruhan materi

aritmatika sosial pada modul pembelajaran siswa dapat lebih mudah

memahami karena cara berfikir siswa telah diarahkan pada uraian

materi yang dikerjakan menggunakan langkah-langkah pendekatan

problem based learning. Modul matematika dengan problem based

learning ini dilengkapi dengan kompetensi dasar dan indikator

pencapaian kompetensi yang telah disebutkan pada pendahuluan modul

pembelajaran.

Kemudian modul pembelajaran divalidasi dengan tenaga ahli

materi, tenaga ahli desain dan tenaa ahli bahasa. Hasil rata-rata validasi

terhadap materi modul pemeblajaran adalah 80 ini menyatakan bahwa

modul pembelajaran dengan pendekatan problem based learning ini

sesuai dengan pembelajaran matematika.

Berdasarkan pada penilaian ahli desain tentang desain modul

dengan pendekatan problem based learning diperoleh rerata skor

validasi 67 ini menyatakan bahwa modul pembelajaran dengan

pendekatan problem basedlearning pada pembelajaran matematika

merupakan suatu pengembangan bahan ajar yang kreaktif dan inovatif,

penyajian modul pembelajaran yang menarik dan dapat membangkitkan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

54

motivasi siswa dan dapat mendorong siswa terliba secara aktif dalam

proses belajar mengajar.

Setelah desain dan materi modul pemeblajaran direvisi, peneliti

melakukan uji coba kepada I orang guru dan I kelas VII. Hal ini sejalan

dengan pendapat (Emzir, 2011, p. 273), untuk melihat keefektifan

bahan ajar yang dikembangkan dapat dilakukan dengan meminta

pendapat responden. Setelah dilakukan uji coba produk modul

pembelajaran pada guru selanjutnya hasil penilaian tersebut adalah 84

ini menyatakan bahwa penyajian modul pembelajaran dengan

pendekatan problem based learning sesuai dengan taraf pikir siswa serta

bahasa yang terdapat dalam modul pembelajaran baik dan efektif.

Untuk uji coba pada kelompok siswa didapat penilaian dengan rerata

skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 81. Dari kedua

penilaian tersebut modul pembelajaran matematika dinilai ”sangat

praktis”.

Tahap selanjutnya setelah direvisi peneliti melakukan uji coba

pemakaian pada siswa kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro

jambi. Pada uji coba pemakaian didapatkan hasil pengamatan dari

observasi yang dilakukan guru yaitu dengan kategori “sangat efektif”

atau dengan persentase 80,1 dilihat dari hasil belajar siswa melalui uji

coba post-test terdapat 76% siswa yang telah mencapai KKM.

Indikator modul pembelajaran dikatakan valid jika modul

pembelajaran telah divalidasi oleh tim ahli yang berkompeten

dibidangnya, modul pembelajaran dikatakan praktis tergambar dari

hasil yang diperoleh dari validator dengan sedikit atau tanpa revisis

sehingga modul pembelajaran dapat digunakan siswa dalam

pembelajaran, sedangkan modul pembelajaran dikatakan efektif apabila

modul pembelajaran memenuhi indikator hasil belajar siswa yang telah

mencapai ketuntasan dan adanya respon positif siswa ditunjukan dari

angket yang diberikan pada saat ujicoba pemakian modul pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

55

2. Efektifitas modul pembelajaran dengan pendekatan problem based

learning

Modul pembelajaran yang sudah dikategorikan valid, kemudian

diuji cobakan pada subjek peneliti, yakni siswa kelas VII madrasah

tsnawiyah nurul huda muaro jambi, semester genap tahun ajaran

2018/1019 yang mengikuti proses belajar mengajar materi aritmatika

sosial sebnayak 25 siswa, diberi pemeblajaran dengan menggunakan

pendekatan problem based learning uji cba ini dilakukan sebanyak

enam kali pertemuan.

Setelah pemeblajaran aritmatika sosial selesai, selanjutnya

dilakukan post-test berdasarkan hasil post-test ada 18 siswa yang

mencapai standar dalam menjawab soal tersebut. Pada gambar 4.4 telah

ditampilkan hasil jawaban siswa yang tinggi dan yang paling rendah.

Siswa yang nilainya sangan paling rendah adalah 45 dibawah KKM.

Persentase jumlah siswa mencapai SKM 70 adalah 76% mencapai

syarat ketuntasan kelas yaitu 70% siswa mencapai KKM.

Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa perangkat modul pembelajaran dengan pendekatan problem

based learning pada materi aritmatika sosial yang dikembangkan telah

efektif untuk digunakan dilihat dari persentase siswa mencapai KKM

dan analisis lembar observasi aktifitas siswa

3. Deskripsi hasil wawancara guru dan siswa mengenai modul

pembelajaran matematika dengan pendekatan problem based learning

Berdasarkan hasil angket praktikalitas guru dan siswa yang

menyatakan bahwa modul pembelajaran matematika dengan

pendekatan problem based learning ini “sangat praktis” dan dari hasil

belajar siswa yang menggunakan modul pembelajaran dapat dilihat

bahwa modul tersebut “sangat efektif”, maka dilakukan wawancara

kepuasan penggunaan modul pembelajaran oleh penulis kepada guru

dan beberapa siswa kelas VII yang dilakukan setelah mengumpulkan

angket pada pertemuan keenam. Dari hasil wawancara tersebut guru

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

56

pelajaran matematika menyatakan bahwa modul pembelajaran yang

dibuat oleh penulis sangat praktis sesuai dengan model dan materi

pembelajaran yang ada pada kurikulum tahun 2013. Hasil wawancara

dari beberapa siswa di kelas VII menyatakan bahwa dengan adanya

modul pembelajaran matematika dapat meningkatkan ketertarikan siswa

terhadap mata pelajaran matematika.

Demikian modul pembelajaran matematika dengan pendekatan

problem based learning sangat efektif digunakan dalam pembelajaran

matematika.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Modul pembelajaran matematika pada materi aritmatika sosial untuk siswa

Madrasah Tsnawiyah Nurul Huda Jambi kelas VII ini merupakan

penelitian dan pengembangan (research and Development or Production,

Implementation and Evaluations), pengumpulan data dilakukan dengan

instrumen angket, tes hasil belajar siswa, dan lembar observasi

2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan modul pembelajaran

matematika dengan pendekatan Problem based learning (PBL) yang

dilaksanakan di madrasah tsawiyah nurul huda muaro jambi kelas VII, dari

validasi tim ahli diperoleh rata-rata...., dari hasil rata-rata tersebut

diperoleh bahwa validasi dari tim ahli terhadap modul pembelajaran

maematika dengan pendekatan problem based learning (PBL) ini adalah

“sangat valid”. Hasil angket uji coba tanggapan guru diperoleh rata-rata...,

dari hasilrata-rata tersebut diperoleh bahwa hasil angket uji coba

tanggapan guru matematika adalah “sangat Praktis”. Selanjutnya hasil dari

angket respon siswa diperoleh rata-rata..., dari hasil rata-rata tersebut

diperoleh bahwa angket respon siswa “sangat Praktis” dari data lembar

observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata..., sehingga lembar observasi

aktivitas siswa “sangat Efektif”.

.

B. Saran

1. Ketersediaan modul pembelajaran yang efektif digunakan dapat

membantu jalannya proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Penulis

menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk

menggunakan modul pembelajaran matematika dengan pedekatan

problem based learning pada materi aritmatika sosial pada saat mengajar,

karena berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa yang

menggunakan modul pembelajaran matematika dengan pendekatan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

58

problem based learning meningkat terbukti dengan pencapaian KKM

sangat baik dan mendapat respon psitif dari siswa.

2. Perlu dilakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut terhadap

modul pemeblajaran matematika dengan problem based learning dengan

menerapkan pada pokok bahaan yang berbeda.

3. Perlu dilakukan pengembangan media pemeblajaran yang lebih inovatif

pada pokok bahasan yang lain agar dapat mengembangkan berbagai

aktifitas dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

59

DAFTAR PUSTAKA

As’ari, Rahman Abdur, dkk. 20

7. Matematika/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Surakarta: CV Putra

Nugraha.

Badariah. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis CTL

(Contextual Teaching and Learning) pada Pokok Bahasan Ekosistem untuk Siswa

SMA/MA Kelas X. Tidak diterbitkan

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pres.

Endang Mulyatiningsih. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: alfabeta

Farihah, Irmawati. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika

Sekolah Menengah Pertama dengan Pendekatan Model Missouri

Mathematic Project Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung [skripi].

Jambi (ID): Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jmabi.

Isrok’atun, dan Amelia Rosmala. 2018. Model-Model pembelajaran Matematika.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Khayati, Fitrotul, dkk. 2016. Pengembangan Modul Matematika Untuk

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi

Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIII Smp. Pembelajaran

Matematika. 4(7): 608-621.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT RINEKA

CIPTA.

Rusman, 2013. Model – Model Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

60

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Suryani, Nunuk, Achmad Setiawan dan Aditin Putria. 2018. Media Pembelajaran

Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syahrir, Susilawati. 2012. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Siswa

Smp. Pendidikan Matematika. 1(2): 162-163.

Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Pers.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 78: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 79: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

SILABUS Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : Mts Nurul Huda Muaro Jambi Kelas / Semester : VII/Genap Tahun Pelajaran : 2018/ 2017

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).

3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.

4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).

4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan

Perbandingan • Membandingan dua besaran • Perbandingan senilai • Perbandingan berbalik nilai

3.7.1 Membedakan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio) dan yang bukan.

3.7.2 Menjelaskan tarif, kelajuan, kurs dari satuan yang berbeda.

3.7.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio).

3.8.1 Menganalisis perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan

3.8.2 Menentukan perbandingan yang ekuivalen.

3.8.3 Menjelaskan perbandingan senilai (proporsi) sebagai suatu pernyataan dari dua perbandingan yang ekuivalen 5 : 2 = 10 : 4.

4.7.1 Membuat suatu perbandingan senilai untuk menentukan nilai x dalam 5 : 2 = 10 : x.

4.7.2 Membedakan masalah

• Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penggunaan konsep rasio atau perbandingan. Misal: peta, denah, maket, foto, komposisi bahan makanan pada resep, campuran minuman, dan komposisi obat pada resep obat

• Mengumpulkan informasi tentang model matematika dari konsep perbandingan sebagai hubungan fungsional antara suatu besaran dengan besaran lain berbentuk perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai

• Mengumpulkan informasi mengenai strategi menyelesaikan masalah nyata yang melibatkan konsep perbandingan

• Menyajikan hasil pembelajaran perbandingan senilai dan berbalik nilai

20 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Internet.

• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio

1

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

senilai dan berbalik nilai.

perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel, grafik dan persamaan.

4.8.1 Menggunakan berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik untuk menyelesaikan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai.

• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai den berbalik nilai

3.9 mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,persentase, bruto, neto, tara)

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan,

Aritmetika Sosial • Harga penjualan dan

pembelian • Keuntungan, kerugian, dan

impas • Persentase untung dan rugi • Diskon • Pajak • Bruto, tara, dan netto • Bunga tunggal

3.9.1 Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)

3.9.2 Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial

3.9.3 Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung,dan rugi

3.9.4 Menentukan bunga tunggal dan pajak

3.9.5 Menentukan hubungan antara, bruto, neto, dan tara

4.9.1 Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi.

• Mencermati kegiatan-kegiatan sehari-hari berkaitan dengan transaksi jual beli, kondisi untung, rugi, dan impas

• Mencermati cara menentukan diskon dan pajak dari suatu barang

• Mengamati konteks dalam kehidupan di sekitar yang terkait dengan bruto, neto, dan tara

• Mengumpulkan informasi tentang cara melakukan manipulasi aljabar terhadap permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan artimetika sosial

• Menyajikan hasil pembelajaran tentang aritmetika sosial

• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan artimetika sosial

15 JP

2

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)

3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.

4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitandengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garistransversal.

Garis dan Sudut • Garis • Kedudukan garis • Membagi garis • Perbandingan ruas garis • Pengertian sudut • Jenis-jenis sudut • Hubungan antar sudut • Melukis dan sudut

3.10.1 Memahami dan menjelaskan hubungan antar garis

3.10.2 Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan)melalui benda kongkrit

3.10.3 Membagi garis menjadi beberapa bagian sama panjang

3.10.4 Mengukur besar sudut dengan busur derajat

3.10.5 Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul)

3.10.6 Melukis sudut yang besarnya sama dengan yang diketahui

3.10.7 Membagi sudut menjadi dua sama besar

3.10.8 Menentukan sudut berpelurus dan berpenyiku

3.10.9 Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis transversal

4.10.1 Menggunakan sifat-sifat

• Mencermati model gambar atau objek yang menyatakan titik, garis, bidang, atau sudut

• Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep garis dan sudut

• Mencermati kedudukan dua garis, jenis-jenis sudut, hubungan antar sudut

• Mencermati sudut-sudut yang terbentuk dari dua garis yang dipotong oleh garis transversal

• Mencermati cara melukis dan membagi sudut menggunakan jangka

• Menyajikan hasil pembelajaran tentang garis dan sudut

• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan garis dan sudut

15 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Internet.

• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio

3

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

sudut dan garis untuk menyelesaikan soal

4.10.2 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain

3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajar genjang, trapezium, dan lyang-layang) dan segitiga

4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belah

Bangun Datar (Segiempat dan segitiga) • Pengertian segi empat dan

segitiga • Jenis-jenis dan sifat-sifat

bangun datar • Keliling dan luas segi empat

dan segitiga • Menaksir luas bangun datar

yang tak beraturan

3.11.1 Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga

3.11.2 Memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapezium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang menurut sifatnya.

3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.

3.11.4 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya

3.11.5 Menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat-sifatnya

3.11.6 Melukis garis-garis istimewa pada segitiga

3.11.7 Menurunkan rumus keliling persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang

• Mencermati benda di lingkungan sekitar berkaitan dengan bentuk segitiga dan segiempat

• Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur pada segiempat dan segitiga

• Mengumpulkan informasi tentang jenis, sifat dan karakteristik segitiga dan segiempat berdasarkan ukuran dan hubungan antar sudut dan sisi-sisi

• Mengumpulkan informasi tentang rumus keliling dan luas segiempat dan segitiga melalui pengamatan atau eksperimen

• Mengumpulkan informasi tentang cara menaksir luas bangun datar tidak beraturan menggunakan pendekatan luas segitiga dan segiempat

• Menyajikan hasil pembelajaran tentang segiempat dan segitiga

25 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Internet.

• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio

4

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

ketupat, jajar genjang, trapezium, dan layang-layang) dan segitiga

3.11.8 Menurunkan rumus luas persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang

4.11.1 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat segiempat dan segitiga.

4.11.2 Menerapkan konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga untuk menyelesaikan masalah

4.11.3 Menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat

4.11.4 Menaksir Luas Bangun Datar tidak Beraturan

• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga

3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran).

4.12 Menyajikan dan menafsirkan

Penyajian Data: • Jenis data • Tabel • Diagram garis • Diagram batang • Diagram lingkaran

3.12.1 Menjelaskan pengertian data dalam kehidupan sehari-hari.

3.12.2 Menjelaskan cara mengambil/mengumpulkan data.

3.12.3 Menjelaskan proses pengeolahan data

4.12.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram batang.

4.12.2 Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.

4.12.3 Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.

• Mencermati penyajian data tentang informasi di sekitar yang disajikan dengan tabel, ataupun diagram dari berbagai sumber media. Misal: koran, majalah, dan televisi

• Mencermati cara penyajian data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran

• Mengumpulkan informasi tentang jenis data yang sesuai

25 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru

• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio

5

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian

data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran.

4.12.4 Membaca diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran

4.12.5 Menafsirkan diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran

untuk disajikan dalam bentuk bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran

• Mengumpulkan informasi tentang cara menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran

• Menyajikan hasil pembelajaran tentang penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran

• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran

Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Internet.

6

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Angket Penilaian Oleh Materi

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia!

Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No

Standar Penilaian

Penilaian

1 2 3 4 5 1 Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran

matematika

2 Kesesuaian materi dengan KI dan KD pada kurikulum 3 Materi yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 Kesesuaian materi dengan siswa MTS kelas VII 5 Kelengkapan materi 6 Kesesuaian gambar dengan materi sehingga mudah

dipahami

7 Kesesuaian materi diuraikan dengan materi sehingga mudah dipahami siswa

8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik sehingga dapat menyampaikan pesan

9 Kesesuaian menggunakan angka yang sesuai dengan materi pembelajaran

10 Kesesuaian bahasa yang digunakan sederhana, dan penyusunan materi lugas dan mudah dipahami siswa

Komentar dan saran Bapak/Ibu terhadap Materi ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................

Jambi,

Validator

(........................................) NIP.

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Angket Penilaian Oleh Ahli Bahasa

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan:

5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No

Standar Penilaian

Penilaian

1 2 3 4 5 1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf 2 Tampilan modul pembelajaran menarik 3 Kesesuaian bahasa sesuai dengan Ejaan yang

disempurnakan (EYD)

4 Bahasa yang digunakan komunikatif 5 Gambar yang digunakan membantu mempermudah

memahami materi

6 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti 7 Kejelasan petun dan arahan 8 Istilah yang digunakan mudah dipahami 9 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik

sehingga dapat menyampiakan pesan

10 Kejelasan huruf dan angka

Komenar dan saran Bapak/ibu terhadap Bahasa: ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ Jambi,

Validator

(........................................) NIP.

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Angket Penilaian Oleh Ahli Desain

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan:

5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No

Standar Penilaian

Penilaian

1 2 3 4 5 1 Kesesuaian cover terhadap isi modul 2 Kesesuaian modul dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian modul dengan model pembelajaran yang

digunakan

4 Kesesuaian modul sehingga mudah digunakan 5 Kesesuaian modul yang dibuat dengan konsep yang

digunakan

6 Kesesuaian modul yang dibuat dapat meningkatkan proses pembelajaran lebih menarik siswa untuk memahami konsep materi

7 Kesesuaian kalimat yang digunakan mudah dipahamai 8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik

sehingga dapat menyampaikan pesan

9 Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana prasarana sekolah

Komentar dan Saran Bapak/Ibu Terhadap Desain Modul: ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................

Jambi,

Validator

(.........................................)

NIP.

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Angket Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran Modul

Pada Materi Aritmatika Sosial di Kelas VII Mts

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai

Penilaian

1 2 3 4 5 1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku 2 Belajar dengan menggunakan modul lebih menarik 3 Waktu dan tenaga yang digunakan lebih efisien 4 Pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

5 Modul dibuat sesuai dengan ciri-ciri modul yang baik 6 Gaya dan format peulisan selalu konsisten tidak berubah-ubah 7 Materi yang ditampilkan lengkap 8 Letak teks dan gambar sudah teratur 9 Ukuran huruf yang dipakai dapat dilihat oleh siswa

10 Menggunakan model huruf yang mudah dibaca 11 Teks dan gambar dalam modul sederhana sehingga mudah

dipahami

Responden

(...................................)

Aspek No

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Angket Penilaian Modul Untuk Guru

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai

Penilaian 1 2 3 4 5

A Kemudahan Penggunaan 1 Mudah digunakan karena memiliki petunjuk penggunaan

modul

2 Modul tersusun jelas dan sistematis 3 Modul menggunakan kalimat yang sederhana

Modul menggunakan kalimat yang jelas sehingga mudah dimengrti

5 Modul praktis dan mudah digunkaan 6 Modul dapat digunakan sewaktu-waktu secara mudah B Efisiensi Waktu Pembelajaran 1 Dengan menggunakan modul ini waktu pembelajaran

menjadi lebih efisien

2 Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajarnya masing-masing

C Manfaat 1 Modul mendukung peran guru sebagai fasilitator 2 Modul mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan

materi berulang-ulang

3 Guru mudah memantau aktivitas belajar siswa 4 Modul membantu siswa memahami materi 5 Gambar membantu siswa memahami materi 6 Modul membantu siswa belajar mandiri

No Aspek

4

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Komentar dan Saran Bapak/ Ibu Terhadap Modul:

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................

..........................................................................................

Jambi, , 2019

Guru

........................................ NIP.

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

LEMBAR PENILAIAN VALIDATOR

TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Tujuan Tujuan penggunaan lembaran penilaian ini adalah untuk mendapatkan penilaian

layak, perlu revisi, atau tidak layak penggunaan lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

B. Petunjuk

1. Objek penilaian adalah lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cheklis (√ )

pada kolom yang telah disediakan 3. Untuk kolom kesimpulan mohon diisi:

LD : Layak digunakan LDR : Layak digunakan dengan tevisi TLD : Tidak layak digunakan

C. Penilaian

Kriteria Kevalidan Valid Tujuan Indikator Ya Tidak

Petunjuk

1. Petunjuk pengisian lembar validasi RPP dinyatakan dengan jelas

2. Kriteria penilaian dinyatakan dengan jelas

Isi

1. Dengan jelas dan terukur Tujuan penggunaan lembar validasi RPP dirumuskan

2. Aspek yang diukur dalam lembar validasi RPP adalah mencakup teori pendukung dan komponen-komponen dalam pembelajaran

3. Butir-butir yang dinyatakan untuk setiap aspek penilaian pada lembar validasi RPP sesuai dengan tujuan pengukuran

4. Rumusan butir-butir aspek penilaian pada lembar validasi RPP menggunakan kata/ pernyataan/perintah yang menuntut pemberian nilai

Bahasa

1. Rumusan aspek dan butir-butir penilaian pada lembar validasi RPP menggunakan bahasa indonesia yang baku

2. Rumusan aspek dan butir-butir aspek penilaian pada validasi tidak menggunakan

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda

D. Masukan Validator ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................

Jambi,

Validator

(.........................................) NIP.

Penilaian Secara Umum Kesimpulan Penilain LD LDR TLD

Penilaian secara keseluruhan lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

LEMBAR VALIDASI SOAL POST-TEST

Nama Sekolah : Mts Nurul Huda Muaro Jambi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII / II

Petunjuk:

1. Berikan penilaian dan saran dengan cara memberi tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang ditentukan.

2. Jika validator merasa perlu memberikan catatan khusus, demi perbaikan soal ini. Mohon ditulis dalam kolom atau langsung pada naskah soal. Soal No. Penilaian Saran-Saran

1 A B C 1 2 3

2 A B C 1 2 3

3 A B C 1 2 3

4a A B C 1 2 3

4b A B C 1 2 3

4c A B C

5 A B C 1 2 3

Kriteria Skala Penilaian Keerangan Saran-Saran A. Valid tanpa revisi

B. Valid dengan revisi

C. Tidak Valid

1. Perbaikan pada item rumus

soal

2. Perbaikan TPK/ Indikator

3. Perbaikan

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Saran-saran khusus/ pendapat

Validator

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

Jambi, Validator (............................................) NIP.

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

SOAL POST TES

Nama Sekolah : Mts Nurul Huda Muaro Jambi

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VII/ Genap

Bentuk Soal : Uraian PETUNJUK :

1. TULIS TERLEBIH DAHULU Nama, dan Kelas pada lembar jawaban yang tersedia 2. Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang tersedia 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan jawaban 4. Dahulukan menjawab soal yang kamu anggap mudah 5. Periksalah pekerjaanmu sebebrutolum diserahkan kepada pengawas

SOAL

1. Salin dan lengkapilah tabel transaksi berikut No Harga Pembelian Harga Penjualan Untung Rugi

1 Rp.200.000,00 Rp.125.000,00 - ..... 2 Rp.125.000,00 Rp.150.000,00 ..... -

2. Suatu barang dibeli dengan harga Rp. 27.500,00. Kemudian dijual lagi. Tentukan

kerugian yang diderita pedagang itu jika barang tersebut dijual lagi dengan harga Rp. 20.500,-!

3. Seorang pedagang membeli 4 lusin buku dengan harga Rp.108.000,00. Jika ia jual habis tersebut dengan harga Rp.2.500.00 perunit, maka untung atau rugi yang diperoleh pedagang tersebut!

4. Seorang pedagang beras menerima kiriman beras dalam karung. Pada setiap karung tertera tulisan: bruto, 100 kg, neto 97 kg, Tentukan: a. Berat kotor beras tersebut b. Berat bersih beras tersebut c. Berat karung

5. Pak sandi menyiman uang di Bank sebesar Rp.2.000.000,00 dengan suku bunga 15% dengan bunga tunggal. Tentukan besar bunga yang diperoleh pak sandi pada akhir tahun kedua!

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST

No Kunci Jawaban Skor

1.

15

2.

Harga beli (B) = Rp.27.500,00 Harga jual (J) = Rp.20.500,00 Maka, besarnya kerugian adalah: R = B – J = Rp.27.500,00 – Rp.20.500,00 = Rp.7.000,00 Jadi, besarnya kerugian yang diderita pedagang tersebut adalah Rp.7.000,00

20

3.

Harga pembelian = Rp.108.000,00 Harga Penjualan = 4 x 12 x Rp.2.500,00 = 48 x Rp.2.500,00 = Rp.120.000,00 Karena harga penjualan > harga pembelian, maka pedagang tersebut mengalami keuntungan, Besar untung = HJ – HB = Rp.120.000,00 – Rp.108.000,00 = Rp.12.000,00

Jadi, keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut adalah Rp.12.000,00

25

4.

a. Berat kotor (bruto) = 100 kg b. Berat bersih (netto) = 97 kg c. Berat karung (tara) = 100 kg – 97 kg = 3 kg

15

5.

Diketahui: M = Rp.2000.000,00 P = 15 Maka, bunga pada akhir tahun kedua B24, yaitu H = 2 x 360 = 2 tahun, sehingga: B24 = 2 𝑥 360 𝑥 𝑅𝑝.2000.000,00

360 100

= 30 x Rp.20.000,00 = Rp.600.000,00 Jadi, besar bunga yang diterima pak sandi pada akhir tahun kedua adalah Rp.600.000

25

No Harga pembelian

Harga penjualan untung rugi

1 Rp.200.000,00 Rp.125.000,00 - Rp.75.000,00

2 Rp.125.000,00 Rp.150.000,00 Rp.25.000,00 -

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : Mts Nurul Huda Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : VII/Genap Materi Pokok : Aritmatika Sosial Tahun Pelajaran : 2018/2019 Alokasi Waktu : 15 Jam Pelajaran (6 Pertemuan) A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 Memahami pengetahuan a(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) NO Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.

3.9 mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,persentase, bruto, neto, tara)

3.9.1 Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)

3.9.2 Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial

3.9.3 Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung,dan rugi

3.9.4 Menentukan bunga tunggal dan pajak 3.9.5 Menentukan hubungan antara, bruto,

neto, dan tara

2.

4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)

4.9.1 Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning yang dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat 1. Pertemuan Pertama

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Mengetahui dan Memahami Keuntungan dan Kerugian

2. Pertemuan Kedua Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Persentase Keuntungan

3. Pertemuan Ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Persentase Kerugian

4. Pertemuan Keempat Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Menentukan Bunga Tunggal

5. Pertemuan Kelima Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Diskon (potongan) dan Pajak

6. Pertemuan Keenam Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Menentukan hubungan Bruto, Neto, dan Tara dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,

bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. Fokus nilai-nilai sikap Peduli Jujur berkarya Tanggung jawab Toleran Kerjasama Proaktif kreatif

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler a. Fakta PU= HJ−HB

HBx 100%

b. Konsep Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus

benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat bersih. Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram. Ini bermakna bahwa berat snack tersebut tanpa plastic pembungkusnya adalah 300 gram.

Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram. Ini

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

berarti bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto. Misal

diketahui pada bungus snack tertuliskan bruto tertuliskan 350 gram, sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 50 gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack,tersebut tanpa isinya.

c. Prinsip Neto diartikan sebagai berat bersih Bruto diartikan sebagai berat kotor Tara selisih antara bruto dengan neto

d. Prosedur Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui

Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi 2. Materi Pembelajaran Remedial

Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi: 1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas. 2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas. 3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang

materi yang belum tuntas. 4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum

tuntas. 3. Materi Pembelajaran Pengayaan

Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning 3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan

F. Media dan Alat Pembelajaran

1. Karton 2. Spidol 3. Papan Tulis

G. Sumber Belajar

a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Modul/bahan ajar, d. Internet,

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

H. Langkah-langkahPembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Pada Kelas VI

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Memahami Keuntungan dan Kerugian

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Memahami Keuntungan dan Kerugian dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati

60 menit

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Memahami Keuntungan dan Kerugian

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Memahami Keuntungan dan Kerugian

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Memahami Keuntungan dan Kerugian

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Memahami Keuntungan dan Kerugian untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Berapa persen keuntungan? Berapa persen kerugian?

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Memahami Keuntungan dan Kerugian

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Memahami Keuntungan dan Kerugian

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mencermati

konteks terkait dengan kondisi untung, rugi, maupun impas.

Peserta didik diminta untuk mencermati rangkuman tabel dari masing-masing konteks tersebut

Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait hal yang diamati.

Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))

Saling tukar informasi tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Memahami Keuntungan dan Kerugian

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Memahami Keuntungan dan Kerugian Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Memahami Keuntungan dan Kerugian Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Memahami Keuntungan dan Kerugian

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup Peserta didik :

• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

10 menit

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

10 menit

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Memahami Keuntungan dan Kerugian

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Persentase Keuntungan

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Persentase Keuntungan dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis

dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Persentase Keuntungan

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan

100 menit

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Persentase Keuntungan

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Persentase Keuntungan

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Persentase Keuntungan untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Persentase Keuntungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa yang dimaksud persentase?

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu Persentase Keuntungan

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Persentase Keuntungan

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk lebih memahami

Persentase Keuntungan Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))

Saling tukar informasi tentang : Persentase Keuntungan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Persentase Keuntungan

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menyimpulkan tentang point-point penting yang

muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Persentase Keuntungan

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Persentase Keuntungan Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari

hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Persentase Keuntungan Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Persentase Keuntungan

Kegiatan Penutup

Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

10 menit

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu Kegiatan Pendahuluan

Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Persentase Keuntungan

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Persentase Kerugian

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Persentase Kerugian dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

60 menit

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Persentase Kerugian

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), Literasi materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Persentase Kerugian

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Persentase Kerugian

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Persentase Kerugian untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Persentase Kerugian yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa yang dimaksud dengan Persentase

Kerugian? Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Persentase Kerugian

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Persentase Kerugian

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk menggali informasi

tentang Persentase Kerugian Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas

yang terdapat pada buku siswa pada kolom ayo kita berlatih 6.1

Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))

Saling tukar informasi tentang : Persentase Kerugian dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Persentase Kerugian

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Persentase Kerugian

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Persentase Kerugian Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Persentase Kerugian Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Persentase Kerugian

Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup Peserta didik :

• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

10 menit

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Persentase Kerugian

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

10 menit

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu yang akan dilakukan.

Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Menentukan Bunga Tunggal

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Menentukan Bunga Tunggal dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis

dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Menentukan Bunga Tunggal

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Menentukan Bunga Tunggal

100 menit

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Mendengar

pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Menentukan Bunga Tunggal

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Menentukan Bunga Tunggal untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Menentukan Bunga Tunggal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Lebih baik mana, bunga disajikan dalam satuan

bulan atau dalam satuan tahun? Jika kita sebagai seorang peminjam modal,

bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil adalah yang terkecil?

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menentukan Bunga Tunggal

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Menentukan Bunga Tunggal

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mencermati beberpa

konteks yang diberikan sebagai pembuka bahasan tentang bunga tunggal.

Peserta didik diminta untuk mencermati rumus menentukan bungan tunggal, baik dalam hitungan bulan maupun tahun.

Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait hal yang diamati.

Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))

Saling tukar informasi tentang : Menentukan Bunga Tunggal dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menentukan Bunga Tunggal

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Menentukan Bunga Tunggal

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Menentukan Bunga Tunggal Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari

hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Menentukan Bunga Tunggal Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Menentukan Bunga Tunggal

Kegiatan Penutup

Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

10 menit

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu • Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta

didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Menentukan Bunga Tunggal

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Diskon (potongan) dan Pajak

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta Mengamati

60 menit

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu didik kepada masalah

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Diskon (potongan) dan Pajak dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Diskon (potongan) dan Pajak

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Diskon (potongan) dan Pajak

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Diskon (potongan) dan Pajak

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Diskon (potongan) dan Pajak untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang :

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu Diskon (potongan) dan Pajak yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Lebih baik mana, bunga disajikan dalam

satuan bulan atau dalam satuan tahun? Jika kita sebagai seorang peminjam modal,

bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil adalah yang terkecil?

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Diskon (potongan) dan Pajak

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Diskon (potongan) dan Pajak

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan

informasi tentang bunga tunggal, diskon, dan pajak.

Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas pada kolom menalar dan mendiskusikan jawaban bersama teman sebangku

Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas yang terdapt pada buku siswa pada kolor ayo

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu kita berlatih 6.2

Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter)) Peserta didikd diminta untuk mendiskusikan

jawaban kegiatan menalar Saling tukar informasi tentang : Diskon (potongan) dan Pajak dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Diskon (potongan) dan Pajak

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Diskon (potongan) dan Pajak

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Diskon (potongan) dan Pajak Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Diskon (potongan) dan Pajak Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Diskon (potongan) dan Pajak

Kegiatan Penutup

Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

10 menit

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

10 Menit

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk

memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan

pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Diskon (potongan) dan Pajak

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran

yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang

akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-

sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Bruto, Neto, dan Tara

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan

saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,

dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Orientasi peserta didik kepada masalah

Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Bruto, Neto, dan Tara dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis

dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Bruto, Neto, dan Tara

100 Menit

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)

dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif

Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Bruto, Neto, dan Tara

Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Bruto, Neto, dan Tara

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Bruto, Neto, dan Tara untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan peserta didik

Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Bruto, Neto, dan Tara yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa hubungan antara bruto, neto, dan tara? Apa manfaat kita mempelajari bruto, neto, dan

tara? Membimbing Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu penyelidikan individu dan kelompok

bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Bruto, Neto, dan Tara

Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Bruto, Neto, dan Tara

Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk memahami penjelasan

tentang bruto, neto, dan tara. Peserta didik diminta untuk mengajukan

pertanyaan terkait hal yang diamati. Pesrta didik diminta untuk menggali informasi

tentang persentase neto dan tara. Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas

yang terdapat pada buku siswa pada kolom ayo kita berlatih 6.3

Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter)) Peserta didik diminta untuk mendiskusikan

jawaban hasi kegiatan dan menalar mereka dengan teman sebangku atau teman dalam di kelompoknya.

Saling tukar informasi tentang : Bruto, Neto, dan Tara dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan

berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Bruto, Neto, dan Tara

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Bruto, Neto, dan Tara

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran

Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah

Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Bruto, Neto, dan Tara Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari

hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Bruto, Neto, dan Tara Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Bruto, Neto, dan Tara

Kegiatan Penutup

Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan

berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :

• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.

• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

10 Menit

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian a. Sikap

1) Obeservasi ( Jurnal ) 2) Penilaian Diri 3) Penilaian Antar Teman

b. Pengetahuan 1) Tes Tertulis

a) Pilihan ganda b) Uraian/esai

2) Tes Lisan

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

c. Keterampilan 1) Proyek, pengamatan, wawancara’ Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan

eksplorasi 2) Portofolio / unjuk kerja Laporan tertulis individu/ kelompok

3) Produk

Jambi, April, 2019 Mengetahui : Kepala Mts Nurul Huda Mahasiswa

………………………………. ……………………………… NIP. NIP.

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Modul

Pada Materi Aritmatika Sosial di Kelas VII Mts

Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai

Penilaian

1 2 3 4 5 1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku 2 Belajar dengan menggunakan modul lebih menarik 3 Waktu dan tenaga yang digunakan lebih efisien 4 Pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

5 Gaya dan format peulisan selalu konsisten tidak berubah-ubah 6 Menggunakan model huruf yang mudah dibaca 7 Teks dan gambar dalam modul sederhana sehingga mudah

dipahami

8 Ukuran huruf yang dipakai dapat dilihat oleh siswa

Responden

(...................................)

Aspek No

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 131: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 132: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 133: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Page 134: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa

karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya, penyusunan modul

matematika dengan materi aritmatika sosial dapat diselesaikan.

Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar matematika

di sekolah Mts. Dalam modul ini disajikan materi pelajaran

matematika materi aritmatika sosial secara sederhana, efektif dan

mudah dipahami disertai dengan contoh-contoh di kehidupan

sehari-hari, gambar yang dibuat semenarik mungkin untuk

mempermudah siswa dalam memahami materi yang sedang

dipelajari. Selain itu juga, modul ini dilengkapi dengan contoh soal

dan tugas-tugas latihan.

Diharapkan dengan adanya modul ini, siswa dapat lebih

mudah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antar konsep dan mengaplikasikan nya untuk memecahkan suatu

masalah matematika, khususnya pada materi aritmatika sosial.

Selain itu siswa juga diharapkan mampu menggunakan

penalaran, mengkomunikasikan gagasan dengan berbagai perangkat

matematika serta mampu bekerja sama dalam kelompok guna

menyelesaikan suatu masalah matematika.

Kritik dan sasaran senantiasa kami harapkan demi

penyempurnaan modul ini. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan modul

ini dan semoga dengan adanya modul ini dapat bermanfaat terutama

bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika.

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Daftar Isi

Cover ................................................................................................................ i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daaftar Isi ......................................................................................................... iii

Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................................... iv

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .......................................................... v

TEMA 1 ........................................................................................................... 2

A. Memahami Keuntungan dan Kerugian ................................................ 2 LATIHAN ............................................................................................

TEMA 2

B. Menentukan Bunga Tunggal ................................................................ LATIHAN ............................................................................................

TEMA 3

C. Bruto, Neto, dan Tara ........................................................................... LATIHAN ............................................................................................

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Petunjuk Penggunaan Modul

Ketentuan belajar menggunakan modul ini tergantung dari

disiplin dan ketekunan anda dalam memahami dan mematuhi

langkah-langkah belajar.

Belajar dengan menggunakan modul ini dilakukan secara

mandiri atau berkelompok dengan teman anda ketika dalam jam

pelajaran

Penyajian modul ini diawali penjelasan dengan uraian materi

yang disertai dengan gambar, contoh, dan latihan

Baca dan cermati penyajian masalah kontekstual serta

mengerjakan soal latihan

Jika dalam mempelajari modul ini anda mengalami kesulitan,

diskusikan dengan teman anda. Namun apabila dalam berdiskusi

anda belum dapat memecahkan masalah, anda dapat bertanya

pada guru

Setelah anda merasa dapat memahami materi tersebut dengan

mengerjakan latihan soal pada kegiatan belajar, anda berhak

melatih diri anda dengan mengerjakan uji kemampuan diri yang

tersedia dalam modul sehingga anda dapat mengukur diri anda

seberapa jauh kemampuan anda dalam menyerap materi dalam

modul ini

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Kompetensi Ini dan Kompetensi dasar dari materi Aritmatika Sosial

Memahami dan menerapkan pengetahuan

actual, konseptual, procedural dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

seninya dengan wawasan kemanusian,

kebangsaan, kenegaraan, dan peeradaban

terkait fenomena, dan kejadian, serta

merupakan pengetahuan procedural pada

bidang kajian spesifik sesuai dengan

bakat, dan minatnya untuk kemampuan

berkomunikasi.

Mengolah, menalar, dan menyaji, dan

ranah konkret dan ranah abstrak, terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya disekolah secara mandiri,

dan mampu menggunaka metode sesuai

kaidah keilmuan.

2. 2 memiliki rasa

ingin tahu, percaya diri

dan ketertarikan pada

matematika serta

memiliki rasa percaya

pada daya dan

kegunaan matematika,

yang terbentuk melalui

pengalaman belajar

4. 1 menggunakan

konsep aljabar dalam

menyelesaikan

masalah aritmatika

sosial sederhana

1. Menjelaskan pengertian penjualan, menghitung besar harga jual suatu

barang, menjelaskan pengertian pembelian, menentukan harga beli

suatu barang, menjelaskan pengertian untung, menghitung besar

keuntungan dari penjualan suatu barang, menghitung besar

keuntungan dari pembelian suatu barang, menjelaskan pengertian

rugi, menghitung besar kerugian dari suatu pembelian barang,

menghitung besar kerugian dari suatu penjualan barang.

2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan

aritmatika sosial

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Indikator

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

ARITMATIKA SOSIAL

Kalian pasti sudah pernah ke supermarket atau ke pasar

untuk membelibarang. Disana tentu kalian dapat melihat berbagai

kegiatan yang dilakukan di supermarket atau di pasar merupakan

salah satu contoh aritmatika sosial dalam kegiatan sehari-hari.

Pernah kalian membeli sebuah barang dan membayarnya

secara langsung? Kenapa ketika kalian membayar dengan uang

lebih dikembalikan sesuai dengan harga barang yang kalian beli?

Apa kalian pernah melihat swalayan memberikan diskon?

Bagaimana orang-orang tahu uang yang harus dibayarkan ketika

mendapat diskon tertentu? Bagaimana matematika menjawab hal

tersebut? Pelajari uraian materi berikut.

Gambar 1. Kegiatan Jual Beli

Modul Aritmatika Sosial

1

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

TEMA I

MATERI

A. Memahami harga penjualan, harga pembelian, keuntungan dan

kerugian

Dalam kegiatan jual beli, tentunya kalian telah mendengar

istilah harga jual, harga beli, untung atau laba, rugi, persentase

untung, persentase rugi. Untuk lebih jelasnya perhatikan materi

berikut.

Koperasi sekolah membeli buku dari distributor buku seharga

Rp. 35.000,00-, kemudian koperasi sekolah menjualnya kembali

dengan harga Rp. 38.000,00 per buku. Pada kegiatan jual beli

tersebut, dapat disimpulkan bahwa, harga beli buku sebesar Rp.

35.000,00 per buah dan harga jualnya Rp. 38.000,00 per buah.

Nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga

pembelian, dan nilai uang dari suatu barang yang dijual disebut

harga penjualan.

Dalam kehidupan sehari-hari kalian tentu tidak lepas dari

kegiatan jual beli. Baik sebagai penjual maupun pembeli. Sebagai

seorang penjual tentu menginginkan untung sebanyak-banyaknya.

Sedangkan sebagai seorang pembeli, tentu kita ingin membeli

dengan harga semurah-murahnya. Dalam materi keuntungan dan

kerugian ini lebih dipandang dari sudut pandang penjual, bukan

pembeli. Sehingga kata untung yang dimaksud adalah keuntungan

bagi penjual. Begitupun kata rugi adalah kerugian bagi penjual.

Modul Aritmatika Sosial

2

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Perhatikanlah tabel berikut ini:

Kasus Penjualan

(m)

Pengeluaran

(k)

m-k Keterangan

Pak subur

tukang

bubur

ayam

1.100.000 1.000.000 100.000 Untung

100.000

Pak soso

tukang

bakso

720.000 800.000 -80.000 Rugi

80.000

Pak sarto

tukang

sate

700.000 700.000 0 Impas

(balik modal)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

Jika harga pemasukan lebih besar dari harga pengeluaran maka

didapat keuntungan atau laba. Sebaliknya jika harga pemasukan lebih

rendah dari harga pengeluaran maka akan rugi. Harga pemasukan

dapat disebut dengan modal.

1. Jika harga pemasukan > harga pengeluaran, dikatakan untung

2. Jika harga pemasukan < harga pengeluaran maka dikatakan

rugi

3. Jika hara pemasukan = harga pengeluaran, maka dikatakan

impas

Modul Aritmatika Sosial

3

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

Untung = harga pemasukan - harga pengeluaran

Rugi = harga pengeluaran – harga pemasukan

Impas = harga pemasukan = harga pengeluaran

Masalah

1. Seorang pedagang kambing membeli seekor

kambing dengan harga Rp. 1.200.000. kemudian

kambing tersebut dijual dengan harga Rp.

1.750.000. berapa keuntungan yang didapat?

2. Seorang pedagang ayam membeli ayam kampung

sebanyak 100 ekor dengan harga Rp. 2.000.000.

dalam perjalana ternyata ada ayam yang mati

sebanyak 10 ekor. 30 ekor ayam laku dijual

dengan harga Rp.25.000 per ekor, sedangkan

sisanya dengan harga Rp. 20.000, berapa besar

keuntungan atau kerugian yang didapat?

Modul Aritmatika Sosial

4

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Harga Beli = Rp. 1.200.000 Harga Jual = Rp. 1.750.000

Besarnya Keuntungan = Harga Jual – Harga Beli

= Rp. 1.750.000 – Rp. 1.200.000

= Rp. 550.000

2. Harga Pembelian = Rp. 2.000.000

Harga Jual 30 Ekor = 30 X Rp. 25.000 = Rp. 750.000

Sisa ayam yang dijual = 100 ekor – 30 ekor – 10 ekor = 60 ekor

( 10 ayam yang mati )

Harga jual 60 ekor = 60 X Rp. 20. 000 = Rp. 1.200.000

Harga Penjualan = Rp. 750.000 + Rp. 1.200.000 = Rp. 1.

950.000

Ternyata harga penjualan < harga pembelian, maka pedagang

mengalami kerugian

Besarnya kerugian = harga beli – harga jual

= Rp. 2.000.000 – Rp. 1.950.000

= Rp. 50.000

Alternatif penyelesaian

Modul Aritmatika Sosial

5

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

LATIHAN

1. Seekor ayam dibeli dengan harga Rp. 30.000,00 kemudian dijual kembali dengan harga Rp. 45.000,00. Berapakah leuntungan yang diperoleh? Jawab ................................................................................ .......................................................................................... ..........................................................................................

2. Dendi membeli kucing seharga Rp. 600.000, karena sakit kemudian dende membawanya ke dokter dan menghabiskan biaya Rp.100.000. setelah sehat kucing itu dijual dengan harga Rp.650.000. berapakah kerugian yang dialami dendi? Jawab ................................................................................ ..........................................................................................

Dalam kehidupan sehari-hari untung atau rugi dinyatakan dalam

bentuk persen. Biasanya persentase untung atau rugi dihitung dari

harga pembelian, kecuali ada ketentuan lain.

Persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛

𝑥 100%

Persentase kerugian = 𝑟𝑢𝑔𝑖ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛

𝑥 100%

Apabila terdapat ketentuan lain, ketika untung maka dapat diselesaikan dengan cara berikut

Harga pembelian = 100100+𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Harga penjualan = 100+𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔100

𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Modul Aritmatika Sosial

6

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Atau ketika rugi maka dapat diselesaikan dengan cara berikut

Harga pembelian = 100100−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑢𝑔𝑖

𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Harga penjualan =100−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔100

𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

Masalah

1. Seorang pedagang di pasar membeli sekeranjang jeruk

yang berisi 200 buah seharga Rp. 100.000. jika tiap jeruk

dijual dengan harga Rp. 750, berapa persen keuntungan?

2. Adnan membeli sepeda baru dengan harga Rp. 400.000,

setelah beberapa bulan sepedanya dijual dengan

kerugian 10%. Berapa harga penjualannya?

3. Sebuah tas dijual dengan mendapat untung 20% atau

Rp. 20.000, berapa harga pembelian dan penjualannya?

Modul Aritmatika Sosial

7

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli

= (Rp. 750 x 200) – Rp. 100.000

= Rp. 150.000 – Rp. 100.000

= Rp. 50.000

Persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛

𝑥 100 %

= 50.000100.000

𝑥 100 %

= 0,5 x 100 %

= 50 %

2. Harga pembelian = Rp. 400.000

rugi = 10 %

rugi dalam rupiah = 10 % x Rp. 400.000

= 10100

𝑥 Rp. 400. 000

=Rp. 40.0000

Maka harga jualnya adalah = Rp. 400.000 – Rp. 40.000 = Rp.

360. 000

3. Harga pembelian = 100 % % 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑥 untung

= 100 % 20 %

𝑥 Rp. 20.000

= 5 x Rp. 20.0000

= Rp. 100. 000,-

harga jual = harga beli + untung

= Rp. 100.000 + Rp. 20.000,-

= Rp. 120.000,-

Alternatif penyelesaian

Modul Aritmatika Sosial

8

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

LATIHAN

1. Seorang pedagang buah membeli jeruk manis sebanyak 75 kg dengan harga Rp. 375.000,00. Kemudian jeruk tersebut dijual kembali Rp. 6.500,00 per kg. tentukan persentase keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut. Jawab ..................................................................................... ............................................................................................... ............................................................................................... ...............................................................................................

2. Sepasang sepatu dijualdengan harga Rp. 216.000,00, dengan keuntungan 8%. Tentukanlah harga belinya. Jawab ..................................................................................... ............................................................................................... ............................................................................................... ................................................................................................................................

Modul Aritmatika Sosial

9

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

MATERI

TEMA II

B. Menentukan Bunga Tunggal

Jika kalian menabung di bank, maka dalam waktu tertentu

kalian akan mendapatkan tambahan uang atas tabungan tersebut

yang dikenakan dengan istilah bunga. Besarnya bunga yang

kalian dapatkan biasanya telah ditetapkan oleh bank yang

bersangkutan.

Besar bunga biasanya dinyatakan dalam %. Terdapat 2 jenis

bunga bank, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga

tunggal merupakan bunga yang diberikan hanya untuk sejumlah

uang yang ditabungkan sedangkan bunganya tidak berbunga lagi,

sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang diberikan tidak

hanya pada uang yang ditabungkan tetapi pada bunganya juga

berbunga lagi. Jenis bunga tabungan yang akan dibahas adalah

bunga tunggal.

Modul Aritmatika Sosial

10

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Perhitungan bunga harian

Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙360 𝑥 100

Modal = 360 𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑥 360

Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑥 100 %

Masalah

1. Sebuah bank memberikan bunga 20 % pada setiap nasabahnya. Jika dalam waktu 20 hari seorang nasabah memperoleh bnga Rp. 50.000, berapa besar tabunga nasabah tersebut?

2. Amir menyimpan uang di BNI sebesar Rp. 1.500.000 dengan bunga 12 % tiap tahun. Berapa bunga yang dierima amir selama 5 bulan?

Modul Aritmatika Sosial

11

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Suku bunga = 20% Bunga = Rp. 50.000,- Waktu = 20 hari Bunga harian = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

100 𝑥 360

Modal = 360 𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 �𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛

%𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢→ untuk harian

=360 𝑥 100 𝑥 50.000

20 𝑥 20

= 90 x 5 x 50.000 = Rp. 4.500.000,- Jadi, besar tabungan nasabah tersebut adalah Rp. 4.500.000,-

2. Modal = Rp. 1.500.000 Suku bunga = Rp. 12% Waktu = 6 bulan Bunga =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

12 𝑥 100

= 12 𝑥 6 𝑥 1.500.000

12 𝑥 100

= 6 x 15000 = Rp. 90.000 Jadi bunga yang dierima amir selama 6 bulan adalah Rp. 90.000,-

Alternatif penyelesaian

Modul Aritmatika Sosial

12

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Bu ade menyimpan uang di Bank BCA sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan suku bunga 14% tiap tahun. Setelah berapa lama bu ade mendapat bunga Rp. 70.000,00?

Jawab ...............................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

LATIHAN

Perhitungan bunga bulanan

Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙12 𝑥 100

Modal = 12𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝑥 360

Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑥 100 %

Amir menyimpan uang di BNI sebesar Rp. 1. 500.000 dengan bunga 12 % tiap tahun. Berapa bunga yang diterima amir selama 5 bulan?

Masalah

Modul Aritmatika Sosial

13

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Modal = Rp. 1.500.000

Suku bunga =Rp. 12 %

Waktu = 6 bulan

Bunga =𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙12 𝑥 100

= 12 𝑥 6 𝑥 1.500.00012 𝑥 100

= 6 x 150000

=Rp. 90.000

Jadi bunga yang diterima amir selama 6 bulan adalah Rp. 90.000,-

Uang tabungan ali di suatu bank sebesar Rp. 1.000.000,- 9 bulan kemudian uang tabungannya menjadi Rp. 1. 090.000,-, berapa persentase bunga yang diterima ali?

Jawab ......................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

LATIHAN

Modul Aritmatika Sosial

14

Alternatif penyelesaian

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Masalah

Pak zakaria menabung di suatu bank sebesar Rp. 5000.000,- dengan suku bunga 12%. Berapa bunga yang diterimanya selama 3 tahun?

Jawab ..................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

Alternatif penyelesaian

Modal = Rp. 5.000.000

Suku bunga = 12 %

Waktu = 3 tahun

Bunga = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙100

= 12 𝑥 3 𝑥 5.000.000100

= 36 x 50.000

= Rp. 1800.000,-

Perhitungan bunga tahunan

Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙100

Modal = 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝑥 100 %

Modul Aritmatika Sosial

15

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

LATIHAN

Besar bunga selama 4 tahun Rp. 450.000 denga suku bunga 15 %, berapakah besarnya tabungan yang dimiliki?

Jawab .........................................................................................................

...................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Modul Aritmatika Sosial

16

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

MATERI

TEMA III

C. Bruto, Neto dan Tara

Dalam proses jual beli kalian tentu kenal dengan istilah

bruto, neto, dan tara. Pada materi ini akan dijelaskan tentang

istilah tersebut.

Seorang pedagang beras menerima kiriman dari pasar

sebanyak 30 karung beras. Pada setiap karung tertulis neto 100

kg. setelah dilakukan penimbangan berat beras dan karungnya

ternyata 102 kg. berat beras dan karungnya disebut berat kotor

Bruto, berat bera tanpa karung disebut berat bersih atau neto,

dan berat karung itu sendiri disebut tara.

Bruto (berat kotor) adalah berat barang (Isi) beserta

kemasannya.

Neto (berat bersih) adalah berat barang (isi) tanpa

kemasannya.

Tara adalah berat kemasan saja atau selisih antara bruto dan neto

Modul Aritmatika Sosial

17

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

Masalah

1. Sebuah kaleng susu bertuliskan netp 400 gram. Setelah dibeli kaleng susu yang masih utuh tersebut ditimbang di rumah didapat beratnya 550 gram. Berapakah taranya?

2. Seorang pedagang sembako membeli sekarung kacang tanah seberat 60 kg dengan tara 3 kg. berapa neto dan prosentase taranya?

3. Kentang jenis unggulan memiliki neto 95 kg dan tara 5%. Hitunglah bruto kentang tersebut!

4. Nana membeli beras ketan bertuliskan bruto 50 kg dan tara 2% dengan harga Rp. 294.000,-. Jika Nana ingin menjual beras ketan dengan harga Rp. 6.500,- perkilonya, berapakah keuntungan Nana?

5. Peti buah berisi apel tertulis bruto 25 kg dan tara 2%. Hitunglah neto buah tersebut!

Bruto = Neto + Tara

Neto = Bruto – Neto

Tara = Bruto – Tara

Persentase = 𝑇𝑎𝑟𝑎𝐵

𝑥 100%

Modul Aritmatika Sosial

18

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

1. Neto = 400 gr

Bruto = 550 gr

Tara = bruto – neto

= 550 gr – 400 gr

= 150 gr

2. Bruto = 60 kg

Tara = 3 kg

Neto = bruto – tara

= 60 – 3

= 57 kg

Persen tara = 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜

x 100 %

= 360

𝑥 100 %

= 5 %

3. neto = 95 kg

bruto = neto x 100100 − 𝑇𝑎𝑟𝑎

= 95 x 10095

= 100 Jadi, bruto kentang tersebut adalah 100 kg

4. neto = bruto x 100−𝑇𝑎𝑟𝑎100

= 50 x 98100

= 49 kg

Harga jual perkg = Rp. 6.500,-

Harga jual 49 kg = 49 x 6.500

= 318.500

Jadi, keuntungannnya = 318.500 – 294.000

= Rp. 24.500,-

Alternatif penyelesaian

Modul Aritmatika Sosial

19

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …

NO

Bruto

Netto

Tara

Persentase Tara

1 2 3 4

60 kg 125 kg 250 kg 300 kg

58 kg ... ... 299

...

...

...

...

... 1,5 % 5 % ...

Jawablah dengan baikdan benar

LATIHAN

Modul Aritmatika Sosial

20