PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
Transcript of PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH …
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS MASALAH
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII
MADRASAH TSANAWIYAH
MUARO JAMBI
SKRIPSI
OLEH:
SITI HAMIDAH
NIM. TM 151290
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung nan
Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdirmu telah kau
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Teruntuk kedua orang tuaku ayahnda Hasan Basri dan Ibunda Rohaniah,
kakakku Ahmad Yusuf, kakakku Samsudin Usman, kakakku Ismail Fahmi,
kakakku Abdul Qodir Jailani, sahabat-sahabat seperjuangan, dan orang-orang
yang mencintai ilmu pengetahuan yang selama ini telah banyak membantu kami
ucapkan banyak terimakasih. Untuk semuanya saya ucapkan alhamdulillahi
jazakumullahu Khairan. Aamiin
vi
MOTTO
}7فإذا فرغت فانصب {
Maka jika engkau sudah bebas (dari keprihatinan), bekerjalah sekeras-kerasnya.
(Q.S Al- Insyirah: 7)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan banyak pihak-pihak yang
telah memberikan motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof Dr H Su’aidi Asy’ari MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Drs. Armida, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, selaku Ketua Program StudiTadris Matematika
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Idarianti, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Yusmarni, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga terutama Ibu penulis yang telah memberikan motivasi
tiada henti sehingga menjadi kekuatan pendorong dan penyemangat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
i
ABSTRAK
Nama : Siti Hamidah Program Studi : Pendidikan Matematika Judul Skripsi : Pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis
masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII madrasah tsawiyah nurul huda muaro jambi
Skripsi ini membahas tentang pengembangan bahan ajar materi aritmatika
sosial dengan modul pembelajaran di kelas VII sekolah menengah pertama madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembanagan, penelitian ini mendesain modul pembelajaran dan pemberian tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penilaian ahli materi, ahli media dan ahli desain, angket tanggapan guru dan siswa, dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Setelah modul dibuat maka modul pembelajaran tersebut divalidasi oleh oleh ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi, ahli media dan ahli desain pembelajaran hingga media pembelajaran dinyatakan layak untuk diujicobakan. Uji coba dilakukan dengan meminta tanggapan dari guru dan siswa sebagai subjek penelitian. Selanjutnya modul pembelajaran tersebut diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang sebenarnya pada siswa kelas VII di MTS Nurul Huda muaro jambi Dari hasil post-test yang dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran diperoleh 80%, nilai siswa mencapai criteria ketuntasan minimum. Dan hasil analisis dari angket persepsi siswa menunjukan kategori “sangat Positif”. Ini artinya modul pembelajaran yang dibuat sudah menjawab rumusan masalah, sehingga modul pembelajaran ini bisa digunakan oleh guru dan siswa MTS khususnya pada pembelajaran pada pembelajaran materi aritmatika social. Kata kunci : modul pembelajaran, Problem based learning, kemampuan pemecahan masalah, aritmatika sosial
x
ABSTRACT Name : Siti Hamidah Study Program : Mathematics Education Thesis Title : Development of problem-based mathematics learning
modules to improve mathematical problem solving abilities of seventh grade students of the tsawiyah madrasah nurul huda muaro jambi
This thesis discusses the development of social arithmetic material teaching material with learning modules in the seventh grade of junior high school tsnawiyah nurul huda muaro jambi. This type of research is development research, this study designs learning modules and giving tests to determine students' mathematical problem solving abilities. The instruments used in this study were questionnaires for material experts, media experts and design experts, teacher and student responses questionnaires, and tests of students' mathematical problem solving abilities.
After the module is made, the learning module is validated by experts. Validation is carried out by material experts, media experts and learning design experts until the learning media are declared feasible to be tested. Trials are conducted by asking for responses from teachers and students as the subject of research. Furthermore, the learning module is applied to actual learning activities in class VII students at MTS Nurul Huda muaro jambi
From the results of the post-test conducted at the end of the learning activities obtained 80%, the value of students achieving minimum completeness criteria. And the results of the analysis of the student perception questionnaire show the category "very positive". This means that the learning module created has answered the problem statement, so that this learning module can be used by MTS teachers and students especially in learning in learning social arithmetic material. Keywords: learning modules, Problem based learning, problem solving skills, social arithmetic
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
NOTA DINAS ........................................................................................ ii
PENGESAHAN ...................................................................................... iv
PERNYATAAN ORSINALITAS .......................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................... vi
MOTTO................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ . vii
ABSTRAK .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 .....................................................................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4 C. Batasan Masalah .......................................................................... 5 D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 G. Spesifikasi Produk yang diharapkan ........................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................
A. Konsep Pengembangan Modul ..................................................... 8 B. Kajian Teoritik ............................................................................. 11 C. Penelitian yang Relevan ............................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................
A. Tempat dan Waktu Uji Coba ........................................................ 20 B. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan .................................... 20 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 20
xii
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Modul ....................................................... 31 B. Kelayakan dan Keefektifitas Modul............................................ 35 C. Pembahasan ................................................................................. 54
BAB V PENUTUP ..................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................. 58 B. Saran ............................................................................................ 58
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Langkah Pengembangan Model Addie ......................................... 21
Tabel 3.2 Analisis Kevalidan ........................................................................ 28
Tabel 3.3. Analisis Kepraktisan ..................................................................... 29
Tabel 3.4. Analisis Keefektifan ...................................................................... 30
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................ 36
Tabel 4.2 Hasil Vaidasi Ahli Desa ................................................................ 38
Tabel 4.3 Hasil Validasi Ahli Bahasa ........................................................... 40
Tabel 4.4 Revisi Modul ................................................................................. 40
Tabel 4.5 Analisis Uji Coba Satu Satu ........................................................... 41
Tabel 4.6 Uji Coba Modul Pembelajaran ....................................................... 43
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa .......................................... 48
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Pengembanagn Model Addie .......................................... 9
Gambar 3.1 Model Addie ................................................................................ 21
Gambar 4.1 Cover ........................................................................................... 33
Gambar 4.2 Kata Pengantar ............................................................................ 33
Gambar 4.3 Petunjuk Penggunaan Modul ...................................................... 33
Gambar 4.4 Dafar Isi ........................................................................................ 34
Gambar 4.5 Ki Dan Kd .................................................................................... 34
Gambar 4.6 Materi Pembelajaran .................................................................... 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ............................................................... 61
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 67
Lampiran 3 Lembar Validasi Desain ......................................................... 101
Lampiran 4 Lembar Validasi Materi .......................................................... 103
Lampiran 5 Lembar Validasi Bahasa ......................................................... 105
Lampiran 6 Angket Praktikalitas Guru ...................................................... 108
Lampiran 7 Angket Penilaian Siswa .......................................................... 109
Lampiran 8 Angket Tanggapan Siswa ....................................................... 110
Lampiran 9 Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......... 111
Lampiran 10 Lembar Validasi Soal Post Test............................................. 113
Lampiran 9 Kisi-kisi soal post Test ........................................................... 114
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Post Tes ................................................ 115
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang sistem pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003
menjelaskan bahwa fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, sedangkan tujuan dari pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan dan fungsi
pendidikan tersebut, sistem pendidikan nasional harus mampu merancang sistem
pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
Salah satu mata pelajaran yang menjadi sorotan dalam dunia pendidikan yaitu
matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada setiap
jenjang pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah dasar yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini
menunjukan bahwa matematika memiliki peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan.
Selain itu, matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia. Matematika dipelajari, dikembangkan, dan digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya untuk
menyelesaikan masalah perdagangan, pengukuran tanah, astronomi dan lainnya.
Selain itu, matematika mempunyai keterkaitan dengan disiplin ilmu lain dan
memajukan daya pikir manusia.
Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, tujuan pembelajaran
matematika untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yaitu agar siswa
memiiki kemampuan sebagai berikut:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh
4. mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan yang telah
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pemecahan
masalah merupakan tipe belajar yang paling tinggi dibandingkan dengan tipe
belajar lainnya. Pemecahan masalah akan selalu berkaitan dengan kemampuan
berfikir, untuk mampu berfikir kreatif haruslah didahului beberapa tingkatan atau
tahapan dalam proses kreatif itu sendiri. Berfikir kreatif, sebagai kemampuan
unuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
masalah merupakan bentuk pemikian yang sampai saat ini masih kurang
mendapatkan perhatian dalam pendidikan formal. Oleh karenanya pemecahan
masalah harus dipandang secara utuh sebagai “proses”, dan melibatkannya ke
dalam tahapan-tahapan proses berfikir kreatif. Tahapan berfikir kreatif secara
umum diantaranya pengidentifikasian peluang, penyerapan ide, pematangan ide,
pembuktian dan menguji kembali pemikiran kreatif.
Disamping kemampuan pemecahan masalah, hal lain yang perlu untuk
diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar adalah bahan ajar. Bahan ajar
merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang digunakan
peserta didik (siswa) dalam pembelajaran. Artinya bahan ajar sangat penting bagi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3
guru dan siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi siswa,
tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada siswa kelas VII
MTS dan guru matematika MTS menunjukan bahwa bahan ajar yang digunakan
oleh siswa dan guru dalam pembelajaran matematika yaitu buku paket dan LKS.
Buku yang digunakan sebagai bahan ajar saat ini kurang membantu siswa dalam
pembelajaran, hal ini disebabakan oleh jumlah buku paket yang masih sangat
terbatas dan belum adanya buku modul pembelajaran matematika untuk siswa,
sehingga buku tersebut boleh dipakai disekolah dan diperpustakaan serta tidak
boleh dibawa pulang. Dari buku paket tersebut guru menerangkan pelajaran dan
dicatatkan di papan tulis, sehingga pengetahuan siswa hanya sekedar dari yang
dicatatkan oleh guru.
Salah satu materi yang dipelajari di kelas VII adalah aritmatika sosial.
Aritmatika sosial sangat penting dikuasai siswa karena banyak dipakai dalam
mempelajari materi selanjutnya bahkan sampai keperguruan tinggi. Namun,
berdasarkan wawancara dengan guru di Mts Nurul Huda diperoleh informasi
bahwa aritmatika sosial merupakan salah satu materi yang sulit dipahami siswa.
Karena pada soal aritmatika sosial ini kebanyakan soal berbentuk cerita dan siswa
kesulitan dalam memecahkannya. Siswa kesulitan dalam merumuskan masalah
pada soal berbentuk cerita sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan soal yang ada.
Gejala tidak efisien, tidak efektif, dan kurang relevan tersebut tampak dari
beberapa indikator seperti, kurangnya motivasi belajar siswa, penyelesaian tugas
siswa tidak sesuai waku yang ditentukan, dan hasil belajar siswa menunjukan nilai
yang kurang baik dan kurangnya bahan ajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan
kondisi pembelajaran yang demikian maka tujuan pembelajaran akan sulit untuk
dicapai. Sehingga dibutuhkan sebuah alat dalam pembelajaran yang diharapakan
dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pengembangan modul dalam dunia
pendidikan merupakan suatu solusi untuk membantu siswa dan guru dalam
pembelajaran matematika yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami materi.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4
Modul merupakan suatu bahan ajar yang disusun dalam bentuk tertentu untuk
keperluan belajar. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat
pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan
bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Pengembangan modul dalam
dunia pendidikan telah dilakukan beberapa peneliti untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi pada pembelajaran matematika sekolah.
Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran agar siswa mampu memenuhi
kebutuhan dalam memahami konsep pembelajaran dengan baik. Pendidik
sebaiknya mengubah metode serta cara penyampaian materi serta
mengembangkan bahan ajar seperti modul yang dapat digunakan siswa agar lebih
menarik dan inovatif dalam memahami materi serta menyelesaikan evaluasi
dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian “Pengembangan Modul Matematika
Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Muaro Jambi ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas tersebut,
maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa masih menganggap pelajaran matematika sulit untuk dipahami.
2. Ketidaktertarikan siswa terhadap pelajaran matematika.
3. Proses pembeajaran berfokus pada guru.
4. Bahan ajar yang digunakan belum bisa membuat siswa mendemonstrasi
aktivitas pembelajaran.
5. Guru belum mengkolaborasikan antara penyampaian materi dengan model
pembelajaran terutama pendekatan Problem Based Learning.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada sub
materi sebagai berikut
1. Bahan ajar yang dikembangkan pada penelitian ini berupa modul
pembelajaran matematika dengan pendekatan Probem Based learning.
2. Materi yang digunakan dalam modul ini adalah materi aritmatika sosial untuk
siswa kelas MTS kelas VII.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dapat ditemukan perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana validitas, praktikalitas dan efektivitas modul matematika berbasis
masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VII.
2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan modul matematika berbasis masalah siswa Madrasah Tsanawiyah
kelas VII.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dan kegunaan pengembangan modul yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui validitas, praktikalitas dan efektivitas modul matematika berbasis
masalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa Madrasah Tsanawiyah kelas VII.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dengan modul matematika berbasis masalah siswa Madrasah Tsanawiyah
kelas VII.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Bagi peneliti
Hasil pengembangan modul pembelajaran pada materi penyajian data ini
diharapkan mampu memperkaya keberadaan modul yang dapat memperkaya
pengalaman, membangun konsep matematika pada diri siswa dan membantu
siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Selain itu,
modul ini juga dapat melengkapi dan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
aritmatika sosial di SMP/MTS maupun materi lain yang terkait dengan materi
tersebut.
2. Bagi guru
Modul pembelajaran matematika diharapkan mampu membantu guru
dalam mewujudkan pembelajaran matematika yang berpusat pada kegiatan
siswa.
3. Bagi siswa
Modul pembelajaran ini diharapkan mampu memfasiitasi siswa dalam
belajararitmatika sosial, memperkaya pengalaman, membangun konsep
matematika pada diri siswa dan meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah. Bagi pembaca modul pembelajaran matematika ini dapat digunakan
sebagai referensi bahan pengembangan lebih lanjut dalam pembuatan modul
dimasa mendatang, serta dapat memperkaya pengetahuan pembaca tentang
modul matematika pada siswa SMP/MTS.
G. Spesifikasi Produk yang diharapkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa modul
matematika Madrasah Tsanawiyah dengan materi aritmatika sosial yang disusun
sesuai dengan materi pembelajaran dan karakter siswa. Desain gambar berwarna.
Adapun spesifikasi dari pengembangan modul pembelajaran matematika ini
sebgai berikut:
1. Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan
kurikulum tahun 2013(K13) dan dikemas dalam satuan pembelajaran terkecil
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7
dan memungkinkan dipelajari siswa secara mandiri dalam waktu tertentu.
Modul yang dikembangkan bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dan lebih mengaktifkan siswa belajarnya.
2. Pendekatan pembelajaran adalah pola interaksi antara siswa dan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran bedanya dengan metode ceramah hanya
melibatkan guru dalam pembelajaran.
3. Problem based learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran dimana
dalam penyampaian materi, siswa dihadapkan pada suatu masalah kehidupan
yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajarinya sehingga melalui
model pembelajaran ini siswa terdorong untuk berfikir kritis dan terampil
dalam mencari suatu pemecahan masalah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pengembangan Modul
Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh
para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan ke
dalam model berorientasi kelas, model berorientasi sistem, model berorientasi
produk, model prosedural dan model melingkar. Model berorientasi kelas
biasanya ditunjukana untuk mendesain pembelajaran level mikro yang hanya
dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE.
Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkan
suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran,
multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model Hannafin
and Peck. Satu lagi adalah model berorientasi sistem yaitu model desain
pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya
luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. Contohnya
adalah model ADDIE. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model
prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model
Dick and Carrey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp.
Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan
kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan
menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan
karakterisik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat
mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada,
ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk
dicobakan dan diperbaiki. Kesemua model tersebut juga dapat dimodifikasi untuk
melakukan pengembangan bahan ajar (mulyatiningsih, 2011, hal. 199)
Dari beberapa model yang ada maka penulis merujuk pada penulisan dan
pengembangan model ADDIE. ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang
dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya yaitu menjadi
pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9
efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri, penggunaan model
ini diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan penulisan ini dan sesuai dengan objek
serta karakteristik produk yang akan dikembangkan.
Keunggulan model ini, yaitu dilihat dari prosedur kerjanya yang sistematik
yakni pada setiap langkah yang akan dilalui selalu mengacu pada langkah
sebelumnya yang sudah diperbaiki sehingga diharapkan dapat diperoleh produk
yang efektif (suryani nunuk, dkk, 2018, hal. 26)
Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahap utama, ditunjukan pada
gambar 5. 1
DDI
Gambar 2. 1 Tahap Pengembangan Model ADDIE
Berikut ini merupakan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran
e-book dengan menggunakan modifikasi model ADDIE sebagai model
pengembangan.
1. Analysis (Analisis)
Tahapan analisis dilakukan untuk mendeskripsikan penyebab timbulnya
kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kenyataan dalam
pembelajaran matematika yang terjadi pada sasaran pengguna produk yang akan
dikembangkan. Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang
Analysis
Design
Development
Implementation
Evaluationn
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10
akan dipelajari oleh pesera didik, yaitu melakukan analisis kebutuhan,
mengidentifikasi masalah (kebutuhan), melakukan analisis tugas.
2. Design (desain/perancangan)
Pada perancangan peneliti memulai merancang modul pembelajaran pada
mata pelajaran matematika. Kemudian tentukanlah strategi pembelajaran media
yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu,
dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, semisal sumber belajar
yang relevan.
3. Development (pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan desain tadi menjadi kenyataan.
Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia
pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah
penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan.
Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE,
yaitu evaluasi. Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam
mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah
pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan
ajar. Dengankata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media
serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan
materi atau substansi program.
4. Implementation (implementasi/eksekusi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran
yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan
diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan.implementasi atau penyampaian materi pembelajaran
merupakan langkah keempat darri model desain sistem pembelajaran ADDIE.
5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Evaluasi yaitu proses untuk meliha apakah sistem pembelajaran yang sedang
dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap
evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi
formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi. Evaluasi merupakan langkah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
11
terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Evaluasi adalah sebuah
prosesyang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran.
B. Kajian Teoritik
1. Modul
a. Penegrtian Modul
Modul merupakan bahan belajar yang dapat digunakan oleh siswa
untuk belajar secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari
orang lain. Dikatakan demikian, karena modul dibuat berdasarkan
program pembelajaran yang utuh dan sistematis serta dirancang untuk
sistem pembelajaran mandiri. Didalamnya mengandung tujuan, bahan
dan kegiatan belajar, serta evaluasi. Oleh karena itu, cakupan bahasan
materi dalam modul lebih fokus dan terukur, serta lebih mementingkan
aktivitas belajar pembacanya, semua sajiannya disampaikan melalui
bahasa yang komunikatif. Dengan sifat penyajian tersebut, maka proses
komunikasinya dua arah bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat
menggantikan beberapa peran pengajar (munadi yudhi, 2010, hal. 99)
Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis
berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam satuan pembelajaran
terkecil dan memungkinkan dipelajari siswa secara mandiri dalam waktu
tertentu. Dilihat dari segi pelaksanaannya sistem modul menitik beratkan
pada aktivitas siswa dan kreatifitasnya dalam proses belajar mengajar.
Namun demikian modul tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi
guru, melainkan untuk membuat guru sebagai fasilitator dalam proses
pengajaran. Berdasarkan definisi yang telah disebutkan, maka dapat
disimpulkan bahwa modul adalah media pembelajaran sistematis dan
terarah yang terdiri dari konsep materi untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan suatu cara pengorganisasian materi pembelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan. Modul yang dikembangkan bertujuan
untuk memfasilitasi siswa dalam belajar, baik secara mandiri maupun
dengan pengajaran guru, sehingga siswa tidak terkesan pasif dalam
proses pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
12
b. Karakteristik Modul
Karakteristik modul yang baik diuraikan sebagai beikut:
(1) Self Instructional yaitu melalui modul peserta didik mampu
membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. (2)
Untuk memenuhi Self Instructional, modul harus mengandung
komponen-komponen berikut:
(a) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.
(b) Berisi materi yang dikemas dalam unit-unit kecil/ spesifik
sehingga memudahkan belajar secara tuntas.
(c) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung
kejelasan pemaparan materi pembelajaran.
(d) Menampilkan soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya yang
memungkinkan pengguna memberikan respon dan
mengukur tingkat penguasaannya
(e) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif
(f) Terdapat rangkuman materi pembelajaran
(2) Self Contained yaitu dalam sattu modul yang utuh tercakup
seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub
kompetensi. Tujuannya adalah memberikan kesempatan
pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang tuntas karena
materi dikemas dalam satu kesatuan yang utuh.
(3) Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu modul yang dikembangkan
tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan
bersama-sama dengan media lain sehingga dengan
menggunakan modul pembelajar tidak tergantung dan harus
menggunakan media yang lain untuk mempelajari atau
mengerjakan tugas dalam modul tersebut.
(4) Adaptive yaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif yang
tinggi sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
teknologi, serta fleksibel penggunaannya. Ciri modul yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
13
adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan
dalam kurun waktu tertentu.
(5) User Friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang
ditampilkan bersifat membantu sehingga dapat memberikan
kemudahan pemakai dalam respon, mengakses sesuai dengan
keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah
dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan
merupakan salah satu bentuk user friendly.
c. Tujuan Penulisan Modul
Adapun tujuan pembelajaran menggunakan modul adalah sebagai
berikut:
(1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbal
(2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta
didik maupun guru
(3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk
meningkatkan motivasi dan gairah belajar
(4) Mengembangkan kemampuan dalam berintekrasi lengsung dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya yang memungkinkan peserta
didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya
(5) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi
sendiri hasil belajarnya
2. Problem Based Learning (PBL)
a. Definisi
Matematika adalah ilmu abstrak yang membutuhkan pemahaman
konsep yang baik dan perlu penerapan dengan dunia nyata untuk lebih
memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan.
Peserta didik tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan dia
harus berusaha aktif untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya
tentang matematika. Dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuannya,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
14
diharapkan pemahaman konsep matematika akan lebih tertanam dibenak
peserta didik (siswa).
Problem Based Learning (PBL) merupakan istilah lain dari
pembelajaran berbasis masalah (PBM) yang menitikberatkan pada
adanya suatu permasalahan yang siswa hadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dijadikan sebagai titik awal dalam membangun konsep.
Dalam pembelajaran matematika, siswa diberi suatu masalah kehidupan
seputar konsep matematika. Melalui permasalahan tersebut siswa dapat
belajar dari apa yang terdapat di lingkungan sehari-hari sehingga dapat
mempermudah mereka dalam memahami dan menerapkan matematika
dalam kehidupan (isrok’atun & Amelia Rosmala, 2018, hal. 43)
Herman berpendapat bahwa PBL adalah suatu pembelajaran yang
mengacu kepada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar
memahami (learning to know), belajar melaksanakan atau melakukan
(learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to live together).
Belajar memahami yaitu siswa belajar suatu konsep pelajaran tidak
mengunakan teknik menghafal, tetapi teknik memahami isi dari konsep
tersebut. Dalam memahami konsep tersebut maka siswa bejajar dengan
melakukan secara langsung aktivias belajar di dalam kelas sehingga
dapat mengembangkan secara optimal potensi yang dimiliki. Selain itu,
kegiiatan berkelompok dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam
mengembangkan sikap kerja sama dan memahami suatu kebersamaan.
PBL merupakan suatu pembelajaran yang dimulai dengan
menghadapkan siswa, kepada suatu permasalahan yang terdapat dalam
dunia nyata dan menuntunnya untuk dapat menyelesaikan atau
memecahkan masalah tersebut tersebut melalui kegiatan atau pengalaman
belajar yang dilakukan selama proses pembelajaran.
b. Karakteristik Problem Based Learning
Dalam proses pembelajaran dapat menerapkan model yang dijadikan
sebagai pedoman selama pembelajaran berlangsung. Setiapmodel yang
digunakan memiliki karakteristik masing-masing untuk dapat
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
15
membedakannya dengan model pembelajaran yang lain. Karakteristik
pembelajaran PBL menurut Barraw dan Min Liu (2005) adalah sebagai
berikut ((isrok’atun & Amelia Rosmala, 2018, hal. 45)
(1) Learning is Student Centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih memfokuskan kepada
aktivitas siswa sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. Oleh
karena itu, siswa dituntut aktif dalam belajar atau membangun suatu
konsep materi pelajaran. Proses pembelajaran menjadi hal penting
yang harus diperhatikan selain hasil akhir pembelajaran. Sebab
dalam proses pembelajaran, aktivitas siswa dapat dilihat pada saat
membangun sendiri suatu konsep materi pelajaran dari sebuah
permasalahan yang dihadapi.
(2) Authentic Problem From the Organizing Fokus for Learning
Proses pembelajaran PBL identik dengan disajikannya suatu
masalah sebagai fokus dalam pembelajaran. Masalah yang disajikan
kepada siswa adalah masalah yang sebenarnya, atau masalah nyata
yang terdapat dilingkungan siswa sehingga dengan mudah siswa
memahami masalah dan hasilnya dapat diterapkan dalam kehidupan.
(3) New Information is Acquired Trough Self Directed Learning
Dalam proses pemecahan masalah, mungkin saja siswa belum
mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya
sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri mealui sumbernya,
baik dari buku maupun informasi lainnya.
(4) Learning Occurs in Small Groups
Proses pembelajaran PBL dilakukan dengan menggunakan
sekelompok kecil dalam belajar, siswa dikelompokkan dalam
kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang. Kelompok yang dibuat
menuntut pembagian tugas dan penetapan tujuan yang jelas. Hal ini
bertujun agar siswa dapat belajar dan membangun konsep, atau
memecahkan masalah secara kolaboratif dengan bekerja sama satu
sama lain.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
16
(5) Teachers Act as Facilitators
Dalam pembelajaran PBL, guru berperan sebagai fasilitator. Peran
guru adalah membimbing dan menyediakan fasilitas belajar siswa
untuk membangun sendiri konsep/ materi. Selain itu, guru harus
memantau aktivitas siswa agar target dapat dicapai.
3. Kemampuan Pemecahan Masalah
a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah merupakan bagian kurikulum dari matematika
yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman
menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk
diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin.
Menurut Risnawati, kemampuan adalah kecakapan untuk
melakukan suatu tugas khusus dalam kondisi yang telah ditentukan. Pada
proses pembelajaran perolehan kemampuan merupakan tujuan dari
pembelajaran. Masalah dalam kamus matematik adalah sesuatu yang
memerlukan penyelesaian. Masalah dalam matematika dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Masalah rutin merupakan masalah berbentuk latihan yang berulang-
ulang yang melibatkan langkah-langkah dalam penyelesaiannya
b. Masalah yang tidak rutin yaitu ada dua:
(1) Masalah proses yaitu masalah yang memerlukan perkembangan
strategi untuk memahami suatu masalah dan menilai langkah
penyelesaian masalah tersebut.
(2) Masalah yang berbentuk teka teki yaitu masalah yang
memberikan peluang kepada siswa unutk melibatkan diri dalam
pemecahan masalah tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
matematika
Kemampuan pemecahan masalah siswa dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
17
(1) Metode penyajian masalah yang digunakan
(2) Kebiasaan atau pengalaman belajar yang diperoleh sebelumnya
(3) Keterampilan siswa dalam memahami ruang lingkup masalah
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan sulitnya
masalah untuk dipecahkan maka guru diharapkan dapat membantu dan
membimbing siswa sesuai dengan kesulitan yang mereka hadapi. Hal ini
sudah menjadi kewajiban yang dilakukan guru mengingat kompetensi
yang harus dimiliki guru dan mengingat tuntunan kurikulum mengenai
pemecahan masalah. Hal itu memberikan gambaran kepada kita adanya
tantangan yang tidak kecil dalam mengajarkan pemecahan masalah
matematika
4. Pengembangan Modul
Pengembangan modul adalah penyususnan bahan ajar berupa modul
melalui kegiatan yang terstruktur berdasarkan langkah penyususnan modul.
Pengembangan modul dilakukan dengan tujuan unuk mengembangkan suatu
bahan ajar yang bisa menciptakan proses pembelajaran yang terpusat pada
siswa, kemudian siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri baik
melalui bimbingan guru atau tanpa bimbingan guru.
Pengembangan modul dengan Pendekatan Problem Based Learning pada
materi aritmatika sosial adalah proses penyusunan modul yang berisi
ringkasan materi, sosal-soal pada materi himpunan sesuai dengan pendekatan
Problem Based Learning.
5. Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan
produk tersebut.
Penelitian ini merupakan jenis pengembangan (Research and
Develoment). Desain pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan
modul pembelajaran ini ialah desain pengembangan yang diadaptasi dari
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
18
model pengembangan sugiyono (2014:407) yang terdiri dari: (1)Desain
Produk, (2)Validasi Desain, (3)Perbaikan Desain, (4)Uji Coba Produk,
(5)Revisi Produk
6. Kualitas Modul Pembelajaran
Nieveen menjelaskan, kualitas modul pembelajaran pada penelitian
pembelajaran ditentukan oleh beberapa kriteria, yaitu: (1) Validity
(kesahihan), (2) Practicality (kepraktisan), (3) Effectivenees (keefektifan).
7. Matematika
Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa matematika meliputi aspek-
aspek aritmatika, aljabar, geometri, dan trigonometri. Soedjadi dalam dismas
2013 mendefinidikan pengertian matematika sebagai berikut:
a. Matematika adalah ilmu cabang pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematis.
b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi
c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logis dan
berhubungan dengan bilangan
d. Matematika adalah pengetahuantentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk
Definisi tersebut mengandung arti bahwa matematika adalah kegiatan
manusia yang melibatkan solusi dari situasi problematika melalui proses
menemukan tanggapan atau solusi untuk masalah-masalah eksternal dan
internal.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian Lufti Fidiana, dkk. (2012) tentang pembuatan dan implementasi
modul berbasis masalah untuk meningkatkan kemandirian belajar siswakelas XI
SMA N 3 purwekerto. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa modul
pembelajaran berbasis masalah yang telah disusun dan diimplementasikan
berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar siswa.
Pengembangan modul dalam pembelajaran matematika pada materi bilangan
bulat dan pecahan unutk siswa kelas VIII SMP telah dilakukan oleh Rani (2013).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
19
Dalam penelitian ini dikatakan bahwa pengembangan modul dengan
menggunakan warna-warna dan gambar-gambar yang menarik dapat
menimbulkan ketertarikan siswa dalam belajar matematika.
Tutik Yulianti, judul penelitian “Pengembangan Modul Berbasis Problem
Based Learning Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Membiasakan Sikap
Lingkungan Siswa”. Berdasarkan penelitian dan pembahasan, terdapat kelayakan
modul pembelajaran setelah dilakukan uji validitas mendapat nilai 3, 42 dengan
kategori baik dari ahli materi; nilai 3, 54 dengan kategori sangat baik dari ahli
praktisi; dan nilai 3, 47 dengan kategori baik dari siswa setelah dilakukan uji
lapangan operasional, secara keseluruhan modul yang dikembangkan dalam
kategori baik dan layak.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Uji Coba
Kegiatan uji coba dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muaro
Jambi kelas VII. Lembaga ini dipilih sebagai tempat uji coba atas dasar tempat
penulis melaksanakan kegiatan PPL dan ditemukan beberapa permasalahan yang
telah dikemukakan pada latar belakang sehingga penulis melaksanakannya pada
semester genap tahun ajaran 2018/2019 dikelas VII Madrasah Tsanawiyah Nurul
Huda Muaro Jambi.
B. Karakterisik Sasaran Penelitian
Bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar cetak (printed) dalam
bentuk modul pembelajaran yang berfungsi sebagai media pembelajaran
matematika MTS kelas VII.
C. Pendekatan dan Prosedur Pengembangan
Pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran matematika pada
penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development). Penelitian dan pengembangan (Research and Development)
bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam suatu
penelitian yang memiliki karakteristik berbasis masalah dan memunculkan
solusi untuk mengatasi suatu masalah tersebut. Untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian, analisis kebutuhan sangat penting
dilakukan. Tahap ini terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar matematika,
pemilihan materi dan analisis bahan ajar.
Analisis kebutuhan bahan ajar dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai kebutuhan bahan ajar yang dapat dipelajari siswa secara mandiri
sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
21
modul pembelajaran. Setelah itu dilakukan pemilihan materi yang cocok dan
sesuai dengan kebutuhan siswa untuk dikembangkan dalam modul
pembelajaran. Selanjutnya yaitu analisa bahan ajar yang dilakukan dengan
cara menganalisis buku-buku pelajaran matematika MTS yang biasa
digunakan guru mata pelajaran matematika.
2. Rancangan Pengembangan
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang
memperlibatkan tahapan-tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana
dan mudah dipelajari. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam
bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar.
Model ADDIE ini menggunakan lima tahap atau langkah pengembangan
sebagaimana gambar berikut:
Gambar 3. 1 Model ADDIE 1
Adapun langkah-langkah pengembangan model ADDIE dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 3. 1
Tahap
Pengembangan
aktivitas
Analisis (Analysis) Pra perencanaan: pemikiran tentang produk (model,
Analysis
Implementation
Evaluation Design
Development
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
22
metode, media dan bahan ajar) baru yang akan
dikembangkan. Mengidentifikasi produk yang sesuai
dengan sasaran peserta didik, tujuan belajar,
mengidentifikasi isi/ materi pembelajaran,
mengidentifikasi lingkungan belajar dan strategi
penyampaian dalam pembelajaran.
Desain (design) Merancang konsep produk baru di atas kertas.
Merancang perangkat pengembangan produk baru.
Rancangan ditulis untuk masing-masing unit
pembelajaran. Petunjuk penerapan desain atau
pembuatan produk ditulis secara rinci.
Pengembangan
(Development)
Mengembangkan perangkat produk (materi / bahan
dan alat) yang diperlukan dalam pengembangan .
Berbasis pada hasil rancangan produk, pada tahap ini
mulai dibuat produknya ( materi/ bahan, alat) yang
sesuai dengan struktur model.
Membuat instrumen untuk mengukur kinerja produk.
Implementasi
( implementation)
Memulai menggunakan produk baru dalam
pembelajaran atau lingkungan yang nyata.
Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk,
interaksi antar peserta didik serta menanyakan umpan
balik awal proses evaluasi.
Evaluasi
(Evaluation)
Melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara
yang kritis.
Mengukur ketercapaian tujuan pengemabangan
produk.
Mengukur apa yang telah mampu dicapai sasaran.
Mencari informasi apa saja yang dapat memberi hasil
akhir yang lebih produktif.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
23
3. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang dimaksud dalam pengembangan ini
disesuaikan dengan prosedur penyusunan modul dan prosedur pengembangan
desain sistem pembelajaran ADDIE, maka disusun prosedur pengembangan
sebagai berikut:
a. Analisis (Analysis)
Pada tahap analisis, peneliti mengkaji masalah modul, yaitu
mengenai analisis kurikulum dan analisis karakteristik siswa, prosedur
pengembangan serta kelebihan dan kekurangan dari modul. Selanjutnya
mengkaji standar isi untuk materi arimatika sosial dengan kompetensi
dasarnya, mengkaji strategi masalah berbasis model pembelajaran
Problem Based Learning dan terakhir mengkaji beberapa modul lain.
Analisis ini dilakukan untuk menentukan masalah dasar yang diperlukan
dalam pengembangan modul pembelajaran.
b. Desain/ perancang (Design)
Pada tahap desain, peneliti membuat desain modul pembelajaran
yang akan dikembangkan. Pda tahap ini membuat gambaran isi dari
modul pembelajaran yang akan dibuat antara lain yaitu merencanakan
rancangan sampul modul serta isi dari modul itu sendiri yang meliputi
antara lain tujuan pembelajaran, uraian materi, proses penilaian, dan
menyusun komponen kelengkapan modul.
c. Pengembangan (Development)
Tahap pengembangan merupakan tahap memproduksi modul
pembelajaran, meliputi penyiapan materi untuk siswa dan pengajar sesuai
dengan spesifikasiproduk yang dikembangkan. Pada tahap
pengembangan dilakukan penggabungan bahan seperti materi pelajaran,
gambar, pengetikan dengan bantuan microsoft word yang kesemuanya
dikembangkan menjadi modul yang utuh serta sesuai dengan materi dan
tujuan yang akan disampaikan dalam pembelajaran.
d. Implementasi (Implementation)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
24
Tahap implementasi merupakan tahap dilaksanakannya penerapan
modul pembelajaran matematika pada guru matematika dan siswa MTS.
Selama implementasi, rancangan model/ metode yang telah
dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.
e. Evaluasi (Evaluation)
Tahap evaluasi bertujuan untuk melihat kevalidan, kepraktisan dan
keevektifan modul pembelajaran matematika yang telah divalidasi oleh
tim ahli, serta telah di uji cobakan pada guru matematika dan siswa
4. Uji Coba/ Validasi, Evaluasi, dan Revisi model
a. Uji Coba/ Validasi
Uji coba dilakukan untuk melihat keefektifan modul yang
dikembangkan sebagai media belajar. Subjek uji coba validator dalam
penulisan ini terdiri dari 3 kelompok, yaitu validator ahli, validator
praktisi, validator user. Validator ahli dalam ini melibatkan dosen ahli di
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, validator praktisi melibatkan satu guru
matematika MTS Nurul Huda Muaro Jambi dan validator user
melibatkan siswa MTS kelas VII Nurul Huda Muaro Jambi.
b. Evaluasi
Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba kemudian dievaluasi.
Peneliti memeriksa kesesuaian materi dalam modul, kesesuaian bahasa
yang digunakan dalam modul dan keterbacaan modul berdasarkan saran
ataupun komentar yang dituliskan dalam angket.
c. Revisi produk
Revisi dilakukan untuk menghasilkan modul yang lebih baik dan
sesuai dengan kebutuhan siswa. Revisi produk dilakukan jika pada saat
uji coba produk ditemukan kelemahan dari modul pembelajaran
matematika setelah di uji cobakan. Kemudian kelemahan tersebut
dikurangi dengan cara memperbaiki kelemahan-kelemahan ataupun
kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam modul pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
25
Adapun perbaikan disesuaikan dengan angket serta saran atau kritik dari
tim validator ahli dan validator uji coba.
5. Implementasi Model
Implementasi produk dilakukan setelah revisi modul pembelajaran. Pada
tahap ini, peneliti mengujicobakan modul yang dikembangkan. Uji coba ini
dilakukan terhadap siswa kelas VII MTS Nurul Huda Muaro Jambi. Data dari
kegiatan uji coba berupa data kuantitatf dan kualitatif yang dikumpulkan
melalui angket selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
6. Metode Pengumpulan Data
Metode yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini ialah
metode angket dan observasi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
berupa angket validasi modul dan angket respon siswa. Observasi yang
dilakukan merupakan observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya.
7. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam instrumen. Masing-masing
digunakan untuk memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Instrumen tersebut adalah:
a. Lembar Validasi
Lembar validasi digunakan untuk mengukur kevalidan modul
pembelajaran. Angket penelitian ini akan diajukan kepada dosen ahli dan
guru mata pelajaran matematika. Angket ini menentukan apakah modul
pembelajaran layak digunakan tanpa revisi atau tidak layak diproduksi.
Angket ini berbentuk rating-scane (skala bertingkat) dengan 5 kategori
penilaian dari yang tertinggi, yaitu: 5, 4, 3, 2, 1.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
26
b. Angket Respon Siswa
Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan
atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab
responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya.
Angket respon siswa digunakan untuk mengukur aspek kepraktisan.
Angket bertujuan mendapatkan data mengenai pendapat siswa tentang proses
pembelajaran yang mereka alami menggunakan modul pembelajaran
penyajian data. Angket ini berbentuk skala likert dengan 4 kategori penilaian,
yaitu: sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), sangat tidak
setuju (skor 1).
Dasar penyusunan angket respon siswa ini adalah penilaian dari dimana
peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan satu,
proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari berdasarkan teori
jihad & haris yaitu: kompetensi kognitif, kompetensi afektif, kompetensi
psikomotorik, percaya diri, intropeksi dan objektifitas.
c. Lembar observasi kegiatan pembelajaran
Lembar observasi kegiatan bertujuan untuk mengukur aspek kepraktisan.
Lembar observasi bertujuan mengungkapkan proses pembelajaran dengan
modul pembelajaran yang berlangsung. Keterlaksanaan RPP dalam proses
pembelajaran, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penerapan
modul pembelajaran aritmatika sosial di kelas. Pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran dikategorikan atas 2 penilaian sakala Guttman, yaitu: ya dan
tidak. Selain itu, observer juga diminta menuliskan komentar pada setiap
aspek yang dinilai, serta komentar dan saran secara keseluruhan untuk
mengevaluasi proses pemeblajaran dengan modul pembelajaranaritmatika
sosial.
Untuk mendapatkan data kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
observasi langsung.
Dasar penyusunan lembar observasi ini mengacu pada teori sudjana
tentang aspek dalam menilai proses belajar mengajar, yaitu: “konsistensi
kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, keterlaksanaan oleh guru,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
27
keterlaksanaan oleh siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, interaksi
siswa dan guru dan keterampilan guru mengajar.
d. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah siswa
Tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk mengukur aspek
keefektifan. Instrumen ini memperoleh data kemampuan pemecahan masalah
siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran
aritmatika sosial. Tes yang disusun adalah tes kemampuan pemecahan
masalah berbentuk uraian. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa
bertujuan untuk memperoleh data tentang penguasaan materi yang diberikan
setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul
pembelajaran aritmatika sosial yang dilaksanakan diakhir pembelajaran.
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis Kevalidan
Angket penilaian dalam analisis kevalidan digunakan unutk
menganalisis kevalidan dan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari dosen matematika.
Tabulasi data dilakukan dengan memberi penilaian pada aspek
penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:
1 = tidak setuju
2 = kurang setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kevalidan produk
dengan rumus sebagai berikut:
NP = 𝑅𝑆𝑀
× 100%
Keterangan :
NP = nilai persentase yang dicari
R = skor yang diperoleh
SM = skor maksimal
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
28
(3) Menetapkan kriteria kevalidan seperti yang ada dalam tabel berikut: Tabel 3. 2
Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori
86 – 100 Sangat Valid
76 – 85 Valid
60 – 75 Cukup Valid
55 – 59 Kurang Valid
0 – 54 Tidak Valid
b. Analisis Kepraktisan
Data hasil tanggapan guru mengenai modul pembelajaran berupa
angket dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Tabulasi data oleh guru matematika di MTS Nurul Huda Muaro
Jambi. Tabulasi data dilakukan dengan memberikan penilaian pada
aspek penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:
4 = tidak setuju
5 = kurang setuju
6 = setuju
4 = sangat setuju
(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kepraaktisan produk
dengan rumus sebagai berikut:
NP = 𝑅𝑆𝑀
× 100%
Keterangan:
NP = nilai persentase yang dicari
R = skor yang diperoleh
SM = skor maksimal
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
29
(3) Menetapkan kriteria kepraktisan seperti yang ada dalam tabel
berikut: Tabel 3. 3
Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Praktis
61 – 80 Praktis
41 – 60 Cukup Praktis
21 – 40 Kurang Praktis
0 – 20 Tidak Praktis
c. Analisis Keefektifan
Data angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika materi
penyajian data menggunakan modul dianalisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
(1) Tabulasi data oleh validator yang diperoleh dari siswa kelas VII.
Tabulasi data dilakukan dengan memberikan penilaian pada aspek
penilaian dengan ketentuan skor sebagai berikut:
7 = tidak setuju
8 = kurang setuju
9 = setuju
4 = sangat setuju
(2) Mencari persentase untuk mendapatkan hasil kepraaktisan prosuk
dengan rumus sebagai berikut:
NP = 𝑅𝑆𝑀
× 100%
Keterangan:
NP = nilai persentase yang dicari
R = skor yang diperoleh
SM = skor maksimal
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
30
(3) Menetapkan kriteria kepraktisan seperti yang ada dalam tabel
berikut: Tabel 3. 4
Kriteria Kelayakan Media Persentase (%) Kategori
81 – 100 Sangat Efektif
61 – 80 Efektif
41 – 60 Cukup Efektif
21 – 40 Kurang Efektif
0 – 20 Tidak Efektif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
31
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengembangan Modul
Dalam mengembangkan modul ini terdapat beberapa tahapan yaitu: (1)
Analysis (Analisis), (2) Design (Perancangan), (3) Development (Pengembangan),
(4) Implementation (Implementasi) dan (5) Evaluasion (Evaluasi).
1. Tahap Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan tahapan awal dalam dalam mendesain
Modul. Pada tahap ini ada beberapa langkah kegiatan yaitu:
a. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk memunculkan masalah
dasar yang dibutuhkan dalampengembangan mdul. Analisis kebutuhan
telah dilakukan oleh peneliti saat mendeskripsikan latar belakang
masalah. Ada beberapa hal yang sangat penting diperhatikan dan menjadi
dasar pertimbangan untuk menghasilkan modul pembelajaran matematika
dengan pendekatan Problem Based Learning adalah kurikulum SMP/MTs
yang tersedia disekolah.
b. Analisis karakteristik siswa
Kegiatan pada tahap ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa serta pengetahuan awal siswa. Karena produk yang akan dibuat
untuk siswa kelas VII, maka menganalisis karakteristik siswa di kelas VII.
Hal ini bisa dilakukan dengan bertanya pada guru kelas yang
berpengalaman mengajar siswa tersebut misalnya dengan bertanya
karakter siswa dan nilai matematika siswa.
c. Analisis konsep
Analisis konsep iniditunjukan untuk mengidentifikasi, merinci dan
menyususn secara sistematis konsep-konsep utama dari materi aritmatika
sosial pada mata pelajaran matematika.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
32
d. Analisis kurikulum
Pada tahap analsisis kurikulum berguna untuk mengetahui
kurikulum yang berlaku disekolah, kompetensi dasar, indikator,
pembelajaran serta mengetahui materi-materi apa saja pelajaran yang ada
pada matematika yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar matematika
berupa modul pembelajaran.sehingga pada tahap perancangan desan
produk, struktur ataupun komponen pada bahan ajar sesuai dengan
kurikulum yang digunakan.
Adapun hal yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber tentang kurikulum yang dipakai, dan mater
pelajaran matematika yang menjadi sasaran pembuatan bahan ajar berupa
modul pembelajaran yaitu aritmatika sosial. Materi tersebut kemudian
dikelompokan berdasarkan kompetensi dasar yang akan dipelajari pada
materi aritmatika sosial. Selain informasi mengenai materi pembelajaran,
informasi lain yang harus dikumpulkan adalah silabus dan kompetensi
dasar aritmatika sosial pada kelas VII madrasah tsnawiyah sebagai acuan
penulis untuk membuat bahan ajar berupa modul pembelajaran
matematika yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Desain/ perancangan (design)
Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan untuk membuat modul,
adapun rangkaian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Merancang kerangka modul
Kegiatan merancang kerangka media pada tahap ini bertujuan untuk
merumuskan dan menetapkan indikator yang akan menjadi landasan
untuk memilih materi yang ditampilkan dalam media yang
dikembangkan.
b. Design (Perancangan)
Desain modul yang telah dirancang adalah sebagai berikut:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
33
Gambar 4. 1 Cover Setelah Revisi
Gambar 4. 2 Kata Pengantar
Gambar 4. 3 Petunjuk Penggunaan Modul
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
34
Gambar 4. 4 Daftar Isi
Gambar 4. 5 KI dan KD
Gambar 4. 6 Materi Pembelajaran
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
35
Setelah modul sedemikian rupa maka modul siap untuk divalidasi keahli
desain dan ahli materi.
B. Kelayakan dan Keefektifitas Modul
1. Validasi Oleh Tim Ahli
Pada tahap ini, dilakukan validasi modul pembelajaran yang telah
dibuat melalui pertimbangan ahli untuk mendapatkan data tentang hasil
produk modul pembelajaran. Peneliti memilih tiga orang dosen
Universitas Islam Negeri Sultah Thaha Saifuddin Jambi yang dianggap
berpengalaman untuk menilai produk tersebut sebagai tim ahli atau
validator, validasi yang dilakukan oleh tim ahli adalah validasi materi,
validasi desain, validasi bahasa.
Validasi ini dilakukan dengan mendatangkan langsung ahli untuk
menilai dan memvalidasi produk yang dibuat dengan memperlihatkan
rancangan desain, tim ahli diminta untuk menilai modul pembelajaran
sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Hasil
validasi dari ahli yang berupa saran dan komentar digunakan untuk
merevisi modul pembelajaran yang telah dibuat.
a. Validasi isi materi modul pembelajaran matematika dengan pendekatan
problem based learning
Berdasarkan validasi materi ini penulis memilih dosen Universitas
Islam Sultan Thaha Saifuddin Jambi sebagai validator ahli materi yantu
lelia anggia, M.Pd untuk menilai materi dari modul tersebut. Setelah
ahli tersebut melihat modul pembelajaran yang peneliti buat, barulah
validator menilai angket tersebut dengan menggunakan angket ahli
materi.
Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor
penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran matematika
berbasis Problem Based Learning ini adalah 40 dan diperoleh rata-rata
skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 80. Skor ini
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
36
termasuk dalam rentang 76-85, maka hasil skor tersebut diperoleh
bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini
adalah “ Valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi terhadap
media pembelajaran matematika yang dikembangkan kemudian
divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan valid
digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat
diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 1 Hasil validasi materi Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning
No
Standar Penilaian
Skor
1 Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran
matematika
4
2 Kesesuaian materi dengan KI dan KD pada
kurikulum
4
3 Materi yang disusun sesuai dengan tujuan
pembelajaran
4
4 Kesesuaian materi dengan siswa MTS kelas VII 4
5 Kelengkapan materi 4
6 Kesesuaian gambar dengan materi sehingga mudah
dipahami
4
7 Kesesuaian materi diuraikan dengan materi sehingga
mudah dipahami siswa
4
8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi
menarik sehingga dapat menyampaikan pesan
4
9 Kesesuaian menggunakan angka yang sesuai dengan
materi pembelajaran
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
37
10 Kesesuaian bahasa yang digunakan sederhana, dan
penyusunan materi lugas dan mudah dipahami siswa
4
Jumlah Skor
40
Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎� 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒�
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎� 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖× 100
Nilai Validasi =4050
× 100
Nilai Validasi = 80
b. Validasi isi desain modul pembelajaran matematika dengan problem
based learning
Pada validasi desain ini penulis memilih dosen Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Jambi yaitu Ibu Deliza, M.Si untuk menilai desain
Modul pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based
Learning tersebut. Setelah tim ahli tersebut meihat modul pembelajaran
matematika dengan pendekatan Problem Based Learning yang peneliti
desain, barulah validator menilai angket tersebut dengaan menggunakan
angket penilaian ahli desain.
Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor
penilaian oleh tim ahli desain terhadap modul pembelajaran matematika
berbasis Problem Based Learning ini adalah 32 dan diperoleh rata-rata
skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 71. Skor ini
termasuk dalam rentang 60-75, maka hasil skor tersebut diperoleh
bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini
adalah “cukup valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi
terhadap media pembelajaran matematika yang dikembangkan
kemudian divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
38
valid digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat
diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 2 Hasil validasi desain Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning
No
Standar Penilaian
Skor
1 Kesesuaian cover terhadap isi modul 4
2 Kesesuaian modul dengan materi pembelajaran 4
3 Kesesuaian modul dengan model pembelajaran yang
digunakan
3
4 Kesesuaian modul sehingga mudah digunakan 4
5 Kesesuaian modul yang dibuat dengan konsep yang
digunakan
3
6 Kesesuaian modul yang dibuat dapat meningkatkan
proses pembelajaran lebih menarik siswa untuk
memahami konsep materi
4
7 Kesesuaian kalimat yang digunakan mudah dipahamai 3
8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik
sehingga dapat menyampaikan pesan
3
9 Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana prasarana
sekolah
4
Skor rata-rata 32
Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖× 100
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
39
Nilai Validasi =3245
× 100
Nilai Validasi = 71
c. Validasi bahasa modul
Pada validasi bahasa ini penulis memilih dosen Universitas Islam
Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yaitu bapak Drs. Mursyid, M.Pd
untuk menilai bahasa modul pembelajaran matetika dengan pendekatan
Problem Based Learning tersebut, setelah tim ahli tersebut melihat
modul pembelajaran matematika dengan pendekatan Problem Based
Learning yang peneliti desain, barulah validator menilai angket tersebut
dengan menggunakan instrumen ranting scale.
Berdasarkan penilaian angket tersebut, diperoleh jumlah skor
penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran matematika
berbasis Problem Based Learning ini adalah 44 dan diperoleh rata-rata
skor penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 88. Skor ini
termasuk dalam rentang 86-100, maka hasil skor tersebut diperoleh
bahwa penilaian oleh tim ahli materi terhadap modul pembelajaran ini
adalah “ Sangat Valid”. Berdasarkan saran validator dilakukan revisi
terhadap media pembelajaran matematika yang dikembangkan
kemudian divalidasi kembali oleh validator sehingga media dinyatakan
valid digunakan sebagai media pembelajaran. Sehingga modul dapat
diujicobakan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Muro Jambi. Hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. 3 validasi bahasa Modul Pembeajaran matematika dengan pendekatan problem based learning
No
Standar Penilaian
Skor
1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf 4
2 Tampilan modul pembelajaran menarik 4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
40
3 Kesesuaian bahasa sesuai dengan Ejaan yang
disempurnakan (EYD)
4
4 Bahasa yang digunakan komunikatif 4
5 Gambar yang digunakan membantu mempermudah
memahami materi
4
6 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah
dimengerti
4
7 Kejelasan petun dan arahan 5
8 Istilah yang digunakan mudah dipahami 5
9 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi
menarik sehingga dapat menyampiakan pesan
5
10 Kejelasan huruf dan angka 5
Skor rata-rata 44
Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100
Nilai Validasi =4450
× 100
Nilai Validasi = 88
2. Revisi Modul Pemblejaran matematika dengan pendekatan Problem based
learning
Revisi dilakukan penulis berdasarkan pendapat dan penilaian tim
ahli terhadap materi, desain, bahasa modul berdasarkan saran dan
komentar tim ahli tersebut. Adapun revisi pada modul meliputi :
Tabel 4. 4
No Nama Validator Saran-saran Perbaikan
1
Lelia Anggia, M.Pd
Perbaiki
masalahnya
Memperbaiki
masalahnya sesuai
dengan saran
validator
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
41
2
Deliza, M.Si
Diperbaiki
desainnya, perbaiki
letak tanda baca,
susun gambar
dengan rapi, dll
Memperbaiki
deain yang sesuai
dengan saran
validator,
memperbaiki
letak tanda baca,
merapikan
gambar yang
disarankan
3
Drs. Mursyid, M.Pd
Jangan terlalu
banyak mengulang
kata, gunakan
penulisan EYD
yang benar,
perhatikan tanda
baca
Menghapus kata
yang tidak sesuai,
menggunakan
EYD yang benar,
meletakkan tanda
baca yang sesuai
3. Pengemabngan (development)
Tahapan berikut yaitu tahap develoment (pengembangan), pada tahap
ini peneliti mulai membuat modul pembelajaran matematika dengan
pendekatan Problem Based Learning yang sesuai dengan tahap
perancangan. Penjelasan selanjutnya pada tahap pengembangan mencakup
beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
a. Pembeuatan produk
Kegiatan pembuatan modul pembelajaran dimulai dari cover modul
pembelajaran, kemudian bagian awal modul pembelajaran yang
menjelaskan mengenai petunjuk belajar dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami, kompetensi dasar yang ingin dicapai dan
indikator pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
42
Pada bagian selanjutnya masuk ke materi himpunan. Pada tahap
pengumpulan informasi yang telah dilakukan diklasifikasikan juga
setiap materi yang didapat berdasarkan kompetensi dasar sehingga
mempermudah dalam setiap kegiatan belajar. Untuk evaluasi, diberikan
soal-soal latihan untuk melihat seberapa jauh kemampuan siswa
menyerap materi yang ada dalam modul pembelajaran tersebut. Setelah
pembeuatan modul pembelajaran selesai, maka proses percetakan
modul pembelajaran dilakukan.
b. Analisis uji coba produk
Uji coba produk ini dilakukan agar memperoleh masukan tentang
produk yang telah dikembangkan. Hasil evaluasi uji coba produk
tersebut digunakan untuk merevisi modul pembelajaran yang telah
dibuat. Adapun proses uji coba yang dilakukan adalah sebagai berikut:
(1) Analisis uji coba satu-satu
Uji coba produk perorangan ini dilakukan pada satu orang
guru matematika yang mengajar di Madrasah tsanawiyah nurul
huda muaro jambi ibu novi, S.Pd. guru diminta unttuk mengamati
dan menilai modul pembelajaran dengan menggunakan angket
yang terdiri daribeberapa pertanyaan.
Penilaian uji coba menggunakan angket praktikalitas guru
matematika di madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi
terhadap modul pembelajaran dapat dilihat seperti pada tabel
berikut:
Tabel 4. 5
Skor
A Kemudahan Penggunaan
1 Mudah digunakan karena memiliki petunjuk penggunaan
modul
4
No Aspek
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
43
2 Modul tersusun jelas dan sistematis 4
3 Modul menggunakan kalimat yang sederhana 4
Modul menggunakan kalimat yang jelas sehingga mudah
dimengrti
4
5 Modul praktis dan mudah digunkaan 4
6 Modul dapat digunakan sewaktu-waktu secara mudah 4
B Efisiensi Waktu Pembelajaran
1 Dengan menggunakan modul ini waktu pembelajaran
menjadi lebih efisien
5
2 Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan
belajarnya masing-masing
4
C Manfaat
1 Modul mendukung peran guru sebagai fasilitator 4
2 Modul mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan
materi berulang-ulang
5
3 Guru mudah memantau aktivitas belajar siswa 4
4 Modul membantu siswa memahami materi 5
5 Gambar membantu siswa memahami materi 4
6 Modul membantu siswa belajar mandiri 4
Skor rata-rata 59
Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100
Nilai Validasi =5970
× 100
Nilai Validasi =84
Berdasarkan respon guru, diperoleh jumlah skor uji coba angket
praktikalitas guru terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan Problem
Based Learning madrasah tsanawiyah nuru huda muaro jambi adalah 59 dan
diperoleh rata-rata skor uji coba produk tanggapan guru terhadap modul
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
44
pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 84. Skor ini
termasuk dalam rentang 81-100, praktikalitas guru terhadap modul pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning madrasah nurul huda muaro jambi
adalah “sangat praktis”.
(2) Uji coba modul pembelajaran matematika
Setelah uji coba dari guru mata pelajaran matematika, selanjutnya oeneliti
meminta tanggapan dari siswa kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda
muaro jambi. Pada uji coba ini dilakukan seluruh siswa kelas VII yang
berjumlah 25 siswa.
Untuk hasil penilaiannya dapat dilihat pada tabel Angket praktikalitas
respon siswa terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan problem
based learning madrasah tsanawiyah nurul huda muaro jambi.
Tabel 4. 6
Penilaian Jumlah skor Persentase
1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku
110
11025 = 4,40
2 Belajar dengan menggunakan modul
lebih menarik
110
11025 = 4,40
3 Waktu dan tenaga yang digunakan
lebih efisien
112
11225 = 4,48
4 Pembelajaran menggunakan modul
dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
118
11825 = 4,72
5 Modul dibuat sesuai dengan ciri-ciri
modul yang baik
111
11125 = 4,44
6 Gaya dan format peulisan selalu
konsisten tidak berubah-ubah
114
11425 = 4,56
Aspek yang dinilai No
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
45
7 Materi yang ditampilkan lengkap
113
11325 = 4,52
8 Letak teks dan gambar sudah teratur
115
11525 = 4,60
9 Ukuran huruf yang dipakai dapat
dilihat oleh siswa
111
11125 = 4,44
10 Menggunakan model huruf yang
mudah dibaca
115
11525 = 4,60
11 Teks dan gambar dalam modul
sederhana sehingga mudah dipahami
110
11025 = 4,40
Jumlah
49,5625
= 4,50
Nilai Validasi =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑦𝑎𝑛𝑔𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 × 100
Nilai Validasi =4555
× 100
Nilai Validasi = 81
Berdasarkan penialain angket tersebut, diperoleh jumlah skor uji coba
angket praktikalitas siswa terhadap modul pembelajaran dengan pendekatan
Problem Based Learning madrasah tsanawiyah nuru huda muaro jambi adalah 45
dan diperoleh rata-rata skor uji coba produk tanggapan siswa terhadap modul
pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning ini adalah 81. Skor ini
termasuk dalam rentang 86-100, praktikalitas siswa terhadap modul pembelajaran
dengan pendekatan Problem Based Learning madrasah nurul huda muaro jambi
adalah “sangat efektif. Dari hasil analisis praktikalitas siswa terhadap modul
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
46
matematika yang dikembangkan ini, maka media sudah layak untuk dilakukan
penilaian uji coba di lapangan.
(3) Revisi Produk
Modul pembelajaran masuk kedalam kategori “sangat praktis” karena
terlihat dari penskoran yang diberikan oleh guru matematika dimadrasah
tsnawiyah nurul huda muaro jambi. Tidak ada komentar atau saran dari
penilaian tersebut maka dari itu produk ini tidak perlu direvisi lagi.
Hasil uji coba modul pembelajaran pada siswa sebanyak 25 siswa kelas
VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi “sangat praktis” sehingga
produk tersebut tidak perlu direvisi lagi.
4. Tahap implementation (implementasi)
Pada tahap implementasi, modul pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan problem based learning diimplementasikan di
kelas sesungguhnya oleh peneliti sendiri, yaitu pada tahap penelitian
diterapkan di kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro jambi yang
berjumlah 25 orang siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan selama 5 kali
pertemuan, dalam 1 minggu ada 2 kali pertemuan.
Pada tahap implementasi ini dilakukan observasi untuk melihat
keefektifan siswa dalam menggunakan modul pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan problem based learning. Observasi dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung berdasarkan pendekatan belajar
tuntas problem based learning. Observasi dilakukan pada pertemuan
pertama sampai pertemuan kelima.
Pada tahap implementasi ini, pada akhir pembelajaran yaitu pada
pertemuan keenam, dilakukan post-test untuk mengetahui ketuntasan siswa
dalam mempelajari aritmatika sosial menggunakan modul pembelajaran,
soal-soal post-test terdiri dari 5 soal uraian.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
47
a. Data hasil uji coba post-test
Uji coba post-test dilakukan pada satu kelas yaitu kelas VII, yang
terdiri dari 25 siswa. Dari soal uji coba post-test dikelas VII akan
dilihat efektifitas modul pembelajaran melalui soal terseut.
b. Analisis data lembar observasi aktivitas siswa
Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi
selama proses pembelajaran dengan menggunakan modul yang
dikembangkan. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
mengarah pada proses pembelajaran seperti bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas-tugas, menjawab pertanyaan guru, dan
bisa bekerjasama dengan siswa lain dalam diskusi atau tanya jawab. Tabel 4. 7 Hasil observasi aktivitas siswa
No Aspek yang dinilai MTs Nurul huda muaro
jambi Skor Rata-rata
Kategori P1 P2 P3 P4 P5
1 Memperhatika penjelasan guru
65 75 80 80 90 78 Efektif
2 Mencatat hal-hal yang relevan dengan materi selama proses pembelajaran
80 80 85 87 90 84,4 Sangat Efektif
3 Berdiskusi/Tanya jawab antara siswa
68 70 70 78 85 74.2 Efektif
4 Berdiskusi/Tanya jawab antara siswa dengan guru
65 68 70 80 90 74.6 Efektif
5 Menyimpulkan materi pembelajaran
70 70 72 78 90 76 Efektif
6 Mengerjakan soal-soal yang ada di Modu
75 80 80 85 90 82 Sangat Efektif
Rata-rata 78.2 Efektif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
48
tabel diatas menampilkan data aktivitas siswa kelas VII Madrasah
Tsanawiyah nurul huda muaro jambi. Aktivitas siswa diamati setiap kali
pembelajaran dengan menggunakan modul yang dikembangkan.
Pembelajaran dilakukan 5 kali pertemuan. Dari data analisis aktivitas
siswa dapat, dilihat dengan menggunakan modul yang dikembangkan
dengan rata-rata keseluruhan aspek yaitu 78, 2 dengan kategori efektif.
Artinya pembelajaran menggunakan modul siswa menjadi aktif selama
proses pembelajaran.
a. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama membahas tentang keuntungan dan
kerugian, guru memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a
dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu guru menjelaskan tujuan
melakukan proses pembelajaran selama kurang lebih 2 minggu
kedepan bahwa guru melakukan proses penelitian dan guru
melanjutkan proses pembelajaran.
Guru memperkenalkan bahan ajar yang dipakai yaitu “modul
pembelajaran Matematika dengan pendekatan problem based
learning”. Guru memancig pemikiran siswa untuk mengumpulkan
infrmasi mengenai keuntungan dan kerugian. Siswa masih belum aktif
untuk menjawab pertanyaan guru, masih banyak yang ribut. Setelah
guru menjelaskan semuanya siswa dibagi menjadi 4 kelompok serta
dibimbing oleh guru. Setelah mengerjakan latihan siswa diminta untuk
mempersenasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. Siswa diminta
mengerjakan setiap latihan yang ada pada modul pemeblajaran, pada
latihan tersebut siswa harus mengerjakan sendiri-sendiri. Dilatihan itu
masih banyak siswa yang belum bisa mengerjakan soal tersebut
dengan benar.
Setelah selesai guru bertanya kepada siswa apakah ada yang
tidak dipahami dan ternyata siswa telah memahami materi yang telah
dijelaskan. Pada akhir pembelajaran, guru menyimpulkan semua apa
yang telah disampaikan. Kemudian guru meminta siswa untuk
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
49
membaca materi pada pertemuan berikutnya, setelah siswa selesai
membaca yang diperintahkan oleh guru, selanjutnya guru meminta
ketua kelas memimpin teman-temannya membaca do’a penutup
pembelajaran dan guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Kendala yang ditemukan pada pertemuan pertama yaitu, siswa
masih belum memahami materi secara keseluruhan hal ini terlihat
pada saat siswa merasa bingung dalam mengerjakan latihan yang
diberikan dan siswa belum terlihat aktif secara keseluruhan, masih ada
beberapa siswa yang terlihat cuek mengikuti proses pembelajaran.
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan membahas tentang persentase keuntungan. Guru
memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a dan mengecek
kehadiran siswa. Sebelum guru yang menjelaskan materinya, guru
bertanya tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua,
beberapa siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan jawabannya
hampir sempurna.
Pada pertemuan kedua ini guru menjelaskan materi tentang
persentase keuntungan. Setelah selesai guru menjelaskannya, guru
meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh yang berkaitan
dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Setelah selesai guru
meminta siswa mengerjakan soal yang ada di modul secara
berkelompok, setelah selasai mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru selajutnya guru meminta kepada siswa untuk mempersentasikan
hasil diskusinya, selanjutnya guru meminta salah satu dari siswa untuk
memimpin teman-temannya membaca do’a penutup pembelajaran dan
guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai aktif, dilihat dari
jawaban setiap pertanyaan guru sebagian siswa bisa menjawab, dilihat
dari penyelesaian latihan individu banyak jawaban yang benar. Ini
menandakan modul mudah dipahami.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
50
c. Pertemuan Ketiga dan keempat
Pertemuan ketiga dan keempat membahas tentang persentase
kerugian dan menentukan bunga tunggal. Guru memulai pembelajaran
dengan salam, membaca do’a dan mengecek kehadiran siswa.
Pada pertemuan ketiga dan keempat ini guru menjelaskan materi
tentang kerugian dan menentukan bunga tunggal. Setelah selesai guru
menjelaskannya, guru meminta beberapa siswa untuk memberikan contoh
yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Setelah
selesai, guru meminta siswa mengerjakan soal yang ada dimodul. Setelah
selasai, guru meminta siswa membaca materi yang akan di bahas pada
pertemuan berikutnya, selanjutnya guru meminta salah satu dari siswa
untuk memimpin teman-temannya membaca do’a penutup pembelajaran
dan guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pada pertemuan ketiga dank empat ini tidak ada kendala yang
ditemukan, siswa suah mulai aktif, dilihat dari jawaban setiap pertanyaan
guru sebagian siswa bisa menjawab, dilihat dari penyelesaian latihan
individu banyak jawaban yang benar. Ini menandakan modul mudah
dipahami.
d. Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima membahas tentang diskon dan pajak. Guru
memulai pembelajaran dengan salam, membaca do’a dan mengecek
kehadiran siswa. Pada pertemuan kelima ini guru member contoh tentang
diskon dan pajak. Setelah selesai guru member contoh, guru meminta
beberapa siswa untuk memberikan contoh yang berkaitan dengan materi
yang sedang dibahas. Setelah selesai, guru meminta siswa mengerjakan
soal yang ada di modul. Guru meminta siswa membaca materi yang akan
di bahas pada pertemuan berikutnya, selanjutnya guru meminta salah satu
dari siswa untuk memimpin teman-temannya membaca do’a penutup
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
51
pembelajaran dan guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
Pada pertemuan kelima ini tidak ada kendala yang ditemukan,
siswa sudah aktif, dilihat dari jawaban setiap pertanyaan dari guru,
sebagian siswa bisa menjawab, dilihat dari contoh yang diberikan siswa
yang berkaitan dengan materi yang dibahas, dilihat dari penyelesaian
latihan individu banyak jawaban yang benar. Ini menandakan modul
mudah dipahami.
e. Pertemuan Keenam
Pertemuan keenam membahas tentang bruto, neto dan tara
kemudian guru memerikan Guru memulai pembelajaran dengan
salam, membaca do’a dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan
ini guru menjelaskan materi tentang bruto, neto dan tara kemudian
guru memberikan 5 soal uraian, untuk melihat sejauh mana siswa
memahami materi tentang aritmatika sosial yang sudah dipelajari.
Pada pertemuan ini juga peneliti membagikan angket penilaian
produk. Dilihat dari jawaban pada soal yang diberikan, hampir semua
siswa bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Dipertemuan ini tidak
ada kendala, karena siswa fokus pada soal yang diberikan. Guru
meminta maaf kepada siswa dan menutu pembelajaran tersebut
dengan mengucapkan alhamdulillah.
c. Analsis data tes hasil belajar siswa (post-test)
pada tahap impelementasi, peniliti menerapkan pengunaan perangkat
bahwa modul pembelajaran matematika dengan pendekaan problembased
learning pada keadaan sesungguhnya di kelas VII, implementasi dilakukan
sebanyak 5 kali pertemuan diluar post-test, setelah semua materi
disampaikan, maka diadakan post-test untuk megetahui hasil belajar siswa.
Perangkat modul dapat dikatakan bermanfaat dan efektif jika hasil belajar
siswa memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimum) 70 dan lebih atau
sama mencapai syarat ketuntasan kelas dengan 70% siswa tuntas.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
52
Dalam pelaksanaannya post-test diikuti oleh 25 orang siswa. Dari
hasil pos-test dilakukan perhitungan nilai rata-rata dan fersentase nilai
siswa yang memenuhi KKM. Nilai hasil post-test siswa kelas VII E.
Jumlah siswa yang belum tuntas adalah 7 siswa dengan persentase 24%
dan jumlah siswa yang tuntas adalah 22 siswa dengan persentase
ketuntasan 76%. Dari hasil perhitungan, tampak bahwa pada kelas VII
persentase siswa yang tuntas dengan KKM 70 adalah 18 siswa serta
mencapai syarat ketuntasan kelas yaitu 70% siswa mencapai KKM.
5. evaluation (evaluasi)
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kelayakan dari modul
pembelajaran matematika dengan pendekatan problem based learning
yang telah dibuat. Kelayakan dalam hal ini meliputi kevalidan,
kepraktisan, serta evektif yang mana efektif ini dinilai dari hasil belajar
siswa dan respon siswa terhadap penggunaan modul pembelajaran
matematika.
Kevalidan ini berdasarkan pada validasi materi,desain dan bahasa
oleh ahli yang mana pada validasi materi di dapati 80 validasi desain 67
dan validasi bahasa didapati 88 rata-rata skor. Maka dari hasil skor
tersebut diperoleh bahwa penilaian validasi oleh tim ahli terhadap modul
pembelajaran ini adalah “sangat valid” dan sudah layak digunakan.
Kepraktisan dilihat dari angket yang dinilai oleh guru matematika
dan siswa di kelas VII madrasah Tsanawiyah nurul huda muaro jambi.
Didapati rerata skor penilaian oleh guru 84 sedang rerata oleh siswa
didapati skor penilaian 81 sehingga untuk kpraktisan modul pembeajaran
yang telah di buat “sangat praktis” dan sudah layak digunakan.
Efektif dilihat dari hasil belajar siswa serta respon yang diberikan
siswa terhadap modul pembelajaran yang telah digunakan.hasil belajar
siswa setelah menggunakan modul pembelajaran tersebut meningkat
terbukti dengan 76% siswa telah memenuhi KKM serta memenuhi
ketuntasan kelas dan juga respon yang diberikan siswa setelah belajar
menggunakan modul pembelajaran positif, sehingga untuk
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
53
keefektifitasan modul pembelajaran yang telah dibuat “sangat efektif”
Dari ketiga indikator tersebut yaitu kevalidan, kepraktisan serta efektif
digunakan,dapat disimbulkan bahwa modul pembelajaran yang telah
digunakan memiliki kelayakan baik.
C. Pembahasan
1. Hasil pengembangan modul pembelajaran matematika dengan
pendekatan problem based learning
Setelah melalui proses pengembangan yang tahapannya meliputi:
pertama peneliti mendesain modul pembelajaran matematika dengan
pendekatan problem based learning pada mata pelajaran matematika
khususnya aritmatika sosial. Dalam pembahasan keseluruhan materi
aritmatika sosial pada modul pembelajaran siswa dapat lebih mudah
memahami karena cara berfikir siswa telah diarahkan pada uraian
materi yang dikerjakan menggunakan langkah-langkah pendekatan
problem based learning. Modul matematika dengan problem based
learning ini dilengkapi dengan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi yang telah disebutkan pada pendahuluan modul
pembelajaran.
Kemudian modul pembelajaran divalidasi dengan tenaga ahli
materi, tenaga ahli desain dan tenaa ahli bahasa. Hasil rata-rata validasi
terhadap materi modul pemeblajaran adalah 80 ini menyatakan bahwa
modul pembelajaran dengan pendekatan problem based learning ini
sesuai dengan pembelajaran matematika.
Berdasarkan pada penilaian ahli desain tentang desain modul
dengan pendekatan problem based learning diperoleh rerata skor
validasi 67 ini menyatakan bahwa modul pembelajaran dengan
pendekatan problem basedlearning pada pembelajaran matematika
merupakan suatu pengembangan bahan ajar yang kreaktif dan inovatif,
penyajian modul pembelajaran yang menarik dan dapat membangkitkan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
54
motivasi siswa dan dapat mendorong siswa terliba secara aktif dalam
proses belajar mengajar.
Setelah desain dan materi modul pemeblajaran direvisi, peneliti
melakukan uji coba kepada I orang guru dan I kelas VII. Hal ini sejalan
dengan pendapat (Emzir, 2011, p. 273), untuk melihat keefektifan
bahan ajar yang dikembangkan dapat dilakukan dengan meminta
pendapat responden. Setelah dilakukan uji coba produk modul
pembelajaran pada guru selanjutnya hasil penilaian tersebut adalah 84
ini menyatakan bahwa penyajian modul pembelajaran dengan
pendekatan problem based learning sesuai dengan taraf pikir siswa serta
bahasa yang terdapat dalam modul pembelajaran baik dan efektif.
Untuk uji coba pada kelompok siswa didapat penilaian dengan rerata
skor uji coba produk terhadap tanggapan siswa adalah 81. Dari kedua
penilaian tersebut modul pembelajaran matematika dinilai ”sangat
praktis”.
Tahap selanjutnya setelah direvisi peneliti melakukan uji coba
pemakaian pada siswa kelas VII madrasah tsnawiyah nurul huda muaro
jambi. Pada uji coba pemakaian didapatkan hasil pengamatan dari
observasi yang dilakukan guru yaitu dengan kategori “sangat efektif”
atau dengan persentase 80,1 dilihat dari hasil belajar siswa melalui uji
coba post-test terdapat 76% siswa yang telah mencapai KKM.
Indikator modul pembelajaran dikatakan valid jika modul
pembelajaran telah divalidasi oleh tim ahli yang berkompeten
dibidangnya, modul pembelajaran dikatakan praktis tergambar dari
hasil yang diperoleh dari validator dengan sedikit atau tanpa revisis
sehingga modul pembelajaran dapat digunakan siswa dalam
pembelajaran, sedangkan modul pembelajaran dikatakan efektif apabila
modul pembelajaran memenuhi indikator hasil belajar siswa yang telah
mencapai ketuntasan dan adanya respon positif siswa ditunjukan dari
angket yang diberikan pada saat ujicoba pemakian modul pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
55
2. Efektifitas modul pembelajaran dengan pendekatan problem based
learning
Modul pembelajaran yang sudah dikategorikan valid, kemudian
diuji cobakan pada subjek peneliti, yakni siswa kelas VII madrasah
tsnawiyah nurul huda muaro jambi, semester genap tahun ajaran
2018/1019 yang mengikuti proses belajar mengajar materi aritmatika
sosial sebnayak 25 siswa, diberi pemeblajaran dengan menggunakan
pendekatan problem based learning uji cba ini dilakukan sebanyak
enam kali pertemuan.
Setelah pemeblajaran aritmatika sosial selesai, selanjutnya
dilakukan post-test berdasarkan hasil post-test ada 18 siswa yang
mencapai standar dalam menjawab soal tersebut. Pada gambar 4.4 telah
ditampilkan hasil jawaban siswa yang tinggi dan yang paling rendah.
Siswa yang nilainya sangan paling rendah adalah 45 dibawah KKM.
Persentase jumlah siswa mencapai SKM 70 adalah 76% mencapai
syarat ketuntasan kelas yaitu 70% siswa mencapai KKM.
Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa perangkat modul pembelajaran dengan pendekatan problem
based learning pada materi aritmatika sosial yang dikembangkan telah
efektif untuk digunakan dilihat dari persentase siswa mencapai KKM
dan analisis lembar observasi aktifitas siswa
3. Deskripsi hasil wawancara guru dan siswa mengenai modul
pembelajaran matematika dengan pendekatan problem based learning
Berdasarkan hasil angket praktikalitas guru dan siswa yang
menyatakan bahwa modul pembelajaran matematika dengan
pendekatan problem based learning ini “sangat praktis” dan dari hasil
belajar siswa yang menggunakan modul pembelajaran dapat dilihat
bahwa modul tersebut “sangat efektif”, maka dilakukan wawancara
kepuasan penggunaan modul pembelajaran oleh penulis kepada guru
dan beberapa siswa kelas VII yang dilakukan setelah mengumpulkan
angket pada pertemuan keenam. Dari hasil wawancara tersebut guru
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
56
pelajaran matematika menyatakan bahwa modul pembelajaran yang
dibuat oleh penulis sangat praktis sesuai dengan model dan materi
pembelajaran yang ada pada kurikulum tahun 2013. Hasil wawancara
dari beberapa siswa di kelas VII menyatakan bahwa dengan adanya
modul pembelajaran matematika dapat meningkatkan ketertarikan siswa
terhadap mata pelajaran matematika.
Demikian modul pembelajaran matematika dengan pendekatan
problem based learning sangat efektif digunakan dalam pembelajaran
matematika.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Modul pembelajaran matematika pada materi aritmatika sosial untuk siswa
Madrasah Tsnawiyah Nurul Huda Jambi kelas VII ini merupakan
penelitian dan pengembangan (research and Development or Production,
Implementation and Evaluations), pengumpulan data dilakukan dengan
instrumen angket, tes hasil belajar siswa, dan lembar observasi
2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan modul pembelajaran
matematika dengan pendekatan Problem based learning (PBL) yang
dilaksanakan di madrasah tsawiyah nurul huda muaro jambi kelas VII, dari
validasi tim ahli diperoleh rata-rata...., dari hasil rata-rata tersebut
diperoleh bahwa validasi dari tim ahli terhadap modul pembelajaran
maematika dengan pendekatan problem based learning (PBL) ini adalah
“sangat valid”. Hasil angket uji coba tanggapan guru diperoleh rata-rata...,
dari hasilrata-rata tersebut diperoleh bahwa hasil angket uji coba
tanggapan guru matematika adalah “sangat Praktis”. Selanjutnya hasil dari
angket respon siswa diperoleh rata-rata..., dari hasil rata-rata tersebut
diperoleh bahwa angket respon siswa “sangat Praktis” dari data lembar
observasi aktivitas siswa diperoleh rata-rata..., sehingga lembar observasi
aktivitas siswa “sangat Efektif”.
.
B. Saran
1. Ketersediaan modul pembelajaran yang efektif digunakan dapat
membantu jalannya proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Penulis
menyarankan kepada guru mata pelajaran matematika untuk
menggunakan modul pembelajaran matematika dengan pedekatan
problem based learning pada materi aritmatika sosial pada saat mengajar,
karena berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa yang
menggunakan modul pembelajaran matematika dengan pendekatan
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
58
problem based learning meningkat terbukti dengan pencapaian KKM
sangat baik dan mendapat respon psitif dari siswa.
2. Perlu dilakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut terhadap
modul pemeblajaran matematika dengan problem based learning dengan
menerapkan pada pokok bahaan yang berbeda.
3. Perlu dilakukan pengembangan media pemeblajaran yang lebih inovatif
pada pokok bahasan yang lain agar dapat mengembangkan berbagai
aktifitas dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
59
DAFTAR PUSTAKA
As’ari, Rahman Abdur, dkk. 20
7. Matematika/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Surakarta: CV Putra
Nugraha.
Badariah. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis CTL
(Contextual Teaching and Learning) pada Pokok Bahasan Ekosistem untuk Siswa
SMA/MA Kelas X. Tidak diterbitkan
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Rajawali Pres.
Endang Mulyatiningsih. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: alfabeta
Farihah, Irmawati. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika
Sekolah Menengah Pertama dengan Pendekatan Model Missouri
Mathematic Project Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung [skripi].
Jambi (ID): Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jmabi.
Isrok’atun, dan Amelia Rosmala. 2018. Model-Model pembelajaran Matematika.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Khayati, Fitrotul, dkk. 2016. Pengembangan Modul Matematika Untuk
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi
Pokok Persamaan Garis Lurus Kelas VIII Smp. Pembelajaran
Matematika. 4(7): 608-621.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.
Rusman, 2013. Model – Model Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
60
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Suryani, Nunuk, Achmad Setiawan dan Aditin Putria. 2018. Media Pembelajaran
Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syahrir, Susilawati. 2012. Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Siswa
Smp. Pendidikan Matematika. 1(2): 162-163.
Yamin, Martinis. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
SILABUS Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : Mts Nurul Huda Muaro Jambi Kelas / Semester : VII/Genap Tahun Pelajaran : 2018/ 2017
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).
3.8 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda).
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
Perbandingan • Membandingan dua besaran • Perbandingan senilai • Perbandingan berbalik nilai
3.7.1 Membedakan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio) dan yang bukan.
3.7.2 Menjelaskan tarif, kelajuan, kurs dari satuan yang berbeda.
3.7.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan (rasio).
3.8.1 Menganalisis perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan
3.8.2 Menentukan perbandingan yang ekuivalen.
3.8.3 Menjelaskan perbandingan senilai (proporsi) sebagai suatu pernyataan dari dua perbandingan yang ekuivalen 5 : 2 = 10 : 4.
4.7.1 Membuat suatu perbandingan senilai untuk menentukan nilai x dalam 5 : 2 = 10 : x.
4.7.2 Membedakan masalah
• Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penggunaan konsep rasio atau perbandingan. Misal: peta, denah, maket, foto, komposisi bahan makanan pada resep, campuran minuman, dan komposisi obat pada resep obat
• Mengumpulkan informasi tentang model matematika dari konsep perbandingan sebagai hubungan fungsional antara suatu besaran dengan besaran lain berbentuk perbandingan senilai, perbandingan berbalik nilai
• Mengumpulkan informasi mengenai strategi menyelesaikan masalah nyata yang melibatkan konsep perbandingan
• Menyajikan hasil pembelajaran perbandingan senilai dan berbalik nilai
20 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Internet.
• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio
1
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
senilai dan berbalik nilai.
perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan menggunakan tabel, grafik dan persamaan.
4.8.1 Menggunakan berbagai macam strategi termasuk tabel dan grafik untuk menyelesaikan masalah perbandingan senilai dan berbalik nilai.
• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai den berbalik nilai
3.9 mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,persentase, bruto, neto, tara)
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan,
Aritmetika Sosial • Harga penjualan dan
pembelian • Keuntungan, kerugian, dan
impas • Persentase untung dan rugi • Diskon • Pajak • Bruto, tara, dan netto • Bunga tunggal
3.9.1 Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
3.9.2 Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial
3.9.3 Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung,dan rugi
3.9.4 Menentukan bunga tunggal dan pajak
3.9.5 Menentukan hubungan antara, bruto, neto, dan tara
4.9.1 Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi.
• Mencermati kegiatan-kegiatan sehari-hari berkaitan dengan transaksi jual beli, kondisi untung, rugi, dan impas
• Mencermati cara menentukan diskon dan pajak dari suatu barang
• Mengamati konteks dalam kehidupan di sekitar yang terkait dengan bruto, neto, dan tara
• Mengumpulkan informasi tentang cara melakukan manipulasi aljabar terhadap permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan artimetika sosial
• Menyajikan hasil pembelajaran tentang aritmetika sosial
• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan artimetika sosial
15 JP
2
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
3.10 Menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitandengan hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis sejajar yang dipotong oleh garistransversal.
Garis dan Sudut • Garis • Kedudukan garis • Membagi garis • Perbandingan ruas garis • Pengertian sudut • Jenis-jenis sudut • Hubungan antar sudut • Melukis dan sudut
3.10.1 Memahami dan menjelaskan hubungan antar garis
3.10.2 Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan)melalui benda kongkrit
3.10.3 Membagi garis menjadi beberapa bagian sama panjang
3.10.4 Mengukur besar sudut dengan busur derajat
3.10.5 Menjelaskan perbedaan jenis sudut (siku, lancip, tumpul)
3.10.6 Melukis sudut yang besarnya sama dengan yang diketahui
3.10.7 Membagi sudut menjadi dua sama besar
3.10.8 Menentukan sudut berpelurus dan berpenyiku
3.10.9 Menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis transversal
4.10.1 Menggunakan sifat-sifat
• Mencermati model gambar atau objek yang menyatakan titik, garis, bidang, atau sudut
• Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penerapan konsep garis dan sudut
• Mencermati kedudukan dua garis, jenis-jenis sudut, hubungan antar sudut
• Mencermati sudut-sudut yang terbentuk dari dua garis yang dipotong oleh garis transversal
• Mencermati cara melukis dan membagi sudut menggunakan jangka
• Menyajikan hasil pembelajaran tentang garis dan sudut
• Memecahkan masalah yang berkaitan dengan garis dan sudut
15 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Internet.
• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio
3
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
sudut dan garis untuk menyelesaikan soal
4.10.2 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat sudut yang terjadi jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain
3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat, jajar genjang, trapezium, dan lyang-layang) dan segitiga
4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belah
Bangun Datar (Segiempat dan segitiga) • Pengertian segi empat dan
segitiga • Jenis-jenis dan sifat-sifat
bangun datar • Keliling dan luas segi empat
dan segitiga • Menaksir luas bangun datar
yang tak beraturan
3.11.1 Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga
3.11.2 Memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapezium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang menurut sifatnya.
3.11.3 Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.
3.11.4 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya
3.11.5 Menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat-sifatnya
3.11.6 Melukis garis-garis istimewa pada segitiga
3.11.7 Menurunkan rumus keliling persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang
• Mencermati benda di lingkungan sekitar berkaitan dengan bentuk segitiga dan segiempat
• Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur pada segiempat dan segitiga
• Mengumpulkan informasi tentang jenis, sifat dan karakteristik segitiga dan segiempat berdasarkan ukuran dan hubungan antar sudut dan sisi-sisi
• Mengumpulkan informasi tentang rumus keliling dan luas segiempat dan segitiga melalui pengamatan atau eksperimen
• Mengumpulkan informasi tentang cara menaksir luas bangun datar tidak beraturan menggunakan pendekatan luas segitiga dan segiempat
• Menyajikan hasil pembelajaran tentang segiempat dan segitiga
25 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Internet.
• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio
4
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
ketupat, jajar genjang, trapezium, dan layang-layang) dan segitiga
3.11.8 Menurunkan rumus luas persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, belahketupat dan layang-layang
4.11.1 Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat segiempat dan segitiga.
4.11.2 Menerapkan konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga untuk menyelesaikan masalah
4.11.3 Menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat
4.11.4 Menaksir Luas Bangun Datar tidak Beraturan
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan segiempat dan segitiga
3.12 Menganalisis hubungan antara data dengan cara penyajiannya (tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran).
4.12 Menyajikan dan menafsirkan
Penyajian Data: • Jenis data • Tabel • Diagram garis • Diagram batang • Diagram lingkaran
3.12.1 Menjelaskan pengertian data dalam kehidupan sehari-hari.
3.12.2 Menjelaskan cara mengambil/mengumpulkan data.
3.12.3 Menjelaskan proses pengeolahan data
4.12.1 Menyajikan data dalam bentuk diagram batang.
4.12.2 Menyajikan data dalam bentuk diagram garis.
4.12.3 Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran.
• Mencermati penyajian data tentang informasi di sekitar yang disajikan dengan tabel, ataupun diagram dari berbagai sumber media. Misal: koran, majalah, dan televisi
• Mencermati cara penyajian data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran
• Mengumpulkan informasi tentang jenis data yang sesuai
25 JP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru
• Lisan • Tertulis • Unjuk kerja • Penugasan • Produk • Portofolio
5
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Sumber Belajar Penilaian
data dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran.
4.12.4 Membaca diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran
4.12.5 Menafsirkan diagram batang, diagram garis dan diagram lingkaran
untuk disajikan dalam bentuk bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran
• Mengumpulkan informasi tentang cara menafsirkan data yang disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran
• Menyajikan hasil pembelajaran tentang penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran
• Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis, dan lingkaran
Mata Pelajaran matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Internet.
6
Angket Penilaian Oleh Materi
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia!
Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No
Standar Penilaian
Penilaian
1 2 3 4 5 1 Kesesuaian materi dengan silabus mata pelajaran
matematika
2 Kesesuaian materi dengan KI dan KD pada kurikulum 3 Materi yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran 4 Kesesuaian materi dengan siswa MTS kelas VII 5 Kelengkapan materi 6 Kesesuaian gambar dengan materi sehingga mudah
dipahami
7 Kesesuaian materi diuraikan dengan materi sehingga mudah dipahami siswa
8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik sehingga dapat menyampaikan pesan
9 Kesesuaian menggunakan angka yang sesuai dengan materi pembelajaran
10 Kesesuaian bahasa yang digunakan sederhana, dan penyusunan materi lugas dan mudah dipahami siswa
Komentar dan saran Bapak/Ibu terhadap Materi ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................
Jambi,
Validator
(........................................) NIP.
Angket Penilaian Oleh Ahli Bahasa
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan:
5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No
Standar Penilaian
Penilaian
1 2 3 4 5 1 Kesesuaian penulisan dan ukuran huruf 2 Tampilan modul pembelajaran menarik 3 Kesesuaian bahasa sesuai dengan Ejaan yang
disempurnakan (EYD)
4 Bahasa yang digunakan komunikatif 5 Gambar yang digunakan membantu mempermudah
memahami materi
6 Kalimat yang digunakan jelas dan mudah dimengerti 7 Kejelasan petun dan arahan 8 Istilah yang digunakan mudah dipahami 9 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik
sehingga dapat menyampiakan pesan
10 Kejelasan huruf dan angka
Komenar dan saran Bapak/ibu terhadap Bahasa: ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ Jambi,
Validator
(........................................) NIP.
Angket Penilaian Oleh Ahli Desain
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan:
5 : Sangat Sesuai 4 : Sesuai 3 : Netral 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat tidak Sesuai No
Standar Penilaian
Penilaian
1 2 3 4 5 1 Kesesuaian cover terhadap isi modul 2 Kesesuaian modul dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian modul dengan model pembelajaran yang
digunakan
4 Kesesuaian modul sehingga mudah digunakan 5 Kesesuaian modul yang dibuat dengan konsep yang
digunakan
6 Kesesuaian modul yang dibuat dapat meningkatkan proses pembelajaran lebih menarik siswa untuk memahami konsep materi
7 Kesesuaian kalimat yang digunakan mudah dipahamai 8 Kesesuaian gambar dengan warna bervariasi menarik
sehingga dapat menyampaikan pesan
9 Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana prasarana sekolah
Komentar dan Saran Bapak/Ibu Terhadap Desain Modul: ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................
Jambi,
Validator
(.........................................)
NIP.
Angket Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran Modul
Pada Materi Aritmatika Sosial di Kelas VII Mts
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai
Penilaian
1 2 3 4 5 1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku 2 Belajar dengan menggunakan modul lebih menarik 3 Waktu dan tenaga yang digunakan lebih efisien 4 Pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
5 Modul dibuat sesuai dengan ciri-ciri modul yang baik 6 Gaya dan format peulisan selalu konsisten tidak berubah-ubah 7 Materi yang ditampilkan lengkap 8 Letak teks dan gambar sudah teratur 9 Ukuran huruf yang dipakai dapat dilihat oleh siswa
10 Menggunakan model huruf yang mudah dibaca 11 Teks dan gambar dalam modul sederhana sehingga mudah
dipahami
Responden
(...................................)
Aspek No
Angket Penilaian Modul Untuk Guru
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai
Penilaian 1 2 3 4 5
A Kemudahan Penggunaan 1 Mudah digunakan karena memiliki petunjuk penggunaan
modul
2 Modul tersusun jelas dan sistematis 3 Modul menggunakan kalimat yang sederhana
Modul menggunakan kalimat yang jelas sehingga mudah dimengrti
5 Modul praktis dan mudah digunkaan 6 Modul dapat digunakan sewaktu-waktu secara mudah B Efisiensi Waktu Pembelajaran 1 Dengan menggunakan modul ini waktu pembelajaran
menjadi lebih efisien
2 Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajarnya masing-masing
C Manfaat 1 Modul mendukung peran guru sebagai fasilitator 2 Modul mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan
materi berulang-ulang
3 Guru mudah memantau aktivitas belajar siswa 4 Modul membantu siswa memahami materi 5 Gambar membantu siswa memahami materi 6 Modul membantu siswa belajar mandiri
No Aspek
4
Komentar dan Saran Bapak/ Ibu Terhadap Modul:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..........................................................................................
Jambi, , 2019
Guru
........................................ NIP.
LEMBAR PENILAIAN VALIDATOR
TERHADAP VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Tujuan Tujuan penggunaan lembaran penilaian ini adalah untuk mendapatkan penilaian
layak, perlu revisi, atau tidak layak penggunaan lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
B. Petunjuk
1. Objek penilaian adalah lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2. Bapak/Ibu dimohon memberikan penilaian dengan cara memberi tanda cheklis (√ )
pada kolom yang telah disediakan 3. Untuk kolom kesimpulan mohon diisi:
LD : Layak digunakan LDR : Layak digunakan dengan tevisi TLD : Tidak layak digunakan
C. Penilaian
Kriteria Kevalidan Valid Tujuan Indikator Ya Tidak
Petunjuk
1. Petunjuk pengisian lembar validasi RPP dinyatakan dengan jelas
2. Kriteria penilaian dinyatakan dengan jelas
Isi
1. Dengan jelas dan terukur Tujuan penggunaan lembar validasi RPP dirumuskan
2. Aspek yang diukur dalam lembar validasi RPP adalah mencakup teori pendukung dan komponen-komponen dalam pembelajaran
3. Butir-butir yang dinyatakan untuk setiap aspek penilaian pada lembar validasi RPP sesuai dengan tujuan pengukuran
4. Rumusan butir-butir aspek penilaian pada lembar validasi RPP menggunakan kata/ pernyataan/perintah yang menuntut pemberian nilai
Bahasa
1. Rumusan aspek dan butir-butir penilaian pada lembar validasi RPP menggunakan bahasa indonesia yang baku
2. Rumusan aspek dan butir-butir aspek penilaian pada validasi tidak menggunakan
kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
D. Masukan Validator ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
Jambi,
Validator
(.........................................) NIP.
Penilaian Secara Umum Kesimpulan Penilain LD LDR TLD
Penilaian secara keseluruhan lembar validasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
LEMBAR VALIDASI SOAL POST-TEST
Nama Sekolah : Mts Nurul Huda Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / II
Petunjuk:
1. Berikan penilaian dan saran dengan cara memberi tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang ditentukan.
2. Jika validator merasa perlu memberikan catatan khusus, demi perbaikan soal ini. Mohon ditulis dalam kolom atau langsung pada naskah soal. Soal No. Penilaian Saran-Saran
1 A B C 1 2 3
2 A B C 1 2 3
3 A B C 1 2 3
4a A B C 1 2 3
4b A B C 1 2 3
4c A B C
5 A B C 1 2 3
Kriteria Skala Penilaian Keerangan Saran-Saran A. Valid tanpa revisi
B. Valid dengan revisi
C. Tidak Valid
1. Perbaikan pada item rumus
soal
2. Perbaikan TPK/ Indikator
3. Perbaikan
Saran-saran khusus/ pendapat
Validator
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
......................................................
Jambi, Validator (............................................) NIP.
SOAL POST TES
Nama Sekolah : Mts Nurul Huda Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII/ Genap
Bentuk Soal : Uraian PETUNJUK :
1. TULIS TERLEBIH DAHULU Nama, dan Kelas pada lembar jawaban yang tersedia 2. Semua jawaban dikerjakan dilembar jawaban yang tersedia 3. Bacalah soal dengan teliti sebelum mengerjakan jawaban 4. Dahulukan menjawab soal yang kamu anggap mudah 5. Periksalah pekerjaanmu sebebrutolum diserahkan kepada pengawas
SOAL
1. Salin dan lengkapilah tabel transaksi berikut No Harga Pembelian Harga Penjualan Untung Rugi
1 Rp.200.000,00 Rp.125.000,00 - ..... 2 Rp.125.000,00 Rp.150.000,00 ..... -
2. Suatu barang dibeli dengan harga Rp. 27.500,00. Kemudian dijual lagi. Tentukan
kerugian yang diderita pedagang itu jika barang tersebut dijual lagi dengan harga Rp. 20.500,-!
3. Seorang pedagang membeli 4 lusin buku dengan harga Rp.108.000,00. Jika ia jual habis tersebut dengan harga Rp.2.500.00 perunit, maka untung atau rugi yang diperoleh pedagang tersebut!
4. Seorang pedagang beras menerima kiriman beras dalam karung. Pada setiap karung tertera tulisan: bruto, 100 kg, neto 97 kg, Tentukan: a. Berat kotor beras tersebut b. Berat bersih beras tersebut c. Berat karung
5. Pak sandi menyiman uang di Bank sebesar Rp.2.000.000,00 dengan suku bunga 15% dengan bunga tunggal. Tentukan besar bunga yang diperoleh pak sandi pada akhir tahun kedua!
KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST
No Kunci Jawaban Skor
1.
15
2.
Harga beli (B) = Rp.27.500,00 Harga jual (J) = Rp.20.500,00 Maka, besarnya kerugian adalah: R = B – J = Rp.27.500,00 – Rp.20.500,00 = Rp.7.000,00 Jadi, besarnya kerugian yang diderita pedagang tersebut adalah Rp.7.000,00
20
3.
Harga pembelian = Rp.108.000,00 Harga Penjualan = 4 x 12 x Rp.2.500,00 = 48 x Rp.2.500,00 = Rp.120.000,00 Karena harga penjualan > harga pembelian, maka pedagang tersebut mengalami keuntungan, Besar untung = HJ – HB = Rp.120.000,00 – Rp.108.000,00 = Rp.12.000,00
Jadi, keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut adalah Rp.12.000,00
25
4.
a. Berat kotor (bruto) = 100 kg b. Berat bersih (netto) = 97 kg c. Berat karung (tara) = 100 kg – 97 kg = 3 kg
15
5.
Diketahui: M = Rp.2000.000,00 P = 15 Maka, bunga pada akhir tahun kedua B24, yaitu H = 2 x 360 = 2 tahun, sehingga: B24 = 2 𝑥 360 𝑥 𝑅𝑝.2000.000,00
360 100
= 30 x Rp.20.000,00 = Rp.600.000,00 Jadi, besar bunga yang diterima pak sandi pada akhir tahun kedua adalah Rp.600.000
25
No Harga pembelian
Harga penjualan untung rugi
1 Rp.200.000,00 Rp.125.000,00 - Rp.75.000,00
2 Rp.125.000,00 Rp.150.000,00 Rp.25.000,00 -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : Mts Nurul Huda Mata Pelajaran : Matematika Kelas /Semester : VII/Genap Materi Pokok : Aritmatika Sosial Tahun Pelajaran : 2018/2019 Alokasi Waktu : 15 Jam Pelajaran (6 Pertemuan) A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 Memahami pengetahuan a(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) NO Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.
3.9 mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,persentase, bruto, neto, tara)
3.9.1 Mengenal fenomena atau aktivitas yang terkait dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
3.9.2 Mendapatkan informasi yang terkait dengan artimetika sosial
3.9.3 Menentukan hubungan antara penjualan, pembelian, untung,dan rugi
3.9.4 Menentukan bunga tunggal dan pajak 3.9.5 Menentukan hubungan antara, bruto,
neto, dan tara
2.
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika social (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto, tara)
4.9.1 Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning yang dipadukan dengan metode mind mapping, teknik ATM, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan
penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat 1. Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Mengetahui dan Memahami Keuntungan dan Kerugian
2. Pertemuan Kedua Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Persentase Keuntungan
3. Pertemuan Ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Persentase Kerugian
4. Pertemuan Keempat Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Menentukan Bunga Tunggal
5. Pertemuan Kelima Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Memahami Diskon (potongan) dan Pajak
6. Pertemuan Keenam Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Menentukan hubungan Bruto, Neto, dan Tara dengan rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. Fokus nilai-nilai sikap Peduli Jujur berkarya Tanggung jawab Toleran Kerjasama Proaktif kreatif
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler a. Fakta PU= HJ−HB
HBx 100%
b. Konsep Istilah Neto diartikan sebagai berat dari suatu benda tanpa pembungkus
benda tersebut. Neto juga dikenal dengan istilah berat bersih. Misal dalam bungkus suatu snack tertuliskan neto 300 gram. Ini bermakna bahwa berat snack tersebut tanpa plastic pembungkusnya adalah 300 gram.
Istilah Bruto diartikan sebagai berat dari suatu benda bersama pembungkusnya. Bruto juga dikenal dengan istilah berat kotor. Misal, dalam suatu kemasan snack tertuliskan bruto adalah 350 gram. Ini
berarti bahwa berat snack dengan pembungkusnya adalah 350 gram Istilah Tara diartikan sebagai selisih antara bruto dengan neto. Misal
diketahui pada bungus snack tertuliskan bruto tertuliskan 350 gram, sedangkan netonya adalah 300 gram. Ini berarti bahwa taranya adalah 50 gram. Atau secara sederhana berat pembungkus dari snack,tersebut tanpa isinya.
c. Prinsip Neto diartikan sebagai berat bersih Bruto diartikan sebagai berat kotor Tara selisih antara bruto dengan neto
d. Prosedur Memecahkan masalah terkait dengan artimetika social baik melalui
Tanya jawab, diskusi, atau, presentasi 2. Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi: 1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas. 2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas. 3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas. 4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum
tuntas. 3. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning 3. Metode : Ceramah, Diskusi dan Penugasan
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Karton 2. Spidol 3. Papan Tulis
G. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Modul/bahan ajar, d. Internet,
H. Langkah-langkahPembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Pada Kelas VI
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Memahami Keuntungan dan Kerugian
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Memahami Keuntungan dan Kerugian dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
60 menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Memahami Keuntungan dan Kerugian
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang berhubungan dengan
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Memahami Keuntungan dan Kerugian
Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Memahami Keuntungan dan Kerugian
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Memahami Keuntungan dan Kerugian untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Berapa persen keuntungan? Berapa persen kerugian?
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Memahami Keuntungan dan Kerugian
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Memahami Keuntungan dan Kerugian
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mencermati
konteks terkait dengan kondisi untung, rugi, maupun impas.
Peserta didik diminta untuk mencermati rangkuman tabel dari masing-masing konteks tersebut
Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait hal yang diamati.
Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))
Saling tukar informasi tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Memahami Keuntungan dan Kerugian
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Memahami Keuntungan dan Kerugian
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Memahami Keuntungan dan Kerugian Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun
1. Pertemuan Ke-1 ( 2 x 40 menit ) Waktu hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Memahami Keuntungan dan Kerugian Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Memahami Keuntungan dan Kerugian
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup Peserta didik :
• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
10 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
10 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Memahami Keuntungan dan Kerugian
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Persentase Keuntungan
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Persentase Keuntungan dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Persentase Keuntungan
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan
100 menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Persentase Keuntungan
Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Persentase Keuntungan
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Persentase Keuntungan untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Persentase Keuntungan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa yang dimaksud persentase?
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu Persentase Keuntungan
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Persentase Keuntungan
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk lebih memahami
Persentase Keuntungan Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))
Saling tukar informasi tentang : Persentase Keuntungan dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Persentase Keuntungan
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
2. Pertemuan Ke-2 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menyimpulkan tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Persentase Keuntungan
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Persentase Keuntungan Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Persentase Keuntungan Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Persentase Keuntungan
Kegiatan Penutup
Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
10 menit
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu Kegiatan Pendahuluan
Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Persentase Keuntungan
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Persentase Kerugian
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Persentase Kerugian dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
60 menit
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Persentase Kerugian
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), Literasi materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Persentase Kerugian
Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Persentase Kerugian
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Persentase Kerugian untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Persentase Kerugian yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa yang dimaksud dengan Persentase
Kerugian? Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Persentase Kerugian
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Persentase Kerugian
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk menggali informasi
tentang Persentase Kerugian Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas
yang terdapat pada buku siswa pada kolom ayo kita berlatih 6.1
Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))
Saling tukar informasi tentang : Persentase Kerugian dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Persentase Kerugian
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Persentase Kerugian
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Persentase Kerugian Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
3. Pertemuan Ke-3 ( 2 x 40 menit ) Waktu Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Persentase Kerugian Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Persentase Kerugian
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup Peserta didik :
• Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
• Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
10 menit
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Persentase Kerugian
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
10 menit
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu yang akan dilakukan.
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Menentukan Bunga Tunggal
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Menentukan Bunga Tunggal dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Menentukan Bunga Tunggal
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Menentukan Bunga Tunggal
100 menit
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Menentukan Bunga Tunggal
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Menentukan Bunga Tunggal untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Menentukan Bunga Tunggal yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Lebih baik mana, bunga disajikan dalam satuan
bulan atau dalam satuan tahun? Jika kita sebagai seorang peminjam modal,
bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil adalah yang terkecil?
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menentukan Bunga Tunggal
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Menentukan Bunga Tunggal
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mencermati beberpa
konteks yang diberikan sebagai pembuka bahasan tentang bunga tunggal.
Peserta didik diminta untuk mencermati rumus menentukan bungan tunggal, baik dalam hitungan bulan maupun tahun.
Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait hal yang diamati.
Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter))
Saling tukar informasi tentang : Menentukan Bunga Tunggal dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang :
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu Menentukan Bunga Tunggal
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Menentukan Bunga Tunggal
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Menentukan Bunga Tunggal Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Menentukan Bunga Tunggal Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Menentukan Bunga Tunggal
Kegiatan Penutup
Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
10 menit
4. Pertemuan Ke-4 ( 3 x 40 menit ) Waktu • Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta
didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Menentukan Bunga Tunggal
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Diskon (potongan) dan Pajak
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
10 menit
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta Mengamati
60 menit
5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu didik kepada masalah
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Diskon (potongan) dan Pajak dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Diskon (potongan) dan Pajak
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Diskon (potongan) dan Pajak
Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Diskon (potongan) dan Pajak
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Diskon (potongan) dan Pajak untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang :
5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu Diskon (potongan) dan Pajak yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Lebih baik mana, bunga disajikan dalam
satuan bulan atau dalam satuan tahun? Jika kita sebagai seorang peminjam modal,
bagaimana cara kita memilih agar bunga yang kita ambil adalah yang terkecil?
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Diskon (potongan) dan Pajak
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Diskon (potongan) dan Pajak
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk mengumpulkan
informasi tentang bunga tunggal, diskon, dan pajak.
Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas pada kolom menalar dan mendiskusikan jawaban bersama teman sebangku
Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas yang terdapt pada buku siswa pada kolor ayo
5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu kita berlatih 6.2
Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter)) Peserta didikd diminta untuk mendiskusikan
jawaban kegiatan menalar Saling tukar informasi tentang : Diskon (potongan) dan Pajak dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Diskon (potongan) dan Pajak
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Diskon (potongan) dan Pajak
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau
5. Pertemuan Ke-5 ( 2 x 40 menit ) Waktu guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Diskon (potongan) dan Pajak Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Diskon (potongan) dan Pajak Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Diskon (potongan) dan Pajak
Kegiatan Penutup
Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
10 menit
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru : Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
10 Menit
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai (Literasi)). Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK: Religius) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran. Apersepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Diskon (potongan) dan Pajak
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Apabila materi tema// projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang : Bruto, Neto, dan Tara
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan. Pemberian Acuan Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung Pembagian kelompok belajar Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi peserta didik kepada masalah
Mengamati Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topic Bruto, Neto, dan Tara dengan cara : Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir kritis
dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini Bruto, Neto, dan Tara
100 Menit
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama (4C)
dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif
Membaca (dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung), (Literasi) materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Bruto, Neto, dan Tara
Mendengar pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Bruto, Neto, dan Tara
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai : Bruto, Neto, dan Tara untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan peserta didik
Menanya Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya : Mengajukan pertanyaan tentang : Bruto, Neto, dan Tara yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Misalnya : Apa hubungan antara bruto, neto, dan tara? Apa manfaat kita mempelajari bruto, neto, dan
tara? Membimbing Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu penyelidikan individu dan kelompok
bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan: Mengamati obyek/kejadian, Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah untuk mencari dan membaca artikel tentang Bruto, Neto, dan Tara
Mengumpulkan informasi Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mencari informasi (Literasi) dan mempresentasikan (4C) dengan penuh tanggung jawab (Karakter) Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau kegiatan lain guna menemukan solusi masalah terkait materi pokok yaitu Bruto, Neto, dan Tara
Aktivitas(Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan bekerjasama (4C),) Peserta didik diminta untuk memahami penjelasan
tentang bruto, neto, dan tara. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan terkait hal yang diamati. Pesrta didik diminta untuk menggali informasi
tentang persentase neto dan tara. Peserta didik diminta untuk mengerjakan tugas
yang terdapat pada buku siswa pada kolom ayo kita berlatih 6.3
Memperaktik Mendiskusikan(Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mendiskusikan penyelesaian masalah (Literasi) dengan cermat (Karakter)) Peserta didik diminta untuk mendiskusikan
jawaban hasi kegiatan dan menalar mereka dengan teman sebangku atau teman dalam di kelompoknya.
Saling tukar informasi tentang : Bruto, Neto, dan Tara dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengkomunikasikan Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang : Bruto, Neto, dan Tara
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang Bruto, Neto, dan Tara
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Menganalisa & mengevaluasi proses pemecahan masalah
Mengasosiasikan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang: Bruto, Neto, dan Tara Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Bruto, Neto, dan Tara Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
6. Pertemuan Ke-6 ( 3 x 40 menit ) Waktu berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan : Bruto, Neto, dan Tara
Kegiatan Penutup
Peserta didik : • Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan. • Mengagendakan pekerjaan rumah. • Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
• Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian projek.
• Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
10 Menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian a. Sikap
1) Obeservasi ( Jurnal ) 2) Penilaian Diri 3) Penilaian Antar Teman
b. Pengetahuan 1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
c. Keterampilan 1) Proyek, pengamatan, wawancara’ Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi 2) Portofolio / unjuk kerja Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk
Jambi, April, 2019 Mengetahui : Kepala Mts Nurul Huda Mahasiswa
………………………………. ……………………………… NIP. NIP.
Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Modul
Pada Materi Aritmatika Sosial di Kelas VII Mts
Petunjuk Pengisian: Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda pada angket di bawah ini dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia! Keterangan: 5 : Sangat Sesuai 4 : Cukup Sesuai 3 : Sesuai 2 : Tidak Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai
Penilaian
1 2 3 4 5 1 Materi yang disampaikan disesuaikan dengan yang ada dibuku 2 Belajar dengan menggunakan modul lebih menarik 3 Waktu dan tenaga yang digunakan lebih efisien 4 Pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
5 Gaya dan format peulisan selalu konsisten tidak berubah-ubah 6 Menggunakan model huruf yang mudah dibaca 7 Teks dan gambar dalam modul sederhana sehingga mudah
dipahami
8 Ukuran huruf yang dipakai dapat dilihat oleh siswa
Responden
(...................................)
Aspek No
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkah, rahmat dan karunia-Nya, penyusunan modul
matematika dengan materi aritmatika sosial dapat diselesaikan.
Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar matematika
di sekolah Mts. Dalam modul ini disajikan materi pelajaran
matematika materi aritmatika sosial secara sederhana, efektif dan
mudah dipahami disertai dengan contoh-contoh di kehidupan
sehari-hari, gambar yang dibuat semenarik mungkin untuk
mempermudah siswa dalam memahami materi yang sedang
dipelajari. Selain itu juga, modul ini dilengkapi dengan contoh soal
dan tugas-tugas latihan.
Diharapkan dengan adanya modul ini, siswa dapat lebih
mudah memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan nya untuk memecahkan suatu
masalah matematika, khususnya pada materi aritmatika sosial.
Selain itu siswa juga diharapkan mampu menggunakan
penalaran, mengkomunikasikan gagasan dengan berbagai perangkat
matematika serta mampu bekerja sama dalam kelompok guna
menyelesaikan suatu masalah matematika.
Kritik dan sasaran senantiasa kami harapkan demi
penyempurnaan modul ini. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan modul
ini dan semoga dengan adanya modul ini dapat bermanfaat terutama
bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika.
Daftar Isi
Cover ................................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daaftar Isi ......................................................................................................... iii
Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................................... iv
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar .......................................................... v
TEMA 1 ........................................................................................................... 2
A. Memahami Keuntungan dan Kerugian ................................................ 2 LATIHAN ............................................................................................
TEMA 2
B. Menentukan Bunga Tunggal ................................................................ LATIHAN ............................................................................................
TEMA 3
C. Bruto, Neto, dan Tara ........................................................................... LATIHAN ............................................................................................
Petunjuk Penggunaan Modul
Ketentuan belajar menggunakan modul ini tergantung dari
disiplin dan ketekunan anda dalam memahami dan mematuhi
langkah-langkah belajar.
Belajar dengan menggunakan modul ini dilakukan secara
mandiri atau berkelompok dengan teman anda ketika dalam jam
pelajaran
Penyajian modul ini diawali penjelasan dengan uraian materi
yang disertai dengan gambar, contoh, dan latihan
Baca dan cermati penyajian masalah kontekstual serta
mengerjakan soal latihan
Jika dalam mempelajari modul ini anda mengalami kesulitan,
diskusikan dengan teman anda. Namun apabila dalam berdiskusi
anda belum dapat memecahkan masalah, anda dapat bertanya
pada guru
Setelah anda merasa dapat memahami materi tersebut dengan
mengerjakan latihan soal pada kegiatan belajar, anda berhak
melatih diri anda dengan mengerjakan uji kemampuan diri yang
tersedia dalam modul sehingga anda dapat mengukur diri anda
seberapa jauh kemampuan anda dalam menyerap materi dalam
modul ini
Kompetensi Ini dan Kompetensi dasar dari materi Aritmatika Sosial
Memahami dan menerapkan pengetahuan
actual, konseptual, procedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
seninya dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, dan peeradaban
terkait fenomena, dan kejadian, serta
merupakan pengetahuan procedural pada
bidang kajian spesifik sesuai dengan
bakat, dan minatnya untuk kemampuan
berkomunikasi.
Mengolah, menalar, dan menyaji, dan
ranah konkret dan ranah abstrak, terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri,
dan mampu menggunaka metode sesuai
kaidah keilmuan.
2. 2 memiliki rasa
ingin tahu, percaya diri
dan ketertarikan pada
matematika serta
memiliki rasa percaya
pada daya dan
kegunaan matematika,
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
4. 1 menggunakan
konsep aljabar dalam
menyelesaikan
masalah aritmatika
sosial sederhana
1. Menjelaskan pengertian penjualan, menghitung besar harga jual suatu
barang, menjelaskan pengertian pembelian, menentukan harga beli
suatu barang, menjelaskan pengertian untung, menghitung besar
keuntungan dari penjualan suatu barang, menghitung besar
keuntungan dari pembelian suatu barang, menjelaskan pengertian
rugi, menghitung besar kerugian dari suatu pembelian barang,
menghitung besar kerugian dari suatu penjualan barang.
2. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
aritmatika sosial
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator
ARITMATIKA SOSIAL
Kalian pasti sudah pernah ke supermarket atau ke pasar
untuk membelibarang. Disana tentu kalian dapat melihat berbagai
kegiatan yang dilakukan di supermarket atau di pasar merupakan
salah satu contoh aritmatika sosial dalam kegiatan sehari-hari.
Pernah kalian membeli sebuah barang dan membayarnya
secara langsung? Kenapa ketika kalian membayar dengan uang
lebih dikembalikan sesuai dengan harga barang yang kalian beli?
Apa kalian pernah melihat swalayan memberikan diskon?
Bagaimana orang-orang tahu uang yang harus dibayarkan ketika
mendapat diskon tertentu? Bagaimana matematika menjawab hal
tersebut? Pelajari uraian materi berikut.
Gambar 1. Kegiatan Jual Beli
Modul Aritmatika Sosial
1
TEMA I
MATERI
A. Memahami harga penjualan, harga pembelian, keuntungan dan
kerugian
Dalam kegiatan jual beli, tentunya kalian telah mendengar
istilah harga jual, harga beli, untung atau laba, rugi, persentase
untung, persentase rugi. Untuk lebih jelasnya perhatikan materi
berikut.
Koperasi sekolah membeli buku dari distributor buku seharga
Rp. 35.000,00-, kemudian koperasi sekolah menjualnya kembali
dengan harga Rp. 38.000,00 per buku. Pada kegiatan jual beli
tersebut, dapat disimpulkan bahwa, harga beli buku sebesar Rp.
35.000,00 per buah dan harga jualnya Rp. 38.000,00 per buah.
Nilai uang dari suatu barang yang dibeli disebut harga
pembelian, dan nilai uang dari suatu barang yang dijual disebut
harga penjualan.
Dalam kehidupan sehari-hari kalian tentu tidak lepas dari
kegiatan jual beli. Baik sebagai penjual maupun pembeli. Sebagai
seorang penjual tentu menginginkan untung sebanyak-banyaknya.
Sedangkan sebagai seorang pembeli, tentu kita ingin membeli
dengan harga semurah-murahnya. Dalam materi keuntungan dan
kerugian ini lebih dipandang dari sudut pandang penjual, bukan
pembeli. Sehingga kata untung yang dimaksud adalah keuntungan
bagi penjual. Begitupun kata rugi adalah kerugian bagi penjual.
Modul Aritmatika Sosial
2
Perhatikanlah tabel berikut ini:
Kasus Penjualan
(m)
Pengeluaran
(k)
m-k Keterangan
Pak subur
tukang
bubur
ayam
1.100.000 1.000.000 100.000 Untung
100.000
Pak soso
tukang
bakso
720.000 800.000 -80.000 Rugi
80.000
Pak sarto
tukang
sate
700.000 700.000 0 Impas
(balik modal)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
Jika harga pemasukan lebih besar dari harga pengeluaran maka
didapat keuntungan atau laba. Sebaliknya jika harga pemasukan lebih
rendah dari harga pengeluaran maka akan rugi. Harga pemasukan
dapat disebut dengan modal.
1. Jika harga pemasukan > harga pengeluaran, dikatakan untung
2. Jika harga pemasukan < harga pengeluaran maka dikatakan
rugi
3. Jika hara pemasukan = harga pengeluaran, maka dikatakan
impas
Modul Aritmatika Sosial
3
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Untung = harga pemasukan - harga pengeluaran
Rugi = harga pengeluaran – harga pemasukan
Impas = harga pemasukan = harga pengeluaran
Masalah
1. Seorang pedagang kambing membeli seekor
kambing dengan harga Rp. 1.200.000. kemudian
kambing tersebut dijual dengan harga Rp.
1.750.000. berapa keuntungan yang didapat?
2. Seorang pedagang ayam membeli ayam kampung
sebanyak 100 ekor dengan harga Rp. 2.000.000.
dalam perjalana ternyata ada ayam yang mati
sebanyak 10 ekor. 30 ekor ayam laku dijual
dengan harga Rp.25.000 per ekor, sedangkan
sisanya dengan harga Rp. 20.000, berapa besar
keuntungan atau kerugian yang didapat?
Modul Aritmatika Sosial
4
1. Harga Beli = Rp. 1.200.000 Harga Jual = Rp. 1.750.000
Besarnya Keuntungan = Harga Jual – Harga Beli
= Rp. 1.750.000 – Rp. 1.200.000
= Rp. 550.000
2. Harga Pembelian = Rp. 2.000.000
Harga Jual 30 Ekor = 30 X Rp. 25.000 = Rp. 750.000
Sisa ayam yang dijual = 100 ekor – 30 ekor – 10 ekor = 60 ekor
( 10 ayam yang mati )
Harga jual 60 ekor = 60 X Rp. 20. 000 = Rp. 1.200.000
Harga Penjualan = Rp. 750.000 + Rp. 1.200.000 = Rp. 1.
950.000
Ternyata harga penjualan < harga pembelian, maka pedagang
mengalami kerugian
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual
= Rp. 2.000.000 – Rp. 1.950.000
= Rp. 50.000
Alternatif penyelesaian
Modul Aritmatika Sosial
5
LATIHAN
1. Seekor ayam dibeli dengan harga Rp. 30.000,00 kemudian dijual kembali dengan harga Rp. 45.000,00. Berapakah leuntungan yang diperoleh? Jawab ................................................................................ .......................................................................................... ..........................................................................................
2. Dendi membeli kucing seharga Rp. 600.000, karena sakit kemudian dende membawanya ke dokter dan menghabiskan biaya Rp.100.000. setelah sehat kucing itu dijual dengan harga Rp.650.000. berapakah kerugian yang dialami dendi? Jawab ................................................................................ ..........................................................................................
Dalam kehidupan sehari-hari untung atau rugi dinyatakan dalam
bentuk persen. Biasanya persentase untung atau rugi dihitung dari
harga pembelian, kecuali ada ketentuan lain.
Persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
𝑥 100%
Persentase kerugian = 𝑟𝑢𝑔𝑖ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
𝑥 100%
Apabila terdapat ketentuan lain, ketika untung maka dapat diselesaikan dengan cara berikut
Harga pembelian = 100100+𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Harga penjualan = 100+𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔100
𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Modul Aritmatika Sosial
6
Atau ketika rugi maka dapat diselesaikan dengan cara berikut
Harga pembelian = 100100−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑟𝑢𝑔𝑖
𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Harga penjualan =100−𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔100
𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Masalah
1. Seorang pedagang di pasar membeli sekeranjang jeruk
yang berisi 200 buah seharga Rp. 100.000. jika tiap jeruk
dijual dengan harga Rp. 750, berapa persen keuntungan?
2. Adnan membeli sepeda baru dengan harga Rp. 400.000,
setelah beberapa bulan sepedanya dijual dengan
kerugian 10%. Berapa harga penjualannya?
3. Sebuah tas dijual dengan mendapat untung 20% atau
Rp. 20.000, berapa harga pembelian dan penjualannya?
Modul Aritmatika Sosial
7
1. Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
= (Rp. 750 x 200) – Rp. 100.000
= Rp. 150.000 – Rp. 100.000
= Rp. 50.000
Persentase keuntungan = 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛
𝑥 100 %
= 50.000100.000
𝑥 100 %
= 0,5 x 100 %
= 50 %
2. Harga pembelian = Rp. 400.000
rugi = 10 %
rugi dalam rupiah = 10 % x Rp. 400.000
= 10100
𝑥 Rp. 400. 000
=Rp. 40.0000
Maka harga jualnya adalah = Rp. 400.000 – Rp. 40.000 = Rp.
360. 000
3. Harga pembelian = 100 % % 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑥 untung
= 100 % 20 %
𝑥 Rp. 20.000
= 5 x Rp. 20.0000
= Rp. 100. 000,-
harga jual = harga beli + untung
= Rp. 100.000 + Rp. 20.000,-
= Rp. 120.000,-
Alternatif penyelesaian
Modul Aritmatika Sosial
8
LATIHAN
1. Seorang pedagang buah membeli jeruk manis sebanyak 75 kg dengan harga Rp. 375.000,00. Kemudian jeruk tersebut dijual kembali Rp. 6.500,00 per kg. tentukan persentase keuntungan yang diperoleh pedagang tersebut. Jawab ..................................................................................... ............................................................................................... ............................................................................................... ...............................................................................................
2. Sepasang sepatu dijualdengan harga Rp. 216.000,00, dengan keuntungan 8%. Tentukanlah harga belinya. Jawab ..................................................................................... ............................................................................................... ............................................................................................... ................................................................................................................................
Modul Aritmatika Sosial
9
MATERI
TEMA II
B. Menentukan Bunga Tunggal
Jika kalian menabung di bank, maka dalam waktu tertentu
kalian akan mendapatkan tambahan uang atas tabungan tersebut
yang dikenakan dengan istilah bunga. Besarnya bunga yang
kalian dapatkan biasanya telah ditetapkan oleh bank yang
bersangkutan.
Besar bunga biasanya dinyatakan dalam %. Terdapat 2 jenis
bunga bank, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga
tunggal merupakan bunga yang diberikan hanya untuk sejumlah
uang yang ditabungkan sedangkan bunganya tidak berbunga lagi,
sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang diberikan tidak
hanya pada uang yang ditabungkan tetapi pada bunganya juga
berbunga lagi. Jenis bunga tabungan yang akan dibahas adalah
bunga tunggal.
Modul Aritmatika Sosial
10
Perhitungan bunga harian
Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙360 𝑥 100
Modal = 360 𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥 360
Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
𝑥 100 %
Masalah
1. Sebuah bank memberikan bunga 20 % pada setiap nasabahnya. Jika dalam waktu 20 hari seorang nasabah memperoleh bnga Rp. 50.000, berapa besar tabunga nasabah tersebut?
2. Amir menyimpan uang di BNI sebesar Rp. 1.500.000 dengan bunga 12 % tiap tahun. Berapa bunga yang dierima amir selama 5 bulan?
Modul Aritmatika Sosial
11
1. Suku bunga = 20% Bunga = Rp. 50.000,- Waktu = 20 hari Bunga harian = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
100 𝑥 360
Modal = 360 𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 �𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛
%𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢→ untuk harian
=360 𝑥 100 𝑥 50.000
20 𝑥 20
= 90 x 5 x 50.000 = Rp. 4.500.000,- Jadi, besar tabungan nasabah tersebut adalah Rp. 4.500.000,-
2. Modal = Rp. 1.500.000 Suku bunga = Rp. 12% Waktu = 6 bulan Bunga =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
12 𝑥 100
= 12 𝑥 6 𝑥 1.500.000
12 𝑥 100
= 6 x 15000 = Rp. 90.000 Jadi bunga yang dierima amir selama 6 bulan adalah Rp. 90.000,-
Alternatif penyelesaian
Modul Aritmatika Sosial
12
Bu ade menyimpan uang di Bank BCA sebesar Rp. 2.000.000,00 dengan suku bunga 14% tiap tahun. Setelah berapa lama bu ade mendapat bunga Rp. 70.000,00?
Jawab ...............................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
LATIHAN
Perhitungan bunga bulanan
Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙12 𝑥 100
Modal = 12𝑥 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑥 360
Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
𝑥 100 %
Amir menyimpan uang di BNI sebesar Rp. 1. 500.000 dengan bunga 12 % tiap tahun. Berapa bunga yang diterima amir selama 5 bulan?
Masalah
Modul Aritmatika Sosial
13
Modal = Rp. 1.500.000
Suku bunga =Rp. 12 %
Waktu = 6 bulan
Bunga =𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙12 𝑥 100
= 12 𝑥 6 𝑥 1.500.00012 𝑥 100
= 6 x 150000
=Rp. 90.000
Jadi bunga yang diterima amir selama 6 bulan adalah Rp. 90.000,-
Uang tabungan ali di suatu bank sebesar Rp. 1.000.000,- 9 bulan kemudian uang tabungannya menjadi Rp. 1. 090.000,-, berapa persentase bunga yang diterima ali?
Jawab ......................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
LATIHAN
Modul Aritmatika Sosial
14
Alternatif penyelesaian
Masalah
Pak zakaria menabung di suatu bank sebesar Rp. 5000.000,- dengan suku bunga 12%. Berapa bunga yang diterimanya selama 3 tahun?
Jawab ..................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Alternatif penyelesaian
Modal = Rp. 5.000.000
Suku bunga = 12 %
Waktu = 3 tahun
Bunga = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙100
= 12 𝑥 3 𝑥 5.000.000100
= 36 x 50.000
= Rp. 1800.000,-
Perhitungan bunga tahunan
Bunga = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙100
Modal = 100 𝑥 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Waktu = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Suku bunga = 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙
𝑥 100 %
Modul Aritmatika Sosial
15
LATIHAN
Besar bunga selama 4 tahun Rp. 450.000 denga suku bunga 15 %, berapakah besarnya tabungan yang dimiliki?
Jawab .........................................................................................................
...................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Modul Aritmatika Sosial
16
MATERI
TEMA III
C. Bruto, Neto dan Tara
Dalam proses jual beli kalian tentu kenal dengan istilah
bruto, neto, dan tara. Pada materi ini akan dijelaskan tentang
istilah tersebut.
Seorang pedagang beras menerima kiriman dari pasar
sebanyak 30 karung beras. Pada setiap karung tertulis neto 100
kg. setelah dilakukan penimbangan berat beras dan karungnya
ternyata 102 kg. berat beras dan karungnya disebut berat kotor
Bruto, berat bera tanpa karung disebut berat bersih atau neto,
dan berat karung itu sendiri disebut tara.
Bruto (berat kotor) adalah berat barang (Isi) beserta
kemasannya.
Neto (berat bersih) adalah berat barang (isi) tanpa
kemasannya.
Tara adalah berat kemasan saja atau selisih antara bruto dan neto
Modul Aritmatika Sosial
17
Masalah
1. Sebuah kaleng susu bertuliskan netp 400 gram. Setelah dibeli kaleng susu yang masih utuh tersebut ditimbang di rumah didapat beratnya 550 gram. Berapakah taranya?
2. Seorang pedagang sembako membeli sekarung kacang tanah seberat 60 kg dengan tara 3 kg. berapa neto dan prosentase taranya?
3. Kentang jenis unggulan memiliki neto 95 kg dan tara 5%. Hitunglah bruto kentang tersebut!
4. Nana membeli beras ketan bertuliskan bruto 50 kg dan tara 2% dengan harga Rp. 294.000,-. Jika Nana ingin menjual beras ketan dengan harga Rp. 6.500,- perkilonya, berapakah keuntungan Nana?
5. Peti buah berisi apel tertulis bruto 25 kg dan tara 2%. Hitunglah neto buah tersebut!
Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto – Neto
Tara = Bruto – Tara
Persentase = 𝑇𝑎𝑟𝑎𝐵
𝑥 100%
Modul Aritmatika Sosial
18
1. Neto = 400 gr
Bruto = 550 gr
Tara = bruto – neto
= 550 gr – 400 gr
= 150 gr
2. Bruto = 60 kg
Tara = 3 kg
Neto = bruto – tara
= 60 – 3
= 57 kg
Persen tara = 𝑡𝑎𝑟𝑎𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜
x 100 %
= 360
𝑥 100 %
= 5 %
3. neto = 95 kg
bruto = neto x 100100 − 𝑇𝑎𝑟𝑎
= 95 x 10095
= 100 Jadi, bruto kentang tersebut adalah 100 kg
4. neto = bruto x 100−𝑇𝑎𝑟𝑎100
= 50 x 98100
= 49 kg
Harga jual perkg = Rp. 6.500,-
Harga jual 49 kg = 49 x 6.500
= 318.500
Jadi, keuntungannnya = 318.500 – 294.000
= Rp. 24.500,-
Alternatif penyelesaian
Modul Aritmatika Sosial
19
NO
Bruto
Netto
Tara
Persentase Tara
1 2 3 4
60 kg 125 kg 250 kg 300 kg
58 kg ... ... 299
...
...
...
...
... 1,5 % 5 % ...
Jawablah dengan baikdan benar
LATIHAN
Modul Aritmatika Sosial
20