Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

16
7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 1/16  PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS AL-QURAN MODEL KOMPLEMENTASI TERHADAP PERSPEKTIF BELAJAR FISIKA PADA KONSEP CAHAYA UNTUK SISWA MTsN TUNGKOP BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar B!a"a#$ Pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku  pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1! tentang "istem Pendidikan Nasional Pasal 1, men#elaskan bah$a %pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, penga#aran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan dating& '(irtahard#a dkk,2))*+12. emudian dalam UU No. 2) (ahun 2)) tentang "I"/IN0" 'Pra$iradilaga,2))+, yang berbunyi, %Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk me$u#udkan suasana bela#ar dan proses pembela#aran agar peserta didik secara akti mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,  bangsa dan Negara&. 3erdasarkan deinisi di atas, saya menemukan 'tiga pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, dan akan saya paparkan secara singkat, yaitu+ '1 usaha sadar dan terencana, menun#ukkan bah$a pendidikan adalah sebuah proses yang disenga#a dan dipikirkan secara matang 'proses ker#a intelektual. 4leh karena itu, di setiap level manapun, kegiatan pendidikan harus  disadari dan direncanakan, baik dalam tataran nasional 'makroskopik, regional5provinsi dan kabupaten kota 'messoskopik, institusional5sekolah 'mikroskopik maupun operasional 'proses  pembela#aran oleh guru. '2 me$u#udkan suasana bela#ar dan proses pembela#aran agar peserta didik akti mengembangkan potensi dirinya. Pada pokok pikiran yang kedua ini saya melihat adanya pengerucutan istilah pendidikan men#adi pembela#aran. 6ika dilihat secara sepintas mungkin seolah-olah pendidikan lebih dimaknai dalam setting pendidikan ormal semata 'persekolahan.  (erlepas dari benar-tidaknya pengerucutan makna ini, pada pokok pikiran kedua ini, saya menangkap pesan bah$a pendidikan yang dikehendaki adalah pendidikan yang bercorak 

Transcript of Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

Page 1: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 1/16

 PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS AL-QURAN MODEL

KOMPLEMENTASI TERHADAP PERSPEKTIF BELAJAR FISIKA PADA KONSEP

CAHAYA UNTUK SISWA MTsN TUNGKOP

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar B!a"a#$

Pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik 

individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

 pendidikan.

Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1! tentang "istem Pendidikan Nasional

Pasal 1, men#elaskan bah$a %pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, penga#aran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan dating& '(irtahard#a

dkk,2))*+12. emudian dalam UU No. 2) (ahun 2)) tentang "I"/IN0"

'Pra$iradilaga,2))+, yang berbunyi, %Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk me$u#udkan suasana bela#ar dan proses pembela#aran agar peserta didik secara akti 

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

 bangsa dan Negara&.

3erdasarkan deinisi di atas, saya menemukan 'tiga pokok pikiran utama yang terkandung

di dalamnya, dan akan saya paparkan secara singkat, yaitu+ '1 usaha sadar dan terencana,

menun#ukkan bah$a pendidikan adalah sebuah proses yang disenga#a dan dipikirkan secara matang

'proses ker#a intelektual. 4leh karena itu, di setiap level manapun, kegiatan pendidikan harus

 disadari dan direncanakan, baik dalam tataran nasional 'makroskopik, regional5provinsi dan

kabupaten kota 'messoskopik, institusional5sekolah 'mikroskopik maupun operasional 'proses

 pembela#aran oleh guru. '2 me$u#udkan suasana bela#ar dan proses pembela#aran agar peserta

didik akti mengembangkan potensi dirinya. Pada pokok pikiran yang kedua ini saya melihat

adanya pengerucutan istilah pendidikan men#adi pembela#aran. 6ika dilihat secara sepintas mungkin

seolah-olah pendidikan lebih dimaknai dalam setting pendidikan ormal semata 'persekolahan.

 (erlepas dari benar-tidaknya pengerucutan makna ini, pada pokok pikiran kedua ini, saya

menangkap pesan bah$a pendidikan yang dikehendaki adalah pendidikan yang bercorak 

Page 2: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 2/16

 pengembangan 'developmental  dan humanis, yaitu berusaha mengembangkan segenap potensi

didik, bukan bercorak pembentukan yang bergaya behavioristik. "elain itu, saya #uga melihat ada

dua kegiatan 'operasi utama dalam pendidikan+ 'a me$u#udkan suasana bela#ar, dan

'b me$u#udkan proses pembela#aran.7  dan ' memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

 pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pokok pikiran yang ketiga ini, selain merupakan bagian dari

deinisi pendidikan sekaligus menggambarkan pula tu#uan pendidikan nasional kita , yang menurut

hemat saya sudah demikian lengkap. /i sana tertera tu#uan yang berdimensi ke-(uhan-an, pribadi,

dan sosial. 0rtinya, pendidikan yang dikehendaki bukanlah pendidikan sekuler, bukan pendidikan

individualistik, dan bukan pula pendidikan sosialistik, tetapi pendidikan yang mencari keseimbangan

diantara ketiga dimensi tersebut.

"elan#utnya tu#uan pendidikan nasional dinyatakan dalamUU RI No.2 tahun 1! Pasal

dalam (irtarahard#a dkk '2))*+281, yaitu +

1 (er$u#udnya bangsa yang cerdas,

2 9anusia yang utuh,beriman, dan berta:$a terhadap (uhan ;ang 9aha <sa,

3erbudi pekerti luhur,

(erampil dan berpengetahuan,

* "ehat #asmani dan rohani,

= 3erkepribadian yang mantap dan mandiri,

8 3ertanggung#a$ab pada kemasyarakatan dan kebangsaan.

3erdasarkan uraian UU di atas diketahui tu#uan pendidikan sebagai salah satu unsur dari

 pendidikan yang berupa rumusan tentang apa yang harus dicapai oleh para peserta didik. >ungsi dari

tu#uan pendidikan ini adalah untuk memberikan arahan serta pedoman bagi semua #enis pendidikan

yang dilakukan. (u#uan pendidikan ini kalau bisa kita sebut seagai sasaran pencapaian yang ingin

diraih terhadap peserta didik, dan tentu ini men#adi dasar dari penentuan isi pendidikan, metode, alat,serta tolak ukur yang digunakan. emudian diketahui bah$a pendidikan mempunyai peran yang

Page 3: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 3/16

sangat penting untuk kema#uan bangsa. 0gar tu#uan pendidikan nasional dapat tercapai pemerintah

selalu berbedah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menyempurnakan kurikulum

("P dengan kurikulum 2)1 yang bersiat pendidikan karakter dengan pendekatan saintiik.

/engan adanya kurikulum 2)1 yang merupkan penyempurnakan diharapkan proses pembela#aran

dapat me$u#udkan tu#uan pendidikan.

"ebagai salah satu memperoleh capaian dari ungsi pendidikan sebagaimana disebutkan

dalam UU sistem pendidikan Nasional di atas, penanaman nilai-nilai keagamaan melalui proses

integrasi-interkoneksi makna 0l-?uran dalam berbagai disiplin keilmuan merupakan opsi yang dapat

dita$arkan, termasuk dalam disiplin ilmu sains, dengan penanaman nilai-nilai keagamaan tersebut

diharapkan sis$atidak hanya berikir apa yang ada dan apa yang ter#adi, ,melainkan #uga dapat

merenungkan dan memahami bah$a ada sesuatu ;ang 9aha 3esar di balik peristi$a kealaman atau

isis yang men#adi ob#ek dalam ilmu sains.

Pendidikan modern memang mengembangkan disiplin ikmu dengan spesialisasi secara ketat,

sehimgga keterpaduan antar disiplin keilmuan men#adi hilang, dan melahirkan dikatomi kelompok 

ilmu-ilmu agama di satu pihak dan kelompok ilmu-ilmu umum di pihak yang lain '(asman @amami,

2))=+1. @al ini berdampak pada perolehan pemahaman terhadap suatu ob#ek yang tidak utuh,

termasuk di dalamya adalah pemahaman yang diperoleh oleh sis$a. Padahal dalam mempela#ari

enomena-enomena alam yang men#adi ob#ek ilmu umum, nilai-nilai agama dapat dengan mudah

di#umpai. "eperti yang dikatakan 9uhammad I:bal yang i:bal yang dikutip oleh 9ulyadi

artanegara dalam bukunya yang ber#udul Integrasi Ilmu Sebuah Rekonstruksi Holistik, menyatakan

%ia merupakan medan kreati (uhan, sehingga mempela#ari alam akan berarti mempela#ari dan

mengenal dari dekat cara ker#a (uhan di alam semesta&.

Permaslahan yang muncul dari hasil $a$ancara yang telah dilakukan penulis kepada tiga

guru IP0 di 9("N tungkop, salah satu alasan isika tidak diintegrasi-interkoneksikan dengan 0l-

?urAan selama proses pembela#aran adalah karena tidak adanya buku pegangan5modul yang memuat

materi isika yang telah diintegrasi-interkoneksikan dengan makna 0l-?urAan. "ehingga merupakan

kendala tersendiri bagi guru #ika harus menya#ikan materi isika yang diintegrasi-interkoneksikan

tanpa buku pegangan dengan keterbatasan kapasitas keilmuan yang dimiliki.

1.2 Rumusan 9asalah

0dapun rumusan masalah dari penelitian pengembangan ini adalah+

1. 0pakah ada peningkatan prestasi bela#ar sis$a 9("N (ungkop dengan menggunakan

 pengembangan modul isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep cahaya B

Page 4: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 4/16

2. bagaimana aktiitas guru dan sis$a 9("N (ungkop dalam proses pengembangan modul

isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep cahaya B

1. (u#uan penelitian

(u#uan dari penelitian pengembangan ini adalah+

1. Untuk mengetahui peningkatan prestasi bela#ar sis$a 9("N (ungkop dengan menggunakan

 pengembangan modul isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep cahaya.

2. Untuk mengetahui aktiitas guru dan sis$a 9("N (ungkop dalam proses pengembangan

modul isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep cahaya.

. Untuk memperoleh modul isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep

cahaya untuk 9("N (ungkop yang berkualitas melalui proses pengembangan.

1. 9anaat Penelitian

1. 9en#adi media pembela#aran bagi sis$a dalam pembela#aran isika di 9(sN (ungkop padakonsep cahaya

2. 9emberi pengetahuan dan pemahaman yang terpadu dan utuh antara ilmu agama dan ilmu

sains bagi sis$a.

. 9enanamkan nilai-nilai keagamaan dalam pembela#aran iika.

. 9emudahkan sis$a dalam berikir dan memahami materi karena modul disusun secara

sistematis.

*. 9en#adi media pembela#aran alternati bagi guru dalam pembela#aran isika.

=. 9emberi rangsangan bagi guru agar lebih termotivasi untuk menanamkan nilai-nilai

keagamaan kepada sis$a melalui pemahaman al-?uran dan sains khususnya isika.

8. 9en#adi pengetahuan bagi peneliti sendiri pentingnya interkoneksi antara ilmu agama dan

ilmu sains khususnya isika.

1.* @ipotesis

%ada peningkatan prestasi bela#ar sis$a 9("N (ungkop dengan menggunakan

 pengembangan modul isika berbasis 0l-?urAan model komplementasi pada konsep cahaya&.

1.= /eenisi 4perasional

Untuk menghindari kesalahan penasiran, maka diberikan beberapa deenisi tentang istilah-

istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut+

1. Penelitian pengembangan adalah salah satu #enis penelitian yang bertu#uan untuk 

mengembangkan suatu produk5model dan menilai suatu produk5model yang dihasilkan.

2. Pengembangan modul adalah pembuatan media dengan mengembangkan bentuk penya#ian

media pembela#aran sehingga ada pembaharuan terhadap media-media yang telah ada

sebelumnya.

Page 5: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 5/16

. 9odul adalah unit kecil yang lengkap berdiri sendri, dirancang agar sis$a dapat bela#ar 

mandiri, dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan bela#ar yang disusun untuk membantu

sis$a mencapai se#umlah tu#uan yang dirumuskan secara khusus dan #elas

. 9odel komplementasi adalah salah satu model dalam paradigma pembangunan

 penggabungan atau keterkaitannya dimana antarasains san agama saling mengisis dan saling

memperkuat satu sama lain, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing '(asman

@amami, 2))=+ 2=.

303 II

C0N/0"0N (<4RI

0. a#ian (eori1. 9odul "ebagai 9edia Pembela#aran

 

P#$rt%a# M&'(! P)*!a+ara#

9odul pembela#aran merupakan satuan program bela#ar menga#ar yang terkecil, yang

dipela#ari oleh sis$a sendiri secara perseorangan atau dia#arkan oleh sis$a kepada dirinya

sendiri ' self-instructional  'Dinkel, 2))+82.

9odul pembela#aran adalah bahan a#ar yang disusun secara sistematis dan menarik 

yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan '0n$ar, 2)1).

9enurut Eoldschmid, 9odul pembela#aran sebagai se#enis satuan kegiatan bela#ar 

yang terencana, di desain guna membantu sis$a menyelesaikan tu#uan-tu#uan tertentu.

9odul adalah semacam paket program untuk keperluan bela#ar 'Di#aya, 1!!+12!.

Fembriarto '1!8+2), menyatakan bah$a suatu modul pembela#aran adalah suatu

 paket penga#aran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pela#aran. Penga#aran

modul merupakan usaha penyelanggaraan penga#aran individual yang memungkinkan

sis$a menguasai satu unit bahan pela#aran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya.

3erdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat disimpulkan bah$a

modul pembela#aran adalah salah satu bentuk bahan a#ar yang dikemas secara sistematis

dan menarik sehingga mudah untuk dipela#ari secara mandiri.

 

C%r%-,%r% Kara"tr%st%" M&'(!

9odul pembela#aran merupakan salah satu bahan bela#ar yang dapat dimanaatkan

oleh sis$a secara mandiri. 9odul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan

 #elas. 9odul dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan sis$a.

0n$ar '2)1), menyatakan bah$a karakteristik modul pembela#aran sebagai berikut +

1. Self instructional , "is$a mampu membela#arkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak 

lain.

Page 6: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 6/16

2. Self contained , "eluruh materi pembela#aran dari satu unit kompetensi yang dipela#ari

terdapat didalam satu modul utuh.

. Stand alone, 9odul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus

digunakan bersama-sama dengan media lain.

.  Adaptif , 9odul hendaknya memiliki daya adapti yang tinggi terhadap perkembangan ilmu

dan teknologi.

*. User friendly, 9odul hendaknya #uga memenuhi kaidah akrab bersahabat5akrab dengan

 pemakainya.

=. onsistensi, onsisten dalam penggunaan ont, spasi, dan tata letak.

9enurut Di#aya '1!!+12, ciri-ciri penga#aran modul pembela#aran adalah +

1. "is$a dapat bela#ar individual, ia bela#ar dengan akti tanpa bantuan maksimal dari guru.

2. (u#uan pela#aran dirumuskan secara khusus. Rumusan tu#uan bersumber pada perubahan

tingkah laku.. (u#uan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang ter#adi pada diri

sis$a segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 8*G penguasaan

tuntas 'mastery learning 

. 9embuka kesempatan kepada sis$a untuk ma#u berkelan#utan menurut kemampuannya

masing-masing.

*. 9odul merupakan paket penga#aran yang bersiat sel-instruction, dengan bela#ar seperti ini,

modul membuka kesempatan kepada sis$a untuk mengembangkan dirinya secara optimal.

=. 9odul memiliki daya inormasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan

 pela#aran terbentuk sedemikian rupa sehingga sis$a secara spontan mempela#arinya.

8. 9odul banyak memberikan kesempatan kepada sis$a untuk berbuat akti.

 

K!)aa# P)*!a+ara# '#$a# M#$$(#a"a# M&'(!

3ela#ar dengan modul #uga memiliki kelemahan atau kekurangan. 3ela#ar dengan

menggunakan modul #uga sering disebut dengan bela#ar mandiri. 9enurut "uparman '1+18,

menyatakan bah$a bentuk kegiatan bela#ar mandiri ini mempunyai kekurangan-kekurangan

sebagai berikut +

1. 3iaya pengembangan bahan tinggi dan $aktu yang dibutuhkan lama.

2. 9enentukan disiplin bela#ar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh sis$a pada

umumnya dan sis$a yang belum matang pada khususnya.

. 9embutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari asilitator untuk terus menerus mamantau

 proses bela#ar sis$a, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap $aktu sis$a

membutuhkan.

(#ipto '12+82, #uga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan bela#ar dengan

menggunakan modul, yaitu +

1. egiatan bela#ar memerlukan organisasi yang baik 

Page 7: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 7/16

2. "elama proses bela#ar perlu diadakan beberapa ulangan5u#ian, yang perlu dinilai sesegera

mungkin

3erdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bah$a dalam

 pembela#aran menggunakan modul #uga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu

 bah$a memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan $aktu yang lama d

alam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan membutuhkan ketekunan

tinggi dari guru sebagai asilitator untuk terus memantau proses bela#ar sis$a.

 

K!*%a# P)*!a+ara# '#$a# M#$$(#a"a# M&'(!

3ela#ar menggunakan modul sangat banyak manaatnya, sis$a dapat bertanggung

 #a$ab terhadap kegiatan bela#arnya sendiri, pembela#aran dengan modul sangat menghargai

 perbedaan individu, sehingga sis$a dapat bela#ar sesuai dengan tingkat kemampuannya,

maka pembela#aran semakin eekti dan eisien.

(#ipto '11+82, mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh #ika bela#ar 

menggunakan modul, antara lain +

1. 9otivasi sis$a dipertinggi karena setiap kali sis$a menger#akan tugas pela#aran dibatasi

dengan #elas dan yang sesuai dengan kemampuannya.

2. "esudah pela#aran selesai guru dan sis$a mengetahui benar sis$a yang berhasil dengan baik 

dan mana yang kurang berhasil.

. "is$a mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.

. 3eban bela#ar terbagi lebih merata sepan#ang semester.

*. Pendidikan lebih berdaya guna.

"elain itu "antyasa '"uryaningsih, 2)1)+1, #uga menyebutkan beberapa keuntungan

yang diperoleh dari pembela#aran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut +

1. 9eningkatkan motivasi sis$a, karena setiap kali menger#akan tugas pela#aran yang dibatasi

dengan #elas dan sesuai dengan kemampuan.

2. "etelah dilakukan evaluasi, guru dan sis$a mengetahui benar, pada modul yang mana

sis$a telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.

. 3ahan pela#aran terbagi lebih merata dalam satu semester.

. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pela#aran disusun menurut #en#ang akademik.

/ari uraian diatas, maka disebutkan keuntungan atau kelebihan pada saat sis$a

 bela#ar menggunakan modul. "elain modul adalah pembela#aran mandiri yang dilakukan oleh

Page 8: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 8/16

sis$a tapi guru #uga turut serta dalam proses pembela#arannya sebagai penyearah atau

intrukturnya.

303 III

9<(4/< P<N<CI(I0N

1. Dsa%# 'a# P#'"ata# P#!%t%a#

/esain penelitian merupakan strategi untuk memperoleh data yang valid sesuai dengan

karakteristik variabel dan tu#uan penelitian . /esain penelitian pada dasarnya merupakan

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal yang akan

dilakukan .%/esain penelitian merupakan landasan berpi#ak serta dapat pula di#adikan dasar  penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian&.

"esuai dengan masalah yang dika#i dalam penelitian ini serta memperhatikan #enis data

dan macam data,maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitati, karena data-data

atau inormasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk angka-angka yang memerlukan

 perhitungan dengan menggunakan analisis statistik .

/alam penelitian ini,peneliti menggunakan pendekatan kuantitati karena peneliti

 bermaksud mencari %Pengaruh pengembangan modul isika berbasis al-:uran model

komplementasi terhadap perspekti bela#ar isika pada konsep cahaya untuk sis$a mtsn tungkop&

untuk mencari pengaruh modul isika berbasis 0l-?uran terhadap prestasi bela#ar sis$a

digunakan pendekatan statistik untuk mengukurnya, dimana pendekatan statistik adalah data

yang terdiri dari angka- angka yang diperoleh setelah mengadakan penelitian dilapangan dan

 pada akhirnya akan ditarik kesimpulan.

2. P&/(!as% 'a# Sa)/!

a. P&/(!as%

Populasi adalah keseluruhan sub#ek penelitan. /alam suatu keseluruhan maka perlu

digeneralisasikan dalam suatu tekhnik. Pendapat lain men#elaskan bah$a populasi adalah

keseluruhan ob#ek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, nilai test,peristi$a-

 peristi$a sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian.

3erdasarkan pendapat diatas, dapat dipahami bah$a populasi adalah keseluruhan dari

ob#ek penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dalam penelitian. /alam penelitian

ini yang men#adi populasi adalah sis$a 9(sN (ungkop.

*. Sa)/!

Page 9: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 9/16

"ampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan

dapat me$akili seluruh populasi.

"ehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti di sini menggunakan sampel random

 berdasarkan kelas 'cluster dengan cara pengundian untuk mengambil sampel penelitian karena

 #umlah populasinya sebanyak 12) yang terdiri dari empat kelas yaitu+ kelas 0, 3, H dan / ,

masing-masing kelas memiliki kemampuan yang sama dan terdiri dari ) sis$a. /engan

demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap sub#ek untuk memperoleh

kesempatan dipilih men#adi sampel. 4leh karena itu hak setiap sub#ek sama, maka peneliti

terlepas dari perasaan ingin mengistime$akan satu atau beberapa sub#ek untuk di#adikan sampel.

"ebagaimana yang dikemukakan oleh 0rikunto yaitu+0pabila sub#eknya kurang dari 1)),

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. 6ika sub#eknya

 besar, dapat diambil 1)- 1*G atau 2)- 2*G atau lebih, tergantung setidak- tidaknya dari

kemampuan peneliti dilihat dari segi $aktu, tenaga dan biaya, sempit luasnya $ilayah

 pengamatan setiap subyek, hal ini menyangkut banyak sedikitnya data,dan besar kecilnya resiko

ditanggung oleh peneliti. 0dapun sampel yang diteliti pada penelitian ini adalah kelas 0 yang

 ber#umlah ) sis$a.

. I#str()#t P#!%t%a#

Instrument adalah alat pada $aktu peneliti menggunakan suatu metode. "edangkan

instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut men#adi sistematis dan dipermudah olehnya.

6adi instrument penelitian adalah alat yang di gunakan peneliti untuk mendapatkan data yang

diinginkan sesuai dengan metode yang di gunakan agar data yang diperoleh lebih mudah.

"eorang peneliti yang mengadaka penelitian ketika akan mencari data tentunya akan

menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantunya,alat yang digunakan sangat berhubungan

erat dengan metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, karena itu peneliti menya#ikan

 beberapa pedoman yang akan peneliti gunakan ketika akan melakukan penelitian. 0ntara lain, yaitu +

a. Instrumen 0ngket

0ngket atau kuesioner adalah se#umlah pertanyaan pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh inormasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang diketahui.

Pedoman angket berisi tentang pengaruh kompetensi pedagogik guru. "edangkan

 #enis angket yang digunakan adalah angket tertutup dimana semua pertanyaan-pertanyaan

telah tersedia #a$abannya, sis$a hanya akan memilih salah satunya sa#a. 0ngket tersebut

Page 10: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 10/16

 berbentuk pilihan ganda 'multiple choice yang terdiri dari empat poin. /engan ketentuan

skor sebagai berikut +

1 6ika responden men#a$ab 'a memperoleh skor

2 6ika responden men#a$ab 'b memperoleh skor

6ika responden men#a$ab skor 'c memperoleh skor 2. 6ika responden mn#a$ab skor 'd memperoleh skor 1.

(abel I.1 "kor 6a$aban 0ngket5oesioner 

O/t%&

#

Ja0a*a# S"&r

'a "angat "enang '""

'b "enang '"

'c adang-adang ' 2

'd (idak "enang '(" 1

0ngket- angket yang telah disediakan oleh peneliti akan disebarkan kepada sis$a kelas

J 9(sN (ungkop yang men#adi sub#ek penelitianya.

 b. Instrument observasi

4bservasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap ge#ala- ge#ala yang

diteliti&. "edangkan menurut "utrisno @adi dalam bukunya "ugiono mengemukakan

 bah$a&observasi merupakan suatu proses yang komplek, proses yang tersusun dari berbagai

 proses biologi dan psikologi %.

. T"#%" P#$()/(!a# Data

Page 11: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 11/16

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang

diperlukan. 0da beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu+ metode observasi

dan metode tes.

a 4bservasi

4bservasi dilakukan untuk mengamati aktibitas dikelas selama proses kegiatan pembela#aran.

3agaimana cara menga#ar dan bagaimana sikap sis$a terhadap proses bela#ar menga#ar sangat

dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian. 4bservasi ini selain bertu#uan untuk 

mengamati secara langsung kegiatan bela#ar menga#ar #uga sebagai sarana untuk mencari

inormasi terkait pembela#aran di kelas. /engan adanya observasi peneliti dapat lebih mudah

dalam melakukan penelitian karena benar-benar mengetahui kondisi kelas yang sebenarnya

serta masalah-masalah yang ter#adi pada kelas tersebut.

 b (es

(es yang akan digunakan oleh peneliti disini berisikan tentang tes hasil bela#ar sis$a. 3entuk 

tesnya adalah tes tertulis, karena dapat digunakan untuk mengetahui seberapa #auh pemahaman

sis$a terhadap materi yang dia#arkan oleh guru. (es tulis yang digunakan dalam penelitian ini

ada dua #enis yaitu pretest dan postest. Pretest digunakan sebelum sis$a diberikan pela#aran.

@al ini bertu#uan untuk mengetahui se#auh mana pemahaman konsep dasar sis$a. "edangkan

 postest diberikan ketika sis$a sudah dia#arkan dengan menggunakan model dan kisi-kisinya.

1. T"#%" A#a!%s%s Data

"etelah data diperoleh, maka tahapan selan#utnya adalah mengolah dan menganalisis data.

0nalisis data hasil tes dilakukan untuk mengetahui perbedaan pengaruh modul isika berbasis 0l-

?uran, terhadap hasil tes bela#ar isika sis$a. Pada penelitian ini data diolah dengan menggunakan

u#i t 't-test  karena penelitian ini bertu#uan untuk melihat perbedaan hasil bela#ar sis$a yang terdiri

dari kelas control dan kelas eksperimen. "ebelum melakukan u#i t tes terlebih dahulu dilakukan u#i

normalitas dan u#i homogenitas.

1 U+% N&r)a!%tas

U#i normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari

 populasi yang terdistribusi normal atau tidak. U#i normalitas yang digunakan adalah u#i Hhi-

uadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut+

1 9encari data terbesar dan terkecil

2 9encari nilai Rentang 'R

R K data terbesar data terkecil

9encari banyak kelas interval

K 1 L ', log n

9encari nilai pan#ang kelas ' P 

 P=  rentang ( R)banyak kelas

* 9enentukan batas kelas 'k dari masing-masing kelas interval

Page 12: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 12/16

= 9enghitung rata-rata ´ x  dari kelompok dengan menggunakan rumus+

´ x=∑ f i x i

∑ f i

'"ud#ana, 12+=8

eterangan+

´ x K rata-rata kelompok 

∑ f i x i K #umlah dari hasil perkalianf i  dengan tanda kelas

 x i

∑ f i K #umlah data

8 9enghitung standar deviasi atau varians data kelompok dengan menggunakan rumus+

∑ f i xi ¿2

¿f i x i

2−¿

n∑ ¿

s2=¿

'"ud#ana, 2))+*

eterangan+

n K banyak sampel

∑ f i x i K #umlah hasil kali antaraf i  dengan

 xi

s K standar deviasi

!. 9enghitung nilai M dengan menggunakan rumus+

Z = x−´ x

S

. 9enghitung Hhi uadrat ' ! dengan menggunakan rumus+

Oi− Ei ¿2

¿¿¿

 x2=∑

i=1

¿

'"ud#ana, 12+28

eterangan+

Page 13: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 13/16

 x2

K Hhi kuadrat

Oi K >rekuensi hasil observasi dari sampel penelitian

 Ei K >rekuensi yang diharapkan

1). 9enentukan dera#at kebebasan dengan menggunakan rumus dkK k-1, dimana k adalah

 banyaknya kelas interval dengan tara nyata K),)*

11. 9enentukan harga  x2

tabel

12. 9enentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengu#ian+

6ika  xhitung

2> xtabel

2

 maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya.

2 U+% H&)&$#%tas

U#i homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. U#i

homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. @ipotesisnya adalah

sebagai berikut+

@o +σ 1

2=σ 2

2

@a +σ 1

2≠σ 2

2

'"ud#ana, 12+2

/engan @o adalah hipotesis yang menyatakan skor kedua kelompok memiliki variansyang sama dan @a adalah hipotesis yang menyatakan skor kedua kelompok tidak memiliki

varians yang sama.

U#i homogenitas dilakukan dengan menghitung statistik varians dengan menggunakan

rumus+

 F hitung=variansterbesar

variansterkecil

'"ud#ana, 12+2*)

"ampel dikatakan memiliki varians homogen apabila F hitung ≤F tabel   pada tara signiikan

sebesar ),)* dengan dk K n1. /an sebaliknya sampel dikatakan tidak memiliki varians

homogeny apabila F hitung ≥F tabel .

3. U+% %/&ts%s

"etelah dilakukan u#i normalitas dan u#i homo)genitas, maka untuk mengu#i data yang

diperoleh digunakan rumus u#i-t. U#i yang dilakukan dipenelitian ini adalah u#i pihak kanan. U#i

Page 14: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 14/16

 pihak kanak dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil bela#ar sis$a setelah diberi

 perlakuan. 0dapun rumus yang digunakan adalah+

t K

´ x1−´ x

2

s

√  1

n1+ 1

n2

 '"ud#ana, 12+2

dengan,

"2 K

n1+n

2−¿2

(n1−1)s1+¿

2(n2 –  1 )s2

2

¿¿

'"ud#ana, 12+2

riteria pengu#ian adalah terima @o #ika thitung  O tabel  pada signiikan ).)* dan

dkKn1Ln22, untuk harga-harga t lainnya @o ditolak. @ipotesis yang akan diu#i yaitu+

 H 0 +

 1= 

2 + @asil bela#ar sis$a yang dia#arkan menggunakan model pembela#aran

modul isika berbasis 0l-?uran dengan hasil bela#ar sis$a.

 H a +

  1> 

2+ @asil bela#ar sis$a yang dia#arkan menggunakan modul isika berbasis 0l-

?uran lebih baik dibandingkan dengan hasil bela#ar sis$a.

Page 15: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 15/16

303 IF

P<NU(UP

1.1 esimpulan

/ari penilitian yang telah penulis lakukan pada sebagian murid 9(sN (ungkop,

modul isika ada pengaruhi prestasi bela#ar sis$a #ika pembela#aran menggunakan modul

isika berbasis 0l-?urAan pada 9(sN (ungkop. /ilihat dari perspekti bela#ar sis$a, sis$a

senang #ika modul isika di komplementasikan dengan 0l-?urAan. Ini terbukti pada instrumen

angket yang digunakan untuk meneliti tingkat kesukaran terhadap modul.

Euru #uga berperan terhadap pembela#aran dimana guru sebagai instruktur dalam

 proses pembela#aran. /ari penelitian dengan instrument $a$ancara, guru #uga merasa senang

terhadap proses bela#ar menggunakan modul berbasis 0l-?uran. /ikarenakan pembela#aran

men#adi lebih terintegrasi sehingga murid selain mengerti tentang materi #uga dapat

memahami bah$a 0l-?uran merupakan ru#ukan ilmu yang paling dasar.

urikulum 2)1 #uga menekankan sis$a agar lebih dekat dengan (uhan ;ang 9aha

<sa, ini merupakan salah satu hal yang di a#arkan dalam modul isika berbasis 0C-?urAan.

"elain ko:niti sis$a #uga bisa meningkatkan sikap dan akhlak di lingkungan sekolah atau di

lingkungan.

Page 16: Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

7/23/2019 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Al

http://slidepdf.com/reader/full/pengembangan-modul-fisika-berbasis-al 16/16

Da4tar /(sta"a

0rikunto,"uharsimi.1!. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek  9alang+ RinekaHipta

3ungin,3urhan. 2))=.. "etodologipenelitiankuantitatif . 6akarta +encana

/#amarah,".3.2))*.#uru dan Anak $idik $alam Interaksi %dukatif . 6akarta + RinekaHipta

/#amarah.".3. 1. Prestasi &ela'ar dan (ompetensi #uru) "urabaya + UsahanNasional

@amdani , 2)11. Strategi &ela'ar "enga'ar . 3andung + HF Pustaka"etia

@amQah 3 Uno.2))!. Profesi (ependidikan ,Problema Solusi dan Reformasi Pendidikan) 6akarta

+ 3umi 0ksara

9argono,2)). "etodologi Penelitianpendidikan. 6akarta +P( Reneka Hipta

9uhibbin, 2)1). Psikologi &ela'ar) 6akarta +Ra#a Eraindo Persada