PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

162
ii PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERSUPLEMEN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KETERPADUAN TIPE SHARED DAN CTL POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program studi Pendidikan Fisika diajukan oleh Anisa Munfaatun 09690016 Kepada PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Transcript of PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

ii

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERSUPLEMEN

MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN

KETERPADUAN TIPE SHARED DAN CTL

POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1

Program studi Pendidikan Fisika

diajukan oleh

Anisa Munfaatun 09690016

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

iii

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

iv

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

v

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

vi

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

vii

MOTTO

“Kewajiban manusia adalah untuk berikhtiar

pada akhirnya Allah lah yang menentukan segalanya

Di luar itu Allah pun memperhitungkan sejauh mana ikhtiar yang telah

dilakukan oleh umat-Nya”

(Penulis)

“Dalam setiap cobaan ada momen yang tepat untuk mendekatkan diri pada-

Nya”

(Penulis)

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku perseSkripsi ini ku perseSkripsi ini ku perseSkripsi ini ku persembahkan untuk:mbahkan untuk:mbahkan untuk:mbahkan untuk:

Ayah dan ibunda tercinta, adik ku tersayang (wuri nur

ma’rifah), dan seluruh keluargaku (kakek, nenek, uwa, kang

agus, teh awat, mang ajiz, teh ani, mang ogi, teh ntri, mira

kartika sari, naufal hilmi, fadli nur majid, dan si imut rezkia

adi permana)

Keluarga besar pendidikan fisika 2009

Almamaterku, Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Pengembangan Modul Fisika Bersuplemen

Matematika dengan Pendekatan Keterpaduan Tipe Shared CTL untuk Siswa

SMA/MA Kelas XI”.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka,

pada kesempatan ini penyusun hendak menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ayah dan Ibu sebagai motivator dan fasilitator terhebat bagi penyusun;

2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

3. Joko Purwanto, M.Sc selaku Kaprodi Pendidikan Fisika

4. Ika Kartika, M.Pd.Si selaku pembimbing I, terima kasih atas kritik, saran,

dan kesabarannya dalam membimbing;

5. Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd selaku pembimbing II, terima kasih atas

bimbingan dan motivasi yang telah diberikan;

6. Winarti, M.Pd.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

mengarahkan penyusun dalam menempuh perkuliahan;

7. Retno Rahmawati, M.Si selaku dosen fisika yang telah mentransfer ilmu-

ilmunya kepada penyusun;

8. Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si dan Ibrahim, M.Pd selaku validator

instrumen yang telah mengarahkan penyusun dalam menuyusun instrumen

yang lebih baik;

9. Yuli Prihatni, M.Pd.Si selaku validator produk, terima kasih atas

koreksinya terhadap produk yang dikembangkan;

10. Rachmad Resmiyanto, M.Pd.Si, Sugiyanto, M.Si dan C. Yanuarief, M.si

selaku ahli materi yang telah memberikan penilaian dan masukan terhadap

modul yang dikembangkan;

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

x

11. Dian Noviar, M.Pd.Si dan Muhammad Zamhari selaku ahli media yang

telah memberikan penilaian dan masukan terhadap modul yang

dikembangkan;

12. Edi Purwanto, S.Pd,dan Suwandi, M.Pd selaku guru fisika yang telah

memberikan penilaian dan masukan terhadap modul yang dikembangkan;

13. Ulul Ajib, M.Pd selaku guru matematika yang telah memberikan penilaian

dan masukan terhadap modul yang dikembangkan;

14. Sahabat terbaikku arif setyo nugroho, arinto setyawan, nofanto, dardiri, ,

arief hermawan, mudrikah fadila sari, evi miskiyah, hanif alifah

kurniawati, khuryati, kurniasih, apriliana , nunik hidayatun, arniza resti,

ririn, mba handut, farida rahmawati;

15. Teman-teman pendidikan fisika yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

kalian adalah inspirasi terhebat bagiku;

16. Teman seperjuangan di morning class Mrs. Diah, terima kasih atas

motivasi dan ilmu yang telah disampaikan, Dwi Agus Kurniawan, M.Pd,

Darwo Tri Wahyono, S.T, Arif Setyo Nugroho, Abdul Ajiz S.Pd, Herman

Sastroaji, Rizal Prasetya, S.IP, Purwanto, Ditya Suhar Pratomo, Dwi

Haryanti, S.IP, Anindya Puspita, S.S, Senja Ayu Hapsari, terima kasih atas

motivasi dan kebersamaannnya;

Demikian pengantar yang dapat saya sampaikan. Skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Harapan saya skripsi ini dapat memberikan manfaat. Amin.

Yogyakarta, September 2013

Penyusun,

Anisa Munfaatun NIM. 09690016

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xi

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERSUPLEMEN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KETERPADUAN TIPE SHARED DAN CTL

POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK

Anisa Munfaatun 09690016

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kualitas modul fisika

bersuplemen matematika dengan pendekatan CTL pokok bahasan kinematika gerak menurut penilaian ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA. 2) Mengetahui respon siswa terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan CTL pokok bahasan kinematika gerak.

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model prosedural. Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall dapat dilakukan dengan melibatkan 5 langkah utama (Tim Puslitjaknov, 2008: 11) yaitu: 1) Menganalisis produk yang akan dikembangkan; 2) Mengembangkan produk awal; 3) Validasi dan revisi; 4) Uji coba terbatas dan revisi produk; 5) Uji coba lapangan dan produk akhir. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen non tes berupa lembar kritik dan saran, lembar penilaian dan angket respon siswa. Data kualitas berupa kritik dan saran yang diseleksi kerelevanannya untuk melakukan revisi prodak. Data kualitas lain berupa respon siswa. Data kuantitas berupa skor penilaian dan skor respon dianalisis dengan mencari rerata skor dan simpangan baku skor untuk menentukan kategori penilaian dan respon terhadap modul yang dikembangkan.

Hasil dari penelitian ini yaitu 1) Penilaian kualitas modul berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan masing-masing 90,00%, 86,36%, dan 82,22%. 2) Respon siswa terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan CTL pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan adalah sangat setuju (SS) dengan persentase keidealan masing-masing 85,56% dan 87,12%.

Kata kunci: Modul fisika bersuplemen matematika, Keterpaduan Tipe Shared, Contextual Teaching Learning, Kinematika gerak.

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .............................................................................................. i

JUDUL ............................................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ..................................................... iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ...................................... iv

SURAT PERNYATAAN (BEBAS PLAGIARISME) ....................................... vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 3

C. Batasan Masalah ......................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan .................................................... 5

G. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xiii

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan .................................................. 7

I. Definisi Istilah ............................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9

A. Kajian Teori ................................................................................................ 9

1. Hakikat Pembelajaran Fisika ................................................................ 9

2. Korelasi Matematika dengan Fisika ...................................................... 10

3. Pembelajaran Terpadu ........................................................................... 11

4. Pengintegrasian Kurikulum .................................................................. 12

5. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared ...................................................... 12

6. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Shared ................................................ 13

7. Modul .................................................................................................... 15

8. Pembelajaran Kontekstual (CTL) .......................................................... 19

9. Kinematika Gerak ................................................................................. 21

10. Turunan fungsi ...................................................................................... 26

11. Integral Fungsi ....................................................................................... 28

B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................................. 29

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 35

A. Model Pengembangan ................................................................................. 35

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................. 35

C. Uji Coba Produk ......................................................................................... 39

1. Desain Uji Coba .................................................................................... 39

2. Subjek Coba .......................................................................................... 39

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xiv

3. Jenis Data .............................................................................................. 39

4. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 40

5. Teknik Analisis Data ............................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 44

A. Data Uji Coba ............................................................................................. 44

B. Analisis Data ............................................................................................... 51

C. Revisi Produk .............................................................................................. 56

D. Kajian Produk Akhir ................................................................................... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 65

A. Simpulan tentang Produk ............................................................................ 63

B. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 65

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Kategori Penilaian Produk .................................................... 42

Tabel 3.2 Kriteria Kategori Respon Siswa ......................................................... 43

Tabel 4.1 Kritik dan Saran Penilai Ahli Materi ................................................. 45

Tabel 4.2 Kritik dan Saran Penilai Ahli Media .................................................. 45

Tabel 4.3 Kritik dan Saran Penilai Guru SMA/MA ........................................... 46

Tabel 4.4 Kritik dan Saran Siswa pada Uji Terbatas ......................................... 46

Tabel 4.5 Kritik dan Saran Siswa pada Uji Coba Lapangan .............................. 47

Tabel 4.6 Data Penilaian Ahli Materi ................................................................ 48

Tabel 4.7 Data Penilaian Ahl Media .................................................................. 48

Tabel 4.8 Data Penilaian Guru SMA/MA .......................................................... 49

Tabel 4.9 Data Uji Coba Terbatas ...................................................................... 50

Tabel 4.10 Data Uji Coba Lapangan .................................................................. 50

Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Produk ................................................................. 51

Tabel 4.12 Perbandingan Penilaian Ahli dan Guru SMA/MA .......................... 53

Tabel 4.13 KriteriaRespon Siswa ....................................................................... 54

Tabel 4.14 Tabel Revisi Produk I berupa Indikator Pembelajaran .................... 57

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Shared Model ................................................................................. 13

Gambar 2.2 Lintasan Parabola suatu Benda ...................................................... 25

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Pengembangan .................................... 38

Gambar 4.1 Perbandingan Penilaian Kualitas Modul Fisika Bersuplemen

Matematika dengan Pendekatan CTL ........................................... 53

Gambar 4.2 Perbandingan Respon Siswa pada Uji Coba Terbatas dengan Respon

Siswa pada Uji Coba Lapangan .................................................... 55

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi Guru ................................................................. 68

Lampiran 2. Daftar nama Siswa pada Observasi ............................................... 69

Lampiran 3. Lembar Observasi Siswa ............................................................... 70

Lampiran 4. Daftar Nama Validator dan Penilai ............................................... 86

Lampiran 5. Pernyataan Validasi Instrumen Penilaian ...................................... 87

Lampiran 6. Lembar Validasi Instrume penilalain ............................................ 89

Lampiran 7. Pernyataan Validasi Produk ........................................................... 99

Lampiran 8. Lembar Kritik dan Saran Validasi Produk .................................... 100

Lampiran 9. Pernyataan Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Materi ............... 101

Lampiran 10. Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Materi ................................ 104

Lampiran 11. Perhitungan Kualitas Modul dari Penilaian Ahli Materi ............. 107

Lampiran 12. Lembar Kritik dan Saran Penilaian Kualitas Produk

oleh Ahli Materi ........................................................................... 109

Lampiran 13. Pernyataan Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Media ............. 113

Lampiran 14. Penilaian Kualitas Produk oleh Ahli Media ................................ 116

Lampiran 15. Perhitungan Kualitas Modul dari Penilaian Ahli Media ............. 117

Lampiran 16. Lembar Kritik dan Saran Penilaian Kualitas Produk

oleh Ahli Media ............................................................................ 119

Lampiran 17. Pernyataan Penilaian Kualitas Produk oleh Guru SMA/MA ....... 122

Lampiran 18. Penilaian Kualitas Produk oleh Guru SMA/MA ......................... 125

Lampiran 19. Perhitungan Kualitas Modul dari Penilaian Guru SMA/MA ...... 128

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

xviii

Lampiran 20. Lembar Kritik dan Saran Penilaian Kualitas Produk

oleh Guru SMA/MA ..................................................................... 130

Lampiran 21. Daftar Nama Siswa pada Uji Coba Terbatas dan

Uji Coba Lapangan ....................................................................... 136

Lampiran 22. Lembar Respon Siswa ................................................................. 137

Lampiran 23. Lembar Masukan Siswa .............................................................. 139

Lampiran 24. Perhitungan Respon Siswa pada Uji Terbatas ............................. 140

Lampiran 25. Perhitungan Respon Siswa pada Uji Luas ................................... 142

Lampiran 26. Surat Izin dan Bukti Sudah Melakukan Penelitian ...................... 144

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan umum matematika diberikan pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah menurut GBPP Matematika adalah mempersiapkan

siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan

(dalam Idham Ashyar , 2005:1). Matematika merupakan dasar dan memiliki

simbiosis yang baik dengan ilmu sains dan teknologi. Hal ini mengandung

arti bahwa peranan matematika sangat esensial untuk ilmu sains dan

teknologisalah satunya adalah ilmu fisika.

Fisika merupakan bagian dari ilmu sains yang memiliki hubungan erat

dengan matematika. Peranan matematika dalam fisika yaitu sebagai pengantar

dalam mempelajari fisika. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah

fisika mempelajari peristiwa yang terjadi di alam semesta dan

menuangkannya dalam bentuk teorema dan rumus-rumus. Teorema dan

rumus ini berhubungan dengan perhitungan-perhitungan baik menjumlah,

mengurangi, mengalikan, membagikan, mendeferensialkan, mengintegralkan,

dan lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa fisika tidak terlepas dari perhitungan

matematis baik fisika dalam suatu bidang tertentu maupun fisika di sekolah.

Studi yang dilakukan oleh Baharuddin (dalam Ika Fitri Rahayu, 2008:2)

di dapatkan hasil bahwa kemampuan nalar logik sangat diperlukan dalam

menyelesaikan soal-soal fisika. Berdasarkan penelitian di atas, seyogyanya

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

2

dalam mempelajari fisika siswa dibekali dengan materi matematika dasar

yang akan diaplikasikan dalam materi fisika.

Salah satu contoh materi fisika yang memerlukan matematika dasar

adalah kinematika gerak. Kinematika gerak dipelajari pada kelas X dan kelas

XI semester I. Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata

pelajaran fisika, kinematika gerak kelas X mencakup konsep dan prinsip

dasar kinematika. Untuk kelas XI kinematika dipelajari sampai dengan

tingkat analisis. Dalam menganalisis kinematika gerak, diperlukan materi

vektor, turunan dan integral. Berdasarkan SK dan KD mata pelajaran

matematika, turunan dipelajari pada kelas XI semester II dan integral

dipelajari pada kelas XII semester I. Hal ini menunjukan materi matematika

yang digunakan sebagai prasyarat dalam fisika belum diajarkan.

Hasil observasi yang dilakukan di MAN laboratorium UIN Sunan

kalijaga kelas XI yaitu siswa merasa sulit dalam memahami materi fisika saat

menjumpai beberapa rumus matematis yang belum diajarkan sebelumnya.

Hal ini menyebabkan pemahaman siswa pada materi fisika terhambat

khususnya pada pokok bahasan kinematika gerak. Selain itu motivasi belajar

siswa menjadi berkurang.

Guru sudah melakukan berbagai variasi pembelajaran agar siswa tetap

termotivasi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu alternatif yang

sudah dilakukan oleh guru yaitu menyisipkan materi matematika yang

dibutuhkan dalam pembelajaran fisika, saat pembelajaran sedang

berlangsung. Secara tidak langsung guru mengajarkan dua mata pelajaran

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

3

dalam waktu yang bersamaan. Pada kenyataannya bila guru menggunakan

waktu pembelajaran fisika untuk membahas matematika, maka waktu

pembelajaran fisika menjadi berkurang. Untuk menghindari hal tersebut

siswa diharapkan dapat belajar secara mandiri materi yang diperlukan sebagai

penunjang dalam pembelajaran fisika. Kurangnya referensi yang memadukan

fisika dan matematika menjadi salah satu kendala dalam pembelajaran fisika.

Selain itu untuk memotivasi dan meningkatkan ketertarikan siswa pada

pembelajaran fisika, seyogyanya dalam pembelajaran guru mengenalkan

aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari salah satunya dengan

pembelajaran berbasis contextual. Artinya, siswa siswa diajak untuk lebih

berperan aktif dalam berinteraksi dengan lingkungan alam disekitarnya. Lebih

dari itu, penanaman konsep dasar pemikiran dalam pembelajaran fisika

utamanya ditujuan untuk merangsang siswa agar berperilaku ilmiah, kritis,

kreatif, dan inovatif.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik

untuk meneliti pengembangan bahan ajar yang mengemas pembelajaran

terpadu fisika dan matematika dengan judul ” Pengembangan Modul Fisika

Bersuplemen Matematika dengan Pendekatan Keterpaduan Tipe Shared dan

CTL Pokok Bahasan Kinematika gerak”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang teridentifikasi beberapa masalah sebagai

dasar penelitian, yaitu sebagai berikut:

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

4

1. Materi diferensial dan integral yang digunakan sebagai materi prasyarat

dalam kinematika gerak belum diajarkan.

2. Kurangnya pemahaman matematika dasar menghambat pemahaman siswa

pada materi fisika.

3. Belum adanya referensi yang memadukan antara fisika dengan

matematika.

4. Pembelajaran berbasis Contextual Teaching Learning belum banyak

diangkat sebagai upaya pembentukan pembelajaran bermakna bagi siswa.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar cakupan dalam penelitian

ini lebih terfokus dan pembahasan tidak meluas, maka perlu diberi batasan-

batasan sebagai berikut :

1. Modul yang dikembangkan yaitu untuk siswa SMA/MA kelas XI semster

gasal.

2. Materi matematika yang dijadikan pemahaman prasyarat yaitu diferensial

dan integral.

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kualitas Modul Fisika Bersuplemen Matematika dengan

Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok Bahasan Kinematika

gerak berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA ?

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

5

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap Modul Fisika Bersuplemen

Matematika dengan Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok

Bahasan Kinematika gerak?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

.penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kualitas Modul Fisika Bersuplemen Matematika dengan

Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok Bahasan Kinematika

gerak berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA.

2. Mengetahui respon siswa terhadap Modul Fisika Bersuplemen Matematika

dengan Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok Bahasan

Kinematika gerak.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan dalam pengembangan ini adalah produk

berupa modul dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Modul Fisika Bersuplemen Matematika dengan Pendekatan keterpaduan

tipe shared dan CTL Pokok Bahasan Kinematika gerak ditujukan untuk

siswa SMA/MA.

2. Modul yang dikembangkan ini mengedepankan aplikasi matematika dalam

pembelajaran fisika melalui pembelajaran berbasis Contextual Teaching

Learning.

3. Materi dalam modul memiliki keterpaduan antara 2 bidang kajian yaitu

fisika dan matematika.

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

6

4. Materi modul mengacu pada 3 Kompetensi Dasar (KD) yaitu :

a. Menggunakan konsep dan aturan turunan dalam perhitungan turunan

(KD 6.3)

b. Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu (KD 1.1)

c. Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan

menggunakan vektor (KD 1.1)

5. Bagian-bagian pada Modul Fisika Bersuplemen Matematika dengan

Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok Bahasan Kinematika

gerak ini antara lain :

a. Bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, daftar isi,

gambaran isi modul, dan standar isi.

b. Bagian isi modul terdiri dari peta konsep dan kata kunci, apersepsi,

uraian materi kinematika gerak dengan suplemen diferensial dan

integral, fakta fisika, tugas kelompok, sang penemu, aplikasi

pendidikan karakter, contoh soal dan pembahasan, uji kompetensi,dan

review.

c. Bagian akhir modul terdiri dari glosarium, kunci jawaban, daftar

pustaka, dan biografi penulis.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang berarti

bagi berbagai pihak yang terlibat langsung maupun yang tidak langsung

dalam dunia pendidikan, yaitu bagi :

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

7

1. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan sumber belajar

berupa modul, sehingga memberikan nuansa pembelajaran fisika yang

lebih menarik dan menyenangkan.

2. Siswa, dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar yang membantu

siswa untuk mendalami konsep yang telah dimiliki.

3. Peneliti, sebagai tambahan wawasan yang belum diketahui, sehingga dapat

menjadi modal awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.

4. Instansi, memberikan inspirasi untuk penelitian pengembangan lebih lanjut

sehingga dapat dihasilkan produk yang lebih berkualitas dan mendukung

pembelajaran yang lebih baik.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dan keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Asumsi pengembangan ini, yaitu :

a. Kualitas Modul Fisika Bersuplemen Matematika dengan Pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok Bahasan Kinematika gerak

yang dikembangkan adalah sangat baik menurut penilaian ahli

materi, ahli media, dan guru SMA/MA.

b. Respon siswa terhadap Modul Fisika Bersuplemen Matematika

dengan Pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL Pokok

Bahasan Kinematika gerak adalah sangat setuju.

2. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu produk yang telah

dikembangkan tidak diuji keefektivitasannya.

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

8

I. Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalahan penafsiran, maka diberikan beberapa

definisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan produk pendidikan.

2. Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis dan

disesuaikan dengan kurikulum tertentu yang memungkinkan untuk

dipelajari secara mandiri dalam waktu tertentu.

3. Model terpadu tipe shared merupakan organisasi kurikulum dan

pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran. Model ini berbasis

pada pemikiran berbagi konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih

selanjutnya dijadikan dasar untuk payung materi pembelajaran.

4. Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi

pembelajaran dengan dunia kehidupan nyata, sehingga siswa mampu

menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam

kehidupan sehari-hari.

5. Kinematika gerak merupakan ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa

memperhitungkan penyebab terjadinya gerak tersebut dan sifat benda yang

bergerak.

.

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan salah satu ilmu yang paling dasar dari ilmu

pengetahuan. Fisika juga merupakan dasar dari semua ilmu rekayasa

dan teknologi. Selain itu fisika juga merupakan ilmu eksperimental.

Bagian terpenting dalam teori fisika adalah mempelajari cara

mengaplikasikan prinsip-prinsip fisika pada berbagai persoalan praktis.

Orang tidak akan tahu fisika, terkecuali orang tersebut

mengaplikasikannya. Artinya, orang tidak saja harus mempelajari

prinsip-rinsip umum, tetapi juga mempelajari bagaimana

menggunakannya dalam situasi-situasi khusus (Bob Foster, 2012: 2).

Fisika hari ini adalah fisika hari esok dimana dapat dirintis lewat

pembelajaran fisika yang benar, sebab bidang ilmu keteknikan muncul

dimulai dari upaya menerapkan ilmu untuk keperluan hidup dan

kehidupan manusia. Implikasi dari perkembangan tersebut bahwa

dalam pembelajaran fisika, maka proses komunikasi antara guru dengan

siswa, guru sebagai penginisiatif pembelajaran dan siswa sebagai

wahana pengembangan ide dan pengertian. Disinilah perlunya

penerapan media dalam pembelajaran, mengingat media pembelajaran

dapat dimanfaatkan sebagai penyedia pesan atau penyaji pesan berperan

sebagai penyedia stimulus yang sekaligus juga meningkatkan

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

10

keserasian pesan yang dibawahnya sehingga dapat ditangkap dengan

tepat oleh siswa sebagai penerima (Suparwoto, 2007: 36).

2. Korelasi Matematika dengan Fisika

Kaitan erat antara matematika dengan ilmu-ilmu modern kiranya

tidak perlu dipersoalkan lagi. Pada abad XVII matematika menjadi

perintis dan bagian yang terpenting dari ilmu alam. Banyak fisikawan-

fisikawan terkenal yang mempergunakan matematika untuk membantu

mengungkap peristiwa-peristiwa alam. Newton membongkar rahasia

alam dengan mempergunakan matematika. Tokoh-tokoh seperti Galileo

Galilei dan Isac Newton memperkenalkan metode matematik dan

metode eksperimental untuk mempelajari alam.

Fisika berkembang berdasarkan metode alamiah yakni berdasarkan

analisis pengamatan. Disamping memerlukan instrumentasi, selaku alat

pengamat dan pengukur, juga membutuhkan matematika selaku alat

menalar deduktif analitik maupun selaku sarana menarik kesimpulan

secara induktif empirik. Masalah yang harus selalu diperhatikan

penganalisis tidak peduli apakah yang digunakan penyelesaian eksak

atau penyelesaian pendekatan, ialah bahwa ia harus waspada untuk

selalu yakin bahwa model dasarnya konsisten dengan masalah fisis

yang ditanganinya. Dengan perkataan lain ia harus selalu menguji

apakah postulat-postulat yang melandasi model matematikanya benar-

benar dapat diterapkan pada masalah yang dihadapinya.

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

11

3. Pembelajaran Terpadu

Secara umum, pembelajaran terpadu memiliki kesamaan dengan

pembelajaran biasa, non terpadu, yang membedakannya secara

mendasar adalah pembelajaran terpadu dalam pengemasan materi

belajarnya tidak mengikuti struktur suatu disiplin ilmu atau mata

pelajaran tertentu, tapi terjadi lintas bahasan bidang studi/atau topik

bahasan yang dipadukan oleh suatu fokus tertentu (Deni Kurniawan,

2011: 50). Jika dalam pembelajaran biasa, bahasan materi pelajaran

disusun berdasarkan struktur isi yang ada pada mata pelajaran atau

bidang studi. Dimana setiap bidang studi atau mata pelajaran memiliki

logika susunan tersendiri yang khas (each subjet has its own structure).

Dalam pembelajaran terpadu bahasan materi tidak terpola oleh

susunan materi bahasan satu bidang studi tertentu, tapi bahasan

difokuskan pada suatu topik tertentu dan bahasannya ditinjau dari

berbagai sudut pandang mata pelajaran atau bidang studi yang ada,

yang dipandang sesuai atau perlu untuk memperjelas topik yang akan

dibahas. Secara singkat, dalam pembelajaran terpadu terjadi penyatuan

pembahasan topik dari berbagai mata pelajaran, tidak tunggal. Dengan

kata lain, pembelajaran terpadu itu adalah pembelajaran yang dalam

pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang

studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu.

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

12

4. Pengintegrasian kurikulum (How to Integrate The Curricula)

Pembelajaran terpadu dibedakan berdasarkan pola pengintegrasian

materi atau tema. Secara umum pola pengintegrasian materi atau tema

pada model pembelajaran terpadu tersebut dapat dikelmpokan menjadi

tiga klasifikasi penginegrasian kurikulum (Trianto, 2010: 37), yakni

a. Pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu (interdisipliner) yaitu

merupakan model pembelajaran terpadu yang mentautkan dua atau

lebih bidang ilmu yang serumpun.

b. Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu (antar disiplin ilmu). Model

ini merupakan model pembelajaran terpadu yang mentautkan antar

disiplin ilmu yang berbeda. Dalam model ini suatu tema dapat dikaji

dari dua sisi bidang ilmu yang berbeda.

c. Pengintegrasian didalam satu dan beberapa disiplin ilmu. Model ini

merupakan model pembelajaran terpadu yang mentautkan antar

disiplin ilmu yang serumpun sekaligus bidang ilmu yang berbeda.

5. Pembelajaran Terpadu Tipe Shared

Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan bentuk

pemaduan pembelajaran akibat adanya tumpang tindih ide-ide atau

konsep dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini ditempuh

didasarkan pada kenyataan bahwa banyak dijumpai terdapatnya suatu

kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua atau

lebih mata pelajaran.

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

13

The Shared Model (Model Terbagi) yaitu suatu model

pembelajaran terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang

memayungi kurikulum silang. Pembelajaran model terbagi (shared)

adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang menggabungkan dua

atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan ketrampilan

yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan

sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi

dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang

bermakna bagi siswa. Model ini berbeda dengan model sarang, dimana

tema memayungi dua mata pelajaran, aspek konsep, keterampilan dan

sikap menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan pada model sarang,

sebuah tema hanya memayungi satu pelajaran saja.

6. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Shared

Tipe Shared (berbagi) memiliki kelebihan yaitu :

Gambar 2.1 Shared Model

(Fogarty, 1991: 44)

Mata pelajaran 1 Mata pelajaran 2

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

14

a. Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal

maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat

disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang

saling tumpang tindih akan memungkinkan mempelajari konsep

yang lebih dalam.

b. Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi

lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film

untuk menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu

yang bersamaan.

c. Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk

menciptakan blok waktu yang lebih besar untuk meningkatkan

pengalaman belajar siswa.

d. Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan

mendengarkan penjelasan guru, merespon pertanyaan guru,

mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan, kerja sama dalam

kelompok dan menyelesaikan tugas.

e. Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih akrab

dengan guru, sehingga siswa lebih berani untuk mengemukakan

pendapat dan bertanya.

Kekurangan tipe shared antara lain :

a. Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk

bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

15

yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan percakapan

yang mendalam.

b. Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan

kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu

waktu ekstra untuk mendiskusikannya.

c. Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam

bekerja untuk menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan

kompromi.

d. Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen sama.

e. Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya

pendekatan yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan

kreativitas belajar siswa, karena model pembelajaran terpadu harus

disesuaikan dengan kondisi yang ada

7. Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta

didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru,

sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar

bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya. Sebuah modul akan

bermakna jika siswa dapat dengan mudah menggunakannya.

Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang siswa yang

memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat

menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan

siswa lainnya. Dengan demikin maka modul harus menggambarkan

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

16

kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa, disajikan dengan

menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.

Fungsi modul ialah sebagai bahan ajar yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran siswa. Dengan modul siswa dapat belajar lebih

terarah dan sistematis. Siswa diharapkan dapat menguasai kompetensi

yang dituntut oleh kegiatan pembelajaran yang diikutinya. Modul juga

diharapkan memberikan petunjuk belajar bagi siswa selama mengikuti

diklat (Purwanto dkk, 2007: 10).

Beberapa pengembangan modul yaitu :

a. Adaptasi

Modul adaptasi adalah bahan belajar yang dikembangkan atas

dasar buku yang ada di pasaran. Sebelum pembelajaran berlangsung,

guru, dosen, atau widiaiswara mengidentifikasi buku-buku yang ada

yang isinya relevan dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu

guru, dosen atau widyaiswara memilih salah satu buku tersebut

sebagai bahan belajar uang digunakan untuk satu mata

pelajaran/diklat.

b. Kompilasi

Modul kompilasi ialah bahan belajar yang dikembangkan atas

dasar buku-buku yang ada di pasaran, artikel jurnal ilmiah dan modul

yang sudah ada sebelumnya. Kompilasi dilakukan oleh guru, dosen

atau widiaiswara dengan menggunakan garis-garis besar program

pembelajaran/pelatihan (GBPP) atau silabi yang disusun sebelumnya.

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

17

c. Menulis

Menulis adalah cara pengembangan modul yang paling ideal. Bagi

guru, dosen atau widiaiswara menulis sendiri modul yang

dipergunakan dalam pembelajaran adalah membuktikan dirinya

sebagai seorang yang profesional. Ada beberapa acuan yang harus

digunakan oleh penulis dalam penulisan modul. Modul ditulis

berdasarkan 1) Kurikulum, 2) Satuan acara pembelajaran atau SAP, 3)

garis-garis besar isi modul (GBIM).

Langkah-langkah pengembangan modul yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, para ahli dan penulis berkumpul bersama untuk

menyusun Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM) yang akan dijadikan

pedoman dalam penyusunan modul. Berikut ini adalah faktor-faktor

yang perlu doperhatikan dalam penyusunan GBIM modul (Purwanto

dkk, 2007: 16) adalah peserta diklat, tujuan Pembelajaran Umum

(Kompetensi Dasar) dan Tujan Pembelajaran Khusus (Indikator),

penentuan isi dan urutan materi pembelajaran, pemilihan media, dan

penilalian

b. Tahap penulisan

Pada tahap penulisan langkah-langkahnya yaitu seperti berikut ini :

1) Persiapan outline/Rancangan

a) Menentukan topik yang akan dimuat

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

18

b) Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan

pembelajaran

c) Mempersiapkan Outline

2) Penulisan

a) Menulis draft 1

b) Melengkapi draft 1 menjadi draft 2

c) Menulis tes/penilaian hasil belajar eserta diklat

c. Tahap Review, Uji Coba dan Revisi

1) Review

Pada tahap ini penulis meminta beberapa orang untuk

membaca draft yang sudah dibuat, kemudian beberapa orang

tersebut memberikan komentar yang konstruktif. Beberapa orang

tersebut adalah ahli materi/ahli bidang studi, ahli media/ahli

instruksional, dan teman sejawat/tutor yang sering berhubungan

dengan pesera diklat

2) Uji coba

Tahap uji coba dibagi menjadi dua tahap yaitu :

a) Uji coba terbatas

Dalam uji coba kelompok kecil, penulis membutuhkan dua atau

tiga pesera diklat sebagai sampel. Sampel yaitu dari peserta

diklat yang akan mempelajari bahan belajar ini.

b) Uji coba lapangan

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

19

Dalam uji coba lapangan penulis membutuhkan sampel peserta

diklat lebih banyak, yaitu 20-30 orang.

3) Revisi

Tujuan diadakannya review dan uji coba adalah untuk

perbaikan bahan belajar. Bila semua informasi atau komentar yang

didapatkan dari ahli materi, ahli media dan teman sejawat dipakai

untuk memperbaiki bahan belajar.

d. Finalisasi dan Pencetakan

Setelah modul direview, diuji coba dan direvisi maka langkah

berikutnya adalah finalisasi dan pencetakan. Finalisasi berarti melihat

kembali kebenaran text dan kelengkapan modul sebelum modul siap

untuk dicetak.

8. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) atau

biasa disingakat CTL, merupakan konsep pembelajaran yang

menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia

kehidupan nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan

menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari

dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni :

konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan

(inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan

(modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

20

Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan

kemudahan belajar kepada siswa, dengan menyediakan berbagai sarana

dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya menyampaikan

materi pembelajaran yang berupa hafalan, tetapi mengatur lingkungan

dan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar. Dengan

menguti pemikiran Zahorik (dalam Isriani Hardini, 2011:63)

mengemukakan lima elemen yang harus diperhatikan dalam

pembelajaran kontekstual, yaitu sebagai berikut:

a. Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki

oleh siswa.

b. Pembelajaran dimulai dari keseluruhan (global) menuju bagian-

bagiannya secara khusus (dari umum ke khusus)

c. Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman, dengan cara :

1) Menyusun konsep sementara

2) Melakukan sharing untuk memperoleh masukan dan tanggapan

dari orang lain

3) Merevisi dan mengembangkan konsep.

d. Pembelajaran ditekankan pada upaya mempraktikan secara langsung

apa-apa yang dipelajari.

e. Adanya refleksi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan

pengetahuan yang dipelajari.

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

21

9. Kinematika Gerak

Kinematika gerak adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa

memperhitungkan gaya yang menyebabkan gerak tersebut serta sifat

benda yang bergerak.

a. Posisi, perpindahan, waktu, dan kecepatan rata-rata

Posisi partikel pada suatu bidang dinyatakan dengan vektor-vektor

satuan, yaitu vektor satuan pada sumbu �, ditulis i dan sumbu �,

ditulis j. Besar vektor satuan i = 1 dan j = 1.

(2-1)

Keterangan :

� = vektor posisi (m) x = besarnya vektor komponen � pada sumbu x (m) � = besarnya vektor komponen � pada sumbu y (m) i = vektor satuan ke arah sumbu x j = vektor satuan ke arah sumbu y

Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi (kedudukan)

suatu partkel dalam suatu selang waktu tertentu. Vektor perpindahan

berarah dari titik awal ke titik akhir, yaitu ∆� = �� − �

(2-2)

Keterangan :

∆� = perpindahan partikel (m) ∆� = perpindahan partikel pada sumbu x (m) ∆� = perpindahan partikel pada sumbu � (m) i = vektor satuan ke arah sumbu x j = vektor satuan ke arah sumbu �

r = x i + y j

∆� = ∆� � + ∆�

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

22

Jika suatu benda bergerak dari posisi A ke B maka ∆� = �� − ��,

dan selang waktu yang digunakan untuk bergerak dari dua titik itu

adalah ∆�, maka kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara

perpindahan dan selang waktu. Secara matematis dapat dituliskan

(2-3)

Keterangan: �� = kecepatan rata-rata (m/s) ∆� = vektor perpindahan (m) ∆� = selang waktu (s)

b. Kecepatan sesaat

Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata untuk selang waktu ∆�

mendekati nol. Untuk gerak partikel pada suatu bidang, kecepatan

sesaat suatu benda adalah:

(2-4)

Keterangan :

� = kecepatan sesaat benda pada bidang (m/s) �� = besarnya kecepatan sesaat benda pada sumbu x (m/s) �� = besarnya kecepatan sesaat benda pada sumbu � (m/s) � = vektor satuan ke arah sumbu x = vektor satuan ke arah sumbu � Besar kecepatan partikel secara matematis dapat ditulis: � = |�| =���� + ���

�� = ∆�∆� = �����

�����

� = ��� + ��

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

23

c. Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat

Percepatan rata-rata (��) didefinisikan sebagai perubahan kecepatan

dalam tiap satuan waktu. Secara matematis percepatan rata-rata

dapat dituliskan:

(2-5)

Keterangan: �� = percepatan rata-rata (m/s2) �� = kecepatan pada saat �� (m/s) � = kecepatan pada saat � (m/s) � = waktu (s) Bentuk komponen dari percepatan rata-rata �� yaitu �� = ���i + ���j dengan ���= percepatan rata-rata pada sumbu � dan ���= percepatan

rata-rata pada sumbu �. Percepatan sesaat (��) didefinisikan sebagai percepatan rata-rata

untuk selang waktu yang sangat kecil (mendekati nol). Secara

matematis dapat dituliskan:

(2-6)

Keterangan : �� = percepatan sesaat pada waktu � (m/s2) � = kecepatan benda (m/s) � = posisi benda (m) � = waktu (s)

�� = ∆�∆� = �� − �

�� − �

�� = &�&� = &��

&��

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

24

d. Kecepatan sudut rata-rata dan kecepatan sudut sesaat

Kecepatan sudut rata-rata (ω) didefinisikan sebagai hasil bagi

perpindahan sudut (∆θ) dengan selang waktu tempuhnya (∆t).

(2-7)

Keterangan : '� = kecepatan sudut rata-rata (rad/s) (� = posisi sudut pada saat � (rad) ( = posisi sudut pada saat �� (rad) � = waktu (sekon)

Kecepatan sudut sesaat sama dengan laju perubahan sesaat dari

kecepatan sudut terhadap waktu.

(2-8)

' = kecepatan sudut (rad/s) ( = posisi sudut (rad) � = waktu (sekon)

e. Gerak parabola

Gerak parabola dapat dianalisis dengan meninjau gerak lurus

beraturan pada sumbu � dan gerak lurus berubah beraturan pada

sumbu � secara terpisah. Pada sumbu � berlaku persamaan gerak

lurus beraturan

� = �) = �*��+ &�, � = �)�

Jika pada sumbu �, kecepatan awal adalah �)�, kecepatan pada saat t

adalah �� , dan posisi adalah �, maka persamannya menjadi

(2-9) � = �)��

'� = ∆(∆� = ( − (�

�� − �

' = &(&�

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

25

Pada sumbu � berlaku persaman umum gerak lurus berubah

beraturan, yaitu

� = �)� ± �� dan � = �)�� ± � ���

Jika pada sumbu � kecepatan awal adalah �)� kecepatan pada saat t

adalah �� , percepatan �= −. (berarah kebawah) dan posisi adalah �,

maka persamannya menjadi

(2-10)

(2-11)

α = -α

ν t x A

ν t

α

ν t x

ν ty

ν ty

ν t

ν0x

R

H ν ty = 0

ν t x

ν t

ay = - g

α

ν t

P (x,y)

ν t x

α0

ν0

ν0y

x

ν ty

y

Y

X

O (0,0)

Gambar 2.2 Lintasan parabola suatu benda yang dilempar pada kecepatan awal �) dengan sudut elevasi �)

�� = �)� − .�

� = �)� � − 1/2.��

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

26

10. Turunan Fungsi

Turunan sebuah fungsi 2 adalah fungsi lain 23 yang nilainya pada

sebarang bilangan 4 adalah

23546 = lim9→)254 + ℎ6 − 2546

Proses pencarian turunan suatu fungsi langsung dari definisi turunan di

atas (Edwin J. Purcell, 2003: 117). Ketika fungsi 2 diturunkan, artinya

fungsi 2 tersebut dideferensiasikan. Turunan mengoperasikan 2 untuk

menghasilkan 2′. Simbol =� biasanya digunakan untuk menandakan

operasi diferensiasi. Simbol =� menyatakan bahwa diambil turunan dari

suatu fungsi 2terhadap peubah �. Terdapat beberapa teorema dalam

turunan yaitu (Edwin J. Purcell, 2003: 117) :

a. Aturan fungsi konstanta

Jika 25�6 = > dengan k suatu konstanta, maka untuk sebarang �,

235�6 = 0; yakni

=�5>6 = 0

b. Aturan fungsi identitas

Jika 25�6 = �, maka 235�6 = 1; yakni

=�5�6 = 1

c. Aturan pangkat

Jika 25�6 = �@, dengan , bilangan bulat positif, maka

235�6 = ,�@�; yakni

=�5�@6 = ,�@�

(2-12)

(2-13)

(2-14)

(2-15)

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

27

d. Aturan kelipatan konstanta

Jika > suatu konstanta dan 2 suatu fungsi yang terdiferensiasikan,

maka 5>2635�6 = > ∙ 235�6; yakni

=�B> ∙ 25�6C = > ∙ =�25�6

Jika dinyatakan dalam kata-kata, suatu pengali konstanta > dapat

dikeluarkan dari operator =� . e. Aturan jumlah

Jika 2 dan . adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasi, maka

52 + .635�6 = 235�6 + .35�6; yakni

=�B25�6 + .5�6C = =�25�6 + =�.5�6

Jika dinyatakan dalam kata-kata, turunan dari suatu jumlah adalah

jumlah dari turunan-turunan

f. Aturan selisih

Jika 2dan . adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasi, maka

52 − .635�6 = 235�6 − .35�6; yakni

=�B25�6 − .5�6 = =�25�6 − =�.5�6

g. Aturan hasilkali

Jika 2 dan . adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasi, maka

52 ∙ .635�6 = 25�6.35�6 + .5�6 ∙ 235�6

Yakni,

=�B25�6.5�6C = 25�6=�.5�6 + .5�6=�25�6

h. Aturan hasilbagi

(2-16)

(2-17)

(2-18)

(2-19)

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

28

Andaikan 2 dan . adalah fungsi-fungsi yang terdiferensiasikan

dengan .5�6 ≠ 0. Maka

E2.F

35�6 = .5�6235�6 − 25�6.35�6

.�5�6

Yakni,

=� E25�6.5�6F = .5�6=�25�6 − 25�6=�.5�6

.�5�6

11. Integral Fungsi

G disebut suatu antiturunan 2 pada selang I jika =�G5�6 pada H −

yakni, jika G35�6 = 25�6 untuk semua � dalam H. Dalam integral fungsi

terdapat beberapa teorema (Edwin J. Purcell, 2003:214) yaitu:

a. Aturan pangkat

Jika � adalah sebarang bilangan rasional kecuali −1, maka

I �J&� = �JK� + 1 + L

b. Aturan trigonometri

I sin � &� = − cos � + L

I cos � &� = sin � + L

c. Aturan integral tak tentu

Andaikan 2 dan . mempunyai antiturunan dan andaikan > suatu

konstanta. Maka :

1) P >25�6&� = > P 25�6&�, 2) PB25�6 + .5�6C&� = P 25�6&� + P .5�6 &�

3) PB25�6 − .5�6C &� = P 25�6&� − P .5�6&�

(2-20)

(2-21)

(2-22)

(2-23)

(2-26)

(2-25)

(2-24)

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

29

d. Aturan integral tentu

Integral tentu sama dengan integral tak tentu, hanya saja terdapat

batas-batas fungsi. Yakni

P 25�6&�RS = B25�6CT

� = G5T6 − G5�6

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Sepengetahuan peneliti selama ini belum pernah ada karya ilmiah

baik berupa skripsi, tesis, maupun karya ilmiah lain yang meneliti modul

fisika bersuplemen matematika yang didalamnya mencoba memadukan

antara fisika dengan matematika. Karya ilmiah yang hampir mendekati

penelitian ini adalah :

1. Penelitian oleh Idham Asyhar (2005) dengan judul Pengaruh

Kemamapuan Penalaran dan Kemampuan Numerik Terhadap

Keterampilan Mengaplikasikan Matematika pada Fisika Siswa MAN

Wates 1 Kulon Progo Tahun Pelajaran 2004/2005 diperoleh kesimpulan

yaitu ada pengaruh kemampuan penalaran terhadap keterampilan

mengaplikasikan matematika pada fisika siswa MAN Wates 1 Kulon

Progo tahun pelajaran 2004/2005 dengan koefisien korelasi sebesar

0,717, koefisien determinasi sebesar 0,595 dan sumbangan efektif

sebesar 21,42% terhadap keterampilan mengaplikasikan matematika

pada fisika.

2. Studi yang dilakukan oleh Ika Fitri Rahayu (2011) dengan judul

Pengaruh Kemampuan Dasar Matematika dan Kebiasaan Belajar

(2-27)

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

30

terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 11 Pekanbaru

diperoleh hasil bahwa Kemampuan dasar matematika siswa kelas XI

IPA SMA N 11 Pekanbaru adalah kurang baik dengan rata-rata

33,45.Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan dasar

matematika dan kebiasaan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa

kelas XI IPA SMA N 11 Pekanbaru baik secara partial maupun

bersamaan. Kontribusi kemampuan dasar matematika dan kebiasaan

belajar terhadap hasil belajar fisika adalah 23,4 %.

3. Studi yang dilakukan oleh Baharuddin (dalam Ika Fitri Rahayu, 2011:2)

di dapatkan hasil bahwa kemampuan nalar logik sangat diperlukan

dalam menyelesaikan soal-soal fisika.

4. Utari (dalam Ika Fitri Rahayu, 2008;2) memberikan hasil bahwa

prestasi yang di capai siswa kemampuan nalar logiknya belum

termanfaat secara optimal, pemahaman dan penalaran mempunyai

hubungan yang cukup besar terhadap pemahaman konsep matematika

dan fisika. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan dasar

matematika sangat menunjang pemahaman siswa terhadap

pembelajaran fisika.

5. Penelitian oleh Hasibul Haque yang berjudul “Facilitating Self-

Directed and Collaborative Learning Strategies For Adult Distance

Learners In Bangladesh”. Hasil dari penelitian ini yaitu “Designing and

developing ‘semi-open’,’constructivist’ text for adult distance learning

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

31

courses is very important in putting the theoretical understanding for

adult distance learning into practice”.

6. Penelitian oleh Charity Akuadi Okonkwo (2012) yang berjudul

“Assessment of Challenges in Developing Self-Instructional Course

Materials at the National Open University of Nigeria”N. Salah satu

hasil dari penelitian ini yaitu “Students would have a fair chance to

complete their programme of study on schedule”.

7. Penelitian oleh Rosa Diana Syaifaul Qolbiyah (2013) yang berjudul

“Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Shared dengan Model

Pembelajaran Kooperatif STAD pada Tema Senter Plastik”. Salah satu

hasil dari penelitian ini yaitu secara keseluruhan siswa merasa lebih

mudah memahami materi IPA Terpadu dengan persentase mencapai

94,12%.

8. Penelitian oleh Khoirun Ni’mah (2012) yang berjudul “Pengembangan

Modul Matematika dengan Pendekatan Kontekstual menggunakan

Adobe Flash CS3 Sebagai Sumber Belajar untuk Siswa SMP”. Hasil

dari penelitian ini yaitu kualitas kefektifan, diperoleh berdasarkan tes

hasil belajar siswa. Ketuntasan Setelah dilakukan post-test 30 siswa

adalah 23 siswa dengan persentase ketuntasannya adalah 76,667%.

Berdasarkan pedoman keefektifan menunjukan bahwa ketuntasannya

tinggi.

Penelitian ini yaitu akan mengembangkan modul Fisika

Bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

32

CTL. Dengan adanya penelitian ini, harapannya siswa dapat belajar secara

mandiri dan tidak belajar hanya disekolah saja karena waktu pembelajaran

disekolah masih sangat kurang. Dalam modul yang dikembangkan ini akan

disediakan berbagai soal dan contoh kasus dalam lingkungan sekitar siswa

dengan harapan siswa akan lebih terlatih dan lebih kuat pemahamannya

melalui pembelajaran kontekstual. Guru hanya bertugas sebagai

pendamping dan siswalah yang melakukan pembelajaran dengan

berdiskusi sesama anggota belajar, kemudian diarahkan oleh guru.

C. Kerangka Berpikir

Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang

mendasari perkembangan teknologi. Dengan belajar fisika, manusia akan

mengetahui dan memahami fenomena alam semesta dan kemudian

menganalisis, mengolah, dan memanfaatkannya secara positif untuk

kehidupannya masa kni dan masa depan. Fisika juga merupakan dasar dari

semua ilmu rekayasa dan teknoogi sehingga ilmu fisika sangat menarik

untuk dikaji.

Dalam mempelajari ilmu fisika, seorang siswa harus memiliki

kemampuan matematika dasar. Matematika sebagai bahasa pemahaman

fisika, dan fisika itu sendiri merupakan aplikasi dari perhitungan secara

matematis. Untuk itu matematika merupakan syarat untuk dapat

mempelajari fisika. Jika direnungkan, ada tiga hal yang menjadi masalah

dalam pembelajaran fisika. Pertama, siswa kurang dalam mata pelajaran

matematika. Kedua, selama ini siswa kurang menyadari bahwa matematika

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

33

dan fisika itu adalah dua hal yang saling membutuhkan. Ketiga, siswa

kurang memahami konsep ilmu pengetahuan fisika itu sendiri.

Berbagai upaya dilakukan guru untuk menambah pemahaman

siswa dalam mempelajari fisika. Diantaranya yaitu sesekali mengenalkan

matematika dalam pembelajaran fisika secara langsung. Hal ini merupkan

hal yang sangat baik karena dapat menambah pemahaman siswa. Namun

pada kenyataanya, ada beberapa materi matematika yang diajarkan tidak

sebelum materi fisika. Padahal materi fisika dan matematika tersebut

merupakan materi yang saling tumpang tindih. Salah satu contohnya yaitu

materi kinematika gerak.

Kinematika gerak dalam fisika diajarkan pada kelas X semester

satu dan kelas XI semester satu. Dalam kinematika gerak tersebut

membutuhkan keterampilan matematika untuk mencari besaran-besaran

fisisnya yaitu dengan turunan dan anti turunan. Turunan atau diferensial

diajarkan pada mata pelajaran matematika kelas XI semester dua dan anti

turunan atau integral diajarkan pada kelas XII semester satu. Hal ini

merupakan suatu keadaan yang harus dicari solusinya agar pembelajaran

lebih bermakna lagi.

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, dalam

pembelajaran integratif guru dan siswa memerlukan adanya suatu media

pembelajaran. Salah satu media yang paling tepat adalah modul terutama

modul untuk siswa. Dengan adanya modul berbasis pendekatan terpadu ini

siswa dapat belajar secara mandiri. Modul yang akan ditulis oleh penulis

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

34

merupakan modul fisika bersuplemen matematika berbasis pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL. Dalam modul ini, penulis menyajikan

materi yang memacu siswa untuk menganalisis, dan menyimpulkan sendiri

pengamatannya sehingga pemahaman konsep yang dimilki oleh siswa

lebih kuat.

Prosedur pengembangan modul fisika bersuplemen matematika

dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL ini berdasarkan

prosedur penelitian pengembangan menurut Borg & Gall, yang dapat

dilakukan dengan melibatkan lima langkah utama (Tim Puslitjaknov,

2008) yaitu langkah pertama melakukan analisis produk yang akan

dikembangkan yang meliputi analisis kebutuhan, perumusan tujuan dan

pemilihan bahan ajar. Langkah kedua yaitu mengembangkan produk awal

yang meliputi pengumpulan materi, membuat rancangan modul, membuat

modul dan direview oleh dosen pembimbing. Langkah ketiga adalah

validasi ahli dan revisi yaitu modul dinilai oleh ahli materi, ahli media dan

guru fisika dan matematika kemudian modul direvisi sesuai dengan

masukan-masukan yang diberikan. Langkah keempat yaitu uji coba

terbatas. Langkah kelima yaitu uji coba lapangan yaitu modul diuji

cobakan kepada 26 siswa.

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian pengembangan ini menggunakan model prosedural yaitu

model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah

prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu

(Punaji Setyosari, 2010: 222). Model prosedural berupa urutan langkah-

langkah, yang diiuti secara bertahap dari langkah awal hingga langkah

akhir.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat

dilakukan dengan lebih sederhana dengan melibatkan 5 langkah utama

(Tim Puslitjaknov, 2008:11 ). Langkah tersebut yaitu :

1. Menganalisis produk yang akan dikembangkan

a. Analisis kebutuhan, yakni kegiatan menganalisis kebutuhan

penggunaan bahan ajar pada mata pelajaran fisika.

b. Perumsan tujuan adalah kegiatan perumusan tujuan pembelajaran

dengan terlebih dahulu menganalisis Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran pada pokok

bahasan kinematika gerak.

c. Pemilihan jenis bahan ajar yang akan dikembangkan, yakni dipilih

bahan ajar modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan kinematika gerak.

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

36

2. Mengembangkan Produk Awal

a. Pengumpulan materi yang mendukung pokok bahasan kinematika

gerak dari berbagai sumber.

b. Pembuatan rancangan modul meliputi desain modul serta persiapan

materi dan ilustrasi. Rancangan desain dikonsultasikan kepada dosen

pembimbing untuk diberi masukan.

c. Pembuatan modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan

kinematika gerak.

d. Modul dengan pokok bahasan kinematika gerak direview oleh dosen

pembimbing untuk mendapatkan saran dan masukan kemudian

direvisi.

3. Validasi dan revisi

Produk modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan kinematika gerak

divalidasi oleh validator kemudian dinilai oleh ahli materi, ahli media,

dan guru SMA/MA. Modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan

kinematika dinilai oleh penilai dengan instrumen penilaian yang sudah

divalidasi oleh validator instrumen. Saran dan masukan dari penilai

dijadikan pedoman untuk melakukan revisi I. Sebelum dilakukan uji

coba produk yang sudah direvisi kemudian dinilai oleh ahli dan guru

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

37

SMA/MA. Saran dan masukan dari penilai dijadikan pedoman untuk

melakukan revisi II.

4. Uji coba terbatas dan revisi produk

Uji coba terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil 3 siswa

SMA/MA sebagai pengguna produk, kemudian kritik dan saran

dijadikan pedoman untuk melakukan revisi III.

5. Uji coba lapangan dan produk akhir

Produk modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan kinematika gerak diuji

cobakan pada 26 siswa. Kritik dan saran hasil uji coba lapangan

dijadikan pedoman untuk melakukan revisi IV. Produk akhir modul

ialah modul yang telah melalui uji coba lapangan dan revisi.

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

38

Rancangan Modul

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Pengembangan

Revisi IV

Ya Tidak

Analisa Data

Uji coba lapangan

Respon siswa

Uji coba lapangan

Revisi III

Uji coba terbatas Uji Terbatas

Kualitas modul Ya Tidak Revisi II Produk III

Penilaian Modul oleh Ahli dan Guru

Analisa Data

Validasi

Validasi dan revisi Revisi I

Produk direview

Mengembangkan produk awal

Produk I

Analisis Kebutuhan

Perumusan Tujuan Pembelajaran

Pemilihan Jenis Media

Pengumpulan Materi

Pembuatan Modul

Menganalisis produk yang akan dikembangkan

Produk II

Produk IV

Produk Akhir Modul

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

39

C. Uji Coba Produk

1. Desain uji coba

Desain uji coba produk modul fisika bersuplemen matematika

dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan

kinematika gerak dalam penelitian pengembangan ini adalah

menggunakan desain deskriptif sebagaimana ditampilkan pada bagan

sebelumnya.

2. Subjek coba

Subjek penelitian pengembangan ini adalah 3 orang ahli materi, 2

orang ahli media, dan 3 orang guru SMA/MA, 3 siswa SMA/MA pada

uji coba terbatas, dan 26 siswa SMA/MA pada uji coba lapangan.

3. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri

dari data kuantitatif dan data kualitatif.

a. Data kualitatif

Data kualitatif berupa kritik dan saran dari validator, penilai, dan

siswa terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan

kinematika gerak. Data lain yaitu berupa kategori respon siswa

terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan kinematika gerak

yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat

tidak setuju (STS).

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

40

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif berupa skor penilaian pada lembar penilaian

modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL pokok bahasan kinematika gerak

yang diisi oleh ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA. Penilaian

sesuai dengan Skala Likert, yaitu :4= sangat baik, 3= baik, 2= kurang

dan 1= sangat kurang. Data lain yaitu berupa respon siswa dalam

bentuk kualitatif kemudian diubah ke bentuk kuantitatif dimana

sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2, dan

sangat tidak setuju (STS) = 1.

4. Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini

berupa lembar validasi, angket respon siswa dan lembar penilaian untuk

ahli materi, ahli media, dan guru SMA/MA. Instrumen penilaian

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan divalidasi oleh ahli

instrumen penilaian. Instrumen yang telah divalidasi siap untuk

digunakan dalam penelitian.

5. Teknik analisis data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa kritik dan saran dari validator, ahli, guru

SMA/MA, dan siswa. Data diseleksi relevansinya untuk dijadikan

revisi produk. Data lain yaitu berupa respon siswa terhadap modul

fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

41

shared dan CTL dianalisis dengan mengubah kategori respon

kedalam bentuk skor dengan skala likert.

b. Data Kuantitatif

1) Data kuantitatif yaitu skor penilaian oleh ahli dan guru SMA/MA

terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL. Data lain yaitu

kategori respon siswa yang telah diubah menjadi skor sesuai skala

likert.

2) Rata-rata skor dari penilai dicari dengan rumus yang diadopsi dari

Eko Putro Widoyoko (2012: 111) yaitu:

�̅ = ∑ �W (3-1)

Keterangan : �̅ = Rata-rata skor

∑ � = Jumlah skor keseluruhan X = Jumlah butir seluruh responden

3) Rata-rata skor penilaian modul tersebut diubah menjadi nilai

kualitatif berdasarkan tabel kriteria penilaian yang diawali dengan

menentukan jarak intervai (i) (Eko Putro Widoyoko, 2012:110)

yaitu:

Jarak interval (i) =

Jarak interval yang sudah ditentukan digunakan untuk

menentukan tabel kriteria penilaian. Penelitian ini menggunakan

skala 4 maka tabel kriteria kualitatif adalah sebagai berikut:

Skor tertinggi – skor terendah Jumlah kelas interval

(3-2)

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

42

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

4) Skor hasil penilaian dicari persentase keidealannya dengan rumus

yang dikemukakan oleh Eko Putro Widoyoko (2012: 110) yaitu:

Persentase keidealan = YZ[\ ]^_`a bcdca`e`^dYZ[\ f^Z_`f^a `gc^a x 100% (3-2)

5) Rata-rata skor respon dari siswa dicari dengan rumus yang

diadopsi dari Eko Putro Widoyoko (2012: 111) yaitu:

�̅ = ∑ �W (3-3)

Keterangan : �̅ = Rata-rata skor

∑ � = Jumlah skor keseluruhan X = Jumlah butir seluruh responden

6) Rata-rata skor respon siswa terhadap modul fisika bersuplemen

matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL

diubah menjadi nilai kualitatif berdasarkan tabel kriteria respon

siswa yang diawali dengan menentukan jarak intervai (i) (Eko

Putro Widoyoko, 2012:110) yaitu:

Jarak interval (i) =

Jarak interval yang sudah ditentukan digunakan untuk

menentukan tabel kriteria respon siswa. Penelitian ini

Skor tertinggi – skor terendah Jumlah kelas interval

(3-4)

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

43

menggunakan skala 4 maka tabel kriteria kualitatif adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

7) Skor hasil penilaian dicari persentase keidealannya dengan rumus

yang dikemukakan oleh Eko Putro Widoyoko (2012: 110) yaitu:

Persentase keidealan = YZ[\ ]^_`a bcdca`e`^dYZ[\ f^Z_`f^a `gc^a x 100% (3-5)

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Uji Coba

1. Data Kualitatif

a. Validasi Produk

Validasi dilakukan untuk mengetahui kesahihan atau kebenaran

produk. Validasi dilakukan dengan mengisi lembar kritik dan saran

terhadap produk awal untuk perbaikan produk. Data hasil validasi

berupa kritik dan saran oleh validator sebagai berikut:

1) Seharusnya dalam merumuskan tujuan pembelajaran diturunkan

dari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

2) Dalam merumuskan tujuan pembelajaran perlu memperhatikan

peserta diklat yang mengikuti pembelajaran (audience), perilaku

yang dapat diamati (behavior), kondisi siswa dalam

mendemonstrasikan hasil belajar (condition), dan standar

pencapaian yang dicapai siswa dalam waktu dan keadaan tertentu

(degree).

3) Hindari kata kepemilikan.

4) Alat evaluasi yang dibuat tidak bisa untuk menunjukan tujuan

yang akan dicapai.

5) Tujuan pembelajaran dan evaluasi disinkronkan.

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

45

b. Penilaian Produk

Penilaian produk dilakukan untuk memperoleh kritik dan saran yang

membangun sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan revisi

produk agar diperoleh produk yang lebih baik. Berikut disajikan

tabel kritik dan saran oleh ahli materi, ahli media, dan guru

SMA/MA:

Tabel 4.1 Kritik dan saran penilai ahli materi

No. Penilai Kritik dan Saran

1 Penilai I 1. Penulisan simbol vektor dan besar vektor perlu diperhatikan kembali, harus konsisten

2. Penulisan lebih diperhatikan 2 Penilai II 1. Tulisan lebih dirapikan

2. Perbanyak soal 3. Fakta fisika dibuat semenarik mungkin dan

yang terbaru seperti runtuhnya jembatan di kalimantan karena beban yang overload, detail dan perancangan sebuah pesawat, mobil dan motor.

3 Penilai III 1. Harus dibedakan antar fisika matematika dan matematika fisika

2. Contoh yang diambil usahakan dari lingkungan terdekat

3. Yang terpadu itu sulit dipisahkan sebab sudah menyatu. Maka modul ini seharusnya juga seperti itu.terpadu berbasis CTL.

Tabel 4.2 Kritik dan saran penilai ahli media

No. Penilai Kritik dan Saran

1 Penilai I 1. Cover dibuat yang lebih sederhana 2. Perhatikan proporsi penulisan antara judul dan

kata yang lain. Contoh; sang penemu dengan kecepatan.

3. Kata ‘tahukah kalian?’ terlalu besar 4. Penulisan “Review” di tengahkan saja

2 Penilai II 1. Background pada kata pengantar pecah sebaiknya diganti saja

2. Penulisan lebih diperhatikan 3. Jawaban pada soal pilihan ganda diurutkan dari

yang terkecil ke yang terbesar

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

46

Tabel 4.3 Kritik dan saran penilai guru SMA/MA

No. Penilai Kritik dan Saran

1 Penilai I -

2 Penilai II 1. Belum ada pertanyan/soal mengenai tujuan pembelajaran terpadu

2. Masih ada salah cetak/ketik (terlampir) 3. Penggunaan gambar yang lebihbagus

3 Penilai III 1. Modul sudah menarik sebagai bentuk inovasi, hanya saja perlu bentuk penyajian yang sederhana dan tepat tujuan.

2. Bentuk penyajian masih bersifat konvensional, sehingga menjadikan belum adanya variasi pembaharuan strategi pembelajaran

c. Uji Coba

Produk yang telah dinilai kemudian diuji cobakan. Data kualitatif

pada tahap uji coba baik uji coba terbatas maupun uji coba lapangan

berupa kritik dan saran. Berikut disajikan tabel kritik dan saran pada

uji coba terbatas dan uji coba lapangan:

Tabel 4.4 Kritik dan saran siswa pada uji terbatas

No. Responden Kritik dan Saran

1 Responden 1 1. Soal dan jawaban soal dicek lagi

2 Responden II 1. Lebih sering lagi ngajarnya

3 Responden III 1. Masih ada banyak kalimat yang tidak ada spasinya

2. Hiasan dan tulisannya diperbaiki lagi 3. Lebih cermat lagi dalam mengetik kalimat

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

47

Tabel 4.5 Kritik dan saran siswa pada uji coba lapangan

No. Responden Kritik dan Saran

1 Responden 1 Tampilannya diperbaiki lagi

2 Responden 2 Soal yang diajarkan terlalu membingungkan

3 Responden 3 -

4 Responden 4 Modul cukup menarik tapi perlu perbaikan

5 Responden 5 -

6 Responden 6 -

7 Responden 7 Modul sebaiknya digunakan dalam pembelajaran

8 Responden 8 Perlu ditambahkan hadits atau ayat alqur’an

9 Responden 9 Menari tetapi diperbanyak lagi pertemuannya

10 Responden 10 Sedikit perbaikan

11 Responden 11 Sedikit perbaikan

12 Responden 12 Periksa soal-soal yang tidak ada jawabannya

13 Responden 13 Lebih banyak pembelajarannya

14 Responden 14 Soal dan jam pembelajarannya ditambah

15 Responden 15 Soal nya diperbaiki lagi dan diperbanyak

16 Responden 16 -

17 Responden 17 -

18 Responden 18 -

19 Responden 19 Kunci jawaban ditambah dengan penjelasan

20 Responden 20 -

21 Responden 21 -

22 Responden 22 Kunci jawaban ditambah penjelasannya

23 Responden 23 -

24 Responden 24 Periksa soal yang tidak ada jawabannya

25 Responden 25 -

26 Responden 26 Soalnya diperbanyak lagi

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

48

2. Data Kuantitatif

a. Penilaian Produk

Data kuantitatif yang diperoleh pada tahap penilaian produk yaitu

berupa skor penilaian. Berikut disajikan data kuantitatif yang

diperoleh dari ahli materi, ahli media, dan guru pada tiap aspek:

Tabel 4.6 Data Penilaian Ahli Materi

Aspek penilaian

Butir penilaian

Penilai ∑ Skor

∑ Per-aspek

Kategori Persentase keidealan I II III

Kualitas Isi 1 4 3 4 11 46 Sangat Baik

93,88%

2 4 4 4 12 3 4 4 3 11 4 4 4 4 12

Penyajian 5 4 4 3 11 55 Sangat Baik

91,67% 6 4 4 3 11 7 4 4 3 11 8 4 4 3 11 9 4 4 3 11

Karakteristik Isi Modul

10 4 3 3 10 20 Sangat Baik

83,33% 11 4 3 3 10

Kebahasaan 12 4 3 4 11 41 Sngat Baik

85,42% 13 3 3 4 10 14 3 3 4 10 15 3 3 4 10

Tabel 4.7 Data Penilaian Ahli Media

Aspek penilaian

Butir penilaian

Penilai ∑ Skor ∑ Per-aspek

Kategori Persentase keidealan I II

Kebahasaan 1 4 3 7 26 Baik 81,25%

2 4 3 7 3 3 3 6 4 3 3 6

Penampilan Fisik

5 4 4 8 27 Sangat Baik 84,38% 6 3 3 6 7 3 3 6 8 3 4 7

Ilustrasi 9 3 4 8 22 Sangat Baik 95,83% 10 4 4 8

11 3 4 7

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

49

Tabel 4.8 Data Penilaian Guru SMA/MA

Aspek penilaian

Butir penilaian

Penilai ∑ Skor

∑ Per-aspek

Kategori Persentase keidealan I II III

Kualitas Isi 1 4 3 3 10 43 Sangat Baik

89,58%

2 4 4 3 11 3 4 4 4 12 4 4 3 3 10

Penyajian 5 4 3 2 9 37 Baik 77,08% 6 4 3 3 10 7 3 3 3 9 8 3 3 2 8

Kebahasaan 9 3 3 2 8 24 Baik 66,67% 10 3 3 2 8

11 3 3 2 8

Penampilan Fisik

12 4 4 4 12 44 Sangat Baik

91,67% 13 4 4 3 11 14 4 3 4 11 15 4 3 4 11

b. Uji Coba

Data kuantitatif yang diperoleh pada tahap uji coba produk yaitu

berupa respon siswa yang sudah diubah kedalam bentuk skor respon.

Uji terbatas dilakukan pada 3 siswa XI IPA 1 yang dipilih secara

acak oleh peneliti. Tujuan uji terbatas adalah untuk mengetahui

gambaran awal respon siswa terhadap modul terpadu fisika

matematika berbasis pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL.

Uji coba lapangan dilakukan pada 26 siswa XI IPA 1 yang dipilih

secara acak oleh peneliti. Berikut disajikan data kuantitatif yang

diperoleh pada uji coba terbatas dan uji coba lapangan pada tiap

aspek:

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

50

Tabel 4.9 Data Uji coba Terbatas

Aspek respon

Butir respon

Responden ∑ Skor

∑ Per-aspek

Kategori Persentase keidealan I II III

Tampilan 1 4 3 3 10 53 Sangat Setuju

88,33%

2 4 4 4 12 3 4 3 4 11 4 4 3 3 10 5 4 3 3 10

Penyajian materi

6 4 3 3 10 51 Setuju Setuju

85,00% 7 4 3 4 11 8 4 3 3 10 9 4 3 3 10 10 4 3 3 10

Manfaat 11 4 3 3 10 50 Sangat Setuju

83,33% 12 4 3 3 10 13 4 3 3 10 14 4 3 3 10 15 4 3 3 10

Tabel 4.10 Data Uji Coba Lapangan

Aspek Butir ∑ per butir

∑ per Aspek

Kategori Presentase keidealan

Tampilan

1 102

470 Sangat Setuju

90,38%

2 92

3 91

4 90

5 95

Penyajian

6 87

450 Sangat Setuju

86,54%

7 87

8 89

9 93

10 94

Manfaat

11 84

439 Sangat Setuju

84,42%

12 89

13 85

14 93

15 88

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

51

B. Analisis Data

a. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa kritik dan saran yang diperoleh dari validator,

penilai, dan siswa. Data yang diperoleh diseleksi relevansinya untuk

dijadikan bahan pertimbangan dilakukannya revisi produk. Data yang

relevan ditindaklanjuti untuk menghasilkan produk yang lebih baik.

b. Data Kuantitatif

Data kuantiatif berupa penilaian produk dan respon siswa kemudian

dikonsultasikan pada tabel kriteria penilaian produk dan tabel kriteria

respon siswa.

a. Penilaian Produk

Penilaian produk dari ahli dan guru SMA/MA pada masing-masing

aspek dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian produk berikut:

Tabel 4.11 Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

Adapun hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi pada aspek

kualitas isi memiliki rerata skor 3,83 adalah sangat baik (SB) dengan

persentase keidealan 93,88%. Dari penilaian ahli materi pada aspek

penyajian memiliki rerata skor 3,67 adalah sangat baik (SB) dengan

persentase keidealan 91,67%. Hasil yang diperoleh dari penilaian

ahli materi pada aspek karakteristik isi modul memiliki rerata skor

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

52

3,33 adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 83,33%.

Hasil yang diperoleh dari penilaian ahli materi pada aspek

kebahasaan memiliki rerata skor 3,42 adalah sangat baik (SB)

dengan persentase keidealan 85,42%.

Penilaian modul oleh ahli media pada aspek kebahasaan

memiliki rerata skor 3,25 adalah sangat baik (SB) dengan persentase

keidealan 81,25%. Adapun hasil yang diperoleh dari penilaian ahli

media pada aspek penampilan fisik memiliki rerata skor 3,38 adalah

sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 84,38%. Hasil yang

diperoleh dari penilaian ahli media pada aspek ilustrasi memiliki

rerata skor 3,83 adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan

95,83%.

Penilaian modul oleh guru SMA/MA pada aspek kualitas isi

memiliki rerata skor 3,58 adalah sangat baik (SB) dengan persentase

keidealan 89,58%. Penilaian modul oleh guru SMA/MA pada aspek

penyajian memiliki rerata skor 3,08 adalah baik (B) dengan

persentase keidealan 77,06%. Penilaian modul oleh guru SMA/MA

pada aspek kebahasaan memiliki rerata skor 2,67 adalah baik (B)

dengan persentase keidealan 66,67%. Penilaian modul oleh guru

SMA/MA pada aspek penampilan fisik memiliki rerata skor 3,67

adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 91,67%.

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

b. Perbandingan Pe

No.

1. Ahli materi

2. Ahli media

3. Guru SMA/MA

Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 ahli materi

rerata skor 3

90,00%.

memiliki rerata skor 3,45 adalah sangat baik (SB)

keidealan 86,36%. Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 guru

SMA/MA memiliki rerata skor 3,29 adalah sangat baik (SB) dengan

persentase keidealan 82,22%.

Berikut ini disajikan gambar 4.1 perbandingan penilaian dari ahli

materi, ahli

Gambarbersuplemen matematika dengan

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Per

sent

ase

Skor

dar

i Sko

r Id

eal

(%)

Perbandingan Penilaian oleh Ahli dan Guru SMA/MA

Tabel 4.12 Perbandingan Penilaian Ahli dan Guru SMA/MA

Penilai Rerata skor ( x � )

Kategori

Ahli materi 3,6 Sangat Baik

Ahli media 3,45 Sangat Baik

Guru SMA/MA 3,29 Sngat Baik

Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 ahli materi

rerata skor 3,6 adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan

%. Penilaian modul seara keseluruhan oleh 2 ahli media

memiliki rerata skor 3,45 adalah sangat baik (SB) dengan persentase

keidealan 86,36%. Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 guru

SMA/MA memiliki rerata skor 3,29 adalah sangat baik (SB) dengan

persentase keidealan 82,22%.

Berikut ini disajikan gambar 4.1 perbandingan penilaian dari ahli

materi, ahli media, dan guru SMA/MA.

Gambar 4.1 Perbandingan penilaian kualitas modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan CTL

90,00 86,36 82,22

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Ahli Materi Ahli Media Guru

SMA/MA

53

nilaian oleh Ahli dan Guru SMA/MA

dan Guru SMA/MA

Kategori Persentase Keidealan

Sangat Baik 90,00%

Baik 86,36%

Baik 82,22%

Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 ahli materi memiliki

) dengan persentase keidealan

Penilaian modul seara keseluruhan oleh 2 ahli media

dengan persentase

keidealan 86,36%. Penilaian modul secara keseluruhan oleh 3 guru

SMA/MA memiliki rerata skor 3,29 adalah sangat baik (SB) dengan

Berikut ini disajikan gambar 4.1 perbandingan penilaian dari ahli

fisika CTL

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

54

Gambar 4.1 menunjukan bahwa penilaian kualitas modul fisika

bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

shared dan CTL oleh ahli materi lebih tinggi daripada penilaian oleh

ahli media dan guru SMA/MA. Penilaian kualitas modul oleh ahli

materi mencapai persentase keidealan 90,00%, ahli media mencapai

persentase keidealan 86,36%, dan guru SMA/MA mencapai

persentase keidealan 82,22%.

c. Uji Coba Produk

Skor respon siswa pada uji terbatas dan uji lapangan pada

masing-masing aspek dikonsultasikan dengan tabel kriteria respon

siswa berikut:

Tabel 4.13 Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

Respon siswa terhadap modul pada uji coba terbatas pada aspek

tampilan memiliki rerata skor 3,53 adalah sangat setuju (SS) dengan

persentase keidealan 88,33%. Respon modul oleh siswa pada aspek

penyajian memiliki rerata skor 3,4 adalah setuju setuju (SS) dengan

persentase keidealan 83,33%. Respon modul oleh siswa pada aspek

manfaat memiliki rerata skor 3,33 adalah sangat setuju (SS) dengan

persentase keidealan 83,33%.

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

Respon siswa terhadap modul pada uji coba lapangan pada

aspek tampilan memiliki rerata skor 3,62 adalah sangat setuju (SS)

dengan persentase keidealan 90,36%. Respon modul oleh siswa

pada aspek penyajian me

(SS) dengan persentase keidealan 86,54%. Respon modul oleh siswa

pada aspek manfaat memiliki rerata skor 3,38 adalah sangat setuju

(SS) dengan persentase keidealan 84,42%.

d. Perbandingan Respon pada Uji Coba Terba

Perbandingan respon siswa pada uji coba terbatas dan uji coba

lapangan terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe

4.2 seperti berikut:

Gambar

Gambar 4.2 menunjukan perbandingan respon siswa terhadap modul

fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

shared dan

Per

sent

ase

Skor

dar

i Sko

r Id

eal (

%)

Respon siswa terhadap modul pada uji coba lapangan pada

aspek tampilan memiliki rerata skor 3,62 adalah sangat setuju (SS)

dengan persentase keidealan 90,36%. Respon modul oleh siswa

pada aspek penyajian memiliki rerata skor 3,46 adalah sangat setuju

(SS) dengan persentase keidealan 86,54%. Respon modul oleh siswa

pada aspek manfaat memiliki rerata skor 3,38 adalah sangat setuju

dengan persentase keidealan 84,42%.

Perbandingan Respon pada Uji Coba Terbatas dan Lapangan

Perbandingan respon siswa pada uji coba terbatas dan uji coba

lapangan terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL disajikan pada gambar

4.2 seperti berikut:

Gambar 4.2 Perbandingan respon siswa pada uji coba terbatas drespon siswa pada uji coba lapangan

Gambar 4.2 menunjukan perbandingan respon siswa terhadap modul

fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

dan CTL pada uji coba terbatas dengan respon siswa pada uji

88,56 85,0083,33

90,38 86,54 84,42

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Tampilan Penyajian Manfaat

Uji Coba Terbatas Uji Coba Lapangan

55

Respon siswa terhadap modul pada uji coba lapangan pada

aspek tampilan memiliki rerata skor 3,62 adalah sangat setuju (SS)

dengan persentase keidealan 90,36%. Respon modul oleh siswa

miliki rerata skor 3,46 adalah sangat setuju

(SS) dengan persentase keidealan 86,54%. Respon modul oleh siswa

pada aspek manfaat memiliki rerata skor 3,38 adalah sangat setuju

tas dan Lapangan

Perbandingan respon siswa pada uji coba terbatas dan uji coba

lapangan terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

dan CTL disajikan pada gambar

terbatas dengan

Gambar 4.2 menunjukan perbandingan respon siswa terhadap modul

fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

respon siswa pada uji

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

56

coba lapangan pada aspek tampilan, penyajian, dan aspek manfaat.

Respon siswa mengalami peningkatan pada uji coba lapangan pada

tiap aspeknya. Aspek tampilan mengalami peningkatan sebanyak

2,05%. Aspek penyajian mengalami peningkatan sebanyak 1,54%.

Aspek manfaat mengalami peningkatan sebanyak 1,05%. Respon

siswa tertinggi yaitu pada aspek tampilan dan respon siswa terendah

yaitu pada aspek manfaat.

C. Revisi Produk

1. Revisi I

Revisi I dilakukan berdasarkan masukan dari validator. Revisi

berupa pertukaran indikator dan tujuan pembelajaran. Indikator

disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Indikator pembelajaran dan evaluasi pembelajaran disesuaikan

yaitu dengan merubah indikator pembelajaran sesuai dengan hasil akhir

yang ingin dicapai. Selain itu indikator pembelajaran juga dirumuskan

sesuai dengan rumus ABCD (audience, behavior, conditional, dan

degree). Berikut disajikan tabel revisi produk I:

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

57

Tabel 4.14 Tabel Revisi produk I berupa indikator pembelajaran

No. Indikator awal Indikator setelah revisi

1 Siswa dapat menjelaskan peta konsep keterpaduan kinematika gerak dengan benar

Ditiadakan

2 Siswa dapat mendeskripsikan posisi partikel pada gerak lurus

Siswa dapat menentukan besar posisi partikel pada gerak lurus

3 Siswa dapat mendeskripsikan kecepatan partikel pada gerak lurus

Siswa dapat menentukan besar kecepatan pada gerak lurus

4 Siswa dapat mendeskripsikan percepatan partikel pada gerak lurus

Siswa dapat menentukan besar percepatan pada gerak lurus

5 Siswa dapat mengaplikasikan turunan fungsi pada gerak lurus

Siswa dapat mengaplikasikan turunan fungsi pada gerak lurus

6 Siswa dapat mengaplikasikan integral fungsi pada gerak lurus

Siswa dapat mengaplikasikan integral fungsi pada gerak lurus

7 Siswa dapat mengaplikasikan turunan fungsi pada gerak melingkar

Siswa dapat mengaplikasikan turunan fungsi pada gerak melingkar

8 Siswa dapat mengaplikasikan integral fungsi pada gerak melingkar

Siswa dapatmengaplikasikan integral fungsi pada gerak melingkar

9 Siswa dapat mendeskripsikan besaran fisis pada gerak parabola

Siswa dapat menentukan besaran fisis pada gerak parabola

10 Siswa dapat mendeskripsikan sifat simetri pada gerak parabola

Siswa dapat mendeskripsikan sifat simetri pada gerak parabola

2. Revisi II

Revisi II dilakukan setelah produk dinilai oleh ahli dan guru.

Revisi II dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perubahan kata “Mapel” menjadi “Mata Pelajaran”.

b. Penulisan huruf Kapital untuk tokoh

c. Perbaikan spasi dan tanda baca.

d. Perbaikan tulisan italic dan non italic sesuai dengan kaidah

penulisan yang baku.

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

58

e. Pengaturan susunan paragraf

f. Perbaikan penulisan besaran vektor dan besarnya vektor.

g. Keterangan persamaan dibuat tabel.

h. Gambaran umum materi fisika diambil dari lingkungan terdekat.

Beberapa saran yang tidak ditindaklanjuti yaitu :

a. Modul siswa sebaiknya lebih banyak dari 200 halaman.

Saran ini tidak ditindaklanjuti karena penelitian ini hanya mencakup

pokok bahasan kinematika gerak. Disamping itu, karena adana

keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. Untuk

mengembangkan modul yang lebih banyak diperlukan persiapan

yang lebih matang dan waktu yang lebih banyak.

b. Jembatan runtuh di kalimantan karena beban yang overload.

Saran ini tidak ditindaklanjuti karena runtuhnya jembatan di

kalimantan yang disebabkan oleh beban yang overload termasuk

dalam kajian dinamika gerak karena memperhitungkan beban yang

menyebabkan runtuhnya jembatan tersebut. Dalam penelitian ini

mengkaji gerak tanpa memperhitungkan gaya yang menyebabkan

gerak tersebut.

c. Detail dan perancangan pesawat, mobil, dan motor.

Saran ini tidak ditindaklanjuti karena dalam penelitian ini difokuskan

pada gerak yang sedang terjadi pada suatu benda tidak sampai detail

dan bagaimana perancangannya.

3. Revisi III

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

59

Revisi III dilakukan setelah produk diujicobakan. Revisi III yaitu

berupa perbaikan kunci jawaban untuk soal uji kompetensi dan

mengecek ulang soal yang tidak ada jawabannya, serta penulisan tanda

baca yang masih kurang sempurna.

D. Kajian Produk Akhir

Produk akhir dari penelitian pengembangan ini yaitu berupa modul

fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe

shared dan CTL. Teknik pemaduan materi dalam modul yang

dikembangkan yaitu keterpaduan tipe shared dimana antara materi

kinematika gerak, diferensial, dan integral saling memberikan manfaat.

Modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan

tipe shared dan CTL disusun dari 3 Kompetensi Dasar (KD) yaitu KD.1.1

Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan

menggunakan vektor. KD.6.3 Menggunakan konsep dan aturan turunan

dalam perhitungan dan KD. 1.1 Memahami konsep integral tentu dan

integral tak tentu. Produk akhir modul fisika bersuplemen matematika

dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL dicetak berwarna

baik pada bagian sampul maupun pada bagian isi modul dengan ukuran

kertas A4. Modul yang telah dikembangkan mencakup 3 materi yaitu

turunan, integral, dan kinematika gerak. Turunan dan integral disajikan

secara bersaman pada bagian awal sebelum materi kinematika gerak.

Dalam sub bab kinematika gerak baik gerak lurus maupun gerak

melingkar disisipkan aplikasi-aplikasi turunan dan integral ksususnya

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

60

dalam konteks kinematika gerak. Selain itu, soal-soal yang disajikan

banyak mengacu pada aplikasi turunan dan integral yang disajikan secara

implisit. Disamping itu, modul yang telah dikembangkan memuat tujuh

komponen CTL yaitu (1) konstruktivisme yaitu terletak pada bagian awal

sub bab materi yang disajikan dalam bentuk pengetahuan umum tentang

materi yang akan digunakan agar siswa dapat mengkonstruk

pengetahuannya. (2) Inkuiri yang disajikan dalam bentuk mini research.

Mini research ini diambil dari fenomena terdekat dengan siswa. (3)

Pemodelan yang disajikan dalam bentuk contoh soal dan pembahasan

langkah pengerjaan soal yang dapat di jadikan acuan dalam mengerjakan

soal-soal berikutnya. (4) Masyarakat belajar yaitu disajikan dalam bentuk

tugas kelompok. (5) Bertanya yaitu disajikan dalam bentuk telaah konsep

yang dapat memacu siswa untuk berperan aktif dalam menggali konsep

pengetahuan yang dimiliki. (6) Refleksi yaitu disajikan dalam bentuk uji

kompetensi. Uji kompetensi ini disajikan di akhir materi sebagai bentuk

refleksi dari materi-materi yang telah dipelajari oleh siswa. (7) Penilaian

sebenarnya disajikan dalam bentuk acuan penilaian.

Berikut disajikan kelebihan dan kekurangan modul fisika

bersuplemen matematika dengan pendekatan keterpaduan tipe shared dan

CTL:

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

61

Kelebihan:

1. Memfasilitasi siswa untuk memperdalam materi matematika dasar

dengan harapan dapat memperkuat pemahaman siswa dalam

mempelajari kinematika gerak.

2. Modul didesain agar siswa dapat belajar secara mandiri baik di sekolah

maupun di luar sekolah.

3. Secara tidak langsung modul ini mengenalkan aplikasi dari ilmu

matematika yaitu salah satunya aplikasi difernsial dan integral dalam

kinematika gerak.

4. Modul didesain agar siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya yaitu

dengan disajikan suatu kasus pada setiap awal materi.

5. Modul didesain agar siswa dapat memiliki pribadi ilmiah yaitu salah

satunya objektif. Dengan adanya observasi dan praktikum dalam “Sang

Penemu” harapannya siswa dapat tanggap dan menganalisis apa yang

terjadi pada lingkungan sekitar.

6. Modul menyajikan contoh soal dan pembahasannya sebagai salah satu

referensi dalam mengerjakan soal-soal kinematika gerak.

7. Modul didesain agar siswa dapat bekerja sama dengan kelompok kerja

agar tercipta masyarak belajar sesuai dengan salah satu komponen CTL

yaitu menciptakan masyarak belajar.

8. Modul didesain agar siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

62

9. Modul menyajikan beberapa acuan penilaian baik penilaian kognitif

maupun penilaian afektif agar tercipta penilaian secara menyeluruh

yaitu penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).

Kekurangan:

Selain memiliki kelebihan tentunya modul ini memiliki

kekurangan yaitu pembahasan materi fisika yang kurang mendalam karena

harus memberikan porsi diferensial dan integral.

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan tentang Produk

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan ini adalah

sebagai berikut:

1. Kualitas modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL berdasarkan penilaian ahli materi,

ahli media, dan guru SMA/MA secara keseluruhan berturut-turut

adalah sangat baik (SB) dengan persentase keidealan berturut-turut

90,00%, 86,36%, dan 82,22%.

2. Respon siswa terhadap modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL pada uji coba terbatas

dan uji coba lapangan adalah sangat setuju (SS) dengan persentase

keidealan masing-masing 85,56% dan 87,12%.

B. Saran

1. Saran pemanfaatan

Modul fisika bersuplemen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL yang telah dikembangkan dengan

melalui beberapa tahap pengembangan (Borg and Gall) diharapkan

dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas sebagai salah satu

media penunjang dalam pembelajaran.

2. Saran diseminasi

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

64

Produk modul fisika bersuplen matematika dengan pendekatan

keterpaduan tipe shared dan CTL yang telah dikembangkan dilakukan

uji coba massal di beberapa sekolah, sehingga produk modul layak

digunakan sebagai salah satu media penunjang dalam pembelajaran

3. Saran pengembangan produk lebih lanjut

Pengembangan produk modul fisika bersuplemen matematika dengan

pendekatan keterpaduan tipe shared dan CTL diuji keefektivannya

dalam pembelajaran.

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

65

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Bob Foster. 2012. Terpadu Fisika. Jakarta: Erlangga

Borg, W & Gall, M.D. 1983. Educational Research. New York: Logman Inc

Charity Akuadi Okonkwo. 2012. Assesment of Challenges in Developing Self-Instruktional Course Materials at The National Open University of Nigeria. Nigeria: National Open of Nigeria

Deni Kurniawan. 2011. Pembelajaran Terpadu. Bndung: Pustaka Cendekia Utama

Depdiknas. 2008. Penulisan Modul. Jakarta: Ditjen PMPTK

Eko Putro Widoyoko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Haque Hasibul. 2012. Facilitating Self-Directed And Collaborative Learning Strategies For Adult Distance Learners In Bangladesh. Bangladesh: Open University

Herman Hudoyo. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Dirjendikti

Idham Asyhar. 2004. Pengaruh Kemampuan Penalaran dan Keterampilan Mengaplikasikan Matematika pada Fisika Siswa MAN Wates 1 Kulon Progo Tahun Ajaran 2004/2005. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Ika Fitri Rahayu. 2011. Pengaruh Kemampuan Dasar Matematika dan Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA SMAN 11 Pekanbaru. Pekanbaru: FMIPA Universitas Riau

Isriani Hardini. 2011. Strategi Pembelajaran Terpadu. Pekalongan: Familia

Nurul Mawaddah. 2011. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B dan VIII F SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Yogyakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Nur Rokhim. 2010. Acuan Pengayaan Fisika. Solo: CV Sindunata

Pesta, E & Cecep Anwar. 2008. Matematika Aplikasi. Jakarta: Depdiknas

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

66

Punaji Setosari. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Malang: Kencana

Purwanto dkk. 2007. Pengembangan Modul. Jakarta: Depdiknas

Ridwan. 2008. Konsep Besaran Satuan dalam Perspektif Sains dan Alquran pada Pembelajaran Fisika Terpadu untuk MTs N Bantul Kota Tahun Ajaran 2007/2008. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Robin Fogarty. 1991. How To Integrate The Curricula. New York: Columbia University Teachers College

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sartono Wirodikromo. 2007. Matematika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Sugiyanto. 2012. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Salingtemas dengan Tema Teknologi Biogas. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

Suparwoto. 2007. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: FMIPA UNY

Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan Implementasi Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

67

LAMPIRAN 1

LEMBAR OBSERVASI GURU

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

68

LAMPIRAN 2

DAFTAR NAMA SISWA PADA TAHAP OBSERVASI

1 Ninik Irmawati 16 Emi Jahariah

2 Azriyah 17 Janatun

3 Wahmiyati 18 Andik Wibowo

4 Diah Ayu P.N 19 Yulianto

5 Siti Malikhah 20 Laeli Rahmawati

6 Zukhruf Delva Jannet 21 Rohmatul Laili

7 Ami Whyu Lestari 22 Siti Rohayati

8 Desmaniar Intan Putri

Setiawan

23 Radita Ayu K.D

9 Siti Munadziroh 24 M. Nur Rozikin

10 Listianawati 25 Nurjanah

11 Mei Kurniati 26 Ulfah Nur Chasanah

12 Istinganah 27 Sunarti

13 Linggar Purnama 28 Siti Solekhah

14 Banatus Sholikhah 29 Lisa Arifah Zulmi

15 Putri Anggita Hermawan 30 Henriyadi

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

69

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

70

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

71

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

72

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

73

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

74

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

75

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

76

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

77

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

78

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

79

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

80

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

81

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

82

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

83

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

84

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

85

LAMPIRAN 4

DAFTAR NAMA VALIDATOR DAN PENILAI

1. Validator Tabel 1. Daftar nama validator

No. Nama Bidang Instansi 1 Ibrahim Validator

instrumen UIN Sunan Kalijaga

2 Jamil Suprihatiningrum, M.Pd.Si

Validator instrumen

UIN Sunan Kalijaga

3 Yuli Prihatni, M.Pd Validator produk

UST

2. Ahli Materi

Tabel 2. Daftar nama ahli materi

No. Nama Bidang Instansi 1 C. Yanuarief, M.Si Fisika UIN Sunan

Kalijaga 2 Rachmad Resmiyanto Pendidikan

Fisika UAD

3 Sugiyanto Matematika UIN Sunan Kalijaga

3. Ahli Media

Tabel 3. Daftar nama ahli media

No. Nama Bidang Instansi 1 Dian Noviar, M.Pd.Si Media UIN Sunan

Kalijaga 2 Muhammad Zamhari Media UIN Sunan

Kalijaga

4. Guru SMA/MA Tabel 4. Daftar Guru SMA/MA

No. Nama Bidang Instansi 1 Edi Purwanto Guru Fisika MAN Lab. UIN 2 Suwandi, M.Pd Guru Fisika MAN 3

Yogyakarta 3 Ulul Ajib, M.Pd Guru

Matematika MAN Lab. UIN

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

86

LAMPIRAN 5

PERNYATAAN VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN

1. Pernyataan validasi instrumen penilaian I

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

87

2. Pernyataan validasi instrumen penilaian II

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

88

LAMPIRAN 6

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN PENILAIAN

1.Lembar validasi instrumen penilaian I

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

89

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

90

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

91

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

92

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

93

2.Lembar validasi instrumen penilaian II

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

94

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

95

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

96

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

97

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

98

LAMPIRAN 7

PERNYATAAN VALIDASI PRODUK

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

99

LAMPIRAN 8

LEMBAR KRITIK DAN SARAN VALIDASI PRODUK

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

100

LAMPIRAN 9

PERNYATAAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MATERI

1.Pernyataan penilaian kualitas produk oleh ahli materi I

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

101

2.Pernyataan penilaian kualitas produk oleh ahli materi II

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

102

3.Pernyataan penilaian kualitas produk oleh ahli materi III

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

103

LAMPIRAN 10

PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MATERI

1.Penilaian kualitas produk oleh ahli materi I

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

104

2.Penilaian kualitas produk oleh ahli materi II

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

105

3.Penilaian kualitas produk oleh ahli materi III

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

106

LAMPIRAN 11

PERHITUNGAN KUALITAS MODUL BERDASARKAN PENILAIAN AHLI MATERI

Penilaian keseluruhan

Jumlah skor keseluruhan : 162

Jumlah butir seluruh responden : 45

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,6 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 90,00%

Aspek kualitas isi

Jumlah skor keseluruhan : 46

Jumlah butir seluruh responden : 12

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,83 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 93,88%

Aspek penyajian

Jumlah skor keseluruhan : 55

Jumlah butir seluruh responden : 15

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

107

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,67 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 91,67%

Aspek Karakteristik Isi Modul

Jumlah skor keseluruhan : 20

Jumlah butir seluruh responden : 6

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,33 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 88,33%

Aspek Kebahasaan

Jumlah skor keseluruhan : 41

Jumlah butir seluruh responden : 12

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,42 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 85,42%

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

108

LAMPIRAN 12

LEMBAR KRITIK DAN SARAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MATERI

1.Kritik dan saran oleh ahli materi I

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

109

2.Kritik dan saran oleh ahli materi II

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

110

3.Kritik dan saran oleh ahli materi III

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

111

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

112

LAMPIRAN 13

PERNYATAAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MEDIA

1.Pernyataan penilaian kualitas oleh ahli media I

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

113

2.Pernyataan penilaian kualitas oleh ahli media II

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

114

LAMPIRAN 14

PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MEDIA

1.Penilaian kualitas produk oleh ahli media I

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

115

2.Penilaian kualitas produk oleh ahli media II

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

116

LAMPIRAN 15

PERHITUNGAN KUALITAS MODUL BERDASARKAN PENILAIAN AHLI MEDIA

Penilaian keseluruhan

Jumlah skor keseluruhan : 76

Jumlah butir seluruh responden : 22

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,45 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 86,36%

Aspek kebahasaan

Jumlah skor keseluruhan : 26

Jumlah butir seluruh responden : 8

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,825 (Baik/B)

Persentase keidealan : 81,25%

Aspek penampilan fisik

Jumlah skor keseluruhan : 27

Jumlah butir seluruh responden : 8

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

117

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,38 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 84,38%

Aspek ilustrasi

Jumlah skor keseluruhan : 23

Jumlah butir seluruh responden : 6

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,83 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 95,83%

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

118

LAMPIRAN 16

LEMBAR KRITIK DAN SARAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH AHLI MEDIA

1.Lembar kritik dan saran oleh ahli media I

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

119

2.Lembar kritik dan saran oleh ahli media II

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

120

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

121

LAMPIRAN 17

PERNYATAAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH GURU SMA/MA

1.Pernyataan penilaian kualitas produk oleh guru SMA/MA I

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

122

2.Pernyataan penilaian kualitas produk oeh guru SMA/MA II

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

123

3.Pernyataan penilaian kualitas produk oleh guru SMA/MA III

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

124

LAMPIRAN 18

PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH GURU SMA/MA

1.Penilaian kualitas modul oleh guru SMA/MA I

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

125

2.Penilaian kualitas modul oleh guru SMA/MA II

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

126

3.Penilaian kualitas modul oleh guru SMA/MA III

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

127

LAMPIRAN 19

PERHITUNGAN KUALITAS MODUL BERDASARKAN PENILAIAN GURU SMA/MA

Penilaian keseluruhan

Jumlah skor keseluruhan : 148

Jumlah butir seluruh responden : 45

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,29 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 82,22%

Aspek kualitas isi

Jumlah skor keseluruhan : 43

Jumlah butir seluruh responden : 12

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,58 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 89,58%

Aspek penyajian

Jumlah skor keseluruhan : 37

Jumlah butir seluruh responden : 12

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

128

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,08 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 77,08%

Aspek Kebahasaan

Jumlah skor keseluruhan : 24

Jumlah butir seluruh responden : 9

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 2,67 (Baik/B)

Persentase keidealan : 66,67%

Aspek Penampilan Fisik

Jumlah skor keseluruhan : 44

Jumlah butir seluruh responden : 12

Tabel Kriteria Penilaian Produk

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Baik (SB) 2 > 2,5 – 3,25 Baik (B) 3 > 1,75 – 2,5 Kurang (K) 4 1 – 1,75 Sangat Kurang (SK)

x� : 3,67 (Sangat Baik/SB)

Persentase keidealan : 91,67%

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

129

LAMPIRAN 20

LEMBAR KRITIK DAN SARAN PENILAIAN KUALITAS PRODUK OLEH GURU SMA/MA

1.Lembar kritik dan saran oleh guru SMA/MA I

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

130

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

131

2.Lembar kritik dan saran oleh guru SMA/MA II

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

132

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

133

3.Lembar kritik dan saran oleh guru SMA/MA III

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

134

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

135

LAMPIRAN 21

DAFTAR NAMA SISWA PADA UJI COBA TERBATAS DAN UJI COBA LUAS

1.Daftar nama siswa pada uji coba terbatas

1 Ratna sari 2 Dwi Nur Prasetyo 3 Khoirul Anam

2.Daftar nama siswa pada uji coba luas

1 Viyani 14 Ahmad Solekhah 2 Futhicat Nazzilaturizqi 15 Anisa Ria Trisnawati 3 Ahmad Maksum 16 Fatkhurrohman 4 Bima Mulana Ma’ruf 17 M. Anang Ma’ruf 5 Khafina Q.A 18 Nur jannah 6 Wahyu Hidayah 19 Mirnawati BT.A 7 Muhammad Ajiz 20 Mashudi 8 Andrianto 21 Riyanda Setya Rahmanu 9 Azizatun Nisa 22 Romi 10 Ratna Sari 23 Zahra Aulia Nursanti 11 Fatin Nur Utami 24 Mega Listya Efendy 12 Zahrotus Syarifah 25 Syukur Mudjiyati 13 Efa Yuliati 26 Andrian Budi Utomo

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

136

LAMPIRAN 22

LEMBAR RESPON SISWA

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

137

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

138

LAMPIRAN 23

LEMBAR MASUKAN SISWA

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

139

LAMPIRAN 24

PERHITUNGAN RESPON SISWA PADA UJI TERBATAS

Penilaian keseluruhan

Jumlah skor keseluruhan : 154

Jumlah butir seluruh responden : 45

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,42 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 85,56%

Aspek tampilan

Jumlah skor keseluruhan : 53

Jumlah butir seluruh responden : 15

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,53 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 88,33%

Aspek penyajian

Jumlah skor keseluruhan : 51

Jumlah butir seluruh responden : 15

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

140

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,40 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 85,00%

Aspek manfaat

Jumlah skor keseluruhan : 50

Jumlah butir seluruh responden : 15

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,33 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 83,33%

Page 158: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

141

LAMPIRAN 25

PERHITUNGAN RESPON SISWA PADA UJI LAPANGAN

Penilaian keseluruhan

Jumlah skor keseluruhan : 1359

Jumlah butir seluruh responden : 390

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,48 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 87,12%

Aspek tampilan

Jumlah skor keseluruhan : 470

Jumlah butir seluruh responden : 130

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,62 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 90,38%

Aspek penyajian

Jumlah skor keseluruhan : 450

Jumlah butir seluruh responden : 130

Page 159: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

142

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,46 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 86,54%

Aspek manfaat

Jumlah skor keseluruhan : 439

Jumlah butir seluruh responden : 130

Tabel Kriteria Respon Siswa

No Rerata skor Kriteria kualitatif 1 > 3,25 − 4 Sangat Setuju (SS) 2 > 2,5 – 3,25 Setuju (S) 3 > 1,75 – 2,5 Tidak Setuju (TS) 4 1 – 1,75 Sangat Tidak Setuju (STS)

x� : 3,38 (Sangat Setuju/SS)

Persentase keidealan : 84,42%

Page 160: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

143

LAMPIRAN 26

SURAT IZIN DAN BUKTI SUDAH MELAKUKAN PENELITIAN

Page 161: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

144

Page 162: PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS skripsi

145