Pengembangan Modul

42
PENDAHULUAN Modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. Dengan kata lain sebuah modul adalah sebagai bahan belajar dimana pembacanya dapat belajar mandiri. Pengembangan bahan belajar mandiri atau biasa disebut modul, langkah-langkah yang ditempuh adalah: (1) perencanaan; (2) penulisan; (3) review dan revisi, dan (4) finalisasi. Penulis yakin bahwa Anda telah memiliki pengalaman di dalam tulis menulis, apakah menulis artikel, menulis diktat, menulis buku, menulis modul. Namun secara khusus dalam penyajian ini saya ingin mengajak Anda untuk lebih memahami dan terampil dalam hal penulisan bahan ajar dalam bentuk modul. Oleh sebab itu modul ini diharapkan akan dapat membantu Anda dalam meningkatkan pengetahuan tentang proses pengembangan bahan belajar mandiri (modul). Tujuan modul ini secara umum untuk memandu Anda dalam merencanakan dan mengembangkan modul sebagai bahan belajar mandiri. Dengan demikian isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak memberikan rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul. Modul ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama mengenai tahap perencanaan menulis modul, bagian kedua Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 1

description

pengembangan modul

Transcript of Pengembangan Modul

Page 1: Pengembangan Modul

PENDAHULUAN

Modul dapat diartikan sebagai materi pelajaran yang disusun dan

disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan

dapat menyerap sendiri materi tersebut. Dengan kata lain sebuah modul

adalah sebagai bahan belajar dimana pembacanya dapat belajar mandiri.

Pengembangan bahan belajar mandiri atau biasa disebut modul,

langkah-langkah yang ditempuh adalah: (1) perencanaan; (2) penulisan; (3)

review dan revisi, dan (4) finalisasi. Penulis yakin bahwa Anda telah memiliki

pengalaman di dalam tulis menulis, apakah menulis artikel, menulis diktat,

menulis buku, menulis modul. Namun secara khusus dalam penyajian ini saya

ingin mengajak Anda untuk lebih memahami dan terampil dalam hal penulisan

bahan ajar dalam bentuk modul. Oleh sebab itu modul ini diharapkan akan

dapat membantu Anda dalam meningkatkan pengetahuan tentang proses

pengembangan bahan belajar mandiri (modul).

Tujuan modul ini secara umum untuk memandu Anda dalam

merencanakan dan mengembangkan modul sebagai bahan belajar mandiri.

Dengan demikian isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyak

memberikan rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam menulis modul.

Modul ini terdiri dari empat bagian. Bagian pertama mengenai tahap

perencanaan menulis modul, bagian kedua tentang tahap penulisan, bagian

tentang tahap review, uji coba dan revisi, dan bagian empat tentang tahap

finalisasi dan penggandaan/pencetakan. Untuk memahami tahapan tersebut,

coba Anda ikuti petunjuk belaja berikut:

Bacalah secara cermat setiap penjelasan yang disajikan tahap demi tahap.

Kerjakan soal-soal atau latihan pada setiap akhir unit sajian.

Ulangi mempelajari uraian yang tersaji, fokuskan pada bagian yang kurang

Anda pahami.

Praktekkan kegiatan-kegiatan yang Anda pelajari, maksudnya jika Anda

diminta untuk menulis, lakukan penulisan modul sesuai dengan materi

bidang studi yang Anda kuasai.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 1

Page 2: Pengembangan Modul

Pembelajaran 1.

TAHAP PERENCANAAN PENULISAN MODUL

A. TUJUAN

Setelah mempelajari uraian pada bagian ini, diharapkan Anda dapat:

1. menjelaskan pentingnya perencanaan dalam proses mengembangkan

modul (bahan belajar mandiri).

2. menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

merencakan penulisan modul.

3. menjelaskan jenis-jenis informasi tentang peserta didik (pebelajar) yang

relevan terkait dengan perencanaan penulisan modul.

4. merumuskan tujuan pembelajaran khusus.

5. menetapkan isi dan urutan materi pelajaran relevan dengan tujuan

pembelajaran khusus.

6. menjelaskan faktor-faktor penting dalam memilih media yang akan

digunakan.

7. menjelaskan pentingnya penilaian ditentukan sejak tahap perencanaan

penulisan modul.

B. URAIAN

Jenis kegiatan apapun, perencanaan merupakan tahap awal yang harus

dilakukan. Kegiatan pengembangan bahan ajar modul juga harus diawali

dengan menyusun perencanaan penulisan. Untuk menghasilkan modul

yang lebih baik, biasanya pada tahap perencanaan penulisan bahan ajar

modul melibatkan para ahli. Tenaga ahli dalam hal ini yaitu ahli materi

pelajaran, ahli pembelajaran atau setidaknya orang yang berpengetahuan

dan berpengalaman dalam bidang metodologi pembelajaran dan kurikulum,

serta ahli media atau sedikitnya orang yang berpengetahuan tentang media

pembelajaran.

Perencanaan dalam mempersiapkan penulisan modul adalah sangat

penting, karena dengan perencanaan yang baik dalam penulisan modul,

maka modul yang dihasilkan akan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi,

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 2

Page 3: Pengembangan Modul

serta kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik/peserta diklat.

Modul yang kita kembangkan jika memiliki tingkat keterbacaan yang

tinggi serta sesuai dengan kemampuan peserta didik/peserta diklat, maka

akan dapat membantu peserta didik/peserta diklat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien. Demikian pentingnya perencanaan

dalam mempersiapkan penulisan modul yang baik.

Bagi para penulis modul, ketika akan menulis modul hendaknya mulai

fokus menulis sejak perencanaan, sehingga ia mengetahui dan memahami

tujuan yang ingin dicapai dan materi pelajaran yang disajikan dalam

pembelajaran melalui modul. Dalam merencanakan penulisan modul,

terlebih dahulu penulis harus menyusun Garis-Garis Besar Isi Modul

(GBIM). GBIM yang dihasilkan selanjutnya dijadikan pedoman dalam

menulis modul bahan ajar.

Ketika Anda menyusun GBIM, hendaknya Anda memikirkan faktor-

faktor yang melandasi kegiatan penyusunan GBIM tersebut, sebagai

berikut:

1. Siapakah yang menjadi peserta didik/peserta diklat yang akan

memanfaatkan modul yang akan ditulis?

2. Apakah tujuan umum dan tujuan khusus yang akan dicapai dalam

pembelajaran?

3. Materi pelajaran apakah yang akan disampaikan atau disajikan dalam

modul itu?

4. Bagaimana sistematika atau urutan penyajian materi pelajaran itu?

5. Apa metode dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran?

6. Bagaimanakah penilaian terhadap peserta didik/peserta diklat yang

akan dilakukan?

7. Bagaimanakah alokasi waktu pada setiap materi pelajaran yang

disajikan?

8. Bagaimanakah modul bahan ajar tersebut akan dinilai dan direvisi?

Agar modul yang Anda susun sesuai dengan kebutuhan peserta

didik/peserta diklat, tersaji dengan baik, serta memiliki kebenaran dan

kebermaknaan materi, maka hendaklah Anda ketahui informasi penting

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 3

Page 4: Pengembangan Modul

tentang peserta didik dalam melaksanakan tahap perencanaan menulis

modul. Coba Anda simak faktor-faktor yang melandasi perencanaan

penulisan modul tersebut, sebagai berikut:

1. Peserta didik/peserta diklat

Ketika Anda akan menulis modul, jauh sebelumnya Anda harus memilki

informasi sejelas mungkin untuk siapa modul yang akan ditulis, siapa

sasaran pembacanya. Faktor-faktor apa yang harus diketahui dan

relevan untuk mengembangkan modul bahan ajar tersebut?

Coba anda simak sedikitnya ada empat faktor penting berkaitan dengan

peserta didik/peserta diklat berikut ini.

Keadaan peserta didik, berapa jumlah peserta didik/peserta diklat

yang menjadi sasaran belajar? Berapa rata-rata usianya? Apa jenis

pekerjaannya? Bagaimana lingkungan sosial budayanya?

Motivasi, mengapa mereka mengikuti pembelajaran dengan modul?

Bagaimana hubungan kegiatan pembelajaran dengan pekerjaan

mereka sehari-hari? Mengapa mereka memilih belajar dengan

modul? Apa keinginan mereka dari kegiatan pembelajaran ini?

Kemampuan belajar, bagaimana kemampuan belajar mereka

sebagai pebelajar? Apakah mereka telah memiliki pengalaman

belajar sebelumnya? Apakah mereka memiliki cukup waktu dan

fasilitas untuk belajar?

Latar belakang bidang studi, kompetensi (pengetahuan,

keterampilan, sikap) apakah yang telah mereka kuasai sesuai

dengan bidang studi/materi yang akan dibelajarkan? Apakah

mereka memiliki pengalaman yang sesuai?

Demikian informasi tersebut sangat penting ketika anda menyajikan

materi pembelajaran dalam modul.

2. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus

mempertimbangkan dan menentukan tujuan (umum dan khusus) sejak

awal proses penulisan modul tentunya sangat penting, karena sangat

bermanfaat dalam upaya untuk menghasilkan modul yang lebih baik.

Sekedar untuk mengingatkan kembali tentang perbedaan tujuan

pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus, mari kita simak

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 4

Page 5: Pengembangan Modul

penjelasan mengenai perbedaan kedua jenis tujuan pembelajaran

tersebut sebagai berikut.

Tujuan Pembelajaran Umum, sering disingkat TPK (goal, general

instructional objective) merupakan pernyataan tentang apa yang

diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik setelah selesai

pembelajaran/setelah menyelesaikan suatu modul bahan ajar.

Tujuan Pembelajaran Umum tersebut dapat pula menggambarkan

tentang apa yang ingin disampaikan oleh pengajar/ modul.

Tujuan Pembelajaran Khusus, sering disingkat TPK (behavioral

objective /specific instructional objective), merupakan pernyataan

pernyataan yang menginformasikan apa yang dapat dicapai oleh

peserta didik setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran,

mengandung tentang kemampuan-kemampuan (kompetensi)

khusus (pengetahuan, keterampilan, sikap) yang dapat terukur.

Kemampuan-kemampuan yang dicerminkan dalam TPK dinyatakan

dengan kata kerja yang dapat diukur.

Tujuan Pembelajaran (khususnya TPK), sangat bermanfaat dalam

pengembangan bahan ajar modul, karena:

1. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan membantu

Anda untuk memperjelas arah dan penekanan kegiatan

pembelajaran bagi peserta didik/peserta diklat.

2. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan membantu

Anda dalam menentukan materi penting dan materi pendukung yang

akan disajikan.

3. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan membantu

Anda dalam menentukan media dan aktivitas belajar yang sesuai.

4. Adanya tujuan pembelajaran khusus yang jelas, akan membantu

Anda dalam menentukan alat dan metode penilaian dalam

mengukur efektivitas modul.

Selanjutnya, coba Anda ingat kembali kriteria dalam merumuskan

tujuan pembelajaran khusus, dan coba rumuskan beberapa contoh

tujuan pembelajaran khusus berdasarkan kriteria yang telah anda

pahami.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 5

Page 6: Pengembangan Modul

3. Menentukan isi dan urutan materi pembelajaran

Langkah yang Anda tempuh dalam tahap perencanaan, setelah

menentukan tujuan pembelajaran, Anda menentukan isi pelajaran dan

urutannya. Cara yang dilakukan adalah: (1) identifikasikan topik utama,

konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori yang akan disajikan

dalam modul, (2) uraikan pokok bahasan ke dalam sub-sub pokok

bahasan.

Pertimbangan penting yang perlu anda lakukan dalam menentukan isi

dan urutan materi pembelajaran, adalah:

Apakah materi yang akan disajikan relevan dengan tujuan

pembelajaran yang dirumuskan?

Apakah rasional sesuai untuk dapat dipelajari dalam waktu yang

ditetapkan?

Apakah materi akan disajikan mencakup secara keseluruhan apa

yang diperlukan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran?

Apakah materi itu benar, sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik?

Apakah masih terdapat materi yang kurang sesuai serta tidak

diperlukan oleh peserta didik?

Apakah terdapat kesinambungan antara materi sekarang dengan

materi yang selanjutnya?

Apakah urutan materi sudah sesuai dan tepat?

4. Memilih dan mentukan media

Sekalipun pembelajaran menggunakan modul, media sebagai

pendukung dalam belajar dengan modul tetap diperlukan, seperti

misalnya kaset audio, film strip, ataupun media cetak lainnya untuk

mendukung pembelajaran melalui penggunaan modul, khususnya untuk

memperkuat pembelajaran yang memerlukan praktek.

Pertimbangan yang perlu kita lakukan dalam memilih media pendukung

pembelajaran dengan modul, diantaranya:

Apakah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tepat

menggunakan media?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 6

Page 7: Pengembangan Modul

Apakah perlu digunakan media atau peralatan praktek sebagai

media penunjang?

Apakah sarana dan prasarana yang tersedia dalam kelompok

memungkinkan untuk menggunaqkan suatu media?

5. Menentukan strategi penilaian

Sejak perencanaan, penentuan strategi penilaian hasil belajar peserta

didik/peserta diklat, kiranya sangat penting dipikirkan sejak awal dalam

menyusun perencaan pengembangan modul mengenai: siapa yang

akan menilai, kapan penilaian dilakukan, mengapa mereka perlu dinilai,

dan bagaimana cara penilaiannya.

Tahap perencanaan dalam mempersiapkan penulisan modul seperti yang

telah diuraikan di atas, dapat Anda simak lebih praktis melalui bagan

sebagai berikut.

Gambar 1.1 Perencanaan menulis modul

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

Tetapkan tujuan (TPU dan TPK.

TAHAP PERENCANAAN.

Tentukan isi dan urutan materi pelajaran

Relevansi materi dengan TPK

Kebenaran materi

Cakupan materi Kesatuan materi

Ketahui siapa peserta didik/peserta pelatihan

Keadaan peserta Motivasi peserta Factor belajar Latar belakang

bidang studi

Pilih media

Tujuan penggunaan

Jenis yang akan digunakan

Sarana dan prasarana

Tentukan Penilaian

Siapa yang menilai Kapan dilakukan Mengapa perlu

dinilai Bagaimana cara

menilainya

7

Page 8: Pengembangan Modul

C. LATIHAN 1

Silahkan Anda jawab soal-soal berikut ini!

1. mengapa perencanaan yang baik diperlukan dalam mengembangkan

modul sebagai bahan belajar mandiri?

2. faktor-faktor apa saja yang harus diketahui tentang peserta

didik/peserta diklat sekaitan dengan merencanakan pengembangan

bahan ajar modul?

3. Mengapa penting menentukan tujuan pembelajaran dalam perencanaan

pengembangan bahan ajar modul?

4. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan ketika Anda menentukan

isi dan urutan materi yang akan dibelajarkan dalam modul?

5. Apa pentingnya menentukan strategi penilaian sejak dalam tahap

perencanaan?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 8

Page 9: Pengembangan Modul

Pembelajaran 2

TAHAP PENULISAN MODUL

A. TUJUAN

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan Anda dapat:

1. menjelaskan langkah-langkah mempersiapkan outline penulisan modul.

2. menjelaskan langkah-langkah menulis sebuah modul.

3. mengidentifikasi faktor-faktor yang penting dalam menulis modul.

B. URAIAN

Sebagaimana telah dijelaskan pada pembelajaran sebelumnya, bahwa

pada tahap perencanaan harus dihasilkan rencana menulis modul yang

diwujudkan dalam bentuk pola dasar kegiatan pembelajaran atau Garis

Besar Isi Modul (GBIM). GBIM yang dimaksud berisi tentang peserta

didik/peserta diklat, tujuan umum dan tujuan khusus, materi/isi pelajaran,

media yang digunakan dan strategi penilaian.

Langkah yang Anda tempuh dalam penulisan modul meliputi: (1)

mempersiapkan outline/rancangan penulisan, dan (2) melaksanakan

penulisan.

1. Mempersiapkan outline/rancangan penulisan

Kegiatan yang ditempuh dalam mempersiapkan outline meliputi

langkah-langkah:

a. Menentukan topik atau pokok bahaasan yang disajikan

Setelah selesai menganalisis GBIM, Anda harus melakukan

pemilihan dan menilai pokok bahasan-pokok bahasan (topik) yang

akan disajikan disesuaikan dengan kondisi sasaran belajarnya yaitu

peserta didik/peserta latihan.

Dalam melakukan langkah tersebut ada dua pertimbangan yang

harus diingat yaitu pertama, daftar tentang kebutuhan belajar

peserta didik dan tujuan pembelajaran khusus. Materi yang akan

disajikan harus terkait relevan dengan kebutuhan peserta

didik/peserta diklat dan tujuan pembelajaran khusus. Kedua, fokus

pada belajar secara aktif. Agar modul yang Anda tulis

mengembangkan belajar aktif, materi yang dikembangkan diarahkan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 9

Page 10: Pengembangan Modul

pada pengembangan bahan belajar aktif, jangan terlalu

mengarahkan fokus pikiran mengenai aktivitas belajar setelah uraian

materi pelejaran. Oleh sebab itu untuk mendukung pada

pembelajaran aktif Anda harus meilih dan memilah materi-materi

atau topik-topik apa yang akan disajikan dalam modul Anda.

b. Mengatur urutan materi sesuai dengan urutan tujuan

Anda perlu mengatur urutan materi/topik secara logis dalam upaya

membantu peserta didik menyerap materi pelajaran disajikan.

Pikirkan pengalaman peserta didik sebagai titik awal, dan

didasarkan pada kebutuhan peserta didik/peserta pelatihan, bukan

didasarkan pada gagasan Anda semata.

Penguraian materi bergerak dari yang sederhana menuju pada yang

lebih kompleks, pada setiap unit atau penggalan materi (kegiatan

per unit materi pelajaran) berikan aktivitas, dan kesempatan

mempraktekkan sebelum peserta didik melangkah pada

pembelajaran materi selanjutnya.

Jika diperlukan, pertimbangkan kemungkinan penggunaan media

lain sebagai media pendukung, misalnya jika memang pada setiap

akhir unit pembelajaran diharapkan siswa mendengarkan kaset

audio, maka isi kaset tersebut jangan mengulang materi cetak ,

uraikan materi itu dari sudut pandang yang berbeda.

Ketika Anda mengatur urutan materi, coba perhatikan pertimbangan

berikut:

Apakah tingkat kesulitan materi yang akan disajikan sesuai

dengan kemampuan peserta didik/peserta diklat?

Apakah materi-materi baru disampaikan secara hati-hati dan

cermat?

Apakah aktivitas pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik

sudah jelas?

Apakah penggunaan media pendukung sudah sesuai?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 10

Page 11: Pengembangan Modul

c. Mempersiapkan rancangan/outline penulisan

Untuk mempersiapkan rancangan penulisan modul, coba Anda

simak bagan contoh rancangan/outline sebagai dasar untuk memulai

menulis modul.

Bagan 1 (contoh 1)

Dari contoh yang tergambar dalam bagan 1 di atas, dapat Anda

cermati bahwa, sebuah modul terdiri dari:

Adanya pendahuluan, bagian ini umumnya berisi uraian

singkat mengenai informasi materi yang akan diuraikan dalam

modul, hubungan dengan materi sebelumnya, menguraikan

tujuan, media (jika diperlukan) dan waktu yang dibutuhkan

dalam mempelajari modul, motivasi/dorongan belajar dan lain

sebagainya.

Adanya bagian utama/inti modul, pada umumnya bagian

utama sebuah modul terdiri dari beberapa

penggalan/kegiatan pembelajaran. Pada setiap

penggalan/kegiatan pembelajaran berisikan tentang tujuan

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

PENDAHULUAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Dan Seterusnya

PENUTUP

Bagian utama sebuah modul

11

Page 12: Pengembangan Modul

pembelajaran khusus, uraian materi, contoh-contoh, ilustrasi,

tabel, diagram, adanya latihan, dan umpan balik.

Adanya bagian penutup, bagian ini biasanya berisi

rangkuman atu kesimpulan, penjelasan terkait dengan materi

selanjutnya, serta tes yang harus dikerjakan oleh peserta

didik/peserta diklat. Jadi bagian ini merupakan bagian akhir

dari sebuah modul.

Jika dirinci lebih lanjut, bagan 1 yang dijelaskan tadi, dapat

digambarkan lagi lebih rinci sebagai berikut:

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

PENDAHULUAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

TUJUAN PEMBELAJARAN URAIAN: contoh-contoh,

ilustrasi/diagram, umpan balik LATIHAN/AKTIVITAS

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

TUJUAN PEMBELAJARAN URAIAN: contoh-contoh,

ilustrasi/diagram, umpan balik LATIHAN/AKTIVITAS

KEGIATAN PEMBELAJARAN ….

TUJUAN PEMBELAJARAN URAIAN: contoh-contoh,

ilustrasi/diagram, umpan balik LATIHAN/AKTIVITAS

PENUTUP/TES

12

Page 13: Pengembangan Modul

Selanjutnya diharapkan Anda akan dapat membuat outline untuk

menulis sebuah modul, karena itu coba simak contoh outline yang lebih

rinci di bawah ini. Namun sebelum menyimak contoh yang dimaksud

coba pikirkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Uraian tentang apa? Tuliskanlah dalam rancanngan/ooutline

modul yang akan Anda tulis.

Contoh-contohnya apa? Ilustrasinya apa?

Umpan baliknya bagaimana?

Untuk lebih jelasnya coba Anda simak contoh outline modul yang

lebih rinci di bawah ini ( Suhardjono, 1995).

Mata pelajaran : Fisika

Sasaran belajar : Diklat penyegaran guru SMK

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

PENDAHULUAN Kaitan dengan modul sebelumnya tentang konsep dan prinsip

mekanika Tujuan : Peserta dapat menjelaskan konsep dan prinsip

mekanika serta peristiwanya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran 1: Konsep dan prinsip mekanika Kegiatan pembelajaran 2: Satuan besaran gerak dan gaya Penjelasan umum tentang pengertian mekanika teknik, gerak dan

gaya dikaitkan dengan peristiwa sehari-hari, pemanfaatan gerak dan gaya.

Waktu 4 jam pelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1Konsep dan prinsip mekanika

Tujuan pembelajaran: 1. Dapat menjelaskan pengertian konsep mekanika2. Dapat menjelaskan pengertian suatu benda dikatakan diam dan

bergerak3. Dapat menjelaskan pengertian gaya4. Dapat menuliskan ketentuan-ketentuan suatu gaya5. Dapat menyebutkan macam-macam gaya.

Pokok Materi : Pengertian mekanika teknik Konsep-konsep mekanika Gerak dan gaya

13

Page 14: Pengembangan Modul

2. Memulai penulisan

Outline yang telah selesai Anda siapkan, selanjutnya dijadikan patokan

untuk memulai menulis modul Anda. Bagaimana penulisan modul

tersebut? Coba ikuti petunjuk berikut ini.

Tulislah draft modul dengan menggunakan bahasa (Bahasa

Indonesia) yang umum digunakan, gunakan bahasa yang akrab,

bayangkan ketika Anda berdiri sedang mengajar.

Dalam uraian biasakan gunakan pertanyaan-pertanyaan retorik,

maksudnya untuk menanamkan pemahaman dan kecermatan.

Hindari penggunaan sebuah kata terlalu sering, gunakan kata-kata

penggantinya.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

Lanjutan

Uraian Materi

1. Pengertian mekanika teknik Mekanika benda tegar (penjelasan dan contoh) Mekanika benda lentur (penjelasan dan contoh) Mekanika fluida (penjelasan dan contoh)

2. Konsep-konsep mekanika Pengertian gerak dan gaya (penjelasan, contoh dan ilustrasinya) Ketentuan-ketentuan suatu gaya (penjelasan dan contoh) Macam-macam gaya (penjelasan, contoh, dam ilustrasinya)

Dst.

PENUTUP

Uraian singkat penyimpulan tentang konsep dan prinsip mekanika Peserta diminta kembali untuk melakukan percobaan-percobaan Peserta diminta untuk mencococokkan hasil latihan/pengerjaan

tugas dengan kunci jawaban

14

Page 15: Pengembangan Modul

Upayakan menggunakan bahasa yang jelas (precise), hindari

penggunaan bahasa abstrak dan tidak jelas.

Gunakanlah kalimat-kalimat aktif dalam uraian yang Anda sajikan.

Gunakanlah kalimat-kalimat yang jelas, cukup pendek dan

sederhana.

Gunakan pada setiap satu paragraf berisi satu gagasan/ide yang

Anda jelaskan.

Upayakan penggunaan paragraf secara jelas dan tepat

mengandung satu gagasan/ide yang Anda tuangkan.

Berikanlah contoh-contoh secara tepat dalam uraian yang Anda

ungkapkan.

Tampilkan gambar/diagram jika diperlukan secara tepat sesuai

dengan isi dan konteks dari penjelasan yang Anda ungkapkan.

Silahkan Anda coba menulis modul sebagai draft 1 (draft awal) untuk

selanjutnya draft tersebut dikaji dan dilengkapi lagi.

Setelah Anda selesai menulis draf 1 modul tersebut, selanjutnya

lakukan review /tinjau ulang sendiri untuk diperbaiki, dilengkapi

sehingga Anda akan menghasil modul yang lebih sempurna sebagai

draft 2, dan siap diuji cobakan (jika dipandang perlu).

Apa yang harus Anda cermati dalam mengoreksi modul draft 1 itu?

Telitilah hal-hal berikut untuk menyempurnakan modul draft 1 yang telah

selesai Anda tulis.

Bacalah tulisan Anda, apakah tulisan Anda cukup jelas bagi

peserta didik tentang apa yang mereka inginkan.

Baca setiap paragraf dalam uraian, apakah masih terdapat bahasa

yang membingungkan.

Cermati, apakah semua uraian Anda anggap sudah cukup jelas

bagi peserta didik/pembecanya.

Amati tata letak, contoh, gambar/diagram yang Anda sajikan dibuat

dalam efek yang menarik.

Lihat pada bagian latihan/evaluasi diri (self assessment), apakah

cukup memadai dan relevan dengan tujuan pembelajaran.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 15

Page 16: Pengembangan Modul

Cermati, apakah Anda telah menetapkan waktu yang cukup bagi

peserta didik dalam melakukan suatu kegiatan/aktivitas yang Anda

sarankan pada setiap pembelajaran.

Silahkan Anda gunakan kegiatan-kegiatan tersebut untuk mengoreksi

modul draft 1 dan menghasilkan draft modul 2 (hasil perbaikan draft 1).

2. Menulis penilaian hasil belajar

Penulisan tes atau penilaian hasil belajar bagi peserta didik/peserta

diklat yang belajar dengan modul, pada prinsipnya tidak terlepas dari

proses pengembangan modul bahan ajar yang dilakukan. Tentunya

bagi seorang penulis modul harus mampu memilih metode, teknik dan

instrumen penilaian yang sesuai untuk dapat mengukur tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya penggunaan penilaian digunakan dua jenis penilaian,

yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif

dimaksudkan untuk membantu dan memperbaiki peserta didik belajar.

Sedangkan penilaian sumatif dimaksudkan untuk menginformasikan

pencapaian hasil belajar.

C. LATIHAN 2

1. Coba Anda jelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam

mempersiapkan outline/rancangan penulisan sebuah modul!

2. Jelaskan pula bagaimana langkah-langkah dalam menulis sebuah

modul!

3. Sebut dan jelaskan faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan bila Anda

diminta menulis sebuah modul!

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 16

Page 17: Pengembangan Modul

Pembelajaran 3

KETERBACAAN MODUL

A. TUJUAN

Setelah mempelajari pembelajaran ini, diharapkan Anda dapat memahami

pengertian tentang “keterbacaan modul”

B. URAIAN

Keterbacaan (readability) dari suatu modul diindikasikan oleh beberapa

aspek, diantaranya:

Pemahaman yang tepat mengenai isi modul

Tingkat kemampuan pembaca atau kelompok sasaran

Penggunaan bahasa modul

Ketika Anda membaca sebuah modul misalnya, tentu akan berusaha

untuk memahami modul tersebut. Dalam proses demikian sebenarnya

secara tidak langsung Anda telah melakukan penilaian terhadap isi modul

yang Anda baca. Dalam mempelajari modul tersebut, mungkin Anda akan

menilai sukar, tidak begitu sukar, mudah atau mungkin terlalu mudah untuk

dipahami. Hal penting sekarang adalah bagaimana Anda bisa menulis

modul dan dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik/sasaran

pembacanya.

Jika Anda menulis modul, maka Anda harus berusaha agar modul yang

ditulis mendorong pembacanya untuk memperoleh kesan bahwa modul

yang dibaca sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian berarti

keterbacaan modul yang Anda tulis memenuhi keterbacaan.

Untuk terpenuhinya unsur keterbacaan modul ada beberapa aspek

yang harus Anda kuasai, yaitu: (1) faktor bahasa; (2) gaya penyajian yang

akrab; (3) relevansi waktu belajarnya; (4) tingkat kemampuan

pembacanya/peserta didik; (5) menarik tidaknya materi yang disajikan; (6)

pengorganisasian dari penyajian, dan (7) pendekatan penulisan yang

digunakan, dan seterusnya.

Apabila Anda menulis modul dengan memenuhi unsur-unsur tersebut

di atas, modul yang Anda tulis akan mudah dimengerti, dan berarti modul

tersebut sudah memenuhi persyaratan keterbacaan.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 17

Page 18: Pengembangan Modul

Bagaimanakah kita dapat menilai keterbacaan sebuah modul?

Faktor-faktor seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu keakraban, daya

tarik, penggunaan bahasa kesesuaian dengan kemampuan pembaca dan

sebagainya, sangat berpengaruh terhadap keterbacaan modul. Faktor-

faktor tersebut biasanya oleh para ahli digunakan untuk mengukur

keterbacaan suatu modul. Tes yang digunakan untuk mengukur

keterbacaan modul, diantaranya adalah Fog Index.

Faktor lain yang penting diperhatikan dalam upaya menilai keterbacaan

modul, adalah analisis sasaran. Analisis sasaran yang dimaksud di sini

adalah pendalaman atau kajian untuk mengetahui tingkat kemampuan

sasaran pembacanya/peserta didik. dengan kata lain bahwa analisis

sasaran adalah sejauh mana kira-kira kemampuan yang dimiliki oleh

sasaran pembaca agar modul yang Anda tulis dapat mudah dipahami.

Tentunya masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi daya serap

sasaran pembaca/peserta didik terhadap modul yang kita tulis. Faktor-

faktor itu misalnya, faktor motivasi, pengalaman, sosial ekonomi dan

budaya. Dalam penulisan modul yang Anda lakukan, paling tidak yang

Anda pertimbangkan adalah memperkirakan atau mempertimbangkan

tingkat kemampuan pembaca/peserta didik yang Anda tuju.

Dengan demikian ketika Anda menulis modul telah dapat

menyesuaikannya, setidaknya memenuhi faktor pemahaman isi modul dan

kemampuan daya serap.

C. LATIHAN 3

Petunjuk Pengerjaan

Di bawah ini disajikan bacaan yang sengaja dikutip dari bagian uraian yang

telah diungkapkan di atas (pembelajaran 3) yang sudah tentu telah Anda

baca. Dalam bacaan tersebut, setiap jarak lima kata, kata yang ke lima

sengaja disembunyikan. Namun kalimat pertama dan terakhir tetapp utuh,

tidak ada kata yang dihilangkan. Kata-kata yang disembunyikan diganti

dengan dengan titik-titik (..........) sebagai ruang kosong. Tugas Anda

sekarang adalah menemukan kembali semua kata yang

disembunyikan/dihilangkan itu, dan mengisikannya kembali ke dalam ruang

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 18

Page 19: Pengembangan Modul

kosong tersebut. Tugas ini kerjakan sejujurnya, jangan mengutip atau

menyontek teks aslinya dalam pembelajaran 3, sebelum Anda mencocokan

hasil isian yang Anda kerjakan.

Akan lebih baik jika Anda menuliskannya pada kertas lain, tidak langsung

pada bacaan yang disediakan. Setelah selesai, silahkan cocokkan

jawaban Anda dengan bacaan yang sebenarnya.

Silahkan mulai kerjakan latihan 3 berikut ini.

Uraian Nomor Ruang yang harus diisi

Keterbacaan (readability) dari suatu modul diidentifikasikan oleh beberapa aspek, diantaranya:

Pemahaman yang .......... mengenai isi modul Tingkat kemampuan .......... atau kelompok sasaran Penggunaan .......... modulKetika Anda membaca ......... modul misalnya, tentu akan ...... untuk memahami modul tersebut. ....... proses demikian sebenarnya secara ...... langsung Anda telah melakukan ...... terhadap isi modul yang Anda ...... Dalam mempelajari modul tersebut, ........ Anda akan menilai sukar, ....... begitu sukar, mudah atau .......... terlalu mudah untuk dipahami. ...... penting sekarang adalah bagaimana ....... bisa menulis modul dan ........ dipahami dengan mudah oleh peserta ........... pembacanya.Jika Anda menulis modul, ....... Anda harus berusaha agar modul ......... ditulis mendorong pembacanya untuk ........... kesan bahwa modul yang ........ sesuai dengan kemampuannya. Dengan ........ berarti keterbacaan modul yang ........ tulis memenuhi keterbacaan.Untuk .......... unsur keterbacaan modul ada ......... aspek yang harus Anda ........, yaitu: (1) faktor bahasa; (2) gaya ......... yang akrab; (3) relevansi waktu ...........; (4) tingkat kemampuan pembacanya/peserta didik; (5) .......... tidaknya materi yang disajikan; (6) ............. dari penyajian, dan (7) pendekatan penulisan yang digunakan, dan seterusnya.Apabila Anda menulis modul dengan memenuhi unsur-unsur tersebut di atas, modul yang Anda tulis akan mudah dimengerti, dan berarti modul tersebut sudah memenuhi persyaratan keterbacaan.

Diadaptasi dari Anung Haryono, (2000)

1234, 567, 8910, 1112, 1314, 15161718, 1920, 2122

23, 2425, 26272829

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 19

Page 20: Pengembangan Modul

Selamat bekerja!

Bagaimana, dapatkah Anda menyelesaikannya? Jika sudah selesai,

hitung berapa nomor yang tepat jawabannya!

Selanjutnya hitunglah persentase skor yang diperoleh, dengan

ketentuan:

Bila hasilnya : 86% - 100% Anda memahami sangat baik

71% - 85% Anda memahami dengan baik

56% - 70% Anda cukup memahami

41% - 55% Anda masih kurang memahami

0 % - 40% Anda sangat kurang memahami

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 20

Page 21: Pengembangan Modul

Pembelajaran 4

BAHASA DALAM PENULISAN MODUL

A. TUJUAN

Setelah selesai mempelajari pembelajaran ini, diharapkan anda dapat:

1. menggunakan gaya bahasa yang sesuai dalam penulisan modul

2. menggunakan tata bahasa sederha dalam penulisan modul

3. memahami penggunaan paragraf dalam penulisan modul

B. URAIAN

Dalam pembelajaran ini dibahas tentang bahasa dalam penulisan modul.

Bahasa modul tentunya sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan

dalam buku teks. Sebagaimana kita tahu bahwa modul sebagai bahan ajar

digunakan untuk belajar mandiri, maka bahasa yang digunakan adalah

bahasa percakapan yang mengkondisikan seolah-olah pembacanya

melakukan percakapan ketika membacanya.

1. Gaya bahasa percakapan

Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan modul, dapat

dibayangkan seperti gaya bahasa seseorang sedang bercakkap-cakap

dengan orang lain yang belum saling mengenal secara baik. Dengan

demikian gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan modul

gunakanlah gaya bahasa percakapan. Pikirkan pula ketika Anda sedang

menulis modul bayangkan seolah-olah Anda sedang berhadapan

dengan pembaca, sehingga akan menimbulkan suasan akrab, karena

seakan-akan terjadi komunikasi dua arah.

Gaya bahasa percakapan yang dituangkan dalam penulisan modul

biasanya sering menggunakan pertanyaan-pertanyaan retorik, yaitu

pertanyaan yang tidak perlu dijawab langsung setelah diungkapkan.

Anda bertanya pada pembaca/sasaran belajar, sebelum ia mencawab,

Anda sendiri menjawabnya secara langsung. Pertanyaan demikian

dimaksudkan hanya sebagai pemicu terjadinya persepsi pembecanya.

Contohnya: bukankah keterampilan menulis modul telah Anda kuasai?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 21

Page 22: Pengembangan Modul

2. Tata bahasa sederhana

Struktur kalimat yangdigunakan dalam uraian penyajian dalam modul,

tidak menggunakan tata bahhasa secara ilmiah dan ketat seperti

menentukan subyek, predikat, imbuhan, awalan ber, awalan per dan

sebagainya, akan tetapi cukup gunakan kalimat-kalimat sederhana,

kalimat tunggal, pendek-pendek tidak beranak bercucu. Mari kita simak

contoh berikut ini.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, bukan berarti Anda tidak boleh

menggunakan kalimat-kalimat panjang, namun dalam konteks tertentu

kalimat panjang tetap diperlukan. Yang penting kalimat-kalimat yang

digunakan harus dirakit secara logis, teratur, dan mencerminkan pikiran

yang teratur pula.

3. Penyusunan paragraf

sebuah paragraf berisikan kumpulan beberapa kalimat yang disusun

secara logis, sehingga membentuk satu kesatuan utuh dari sebuah

ide/pokok pikiran. Paragraf yang Anda tulis hendaknya mengarah pada

suatu uraian, menuju pada suatu pokok pikiran yang dikandung oleh

kalimat utama. Kalimat utama yang dimaksudkan di sini, adalah kalimat

inti pada suatu paragraf, dan mengandung kunci gagasan atau ide..

Agar dapat memahami ide secara jelas, maka kalimat-kalimat yang

membangun paragraf itu harus dibuat jelas, padat dan pendek-pendek.

Coba kita perhatikan contoh sebuah paragraf berikut:

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006

Ginjal kita berfungsi untuk menyyaring darah. Zat racun sisa metabolisme akan dikeluarkan oleh ginjal lewat air seni, sedangkan zat yang masih berguna akan diedarkan kembali di dalam darah. Begitu seterusnya selama kita hidup. Bila fungsi ginjal rusak, tubuh kita akan sakit dan akhirnya kehidupan kita berakhir.

Modul hendaknya ditulis dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek. Pada setiap kalimat memuat sebuah gagasan atau ide. Bila Anda secara tidak sadar membuat kalimat panjang, usahakan memenggal kalimat tersebut menjadi dua atau lebih kalimat. Pemenggalan kalimat itu dilakukan pada kata-kata hubung. Oleh sebab itu setiap paragraph yang ditulis dalam modul Anda, gunakanlah kalimat yang dirakit secara logis dan teratur.

22

Page 23: Pengembangan Modul

C. LATIHAN

1. Apakah yang dimaksud dengan pertanyaan retorik, jelaskan apa

maksud digunakannya pertanyaan-pertanyaan retorik dalam tulisan

modul?

2. Apa manfaatnya menggunakan gaya bahasa sederhana ketika kita

menyusun modul?

3. Apakah yang dimaksud dengan paragraf?

4. Apa karakteristik paragraf yang baik dan cocok dalam penulisan modul?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 23

Page 24: Pengembangan Modul

Pembelajaran 5

REVIEW DAN UJI COBA MODUL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mempelajari uraian dalam pembelajaran ini, diharapkan

Anda dapat:

1. menjelaskan proses yang ditempuh dalam kegiatan review modul.

2. menjelaskan langkah dan proses pelaksanaan uji coba modul.

3. menjelaskan proses melaksanakan revisi/perbaikan modul.

B. URAIAN

Suatu modul yang telah selesai disusun, sekalipun penyusunannya sudah

menempuh langkah-langkah yang baik (penyusunan draft 1, dan draft 2),

namun tetap diperlukan perbaikan baik yang menyangkut isi maupun

efektivitasnya. Kegiatan perbaikan yang dimaksud adalah melalui review

dan uji coba. Proses review dan uji coba dimaksudkan untuk memperoleh

tanggapan dari beberapa orang terhadap modul yang Anda susun,

sehingga akan diperoleh masukan dalam upaya perbaikan modul yang

telah selesai disusun.

Mari kita simak kegiatan tersebut sebagai berikut:

1. Review, dilakukan dengan cara mintalah beberapa orang untuk

membaca draft modul Anda, mintalah mereka mengkritisi dan

memberikan komentar terhadap draft modul itu. Orang terkait untuk

mereview draft modul tersebut, biasanya adalah, ahli materi bidang

studi, ahli pembelajaran, tutor/guru sebagai teman sejawat. Apa yang

harus dikomentari oleh mereka? Sesuai dengan tujuannya untuk

memperoleh masukan dalam rangka perbaikan draft modul, maka

komentar yang harus mereka sampaikan pada dasarnya meliputi, isi

materi yang disajikan, dan teknik penyajian atau efektivitas

pembelajaran. Masalah yang menyangkut tentang isi materi sajian yang

perlu Anda pikirkan ketika anda sebagai reviewer, meliputi:

Apakah tujuan yang diungkapkan sudah tergambarkan secara jelas?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 24

Page 25: Pengembangan Modul

Apakah tujuan-tujuan itu relevan dengan kebutuhan peserta

didik/sasaran pembacanya?

Apakah masih diperlukan adanya tambahan tujuan?

Apakah materi yangdisajikan sudah memadai dan cukup sesuai

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan?

Apakah materi yang disajiakan masih sesuai dengan perkembangan

(up to-date)?

Apakah antara materi yang satu dengan materi lainnya dalam

pembelajaran saling terkait secara logis?

Apakah sajian materi sudah didukung dengan contoh, analogi, dan

ilustrasi yang sesuai?

Sedangkan masukan yang menyangkut penyajian/efektivitas

pembelajaran dalam modul itu, Anda pikirkan:

Apakah dalam meodul itu sudah ada petunjuk belajar yang jelas?

Apakah menurut Anda peserta diklat/sasaran belajar akan

mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

ditetapkan?

Apakah materi yang disajikan memiliki tingkat kesukaran yang

sesuai dengan kemampuan peserta diklat/sasaran pembeca?

Adakah istilah-istilah baru dijelaskan sejelas mungkin?

Apakah aktivitas yang disarankan bermanfaat dan dapat

dilaksanakan?

Apakah tugas-tugas yang diberikan saling terkait dengan aktivitas

pembelajaran dengan modul itu?

2. Uji coba modul

Uji coba modul yang dimaksudkan di sini adalah mencobakan draft

modul kepada beberapa orang sampel sasaran belajar calon peserta

diklat, caranya:

mintalah mereka mempelajari draft modul yang telah diperbaiki

berdasarkan hasil review.

Mereka diminta mempelajari selama satu sampai dua jam, amati

selama kegiatan pembelajaran mereka.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 25

Page 26: Pengembangan Modul

Teliti apakah mereka memiliki pengetahuan awal yang

dipersyaratkan untuk mempelajari modul yang Anda tulis.

Jelaskan tujuannya, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan uji coba

modul.

Mintalah mereka untuk mengerjakannya secara wajar.

Amati bagaimana mereka mempelajari modul itu.

Amati dari mana mereka memulainya, bagaimana reaksi mereka

terhadap aktivitas dalam modul.

Amati apakah ada hal-hal yang membuat mereka bbosan/jenuh

atau mengalami kesulitan.

Jika diantara mereka ada yang telah selesai, berilah tes untuk

mengaktifkan apakah mereka telah belajar.

Hasil uji coba yang Anda lakukan hendaknya dijadikan dasar untuk

merevisi modul Anda.

Demikian uji coba terbatas ini, namun jika hasil uji coba demikian masih

kurang memberikan informasi untuk menyempurnakan modul tersebut

seperti yang diperlukan, maka dapat anda lanjutkan untuk melakukan uji

coba secara empirik realistik di lapangan.

C. LATIHAN

1. Dalam melakukan review draft modul yang menyangkut isi, faktor-faktor

apa yang perlu diperhatikan?

2. Coba jelaskan bagaimana Anda melakukan ujicoba terbatas modul

Anda?

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 26

Page 27: Pengembangan Modul

DAFTAR PUSTAKA

Mukajat D. Brotowidjojo (1985). Dasar-dasar penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: akademika Pressindo.

----------. (1996). Program Applied Approach , Jakarta: Directorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Suharto Lasmono. (2000). Prosedur Pengembangan Bahan Belajar Mandiri. Jakarta: Pustekom Depdiknas.

Tian Belawati. (2004). Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wayan Inten. (2000). Bahasa Modul. Jakarta Pustekom Depdiknas.

Zaenal Arifin. (2003). Dasar-dasar Penulisan karangan Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo.

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 27

Page 28: Pengembangan Modul

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

Pembelajaran 1: Tahap Perencanaan Penulisan Modul ............................ 2

Pembelajaran 2: Tahap penulisan Modul ................................................... 9

Pembelajaran 3: Keterbacaan Modul ......................................................... 17

Pembelajaran 4: Bahasa Dalam Penulisan Modul ..................................... 22

Pembelajaran 5: Review danUji Coba Modul ............................................ 24

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 28

Page 29: Pengembangan Modul

KELENGKAPAN MODUL

1. Sampul luar, berisi:

Judul Modul

Nama Penulis, jika lebih dari satu orang sebutkan penulis

utama, dan penulis anggota

Nama instansi tempat penulis bekerja

2. Sampul dalam, terdiri:

Lembar persetujuan/pengantar pimpinan lembaga

Kata pengantar

Daftar isi

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 29

Page 30: Pengembangan Modul

PENGEMBANGAN MODUL

Oleh:

Drs. Nono Supriyatno, M.Pd

DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANJAKARTA 2006

Prosedur pengembangan modul-dit pengembangan diklat2006 30